Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN TERAPI KOMPRES AIR HANGAT UNTUK MENGURANGI

NYERI PADA PASIEN GASTRITIS DI RUANG DAHLIA


RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun oleh :
Mia Khoirul Amin
A01401922

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
i
HALAMAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah yang saya
ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Gombong, Juni 2017
Mia Khoirul Amin

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Mia Khoirul Amin, NIM: A01401922, dengan
judul “Penerapan Terapi Kompres Air Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada
Pasien Gastritis di Ruang Dahlia RSUD DR. Soedirman Kebumen” telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Hari/ Tanggal :
Tempat :

Pembimbing

(Hendri Tamara Yuda, S.Kep., Ns., M.Kep)

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Mia Khoirul Amin, NIM: A01401922, dengan
judul “Penerapan Terapi Kompres Air Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada
Pasien Gastritis di Ruang Dahlia RSUD DR. Soedirman Kebumen” telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal ………………

Dewan Penguji

Penguji Ketua

………………………………………………… (............................................)

Penguji Anggota

Hendri Tamara Yuda, S.Kep., Ns., M.Kep (............................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong

(Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep)

iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2017

Mia Khoirul Amin 1), Hendri Tamara Yuda, S. Kep. Ns.M.Kep 2)

ABSTRAK
PENERAPAN TERAPI KOMPRES AIR HANGAT UNTUK MENGURANGI
NYERI PADA PASIEN GASTRITIS DI RUANG DAHLIA
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang: Menurut World Health Organisation (WHO) insiden kejadian


gastritis didunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalah nyeri. Terapi
kompres hangat merupakan intervensi untuk mengurangi nyeri tersebut.
Penerapan terapi kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan relaksasi otot-
otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa
hangat lokal.
Tujuan Penulisan: Mendiskripsikan asuhan keperawatan dengan penerapan
terapi kompres air hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis di Ruang
Dahlia RSUD DR. Soedirman Kebumen
Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (Case Study). Partisipan
adalah 1 orang penderita gastritis. Instrumen adalah WWZ dan Numerical Rating
Scale (NRS).
Hasil: Pasien mengalami penurunan skala nyeri dari 6 menjadi 3.
Kesimpulan: Terapi kompres hangat terbukti dapat menurunkan nyeri pada
pasien gastritis

Kata Kunci: kompres air hangat, nyeri, gastritis

1. Mahasiswa
2. Dosen Pembimbing

v
DIII PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, July 2017

Mia Khoirul Amin 1), Hendri Tamara Yuda, S. Kep. Ns, M.Kep2)

THE APPLICATION OF WARM WATER COMPRESS THERAPY TO


REDUCE PAIN FOR GASTRITIS PATIENT IN DAHLIA WARD OF
DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

ABSTRACT

Background: According to World Health Organization (WHO) incidence of


gastritis is around 1.8-2.1 million of the world population per year. The main
problem of the gastritis patient that needs to be addressed is pain. Warm water
compress therapy is a nursing intervention to reduce the pain. This therapy is to
increase muscle relaxation and to reduce pain due to spasms or stiffness and to
provide local warmth.
Objective: To describe nursing care by applying warm water compress therapy to
reduce pain of gastritis patient in Dahlia ward of dr. Soedirman hospital of
Kebumen.
Method: This research is an analytical descriptive with a case study approach.
Data were collected through interview, observation, physical examination,
documentation study. The participant was a gastritis patient. The instruments are
WWZ and Numerical Rating Scale (NRS).
Result: After applying warm water compress therapy, there was a decrease in
pain scale of gastritis patient – from 6 to be 3 (mild pain).
Conclusion: Warm water compress therapy can be applied to reduce the pain
scale of gastritis patient.

Keywords: Warm water compress, pain, gastritis

1. Student
2. Lecturer

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
yang berjudul “Penerapan Terapi Kompres Air Hangat Untuk Mengurangi Nyeri
Pada Pasien Gastritis di Ruang Dahlia RSUD DR. Soedirman Kebumen” dengan
sebaik-baiknya. KTI ini penulis susun sebagai persyaratan untuk Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
Dalam proses penyusunan KTI ini tidak terlepas bantuan dari berbagai
pihak, sehingga KTI ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Hendri Tamara Yuda, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa KTI ini masih terdapat banyak kekurangan baik
isi maupun penyusunannya. Penulis berharap semoga KTI ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Gombong, Juli 2017


Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN ORISINALITAS ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
BAB III METODE STUDI KASUS ................................................................ 33
3.1 Desain Studi Kasus ...................................................................... 33
3.2 Subyek Studi Kasus ..................................................................... 33
3.3 Fokus Studi Kasus ....................................................................... 34
3.4 Definisi Operasional .................................................................... 34
3.5 Instrumen Studi Kasus ................................................................. 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35
3.6 Analisis Data dan Penyajian Data ............................................... 36
3.7 Etika Penelitian ........................................................................... 37
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN .............................. 39
4.1 Hasil Studi Kasus ......................................................................... 39
4.2 Pembahasan ................................................................................. 42
4.3 Keterbatasan Studi Kasus ............................................................ 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 46
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 46
4.2 Saran ............................................................................................ 46

