Anda di halaman 1dari 71

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA IBU HAMIL

Topik : Gizi Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 15 Desember 2022
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu
mengetahui serta memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu
hamil diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1) Memahami apa pengertian gizi seimbang untuk ibu hamil
2) Memahami apa tujuan gizi pada ibu hamil
3) Memahami apa masalah yang berhubungan dengan gizi ibu hamil
4) Memahami apa kebutuhan nutrisi ibu hamil
5) Memahami zat gizi yang diperlukan selama hamil
6) Memahami apa saja menu makanan seimbang
7) Memahami apa tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil
8) Memahami apa pengaruh keadaan gizi terhadap proses kehamilan
2. MATERI
Terlampir.
3. MEDIA
Leaflet.
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 Menit a. Memberikan salam a. Tanya jawab
b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 Menit a. Menjelaskan materi a. Ceramah
b. Tanya jawab
b. Memberikan kesempatan c. Demonstrasi
audiens untuk bertanya
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 Menit a. Kesimpulan a. Tanya jawab
b. Salam

5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta
Pembuatan SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai
akhir, Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
berlangsung
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan
penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan
benar
LAMPIRAN MATERI
GIZI NUTRISI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil


Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan
dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2013).
Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk
kehidupan manusia. (Arisman, 2013).
Sumber zat pembangun Diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk
pauk seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan.Sumber zat
pengatur diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur
yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Jadi nutrisi adalah asupan berupa
makanan bagi tubuh yang mengandung gizi, dimana dalam gizi tersebut terdapat sumber
zat pembangun untuk pertumbuhan sumber zat pengaturuntuk fongsi metabolisme tubuh
(Path, 2005).
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu hamil. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan
nutrien meningkat secara proporsional.Zat tenaga adalah makanan yang mengandung zat
tenaga, antara lain : kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
Zat pengatur adalah makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung,
daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dan
lain-lain
Zat pembangun adalah makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe,
tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau, dan lain-lain.
B. Tujuan Gizi Pada Ibu Hamil
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk
memenuhi zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan
aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan
memperoleh cukup energiuntuk menyusui serta merawat bayi kelak.
5. Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan
(diabetes kehamilan).
6. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan
yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup. (Victoria, 2008)
C. Masalah yang Berhubungan Dengan Gizi Pada Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan.
Berat badan yang bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan
berat badan ibu hamil meliputi beberapa unsusr/bagian. Sebagian memuat unsur anak,
sebagian lagi memuat unsur ibu. Kenaikan berat badan ibu kemungkinan terasa sudah
cukup, tetapi kenaikan itu lebih banyak menambah berat badan ibu dibanding untuk
menambah berat anak. Kenaikan berat badan ibu belum tentu menghasilkan anak yang
besar, demikian juga sebaliknya.
Penambahan berat badan ibu harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil sudah
lebih dari 12,5 kg tetapi anak yang dikandungnya kecil maka berat badan masih harus
ditambah. Berat badan calon ibu saat mulai kehamilan adalah 45-65 kg. Jika kurang dari
45 kg sebaiknya berat badan dinaikkan lebih dulu hingga mencapai 45 kg sebelum hamil
dan sebaliknya Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil
kurang (underweight) atau lebih (overweihgt) dari normal akan membuat kehamilan
menjadi beresiko (low risk).
Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan
kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu
perkembangan dan kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang bagus.
Berat badan ibu berlebih atau sangat cepat juga beresiko mengalami perdarahan atau
bisa jadi merupakan indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia) atau
diabetes. Mula-mula overweight, lalu tensi naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya
keracunan kehamilan. Hal tersebut akan beresiko menghambat penyempitan pembuluh
darah.
Apabila penyempitan pembuluh darah menghebat akan berakibat fatal bagi janin. Berat
badan ibu yang berlebihan juga dapat mempengaruhi proses persalinan. Jadi berat badan
ideal akan mempermudah berjalannya kelahiran tanpa komplikasi. Kalaupun ada hanya
sedikit (low risk), nifas juga akan segera usai. Berat badan yang ideal selama hamil akan
segera kembali bentuk tubuh ke berat semula setelah melahirkan.
D. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Nutrisi yang diperlukan adalah (Sunita, 2006) :
1. Karbohidrat dan lemak
Sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia,
umbi-umbian.
2. Protein
Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan
tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal.
Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan,
susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan,
telur dan kacang-kacangan.
3. Mineral
Sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran.
4. Vitamin B kompleks
Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal.
Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur
dan produk susu.
5. Vitamin D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat
pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6. Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian
terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
7. Asam folat
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-
buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam
folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama
kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai
cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
8. Zat besi
Yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran
hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
9. Kalsium,
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari
osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan
kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau
dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk
olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan
vitamin C.
E. Zat Gizi Yang Diperlukan Selama Hamil
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi
tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan
perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang diperlukan ibu
hamil:
F. Menu Makanan Seimbang
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil,
antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu
berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis
dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.:
G. Tanda dan Gejala Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil
1. Kelelahan dan kekurangan energi
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk
melawan infeksi)
4. Kulit Kering
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7. Berat badan kurang
8. Pertumbuhan yang lambat
9. Kelemahan pada otot
10. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh. (Arisman, 2013)
H. Pengaruh Keadaan Gizi terhadap Proses Kehamilan
Pengaruh gizi terhadap proses kehamilan dapat mempengaruhi status gizi ibu sebelum
dan selama kehamilan. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin antara lain sebagai berikut:
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal serta
terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah
persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III

Topik : Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III


Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 29 Desember 2022
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada ibu hamil trimester
III yang harus ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan b. Tanya jawab
kesempatan audiens c. Demonstrasi
untuk bertanya
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan
SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat
dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
LAMPIRAN MATERI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III

