A. LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif diberikan selama 6 bulan dan setelah 6 bulan
boleh diberikan makanan pendamping ASI. Di masyarakat banyak tersebar mitos tentang
makanan ibu menyusui, sehingga ibu kurang teredukasi terkait makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan saat menyusui. Dokter spesialis anak Yoga Devaera mengatakan di
zaman modern ini masih banyak ibu menyusui yang percaya dengan mitos padahal belum
tentu yang disampaikan benar. Salah satu keberhasilan ibu menyusui adalah pola makan
dan pemilihan makanan yang tepat. Supaya ASI ibu terjamin kualitas maupun
kuantitasnya, makanan bergizi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Artinya, ibu
harus menambah konsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan selama menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, mutu
ASI dan kesehatan dapat terganggu dan mempengaruhi jangka waktu ibu dalam
memproduksi ASI.
Setelah diberikan konseling pasien diharapkan mampu memahami tentang gizi ibu
menyusui, pemilihan makanan yang tepat untuk ibu menyusui
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan konseling selama 20 menit, sasaran diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian gizi ibu menyusui
b. Pemilihan makanan yang tepat bagi ibu menyusui, yaitu :
1. makanan yang dianjurkan untuk menyusui
2. makanan yang tidak dianjurkan untuk ibu menyusui
D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
E. MEDIA PENYULUHAN
a. Leaflet
F. PROSES KEGIATAN
A. Pengertian
Gizi seimbang pada ibu menyusui adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang
yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa menyusui dalam meningkatkan produksi ASI. Masa
menyusui adalah masa dimana ibu memberikan ASI kepada bayinya, oleh karena itu ibu yang
sedang menyusui memerlukan tambahan zat gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung
pada kesehatan ibunya terutama masa menyusui. Pada saat ibu menyusui diharapkan ibu dalam
kondisi tetap sehat dengan menjaga mutu makanannya
Dibutuhkan produksi ASI yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi
tersebut. Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak dengan masa
kehamilan.
c) DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya lihat
dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam air susu
ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI
dengan daya lihat bayi. Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar
300 mg perhari. Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA.
d) Vitamin dan Mineral
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin dalam
makanan ibu. Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat tergantung pada air susu
ibunya.
Kebutuhan vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal.
Vitamin A, vitamin B6. vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng sangat diperlukan selama
masa menyusui.
1) Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun
pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber penting
dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-
buahan dan sayur-sayuran). Penyelidikian menunjukkan bahwa karoten dapat
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mg vitamin
A per hari. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik.
Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya.
2) Vitamin B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Oleh karena
kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan lebih banyak vitamin
B6. Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi wanita menyusui.
Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber vitamin
B6 yang baik.
3) Vitamin D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu, vitamin D juga
diperlukan untuk penyerapan kalsium. Walaupun kebutuhan vitamin D sama seperti
biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin setidaknya 5 mg per hari. Bila ibu
menyusui kekurangan vitamin D maka bayi hanya menerima sedikit kalsium dari air
susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko menderita ricketsia, satu penyakit yang
menyebabkan deformasi tulang. Ikan, hati, dan kuning telur banyak mengandung
vitamin D.
4) Asam folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara normal.
Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mg, asam folat setiap hari. Asam folat
banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka.
5) Kalsium
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot dan
syaraf. Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan hariannya
harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus mengkonsumsi 1000 mg
kalsium per hari. Bila asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI
akan mengambil kalsium dari tulang anda. Akibatnya ibu menyusui beresiko besar
mengalami fraktur (patah tulang). Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden
bertulang, serta bayam, adalah sumber kalsium yang baik.
6) Seng
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan
seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan bayi. Asupan
seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas.
Seafood, hati, dan daging banyak mengandung seng.
(http://www.wyethindonesia.com/$$Menyusui.html?menu_id=132&menu_item_id=1.
2007)
3. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah:
a. Cabe
Cabe akan memberikan rasa perih di lambung dan usus. Peristaltik usus juga akan
meningkat sehingga durasi absorbsi zat makanan lebih singkat, yang selanjutnya
menyebabkan intake nutrisi ibu menyusui kurang optimal
b. Makanan berlemak
Makanan yang mengandung banyak lemak akan lebih sulit dicerna dibandingkan makanan
yang lain, sehingga akan memberikan rasa kenyang yang lebih lama, yang selanjutnya
menurunkan nafsu ibu untuk makan-makanan yang lain
c. Makanan ber-gas seperti: durian, nanas, nangka, buncis, dan kul
Makanan yang mengandung gas akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut
sehingga akan mempengaruhi ibu dalam dalam memberikan ASI pada bayi
d. Makanan beralkohol (tape/minuman keras).
Makanan beralkohol akan memberikan efek panas terasa diperut, berkeringat dan
peningkatan metabolisme tubuh, sehingga kebutuhan kalori dan zat lainnya lebih cepat
digunakan tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
bl 12 bl 24 bl