Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

“Kasus Ny.S Dengan DM”

OLEH :

NAMA : SR.BENEDIKTA JENAU

NIM : 191112010

FAKULTAS KESEHATAN PRODI NERS

UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG


2019/2020

Studi kasus keperawatan keluarga

Santi baru-baru ini didiagnosi diabetes tipe 2. Selama dua tahun terakhir, setiap kali santi
pergi ke dokter, dokter selalu mengatakan padanya untuk mengurus dirinya sendiri karena
berat badanya yang semakin meningkat dan tidak melakukan aktivitas fisisk. Dokter
mengatakan, jika santi tidak mengambil tindakan untuk menurunkan berat badan, santy
berisiko memiliki penyakit kronis. Santy berjanji pada dokter bahwa dia akan berusaha
lebih keras untuk mengendalikan berat badanya, namun dia tidak menunjukan
tanda-tanda perubahan. Sekitar setahun yang lalu, dokter mengatakan bahwa sabty
berada pada borderline diabetes. Santy mengalami kenaikan berat badan sebesar 20
sampai 25 kg selama tiga sampai empat tahun, dan dia disarankan untuk lebih aktif dan
mengontrol makanannya.

Pada kunjungan terakhirnya, dokter mengatakan bahwa santy baru berusia 40 tahun
namun dia memiliki diabetes. Dia harus mengubah kebiasaannya jika dia ingin memiliki
umur panjang dan sehat. Meskipun demikian, santy melanjutkan pola hidup/ perilakunya
tanpa berusaha untuk mengubah gaya hidupnya, suami dan keluarga besarnya yang
tinggal didekatnya mengatakan bahwa dia tampak tidak lagi terlibat dengan keluarga atau
teman-teman. Dia sering tidur larut malam dan sering tidur siang dalam watu yang lama.
Dia takut pergi keluar di depan umum. Dia menjadi tidak aktif, meniggalkan piring kotor
bertumpuk dan dapur yang kotor. Dia tidak pernah membahas masalah ini dengan dokter,
tapi terus mengambil obat yang sama yang sudah ia dapat sejak lama.

Pada kunjungan dokter terakhir, dokter mengatakan bahwa dia sekarang memiliki
diabetes tipe 2 dan memintanya untuk melihat seorang perawat pendidik dikliniknya.
Santy menghabiskan sekitar 30 menit dengan perawat untuk belajar tentang kondisinya.
Santy menulis tentang perubahan diet, resep obat, glucometer, dan alat-alat lainya untuk
melakukan pemantauan darah setiap hari.

Dalam perjalanan pulang, santy berpikir tentang kondisinya. Dia tidak siap untuk
perubahan yang perlu dibuat. Bahkan, dia merasa kewalahan. Meskipun ia memiliki
hipertensi selama bertahun-tahun, ia menjadi sangat takut ketika ia belajar bahwa diabetes
juga menepatkan diirinya pada resiko lebih besar untuk penyakit jantung, storke, penyajit
ginjal, dan kebutaan. Dia juga belajar bahwa diabetes bisa menyebabkan kakinya mati
rasa dan kesemutan (neuropati), dan jika diabaikan, itu bisa mengakibatkan luka yang
sembuh perlahan-lahan (ganggrene) dan dapat menyebabkan amputansi.

Saat tibah dirumah, dia mulai berpikir tentang kelarganya dan bagaiman mereka akan
mengapai penyakit kronisnya. Keluarganya juga sangat suka makan nasi dalam porsi
yang banayak dan memakan daging-dagingan. Bahkan, makan malam pilihan
keluarganya adalah makan yang digoreng, nasi dala porsi besar, dan makan bersantan.
Buah-buahan dan sayuran hijau nukan merupaka makana favorit keluargnya.
Keluarganya sering ngemil. Mereka sering mengkonsumsi makan cepat saji. Kebiasaan
memasak santy ini berhubungan dengan keadaannya dari kecil yang hidup dalam
keluarganya yang suka mengkonsusmi makan berminyak.

Saat ini berpikir tentant keluargaya, ia membayangkan kedua putranya Hand yang berusia
17 tahun, dan Jude 25 tahun. Hobby mereka adalah menonton televisi dibandingan
bermain bola kaki atau bola basket seperti anak lain yang seuisanya mereka sering
bermain video game dan menghbiskan waktu berjam-jam dudduk di sofa degan mata
tertuju pada layar dan jari-jari yang rajin bekerja (bermain game).

Santy harus mengakui bahwa kedua anak laki-lakinya memiliki kelebihan berat badan,
bahkan berada ada borderline (batas) menuju obesitas. Suaminya, jhon seorang sopir truk
untuk perusahan lokal. Berangkat setiap pagi dan pulang kerumah dengan kelelahan pada
malam hari. Dia berpikir bahwa pekerjaan merupakan bagian dari olahraga. Ia menjalani
gaya hidup sama sekali berbeda dari ayahnya yang telah bertahun-tahun bekerja
dipertambangan. Dia bercerita kepada anak-anaknya tentang pekerjaan yang dia lakukan
sebagai remaja muda dikebun keluargnaya setiap musim panas. Meskipun rumah mereka
yang terletak didaerah yang cukup besar untuk memiliki tanan yang bagus, namun
meraka tidak berpikir untuk membuantanya.

