KELOMPOK 1
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN BIDANG GIZI MASYARAKAT
DI DESA BAREJULAT
KECAMATAN JONGGAT, KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DISUSUN OLEH:
MAHASISWA PKL DESA BAREJULAT
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di Desa Barejulat dengan baik.
iii
5. Bapak Aridi dan bapak Sujudin yang selalu aktif dan dengan
kemurahan hatinya selalu membantu, mendukung dan
memenuhi segala kebutuhan kami dalam melaksanakan
program.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN ........................................................................................... ii
C. Pembahasan .................................................................................. 21
A. Kesimpulan .................................................................................... 96
B. Saran ............................................................................................. 96
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan PKL
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama dalam
bidang kesehatan dan gizi melalui program Penyuluhan
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program
Teknologi Tepat Guna dengan memanfaatkan Pangan Lokal
untuk menghasilkan produk yang dapat menhasilkan nilai
gizi tinggi dan nilai jual tinggi.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
pelaksaan posyandu melalui program Penyegaran Kader
d. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat melalui
program unggulan yaitu mengadakan lomba-lomba dan
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat (yasinan
keliling).
e. Menyadarkan masyarakat desa akan potensi yang dimiliki
melalui Pameran Potensi Pangan dan Gizi Desa.
2. Waktu PKL
5 Maret s/d 5 April 2018
2
BAB II
PELAKSANAAN PKL
1. Sejarah Desa
a. Dusun Renjase
b. Dusun Bat Rurung
c. Dusun Timuk Rurung
d. Dusun Pao’ Naning
e. Dusun Dasan Lekong
f. Dusun Timuk Gawah
g. Dusun Bunkawang
h. Dusun Lengkok Panan
i. Dusun Loang Sawak
j. Dusun Lengkok Bunkate
k. Dusun Panti
2. Demografi
3
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk
No Keterangan Jumlah
1 Perempuan 3. 834
2 Laki-laki 3. 736
3 Jumlah 7. 570
4
Tabel 3. Sebaran Penduduk di masing – masing Dusun
5
3. Geografi Desa
a. Tata Guna Lahan
6
c. Hidrologi dan Tata Air
4. Kedaan Sosial
a. Derajat Kesehatan
7
dan peduli terhadap masalah kesehatan warga Desa
Barejulat.
8
Tabel 8. Data KK (Kepala Keluarga) Miskin Per Dusun
Desa Barejulat
No Nama Dusun Jumlah KK Miskin Keterangan
1 Renjase 83
2 Bat rurung 100
3 Tm rurung 165
4 Pao’ Naning 120
5 Dasan lekong 120
6 Tm Gawah 95
7 Bunkawang 145
8 Lk Pandan 155
9 Lw Sawak 125
10 Lk Bonkate 80
11 Panti 85
Jumlah 1. 273
c. Peribadatan
d. Pendidikan
9
di wilayah Desa Barejulat dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
10
5. Keadaan Ekonomi
11
km. sedangkan jarak ke provinsi kurang lebih 19 km.
adapun batas Desa Barejulat sebagai berikut :
12
profesinya sebagai petani tradisional akan sulit untuk
melakukan penyesuaian dengan perkembangan situai
karena kurangnya keterampilan kerja, modal tidak dimiliki
menjadi mereka kurang mampu memasuki pasar kerja.
a. Potensi
1) Potensi Sumber Daya Alam
13
menjadikan sumber pengairan utama bagi
masyarakat petani di Desa Barejulat sehingga pada
saat musim kemarau dapat menjadi sumber
cadangan air yang cukup potensial untuk
dimanfaatkan. Iklim di Desa Barejulat terdapat dua
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musim hujan terjadi pada bulan November hingga
Mei, sedangkan musim kemarau umumnya terjadi
pada bulan juni sampai oktober.
14
dibiarkan kosong. Wilayah yang merupakan
perkampungan sehingga sangat potensial untuk
beternak.
15
warga dan mengurangi resiko kematian disaat
melahirkan
Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai
dari perangkat desa, BPD, LPM, PKK,
Posyandu dan kelompok tani.
b. Masalah
1) Bidang Ekonomi
a) Urutan Pertanian
Adanya saluran irigasi yang rusak
Hasil produksi pertanian menurun
Harga pembelian pupuk dengan harga
penjualan padi tidak stabil
Debet air pada musim kemarau kurang
b) Urusan Perternakan dan Perikanan
Belum optimalnya pengelolaan potensi
perternakan dan perikanan budidaya
Fasilitas modal usaha bagi pembudidaya ikan
dan ternak belum optimal
Masih besarnya potensi perkembangan hama
dan penyakit pada peternakan dan perikanan
budidaya
16
c) Urusan Perdagangan dan Perindustrian
Peralatan industry/kerajinan masih kurang
Belum dibangun pasar
d) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kelompok simpan pinjam masih kurang
Modal usaha masih kurang
e) Urusan Ketenagakerjaan
Adanya pengangguran
Rendahnya kesempatana dan lapangan kerja
Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga
kerja
2) Bidang Sosial Budaya
a) Urusan Pendidikan
Masih rendahnya aksesbilitas pendidikan bagi
masyarakat miskin
Ada anak putus sekolah
Ada warga buta aksara
Kurangnya sarana dan prasarana sekolah
Ada sekolah yang rusak
Tidak ada dukungan bagi anak yang
berprestasi
Kurangnya fasilitas belajar mengajar para
siswa
Guru ngaji (TPQ/LTPQ) tidak aktif
b) Urusan Kesehatan
Kesadaran masyarakat untuk berperilaku lebih
bersih dan sehat masih relative rendah
Buang air besar disembarang tempat
Sering timbulnya berbagai macam penyakit
pada musim penghujan
17
Belum dibangunnya gedung posyandu
permanent yang dilengkapi dengan pelayanan
obat-obatan
Masih ada anak yang kurang gizi
Masih kurangnya tenaga kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan rusak
Ruang persalinan polindes kurang
Tidak adanya fasilitas kendaraan untuk
membawa orang sakit
Perlunya kesejahteraan untuk para kader
Pemakaian alat kontrasepsi masih rendah
Banyaknya usia kawin muda/ pernikahan dini
c) Urusan Sosial
Adanya rumah penduduk tidak layak huni
Adanya penyandang masalah
Peralatan kesenian masih kurang
Tidak adanya pangung hiburan
Dukungan dana untuk karang taruna masih
kurang
Insentif kiyai dan merbot tidak ada
3) Bidang Infrastruktur
Terdapatnya jalanan rusak dibeberapa dusun
Terdapatnya jembatan rusak/sempit
Jalan belum dibuka
Jalan belum dibangun talud
Jalan/gang belum dipasang paping
4) Bidang Keamanan/Ketertiban
Masih adanya kasus pencurian
Adanya kekerasan dan pelanggaran
Masyarakat masih belum mengerti hukum
18
5) Bidang Peningkatan Kapasitas dan Aparatur
Masyarakat.
