Anda di halaman 1dari 15

Satuan Acara Penyuluhan

Mata Ajar : Keperawatan Anak

Pokok Bahasan : Nutrisi Pada Anak

Sub pokok Bahasan : Pemberian Nutrisi Pada Anak Usia 0 – 18 Tahun

Sasaran : Ibu yang memiliki anak

Waktu : 30 menit

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat : Poli Anak RSUD Kebumen

Pengajar :

A. Latar Belakang

Nutrisi pada anak menjadi hal yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian.

Pentingnya perhatian Nutrisi terhadap anak dikarenakan tingginya angka stunting, wasting dan

underweight yang terjadi di dunia (Gebre et al., 2019). Berdasarkan laporan dari Kementerian

Kesehatan (2019) menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami

penurunan, akan tetapi pada beberapa tempat, seperti di NTT dan Papua barat, dinilai masih

tinggi. Angka kejadian malnutrisi yang tinggi terutama di negara berkembang menyebabkan

tingginya angka kematian anak usia kurang dari 5 tahun (Gebre et al., ; UNICEF, 2019).

World Health Organization (2016) memberikan beberapa definisi terkait dengan

terminology yang biasa digunakan pada kasus-kasus malnutrisi. Malnutrisi didefinisikan sebagai

kekurangan, kelebihan atau ketidak-seimbangan asupan energi dan/atau nutrisi ada seseorang.

Secara garis besar, malnutrisi dibagi menjadi 2, yaitu undernutrition, diantaranya adalah:
stunting (tinggi badan rendah terhadap usia atau low height for age), wasting (berat badan rendah

terhadap tinggi badan atau low weight for height), underweight (berat badan rendah terhadap usia

atau low weight for age) dan defisiensi micronutrient atau insufisensi (kekurangan vitamin dan

mineral yang penting bagi tubuh). Sementara katagori malnutrisi lainnya yaitu berupa

overweight atau yang dikenal dengan istilah obesitas.

Malnutrisi telah menjadi masalah Kesehatan Masyarakat yang sangat serius. Selain

meningkatkan angka mortalitas pada anak, kejadian malnutrisi juga meningkatkan beban

penyakit dunia (WHO, 2005). Kejadian malnutrisi sangat erat kaitannya dengan keadaan

imunitas seseorang, sehingga dengan imunitas yang rendah, maka individu tersebut akan

memiliki risiko tinggi terinfeksi oleh penyakit tertentu (Rice et al., 2008).

Status Nutrisi pada anak sendiri tidak hanya ditentukan oleh asupan nutrisi yang

diberikan oleh orang tua kepada anak, akan tetapi asupan nutrisi ibu juga turut mempengaruhi

kejadian malnutrisi, dimana ibu yang mendapatkan asupan nutrisi yang rendah akan

meningkatkan risiko melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (WHO, 2005).

Sehingga, pendekatan yang holistic diperlukan untuk mengatasi kejadian malnutrisi pada anak.

Pendekatan holistic yang dimaksud adalah intervensi yang diberikan tidak hanya pada

anak yang mengalami malnutrisi tetapi juga intervensi harus diberikan kepada ibu yang memiliki

asupan nutrisi yang kurang. Pentingnya pemahaman mengenai malnutrisi serta manajemen yang

baik terhadap kejadian malnutrisi dan tindakan pencegahan kejadian malnutrisi menjadi hal yang

harus diketahui oleh masyarakat terutama orang tua sehingga ibu dan anak dapat memiliki

kualitas hidup yang lebih baik.


B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan kegiatan penyuluhan dan Tanya jawab yang berlangsung

selama 30 menit, orang tua khususnya ibu yang memiliki anak dan melakukan

kunjungan ke Poli Anak RSUD Kebumen akan lebih mudah memahami mengenai

pemberian nutrisi, malnutrisi serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan untuk

menurunkan risiko kejadian malnutrisi pada anak.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyluhan, diharapkan ibu yang memiliki anak dan

melakukan kunjungan ke Poli Anak RSUD Kebumen diharapkan mampu memahami:

a. Pengertian Malnutrisi

b. Akibat dari kejadian malnutrisi

c. Pemberian nutrisi yang tepat pada anak

d. Pemberian nutrisi yang tepat pada ibu (terutama ibu yang sedang menyusui)

e. Pencegahan kejadian malnutrisi

f. Perawatan serta manajemen di rumah terutama pada anak dengan malnutrisi

C. Garis Besar Materi

(Terlampir)

D. Metode Pembelajaran

Ceramah dan Tanya jawab

E. Media Pembelajaran

(…………..)
F. Setting Tempat
G. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media Alokasi Waktu

Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menyambut salam dan ceramah 3 menit

2. Memperkenalkan diri mendengarkan

3. Menjelaskan tujuan dari 2. Mendengarkan

penyuluhan 3. Mendengarkan tujuan yang

4. Melakukan kontrak waktu disampaikan

5. Menyebutkan materi 4. Menyetujui kontrak waktu

penyuluhan yang akan 5. Menyetujui materi

diberikan penyuluhan

Pelaksanaan 1. Memvalidasi pengetahuan 1. Menjawab pertanyaan 1. Ceramah Lembar balik 20 menit

mengenai kejadian malnutrisi berdasarkan pengetahuan 2. Tanya

dan asupan nutrisi yang tepat yang dimiliki jawab

pada anak 2. Mendengarkan materi yang

2. Menjelaskan akibat dari dijelaskan

kejadian malnutrisi 3. Bertanya terkait materi yang

3. Menjelaskan pemberian belum dimengerti


nutrisi yang tepat pada anak

4. Menjelaskan pemberian

nutrisi yang tepat pada ibu

yang sedang menyusui

5. Menjelaskan tindakan

pencegahan kejadian

malnutrisi

6. Menjelaskan perawatan di

rumah yang tepat pada anak

dengan malnutrisi

Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Menjawab kuis singkat Ceramah dan 7 menit

pengetahuan peserta dengan 2. Mendengarkan kesimpulan Tanya jawab

memberikan pertanyaan 3. Menerima leaflet

secara lisan terkait materri 4. Menjawab salam

yang sudah dijelaskan

2. Menarik kesimpulan
3. Pembagian leaflet

4. Menutup penyuluhan
H. Evaluasi yang diharapkam

1. Evaluasi Struktur

Persiapan selama 10 menit yaitu menyiapkan tempat, audience menempati tempat

duduk yang sudah disediakan

a. Alat yang disiapkan lembar balik dan leaflet

b. Tempat pendidikan kesehatan dilakukan di rruang tunggu Poli Anak RSUD

Kebumen

c. Kontrak waktu dengan audience

2. Evaluasi Proses

a. Audience mengikuti seluruh kegiatan oendidikan kesehatan dari awal hingga akhir

b. Audience mendngarkan penjelasan dari pemberi materi dan mampu mengajukan

pertanyaan dari materi yang belum dipahami.

3. Evaluasi hasil

Audience paham terkait:

a. Pengertian Malnutrisi

b. Akibat dari kejadian malnutrisi

c. Pemberian nutrisi yang tepat pada anak

d. Pemberian nutrisi yang tepat pada ibu (terutama ibu yang sedang menyusui)

e. Pencegahan kejadian malnutrisi

f. Perawatan serta manajemen di rumah terutama pada anak dengan malnutrisi

I. Daftar Pertanyaan

1. Apa pengertia malnutrisi

2. Apa akibat dari kejadian malnutrisi


3. Bagaimana pemberian nutrisi yang tepat pada anak

4. Bagaimana pemberian nutrisi yang tepat pada ibu yang menyusui

5. Bagaimana pencegahan kejadian malnutrisi

6. Bagaimana perawatan di rumah yang dapat dilakukan pada anak dengan malnutrisi
Lampiran

Materi Pmeberian Nutrisi Pada Anak dan Ibu Menyusui, Pencegahan Kejadian

Malnutrisi dan Perawatan di Rumah Pada Anak Dengan Malnutrisi

A. Pengertian Malnutrisi

World Health Organization (2016) memberikan beberapa definisi terkait dengan

terminology yang biasa digunakan pada kasus-kasus malnutrisi. Malnutrisi didefinisikan

sebagai kekurangan, kelebihan atau ketidak-seimbangan asupan energi dan/atau nutrisi

ada seseorang. Secara garis besar, malnutrisi dibagi menjadi 2, yaitu undernutrition,

diantaranya adalah: stunting (tinggi badan rendah terhadap usia atau low height for age),

wasting (berat badan rendah terhadap tinggi badan atau low weight for height),

underweight (berat badan rendah terhadap usia atau low weight for age) dan defisiensi

micronutrient atau insufisensi (kekurangan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh).

Sementara katagori malnutrisi lainnya yaitu berupa overweight atau yang dikenal dengan

istilah obesitas.

B. Dampak dari kejadian malnutrisi

Kejadian malnutrisi pada anak dapat memberikan dampak buruk yang besar pada

setiap aspek kehidupan. Berdasarkan Gaayeb, et al. (2014) menjelaskan bahwa

pengembangan vaksin serta peluasan program imunisasi untuk meningkatkan proteksi

terhadap pathogen dan penyakit infeksi tidak dapat berjalan dengan baik apabila kejadian

malnutrisi masih tinggi. Kejadian undernutrition dapat berdampak pada perkembangan

respon imun pada fase awal kehidupan, dimana kejadian malnutrisi akan memperbutuk

perkembangan sistem imunitas dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit infeksi

pada individu yang mengalami undernutrition.


Dalam jurnal lainnya juga dijelaskan bahwa malnutrisi dan infeksi pada anak

merupakan lingkaran setan, dimana kejadian malnutrisi akan meningkatkan insidensi,

keparahan dan case fatality rate dari penyakit infeksi tertentu sementara kejadian infeksi

pada anak dapat berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang mengakibatkan kejadian

undernutrition (Walson and Barkley, 2018).

Selain mempengaruhi imunitas seluler dalam tubuh, malnutrisi juga

mempengaruhi tumbuh kembang anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di India

oleh Partha & Chattopadghyay (2019) menjelaskan bahwa kejadian malnutrisi akan

meningkatkan risiko infeksi pada individu yang mengalaminya. Penyakit infeksi yang

dialami kemudian secara langsung akan memperlambat tumbuh kembang anak serta

memperlambat perkembangan saraf di otak.

UNICEF (2019) menjelaskan bahwa kejadian malnutrisi dapat berdampak pada

menurunnya performa anak di sekolah, selain itu dampak yang paling parah dari

malnutrisi adalah kematian, dimana telah tercatat 45% kematian anak berhubungan erat

dengan kejadian malnutrisi.

C. Pemberian Nutrisi yang tepat pada anak dan ibu menyusui

Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Harvard Health Publishing (2019) menjelaskan

bahwa konsumsi makanan yang sehat mampu mencegah kejadian malnutrisi. Panduan

diet yang dikeluarkan oleh Departement Kesehatan dan Pelayanan Manusia, Amerika

menyebutkan beberapa hal yang dapat meenurunkan kejadian malnutrisi pada anak dan

juga ibu hamil serta ibu menyusui, diantaranya:

a Setelah bayi lahir berikan ASI kolostrum. Kolostrum harus diberikan untuk bayi
selama 6 bulan pertama, bayi hanya diberikan ASI saja tidak diperbolehkan
memberikan makanan selain ASI kepala bayi, seperti buah, susu buatan, madu,
madu, bubur dan sebagainya. Bayi 9- 12 Bulan berikan buah 2 kali sehari, bubur
susu 1 kali sehari. Bayi mulai diperkenalkan nasi tim 2 kali sehari. Anak usia 12
bulan - 2 tahun mulai diberikan makanan dewasa atau makanan keluarga. ASI
terus diberikan sampai anak berumur 2 tahun. Anak usia 2- 5 tahun. Dalam
memenuhi kebutuhan gizi usia 2-5 tahun hendaknya digunakan kebutuhan prinsip
sebagai berikut:
a) Bahan makanan sumber kalori
b) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
c) Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan
makanan lain yang diterima anak.
d) Berilah makanan selingan (makanan ringan).

b. Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

c. Mengkonsumsi sayu-sayuran yang bervariasi, khususnya sayuran yang berwarna

hijau, merah dan orange serta konsumsi kacang-kacagan serta biji-bijian.

Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahnya 2 ½ gelas perhari serta sayr-

sayuran 2 ½ gelas perhari

d. Mengkonsumsi setidaknya setengah piring gandum (gandum dapat diganti dengan

roti yang berbahan dasar gandum)

e. Meningkatkan asupan susu, yogurt, keju atau susu kedelai atau makanan lain yang

berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe. Dianjurkan pada anak 2 – 3 tahun

mengkonsumsi susu 2 gelas perhari, anak usia 4 – 8 tahun dianjurkan

mengkonsumsi susu 2 ½ gelas perhari, sementara anak usia 9-18 tahun dianjurkan

mengkonsumsi susu 3 gelas perhari.


f. Meningkatkan asupan protein dari seafood, daging, telur, daging ayam, biji-bijian,

kedelai. Disarankan untuk mengkonsumsi ikan 3 ½ ons perminggu. Berdasarkan

penelitian, ikan memiliki kolesterol yang rendah serta tinggi protein.

Sementara beberapa panduan untuk ibu menysui, antara lain:

a. Konsumsi 8 – 12 ons ikan

b. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi, misalnya hati ayam

D. Pencegahan kejadian Malnutrisi

1. Promosi ASI. ASI eksklusif haris diberikan selama 6 bulan

2. Mengkonsumsi makanan seperti yang telah dianjurkan pada penjelasan sebelumnya

3. Memprioritaskan 1000 hari kehidupan pertama

4. Memperhatikan asupan nutrisi pada ibu hamil dan menyusui

E. Perawatan Malnutrisi di rumah

a. Memberikan nutrisi secara enteral (lewat mulut) ataupun parenteral (lewat jalur

injeksi ataupun intravena) sesuai anjuran dokter atau petugas medis

b. Mencegah kejadian infeksi dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

c. Menerapkan prinsip rumah sehat yang dianjurkan oleh WHO, misalnya

memperhatikan sirkulasi udara yang cukup, pencahayaan matahari yang cukup dalam

rumah, meminimalisir barang-barang yang berpotensi untuk menampung debu,

seperti karpet dan sebagainya, memberishkan lantai rumah pagi dan sore.
DAFTAR PUSTAKA

Dietary Guidelines for America. 2010. www.dietaryguidelines.gov. United States: departement

of agriculture, helath and human sevices.

Gaayeb, L., Sarr, J.B., Cames, C., Pincon, C., Hanon J.B., et al., 2014. Effects of malnutrition on

children’s immunity to bacterial antigens in Northern Senegal. Am J Trop Med Hyg. 90

(3): 566 – 573.

Gebre, A., Reddy, P.S., Mulugeta, A., Sedik, Y., Kahssay, M. 2019. Prevalence of malnutrition

and associated factors aming under-five children in Pastoral Communities of Afar

Regional State, Northeast Ethipia: A cimmunitry-based cross-sectional study. Journal

of Nutrition and Metabolism. doi: 10.1155/2019/9187609.

Harvard Health Publishing. 2019. Nutrition for Children. Harvard Medical School:

Health.harvard.edu/topics/nutrition-for-children
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Status Gizi Indonesia Alami Perbaikan. Biro

Komunikasi dan Pelayanan Masayarakat: KEMNKES RI. Jakarta.

Partha & Chattopadhyay. 2019. Effectes of malnutrition on child development: Evidence from a

backward district of India. Clinical Epidemiology and Global Health.

doi:10.1016/j.cegh.2019.01.014.

Rice, A.L., Sacco, L., Hyder, A., Black R.E. Malnutrition as an underlying cause of childhood

deaths associated with infectious diseases in developing countries. WHO: Bulletin of

the World Health Organization.

Walson & Barkley. 2018. The impact of malnutrition on childhood infections. Curr Opin Infect

Dis. 31 (3): 231-236. doi: 10.1097/QCO.0000000000000448.

WHO. 2016. What is malnutrition. https://www.who.int/features/qa/malnutrition/en/

WHO. 2005. Malnutrition: quantifying the health impact at national and local levels. Geneva:

WHO.

UNICEF. 2019. Malnutrition. https://www.unicef.ca/en/malnutrition

Anda mungkin juga menyukai