Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN POSYANDU PUSKESMAS BOROBUDUR

Disusun oleh : Nama/NIM : Diatika (08711010) Nailul Fithri Arrasily (08711017) Ade Riza Aftoni (08711061) Qonitatun Nahdliyyah (08711075) Yan Marieta Ratnadiwati (08711085) Yoga Arba Rizqika (08711230) Kelompok Tutor : 12 : dr. Rosmelia

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011

PENDAHULUAN Program Pengenalan Klinik (PPK) di Puskesmas ini merupakan salah satu agenda dari fakultas yang dilaksanakan bagi mahasiswa semester VI yang sedang menempuh blok kesehatan anak. Kegiatan yang dilakukan dalam PPK blok kesehatan anak ini adalah deteksi tumbuh kembang anak di Posyandu yang diadakan oleh Puskesmas yang berada di beberapa kecamatan di Kota/Kabupaten Magelang. Kami dari kelompok tutorial 12 mendapat bagian di Puskesmas Borobudur. Satu kelompok tutorial terbagi menjadi dua kelompok sesuai dengan jumlah Posyandu pada hari itu. Kelompok kami mendapat Posyandu yang terletak di Candi Pawon. Kami melakukan deteksi tumbuh kembang pada anak yang datang ke Posyandu dan melihat langsung bagaimana pelaksanaan Posyandu. Pelaksanaan PPK di Puskesmas Borobudur berjalan dengan lancar dan kami mendapatkan banyak pengalaman menarik dengan melihat langsung gambaran di lapangan mengenai kegiatan Posyandu. Maksud dan tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi penugasan yang diberikan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada semester enam blok Kesehatan Anak. Selain itu juga membagi pengetahuan mengenai hal-hal mengenai Posyandu sehingga teman-teman mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang kegiatan kesehatan dasar ini. Semoga kegiatan PPK yang dilakukan ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan bagi kami sehingga nantinya dapat memberikan manfaat pula bagi orang lain.

TINJAUAN PUSTAKA Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu, yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, dengan lima prioritas program kegiatan, yaitu : KB, gizi, KIA, imunisasi dan penanggulangan diare. Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya. Posyandu merupakan wadah forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Posyandu merupakan upaya untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi serta kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri, 1999). Tujuan penyelenggaraan posyandu : 1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran. 2. Mempercepat penerimaan NKKBS 3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatankegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai kebutuhan. Penyelenggaraan posyandu dilakukan dengan pola lima meja sebagaimana diuraikan antara lain :

Meja 1 : pendaftaran Meja 2 : penimbangan bayi dan anak balita Meja 3 : pengisian KMS (kartu menuju sehat) Meja 4 : penyuluhan perorangan, meliputi : Mengenai balita berdasarkan penimbangan, berat badan yang naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, pralit dan vitamin A dosis tinggi. Terhadap ibu hamil yang beresiko tinggi, diikuti dengan pemberian zat gizi. Meja 5 : pelayanan tenaga profesional meliputi pelayanan KIA, KB, imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan posyandu harus terus ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama, madya, purnama, dan mandiri. Posyandu dapat dibagi dalam beberapa tingkatan : 1. Posyandu pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai gawat sehingga intervensinya adalah pelatihan kader

ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi. 2. Posyandu madya (warna kuning) Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. 3. Posyandu purnama (warna hijau) Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. 4. Posyandu mandiri (warna biru) Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM. Dalam pelaksanaan posyandu peran kader sangat diperlukan. Kader adalah warga setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. Tujuan pembentukan kader adalah untuk mengikutsertakan masyarakat dalam secara aktif dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa dalam hal ini adalah pola

kesehatan. Keikutsertaan ini berdasarkan keterbatasan daya dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan adanya daya untuk mengoptimalisasikan sumber daya masyarakat.

KEGIATAN POSYANDU Identitas Posyandu Nama Posyandu Lokasi Posyandu Sasaran Posyandu (S) Cakupan yang hadir (D) Balita yang punya buku KIA (K) Balita yang naik BB (N) : Posyandu candi pawon : Brojonangan : 55 anak : 32 anak : 55 anak : 17 anak : : Jumlah Kader : Enam orang

Kegiatan yang dilakukan Kegiatan posyandu yang kami kunjungi berada di Ds. Brojonangan, Kec. Borobudur, Kab. Magelang yang diadakan di depan Candi Pawon. Kami berangkat pada pukul 09.00 dan diantar dari Puskesmas Borobudur menuju tempat diselenggarakannya Posyandu oleh dokter Puskesmas. Sesampainya di sana kami diinstruksikan oleh dokter Puskesmas untuk berfoto dahulu di depan Candi Pawon dan kebetulan bertemu dengan dua orang wisatawan mancanegara.

Kami berkenalan dan berbincang sebentar dengan wisatawan asal Jerman tersebut yang ternyata juga seorang dokter beserta istrinya seorang psikolog. Kemudian kami berfoto bersama bahkan wisatawan tersebut meminta foto kami. Pada saat kami datang posyandu telah dimulai dan sudah ada beberapa ibu yang datang beserta anaknya. Kemudian bidan sebagai koordinator posyandu segera memerintahkan beberapa ibu untuk kami lakukan wawancara dan anaknya untuk dilakukan deteksi tumbuh kembang. Setelah selesai melakukan pemantauan deteksi tumbuh kembang kemudian kami memantau kegiatan yang dilakukan di Posyandu tersebut. Biasanya kegiatan posyandu tersebut diadakan pada hari kamis minggu ketiga dalam setiap bulan yang dimulai pukul 9.00 sampai dengan selesai. Posyandu tersebut dikoordinasi oleh seorang bidan dan 6 orang kader. Jumlah anak yg terdaftar di posyandu tersebut ada 55 anak. Pada hari pelaksanaan PPK kami, yaitu tanggal 28 April 2011, anak yang datang ke Posyandu berjumlah 32 anak. Kegiatan yang dilakukan di posyandu tersebut sudah lengkap, yaitu ada lima meja, meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan. Pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan gantung dan ada juga timbangan injakan, pengukuran tinggi badan dengan meteran, selain itu juga dilakukan pemantauan pertumbuhan berat badan anak yang dicatat pada Kartu Menuju Sehat maupun buku Kesehatan Ibu & Anak (KIA). Pemberian dan pengetahuan tentang imunisasi juga dilakukan di posyandu tersebut. Biasanya bidan yg mengkoordinir posyandu tersebut sudah mencatat jumlah anak yang akan diimunisasi, sehingga bidan dapat mengambil jumlah vaksin yang diperlukan dari puskesmas. Di posyandu ini juga disediakan obat sehingga bila ada anak yang sakit dapat langsung diberi obat oleh bidan. Ada beberapa dari lansia juga datang dan nampaknya berobat di Posyandu tersebut. Setiap anak yang datang ke Posyandu tersebut dibagikan bubur kacang hijau. Tempat diadakannya posyandu di Ds. Brojonangan, Kec. Borobudur, Kab. Magelang cukup bagus dan letaknya juga strategis. Kegiatan yang dilakukan sudah cukup baik dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebagai standar posyandu.

Fasilitas di posyandu tersebut juga sudah lengkap. Seperti alat untuk mengukur panjang badan atau tinggi badan, stetoskop untuk anak, tensimeter, termometer dan berbagi macam obat.

Permasalahan yang ditemui Pada posyandu ini tidak ditemukan permasalahan yang berarti. Kegiatan posyandu sudah mencakup kegiatan lima meja dan kegiatan posyandu dapat berjalan dengan lancar. Hanya saja jika dilihat dari tempat pelaksanaan, posyandu ini dilaksanakan didalam bangunan yang tergolong kecil. Diperkirakan luas bangunan tidak berbeda jauh dengan luas bangunan Pos Keamanan dan Lingkungan (POSKAMLING). Kebanyakan anak-anak yang belum atau sudah selesai mendapatkan pelayanan menunggu di luar bangunan. Hal ini juga memungkinkan pemeriksaan tumbuh

kembang anak dengan metode denver yang menggunakan alat-alat bantu, tidak terlaksana dengan baik, karena ketidaktersediaan ruang yang cukup luas. Selain itu masalah lain yang ditemui adalah ada beberapa ibu-ibu yang tidak membawa kartu KIA anak mereka. Hal ini akan menyulitkan kader untuk mengetahui tumbuh kembang anak tersebut.

PEMBAHASAN Beberapa penyebab masalah tersebut : 1. Tempat posyandu yang sempit. Penyebab hal ini adalah pemerintah belum menyediakan tempat yang lebih luas. 2. Beberapa orang tua anak yang tidak membawa buku KIA Usulan perbaikan : 1. Pemerintah dapat menyediakan tempat yang lebih luas, agar kegiatan posyandu dapat terlaksana dengan lebih baik. 2. Bagi orang tua yang tidak membawa KIA anak mereka, diingatkan kembali penting kartu KIA tersebut sebagai sarana pemantau tumbuh kembang anak.

DOKUMENTASI

KESIMPULAN DAN SARAN Posyandu ini sudah melaksanakan pelayanan lima meja dengan baik. Kegiatan dilakukan dengan rutin dan warga dapat berpartisipasi aktif. Kegiatan posyandu ini bertujuan untuk memantau kesehatan dan status gizi bagi ibu dan anak. Saran untuk posyandu ini adalah tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. Kegiatan rutin ini diharapkan dapat terus dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk memantau tumbuh kembang kesehatan anak-anak penerus bangsa. Selain itu diharapkan melalui posyandu ini, kader-kader dan warga dapat berperan aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini dan mempromosikan betapa pentingnya kegiatan ini kepada warga yang belum berpartisipasi.

DAFTAR PUSTAKA

Avicenna. 2009. Posyandu. www.posyandu\436-posyandu.html . Ridwan, et all,. 2007. Revitalisasi Posyandu. Working Paper Series No.16. KMPK UGM. Yogyakarta. Zulklifi. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai