Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN KELOMPOK PKK DUSUN PRESAK SIDEKARYA DESA BATU

KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:

1. BAIQ CAHYANI KURNIA P P07124019006


2. BAIQ NADIA NIZAN P07124019007
3. DESAK AYU ARDIANTHI P07124019010
4. DEWI MARLIZA SURIYANTI P07124019011
5. DINI DWI RAHAYU P07124019013
6. RICHA LAVIVA P07124019035
7. ASTI FIFIYANTI P07124019052
8. CINDY JUNAIDI PUTRI P P07124019059
9. DEWI WATI SOPIANTI P07124019060
10. RESTA ZAHARA P07124019083
11. SILAWATI P07124019091
12. VIDYA MAHARDHIKA P07124019095
13. ZUHRATUL ISTIQOMAH PUTRI P07124019099

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN MATARAM
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KELOMPOK PKL DUSUN PRESAK SIDEKARYA DESA


BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR
KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL

Laporan Kelompok PKL DUSUN PRESAK SIDEKARYA


Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui
Tanggal ……………..

Disusun Oleh :

Kelompok VII

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

Saridi, S.Pdi

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

Dr. Sudarmi, SST.,M.Biomed Yunita Marliana, SST.,M.Kes

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

Fitra Arsy Nur Cory’ah,SST.,M.Keb Nyoman Yuniari, SST. Bd

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KELOMPOK PKK DUSUN PRESAK SIDEKARYA DESA


BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR
KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL

Disusun Oleh:

Kelompok : VII

Telah diseminarkan di depan pembimbing

Pada tanggal........................2021

Menyetujui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

Saridi, S.Pdi

Ketua Jurusan Kebidanan

Syajaratuddur Faiqah, SST., M. Keb


NIP 197608031003122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan kelompok
yang berjudul “Laporan Kelompok PKK Dusun Presak Sidekarya, Desa
Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat” di wilayah
kerja UPT BLUD Puskesmas Lingsar dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna memperbaiki laporan ini. Dengan terselesainya laporan ini, kami
juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:

1. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes (Selaku Direktur Poltekkes


Mataram)
2. Mujahid Fitriadi, SKM., M.si (Selaku Pemimpin UPT BLUD
Puskesmas Lingsar)
3. Syajaratuddur Faiqah, SSiT.,M.Kes (Selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Mataram)
4. Aty Sulianty, SST., M.Kes (Selaku Kaprodi DIII Kebidanan
Poltekkes Mataram)
5. Tuty Hartiani, Amd., Keb (Selaku Bidan Koordinator UPT BLUD
Puskesmas Lingsar)
6. Saridi, S.Pdi (Selaku Pembimbing Lahan)
7. Dr. Sudarmi, SST., M.Biomed (Selaku Pembimbing Pendidikan)
8. Fitra Arsy Nur Cory’ah, SST., M.Keb (Selaku Pembimbing
Pendidikan)
9. Yunita Marliana, SSiT., M.Keb (Selaku Pembimbing Pendidikan)
10. Nyoman Yuniari, SST (Selaku Pembimbing Pendidikan)
11. Semua pihak yang telah membimbing kami.

iii
Terimakasih kepada para pembimbing yang telah membimbing kami
dalam praktik ini, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini

Lingsar, 14 September 2021

Kelompok VII

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………. I


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………... Ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. Iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… Iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………..…………………….. 1
B. Tujuan umum dan khusus ……………………………………. 7
C. Lokasi ………………………….……………………………….. 8
D. Waktu ……………...………….………………………………... 8
E. Pembimbing ……………………………………………………. 8
BAB II HASIL PENGUMPULAN DATA DAN RENCANA TINDAK 9
LANJUT …………………………………………………………….
BAB III PROGRAM PEMBINAAN …..…………………………………... 50
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………….. 53
BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 56
A. Kesimpulan .…………………………………………………… 56
B. Saran …………………………………………………………… 56
DAFTAR PUSTAKA ………………….……………………………………. 58
LAMPIRAN ...............………………….……………………………………. 59
DOKUMENTASI PKL ………………………………………………………. 77

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang
dihadapi di dunia khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.
Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan
meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, daya tahan tubuh
yang rendah, kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan
perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik
terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan
bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi
ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan
sampai usia 24 bulan. Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh
individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak terhadap roda
perekonomian dan pembangunan bangsa. Hal ini karena sumber daya
manusia stunting memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dengan
sumber daya manusia normal.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun
anak balita. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara
lain faktor maternal, faktor lingkungan rumah, kualitas makanan yang
rendah, pemberian makan yang kurang, keamanan makanan dan
minuman, pemberian ASI (fase menyusui), infeksi, ekonomi politik,
kesehatan dan pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya,
system pertanian dan pangan, air, sanitasi dan lingkungan.
Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk jumlah anak
dengan kondisi stunting. Lebih dari sepertiga anak berusia di bawah lima
tahun di Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata. Menurut Riset
Kesehatan Dasar 2017 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai
37,2 persen, meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 35,6% dan 2007
sebesar 36,8%. Artinya, pertumbuhan tidak maksimal diderita oleh sekitar
8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak Indonesia.

1
Berdasarkan data indeks BB/TB balita kurang gizi Kabupaten
Lombok Barat di wilayah Puskesmas Gerung tahun 2019, kejadian
stunting sebesar 22,43 %, kejadian balita pendek di Desa Kebon Ayu
sebesar 17,90%, dan kejadian balita pendek Desa Kebon Ayu sebesar
21,70%. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa keadaan
kurang gizi pada anak karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak
tepat. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan pada anak serta
adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak
langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada
anak, khususnya pada anak usia di bawah 2 tahun. Usia 6-24 bulan
merupakan usia yang sangat rawan karena pada usia ini merupakan
masa peralihan dari ASI ke pengganti ASI atau ke makanan sapihan.
Jika anak usia 6-24 bulan tidak cukup gizi dari MP-ASI, maka akan
mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi, oleh sebab itu
dalam mengatasi masalah kurang gizi maka diperlukan perbaikan
kuantitas dan kualitas MP-ASI. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik
secara kuantitas dan kualitas maka diperlukan peranan petugas
kesehatan untuk memberikan informasi tentang praktek pemberian
makanan yang baik dan tepat untuk anak di bawah usia 2 tahun kepada
ibu, pengasuh, dan keluarga. Untuk meningkatakan pengetahuan dan
pemahaman maka dilakukanlah penyuluhan. (Prijatni and Rahayu, 2016)
Setiap wanita pasti menginginkan untuk hidup bahagia dan kebahagian
itu akan semakin sempurna jika bisa memberikan air susu ibu (ASI)
secara eksklusif selama enam bulan dan diteruskan sampai usia anak
dua tahun. Tidak sedikit ibu yang kecewa karena keinginanya untuk
memberikan ASI eksklusif tidak berhasil dikarenakan mempunyai
masalah dalam pemberian ASI ekslusif. Masalah yang timbul bahkan
terjadi pada masa antenatal karena kesalahan dan kurangnya informasi
yang didapat oleh ibu (Astutik, 2014).

ASI eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun


2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
enam bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral) (Kemenkes RI, 2016).

2
Gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan serta masih
banyaknya tenaga kesehatan di tingkat wilayah yang belum peduli atau
berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif,
yaitu masih mendorong untuk memberikan susu formula pada bayi 0-6
bulan menjadi masalah dalam pencapaina ASI eksklusif (Dinkes Jateng,
2016). Dukungan tenaga kesehatan dapat meningkatkan tingkat
pemberian ASI pada ibu (Jang, 2008).

Perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu-ibu yang


cenderung menolak menyusui bayinya sendiri dengan alasan air susunya
hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali dapat memberikan dampak
negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak.
Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu
dilakukan upaya preventif dan promotif dalam meningkatkan penggunaan
ASI dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara yang benar, sehingga membantu pengeluaran ASI secara
lancar dan kebutuhan utama bayi terpenuhi sesuai dengan tujuan
pemberian ASI eksklusif (Prasetyono, 2009). Program pendidikan
kesehatan ibu hamil perlu diikuti oleh pendidikan tentang teknik menyusui
karena selain dapat meningkatkan pengetahuan juga dapat meningkatkan
rasa percaya diri ibu hamil. Sehingga pada pendidikan kesehatan
perawatan payudara dapat diikuti oleh pendidikan teknik menyusui
(Kronborg, 2012)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan hasil wawancara


dengan ibu hamil trimester ketiga di kegiatan pkl Desa Kebon Ayu wilayah
kerja UPTD BLUD Puskesmas dari 10 orang pasien yang diwawancari
hanya satu orang yang pengetahuannya cukup tentang perawatan
payudara dan sisa pasien lainnya tidak tahu sama sekali dan belum
pernah mendapatkan informasi tentang perawatan payudara .

Tahun 2010 pemerintah Indonesia melalaui dinas kesehatan telah


mengadakan program kelas ibu hamil di tingkat Puskesmas. Tujuan akhir
dari program ini adalah tercapainya kepuasan ibu nifas. Pada
pelaksanaan kelas ibu hamil yang diberikan tidak ada perawatan
payudara pada materi perawatan nifas. Tidak adanya pemberian materi

3
perawatan payudara juga terdapat pada buku KIA tahun 2015,
semestinya pemberian materi perawatan payudara diberikan pada ibu
karena menyangkut pemberian ASI eksklusif itu sendiri. Sehingga
pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara perlu
diberikan pada kelas ibu hamil.

Waktu yang terbaik untuk memberikan pendidikan kesehatan


tentang perawatan payudara paling tepat diberikan kepada ibu hamil
trimester III, karena jika pendidikan kesehatan tentang perawatan
payudara masa nifas diberikan pada trimester I dan II akan membutuhkan
jarak waktu 15-20 minggu sampai memasuki masa nifas, semakin lama
informasi yang tersimpan maka akan semakin menghilang karena
dimasuki oleh informasi- informasi baru (Saosa, 2011). Pemberian ASI ke
bayi dianjurkan sedini mungkin, misalnya tiga puluh menit setelah
melahirkan. Jika pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara
diberikan pada saat ibu memasuki masa nifas akan kurang efektif
dilakukan, karena dua belas jam setelah melahirkan ibu dianjurkan untuk
memberikan ASI kepada bayi dan ibu sudah harus mengetahui masalah
pada payudara serta merawatnya (Astutik 2014).

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera secara


fisik, mental, dan sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem,
fungsi dan proses reproduksi. World Health Organization (WHO) dalam
Nikmah menyatakan bahwa masalah kesehatan reproduksi wanita yang
buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang
menyerang para wanita di seluruh dunia. Salah satu masalah kesehatan
reproduksi yang sejak lama menjadi persoalan bagi wanita adalah
masalah keputihan.

Keputihan atau yang disebut juga dengan istilah white discharge


atau vaginal discharge, atau leukore atau flour albus. Keputihan adalah
keluarnya cairan selain darah dari liang vagina yang dapat menyebabkan
rasa gatal di area kewanitaan.Keputihan ada yang bersifat fisiologis dan
patologis. Keputihan bersifat fisiologis yaitu keputihan yang timbul akibat
proses alami dalam tubuh. Keputihan bersifat patologis yaitu keputihan

4
yang timbul karena infeksi dari jamur, bakteri dan virus. Keputihan
patologis merupakan tanda dari adanya kelainan alat repoduksi sehingga
jumlah, warna, dan baunya perlu diperhatikan. Keputihan patologis yang
tidak tertangani dengan baik dan dialami dalam waktu yang lama akan
berdampak pada terjadinya infeksi saluran reproduksi. Pribakti dalam
Kursani menyebutkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi
wanita menunjukan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling
tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalami
sebanyak dua kali atau lebih.

Keputihan dapat disebabkan oleh beberapa faktor pencetus.


Keputihan fisiologis dapat disebabkan beberapa faktor seperti : Bayi yang
baru lahir kira-kira 10 hari, keputihan ini disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen dari ibunya; Masa sekitar menarche atau pertama
kalinya haid datang, keadaan ini ditunjang oleh hormon estrogen; Masa di
sekitar ovulasi karena poduksi kelenjar-kelenjar rahim dan pengaruh dari
hormon estrogen serta progesterone; Seorang wanita yang terangsang
secara seksual; Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya suplai
darah ke vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya
selaput lendir vagina; Akseptor kontrasepsi pil yang mengandung hormon
estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan lendir servik menjadi
lebih encer; Kelelahan fisik.

Keputihan patologis disebabkan oleh dua faktor pencetus yaitu


faktor infeksi dan non-infeksi. Faktor infeksi diakibatkan karena bakteri,
jamur, parasit dan virus. Faktor non-infeksi bisa diakibatkan karena
masuknya benda asing ke vagina, membersihkan daerah vagina yang
kurang bersih, penggunaan celana yang tidak menyerap keringat, jarang
mengganti celana dalam maupun pembalut saat menstruasi dan
perawatan saat menstruasi yang kurang benar. (Khairuzzaman, 2016)

Kesehatan merupakan modal awal dan paling penting bagi semua


orang untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun seringkali gaya
hidup kita menjadi antiklimaks bagi kesehatan itu sendiri, pola tidur yang
tidak teratur, mengkonsumsi makanan yang tidak menyehatkan bagi
tubuh dan masih banyak lagi hal-hal yang kita lakukan yang malah

5
membuat tubuh kita mendapatkan masalah kesehatan. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengeruhi kesehatan masyarakat yaitu kesehatan
lingkungan ,kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan


sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu
atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan
yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan
karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan
perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor
kesehatan lingkungan.

Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam


suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan yang menjadi
pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerjaan dan masyarakat
sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja bertujuan untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,
dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan
perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit atatu gangguan-gangguan kesehatan akibat
kerja atau lingkungan kerja.

Olahraga merupakan kegiatan fisik yang semua orang bisa


melakukan dan tidak perlu biaya mahal untuk melakukannya. Dengan
melakukan olahraga yang teratur kita bisa mendapatkan tubuh yang
sehat dan badan yang bugar. Kegiatan fisik secara tidak langsung dapat
melatih organ tubuh untuk berfungsi secara optimal. Tubuh seseorang
yang sering berolahraga akan terlatih dengan kegiatan fisik yang akan
membuat kekuatan dan stamina seseorang menjadi lebih baik. Selain itu,
kegiatan olahraga yang baik juga akan membuat organ tubuh manusia
menjalani kinerja yang optimal. Ketika menjalani kegiatan olahraga,

6
maka jantung akan terpacu untuk mengalirkan lebih banyak darah
yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Melatih kekuatan jantung
dapat menjadi faktor penting guna mendukung seluruh fungsi organ tubuh
yang lainnya.

Berdasarkan data inspeksi kesehatan lingkungan dengan sarana


air minum resiko sedang Kabupaten Lombok Barat di wilayah Puskesmas
Gerung tahun 2019 kejadian sebesar 70,55 di Desa Kebon Ayu . itu
menandakan bahwa kesehatan lingkungan harus sangat diperhatikan
oleh pemerintah terlebih masyarakat Desa Kebon Ayu

Asuhan kebidanan Komunitas adalah salah satu bidang studi


dalam kurikulum D III Kebidanan dengan tujuan melaksanakan praktek
kebidanan secara komprehensif dengan memperhatikan budaya
setempat dan tatanan di komunitas dengan pendekatan manajemen
kebidanan dan didasari oleh konsep, keterampilan dan sikap profesional
bidan dalam asuhan di komunitas yang meliputi strategi pelayanan
kebidanan, manajerial, pengelolaan program KIA/KB di wilayah kerja UPT
BLUD Puskesmas Lingsar, penggerakkan dan meningkatkan peran serta
masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera.

Sikap dan kemampuan profesional seorang ahli madya kebidanan


khususnya di bidang pelayanan masyarakat yaitu dituntut untuk
mengabdikan diri kepada masyarakat, dibina sepanjang proses
pendidikan melalui berbagai bentuk pengalaman belajar yang
dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat. Pembinaan pendidikan
di masyarakat dapat diperoleh melalui adanya kesempatan yang
diberikan kepada mahasiswa untuk berlatih bekerja ditengah-tengah
masyarakat.

Untuk mewujudkan dan berlatih bekerja dimasyarakat diperlukan


pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam penerapan langsung (nyata)
di masyarakat, melalui Praktek Kerja Lapangan bersama masyarakat
melalui pelayanan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan dalam bentuk
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ).

7
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan
Kebidanan Mampu melakukan program pencegahan stunting serta
penyuluhan kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan dan
perawatan payudara pada ibu hamil, remaja, ibu bayi dan balita di
Dusun Presak Sidekarya dengan penyuluhan menggunakan media
lembar balik, poster, peragaan dengan pantum serta video terhadap
pengetahuan ibu bayi dan balita stunting di Kecamatan Lingsar, Lombok
Barat
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu hamil, remaja, ibu bayi dan balita
sebelum mendapatkan penyuluhan tentang stunting, kesehatan
reproduksi, kesehatan lingkungan dan perawatan payudara
b. Mengetahui pengetahuan ibu hamil, remaja, ibu bayi dan balita
setelah mendapatkan penyuluhan tentang stunting, kesehatan
reproduksi, kesehatan lingkungan dan perawatan payudara
c. Mengetahui peningkatan pengetahuan ibu hamil, remaja, ibu bayi
dan balita setelah mendapatkan penyuluhan tentang stunting,
kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan dan perawatan
payudara
C. LOKASI
Lokasi yang digunakan adalah wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Lingsar, dengan kriteria: Dengan melihat hasil pendataan mahasiswa dan
data dari cakupan wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Lingsar yaitu Desa
Batu Kumbung yang diantaranya , Dusun Batu Kumbung, Pondok Buak,
Karang Mas, Montong Tangar, Presak Sidekarya, Pengonong, dan Dusun
Manggong Kecamatan Lingsar, Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas
Lingsar mengenai stunting, kesehatan reproduksi, perawatan payudara dan
kesehatan lingkungan.
D. Waktu
Waktu pelaksanaan PKK (Askeb V) adalah mulai tanggal 9 September
sampai tanggal 25 September 2021 dilaksanakan pada pagi dan sore hari.
E. Pembimbing

8
Adapun pembimbing kelompok X ini adalah:
1. Sudarmi, SST., M.Biomed (Selaku Pembimbing Pendidikan)
2. Fitra Arsy Nur Cory’ah, SST., M.Keb (Selaku Pembimbing Pendidikan)
3. Yunita Marliana, SSiT., M.Keb (Selaku Pembimbing Pendidikan)
4. Nyoman Yuniari, SST (Selaku Pembimbing Pendidikan)

9
BAB II

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. ANALISIS SITUASI
Berdasarkan data-data dari kepala Dusun Presak Sidekarya mengenai
Desa binaan di dapatkan data binaan Dusun Presak Sidekarya yaitu sebagai
berikut:

1. IDENTITAS DESA/Dusun :
a. Nama Desa/Dusun : Desa Batu Kumbung/Dusun Presak
Sidekarya
b. Alamat Desa/Dusun : Dusun Presak Sidekarya, Desa Batu
Kumbung, Kecamatan Lingsar
c. Status Desa/Dusun : Definitif
2. GEOGRAFIS
a. Sifat geografis :
a. Luas Wilayah : ± 4,73 Ha

b. Batas Wilayah :
Utara : Gapuk

Selatan : Jembatan Gantung

Barat : Taman Ayu

Timur : Gerung Utara

c. Keadaan Tanah : Baik


d. Jenis Tanah : Basah
C. DEMOGRAFI
a. Jumlah penduduk : 5. 353 jiwa
1) Menurut kelompok Umur :
Berdasarkan kelompok umur, maka jumlah penduduk dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) 0 -59 bulan : 436 (44%)
b) 15 – 49 tahun : 555 orang (55%)

10
c) 50 – 59 tahun : 554 orang (55%)
d) >60 tahun : 339 orang (35%)

11
2) Menurut tingkat pendidikan :
Dari jumlah 2.500 KK, dapat dikelompokkan berdasarkan
tingkat pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a) Tidak sekolah atau tidak tamat SD/MI : 368 jiwa
b) PAUD/TK : 0 jiwa
c) SD/MI : 416 jiwa
d) SLTP/MTS : 174 jiwa
e) SLTA/MTS : 177 jiwa
f) Diploma/PT : 38 jiwa
3) Menurut pekerjaan KK :
Dari jumlah 2.500 KK, maka dapat dikelompokkan
berdasarkan pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
a) Tidak bekerja : 15 jiwa
b) Petani : 181 jiwa
c) Pedagang/wiraswasta : 300-400 jiwa
d) Nelayan : 0 jiwa
e) Buruh : 1750 jiwa
f) Pegawai swasta : 9 jiwa
g) PNS : 50 jiwa
4) Menurut Agama : seluruh penduduk Desa Kebon Ayu Islam
b. Angka Pertambahan Penduduk/tahun : 205 jiwa/tahun
c. Rasio laki dan perempuan : 721 : 917
d. Angka Melek Huruf : 68% (580)
e. Jumlah KK : 2.500 KK
f. Sarana dan prasarana peribadahan :
Masjid : 1 buah
Mushola : 5 buah
Pemakaman : 3 buah
g. Organisasi kemasyarakatan yang ada
Kelompok posyandu : 7 kelompok Posyandu

12
h. Tradisi/ adat/ kebiasaan masyarakat
1) Mendukung kesehatan :
a) Sunatan : ada
b) Cukuran : ada
c) Perkawinan : ada
d) Kesenian : tidak ada
2) Tidak mendukung kesehatan : tidak ada
3. Cakupan Program
a. Imunisasi : 100%
b. Pengobatan : 84%
c. Pemeriksaan kehamilan :
1) K1 : 100%
2) K4 : 91,53%
d. KB : 49,1%
e. Gizi : 99%
f. Kesehatan Bayi dan Balita : 99,0%
4. Data Vital Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi dan Balita :-
b. Angka Kematian Kasar :-
c. Angka Kelahiran Kasar :-
d. Angka Kesakitan :-
e. Angka Kematian Ibu :-
f. Angka Kematian Bayi baru lahir :-
g. Peran Serta Masyarakat :-
h. Kebutuhan Kesehatan yang dirasakan masyarakat : -

13
B. ANALISIS MASALAH

Tabel 1. Distribusi Jumlah KK Berdasarkan Umur Di Dusun Presak


Sidekarya

UMUR N %
15-49 th 203 60.4
50-59 th 70 20.8
>60 th 63 18.8
Total 336 100.0

Berdasarkan tabel di atas jumlah KK pada umur 15-49tahun yaitu 203


(60,4%), umur 50-59 tahun yaitu 70 (20,8%) dan umur >60 tahun yaitu 63
(18,8%).

Tabel 2. Distribusi Jumlah KK Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Presak


Sidekarya

Pendidikan N %
Tidak sekolah atau tidak 84 25
tamat SD/MI
PAUD/TK 5 1,49
SD/MI 112 33,3
SLTP/MTS 50 14,88
SLTA/MI 69 20,54
Diploma/PT 16 4,76
Total 336 100

Berdasarkan tabel di atas jumlah KK pada pendidikan tidak sekolah atau


tidak tamat SD/MI yaitu 84 (25%), PAUD/TK yaitu 5 (1,49%), SD/MI yaitu 112
(33,3%), SLTP/MTS yaitu 50 (14,88%), SLTA/MI yaitu 69 (20,54%), Diploma/PT
yaitu 16 (4,76%).

Tabel 3. Distribusi Jumlah KK Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Presak


Sidekarya

Pekerjaan Utama N %
Tidak Bekerja 24 7,14
Petani 175 47,81

14
Pedagang/Wiraswasta 38 10,38
Nelayan 0 0
Buruh 73 21,73
Pegawai Swasta 16 4,76
PNS 10 2,976
Total 336 100

Berdasarkan tabel di atas jumlah KK pada pekerjaan tidak bekerja yaitu


24 (7,14%), petani yaitu 175 (47,81%), Pedagang/Wiraswasta yaitu 38
(10,38%), Nelayanyaitu 0 (tidak ada), Buruh yaitu 73 (21,73%), Pegawai
Swastayaitu 16 (4,76%), PNS yaitu 10 (2, 976%).

Tabel 4. Distribusi Sumber Dana Yang Digunakan Untuk Berobat Ke


Fasilitas Kesehatan Di Dusun Presak Sidekarya

Sumber Dana N %
Tidak Ada 61 18.15
Tabungan/ Uang Tunai 1 0.30
JPA/ ASKES Miskin 8 2.380952
Dana Sehat 0 0
Askes/Bpjs/Jamkesmas 266 79.16667
Total 336 100.00

Berdasarkan tabel di atas jumlah Sumber dana yang tidak ada yaitu 61
(18,15%), tabungan/uang tunai yaitu 1 (0.30%), JPA/ ASKES Miskin yaitu 8
(2,38%), Dana Sehat yaitu 0 (tidak ada), Askes/Bpjs/Jamkesmas yaitu 266
(79,16%).

Tabel 5. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kesehatan Di Dusun


Presak Sidekarya

Jumlah Bumil N %
Hamil 4 100%
Tidak Hamil 0 0
Total 4 100%

Berdasarkan tabel di atas jumlah ibu hamil yaitu 4 (100%) dan tidak hamil
yaitu 0 (0%).

15
Tabel 6. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan
Kehamilan

Jumlah Pemeriksaan Kehamilan N %


Tidak pernah 0 0
< 4 kali 0 0
>4 kali 4 100
Total 4 100

Berdasarkan tabel di atas jumlah ibu hamil berdasarkan pemeriksaan


kehamilan terendah <4 kali yaitu tidak pernah sebanyak 0 (0%). Hal ini
menunjukkan bahwa ibu hamil sering memeriksakan kandungannya.

Tabel 7. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT

Imunisasi TT N %
Belum Pernah 0 0
Tidak Lengkap 2 50
Lengkap 2 50
Total 4 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah ibu hamil berdasarkan imunisasi TT tidak


lengkap yaitu 2 (50%) dan imunisasi lengkap yaitu 2 (50%).

Tabel 8. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Yang Melakukan Perawatan Payudara

Perawatan Payudara N %
Ya 2 50
Tidak 2 50

Berdasarkan data tabel jumlah ibu hamil yang melakukan perawatan


payudara yaitu 2 (50%) dan tidak melakukan perawatan payudara yaitu 2 (50%).

16
Tabel 9. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Senam Hamil

Senam Hamil N %
Ya 0 0
Tidak 4 100

Berdasarkan data tabeljumlah ibu hamil berdasarkan senam hamil


terbanyak yaitu ibu tidak melakukan senam hamil yaitu 4 (100%).Hal ini karena
banyak Ibu hamil yang belum pernah melakukan senam hamil.

Tabel 10. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pola Makan

Pola Makan N %
Setiap hari 4 100
2-3 kali/minggu 0 0
sebulan sekali/ tiak pernah 0 0

Berdasarkan data tabel diatas jumlah ibu hamil berdasarkan pola makan
terbanyak yaitu setiap hari sebanyak 4 (100%).

Tabel 11. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Selera Makan

Status Gizi Ibu Hamil (IMT) N %


Berat Badan Berkurang <18,5 kg/m2 1 25
Berat Badan Berlebih (25-29,9 kg/m2) 0 0
Obesitas (>30 kg/m2) 0 0
Normal (>30 kg/m2) 3 75

Berdasarkan data tabel 10 jumlah ibu hamil berdasarkan selera makan


terendah yaitu 1 (25%).

Tabel 12. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Status KEK

Status KEK Ibu Hamil N %


KEK 0 0
Tidak KEK 4 100
Total 4 100

Berdasarkan tabel di atas jumlah ibu hamil berdasarkan status KEK yaitu
0 (0%) dan tidak KEK sebanyak 4 (100%).

17
Tabel 13. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Makanan Pantangan Di
Dusun Presak Sidekarya

Makanan Pantangan N %
Ada 0 0
Tidak Ada 4 100
Total 4 100

Berdasarkan data tabel 14 jumlah ibu hamil berdasarkan makanan


pantangan terbanyak yaitu tidak ada 4 (100%) dan terendah yaitu ada 0 (0%).

Tabel 14. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Peningkatan BB Di


Dusun Presak Sidekarya

Peningkatan BB N %
Ada peningkatan sesuai UK 4 100
Tidak ada peningkatan BB 0 0
Total 4 100

Berdasarkan data tabel 14 jumlah ibu hamil berdasarkan peningkatan BB


yaitu ada peningkatan sesuai UK sebanyak 4 (100%) dan tidak ada peningkatan
BB sebanyak 0 (0%). Hal ini tidak ada masalah mengenai berat badan.

Tabel 15. Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Status Anemia

Status Anemia N %
HB≥11gr% 4 100
HB<11gr% 0 0
 Total 4 100

Berdasarkan data tabel jumlah ibu hamil berdasarkan status anemia


terbanyak yaitu HB ≥11 gr% 4 (100%).

Tabel 16. Distribusi Jumlah Ibu Nifas

Jumlah Ibu Nifas N %


Ada 1 100
Tidak ada 0 0
Total 1 100

18
Dari tabel 15 diatas jumlah ibu nifas di Dusun Presak Sidekarya yaitu 1
(100%).

Tabel 17. Distribusi Jumlah Ibu Nifas Yang Memeriksakan Kesehatannya

Ibu Nifas Periksa Kesehatan N %


Ya 0 0
Tidak 1 100

Dari tabel di atas jumlah ibu nifas yang memeriksakan kesehatannya yaitu
ibu hamil tidak pernah memeriksakan kesehatannya sebanyak 1 (100%).

Tabel 18. Distribusi Jumlah Ibu Nifas Yang Memeriksakan Kesehatannya

Frekuensi Pemeriksaan Ibu Nifas N %


≥2 kali 0 0
<2 kali 0 0
Tidak pernah 1 100

Dari tabel di atas jumlah ibu nifas berdasarkan jumlah pemeriksaan


kesehatan terbanyak yaitu tidak pernah sebanyak 1 (100%).

Tabel 19. Distribusi Ibu Nifas Yang Mengalami Komplikasi

Komplikasi Masa Nifas N %


Ada 0 0
Tidak ada 1 100

Berdasarkan tabel di atas ibu nifas yang mengalami komplikasi yaitu tada
yang mengalami komplikasi sebanyak 1 (100%).

Tabel 20. Distribusi Jumlah Ibu Nifas Yang Melakukan Perawatan Payudara

Ibu Nifas Yang Melakukan Perawatan Payudara N %


Iya 1 100
Tidak 0 0
Berdasarkan data tabel diatas terbanyak yaitu ibu nifas yang melakukan
perawatan payudara 1 (100%).

Tabel 21. Distribusi Jumlah Ibu Nifas yang Melakukan Senam Nifas

19
Ibu Nifas Yang Senam Nifas N %
Pernah 0 0
Tidak pernah 1 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah ibu nifas yang tidak pernah melakukan
senam nifas yaitu 1 (100%).

Tabel 22. Distribusi Ibu yang Memiliki anak berusia 0-59 bulan di Dusun
Presak Sidekarya

Anak Usia 0-59 Bulan N %


Iya 106 100
Tidak 0
Total 106 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah ibu yang memiliki anak berusia 0-59
bulan yaitu 106 KK (100%).

Tabel 23. Distribusi Jumlah Ibu Yang Membawa Bayinya Ke Posyandu

Ibu Yang Membawa Bayi Ke POSYANDU N %


Ya 90 84,90
Tidak 16 4,76

Berdasarkan tabel diatas jumlah ibu yang membwa bayinya ke posyandu


yaitu 90 KK.

Tabel 24. Distribusi Jumlah bayi yang memiliki KMS/Buku KIA

Penimbangan Anak pada KMB/Buku KIA N %


0,94339
Di Bawah Garis Merah 1 6
Status Penimbangan Tidak Naik 0 0
Status Penimbangan Naik 105 99,0566
Total 106 100

20
Berdasarkan tabel di atas jumlah bayi yang BGM yaitu 1 (0,94%),
penimbangan turun yaitu 0 (0%) dan penimbangan naik yaitu 105 (99,05%).

Tabel 25. Distribusi Jumlah Berapa Lama Ibu Memberikan ASI Eksklusif
Pada Anak

ASI Eksklusif N %
81,1320
> 6 bulan 86 8
18,8679
< 6 bulan 20 2
Tidak Pernah 0 0
Total 106 100

Berdasarkan data tabel diatas jumlah berapa lama ibu memberikan asi
eksklusif pada anak yaitu >6 bulan sebanyak 86 (81,13%) dan <6 bulan
sebanyak 20 (18,86%) terendah yaitu tidak pernah memberikan 0 (0%).

Tabel 26. Distribusi Jumlah Berapa Lama Ibu Memberikan ASI Pada Anak

Lama Pemberian ASI N %


2,83018
< 4 bulan 3 9
39,6226
4-12 bulan 42 4
57,5471
> 12 bulan 61 7
106 100

Berdasarkan table 30 jumlah lama ibu memberikan ASI terbanyak yaitu >12
bulan 61 (57,54%) dan terendah yaitu <4 bulan 3 (2,83%).

Tabel 27. Distribusi Jumlah Anak yang Mendapatkan Vitamin A

Anak Yang Mendapatakan Kapsul Vitamin A N %


Tidak/tidak tahu 11 10,37736
Belum waktunya (umur belum 6 bln) 10 9,433962
Ya 85 80,18868
Total 106 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi jumlah anak yang mendapatkan vitamin


A yaitu 85 (80,18%) dan yang tidak yaitu 11 (10,37%).

21
Tabel 28. Jumlah Pemantauan Perkembangan KPSP/DDST

Pemantauan Perkembangan KPSP/DDST N %


12,2641
Pernah 13 5
87,7358
Tidak pernah 93 5
Total 106 100
Berdasarkan tabel diatas pemantauan perkembangan KPSP/DDST yang
pernah sebanyak 13 (12,26%), yang tidak pernah sebanyak 93 (87,73%) .

Tabel 29. Distribusi Jumlah Anak Usia 6-12 tahun

Kesehatan Anak Sekolah Usia 6-12 tahun N %


Ya 102 96,22642
Tidak 4 3,773585
 Total 106 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah anak usia 6-12 tahun yang ya sebanyak
102 (96,22%) dan tidak sebanyak 4 (3,77%).

Tabel 30. Distribusi Jumlah Kebiasaan Mencuci Tangan Pada Anak

Kebiasaan mencuci tangan pada anak N %


Tidak/tidak tahu 90 84,90566
Ya 16 15,09434
Total 106 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah kebiasaan mencuci tangan pada anak


sejumlah 16 (15,09) dan yang tidak sebanyak 90 (84,90%).

Tabel 31. Distribusi Jumlah Responden Yang Menggunakan Alat


Kontrasepsi KB di Dusun Presak Sidekarya

Alat Kontrasepsi N %
Belum pernah mengunakan 1 0,70922
Pernah/tidak menggunakan lagi 9 6,382979
Sekarang sedang menggunakan 131 92,9078

22
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang sedang menggunakan
alat kontrasepsi sebanyak 131 (92,90%), yang pernah tapi tidak menggunakan
lagi sebanyak 9 (6,38%), dan yang belum pernah menggunakan kontrasepsi
sebanyak 1 (0,70%).

Tabel 32. Distribusi Alat Kontrasepsi Yang Digunakan

Alat Kontrasepsi Yang Digunakan N %


MOW 2 1,41844
MOP 0 0
IUD 13 9,219858
Pil 10 7,092199
Suntik 76 53,90071
Implant 40 28,36879
Kondom 0 0
Total 141 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang menggunakan alat


kontrasepsi suntik sebanyak 76 (53,90 %) dan yang Paling sedikit menggunakan
alat kontasepsi MOW sebanyak 2 (1,41%).

Tabel 33. Distribusi Jumlah Menopause

Jumlah anggota keluarga >45 N %


45-59 tahun 106 56,08466
60-70 tahun 44 23,28042
75-90 tahun 36 18,94737
>90 tahun 3 1,587302
Total 189 99,89975

Berdasarkan tabel diatas jumlah menopause terbanyak di umur 45-59


tahun sebanyak 106 (56,08%), dan terendah di umur >90 tahun sebanyak 3
(1,58%).

Tabel 34. Distribusi Jumlah Lansia Yang Mengikuti Posyandu Di Dusun


Presak Sidekarya

Jumlah Mengikuti Posyandu LANSIA N %


Tidak ada 60 31,7
Tidak mengikuti 89 47,08
Mengikuti 40 21,16

23
Total 189 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah lansia yang mengikuti posyandu sebanyak


40 (21,16%), yang terbanyak yaitu tidak mengikuti posyandu sebanyak 89
(47,08%).

Tabel 35. Distribusi Jumlah Lansia Yang Mengeluh Sakit Di Dusun Presak
Sidekarya

LANSIA Mengeluh Sakit N %


Tidak ada 158 83,6
Ada 31 16,4
Total 189 100

Berdasarkan tabel diatas jumlah lansia yang tidak mengeluh sakit


sebanyak 158 (83,6%) dan yang mengeluh sakit sebanyak 31 (16,4%).

Tabel 36. Distribusi Jumlah Lansia Yang Melakukan Pengobatan di Dusun


Presak Sidekarya

Pengobatan LANSIA N %
Pergi ke non medis 7 3,70
Diobati sendiri 7 3,7
Berobat ke sarana kesehatan 175 92,5
Lain-lain 0 0
Total 189 100

Berdasarkan table diatas jumlah lansia yang melakukan pengobatan di


sarana kesehatan sebanyak 175 (92,59%) dan yang berobat sendiri maupun ke
non medis sebanyak 7 (3,70%).

Tabel 37. Distribusi Pola Makan Lansia

Pola Makan LANSIA N %


Kurang 2 1,05
Cukup 84 44,4
Baik 103 54,5
Total 189 100

24
Berdasarkan table diatas distribusi pola makan lansia yakni baik sejumlah
103(54,4%).

Tabel 38. Distribusi Produktivitas/Tingkat Aktifitas Pada Lansia (Usia


Lanjut)

Tingkat Aktifitas LANSIA N %


Bekerja/pekerjaan rumah
rutinitas/berkebun 167 88,35
Jalan-jalan 20 10,58
Senam/olahraga/hobby 1 0,52
Lain-lain 1 0,52
Total 189 100

Berdasarkan tabel diatas Distribusi tingkat aktifitas pada lansia yakni rata-
rata yang terbanyak bekerja/pekerjaan rumah rutinitas/berkebun sebanyak 167
(88,35%) dan terendah yaitu senam/olahraga yaitu 1 (0,52%).

Tabel 39. Distribusi Pola Makan

Pola Makan N %
9,82142
Tidak teratur
33 9
90,1785
Teratur 3-4 kali sehari
303 7
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas pola makan yang terbanyak yaitu teratur 3-4 kali
sehari sebanyak 303 (90,17%).

Tabel 40. Distribusi Jenis makanan Sehari-hari

Jenis Makanan N %
0,59523
Tidak bervariasi/1 jenis zat makanan
2 8
Bervariasi mengandung 2-3 jenis zat makanan 67,5595
saja 227 2
31,8452
Bervariasi dengan jenis zat makanan lengkap
107 4
Total 336 100

25
Berdasarkan tabel diatas jenis makanan sehari-hari yang terbanyak yaitu
bervariasi mengandung 2-3 jenis zat makanan saja yaitu 227 (67,55%).

Tabel 41. Distribusi Kebiasaan Sarapan Pagi

Kebiasaan Sarapan pagi N %


4,46428
Tidak pernah 15 6
95,5357
Ya 321 1
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas kebiasaan sarapan pagi yang terbanyak ya yaitu


321 (95,53%).

Tabel 42. Distribusi Menjaga Kebersihan Tubuh

Menjaga Kebersihan Tubuh N %


29,4642
Baik
99 9
70,5357
Cukup
237 1
Kurang 0 0
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas menjaga kebersihan tubuh yang terbanyak yaitu


cukup sebanyak 237 (70,53%).

Tabel 43. Distribusi Kebiasaan Mencuci Tangan

Kebiasaan Mencuci Tangan N %


22,3214
Baik
73 3
76,7857
Cukup
259 1
0,89285
Kurang
4 7
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas kebiasaan mencuci tangan yang terbanyak yaitu


cukup yaitu 259 (76,78%).

Tabel 44. Distribusi Kebiasaan Menggosok Gigi

26
Menggosok Gigi N %
Baik 84 25
Cukup 249 74,10714
Kurang 3 0,892857
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas kebiasaan menggosok gigi yang terbanyak yaitu


cukup yaitu 249 (74,10%).

Tabel 45. Distribusi Jenis Rumah

Jenis Rumah N %
0,59523
Tidak permanen 2 8
Semi Permanen 31 9,22619
90,1785
Permanen 303 7
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas jenis rumah yang tidak permanen yaitu sebanyak
2 (0,59%) dan permanen sebanyak 303 (90,17%).

Tabel 46. Distribusi Tersedia Jendela/Ventilasi Udara

Keadaan Ventilasi Rumah N %


Tidak Ada Jendela/Fentilasi 11 3,27381
Ada Tetapi Tidak Pernah/Jarang Di 44,3452
Buka 149 4
52,3809
Ada Dan Di Buka Setiap Hari
176 5
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi tersedia jendela/ventilasi udara


terbanyak yaitu ada dan dibuka setiap hari yaitu 176 (52,38%).

Tabel 47. Distribusi Keadaan Penerangan/Pencahayaan Alami Rumah

Penerangan Rumah N %
2,08333
Kurang Baik
7 3
51,7857
Cukup
174 1
Baik 155 46,1309

27
5
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi keadaan penerangan/pencahayaan


alami rumah terbanyak yaitu cukup/remang-remang yaitu sebanyak 174
(51,78%).

Tabel 48. Distribusi Terdapat Halaman/Pekarangan Disekitar Rumah

Halaman Rumah N %
Tidak Ada 48 14,28571
Ada Tetapi Menyatu Dengan
Tetangga/Sempit/Tidak Dimanfaatkan 225 66,96429
Ada Luas/Dimanfaatkan 63 18,75
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi terdapat halaman/pekarangan di sekitar


rumah terbanyak yaitu ada tetapi menyatu dengan tetangga/sempit/tidak ada
yaitu sebanyak 225 (66,96%).

Tabel 49. Distrbusi Kebersihan Rumah

Kebersihan Rumah N %
1,78571
Kurang Baik
6 4
69,9404
Cukup
235 8
28,2738
Baik
95 1
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi kebersihan rumah yang terbanyaik yaitu


cukup yaitu sebanyak 235 (69,94%).

Tabel 50. Distribusi Sumber Air Untuk Memasak Dan Minum

Sumber air untuk memasak dan minum N %


Air Sungai/Danau/Irigasi 0 0

28
Penampung Air Hujan 0 0
83,0357
Mata Air
279 1
Sumur 10 2,97619
Air Mineral/Membeli 0 0
Air Ledeng/PDAM 47 13,9881
Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi sumber air untuk memasak dan


diminum terbanyak yaitu sumur yaitu 279 (83,03%).

Tabel 51. Distribusi Kebiasaan Mengkonsumsi Air

Kebiasaan Mengkonsumsi Air N %


20,8333
Dimasak
70 3
79,1666
Tidak Dimasak/Langsung Tidur
266 7
Total 336 100

Berdasarkan table diatas distribusi kebiasaan mengkonsumsi air terbanyak


yaitu tidak dimasak yaitu sebanyak 266 (79,16%).

Tabel 52. Distribusi Buang Air Bersih

Buang Air Besar N %


0,59523
Sembarang Tempat
2 8
0,29761
Di Kebun
1 9
Di Kali/Pantai 37 11,0119
22,9166
WC Terbuka/Cemplung
77 7
65,1785
WC Tertutup
219 7
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi buang air bersih terbanyak yaitu wc


tertutup yaitu sebanyak 219 (65,17%).

29
Tabel 53. Distribusi Jarak Sumber Air Dengan Septic Tank

Jarak Sumber Air dengan Septic Tank N %


< 10 Meter 49 14,58333
> 10 Meter 287 85,41667
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi jarak sumber air dengan septic tank
terbanyak yaitu >10 meter yaitu sebanyak 287 (85,41%).

Tabel 54. Distribusi Saluran Limbah Rumah

Saluran Limbah N %
Tidak Ada/Sembarang 147 43,75
ada tidak 6,84523
lancar/menggenang/tersumbat 23 8
49,4047
ada, lancer 166 6
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi saluran limbah rumah terbanyak yaitu


ada lancar yaitu sebanyak 166 (49,40%).

Tabel 55. Distribusi Pembuangan Sampah

Pembuangan Sampah N %
Di Buang Sembarangan Tempat
Terbuka 10 2,97619
44,6428
Di Buang Kesungai/Pantai/Selokan
150 6
Ditimbun/Ditanam 10 2,97619
31,8452
Dibakar
107 4
17,5595
Ditampung
59 2
Lain-Lain 0 0
 Total 336 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi pembuangan sampah terbanyak yaitu di


buang ke sungai yaitu sebanyak 150 (44,64%).

Tabel 56. Distribusi Kandang Ternak

30
Kandang Ternak N %
9,82142
Ada, Dalam Rumah/Menempel Dalam Rumah
33 9
36,3095
Ada, Jauh Dari Rumah
122 2
53,8690
Tidak Ada
181 5
 Total 336 100

Berdasarkan table diatas distribusi kandang ternak terbanyak yaitu tidak


ada yaitu sebanyak 181 (53,86%).

C. PRIORITAS MASALAH

Dari permasalahan yang diuraikan di atas, guna efektivitas dan


efesiensinya program pembinaan, maka perlu disusun prioritas masalah.
Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = I ( I1 – I7 ) x T x R

Keterangan :
P = Prioritas masalah
I1 = Prevalence : Angka kejadian ( besar masalah )
I2 = Severity : Akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut
I3 = Increanse : Kenaikan besarnya masalah
I4 = Degree an Need Meet : Keinginan masyarakat yang tidak bisa
terpenuhi
I5 = Social : Keuntungan sosial akibat dipenuhinya I 4
I6 = Public concern : Perhatian atau rasa peduli dari masyarakat
I7 = Political clearance = suasana politik
T = Teknologi yang akan dipakai
R = Sumber daya

Adapun skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

31
Tabel : Tabel Skala Prioritas Masalah Asuhan Kebidanan Keluarga

Kriteria Nilai

1 2 3
I1 Prevalensi = Angka kejadian
 Angka kejadian tinggi 5
 Angka kejadian sedang 3
 Angka kejadian rendah 1
I 2. Saverity =Akibat yang ditimbulkan
 Akibat berat 5
 Akibat sedang 3
 Akibat ringan 1
I 3. Incrence= Kenaikan besarnya masalah
 Kenaikan Tinggi 5
 Kenaikan sedang 3
 Kenaikan ringan 1
I.4. Keinginan masyarkat yang tidak bisa dipenuhi
 Tinggi 5
 Sedang 3
 Rendah 1
I.5. Keuntungan sosial akibat dipenuhinya 1.4
 Tinggi 5
 Sedang 3
 Rendah 1
1 6. Perhatian masyarakat pada masalah
 Tinggi 5
 Sedang 3
 Rendah 1