Sarana dan prasarana kantor desa rusak
Pengadaan perlengkapan gedung kantor desa
Perlunya kesejahteraan untuk para aparat
pemerintah desa
Pelayanan kepada masyarakat kurang optimal
Pelaksanaan musrenbang desa belum optimal
Manajemen pengelolaan keuangan desa
belum sempurna
Pelaksanaan penyelesaiaan adat sorong serah
aji krame belum optimal.
19
h. Jeli jeruti
i. Klepon singkong buah naga
j. Puding kelor
k. Kripik bayam
l. Kue gabus bakcang
m. Chiffon talas/singkong
n. Nugget talas/pisang
o. Lumpia inale kapa
p. Selai pepaya
q. Bakso ikan nila ketujur
r. Rempeyek ikan
s. Getuk singkong saus naga
t. Kembang gula kelapa
u. Abon nila jantung pisang
v. Puding telur naga
w. Kripik pisang balado
x. Risoles ikan mujair
y. Kue singkong pisang
z. Arem-arem kacang panjang
aa. Kue beras isi gula
bb. Getuk singkong
cc. Rainbow puding
4. Penyegaran Kader
a. Penimbangan dengan dacin
b. Pengisian KMS
5. Pameran Pangan dan Gizi
6. Program Unggulan
20
C. Pembahasan
1. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
a. Pengertian MMD
b. Tujuan
1) Menyampaikan masalah-masalah gizi Desa Barejulat.
2) Menyampaikan perencanaan penanggulangan masalah
gizi di Desa Barejulat.
3) Menyampaikan pemanfaatan potensi desa sebagai
salah satu alternatif untuk mencegah dan mengatasi
masalah gizi yang terjadi.
d. Peserta MMD
e. Pelaksanaan MMD
1) Mahasiswa mengundang para peserta MMD
2) MMD dibuka oleh Ketua PKL dan Kepala Desa dengan
menjelaskan maksud dan tujuan musyawarah.
3) Pengenalan masalah kesehatan oleh mahasiswa
sendiri melalui penjelasan menggunakan power point
oleh mahasiswa.
21
4) Pemaparan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
selama 1 bulan di Desa Barejulat.
5) Sesi tanya jawab dan diskusi.
6) Penutup
2. Penyuluhan
22
4) Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah
lembar balik dan leaflet
5) Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi
6) Tempat dan Waktu
Adapun Tempat dan Waktu pelaksanaannya:
Posyandu Melati 7 (Bunkawang): Rabu, 14 Maret
2018
Posyandu Melati 9 (Lowang Sawak): Rabu, 21
Maret 2018
Polindes Desa Barejulat: Jumat, 23 Maret 2018
Posyandu Melati 3 (Timuk Rurung): Sabtu, 24
Maret 2018
Dusun Timuk Gawah: Selasa, 20 Maret 2018
Polindes Desa Barejulat: Jumat, 9 Maret 2018
Posyandu Timuk Gawah: Kamis, 15 Maret 2018
Posyandu Paok Naning: Kamis, 22 Maret 2018
Polindes Desa Barejulat: Jumat, 23 Maret 2018
Dusun Timuk Gawah: Sabtu, 24 Maret 2018
7) Hasil
Ibu hamil mengetahui pentingnya gizi seimbang pada
ibu hamil serta mengetahui dampak dari kekurangan
gizi seimbang selama masa kehamilan, persalinan,
dan dampaknya pada bayi yang dilahirkan
8) Hambatan
Hambatan dari penyuluhan yang telah dilaksanankan
selama ini adalah partisipasi ibu hamil untuk datang
berkunjung keposyandu masih sangat kurang. Hal ini
dibuktikan dengan jumlah ibu hamil yang datang
berkunjung ke posyandu tidak lebih dari 5 orang.
23
9) Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah
menambah kegiatan pada saat posyandu untuk
menjadi daya tarik bagi ibu hamil untuk mengunjungi
posyandu contohnya seperti pembagian PMT bagi ibu
hamil.