1. PENGERTIAN
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan
janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat
terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan
lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan Tanda bahaya dalam kehamilan
perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat.
2. TANDA- TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III
a) Perdarahan pervaginam
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu
disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian
penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau
janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu
menderita 271 anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang
menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda
bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi
tidak selalu disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa
atau absruptio plasenta.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa
dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan
dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
b) Demam atau panas tinggi
Saat demam tinggi ibu hamil tidak disarankan untuk minum obat penurun panas,
sebaiknya cukup diberikan air putih.
c) Bengkak di wajah dan jari tangan
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka. Bangkak bisa menunjukkan adanya
masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah
gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
d) Keluar cairan pervaginam
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat
menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga
272 dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau
kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila
belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.
Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan
pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan
penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis,
yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada
ibu. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan serviks.
Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan untuk memastikan
diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang servik, dan jika pasien kurang bulan,
untuk memperoleh biakan servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan
paru-paru. Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
1) Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila
terdapat cairan amnion alkalin
2) Melihat dengan menggunakan mikroskop dengan menempatkan contoh bahan
pada suatu kaca objek kemudian dikeringkan di udara dan diperiksa di bawah
mikroskop untuk mencari ada tidaknya gambaran seperti pakis. 273 Penanganan
ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada
komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
e) Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan
janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai
berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian
janin dalam rahim.
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada
sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan
tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim
dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin,
perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ
tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat
terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin
mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa
gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang
masuk ke dalam darah ibu. 274 Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan
persalinan yang spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila
wanita gagal bersalin secara spontan akian dilakukan induksi persalinan.
f) Mual Muntah
1) Preeklamsi (komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan
tanda-tanda kerusakan pada system organ lain), jika muntah-muntah selama
paruh kedua masa kehamilan, nyeri dibawah tulang rusuk, dan pembengkakan
diwajah, tangan atau kaki.
2) Keracunan makanan, jika muntah disertai diare.
3) Infeksi ginjal, jika muntah disertai demam dan nyeri di punggung bawah atau
sekitar alat kelamin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL

Topik : Plasenta Previa Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 03 November 2022
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengetahui :
1) Pengertian plasenta previa
2) Penyebab plasenta previa
3) Tanda dan gejala plasenta previa
4) komplikasi plasenta previa
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 Menit a. Memberikan salam a. Tanya jawab
b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 Menit d. Menjelaskan materi d. Ceramah
e. Memberikan kesempatan e. Tanya jawab
audiens untuk bertanya f. Demonstrasi
f. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 Menit a. Kesimpulan a. Tanya jawab
b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan
SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat
dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
LAMPIRAN MATERI
PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL

A. PENGERTIAN
Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim yaitu di
atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum (Guspika, A 2011). Placenta previa adalah placenta yang berimplatasi rendah
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Sulaiman, S hh.33). Jadi
plasenta previa adalah plasenta yang letaknya pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir.
B. PENYEBAB
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya mencakup
1. Perdarahan (hemorrhaging).
2. Usia lebih dari 35 tahun.
3. Multiparitas.
4. Pengobatan infertilitas.
5. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya.
6. Keguguran berulang.
7. Status sosial ekonomi yang rendah.
8. Jarak antar kehamilan yang pendek.
9. Merokok.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Perdarahan tanpa nyeri.
2. Perdarahan berulang.
3. Warna perdarahan merah segar.
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah.
5. Timbulnya perlahan-lahan.
6. Waktu terjadinya saat hamil.
7. His biasanya tidak ada.
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi.
9. Denyut jantung janin ada.
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina.
11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
12. Presentasi mungkin abnormal.
Jadi kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah perdarahan tanpa nyeri
biasanya baru terlihat setelah trimester kedua atau sesudahnya.
D. KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi dianternya (Arief, M,2000) adalah :
1. Pada ibu dapat terjadi perubahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena
perdarahan, plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
2. Pada janin biasanya terjadi persalinan prematur dan komplikasinya seperti asfiksia berat
E. CARA PENANGANANNYA
1. Operasi
2. Melahirkan dengan menekan plesenta
3. Yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa
4. Bedrest total/ istirahat total
5. Mencegah bayi terlahir premature
6. Memperhatikan kebutuhan gizi ibu hamil
7. Persiapan biaya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN TABLET FE PADA IBU HAMIL

Topik : Kebutuhan Tablet Fe pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : Kamis / 24 November 2022
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang Kebutuhan Tablet Fe pada Ibu Hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Kebutuhan Tablet Fe pada Ibu Hamil
diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti tentang Kebutuhan Tablet Fe pada Ibu
Hamil yang harus diketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
LAMPIRAN MATERI
KEBUTUHAN TABLET Fe PADA IBU HAMIL

1. Pengertian
Zat besi adalah merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan
sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur paling penting untuk pembentukan
sel darah merah. Zat besi secara alamiah didapatkan dari makanan. Jika manusia kekurangan
zat besi pada menu makanan yang dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan
anemia gizi (kurang darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita hamil,
sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 60 tablet selama
kehamilannya.
Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum
hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil volume darah meningkat hingga 50%, sehingga perlu
lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta
yang sangat pesat juga memerlukan zat besi,Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi
biasanya dipengaruhi dari menu makan yang sehat dan seimbang. Tetapi dalam kehamilan,suplai
zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga diperlukan suplemen berupa tablet besi.
2. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil
Tablet zat besi selama kehamilan sangat penting karena dapat membantu proses
pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya anemia/penyakit
kekurangan darah.
Kekurangan zat besi (anemian defisiensi zat besi) selama hamil dapat berdampak tidak
baik bagi ibu maupun janin. Perdarahan yang banyak sewaktu melahirkan berefek lebih buruk
pada ibu hamil yang anemia. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi pertumbuhan janin
sehingga saat lahir, berat badannya di bawah normal ( BBLR). Akibat lain dari anemia defisiensi
besi selam hamil adalah bayi lahir premature.
3. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan
Kebutuhan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun kebutuhan
tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa
hemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan
urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.
Untuk perhitungan makan sebanyak 3 kali, dengan kalori sebanyak 2500 kal dapat
menghasilkan 20-25 mg zat besi setiap harinya. Selama masa kehamilan lewat perhitungan 288
hari, wanita hamil bisa menghasilkan zat besi sekitar 100 mg. Dengan demikian, kebutuhan Fe
(zat besi) masih kurang pada wanita hamil sehingga membutuhkan asupan tambahan
berupa tablet Fe.
Tablet besi atau tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet
setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferro
sulfat setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Penanggulan anemia
pada balita diberikan preparat besi dalam bentuk sirup.
4. Efek samping tablet besi
Pemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung,
muntah, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping
dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah makan pada malam hari. Setelah
minum tablet besi atau sirup zat besi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman. Hal ini
merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
5. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan
memakai air minum yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi sebaiknya diminum pada malam
hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.Tablet besi baik dikonsumsi jika
bersamaan dengan vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi ini. Tablet besi
sebaiknya tidak dikonsumsi dengan teh atau kopi karena dapat menghambat penyerapannya.
6. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi terdapat dalam bahan makanan
hewani, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau tua misalnya daging, unggas, ikan,
kerang, telur, sereal, bayam dan lain-lain. Vitamin C dianggap dapat membantu penyerapan zat
besi di usus terutama zat besi yang berasal dari tumbuhan. Sebaliknya teh, kopi dan kalsium
dianggap dapat mengurangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam dua jam setelah makan
makanan kaya zat besi.
Kekurangan pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat
penyerapan Fe di dalam tubuh terutama dari sumber Fe nabati yang hanya diserap 1-2 %.
Penyerapan Fe asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Fe bahan makanan
hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe nabati (non heme). Keanekaragaman konsumsi
makanan sangat penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh.
Kehadiran protein hewani, vitamin C, vitamin A, zinc, asam folat, zat gizi mikro lain dapat
meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi makanan sumber
zat besi adalah terpenuhinya kecukuoan vitamin A karena makanan sumber zat besi umumnya
adalah sumber
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Topik : Teknik Menyusui yang Benar


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 13 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah
1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang teknik menyusui yang benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengerti apa saja teknik menyusui yang benar yang harus ibu
ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
LAMPIRAN MATERI
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian Tekhnik Menyusui yang benar


Tekhnik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Saminem,2009) Tekhnik menyusui yang
benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi
dengan benar (Suradi dan Hesti, 2010,) Tekhnik menyusui yang benar adalah kegiatan yang
menyenangkan bagi ibu sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak
dengan cara yang benar (Yuliarti, 2010). Tujuan menyusui yang benar adalah untuk
merangsang produksi susu dan memperkuat refleks menghisap bayi. Jadi, Teknik Menyusui
Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan posisi ibu yang benar,
sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
B. Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan
dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu
dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang
bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh),
bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi
ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)
C. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan mempelancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan putting susu dengan air atau minyak , sehingga epital yang lepas tidak
menumpuk.
2. Putting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi.
3. Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu
D. Langkah –langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.
2. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. jangan hanya leher dan
bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi kedada ibu, sehingga
hidung bayi berhadapan dengan putting susu, biarkan bibir bayi menyentuh putting susu
ibu dan tunggu sampai terbuka lebar .
4. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak
dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi membuka lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah kanan sampai
bayi merasa kenyang.
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap bersih
yang telah direndam dengan air hangat.
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa
keluar.
8. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain supaya ASI
berhenti keluar.
E. Cara Pengamatan Tekhik Menyusui yang benar
Menyusui dengan tekhnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet dan asi tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjut nya
atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar, maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menemel pada payudar ibu.
5. Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi, aerola bawah lebih banyak yang masuk.
6. Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu.
7. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin aerola ( tidak hanya putting saja),lingkar aerola
atas terlihat lebih banyak bila dibandingkan dengan lingkar aerola bawah.
8. Lidah bayi menopang putting dan aerola bagian bawah .
9. Bibir bawah bayi melengkung keluar
10. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
11. Puting susu tidak terasa nyeri.
12. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
13. Kepala bayi agak menengadah.
14. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang disertai dengan berhenti
sesaat.
F. Lama dan Frekuensi
Menyusui Sebaiknya dilakukan disetiap bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena
penyebab lain (BAK, kepanasan/kedinginan, atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah
merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar
5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi
tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah
1-2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan
bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu
yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan
pada malam hari akan memicu produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan ukuran kedua
payudara, maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Ibu harus
berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik.
Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa
menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra) yang dapat menyangga payudara, tetapi
tidak terlalu ketat. (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF

Topik : ASI Eksklusif


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 19 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada ibu hamil trimester III yang harus
ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 Menit a. Memberikan salam a. Tanya jawab
b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 Menit a. Kesimpulan a. Tanya jawab
b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
LAMPIRAN MATERI
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mammae ibu, dan berguna sebagai
makanan bayi Air Susu ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk
dikomsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna
makanan padat (Maryunani, 2012).
ASI merupakan makanan utama yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung
protein, lemak, gula, kalsium dengan kadar yang tepat. ASI juga terdapat zat-zat yang disebut
antibodi, melindungi bayi dari serangan penyakit selama ibu menyusui (Ramadani, 2017).
ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.
Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi
tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun (Roesli, 2012).
B. Alasan Pemberian ASI Eksklusif
Menurut (Rudi Haryono & Sulis Setianingsih, 2014) Selama 6 bulan bayi hanya diberi
ASI Eksklusif karena:
1. ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin tumbuh kembang
secara optimal sampai 6 bulan.
2. Bayi dibawah 6 bulan mempunyai pencernaan yang belum sempurna sehingga belum
mampu mencerna makanan dengan baik.
3. Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan
termasuk susu sapi, biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memberatkan
fungsi ginjal bayi yang sempurna.
4. Makanan tambahan bagi bayi yang menimbulkan energy mengandung zat tambahan
yang berbahaya misalnya zat pewarna dan pengawet.
C. Manfaat
Menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang
paling sempurna,, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan.
ASI juga dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal
penyakit yaitu imunoglobulin. ASI bersifat praktis, murah, bersih dan mudah diberikan kepada
bayi (Rudi Haryono & Sulis Setianingsih, 2014). Pemberian ASI merupakan metode
pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi berumur kurang dari 6 bulan. ASI
mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk mencukupi gizi bayi pada 6
bulan pertama setelah kelahiran (Damai Yanti & Dian, 2011).
Menurut Astutik (2014) manfaat pemberian ASI Eksklusif adalah sebagai berikut:
1. Manfaat ASI untuk bayi
a. Mempunyai komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi
b. Jumlah kalori yang terdapat dalam ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai enam
bulan.
c. ASI mengandung zat pelindung atau antibodi yang melindungi terhadap penyakit. Bayi
yang diberi susu selain ASI mempunyai resiko 17 kali lebih tinggi untuk mengalami
diare dan tiga sampai empat kali lebih besar kemungkinan terkena ISPA dibandingkan
bayi yang mendapat ASI.
d. Dengan memberikan ASI minimal sampai enam bulan maka dapat menyebabkan
perkembangan psikomotrik bayi lebih cepat.
e. ASI dapat menunjang perkembangan penglihatan.
f. Dengan memberikan ASI maka akan memperkuat ikatan batin ibu dan bayi.
g. Mengurangi kejadian karies dentis dikarenakan kadar laktosa yang sesuaidengan
kebutuhan bayi.
h. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi penyakit kuning. Jumlah bilirubin
dalam darah bayi banyak berkurang jika diberikan ASI yang kolostrum sesering
mungkin yang dapat mengatasi kekuningan dan tidak memberikan makanan
pengganti ASI.
i. Bayi yang lahir prematur lebih cepat menaikkan berat badan dan menumbuhkan otak
pada bayi jika diberi ASI.
2. Manfaat ASI untuk Ibu
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI dapat meningkatkan
kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan
anak (bonding) (Roesli, 2012).
Secara rinci, manfaat pemberian ASI Eksklusif untuk ibu adalah sebagai
berikut:
a. Isapan bayi dapat membuat rahim ibu lebih cepat kembali seperti sebelum 10
hamil dan mengurangi resiko perdarahan.
b. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbulKAN pada masa kehamilan
berpindah kedalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
c. Ibu yang menyusui dapat mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker
payudara.
d. Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan dan
mensterilkan botol susu.
e. ASI lebih praktis
f. ASI lebih murah karena ibu tidak perlu membeli susu formula.
g. Ibu yang menyusui bayinya memperoleh manfaat fisik dan emosional.
D. Pemberian ASI Menurut Stadium Laktasi
1. Kolostrum
Merupakan cairan pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara yang bersifat
kental, berwarna kekuning-kuningan, dan lengket. Biasanya kolostrum muncul hingga hari
ketiga hingga hari keempat setelah bayi lahir. Kolostrum tinggi protein (immunoglobulin),
laktosa, lemak, mineral, vitamin, dan zat lainnya. Kandungan immunoglobulin (IgA, IgG,
IgM) kolostrum merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan ASI Transisi dan ASI
Matur sehingga memberikan efek proteksi dari antibody yang paling tinggi. Selain itu,
keuntungan lainnya adalah pembersih usus bayi dari mekonium dan membantu agar
saluran pencernaan bayi lebih siap dalam menghadapi bahan makanan selanjutnya (Dewi
dan Sunarsih, 2011)
2. ASI Transisi atau Peralihan
Merupakan cairan ASI yang keluar setelah kolostrum yakni kira-kira pada hari 11
keempat sampai hari kesepuluh. Pada fase ini, protein akan menurun namun karbohidrat
dan lemak akan meningkat jumlahnya. Semakin berjalannya waktu, maka volume ASI pun
akan meningkat (Dewi dan Sunarsih, 2011)
3. ASI Matur
Merupakan cairan ASI yang berwarna putih kekuningan dikarenakan mengandung
ca-caseinat, riboflavin, dan karoten dan disekresikan mulai hari kesepuluh hingga
seterusnya. Kandungan dalam ASI matur relative konstan dan semakin menyesuaikan
dengan kondisi bayi diamna semakin tinggi laktosa, dan nutrisi lainnya menjadi bayi
menjadi lebih cepat kenyang. Faktor-faktor antimikroba juga terdapat di dalamnya
misalnya sel-sel limfosit, protein, enzim, dll (Dewi dan Sunarsih, 2011)
E. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar Agar tercapainya tujuan menyusui bayi, langkah-
langkah yang harus diperhatikan adalah (Yuli Astutik,2014)
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dengan sabun dan air mengalir untuk
membersihkan tangan dari kemungkinan adanya kotoran serta kuman yang
dikhawatirkan bisa menempel pada bayi dan payudara
2. Massage payudara dimulai dari kurpos menuju areola sampai terabalemas/lunak
3. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan
areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu
4. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
5. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah
6. Cara melepas isapan bayi yaitu dengan memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi
melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
7. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu
dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
8. Menyendawakan bayi dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya tidak
muntah setelah menyusui dengan cara menggendong bayi tegak dengan bersandar
pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan – lahan atau juga dengan bayi
ditidurkan tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

Topik : Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 19 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada bayi baru
lahir yang harus ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
LAMPIRAN MATERI
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan (Ibrahim
Kristina S. 1984. Perawatan Kebidanan jilid II,Bandung).
B. Pengertian Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir
yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
C. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi
baru (neonatus):
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita
ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu
maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya.
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru
dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah
bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya
kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai
dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam,
maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan
pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan
kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun
infeksi berat
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu
sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih
dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau
tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita
merintih terus menerus walau sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka
konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang
harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan
bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh
diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering
baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan
panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal
dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu
konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning
pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka anda
harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera
ke rumah sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam
kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) :
1. Tidak bernafas
2. Sesak nafas
3. Sianosis sentral ( kulit biru)
4. Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
5. Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
6. Kejang
Kondisi perlu tindakan awal
1. Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
2. Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh tenaga di
kamarbersalin):
1. Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
2. Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
VITAMIN A PADA IBU NIFAS

Topik : Vitamin A pada Ibu Nifas


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 13 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang kebutuhan vitamin A pada ibu nifas
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kebutuhan vitamin A pada ibu nifas
diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti tentang kebutuhan vitamin A pada ibu
nifas yang harus ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam

5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
LAMPIRAN MATERI
PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS

A. Masa Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. (Saleha, 2009). Masa nifas (puerperium)
adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu (Ambarwati, 2010). Masa nifas
(puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu
(Sulistiawati, 2010). Jadi dapat disimpulkan masa nifas adalah masa setelah palsenta
keluar sampai alat – alat reproduksi pulih seperti semula atau berlangsung selam 6
minggu.
B. Pengertian Vitamin A
Vitamin A merupakan salah zat penting yang larut dalam lemak dan dalam hati,
tidak dapat di buat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essesnsial), berfungsi
untuk penglihatan,pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.(Depkes RI.2009)
C. Manfaat Vitamin A
1. Meningkatkan daya kesehatan ibu terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan
diare.
2. Membantu proses penglihatan dan adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang
gelap.
3. Mencegah kelainan pada sel-sel epitel termasuk pada selaput lendir mata
Mencegah terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel sehingga kelerjer tidak
memproduksi cairan yang menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata di sebut
xerosis konjungtiva.
4. Mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi bercak bitot
(bitot’s sport) bahkan kebutuhan.
D. Sumber dan Dosis Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber
penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam
buahbuahan dan sayur – sayuran) (Depkes RI 2009). Adapun sumber vitamin A :
1. Bahan makanan hewani seperti hati, kuning telur, ikan, daging, ayam dan bebek.
2. Buah- buahan yang berwarna kuning, dan jingga seperti: pepaya, mangga masak,
alpokat, jambu biji merah, pisang.
3. Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti: bayam, daun singkong,
kangkung, daun katuk, daun mangkokan, daun kelor, daun bluntas, kecipir, labu
kuning, daun ubi jalar, tomat, wartel.
4. Bahan makanan yang difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin A seperti margarine,
susu, dan beberapa mie instant.(Depkes RI 2009)
5. Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan untuk ibu nifas 850 mikrogram retinol (vitamin
A) atau 2805 SI vitamin A per hari ( Depkes:2009 )
E. Cara Pemberian Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan
untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit
misalnya campak, diare dan penyakit infeksi lain) (Depkes RI, 2011).
F. Manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas
1. Meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI)
2. Bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi
3. Kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan.
Ibu nifas harus minum 2 kapsul vitamin A karna:
1. Bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah.
2. Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya
tahan tubuh.
3. Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah pada ibu nifas hanya cukup
untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
4. Pemberian 2 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah di harapkan dapat menambah
kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan.
Pemberian kapsul vitamin A 200.000IU sebanyak dua kali,pertama segera setelah
melahirkan, kedua di berikan setelah 24 jam pemberian kapsul vitamin A
pertama.(Departemen Kesehatan RI 2009)
G. Penatalaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas
1. Bersamaan dengan pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi umur 0-7 hari pada
kunjungan neonatal.
2. Apa bila kapsul vitamin A tidak di berikan pada KN 1, maka dapat di berikan pada
kunjungan KN2 (8-28 hari) atau KN 3 (minggu ke -6 setelah persalinan).
3. Sweeping Sweeping adalah suatu upaya untuk menjaring ibu nifas dalam
meningkatkan pemberian kapsul vitamin A.
Hal ini di lakukan bila masih terdapat ibu nifas yang belum mendapatkan kapsul
vitamin A pada hari pemberian yang telah di tentukan dalam bentuk kunjungan rumah.
Untuk menghindari duplikasi pemberian kapsul vitamin A oleh petugas kepada ibu nifas,
setiap petugas yang akan memberikan kapsul harus memberitahukan dan menanyakan
kepada ibu nifas tentang pemberian kapsul vitamin A. (Depkes RI.2009) Ibu dapat
memperoleh kapsul vitamin A di Posyandu, Polindes Bidan Desa, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas, Praktek Swasta (Bidan, Rumah Bersalin, Klinik Bersalin dll). Kelompok KIA
yang memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas adalah dokter, tenaga gizi, bidan,
perawat, vaksinator, dukun bersalin terlatih, kader.(Depkes RI, 2009)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

