Anda di halaman 1dari 14

“SAP GIZI IBU HAMIL”

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

2018
PERENCANAAN PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL

JUDUL :

GIZI IBU HAMIL

Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro) yang
dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester II, dan
trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan
sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak
mengalami gangguan dan masalah.

Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan.
Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan si
anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang
semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutukhkan dalam jumlah yang sedikit dan ada pula
yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perbandingan antara
karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
A. Mengenal masalah , masyarakat , dan wilayah
1. Penyebab Gizi buruk pada ibu hamil
a) Kurangnya asupan makanan
b) anemia gizi besi
c) kenaikan BB yang rendah pada saat hamil
d) ngidam dan mual muntah yang berlebihan
2. Perilaku yang dapat mengurangi masalah gizi buruk pada ibu hamil antara lain :
a) Adanya kemauan dan kesediaan untuk mendengarkan penyuluhan gizi,
b) Adanya keterbukaan dan kerjasama
c) Adanya kepercayaan terhadap petugas
d) Adanya keinginan untuk hidup lebih baik

3. Hal – hal yang membantu perubahan perilaku antara lain :


a) Adanya kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan
b) Tersedianya sarana dan fasilitas

B. Menentukan Prioritas
Dari berbagai permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat saat ini , Prioritas yang
akan diangkat dalam penyuluhan adalah mengenai “ Gizi pada ibu hamil “

C. Menentukan Tujuan
1. Tujuan Umum

Agar ibu hamil mampu memahami arti penting menjaga gizi


kehamilannya dan menanggulangi terjadinya gizi buruk pada ibu hamil .

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa gizi pada ibu hamil
b. Mengetahui .
c. Mengetahui penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil
d. Akibat dari kekurangan gizi pada ibu hamil
e. Tanda dan gejala kekurangan gizi pada ibu hamil.
f. Penanganan secara keperawatan
D. Menentukan Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah Ibu – ibu balita yang ada di posyandu lingkungan

E. Menentukan Metode Penyuluhan


 Penyampaian materi penyuluhan
 Ceramah dan Tanya jawab.

F. Menentukan Media Penyuluhan

Leaflet

G. Membuat Rencana Evaluasi


Yang akan di evaluasi pada penyuluhan adalah sasaran penyuluhan. Cara
mengevaluasinya yaitu:
a) Melihat partisipasi yang antusias serta aktif dalam proses berjalannya penyuluhan
,
b) Melihat kembali apakah sasaran mampu memahami materi yang disampaikan
dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terhadap materi yang terkait .

H. Membuat Rencana Jadwal Pelaksana


Jadwal penyuluhan akan dilaksanakan pada hari tanggal Januari 2018
dengan waktu penyuluhan selama 20 menit di posyandu lingkungan ,Desa Kec,
serta tempat pelaksanaannya adalah di kelurahan melayu selaku kader di lingkungan
kelurahan melayu dan yang akan melaksanakan penyuluhan adalah Mahasiswa Gizi
DIV semester 8 Poltekkes Kemenkes Mataram .
Satuan Acara Penyuluhan (SATPEN)
Tentang Gizi Pada Ibu Haimil
Topik : Gizi pada ibu hamil

Sasaran : Ibu – ibu hamil.

Hari/Tanggal :

Tempat Pelaksanaan
:
Pelaksana : Mahasiswi Gizi DIV semester 8

A. TUJUAN UMUM

Setelah diadakannya penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil diharapkan


bagi ibu-ibu balita di lingkungan mampu memahami dan mengerti apa yang telah
kami sampaikan karena penyuluhan yang kami berikan sangat bermanfaat untuk
kesehatan dan tidak lupa pula apa yang kami sampaikan kiranya mampu di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari .

B. TUJUAN KHUSUS
Dengan diadakannya penyuluhan tentang kesehatan di harapkan bagi Ibu-ibu
balita untuk :
a. Mengetahui apa gizi pada ibu hamil
b. Mengetahui penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil
c. Akibat dari kekurangan gizi pada ibu hamil
d. Tanda dan gejala kekurangan gizi pada ibu hamil.
e. Penanganan secara keperawatan
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Respon Media Metode
Waktu Penyuluhan Warga
1. Pembukaan  Memberi salam  Sasaran Ceramah
(3 menit)  Memperkenalka diri menjawab
 Menyampaikan salam
tujuan Penyuluhan  Sasaran
mengerti
dengan di
adakannya
penyuluhan
2. Pelaksana  Menyampaikan  Mendengarkan Leaflet Ceramah
(25menit) materi materi Tanya
 Tanya jawab penyuluhan jawab
yang di
sampaikan
 Sasaran
memperhatikan
apa yang
disampaikan
 Sasaran
bertanya
3. Penutup  Memberi kesimpulan  Mengerti atas ceramah
(2 menit) atas apa yang apa yang
disampaikan dan disimpulkan dan
menanyakan kembali menjawab
materi pertanyaan
penyuluhannya dengan baik
 Menutup dengan  Menjawab salam
salam penutup
D. MATERI
Terlampir

E. METODE
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Ceramah
3. Tanya jawab dengan sasaran

F. MEDIA
1. leaflet
Materi Penyuluhan :

“GIZI PADA IBU HAMIL”

2.1 Pengertian Gizi Pada Ibu Hamil.

Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang
sedang hamil baik pada trimester I, trimester II, dan trimester III dan harus cukup jumlah dan
mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang
dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah.
Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan.
Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan si
anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang
semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutukhkan dalam jumlah yang sedikit dan ada pula
yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perbandingan antara
karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan
tubuh.

2.2 Syarat Makanan Sehat Bagi Ibu Hamil.

Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:

 Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan
pertumbuhan bayi
 Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin,
mineral)
 Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi

Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah,
dan tekanan darah.
2.3 Bentuk-Bentuk Gizi Pada Ibu Hamil.
1. Kalori (Energi).
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi
ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses
metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak
lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000
tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300
tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori
yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda
sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai
apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda
membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi
kebutuhan kalori selama kehamilan.

2. Protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-
waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan
jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih
banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan
merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.
Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber
protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,
biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

3. Asam Folat
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan
embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang
belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur),
bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin
yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan
pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg
folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat.
Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan
roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
4. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah
merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak
cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi
bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan
secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi,
dan kacang-kacangan.

5. Zat Seng (Zinc).


Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah
merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak
cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi
bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan
secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi,
dan kacang-kacangan.

6. Kalsium.
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling
banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf,
kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,
kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu
seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin
C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya
disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi
penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A
dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat
ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning
telur, dan lainnya.

9. Lemak.
Lemak merupakan sumber energi yang disimpan dalam tubuh sebagai cadangan
energi. Asupan lemak dalam makanan dianjurkan tidak melebihi 30%
dari jumblah total energi yang dibutuhkan.

10. Peranan Air.


Air merupakan bagian terbesar dari sel-sel tubuh, dan tubuh manusia mengandung
lebih kurang 69% gas air. Dianjurkan minum air 6-8 gelas/hari. Air juga mempunyai peranan
penting dalam mendorong peristaltic usus sehingga dapat mencegah konstipasi.

2.4 Penyebab Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil.


a. Penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil biasanya sering terjadi pada trimester
I, karena pada saat itu secara pisiologis ibu yang hamil akan mengalami mual, muntah, dan
anoreksia sehingga kekurangan selera makan yang mengakibatkan kekurangan asupan
makanan.
b. Tidak jarang pula kekurangan gizi tersebut diakibatkan oleh penyakit kehamilan
seperti hipertensi, dan gerapidarum.
c. Sosial ekonomi yang tidak memadai.
d. kekuranganpengetahuan.

2.5 Akibat kekurangan Gizi Pada Ibu hamil.


a. BBLR/ Berat Badan Lahir Rendah
b. Kelahiran yang premature
c. Kelahiran anak meninggal.
d. Dari sudut ibu, dapat memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan.

2.6 Tanda dan Gejala Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil.


a. Vitalitas Umum.
Cepat lelah, tidak bersemangat, mudah tertidur.
b. Rambut.
Tipis, kusam, rapuh, kering, pecah-pecah, dan rontok.
c. Bibir.
Kering, membengkak, bibir pecah-pecah, dan kemerahan.
d. Kulit ( menyeluruh).
Kasar, kering, bersisik, pucat, mudah iritasi, hilangnya lemak jaringan
subkutan.
e. Membran Mukosa dan Gusi
Gusi mudah berdarah.
f. Lidah.
Membengkak, berwarna merah kekuningan/orange dan sariawan
g. Mata.
Membran/konjungtifa pucat, terjadi iritasi mata.

2.7.1 Penganan Secara Medis.


a. Kontrol kehamilan /ANC.
b. Pemberian laktas.
c. Pemberian sulfat ferrosus.
d. Pemberian vitamin B12/Cianokobalami, vitamin B-compleks.
f. Pemberian susu tambahan seperti protipar prima.
2.7.2 Penanganan Secara Keperawatan.
a. Makan sedikit, tapi sering, kadar lemak rendah dalam hidangan dan relativ tinggi
karbohidrat.
b. Kandungan protein cukup tinggi terutama bila terdapat protein uria.
c. Makanan mudah dicerna dan jangan kebanyakan bumbu-bumbu.
.
2.8.1 Pada Trismester I.
Pemberian vitamin, mineral, dan air, diet tinggi kalsium dan rendah pospor agar
tidak terjadi deminerallisasi, dan sebagian protein. Tetapi zat besi tidak boleh diberikan
karena dapat memperberat mual dan muntah, tapi dapat digantikan dengan vitamin yang
mengandung asam folat.

2.8.2 Pada Trismester II, dan III.


Pemberian kebutuhan gizi sama prinsipnya pada trismester I. Tapi pad trismester II
dan III sudah dapat diberikan zat besi dan pada trismester III pemberian lemak harus dibatasi
supaya bayi yang dilahirkan tidak terlalu gemuk sehingga proses persalinan dengan baik dan
aman/lancer.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsir, Sunita. 2009 . Prinsip Dasar Ilmu Gizi .Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama

Arisman.2010 . Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta. medicastore.com/gizikom2011

Pengantar Ilmu Kesehatan


masyarakat.http://almawaddah.wordpress.com/2009/02/07/cara-mendeteksi-gizi-
buruk-pada-balita/.

Anda mungkin juga menyukai