Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG PADA BALITA

Disusun Oleh:

Janurista Ambarwati

5018031049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN

SERANG BANTEN

TAHUN 2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Gizi Seimbang Pada Balita

Pokok Bahasan : Gizi Seimbang pada Balita

Hari/Tanggal :Minggu 13 Januari 2019

Tempat : Rumah Keluarga Ny. K

Waktu : 25 menit

Sasaran : Keluarga Ny. K

A. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang pada balita selama


25 menit, peserta dapat mengerti tentang gizi seimbang

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan:


Keluarga Mengetahui pengertian gizi
Keluarga mengetahui fungsi makanan bagi balita
Keluarga mengetahui bahaya kekurangan gizi pada balita
Keluarga mengetahui tanda dan gejala gizi kurang
Keluarga mengetahui pencegahan gizi kurang
Keluarga mampu memotivasi balita untuk makan makanan bergizi

B. Materi

1. Metode

Ceramah

Tanya jawab

2. Media

Lefleat

Flipchart

1
C. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan :

Memberi salam Menjawab salam

Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

Melakukan kontrak waktu Mendengarkan

Menyebutkan materi penyuluhan yang Mendengarkan


akan diberikan

2. 15 menit Pelaksaan :

Menjelaskan tentang pengertian gizi Mendengarkan dan


seimbang memperhatikan
Menjelaskan fungsi makanan bagi
balita Mendengarkan dan
Menjelaskan bahaya kekurangan gizi memperhatikan
pada balita Bertanya dan
Menjelaskan tanda dan gejala gizi mengajukan
kurang pertanyaan mengenai
Menjelaskan pencegahan gizi kurang materi yang belum
Mengajarkan cara memotivasi balita dimengerti
untuk makan makanan bergizi
Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya

3. 5 menit Evaluasi : .

Menanyakan kepada audien tentang : Menjawab dan


mencoba mengulang
Pengertian mengenai gizi seimbang sedikit materi yang
sudah dijelaskan

4. 2 menit Penutup :

Mengucapkan terima kasih dan


mengucapkan salam

2
MATERI PEMBELAJARAN
Gizi seimbang pada balita
1. Pengertian
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa
ini otak balita telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan
berbicara lebih lancar.

Balita adalah anak yang berumur 2 sampai 5 tahun, pada masa ini ditandai dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan
perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan
kualitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok rawan gizi, mereka mudah
menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang dibutuhkan
(Sediaoetama 2016).

Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan
sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan
tubuh tetap sehat. Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.

Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta
bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak
dapat pulih).Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan
seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada
usia dewasa sampai lanjut.

Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita


yang bertujuan sebagai berikut:

a. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan


dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas,
pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.
b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan
menentukan makanan yang diperlukan.

2. Tujuan Gizi Bagi Balita

a. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.


b. Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan
makanan untuk sang buah hati.
c. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan
yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi
sehat.
d. Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi
anak balita.
e. Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai
organ tubuh anak balita.

3
f. Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi
anak balita.
g. Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi
anak balita.
h. Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak
balita.
i. Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita

3. Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :


a. Air

Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:

Trimesterttin Kebutuhan (ml/kg


BB/hari)

I 175-200

II 150-175

III 130-140

IV 120-140

b. Energi

Menurut FAO/WHO 1971

Umur Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)

3 bulan 120

3-5 bulan 115

6-8 bulan 110

9-11 bulan 105

Diatas 1 tahun 112

1-3 tahun 101

4-6 Tahun 91

4
c. Protein

Umur Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)

6-11 bulan 3,5-2,0

1-3 tahun 2,5-2,0

4-6 Tahun 3,0

d. Lemak

Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah
banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak
yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan
mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan
hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori
yang berasal dari asam lenoleat.

e. Karbohidrat

Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu


pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori
dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama
yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.

f. Vitamin dan mineral

Usia Ca Fe Vit A Vit B1 Vit Vit Vit C Vit


B12 B6 D

6-11 0,6 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400


bln gr unit

1-3 0,5 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg -


th gr

4-6 0,5 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg -


th gr

5
4. Menu seimbang yaitu gizi yng harus terpenuhi untuk menjaga keseimbangan gizi
tubuh, antara lain:
a. Karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie. Selain sebagai menu
utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah
seperti puding roti atau donat kentang.
b. Buah dan sayur seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis
sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik
dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
c. Susu dan produk olahan susu. Pastikan balita mendapatkan asupan kalsium
yang cukup dari konsumsi susunya.
d. Protein seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan. Tunda
pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lainnya.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar
vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
e. Lemak dan gula seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega,
roti, dan kue juga mengandung omega dan 6 yang penting untuk
perkembangan otak. Pastikan balita mendapatkan kadar lemak esensial dan
gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa
lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainya
(seperti karbohidrat).

5. Cara Mengelola Makanan Bagi Balita

Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih
tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta
kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang,
protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup).
Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara
bersamaan pada suatu waktu.

Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan


yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan
dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga.
Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat.
Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan
yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan
dari orang tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga.

Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam
diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak
cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang
berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu
makannya.

6
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging
sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.

Fungsi makanan selingan adalah :

a. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan


makanan selingan.
b. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi,
siang, dan malam).
c. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.

6. Ciri-ciri gizi buruk :

a. Kurus, rambut kemerahan.

b. Perut kadang-kadang buncit.

c. Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).

d. Cengeng.

e. Kurang respons.

7 . Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan

a. Kurangnya pengetahuan ibu dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di


bidang memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.
b. Anggapan terhadap jenis makanan tertentu yang bisa mempengaruhi gizi,
misalnya anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa
menyebabkan cacingan.
c. Pantangan terhadap makanan tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang
mempengaruhi gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging
yang biasanya yang terjadi di daerah pedesaan.
d. Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang
mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.
e. Tingkat penghasilan keluarga yang mempengaruhi status gizi kurang pada
balita yang dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.
f. Penyakit yang diderita pada anak yang menyebabkan terganggunya status
gizi balita.

7
8. Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita

Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam
tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang
penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan
tubuh.Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare,
disentri, gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP),
Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan
beberapa penyakit lainnya.

Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga


mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak
terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang
secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.

9. Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua,

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih
memahami makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.

b.Sosial Budaya

Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama


tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh
makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan
pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang
tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.

10. Makanan yang harus dihindari


Beberapa makanan perlu diperhatikan extra untuk dihindari, diantaranya:
a. Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet
sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan
keluarga terutama untuk balita.
b. Penggunaan garam., bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam
jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila
membeli makanan dalam kemasan, diperhatikan juga kandungan garamnya.
c. Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan
gizinya. Ibu bisa membuat sendiri jajanan untuk balita hingga tidak tergiur
untuk jajan.
d. Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan kerancunan
bila ibu tidak jeli memilih segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah
telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu
pencernaan.
e. Kacang-kacangan. Karena bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang
bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.

8
11. Balita dengan kurangnya nutrisi

Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan
sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit,
dan tubuh tetap sehat. Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian
makanan.

Balita adalah anak yang berumur 2 sampai 5tuhan, pada masa ini ditandai
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai
dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak
dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok lawan gizi,
mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang
dibutuhkan (Sediaoetama, 2000).

9
Daftar Pustaka

Haryani S, 2011, Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta

Haryono, 2011, Nutrisi Penting Bagi Balita, www.ibubalita.net, diakses pada


tanggal 29 April 2013 pukul 11.11

10

Anda mungkin juga menyukai