Anda di halaman 1dari 132

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Masalah pada ibu hamil


Subtopik : Gizi ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : Puskesmas Sekolaq Darat
Hari/Tgl/Jam : 01 Desember 2021 Pukul 10.43
WITA Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini ibu hamil dapat memahami
tentang pentingnya mengetahui gizi pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil memahami dan
menjelaskan mengenai:
a. Pengertian gizi ibu hamil
b. Kebutuhan Gizi ibu hamil

B. Materi
Gizi ibu hamil.

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab

D. Media
1. Leaflet
2. Pemaparan materi

E. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
.
1. Pembukaan 1 menit - Menanyakan kepada
klien mengenai tanda - Menjawab
bahaya kehamilan
2. Kegiatan 3-5 - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan/
inti menit gizi pada ibu hamil mendengarkan
- Menjelaskan kebutuhan - Memperhatikan/
gizi ibu hamil mendengarkan
- Memberi kesempatan
pada ibu hamil untuk - Bertanya
bertanya
- Memberi reward positif
- Menjawab pertanyaan - Merespon
- Memperhatikan/
mendengarkan
3. Penutup 1 menit - Merangkum kembali - Merangkum
materi yang dijelaskan materi bersama
bersama peserta penyuluh
- Memberi kesempatan - Bertanya
kembali kepada ibu
hamil untuk bertanya
- Memberikan reward - Merespon
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan/
- Menutup dengan mendengarkan
mengucapkan - Merespon
terimakasih
- Memberi salam - Menjawab salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Media penyuluhan leaflet tersedia
b. Peserta berada di tempat penyuluhan
c. Tempat penyuluhan dalam keadaan siap
d. Penyuluhan dilaksanakan di Puskemas Sekolaq Darat
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian gizi ibu hamil
b. Menyebutkan kebutuhan gizi ibu hamil
TINJAUAN TEORI
GIZI IBU HAMIL

A. Gizi Ibu Hamil


Substansi makanan yang berfungsi sebagai sumber energi, pertumbuhan,
sumber zat pembangunan serta sebagai pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh.
Zat gizi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang
dibutuhkan untuk hidup sehat. Status gizi merupakan cerminan dari ukuran
terpenuhinya kebutuhan gizi (Almatsier, 2016).

B. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Saat hamil seorang wanita memerlukan asupan gizi banyak. Mengingat
selain kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi yang cukup
untuk sang janin. Karenanya wanita hamil memerlukan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil.
Kekurangan gizi selama kehamilan bisa menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir
dengan berat badan rendah bahkan bisa menyebabkan bayi lahir cacat (Waryana,
2016).
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun
susunan menu serta mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Malnutrisi
kehamilan akan menyebabkan volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke
uterus dan plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang
sehingga janin pertumbuhan janin menjadi terganggu (Putri, 2012). Adapun
faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam meningkatkan kebutuhan gizi pada ibu
hamil adalah (Aritonang, 2010):
1. Buruknya status gizi ibu
2. Usia ibu yang masih sangat muda
3. Kehamilan kembar
4. Jarak kehamilan yang rapat
5. Tingkat aktivitas fisik yang tinggi
6. Penyakit-penyakit tertentu yang menyebabkan malabsorbsi
7. Konsumsi rokok dan alkohol
8. Konsumsi obat legal (antibiotik dan phenytoin) maupun obat ilegal
(narkoba).
Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting
yang diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan
zink (Kemenkes RI, 2014).
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan seorang ibu, maka terjadi
peningkatan kebutuhan energi, protein, dan zat gizi lainnya. Jika wanita dewasa
yang tidak hamil kebutuhan energinya sekitar 2.500 kkal/hari, maka pada ibu
hamil trimester I membutuhkan tambahan energi sekitar 180 kkal/hari. Pada ibu
hamil trimester II dan III membutuhkan tambahan energi sekitar 300 kkal/hari.
Energi yang ditambahkan ini berasal dari zat makro yaitu karbohidrat, protein,
dan lemak (Safrianti & Tuti, 2017).

C. Asupan Makanan
Asupan makan merupakan salah satu dari berbagai faktor yang berperan
penting dalam terjadinya kurang energi kronik (KEK). Pola makan masyarakat
Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi heme (hewani) yang rendah
dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga banyak
mengandung serat yang merupakan faktor penghambat penyerapan besi.
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita
lebih memberikan perhatian khusus pada bentuk tubuhnya. Mereka selalu takut
pada hal yang membuat mereka terlihat gemuk. Sehingga kebanyakan dari wanita
takut akan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori banyak. Jika
kebiasaan atau pandangan ini terus terjadi, maka kejadian kurang energi kronik
(KEK) akan terjadi pada wanita yang memiliki pola makan tersebut. Jika wanita
punya kebiasaan buruk seperti merokok, maka akan bertambah pula faktor resiko
dari kejadian kurang energi kronik ini (Stephani et al, 2016).
PRE TEST

1. Makanan yang harus dibatasi oleh ibu hamil ialah…


a. Makanan dengan tinggi zat besi
b. Makanan yang mengandung garam tinggi
c. Makanan dengan sumber protein
2. Sumber kalsium yang dianjurkan selama hamil ialah…
a. Sayuran, kacang-kacangan, susu
b. Ikan dan daging merah
c. Kopi dan susu
3. Bagi ibu hamil batas aman mengkonsumsi kopi ialah…
a. 5 gelas sehari
b. 2 gelas pada siang hari dan 1 gelas pada malam hari
c. 2 gelas sehari
4. Cara mencegah anemia ialah dengan…
a. Minum susu
b. Makan makanan kaya zat besi dan protein
c. Tidak minum vitamin dan tablet tambah darah
5. Anjuran mengkonsumsi tambet tambah darah (TTD) yang baik ialah…
a. Pagi hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan
b. Siang hari setelah makan dengan minimal 120 tablet selama kehamilan
c. Malam hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan
PRE TEST

1. Makanan yang harus dibatasi oleh ibu hamil ialah…


a. Makanan dengan tinggi zat besi
b. Makanan yang mengandung garam tinggi
c. Makanan dengan sumber protein
2. Sumber kalsium yang dianjurkan selama hamil ialah…
a. Sayuran, kacang-kacangan, susu
b. Ikan dan daging merah
c. Kopi dan susu
3. Bagi ibu hamil batas aman mengkonsumsi kopi ialah…
a. 5 gelas sehari
b. 2 gelas pada siang hari dan 1 gelas pada malam hari
c. 2 gelas sehari
4. Cara mencegah anemia ialah dengan…
a. Minum susu
b. Makan makanan kaya zat besi dan protein
c. Tidak minum vitamin dan tablet tambah darah
5. Anjuran mengkonsumsi tambet tambah darah (TTD) yang baik ialah…
a. Pagi hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan
b. Siang hari setelah makan dengan minimal 120 tablet selama kehamilan
c. Malam hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan
SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA-TANDA PERSALINAN

Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SAMARINDA

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Tema : Tanda – Tanda Persalinan


Tanggal/ Waktu : 01 Desember 2021/ 11.00 WITA
Lokasi : Puskesmas Sekolaq Darat
Sasaran : Ibu Hamil
Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu hamil mampu memahami dan
mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.

b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan :
1. Ibu hamil mengerti apa yang dimaksud dengan persalinan.
2. Ibu hamil mengerti keluarnya lender bercampur darah sebagai salah
satu tanda persalinan.
3. Ibu hamil mengerti adanya kontraksi yang teratur dan kuat sebagai
salah satu tanda persalinan.
4. Ibu hamil mengerti pecahnya selaput ketuban sebagai salah satu tanda
persalinan.
5. Ibu hamil mengerti bagaimana cara mengurangi rasa nyeri.
6. Ibu hamil mengerti kapan harus menghubungi tenaga kesehatan bila
terdapat tanda persalinan.
B. Materi
Terlampir

C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

D. Media
Leaflet

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta diharapkan hadir saat penyuluhan
b. Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan selama 10 menit
b. Peserta menyimak dengan baik materi yang diberikan
c. Peserta memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai topik yang dibahas.
3. Evaluasi Hasil
Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh
penyuluh, berupa :
a. Ibu hamil mengerti apa yang dimaksud dengan persalinan.
b. Ibu hamil mengerti keluarnya lender bercampur darah sebagai salah
satu tanda persalinan.
c. Ibu hamil mengerti adanya kontraksi yang teratur dan kuat sebagai
salah satu tanda persalinan.
d. Ibu hamil mengerti pecahnya selaput ketuban sebagai salah satu tanda
persalinan.
e. Ibu hamil mengerti bagaimana cara mengurangi rasa nyeri.
f. Ibu hamil mengerti kapan harus menghubungi tenaga kesehatan bila
terdapat tanda persalinan.

F. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2 min 1. Memperkenalka 1. Mendengarkan/
n diri memperhatikan
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan/
maksud dan tujuan memperhatikan
3. Kontrak waktu 3. Merespon/
penyuluhan menyetujui
4. Melakukan 4. Menjawab/
apersepsi merespon
2. Kegiatan 10 min 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
inti pengertian / memperhatikan
persalinan
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
Tanda-tanda / memperhatikan
persalinan
3. Memberi 3. Merespon /
kesempatan kepada bertanya
peserta untuk
bertanya
4. Memberikan 4. Mendengarkan
reward positif dan / memperhatikan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan peserta

3. Penutup 3 min 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan


materi / memperhatikan
penyuluhan 2. Merespon/
2. Melakukan menjawab
evaluasi sumatif
dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan pada
peserta 3. Merespon/
3. Melakukan menjawab
refleksi perasaan
peserta
DASAR TEORI
TANDA-TANDA PERSALINAN

Pada kebanyakan wanita persalinan dimulai antara minggu ke 39 dan 41 usia


kehamilan. Namun karena lama kehamilan setiap orang berbeda-beda akibatnya
banyak bayi yang dilahirkan pada salah satu minggu tersebut. Pada bulan-bulan akhir
kehamilan, tubuh memproduksi progesterone yang bertujuan melunakkan jaringan
disekitar cerviks dan pelvis untuk persiapan bersalin juga biasanya ibu akan
mengalami beberapa ketidaknyamanan antara lain persaan ingin berkemih dengan
frekuensi yang meningkat. Hal ini disebabkan karena pada ibu primigravida kepala
janin mulai memasuki Pintu Atas Panggul sehingga kandung kemih ibu menjadi
terdesak oleh kepala janin.
Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa
sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul
meskipun proses persalinan sudah mulai, karena masing – masing orang akan
mempunyai pengalaman yang berbeda-beda selama menjalani proses persalinan.
Apa yang dimaksud dengan persalinan?
1. Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane
dari dalam rahim melalui jalan lahin.
2. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu.
3. Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir maka hal ini disebut persalinan spontan.
4. Sebaliknya bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi
dengan forceps, atau dilakukan dengan operasi section caesaria maka disebut
persalinan buatan.
Pengetahuan tentang persalinan dan tanda-tanda persalinan diharapkan akan
mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kemampuan ibu untuk beradaptasi
terhadap ketidaknyamanan yang timbul selama proses persalinan. Tanda-tanda
persalinan antara lain:
1. Keluar lender bercampur darah
Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan lender yang
lengket pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai
membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane
yang mengelilingi bayi dan cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim.
Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket
berwarna merah muda, hal ini bisa kita lihat sebelum muncul tanda-tanda
persalinan lainnya
Apa yang harus dilakukan: Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi
beberapa hari sebelum persalinan, jadi tunggulah sampai terdapat
mendapatkan kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum pergi
bidan atau kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila
terjadipendarahan hebat.
2. Kontraksi yang teratur setiap 10 – 15 menit
Pada bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan dimulai, sudah ada
kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya
hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His
pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri diperut bagian bawah
dan lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke
perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan
tidak bertambah kuat bila dibawa berjalan, malahan sering berkurang. His
pendahuluan tidak bertambah kuat dengan majunya waktu bertentangan
dengan his persalinan yang semakin kuat. Yang paling penting adalah bahwa
his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks. Kontraksi rahim
bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemauan, walaupun begitu dapat
dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan oleh jari-jari tangan dapat
menimbulkan kontraksi. Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang harus
diperhatikan ialah :
a. Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik
b. Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intrauterine sampai
35 mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan mencoba
apakah jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam.
c. Interval antara kedua kontraksi: pada permulaan persalinan his timbul
sekali dalam 10 menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.

Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam :

1. His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks.


2. His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar. His pengeluaran
biasanya disertai dengan keinginan mengejan.
3. His pelepasan uri adalah his yang mengeluarkan uri.
Mulanya kontraksi terasa sakit pada punggung bawah, yang
berangsur-angsur bergeser ka bagian bawah perut. Beberapa
menggambarkan mirip dengan mulas pada saat haid, saat mulas bergerak
ke bagian perut, dengan tangan dapat dirasakan bagian tersebut mengeras.
Kejangnya mirip Braxton Hicks, namun terasa teratur semakin sering dan
kuat, ferekuensi dan durasi seiring dengan kemajuan persalinan.
4. Ketuban pecah
Pada beberapa kasus membrane masih utuh hingga akhir tahap
pertama persalinan. Kemudian desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi
pada mulut servik menyebabkan pecahnya membrane. Saat kebocoran
dimulai, bisa dirasakan seperti semburan air atau hanya rembesan, namun
sebenarnya pecahnya membrane takkan terasa karena membrane tidak
memiliki saraf. Seringkali pada ketuban pecah ini ibu merasakan seperti
mengompol, namun untuk memastikan apa yang keluar melalui jalan lahir
tersebut apakah urin atau cairan ketuban dari baunya. Urin biasanya
mempunyai bau yang khas, demikian halnya dengan cairan ketuban
namun cairan ketuban ini berbau anyir.
Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui jalan
lahir, selama masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya
gunakan pembalut untuk menampung cairan yang keluar untuk
mengurangi ketidaknyamanan bagi ibu.
5. Dilatasi serviks ( leher rahim )
Agar anak dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan dari
servik. Pembukaan servik ini biasanya didahului oleh pendataran dari
servik. Yang dimaksud dengan pendataran servik adalah pemendekan dari
canalis cervicalis, yang semula berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-
2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Sebetulnya
pendataran servik sudah dimulai dalam kehamilan dan servik yang
pendek ( lebih dari setengahnya telah merata) merupakan tanda dari
servik yang matang. Pelebaran leher rahim ini hanya bisa dilihat melalui
pemeriksaan dalam oleh tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter yang
akan membantu persalinan. Persalinan akan dimulai ketika serviks sudah
membuka lengkap. Yang dimaksud pembukaan servik adalah pembesaran
dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter
beberapa millimeter menjaadi lubang yang dapat dilalui anak, kira-kira 10
cm. Jadi pembukaan dianggap lengkap jika telah mencapai ukuran 10 cm.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses persalinan identik dengan rasa
nyeri karena setiap persalinan normal selalu didahului dengan adanya
kontraksi uterus yang menimbulkan rasa nyeri. Factor- factor yang
menyebabkan rasa nyeri tersebut antara lain :
a. Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim
mengerut, menjepit pembuluh darah.
b. Jalan lahir dan jaringan lunak di sekitarnya meregang, sehingga
terasa nyeri.
c. Keadaan mental ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang), serta
hormon prostaglandin yang meningkat sebagai respon terhadap
stress.
Cara mengurangi rasa nyeri :
1. Mintalah pasangan memijat punggung bawah, atau menggompres punggung
anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin
sebagai pelicin saat memijat
2. Berkonsentrasilah pada pernafasan , untuk menenangkan dan mengurangi rasa
sakit.
3. Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa sakit
anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat
anda perlukan saat pengeluaran nantinya
4. Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau
ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi
sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat penggeluaran sang bayi
5. Bergeraklah terus diantara tiap kontraksi. Ini akan membantu anda untuk
mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang
paling nyaman.
6. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun
posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan
baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
7. Buang air kecil sesering mungkin agar kandungan kencing tidak menghalangi
saat kontraksi.
Sampai saat ini mungkin masih banyak ibu yang belum tahu kapan harus
menghubungi tenaga kesehatan terutama pada ibu primigravida yang belum pernah
memiliki pengalaman dalam menghadapi tanda-tanda persalinan. Kurangnya
pengetahuan ibu terhadap hal ini bisa membahayakan ibu maupun janin yang
dikandungnya. Saat yang tepat menghubungi dokter adalah ketika Ibu merasakan
tanda-tanda memasuki tahap persalinan seperti yang telah disebutkan diatas, Apalagi
jika Ibu mengalami pecah ketuban. Jangan tunda menghubungi tenaga kesehatan.
Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan diatas diharapkan dapat
membantu ibu hamil untuk lebih menyiapkan mentalnya dallam menghadapi
persalinan dan lebih waspada terhadap timbulnya tanda- tanda persalinan agar tidak
terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena jika ibu tidak mengetahui dan tidak
segera menghubungi tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan maka hal ini sangat
membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya
DAFTAR PUSTAKA

Rohmah, Nikmatur.2009.Pendidikan Prenatal : Upaya Promosi Kesehatan bagi


Ibu Hamil.Jakarta. Gramata Publishing.
Rukmawati. 2014.Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.Bandung:PT Refika

Aditama
PRE TEST

1. Persalinan ialah…
a. Proses keluarnya darah dari jalan lahir
b. Kontraksi
c. Proses pergerakan keluarnya janin, ari-ari melalui jalan lahir
2. Tanda-tanda persalinan, kecuali…
a. Keluarnya lendir campur darah dari jalan lahir
b. Pergerakan bayi yang intens
c. Kontraksi yang kuat dan teratur
3. Persalinan sering ditandai dengan keluarnya air-air, air tersebut ialah…
a. Air kencing
b. Air darah
c. Air ketuban
4. Hal yang harus dilakukan apabila sudah ada tanda persalinan ialah…
a. Pergi ke tenaga kesehatan
b. Berdiam di rumah menunggu tanda berikutnya
c. Ke rumah keluarga
5. Hal-hal yang harus disiapkan saat persalinan…
a. Handphone
b. Rencana tempat bersalin
c. Obat
POST TEST

1. Persalinan ialah…
a. Proses keluarnya darah dari jalan lahir
b. Kontraksi
c. Proses pergerakan keluarnya janin, ari-ari melalui jalan lahir
2. Tanda-tanda persalinan, kecuali…
a. Keluarnya lendir campur darah dari jalan lahir
b. Pergerakan bayi yang intens
c. Kontraksi yang kuat dan teratur
3. Persalinan sering ditandai dengan keluarnya air-air, air tersebut ialah…
a. Air kencing
b. Air darah
c. Air ketuban
4. Hal yang harus dilakukan apabila sudah ada tanda persalinan ialah…
a. Pergi ke tenaga kesehatan
b. Berdiam di rumah menunggu tanda berikutnya
c. Ke rumah keluarga
5. Hal-hal yang harus disiapkan saat persalinan…
a. Handphone
b. Rencana tempat bersalin
c. Obat
SITTI FATIMAH NIM.
P07224321131

2.Ketuban Pecah 3.Kontraksi yang Apa yang harus


Teratur dilakukan??

Seringkali pada ketuban pecah ini Kontraksi pendahuluan ini tidak Apabila ada tanda-tanda
ibu merasakan Seperti teratur dan menyebabkan nyeri persalinan tersebut segera
mengompol, namun untuk perut bagian bawah dan lipat paha periksakan ke Dokter atau Bidan
memastikan apa yang keluar tidak menyebabkan nyeri yang terdekat
melalui jalan lahir tersebut air memancar dari pinggang ke perut
kencing atau cairan ketuban. Air bagian bawah seperti kontraksi Persiapkan Persalinan ANDA
kencing biasanya mempunyai bau persalinan, namun frekuensi dan Secara matang:
yang khas, namun cairan ketuban durasi teratur, semakin sering dan
ini berbau anyir kuat, seiring dengan kemajuan Rencana Tempat Persalinan
persalinan. Biaya Persalinan
Transportasi
Pendonor Darah
Pengambil Keputusan Keluarga
Perlengkapan Bayi

Semoga Persalinan anda lancar,Ibu


dan Bayi Sehat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN

Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SAMARINDA

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Persiapan Persalinan

Tempat : Puskesmas Sekolaq Darat

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/Tanggal : 27 Desember 2021

Waktu : 11.05 WITA

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan
selama 30 menit, ibu hamil mampu menjelaskan macam-macampersiapan
persalinan.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan,
ibu dapat:
1. Menjelaskan pengertian persalinan
2. Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
3. Mempersiapkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan
4. Mempersiapkan ibu apa saja hal-hal yang harus
dipersiapkan menjelang persalinan

B. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Audience Media Waktu
1. Pembukaan Menyampaikan Menjawab salam, - 2 menit
dan salam salam mendengarkan
Menjelaskan
Brain storming

2. Penyampai - Menjelaskan Mendengarkan Leaflet 25


menit
an materi pengertian dan
persalinan memperhatikan
- Menjelaskan
persiapan
menjelang
persalinan
- Menyebutkan
tanda-tanda
persalinan
- Menjelaskan
apa saja yang
dibawa saat
akan
persalinan
3 Penutup - Tanya jawab - Bertanya - 18
menit
- Menyimpulkan - Menjawab
hasil - Mendengarkan
Menjawab salam
- Menutup dan
mengucapkan
- salam
C. Materi
(Terlampir)

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab

E. Media
Leaflet

F. Evaluasi
Kriteria Evaluasi :
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluhan
b. Evaluasi Proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluhan
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat
penyuluhan berlangsung
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas
dan dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi Akhir
- Audience mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
MATERI
PERSIAPAN PERSALINAN

A. Pengertian persalinan
Peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu. Lahirnya anak tidak akandatang
begitu saja tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan anakadalah
peristiwa yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya.Betapa
tidak, karena melahirkan berarti mengadakan yang sebelumnya belumada. Begitu
pula dengan persalinan berarti melahiran anak yang telah lama ditunggu
kedatangannya.
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan bimbingan atau bantuan terhadap
ibuuntuk mencapai penerimaan diri dalam menghadapi persalinan.
Sedangkanpersiapan yang dimaksud adalah segala usaha yang ditujukan untuk
kesiapan ibudalam menghadapi persalinan.

B. Persiapan ibu menghadapi persalinan


1. Persiapan persalinan secara bio/fisiologis
a. Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan
pergerakanpergerakanbayi. Perut ibu semakin membesar, pergerakan ibu
semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman.
b. Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
c. Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
d. Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan kontraksi
otot-otot dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut.
e. Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi oleh
sistem syaraf simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus
2. Persiapan Psikologis
a. Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka,
akan tetapi banyak diwarnai dengan komponen psikologis
b. Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
c. Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu
banyak dipengaruhi oleh perasaan/emosi dan ketegangan
d. Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
e. Adanya dukungan moral daripara suami dan calon ayah
f. Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri
sebelum proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang alami
dan terbaik
g. Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-
idamkannya.
h. Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi
gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati.
i. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampirsama
besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbedasang ayah
tidak secara langsung merasakan efeknya kehamilan.
Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam rangka bimbingan persiapan
mental adalah sebagai berikut :
a. Mengatasi perasaan takut yang dirasakan ibu dalam persalinandengan cara :
1) Memberikan pengertian pada ibu tentang peristiwa persalinan
2) Menunjukkan kesediaan untuk menolong
3) Mengajak ibu berdoa untuk menyerahkan diri dan mohon bantuankepada
Tuhan sesui dengan agama.
b. Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan
1) Dengan penjelasan yang bijaksana
2) Dengan menjawab perasaan ibu secara baik dan tidak
menyinggungperasaan
c. Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannya persalinan.
Misal :
1) His/kontraksi yang mengakibatkan rasa sakit itu penting untukmembuka
jalan kelahiran
2) Mengeluarkan anak dalam kandungan bukan saja dengan his makinkuat
tetapi juga dengan cara yang baik.Penjelasan ini banyak sekali sesuai
dengan perubahan fisiologis dalampersalinan. Perlu diingat bahwa
penjelasan harus sederhana agar mudahdimengerti oleh ibu.
d. Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan
morilorang yang simpati dengan memberi bantuan setiap saat yang
diperlukandan mendengarkan segala keluhan penderita
e. Mengerti perasaan penderita
f. Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan tingkahlaku,
bijaksana, halus dan ramah serta sopan
g. Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi
persalinan dengan memberi petunjuk dan mengikutinya.
3. Persiapan Sosial
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harusdipersiapkan
mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial,kondisi ekonomi,
taraf penghidupan dan kebudayaan yang berhubungandengan calon ibu yang
akan melahirkan.
Misal :
a. Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
b. Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene yang
kurang
4. Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidupyang
kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibatitu.

C. Tanda- Tanda Persalinan


1. Lendir Campur Darah
Adanya sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan
keluarnya lendir campur darah. Yang perlu dilakukan : Jika terjadi perdarahan
hebat segera periksa.
2. Air Ketuban Pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban
keluar(normalnya cairan bersih, jernih dan tidak berbau). Yang perlu dilakukan
: segera hubugi bidan/dokter/rujuk ke puskesmaswalau belum merasakan
kontraksi karena ini bisda menjadi rersiko infeksi,Gunakan pembalut selama
diperjalanan untuk menyerap air ketuban.
3. Kontraksi yang Teratur
Kontraksi mula-mula timbul sebentar, bertambah lama dan kuat, simetrisdi
kedua sisi perut dari bagian seluruh rahim, nyeri tidak hilang/kurangdengan
istirahat.Yang harus dilakukan : Ketika kontraksi nampak teratur,mulailah
menghitung waktunya. Catat lamanya 1 kontraksi dengan kontraksiberikutnya
dan lamanya berlangsung. Untuk persalinan terjadi jikam kontraksi semakin
dekat (jarak 1 ontraksi 40 detik). Bagi ibu primi parapersalinan berlangsung
(12-14 jam) sedang ibu multi para persalinan lebihpendek (kurang lebih 10
jam). Jika kontraksi sudah ada setiap 5 menitsekali atau sangat sakit segera
bawa ke dokter/bidan /puskesmas terdekat.

D. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Menjelang Persalinan


1. Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)
Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang
dilakukan pada pasangan suami istri sedang dasolin atau dana sosial bersalin
digunakan untuk merencanakan dalam kehamilannya.
Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin (tabulin).
Secara psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi saat persalinan jika
semua kebutuhan sudah terpenuhi. Tabulin ini biasanya dilakukan oleh tokoh
masyarakat atau petugas kesehatan, sehingga akan menjamin akses ibu kepada
petugas kesehatan. Adapun manfaat dari diadakannya tabulin ini adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan
atau sesudah persalinan.
b. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu warga, terutama bagi
warga yang berekonomi lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga tidak akan merasa
terbebani dalam upaya mendukung program tersebut karena
penggalangan dana tabungan dilakukan mellaui proses jimpitan. Melalui
tabulin bumil diharapakan dapat menabung sehingga saat melahirkan, tidak
mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan.
Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka
kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum menjamin 100%
menjamin ibu hamil selamat dari maut. Tabungan ini biasanya dibentuk
berdasarkan RW atau posyandu. Sebagai tenaga kesehatan yang akan
membantu proses kelahiran biasanya akan menetukan jumlah tabungan ibu
hamil di setiap minggu nya dan memberi penjelasan kepada ibu hamil
betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil mempunyai
kesadaran untuk membayar tabulin.
2. Kendaraan
Ibu harus mempersiapkan kendaraan yang siap siaga untuk pergi ke
tempat bersalin, misalnya kendaarn yang akan digunakan saat perjalanan pergi
ke tempat bersalin dan transportasi gawat darurat ke fasilitas kesehatan yang
tepat apabila muncul tanda-tanda bahaya.
3. Merencanakan Tempat Persalinan
Ibu harus merencakan tempat persalinan di fasilitas kesehatan seperti
Praktik Bidan Mandiri, Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit.
4. Perlengkapan yang Harus Dibawa
a. Untuk Ibu :
1) Baju tidur, bawa baju tidur yang nyaman dipakai dan tidak sempit (punya
kancing bagian depan sehingga mudah untuk menyusui. Bawayang culup
karena untuk persalinan normal butuh 2 hari diRS/Bidan/Puskesmas dan
operasi Caesar dibutuhkan 4 – 7 hari.Ditambah 1 set baju untuk pulang.
2) Pakaian dalam : BH dan celana secukupnya

3) Pembalut wanita khusus ibu bersalin


4) Korset atau gurita untuk ibu bersalin
5) Perlengkapan Ibu : bedak, sisir, lipstik, deodoran
6) Handuk, sabun, sikat gigi
7) Sandal (menjaga kaki tetap hangat) jika melakukan perjalanan
b. Untuk Bayi :
1) Popok, bawalah beberapa buah
2) Baju bayi, minimal 2 karena bayi sering gumoh/muntah susu sedikit
3) Selimut/bedong
4) Kaos kaki dan tangan
5) Gedongan
Persiapkan yang perlu dibawa untuk persalinan dalam tas dan
letakkan di tempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa
memberitahu suami atau orang terdekat di rumah untuk tas itu.
c. Keperluan lain seperti mempersiapkan
kartu Jaminan Kesehatan Nasional, KTP, Kartu Keluarga dan
lain-lain.
5. Pendonor Darah
Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah
yang sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
6. Rencanakan untuk Ikut Keluarga Berencana (KB)
7. Merencanakan metode kontrasepsi yang akan digunakan
setelah persalinan guna menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan.
PRE TEST

1. Persiapan persalinan diantaranya…


a. Persiapan psikologis
b. Persiapan makanan
c. Persiapan keluarga
2. Persiapan kultural ialah…
a. Persiapan mental ibu
b. Persiapan tradisi, budaya ibu
c. Persiapan suami ibu
3. Dibawah ini yang bukan hal yang dipersiapkan saat bersalin yaitu…
a. Tabungan biaya persalinan
b. Rencana tempat bersalin
c. Botol susu bayi
4. Tanda persalinan ialah…
a. Sakit perut
b. Sakit kepala
c. Kontraksi yang teratur
5. Tempat untuk bersalin ialah…
a. Rumah
b. Dukun
c. RS/puskesmas
POST TEST

1. Persiapan persalinan diantaranya…


a. Persiapan psikologis
b. Persiapan makanan
c. Persiapan keluarga
2. Persiapan kultural ialah…
a. Persiapan mental ibu
b. Persiapan tradisi, budaya ibu
c. Persiapan suami ibu
3. Dibawah ini yang bukan hal yang dipersiapkan saat bersalin yaitu…
a. Tabungan biaya persalinan
b. Rencana tempat bersalin
c. Botol susu bayi
4. Tanda persalinan ialah…
a. Sakit perut
b. Sakit kepala
c. Kontraksi yang teratur
5. Tempat untuk bersalin ialah…
a. Rumah
b. Dukun
c. RS/puskesmas
SITTI FATIMAH NIM.
P07224321131

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES
KALTIM TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SAMARINDA

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Pemberian ASI


Subtopik : Teknik menyusui yang baik dan benar
Sasaran : Ibu nifas
Tempat : RSUD Harapan Insan Sendawar
Hari/Tgl/Jam : 29 Desember 2021 Pukul 13.58
WITA Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini ibu hamil dapat memahami
tentang teknik menyusui yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil memahami dan
mampu menjelaskan mengenai:
a. Pengertian teknik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
c. Langkah-langkah menyusui yang benar

B. Materi
Teknik meyusui yang baik dan benar

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Pemaparan materi
E. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 1 menit - Menanyakan kepada
klien mengenai teknik - Menjawab
meyusui yang baik dan
benar
2. Kegiatan 5-10 - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan/
inti menit Teknik meyusui yang mendengarkan
baik dan benar
- Menjelaskan posisi dan - Memperhatikan/
perlekatan menyusui mendengarkan
yang benar
- Menjelaskan langkah - - Memperhatikan/
langkah menyusui yang mendengarkan
benar

- Memberi kesempatan - Bertanya


pada ibu hamil untuk
bertanya - Merespon
- Memberi reward positif - Memperhatikan/
- Menjawab pertanyaan mendengarkan
3. Penutup 5 menit - Merangkum kembali - Merangkum
materi yang dijelaskan materi bersama
bersama klien penyuluh
- Memberi kesempatan - Bertanya
kembali kepada ibu
hamil untuk bertanya
- Memberikan reward - Merespon

- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan/


mendengarkan
- Menutup dengan - Merespon
mengucapkan
terimakasih - Menjawab salam
- Memberi salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Media penyuluhan leaflet tersedia
b. Peserta berada di tempat penyuluhan
c. Tempat penyuluhan dalam keadaan siap
d. Penyuluhan dilaksanakan di RSUD Harapan Insan Sendawar
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu:
a. Pengertian teknik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
c. Langkah-langkah menyusui yang benar
TINJAUAN TEORI
TEKNIK MENYUSUI YANG
1. Pengertian BENAR

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2010).
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat refleks menghisap bayi.
Jadi, teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Posisi menyusui sambil duduk yang benar


Posisi menyusui sambil rebahan yang benar
3. Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.
2. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu, jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi
ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, biarkan
bibir bayi menyentuh puting susu ibu dan tunggu sampai terbuka lebar .
4. Segera dekatkan bayi ke payudara ibu sehingga bibir bawah bayi terletak
dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bayi membuka lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu ke sebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
lap bersih yang telah direndam dengan air hangat.
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.
Cara meletakan bayi

Cara memegang payudara

Cara merangsang mulut bayi

Perlekatan benar
DAFTAR PUSTAKA

Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Salemba
Medika: Jakarta
PRE TEST

1. Menyusui dapat dilakukan dengan cara, kecuali…


a. Duduk
b. Berdiri
c. Tengkurap
2. Tujuan menyusui dengan benar ialah…
a. Agar bayi kenyang
b. Agar ibu sulit bergerak
c. Agar dapat merangsang produksi air susu ibu
3. Langkah awal menyusui yang benar ialah…
a. Membuka baju
b. Mencuci tangan
c. Menggendong bayi
4. Bagaimana posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi…
a. Kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi ke dada ibu
b. Hanya leher dan bahu yang menghadap ke dada ibu
c. Hanya mulut saja yang menghadap ke dada ibu
5. Cara meletakkan mulut bayi yang benar ialah…
a. Mulut bayi menutup
b. Dagu menempel pada payudara ibu
c. Muka bayi tertutup oleh dada ibu
POST TEST

1. Menyusui dapat dilakukan dengan cara, kecuali…


a. Duduk
b. Berdiri
c. Tengkurap
2. Tujuan menyusui dengan benar ialah…
a. Agar bayi kenyang
b. Agar ibu sulit bergerak
c. Agar dapat merangsang produksi air susu ibu
3. Langkah awal menyusui yang benar ialah…
a. Membuka baju
b. Mencuci tangan
c. Menggendong bayi
4. Bagaimana posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi…
a. Kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi ke dada ibu
b. Hanya leher dan bahu yang menghadap ke dada ibu
c. Hanya mulut saja yang menghadap ke dada ibu
5. Cara meletakkan mulut bayi yang benar ialah…
a. Mulut bayi menutup
b. Dagu menempel pada payudara ibu
c. Muka bayi tertutup oleh dada ibu
SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI IBU POSTPARTUM

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI IBU POST PARTUM

Pokok bahasan : Perawatan Kesehatan Ibu dalam Konteks


Keluarga Sub pokok bahasan : Kebutuhan Nutrisi Ibu Post Partum
Penyuluh : Sitti Fatimah
Hari, tanggal : 31 Desember 2021
Waktu : 09.05 Wita s/d selesai
Tempat : Busur, Barong Tongkok
Sasaran : Ibu Post Partum

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Ibu post partum mengetahui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannya selama
masa nifas untuk memulihkan dan mempertahankan kesehatan pada diri dan
bayinya.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga mampu:
1. Menguraikan kembali kebutuhan nutrisi ibu post partum.
2. Tujuan kebutuhan nutrisi ibu post partum.
3. Menunjang tumbuh kembang bayi.
4. Mencegah anemia malnutrisi pada ibu post partum.

