Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN

“GIZI BURUK”

DOSEN PROMOSI KESEHATAN :

Ns. Agus Citra Dermawan, M.Kep

Disusun Oleh :

Peni Okta Arilsa

221030

PROGRAM D3 KEPERAWATAN
AKADEMIK KEPERAWATAN BINA INSAN
JAKARTA
2022/2023
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN

“GIZI BURUK”

Pokok Bahasa : Stunting

Sub Pokok Bahasa : Gizi Buruk

Tempat : Kelurahan sukapura

Tanggal : Oktober 2023

Waktu : 60 Menit

Pemateri : Peni Okta Arilsa

I. Analisis Karakteristik Sasaran

Sasaran pada promosi kesehatan dengan sub topic Gizi buruk adalah warga masyarakat di
Rw 003 kelurahan sukapura. Sasaran berumur 3 tahun sampai 50 tahun. Sasaran belum
pernah mendapatkan informasi terkait Gizi buruk secara lengkap.

II. Analisis Karakteristik Isi


A. Tujuan Umum
Setelah diberikan promosi Kesehatan selama 60 menit kader keluarga dapat memahami
tentang pengertian dan cara pencegahan gizi buruk.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan kader keluarga dapat:
1. Sasaran Mampu Mengetahui faktor penyebab gizi buruk
2. Sasaran Mampu Mengetahui jenis dan tanda gejala gizi buruk
3. Sasaran Mampu Mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi
4. Sasaran Mengetahui cara mencegah gizi buruk
5. Sasaran Mengetahui penatalaksanaan gizi buruk
C. Materi
1. Pengertian gizi buruk pada balita
2. Faktor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk pada balita
4. Makanan yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk

III. Analisis Sumber Belajar


Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita setelah
pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/ news medical. (2015)
Penyebab Gizi Kurang.

IV. Strategi Penyampain


A. Metode
Metode yang akan di gunakan pada kegiatan promosi Kesehatan dengan sub pokok
bahasan gizi buruk diantaranya
1. Metode ceramah yang digunakan pada tahapan pembukaan, penjelasan pengertian,
dan penyebab dari gizi buruk.
2. Metode diskusi digunakan pada tahapan penyelesain tanda gejala, akibat lanjut dan
cara pencegahan gizi buruk.
3. Metode tanya jawab yang akan digunakan setelah pemaparan materi selesai.
B. Media Dan Alat Bantu
Media yang akan digunakan pada promosi Kesehatan sub pokok bahasan Gizi buruk
adalah ;
1. Lembar Balik
2. Power Point
3. Mic dan Sound system
V. Strategi Pengorganisasian
A. Pemgorganisasian Waktu
1. Pendahuluan / Pembukaan : 5 menit
2. Materi : 45 menit
3. Penutup : 5 menit

B. Pengorganisasian Orang
1. Pemateri : Peni Okta Arilsa
2. Peserta : Warga Kelurahan Sukapura

C. Pengorganisasian Tempat
DENAH

: Penyuluh

: Peserta

VI. Kegiatan Promosi Kesehatan

A. Kegiatan Pemateri dan Peserta

Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta


1. Kegiatan Pendahuluan/Pembukaan 1. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam dan perkenalan diri 2. Mendengarkan dan memperhatikan
b. 3. Memberi respon
Mengecek kesiapan peserta
c. Menjelasakan tujuan
d.
Mengingatkan kontrak waktu
2. Kegiatan Penjelasan Materi 1. Menyimak dan memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian gizi buruk materi yang sedang disampaikan
b. Menyebutkan faktor penyebab gizi buruk 2. Peserta boleh bertanya jika ada
c. Menjelaskan jenis d tanda gejala gizi buruk yang tidak jelas
d. Memberikan contoh makanan yang baik untuk 3. Mendengarkan dan memperhatikan
di consumsi
e.Menjelaskan cara mencegah gizi buruk

3. Kegiatan Penutup 1. Perseta mengajukan pertanyaan


a. Berdiskusi mengenai materi yang telah 2. menjawab pertanyaan yang di
disampaikan berikan oleh pemateri
b.Mengevaluasi pengetahuan warga tentang 3. Peserta menjawab salam penutup
materi yang telah disampaikan dengan memberi
sesi tanya jawab
c. Memberi salam
B. Evaluasi
1.Evaluasi Struktur
a. SAP gizi buruk sudah di buat
b. Media lembar balik dan power point gizi buruk sudah tersedia
c. Tempat pelaksanaan promkes telah ditetapkan
d. Kontrak waktu dengan sasaran