Jhon menngalami stres yang berlebihan dari pada biasanya. Dia prihatin tentang status
ekonominya yang kurang stabil. Sedangakan santy berpikir tentang diagnosis barunya.
Ibunya juga didiagnosis dengan diabete tipe 2 beberapa tahun yang lalu. Santy mengingat
maslah ibunya yang mengalami kerusakan saraf dan pandangan mata yang buru sebelum
dia meninggal. Santy penuh ketidakpastian tentang perubahan yang dibutuhkan dan takut
tentang apa yang bisa terjadi jika ia tidak mengindahkan petunjuk dokternya. Selama ini
dia telah mengonsuksi obat-batan untuk penyakit hipertensinya, dan saat ini ditambah lagi
dengan obat diabetes, monitir glukosa, dan tumpukan materi mengenai peyakit diabetes,
dia merasa kewalahan. Santy menyadari bahwa perubahan pola hidup yang dipreluakan,
tetapi dengan semua kompleksitasnya ini, dia tidak tahu bahagaimana dan dimana untuk
memulai.
A. Pengkajian Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Identitas kepala keluarga

● Nama : Tn. J
● Pendidikan : Tidak diketahui
● Pekerjaan : Sopir Truk
● Agama : Tidak diketahui
● Suku/etnis : Tidak diketahui
● Alamat : Tidak diketahui

b. Komposisi keluarga

Hub
No Nama Usia L/P pendidikan Agama Pekerjaan Imunisasi
.
1 Tn. J KK 40thn L ? ? sopir Truk -

2 Ny. S IK 40hn P ? ? IRT -

3 An. J AK 25thn L ? ? ? ?
1
4 An. H AK 17thn L ? ? Pelajar ?
2
c. Genogram.

DM Tipe 2

d. Tipe bentuk keluarga


Keluarga ini termasuk tipe keluarga inti. Terdiri dari KK, IK , AK1,AK2,. Masalah yang
timbul dari bentuk keluarga ini, J mengalami stress yang berlebihan daripada biasanya,dia
prihatin tentang status ekonomi yang kurang stabil. Sedangkan S berpikir tentang diagnosis
barunya dan tidak siap untuk perubahan yang perlu dibuat.
e. Latar belakang kebudayaan
.

f. Kegiatan Keagamaan.

g. Status sosial ekonomi keluarga


Dalam keluarga suami IK seorang sopir truk untuk perusahaan lokal. Berangkat setiap
pagi dan pulang ke rumah dengan kelelahan pada malam hari. Dia berpikir bahwa
pekerjaannya merupakan bagian dari olahraga KK mengalami stress dari pada biasanya.
KK prihatin tetntang status ekonominya yang kurang stabil.
h. Kegiatan waktu luang
KK berpikir bahwa pekerjaannya bagian dari olahraga AK1 dan AK2 mempunyai hobi
menonton televisi dibandingkan bermain bola kaki atau bola basket seperti anak lain yang
seusianya. Mereka sering bermain vidio game dan menghabiskan waktu berjam-jam duduk
disofa dengan mata tertuju pada layar dan jari-jari yang rajin bekerja (bermain game)
i. Kebiasaan Hidup sehari –hari
Kegiatan harian keluarga KK berangkat setiap pagi dan pulang ke rumah ddengan
kelelahan pada malam hari IK mempunyai pola hidup atau prilakunya tanpa berusaha
untuk mengubah gaya hidupnya IK menjadi tidak aktif meninggal piring kotor tertumpuk
dan dapur yang kotor AK1 dan AK2 mempunyai hobi menonton televisi dibandingkan
bermain bola kaki atau bola basket seperti anak lain yang seusianya. Mereka sering
bermain vidio game dan menghabiskan waktu berjam-jam duduk disofa dengan mata
tertuju pada layar dan jari-jari yang rajin bekerja (bermain game) keluarga J sangat suka
makan nasi dalam porsi yang banyak dan memakan daging-daging. Bahkan, makan malam
pilihan keluarganya adalah makanan yang digoreng, nasi dalam porsi besar, dan makanan
yang bersantan buah-buahan dan sayuran hijau bukan merupakan makanan favorit.
Keluarganya sering ngemil. Mereka sering mengonsumsi makanan siap saji. Kebiasaan
memasak IK ini berhubungan dengan keadaanya dari kecil yang hidup dalam keluarga
yang suka berkonsumsi makanan berminyak.

2. Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini adalah tahap V yaitu keluarga dengan anak
remaja,keluarga ini sebenarnya bisa juga masuk dalam tahap VI yaitu keluarga yang
melepaskan anak usia dewasa muda dengan anak pertama yang berumur 25 tahun namun
kebiasaan anak pertama yang menonton TV dan bermain game sehingga keluarga ini lebih
cocok masuk kategori tahap V yaitu keluarga dengan anak remaja dengan tugas
perkembangan keluarga yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,memfokuskan kembali hubungan
perkawainan dan berkomunikasai secara terbuka antara orang tua dan anak

2) Jangkauan pencapaian tahap perkembangan keluarga

Keluarga dengan anak remaja dengan tugas perkembangan menyeimbangkan kebebasan


dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,memfokuskan
kembali hubungan perkawinan dan berkomunikasai secara terbuka antara orang tua dan
anak. IK mengatakan ia membayangkan kedua putranya. AK1 dan AK2 mempunyai hobi
menonton televisi dibandingkan bermain bola kaki atau bola basket seperti anak lain yang
seusianya. Mereka sering bermain vidio game dan menghabiskan waktu berjam-jam duduk
disofa dengan mata tertuju pada layar dan jari-jari yang rajin bekerja (bermain game). Ik
harus mengakui bahwa kedua anak laki-lakinya memiliki kelebihan berat badan, bahkan
berada pada boderline (batas) menuju obesitas.
Kk menjadi stress yang berlebihan daripada biasanya dan prihatin tentang status ekonomi
yang kurang stabil. IK berpikir tentang diagnosis barunya,ibu Ik yang sebelum meninggal
mengalami kerusakan saraf dan pandangan mata yang buruk akibat diagnosis diabetes tipe
2. IK penuh ketidakpastian tentang perubahan yang dibutuhkan dan takut tentang apa yang
terjadi jika tidak mengindahkan petunjuk dokter.IK telah mengonsumsi obat-obatan untuk
penyakit hipertensinya, dan saat ini ditambah lagi dengan obat diabetes, dia merasa
kewalahan. IK menyadari bahwa perubahan pola hidup yang diperlukan, tetapi dengan
semua kompleksitas ini dia tidak tahu bagaimana dan dimana untuk memulai.

3) Riwayat keluarga inti

KK: IK mengatakan KK berpikir bahwa pekerjaan dalah bagia dari olahraga. KK


menjalani gaya hidup yang sama sekali berbeda dari ayahnya yang telah bertahun-tahun
bekerja di pertambangan. KK bercerita kepada anak-anak tentang pekerjaan yang KK
lakukan sebagai remaja muda di kebun keluarganya setiap musim panas.
IK​: IK mengatakan baru ini didiagnosis diabetes tipe 2. Selama dua tahun terakhir setiap
kali pergi ke dokter dokter selalu mengatakan kepadanya untuk mengurus dirinya sendiri
karena berat badannya yang semakin meningkat dan tidak melakukan aktifitas fisik Dokter
mengatakan jika IK tidak menurunkan berat badan IK berisiko memiliki penyakit kronis
sekitar setahun yang lalu IK berada pada Borderline Diabetes, karena mengalami kenaikan
berat badan sebesar 20 sampai dengan 25 Kg selama 3 sampai 4 Tahun dan disarankan
untuk lebih aktif dan mengontrol makanannya. IK harus mengubah kebiasaaanya jika ingin
memiliki umur panjang dan sehat IK lebih sering tidur larust malam dan tidur siang dalam
waktu yang lama, dan takut pergi keluar didepan umum Dokter meminta IK untuk melihat
seorang perawat pendidik di kliniknya. IK menghabiskan sekitar 30 Menit untuk belajar
tentang perubahan diet, resep obat, gluco meter dan alat lain untuk pemantauan darah
setiap hari IK berpikir tidak siap untuk perubahan yang perlu dibuat, IK menjadi Takut
ketika dia belajar bahwa diabetes juga menempatkan dirinya pada Resiko lebih besar untuk
penyakit jantung, Struk, Penyakit Ginjal dan kebutan. IK belajar bahwa diabetes biasa
menyebabkan mati rasa dan kesemutan pada kaki yang jika diabaikan bisa mengakibatkan
luka yang sembuh perlahan-lahan (gangrene) dan dapat menyebabkan amputasi.

4) Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua

Ibu IK juga didiagnosis dengan diabetes Tipe 2 beberapa tahun yang lalu. IK mengingat
masalah Ibunya yang mengalami kerusakan saraf dan pandangan mata yang buruk sebelum
dia meninggal.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga IK memiliki rumah yang terletak diarea yang cukup besar untuk memiliki taman
yang bagus namun mereka tidak berpikir untuk membuatnya. IK meninggalkan piring
kotor bertumpuk dan dapur yang kotor.
b. Denah rumah
​(tidak dikaji dalam kasus​)
c. Karakteristik lingkungan rumah (tetangga dan komunitas RT/RW)
KK dan keluarga besar yang tinggal di dekat Ik mengatakan bahwa IK tampak tidak lagi
terlibat dengan keluarga atau teman-teman. Ik takut pergi keluar di depan umum dan
menjadi tidak aktif

5) Mobilitas geografi keluarga

.
d. Asosiasi dan transaksi keluarga dan komunitas
Suami dan keluarga besar yang tinggal dekat rumah IK mengatakan bahwa IK tampak
tidak lagi terlibat dengan keluarga atu teman-teman. IK takut pergi keluar di depan umum.
.
e. Jaringan dukungan sosial keluarga
KK mengalami stress yang berlebihan daripada biasanya. IK sering berkonsultasi
kesehatannya dengan dokter.AK1 dan AK2 memiliki kelebihan berat bada, bahkan berada
pada borderline(batas) menuju obesitas.

4. Struktur Keluarga
a. Pola dan proses komunikasi
Dari data kasus KK menghabiskan waktu untuk bekerja sejak pagi sampai malam hari,IK penuh
ketidakpastian tentang perubahan yang dibutuhkan dan takut tentang apa yang bisa terjadi
bila tidak mengindahkan petunjuk dokter dan IK telah mengkonsumsi obat-obatan
hipertensi dan ditambah lagi dengan obat diabetes,monitor glukosa dan tumpukan materi
mengenai diabetes, IK merasa kewalahan dan tidak tau bagaimana dan dimana untuk
memulai, AK1 dan AK2 menghabiskan waktu berjam-jam duduk di sofa dengan mata
tertuju pada layar dan jari-jari yang rajin bekerja (bermain game)
b. Struktur kekuatan
● KK seorang sopir truk perusahaan lokal dan merupakan tulang punggung keluarga
● Dominan pengambil keputusna...?

c. Struktur peran
● KK berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah bagi anggota
keluarga,bekerja sebagai sopir truk, KK mengalami stress karena prihatin dengan
status ekonomi dalam keluarga yang kurang stabil
● .IK berperan sebagai ibu rumah tangga namun tidak aktif dalam keluarga dan
teman-teman dan sering meninggalkan tumpukan piring kotor dan dapur yang
kotor
● AK1, AK2, berperan sebagai anak dan pelajar, dan selalu menghabiskan waktu
dengan bermain game

d. Nilai-nilai dan norma-norma keluarga


Dari kasus dapat diketahui kalau keluarga J dan S adalah keluarga tidak saling membantu dan
saling menguatkan saat adanya masalah.

5. Fungsi-Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Dari kasus dapat diketahui bahwa semua anggota keluarga tidak saling memiliki dan tidak saling
mendukung. KK yang stress dengan ekonomi keluaraga, IK yang penuh dengan
ketidakpastian dan tidak tau bagaimana dan dimana untuk memulai mengubah gaya hidup
dan dengan penyakitnya, AK1 dan AK 2 yang selalu menghabiskan waktu dengan bermain
game.
b. Fungsi sosialisasi
Dari kasus KK,IK,AK1 dan Ak2 tidak mempunyai waktu untuk duduk bersama walaupun mereka
mempunyai hubungan antara anggota keluarganya yang baik.

C Fungsi perawatan kesehatan

IK mengatakan keluarganya sangat suka makan nasi dalam porsi yang banyak dan memakan
daging-daging. Bahkan, makan malam pilihan keluarganya adalah makanan yang
digoreng, nasi dalam porsi besar, dan makanan yang bersantan buah-buahan dan sayuran
hijau bukan merupakan makanan favorit. Keluarganya sering ngemil. Mereka sering
mengonsumsi makanan siap saji. Kebiasaan memasak IK ini berhubungan dengan
keadaanya dari kecil yang hidup dalam keluarga yang suka berkonsumsi makanan
berminyak.
1) Mengenal masalah kesehatan
IK mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan sekarang didiagnosis diabetes tipe 2. IK selalu
memeriksakan diri ke dokter namun IK melanjutkan pola hidup prilakunya tanpa
berusaha untuk mengubah gaya hidupnya. IK telah mngonsumsi obat hipertensi dan
saat ini ditamah lahi obat diabtes dan monitor gula darh dan materi tentang diabetes. IK
menyadari perlunya perubahan pola hidup dengan semua kompleksitas yang terjadi
sehingga ia merasa kewalahan.
KK ( dalam kasus tidak dikaji riwaayat penyakit atau sakit yang diderita oleh KK)
AK1 dan AK2 memiliki boderline berat badan(dalam kasus tidak dikaji solusi untuk penangan
berat badan mereka)
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
IK mengingat masalah ibunya yang sebelumnya meninggal karena didgnosis tipe 2. IK penuh
ketidakpastian tentang perubahan yang dibutuhkan dan takut tentang apa yang isa
terjadi jika tidak mengikuti petunjuk dokter. IK menyadari perlunya perubahan pola
hidup dengan semua kompleksitas yang terjadi sehingga ia merasa kewalahan.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tidak dikaji dalam kasus
4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Keluarga J tidak berpikir untuk membuat taman yang bagus di area yang cukup besar sekitar
rumah
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
IK selalu memeriksakan kesehatannya ke dokter. Dokter mengatakan jika IK
tidak mengambil tindakan untuk menurunkan berat badan, IK berrisiko memiliki
penyakit kronis.pada kunjungan terakhir dokter mengatakan bahwa dia sekarang
memiliki diabetes tipe 2 dan memintanya untuk melihat seorang perawat pendidik
dikliniknya. IK menghabiskan sekitar 30 menit dengan perawat untuk belajar tentang
kondisinya. .
d) Fungsi reproduksi
IK dan KK mempunyai dua orang putra
e) Fungsi sosial ekonomi
KK dan IK mengatakan pendapatan ekonomi keluarga tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.IK
mengatakan KK prihatin dengan status ekonominya yang kurang stabil.
6. Koping Keluarga

a. Stressor keluarga jangka panjang dan jangka pendek


KK mengalami stress yang berlebihan,IK tidak tahu bagaimana dan di mana untuk
memulai semua perubahan pola hidupnya untuk pengobatan hipertensi dan diabetesnya
AK1 dan AK2 menghabiskan waktu dengan bermain game. .

b. Respon keluarga terhadap stressor

Dalam kasus KK menghabiskan waktu dengan bekerja sampai kelelahan pada malam hari.
IK merasa kewalahan dengan perubahan pola hidupnya.

c. Penggunaan strategi koping

Strategi koping yang digunakan oleh keluarga dalam menghadapi stressor seperti selalu
membawa masalah KK menghabiskan waktu untuk bekerja karena stress dengan ekomi
keluarga,IK tidak tau bagaimana dan dimana untuk memulai.

d. Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga

Dari kasus dapat diketahui bila KK dan Ik tidak mendiskusikan dalam keluarga maslah
yang dihadapi sehingga tidak ada solusi yang dapat membantu menyelesaikan masalah.

e. Koping yang disfungsional


KK mengalami stress yang berlebihan daripada biasanya, IK merasa kewalahan dan tidak
tahu bagaimana dan dimana untuk memulai perubahan pola hidupnya.

7. Pemerikasaan Fisik

Pemeriksa KK IK AK1 AK2


an
fisik

TTV ? TD :hipertensi TD: - TD : -


Nadi:? Nadi:? Nadi:?
RR :? RR:? RR:?

BB,TB, BB : ? BB : borderline( BB:borderline BB:orderline(batas)


IMT TB : ? kenaikan BB 20-25 (batas)menuju menuju obesitas
IMT : ? kg) obesitas
TB : ? IMT: ? IMT:?
IMT :?

Kepala ? ? ? ?

Mata Tidak ? ? ?
menggunak
an alat
bantu lihat,
membaca

Hidung Tidak ada Tidak ada kelainan Tidak ada Tidak ada kelainan
kelainan kelainan

Mulut Tidak bau, Tidak bau, tidak Stomatitis, tidak Stomatitis, tidak bau,
tidak ada stomatitis bau ada karies pada gigi
stomatitis seri, dan geraham.

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembesaran
pembesaran pembesaran getah pembesaran kelemjar getah bening
kelejar bening kelenjar getah
getah bening
bening
Dada Simetris, Simetris, tidak ada Simetris, tidak Simetris, tidak ada
tidak ada kelainan ada kelainan kelainan
kelainan

Jantung Tidak ada Tidak ada bunyi Tidak ada bunyi Tidak ada bunyi
bunyi tambahan tambahan tambahan
tambahan

Abdomen Supel, tidak Supel, Supel, tidak ada Supel, tidak ada nyeri
ada nyeri nyeri tekan tekan
tekan
Kulit Lembab Lembab lembab Lembab

Ekstremitas Normal Normal normal Normal

Keadaan Kooperatif Kooperatif aktif Aktif


umu
m

A. Analisa data

o Data Masalah Etiologi

1. : Ketidakefektifan k pengambilan
manajemen
❖ Ny. S mengatakan ia berjanji pada keputusan
kesehatan keluarga
dokter akan berusaha lebih keras untuk
mengendalikan berat badannya.
❖ Suami dan keluarga besar NY. S yang
tinggal didekatnya mengatakan bahwa
Ny. S tanpak tidak lagi terlibat dengan
keluarga dan teman-teman.
❖ Ny. S tidak siap untuk perubahan yang
perlu di buat, bahkan Ny. S merasa
kewalahan.
❖ Ny. S mengatakan sangat takut ketika
belajar bahwa diabetes juga
menempatkan dirinya pada resiko lebih
besar penyakit jantung, stroke, penyakit
ginjal dan kebutaan, dan Ny. S belajar
bahwa diabetes bisa menyebabkan
kakinya mati rasa dan kesemutan
(neuropati), dan jika diabaikan itu bisa
mengakibatkan luka yang semuh
perlahan-lahan (gangren) dan dapat
menyebabkan amputasi.
❖ Ny.S mengatakan keluarganya sangat
suka makan nasi dalam porsi yang
banyak dan memakan daging-dagingan.
Bahkan, makan malam pilihan
keluarganya adalah makan yang
digoreng, nasi dalam porsi besar, dan
makan bersantan, Buah-buahan dan
sayuran hijau bukan merupaka makana
favorit keluargnya. Keluarganya sering
ngemil, Mereka sering mengkonsumsi
makan cepat saji. Kebiasaan memasak
santy ini berhubungan dengan
keadaannya dari kecil yang hidup
dalam keluarganya yang suka
mengkonsusmi makan berminyak.
❖ Ny. S mengatakan suaminya seorang
sopir truk untuk perusahan lokal
Berangkat setiap pagi dan pulang
kerumah dengan kelelahan pada malam
hari.
❖ Ny. S menyadari bahwa perubahan pola
hidup yang dipreluakan, tetapi dengan
semua kompleksitasnya ini, dia tidak
tahu bahagaimana dan dimana untuk
memulai.

