Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Perawatan kehamilan


Sub Topik :nutrisi pada ibu hamil
Sasaran : Ny. Fatriatun
Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 18 Februari 2020
Waktu : 08.30 wita
Tempat : Puskesmas Kediri
Penyuluh : Pitria Yuliani
====================================================================

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, ibu hamil dapat mengetahui dan memahami
tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.

B. Tujuan Khusus
Dengan diadakan penyuluhan tentang “Nutrisi pada Ibu Hamil” diharapkan bagi ibu
hamil untuk :
1. Mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil
2. Mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil
3. Mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
4. Mengetahui makanan apa yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
5. Mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
6. Mengetahui menu seimbang untuk wanita hamil dan janin
7. Mengetahui cara mengolah makanan untuk ibu hamil
8. Mengetahui pencegahan covid-19 dengan 3M

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Respon Klien Media Metode
Waktu
1. Pembukaan - Memberi salam - Sasaran menjawab Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan salam.
diri - Sasaran mengerti
- Menyampaikan dengan penyuluhan
tujuan penyuluhan yang diadakan

2. Pelaksanaan - Menyampaikan - Mendengarkan Ceramah


(10 menit) materi materi penyuluhan Leaflet Diskusi
- Tanya jawab yang disampaikan.
- Sasaran
memperhatikan
apa yang
disampaikan.
- Sasaran bertanya

3. Penutup - Memberikan - Mengerti atas apa Ceramah


(3 menit) kesimpulan atas yang disimpulkan
apa yang dan menjawab
disampaikan dan pertanyaan dengan
menanyakan baik.
kembali materi - Menjawab salam
penyuluhannya penutup
kepada sasaran
- Menutup dengan
salam

G. Evaluasi
Setelah penyampaian materi penyuluhan berlangsung dengan baik, ibu hamil juga
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan. Bentuk pertanyannya
adalah :
1. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi pada ibu hamil.
2. Ibu mampu menjelaskan tentang manfaat nutrisi untuk ibu hamil.
3. Ibu mampu menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
4. Ibu mampu menjelaskan tentang makanan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil.
5. Ibu mampu menyebutkan kembali tentang dampak kekurangan nutrisi pada ibu
hamil.
6. Ibu mampu menjelaskan tentang menu seimbang pada ibu hamil.
7. Ibu mampu menjelaskan tentang cara mengolah makanan pada ibu hamil.
8. Ibu mampu menjelaskan tentang upaya pencegahan covid-19 untuk kesehatan ibu
hamil

H. Sumber
Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti. 2010. Buku ajar gizi untuk kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat
Soetjaningsih. 1994. Tumbuh kembang anak. Surabaya : EGC
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Jadi
Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi kebutuhan
ibu dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan pada ibu dan
janin.

B. Manfaat Nutrisi Pada Ibu Hamil


Adapun manfaat nutrisi untuk ibu hamil adalah :
1. Sumber energi bagi ibu dan janin
2. Membantu pertumbuhan, perkembangan jaringan dan organ
3. Melindungi ibu terhadap infeksi dan penyakit
4. Membantu memfungsikan semua sistem secara memadai termasuk pada janin
5. Mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu
6. Mempercepat kesembuhan luka-luka setelah persalinan
7. Sebagai cadangan masa laktasi

C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Adapun kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh ibu dalam masa kehamilannya
adalah sebagai berikut :
1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori
dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2. Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti
jaringan tubuh. Protein didapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging,
ayam, ikan, susu, dan telur.
3. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur –
sayuran.
4. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-
kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
7. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak
terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan
brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan
tomat.
8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya),
daging dan hati.
9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu
hamil dari osteoporosis. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan
kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk
olahannya.

D. Makanan yang Harus diperhatikan oleh Ibu Hamil


Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu
makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,
serta makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang
ada dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandung banyak nutrisi dengan  
membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kol,
kubis dan lain-lain.
6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.

E. Dampak kekurangan gizi pada Ibu Hamil


1. Terhadap Ibu
a. Anemia
b. Kenaikan berat badan yang rendah selama hamil
c. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap persalinan dapat mengakibatkan proses persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi selama masa kehamilan dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, serta berat badan bayi lahir
rendah.

F. Menu seimbang untuk Wanita Hamil dan Janin


Berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari :

Bahan Porsi Jenis Hidangan


Makana Hidangan
n Sehari
Nasi 5+1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr) dengan
Sayura 3 mangkuk
ikan/daging 1 potong sedang (40 gr), tempe 2
n
potong sedang (50 gr), sayur 1 mangkuk dan
Buah 4 potong
Tempe 3 potong buah 1 potong sedang.
Daging 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh potong sedang
Gula 2 sendok Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr), dengan
makan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi.
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gr) degan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas

G. Cara Mengolah Makanan untuk Ibu Hamil


Makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti, tepung,
dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk jenis sayuran
segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya
karena akan menyebabkan hilangnya vitamin B, jangan digarami daging atau ikan
sebelum dimasak dan apabila makanan yang mengandung protein lebih baik dimasak
jangan terlalu panas.
H. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks adalah rasio antara dua unsur kebahasaan tertentu yang mungkin
menjadi ukuran atau ciri tertentu, penunjuk (Depdiknas, 2002). Massa adalah
ukuran sejumlah materi yang dimiliki oleh suatu benda yang didefinisikanbaik oleh
sifat kelembaman benda itu maupun pengaruh gravitasi bumi pada benda-benda
lain dalam fisika (Yandianto, 1995). Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia
atau binatang yang kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut (Depdiknas,
2002). Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan indeks masa tubuh adalah
rasio antara berat badan dan tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai
ujung kaki (Depdiknas, 2002).
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun
dinamakan “indeks”, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan
sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam
meter) (Marekensson, 2004). Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
BMI = Weight / (Height)2
Keterangan :
BMI (Body mass index) : Indeks Massa Tubuh (kg.m-2)
Weight : Berat badan (kg)
Height : Tinggi badan (m)
Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan
normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur
> 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
olahragawan. Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan
FAO/WHO.
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2012)
Classificasion BMI (kg/m2)
Principal cut-off points
Underweight < 18,50
Severe thinness < 16,00

Moderate thinness 16,00 – 16,99

Mild thinness 17,00 – 18,49

Normal Range 18,50 – 24,99

Pre Obese 25,00 – 29,99

Obese >30,00

Obese class I 30,00 – 34,99

Obese class II 35,00 – 39,99

Obese class III >40,00

1. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori kurus

Indeks massa tubuh di kategorikan kurus jika pembagian berat per kuadrat
tingginya kurang dari 18 kg/m2. Penyebabnya rata-rata dikarenakan konsumsi
energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan
energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Kerugiannya jika seseorang
masuk dalam kategori ini antara lain : (1) Penampilan cenderung kurang menarik,
(2) Mudah letih, (3) Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara
lain : penyakit infeksi, depresi, anemia dan diare, (4) Wanita kurus kalau hamil
mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, (5)
Kurang mampu bekerja keras.
Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per kuadrat
tingginya antara 18 sampai 25 kg/m2. Kategori ini bisa diwujudkan dengan
mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh. Sehingga
tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak
sebagai sumber energi.

2. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori normal


Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini adalah
(1) Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi
seimbang. (2) Perlu kebiasaan olah raga yang teratur. (3) Tetap melakukan
kebiasaan fisik sehari-hari.
3. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori berlebihan (kegemukan)

Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002, kegemukan atau


obesitas digolongkan menjadi dua kategori, yaitu (1) kelebihan berat badan tingkat
ringan, (2) kelebihan berat badan tingkat berat. Obesitas berpotensi menjadi faktor
primer kasus degeneratif dan metabolik sindrom. Beberapa studi menunjukkan
bahwa obesitas adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit jantung, DM, dan
beberapa jenis kanker.

I. IMT PADA IBU HAMIL


Segala sesuatu yang berlebihan pasti akibatnya tidak baik. Kelebihan berat
badan juga bisa menimbulkan risiko munculnya berbagai penyakit yang tidak
diharapkan. Penyakit hipertensi, diabetes, Jantung bahkan stroke. Berat badan
yang ideal adalah dambaan semua orang. Untuk mengetahui kondisi berat badan
kita berada pada tingkat kelebihan berat badan atau pada tingkatan berat badan
ideal dapat diukur dengan rumus:
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% x (tinggi badan -100) )
Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal
kita adalah (150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.
Ibu hamil yang mengalami kegemukan atau istilahnya obesitas juga dapat
berisiko buruk pada kehamilan dan janin yang dikandungnya. Pada ibu,
kegemukan akan membuat beban jantung jadi terlalu berat, selain itu tekanan
pada pembuluh darah akan meninggi akibat tebalnya lemak. Risiko lain yang
harus dihadapi adalah ibu bisa mengalami pre-eklamsia dan diabetes saat hamil
(gestational diabetes). Timbunan lemak dalam tubuh dapat diubah menjadi
glukosa oleh hormon kehamilan (Beta HCG/ Human Chorion Gonadotropine).
Sementara akibatnya pada bayi adalah lahir dengan berat badan besar >4 kg, hal
ini dapat membahayakan ibu dengan risiko tersangkutnya bahu bayi di jalan lahir
pada persalinan normal (distosia bahu), persalinan lama dan meningkatnya angka
persalinan caesar. Sebaliknya bayi dapat lahir dengan berat rendah (di bawah 2
kilogram). Ini terjadi karena pasokan nutrisi janin berkurang akibat pembuluh
darah ke plasenta yang menyempit, sehingga bayi tidak bisa berkembang optimal.
Pada ibu hamil dengan berat badan yang normal, idealnya mengalami kenaikan
berat badan 10 - 16 kilogram selama kehamilan. Ibu hamil membutuhkan energi
17% lebih tinggi, atau rata-rata 2500 kkal/hari dibandingkan sebelum hamil.
Apabila berat badan ibu sebelum hamil tergolong ideal (sesuai indeks massa
tubuh), maka ia hanya perlu tambahan kalori 300 kkal/hari. Komposisi makanan
sebaiknya terdiri dari 20% protein, 30% lemak, dan 50% kalori.

Untuk menghitung seberapa BB ideal Anda bertambah selama hamil, kita


bisa menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT).
IMT= BB sebelum hamil/Tinggi Badan (dalam M)² = Nilai IMT
Nilai IMT Status
<19>26 obesitas maka pertambahan berat badan ideal selama hamil 7 kg
Contohnya:
BB sebelum hamil 67 kg
Tinggi Badan : 154 cm
Perhitungan : 67/(1.54)² =28,25
Jadi nilai IMT-nya = 28,25 (Obesitas)
Jadi ibu dengan kondisi diatas termasuk obesitas. Sebaiknya selama hamil
berat badannya hanya bertambah sekitar 7 kg.

Diet pada ibu hamil dalam artian mengurangi asupan makanan yang
dibutuhkan ibu sangat tidak dianjurkan, selain nutrisi yang dibutuhkan ibu
berkurang sekaligus asupan makanan buat janin juga berkurang. Dikhawatirkan
tumbuh dan kembang janin nantinya menjadi terhambat.
Bagi ibu yang berat badannya berlebih (overweight) dapat menyiasatinya
dengan mengurangi cara mengolah makanan dengan menggoreng atau menumis,
sehingga konsumsi minyak pada ibu hamil juga berkurang. Biasakan sarapan pagi
dengan kandungan makanan yang kaya nutrisi dan kurangi kandungan lemaknya.
Kebiasaan tidak sarapan pagi dapat meningkatkan keinginan ibu untuk makan
lebih banyak lagi (ngemil) dan biasanya makanan yang dikonsumsi tidak lagi
dapat terkontrol. Ganti cemilan ibu dengan buah-buahan. Selanjutnya
perbanyaklah minum air putih, minimal 8 gelas perhari. Selain cairan yang cukup
memang penting untuk tubuh, dapat pula mengurangi keinginan ibu untuk ngemil.
Olahraga pada ibu hamil tidak dilarang. Tetapi dilakukan dengan tidak berlebihan.
Berjalan kaki di pagi hari merupakan olahraga yang murah dan aman. Sekaligus
dapat membakar kalori ibu sehingga ibu semakin segar dan fit. Berfikirlah positif,
sehingga ibu terhindar dari stress, sehingga bayi yang diharapkan dapat lahir
dengan baik dan sempurna.

J. MENCEGAH TERSERANG COVID-19


Di massa pandemic saat ini tentu

Anda mungkin juga menyukai