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organisation (WHO) insiden kejadian gastritis
didunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Insiden
terjadinya penyakit gastritis di Asia Tenggara berkisar 583. 635 dari jumlah
penduduk setiap tahun nya, seperti China 31%, Kanada 35%, Perancis 29,5%,
Inggris 22%, Jepang 14,5%. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2007 angka
kejadian penyakit gastritis menempati urutan ke-9 dari 50 peringkat utama
pasien rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus
218.500 (Margareth, 2014). Dari penelitian yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI angka kejadian gastritis di beberapa kota seperti di kota Medan
mencapai 91,6%, Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung
32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7%, Pontianak 31,2% (Duwi et al, 2015).
Di Jawa Tengah tahun 2013 angka kejadian infeksi cukup tinggi mencapai
79,6% (Rikesdas, 2013).
Berdasarkan laporan dari rumah sakit di Indonesia tahun 2015, penyebab
utama kematian di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakit gastritis dan
duodenitis sebanyak 343 kasus dengan angka kematian rata-rata (Case Fatality
Rate) sebesar 0,4% (Depkes RI, 2016). Hasil pemeriksaan endoskopi pada
saluran cerna bagian atas yang dilakukan terhadap 810 orang di RSUP.dr.Jamil
Padang tahun 2013-2014, ditemukan penderita gastritis sebanyak 314 orang
(proporsi 38,8%) (Nasrul Zubir&Julius, 2015). Berdasarkan pemeriksaan
endoskopi yang dilakukan di RS. Ciptomangunkusumo, Jakarta antara tahun
2014-2015 ditemukan penyakit gastritis erosive sebesar 19,0% yang
merupakan salah satu penyebab dari pendarahan saluran cerna bagian atas
(Marcellus Simadibrata K, 2016).
Gastritis adalah suatu kondisi dimana terjadi peradangan pada mukosa
lambung sehingga mengakibatkan pembengkakan pada mukosa lambung
bahkan hingga lepasnya epitel mukosa superfisial yang menyebabkan

1
2

gangguan saluran pencernaan (Sukarmin, 2012). Penyebab terjadinya gastritis


karena pola makan yang tidak teratur. Hal ini menyebabkan peningkatan
produksi asam lambung dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman
(Diyono, 2013). Helicobacter Pylori atau disebut juga dengan H. Pylori adalah
penyebab tersering gastritis kronis. Biasanya organisme ini menyerang pada
antrum tetapi kadang-kadang juga menyerang pada korpus lambung (Rudolph,
2014). Patogen termasuk Proteus, Haemophilus, Helicobacter Pylori,
Escherrichia Coli, Streptokokus dan Stafilokokus. Hal ini memicu terjadinya
inflamasi dan nekrosis berakibat pada infeksi sehingga terdapat luka mukosa
lambung diikuti dengan edema, perdarahan, bahkan ulkus. Pada gastritis kronis
mulanya lapisan lambung mengalami penebalan dan eritematosa kemudian
menipis dan atrofi. Deteriorasi dan atrofi yang berkelanjutan dapat
mengakibatkan hilangnya fungsi kelenjar lambung yang berisi sel parietal.
Pada saat sekresi asam menurun, maka sumber faktor intrinsik juga akan hilang
(Black, 2014).
Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalah nyeri.
Menurut Tamsuri, (2007) nyeri adalah suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalami nyeri.
Menurut Maslow memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian
meningkatkan yang tidak terlalu penting. Adapun hirarki kebutuhan tersebut
adalah kebutuhan fisiologis dasar, kebutuhan akan rasa aman dan tentram,
kebutuhan akan dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan
untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka
pendek. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolute (kelaparan
dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Cara mengurangi nyeri gastritis terdapat dua tindakan yaitu secara
farmakologis dan non farmakologis. Salah satu intervensi keperawatan untuk
menurunkan nyeri adalah kompres hangat, yaitu memberikan rasa hangat pada
daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang
menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Kompres
3

hangat dengan suhu 45°C – 50,5°C dapat dilakukan dengan menempelkan


kantung karet yang diisi air hangat ke daerah tubuh yang nyeri. Tujuan dari
kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih
rileks, menurunkan rasa nyeri, dan mempelancar pasokan aliran darah dan
memberikan ketenangan pada klien (Kimin, 2009)
Hasil penelitian Nurjanah (2011), tentang “Efektivitas Kompres Normal
Salin Dan Air Hangat Terhadap Derajat Flebitis Pada Anak Yang Dilakukan
Pemasangan Infus” menunjukkan bahwa pemberian kompres air hangat dapat
membantu vasodilatasi pembuluh darah dengan meningkatkan sirkulasi darah
pada pembuluh darah yang mengalami flebitis, sehingga selain mengurangi
nyeri juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka flebitis. Penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan air dalam
perawatan luka dapat membantu proses penyembuhan luka. Dalam
penelitiannya terbukti bahwa air dapat membantu proses penyembuhan luka
tanpa menimbulkan dampak negatif pada pasien yang mengalami luka.
Penggunaan kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan relaksasi
otot-otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan
rasa hangat lokal. Pada umumnya panas cukup berguna untuk pengobatan.
Panas meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi dan meningkatkan
sirkulasi. Kompres hangat dapat menyebabkan pelepasan endorfin tubuh
sehingga memblok transmisi stimulasi nyeri. Menurut teori gate-control
kompres hangat dapat mengaktifkan (merangsang) serat-serat non-nosiseptif
yang berdiameter besar ( A-α dan A-β) untuk „‟menutup gerbang‟' bagi serat-
serat yang berdiameter kecil ( A-δ dan C) yang berperan dalam menghantarkan
nyeri, sehingga nyeri dapat dikurangi (Price & Wilson, 2009). Upaya menutup
pertahanan tersebut merupakan dasar terapi menghilangkan nyeri. Berdasarkan
latar belakang diatas penulis berminat melakukan penerapan terapi kompres air
hangat untuk mengurangi nyeri pada gangguan gastritis
4

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah dalam penulisan ini yaitu “Bagaimana asuhan
keperawatan dengan penerapan terapi kompres air hangat untuk mengurangi
nyeri pada pasien gastritis di Ruang Dahlia RSUD DR. Soedirman Kebumen
?”.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini untuk menggambarkan asuhan
keperawatan dengan penerapan terapi kompres air hangat untuk mengurangi
nyeri pada pasien gastritis di Ruang Dahlia RSUD DR. Soedirman
Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui nyeri pada pasien gastritis sebelum dilakukan penerapan
terapi kompres air hangat.
b. Mengetahui nyeri pada pasien gastritis setelah dilakukan penerapan
terapi kompres air hangat.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Masyarakat
Diharapkan penulisan ini dapat membantu masyarakat dalam
mengatasi keluhan gastritis dengan menggunakan metode yang sederhana
dan murah yaitu tindakan kompres air hangat.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Diharapkan penulisan ini dapat menambah keleluasaan ilmu dan teknologi
terapan bidang keperawatan dalam penanganan nyeri pada pasien gastritis.
3. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus tentang penerapan terapi kompres air
hangat untuk mengurani nyeri pada pasien gastritis.
1

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, (2010). Medical Nutrition Therapy for Upper Gastrointestinal Tract


Disorders. Philadelphia: Saunders

Anas Tamsuri. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Baughman, D.C., Hackley, C . (2010). Keperawatan Medikal-Bedah : Buku Saku


dari Brunner dan Suddarth . Jakarta :PenerbitBukuKedokteran EGC.

Black, Joyce M & Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal


Bedah:Manajemen Klinis untuk Hasil yang di Harapkan Edisi-8 Buku 2.
Dialih bahasakan oleh Suslia A, dkk. Indonesia: CV Pentasada Media
Edukasi.

Broker, Chris. (2009). Ensiklopedia Keperawatan.Alih bahasa Andry H dkk editor


bahasa Indonesia Estu Tiar. Jakarta :EGC

Diyono dan Sri Mulyanti. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Sistem
Pencernaa (Dilengkapi Contoh Studi Kasus dengan Aplikasi NNN (NANDA
NOC NIC)) Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media Group.

Duwi Wahyu, Supono, Nurul Hidayah. (2015). Pola Makan Sehari-hari Penderita
Gastritis. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia. Vol.1. No.1

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika

Judha, Sudarti, (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri. Persalinan, Yogyakarta :
Nuha Medika.

Kimin (2009). Kompres Alternatif Pereda Nyeri.

Margareth Piesesha PasarIbu. (2014). The Realtionship Between Eating Habits


With The Gastritis At The Medical Faculty Level Of Student 2010 Sam
Ratulangi Univerity Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik.
Vol.2. No.2.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Nurjanah (2011). Efektivitas Kompres Normal Salin Dan Air Hangat Terhadap
Derajat Flebitis Pada Anak Yang Dilakukan Pemasangan Infus. Cimahi:
STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
2

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika

Palestin B. (2007). Prinsip-prinsip Etika Penelitian Ilmiah. Jakarta

Price, A. W. dan Wilson, L. M. (2010). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


penyakit. Jakarta: EGC.

Price, S. A. dan Wilson, L. M. (2009). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC.

Priyanto. (2008). Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika

Rikesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar: RIKESDAS. Jakarta: Balitbang


Kemenkes RI.

Robbins, SL. (2009). The Oral cavity and the Gastrointestinal Tract In: Robbins
Basic Pathology 7th Ed. Philladephia. WB Saunders Company. 543–90.

Rudolph A. et al. (2014). Buku Ajar Pediatri Rudolph Ed 20 Vol 2. Dialih


bahasakan oleh Wahab S. Jakarta: EGC

Soeparman, Waspadji Sarwono, (2011). Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi 3, Balai
penerbit FKUI Jakarta

Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Suratun, Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media
1

Lampiran
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai