Anda di halaman 1dari 15

 Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) merupakan organisasi

kemasyarakatan yang bergerak pada bidang kesehatan.

 Pemahaman tentang posyandu pada umumnya sama, yaitu ada


kegiatan di 5 meja untuk penimbangan anak-anak dan
pelayanan kesehatan selama 1 hari setiap bulannya.

 Posyandu juga merupakan salah satu sarana pemberdayaan


masyarakat karena berbagai kegiatan yang dilaksanakan
diprakarsai oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

TREY 2
research
TUJUAN
Umum :
Meningkatnya fungsi dan kinerja Posyandu sehingga mampu
mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi
ibu dan anak dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan
AKB

Khusus:
a. Terselenggaranya kegiatan Posyandu secara rutin dan
berkesinambungan
b. Tercapainya pemberdayaan toma dan kader melalui advokasi,
orientasi, pelatihan atau penyegaran
c. Tercapainya pemantapan kelembagaan Posyandu
Semua Posyandu, terutama:
 Posyandu yang sudah tidak aktif (tidak berfungsi) atau
berstrata rendah (Posyandu Pratama dan Madya),
 Posyandu yang tidak memiliki bangunan, posyandu yang
terbatas cakupan, jenis, waktu dan tenaga pelayananya,
posyandu yang tidak dilengkapi alat-alat bantu pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan lainnya yang dibutuhkan
masyarakat desa,
 Posyandu yang tidak mendapat partisipasi atau peran serta
masyarakat
1. Partisipasi; Revitalisasi posyandu melibatkan peran serta seluruh
komponen dalam masyarakat, pemerintah dan organisasi non
pemerintah, LSM, swasta dan dunia usaha.
2. Efesiensi (Hemat); Revitalisasi posyandu diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang tersedia dari masyarakat secara
terorganisir dan ekonomis.
3. Efektif (Berdaya guna dan berhasil guna); Revitalisasi posyandu
diupayakan untuk dapat mencapai tujuan dan memberikan manfaat
kepada seluruh komponen masyarakat.
4. Transparan (Terang untuk dilihat); Revitalisasi posyandu merupakan
proses yang bisa diketahui oleh semua pihak.
5. Terbuka (Bisa dimasuki); Revitalisasi posyandu memberikan
kesempatan kepada semua pihak untuk berperan sepanjang memenuhi
ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
6. Adil; Revitalisasi posyandu memberikan perlakuan yang sama kepada
semua pihak yang mengambil bagian atau berperan.
7. Dapat dipertanggungjawabkan; Dalam pelaksanaan kegiatan revitalisasi
posyandu dana yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan kepada
seluruh komponen masyarakat dengan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya
1. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan teknis,
serta dedikasi kader di Posyandu.
2. Memperluas system Posyandu dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan di hari buka dan kunjungan rumah.
3. Menciptakan iklim kondusif untuk pelayanan dengan pemenuhan
sarana dan prasarana kerja Posyandu.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam
penyelenggaran dan pembiayaan kegiatan Posyandu.
5. Menyediakan system pilihan jenis dalam pelayanan (paket minimal
dan tambahan) sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat.
6. Menggunakan azas kecukupan dan urgensi dalam penetapan
sasaran pelayanan dengan perhatian khusus pada Baduta untuk
mencapai cakupan keseluruhan.
7. Memperkuat dukungan pembinaan dan pendampingan tehnis dari
tenaga professional dan tokoh masyarakat, termasuk unsur LSM.
1. Indikator Input : Jumlah Posyandu yang telah lengkap sarana dan obat-obatnya,
jumlah kader yang telah dilatih dan aktif bekerja, jumlah kader yang mendapat akses
untuk meningkatkan ekonominya, serta adanya dukungan pembiayaan dari
masyarakat setempat, pemerintah dan lembaga donor untuk kegiatan Posyandu.
2. Indikator Proses : Meningkatnya frekuensi pelatihan kader Posyandu, meningkatnya
frekuensi pendampingan dan pembinaan Posyandu, meningkatnya jenis pelayanan
yang dapat diberikan, meningkatnya partisipasi masyarakat untuk Posyandu, serta
menguatnya kapasitas pemantauan pertumbuhan anak.
3. Indikator Luaran : Meningkatkan cakupan bayi dan balita yang dilayani, pencapaian
cakupan seluruh balita, meningkatnya cakupan ibu hamil dan ibu menyusui yang
dilayani, serta meningkatnya cakupan kasus yang dipantau dalam kunjungan rumah.
4. Indikator dampak (Outcome) : Meningkatnya status gizi balita, berkurangnya jumlah
anak yang berat badannya tidak cukup naik, berkurangnya prevalensi penyakit anak
(cacingan, diare, ISPA), berkurangnya prevalensi anemia ibu hamil dan ibu menyusui,
mantapnya pola pemeliharaan anak secara baik di tingkat keluarga serta mantapnya
kesinambungan Posyandu.
1. Kegiatan Revitalisasi Posyandu, terdiri dari:
- kegiatan utama terdiri dari Perbaikan gizi, KIA, KB, imunisasi, gizi
dan penanggulangan diare
- kegiatan pengembangan/pilihan

2. Langkah-langkah pelaksanaan revitalisasi Posyandu:


a. Tahap Persiapan
Advokasi
Sosialisasi
Pertemuan dengan Pokja Posyandu
b. Tahap Pelaksanaan
Orientasi pengurus
Pelatihan kader
Pengadaan perlengkapan dan kebutuhan operasional
WAKTU PENYELENGGARAAN
Hari buka sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan

TEMPAT PENYELENGGARAAN
di lokasi yang mudah dijangkau, atau tempat khusus yang
dibangun secara swadaya dan disebut “ Wisma Posyandu”

PENYELENGGARAAN KEGIATAN POSYANDU


Jumlah minimal kader 5 (lima) orang
Pelayanan mengacu pada sistem/pola 5 (lima) meja

Meja Kegiatan Pelaksana


I Pendaftaran Kader
II Penimbangan Kader
III Pengisian KMS Kader
IV Penyuluhan Kader
V Pelayanan Lintas sektor bersama
petugas kesehatan
“JAMAN NOW”
KESEHATAN REMAJA
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI
PENDIDIKAN POLA ASUH

TANPA
MEMPERKECIL
KEGIATAN
KESEHATAN PENDIDIKAN
KEGIATAN ANAK USIA DINI
LAYANAN SOSIAL
DASAR LAIN
“DIPERBESAR”
KESEHATAN LANSIA
KESEHATAN

PENINGKATAN PEREKONOMIAN TAMAN OBAT KELUARGA


1. Pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan
anak;
2. Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan;
3. Perilaku hidup bersih dan sehat;
4. Kesehatan lanjut usia; Hampir seluruh
5. BKB; kegiatan merupakan
6. Pos PAUD; upaya Pencegahan
7. Percepatan penganekaragaman Stunting, AKI-AKN,
PTM, Imunisasi,
konsumsi pangan; dan
8. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas
adat terpencil dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial;
9. Kesehatan reproduksi remaja; dan
10.Peningkatan ekonomi keluarga.
INDIKATOR POSYANDU
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Frekwensi penimbangan <8 ≥8 ≥8 ≥8

2 Rerata Kader Tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%


Rerata cakupan kumulatif
4 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
KIA
Rerata cakupan kumulatif
5 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
KB

Rarata cakupan kumuliatif


6 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
imunisasi

7 Kegiatan tambahan - - + +

Swadaya dan
8 Sumber Dana sehat - - swadaya bagi hasil
KUB
HARI BUKA
SEBELUM HARI BUKA 1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya.
2. Pendampingan Nakes dalam kegiatan Penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala
1. Melakukan persiapan penyelenggaraan anak, deteksi perkembangan anak, dan memploting hasil
kegiatan Posyandu. penimbangan balita ke dalam grafik KMS dalam buku KIA.
2. Menyebarluaskan informasi tentang 3. Membimbing orang tua dengan menjelaskan berbagai
informasi terkait berbagai hasil pengukuran dan pemantauan
hari buka Posyandu melalui pertemuan bersama dengan tenaga kesehatan.
warga setempat atau surat edaran. 4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh balita,.
3. Melakukan pembagian tugas antar 5. Memotivasi orang tua balita agar terus melakukan pola asuh
kader, meliputi kader. yang baik pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-
4. Kader melakukan koordinasi dengan asah-asuh.
Tenaga Kesehatan kesehatan atau 6. Menyampaikan penghargaan kepada orang tua yang telah
Tenaga Kesehatan lainnya. datang ke Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada
hari Posyandu berikutnya.
5. Menyiapkan bahan pemberian
7. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari
makanan tambahan PMT Penyuluhan buka Posyandu.
dan PMT Pemulihan (jika diperlukan), 8. Melakukan tugas tambahan dalam pengembangan Posyandu
serta penyuluhan.. yang disesuaikan dengan saran pengembangan
6. Menyiapkan buku-buku catatan
kegiatan Posyandu
TUGAS KADER
SETELAH HARI BUKA

1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, pada anak
yang kurang gizi, atau pada anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-lain.
2. Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dalam rangka meningkatkan gizi
keluarga, menanam obat keluarga, membuat tempat bermain anak yang aman dan nyaman, dan
lain-lain.
3. Memberikan penyuluhan agar mewujudkan rumah sehat, bebas jentik, kotoran, sampah, bebas
asap rokok, buang air besar di jamban sehat, menggunakan air bersih, cuci tangan pakai sabun,
tidak ada tempat berkembang biak vektor atau serangga/binatang pengganggu lainnya (nyamuk,
lalat, kecoa, tikus, dan lain-lain).
4. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk menyampaikan atau
menginformasikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar Posyandu dapat
terus berjalan dengan baik.
5. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan, diskusi atau forum komunikasi dengan masyarakat,
untuk membahas penyelenggaraan atau kegiatan Posyandu di waktu Posyandu akan datang.
Usulan dari masyarakat inilah yang nanti digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana
tindak lanjut kegiatan berikutnya.
6. Mempelajari sistem informasi Posyandu (SIP).

Anda mungkin juga menyukai