Anda di halaman 1dari 7

ATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan                       : Status Gizi Balita


Sub Pkok Bahasan                 : Gizi Balita
Sub Sub Pokok Bahasan         : 1. Pengertian
                                                   2. Tujuan
                                                   3. Kebutuhan Gizi Balita
                                                   4. Kebutuhan Zat Gizi
Sasaran                                    : Balita
Hari/Tanggal                           : kamis , 07 Desember 2017
Waktu                                     : 09.00-09.15
Tempat                                    : Posyandu Ngagel Surabaya
Penyuluh                                 : Mahasiswa/i S1 Keperawatan STIKES ABI SBY

I.    Analisa Situasi


a.       Analisa Fisik
Luas                             : 6x7 m
Penerangan                  : Lampu Posyandu
Tempat duduk             : Karpet
b.      Peserta
Umur                           : 20 - 35 tahun
Tingkat Pendidikan     : SMP, SMA
Jenis Kelamin             : Perempuan
II.                Tujuan
a.       Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan, peserta dapat memahami tentang
pentingnya zat gizi balitas serta mampu memberikan makanan yang bergizi pada
balitanya.

b.      Tujuan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu menjelaskan :
1.      Definisi dan fungsi gizi balita
2.      Macam-macam makana bergizi
3.      Akibat dari kurang gizi

III.             Metode
Ceramah tanya jawab

IV.             Media dan alat bantu


Leaflet

V.                Materi
Terlampir

VI.             Rencana Kegiatan


No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 2 menit      Mengucapkan salam          Menjawab
Memperkenalkan salam
diri Menyampaikan
pertanyaan lisan           Mendengarkan
     Menyebutkan topik
penyuluhan           Menjawab
2. Isi 10 menit      Menyampaikan
materi
    Tanya jawab           menjawab
    Demonstrasi
membuat
     Membuat
kesimpulan
3. Penutup 3 menit      Evaluasi
     Tanya jawab           Menjawab
     Salam penutup           Menjawab
salam

VII.          Rencana Evaluasi


a.       Proses
·         Peserta terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan
·         Peserta kooperatif
b.      Hasil
·         Peserta dapat menjelaskan definisi dan fungsi gizi balita
·         Peserta dapat menyebutkan Macam-macam makanan bergizi
·         Peserta dapat mengetahui akibat dari kurang gizi

Status Gizi Balita

I.                   Pengertian
Status gizi itu pada dasarnya adalah keadaan keseimbangan antara asupan
dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama
untuk anak balita, aktifitas, pemeliharaan kesehatan, penyembuhan bagi mereka
yang menderita sakit dan proses biologis lainnya di dalam tubuh.
II.                Faktor- Faktor

Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi kurang. Menurut


UNICEF (2008) yaitu : (1) Kurangnya asupan gizi dari makanan (2) Akibat
terjadinya penyakit infeksi. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi
buruk yaitu: (1) Faktor ketersediaan pangan (2) Perilaku dan pendidikan dalam
pengolahan pangan dan pengasuhan anak; (3) Pengelolaan yang buruk dan
perawatan kesehatan yang tidak memadai. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI, 2006), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada balita, yaitu: (1) Keluarga
miskin/ sosial ekonomi (2) Ketidaktahuan orang tua/ pengetahuan (3) Penyakit
bawaan pada anak

III.             Pola Asuh


Adapun tipe-tipe pola asuh anak :

1)        Pola Asuh Permisif,

yaitu jenis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Jadi apa pun yang mau

dilakukan anak diperbolehkan seperti tidak sekolah, bandel, melakukan banyak

kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif, matrialistis, dan sebagainya.

2)    Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras

dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus

dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak. Orang tua akan

emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang

diinginkan oleh orang tuanya.


3)    Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan

pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan

kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua.

IV.             Klasifikasi dan Penilaian Status Gizi Balita


Membahas mengenai masalah gizi, dapat digolongkan menjadi empat bagian,
yaitu:
1) Gizi baik, yaitu keadaan gizi baik pada seseorang terjadi jika adanya
keseimbangan jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan
(required) oleh tubuh yang ditandai dengan berat badan.
2) Gizi kurang, yaitu keadaan tidak sehat (patologik) yang timbul karena tidak
cukup makan dan konsumsi energy kurang selama jangka waktu tertentu. Berat
badan yang menurun adalah tanda utama dari gizi kurang.
3) Gizi lebih, yaitu keadaan tidak sehat (patologik) yang disebabkan kebanyakan
makanan dan konsumsi energi yang lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh
untuk  jangka waktu yang panjang. Kegemukan merupakan tanda awal yang biasa
dilihat dari keadaan gizi lebih.
4)  Gizi buruk, yaitu suatu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan
nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-
rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori.

Penilaian status gizi dapat diukur secara langsung dan tidak langsung yaitu :
1)    Ststus gizi secara langsung
a) Antropometri, secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
b) Klinis, hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues)
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
c)      Biokimia, jaringan tubuh digunakan antara lain : darah, urine,dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot.
d)     Biofisik, penentuan gizi secara biofisik adalah penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur
dari jaringan.
2)     Status gizi secara tidak langsung
a)    Survey konsumsi makanan, metode enentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
b)    Statistic vital, pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah dengan
menganalisis data beberapa  statistic kesehatan angka kematian berdasarkan umur,
angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi.
c)    Ekologi, bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti
iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.

V.                Balita Bawah Garis Merah (BGM)

Balita adalah salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal.

Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun,atau biasa

digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan.


Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita dengan berat badan

menurut umur (BB/U) berada di bawah garis merah pada KMS Balita BGM tidak

selalu berarti menderita gizi buruk. Akan tetapi, itu dapat menjadi indikator awal

bahwa balita tersebut mengalami masalah gizi.

Anda mungkin juga menyukai