TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dai 1000 garm atau umur
melahirkan bayi melalui insisi (membuat sayatan) didepan uterus. Sectio caesarea
merupakan metode yang paling umum untuk melahirkan bayi, tetapi masih
merupakan prosedur operasi besar, dilakukan pada ibu dalam keadaan sadar
sebagai berikut :
a. Faktor Janin
normal, contohnya bayi yang terlalu besar dengan perkiraan berat lahir
8
9
posisi sungsang berat janin lebih dari 3600 gram sudah dianggap besar
2012)
b. Letak Sungsang
Sekitar 3-5 % atau 3 dari 100 bayi lahir dalam posisi sungsang.
dibandingkan lahir dengan letak kepala yang normal. Oleh karena itu
(Heryani, 2012)
c. Letak Lintang
dengan arah jalan lahir. Letak miring yang dimaksud yaitu letak kepala
pada posisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada
Kelainan letak lintang ini hanya terjadi sebanyak 1%. Kelainin ini
sebelum lahir, janin mendapat oksigen dari ibunya melalui ari-ari dan
tali pusat. Apabila terjadi gangguan pada ari-ari akibat ibu menderita
tekanan darah tinggi atau kejang rahim, serta gangguan pada tali pusat
(akibat tali pusat terjepit antara tubuh bayi maka jatah oksigen yang
e. Bayi Kembar
tinggi dari pada kelahiran satu bayi. Misalnya, lahir prematur atau lebih
cepat dari waktunya. Sering kali terjadi preeklampsi pada ibu yang
hamil kembar karena stres. Selain itu karena bayi kembar pun dapat
(Manuaba, 2012)
11
g. Faktor Ibu
yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami.
menjadi abnormal.
a. Insisi Abdominal
Pada dasarnya insisi ini adalah garis tengah subumbilikal dan insisi
abdominal transversa
2) Insisi Tranversa
b. Insisi Uterus
Jalan masuk ke dalam uterus dapat melalui insisi garis tengah atau
3) Insisi Kronig-Gelhon-Beck
2.1.4. Komplikasi
Infeksi ini berupa ringan dan berat, kenaikan suhu beberapa hari
kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dengan peritonitis , sepsis dan
adanya kuman atau bakteri sumber penyebab infeksi pada daerah luka.
b. Perdarahan
rahim atau akibat atonia uteri yang dapat terjadi setelah pemanjangan
kemih yang lebar dan ureter. Hematuri singkat dapat terjadi akibat
2013).
d. Hipotermi
akibat suhu yang rendah di ruang operasi, infus dengan cairan yang
dingin, inhalasi gas-gas yang dingin, kavitas atau luka terbuka pada
tubuh, aktivitas otot yang menurun, usia yang lanjut, atau agent obat-
Perubahan yang terjadi selama masa nifas post sectio caesarea adalah
sebagai berikut Uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan reaksi
otot-ototnya. Fundus uteri 3 jari dibawah pusat. Ukuran uterus mulai dua hari
berikunnya akan mengecil hingga hari kesepuluh tidak teraba dari luar.
luka degan permukaan kasar, tidak rata kira-kira sebesar telapak tangan. Luka
bawah permukaan luka, mulai pinggir dan dasar luka (Saleha, 2009)
2.1.6. Penatalaksanaan
pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3
6. Pemberian obat-obatan
Antibiotik
19
pencernaan
Obat-obatan lain
7. Perawatan luka : Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi,
2.2.1. Definisi
tubuh. Fungsi tubuh normal bergantung pada suhu yang relatif konstan
karena sistem enzim memiliki rentang suhu normal yang sempit agar
oleh panas yang hilang dan panas yang diproduksi oleh tubuh (Kam and
Power 2015). Sebagian besar panas yang diproduksi oleh tubuh merupakan
hasil samping metabolisme organ dalam, terutama hepar, otak, jantung, dan
otot rangka selama melakukan latihan. Semakin tinggi aliran darah ke perifer
2010).
oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar tubuh
(Potter & Perry, 2005:760). Suhu tubuh pada manusia relatif konstan. Kulit
tubuh agar tetap normal dengan mekanisme tertentu. Suhu tubuh manusia
normal kisaran antara 36° - 37° C. Panas di produksi tubuh melalui proses
metabolisme aktivitas otot dan sekresi pada kelenjar. Produksi panas dapat
meningkat atau juga dapat menurun dipengaruhi oleh beberapa hal. Dan suhu
tubuh yang terlalu ekstrim baik panas maupun dingin juga dapat
karena itu perawat perlu membantu klien saat homeostatis tubuh untuk
antara lain :
a. Umur
sempurna oleh karena itu suhu tubuh bayi sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan harus selalu dilindungi dari perubahan suhu yang ekstrim.
21
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin antara laki – laki dan perempuan pun berbeda. Misalnya,
c. Emosi
d. Aktifitas Fisik
Sebagai hasil dari kita melakukan aktifitas fisik seperti berolah raga suhu
e. Lingkungan
1. Radiasi
tubuh lebih tinggi dari suhu di sekitar, jumlah panas yang diradiasikan
dari tubuh lebih besar daripada yang diradiasikan ke tubuh (Hall, 2016).
2. Konduksi
udara apabila suhu udara lebih dingin dari kulit. Apabila suhu udara yang
berdekatan dengan kulit sama dengan suhu kulit, maka tidak terjadi
3. Konveksi
Ketika tubuh kehilangan panas secara konduksi akibat udara sekitar yang
lebih dingin, udara yang kontak dengan kulit akan dihangatkan. Karena
udara hangat lebih ringan, maka udara hangat akan naik dan udara dingin
4. Evaporasi
mengubah air dari bentuk cair ke gas yang diserap kulit, sehingga
(Sherwood, 2013).
panas yang berlebihan, produksi panas minimal, dan pengeluaran panas yang
dialami klien. Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap suhu
suhu inti. Hal tersebut dapat terjadi kebetulan atau tidak sengaja selama
tubuh terhadap oksigen. Bagian tubuh yang rentan terhadap rangsang dingin
adalah lobus telinga, ujung hidung, jari, dan jari kaki. Pasien akan mengalami
hilang sensasi pada daerah yang terkena. Interverensi yang dapat dilakukan
oksigen jaringan. Pemaparan pada panas yang lama dan berlebihan juga dapat
tertentu dapat menimbulkan luka bakar derajat pertama, derajat kedua, atau
luka bakar derajat tiga. Pada pasien post operative sectio caesarea dengan post
pada lokasi yang berbeda melalui oral, rectal, dan kulit dimana lokasi tersebut
darah pada membrane timpani dianggap sebagai suhu inti. Seperti pada tabel
satu faktor yang menentukan suhu tubuh pasien. Pengukuran suhu yang
digital. Menurut Potter & Perry (2005) terdapat beberapa jenis termometer
yang bisa digunakan untuk menentukan suhu tubuh yaitu termometer air
termometer sekali pakai. Setiap alat pengukur suhu tubuh menggunakan skala
dari tabung kaca dimana salah satu ujungnya tertutup dan ujung lainnya
terdapat sisi pentolan yang berisi air raksa. Paparan pentolan ( bulb )
terhadap panas menyebabkan air raksa memuai dan berjalan naik keatas
25
tabung. Titik paling jauh yang di capai air raksa pada tabung adalah
melihat kolom air raksa yng berwarna perak. Garis yang dikalibrasi pada
bagian akhir kolom air raksa adalah pembacaan suhu. (Perry & Potter :
2005)
2. Termometer Elektronik
dapat diisi ulang dengan bentuk biasanya menyerupai pensil. Probe yang
anti pecah tersedia untuk oral, aksila, dan rectal. Adapun termometer
telah tercapai.
langsung dan mudah saat termometer berbunyi dan angka suhu muncul
pada layar.
26
kecil yang terbuat dari plastik dengan sensor suhu pada salah satu
ujungnya. Sensor tersebut terdiri atas matriks dari lengkungan seperti titik
yang mengandung bahan kimia yang larut dan berubah warna jika
aksila maupun oral. Cara painya sama dengan termometer aksila dan
tampak pada layar dalam kurun waktu kurang lebih 1 detik. Prinsip dasar
infra merah. Semakin panas suatu benda maka molekulnya semakin aktif
infra merah terdiri dari sebuah lensa yang fokus mengumpulkan energi
dan ditampilkan dalam unit suhu setelah dikoreksi terhadap variasi suhu.
(Hermalinda,2010)
2014)
tersebut dapat terjadi secara kebetulan atau tidak sengaja selama prosedur
tidak diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh menurun hingga 35°
depresi, dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°C
frekuensi jantung, pernafasan, dan tekanan darah akan menurun dan kulit
menunjukkan gejala klinis yang mirip dengan orang mati ( misalkan tidak ada
respon terhadap stimulus dan nadi serta pernapasan sangat lemah ) (Potter,
2005:766).
peningkatan laju nadi, tekanan darah serta curah jantung. Keadaan seperti ini
sangat tidak menguntungkan bagi pasien terutama pada pasien geriatri yang
juga pulmonal seperti hipertensi, aritmia jantung, gagal jantung, dan infark
keadaan shivering pasca bedah. Interverensi yang dapat dilakukan bisa dengan
dan tepat bukan dengan cepat. Adapun cara nonfarmakologis bisa dengan
pemanas internal aktif atau eksternal aktif, seperti yang disebutkan Nur Akbar
24°C
29
matras
2.3. Pengaruh Pemberian Cairan Infus Hangat dan Selimut HangatPada Ibu
Post SC
Hipotermi pasca operasi bisa dialami pasien sebagai akibat suhu rendah
di kamar operasi (21-230C), infus dengan cairan yang dingin, inhalasi gas-gas
dingin, kavitas atau luka terbuka pada tubuh, aktivitas otot yang menurun, usia
lanjut atau obat-obatan yang digunakan (vasodilator, anastetik umum, dan lain-
lain). Kehilangan panas pada pasien berasal dari kulit dan daerah yang terbuka
untuk dilakukan operasi. Jaringan tidak tertutup kulit akan terekspose oleh
Minarsih, 2013)
yang sesuai dengan usia dewasa yaitu 240C – 260C, pemberian selimut hangat,
30
mengatur cairan intravena sejak 10 menit pasca bedah dapat dimulai pada suhu
inti dari pasien pasca pembedahan secara eksternal dan internal. Penghangatan
secara internal antara lain dengan memberikan cairan infus hangat dan airway
telah dilakukan sebagai protap rumah sakit mempunyai makna bahawa selimut
yang akan melindungi pasien dari kehilangan panas yang lebih parah dan proses
cabinet atau in-line fluid warmers (perangkat penghangat cairan) (Campbell, et al.,
baterai, dan menghantarkan panas ke cairan melalui kanula saat cairan melewati
alat penghangat. Output panas dapat disesuaikan untuk suhu cairan yang
dibutuhkan dan terdapat informasi suhu yang akurat pada perangkat. Untuk
diletakkan dengan jarak beberapa cm dari lokasi insersi infus (Cleves et al.,
2010). Jarak perangkat penghangat dengan lokasi insersi yang paling efektif
medium. Suhu infus hangat yang diberikan tidak boleh melebihi 40oC hingga
al., 2018). Jumlah cairan infus hangat yang diberikan memiliki efek yang
menurun apabila laju aliran infus meningkat. Perubahan suhu tubuh tergantung
pada durasi waktu pemberian cairan infus hangat. Oleh karena itu, cairan dapat
dihangatkan pada laju aliran yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hipotermi pasca bedah tersebut ternyata dapat diatasi secara efektif dan
intravena pada suhu 370C melalui suatu alat penghangat cairan intravena.
khususnya bedah caesar menerima suplai cairan yang sudah sesuai dengan suhu
inti (core temperature) dan mengalir ke seluruh tubuh sehingga efektif dalam
Pemberian cairan juga dilakukan karena pada 24 jam pertama penderita puasa
pasca operasi, maka pemberian cairan perintavena harus cukup banyak dan
mengandung elektrolit agar tidak terjadi dehidrasi, atau komplikasi pada organ
tubuh lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam fisiologi,
RL, dan ringer asetat secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung
kebutuhan sesuai instruksi dokter. Akan tetapi penggunaan ringer asetat lebih
(Khasimoto,dkk).