Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN

STUNTING DENGAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK

Topik : Stunting dan Nutrisi Anak


Sub Topik : Gizi Seimbang untuk Anak
Sasaran : Ibu yang memiliki anak (bayi, balita, dan anak usia 6-12 tahun)
Tempat : Cluster The Emerald
Hari, tanggal : Kamis , 25 Mei 2022
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Ners Non Reguler STIkes Yatsi Tangerang

A. Tujuan Instruksional :
1. Umum:
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu memahami
tentang gizi seimbang untuk anak
2. Khusus:
Setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu:
a. Menyebutkan pengertian gizi seimbang pada anak
b. Menyebutkan manfaat gizi seimbang pada anak
c. Menyebutkan pengertian stunting pada anak
d. Menyebutkan menu seimbang pada anak
e. Memahami bagaimana penatalaksanaan gizi seimbang pada anak
f. Menyebutkan tips untuk anak susah makan

B. Materi
1. Pengertian gizi seimbang pada anak
2. Manfaat gizi seimbang pada anak
3. Pengertian Stunting
4. Menu seimbang pada anak
5. Penatalaksanaan gizi seimbang pada anak
6. Tips untuk anak susah makan
C. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

D. Alat/Media
Leaflet

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Tim penyuluh datang 30 menit sebelum waktu yang ditetapkan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan. Semua peserta
datang tepat pada waktunya.
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai rencana. Peserta antusias
mendengarkan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.
3. Evaluasi Hasil
Target peserta > 50% mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
pemateri, meliputi:
1. Pengertian gizi seimbang pada anak
2. Manfaat gizi seimbang pada anak
3. Pengertian stunting pada anak
4. Menu seimbang pada anak
5. Penatalaksanaan gizi seimbang pada anak
6. Tips untuk anak susah makan
F. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN


PENYULUHAN AUDIENCE
1. Pembukaan 5 menit  Memberikan Audience memberi
salam salam,
 Perkenalan mendengarkan, dan
 Menjelaskan latar merespon
belakang dan pertanyaan.
tujuan penyuluhan
 Kontrak waktu
dengan audience
 Apersepsi (test
awal).
2. Pemberian 10 menit  Menggali Audience
Materi pengetahuan menyimak dengan
sasaran serta baik apa yang
memberikan disampaikan oleh
tambahan penyuluh.
pengetahuan
mengenai gizi
seimbang pada
balita
3. Evaluasi 10 menit  Tanya jawab. Audience mau
bertanya dan
berpartisipasi aktif.
4. Penutup 5 menit  Menyimpulkan Audience
hasil penyuluhan. mengungkapkan
kesan dan pesan.
Lampiran: Materi
Penyuluhan GIZI
SEIMBANG

I. PENGERTIAN

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-


hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Gizi
seimbang pada balita adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal anak.

Menu seimbang : Menu yang terdiri dari beranekaragam makanan


dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001). Peranan
berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang
yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta


tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat
pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.
Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan
hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
1. Protein

Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari
tumbuh-tumbuhan.
Fungsi Protein:
a. Penunjang pertumbuhan
b. Pengaturan proses tubuh
c. Energi.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru
mendapat asupan makanan dari ASI. Seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi
tim atau nasi.
Fungsi Karbohidrat:
a. Energi
b. Aksi pencadangan protein
c. Pengaturan metabolisme lemak
d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal.
3. Lemak
Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan yang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen.
Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh
asam palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat.
Fungsi Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi, setiap gram
lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Lemak
bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut dalam air,
memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan
kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan
kandungan lemaknya.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar
kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada
anak usia bayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan umber
gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak
berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak,
yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak : ASI, susu formula, minyak
goreng, margarine, daging

4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang
berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan
Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat
merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel
saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting
untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya
tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D
penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
a. Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
b. Vit B : beras merah
c. Vit C : jeruk, jambu biji
d. Vit D : buah dan sayur
e. Vit K : jambu biji.
5. Mineral
Fungsi mineral
a. Mengaktifkan metabolisme tubuh
b. ASI, susu formula, garam dapur, hati.

II. MANFAAT GIZI SEIMBANG


A. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang
penyakit
B. Mempercepat pertumbuhan fisik
C. Untuk pengembangan otak dan mental anak
D. Memenuhi kebutuhan gizi balita
E. Anak menjadi lebih aktif dan bersemangat
F. Tidak mudah lelah

SUMBER GIZI SEIMBANG

1. Nasi, roti, sereal, dan gandum (oat) mengandung karbohidrat yang


sangat tinggi, selain itu juga terdapat serat larut, protein nabati,
vitamin, dan mineral. Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energi
bagi anak-anak untuk beraktivitas. Sumber karbohidrat lain yang juga
bisa kita kenalkan adalah kentang dan umbi-umbian (ubi jalar,
misalnya).
2. Ikan, daging, ayam, telur, dan kacang-kacangan merupakan sumber
protein yang berperan sebagai zat pembangun. Biasanya anak yang
kurang asupan protein hewani, akan terhambat proses pertumbuhan.
3. Sayur-sayuran dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan
dalam proses pencernaan makanan. Fungsinya membantu kerja usus,
sehingga memudahkan buang air besar dan mencegah susah buang air
besar pada anak.
4. Keju dan yoghurt merupakan produk turunan dari susu. Semua produk
dari susu mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tulang dan
sebagai pembentuk sel darah merah selain itu juga mengandung
mineral dan protein.
5. Mentega, margarin, dan minyak merupakan sumber lemak, selain
lemak bahan-bahan ini juga mengandung vitamin dan mineral.
Berfungsi sebagai sumber energi yang lebih efektif (dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein) dan memberikan cita rasa enak.
Contoh sumber lemak yang sangat dianjurkan untuk batita adalah
unsalted butter (mentega tawar) dan minyak zaitun (olive oil) karena
kandungan minyak tak jenuhnya paling tinggi. Namun perlu juga di
catat, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diproses dengan
mentega, margarin maupun minyak goreng dapat menyebabkan
kegemukan pada anak. Untuk mengatasinya, kita dapat memilih
sumber lemak baik/sehat atau kombinasikan gorengan dengan sayuran
yang mengandung serat karena serat dapat melunturkan lemak dalam
usus.

III. PENGERTIAN STUNTING

a. pengertian

Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh

tidak  sesuai dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek).

Stunting (tubuh pendek) adalah keadaan tubuh yang sangat pendek

hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi

badan populasi yang menjadi referensi internasional. Stunting adalah

keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur  rendah, atau keadaan

dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak - anak lain

seusianya (MC&, 2009)

Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (<-2SD)

ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang

mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang

normal dan sehat sesuai usia anak.

Stunting merupakan kekurangan giji kronis atau kegagalan

pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka

panjang untuk giji kurang pada anak.

Stunting dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi

badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang

dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan giji

jangka panjang, akibat dari giji yang tidak memadai dan atau kesehatan.
b. Penyebab stunting

Menurut beberapa penelitian, kejadian stunting pada anak merupakan

suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak

dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses

terjadinya stunting pada anak  dan peluang peningkatan stunted terjadi

dalam 2 tahun pertama kehidupan

Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab

tidak  langsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan

perkembangan janin. ,Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan

janin mengalami intrauteri growth retardation ( IUGR), sehingga bayi

akan lahir dengan kurang gizi, dan mengakami gangguan pertumbuhan

Terdapat tiga faktor utama penyebab stunting yaitu sebagai berikut :

 Asupan makanan tidak seimbang ( berkaitan dengan kandungan zat

gizi dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral,

vitamin, dan air )

 Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)

 Riwayat penyakit

c. dampak stunting

Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia (IQ), sehingga

prestasi belajar menjadi rendah dan tidak dapat melanjutkan sekolah.

bila mencari pekerjaan, peluang gagal tes wawancara pekerjaan menjadi

besar dan tidak mendapat pekerjaan yang baik, yang berakibat

penghasilan rendah (economic productivity hypothesis) dan tidak dapat

mencukupi kebutuhan pangan. Karena itu anak yang menderita stunting


berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada

kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak setelah dewasa, sehingga

akan menjadi beban negara. Selain itu dari aspek  estetika, seseorang yang

tumbuh proporsional akan kelihatan lebih menarik dari

yang tubuhnya pendek.

Stunting  yang terjadi pada masa anak merupakan faktor risiko

meningkatnya angka kematian, kemampuan kognitif, dan perkembangan

motorik yang rendah serta 6ungsi;6ungsi tubuh yang tidak seimbang (Allen

& Gillespie, 2001),gagal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada

masa;masa emas ini akan berakibat buruk pada kehidupan berikutnya dan

sulit diperbaiki.

Masalah stunting  menunjukkan ketidak cukupan gizi dalam jangka

waktu panjang, yaitu kurang energi dan protein, juga beberapa zat gizi

mikro.

IV. MENU SEIMBANG PADA ANAK


Menu Seimbang Untuk Anak
A. Gula dan Garam. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6
jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
B. Porsi Makan. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa.
Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi
dalam jumlah lebih kecil namun sering
C. Kebutuhan Energi dan Nutrisi. Bahan makanan sumber energi
seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat
wajib dikonsumsi anak setiap hari. Lakukan pengaturan agar semua
sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.
D. Susu Pertumbuhan. Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga
penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 ons per
hari. Susu pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.

V. PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA ANAK


A. Kembangkan kebiasaan makan yang baik. Anak sejak dini diperkenalkan
dengan makanan yang beragam dan bernutrisi baik serta pola makan
yang teratur.
1. Makanan bayi usia 0-4 bln
Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung
sampai dewasa. Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air
Susu Ibu, karena ASI memang diperuntukkan bayi-bayi yang
khasiatnya sebagai makanan pokok untuk bayi.

2. Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 thn.

UMUR (BLN) MACAM MAKANAN PEMBERIAN DALAM SEHARI

0 s/d 4 ASI Sekehendak

4 s/d 6 ASI Sekehendak

Buah 2x

Bubur susu 2x
6 s/d 8 ASI Sekehendak

Buah 1x

Bubur susu 2x

8 s/d 10 ASI Sekehendak

Buah 1x

Bubur susu 1x

Nasi tim saring 2x

10 s/d 12 ASI 1x

Buah 3x

Nasi tim saring / makanan 3x

seperti keluarga

12 s/d 24 ASI 2-3x

Buah 1x

Makanan seperti keluarga 3x

Makanan kecil 1x
Keterangan :

- Makanan keluarga: mudah dicerna dan tidak pedas


- Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dll

3. Pola makanan anak usia 1-5 thn.


Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya
digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
a. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari
makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
b. Berikan sumber protein nabati dan hewani.
c. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi,
berikan makanan lain yang diterima anak.
d. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit
dan semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan
malam.

B. Menciptakan suasana makan yang menyenangkan.


C. Hindari makan-makanan yang terlalu berminyak, junk food,
berpengawet.
D. Memberi tahu tentang jenis makan yang baik.

VI. TIPS UNTUK ANAK SUSAH MAKAN


A. Jadi contoh yang baik. Makanlah bersama anak Anda, karena siapa
tahu anak bungkam karena melihat Anda tidak pernah makan, dan ia
meniru pola makan Anda yang sedang diet.
B. Pastikan bentuk penyajian makanan yang Anda berikan terlihat
menarik menurutnya. Bisa saja bentuknya membuat ia ingin
melahapnya.
C. Ajak ia saat proses pembuatan makanan dan biarkan dia membantu
Anda sebisanya. Misalnya mengambil lauknya sendiri.
D. Berikan makanan sesuai usianya. Mungkin Anda lupa, anak Anda
bukan bayi lagi, tapi masih memberinya bubur.
E. Sediakan makanan dalam jumlah kecil agar Anda tidak frustrasi bila
anak tak mau menghabiskannya.
F. Berikan alternatif makanan lain sebagai pengganti makanan yang
tidak ia sukai. Misalnya ia tak mau nasi, berikan mi atau roti. Bila ia
hanya mau makan lauknya saja, sediakan di tempat yang mudah
dijangkau, agar ia bisa mengambilnya sewaktu-waktu ia ingin
makan. Jika anak susah makan buah kita dapat membuatnya dengan
variasi berbeda misalnya membuat sate buah.
DAFTAR PUSTAKA

- Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,


2011.
- Dwijayanti, Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Proverawati, Atikah; Asfuah, Siti. 2010. Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Muha Medika.
- Suhardjo. 2012. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta:
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai