Transfer Pasien
Transportasi
Standard ACC. 1
Screening untuk Admisi ke RS
Pasien
(rawat inap dan rawat jalan)
SKRINING
Standar dan ME
ACC.1 ME. 1: Berdasarkan hasil skrining, ditentukan apakah kebutuhan pasien
sesuai dengan misi dan sumber daya RS
ACC.1 ME. 2: Pasien diterima hanya jika rumah sakit dapat memberikan pelayanan
yang diperlukan dan rawat jalan/kebutuhan rawat inap yang tepat
ACC.1 ME. 3: Ada proses untuk menyerahkan hasil-hasil tes diagnostik kepada
mereka yang berwenang untuk menentukan apakah pasien harus masuk,
dipindahkan/dirujuk.
ACC.1 ME. 4: Tes skrining/evaluasi yang spesifik telah teridentifikasi saat
dibutuhkan oleh RS sebelum pendaftaran/penerimaan pasien.
ACC.1 ME. 5: Pasien tidak diterima, dipindahkan/dirujuk sebelum hasil tes yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan itu tersedia.
Proses Admisi
EKG
3. PJT Thorax foto
Faal hemostasis (blooding time, PT/apTT)
Perawatan Tuberculosis
Perawatan Stroke Unit
Perawatan HCU
Standard ACC. 1.1
Delayed
Treatment
Measurable Elements of
ACC. 1.2
Standar dan ME
ACC. 1.2 ME. 1: Pasien rawat inap maupun rawat jalan
diinformasikan bila ada penundaan pelayanan dalam pelayanan
dan/atau pengobatan.
ACC. 1.2 ME. 2: Pasien diinformasikan alasan penundaan dan
diberikan informasi mengenai tindakan alternatif yang dapat
diberikan sesuai dengan kebutuhan klinis pasien
ACC.1.2 ME.3: Informasi tersebut didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.
Delayed Treatment
1 2
Adanya penundaan Alasan penundaan
Standar dan ME
ACC. 2 ME. 1: Proses pendaftaran pasien rawat jalan terstandarisasi
ACC. 2 ME. 2: Proses penerimaan pasien rawat inap terstandarisasi
ACC. 2 ME. 3: Ada proses penerimaan pasien emergency ke unit
rawat inap
ACC. 2 ME. 4: Ada proses menahan pasien untuk observasi.
ACC. 2 ME. 5: Pegawai sudah terbiasa dengan seluruh proses
penerimaan dan pendaftaran tersebut.
Form Identitas Pasien
Standard ACC. 2.1
Standar dan ME
ACC. 2.1 ME. 1: Penilaian skrining membantu staf mengidentifikasi
kebutuhan pasien
ACC. 2.1 ME. 2: Pelayanan atau unit yang dipilih sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan temuan penilaian skrining
ACC. 2.1 ME. 3: Kebutuhan pasien terkait dengan pelayanan
preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif menjadi prioritas
Standard ACC. 2.2
Standar dan ME
ACC. 2.2 ME. 1: Pasien dan keluarga diberikan informasi saat admisi
ACC. 2.2 ME. 2: Tentang pelayanan yang diusulkan
ACC. 2.2 ME. 3: Hasil Pelayanan yang diharapkan
ACC. 2.2 ME. 4: Informasi mencakup tentang perkiraan biaya yang
dibutuhkan.
Informasi Tarif
General Consent
Standard ACC. 2.2.1
Standar dan ME
ACC. 2.2.1 ME. 1: RS membuat dan menerapkan proses yang
menunjang alur pasien di seluruh rumah sakit yang mencakup:
a. ketersediaan ruang rawat inap,
b. ketersediaan fasilitas,
c. perencanaan pegawai untuk mendukung tambahan lokasi pasien
sementara dan atau boarding di IGD,
d. alur pasien di tempat pasien menerima pelayanan,
e. Efisiensi pelayanan nonklinik yang mendukung pelayanan dan
tatalaksana pasien (seperti housekeeping & transportasi)
f. Ketentuan level pelayanan yang sama untuk pasien rawat inap
g. Akses untuk mendukung pelayanan-pelayanan tsb.
Measurable Elements of
ACC. 2.2.1
Standar dan ME
ACC. 2.2.1 ME. 2: Perencanaan boarding sementara di IGD termasuk
mengidentifikasi batas waktu boarding
ACC. 2.2.1 ME. 3: RS merencanakan & menyediakan pelayanan
pasien saat tempat tidur tidak tersedia di unit yang diinginkan.
ACC. 2.2.1 ME. 4: Petugas yang mengatur alur pasien melakukan
review efektivitas alur proses tsb untuk mengidentifikasi dan
melakukan proses perbaikan.
Standard ACC. 2.3
Pemulangan/pemindahan
pasien dari unit yang
menyediakan layanan
intensif/khusus ditentukan
oleh kriteria baku
Measurable Elements of
ACC. 2.3.1
Standar dan ME
ACC. 2.3.1 ME. 1: RS menetapkan kriteria discharge dan atau transfer
pasien dari unit intensif/unit khusus ke pelayanan lainnya
ACC. 2.3.1 ME. 2: Kriteria yg digunakan untuk pemulangan
pasien/transfer harus mencakup kriteria yang digunakan untuk masuk
ke level pelayanan selanjutnya.
ACC. 2.3.1 ME. 3: Petugas dari unit intensif/unit khusus lainnya
terlibat dalam mengembangkan kriteria tersebut
ACC. 2.3.1 ME. 4: Petugas dilatih untuk menggunakan kriteria2
tersebut
ACC. 2.3.1 ME. 5: Rekam medis pasien yang ditransfer atau
dipulangkan dari ruang intensif/pelayanan khusus tsb berisi bukti-
bukti bahwa pasien tidak lagi memenuhi kriteria untuk dirawat di unit
tersebut.
Measurable Elements of
ACC. 2.3.1
Standar dan ME
ACC. 2.3.1 ME. 5: Rekam medis pasien yang ditransfer atau
dipulangkan dari ruang intensif/pelayanan khusus tsb berisi bukti-
bukti bahwa pasien tidak lagi memenuhi kriteria untuk dirawat di unit
tersebut.
Care Plan
Standard ACC. 3
Kesinambungan Pelayanan
RS menyusun dan
menjalankan proses untuk
mengadakan kesinambungan
dalam pelayanan pasien
berkelanjutan di seluruh RS
dan memastikan adanya
koordinasi antar tenaga
medis
Measurable Elements of ACC. 3
Standar dan ME
ACC. 3 ME. 1: Pimpinan departemen dan pelayanan membuat proses
yang menunjang kontinuitas dan koordinasi pelayanan termasuk
minimalnya:
a. Pelayanan IGD dan admisi rawat inap
b. Pelayanan diagnostik & terapetik
c. Pelayanan bedah dan non bedah
d. Program2 rawat jalan
e. Bentuk2 pelayanan dan organisasi lain.
ACC. 3 ME. 2: Rekam medis pasien tersedia bagi para praktisi yang
memiliki kewenangan akses dan membutuhkannya untuk merawat
pasien.
ACC. 3 ME. 3: Rekam medis pasien merupakan data terbaru untuk
menjamin komunikasi yang didapat merupakan informasi yang terbaru
Measurable Elements of ACC. 3
Standar dan ME
ACC. 3 ME. 4: Kontinuitas dan koordinasi proses pelayanan didukung
oleh penggunaan berbagai perangkat seperti care plan, panduan, dan
perangkat lainnya
ACC.3 ME.5: Kontinuitas dan koordinasi terwujud di semua fase
pelayanan pasien.
Buku “Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan Pasien”
EDISI ke-3
Standard ACC. 3.1
Standar dan ME
ACC. 3.2 ME. 1: Rekam medik pasien ATAU resume medik disertakan
dengan pasien ketika pasien ditransfer ke unit pelayanan lainnya di
RS
ACC. 3.2 ME. 2: Resume medik berisi alasan dirawat.
ACC. 3.2 ME. 3: Resume medik berisi temuan klinis yang bermakna
ACC. 3.2 ME. 4: Resume medik berisi semua diagnosis pasien
ACC. 3.2 ME. 5: Resume medik berisi semua prosedur yang dilakukan
kepada pasien
Measurable Elements of
ACC. 3.2
Standar dan ME
ACC. 3.2 ME. 6: Resume medis berisi catatan semua obat dan
pengobatan lain yang diberikan.
ACC. 3.2 ME. 7: Resume medis berisi kondisi pasien pada saat pasien
ditransfer.
Form Resume Medis
KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN Sambungan RESUME MEDIS
RSCM
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO Nama Pasien :
Jl. Diponegoro no. 71 Jakarta 10430 Telp : 3918301, 31930808 (Hunting) Nomor
Kotak Pos 1086 Fax : 3418991 Rekam medis
RAHASIA
Asal Rujukan Efek Samping Obat Ya (Isi Formulir Efek Samping Obat) Tidak
Hasil Laboratorium
Ringkasan riwayat penyakit :
yang belum selesai
(pending)
Pemeriksaan Fisik :
Kondisi Pasien Saat Sembuh Meninggal
(discharge) keluar RS
Berobat Jalan Pulang atas permintaan sendiri
Hasil Konsultasi :
Form Transfer
Risiko Jatuh: Tidak Berisiko Rendah Tinggi Pasien / Keluarga mengetahui dan menyetujui mengenai alasan pemindahan **)
Ya Tidak
Kewaspadaan transmisi infeksi *)
Kontak Percikan Udara Bila pemberi persetujuan adalah keluarga pasien, lengkapi isian berikut **):
Memerlukan perawatan isolasi Nama _____________________________________________
pasien
Ya Tidak Hubungan _____________________________________________
Peralatan yang menyertai pasien saat pindah *): Status fungsional pasien :
Portable O2 Kebutuhan ______liter /menit Mandiri Ketergantungan Penuh
Bagging Kateter urin Alat penghisap
Ketergantungan Sedang
NGT Pompa infus Ventilator
Pemeriksaan Penunjang / Diagnostik yang sudah dilakukan (EKG, Lab, dll) **):
Temuan Anamnesis & PemeriksaanFisik yang signifikan **):
*) Beri tanda silang pada pernyataan yang sesuai Diisi pada saat pasien sampai di tempat :
**) Wajib diisi untuk pasien yang menjalani transfer
Pasien tiba pukul :
Kondisi pasien saat tiba di tempat :
Tanda tangan petugas yang mengirim Keadaan umum :
T: ............. N: ........... S: ............ P: ................
Tanda tangan petugas yang menerima
(Nama dokter/perawat)
Diisi untuk pasien yang kembali ke ruang semula pasca tindakan / prosedur
Pasien kembali ke ruangan semula pukul: (Nama dokter/perawat/petugas pengantar)
Keadaan umum :
T: ............. N: ........... S: ............ P: ................ Tanda tangan petugas yang menerima
Risiko Jatuh: Tidak Berisiko Rendah Tinggi
Standar dan ME
ACC. 4.1 ME. 1: Pasien dan keluarga diedukasi tentang keamanan dan
efektifitas semua obat yang digunakan, kemungkinan efek samping
obat, dan pencegahan potensi interaksi dengan obat-obatan yang
dijual bebas dan atau dengan makanan.
ACC. 4.1 ME. 2: Pasien dan keluarga diedukasi mengenai keamanan
dan efektifitas penggunaan peralatan medik.
ACC. 4.1 ME. 3: Pasien dan keluarga diedukasi mengenai diet dan
nutrisi yang sesuai.
ACC. 4.1 ME. 4: Pasien dan keluarga diedukasi mengenai pengelolaan
nyeri.
Measurable Elements of
ACC. 4.1
Standar dan ME
ACC. 4.1 ME. 5: Pasien dan keluarga diedukasi mengenai teknik
rehabilitasi.
Standard ACC. 4.2
Standar dan ME
ACC. 4.2 ME. 1: Proses perencanaan pemulangan pasien mencakup
kebutuhan pelayanan penunjang dan pelayanan medis
berkelanjutan
ACC. 4.2 ME. 2: Rujukan ke luar RS ditujukan kepada baik individu
atau institusi spesifik yang ada di komunitas rumah pasien jika
memungkinkan
ACC. 4.2 ME. 3: Rujukan dibuat untuk mendukung pelayanan.
Standard ACC. 4.3
Standar dan ME
ACC. 4.3 ME. 1: Resume medis pulang berisi alasan pasien dirawat,
diagnosis, dan komorbiditas
ACC. 4.3 ME. 2: Resume medis berisi temuan fisik dan lainnya yang
signifikan
ACC. 4.3 ME. 3: Resume medis berisi tindakan diagnostik dan
terapetik yang dilakukan.
ACC. 4.3 ME. 4: Resume medis berisi obat-obatan signifikan,
termasuk obat waktu pulang
ACC. 4.3 ME. 5: Resume medis berisi keadaan atau status pasien
saat pulang
Measurable Elements of
ACC. 4.3
Standar dan ME
ACC. 4.3 ME. 6: Resume medis berisi instruksi untuk tindak lanjut/
kontrol
Standard ACC. 4.3.1
Standar dan ME
ACC. 4.3.1 ME. 1: Instruksi follow up dibuat secara tertulis dan dalam
bentuk dan bahasa yang dapat dimengerti pasien.
ACC. 4.3.1 ME. 2: Instruksi mencakup kapan kembali untuk
pelayanan tindak lanjut.
ACC. 4.3.1 ME. 3: Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan
yang mendesak.
Standard ACC. 4.3.2
Standar dan ME
ACC. 4.3.2 ME. 1: Resume medis disiapkan oleh orang yang kompeten.
ACC. 4.3.2 ME. 2: Salinan resume diberikan kepada praktisi yang akan
melanjutkan perawatan pasien.
ACC. 4.3.2 ME. 3: Salinan resume medis diberikan kepada pasien bila
tidak diketahui siapa praktisi yang akan melanjutkan perawatan
pasien.
ACC. 4.3.2 ME. 4: Salinan resume medis yang lengkap disimpan di
rekam medis pasien pada jangka waktu yang telah ditetapkan oleh
rumah sakit.
Standard ACC. 4.4
Standar dan ME
ACC. 4.4 ME. 1: Rumah sakit menetapkan tipe-tipe pasien rawat jalan
dengan perawatan kompleks dan atau dengan diagnosis kompleks
yang memerlukan profil rawat jalan.
ACC. 4.4 ME. 2: Informasi yang termasuk dalam profil rawat jalan
ditetapkan oleh klinisi yang merawat pasien-pasien tersebut.
ACC. 4.4 ME. 3: Rumah sakit menggunakan proses yang akan
menjamin profil rawat jalan tersedia dalam bentuk yang mudah
diketahui serta direview.
ACC. 4.4 ME. 4: Proses tersebut dievaluasi untuk melihat apakah
sesuai dengan kebutuhan klinisi dan memperbaiki mutu dan
keselamatan pasien rawat jalan.
KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO R SCM
Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta 10430
Kotsk Pos 1086
No.Telepon: No.Telepon:
Rawat Jalan
Profil Pasien Rawat Jalan
Ada proses
penatalaksanaan dan
tindak lanjut bagi pasien
rawat inap dan rawat
jalan yang memberitahu
staf RS bahwa pasien
menolak pengobatan
medis.
Measurable Elements of
ACC. 4.5
Standar dan ME
ACC. 4.5 ME. 1: Ada proses yang mengelola pasien rawat jalan dan
rawat inap yang memberitahu menolak pengobatan medis.
Standar dan ME
ACC. 4.5 ME. 4: Apabila diketahui ada dokter keluarga,
diinformasikan
ACC. 4.5 ME. 5: RS mempunyai proses untuk berupaya mencari tahu
alasan pasien menolak pengobatan.
ACC.4.5 ME.6: Proses tsb konsisten dengan hukum dan regulasi yg
berlaku, termasuk persyaratan melaporkan kasus infeksius dan
kasus-kasus yang mungkin mengancam pasien dan orang lain.
SPO Penolakan Pengobatan/ Tindakan
Oleh Pasien Dengan Atau Tanpa Informasi
Pasien yang menolak pengobatan dengan pemberitahuan di Poliklinik yang melakukan tindakan
medis/ IGD/ Ruang Rawat
1. Perawat/ Dokter menerima informasi dari pasien/ keluarga bahwa pasien/ keluarga menolak
untuk dilakukan perawatan/ pengobatan/ tindakan yang disarankan.
2. Perawat/ Dokter menanyakan alasan penolakan kepada pasien/ keluarga.
3. Dokter yang mempunyai kompetensi menginformasikan kepada pasien mengenai risiko dan
komplikasi serta segala konsekuensi yang akan terjadi jika pasien menolak perawatan
tersebut kepada pasien/ keluarga pasien.
4. Jika pasien memiliki dokter keluarga/ dokter puskesmas, maka perawat/ dokter
menghubungi dokter tersebut dan menyampaikan tentang penolakan dan risiko, dan
penyakit infeksi, serta kondisi lain yang mengancam jiwa pasien dan lingkungannya.
5. Perawat/ Dokter memberi kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk bertanya dan
mendapatkan penjelasan ulang.
6. Perawat/ Dokter menuliskan pernyataan penolakan perawatan pasien di formulir catatan
perkembangan pasien terintegrasi yang ditandatangani oleh pasien/ keluarga pasien. Hal-hal
penting yang harus dicatat oleh perawat antara lain:
• Alasan pasien menolak pengobatan
• Risiko dan komplikasi serta konsekuensi yang bisa terjadi
SPO Penolakan Pengobatan/ Tindakan
Oleh Pasien Dengan Atau Tanpa Informasi
Pasien yang menolak pengobatan dengan pemberitahuan di unit Admisi pada jam kerja
1. Petugas Unit Admisi menerima informasi dari pasien/ keluarga bahwa pasien/ keluarga menolak
untuk dilakukan perawatan/ pengobatan/ tindakan yang dijadwalkan.
2. Petugas Unit Admisi menanyakan dan mencatat identitas pasien, nomor rekam medis, rencana
tindakan, dan nomor telepon yang dapat dihubungi.
3. Petugas Unit Admisi menghubungi Unit Rekam Medis untuk mengirimkan rekam medis pasien
dan menyampaikan identitas pasien, rencana tindakan, dan nomor telepon pasien/ keluarga
pasien yang dapat dihubungi ke Unit Kerja yang terkait pada hari yang sama untuk
menginformasikan kepada DPJP pasien mengenai penolakan pasien, dan untuk
mendokumentasikan pemberian informasi tersebut di lembar CPPT kepada pasien/ keluarga
pasien.
4. Dokter menghubungi pasien/ keluarga pasien untuk:
• Menanyakan alasan penolakan kepada pasien/ keluarga.
• Menginformasikan kepada pasien mengenai risiko dan komplikasi serta segala konsekuensi
yang akan terjadi jika pasien menolak perawatan tersebut kepada pasien/ keluarga pasien.
• Jika pasien memiliki dokter keluarga, maka perawat/ dokter menghubungi dokter keluarga
tersebut dan menyampaikan tentang penolakan dan risiko, dan penyakit infeksi, serta
kondisi lain yang mengancam jiwa pasien dan lingkungannya.
• Perawat/ Dokter memberi kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk bertanya dan
mendapatkan penjelasan ulang.
SPO Penolakan Pengobatan/ Tindakan
Oleh Pasien Dengan Atau Tanpa Informasi
Pasien yang menolak pengobatan tanpa pemberitahuan di Poliklinik yang melakukan tindakan
medis/ Ruang Tindakan
1. Petugas Unit Pelayanan memastikan jadwal pasien hari tersebut.
2. Bila terdapat pasien yang tidak datang sesuai dengan waktu yang direncanakan, petugas
menghubungi pasien/ keluarga pasien.
3. Perawat/ Dokter menanyakan alasan penolakan kepada pasien/ keluarga.
4. Dokter yang mempunyai kompetensi menginformasikan kepada pasien mengenai risiko dan
komplikasi serta segala konsekuensi yang akan terjadi jika pasien menolak perawatan tersebut
kepada pasien/ keluarga pasien.
5. Jika pasien memiliki dokter keluarga, maka perawat/ dokter menghubungi dokter keluarga
tersebut dan menyampaikan tentang penolakan dan risiko, dan penyakit infeksi, serta kondisi
lain yang mengancam jiwa pasien dan lingkungannya.
6. Perawat/ Dokter memberi kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk bertanya dan
mendapatkan penjelasan ulang.
7. Perawat/ Dokter menuliskan pernyataan penolakan perawatan pasien di formulir catatan
perkembangan pasien terintegrasi. Hal-hal penting yang harus dicatat oleh perawat antara lain:
• Alasan pasien menolak pengobatan
• Risiko dan komplikasi serta konsekuensi yang bisa terjadi
• Memberikan informasi mengenai alternatif terhadap penatalaksanaan selanjutnya
Standard ACC. 4.5.1
Standar dan ME
ACC. 4.5.1 ME. 1: Ada proses untuk mengelola pasien rawat inap
dan rawat jalan yang menolak pengobatan tanpa memberitahu
petugas.
ACC. 4.5.1 ME. 2: Ada proses untuk mengelola pasien rawat jalan
dengan terapi yang kompleks dan tidak kontrol kembali.
ACC. 4.5.1 ME. 3: Jika dokter keluarga ada dan belum terlibat dalam
proses perawatan pasien, dokter tersebut diberitahu.
ACC. 4.5.1 ME. 4: Proses tsb konsisten dengan hukum dan peraturan
yang berlaku, termasuk persyaratan untuk pelaporan kasus penyakit
infeksius dan kasus-kasus yang mengancam keselamatan dirinya dan
orang lain.
Standard ACC. 5
Transfer Pasien
Standar dan ME
ACC. 5 ME. 1: Transfer pasien dilakukan berdasarkan kriteria RS
untuk memenuhi kebutuhan kesinambungan perawatan pasien.
ACC. 5 ME. 2: Rumah sakit perujuk menentukan bahwa rumah sakit
penerima dapat memenuhi kebutuhan pasien yang akan ditransfer
ACC. 5 ME. 3: Ada pengaturan formal atau informal dengan institusi
penerima bila pasien sudah sering ditransfer ke tempat yang sama.
Standard ACC. 5.1
Standar dan ME
ACC. 5.1 ME. 1: Rumah sakit mengembangkan proses transfer yang
menunjukkan bagaimana tanggung jawab untuk pelayanan
berkelanjutan dipindahkan ke dokter/ institusi lainnya.
ACC. 5.1 ME. 2: Proses transfer tsb menjelaskan siapa yang
bertanggung jawab untuk pemantauan pasien selama transfer dan
kualifikasi staf yang dibutuhkan untuk tipe pasien yang ditransfer.
ACC. 5.1 ME. 3: Proses transfer tsb mengidentifikasi kebutuhan
obat, peralatan, dan teknologi medis yang dibutuhkan saat transfer.
Measurable Elements of
ACC. 5.1
Standar dan ME
ACC. 5.1 ME. 4: Proses transfer tsb menetapkan mekanisme tindak
lanjut yang memberikan informasi tentang kondisi pasien saat
datang di tempat yang menerima.
ACC. 5.1 ME. 5: Proses transfer menetapkan kondisi pasien
bagaimana yang tidak dapat ditransfer.
ACC. 5.1 ME. 6: Ada proses untuk mengevaluasi mutu &
keselamatan proses transfer.
Standard ACC. 5.2
Standar dan ME
ACC. 5.2 ME. 1: Dokumen summary klinis pasien ditransfer bersama
dengan pasien.
ACC. 5.2 ME. 2: Summary klinis pasien termasuk status pasien.
ACC. 5.2 ME. 3: Prosedur dan intervensi lain yang telah dilakukan
termasuk dalam summary klinis pasien.
ACC. 5.2 ME. 4: Kebutuhan pelayanan pasien yang berkelanjutan
termasuk dalam summary klinis pasien
Standard ACC. 5.3
Standar dan ME
ACC. 6. ME. 1: Ada asesmen kebutuhan transportasi pasien saat
pasien dirujuk ke tempat perawatan lainnya, transfer ke ruang
perawatan lainnya, atau siap dipulangkan ke rumah setelah dirawat
inap atau kunjungan rawat jalan.
ACC. 6. ME. 2: Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien.
ACC. 6. ME. 3: Kendaraan transportasi yang dimiliki oleh rumah sakit
sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku terkait dengan:
- operasional,
- kondisi, dan
- perawatannya
Measurable Elements of
ACC. 6
Standar dan ME
ACC. 6. ME. 4: Pelayanan transportasi, termasuk pelayanan kontrak,
sesuai dengan persyaratan RS utk mutu & keselamatan transportasi.
ACC.6. ME. 5: Semua kendaraan yang digunakan utk transportasi,
yang dikontrak atau milik RS, patuh pada program pengendalian
infeksi & memiliki teknologi medis, alat medis, dan obat2 yang sesuai
dengan kebutuhan pasien yang diantar.
ACC.6. ME. 6: Ada proses monitoring mutu & keselamatan
transportasi yang disiapkan RS, termasuk proses pengaduan/
keluhan.