Anda di halaman 1dari 3

Revitalisasi Posyandu: Sosialisasi Gizi dan Pelatihan Kader Posyandu

Pendahuluan

Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
peningkatan kesehatan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu, bayi, dan balita. Kegiatan posyandu meliputi sistem 5 meja yaitu
pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang.
Posyandu yang direvitalisasi adalah posyandu dengan katagori 2 terendah yaitu
kategori pratama atau madya. Posyandu pratama adalah Posyandu yang
kegiatannya belum bisa dilaksanakan secara rutin setiap bulan dan atau kadernya
masih kurang dari 5 orang, sedangkan posyandu madya adalah Posyandu yang
kegiatannya sudah setiap bulan, dan kadernya minimal 5 orang. Tetapi kunjungan
sasaran ke posyandu (D/S) dan cakupan kegiatan utamanya (KIA, Gizi, KB,
Immunisasi dan Penanggulangan Diare) masih di bawah 50%, dan biasanya belum
mempunyai kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar. Revitalisasi posyandu
sangat penting dilaksanakan

Tujuan

Revitalisasi posyandu : pelatihan kader posyandu dalam rangka revitalisasi


posyandu Desa Guci bertujuan untuk
1. Mengaktifkan pengembangan sistem 5 meja di posyandu Desa Guci
2. Meningkatkan pengetahuan kader posyandu Desa Guci

Metode
Revitalisasi melalui Pelatihan kader posyandu dilakukan dengan metode
diskusi dan komunikasi 2 arah yang dilakukan antara mahasiswa dan para kader
posyandu.

Hasil Kegiatan
Revitalisasi Posyandu dilaksanakan pada 20 Juli sampai 1 September 2015.
Kegiatan revitalisasi posyandu yang dilaksanakan meliputi sosialisasi gizi yang
dilakukan dengan memberikan konsultasi di teras posyandu dan penyuluhan
kepada ibu balita yang mengunjungi posyandu. Kegiatan ini dilakukan saat
posyandu berlangsung. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan Posyandu
yang menjadi sasaran revitalisasi termasuk dalam kategori madya. Di desa Guci
terdapat 4 posyandu yaitu Posyandu Krajan 1, Krajan 2, Kali Engang, dan Dukuh
Tengah. Posyandu Krajan 1, Krajan 2, dan Dukuh Tengah sudah memiliki 5 kader
posyandu, akan tetapi terkadang beberpaa kader tidak datang dalam kegiatan
posyandu. Sedangkan, jumlah kader di Posyandu Kali Engang hanya 3 orang. Alat
pengukuran sudah cukup lengkap pada keempat posyandu, namun kegiatan
pengukuran yang dilaksanakan kurang baik, serta terdapat sedikit penyimpangan
dalam kegiatan pencatatan data penimbangan bayi yang tidak mengikuti anjuran
KMS. Berbagai keterbatasan membuat penerapan untuk sistem 5 meja agak sulit,
karena posyandu belum memiliki gedung sendiri dan masih menumpang disalah
satu rumah kader dengan keadaan yang seadanya sehingga konsep tersebut cukup
sulit dilaksanakan secara sempurna. Program posyandu dikatakan berhasil apabila
kader aktif mensosialisasikan posyandu dan pelaksanaan posyandu dapat
menerapkan mekanisme 5 meja, ibu-ibu aktif datang ke posyandu setiap bulan,
pengetahuan gizi ibu-ibu meningkat terkait dengan MP-ASI, ASI ekslusif dan gizi
seimbang. Akhirnya, revitalisasi posyandu juga dilakukan dengan melakukan
pelatihan kader posyandu dengan memberikan pemahaman kepada para kader
tentang sistem 5 meja, cara membaca KMS, balok SKDN, 1000 Hari Pertama
Kehidupan, Gizi Seimbang, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI
ekslusif.

Evaluasi Kegiatan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, revitalisasi akan lebih mudah
dilaksanakan apabila diadakan pemantauan secara berkala. Apabila hanya
dilakukan satu kali saja dan pemantauan yang kurang maka keberhasilan
revitalisasi ini akan memiliki nilai yang kecil.

Pendampingan Balita Gizi Kurang

Pendahuluan

Kegiatan pendampingan balita gizi kurang merupakan usaha dalam perbaikan


status gizi balita yang mengalami gizi kurang/buruk dengan melakukan pemberian
makanan tambahan (PMT), melakukan kunjungan ke rumah bersama kader
posyandu, serta memberikan pengetahuan gizi kepada orangtua balita yang
mengalami gizi kurang/buruk. Balita yang didampingi merupakan balita dengan
kategori gizi kurang berdasarkan rekomendasi dari bidan desa dan pengecekan
data yang ada pada kader posyandu.

Tujuan
Tujuanya yaitu untuk Memperbaiki status gizi anak yang mengalami gizi
kurang dan meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian makanan
bergizi untuk tumbuh kembang.

Metode
Metode yang digunakan dalam pendampingan balita gizi buruk yaitu dengan
komunikasi dua arah dengan orang tua balita di rumah balita tersebut.

Hasil Kegiatan
Balita gizi kurang yang akhirnya diputuskan untuk didampingi adalah 2 orang
balita gizi kurang dengan usia 2.5 tahun, 2 tahun tahun di RW 08, Kampung Suka
Asih.

Anda mungkin juga menyukai