Anda di halaman 1dari 29

KEPERAWATAN KELUARGA

MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PEMULA
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga

Oleh :
1. Ade Rosita ( NIM : 4003190058 )
2. Eni Jumiati( NIM : 4003190060 )
3. ErnitaLubis( NIM : 40031900
4. LaboraMariance( NIM : 4003190067 )
5. Mirna Setia D( NIM : 4003190057 )
6. Rina Kartina( NIM : 4003190068 )
7. NunuSomantri( NIM : 4003190063 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANDHARMA HUSADA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PEMULA”.
Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak hambatan dan rintangan, baik
dalam teknik penulisan maupun dalam penggalian informasi yang terkait. Namun berkat
bimbingan, bantuan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak yang terlibat akhirnya makalah
ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, sulit
kiranya bagi penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapka terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca pada
umumnya.

Bandung, 27 November 2019


Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


BAB I ....................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
II. 1 Keluarga ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III.................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Pembahasan Aplikasi JKN Mobile................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Info JKN....................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Ubah Data Peserta ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
4. Kartu Peserta ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Pendaftaran Peserta .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
6. Data Tagihan Peserta ................................................................... Error! Bookmark not defined.
7. Pembayaran .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
8. Data Catatan Pembayaran ............................................................ Error! Bookmark not defined.
9. Pendaftaran Pelayanan ................................................................. Error! Bookmark not defined.
10. Skrining Riwayat Kesehatan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
11. Lokasi Fasilitas Kesehatan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
12. Pengaduan Keluhan.................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III.................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP............................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yangdiberikan melalui


praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatankeluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatanyang diberikan dapat diterima oleh
keluarga, maka perawat harus mengerti,memahami tipe dan struktur keluarga,
mengetahui tingkat pencapaian keluargadalam melakukan fungsinya. Memerlukan
pemahaman setiap tahapperkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Pengkajian asuhankeperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keluargamemenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru (keluarga baru
menikah)ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentukkeluargamelalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya
masing-masing.Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian
perandan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi
dengankebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi
perpisahandengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan
barudengan keluarga dan kelompok social lainnya.Berdasarkan hal di atas, penulis
tertarik untuk membahas tentang “asuhankeperawatan keluarga pemula”.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian keluarga baru menikah ?

b. Bagaimana tugas perkembangan dan masalah – masalah yang terjadi pada

keluarga baru menikah ?

c. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga baru menikah ?

1
C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga pasangan barumenikah.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(barumenikah).

2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yangterjadi padA

keluarga pemula (baru menikah).

3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepadakeluarga

pemula (baru menikah).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KELUARGA

Definisi Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatanperkawinan, adopsi,


kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankanbudaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional sertasocial individu-indidu yang
didalamnya dilihat dari interaksi yang regular danditandai dengan adanya ketergantungan
dan hubungan untuk mencapai tujuanumum. ( Duval, 1972 ).Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari kepalakeluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat dibawahsatu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes
RI, 1998 ).Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungandarah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu
rumahtangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masingmenciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( SalvicionG. Bailon dan
AracelisMaglaya,1989 ).Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang
diikat olehperkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam
kasuskeluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu. (Burgess dan
Locke1992).

Fungsi Keluarga

Fungsi Keluarga Menurut Friedman, 1987 :

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internalkeluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untukpemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkanganbaran dirinya yang positif, peranan
yang dimiliki dengan baik danpenuh rasa kasih sayang.

3
b. Fungsi Sosial

Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilaluiindividu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannyadalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukansosialisasi dimana anggota keluarga
belajar disiplin norma keluarga,prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya
individu maupunkeluarga berperan didalam masyarakat.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsunganketurunan dan


menambah sumberdaya manusia.

d. Fungsi Ekonomi.

Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan,pakaian,


perumahan dan lain-lain.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan,pakaian,


perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan ataupemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluargadan individu. ( Zaidin Ali,1999 ).

Tipe Keluarga

Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :

a. Nuclear Family

Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungandan tinggal
alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.

b. Extended Family

Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalamsatu rumah
dan saling menunjang satu sama lainnya.

4
c. Single Parent Family.

Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersamadengan anak-
anak yang masih bergantung padanya.

d. Nuclear Dyatd.

Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalamsatu rumah
yang sama.

e. Recontituened atau Blended Family

Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masingmembawa anak


dari hasil perkawinan terdahulu.

f. Tree Generation Family

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu,anak dalam satu
rumah.

g. Single Adult Living Alone

Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.

h. Midle Age Atau Ederly Coople

Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

5
Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan

Tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, 1981 adalah :

a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yangtidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalumuda.

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan danperkembangan


kepribadian anggota keluarga.

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga Kesehatan


yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.

B. KELUARGA BARU MENIKAH

Definisi

Sedangkan Pasangan baru menikah adalah ketika seorang laki-laki danperempuan


membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah dan meninggalkankeluarga masing-
masing.

Tahap – Tahap Pasangan Baru Menikah

a. Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentukkeluarga via


perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.

b. Mempersiapkan keluarga yang baru.

c. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari

d. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri danpasangannya.

e. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan keluarga sendiri.Masing-
masing menghadapi perpisahan dengan keluarga orangtuanya,mulai membina
hubungan baru dengan keluarga dan kelompok socialpasangan

f. Yang perlu diputuskan : kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anakdan jumlah
yang diharapkan

6
Masalah Yang Biasa Dilakukan Oleh Pasangan Baru Menikah

a. Tidak menghadapi masalah utang

Ternyata, menurut data dari thenest.com, masalah keuangan adalahmasalah paling


utama yang dipermasalahkan oleh pasangan. Jika sudahmenikah, maka ada baiknya
Anda mengeluarkan dan mengutarakan semuamasalah perutangan Anda, toh ia adalah
pasangan Anda, tak ada yangperlu ditutup-tutupi, tetapi perlu dihadapi bersama.
Kemudian, cobalahberhitung dan rencanakan keuangan Anda untuk ke depannya. Jika
perlu,temui ahli perencana keuangan.

b. Mengasingkan diri dari pertemanan

Teman-teman adalah kunci sukses dari pernikahan. Jadi, janganmengasingkan diri


dari mereka. Jika teman-teman Anda yang lajangberkumpul, pastikan segalanya sudah
dalam keadaan aman di rumah, laluikutlah pergi bersama mereka, tentu dengan seizin
suami. Hanya karenaAnda tidak ikut-ikutan flirting bersama pria di klub bukan berarti
Andatidak bisa menjadi teman yang suportif.

c. Tidak cukup seks

Sebanyak 60 persen pasangan baru menikah yang mengikuti surveimengatakan bahwa


kehidupan seks mereka berantakan. Alasan terbanyaknialah kesibukan. Coba untuk
menginisiasikan acara berhubungan intimdengan pasangan. Bahkan, kalau perlu, buat
jadwalnya. Jika Anda mulaiterbiasa untuk melakukannya, maka Anda akan makin
menginginkannya,tak tertutup kemungkinan akan makin menyukainya juga.

d. Tidak menjaga tubuh

Pernahkah Anda menyadari, biasanya orang-orang yang baru saja menikahakan


terlihat lebih "makmur" dalam hal berat badan? Ya, entah mengapa,ini
selalu terjadi. Mungkin karena kebiasaan minum atau makan di malamhari atau
karena sibuk berlelah-lelahan pada malam hari sehingga padapagi harinya jadi lebih
semangat untuk sarapan dalam jumlah banyak.Wah, ini mesti diwaspadai. Sebaiknya
Anda mulai memperbanyak agendauntuk berolahraga bersama pasangangan.

e. Mertua dan ipar

7
Lima puluh persen pasangan yang disurvei oleh thenest.com memilikimasalah dengan
mertua dan ipar mereka. Cobalah untuk mengaturekspektasi, seperti Anda akan
datang berkunjung bersama pada akhirnya,ini akan kembali menghantui Anda.

f. Pertengkaran tak penting

Anda tahu, kadang hidup seatap dengan orang yang Anda pikir sudahAnda kenal bisa
jadi hal yang sangat memusingkan. Cobalah untuk tidakmudah terpancing amarah.
Namun, jika memang emosi marah sudahmemuncak, ucapkan permisi, bilang bahwa
Anda butuh waktu untuksendiri dulu. Tenangkan diri Anda sejenak. Pastikan Anda
dalam keadaantenang dan kepala dingin saat ingin menyelesaikan masalah tadi.
Saatemosi, pikiran Anda tidak tenang dan bisa saja mengucapkan hal-hal yangtak
Anda maksudkan yang bisa saja malah memperburuk masalah.

g. Terobsesi dengan bayi

Tentu, ingin memiliki bayi adalah langkah besar berikut dalam hidupsetelah menikah.
Namun, tenanglah, jangan terburu-buru dan menjaditerobsesi untuk memilikinya
segera. Rata-rata, pasangan memiliki bayidalam jangka waktu 3 tahun pernikahan
mereka. Jadi, mengapa terburu-buru? Nikmati waktu Anda bersama pasangan,
berlibur bersama,menikmati waktu tanpa perlu pusing memikirkan kerepotan
akankeperluan bayi, dan lainnya. Toh, ketika Anda dalam keadaan
rileks,kemungkinan untuk hadirnya momongan justru lebih besar.

Tugas Perkembangan

Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri danMasing-masing menghadapi
perpisahan dengan keluargakeluarga sendiri. orangtuanya,mulai membina hubungan baru
dengan keluarga dan kelompok social pasanganYang perlu diputuskan : kapan waktu
yang tepat untuk mendapatkan anakdan jumlah yang diharapkan.

8
Tugas perkembangan keluarga baru menikah :

a. Membina hubungan intim yang memuaskan.

1. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru

2. Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.

3. Peran berubah.

4. Fungsi baru diterima.

5. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang

mendasar.

6. Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifatrutinitas


Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadiapabila kedua pasangan
saling menyesuaikan diri dan kecocokandari kebutuhan dan minat pasangan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal danmengupayakan


hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besarlainnya. Loyalitas utama
harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.

9
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan.Perawat Perawat


dalam Keluarga berencana Dalam keluarga berencanaperan perawat adalah membantu
pasangan untuk memilih metodakontrasepsi yang tepat untuk digunakan sesuai
dengan kondisi,kecendrungan, sosial budaya dan kepercayaan yang dianut oleh
pasangantersebut, oleh karena itu proses keperawatan lebih diarahkan
kepadamembantu pasangan memilih metode kontrasepsi itu sendiri.Kegagalan
penggunaan metode kontrasespsi terjadi disebabkan karenakurangnya pengetahuan
wanita tersebut terhadap alat kontrasespsi itusendiri sehingga memberikan pengaruh
terhadap kondisi fisiologis,psikologis, kehidupan sosilaL dan budaya terhadap
kehamilan tersebut.maka disinilah letak peran perawat untuk memberikan
pengetahuan yangtepat, sehingga hal di atas tidak terjadi. Pengkajian Karena
masalahkontrasepsi merupakan suatu hal yang sensitif bagi wanita, maka
dalammengkaji hal ini perawat harus sangat memperhatikan privasi klien.Rendahkan
suara ketika mengkaji untuk menigkatkan rasa nyaman kliendan pertahankan rasa
percaya diri yang tinggi klien.

Selain pengkajian umum (Identitas klien, Riwayat kesehatan, Riwayatobgyn), pengkajian


khusus yang perlu kita lakukan untuk memenuhi peransebagai edukator dalam pemilihan
metode kontrasepsi yang tepat adalah :

1. Pengetahuan klien tentang macam-macam metoda kontrasepsi

Pengkajian ini dilakukan dengan menanyakan kapan wanitatersebut berencana untuk


memiliki anak. Kemudian tanyakanmetoda apa yang sedang direncanakan akan
dipakai oleh klien. Bilaklien menyatakan satu jenis/metoda, perawat dapat
menanyakanalasan penggunaan metoda tersebut. pertanyaan-pertanyaan iniakan
mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi klien terkaitdengan kontrasepsi
yang digunakannya.

10
2. Pengetahuan tentang teknik penggunaan metoda kontrasepsi

Dalam melaksanakan perannya sebagai educator perawat harusdapat menentukan


tingkat pengetahuan klien tentang teknikpenggunaan kontrasepsi. Misalnya tanyakan
tentang bagaimanaklien tersebut memakai diafragma, kapan dan di mana
spermisidadioleskan atau berapa kali dalam sehari klien tersebut harusmengkonsumsi
pil KB dengan menggali tingkat pengetahuan klien,perawat dapat menentukan bila
ada kesalahan persepsi dalampenggunaan yang akan menyebabkan tidak efektifnya
alatkontrasepsi yang dipakai dan akan menyebabkan terjadinyakehamilan yang tidak
direncanakan.

3. Kenyamanan klien terhadap metoda kontrasepsi yang sedangdipakai.

Dalam mengkaji kenyamanan klien, dengarkan keluhan-keluhanklien terhadap efek


samping dari kontrasepsi yang digunakannya.Dengarkan juga pernyataan klien
tentang kenyamanannyamenggunakan metoda kontrasepsi bulanan seperti suntik
hormonedari pada pil keluarga berencana yang harus di konsumsi setiaphari.
Keefektifan suatu metoda meningkat seiring denganpeningkatan kenyamanan klien
dalam menggunakan metodatersebut.

4. Faktor-faktor pendukung penggunaan metode yang tepat

Jika klien berencana untuk mengganti metoda kontrasepsidiskusikan tentang pilihan-


pilihan yang cocok untuk digunakan.Kaji faktor-faktor yang dapat membantu
pemilihan metode terbaikseperti riwayat kesehatan dahulu klien yang
merupakankontraindikasi dari metoda kontrasepsi, riwayat obstetric, budayadan
kepercayaan serta keinginan untuk mencegah kehamilan.

11
Adapun kontraindikasi penggunaan metoda kontrasepsi yangberkaitan dengan riwayat
kesehatan adalah:

1. Kontrasepsi oralPil keluarga berencana terpaduRiwayat TBC, kejang, kanker


payudara, benjolanpayudara, telat haid, hamil, pendarahan abnormal,hepatitis,
penyakit jantung, tromboplebitis. Untukwanita perokok, usia lebih dari 35th,
pengidap DM,epilepsy, dan penderita hipertensi tidak dianjurkanmenggunakan pil
keluarga berencana.

2. Mini Pil

Mini pil ini sebaiknya tidak digunakan pada wanitayang harus menghindari segala
jenis metoda hormonal,atau yang mejalani pengobatan kejang

3. Kontrasepsi Hormonal

4. Hormone Implant

Kanker/benjolan keras di payudara, terlambat haid,hamil, perdarahan yang tidak


diketahui penyebabnya,penyakit jantung dan keinginan untuk hamil kurangdari
lima tahun.

5. Hormone Injeksi

Suntikan terpadu tidak boleh diberikan pada wanitadalam masa menyusui.

6. Kontrasepsi Mekanik

7. Diafragma dan kap servik Diafragma dan kap servik

tidak dipakai pada wanita dengan riwayat alergi lateksdan riwayat toksik shock
syndrome.

8. IUD Hamil atau kemungkinan hamil, resiko tinggiterkena penyakit yang menular
lewat hubungan seks,riwayat infeksi alat reproduksi, infeksi
sesudahpersalinan/aborsi, kehamilan ektopik, metroragiadismenorhea, anemia dan
belum pernah hamil, mola.

12
9. Kontrasepsi Mantap

Kontrasepsi ini tidak ada kontraindikasinya, karena sifatnyapermanen. Digunakan


bagi pasangan yang sudah tidak inginatau sudah tidak memungkinkan untuk
mempunyai anak

10. Analisa Data Kurang pengetahuan tentang keluargaberencana


merupakanpenyebab tersering dari gangguan fisik,psikologis dan social dalam
kaitannya dengan kehamilanyang tidak direncanakan.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketikaseorang perawat


mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluargayang dibinanya.
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhankeperawatan keluarga. Agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuaidengan keadaan keluarga , perawat
diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasayang digunakan sehari-hari), lugas dan
sederhana (Suprajitno: 2004).Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi
pengumpulaninformasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat
pengkajiankeluarga , diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56).

a. Pengumpulan data

1. Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempattinggal, dan tipe
keluarga.

13
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga

- Tahap perkembangan keluargasaat ini perkembangan keluarga ditentukan


dengan anaktertua dari keluarga inti.

- Tahap perkembangankeluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan mengenai


tugasperkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga sertakendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belumterpenuhi.

- Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,yang meliputi


riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatanmasing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadappencegahan penyakit (status imunisasi), sumber
pelayanankesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

- Riwayat keluarga sebelumnya dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada


keluarga daripihak suami dan istri.

3. Pengkajian Lingkungan

- Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luasrumah, type rumah,


jumlah ruangan, jumlah jendela, jarakseptic tank dengan sumber air, sumber air
minum yangdigunakan serta denah rumah.

- Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitassetempat yang


meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,aturan/kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempatyang mempengaruhi kesehatan.

- Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaankeluarga berpindah


tempat.

14
- Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluargauntuk berkumpul serta


perkumpulan keluarga yang ada dansejauh mana interaksi keluarga dengan
masyarakat.

- Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalahjumlah anggota


keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yangdimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitasmencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau
dukungandari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
darimasyarakat setempat.

4. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga

- Kebiasaan makan

Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsioleh keluarga .

- Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatanmerupakan faktor


yang penting dalam penggelolaan penyakit.

- Pengobatan tradisional

Merupakan pilihan bagi keluarga untuk menentukanpengobatan yang


diinginkan ataupun alternative pilihan yangdipilih yaitu pengobatan tradisional.

5. Status Sosial Ekonomi

- Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalammengenal suatu


penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruhpula terhadap pola pikir dan
kemampuan untuk mengambilkeputusan dalam mengatasi masalah dangan
tepat dan benar.

15
- Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadapkeluarga dalam


melakukan pengobatan dan perawatan padaanggota keluarga yang sakit salah
satunya disebabkan karenasuatu penyakit. Menurut (Effendy,1998)
mengemukakanbahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggotakeluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena
tidakseimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga .

6. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahirhingga saat ini


termasuk riwayat perkembangan dan kejadian sertapengalaman kesehatan yang
unik atau berkaitan dengan kesehatanyang terjadi dalam kehidupan keluarga yang
belum terpenuhiberpengaruh terhadap psikologis seseorang yang
dapatmengakibatkan kecemasan.

7. Aktiftas

Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruhterhadap


terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.

8. Data Lingkungan

- Karakteristik rumah

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik sepertilantai rumah,


penerangan dan fentilasi yang baik dapatmengurangai faktor penyebab
terjadinya suatu penyakit.

- Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhioleh lingkungan.


Ketenangan lingkungan sangatmempengaruhi derajat kesehatan.

16
9. Struktur keluarga

- Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat denganpasien adalah


berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasiteurapetik merupakan suatu
tekhnik diman usaha mengajakpasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan
perasaan.Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbalmaupun non
verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

- Struktur Kekuasaan

Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisikesehatan, kekuasaan


yang otoriter dapat menyebabkan stresspsikologik.

- Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dankonsisten terhadap


peran yang dilakukan, maka ini akanmembuat anggota keluarga puas atau
tidak ada konflik dalamperan, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima
dantidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkanketegangan dalam
keluarga .

10. Fungsi keluarga

- Fungsi afektif

Keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnyaagar tidak


menimbulkan suatu permasalahan maupun stressortertentu bagi anggota
keluarga itu sendiri.

- Fungsi sosialisasi.

Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluargadalam bersosialisasi


dengan lingkungan sekitar. Bilakeluarga tidak memberikan kebebasan pada
anggotanya,maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi
sepi.Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil danmudah stress.

17
- Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan danmelatih anak untuk


berkehidupan sosial sebelummeninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang laindiluar rumah.

11. Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

- Berapa jumlah anak

- Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

- Metode apa yang digunakan keluarga dalam upayamengendalikan jumlah


anggota keluarga.

12. Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :

- Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangandan papan

- Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat sdalam


upaya peningkatan status kesehatankeluarga .

13. Stress dan Koping keluarga

- Stressor jangka pendek dan panjang

- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialamikeluarga yang memerlukan


penyelesaian dalam waktukurang dari 6 bulan.

- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialamikeluarga yang


memerlukan penyelesaian dalam waktulebih dari 6 bulan.

- Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon\terhadap


situasi/stressor.

- Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapipermasalahan.

18
- Strategi adaptasi disfungsional

- Strategi adaptasi disfungsional yang digunakankeluarga bila menghadapi


permasalahan

14. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga .Metode yang


digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbedadengan pemeriksaan fisik di
klinik.

15. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluargaterhadap petugas


kesehatan yang ada.

B. DIAGNOSA

Diagnosa yang mungkin berdasarkan pengkajian dan data adalah

a. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan kurang


pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

b. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan Kurang


Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

c. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan

d. Ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk memenuhi


tanggung jawab pran skunder.

e. Ketidakefektifan pola seksualitas b.d riwayat ketidakpuasan pengalaman seksual

19
3.3 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan Kurang

Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

a. Kriteria hasil

Setelah dilakukan intervensi, pasangan akan :

Menjabarkan dengan benar tentang cara penggunaan metoda

kontrasepsi yang dipilih dan pemecahan masalahnya.

Dapat menjelaskan tentang efek samping dan komplikasi dari

metoda kontrasepsi yang dipilih.

Melaporkan adanya kepuasan terhadap metoda kontrasepsi

yang dipilih.

Menggambarkan metoda lain yang dapat dipakai dan memilih

salah satu dari metoda tersebut bila pasangan inggin

mengganti metode kontrasepsi.

b. Intervensi

Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai

masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberika

informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang

kesehatan, dan mendorong sikap emosi yang sehat terhadap

masalah.

24

Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan

yang tepat dengan cara mengidentifikasi konsekwensi tidak

melakukan tindakan, mengidentfikasi sumber – sumber yang

dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsukensi tiap

20
tindakan.

Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota

keluarga yang sakait dengan cara mendemonstrasikan cara

perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

dan mengawasi keluarga melakukan perawatan

2. Koping keluarga ketidakmampuan b.d gangguan kemampuan untuk

memenuhi tanggung jawab pran skunder.

a. Tujuan :individu menyusun tujuan jangka panjang dan pendek

untuk perubahan.

b. Criteria hasil

Menyebutkan harapan untuk diri sendiri dan keluarga

Menyebutkan sumber daya komunitas yang tersedia

c. Intervensi

Beri kesempatan pada seluruh anggota keluarga untuk

menddiskusikan penilaian mereka terhadap situasi.

Hindari saling menyalahkan tetapi fasilitasi ventilasi

amarahnya

Krarifikasi perasaan anggota keluarga

Jika ada indikasi, minta anggota keluarga untuk

mempertimbangkan masalah dari perspektif anggota keluarga

yang lain

Jika ada anggota keluarga yang sakit, bantu keluarga untuk

mempunyai harapan yang lebih realistis.

3. Ketidakefektifan pola seksualitas b.d riwayat ketidakpuasan pengalaman

21
seksual

a. Tujuan

25

Individu melakukan kembali aktivitas seksual sebelumnya atau

menjalankan aktivitas seksual pengganti yang lebih memuaskan

b. Criteria hasil

Mengubah prilaku untuk mengurangi stressor

Melakukan aktivitas seksual yang memuaskan

c. Intervensi

Gali hubungan pasien dengan pasangannya

Dorong untuk bertanya tentang seksualitas atau fungsi

seksual yang mungkin mengganggu pasien.

Lakukan latihan teratur untuk reduksi stress

Anjurkan individu melakukan aktivitas seksual sedemikian

rupa yang mendekati pola sebelumnya

4. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan

a. Tujuan

Individu akan membuat pilihan berdasarkan informasi

b. Criteria hasil

Menyatakan keuntungan dan kerugian dari pilihan

berkeluarga

Menceritakan mengenai ketakutan dan keprihatinan

mengenai pilihan pasangannya.

c. Intervensi

22
Tetapkan hubungan saling percaya yang berarti

meningkatkan saling pengertian dan perhatian

Gali apa yang timbul bila tidak mengambil keputusan

Benahi kesalahan informasi

Beri dorongan pada pasangan untuk terlibat dalam

mengambil keputusan

Kolaborasi denag keluarga untuk mengklarifikasi proses

pengambilan keputusan

26

Intervensi secara umum yang bias dilakukan perawat

a. Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan anggotanya bergerak ke

arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu dan keluarga.

b. Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas perkembangan keluarga

memunginkan keluarga bergerak maju ke arah tahap perkembangan

berikutnya.

c. Jika tugas-tugas perkembang keluarga tidak terpenuhi maka keluarga

disfungsional.

d. Memberikan penyuluhan kepada keluarga mengenai proses perkembangan

keluarga.

e. Membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara

kebutuhan dan pertumbuhan pribadi dari anggota keluarga secara

individual dan fungsi yang optimum ( kebutuhan pertumbuhan keluarga).

f. Membimbing antisipasi & penyuluhan untuk mencapai tujuan prevensi

primer.

23
g. Membantu keluarga mengantisipasi dan melewati transisi normatif yang

beda dalam kehidupan keluarga.

27

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki

ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,

berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada

hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil

keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu

rumah.

Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu:

membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,

membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok social, serta

merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),

mendiskusikan rencana punya anak.

4.2 SARAN

Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu

memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias

menjalin hubungan keluarga yang harmonis ke depanya nanti.

24
Daftar Pustaka

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:

25
Sagung Seto.

Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and

Practice Nursing. Philadelpia: Lippincott.

Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000. Community Health and Nursing, Concept

and Practice. Lippincott: California.

Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC.

Effendy,N. 1998. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:

EGC.

Friedman, M. M. 1998. Family Nursing Research Theory and Practice, 4 th

Edition. Connecticu : Aplenton

Iqbal,Wahit dkk. 2005.Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam

Praktek Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.

Jakarta : EGC.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta :

EGC.

Wright dan Leakey.1984. Penderita Obesitas.Jakarta : PT Pustaka Raya.

26

Anda mungkin juga menyukai