Topik : Tanda Bahaya Masa Nifas


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 19 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada ibu hamil trimester III yang harus
ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
LAMPIRAN MATERI
TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS

A. Pengertian masa nifas


Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alatalat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
B. Tanda bahaya masa nifas
1. Perdarahan lewat jalan lahir
Perdarahan pada masa nifas adalah perdarahan yang melebihi 500 ml-600 ml
setelah bayi lahir. Perdarahan pada masa nifas dbagi menjadi 2 yaitu:
a. Perdarahan post partum primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak terlahir.
Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan robekan
jalan lahir.
b. Perdarahan postparum sekunder yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya
adalah sub involusi, infeksi nifas sisi plasenta.
2. Keluar cairan yang berbau dari jalan lahir
Pada umumnya ibu nifas akan mengeluarkan lokhea. Tetapi jika terdapat
pengeluaran lokhea yang berbau busuk atau seperti telur busuk. Ini bisa terjadi karena
ibu kurang menjaga kebersihan vulvanya ataupun ibu kurang mengkonsumsi protein
jadi luka bekas jahitan tidak kering dan menibulakan infeksi.
3. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
Bengkak sampai kejang bisa terjadi saat tekanan darah ibu tinggi dan protein urine
positif. Jadi ibu harus selalu memantau tekanan darah ke fasilitas kesehatan
4. Demam lebih dari 2 hari
Demam bisa terjadi karena terdapat infeksi pada tubuh ibu, baik dari bekas jahitan
yang terinfeksi ataupun payudara yang kemerahan karena tidak disusui pada bayi
secara bergantiian dapat meneyebabkan demam.
5. Payudara bengkak, merah disertai rasa nyeri
Bisa disebabkan karena ibu tidak menyusui bayinya secara bergatian, dan terjadi
penumpukan asi yang disebut bendungan asi. Untuk penanganannya ibu harus
menyusui bayi secara bergantian payudara kanan dan kiri lalu jika kemerahan dan
disertai nyeri ibu bisa melakukan kompres air hangat lalu melakukan pijat laktasi agar
payudara ibu tidak bengkak lagi
6. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab ( depresi)
Ibu terlihat sedih karena ibu merasa tidak ada yang membantu menjaga bayinya.
Jadi peran keluarga terutama suami sangat penting untuk membantu ibu dalam
menjaga bayi. Lalu berikan juga kalimat penyemangat pada ibu, dan berikan perhatian
kepada ibu
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI

Topik : Macam-macam Alat Kontrasepsi


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 10 Februari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada ibu hamil trimester III yang harus
ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
MATERI PENYULUHAN
MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI

1. PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan obat/alat, atau dengan operasi.
2. MANFAAT KB
a. Menunda kehamilan
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya.
1) Kontrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara
sederhana.
2) Alasan :
a) Usia dibawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak
dulu.
b) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.
c) Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih
sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga mempunyai angka kegagalan
yang tinggi.
d) Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan,
terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral.
b. Mengatur kehamilan
Masa saat istri berusia 20-35 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2
anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.
1) Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB,
kontrasepsi mantap (kontap).
2) Alasan :
a) Usia 20-35 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
b) Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai
pilihan utama.
c) Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak/kurang
berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk mengandung
dan melahirkan.
c. Membatasi kehamilan Saat usia istri diatas 35 tahun , dianjurkan untuk mengakhiri
kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
1) Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB,
AKDR suntikan, pil, dan cara sederhana.
2) Alasan :
a) Ibu dengan usia diatas 35 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya
anak lagi karena alasan medis.
b) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
c) Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan
susuk KB atau AKDR.
d) Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan
timbulnya efek samping dan komplikasi.
3. SYARAT-SYARAT KONTRASEPSI
a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b. Efek samping yang merugikan tidak ada
c. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d. Tidak mengganggu hubungan seksual
e. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya
f. Cara penggunaannya sederhana
g. Harganya terjangkau
h. Dapat diterima oleh pasangan
4. KONTRASEPSI DENGAN BERBAGAI METODE
a. Metode Sederhana
1) Tanpa alat (KB Alamiah)
a) Macam - macam KB Alamiah :
Teknik Pantang berkala Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat
pertengahan siklus atau terdapat tanda–tanda adanya kesuburan yaitu keluarnaya
lendir encer dari liang vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus
terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18 antara kedua waktu,
senggama dihindari.
(1) Metode Lendir Serviks Billings / Metode Ovulasi Billings (MOB)
Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks
yang keluar dari vagina. Pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan
pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu diluar vagina dan
perhatikan perubahan perasan kering -basah. Tidak dianjurkan untuk
memeriksa ke dalam vagina.
Untuk mengunakan metode Ovulasi Billings (MOB) ini seorang perempuan
harus belajar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak Suburan.
Untuk menghindari kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal
masa belajar. Pasangan diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu
siklus haid, untuk mengenali pola kesuburan dan pola ketidak suburan. Hari–
hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai
beberapa hari tidak terlihat adanya lendir, dan daerah vagina kering, ini
dinamakan hari – hari kering. Hari–hari subur: ketika terobservasi adanya
lendir sebelum ovulasi ibu dianggap subur, juga ketika terlihat adanya lendir,
walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur dan basah dan
licin mungkin ada di serviks dan hari subur sudah dimulai. Hari puncak: adalah
hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur dan ada perasaan basah.
(2) Metode Kalender
Metode kalender atau dikenal sebagai metode Knaus-Ogino
bergantung pada perhitungan hari untuk mengkira-kira kapan jauhnya fase
subur. Kekurangan : Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus
mestruasi wanita tidaklah sama. Dalam praktek sukar untuk menetukan saat
ovulasi dengan tepat.
(3) Methode Amenorea Laktasi (MAL)
Adalah kontrasepsi mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tampa tambahan makanan atau
minuman apapun lainnya. MAL dapat dipakai sebagai kontrsepsi bila :
(a) Menyusui secara penuh (full Breast Feeding); lebih efektif bila pemberian
> 8x sehari.
(b) Belum haid dan Umur bayi kurang dari 6 bulan.
(c) Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaina metode
kontrasepsi lainnya.
(4) Metode Suhu Basal
2) Dengan alat
a) Mekanis/Barier
(1) Kondom laki-laki
(a) Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS
termasuk HIV/AIDS.
(b) Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS.
(c) Kondom pria dan wanita. Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun
unutk kondom wanita walaupun sudah ada belum populer dengan alasan
ketidak senambungan (berisik).
(2) Kondom Wanit/ Barier Intra Vaginal (Diagfragma)
Adalah kap berbentuk cembung, terbuat dari lateks (Karet) yang
dimasukan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks. Cara kerjanya menahan sperma agar tidak mendapatkan akses
mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (Uterus dan tuba falopii) dan
sebagai alat tempat spermisida. Diagfragma dipasang di vagina sampai 6 jam
sebelum hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung diatas 6 jam
setelah pemasangan, tambahkan spermisida kedalam vagina. Jangan
tinggalkan diagfragma di dalam vagina lebih dari 24 jam sebelum diangkat
(tidak dianjur cuci vagina setiap waktu, pencucian vagina bisa dilakukan
setelah ditunda 6 jam sesudah hubungan seksual).
3) Kimiawi (Spermisida) Adalah bahan kimia digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
a) Aerosol (Busa)
b) Tablet Vagianal, Supositoria atau dissolvable film
c) Krim.
Cara kerjanya dapat menyebabkan sel membran sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembunuhan sel
telur.
b. Metode Modern
1) Kontrasepsi Hormonal
a) Oral Kontrasepsi
(1) Pil Kombinasi (Estrorogen/Progesteron)
Waktu Mulai menggunakan Pil Kombinasi
(a) Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak
hamil.
(b) Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
(c) Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak
melakukan hubungan seksual smpai anda telah menghabiskan paket pil
tersebut.
(d) Setelah melahirkan :
- setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif.
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
- Pascakeguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
(e) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi suntikan, dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tampa perlu menunggu
haid. Yang Dapat Mengunakan Pil Kombinasi : Pada prinsipnya hampir
semua ibu boleh mengunakan pil kombinasi, seperti:
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
c. Gemuk atau kurus.
d. Mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi
ibu tersebut.
g. Paska keguguran dan anemia karena haid berlebihan.
h. Nyeri haid hebat dan siklus haid tidak teratur.
i. Riwayat kehamilan ektopik dan kelainan payudara jinak.
j. Kencing manis tampa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah , mata
dan saraf.
k. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometroisis, atau tumor
ovarium jinak.
l. Menderita tuberculosis (Kecuali yang sedang mengunakan rifampisin).
m. Varises Vena.
Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Menyusui eksklusif.
c. Perdarhan pervagina yang belum diketahui penyebabnya.
d. Penyakit hati acut (hepatitis).
e. Perokok dengan usia > 35 tahun.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
g. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20
tahun.
h. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
i. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
j. Tidak dapat mengunakan pil secara teratur setiap hari.
cara mengeluarkan pil dari kemasan mengikuti panah yang menunjuk
deretan pil berikutnya.
a. Sebaiknya pil diminum setiap hari. lebih baik pada saat yang sama
setiap hari.
b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai pada hari ke-7
siklus haid.
c. Sangat dianjurkan pengunaannya pada hari pertama haid.
d. Pada paket 28 pil dianjaurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan
hari yang ada pada paket.
e. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah mengunakan pil, ambilah pil
lain yang mungkin, dan tidak memperburuk keadaan anda. Pil dapat
diteruskan.
f. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara
penggunaan pil mengikuti cara mengunakan pil lupa.
g. Bila lupa minum 1 pil (1-21) segera minum pil setelah ingat boleh
minum 2 pil pada hari yang sama.
h. Bila tidak haid, perlu dilakukan test kehamilan.
(2) Kontrasepsi Pil Progestin.
a. Cocok untuk ibu menyusui yang ingin memakai pil KB.
b. Sangat efektif pada masa laktasi.
c. Tidak menurunkan produksi ASI.
d. Tidak memberikan efek samping estrogen.
e. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Yang boleh menggunakan Minipil
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak,atau belum memiliki anak
c. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui.
d. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
e. Pasca keguguran serta perokok segala usia.
f. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110) atau dengan masalah
pembekuan darah.
g. Tidak boleh mengunakan estrogen atau lebih senang tidak mengunakan
estrogen.
Yang tidak boleh menggunakan Minipil
a. Hamil atau diduga hamil
b. Pendarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya
c. Tidak dapat menerima penyabab terjadinya haid.
d. Menggunakan obat tuberkulosis rifampisisn, atau obat untuk epilepsi.
e. Kanker payudara atau riwayat kenker payudara.
f. Sering lupa menggunakan pil.
g. Riwayat stroke.
Efek samping pemakaian Pil : Peningkatan berat badan, Sakit kepala,
timbul mual, Nyeri payudara perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang
sendiri. Muncul 3 bulan pertama. Bila Sakit berlanjut konsul ke dokter/bidan.
b) Suntikan
(1) Suntikan kombinasi (sebulan sekali)
Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi menyusui
ASI paskapersalinan > 6 bulan.
d. Pascapersalinan dan tidak menyusui, anemia.
e. Nyeri haid hebat serta haid teratur.
f. Riwayat kehamilan ektopit dan sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi
a. Hamil atau diduga hamil.
b. Menyusui dibawah umur 6 mgg pasca persalinan.
c. Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut (virus hepatitis).
e. Usia > 35 tahun yang merokok.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi
(>180/110 mmHg).
g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun.
h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala ringan atau
migrain.
i. Keganasan pada payudara.
(2) Suntikan Progestin
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin,
yaitu:
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo provera), yang diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intramuskular (didaerah bokong).
b. Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat), diberikan setiap 2 bulan
dengan cara disuntik intramuskular.
Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas
yang tinggi.
b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
c. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
d. Setelah abortus atau keguguran serta perokok.
e. Tekanan darah > 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah atau
anemia bulan sabit.
f. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiurat) atau obat
tuberculosis (rifampsin).
g. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.
h. Sering lupa menggunakan pil dan Anemia defisiensi besi.
i. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi kombinasi.
Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100.000 kelahiran).
b. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama Amenorea.
d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e. Diabetes melitus disertai komplikasi.
Efek Samping Pemakaian Suntikan : Gangguan haid (Amenore),
Peningkatan berat badan sakit kepala, nyeri dada. Setelah henti suntik kadang
6 bulan baru haid (tidak boleh berhubungan) karena kemungkinan akan terjadi
kehamilan.
c) Implant
a. Norplant efektif 5 tahun (6 batang), Jadena, endoplant 2 batang efektif 3 tahun,
Implanon, 1 batang efektif 3 tahun.
b. Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut.
c. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdahan bercak dan
amnorea serta aman dipakai pada masa Laktasi.
Yang boleh menggunakan implant
a. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang.
b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi serta pascapersalinan dan tidak
menyusui.
c. Riwayat kehamilan Ektopik
d. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau
anemia bulan sabit (sickle cell).
e. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
dan yang sering lupa menggunakan pil.
Yang tidak boleh menggunakan implant
a. Diduga hamil serta perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
b. Benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
c. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, mioma uterus dan
kanker payudara serta gangguan toleransi glukosa.
Efek samping pemakaian Implan : Gangguan pola haid terutama pada 6-12
bulan pertama. Sakit kepala, berat badan akan meningkat atau menurun, nyeri
payudara.
d) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Sangat efektif, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380 A).
b. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak serta dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduksi.
c. Tidak boleh dipakai perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual
(IMS).
Yang dapat menggunakan AKDR
a. Usia reproduksi serta keadaan lebih parah.
b. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
c. Menyusui yang mengingikan menggunakan kontrasepsi.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya serta setelah mengalami
abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
e. Tidak ingin metode hormonal dan malas minum pil setiap hari.
f. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.
g. Penderita tumor jinak payudara dan kanker payudara, pusingpusing, sakit
kepala serta tekanan darah tinggi.
h. Varises ditungkai atau di vulva serta penderita penyebab penyakit jantung.
i. Pernah menderita stroke, diabetes, penyakit hati atau empedu, malaria,
penyakit tiroid, epilepsi, Nonpelvik TBC, setelah kehamilan ektopik, setelah
pembedahan pelvik.
Yang tidak dapat menggunakan AKDR
a. Diketahui hamil atau kemungkinan hamil serta perdarahan vagina yang tidak
diketahui.
b. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginistis, servinistis).
c. Tiga bulan terakhir sedang menderita PRP atau abortus septik.
d. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi cavum uteri.
e. Penyakit trofoblas yang ganas atau diketahui menderita TBC pelvic.
f. Kanker alat genital serta ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
e) Sterilisasi
1) Tubektomi
a. Sangat efektif dan permanen, tindakan pembedahan yang aman dan
sederhana, tidak ada efek samping.
b. Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak diperlukan.
c. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi
(kesuburan) seorang perempuan. Mekanisme kerja Dengan mengoklusi
tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga
sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Yang dapat menjalani tubektomi
a. Usia > 6 tahun dan Paritas >.
b. Yakin untuk tidak mempunyai anak lagi.
c. Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
d. Pascapersalinan dan pascakeguguran.
e. Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi
a. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan hinggan harus dievaluasi.
b. Infeksi sistemik atau pelvik yang acut hingga masalah itu disembuhkan
atau dikontrol.
c. tidak boleh mengalami proses pembedahan.
d. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan.
e. Belum memberikan persetujuan tertulis.
f. Instruksi kepada klien yang sudah sterilisasi. Jagalah luka operasi agar
tetap kering hingga pembalut dilepaskan. Mulai lagi aktivitas normal secara
bertahap (sebaiknya dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu 7 hari
setelah pembedahan).
g. Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman. Setelah mulai
kembali melakukan hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan kurang
nyaman.
h. Hindari mengangkat benda-benda berat dan bekerja keras selama 1
minggu.
i. Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesik (atau penghilang rasa
sakit) setiap 4 hingga 6 jam.
j. Jadwalkan sebuah kunjungan pemeriksaan secara rutin antara 7 dan 14
hari setelah pembedahan.
k. Kembalilah setiap waktu apabila anda menghendaki perhatian tertentu,
atau tanda-tanda dan simpton-simpton yang tidak biasa.
2) Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga jalur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum
tidak terjadi.
Informasi bagi klien
a. Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik atau digaruk.
b. Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari
luka boleh dicuci dengan sabun atau air.
c. Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.
d. Jika ada nyeri, berikan tablet analgetik
e. Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk tiga hari.
f. Boleh bersanggama sesudah hari 2-3. Namun untuk mencegah kehamilan,
pakailah kodom atau cara kontrasepsi lain selama tiga bulan atau sampai
ejakulasi 15-20 kali.
g. Periksa semen 3 bulan pasca Vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

Topik : Perawatan Bayi Sehari-hari


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : Kamis / 24 November 2022
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang perawatan bayi sehari-hari.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan bayi sehari-hari diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengerti apa saja perawatan bayi sehari-hari yang harus ibu
ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam
5. EVALUASI
d. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
e. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
f. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN GIZI PADA IBU NIFAS

Topik : Kebutuhan Gizi Pada Ibu Nifas


Sasaran : Ibu Nifas
Tempat : Desa Blimbing Rejo RT 01 RW 05 Nalumsari Jepara
Hari/Tanggal : 19 Januari 2023
Penyuluh : Siti Wisma Ikromah

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kepada ibu hamil diharapkan mampu mengetahui serta
memahami tentang berbagai kebutuhan gizi pada ibu nifas
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengerti apa saja tanda bahaya pada ibu nifas yang harus ibu ketahui.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
Leaflet
4. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Metode
1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Tanya jawab
Menit b. Perkenalan b. Ceramah
c. Menyampaikan tujuan
d. Apresiasi tentang materi
2 Pelaksanaan 20 a. Menjelaskan materi a. Ceramah
Menit b. Memberikan kesempatan b. Tanya jawab
audiens untuk bertanya c. Demonstrasi
c. Memberikan jawaban
3 Penutup 5 a. Kesimpulan a. Tanya jawab
Menit b. Salam

5. EVALUASI
a. Persiapan
Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan, serta Pembuatan SAP,
leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Proses
Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir,
Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung.
c. Hasil
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar

Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”,
yang berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti(penyerapan), absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagaisuatu cabang ilmu yang mempelajari proses
pangan setelah dikonsumsi olehmanusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan,
absorpsi,transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yangtidak digunakan yang
berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yangsehat serta gigi yang sehat pula.
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang , terutamakebutuhan protein dan karbohidrat.
Gizi pada ibu menyusui sangat eratkaitannya dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuhkembang bayi , Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayiakan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yangmemuaska. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat
dalam mengatur nutrisinya ,yang terpenting adalah makanan yang mnjamin pembentukn air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan bayinya.(Vivian Nany Lia
dkk, 2011 hal 71)
Manfaat dan fungsi gizi pada ibu masa nifas/menyusui
Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, halini dikarenakan setelah ibu
melahirkan akan memerlukan waktu untukmemulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI
sebagai makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yangdapat memenuhi
kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukanoleh tubuh untuk keperluan metabolismenya
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akanmeningkat 25 %, karena berguna untuk
proses kesembuhan karena setelahmelahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup
untukmenyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuhterhadap infeksi,
mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASIeksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan
sampai 2700 kalori. Asupancairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen
zat besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelahkelahiran.Gizi memiliki beberapa
fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuhmakhluk hidup, yaitu:

1.

Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan sertamengganti jaringan tubuh yang


rusak.2.

Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas.3.

Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,mineral dan cairan tubuh yang lain.4.

Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).5.

Berguna untuk cadangan dalam tubuh.6.

Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
C.

Zat-zat yang dibutuhkan ibu masa nifas/menyusui


1.

Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori
per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu
prosesmetabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.2.

Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari.


Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas,200-240 gram tahu atau 5-6 sendok
selai kacang.3.

Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dangigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D
didapat dari minum susu rendahkalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masamenyusui
meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram
ikan salmon, 120 gramikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.4.

MagnesiumMagnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot,fungsi syaraf dan memperkuat
tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.5.

Sayuran hijau dan buahKebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsisetara dengan
1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak,
satu tomat.6.

Karbohidrat kompleksSelama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukanenam porsi per hari.
Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian
utuh, ½kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½cangkir kacang-kacangan, 2/3
cangkir kacang koro, atau 40 grammi/pasta dari bijian utuh.7.

LemakRata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14gram perporsi) perharinya. Satu
porsi lemak sama dengan 80 gramkeju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendokmakan
krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makanselai kacang, 120-140 gram daging tanpa
lemak, sembilan kentang

goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, ataudua sendok makan saus salad.8.

GaramSelama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindarimakanan asin seperti kacang
asin, keripik kentang atau acar.9.

CairanKonsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3liter tiap hari. Kebutuhan akan
cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.10.

VitaminKebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitaminyang diperlukan antara lain:a)

Vitamin ADigunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan


tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahantubuh terhadap infeksi. Sumber :
kuning telur, hati mentega,sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomatdan nangka
).Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU ) b)

Vitamin B1 ( Thiamin )Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantumetabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makanyang baik , membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan.Sumbernya : hati, kuning
telur, susu, kacang

kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.c)
Vitamin B2 ( Riboflavin )Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsumakan, pencernaan,
system urat syaraf, jaringan kulit dan mata.

Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dansayuran berwarna hijaud)

Vitamin B3 ( Niacin )Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam


proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan.Sumber : susu, kuning telur, daging,
kaldu daging, hati, dagingayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.e)

Vitamin B6 ( Pyridoksin )Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah sertakesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dandaging.f)

Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dankerang laut.g)

Folic AcidVitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan seldarah merah dan produksi inti
sel. Sumber: hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.h)

Vitamin CUntuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringanikat ( untuk penyembuhan luka ),
pertumbuhan tulang, gigi dangusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan
kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan
sayuran.i)

Vitamin DDibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dangigi serta penyerapan kalsium
dan fosfor. Sumbernya antara lain :
minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinarmatahari pagi ( sebelum pukul 09.00 ) j)

Vitamin KDibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin K adalah kuning telur,hati, brokoli, asparagus dan bayam. Kebutuhan energi ibu nifas
/menyusui pada enam bulan pertama kira

kira 700 kkal./hari danenam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayiyang berumur 2
tahun rata

rata sebesar 400 kkal/hari.k)

DHADHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung
pada kandungan dalamASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
D.

Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanitadewasa dan tambahannya untuk
ibu hamil dan menyusui
No Zat Gizi WanitaDewasaIbu Hamil Ibu menyusui0

6 bulan 7

12
bulan1. Energi (kkal ) 2200 285 700 5002 Protein (g) 48 12 16 123 Vitamin A (RE) 500 200 350 3004 Vi
tamin D (mg) 5 5 5 55 Vitamin E (mg)
8 2 4 26 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,57 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,38 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3
9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 310 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,311 Asam Folat (mg)
150 150 50 4012 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,513 Vitamin C (mg) 60 10 25 1014 Kalsium (mg) 500 400
400 40015 Fosfor (mg) 450 200 300 20016 Besi (mg) 26 20 2 217 Seng (mg) 15 5 10 1018 Yodium (mg)
150 25 50 5019 Selenium (mg) 55 15 25 20
E.

Contoh menu ibu menyusuiJenis Makanan

Usia Bayi 0-6 Bulan

Usia Bayi > 6 Bulan


Nasi 5 piring 4
piringIkan 3 potong 2 potongTempe 5 potong 4 potongSayuran 3 mangkuk 3 mangkukBuah 2 potong 2 p
otongGula 5 sendok 5 sendokSusu 1 gelas 1 gelasAir 8 gelas 8 gelas
F.

Contoh Menu Untuk Ibu Nifas atau Menyusui


1.

Makan pagi : Nasi, Tempe, Sayur, Ikan Bandeng Goreng,cemilan (Donat Dan Yoghurt).
2.

Makan siang : Nasi, Ayam Goreng, Rebon, Sayur Bayam, Jeruk,Cemilan (Kolak Pisang).3.

Makan malam : Nasi, Semur Daging, Pepes Tahu, Capcay, Papaya,Cemilan (Ubi Merah Goreng).
G.

Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :


1.

Pilih sayur-sayuran, buah



buahan, daging dan ikan yang segar2.

Cuci tangan samapai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan3.

Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong



potong4.

Olah makanan sampai matang5.

Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin )6.

Jangan memakai minyak yang sudah berkali



kali dipakai7.

Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemasdalam kaleng, jangan memilih
kaleng yang telah penyok/ karatan8.

Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman

Anda mungkin juga menyukai