2.Evaluasi Proses
a. Kegiatan promkes di laksanakan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta promkes koperatif dan aktif berpartisipasi selama proses berlangsung
c. Tujuan promosi Kesehatan gizi buruk tercapai

MATERI GIZI BURUK


A. Pengertian gizi buruk
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang
disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukupWalaupun seringkali disamakan
dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi buruknya absorpsi atau
kehilangan besar nutrisi atau gizi istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi
(overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik
secara berlebihan ke dalam tubuh Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak
mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama
suatu jangka waktu yang cukup lamaMalnutrisi yang berlangsung lama dapat
mengakibatkan kelaparan, penyakitdan infeksi

Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi dihabiskan dan
nutrisi serta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
atau tidak memenuhi tanbahan metabolic yang meningkat

Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan
makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikiansecara klinis
digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umumPenentuan
jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap
(tinggi badanberat badanlingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit)dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium

Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lamaItu
ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau hasil
pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmuskwashiorkor atau marasmik
kwashiorkor

B. Penyebab Gizi Buruk


Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi burukMenurut UNICEF
ada dua penyebab langsung terjadinya gizi burukyaitu:
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh
rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat
makanan secara baik
3. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
a. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
c. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)ada 3 faktor penyebab gizi buruk
pada balita, yaitu:
• Keluarga miskin
• Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
• Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,saluran
pernapasan dan diare.

Selain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti :

1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan
atau lebih

2. Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan
selain ASI sebelum umur 6 bulan.

3. Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan


atau lebih.

4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi

5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui.

6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campakTBC, batukpilek

7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor


C. Jenis-jenis dan tanda gejala gizi buruk

Gizi buruk terbagi menjadi empat jenis yaitu Kwasiorkor, Marasmus dan Marasmic-
Kwashiorkor serta Obesitas.

Ciri-Ciri Anak Kurang Gizi (MEP Ringan) Yang menonjol adalah ganggun
pertumbuhan: Anak terlihat kurus Berat badan sulit bertambah, atau bahkan
cenderung turun Tinggi badan bisa normal atau kurang berdasarkan usianya
Perbandingan antara berat badan terhadap tinggi badan normal atau dibawah normal
Pengukuran lingkar lengan atas (Lila) didapatkan hasil lebih kecil dari normal
Pematangan tulang terhambat Aktifitas dan perhatian kurang dibandingkan dengan
anak-anak sehat lainnya Tebal lipatan kulit biasanya berkurang.

1. Kwasiorkor,

Kwasiorkor memiliki ciri-ciri:

a. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki


dan wajah) membulat dan lembab

b. Pandangan mata sayu

c. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa rasa sakit dan mudah rontok

d. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel

e. Terjadi pembesaran hati

f. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk.

g. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubahwarna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement
dermatosis)

h. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut

i. Anemia dan diare.


2. Marasmus,

Marasmus memiliki ciri-ciri

a. Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit

b. Wajah seperti orang tua

c.Mudah menangis/cengeng dan rewel dKulit menjadi keriput

d. Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai

celana longgar)

e.Perut cekung, dan iga gambang

f. Seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) hDiare kronik atau


konstipasi (susah buang air).

3. Marasmic-Kwashiorkor

Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis


kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok

4.Obesitas
Obesitas adalah masalah gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai
dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh, dimana
terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh.Obesitas berarti berat badan (BB) yang melebihi BB rata-rataSeseorang
yang memiliki berat badan 20% lebih besar dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal berarti mengalami obesitas.

D. Makanan yang baik untuk gizi buruk

1. Berikan semua jenis produk susu

2. Semua produk olahan berkalori tinggi

3. Berikan semua makanan tinggi protein

4. Bubur gandum dan bubur beras merah


5. OLahan Telur

6. Selai kacang untuk cemilan anak

7. Olahan biji-bijian terproses

8. Olahan daging

9. Semua jenis olahan keju

10. Olahan ikan

11.Menu sup sayuran hijau dan buah-buahan

E. Pencegahan gizi buruk

Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:

1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu,
anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang
sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak minimal 10%
dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program
posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika
tidak sesuai segera konsultasikan hal itu ke dokter
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang
tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk protcinnya
bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu
meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting
lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi
yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan
secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik
yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai