Anda di halaman 1dari 33

Tugas PKL Individu

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT

( KELUARGA BINAAN BALITA GIZI KURANG )

APRIDAYANTI

P00331017001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2020
SATUAN ACARA KONSELING (SAK)
GIZI KURANG PADA BALITA

A. JUDUL
Satuan Acara Konseling Gizi Kurang pada Balita

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan konseling selama 30 menit diharapkan keluarga pasien dapat mengerti
dan memahami tentang gizi kurang pada balita.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan konseling keluarga dapat :
a. Mengerti dan mampu menyebutkan pengertian gizi kurang
b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab gizi kurang
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda-tanda gizi kurang
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali akibat gizi kurang pada balita
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan gizi kurang

C. TEMPAT
Rumah keluarga binaan balita gizi kurang

D. WAKTU
Selasa, 9 Juni 2020

E. SASARAN
Keluarga pasien

F. METODE
1. Konseling
2. Diskusi

G. MEDIA
1. Leaflet

H. RENCANA PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan : 5 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Pemberian materi: 10 menit
1) Pengertian gizi kurang
2) Penyebab gizi kurang
3) Tanda-tanda gizi kurang
4) Akibat gizi kurang
5) Penatalaksanaan gizi kurang
3. Penutup : 5 menit
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Menyimpulkan seluruh konseling
3) Mengevaluasi peserta
4) Mengakhiri kontrak
5) Memberi salam penutup

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural :
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam konseling semua lengkap dan dapat digunakan dalam
konseling yaitu :
 Leaflet
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di
mengerti oleh pasien konseling.
c. Persiapan Pasien
Konseling mengenai pencegahan gizi kurang bagi balita. Pasien telah
diinformasikan sebelum dilaksanakan konseling.
2. Evaluasi Proses :
Pasien mengikuti acara konseling dari awal sampai selesai dan aktif selama proses
konseling.
3. Evaluasi Hasil :
a. Peserta mampu mengungkapkan kembali pengertian gizi kurang.
b. Peserta mampu menyebutkan kembali 8 penyebab gizi kurang.
c. Peserta mampu menyebutkan kembali 7 tanda dan gejala gizi kurang.
d. Peserta mampu menyebutkan kembali 5 akibat gizi kurang .
e. Peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi kurang.
LAMPIRAN MATERI
GIZI KURANG PADA BALITA

A. PENGERTIAN GIZI KURANG

Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan kekurangan gizi akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit dalam waktu lama.

Untuk mengetahui status gizi pada anak telah adekuat perlu dilakukan pemantauan
pertumbuhan sebagai indikator status gizi. Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran fisik dari waktu ke waktu. Contoh : anak bertambah berat badannya , anak bertambah
tinggi badannya. Anak yang gizinya seimbang pertumbuhannya akan baik sedangkan anak
yang gizinya tidak seimbang maka pertumbuhannya akan terganggu.

Untuk menilai pertumbuhan perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan umur
secara berkala. Adapun cara untuk menilai pertumbuhan anak dari 0 bulan - 5 tahun menurut
KMS adalah :
a. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungan antara dua
titik hasil penimbangan pada KMS.
b. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2 atau lebih dibandingkan
kurva baku N1 pada KMS.
 N1 (tumbuh kejar ): bila BB naik dibandingkan bulan lalu dan grafik berpindah ke pita
yang lebih atas (tua).
 N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita warna
yang sama.
c. Sebaliknya pertumbuhan dikatakan tidak baik bila grafik BB menunjukkan penurunan T3,
datar T2 atau naik dengan peningkatan BB yang kurang mencukupi (T1).
 T1 (tumbuh tidak memandai) : bila BB naik dibandingkan bulan lalu tetapi grafik
berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda).
 T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap disbanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS
mendatar.
 T3 (tumbuh negatif): bila BB bulan ini turun dibandingkan bulan lalu, sehingga grafik di
KMS menurun.
Keadaaan tersebut mencerminkan gizi kurang pada anak dan jika tidak ditanggulangi
akan mengarah ke gizi buruk.

Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak
(dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat badannya kurang,
maka status gizinya kurang. Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah disediakan Kartu
Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak
berdasarkan kurva KMS. Dengan memperhatikan umur anak, kemudian memetakan berat
badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas garis hijau maka status gizi baik, bila di
bawah garis merah, maka status gizi buruk. Parameter yang umum digunakan untuk
menentukan status gizi pada balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Lingkar kepala sering digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan
perkembangan otak. Sementara itu, parameter status gizi balita yang umum digunakan di
Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh di Posyandu.

B. PENYEBAB GIZI KURANG

a) Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan.


b) Pemberian makanan yang nilai gizinya kurang.
c) Anak yang menderita penyakit tertentu dalam waktu lama (seperti : cacingan, malabsorpsi
(gangguan penyerapan), TBC, dll)
d) Balita tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebelum usia 6 bulan.
e) Balita yang mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan.
f) Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun.
g) Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6 bulan atau
lebih.
h) Kebersihan kurang dan lingkungan kotor.
C. TANDA DAN GEJALA GIZI KURANG

a) Berat balita yang selalu menurun.


b) Berat badan tidak naik selama 3 bulan dan berada dibawah garis normal pada KMS
c) Kondisi anak lemah.
d) Wajah pucat.
e) Pertumbuhan yang terhambat.
f) Anak cengeng dan rewel
g) Perkembangan balita tidak sesuai dengan umur.
(Soetjiningsih, 1998)
D. AKIBAT GIZI KURANG

a) Proses tumbuh kembang anak jadi terganggu.

b) Terjadinya penurunan daya tahan tubuh.

c) Anak menjadi mudah terserang penyakit.

d) Perkembangan intelektual terganggu.

e) Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan

E. PENATALAKSANAAN GIZI KURANG

Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat
makanan.
Triguna makanan adalah:
 Mengandung zat tenaga; karbohidrat, makanan pokok (nasi, jangung, sagu dan lain-lain).
 Mengandung zar pembangun; protein, lauk-pauk (daging, telur, tempe tahu, ikan laut, dan
lain-lain)
 Mengandung zat pengatur; vitamin dan mineral (sayur dan buah)

Cara menghidangkan makanan bagi keluarga penderita gizi kurang:

 Sajikan hidangan makanan sehari-hari berdasarkan triguna makanan.


 Berikan makanan secara beragam dan penyajian yang unik.
 Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
 Berikan makanan yang mudah dicerna.
 Gunakan garam beryodium.

Jenis makanan usia 1-2 tahun

 Berikan nasi yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging/wortel/bayam/kacang


hijau.
 Berikan makanan tersebut 3 kali sehari.
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau, pisang, biskuit
dan buah.
 Penuhi gizi seimbang
 Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak

Menu sehari-hari

 Pagi : nasi, sayur, sop, ikan/ayam.


 Siang : nasi, sayur, bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.
 Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya berdasarkan
Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :

Biji padi-padian

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar
sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang.

Sayuran

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
 Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas
takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai
matang untuk mencegah anak tersedak.

Buah-buahan

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
 Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas takar.
Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

Susu

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1 1/2
ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

Daging dan kacang-kacangan

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging ayam
atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.
Sumber :
Ahmad Khomsan, 2013. Status Gizi Balita. (online). (http://medicastore.com.
BKKBN. 2014. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan Berkualitas. Jakarta
Depkes RI. 2017. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
LEAFLET
MENU MAKANAN BALITA USIA 9 BULAN

BUBUR TIM

Bahan-bahan :

1. ½ gelas beras
2. 2 buah wortel sedang
3. 1 butir telur ayam
4. 1 batang seledri
5. secukupnya garam
6. secukupnya air

Langkah :

1. Siapkan bahan-bahan

2. Cuci wortel dan seledri, potong kecil-kecil wortel dan seledri, lalu pecahkan telur
kemudian kocok

3. Masak beras secukupnya, masukkan wortel dan seledri tambahkan telur ayam
4. Setelah beberapa menit, kasih garam secukupnya, aduk terus sampai dirasa sudah pas
untuk tekstur bubur. Setelah selesai, hidangkan.

Anda mungkin juga menyukai