III. Media
Media yang digunakan untuk penyuluhan adalah Leaflet

IV. Metode
Metode yang digunakan untuk penyuluhan, yaitu:
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Pelaksanaan
Kegiatan Media yang
No Acara Waktu
Penyuluhan Digunakan
- Salam
5 Menit - Pembukaan -
1. Pembukaan
- Doa
- Ceramah
Penyampaian 15 Menit - Diskusi
2. Leaflet
Materi - Evaluasi
- Salam
3. Penutup 10 menit -
- Doa

VI. Materi
1. Pengertian
Nutrisi atau disebut juga zat gizi adalah zat dalam makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
sesuai dengan fungsinya.
Masa Nifas atau postpartum adalah masa sesudah seorang ibu
melalui persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan, dan
pengembalian alat-alat kandungan. Proses masa nifas berkisar antara 6
minggu atau 40 hari (Jenny, 2006).
Jadi makanan ibu postpartum adalah makanan yang mengandung gizi
seimbang.

2. Tujuan
a. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat
reproduksinya.
b. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu, agar dapat memenuhi
kebutuhan bayinya.
c. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu
postpartum.
d. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
e. Untuk memproduksi ASI yang banyak
3. Dalam tubuh, tiap zat makanan mempuyai fungsi sendiri-sendiri yaitu :
a. Sebagai pemberi tenaga ( zat tenaga )
b. Sebagai Pembangun ( zat pembangun )
c. Sebagai pengatur ( zat pengatur )

4. Menu Makanan yang Seimbang


Seorang ibu yang baru melahirkan harus makan makanan yang paling
bergizi yang dapat diperolehnya, agar dapat mengatasi infeksi dan agar
dapat menghasilkan air susu yang cukup untuk bayinya. Berikut adalah
contoh makanan yang dapat dikonsumsi ibu yang baru melahirkan:
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau zat tenaga adalah sumber utama energi bagi
manusia. Karbohidrat diperlukan oleh tubuh karena tubuh memerlukan
energi atau tenaga untuk beraktifitas atau bergerak. Sumber
karbohidrat yaitu:
1) Nasi
2) Ketela
3) Sagu
4) Jagung
5) Terigu
6) Roti
7) Kentang
b. Makanan yang Mengandung Lemak
Lemak di dalam tubuh merupakan sumber tenaga selain
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Jika
persediaan karbohidrat di dalam tubuh kita habis maka lemak
digunakan sebagai penggantinya.
1) Mentega
2) Susu
3) Keju
c. Makanan yang Mengandung Protein
Protein atau zat pembangun merupakan zat makanan yang
berfungsi sebagai pembangun tubuh. Selain itu, protein juga berperan
dalam penggantian tubuh yang mengalami kerusakan dan membentuk
zat kekebalan tubuh.
1) Protein Nabati
a) Tempe
b) Tahu
c) Kedelai
d) Kacang hijau
2) Protein Hewani
a) Hati
b) Telur
c) Susu
d) Daging
e) Ikan
f) Udang
g) Yoghurt
d. Zat Pengatur
Zat pengatur diperlukan oleh tubuh untuk melaksanakan dan
mengatur semua sistim yang terjadi didalamnya. Terdiri dari vitamin,
mineral, dan air.
1) Vitamin
Sayur-sayuran dan Buah-buahan
a) Bayam
b) Sawi
c) Kangkung
d) Wortel
e) Tomat
f) Jeruk
g) Pepaya
h) Pisang
2) Vitamin dan Suplemen
a) Zat besi untuk menambah darah dan gizi selama 40 hari.
b) Vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam
setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya.
c) Asam folat untuk kecerdasan anak.
d) Vitamin b complex untuk mencegah anemia.
3) Mineral
Mineral merupakan zat pengatur tubuh. Mineral dalam tubuh
diperlukan dalam jumlah sedikit. Mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh antara lain:
a) Yodium terdapat pada makanan hasil laut dan garam
beryodium.
b) Fosfor terdapat pada daging, ikan, dan telur.
c) Kalsium terdapat pada susu, telur, dan buah-buahan.
d) Zat besi terdapat pada susu, hati, kuning telur, dan sayuran.
e) Natrium terdapat pada ikan, pisang, kentang, dan sayuran
hijau.
4) Air
Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam
bentuk air putih, susu, dan jus buah. Air putih 6 - 8 gelas per hari.

Contoh Menu Makanan


1) Makan Pagi
Nasi, urap sayur, ikan goreng, cemilan (donat dan yoghurt).
2) Makan Siang
Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka, jeruk, cemilan
(ubi merah goreng/kukus)
3) Makan Malam
Nasi, semur daging, pepes tahu, cap cay, pepaya, cemilan (ubi merah
goreng/kukus)

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Komitmen terhadap kontrak.
b. Waktu, tempat, dan peserta.
c. Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya.
d. Ketersediaan fungsi, alat, bahan dan media promosi kesehatan sesuai
dengan yang dibutuhkan.
2. Evaluasi Proses
a. Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pasien, keluarga dan masyarakat mendengarkan dan berpartisipasi
aktif sampai akhir kegiatan.
c. Tidak terdapatnya distraksi yang menganggu proses penerimaan
materi, pasien dan keluarga dapat mengikuti dan mempertahankan
materi.
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian nutrisi ibu pascapartum.
b. Mengetahui tujuan mengonsumsi makanan nutrisi.
c. Mengetahui jenis makanan yang bernutrisi.
d. Mengetahui menu makanan setiap hari.
e. Mengaplikasikan mengonsumsi makanan bernutrisi.

VIII. SUMBER
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002.
Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Vivian, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002.

www.delimapersadanurul.wordpress.com diakses pada tanggal 11

Desember 2014
PRE TEST

1. Nutrisi masa nifas ialah...


a. Makanan agar ibu dan bayi kenyang
b. Makanan yang bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan ibu
c. Makan apa saja yang disuka ibu
2. Tujuan pemenuhan nutrisi pada masa nifas, yaitu…
a. Menghambat proses penyembuhan akibat persalinan
b. Mencegah kegemukan ibu
c. Mencegah terjadinya penyakit anemia dan memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan bayi
3. Zat-zat yang memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas, kecuali…
a. Kafein
b. Lemak
c. Karbohidrat
4. Vitamin yang dianjurkan dikonsumsi ibu nifas ialah…
a. Vitamin A
b. Vitamin E
c. Vitamin K
5. Makanan yang mengandung sumber protein tinggi ialah…
a. Ikan, udang telur
b. Sayur hijau, jus buah
c. Nasi, roti, mentega
POST TEST

1. Nutrisi masa nifas ialah...


a. Makanan agar ibu dan bayi kenyang
b. Makanan yang bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan ibu
c. Makan apa saja yang disuka ibu
2. Tujuan pemenuhan nutrisi pada masa nifas, yaitu…
a. Menghambat proses penyembuhan akibat persalinan
b. Mencegah kegemukan ibu
c. Mencegah terjadinya penyakit anemia dan memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu dan bayi
3. Zat-zat yang memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas, kecuali…
a. Kafein
b. Lemak
c. Karbohidrat
4. Vitamin yang dianjurkan dikonsumsi ibu nifas ialah…
a. Vitamin A
b. Vitamin E
c. Vitamin K
5. Makanan yang mengandung sumber protein tinggi ialah…
a. Ikan, udang telur
b. Sayur hijau, jus buah
c. Nasi, roti, mentega
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN TALI PUSAT

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Perawatan Tali Pusat Bayi


Hari/Tanggal : 31 Desember 2021
Lokasi : Puskesmas Barong Tongkok
Sasaran : ibu nifas
Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti
dan memahami tentang perawatan tali pusat sehari – hari yang baik dan benar.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan pesertadapat mengeti
dan mampu menjelaskan kembali tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir
yang baik dan benar.

C. Materi
Terlampir

D. Media
1. Pemaparan materi
2. Leaflet

E. Metode
Ceramah Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 menit)
- Menyampaikan tujuan - Mendengarkan
2. Inti -Memberikan pengetahuan tentang - Mendengarkan
(15 menit) perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir yang baik dan benar

-Memeragakan dan melatih teknik - Memperhatikan


perawatan tali pusat yang baik dan
benar

-Menggali pengalaman peserta - Menceritakan


setelah dilakukan tindakan. pengalamannya dan
berdiskusi dengan
mahasiswa
3. Penutup - Tanya jawab - Mengajukan
(10 menit) pertanyaan,
- Evaluasi - Menjawab
- Menyimpulkan hasil penyuluhan - Menjawab salam
- Menutup penyuluhan dengan
salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Media penyuluhan leaflet tersedia
b. Peserta berada di tempat penyuluhan
c. Tempat penyuluhan dalam keadaan siap
d. Penyuluhan dilaksanakan di Busur, Barong Tongkok
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian tali pusat
b. Menjelaskan pengertian perawatan tali pusat
c. Menjelaskan tujuan perawatan tali pusat
d. Menjelaskan cara perawatan tali pusat
TINJAUAN TEORI
PERAWATAN TALI PUSAT

1. Pengertian Tali pusat


Tali pusat atau dalam istilah medis dikenal dengan funiculus umbilikalis
merupakan sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Tali
pusat merentang dari umbilicus (pusar) janin ke permukaan plasenta dan
mempunyai panjang normal kurang lebih 50-55 cm, dengan ketebalan sekitar 1-2
cm, tali pusat dianggap berukuran pendek, jika panjang normal kurang dari 40 cm.
Tali pusat merupakan jembatan penghubung antara plasenta dan janin. Jadi tali
pusat tidak hanya mencakup fungsi pernapasan saja, tapi seluruh aktivitas yang
ada di plasenta yakni menyalurkan zat-zat yang dibutuhkan oleh janin, baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serta berperan sebagai saluran
untuk mengeluarkan bahan-bahan sisa yang tidak dibutuhkan oleh janin seperti
urea dan gas karbondioksida. Lalu, akan dikembalikan ke peredaran darah ibu
yang kemudian dieksresikan dari tubuh ibu (Riksani, 2012).
Tali pusat adalah jaringan unik yang terdiri dari dua arteri dan satu vena yang
tertutup oleh jaringan pengikat mukoid yang dikenal sebagai Wharton’s jelly, yang
ditutup oleh satu lapisan tipis membrane mukosa (kelanjutan dari amnion). Selama
hamil, plasenta menyediakan semua nutrient untuk pertumbuhan dan
menghilangkan produk sisa secara terus-menerus melalui tali pusat. Setelah lahir,
tali pusat mengering dengan cepat, mengeras dan berubah warnanya menjadi
hitam (suatu proses yang disebut gangren kering). Proses ini dibantu oleh paparan
udara. Pembuluh umbilical tetap berfungsi selama beberapa hari, setelah resiko
infeksi masih tetap tinggi sampai tali pusat terpisah (Trotter, 2010)
Tali pusat terdiri dari bagian maternal (desidua basalis) dan bagian janin (vili
korionik). Permukaan maternal lebih memerah dan terbagi menjadi beberapa
bagian (kotiledon). Permukaan fetal ditutupi dengan membran amniotik dan
merupakan membran yang halus serta berwarna kelabu dengan tonjolan pembuluh
darah sehingga tali pusat tidak hanya sebagai penyalur sumber makanan dan
sebagai penyaring bagi janin (Sarwono, 2010).
Jadi kesimpulnnya Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan
bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran
inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin.
Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus
dipotong dan diikat atau dijepit.

2. Pengertian Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir
sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan tujuan
untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat penyembuhan luka
bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009).
Perawatan tali pusat adalah upaya untuk mencegah infeksi tali pusat dengan
tindakan sederhana yakni tali pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu bersih dan
kering, selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, dan
tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat (Sodikin,2012).
Jadi kesimpulannya perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan perawatan
pada tali pusat bayi baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput,
dengan tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat
penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat/ puput tali pusat.

3. Tujuan perawatan tali pusat


Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
c. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
d. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut


Sodikin (2009), yaitu :
a. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
b. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan bersih
c. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
d. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.
e. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat
f. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau
mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas kesehatan.

5. Waktu Perawatan Tali Pusat Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat
menurut Sodikin (2009), yaitu :
a. Sehabis mandi pagi atau sore.
b. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran bayi.
c. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.

6. Hal-hal yang akan terjadi jika perawatan tali pusat kurang baik
Menurut Sodikin (2012), Perawatan tali pusat tidak steril akan mengakibatkan
beberapa gangguan kesehatan pada bayi, diantaranya tetanus neonatorum dan
omfalitis. Untuk mencegah hal tersebut ibu di tekankan untuk mengetahui tanda
dan gejala adanya infeksi tali pusat bayi mereka yang dapat disebabkan karena
spora Clostridium tetani dan bakteri stapilokokus, streptokokus, atau bakteri gram
negatife. tanda dan gejala infeksi tali pusat pada bayi yaitu bayi tiba-tiba panas dan
tidak mau menetek atau tidak dapat menyusu karena trismus (sebelumnya bayi
menyusu seperti biasa), adanya mulut yang mencucu seperti mulut ikan
(karpermond), mudah dan sering kejang disertai sianosis, suhu meningkat, kuduk
kaku, sampai opistotonus.
Kurangnya perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat menyebabkan
tetanus bayi, yang ditandai dengan :
a. Tali pusat berwarna merah, basah, dan kotor, yang kemungkinan tapi pusat
bernanah.
b. Kesulitan menyusui
c. Mulut tidak bisa dibuka
d. Kejang-kejang bila disentuh, kena sinar atau mendengar suara keras
e. Kadang demam (Iis Sinsin, 2008).

7. Cara Perawatan Tali Pusat


Menurut rekomendasi WHO, untuk perawatan sehari-hari tali pusat cukup
dengan membersihkan tali pusat dengan air dan sabun. Penelitian sebelumnya
yang dilakukan Dore membuktikan adanya perbedaan perawatan antara perawatan
tali pusat yang menggunakan alkohol pembesih dan dibalut kain steril. Ia
menyimpulkan bahwa tali pusat yang dirawat dengan cara alami lebih cepat dalam
waktu pengeringan dibandingkan perawatan tali pusat dengan menggunakan
alcohol. Penelitian lainnya yang dilakukan Kurniawati menyimpulkan bahwa
perawatan tali pusat dengan menggunakan prinsip udara terbuka (tidak menutup
tali pusat menggunakan kassa/pembalut), waktu yang dibutuhkan untuk mengering
lebih cepat dibandingkan perawatan tali pusat dengan menggunakan Air Susu Ibu
(ASI).
Menurut Surat edaran tentang panduan ini, pertama kali dipublikasikan pada
tahun 2004 dan sesuai dengan nasihat terbaru berdasarkan bukti yang ada
(Trotter,2008b) memberitahukan perawatan tali pusat dengan menjagalah area
sekitar tali pusat agar tetap bersih dan kering. Cara terbaik untuk melakukannya
adalah dengan membiarkan daerah ini dan tidak memberikan apapun setelah
mandi pertama kali dalam air bersih biasa, tepuk-tepuk agar kering dengan handuk
bersih. Lipat kembali popok, pada setiap kali ganti, sampai tali pusat lepas
(Trotter, 2010).
Kesimpulannya Menurut saya, perawatan tali pusat yang baik yaitu tali pusat
harus tetap bersih dan kering ditutup dengan kasa steril tanpa dibubuhi apapun,
dan juga perlu diperhatikan adanya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan tali
pusat, berbau dan bernanah, serta suhu tubuh bayi meningkat.
Penatalaksanaan perawatan tali pusat (Panduan APN, 2010)
Peralatan Yang Dibutuhkan:
a. Air DTT
b. Sabun bayi
c. Kassa steril
d. 1 set pakaian bayi
Prosedur Perawatan Tali Pusat:
a. Cuci tangan.
b. Dekatkan alat.
c. Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong yang
sudah digelar.
d. Buka bedong bayi.
e. Lepas bungkus tali pusat.
f. Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai kaki/ atas ke
bawah.
g. Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
h. Bersihkan tali pusat, dengan cara:
1) Pegang bagian ujung
2) Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
3) Disabuni pada bagian batang dan pangkal
4) Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
5) Keringkan sisa air dengan kassa steril
6) Tali pusat tidak dibungkus.
i. Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di pinggir.
Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak langsung mengenai
tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
j. Bereskan alat.
k. Cuci tangan.
PRE TEST

1. Tujuan perawatan tali pusat bayi ialah…


a. Agar bayi bisa menyusui dengan baik
b. Agar ibu sehat
c. Mencegah terjadi infeksi dan tetanus pada bayi
2. Hal penting saat merawat tali pusat ialah…
a. Menggunakan plester
b. Mengoleskan alkohol
c. Tali pusat harus dalam keadaan kering dan bersih
3. Waktu perawatan tali pusat ialah…
a. Sehabis mandi
b. Saat tali pusat sudah berbau
c. Diganti setiap 1 jam sekali
4. Hal yang terjadi apabila perawatan tali pusat kurang baik…
a. Tali pusat akan kering
b. Tali pusat akan bernanah dan bayi demam
c. Bayi menyusui dengan baik
5. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perawatan tali pusat ialah…
a. Air hangat, kapas
b. Kassa steril
c. Semua benar
POST TEST

1. Tujuan perawatan tali pusat bayi ialah…


a. Agar bayi bisa menyusui dengan baik
b. Agar ibu sehat
c. Mencegah terjadi infeksi dan tetanus pada bayi
2. Hal penting saat merawat tali pusat ialah…
a. Menggunakan plester
b. Mengoleskan alkohol
c. Tali pusat harus dalam keadaan kering dan bersih
3. Waktu perawatan tali pusat ialah…
a. Sehabis mandi
b. Saat tali pusat sudah berbau
c. Diganti setiap 1 jam sekali
4. Hal yang terjadi apabila perawatan tali pusat kurang baik…
a. Tali pusat akan kering
b. Tali pusat akan bernanah dan bayi demam
c. Bayi menyusui dengan baik
5. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perawatan tali pusat ialah…
a. Air hangat, kapas
b. Kassa steril
c. Semua benar
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Nutrisi untuk bayi baru lahir


Subtopik : ASI eksklusif
Sasaran : Ibu nifas
Tempat : Busur, Barong Tongkok
Hari/Tgl/Jam : 31 Desember 2021, 09.15
WITA Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini ibu hamil dapat memahami
tentang pentingnya ASI eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil memahami dan
menjelaskan mengenai:
a. Pengertian ASI eksklusif
b. Manfaat ASI bagi ibu dan anak
c. Menyebutkan hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
d. Menyebutkan hal yang harus ibu lakukan agar tetap memenuhi kebutuhan
ASI bayi jika ibu bekerja atau pergi
B. Materi
Asi eksklusif untuk bayi baru lahir
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Pemaparan materi

E. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2 menit - Menanyakan kepada
klien mengenai ASI - Menjawab
eksklusif
- Menanyakan apakah ibu - Menjawab
bekerja atau tidak
2. Kegiatan 5-10 - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan/
inti menit ASI eksklusif mendengarkan
- Menjelaskan manfaat - Memperhatikan/
ASI bagi ibu dan anak mendengarkan
- Menjelaskan hal yang
dapat mempengaruhi - Memperhatikan/
produksi ASI mendengarkan
- Menjelaskan hal yang
- Memperhatikan/
harus ibu lakukan agar
mendengarkan
tetap memenuhi
- Memperhatikan/
kebutuhan ASI bayi jika
mendengarkan
ibu bekerja atau pergi
- Memberi kesempatan
- Bertanya
pada ibu hamil untuk
bertanya
- Merespon
- Memberi reward positif
- Memperhatikan/
- Menjawab pertanyaan
mendengarkan
3. Penutup 5 menit - Merangkum kembali - Merangkum
materi yang dijelaskan materi bersama
bersama peserta penyuluh
- Memberi kesempatan - Bertanya
kembali kepada ibu
hamil untuk bertanya
- Memberikan reward - Merespon

- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan/


mendengarkan
- Menutup dengan - Merespon
mengucapkan
terimakasih - Menjawab salam
- Memberi salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Media penyuluhan leaflet tersedia
b. Peserta berada di tempat penyuluhan
c. Tempat penyuluhan dalam keadaan siap
d. Penyuluhan dilaksanakan di Busur, Barong Tongkok
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
Asi eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sebagai
bahan makanan pokok ASI eksklusif diberikan kepada bayi sejak umur 0-
6 bulan
b. Menyebutkan Manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan anak
c. Menyebutkan hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
d. Menjelaskan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bayi bila
ibu jalan atau pergi
TINJAUAN TEORI
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian

Asi eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sebagai bahan
makanan pokok ASI eksklusif diberikan kepada bayi sejak umur 0-6 bulan hanya
diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya termasuk susu formula, air gula,
madu, air putih atau makanan tambahan apapun.

B. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu Dan Anak


Manfaat ASI Eksklusif bagi ibu :
1. Mencegah perdarahan
2. Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim
3. Praktis dan ekonomis
4. Memperkuat ikatan Ibu dan anak
5. Kontrasepsi Alamiah
6. Menurunkan angka osteoporosis pada masa menopause
7. Mengurangi berat badan
Manfaat ASI Eksklusif bagi anak :
1. Menambah kekebalan tubuh bayi
2. Melindungi bayi dari alergi dan asma
3. Mencegah gangguan penglihatan
4. Meningkatkan kecerdasan bayi
5. Mencegah obesitas pada anak
6. Menurunkan resiko sindrom kematian mendadak pada bayi

C. Hal hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI


Tips tips agar ASI lebih banyak
1. Perbanyak minum air putih sekitar 10-12 gelas per hari
2. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi tinggi
3. Melakukan teknik menyusui yang tepat
4. Menyusui bayi secara teratur dan sesering mungkin
5. Melakukan pijatan lembut pada payudara menggunakan oil lalu kompres
dengan handuk ataupun washlap yang hangat
6. Lakukan gaya hidup sehat
Jauhi rokok, alkohol, kopi
7. Hindari stres

D. Yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bayi bila ibu jalan atau
pergi
1. Berikan ASI sebelum dan setelah pulang kerja
2. Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan
3. ASI perah dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es.
ASI untuk waktu 24 jam atau lebih sebaiknya disimpan di dalam lemari
pendingin pada suhu 4ºC akan tetapi jangan sampai beku. ASI perah yang
akan digunakan dalam waktu 1 minggu maka ASI harus didinginkan
dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian dibekukan dalam suhu
-18 ºC atau lebih rendah. Kondisi ASI yang dibekukan dapat bertahan
hingga 3-6 bulan.
4. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih.
5. ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai
dirumah.
6. ASI perah tidak boleh dipanaskan secara langsung di atas
api. Melakukan dengan perendaman ASI pada air hangat.
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen. 2006. Asuhan Kebidanan Ed. 4 Vol. 1. Jakarta: EGC


Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta :
JPNKR-POG
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
PRE TEST

1. ASI Eksklusif adalah…


a. ASI sampai usia 2 tahun
b. ASI sampai 6 bulan dan diselingi madu
c. Hanya ASI 0-6 bulan
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu
ialah…
a. Menyebabkan kanker payudara
b. Praktis dan meningkatkan ikatan ibu anak
c. Ibu sulit menyusui
3. Manfaat ASI eksklusif bagi anak ialah…
a. Melindungi bayi dari alergi
b. Membuat bayi gemuk
c. Menambah kekebalan tubuh ibu
4. Hal yang bisa dilakukan agar ASI lebih banyak ialah…
a. Minum air putih 5 gelas sehari
b. Menyusui jarang
c. Melakukan pijatan lembut pada payudara
5. Hal yang dilakukan apabila ibu bekerja dalam memenuhi kebutuhan ASI
untuk bayi ialah…
a. Tidak memberikan ASI
b. Memberikan ASI sebelum dan setelah pulang kerja
c. Tidak memerah ASI saat ditempat kerja
POST TEST

1. ASI Eksklusif adalah…


a. ASI sampai usia 2 tahun
b. ASI sampai 6 bulan dan diselingi madu
c. Hanya ASI 0-6 bulan
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu
ialah…
a. Menyebabkan kanker payudara
b. Praktis dan meningkatkan ikatan ibu anak
c. Ibu sulit menyusui
3. Manfaat ASI eksklusif bagi anak ialah…
a. Melindungi bayi dari alergi
b. Membuat bayi gemuk
c. Menambah kekebalan tubuh ibu
4. Hal yang bisa dilakukan agar ASI lebih banyak ialah…
a. Minum air putih 5 gelas sehari
b. Menyusui jarang
c. Melakukan pijatan lembut pada payudara
5. Hal yang dilakukan apabila ibu bekerja dalam memenuhi kebutuhan ASI
untuk bayi ialah…
a. Tidak memberikan ASI
b. Memberikan ASI sebelum dan setelah pulang kerja
c. Tidak memerah ASI saat ditempat kerja
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Tema : Perawatan Payudara


Tanggal : 05 Januari 2022
Lokasi : Busur, Batong Tongkok
Sasaran : Ibu nifas
Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang perawatan payudara, peserta di harapkan
dapat mengerti tentang manfaat perawatan payudara dan dapat mempraktekkan
perawatan payudara dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya puting lecet
2. Menjelaskan cara untuk mengatasi puting lecet
3. Menjelaskan cara untuk mencegah puting agar tidak lecet

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar
No. Waktu Kegiatan Respon Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
Mengucapkan salam a. Menjawab salam
Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan yang telah memperhatikan
disepakati pada saat pengkajian
Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan penjelasan
teratur dan berurutan materi yang akan diberikan
.Penyebab terjadinya puting lecet
.Cara untuk megatasi puting lecet
.Cara untuk mencegah puting agar
tidak lecet
3. 5 menit Evaluasi :
Memberikan pertanyaan berkaitan .Merespon
dengan materi yang sudah dijelaskan
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya b. Menjawab pertanyaan
yang akan diberikan
4. 5 menit Penutup :
Menyimpulkan hasil penyuluhan .Mendengarkan dan
Membagikan leaflet memperhatikan
Mengakhiri dengan salam .Menerima leaflet
.Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Tersedianya tempat atau ruangan
b. Pemberi materi memahami dan menguasai materi yang
akan disampaikan
c. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan
tersedia, seperti leafleat.
d. Peserta yang datang sesuai harapan
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
b. Sasaran aktif dalam kegitan penyuluhan
c. Sasaran mampu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
e. Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang ditentukan
3. Evaluasi Hasil
Evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kembali mengenai penjelasan
yang telah di berikan kepada ibu nifas:
1.Penyebab terjadinya puting lecet
2.Cara untuk megatasi puting lecet
3.Cara untuk mencegah puting agar tidak lecet
MATERI
PERAWATAN PAYUDARA

1. Penyebab Puting Lecet


Puting lecet dan nyeri dikarenakan posisi atau cara menghisap yang salah,
puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui) dan hisapan bayi sangat
kuat.
Puting lecet dapat juga disebabkan oleh hal lain seperti:
a. Puting datar atau puting masuk
ibu dengan puting pada kategori ini dapat menyusui dengan sukses tanpa
nyeri. Puting datar tidak menjadi tegak ketika dirangsang atau jika dingin.
Puting masuk biasanya justru tertarik daripada menonjol keluar ketika daerah
sekitar puting ditekan. Memakai breast shell selama kehamilan dapat
membantu menarik keluar puting Ibu. Saat bayi Ibu sudah lahir, Ibu dapat
menggunakan pompa payudara untuk menarik puting Ibu segera sebelum
melekatkan bayi Ibu ke payudara.
b. Bengkak
Payudara yang penuh dan keras dapat terjadi pada hari-hari awal menyusui.
Hal ini dapat mengakibatkan puting datar yang akan mempersulit bayi untuk
latch on. Untuk menhindari kondisi ini pastikan ASI Ibu dikeluarkan secara
teratur. Jika bayi Ibu tidak disusui tiap 2 jam atau lebih, perahlah atau
gunakan pompa untuk menghindari bengkak. Memakai pompa payudara:
sama seperti menyusui itu sendiri, menggunakan pompa seharusnya juga tidak
sakit. Ibu mungkin perlu mencoba-coba untuk menemukan pompa payudara
yang nyaman untuk Ibu. Pada umumnya, jika puting Ibu terletak di tengah-
tengah dinding pompa dan pemompaan dilakukan dengan lembut maka cedera
dapat dihindari.
c. Melepaskan bayi dari payudara Ibu
Lakukan perlahan dan selembut mungkin! Banyak ibu menyadari bahwa
begitu anaknya sudah kenyang, ia akan melepaskan payudaranya. Jika bayi
harus dilepaskan sebelum hal ini terjadi, cobalah memasukkan jari ke sudut
mulut bayi, tarik ke bawah atau tekan payudara ke bawah di dekat mulut bayi
untuk melepaskan perlekatan.
d. Penggunaan empeng atau botol
Jika bayi Ibu mendapat empeng atau botol, suatu kondisi yang dinamakan
bingung puting dapat terjadi. Hal ini dikarenakan teknik yang sangat berbeda
yang digunakan bayi saat menyusu dibanding dengan mengisap puting buatan.
Hal ini dapat menyebabkan bayi Ibu menyusu dengan tidak tepat dan
menyebabkan lecet.
e. Thrush: Jika bayi Ibu sudah semakin bertambah usianya dan Ibu tiba-tiba
mengalami puting lecet atau nyeri payudara yang dalam, Ibu mungkin terkena
thrush (infeksi jamur).
Dengan belajar selama masa kehamilan Ibu dapat meningkatkan pengalaman
menyusui Ibu. Jika bayi Ibu sudah lahir, menentukan penyebab lecetnya
puting Ibu adalah langkah pertama dalam menyembuhkan puting Ibu dan
kemudian melanjutkan pengalaman menyusui bebas nyeri.

2. Cara mengatasi puting lecet


 Mulai menyusu pada putting yang tidak sakit
 Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat
 Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan
bawah
 Jangan membersihkan puting dengan sabun atau akohol
 Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.
Letakkan jari kelingking di sudut bawah bibir bayi atau tarik sedikit ke bawah
dagu bayi
 Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui
 Biarkan puting kering sebelum memakai BH
 Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
 Usahakan bayi menghisap sampai ke bagian hitam di sekitar puting (areola)

3. Cara mencegah puting lecet


Berikut adalah langkah-langkah dasar yang akan membantu mencegah puting lecet
:
 Posisi diri senyaman mungkin dengan bantuan sIburan punggung, bantal yang
menyangga lengan dan bantal di pangkuan, serta sIburan kaki.
 Posisi bayi dekat dengan ibu, dengan pinggulnya menekuk sehingga ia tidak
harus menengokkan kepala untuk mencapai payudara ibu. Mulut dan
hidungnya harus mengahadap puting. Jika mungkin, minta bantuan untuk
memberikan bayi kepada ibu saat ibu sudah merasa nyaman untuk menyusui.
 Sangga payudara ibu sehingga tidak menekan dagu bayi.
 Lekatkan bayi pada payudara ibu. Dorong ia untuk membuka lebar mulutnya
dengan menyentuhkan bibirnya dengan puting dan berkata, “ayo, buka”
Angkat ia agar lebih dekat dengan menyangga punggungnya (bukan belakang
kepalanya) agar dagunya mengarah ke payudara ibu. Hidungnya akan
menyentuh payudara ibu. Tangan ibu berfungsi sebagai leher kedua” bagi
bayi.
 Jika tidak merasa nyaman, ganti posisi bayi.
DAFTAR PUSTAKA

http://supportbreastfeeding.wordpress.com/2009/01/14/bagaimana-cara-mengatasi-
puting-lecet-nyeri-puting-dan-payudara-bengkak/

http://doktermaya.com/artikel/laktasi/bagaimana-mencegah-puting-lecet
PRE TEST

1. Penyebab putting lecet ialah…


a. Hisapan bayi yang kuat
b. Menyusui dengan benar
c. Posisi bayi dan ibu yang benar
2. Cara mengatasi putting lecet adalah…
a. Langsung menyusui bayi
b. Apabila sudah selesai, bayi langsung ditarik saja
c. Mengeluarkan sedikit ASI untuk dioleskan pada puting
3. Cara mencegah putting lecet ialah, kecuali…
a. Posisikan diri senyaman mungkin
b. Posisikan bayi dengan baik
c. Bayi biarkan menangis
4. Hal yang dilakukan apabila putting ibu sakit…
a. Menyusui dimulai dari putting yang tidak sakit
b. Mengoleskan minyak kayu putih
c. Biarkan bayi menghisap dengan cara yang salah
5. Hal yang harus dilakukan apabila putting ibu lecet ialah…
a. Diobati sendiri
b. Berkunjung ke tenaga kesehatan
c. Dibiarkan saja
POST TEST

1. Penyebab putting lecet ialah…


a. Hisapan bayi yang kuat
b. Menyusui dengan benar
c. Posisi bayi dan ibu yang benar
2. Cara mengatasi putting lecet adalah…
a. Langsung menyusui bayi
b. Apabila sudah selesai, bayi langsung ditarik saja
c. Mengeluarkan sedikit ASI untuk dioleskan pada puting
3. Cara mencegah putting lecet ialah, kecuali…
a. Posisikan diri senyaman mungkin
b. Posisikan bayi dengan baik
c. Bayi biarkan menangis
4. Hal yang dilakukan apabila putting ibu sakit…
a. Menyusui dimulai dari putting yang tidak sakit
b. Mengoleskan minyak kayu putih
c. Biarkan bayi menghisap dengan cara yang salah
5. Hal yang harus dilakukan apabila putting ibu lecet ialah…
a. Diobati sendiri
b. Berkunjung ke tenaga kesehatan
c. Dibiarkan saja
CARA
PENYEBAB PUTING LECET?? MENGATASI
posisi atau cara menghisap yang
PERAWATAN salah,putingsusubelum meregang
PAYUDARA hisapan bayi sangat kuat
Puting datar atau puting masuk
Bengkak Mulai menyusu pada putting yang

Salah saat melepaskan dari hisapan bayi tidak sakit


Susui sebelum bayi sangat lapar agar
menghisapnya tidak terlalu kuat
Perbaiki cara menghisap, bibir bayi
menutupi areola diantara gusi atas
dan bawah
Jangan membersihkan puting dengan
sabun atau akohol
Usahakan bayi menghisap sampai ke
bagian hitam di
sekitar puting (areola)

POLITEKNIK KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR JURUSAN
KEBIDANAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

CARA MENGATASI

Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari


puting setelah selesai menyusui. Letakkan jari
CARA
kelingking di sudut bawah bibir bayi atau tarik MENCEGAH
sedikit ke bawah dagu bayi
Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting
selesai menyusui
Biarkan puting kering sebelum memakai BH
Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke
Puskesmas

Posisi diri senyaman mungkin


Posisi bayi dekat dengan ibu

Sangga payudara ibu sehingga tidak


menekan dagu bayi.
Lekatkan bayi pada payudara ibu.
Jika tidak merasa nyaman, ganti posisi bayi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MACAM – MACAM METODE KONTRASEPSI

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Asuhan Keluarga Berencana


Subtopik : Macam-Macam Metode Kontrasepsi
Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Busur, Barong Tongkok
Hari/Tgl/Jam : 22 Januari 2022 Pukul 09.15
WITA Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini ibu nifas dapat memahami
tentang macam-macam metode kontrasepsi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu nifas memahami dan
menjelaskan mengenai:
c. Pengertian dari KB
d. Jenis-jenis kontrasepsi beserta kekurangan dan kelebihannya

B. Materi
Macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. ABPK
E. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2 menit - Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Menjawab
- Menanyakan kepada
klien mengenai metode - Menjawab
kontrasepsi
2. Kegiatan 5-10 - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan/
inti menit dari KB mendengarkan
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan/
macam-macam metode mendengarkan
kontrasepsi beserta
kelebihan dan
kekurangannya - Bertanya
- Memberi kesempatan
pada ibu hamil untuk
bertanya
- Memberi reward positif - Merespon
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan/
mendengarkan
3. Penutup 5 menit - Merangkum kembali - Merangkum
materi yang dijelaskan materi bersama
bersama peserta penyuluh
- Memberi kesempatan - Bertanya
kembali kepada ibu
hamil untuk bertanya
- Memberikan reward - Merespon

- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan/


mendengarkan
- Menutup dengan - Merespon
mengucapkan
terimakasih
- Memberi salam - Menjawab salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Media penyuluhan leaflet dan ABPK tersedia
b. Peserta berada di tempat penyuluhan
c. Tempat penyuluhan dalam keadaan siap
d. Penyuluhan dilaksanakan di Busur, Barong Tongkok
2. Evaluasi proses
a. Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
b. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian dari KB
b. Menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi
TINJAUAN TEORI
MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI

A. PENGERTIAN KB
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : (1)
mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4) mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, (5) menetukan jumlah
anak dalam keluarga.
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagian dan sejahtera (Juliantoro, 2000).

B. TUJUAN KB
Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. Upaya
menurunkan tingkat kelahiran dilakukan dengan mengajak pasangan usia subur
(PUS) untuk berkeluarga berencana. Sementara itu penduduk yang belum
memasuki usia subur (Pra-PUS) diberikan pemahaman dan pengertian mengenai
keluarga berencana.

C. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah
terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam
kandungan/rahim. Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya
mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda/mencegah kehamilan,
menjarangkan kehamilan, serta menghentikan/mengakhiri kehamilan atau
kesuburan.
D. JENIS-JENIS KONTRASEPSI
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama. Kondom biasanya dibuat
dari bahan latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada
keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-
istri. Kondom tidak hanya dipakai oleh lelaki, terdapat pula kondom wanita
yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom ini berbentuk
silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan wanita. Cara
kerja kondom wanita sama dengan cara kondom lelaki, yaitu mencegah
sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan
maupun efek samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan
kondom lelaki. Tingkat efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara
menggunakannya benar. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit
yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Keuntungan kondom :
 Memberi perlindungan terha-dap Penyakit Menular Seksual (PMS)
 Dapat diandalkan, sederhana, ringan, disposable, dan mudah
digunakan
 Efektif segera setelah di-pasang
 Mudah didapatkan dan tidak perlu resep dokter
 Murah karena digunakan dalam jangka pendek
Kerugian kondom :
 Efektivitas tidak terlalu tinggi
 Perlu menghentikan aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna
memasang kondom
2. Pil KB
a. Pil Progestin (minipil)
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
(tidak begitu kuat), endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehingga implantasi lebih sulit, mengentalkan lendir servik sehingga
menghambat penetrasi sperma, dan mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi sperma terganggu.
Indikasi
Usia reproduksi, yang telah memiliki anak atau belum, meginginkan
suatu metode kontrasepsi yang efektif selama menyusui, pasca
persalinan dan tidak menyusui dan pasca keguguran.
b. Pil Kombinasi (hormon estrogen dan progesteron)
Menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir servik mengental
sehingga suit dilalui sperma dan pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
Indikasi
Usia reproduksi, setelah melahirkan dan tidak menyusui, pasca
keguguran, anemia karena haid berlebihan, siklus haid tidak teratur, dll.
Keuntungan pil KB :
 Efektivitasnya tinggi bila diminum secara rutin
 Nyaman, mudah digunakan, dan tidak mengganggu senggama
 Relatif murah.
Kerugian pil KB :
 Rasa mual, pusing, kencang pada payudara dapat terjadi
 Efektivitas dapat berkurang bila diminum bersama obat tertentu
 Kemungkinan untuk gagal sangat besar karena lupa
3. Kontrasepsi Suntik
Jenis Kontrasepsi Suntik :
a. 1 bulan, berisi Estrogen dan Progesteron. Untuk wanita yang menyusui
sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan mempengaruhi
produksi Air Susu Ibu (ASI). Contoh : cyclofem.
b. Suntikan 3 bulan , berisi Progesteron saja. Contoh : Depoprovera,
c. Depogeston.
Keuntungan Suntik :
 Memberikan perlindungan jangka panjang Selama 3 bulan
 Bila digunakan bersama pil KB dapat mengurangi resiko yang
ditimbulkan karena lupa meminum pil KB
 Tidak mengganggu senggama
 Relatif murah
Kerugian Suntik :
 Berat badan naik
 Siklus menstruasi kadang terganggu
 Pemulihan kesuburan kadang-kadang terlambat
Efek Samping
a. Gangguan haid.
b. Mual, sakit kepala, penambahan berat badan.
c. Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Cara Pemberian
a. Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3-5 pasca salin dan setelah ASI
berproduksi.
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi.
Dalam masa haid : hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
4. Susuk/Implant
Alat kontrasepsi bawah kulit atau implant adalah kontrasepsi yang disusupkan
di bawah kulit.
Keuntungan :
 Tidak mengganggu senggama
 Resiko untuk lupa lebih kecil dibandingkan pil KB dan suntikan karena
Norplant dipasang tiap 5 tahun
 Mudah diangkat dan segera setelah diangkat kesuburan akseptor akan
kembali
Kerugian :
 Efektivitas dapat berkurang bila digunakan bersama obat-obatan tertentu
 Merubah siklus haid dan meningkatkan berat badan
 Tidak melindungi dari resiko tertularnya PMS
5. AKDR/IUD
IUD adalah alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim
dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim, yang
menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi.
Keuntungan :
 Dapat memberikan perlindungan jangka panjang sampai dengan 10 tahun
 Reversibel
 Akseptor hanya kembali ke klinik bila muncul keluhan
 Murah
Kerugian :
 Perlunya pemeriksaan pelvis dan penapisan PMS sebelum pemasangan
 Butuh pemerikasaan benang setelah periode menstruasi jika terjadi kram,
bercak, atau nyeri.
 Akseptor tidak dapat berhenti menggunakan kapanpun ia mau
6. MOW dan MOP
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi
keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap
salah seorang dari pasangan suami istri atas permintaan yang bersangkutan,
secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun
pria. Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda
Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi
Pria) atau vasektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda
Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan
saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi
mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu
tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar
dari buah zakar.
Keuntungan :
 Sangat efektif
 Permanen
 Tidak mengganggu senggama
 Baik untuk klien yang bila mengalami kehamilan akan membahyakan
jiwanya
 Tidak ada gangguan seksual
Kerugian :
 Permanen
 Nyeri setelah prosedur serta komplikasi lain akibat pembedahan dan
anestesi
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka.
PRE TEST

1. Keluarga berencana adalah…


a. Merencanakan keluarga yang diinginkan
b. Mengatur kelahiran dan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga
c. Agar tidak memiliki keturunan
2. Tujuan ber-KB adalah…
a. Mengatur jarak kelahiran
b. Mendapat kelahiran yang tidak diinginkan
c. Meningkatkan jumlah anak
3. Macam-macam metode kontrasepsi jangka panjang ialah...
a. IUD, Implant
b. Suntik, pil
c. Kondom
4. Kerugian kontrasepsi suntik ialah…
a. Tidak mengganggu senggama
b. Murah
c. Menaikkan berat badan
5. Keuntungan kontrasepsi IUD adalah…
a. Memerlukan pemeriksaan panggul
b. Perlindungan jangka panjang hingga 10 tahun
c. Mahal
POST TEST

1. Keluarga berencana adalah…


a. Merencanakan keluarga yang diinginkan
b. Mengatur kelahiran dan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga
c. Agar tidak memiliki keturunan
2. Tujuan ber-KB adalah…
a. Mengatur jarak kelahiran
b. Mendapat kelahiran yang tidak diinginkan
c. Meningkatkan jumlah anak
3. Macam-macam metode kontrasepsi jangka panjang ialah...
a. IUD, Implant
b. Suntik, pil
c. Kondom
4. Kerugian kontrasepsi suntik ialah…
a. Tidak mengganggu senggama
b. Murah
c. Menaikkan berat badan
5. Keuntungan kontrasepsi IUD adalah…
a. Memerlukan pemeriksaan panggul
b. Perlindungan jangka panjang hingga 10 tahun
c. Mahal
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Sasaran : Ibu Postpartum
Tempat : Busur, Barong Tongkok
Hari/Tanggal : 05 Januari 2022
Pelaksana : Sitti Fatimah

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit peserta dapat menambah
pengetahuan tentang Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir.

B. Tujuan Intruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 10 menit, diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian tentang Bayi Baru Lahir
2. Pengertian Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
3. Tujuan mengetahui Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
4. Tanda bahaya bayi baru lahir
5. Tindakan yang dilakukan jika terdapat salah satu tanda bahaya bayi baru lahir

C. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
a.Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa.
b. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan
c.Penyuluhan dikatakan berhasil apabila saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh yaitu mahasiswa Poltekkes Samarinda
a. Mahasiswa menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan berlangsung.

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
Leafleat

G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan Menjawab salam,
a. Mengucapkan salam dan mendengarkan dengan
terima kasih atas kedatangan seksama
para peserta.
b. Memperkenalkan diri
2 5 menit Pelaksanaan Kegiatan Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
a.Menyampaikan materi tentang
Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
b.Menjelaskan pengertian Bayi
Baru Lahir
c. Menjelaskan tujuan mengetahui
Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
d. Menjelaskan apa saja tanda
bahaya bayi baru lahir
e. Memberitahu tindakan yang
dilakukan jika terdapat salah
satu tanda bahaya bayi baru
lahir

3 3 menit Penutup Peserta memperhatikan dan


a. Memberikan kesempatan pada memberikan pertanyaan jika
peserta untuk bertanya jika ada yang belum jelas serta
terdapat hal-hal yang belum menjawab pertanyaan yang
jelas. diberikan kepada peserta saat
b. Menyimpulkan atau evaluasi.
merangkum hasil penyuluhan
c. Mengevaluasi hasil kegiatan
dan meminta salah satu dari
peserta untuk sedikit
mengulangi materi yang telah
diberikan
d.Memberi salam dan meminta
maaf bila ada kesalahan Menjawab salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta berada di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Busur, Barong Tongkok
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan, peserta mampu :
a. Peserta dapat memahami pengertian Bayi Baru Lahir
b. Peserta dapat memahami pengertian Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
c. Peserta dapat memahami tujuan mengetahui Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
d. Peserta dapat memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir
e. Peserta dapat mengetahui tindakan yang dilakukan jika terdapat salah satu
tanda bahaya bayi baru lahir
f.Peserta dapat memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Tanda Bahaya
Bayi Baru Lahir.
TINJAUAN TEORI
TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram.

B. Pengertian Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi
baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.

C. Tujuan Mengetahui Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


1. Bayi baru lahir gampang sakit, kalau sakit cepat menjadi berat dan serius
bahkan bisa meninggal.
2. Gejala sakit pada bayi baru lahir sulit dikenali
3. Dengan mengetahui tanda bahaya,bayi akan cepat mendapat pertolongan
sehingga dapat mencegah kematian.
Bayi baru lahir banyak meninggal karena :
1. Terlambat mengetahui tanda bahaya
2. Terlambat memutuskan untuk membawa bayi berobat ke dokter/bidan/perawat
3. Terlambat sampai ketempat pengobatan

D. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali
kegawatan pada bayi baru (neonatus):
a. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti
yang kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi
tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan
berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah
dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan
adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi
demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan
obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang
namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan
freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang
berlebihan ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa
yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per
menit atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding
dadanya, ada tarikan atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi
kita merintih terus menerus walau sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk,
maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain
yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi.
Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi
tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering.
Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya
hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang
bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda
kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang
berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat
lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika
kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari
setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi
berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.

E. Tindakan Tanda Bahaya Baru Lahir


Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya.
Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.usahakan bayi tetap hangat selama
dalm perjalanan ke tempat pemeriksaan dengan cara :
1. Membungkus atau menyelimuti bayi dengan kain yang kering, hangat dan
tebal
2. Jangan letakkan bayi di tepi jendela atau pintu kendaraan
3. Bayi terus disusui selama dalam perjalanan
DAFTAR PUSTAKA

Barbara , 2004. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.


Indriarti, M.T. 2006. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi.
Yogyakarta : Diglossia Media
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC
Moore, Hacker. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
Nanny,Via Lia Dewi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta.
Salimba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan BinaPustaka
Puedji, Rochjati. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga
university Press
Saiffudin,Abdul Bahri. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
PRE TEST

1. Bayi baru lahir adalah…


a. Bayi baru lahir usia 1 hari
b. Bayi yang baru mengalami proses kelahiran 37-42 minggu
c. Bayi yang lahir prematur
2. Tanda bahaya bayi baru lahir ialah…
a. Masalah pada bayi baru lahir yang mengakibatkan kematian pada bayi
b. Masalah pada bayi yang berusia 1 bulan
c. Masalah pada bayi yang tidak mengakibatkan kematian
3. Pentingnya mengenali tanda bahaya bayi baru lahir adalah…
a. Karena bayi sulit dipantau
b. Bayi mudah terserang penyakit
c. Gejala penyakit yang mudah dikenali
4. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah…
a. Bayi kejang, sesak napas, merintih
b. Tidak mau menyusu dan lemah
c. Semua benar
5. Agar bayi tetap hangat hal yang harus dilakukan ialah…
a. Membungkus bayi
b. Meletakkan bayi disamping jendela mobil
c. Bayi dibiarkan kehausan
POST TEST

1. Bayi baru lahir adalah…


a. Bayi baru lahir usia 1 hari
b. Bayi yang baru mengalami proses kelahiran 37-42 minggu
c. Bayi yang lahir prematur
2. Tanda bahaya bayi baru lahir ialah…
a. Masalah pada bayi baru lahir yang mengakibatkan kematian pada bayi
b. Masalah pada bayi yang berusia 1 bulan
c. Masalah pada bayi yang tidak mengakibatkan kematian
3. Pentingnya mengenali tanda bahaya bayi baru lahir adalah…
a. Karena bayi sulit dipantau
b. Bayi mudah terserang penyakit
c. Gejala penyakit yang mudah dikenali
4. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah…
a. Bayi kejang, sesak napas, merintih
b. Tidak mau menyusu dan lemah
c. Semua benar
5. Agar bayi tetap hangat hal yang harus dilakukan ialah…
a. Membungkus bayi
b. Meletakkan bayi disamping jendela mobil
c. Bayi dibiarkan kehausan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI

Disusun Oleh :

SITTI FATIMAH

NIM. P07224321131

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Topik : Imunisasi
Sasaran : Ibu Postpartum
Tempat : Busur, Barong Tongkok
Hari / Tgl / Jam : 22 Januari 2022/ pukul 09.15 wita
Pelaksana : Sitti Fatimah

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :


Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu memahami tentang Imunisasi
terhadap bayi dan balita.

B. TIK (Tujan Instruksional Khusus) :


Setelah mendapatkan penyuluhan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian Imunisasi
2. Menjelaskan manfaat Imunisasi
3. Menyebutkan macam-macam Imunisasi.
4. Mengetahui gejala-gejala setelah pemberian vaksin dan penanganannya

C. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah ibu postpartum
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan
dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti
penyuluhan terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang
disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat
dievaluasi peserta mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan
oleh mahasiswa yang menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa Politeknik Kesehatan Samarinda Jurusan Kebidanan
a. Mahasiswa menguasai materi yang
disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik
saat penyuluhan berlangsung.

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah dan Diskusi

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan Belajar Mengajar


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2 min  Mengucapkan salam  Menjawab
salam
 Menyampaikan topik  Mendegarkan/
dantujuan yang akan memperhatikan
dicapai
2. Pengemban 15 min  Menanyakan pendapat  Menjawab /
gan peserta tentang Imunisasi merespon
 Memberi reward pada  Merespon
peserta
 Menjelaskan pengertian  Mendengar/
Imunisasi memperhatikan
 Menjelaskan macam-  Mendengar
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
macam imunisasi dan
fungsinya  Merespon/
 Memberi kesempatan mengulang
kepada peserta untuk
penjelasan  Memperhatika
 Memberikan reward n
positif
 Menjelaskan jadwal
 Mendengar/
imunisasi
memperhatikan
 Memberikan
 Merespon/bert
kesempatan kepada peserta
any
untuk bertanya
 Mendengar
/memperhatikan
 Menjawab
 Merespon
 Mendengar /
memperhatikan.
3. Penutup 5 min  Merangkum materi yang  Merangkum
dijelaskan bersama peserta materi bersama
 Memberikan penyuluh
kesempatan kembali untuk  Bertanya
bertanya
 Memberikan reward  Merespon
 Menanyakan hal  Menjawab
penting/tujuan immunisasi
 Memberikan reward  Merespon
 Menutup dengan
mengucapkan terima kasih.  Membalas
 Memberi salam. salam
Materi
Imunisasi
Pengertian

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan suatu terhadap


suatu penyakit dengan cara memasukan kuman / virus yang telah dilemahkan/
dimatikan ke dalam tubuh.

Manfaat Imunisasi
- Untuk melindungi anak balita dari berbagai macam penyakit infeksi
berbahaya, seperti: TBC, polio, hepatitis, campak, difteri, pertusis, dan tetanus
dengan memberikan kekebalan di dalam tubuh anak yang di vaksin.
- BCG untuk pencegahan penyakit TBC
- DPT untuk pencegahan penyakit Dipteri, pertusis, dan tetanus
- Polio untuk pencegahan penyakit kelumpuhan
- Campak untuk pencegahan penyakit Campak
- Hepatitis untuk mencegah penyakit hepatitis

Bayi dan balita yang mendapat Imunisasi


- Keadaan balita / balita yang boleh mendapat vaksin, bila
Anak dalam keadaan sehat atau penyakit ringan, misalnya : mencret 1 – 2 kali,
batuk pilek tanpa demam, gizi kurang, alergi terhadap makanan atau obat – obatan.
- Bayi / balita yang belum bisa mendapat vaksin, bila :
a. BCG : sakit kulit / luka di daerah penyuntikan
b. DPT I : Panas > 38 0 C, dan punya riwayat kejang demam
c. DPT II dan III :Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT I ( misalnya suhu
tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran, dll).
d. DT :Demam berat, usia > 7 tahun, sakit berat
e. TT : demam berat
f. Polio : diare berat, sakit parah, demam tinggi
g. Campak : Panas > 38 0 C, dan pernah menderita kejang demam
h. Hepatitis : sakit berat, demam > 38 0C

Gejala-gejala yang Timbul Setelah Pemberian Vaksin


- BCG
Akan timbul bengkak pada tempat penyuntikan, berwarna merah, kemudan timbul
nanah dan menjadi luka lalu kering yang kemudian menyebabkan bekas parut (
bekas ini sebagai tanda anak telah mendapat vaksin.
- DPT
Dapat timbul demam, nyeri, bengkak pada tempat penyuntikan
- Polio
- Jarang / hampir tidak ada keluhan, terkadang hanya diare ringan dan sangat
jarang terjadi
- Campak
Demam, diare, kulit kemerahan, mata merah
- Hepatitis
Nyeri di tempat penyuntikan, demam ringan, lesu, perasaan tidak enak diperut.

Bagaimana cara mengatasi efek samping vaksin ?

- Bila bengkak di daerah tempat penyuntikan, beri kompres hangat


- Memberikan obat penurun panas
- Berikan banyak minum
-
Dimana anak anda mendapatkan Vaksin?
Posyandu, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Rumah Sakit,dll
PRE TEST

1. Tujuan imunisasi, yaitu…


a. Bayi lebih mudah sakit
b. Membentuk daya tahan tubuh bayi
c. Bayi lebih mudah demam
2. Tempat pelayanan imunisasi ialah...
a. Semua benar
b. RS/Dokter/Bidan
c. Puskesmas
3. Jadwal pemberian vaksin BCG ialah…
a. Setelah bayi lahir
b. Saat bayi berusia 2 bulan
c. Saat bayi berusia 1 bulan
4. Efek imunisasi vaksin Campak adalah, kecuali…
a. Demam
b. Timbul kemerahan dibekas penyuntikan
c. Kejang
5. Lokasi penyutikan vaksin campak adalah…
a. Paha kanan
b. Lengan kiri atas
c. Lengan kanan
POST TEST

1. Tujuan imunisasi, yaitu…


a. Bayi lebih mudah sakit
b. Membentuk daya tahan tubuh bayi
c. Bayi lebih mudah demam
2. Tempat pelayanan imunisasi ialah...
a. Semua benar
b. RS/Dokter/Bidan
c. Puskesmas
3. Jadwal pemberian vaksin BCG ialah…
a. Setelah bayi lahir
b. Saat bayi berusia 2 bulan
c. Saat bayi berusia 1 bulan
4. Efek imunisasi vaksin Campak adalah, kecuali…
a. Demam
b. Timbul kemerahan dibekas penyuntikan
c. Kejang
5. Lokasi penyutikan vaksin campak adalah…
a. Paha kanan
b. Lengan kiri atas
c. Lengan kanan

Anda mungkin juga menyukai