:
❖ Pasien mengalami kenaikan berat badan
20-25 kg selama 3-4 tahun.
❖ Dokter mengatakan bahwa Ny.S
sekarang memiliki diabetes tipe 2.
❖ Ny. S menghabisakan sekitar 30 menit
dengan perawat untuk belajar tentang
kondisinya.
❖ Ny.S menulis tentang perubahan diet,
resep obat, glucometer, dan alat-alat
lainnya untuk melakukan pemantauan
darah setiap hari.

2. : a hidup kurang gerak g pengetahuan


❖ Kelurga mengatakan Ny.S sering tidur tentang keuntungan
larut malam, dan sering tidur siang olahraga bagi
dalam waktu yang lama. kesehatan
❖ Keluarga mengatakan Ny.S takut keluar
ditempat umum, Ny.S menjadi tidak
aktif meninggalkan piring kotor
bertumpuk dan dapur yang kotor.
❖ Ny.S mengatakan memiliki 2 putra,
kedauanya hobby menonton televisi
dibandingan bermain bola kaki atau
bola basket seperti anak lain yang
seuisanya mereka sering bermain video
game dan menghbiskan waktu
berjam-jam dudduk di sofa degan mata
tertuju pada layar dan jari-jari yang
rajin bekerja (bermain game).
❖ Ny. S mengakui bahwa kedua anak
laki-lakinya memiliki kelebihan berat
badan, bahkan berada ada borderline
(batas) menuju obesitas.
❖ Ny. S berpikir pekerjaan suaminya
merupakan bagian dari olahraga.
:

❖ Berat badan Ny.S semakin meningkat


dan tidak melakukan aktivitas fisik.
❖ Pada saat di kaji Ny. S tidak
menunjukkan tanda-tanda perubahan
❖ Pasien mengalami kenaikan berat badan
20-25 kg selama 3-4 tahun.
❖ Ny.S melanjutkan pola
hidup/prilakunya tanpa berusaha
untuk mengubah gaya hidupnya.
❖ Meskipun rumah Ny.S yang terletak di
area yang cukup besar untuk memiliki
taman yang bagus, namun mereka tidak
berpikir untuk membuatnya

B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan Konflik
pengambilan keputusan
2. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi kesehatan

Table scoring diagnose prioritas

1) Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan

NO KRITERIA SKOR BOBOT


1 Sifat masalah 3
Skala : tidak/kurang gerak 3 3/3x1= 1
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2


Skala : Mudah 2 2/2x1 = 1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 3
Skala: tinggi 3 3/3x1 = 1
Ccukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 2
Skala:
Masalah berat harus segera ditangani 2 2/2x1= 1
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Total 4

2) Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik


pengambilan keputusan

ERIA R OT

1 Sifat masalah 3
Skala : tidak/kurang gerak 3 2/3x1= 1 0,67
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2


Skala : Mudah 2 1/2x1 = 1 0,5
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 3
Skala: tinggi 3 2/3x1 = 1 0,67
Ccukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 2
Skala:
Masalah berat harus segera ditangani 2 2/2x1= 1
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Total 2,84

C. Diagnose prioritas
1. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi kesehatan
2. Ketidakefektifan manajmen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik
pengambilan keputusan

D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa NOC NIC

Gaya hidup kurang gerak ​Selama dalam masa kunjungan ngkatan Latihan
berhubungan dengan
pasien akan menunjukan tas :
Kurang pengetahuan tentang
keuntungan olahraga bagi peningkatan gaya hidup gerak Gali pengalaman
kesehatan
Yang ditandai dengan atau aktivitas individu

: ktif : ​Selama dalam masa sebelumnya

❖ Ny. S mengatakan ia kunjungan pasien akan mengenai latihan.

berjanji pada dokter meningkatkan pengetahuan


akan berusaha lebih tentang keuntungan olahraga bagi Pertimbangkan
keras untuk kesehatan. motivasi individu
mengendalikan berat ria Hasil : ​Dalam jangka waktu 3 x untuk memulai
badannya. kunjungan, pasien akan atau melanjutkan
menunjukan : program latihan.
❖ Kelurga mengatakan abel I : ​Perilaku Patuh : Aktifitas Gali hambatan
Ny.S sering tidur larut yang disarankan. untuk melakukan
malam, dan sering tidur latihan.
Indicator :
siang dalam waktu Dukung individu
1. Membahas aktivitas
yang lama. untuk memulai
rekomendasi dengan
❖ Keluarga mengatakan atau melanjutkan
professional kesehatan (5)
Ny.S menjadi tidak latihan.
2. Mengidentifikasi manfaat
aktif meninggalkan Libatkan keluarga
yang diharapkan dari
piring kotor bertumpuk atau orang yang
aktivitas fisik (5)
dan dapur yang kotor. member perawatan
3. Bersama professional
❖ Suami dan keluarga dalam
kesehatan menetapkan
besar NY. S yang merencanakan dan
tujuan aktivitas jangka
tinggal didekatnya meningkatkan
pendek yang bisa dicapai
mengatakan bahwa Ny. program latihan.
(5)
S tanpak tidak lagi Informasikan
4. Menggunakan strategi
terlibat dengan individu mengenai
untuk mengalokasikan
keluarga dan manfaat kesehatan
waktu untuk aktivitas
teman-teman dan efek fisiologis
fisik (5)
❖ Ny.S mengatakan latihan.
5. Berpartisipasi dalam
keluarganya sangat Instruksikan
aktifitas fisik sehari-hari
suka makan nasi dalam individu terkait
yang ditentukan (5)
porsi yang banyak dan dengan tipe
6. Menggunakan buku
memakan aktivitas fisik yang
harian untuk memantau
daging-dagingan. sesuai dengan
Bahkan, makan malam kemajuan dalam aktifitas derajat
pilihan keluarganya fisik yang ditentukan (5) kesehatannya.
adalah makan yang 7. Melaporkan gejala yang Kolaborasikan
digoreng, nasi dalam dialami selama aktivitas dengan dokter dan
porsi besar, dan makan kepada professional atau ahli terapi
bersantan, kesehatan (5) fisik.
Buah-buahan dan Instruksikan
sayuran hijau bukan individu terkait
Keterangan :
merupaka makanan frekuensi, durasi
1. Tidak pernah menunjukan
favorit keluarganya. dan intensitas
(1)
Keluarganya sering program latihan
2. Jarang menunjukan (2)
ngemil, Mereka sering yang diinginkan.
3. Kadang-kadang
mengkonsumsi makan Monitor kepatuhan
menunjukan (3)
cepat saji. Kebiasaan individu terhadap
4. Sering menunjukan (4)
memasak santy ini program latihan.
5. Secara konsisten
berhubungan dengan Damping individu
menunjukan (5)
keadaannya dari kecil dalam
yang hidup dalam mempersiapkan
keluarganya yang suka dan meningkatkan
mengkonsusmi catatan
makanan berminyak. perkembangan
❖ Ny.S mengatakan untuk memotivasi
memiliki 2 putra, kepatuhan dalam
kedauanya hobby melakukan latihan.
menonton televisi Instruksikan
dibandingkan bermain individu mengenai
bola kaki atau bola kondisi yang
basket seperti anak lain mengharuskan
yang seuisanya. mereka berhenti atau
sering bermain video mengubah
game dan menghbiskan program latihan.
waktu berjam-jam Monitor respon
duduk di sofa degan individu terhadap
mata tertuju pada layar program latiahn.
dan jari-jari yang rajin Sediakan umpan
bekerja (bermain balik posotif atas
game). usaha yang
❖ Ny. S mengakui bahwa dilakukan
kedua anak laki-lakinya individu.
memiliki kelebihan
berat badan, bahkan
berada pada borderline
(batas) menuju
obesitas.
❖ Suami Ny.S, Jon
seorang sopir truk
untuk perusahaan local.
Berangkat setiap pagi
dan pulang ke rumah
dengan kelelahan pada
malam hari. Tn Jon
berpikir bahwa
pekerjaannya
merupakan bagian dari
olahraga.

O:
❖ Berat badan Ny.S
semakin meningkat dan
tidak melakukan
aktivitas fisik.
❖ Pada saat di kaji Ny. S
tidak menunjukkan
tanda-tanda perubahan
❖ Ny.S mengalami
kenaikan berat badan
20-25 kg selama 3-4
tahun.
❖ Ny.S melanjutkan pola
hidup/prilakunya tanpa
berusaha untuk
mengubah gaya
hidupnya.
❖ Meskipun rumah Ny.S
yang terletak di area
yang cukup besar untuk
memiliki taman yang
bagus, namun mereka
tidak berpikir untuk
membuatnya.

Ketidakefektifan Pasien akan merubah manajemen NIC


manajemen kesehatan kesehatan selama dalam masa 1. Dukungan
keluarga berhubungan kunjungan pengambilan
dengan Konflik keputusan
pengambilan keputusan
ng ditandai dengan: ​DS : tif : Pasien tidak akan mengalami Bantu pasien untuk
❖ Ny. S mengatakan ia konflik pengambilan keputusan mengklarifikasi nilai
berjanji pada dokter selama dalam masa kunjungan . dan harapan yang
akan berusaha lebih n kriteria hasil : Dalam jangka mungkin akan
keras untuk waktu 3x kunjungan dari membantu dalam
mengendalikan berat perawat pasien akan membuat pilihan
badannya. menunjukkan : yang penting dalam
❖ Suami dan keluarga Label I hidup
besar NY. S yang alisasi keluarga Informasi pada
tinggal didekatnya ator: pasien mengenai
mengatakan bahwa Ny. pandangan-pandang
1.Mengakui potensi kelemahan
S tanpak tidak lagi an atau solusi
untuk mengubah rutinitas
terlibat dengan alternatif dengan
keluarga (5)
keluarga dan cara yang jelas dan
2.Memenuhi kebutuhan
teman-teman. mendukung
perkembangan dari anggota
❖ Ny. S tidak siap untuk Bantu pasien
keluarga (5)
perubahan yang perlu mengidentifikasi
3.Melaporkan kehidupan
di buat, bahkan Ny. S keuntungan dan
keluarga telah kembali ke kondisi
merasa kewalahan. kerugian dari setiap
sebelum krisis (5)
❖ Ny. S mengatakan alternatif pilihan
4.Mempertahankan aktivitas dan
sangat takut ketika Fasilitasi
rutinitas yang tepat. (5)
belajar bahwa diabetes pengambilan
5.Menyediakan aktivitas yang
juga menempatkan keputusan
sesuai dengan usia dan
dirinya pada resiko kolaboratif
kemampuan anggota keluarga
lebih besar untuk Hormati hak-hak
yang terkena dampak (5)
penyakit jantung, pasien untuk
6.Menyediakan aktivitas untuk
stroke, penyakit ginjal menerima atau tidak
menghindari rasa malu yang
dan kebutaan, dan Ny. menerima informasi
dialami oleh anggota keluarga
S belajar bahwa
yang terkena dampak. (5)
diabetes bisa Berikan informasi
menyebabkan kakinya Keterangan : sesuai dengan
mati rasa dan 1 : tidak pernah permintaan pasien
kesemutan (neuropati), menunjukkan 2. Dukungan
dan jika diabaikan itu 2 : jarang menunjukkan keluarga
bisa mengakibatkan 3 : kadang – kadang Nilailah reaksi
luka yang sembuh menunjukkan emosi keluarga
perlahan-lahan 4 : sering menunjukkan terhadap diagnose
(gangren) dan dapat 5 : secara konsisten pasien
menyebabkan menunjukkan Pertimbangkan
amputasi. Label II beban psikologis
❖ Ny.S mengatakan uatan keputusan dari prognosis
keluarganya sangat ator : terhadap keluarga
suka makan nasi dalam Dengarkan
1.mengidentifikasi informasi yan
porsi yang banyak dan kekwatiran,
g relevan (5)
memakan perasaan dan
2.Mengidentifikasi alternative
daging-dagingan. pertanyaan dari
(5)
Bahkan, makan malam keluarga
3. (5)
pilihan keluarganya Fasilitasi
4Melaporkan respon terapi
adalah makan yang komunikasi
kepada profesional kesehatan (5)
digoreng, nasi dalam akan
5.Menyimpan obat dengan tepat
porsi besar, dan makan kekwatiran/per
(5)
bersantan, asaan antara
Keterangan :
Buah-buahan dan pasien dan
1 : tidak pernah
sayuran hijau bukan keluarga atau
menunjukkan
merupaka makana antar anggota
2 : jarang menunjukkan
favorit keluargnya. keluarga
3 : kadang – kadang
Keluarganya sering Tingkatkan
menunjukkan
ngemil, Mereka sering hubungan
4 : sering menunjukkan
mengkonsumsi makan 5 : secara konsisten saling percaya
cepat saji. Kebiasaan menunjukkan dengan
memasak santy ini keluarga.
berhubungan dengan ebel II 3. .Konseling
keadaannya dari kecil jemen penyakit kronik Bangun
yang hidup dalam ator : hubungan
keluarganya yang suka 1. Menerima diagnose (5) terapeutik yang
mengkonsusmi makan 2. Mencari informasi tentang didasarka pada
berminyak. penyakit (5) rasa saling
❖ Ny. S mengatakan 3. Memantau tanda dan gejala percaya dan
suaminya seorang sopir penyakit (5) saling
truk untuk perusahan 4. Mengikuti tindakan menghormati
lokal Berangkat setiap pencegahan yang Tunjukkan
pagi dan pulang direkomendasikan (5) empati,
kerumah dengan 5. Mencari informasi tentang kehangatan dan
kelelahan pada malam cara mencegah komplikasi (5) ketulusan
hari. 6. Memanatau efek terapi obat Tetapkan lama
❖ Ny. S menyadari bahwa (5) hubungan
perubahan pola hidup eterangan : konseling
yang dipreluakan, 1. Tidak pernah Tetapkan
tetapi dengan semua menunjukkan tujuan-tujuan
kompleksitasnya ini, 2. Jarang menunjukkan Tentukan
dia tidak tahu 3. Kadang-kadang bagaimana
bahagaimana dan menunjukkan perilaku
dimana untuk memulai. 4. Sering menunjukkan keluarga
: 5. Secara konsisten mempengaruhi
❖ Pasien mengalami menunjukkan pasien
kenaikan berat badan Dukung
penggantian
20-25 kg selama 3-4 kebiasaan yang
tahun. tidak
❖ Dokter mengatakan diinginkan
bahwa Ny.S sekarang dengan
memiliki diabetes tipe kebiasaan yang
2. diinginkan
❖ Ny. S menghabisakan 4. Peningkatan
sekitar 30 menit dengan koping
perawat untuk belajar Bantu klien untuk
tentang kondisinya. menyelesaikan
❖ Ny.S menulis tentang masalah dengan
perubahan diet, resep cara yang
obat, glucometer, dan konstruktif
alat-alat lainnya untuk Berikan penilaian
melakukan pemantauan mengenai
darah setiap hari. pemahaman klien
terhadap proses
penyakit
Gunakan
pendekatan yang
tenang
Berikan suasana
penerimaan
Dukung
aktivitas-aktivitas
social dan
komunitas
Dukung keluarga
untuk
memverbalisasika
n perasaan
mengenai
sakitnya anggota
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai