Anda di halaman 1dari 6

Manuscrib, Oktober 2019

KONSEP PERENCANAAN DAN APLIKASI DALAM MANAJEMEN


KEPERAWATAN

Planning Concepts And Applications In Nursing Management


Oleh kelompok 2

Ayu Ronalita Takene 1), Benedikta Jenau 2), Dominika Sin Lamakadu 3), Eggi Rahmawati 4), Emil Yulia Rita Vao
5)
, Eyodia Rama Sakti Banik 6), Ferderika Jemitha Leto 7), Hendjels Kiri 8)
Sarjana Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Citra Bangsa, 2020

ABSTRAK
Perencanaan merupakan fungsi manajemen terpenting dalam suatu organisasi. Perencanaan diperlukan
dalampengembangan rencana aktivitas, rencana organisasi, dan merupakan proses dasar manajemen dalam
mengambil suatu keputusana atau tindakan. Pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan bertujuan untuk
mengetahui perencanaan manajemen keperawatan, tugas-tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan yang ada
didalam organisasi serta memperhitungkan tenaga keperawatan yang dibutuhkan organisasi tersebut. Pada fungsi
manajemen terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan, antara lain pengumpulan, klasifikasi, interpretasi data,
pengorganisasian data dengan memilih data yang mendukung dan data yang menghambat, menetapkan masalah dan
memprioritaskan masalah, analisa lingkungan dengan SWOT dan 5W1H serta penyususunan rencana dengan
menentukan uraian kegiatan, prosedur, target waktu, penanggung jawab, sasaran, dan
sumberdayamanusiadalamsuatuOrganisasiatauInstitusi.Institusi harus memiliki visi, misi, tujuan yang jelas, dan
mampu melakukan analisis faktor internal dan tanggap dalam tantangan faktor eksternal (Analisis SWOT) serta
menyusun dan mengimplementasikan perencanaan strategis untuk mencapai visi dan misi. Analisis SWOT merupakan
teknik yang digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis. AnalisisSWOT
membandingkanantarafaktoreksternalpeluang (Opportunity) dan ancaman (Threats) denganfaktorinternal kekuatan
(Trenght) dan kelemahan (Weakness). Dari hasil analisis SWOT ini dapat disusun strategi untuk mengembangkan
Isntitusi.Kinerja Institusi ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Kata Kunci: Nursing Management, Planning, SWOT

PENDAHULUAN diperlukan suatu visi yang baik yakni jelas, koheren,


Suatu organisasi perlu melakukan perencanaan konsisten, komunikatif, dan fleksibel. Visi yang
dalam setiap kegiatan organisai. Perencanaan dimiliki oleh suatu organisasi merupakan suatu cita-
merupakan semua aktivitas yang berkaitan dengan citadi masa yang akan datang.Perencanaan merupakan
persiapan masa depan dan hal yang sangat penting tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
antara saat ini dengan waktu yang akan datang (David terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal
& David, 2015). Dengan adanya perencanaan maka yang dinamis. Dalam era globalisasi ini perencanaan
personal organisasi dapat melaksanakan aktivitas yang harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
konsisten dengan tujuan dan prosedur yang telah sistematis bukan saja dalam intusi dan firasat.
ditetapkan. Oleh karena itu, organisasi harus Institusi Kesehatan adalah salah
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai satucontohorganisasi yang membutuhkan manajemen
sebelum melakukan proses perencanaan. Perencanaan strategis dalam pengelolaannnya, sehingga
diperlukan dan terjadi dalam bentuk organisasi sebab membutuhkan rencana strategis sebagai pedoman
perencanaan merupakan proses dasar manajemen operasional. Peningkatan efisiensi dan efektivitas
didalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. pengelolaan sumber daya perlu mendapat perhatian
Institusi harus memiliki visi, misi, tujuan yang khusus untuk mengelola organisasi pelayanan
jelas, dan mampu melakukan analisis faktor internal Kesehatan. Maka perlu untuk mengetahui lebih jelas
dan tanggap dalam tantangan faktor eksternal ( Analisis mengenai perencanaan manajemen keperawatan, Visi-
SWOT) serta menyusun dan mengimplementasikan Misi, komponen criteria perencanaan, analisis SWOT,
perencanaan strategis untuk mencapai visi dan tugas-tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan
misi.Visi menjadi dasar dalam menyusun misi yang tersebut dan perhitungan tenaga keperawatan yang
komprehensif. Agar visi dalam organisasi sukses maka diperlukan demi meningkatkan kualitas mutu
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Oleh kelompok 2 alih jenjang

METODE suatu organisasi;menilai factor lingkungan ekternal dan


Metode penyusunan manuskrip ini adalah studi internal untuk mengidentifikasi kekuatam; kelemahan,
literatur. Sumber informasi diperoleh dari penelusuran peluang dan acaman; mengidentifikasi macam-macam
berbagai buku dan jurnal yang terkait dengan Konsep persoalan-persoalan strategis di organisasi;
Perencanaan dan Aplikasi dalam Manajemen merumuskan strategi untuk mengelola persoalan-
Keperawatan. persoalan; meninjau ulang dan mengadopsi strategi
atau perencanaan strategi;menciptakan visi organisasi
PEMBAHASAN yang efektif; mengembangkan suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses yang dapat implementasi yang efektif; meninjau ulang strategi dan
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang proses perencanaan.
dilaksanakan oleh seorang manajer. Perencanaan Menurut umar dalam Ayuningtyas (2015) visi
adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, adalahcita-cita di masa depan yang ada di dalam
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan pemikiran pendiri yang juga mewakili pemikiran
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. seluruh anggota perusahaan. Visi yang baik memiliki
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua karateristik yaitu: jelas, koheren, konsisten,
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi- komunikatif, fleksibel. Visi menjadi dasar dalam
fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan penyusunan misi yang komprehensif. Misi adalah
pengontrolan-tak akan dapat berjalan.Dalam penjabaran secara tertulis mengenai visi agar mudah di
perencanaan harus melalui langkah kegiatan mengerti staf perusahaan (Umar dalam Ayuningtyas,
perencanaan yaitu: menetapkan sasaran, merumuskan 2015). Dalam pengambilan keputusan sehari-hari yang
posisi organisasi pada saat ini, mengidentifikasi factor praktis, kebanyakan organisasi tidak langsung
pendukung dan penghambat menuju sasaran, berurusan dengan pertanyaan mengenai keberadaan
menyusun langkah mencapai sasaran. Keuntungan yang berkesinambungan. Misi cenderung menjadi
yang diperoleh dalam menerapkan manajemen strategi pernyataan ideologis yang hanya sewaktu-waktu
yaitu meningkatkan keuangan jangka panjang; member disebutkan untuk mendukung legitimasi. Para penentu
organisasi sebuah konsep; tujuan spesifik dan konsisten tujuan organisasi cenderung berpikir untuk
dalam mengambil keputusan; manajer memahami meningkatkan prestasi. Akan tetapi yang paling penting
kondisi saat ini; memikirkan masa depan dan mengenal adalah misi dan prinsip inti harus berlaku sebagai
tanda-tanda yang mengisyaratkan perlunya perubahan; pedoman pengambilan keputusan strategis. Beberapa
membuat para manajer saling berkomunikasi baik faktor yang mempengaruhi dalam penetapan misi
secara vertical maupun horizontal; terjadinya yaitu: kenyataan dari hubungan sumber daya
peningkataan koordianasi dalam organisasi yang perusahaan dan kekuatan internal; system nilai dan
menerapkan manajemen strategis; meningkatkan sasaran eksekutif puncak; serta strategi masa lalu dan
inovasi dan perubahan dalam organisasi untuk pengembangan perusahaan. Tujuan dan misi dapat
menyesuaikan dengan perubahan situasi (Duncan berubah sewaktu-waktu berdasarkan analisis rasional
(1996) dalam Ayuningtyas, 2015). dari kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dan
Perencanaan dibuat sebagai upaya untuk yang dikehendaki. Tujuan seharusnya diarahkan sesuai
merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai dan konsisten dengan misi.
oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta Memandang proses perencanaan sebagai suatu
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat rangkaian kegiatan yang harus dijawab dengan
diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana memuaskan menggunakan pendekatan 5W 1H: What
kegiatan tertentu. Tipe-tipe perencanaan: Berdasarkan (Kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka
luasnya yaitu: Strategik, Operasional, Rencana strategi pencapaian tujuan yang telah disepakati?); Where
kecenderung mencakup kerangka waktu yang lebih (Dimana kegiatan akan dilakukan); When (Kapan
panjang, Berdasarkan kerangka waktu yaitu jangka kegiatan tersebut akan dilakukan?); Who (Siapa yang
panjang dan jangka pendek. Melalui perencanaan harus melaksanakan kegiatan tersebut?), Why
dapat ditetapkan tugas dan tanggung jawab Kepala (Mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?); How
bidang, kepala ruangan, PJ Shift, Kepala Tim dan (Bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut
Pembimbing klinik. kearah pencapain tujuan?). SMART adalah filosofi
Manajemen strategi dijalankan dengan yang digunakan untuk membantu menetapkan target
formulasi strategi, implementasi, evaluasi strategi, dan dan tujuan, misalnya dalam project management,
upaya memperoleh informasi apakah strategi tidak employee performance management, ataupersonal
berjalan sesuai semestinya yaitu dengan melakukan development. Salah satu konsep yang terkenal untuk
analisis situasi, menetapkan tujuan, dan membuat merumuskan tujuan secara efektif adalah konsep
strategi (David, 2015). Langkah-langkah dalam S.M.A.R.T  (Specific, Measurable, Achievable,
manajemen strategi yaitu menyetujui suatu proses Realistic and Timely). Konsep ini pertama kali
perencanaan strategis;mengidentifikasi tugas-tugas digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981.
organisasional; mengklarifikasi misi dan nilai dalam Specific Tujuan yang ditetapkan harus jelas dan
Oleh kelompok 2 alih jenjang

spesifik. Jelas akan membantu menguraikan apa yang Dengan adanya batasan waktu, makaakan terpacu
akan dilakukan, sedangkan spesifik akan membuat untuk segera memulai melakukan tindakan.
segala upaya berfokus pada target yang akan Analisis SWOT merupakan teknik yang
dicapai.Menekankan pentingnya menetapkan target digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan,
yang spesifik; benar-benar spesifik. Hindari target yang peluang dan ancaman bisnis. Analisis SWOT
terlalu umum atau kurang mendetail. Target tidak membandingkan antara factor eksternal peluang
boleh ambigu, harus jelas, dan dipaparkan dengan (Opportunity) dan ancaman (Threats) dengan faktor
bahasa yang lugas. Untuk menetapkan tujuan yang internal kekuatan (Trenght) dan kelemahan
spesifik, harus menyampaikan kepada tim seluruh (Weakness). Matriks SWOT menghasilakan 4 strategis
harapan dan keinginan dengan spesifik, mengapa hal yakni strategi SO, WO, ST dan WT. Analiss SWOT
ini penting, siapa yang akan terlibat, dimana akan membandingkan antara faktor internal (Strengths dan
dijalankan, dan atribut apa saja yang penting. Weaknesses). Dari hasil analisis SWOT ini dapat
Measurable:apa yang ingin dicapai haruslah bias disusun strategi untuk mengembangkan institusi.
diukur, misalnya seberapa kuat, seberapa sering, Kinerja Institusi ditentukan oleh kombinasi faktor
seberapa banyak, atau seberapa dalam.Kriteria yang internal dan eksternal.
digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang Tahap dalam membuat strategi dimulai dengan
dibuat dalam mencapai target. Filosofi yang melatar- melakukan analisis situasi, yaitu menganalisis faktor
belakangi poin ini adalah: “Jika target tidak dapat internal (kekuatan dan kelemahan), serta factor
diukur, mustahil untuk mengetahui apakah anda telah eksternal (peluang dan ancaman). Analisis faktor
membuat kemajuan dalam mencapai tujuan internal dan eksternal dapat dilakukan dengan
akhirnya”.Mengukur kemajuan akan membantu tim menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
untuktetapberadadalamjalur yang benar, menepati identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
tenggat waktu, dan merasakan semangat ketika merumuskan strategi perusahaan (Ayuningtyas, 2015).
memperoleh hasil yang menggembirakan di setiap Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
pencapaian membuat lebih dekat kepada tujuan. memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
Attainable/Accountable: target harus realistis dan dapat (opportunity), namun secara bersamaan dapat
dicapai. Target tidak boleh dibuat terlalu mudah (untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
performa standar tim), tapi juga tidak boleh terlalu sulit (threats). Analisis SWOT juga merupakan alat untuk
sehingga terasa mustahil untuk dicapai. Target yang mencocokan data-data penting yang membantu
ditetapkan akan dapat dicapai jika telah menentukan manajer mengembangkan tipe-tipe strategis. Proses
apa yang paling penting, lalu mampu membayangkan pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan
langkah demi langkah untuk mewujudkannya. Untuk dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
itu, mengembangkan perilaku, kemampuan, keahlian, kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan
dan kapasitas financial untuk mencapainya. Tujuan strategi harus menganalisa faktor-faktor strategi
yang tetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
akan tumbuh komitmen untuk mencapainya dengan ancaman). Ada empat strategi yang dikembangkan
sungguh-sungguh. Jangan sampai menetapkan tujuan dalammatriks SWOT yaitu: strategi SO (Strenghts-
yang tidak mungkin dicapai. Relevant/Realistis atau Opportunities) adalah menggunakan kekuatan internal
masuk akal adalah hal yang harus dipenuhi oleh tujuan perusahaan untuk meraih peluang yang ada di luar
yang ingin dicapai. Jangan membuat tujuan yang perusahaan; Strategi WO (Weakness-Oppurtunities)
terlalu sulit sehingga tidak mungkin dicapai atau merupakan strategis untu memeperkecil kelemahan-
membuat tujuan yang tidak sejalan dengan kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan
keinginan.Pentingnya memilih target yang tepat. Target peluang eksternal; strategi ST (Strenghts-Threats)
yang relevan untuk atasan, tim, dan organisasi akan merupakan strategis perusahaan untuk mengurangi
mendapatkan dukungan yang butuhkan. Target yang dampak dari ancaman eksternal; stategi WT
relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, (Weakness-Threats) merupakan strategi untuk bertahan
departemen, dan organisasi lebih maju. Sebuah target dengan cara mengurangi kelemahan internal serta
yang mendukung atau selaras dengan target-target menghindari ancaman. Tujuan dari masing-masing
lainnya akan dianggap sebagai target yang relevan. strategi adalah untuk menghasilkan alternative strategi
Timely: pentingnya menepatkan target dengan yang layak, bukan untuk memilih strategi yang terbaik.
kerangka waktu, yaitu memberikan deadline Dalam kenyataan masih banyak system dikendalikan
pencapaian target. Komitmen kepada deadline akan asal suka oleh pimpinan tanpa melakukan analisis.
membantu tim untuk tetap focus menjalankan David dalam Ayuningtyas (2015) membagi
pekerjaan untuk memenuhi target tepat waktu, atau formulasi strategi menjadi 3 tahap yaitu: tahap pertama
bahkan lebih cepat. Ini adalah bagian dari filosofi inpu tdimana digunakan salah satunya adalah matriks
SMART yang melindungi target dari serangan krisis EFE dan matriks IFE; tahap kedua matching stage
sehari-hari yang biasa terjadi dalam organisasi. Target (tahap pencocokan) yang salah satu alat formulasinya
dengan tenggat waktu akan menimbulkan urgensi. adalah matrik IE. Dimana seluruh pembobotan di
Oleh kelompok 2 alih jenjang

dasarkan pada kesempakatan dalam kelompok Kepala Timya itu Ketua tim harus dapat
pengambilan keputusan atau dikenal Consensus membuat keputusan tentang prioritas perencanaan,
Dcision, Making Group (CDMG) Untuk supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan,
menyimpulkan dan mengevaluasi hal yang menyangkut Pembimbing Klinik bertugas mengorientasikan
peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan mahasiswa meliputi ruang, lokasi dan fungsi peralatan,
Ekternal maka digunakan External Faktor Evaluation kasus/ pasien  dan lain-lain yang dipandang perlu.
(EFE) sedangkan untuk mengevaluasi faktor-faktor Rencana harian kepala ruangan yaitu isi rencana harian
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kepala ruangan meliputi: asuhan keperawatan,
kelemahan yang dianggap penting, digunakan matriks supervise Katim dan perawat pelaksana, Supervisi
Internal Factor Evaluation (IFE). Penilaian intuitif tenaga selain perawat dan kerjasama dengan
diperlukan dalam mengembangkan matriks IFE dengan tenagalainnya yang terkait. Kegiatan tersebut meliputi
pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor. antara lain:Overanyaitu Pre conference dan post
Mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta conference, mengecek SDM dan sarana prasarana,
kekuatan dan kelemahan digunakan Matriks Profil melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
Persaingan (Competitive Profile Matriks/CPM). yang memerlukan perhatian khusus, melakukan
Faktor-faktor keberhasilan krisis dalam CPM supervisi pada ketua tim / perawat pelaksana,
mencakup isu-isu eksternal dan internal. Karena hubungan dengan bagian lain terkait rapat
meningkatmya gejolak pasar industry dunia maka, instruktur/insidentil, mengecek ulang keadaan pasien,
analisis eksternal menjai di bagian yang nyata dan vital perawat, lingkungan yang belum teratasi,
dalam proses manajemen strategis. Tanggung jawab mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
utama dari kegiatan perencanaan strategis adalah keperawatan untuk sore, malam, dan besok sesuai
memastikan pengembangan sistem audit eksternal tingkat ketergantungan pasien.
yang efektif. Rencana harian ketua tim,Isi rencana harian
Lingkup aplikasi rancangan strategi adalah kepala tim meliputi; penyelenggaraan asuhan
memahami perencanaan  dalam manajemen keperawatan pasien pada tim yang menjadi tanggung
Keperawatan, aplikasi Rencana Strategi dalam manajemen jawabnya, melakukan supervise perawat pelaksana,
keperawatan merupakan manajemen proses pelaksanaan kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain,
kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk lokasi pasien sesuai perawat yang dinas. Kegiatan
mencapai tujuan bersama. Manajemen keperawatan tersebut meliputiantara lain; operan, Pre conference
dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan dan post conference, merencanakan asuhan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk keperawatan, melakukan supervise perawat pelaksana,
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa menulis dokumentasi, memeriksa kelengkapan
aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan dokumentasi askep, alokasi pasien sesuai dengan
masyarakat; Dalam manajemen, Perencanaan adalah perawat dinas. Rencana harian perawat pelaksana; isi
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. shift dinasnya. Rencana harian Perawat Pelaksana shift
Fungsi manajemen:Planning (perencanaan), sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang
Organising (pengorganisasian), Actuaing (directing, dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai
commanding, coordinaing), Controling (pengawasan, ketua tim dan perawat pelaksan sehingga tida kada
monitoring). kegiatan pre dan post conference. Kegiatan tersebut
Tipe-Tipe perencanaan yaitu: Berdasarkan meliputi: Hand over atau timbang terima/overan, pre
luasnya (strategi dan operasional), berdasarkan dan post conference,dan mendokumentasi asuhan
kerangka waktu ( jangka panjang dan jangka pendek ), keperawatan.
berdasarkan kekhususan ( Pengarah dan Pemerinci ). Rencanan bulanan merupakan kegiatan yang
Berdasarkan frekuensi (Sekali pakai dan terus akan dilaksanakan oleh karu dan katim sesuai dengan
menerus). Lingkup Aplikasi Rencana Strategi yaitu : perannya masing-masing yang dibuat diakhir bulan. Isi
Kepala Bidang; secara structural Kepala Bidang kegiatan berdasarkan dan pembuatan rencana tindak
Perawatan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur lanjut. Rencana Bulanan Kepala Ruangan, setiap akhir
Pelayanan Medik, kepala Bangsal/Kepala Ruangan bulan, kepala ruangan melakukan evaluasi hasil
adalah seorang perawat profesional yang keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil
diberiwewenang dan tanggung jawab dan mengelola evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat
kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat, Pj rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan
Shift adalah seorang perawat profesional yang kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana
diberiwewenang dan tanggungjawab oleh kepala bulanan Kepala Ruangan membuat jadwal dan
ruangan dalam mengelola kegiatan pelayanan memimpin case conference, membuat jadwal dan
keperawatan diruang perawatan pada shift memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga,
pagi/sore/malam. membuat jadwal dinas, membuat jadwal petugas TAK,
Oleh kelompok 2 alih jenjang

membuat jadwal untuk memimpin rapat bulanan observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam, ambulasi
perawat, melakukan jadwal dan memimpin rapat tim dibantu, pengobatan dengan injeksi, klien dengan
Kesehatan, membuat jadwal supervise dan penilaian kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat, klien
kinerja ketua tim dan perawat pelaksana, melakukan dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi. Kategori
audit dokumen, membuat laporan bulanan. Rencana III: Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-
bulanan Ketua Tim adalah setiap akhir bulan ketua tim 6jam/hari yaitu: semua kebutuhan klien dibantu,
melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan,
dilakukantimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup observasi tanda-tanda vital setiap 2jam, makan dan
rencana bulanan Ketua Timya itu mempersentasikan minum melalui selang lambung, pengobatan intravena
kasus dalam case conference, memimpin pendidikan “perdrip”, dilakukan suction, gelisah /disorientasi,
kesehatan kelompok keluarga, melakukan supervise perawatan luka kompleks.
perawat pelaksana. Adapun rumusan perhitungan tenaga perawat
Rencana tahunan adalah setiap akhir tahun yaitu:(1). Peraturan MenKes R.I. No. 262/PerMenKes/
kepala ruangan melakukan evaluasi hasil kegiatan / VII/ 1979 menetapkan bahwa perbandingan jumlah
dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tempat tidur rumah sakit disbanding dengan jumlah
tindaklanjut serta penyusunan rencana tahunan perawat adalah sebagai berikut: jumlah tempat tidur:
berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mecakup: jumlah perawat = 3-4 tempat tidur; (2) perawat; Hasil
menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja Work Shop Perawatan oleh Dep.Kes RI di Ciloto
MPKP baik proses kegiatan (akivitas yang sudah Tahun 1971 menyebutkan bahwa jumlah tenaga
dilaksanakan dari 4 pilar praktek profesional )serta keperawatan:pasien = 5:9 tiap shift.
evaluasi, mutu pelayanan, melaksanakan rotasi untuk Proses pengambilan keputusan strategi selalu
penyelenggaraan anggota masing-masing tim, berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi
penyelenggaraan terkait dengan materi MPKP khusus dan kebijakan Institusi. Adanya visi dan misi yang jelas
kegiatan yang masih rendah pencapainnya. Ini membantu organisasi untuk mencapai tujuan
bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai organisasi. Kenyataan sekarang masih banyak institusi
MPKP bahkan meningkatkannya dimasa mendatang, yang belum menggambarkan secara lengkap kondisi
pengembangan SDM dalam bentuk merekomendasi yang diinginkan dimasa depan, masih bersifat abstrak,
peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana menjadi belum ada jangkauan waktu, sulit untuk diukur
katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk pencapaiannya serta belum menunjukan tantangan dan
melanjutkan pendidikan formal, membuat jadwal untuk keunggulan. Manfaat perencanaan akan dihasilkan
mengikuti pelatihan-pelatihan. sebuah rencana (plan) yang akan menjadi pedoman
Metode Perhitungan Tenaga Keperawatan Di untuk memperoleh dan menggunakan sumber daya
Rumah Sakit yaitu: Cara Rasio, ditinjau dari yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
keperawatan langsung dan keperawatan tidak langsung. Dengan adanya perencanaan maka personel organisasi
(perhitungan gillies), berdasarkan pembagian ruangan dapat melaksananakan aktivitas yang konsisten dengan
di rumah sakit, berdasarkan Tingkat Ketergantungan tujuan dan prosedur yang ingin dicapai.
Pasien .Penetapan Jumlah Tenaga Keperawatan yaitu: KESIMPULAN
Berdasarkan Derajat Ketergantungan Klien dengan Perencanaan merupakan salah satu fungsi
menggunakan Rumus Douglas (1984). Berdasarkan manajemen yang menentukan tujuan yang diraih oleh
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga organisasi dan penetapan tugas,alokasi sumber daya,
Keperawatan (Direktorat Pelayanan Keperawatan, proses penentuan sasaran organisasi dan cara
Depkes 2002). Berdasarkan Pedoman Cara Perhitungan meraihnya. Perencanaan menjadi salah satu indicator
Kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktorat Pelayanan manajemen yang baik. Perencanaan strategi kata
Keperawatan, Depkes 2002). manajemen strategic merupakan proses manajerial
Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat untuk pengembangan dan pemeliharan kesesuaian
Ketergantungan menurut Douglas (1984, dalam strategis antara tujuan organisasi dan sumber daya serta
Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi perubahan peluang dalam pasar. Manajemen strategis
klien berdasarkan tingkat ketergantungan klien dengan dapat menjawab filosofi rencana strategi (apa yang
menggunakan standar sebagai berikut : Kategori I : self dicapai, mau kemana, kapan mencapai, dan bagaimana
care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1- cara mencapainya)
2jam/hari, kebersihan diri, mandi, ganti pakaian Setiap Institusi harus memiliki visi dan misi
dilakukan sendiri, makanan dan minum dilakukan dalam melaksanakan tujuan organisasi. Setelah
sendiri, ambulasi dengan pengawasan, observasi tanda- mengetahui dan menegaskan misi, institusi harus
tanda vital setiap pergantian shift, pengobatan minimal memiliki visi yang kuat dan mampu berbagi visi
dengan status psikologi stabil, perawatan luka dengan seluruh pemangku kepetingan institusi. Visi
sederhana. Kategori II: Intermediate care/perawatan institusi/organisasi adalah gambaran keadaan di masa
partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari yaitu depan dalam menjalankan misinya. Visi tersebut dapat
kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu,
Oleh kelompok 2 alih jenjang

diwujudkan dan sebaiknya mengisyratkan harapan dan


kebanggaan jika dapat dicapai. Penyusunan visi
sebaiknya memperhitungkan jangkauan waktu serta
merupakan sesuatu yang nyata dan terukur.
Perencanaan strategis harus menganalisis
faktor-faktor strategis institusi usaha meliputi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Formulasi strategis pada dasarnya dilakukan untuk
menjawab fisologi rencana strategis, implementasi
strategis, evaluasi strategis. Manajemen strategi
dijalankan dengan formulasi strategi yaitu dengan
melakukan analisis situasi, menetapkan tujuan, dan
membuat strategi. Analisis tahap pertama input dengan
mengkaji faktor internal dan factor eksternal
organisasi, membuat analisis SWOT, IFE, dan EFE.
Selanjutnya tahap kedu amatching stage (tahap
pencocokan) yang salah satu alat formulasi nya adalah
matriks IE (total skorantara IFE dan EFE), guna
mendapatkan gambaran posisi organisasi serta
alternative strategik yang akan direkomendasikan
selanjutnya melakukan evaluasi faktor-faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dianggap penting, digunakan matriks Internal
Factor Evaluation (IFE).
Tim yang terlibat dalam institusi harus
memahami manajemen keperawatan meliputi
perencanaan, visi,misi, Analisis SWOT, tugas-tugas
dan tanggung jawab petugas kesehatan yang ada
didalam organisasi serta memperhitungkan tenaga
keperawatan yang dibutuhkan organisasi tersebut,
sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas, Dumilah. (2015). PERENCANAAN
STRATEGIS UNTUK ORGANISASI
PELAYANAN KESEHATAN. Jakarta:PT Rajagra
findo Persada

Tage, Petrus. (2017). MANAJEMEN STRATEGI


PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA. Depok

Anda mungkin juga menyukai