24
Sabtu, 10 Maret 2018 di posyandu Renjase
Selasa, 13 Maret 2018 di Posyandu Panti
Rabu, 14 Maret 2018 di Posyandu Bungkawang
Jumat, 16 Maret 2018 di Puskesmas Puyung
Rabu, 4 April 2018 di Rumah Warga
7) Hasil
Ibu hamil mampu menjawab pertanyaan terkait
pengertian, penyebab, tanda-tanda anemia pada ibu
hamil.
8) Hambatan
Hambatan yang ditemui selama dilakukan penyuluhan
adalah ibu hamil cenderung apatis, dan lebih
mementingkan pekerjaan lain dibandingkan
menghadiri posyandu dan penyuluhan.
9) Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah
menghimbau pemerintah setempat untuk
mengadakan tes Hb bagi ibu hamil.
2) Pelaksana
Hazna Nur Aulia
3) Sasaran
25
4) Media
LCD
Laptop
Video
Wireless
5) Metode
7) Hasil
8) Hambatan
26
mengadakan tes Hb bagi remaja, dan pengadaan
tablet tambah darah bagi remaja.
d. Keanekaragaman makanan
1) Tujuan
2) Pelaksana
3) Sasaran
4) Media
27
demonstrasi untuk memudahkan memahami cara
pemilihan bahan makanan segar.
7) Hasil
28
9) Rencana tindak lanjut
e. Garam beryodium
1) Tujuan
2) Pelaksana
3) Sasaran
4) Media
Iodine test
Singkong
Garam
Cuka
29
5) Metode
7) Hasil
8) Hambatan
30
Ketersediaan garam beryodium yang kurang di Desa
Barejulat
2) Pelaksana
3) Sasaran
4) Media
31
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah
metode ceramah dan demonstrasi, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan ibu balita dalam
membuat MP ASI sesuai umur.
8) Hambatan
g. Gizi seimbang
1) Tujuan
32
Tujuan dari penyuluhan tentang gizi seimbang adalah
agar anak-anak dapat memahami apa itu gizi
seimbang, 4 pilar gizi seimbang, contoh keempat
pilar gizi seimbang dan pentingnya menerapkan gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari serta
diharapkan anak-anak dapat menyampaikan informasi
ini kepada orang-orang disekitarnya.
2) Pelaksana
Mira Ardiningsih
3) Sasaran
4) Media
Laptop
Audio visual (video lagu gizi seimbang dan
animasi gizi seimbang)
1 set LCD
5) Metode
33
Senin, 26 Maret 2018 di SDN 3 Barejulat
Selasa, 27 Maret 2018 di SDN Dasan Lekong
7) Hasil
8) Hambatan
34
SDN Timuk Gawah : Hambatan yang dirasakan
saat berlangsungnya penyuluhan adalah peserta
tidak terlalu fokus pada materi yang disampaikan.
Dikarenakan bertepatan dengan hujan deras dan
adanya atap yang bocor. Selain itu, SDN Timuk
Gawah juga tidak mempunyai LCD sehingga dari
media berupa video, peserta hanya dapat
menyimak suaranya saja (audio).
SDN 3 Barejulat : Sama halnya dengan SDN
Timuk Gawah, SDN 3 Barejulat juga tidak
mempunyai LCD sehingga dari media berupa
video, peserta hanya dapat menyimak suaranya
saja (audio).
SDN Dasan Lekong : Sama halnya dengan SDN
Timuk Gawah dan SDN 3 Barejulat, SDN Dasan
Lekong juga tidak mempunyai LCD sehingga dari
media berupa video, peserta hanya dapat
menyimak suaranya saja (audio). Selain itu,
penyuluhan di SDN Dasan Lekong bertepatan
dengan acara lomba antar SD yaitu lomba makan
sayur dan buah serta lomba tarik tambang
sehingga beberapa siswa yang menjadi utusan
lomba tidak dapat mengikuti penyuluhan.
35
h. Sarapan pagi
1) Tujuan
2) Pelaksana
3) Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah Anak Sekolah
Dasar agar anak-anak dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan anak-anak dapat
memberikan informasi pada keluarga, teman,
mengenai akan pentingnya sarapan pagi.
4) Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
LCD
Laptop
Video
PPT
Lembar balik
wireless
5) Metode
36
dilakukan penyuluhan, serta lebih cepat mengerti dan
paham materi yang disampaikan.
7) Hasil
8) Hambatan
i. Jamban sehat
1) Tujuan
37
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya menggunakan jamban sehat.
2) Pelaksana
3) Sasaran
4) Media
5) Metode
7) Hasil
38
Ibu-ibu dapat mengetahui apa itu pengertian Jamban
Sehat dan dampak apabila tidak menggunakan
jamban.
8) Hambatan
39
3. TTG (Teknologi Tepat Guna)
a. Mudah diterapkan.
b. Mudah dimodifikasi.
c. Untuk kegiatan skala kecil.
d. Padat karya.
e. Sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
f. Bersumber dari nilai tradisional.
g. Adaptif terhadap perubahan lingkungan.
a. Puding jagung
1) Sasaran
2) Media
40
Bahan
Agar-agar 1 bks
Jagung manis pipil 1 ½ gls
Gula pasir ¾ gls
Susu kental manis 2 sch
Tepung maizena 2 sdm
Air 3 ½ gls
Cara membuat
Haluskan jagung manis ditambah ½ gelas air
dengan blender. Tuang ke panci.
Tambahkan 3 gelas air sisanya, gula pasir,
susu kental manis dan agar-agar.
Masak di atas kompor sambil terus diaduk
dengan api sedang hingga mendidih.
Cairkan tepung maizena dengan adonan.
Masukkan perlahan ke dalam panci.
Aduk merata. Angkat. Cetak.
6) Hasil
7) Hambatan
41
1) Sasaran
2) Media
42
Campur ikan lele, bumbu halus, daun kelor, 1
btr telur ayam yang sudah dikocok dan tepung
beras. Ulen sampai membentuk tekstur yang
baik.
Tuang di cetakan yang telah dioles margarin,
kukus selama 30 menit. Angkat.
Potong dan cetak sesuai selera.
Lumuri dengan kocokan 2 butir telur. Panir
diatas tepung panir.
Goreng hingga berubah warna menjadi
keemasan. Angkat. Sajikan
6) Hasil
7) Hambatan
Tidak ada
c. Abon lele
1) Sasaran
2) Media
43
3) Waktu dan tempat
44
7) Hambatan
Tidak ada
d. Dodol pisang
1) Sasaran
2) Media
45
Haluskan semua pisang dengan blender.
Campur dengan gula merah, gula pasir, vanilli
dan garam.
Masak santan hingga mendidih.
Tuang adonan perlahan sambil terus diaduk.
Masak sambil terus diaduk hingga matang
dengan tekstur yang pas
Angkat. Dinginkan. Potong sesuai selera.
Bungkus dengan plastik. Sajikan.
6) Hasil
7) Hambatan
Tidak ada
e. Puding pepaya
1) Sasaran
Sasaran dari TTG yang dilakukan ini adalah ibu balita.
2) Media
Media yang digunakan adalah : Panci, Kompor &
gas, Sutil, Cup puding, Blender.
3) Waktu dan tempat
Posyandu Timuk gawah, kamis 15 Maret 2018
4) Pelaksana: Hazna Nur Aulia
5) Resep
Bahan
46
Agar-agar 1 bks
Pepaya ¾ potong
Gula pasir ¾ gelas
Susu kental manis 2 sch
Air 3 ½ gelas
Cara membuat
Haluskan pepaya ditambahnn ½ gelas air
dengan blender. Tuang ke panci.
Tambahkan 3 gelas air sisanya, gula pasir,
susu kental manis dan agar-agar.
masak diatas kompor sambil terus diaduk
dengan api sedang hingga mendidih.
Aduk merata. Angkat. Cetak.
6) Hasil
7) Hambatan
f. Puding pisang
1) Sasaran
47
2) Media
6) Hasil
7) Hambatan
48
Melakukan pembinaan lebih lanjut, agar ibu balita
tetap membuatkan kan puding sebagai alternatif
jajanan sehat dan PMT bagi balita.
g. Kripik terong
1) Sasaran
2) Media
49
Goreng dengan api sedang hingga
berwarna keemasan.
Angkat dan tiriskan
6) Hasil
7) Hambatan
-
8) Rencana tindak lanjut
h. Jeli jeruti
1) Sasaran
2) Media
50
Cara membuat
Masukkan jeruti, gula pasir, susu kental
manis dan agar-agar.
masak diatas kompor sambil terus diaduk
dengan api sedang hingga mendidih.
Aduk merata. Angkat. Cetak.
Dinginkan.
6) Hasil
7) Hambatan
-
8) Rencana tindak lanjut
2) Media
Blender
Waskom
Panci
Kompor
Sendok
Pisau
Piring
3) Waktu dan Tempat
Waktu : Minggu, 25 Maret 2018
51
Tempat : Dusun Bat Rurung
4) Pelaksana: Deka Soraya
5) Resep
Bahan :
2 buah sedang Singkong
1 buah Naga
¼ kg tepung ketan
100 gram tepung beras
¼ kg gula merah
¼ buah kelapa setengah tua, kupas kulit,
parut.
Garam secukupnya
Cara Pembuatan
Kupas singkong, cuci bersih lalu blender halus
Kupas buah naga, blender halus
Kukus kelapa parut dan tambahkan garam
agar tidak mudah basi.
Singkong dan buah naga yang telah di blender
dicampur dengan tepung ketan dan tepung
beras, tambahkan sedikit garam.
Uleni adonan hingga mendapatkan tekstur
yang di inginkan.
Buat adonan bulatan-bulatan dengan isian gula
merah yang telah di iris.
Adonan bulatan tersebut langsung di
masukkan di air mendidih, dan di angkat ketika
sudah matang yang di tandai dengan adonan
mengapung.
Angkat lalu taburkan kelapa parut yang telah di
kukus.
Kelepon Sinaga Siap dikemas.
6) Hasil
52
Dari resep di atas dapat menghasilkan 7 posri
kelepon Sinaga.
7) Hambatan
j. Puding kelor
1) Sasaran
2) Media
Blender
Panci
Kompor
Cup pudding
Sendok stainless
3) Waktu dan tempat
Waktu : Minggu, 25 Maret 2018
Tempat : Dusun Bat Rurung
4) Pelaksana: Deka Soraya
5) Resep
Bahan
1 ikat Daun kelor
1 bks Agar-agar
53
1 sht Susu kental manis
½ gelas Gula pasir
Cara membuat
Rebus daun kelor, blender, lalu di saring,
ambil air rebusan yg telah di blender sebanyak
200 ml.
Air rebusan daun kelor di campur dengan agar-
agar, gula pasir, dan susu kental manis.
Panaskan di atas api hingga mendidih.
Tuangkan ke dalam up pudding. Diamkan
hingga mengeras.
6) Hasil
7) Hambatan
-
8) Rencana tindak lanjut
k. Kripik bayam
1) Sasaran
2) Media
Baskom
Sendok
Wajan
54
Minyak goreng
Kompor gas
Bahan (tepung, merica, garam, bawang merah,
bawang putih)
Saringan minyak dll
3) Waktu dan tempat
55
Angkat dan tiriskan.
