OLEH
KELOMPOK I
Sub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Untuk Mencegah KEK Pada Ibu Hamil
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
A. Tujuan Umum
KEK pada ibu hamil diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu gizi seimbang untuk
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit tentang gizi seimbang untuk
1. Dapat mengetahui/ memahami pengertian gizi seimbang untuk mencegah KEK pada ibu
hamil
2. Dapat mengetahui/ memahami tujuan gizi seimbang untuk mencegah KEK pada ibu
hamil
3. Dapat mengetahui/memahami manfaat gizi seimbang untuk mencegah KEK pada ibu
hamil
C. Materi
D. Penanggung Jawab
4. Irfhan, S.Kep
F. Pengaturan Tempat
Keterangan:
M P a. Moderator M
b. Pemateri P
F
c. Fasilitator F
e. Peserta
G. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Kata Gizi terjemahan dari bahasa inggris "Nutrition" dan “Nutrition science”.
Kata Inggris “Nutrition” dalam bahasa Arab disebut “Ghizai”, dan dalam bahasa
Makanan bergizi adalah makanan yang dimakan secara beraneka ragam, makanan
beragam makin tinggi gizinya, cara menyusun hidangan yaitu dengan menggunakan
dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung
tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat
pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Berikut ini beberapa manfaat menurut Nugraha yang didapatkan dari pemenuhan
kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan janin yang
2. Usia Bayi : Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan
pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup ASI saja
sampai usia 6 bulan kemudian makanan pendamping ASI sejak 6 bulan sampai
dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dari makanan yang alami.
3. Usia 1 - 3 Tahun : Pada usia ini anak mulai dikenalkan dengan makanan oleh
usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga
4. Usia Prasekolah dan Sekolah : kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk konsentrasi
5. Usia Remaja : Dibutuhkan pemenuhan gizi yang optimal agar dapat mencapai
Protein nabati :
kacang-
kacangan, tahu,
tempe, biji-
bijian, gandum.
Pedoman umum gizi seimbang (PUGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi
seimbang memerhatikan empat prinsip, yakni variasi makanan, pentingnya pola hidup
bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.
(Nugraha, 2011)
Menurut Husada (2011) untuk menanggulangi masalah status gizi kita juga perlu
3. Makanlah 3 - 4 piring nasi sehari, dengan lauk pauk, sayur dan buah atau bahan
6. Makanlah sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan karena mengandung zat besi agar
7. Minumlah tablet tambah darah/sirup FE, agar penyerapan besi dalam tubuh dapat
maksimal.
8. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 6 bulan agar bayi sehat dan kebal
penyakit.
11. Lakukanlah olahraga secara teratur agar dapat mencagah kegemukan dan
menguatkan jantung.
12. Hindari minum minuman keras ber-alkohol agar tidak terkena penyakit berbahaya.
13. Telitilah makanan yang dikemas (kaleng utuh & baik, tanggal kadaluarsa) dan
bacalah label makanan agar kesehatan dapat dijamin dan terhindar dari bahaya.
a . Umur ibu
Umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dikatakan memiliki
risiko KEK yang lebih tinggi. Usia ibu hamil yang terlalu muda, tidak 10 hanya
meningkatkan risiko KEK namun juga berpengaruh pada banyak masalah kesehatan
ibu lainnya (Stephanie dan Kartikasari, 2016). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang berada pada kategori umur 20-35 tahun tidak mengalami KEK, dari 37 orang
hanya 6 orang (16,2%) yang mengalami KEK. Ibu dengan kategori umur >35 tahun,
dari 7 orang terdapat 1 orang (10%) yang mengalami KEK. Kesimpulan dari
penelitian di atas yaitu umur ibu dapat mempengaruhi status gizi ibu pada saat hamil.
b. Pendidikan
hal ini disebabkan karena faktor pendidikan dapat menentukan mudah tidaknya
seseorang untuk menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang diperoleh. Latar
belakang pendidikan ibu adalah suatu faktor penting yang akan berpengaruh terhadap
status kesehatan dan gizi (Stephanie dan Kartikasari, 2016). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Stephanie dan Kartikasari (2016) menyebutkan bahwa ibu hamil yang
dibandingkan ibu yang memiliki latar belakang pendidikan SMP ke atas. Kesimpulan
dari penelitian di atas yaitu pendidikan dapat mempengaruhi terjadinya risiko KEK
pada ibu.
c. Status ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah tingkat
keadaan ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Keluarga yang memiliki
keluarga untuk membeli bahan makanan antara 11 lain tergantung pada besar
kecilnya pandapatan keluarga, harga bahan makanan itu sendiri, serta tingkat
pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan (Stephanie dan Kartikasari, 2016).
Status anemia
Status anemia dipengaruhi oleh adanya asupan makanan yang mengandung zat
besi (Fe) yang rendah sehingga mengakibatkan kadar Hb ibu hamil rendah dan
dapat menyebabkan ibu hamil tersebut kekurangan energi kronis. Wanita hamil
beresiko anemia jika kadar Hbnya Hbnya <11 gr% (Putri, dkk.,2017).
Tablet Fe (zat besi) adalah tablet besi yang setiap tablet mengandung
200mg sulfat ferosus (yang setara dengan 60mg besi elemental) dan 0,25mg
Asam Folat. Tablet Fe merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh yang
sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam hemoglobin (Hb). Zat
besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah.
Zat besi secara ilmiah diperoleh dari makanan, walaupun terdapat sumber
makanan nabati yang kaya zat besi, seperti daun singkong, kangkung, dan sayuran
berwarna hijau lainnya. Namun zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit
penyerapannya, sehingga ibu hamil yang kekurangan zat besi sangat dianjurkan
besi yang diberikan kepada ibu hamil, dimana cakupan ibu hamil mendapat tablet
Tablet Fe ini bila diminum secara teratur dan sesuai aturan dapat bermanfaat
oleh ibu hamil adalah untuk memperbaiki status zat gizi secara cepat, sebagai
strategi dan dapat mengurangi resiko terjadinya kekurangan zat besi. Untuk
memelihara kehamilan zat besi sangat penting karena pada masa kehamilan
volume darah meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi membangun
persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayuran hijau, wijen,
buah-buahan kering, dan kuning telur. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan
konsumsi vitamin c. segera mulai minum begitu mengetahui hamil, setiap hari
satu tablet paling sedikit 90 tablet selama masa kehamilan. Lebih baik bila lebih
Kurniadi, Rizki. 2012. Pre Plaining Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Balita. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Putri, Rizky, Sri. 2016. Kek pada ibu hamil , Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
Sri Lestari, Endang dan Kistinnah, Idun. 2007. Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya.
Waryana lestari, 2016. Tablet tambah darah ibu hamil, Medica: Jakarta