Anda di halaman 1dari 55

ARTIKEL

PENTINGNYA KESEHATAN BAGI KELUARGA LANSIA

BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DIUSULKAN OLEH :
Ketua:
Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes NIK. 13.07.06.037
Anggota :
1. Asmi Setiani NIM. 1511B0007
2. Fika Akromul Madani NIM. 1511B0021
3. Nikko Dicky Saputra NIM. 1511B0040
4. Yulia Kiki Puspitasari NIM. 1511B0033
5. Windy Maya Sari NIM. 1511B0061
6. Zainul Faathir Zukhruf NIM. 1511B0066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pentingnya Kesehatan Bagi Keluarga Lanjut Usia


2. Bidang Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan
3. Bidang Ilmu : Pendidikan Ners
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Joko Sutrisno, S.Kep., Ns., M.Kes
b. NIK : 13.07.06.037
5. Angota Pelaksana Kegiatan
a. Asmi Setiani NIM. 1511B0007
b. Fika Akromul Madani NIM. 1511B0021
c. Nikko Dicky Saputra NIM. 1511B0040
d. Windy Maya Sari NIM. 1511B0061
e. Yulia Kiki Puspitasari NIM. 1511B0033
f. Zainul Faathir Zukhruf NIM. 1511B0066
6. Tempat Pelaksanaan : Lapangan Tenis Tirtoudan
7. Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Oktober – 24 Oktober 2019
8. Biaya Anggaran : Rp. 5.000.000,00

Menyetujui

Ketua Pelaksana Ketua Program Studi Pendidikan Ners

Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes Atik Setiawan , S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIK. 13.07.09.032 NIK. 13.07.16.003

Ketua Senam Sehat Sasana Kartini Ketua LPPM

SRI RAHAYU Prima Dewi K, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIK. 13.07.03.011

Ketua
STIKES Surya Mitra Husada Kediri

Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M. Kes


NIP. 197002 16199203 1 007
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil penyuluhan yan
berjudul “ Pentingnya Kesehatan Bagi Keluara Lanjut Usia “ sesuai waktu yan
ditentukan. Laporan penyuluhan ini kami susun sebagai tugas Keperawatan
Komunitas II Program Studi Pendidikan Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surya Mitra Husada Kediri.
Dalam penyusunan, kami mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa menucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes selaku Ketua Stikes Surya
Mitra Husada Kediri
2. Atik Setiawan W, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ners Stikes Surya Mitra Husada Kediri
3. Prima Dewi Kusumawati, S,Kep.Ns., M.Kes selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4. Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan membantu menyelesaikan tugas pengabdian masyarakat.
5. Semua teman dan pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh untuk dikatakan sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
untuk perbaikan pada masa yang akan dating.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan ini
bermanfaat. Aamiin.

Kediri, Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan……………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………... ii
Daftar Isi……………………………………………………………………. iii
Abstrak …………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang ………………………………………………….. 1
b. Rumusan masalah ………………………………………………. 2
c. Tujuan penelitian ………………………………………………... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………..


a. Pengertian lanjut usia …………….…………….………………. 3
b. Batasan lanjut usia…………… ……………….……………….. 4
c. Karakteristik lanjut usia………………………….………… ….. 4
d. Perubahan-perubahan pada lanjut usia ………………………… 6
e. Masalah-masalah pada lanjut usia …………………….……….. 6
f. Penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia …………………. 9
g. Cara menjaga kesehatan lanjut usia ……………………………. 13

BAB III METODE PELAKSANAAN ………………………………………...


a. Pokok Bahasan… ……………………………………………….. 17
b. Sub Pokok Bahasan……………………………………………... 17
c. Sasaran…………………… …………………….………………. 17
d. Waktu Pelaksanaan …….……………………………………….. 17
e. Tempat ………………………………………….………………. 17
f. Materi…………………….. …………………………………….. 17
g. Kegiatan………………………………… ……………………… 17
h. Kepanitiaan... …………………………………………………… 19
i. Metode……….. ………………………………………………… 19
j. Media ……………………………………………………………. 19
k. Setting Tempat …………………………………………………... 20
l. Kriteria Evaluasi …………………………………………………. 20

BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA …………………


a. Jadwal Kegiatan ………………………………………………….. 22
b. Anggaran Biaya ………………………………………………….. 22

BAB V HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN …………………………….


a. Hasil Laporan …………………………………………………….. 23
b. Pembahasan ……………………………………………………..... 25

BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………


a. Kesimpulan ……………………………………………………… 25
b. Saran …………………………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 27


LAMPIRAN ……………………………………………………………….
1. Surat Permohonan Ijin Penyuluhan …………………………………… 28
2. Surat Balasan ………………………………………………………….. 29
3. Surat Perintah Tugas ………………………………………………….. 30
4. Surat Perintah Perjalanan Dinas ………………………………………. 31
5. Lembar Absensi Peserta ………………………………………………. 33
6. Dokumentasi ………………………………………………………….. 34
7. Leaflet …………………………………………………………………. 37
8. Data Dosen Pembimbing, Ketua, dan Anggota ……………………….. 38
PENTINGNYA KESEHATAN BAGI KELUARGA LANJUT USIA DI
SANGGAR SENAM INDONESIA “SASANA KARTINI“ KELURAHAN
JAMSAREN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI

Joko Sutrisno1, Asmi Setiani2, Fika Akromul Madani3, Nikko Dicky Saputra4,
Windy Maya Sari5, Yulia Kiki Puspitasari6, Zainul Faathir Zukhruf7
1
Dosen STIKes Surya Mitra Husada
2
Mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada

Program Studi Ilmu Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Email : Asmisetiani45@gmail.com

ABSTRAK

Pertambahan usia menyebabkan kemampuan fisik dan mental, termasuk kontak


sosial secara otomatis berkurang. Aspek kesehatan pada lansia seyogyanya lebih
diperhatikan mengingat kondisi anatomi dan fungsi organ-organ tubuhnya sudah
tidak sempurna seperti ketika berusia muda. Menjadi tua bukanlah suatu penyakit
atau sakit, tetapi suatu proses perubahan di mana kepekaan bertambah atau batas
kemampuan beradaptasi menjadi berkurang yang sering dikenal dengan geriatri
giant, dimana lansia akan mengalami perubahan imobilisasi, instabilisasi (mudah
jatuh), intelektualisia, impotensia, imunodefiasi, infeksi mudah terjadi impaksi
(konstipasi), iantrogenes (kesalahan diagnosis), insomnia, impairment of
(gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi
dan integritas kulit, inaniation (malnutrisi)
Kata Kunci : Lansia, senam, kesehatan
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Taraf kesehatan masyarakat yang meningkat disertai dengan

meningkatnya fasilitas kesehatan pada semakin meningkatnya jumlah

lanjut usia ( lansia ). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia tersebut

perlu mendapatkan perhatian khusus terutama peningkatan kualitas hidup

mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya. ( Nurkusuma, 2011 ).

Pertambahan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun

1990-2025, tergolong tercepat di dunia. Pada tahun 2002, jumlah lansia di

Indonesia sebanyak 16 juta dan diproyeksikan akan bertambah menjadi

25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37% penduduk, dan ini

merupakan peringkat keempat dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika

Serikat (BPS, 2012).

Pertambahan usia menyebabkan kemampuan fisik dan mental,

termasuk kontak sosial secara otomatis berkurang. Aspek kesehatan pada

lansia seyogyanya lebih diperhatikan mengingat kondisi anatomi dan

fungsi organ-organ tubuhnya sudah tidak sempurna seperti ketika berusia

muda, hubungan horizontal atau kemasyarakatan juga tidak kalah

pentingnya karena perawatan dan perhatian terhadap diri sendiri semakin

menurun kualitas dan kuantitasnya (Nurkusuma, 2012).

Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah lansia, pemerintah

telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut


yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan

lansia. Pelayanan di tingkat masyarakat adalah posyandu lansia. Posyandu

lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui

pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraanya melalui program

puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh

masyarakat dan organisasi dalam penyelenggaraanya (Purnama, 2013).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lanjut usia ?

2. Apa saja batasan lanjut usia ?

3. Bagaimana karakteristik lanjut usia ?

4. Apa saja perubahan-perubahan pada lanjut usia ?

5. Apa saja masalah kesehatan pada lanjut usia ?

6. Apa saja penyakit yang sering diderita oleh lansia ?

7. Bagaimana menjaga kesehatan pada lansia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian lanjut usia

2. Untuk mengetahui batasan lanjut usia

3. Untuk mengetahui karakteristik lanju usia

4. Untuk mengetahui perubahan-perubahan pada lanjut usia

5. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada lanjut usia

6. Untuk mengetahui penyakit yang sering diderita oleh lansia

7. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan pada lanjut usia


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Lanjut Usia

Lansia (Lanjut Usia) atau manusia usia lanjut (Manula) adalah

kelompok penduduk berumur tua. Golongan penduduk yang mendapat

perhatian atau pengelompokan tersendiri ini adalah populasi perumur 60

tahun atau lebih ( Azizah, 2011 ).

Klasifikasi pada lansia adalah pralansia seseorang yang berusia antara

45-59 tahun, lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia

resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau seseorang yang

berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. Hal yang merupakan

tantangan bagi kita semua untuk dapat mempertahankan kasehatan dan

kemandirian para lansia agar tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga,

maupun masyarakat (Brunner dan Suddart dalam Azizah, 2011)

Menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit, tetapi suatu proses

perubahan di mana kepekaan bertambah atau batas kemampuan beradaptasi

menjadi berkurang yang sering dikenal dengan geriatri giant, dimana lansia

akan mengalami perubahan imobilisasi, instabilisasi (mudah jatuh),

intelektualisia, impotensia, imunodefiasi, infeksi mudah terjadi impaksi

(konstipasi), iantrogenes (kesalahan diagnosis), insomnia, impairment of

(gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman,

komunikasi dan integritas kulit, inaniation (malnutrisi) (Surini & Utomo,

2003 dalam buku Azizah, 2011).


B. Batasan Lanjut Usia

Menurut WHO (2012) batasan umur lansia dapat dibagi dalam empat

kelompok : a. 65 : Usia Pertengahan (Middle Age) b. 65 > - 74 : Lanjut Usia

(Junior Old Age) c. 75 - 90 : Usia Lanjut Tua (Old Age) d. 90 > : Usia Sangat

Tua (Very / Longevity Old Age).

Menurut Setyonegoro, 2010 dalam buku Azizah, LM, 2011 masa usia

lanjut (geriatric age) yaitu umur >65 atau 70 tahun. Masa usia lanjut (geriatric

age) ini dibagi menjadi tiga batasan umur yaitu: young old (70-75 tahun), old

(75-80 tahun), dan very old (>80 tahun).

C. Karakteristik Lanjut Usia

Beberapa karakteristik lansia yang perlu diketahui untuk mengetahui

keberadaan masalah kesehatan lansia adalah:

a) Jenis kelamin: Lansia lebih banyak pada wanita. Terdapat perbedaan

kebutuhan dan masalah kesehatan yang berbeda antara lansia laki-laki

dan perempuan. Misalnya lansia laki-laki sibuk dengan hipertropi

prostat, maka perempuan mungkin menghadapi osteoporosis.

b) Status perkawinan: Status masih pasangan lengkap atau sudah hidup

janda atau duda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik

fisik maupun psikologis.

c) Living arrangement: misalnya keadaan pasangan, tinggal sendiri atau

bersama instri, anak atau kekuarga lainnya.

1) Tanggungan keluarga: masih menangung anak atau anggota

keluarga.
2) Tempat tinggal: rumah sendiri, tinggal bersama anak. Dengan

ini kebanyakan lansia masih hidup sebagai bagian keluarganya,

baik lansia sebagai kepala keluarga atau bagian dari keluarga

anaknya Namun akan cenderung bahwa lansia akan di

tinggalkan oleh keturunannya dalam rumah yang berbeda.13

Menurut Darmawan12 mengungkapkan ada 5 tipe kepribadian

lansia yang perlu kita ketahui, yaitu: tipe konstruktif

(constructive person-ality), tipe mandiri (independent

personality), tipe tergantung (hostilty personality) dan tipe kritik

diri (self hate personality).

d) Keadaan ekonomi

1) Sumber pendapatan resmi: Pensiunan ditambah sumber

pendapatan lain kalau masih bisa aktif.

2) Sumber pendapatan keluarga: Ada bahkan tidaknya bantuan

keuangan dari anak atau keluarga lainnya atau bahkan masih ada

anggota keluarga yang tergantung padanya.

3) kemampuan pendapatan: Lansia memerlukan biaya yang lebih

tinggi, sementara pendapatan semakin menurun. Status ekonomi

sangat terancam, sehinga cukup beralasan untuk melakukann

berbagai perubahan besar dalam kehidupan, menentukan kondisi

hidup yang dengan perubahan status ekonomi dan kondisi fisik.


D. Perubahan-perubahan pada lansia

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia adalah faktor

kesehatan yang meliputi keadaan fisik dan keadaan psikososial lanjut usia.

a) Keadaan Fisik

Faktor kesehatan meliputi keadaan psikis lansia. Keadaan

fisik merupakan faktor utama dari kegelisahan manuia. Perubahan

secara fisik meliputi sistem prnapasan, sistem pendengaran, sistem

penglihatan, sistem kardiovaskuler, muskuloskletal, gastrointestinal

dan sistem integumen mulai menurun pada tahap-tahap tertentu.

Dengan demikian orang lanjut usia harus menyesuaikan diri kembali

dengan ketidak berdayaannya.

b) Kesehatan Psikososial

1. Kesepian

Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat

meninggal terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan,

seperti menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau

gangguan sensorik terutama pendengaran.

2. Duka cita

Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan

hewan kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang

telah rapuh pada lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya

gangguan fisik dan kesehatan.


3. Depresi

Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan

kosong, lalu diikuti dengan keinginan untuk menangis yang

berlanjut menjadi suatu episode depresi. Depresi juga dapat

disebabkan karena stres lingkungan dan menurunnya

kemampuan adaptasi.

4. Gangguan Cemas

Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan

cemas umum, gangguan stress setelah trauma dan gangguan

obsesif kompulsif, gangguan-gangguan tersebut merupakan

kelanjutan dari dewasa muda dan berhubungan dengan sekunder

akibat penyakit medis, depresi, efek samping obat, atau gejala

penghentian mendadak dari suatu obat.

5. Parafrenia

Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan

waham (curiga), lansia sering merasa tetangganya mencuri

barang-barangnya atau berniat membunuhnya. Biasanya terjadi

pada lansia yang terisolasi/diisolasi atau menarik diri dari

kegiatan sosial.

6. Sindroma Diogenes

Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan

perilaku sangat mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau

karena lansia bermain-main dengan feses dan urin nya, sering


menumpuk barang dengan tidak teratur. Walaupun telah

dibersihkan, keadaan tersebut dapat terulang kembali.

E. Masalah Kesehatan Pada Lansia

Masalah kesehatan pada lansia ialah gabungan dari kelainan-

kelainan akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya,

sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki

kerusakan yang diderita.

Siburian (2012) pemerhati masalah kesehatan pada lansia

menyatakan ada beberapa masalah kesehatan pada lansia, yaitu:

1. Immobility (kurang bergerak), disebabkan oleh gangguan fisik, faktor

lingkungan sehingga dapat menyebabkan lansia kurang bergerak.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan tulang, sendi dan otot,

gangguan saraf dan penyakit jantung.

2. Instability (tidak stabil/ mudah jatuh), dapat disebabkan oleh faktor

intrinsik (yang berkaitan dengan tubuh penderita), baik karena proses

menua, penyakit maupun ekstrinsik (yang berasal dari luar tubuh)

seperti obatobatan tertentu dan faktor lingkungan. Akibatnya akan

timbul rasa sakit, cedera, patah tulang yang akan membatasi

pergerakan. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan psikologik

berupa hilangnya harga diri dan perasaan takut.


3. Incontinence (buang air) yaitu keluarnya air seni tanpa disadari dan

frekuensinya sering. Meskipun keadaan ini normal pada lansia tetapi

sebenarnya tidak dikehendaki oleh lansia dan keluarganya. Hal ini

akan membuat lansia mengurangi minum untuk mengurangi keluhan

tersebut, sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan.

4. Intellectual Impairment (gangguan intelektual/dementia), merupakan

kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan

ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya

aktivitas kehidupan seharihari.

5. Infection (infeksi), merupakan salah satu masalah kesehatan yang

penting pada lansia, karena sering didapati juga dengan gejala tidak

khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan diagnosis

dan pengobatan.

6. Inanition (kurang gizi), dapat disebabkan karena perubahan

lingkungan maupun kondisi kesehatan. Faktor lingkungan dapat

berupa ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi

sosial (terasing dari masyarakat), terutama karena kemiskinan,

gangguan panca indera; sedangkan faktor kesehatan berupa penyakit

fisik, mental, gangguan tidur, obat-obatan, dan lainnya.

F. Penyakit yang Sering Diderita Oleh Lansia

1. Osteoartritis ( OA )

OA adalah peradangan sendi yang terjadi akibat peristiwa

mekanik dan biologic yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak


stabilnya sendi, dan perkapuran. OA merupakan penyebab utama

ketidakmandirian pada usia lanjut, yang di pertinggi risikonya karena

trauma, penggunaan sendi berulang dan obesitas.

Penanganannya adalah dengan latihan menggerakkan sendi-sendi

yang terkena OA tidak akan memperparah OA bila dilakukan perlahan

dan tidak membebani sendi, menjaga berat badan ideal, pengobatan pada

sendi oleh dokter atau dilkaukan operasi bila rasa sakit tidak berkurang

dengan latihan apapun.

2. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang

dimana masa atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis

osteoporosis, tipe I merujuk pada percepatan kehilangan tulang selama

dua decade pertama setelah menopause, sedangkan tipe II adalah

hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya produksi

vitamin D.

Penanganannya adalah konsumsi makanan yang banyak

mengandung kalsium ( susu, yoghurt, kwju, ikan salmon, brokoli ),

suplemen kalsium, berjemur di bawah sinar matahari, rajin berjalan kaki,

senam lansia dan jogging kecil.

3. Hipertensi

Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama

atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan lebih tinggi dari 90 mmHg,

yang terjadi karena menurunnya elastisitas areteri pada proses menua.


Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu terjadinya stroke, kerusakan

pembuluh darah ( arteriosclerosis ), serangan / gagal jantung, dan gagal

ginjal.

Penanganannya adalah olahraga dapat meningkatkan kebugaran

jantung untuk memompa darah tanpa harus dipaksa bekerja keras,

perhatikan asupan makanan berlemak dan tinggi garam, perbanyak

konsumsi buah-buahan, sayuran, dab biji-bijian yang dibuat khusus untuk

orang-orang hipertensi.

4. Diabetes Mellitus

Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukos

dimana gula darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa.

Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, dimana kadar

gula darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar gula

dan kadar gula darah saat puasa di atas 126 mg/dl. Obesitas, pola makan

yang buruk, kurang olahraga dan usia lanjut mempertinggi risiko DM.

sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM.

beberapa gejala adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah

lelah, berat badan terus berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang

lambat sembuh

Penanganannya adalah dengan menyuntikkan insulin. Berfungsi

untuk mengontrol kadar gula darah ( glukosa ) dalam darah.


5. Dimensia

Merupakan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi

intelektual dan daya ingat secara perlahan-lahan. Sehingga mempengaruhi

aktivitas kehidupan sehari-hari. Alzhaimer merupakan jenis dimensia

yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya riwayat keluarga, usia

lanjut, penyakit vaskuler / pembuluh darah ( hipertensi, diabetes,

kolesterol tinggi ), trauma kepala merupakan faktor risiko terjadinya

dimensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan individu dengan

pendidikan rendah.

6. Penyakit Jantung Koroner

Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah

menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada,

sesak napas, pingsan, hingga kebingungan.

7. Kanker

Kanker merupakan keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel

mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih

sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab

sehingga ia tidak bias lagi menjalankan fungsi normalnya. Biasanya

perubahan sel ini mengalami beberapa tahapan, mulai dari yang ringan

sampai berubah sama sekali dari keadaan awal (kanker). Kanker

merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung.

Faktor risiko yang paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker
terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun resiko untuk timbul

kanker meningkat.

G. Cara Menjaga Kesehatan Lansia

Kesehatan merupakan sebuah investasi, di mana harus kita jaga sejak

awal. Penyakit kronis bisa terjadi di usia tua karena kebiasaan buruk yang di

lakukan selama bertahun-tahun, kerena pola makan yang buruk misalnya.

Untuk itu, mulailah ubah pola hidup menjadi lebih sehat sejak usia muda.

Beberapa hal yang bisa di lakukan untuk menjadi lansia sehat adalah :

1. Menerapkan pola makan sehat

Penyakit kronis biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak

sehat. Misalnya, sering makan makanan manis lama kelamaan dapat

menyebabkan seseorang mengalami diabetes. Atau, sering makan-

makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi dapat menyebabkan

seseorang mengalami tekanan darah tinggi.

Pilihlah makanan yang kaya gizi untuk bias memenuhi kebutuhan

nutrisi dan terhindar dari penyakit. Tingkatkan asupan sayur dan buah-

buahan, makanan sumber protein, vitamin B12, asam folat, seng, dan

kalsium. Ganti asupan lemak jenuh dengan lemak sehat, seperti lemak

tak jenuh dari alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-

kacangan.
Contoh Menu Sehat pada Lansia

WAKTU MENU PORSI

Pagi Bubur Ayam 1 mangkok

Selingan Cemilan roti

Siang Nasi dengan telur, sup, dan buah pepaya 1 piring

Selingan Nagasari

Malam Nasi, sayur bayam, tempe goring, pepes 1 piring

ikan, buah pisang

Bagi lanjut usia perlu diperhatikan seperti, makan dengan

makanan yang mudah dicerna, hindari makanan yang terlalu manis,

gurih, dan goring-gorengan. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan

dengan cara dikukus, direbus atau dipanggang. Bila kesulitan mengunyah

karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak /

lembek atau dicincang. Dan tidak lupa makanan selingan atau snack,

susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.

Bagi para lanjut usia yang sudah ditangani oleh perawat atau

keluarga selama pemberian makanan, silahkan lihat langka-langkah

berikut ini :

a. Siapkan makanan yang bergizi dan minuman yang akan diberikan

b. Posisikan pasien duduk atau setengah duduk

c. Berikan sedikit minum air hangat sebelum di mulai

d. Biarkan untuk mengosongkan mulutnya setelah setiap sendokan.


e. Seimbangkan kecepatan pemberian makan dengan kesiapan orang

lanjut usia, tanyakan pemberian makan terlalu cepat atau lambat.

f. Setelah selesai makan, porsi pasien tetap diperhatikan selam kurang

lebih 30 menit.

2. Aktif secara fisik

Selalu aktif secara fisik dapat memberikan manfaat kesehatan

untuk jantung dan metabolism tubuh. Selain itu, aktif secara fisik juga

dapat membantu mengontrol berat badan dan mencegah penyakit kronis.

Aktivitas fisik yang melatih kekuatan, keseimbangan, kelenturan, dan

aerobic perlu dilakukan oleh lansia untuk mendukung kesehatan.

Aktivitas fisik yang melatih kekuatan dapat meningkatkan

kekuatan dan daya tahan otot serta menghambat penurunan kekuatan

otot. Aktivitas fisik yang melatih kelenturan dapat memberi kelenturan

pada persendian sehingga membuat lebis bebas bergerak. Aktivitas fisik

yang melatih keseimbangan dapat meningkatkan keseimbangan

satabilitas sehingga dapat mengurangi risiko terjatuh. Sedangkan

aktivitas aerobic ( seperti berjalan ) dapat meningkatkan kesehatan secara

keseluruhan.

3. Jaga Berat Badan

Menjaga berat badan termasuk salah satu yang penting di lakukan

untuk dapat terhindar dari penyakit kronis. Berat badan sangat

dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik, untuk itu perlu

memperhatikan kedua hal tersebut.


Lansia tidak harus menurunkan berat badannya, namun sebaiknya

lebih fokus untuk mencegah kenaikan berat badan. Hal ini dilakukan

untuk meningkatkan kualitas hidup lansia ehingga bias menjadi lansia

sehat.

4. Minum Cukup Air

Minum cukup air setiap hari dapat menurunkan risiko terkena

penyakit. Tetapi akan lebih optimal untuk orang lansia adalah tanpa

mineral. Mineral anorganik pada air akan membuat tubuh bekerja lebih

keras untuk membuang mineral yang tidak dibutuhkan tubuh.

5. Periksakan darah

Lewat pemeriksaan darah, orang dengan usia senja akan terhindar

dari permasalahan thyroid yang dialami pasca melahirkan dan masa

premenopause.

6. Check up rutin

General check up dilakukan secara rutin terutama jika memasuki

usia 40 tahun ke atas. Periksa darah untuk mengetahui kadar Hemoglobin

( Hb ), leukosit, trombosit, kolesterol, lemak dan gliserol, serta gula

darah. Hal ini dilakukan karena timbulnya penyakit tidak muncul secara

tiba-tiba.

Menjaga agar makanan selalu sehat dan bernutrisi juga sangat

diperlukan. Jangan malas untuk periksa ke dokter jika terjadi hal-hal

yang tidak biasa di tubuh lansia.


BAB III

METODE PELAKSANAAN
A. Pokok Bahasan : Pentingnya Kesehatan Bagi Keluarga Lansia
B. Sub pokok bahasan : 1. Pengertian lanjut usia
2. Batasan lanjut usia
3. Karakteristik lanjut usia
4. Perubahan pada lanjut usia
5. Masalah kesehatan pada lanjut usia
6. Penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia
7. Menjaga kesehatan pada lanjut usia
C. Sasaran : Lanjut Usia
D. Waktu Pelaksanaan : 24 Oktober 2018
E. Tempat : Lapangan Tenis Tirtoudan
F. Materi : Kesehatan Lanjut Usia
G. Kegiatan : Penyuluhan Pentingnya Kesehatan Bagi Keluarga
Lansia
NO FASE KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
DAN PENYULUH PESERTA
WAKTU
1 Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Memberi salam Menjawab
(10 menit) pembuka salam.

2. Memperkenalkan 2. Memperkenalkan Memperhatikan


diri diri

3. Menjelaskan Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan
maksud dan tujuan tujuan

4. Membagi leaflet
4. Menyebutkan
materi yang
diberikan
2 Pelaksanaan Penjelasan materi 1. Menjelaskan Memperhatikan
(25 menit)
penyuluhan mengenai pengertian
pentingnya kesehatan lanjut usia
bagi keluarga lansia 2. Menjelaskan Memperhatikan
batasan lanjut
usia
3. Menjelaskan Memperhatikan
karakteristik
lansia
4. Menjelaskan Memperhatikan
perubahan pada
lanjut usia
5. Menjelaskan Memperhatikan
masalah
kesehatan pada
lanjut usia
6. Menjelaskan Memperhatikan
cara menjaga
kesehatan pada
lanjut usia
3 Evaluasi 1. Menanyakan Peserta dapat
(10 menit) menjawab
kembali hal-hal
pertanyaan.
yang sudah
dijelakan
mengenai
pentingnya
kesehatan bagi
keluarga lansia
4 Terminasi 1. Menutup Peserta
(5 menit)
pertemuan dengan mendengarkan.
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
2. Memberikan Peserta
salam penutup menjawab
salam.
.
H. Kepanitiaan
a. Fasilitator : Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Tugas : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Moderator : Asmi Setiani dan Zainul Faathir Zukhruf
Tugas : Memimpin dan mengatur jalannya penyuluhan
c. Penyaji : Yulia Kiki Puspitasari dan Fika Akromul Madani
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
d. Observer : Windy Maya Sari
Tugas : Mengawasi jalannya acara
e. Dokumentasi : Nikko Dicky Saputra
Tugas : Mendokumentasikan jalannya penyuluhan

I. METODE : Ceramah dan tanya jawab


J. Media :

Alat Jumlah
Laptop 1
Sound System 1
LCD 1
Leaflet 50
Kamera 1
K. Setting Tempat

MODERATOR

PENYAJI

OBSERVASI –
PESERTA PESERTA DOKUMENTASI-
FASILITATOR

PESERTA PESERTA

L. Kriteria Evaluasi
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan penyuluhan dan media 30 menit
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :Leaflet , LCD (Power Point), Laptop
c. Pengorganisasian lengkap.
2. Evaluasi Proses
a. 100% peserta antusias.
b. 100% peserta mengikuti awal sampai akhir
c. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
d. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu bertanya dalam bentuk lisan yang diberikan oleh
peserta penyuluhan.
BAB IV
JADWAL KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Jadwal kegiatan
No. Jadwal Kegiatan Bulan Oktober
1 2 3 4
1 Konsultasi kepada dosen pembimbing
2 Mengerjakan proposal
3 Meminta surat pengantar untuk penyuluhan
4 Mengirimkan surat pengantar ke tempat
penyuluhan
5 Penyuluhan ke warga

4.2 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Satuan Biaya


1. Speaker - Rp. 500.000
2. Konsumsi 45 Rp. 900.000
3. Instruktur Senam - Rp. 200.000
4. Print out - Rp. 550.000
5. Transportasi - Rp. 176.000
6. Tensi 3 Rp. 705.000
7. Alat Cek Gula Darah - Rp. 270.000
8. Stik GDA 3 Rp. 450.000
9. Handscon - Rp. 89.000
10. Aqua 2 Rp. 60.000
11. Leaflet 50 Rp. 150.000
12. Vendel 2 Rp. 200.000
13. Stik Kolesterol 3 Rp. 375.000
14. Stik Asam Urat 3 Rp. 375.000
Jumlah Rp.5.000.000
BAB V

HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL LAPORAN

Untuk proses dan hasil, semua peserta 100% mengikuti acara

penyuluhan dari awal hingga akhir acara, selama proses penyuluhan peserta

mengikuti seluruh kegiatan secara tertib dan aktif. Dari penyuluhan yang

dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Status gizi berdasarkan stressor

Diagram 1.1 Status gizi berdasarkan stressor pada lanjut usia

0%

19%

Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Lebih

81%

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki gizi yang baik atau normal, yaitu 26 responden ( 81% ).
Pola makan berdasarkan stressor

Diagram 1.2 Pola makan berdasarkan stressor pada lanjut usia

16%

Teratur
Tidak Teratur

84%

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki pola makan yang teratur, yaitu 27 responden ( 84 % ).

Gaya Hidup berdasarkan stressor

Diagram 1.3 Gaya Hidup berdasarkan stressor pada lanjut usia

25%

Baik
Buruk

75%

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar


responden memiliki gaya hidup yang baik, yaitu 24 responden ( 75 % ).
Olahraga berdasarkan usia

Diagram 1.4 Olahraga berdasarkan usia lanjut usia

25%

Rutin
Tidak Rutin

75%

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar

responden rutin melakukan olahraga yang baik, yaitu 26 responden ( 81% ).

B. Pembahasan

Lansia (Lanjut Usia) atau manusia usia lanjut (Manula) adalah

kelompok penduduk berumur tua. Golongan penduduk yang mendapat

perhatian atau pengelompokan tersendiri ini adalah populasi perumur 60

tahun atau lebih. Menurut Setyonegoro, 2010 dalam buku Azizah, LM, 2011

masa usia lanjut (geriatric age) yaitu umur >65 atau 70 tahun. Masa usia

lanjut (geriatric age) ini dibagi menjadi tiga batasan umur yaitu: young old

(70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old (>80 tahun).
Masalah kesehatan pada lansia ialah gabungan dari kelainan-kelainan

akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti

sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak

dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia adalah faktor kesehatan

yang meliputi keadaan fisik dan keadaan psikososial lanjut usia :

a. Keadaan Fisik

Perubahan secara fisik meliputi sistem pernapasan, sistem

pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler, muskuloskletal,

gastrointestinal dan sistem integumen mulai menurun pada tahap-tahap

tertentu.

b. Kesehatan Psikososial

1. Kesepian

Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal

terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan

2. Duka Cita

Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan

kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh

pada lansia.
3. Depresi

Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu

diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi

suatu episode depresi.

4. Gangguan Cemas

Gangguan cemas umum, gangguan stress setelah trauma dan

gangguan obsesif kompulsif, gangguan-gangguan tersebut

merupakan kelanjutan dari dewasa muda dan berhubungan dengan

sekunder akibat penyakit medis, depresi.

Kesehatan merupakan sebuah investasi, di mana harus kita jaga sejak

awal. Penyakit kronis bisa terjadi di usia tua karena kebiasaan buruk yang di

lakukan selama bertahun-tahun, kerena pola makan yang buruk misalnya.

Untuk itu, mulailah ubah pola hidup menjadi lebih sehat sejak usia muda.

Beberapa hal yang bisa di lakukan untuk menjadi lansia sehat adalah :

1. Menerapkan pola makan sehat

2. Aktif secara fisik

3. Jaga berat badan

4. Minum cukup air

5. Periksakan darah

6. Check up rutin
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit, tetapi suatu proses

perubahan di mana kepekaan bertambah atau batas kemampuan beradaptasi

menjadi berkurang yang sering dikenal dengan geriatri giant, dimana lansia

akan mengalami perubahan imobilisasi, instabilisasi (mudah jatuh),

intelektualisia, impotensia, imunodefiasi, infeksi mudah terjadi impaksi

(konstipasi), iantrogenes (kesalahan diagnosis), insomnia, impairment of

(gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman,

komunikasi dan integritas kulit, inaniation (malnutrisi).

Pelayanan di tingkat masyarakat adalah posyandu lansia. Posyandu

lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui

pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraanya melalui program

puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh masyarakat

dan organisasi dalam penyelenggaraanya.

B. SARAN

a. Bagi Mahasiswa

Sebagai calon tenaga kesehatan mahasiswa diharapkan dapat

memberikan penyulan kesehatan kepada semua kalangan masyarakat

baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia tentang kesehatan

dan pentingnya kesehatan itu sendiri untuk selalu dijaga. Dengan

demikian, pengetahuan dan pemahaman masyarakat dapat mencegah


dan mengatasi suatu penyakit yang menjangkit diri sendiri maupun

keluarga.

b. Bagi Lansia

Lansia diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang

pentingnya kesehatan pada lansia serta memahami bahwasanya

pentingnya kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam hidup lansia

guna untuk menjaga kesehatan lansia. Dan selalu menjaga pola makan

maupun diet pada lansia, supaya metabolisme dalam tubuh lancar dan

terhindar dari penyakit.


DAFTAR PUSTAKA

Azizah. Lilik Ma‘rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan


Praktek Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Griffin. J.M., Meis.L., Greer.N., Jensen.A., Macdonald.R MS.,Rutks I.,Carlyle.


M.,Wild.T. 2013.Effectiveness of Family and Caregiver Interventions on
Patient Outcomes Among Adult with Cancer or Memory-Related Disorder:
A Systematic Review. Departement of Veterans Affair (US). Washington DC

Ottawa. 2015. Patient- and Family- Centered Care Initiatives in Acute Care
Settings: A Review of the Clinical Evidence, Safety and Guidelines.
Canadian Agency for Drugs ang Teechnologies in Health.

Yenny., Hernawa, E. 2006. Prevalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup pada
lanjut usia di Jakarta Selatan. Universa Medicina. Oktober-Desember 2006,
Vol 25 No.4, Hal 164 - 171.

Dobrzyn-Matusiak. Doroto., Marcisz. Czeslaw., Bak.Ewelina., Kulik. Halina.,


Marcisz. Ewa., 2014. Physical and Mental Health Aspects of Eldery in
Social Care in Poland. Clinical Interventions in Aging.
Lampiran 1

Surat Permohonan Ijin Penyuluhan


Lampiran 2

Surat Balasan
Lampiran 3

Surat Perintah Tugas


Lampiran 4

Surat Perintah Perjalanan Dinas


Lampiran 5

Lembar Absensi Peserta Penyuluhan


Lampiran 6

Dokumentasi

A. Penyaji menyampaikan materi


B. Penjelasan oleh pembimbing
C. Pemberian dorprice

D. Foto Bersama
Lampiran 7
Dosen Pembimbing, Biodata Ketua, dan Anggota
a. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes


2. Jenis Kelamin L/P L
3. Program Studi -
4. NIM/NIDN 0716107903
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 16 Oktober 1979
6. E-mail jjokosutrisno@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081359048003

b. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi STIKes Surya Mitra Universitas Negeri 11
Husada Kediri Maret

Bidang Ilmu Keperawatan Kedokteran Keluarga

Tahun Masuk-Lulus 2004 2007

Judul Faktor-faktor yang Thesis Pengaruh


Skripsi/Tesis/Disertasi mempengaruhi implomentasi
pelaksanaan multimedia pada
pendokumentasian pendidikan Ners
keperawatan di Rumah terhadap prestasi
Sakit Bhayangkara mahasiswa pada mata
Tulungagung kuliah keperawatan
kegawat darurat

Nama 1. Suprayitno, 1. Prof. Dr. Didik


Pembimbing/Promotor S.Kep.,M.Kes Tamtomo, Ms.
2. Yuli Peristiowati, 2. Dr. Hermanu,
S.Kep.,Ns.,M.Kes MpD
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan


1. 2015 Pengaruh Pemberian
Cognitivesupport dan
Emotional Spiritual
Quoticut (ESG) terhadap
perubah perilaku seksual
dan status Imunologis
penderita HIV / AIDS

d. Bisnis/Kegiatan Kewirausahaan yang Pernah Diikuti

Jenis
No. Nama Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. Klinik Syifa Medika Pemilik 2015, Tempat Mrican
kota Kediri

2. Apotik Sehat Sejahtera 1 Pemilik 2016, Tempat di


Kabupaten Kediri

3. Apotik Sehat Sejahetera 2 Pemilik 2018, Tempat


Manisrenggo Kediri

4. Apotik Sehat Pro Pemilik 2015, Tempat Kota


Kediri

5. SMK Kesehatan Wijaya Pemilik 2013, Kabupaten


Husada Trenggalek Trenggalek

e. Pengahargaan dalam 10 tahun terakhir ( dari pemerintah, asosiasi,


atau institusi lainnya )

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dngan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Masyarakat.

Kediri, 11 Desember 2018


Dosen Pembimbing

Joko Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIK. 13.07.06.037
ANGGOTA 1

Nama Lengkap ASMI SETIANI


NIM 1511B0007
Semester VI
Tempat dan tanggal lahir Trenggalek, 8 Maret 1997
Alamat Rumah Lengkap Nglongsor, Tugu, Trenggalek
Nomor Telepon / HP 081359804860
Alamat Kos -
Nomor Telepon/HP -
Alamat Email Asmisetiani45@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

ASMI SETIANI
NIM. 1511B0007
ANGGOTA 2

Nama Lengkap FIKA AKROMUL MADANI


NIM 1511B0021
Semester VI
Tempat dan tanggal lahir Ponorogo, 31 Juli 1997
Alamat Rumah Lengkap Joresan, Mlarak, Ponorogo
Nomor Telepon / HP 082230992689
Alamat Kos -
Nomor Telepon/HP -
Alamat Email Fikaakromulmadani@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

FIKA AKROMUL MADANI


NIM. 1511B0021
ANGGOTA 3

Nama Lengkap ZAINUL FATHIR ZUKHRUF


NIM 1511B0066
Semester VI
Tempat dan tanggal lahir Kediri, 21 Januari 1997
Alamat Rumah Lengkap Dsn. Bogangin lor, Padangan, Kayen Kidul
Nomor Telepon / HP 085706693389
Alamat Kos -
Nomor Telepon/HP -
Alamat Email Zainulfaathir585@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

ZAINUL FATHIR ZUKHRUF


NIM. 1511B0066
ANGGOTA 4

Nama Lengkap YULIA KIKI PUSPITASARI


NIM 1511B0033
Semester VII
Tempat dan tanggal lahir Tulungagung, 22 April 1995
Alamat Rumah Lengkap Ds. Kresikan, Tanggung Gunung, Tulungaung
Nomor Telepon / HP 081252455951
Alamat Kos Tirtoudan Gang 5
Nomor Telepon/HP
Alamat Email Yuliakikipuspitasari@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

YULIA KIKI PUSPITASARI


NIM. 1511B0033
ANGGOTA 5

Nama Lengkap WINDY MAYA SARI


NIM 1511B0061
Semester VI
Tempat dan tanggal lahir Trenggalek, 19 Juli 1997
Alamat Rumah Lengkap Ds. Ribang, Tabalong, Kalimantan Selatan
Nomor Telepon / HP 085233603123
Alamat Kos -
Nomor Telepon/HP -
Alamat Email Windymaya1907@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

WINDY MAYA SARI


NIM. 1511B0061
ANGGOTA 6

Nama Lengkap NIKKO DICKY SAPUTRA


NIM 1511B0040
Semester VI
Tempat dan tanggal lahir Tulungagung, 6 Desember 1996
Alamat Rumah Lengkap Ds. Kesamben, Bandung, Tulungagung
Nomor Telepon / HP 081556648088
Alamat Kos -
Nomor Telepon/HP -
Alamat Email Nikkosyaputra96@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum . Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 11 Desember 2018


Yang Menyatakan

NIKKO DICKY SAPUTRA


NIM. 1511B0040

Anda mungkin juga menyukai