6) Hasil
7) Hambatan
2) Media
Media yang digunakan: Waskom, wajan, kompor
gas, sutil.
3) Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan TTG di
dusun renjase pada hari Rabu, 23 Maret 2018
4) Pelaksana: Ayu Gayatri Ghearany
5) Resep
Bahan :
Tepung tapioca 250 gram
Margarin 1 sdm
Telur 1 btr
Kacang panjang ½ ikat
56
Bayam 1 ikat
Cara Membuat
Cuci bayam dan kacang panjang, lalu
blanching selama 5 menit.
Setelah di blanching, haluskan bayam
dan kacang panjang menggunakan
blender.
masukan tepung tapioca kedalam
wadah
kemudian, kocok telur dan mentega
lalu, campurkan bayam dan kacang
panjang yang sudah dihaluskan serta
telur dan margarin yang sudah dikocok
kedalam tepung tapioca
aduk adonan sampai rata, lalu uleni
hingga kalis
bentuk adonan menggunakan tangan,
lalu adonan tersebut ditaruh didalam
panic yang sudah berisi minyak
nyalakan kompor dengan api sedang,
lalu goring adonan hingga mengembang
6) Hasil
m. Chiffon talas/singkong
1) Sasaran
2) Media
Baskom
57
Blender
Mixer
Dandang, dll
3) Waktu dan tempat
4) Pelaksana: Kartika
5) Resep
Bahan :
500 gram talas/singkong
100 gram terigu
150 gram gula pasir
3 telur
1 sdt ovalet
125 gram margarine dicairkan
Cara membuat :
Talas/singkongdikupas dan di cuci hingga
bersih, kemudian di rebus hingga empuk dan
tiriskan, kemudian setelah dingin talas
dihaluskan menggunakan sendok atau blender.
Mantega dan ovalet di cairkan dengan
dipanaskan, cukup dengan api kecil. Angkat
dingin kan
Campurkan telur, gula pasir kedalam wadah
dan di mixer hingga mengembang, setelah itu
campurkan baking powder dan tepung terigu.
Campurkan talas yang sudah di haluskan ke
dalam adonan telur, tepung yang sudah di
mixer beserta mantega yang sudah di cairkan.
Masukan ke dalam loyang yang sudah diolesi
mentega dan kukus ±30 menit.
Angkat dan sajikan
58
6) Hasil
7) Hambatan
n. Nugget talas/pisang
1) Sasaran
2) Media
Baskom
Blender
loyang
Dandang
Wajan, dll
3) Waktu dan tempat
59
4) Pelaksana: Kartika
5) Resep
Bahan :
5 buah pisang kepok/talas, lumatkan
100 gram tepung terigu
1 sdm gula (bila suka)
1 butir telur
3 sdm susu kental manis
vanili secukupnya
1/4 sdt garam
100 cc air
Bahan lapisan :
Telur
Tepung terigu
Tepung panir
Cara Membuat:
Campur semua bahan adonan, kukus hingga
matang.
Potong adonan sesuai selera.
Baluri dengan kocokan telur, tepung terigu,
kocokan telur lagi dan tepung panir.
Panaskan minyak, goreng hingga matang
kecokelatan.
Nugget pisang/talas ini bisa juga disajikan
dengan susu kental manis atau tamabahan
topping lainnya.
5) Hasil
7) Hambatan
60
Kader tidak mempunyai timbangan untuk menakar
berat bahan.
2) Media
61
Aduk hingga tidak bergerindil
Panaskan wajan anti lengket dengan api kecil
Masukan 1 sendok makan adonan ke wajan yg
telah dipanaskan
Angkat jika sudah tidak lengket
Lakukan sampai adonan habis
Untuk bahan isi. Tumis Ikan nila dan lele
sampai harum.
Potong dadu kacang panjang, tauge, daun
bawang, seledri sesuai selera
Iris tipis bawang merah dan bawang putih
Tumis semua bahan isi. Tambahkan lada
bubuk dan garam secukupnya
Jika semua bahan kulit dan isi sudah siap.
Masukkan bahan isi ke dalam kulit. Lipat
sesuai selera
Kemudian goreng dengan api sedang sampai
kuning kecoklatan
Lumpia siap disajikan.
6) Hasil
7) Hambatan
62
Sebaiknya agak teliti memperhatikan takaran bumbu
sehingga rasa yang dihasilkan pas tanpa mengulang
beberapa kali untuk penambahan bumbu.
p. Selai pepaya
1) Sasaran
2) Media
63
Selai pepaya yang telah dibuat berwarna merah cerah
dan berarom khas dari buah pepaya, rasanya manis,
harum dan enak tidak kalah dengan rasa selai pepaya
yang sering kita jumpai.
7) Hambatan
2) Media
64
Gula
Merica
Bawang putih
Bawang merah
Bawang goreng
Cara membuat
Blender daun ketujur sampai halus
Haluskan bumbu bawang putih dan bawang
merah
Goreng bawang sampai kuning kecoklatan
Campurkan semua bahan seperti daun ketujur
yang sudah dihaluskan, tepung kanji, bumbu,
merica aduk hingga rata.
Setelah itu masukkan bawang yang sudah
digoreng, aduk rata sampai menjadi adonan
bakso yang agak kenyal.
Uleni dengan tangan bentuk bulat-bulat
dengan cara mengeluarkan adonan ditengah-
tengah cempol dan telunjuk jari hingga
membentuk bulatan, lalu ambil dengan
sendok. Cemplungkan kedalam air yang
sudah mendidih.
Diamkan hingga adonan bakso mengapung.
Lalu angkat.
Diamkan agak dingin, lalu bakso ikan ketujur
siap dikemas dan dinikmati.
4) Hasil
65
5) Hambatan
r. Rempeyek ikan
1) Sasaran
2) Media
66
Merica
Ketumbar
Kemiri
Ikan teri
garam
Cara membuat
Blender ikan nila sampai halus
Haluskan bumbu
Campurkan tepung kanji, tepung beras dan
ikan nila yang sudah diblender. Aduk hingga
rata.
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan
kedalam adonan. Aduk rata.
Setelah itu masukkan ikan teri kecil-kecil
kedalam adonan. Aduk rata.
Panaskan wajan yang sudah berisi minyak,
masukkan adonan bentuk seperti peyek yang
dijejerkan dipinggir wajan hingga agak kuning
kecoklatan. Setelah itu angkat dan tiriskan.
Diamkan hingga agak dingin. Peyek ikan siap
dikemas.
5) Hasil
6) Hambatan
67
membutuhkan waktu agak lama untuk mengangkat
hingga membuat warna peyek menjadi gosong.
2) Media
Waskom
Parut
Pisau
Dandang dll
3) Waktu dan tempat
68
Rebus singkong sampai matang. Angin-
anginkan sampai uapnya hilang, bentuk bulat.
Campur singkong - sedikit Garam - Gula.
Hancurkan sampai lumat.
Beri pewarna bila suka.
Sajikan hangat dengan taburan parutan kelapa.
Langkah-langkah pembuatan Saus naga
Sterilkan wadah selai dengan cara merebusnya
hingga air mendidih.
Sisihkan.
masukkan potongan buah naga dan masak
dengan api kecil hingga mengeluarkan air.
Kurang lebih selama 10 menit.
Masukkan gula pasir dan air jeruk nipis / lemon,
masak sambil diaduk-aduk hingga ke dasar pan
agar tidak hangus.
Tekan-tekan perlahan hingga buah naga
hancur. Saya lebih suka selai yang masih ada
tekstur kasarnya, jadi gak perlu "heboh"
menekannya.
Saat selai mulai mengental, besarkan api dan
aduk hingga benar-benar mendidih sebentar
saja. Matikan api.
Keringkan botol selai yang sudah steril, tuang
selai ke dalamnya. Setelah benar-benar dingin
baru ditutup.
6) Hasil
69
khas singkong dan dari segi rasa getuk, rasa khas
singkong da nagak manis. Dan untuk selai/saus
naga, dari segi warna agak hitam, dari segi tekstur
kental, dari segi aroma khas buah naga, dan dari
segi rasa agak pahit.
7) Hambatan
2) Media
Waskom
Parut
Pisau
Wajan dll
3) Waktu dan tempat
70
Bahan
1 buah kelapa muda
180 gram gula pasir
1 sdm tepung kanji, larutkan sedikit air
¼ sdt vanili bubuk
¼ sdt garam
Pewarna makanan merah/hijau secukupnya
(menggunakan pewarna buah)
Air secukupnya
Cara membuat
Terlebih dahulu kelapa diparut menggunakan
parutan yang kasar dan lebar. Sisihkan.
Rebus gula pasir serta sedikit air hingga gula
larut. Lalu masukkan kelapa parut tadi sambil
sesekali diaduk sampai air gula menyusut.
Tuangkan larutan tepung kanji, vanili serta
garam. aduk rata. kemudian adonan dibagi 2
bagian, masing masing beri pewarna makanan
merah atau hijau.
Siapkan Loyang, ambil 1 sendok makan
adonan kembang gula (manisan kelapa)
letakkan diatasnya. Kerjakan hingga habis.
Biarkan kembang gula (manisan kelapa) dingin.
Manisan kelapa kering (kembang gula kelapa)
siap disajikan.
6) Hasil
71
7) Hambatan
2) Media
72
gula dan garam secukupnya
Cara membuat
Kukus jantung pisang.
Lumuri daging lele yang sudah dibersihkan
dengan garam dan bawang putih.
Goreng sampai kekuningan.
Pisahkan lele dari duri dan blender halus.
Sisihkan.
Haluskan semua bumbu.
Tumis bumbu halus.
Saat bumbu sudah harum masukkan daging
lele halus dan jantung pisang halus.
Masak sampai tercampur rata dan tambahkan
gula dan garam.
Masak terus sampai abon garing.
Tiriskan abon sampai tak ada minyak.
Abon siap dinikmati
6) Hasil
7) Hambatan
73
digunakan untuk demonstrasi pembuatan abon agar
pada saat pembuatan bahan tidak ada yang kurang
dan sudah lengkap.
2) Media
74
sct susu kental manis, 4 sdm gula pasir dan
700 ml air. Kemudian panaskan hingga
mendidih
Tuang adonantelur naga kedalam cetakan kue
talam/apem sebanyak 3/4 dari isi cetakan,
tunggu sampai mengeras
Sambil menunggu adonan telur naga
mengeras, buat adonan putih telur dengan
cara mencampur 1 bks agar swallow plain, 2
sct susu kental manis, 8 sdm gula pasir dan
800 ml air. Panaskan hingga mendidih dan
tunggu sampai uap panas sedikit menghilang
Jika adonan telur naga sudah mengeras,
keluarkan dari cetakan kue talam dan
masukkan kedalam mika bulat
Jika uap panas adonan putih telur sudah
sedikit menghilang, tuangkan adonan tersebut
sedikit demi sedikit kedalam adonan telur naga
yg sudah ada dalam mika
Tunggu sampai semua adonan mengeras dan
puding telor naga sudah siap untuk disajikan
6) Hasil
7) Hambatan
75
Diharapkan ibu-ibu kader dapat memanfaatkan
potensi pangan yang ada pada dusun.
2) Media
Baskom
Pisau
Gobetan
wajan
belender, dll
3) Waktu dan tempat
76
Kupas pisang dari kulitnya, setelah terkupas
simpan di dalam air yg sudah diberikan kapur
sirih, agar pisang tidak menjadi hitam.
Gobet pisang dengan arah memanjang,
rendam pisang beberapa menit, angkat
gobetan pisang, tiriskan.
Setelah pisang ditiriskan, goreng pisang
sampai renyah. Sisihkan
Kemudian haluskan, bawang putih, cabai
rawit, cabai besar, sampai halus,
Lalu tumis hingga harum, dan tambahkan gula
dan garam, campurkan saus tomat 5 sdm
tumis hingga merata.
Matikan api, aduk bumbu dengan kripik,
setelah tercampur rata, kripik siap
dihidangkan.
6) Hasil
7) Hambatan
77
menggunakan bahan pangan lokal sebagai produk
yang dapat menguntungkan dan bergizi.
2) Media
Baskom
Pisau
Wajan
Teplon
belender dll
3) Waktu dan tempat
78
Cara membuat :
Bersihkan ikan mujair, cuci bersih lalu kukus
ukan hingga matang, angkat.
Setelah di angkat suir ikan yang sudah di
kukus. sisihkan.
Halukan bumbu untuk menumis, lalu tumis
bumbu, dan masukan ikan mujair yang sudah
di suir tumis hingga harum dan kering.
Lalu buat kulit risoles, adon tepung terigu, lalu
buat kulit risoles, tun sdikit demi sedikit adonan
risoles di atas teplon, angkat. sisihkan
Lalu masukan tumisan ikan mujair, lipat hingga
berbentuk risoles, celupkan ke dalam telur.
Lalu gulingkan ke dalam tepung panir, goreng
risoles, siap di sajikan.
6) Hasil
7) Hambatan
79
menggunakan bahan pangan lokal sebagai produk
yang dapat menguntungkan dan bergizi.
2) Media
Baskom
parut
pisau
Dandang, dll
3) Waktu dan tempat
80
Kupas kulit pisang lalu letakkan pisang diatas
adonan yang pipih
Gulung pisang dengan adonan lalu dikukus
sampai matang selama 35 menit
Angkat kue yang sudah matang lalu dipotong
melingkar
Gulingkan potongan kue singkong pisang pada
kelapa parut dan siap dinikmat
2) Media
5) Resep
Bahan
250 gr beras pulen
500 ml santan
1/2 sdt garam
2 lembar daun salam
Daun pisang dan semat untuk membungkus
81
Cara membuat
Masak beras dan santan, garam dan daun
salam sampai santan terserap, aduk merata
hingga matang. tutup panci, biarkan beberapa
menit smpai nasi pulen.
Haluskan bawang merah, putih dan cabe, tumis
hingga harum
Masukan potongan tempe, potong kacang
panjang dan beri air, garam, kaldu bubuk dan
gula pasir, masukan juga daun salam, sereh
dan daun jeruk, lalu aduk merata dan masak
hingga bumbu meresap, jgn lupa koreksi
rasanya.
6) Hasil
7) Hambatan
2) Media
Kompor
Gas
82
Waskom
Pisau
Dandang
Cetakan kue
3) Waktu dan tempat
5) Resep
Bahan
250 gr tepung beras,
250 gr kelapa muda
1 sdt gula pasir
¼ sdt vanili bubuk
1 lembar daun pandan
Gula merah secukupnya untuk isian
Cara membuat
Siapkan cetakan kue mangkok atau bolu
kukus, olesi permukaan dengan minyak
makan
Potong kecil2 daun pandan, untuk diletakkan
di dasar cetakan
Campurkan semua bahan dalam satu wadah,
aduk rata menggunakan tangan, sisihkan
Kemudian ambil 2 lembar daun pandan yang
sudah dipotong kecil2, letakkan di dasar
cetakan
Masukkan adonan tepung hingga mencapai
tinggi setengah mangkok cetakan, tekan
adonan hingga agak memadat, letakkan irisan
gula merah (semakin banyak semakin enak).
83
Tutup atasnya lagi dengan adonan hingga
permukaan mangkok
Lakukan sampai habis, kukus selama 15 menit
atau sesuai kompor masing2
Adonan akan menyatu dan padat jika sudah
matang
Setelah matang, balikkan adonan, jika terlalu
padat adonan akan keras, jika tidak padat
akan hancur ketika cetakan dibalikkan
Sajikan selagi hangat saat gula merah masih
meleleh, selamat mencoba
6) Hasil
7) Hambatan
bb.Getuk singkong
1) Sasaran
2) Media
Baskom
Dandang
Garpu
Kompor gas
84
Parutan kelapa
Cetakan getuk
4) Pelaksana : Nurhayati
5) Resep
Bahan
Singkong 1 kg
100 gram gula pasir
2 sdm susu skm
½ butir kelapa
Margarin
Garam secukupnya
Cara membuat
Kukus singkong yang telah di kupas
Setelah singkong matang, keluarkan kemudian
bergantian kukus kelapa yang telah di parut
yang telah di campur rata dengan garam (guna
agar kelapa tidak cepat bau amis)
Haluskan singkong dalam keadaan panas agar
lebih mudah hancur.
Tambahkan gula pasir, margarin, susu skm
kedalam singkong yang sudah halus, ulenin
sampai halus.
Cetak dengan cetakan
Sajikan bersama dengan kelapa
6) Hasil
85
7) Hambatan
1) Sasaran
2) Media
Panci
Cetakan
Sendok
Kompor gas
4) Pelaksana : Nurhayati
5) Resep
Bahan
Lapis pertama
Agar agar 7 gram
Pepaya 100 gram
86
Susu skm 2 sdm
Gula pasir 30 gram
Air secukupnya
Lapis kedua
6) Hasil
7) Hambatan
87
Dari hasil kegiatan teknologi tepat guna (TTG), diketahui bahan
pangan potensi desa yang paling banyak digunakan adalah
singkong, ikan (nila dan lele), pisang, dan pepaya. Adapun
alat-alat yang digunakan masih sederhana seperti alat-alat
rumah tangga berupa blender, wajan, dandang, kompor+gas,
pisau, piring, gelas dll. akan tetapi dengan keterbatasan alat-
alat teknologi tersebut tidak menurunkan minat masyarakat
untuk mengolah dan mengembangkan berbagai bahan pangan
yang ada.
4. Penyegaran Kader
a. Masalah yang ditemukan
1) Para kader sering tidak mengecek keseimbangan
dacin sebelum menimbang balita.
2) Tempat gantung dacin terlalu pendek atau terlalu
tinggi. Tidak setara mata penimbang sehingga
pembacaan hasil penimbangan tidak akurat.
3) Pengisian KMS masih keliru yaitu kader sering tidak
menaruh plot berat badan hasil penimbangan, tidak
menarik garis pertumbuhan sehingga pertumbuhan
balita susah dilacak, keliru dalam mengisi status
dimana kenaikan berat badan yang tidak memenuhi
KBM tetap dianggap naik.
4) Kurangnya keterampilan kader dalam memberikan
konseling kepada ibu balita yang T2 (tidak naik berat
badan 2 kali berturt-turut).
5) Pancatatan dan pelaporan kurang tertata rapi.
6) Belum ada sistem rujukan yang diterapkan.
88
keterampilan kader dalam pelaksanaan sistem kerja di
Posyandu Desa Barejulat.
d. Materi
1) Penimbangan dengan dacin
2) Pengisian KMS
3) Sistem rujukan
e. Hasil
1) Kader mampu melakukan 9 langkah penimbangan
menggunakan dacin dengan baik dan benar.
2) Kader mampu mengisi KMS dengan baik dan benar
diantaranya: plot berat badan hasil penimbangan,
gratis pertumbuhan, status pertumbuhan dan status
AE.
89
3) Kader memahami sistem rujukan bagi balita yang
mengalami T3 (tidak naik tiga kali dan balita BGM)
dan mampu membuat surat rujukan.
f. Hambatan
1) Penyegaran kader dilakukan saat posyandu
berlangsung. Sehingga kesalahan yang ditemukan
bisa langsung diperbaiki. Akan tetapi, yang
menerima penjelasan hanya kader yang bertugas
seperti kader yang bertugas di penimbangan
menerima penyegaran tentang penimbangan saja,
kader yang bertugas di pencatatan menerima
penyegaran tentang pencatatan saja, dll. Sehingga
kami tidak dapat memastikan semua kader berbagi
materi penyegaran yang diterima kepada kader
lainnya.
90
Tempat gantung dacin yang masih tidak setara ( terlalu
pendek dan terlalu tinggi)
Masih terdapat kader yang tidak melengkapi pengisian
penimbangan dan grafik pertumbuhan di KMS
Kader telah mendapatkan dan memahami system
rujukan untuk balita yang mempunyai masalah gizi.
91
a. Bentuk kegiatan
92
Kunjungan stan, diantaranya:
1) Stan potensi desa yaitu stan produk pangan
dan gizi dari masing-masing dusun yang terdiri
dari 11 stan. Stan potensi masing-masing
dusun ini dilombakan sehingga pada saat
kunjungan stan, para tamu undangan juga
memberikan penilaian terhadap produk yang
ditampilkan.
2) Stan dari Dinas Ketahanan Pangan yang berisi
produk-produk olahan bahan pangan lokal.
3) Stan BRT (Borju River Tubing) dari karang
taruna Desa Barejulat yang ingin
mengembangkan desa melalui pengembangan
wisata dalam bentuk river tubing.
4) Stan pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari
pengukuran antropometri, pemeriksaan
kesehatan (TD, GDS dan Hb) juga konsultasi
gizi yang tentunya gratis.
Sebagai pemeriah kegiatan, diadakan door prize
pada akhir acara.
93
Sedangkan bantuan berupa alat, jasa dan tenaga
berasal dari:
Puskesmas Puyung
Anggota DPR Kabupaten Lombok Tengah
Pemerintah Daerah Kecamatan Jonggat
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok
Tengah
Dinas P3APPKB Kabupaten Lombok Tengah
Karang Taruna Desa Barejulat
Aparatur Desa Barejulat
BKD Desa Barejulat
Segenap masyarakat Desa Barejulat
6. Program Unggulan
a. Tujuan
1) Sebagai media untuk memperkenalkan diri agar lebih
dekat dengan masyarakat.
2) Mendorong partisipasi masyarakat untuk mengikuti
Pameran Potensi Pangan dan Gizi Desa Barejulat.
b. Bentuk Program
94
d. Penyelenggara
e. Hasil
f. Hambatan
95
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
96
2. Untuk pemerintah daerah Desa Barejulat untuk
mengalokasikan dana pembuatan TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) untuk meningkatkan dan mendukung
kebersihan lingkungan.
97