1 7. Political klinik : suasana politik


 Tenang 5
 Sedang 3
 Tidak tenang 1

T Tekhnologi yang akan dipakai 5


 Sangat sulit dilakukan 3
 Sulit dilakukan 1
 Mudah dilakukan

R Sumber daya
 Tersedia 2
 Tidak tersedia 1

32
Sumber : Data Sekunder

Dari cara pendekatan diatas didapatkan prioritas masalah sebagai berikut :


Tabel : Prioritas Masalah
I
Indikator T R P RK
1 2 3 4 5 6 7

1 3 5 3 3 5 1 5 1 2 50 II

2 5 3 5 5 3 1 5 1 2 54 I

3 3 3 5 1 5 3 5 1 2 50 III

4 5 3 3 3 3 1 5 1 2 46 IV

5 5 1 3 1 3 1 3 1 2 34 V

Sumber : Data Primer

33
Keterangan Indikator :

1. Status kesehatan ibu hamil


2. Status kesehatan bayi dan balita
3. Status kesehatan anak sekolah
4. Menopause dan Kesehatan Lansia
5. Kesehatan lingkungan

Prioritas Masalah :
1. Status kesehatan bayi dan balita
2. Status Kesehatan Ibu Hamil
3. Status kesehatan anak sekolah
4. Menopause dan kesehatan lansia
5. Kesehatan lingkungan

Dari skor tabel diatas, kami dapat memprioritaskan masalah Kesehatan


ibu dan anak yaitu :
1. Status kesehatan bayi dan balita
Status kesehatan bayi dan balita dari 106 bayi dan balita, 93 balita
belum pernah mendapatkan pemantauan KPSP/ DDST.
2. Status Kesehatan Ibu Hamil
Status Kesehatan Ibu Hamil, dari 4 ibu hamil, 2 ibu hamil tidak
melakukan perawatan payudara, 4 ibu hamil belum melakukan
senam hamil, 1 ibu hamil yang mengalami obesitas, dan 1 ibu hamil
yang memiliki berat badan kurang.
3. Status Kesehatan Anak Sekolah
Status kesehatan anak sekolah, jumlah kebiasaan mencuci tangan
pada anak sejumlah 16 orang dan yang tidak sebanyak 90 orang.

4. Status Kesehatan Lansia


Status kesehatan lansia, dari 189 lansia, yang tidak mengikuti
posyandu lansia sebanyak 89 orang, pergi ke nonmedis sebanyak 7,
dan berobat ke sarana kesehatan sebanyak 105

5. Kesehatan Lingkungan

34
Kesehatan lingkungan berdasarkan distribusi frekuensi, masyarakat
yang membuang sampah sembarangan sebanyak 10, dibuang
kesungai 150, ditimbung sebanyak 10, dibakar sebanyak 107. Dan
berdasarkan kebersihan rumah yang terbanyak yaitu cukup
sebanyak 235 . dan berdasarkan distribusi frekuensi kandang ternak
sebanyak tidak memiliki kandang ternak sebanyak 181.

35
BAB III

PROGRAM PEMBINAAN

A. Perencanaan Pembinaan
1. Mengadakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak
sekolah.
2. Penyuluhan pengaruh perkawinan dini terhadap kesehatan reproduksi
dan penyakit infeksi menular seksual kepada remaja.
3. Pemberian edukasi dan pembagian Leaflet mengenai kesehatan
lingkungan.
4. Mengadakan senam lansia, pemeriksaan tekanan darah dan
penimbangan berat badan pada lansia.
5. Penyuluhan mengenai pengaturan pola makan nutrisi, tanda bahaya
pada ibu hamil, P4K dan mengadakan senam hamil.
6. Penyuluhan mengenai alat kontrasepsi pada pasangan usia subur.
7. Mengadakan lomba balita sehat.

B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Mengadakan PHBS pada anak sekolah
a. Hari /tanggal : Jum’at, 17 September 2021
b. Tempat : Posko Mahasiswa PKK
c. Sasaran : 20 orang
d. Yang hadir : 30 orang
e. Kegiatan : Mengajarkan cuci tangan dan sikat
gigi yang benar.
f. Kendala/hambatan : Tidak ada
2. Penyuluhan pengaruh perkawinan dini terhadap kesehatan reproduksi
dan penyakit infeksi menular seksual kepada remaja.
a. Hari /tanggal : Sabtu 18 September 2021
b. Tempat : Balai Pertemuan Remaja
c. Sasaran : 15 orang
d. Yang hadir : 20 orang

36
e. Kegiatan : Penyuluhan pengaruh perkawinan
dini terhadap kesehatan reproduksi dan penyakit infeksi menular
seksual kepada remaja.
f. Kendala/hambatan : Tidak ada
3. Pemberian edukasi dan pembagian Leaflet mengenai kesehatan
lingkungan.
a. Hari /tanggal : Minggu, 19 September 2021
b. Tempat : Lingkungan Dusun Presak
c. Sasaran : 40 orang
d. Yang hadir : 40 orang
e. Kegiatan : Memberikan edukasi dan
membagian Leaflet mengenai kesehatan lingkungan.
f. Kendala/hambatan : tidak ada kendala/hambatan
4. Mengadakan senam lansia, pemeriksaan tekanan darah dan
penimbangan berat badan pada lansia.
a. Hari/tanggal : Minggu, 19 September 2021
b. Tempat : Balai Posyandu
c. Sasaran : 15 orang
d. Yang hadir : 10 orang
e. Kegiatan : Melakukan senam lansia,
pemeriksaan tekanan darah dan penimbangan berat badan pada
lansia.
f. Kendala/hambatan : tidak ada hambatan
5. Penyuluhan mengenai pengaturan pola makan nutrisi, tanda bahaya
pada ibu hamil, P4K dan mengadakan senam hamil.
a. Hari/tanggal : Senin, 20 September 2021
b. Tempat : Posko Mahasiswa PKK
c. Sasaran : 4 orang
d. Yang hadir : 2 orang
e. Kegiatan : Penyuluhan mengenai pengaturan
pola makan nutrisi, tanda bahaya pada ibu hamil, P4K dan
mengadakan senam hamil.
f. Kendala/hambatan : tidak ada hambatan

37
6. Penyuluhan mengenai alat kontrasepsi pada pasangan usia subur.
a. Hari/tanggal : Selasa, 21 September 2021
b. Tempat : Posko Mahasiswa PKK
c. Sasaran : 5 orang
d. Yang hadir : 7 orang
e. Kegiatan : Penyuluhan mengenai alat
kontrasepsi pada pasangan usia subur
f. Kendala/hambatan : tidak ada hambatan
7. Mengadakan lomba balita sehat
a. Hari/tanggal : Rabu, 22 September 2021
b. Tempat : Posko Mahasiswa PKK
c. Sasaran : 30 balita
d. Yang hadir : 15 balita
e. Kegiatan : Mengadakan lomba balita sehat
f. Kendala/hambatan : tidak ada hambatan

C. Hasil Kegiatan
1. Mengadakan PHBS untuk anak sekolah yang berusia 6-12 tahun
sebanyak 30 orang, dengan mengajarkan cara mencuci tangan yang
baik dan benar serta mengajarkan cara menggosok gigi yang benar,
dilakukan di posko mahasiswa PKK.
2. Penyuluhan pengaruh perkawinan dini terhadap kesehatan reproduksi
dan penyakit infeksi menular seksual kepada remaja dilakukan pada
remaja yang berusia 13-17 tahun yaitu sebanyak 20 orang dengan
menjelaskan tentang pengaruh perkawinan dini terhadap kesehatan
reproduksi dan penyakit menular seksual. Kegiatan ini dilakukan di
Balai Pertemuan Remaja
3. Pemberian edukasi dan pembagian Leaflet mengenai kesehatan
lingkungan dilakukan pada semua kalangan di lingkungan Presak
Sidekarya yaitu sebanyak 40 orang dengan menjelaskan tentang cara
mencuci tangan dengan langkah yang benar, membuang sampah
pada tempatnya, mengonsumsi makanan sehat, menggunakan jamban
bersih dan sehat, hindari setres, dan istirahat yang cukup

38
4. Mengadakan senam lansia, pemeriksaan tekanan darah dan
penimbangan berat badan pada lansia yang berusia >45 tahun
sebanyak 10 orang di Balai Posyandu
5. Penyuluhan mengenai pengaturan pola makan nutrisi, tanda bahaya
pada ibu hamil, P4K dan mengadakan senam hamil pada ibu hamil
yaitu sebanyak 2 orang dengan menjelaskan tentang pola nutrisi yang
baik, tanda bahaya pada ibu hamil, P4K, serta mengajarkan senam
hamil pada ibu. Kegiatan ini dilakukan di Posko Mahasiswa PKK
6. Penyuluhan mengenai alat kontrasepsi dilakukan pada pasangan usia
subur yaitu sebanyak 7 orang dengan menjelaskan pengertian alat
kontasepsi, macam-macam alat kontrasepsi, kerugiannya, dan
kelebihan alat kontrasepsi tersebut. Kegiatan ini dilakukan di Posko
Mahasiswa PKK
7. Mengadakan lomba balita sehat dilakukan pada balita yang berusia 2-
5 tahun sebanyak 15 orang. Dengan perlombaan meletakkan bola
pada keranjang. Kegiatan ini dilakukan di posko mahasiwa PKK.

D. Masalah dan Hambatan dalam Pelaksanaan


Tidak terdapat masalah dan hambatan selama pelaksanaan kegiatan.

39
BAB IV

PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) PADA ANAK


SEKOLAH
Dilaksanakan pada hari Jumat, 17 september 2021 pukul 16.00 wita
sampai selesai. Kegiatan ini dilakukan pada anak sekolah yang berumur 6-
12 tahun dengan sasaran 20 anak yang hadir sebanyak 30 anak. Jumlah
yang hadir lebih dari sasaran. Kegiatan ini berjalan lancar, dimulai dari
menanyakan kepada anak- anak yang bisa meragakan mencuci tangan
dengan benar, kemudian mengajarkan mencuci tangan yang baik dan
benar. Setelah itu, mengevaluasi cara mencuci tangan yang baik dan benar
setelah diajarkan. Begitupula dengan cara menggosok gigi yang benar.
Dengan kegiatan ini, anak-anak sekolah mampu mencuci tangan dan
menggosok gigi dengan baik dan benar.
B. PENYULUHAN PENGARUH PERKAWINAN DINI TERHADAP
KESEHATAN REPRODUKSI
Penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja ini dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 18 september 2021, bertempat di balai pertemuan
remaja, dengan jumlah sasaran 15 orang. Remaja yang hadir yaitu 20
orang sehingga melebihi dari sasaran yang ditetapkan. Kegiatan ini sangat
antusias dimana remaja sangat ingin tahu dengan penyuluhan yang kita
jelaskan dan banyak sekali mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini juga
didukung dengan sarana dan prasarana yang telah disediakan berupa
Laptop, lcd, video perkawinan dini alat dan satpel serta tempat yang cukup
luas untuk melakukan kegiatan.
C. PEMBERIAN EDUKASI DAN PEMBAGIAN LEAFLET MENGENAI
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 september 2021 pukul
07.30 wita di Lingkungan Dusun Presak Sidekarya. Mahasiswa
menetapkan sasaran 40 orang dan dari sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan tersebut tergolong berhasil
karena banyak sekali warga yang menanyakan berbagai hal dari edukasi
dan leatlet yang kami bagikan.

40
D. MENGADAKAN SENAM LANSIA, PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
DAN PENIMBANGAN BERAT BEBAN PADA LANSIA
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 19 september 2021 pukul
16.00 wita sampai selesai. Kegiatan ini dilakukan pada lansia yang
berumur >45 tahun dengan sasaran 15 orang yang hadir sebanyak 10
orang. Jumlah yang hadir kurang dari sasaran. Akan tetapi kegiatan ini
berjalan dengan lancar, dimulai dari pemeriksaan tekanan darah dan
penimbangan berat badan, serta melaksanakan senam lansia. Kegiatan ini
sangat antusias dimana lansia sangat bersemangat pada saat senam.
E. PENYULUHAN MENGENAI PENGATURAN POLA MAKAN NUTRISI,
TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL, P4K, DAN MENGADAKAN SENAM
HAMIL
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 september 2021 pukul 09.00
wita sampai selesai. Kegiatan ini dilakukan pada ibu hamil dengan sasaran
4 orang dan yang hadir sebanyak 2 orang. Jumlah yang hadir kurang dari
sasaran. Akan tetapi kegiatan ini berjalan dengan lancar, dimulai dari
menjelaskan pola nutrisi yang baik pada ibu hamil, menjelaskan tanda
bahaya ibu hamil, P4K, dan mengajarkan ibu cara melakukan senam hamil.
F. PENYULUHAN MENGENAI ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN
USIA SUBUR
Penyuluhan mengenai alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 September 2021, bertempat di
Posko Mahasiswa PKK, dengan jumlah sasaran 5 orang. Pasangan Usia
Subur yang hadir yaitu 7 orang sehingga melebihi dari sasaran yang
ditetapkan. Kegiatan ini sangat antusias dimana Pasangan Usia Subur
sangat ingin tahu dengan penyuluhan yang kita jelaskan. Kegiatan ini juga
didukung dengan sarana dan prasarana yang telah disediakan berupa
leaflet dan satpel.
G. MENGADAKAN LOMBA BALITA SEHAT
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 september 2021 pukul
16.00 wita sampai selesai. Kegiatan ini dilakukan pada balita dengan
sasaran 30 orang dan yang hadir sebanyak 15 orang. Jumlah yang hadir
kurang dari sasaran. Akan tetapi kegiatan ini berjalan dengan lancar,
dimulai dari menjelaskan kepada balita dan ibunya bagaimana cara

41
permainan lomba tersebut. Para balita sangat antusias untuk perlombaan
dan telah tepat mengikuti lomba yang sudah diarahkan.

H. MASALAH DAN HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN


Tidak terdapat masalah dan hambatan selama pelaksanaan kegiatan.

42
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari Kegiatan Praktek Kebidanan Komunitas (PKK) pada tanggal 9
September sampai 25 September 2021 di Dusun Presak Sidekarya, Desa
Batu Kumbung wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Lingsar dapat ditarik
kesimpulan:
1) Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas di
masyarakat berdasarkan analisa epidemilogi, biostatistik, demografi
serta ilmu sosial buaya dan prilaku
2) Mahasiswa dapat membuat perencanaan dalam penerapan asuhan
kebidanan dalam konteks keluarga, kelompok dan masyarakat
3) Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan kebidanan dalam
penerapan asuhan kebidanan dalam konteks keluarga, kelompok
dan masyarakat
4) Mahasiswa dapat melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan
dalam penerapan asuhan kebidanan dalam konteks keluarga,
kelompok dan masyarakat
5) Mahasiswa dapat menerapkan pendidikan kesehatan bagi keluarga
kelompok khusus dan masyarakat sehingga terjadi perubahan
perilaku masyarakat di bidang kesehatan

B. Saran

1. Bagi Pendidikan

Diharapkan dari pihak pendidikan terus meningkatkan kualitas


bimbingan dan menyediakan sarana dan prasarana untuk
mempermudah mahasiswa dalam segala hal selama melaksanakan
Praktik Kebidanan Komunitas (PKK)

43
2. Bagi Masyarakat

Diharapkan untuk masyarakat khususnya masyarakat di Dusun


Presak Sidekarya, Desa Batu Kumbung dapat terus melaksanakan
program yang telah diberikan untuk menuju masyarakat yang sehat dan
lingkungan yang bersih.

3. Bagi Pendidikan

Diharapkan mahasiswa untuk terus belajar agar dapat


melakasanakan tindakan kebidanan dalam konteks keluarga, kelompok
dan masyarakat.

C.

44
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.


Rhineka

Cipta, Jakarta. Dinkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

Khairuzzaman, M. Q. (2016) Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana.


Jakarta Selatan: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Asdi Mahasatya.


Jakarta.

Prijatni, I. and Rahayu, S. (2016) Asuhan Kebidanan Kehamilan. Available at:


http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.

Sartono. 2007. Masa Pertumbuhan Anak. Puspa Swara. Jakarta.

Sutani. 2008. Memahami Kebutuhan Anak. Rosdakarya. Bandung.

45
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DENAH KONDISI KIA/KB DESA KEBON AYU 2020

46
LAMPIRAN 2. PRODUK UNGGULAN

Link video : bit.ly/VideoPencegahanStunting

Grup WA Penyuluhan

47
LAMPIRAN 3. POA KELOMPOK

POA KELOMPOK
TGL MASALAH RENCANA TUJUAN TEMPAT SASARAN JUMLAH BIAYA/ PJ KET.
KEGIATAN SASARAN SUMBER
YANG HADIR
18/12/20 Masih ada bayi penyuluhan Agar ibu Media 10 ibu yang 10 orang swadaya Santhi Media yang
balita yang pencegahan mengetah whatsapp memiliki bayi digunakan
mengalami gizi stunting ui dan balita video,leaflet dan
buruk bagimana poster
mencegah
gizi buruk
19/12/20 Kurangnya Penyuluhan dan Agar Posko PKL 5 remaja putri 5 orang swadaya Hayuni Media yang
akses peragaan remaja purna digunakan
penyuluhan kesehatan mengetah ma pantum vulva
kesehatan reproduksi ui
reproduksi kesehatan
reproduksi
nya serta
menjaga
kesehatan
reproduksi
nya
19/12/20 Ibu hamil Penyuluhan Agar ibu Posyandu 20 ibu hamil swadaya Yelni,
belum pernah tentang perawatan hamil Proa zakina
melakukan payudara ibu hamil mengetah
perawatan ui cara
payudara melakukan
perawatan
payudara
19/12/20 Masih banyak Penyuluhan Agar WhatsApp Semua swadaya Dian Media yang

48
masyarakat tentang pentingnya masyarakt grup, kalangan (35 digunakan
yang kurang menjaga kesehatan mengetah Posyandu orang) leaflet dan
peduli tentang lingkungan ui tentang Proa, Posko poster
kesehatan pentingnya PKL
lingkungan menjaga
kesehtan
lingkungan

49
LAMPIRAN 4. DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Timestamp Nama Alamat Nama Kepala KK


12/18/2020 7:55:48 Yek Zidan Abaqori Penarukan Daye Yek Azis
12/18/2020 8:09:45 Adan alfa Penarukan daya Mustafa kemal
12/18/2020 8:47:53 Muhamad Nasib Gubuk Raden Tn Samidah
12/18/2020 8:50:47 Usniawati Proa Kamarudin
12/18/2020 9:01:04 Iqbal Maulana Penarukan daya Sahdan
12/18/2020 9:01:47 Rahmin Bakong Rumasa
12/18/2020 9:15:34 Nurjanah Proa Rahmat
12/18/2020 9:21:20 Rizka anaya Penarukan daye Syukur
Penarukan Daya desa Kebon
12/18/2020 9:35:07 Baiq Sri wahyuni Ayu Yek Aziz
1. Daftar Hadir Pencegahan Stunting via Google Form

50
2. Daftar Hadir Offline

51
52
LAMPIRAN 5. KUISIONER

1. Kuisioner pencegahan Stunting

Cara faktor- Perbe


pencegah faktor Cara Cara daan
an apa yang penye mende penc anak
stunting akan ibu bab gejala- teksi egah stuntin
lain yang lakukan stuntin gejala stuntin an g dan
bisa jika berat g stuntin g stunti anak
Pengertia pengertian diambil, badan adalah g diantar ng normal
Time NAMA n balita pengertian gizi yaitu ....... anak ibu kecuali adalah anya kecu seumu
stam Sco ALAM KEPA adalah..... stunting adalah.......... .......kecu menurun.. ........... ........... kecuali ali..... ran
p re NAMA AT LA KK ........... adalah....... . ali ........ .. .. .......... .. nya.....
adalah
masalah
kurang gizi adalah faktor
kronis akibat substansi tubuh
kurangnya organik yang memberik pende Anak
asupan gizi dibutuhkan an nutrisi k di stuntin
dalam waktu organisme yang baik bawah g lebih
yang cukup untuk fungsi bagi anak rata- pende
lama normal dari memeriks untuk anak rata k
12/1 merupaka sehingga sistem tubuh, akan mengatas makan karena mengg daripa
8/20 Yek n individu mengakibatk pertumbuhan kandunga i makan pertum unaka da
20 Zidan Penar yang an gangguan , n secara penuruna anseh buhan n pola anak
7:53: 80 / Abaqa ukan Yek berusia 0- pertumbuhan pemeliharaa rutin saat n berat at dan melam tensim seks seumu
47 100 ri Daye Azis 12 bulan pada anak n kesehatan. hamil badan bergizi bat eter ual rannya
12/1 merupaka adalah adalah tidak memberik kurang kurang melalui Anak
8/20 n salah masalah substansi memeriks an nutrisi nya nya pusat stuntin
20 Penar Mustaf satu kurang gizi organik yang akan yang baik akses akses pelaya Pola g lebih
8:21: 60 / Afan ukan a periode kronis akibat dibutuhkan kehamilan bagi anak makan makan nan maka pende
21 100 alfa R daya kenal usia kurangnya organisme secara untuk an an keseh n k

53
manusia asupan gizi
setelah dalam waktu
bayi yang cukup untuk fungsi atan,
dengan lama normal dari bergizi bergizi seperti
rentang sehingga sistem tubuh, mengatas karena karena puskes daripa
usia mengakibatk pertumbuhan i ketidak ketidak mas da
dimulai an gangguan , penuruna mamp mamp atau anak
dari 2-5 pertumbuhan pemeliharaa n berat uan uan rumah seumu
tahun pada anak n kesehatan. rutin badan biaya biaya sakit rannya
merupaka
n salah
satu faktor
periode adalah adalah melakuka tubuh
usia individu yang individu yang n inisiasi memberik pende Anak
manusia berusia 0-12 berusia 0-12 menyusui an nutrisi k di stuntin
setelah bulan yang bulan yang dini yang baik bawah g lebih
bayi ditandai ditandai (IMD), bagi anak rata- pende
dengan dengan dengan dan untuk anak rata k
12/1 rentang pertumbuhan pertumbuhan mengupa mengatas makan karena mengg daripa
8/20 usia dan dan yakan i makan pertum unaka da
20 Muha dimulai perkembang perkembang pemberia penuruna anseh buhan n pola anak
9:00: 70 / mad Gubuk Samid dari 2-5 an yang an yang n air susu n berat at dan melam tensim seks seumu
25 100 Nasib Raden ah tahun cepat cepat ibu (ASI) badan bergizi bat eter ual rannya
12/1 90 / Usnia Proa Kamar merupaka adalah adalah tidak memberik anak faktor mengg pola Anak
8/20 100 wati udin n individu masalah substansi memeriks an nutrisi makan tubuh unaka seks stuntin
20 yang kurang gizi organik yang akan yang baik makan pende n ual g lebih
9:03: berusia 0- kronis akibat dibutuhkan kehamilan bagi anak anseh k di tensim pende
35 12 bulan kurangnya organisme secara untuk at dan bawah eter k
asupan gizi untuk fungsi rutin mengatas bergizi rata- daripa
dalam waktu normal dari i rata da
yang cukup sistem tubuh, penuruna karena anak
lama pertumbuhan n berat pertum seumu
sehingga , badan buhan rannya
mengakibatk pemeliharaa melam

54
an gangguan
pertumbuhan
pada anak n kesehatan. bat
merupaka adalah
n salah masalah
satu kurang gizi adalah faktor
periode kronis akibat substansi melakuka tubuh
usia kurangnya organik yang n inisiasi memberik pende Anak
manusia asupan gizi dibutuhkan menyusui an nutrisi k di stuntin
setelah dalam waktu organisme dini yang baik bawah g lebih
bayi yang cukup untuk fungsi (IMD), bagi anak rata- pende
dengan lama normal dari dan untuk anak rata k
12/1 rentang sehingga sistem tubuh, mengupa mengatas makan karena mengg daripa
8/20 usia mengakibatk pertumbuhan yakan i makan pertum unaka da
20 Eka Penar dimulai an gangguan , pemberia penuruna anseh buhan n pola anak
9:05: 90 / marian ukan Sahda dari 2-5 pertumbuhan pemeliharaa n air susu n berat at dan melam tensim seks seumu
56 100 i daya n tahun pada anak n kesehatan. ibu (ASI) badan bergizi bat eter ual rannya
merupaka adalah
n salah masalah
satu kurang gizi adalah faktor
periode kronis akibat substansi tubuh
usia kurangnya organik yang memberik pende Anak
manusia asupan gizi dibutuhkan an nutrisi k di stuntin
setelah dalam waktu organisme yang baik bawah g lebih
bayi yang cukup untuk fungsi bagi anak rata- pende
dengan lama normal dari tidak untuk anak rata k
12/1 rentang sehingga sistem tubuh, memeriks mengatas makan karena mengg daripa
8/20 usia mengakibatk pertumbuhan akan i makan pertum unaka da
20 100 dimulai an gangguan , kehamilan penuruna anseh buhan n pola anak
9:17: / Rahmi Bakon Ruma dari 2-5 pertumbuhan pemeliharaa secara n berat at dan melam tensim seks seumu
03 100 n g sa tahun pada anak n kesehatan. rutin badan bergizi bat eter ual rannya

55
merupaka adalah adalah
n salah masalah masalah
satu kurang gizi kurang gizi faktor
periode kronis akibat kronis akibat tubuh
usia kurangnya kurangnya memberik pende Anak
manusia asupan gizi asupan gizi an nutrisi k di stuntin
setelah dalam waktu dalam waktu yang baik bawah g lebih
bayi yang cukup yang cukup bagi anak rata- pende
dengan lama lama tidak untuk anak rata k
12/1 rentang sehingga sehingga memeriks mengatas makan karena mengg daripa
8/20 usia mengakibatk mengakibatk akan i makan pertum unaka da
20 Penar dimulai an gangguan an gangguan kehamilan penuruna anseh buhan n pola anak
9:24: 90 / ukan dari 2-5 pertumbuhan pertumbuhan secara n berat at dan melam tensim seks seumu
14 100 Suriati daye Syukur tahun pada anak pada anak rutin badan bergizi bat eter ual rannya
adalah
masalah
kurang gizi adalah faktor
kronis akibat substansi tubuh
kurangnya organik yang faktor pende Anak
asupan gizi dibutuhkan gizi k di mengg stuntin
dalam waktu organisme memberik buruk bawah unaka g lebih
yang cukup untuk fungsi an anak yang rata- n pende
lama normal dari memeriks makan di rata pengu k
12/1 merupaka sehingga sistem tubuh, akan makanan alami karena kuran daripa
8/20 n individu mengakibatk pertumbuhan kandunga siap saji ibu pertum standa da
20 yang an gangguan , n secara dan hamil buhan r baku anak
9:36: 40 / Nurjan Rahm berusia 0- pertumbuhan pemeliharaa rutin saat manis dan melam WHO- Pola seumu
13 100 ah Proa at 12 bulan pada anak n kesehatan. hamil manisan balita bat MGRS asuh rannya
12/1 90 / Amria Gubuk Suhar merupaka adalah adalah tidak memberik anak faktor mengg Sanit Anak
8/20 100 h/ raden di n salah masalah substansi memeriks an nutrisi makan tubuh unaka asi stuntin
20 Alisya satu kurang gizi organik yang akan yang baik makan pende n dan g lebih
10:1 periode kronis akibat dibutuhkan kehamilan bagi anak anseh k di tensim akse pende
1:57 usia kurangnya organisme secara untuk at dan bawah eter s air k
manusia asupan gizi untuk fungsi rutin mengatas bergizi rata- bersi daripa

56
setelah dalam waktu
bayi yang cukup
dengan lama normal dari rata
rentang sehingga sistem tubuh, karena
usia mengakibatk pertumbuhan i pertum da
dimulai an gangguan , penuruna buhan anak
dari 2-5 pertumbuhan pemeliharaa n berat melam seumu
tahun pada anak n kesehatan. badan bat h rannya

57
3. Kuisioner Kespro remaja Putri

58
59
LAMPIRAN 6. MEDIA PROGRAM KERJA (PENYULUHAN PRIORITAS
MASALAH)

KELOMPOK 10
DESA KEBON AYU

Leaflet Perawatan Payudara

60
Leaflet Pencegahan Stunting

61
Leaflet Kesehatan Reproduksi Remaja

62
Poster Kesehatan Lingkungan

63
DOKUMENTASI PKL

64
=

65
66
67
68

Anda mungkin juga menyukai