DISMENOREA
Oleh:
Ketua Pelaksana: Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM
Anggota:
1. Alifa Intan Al-Muttahasin
2. Dwi Mega Misura
3. Ilfa Resya Lestaluhu
4. Khusnul Khotimah
5. Monica Fransiska Dhao
6. Novelina Silalahi
7. Sisca Dwi T.
8. Sri Yunita Patty
9. Wendlina Leki
BBB NPM
DEPARTEMEN KEBIDANAN
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
Menyetujui
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
3
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui
kegiatan Webinar Kesehatan dengan tema “Dismenorea” . Kegiatan Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khusus para tenaga pengajar.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, termasuk didalamnya
melakukan kegiatan yang sesuai dengan judul pengabdian masyarakat. Dalam
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.
2. Susaldi, S.ST, M.Biomed, Selaku Wakil Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju
3. Irma Jayatmi, S.ST., M.Kes, selaku Ketua Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
4. Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM, selaku Kepala Departemen Kebidanan
dan Koordiantor Program Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju
5. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes, selaku Koordinator Program Sarjana
Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
6. Rekan-rekan yang membantu dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Penulis
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM...................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Analisis Situasi...............................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra........................................................................................2
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...........................................................4
2.1 Solusi Permasalahan Mitra.............................................................................4
2.2 Target Luaran..................................................................................................6
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu..........................................................................................7
3.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………….7
3.3 Bahan dan Alat...............................................................................................7
3.4 Prosedur Kerja................................................................................................7
3.5 Pelaksaan Penyuluhan....................................................................................8
3.6 Evaluasi...........................................................................................................8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI..................................................9
4.1 Kualifikasi Personil Kegiatan.........................................................................9
BAB V PENUTUP.................................................................................................11
5.1 Kesimpulan...................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I
PENDAHULUAN
Dan sebagian besar remaja wanita belum tau penyebab nyeri saat haid.
mengetahui adanya nyeri saat haid atau pengobatan. Tujuan utama dari
abnormal pada nyeri saat haid sehingga dapat lebih cepat dilaporkan kepada
kesehatannya.
lebih peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada saat nyeri haid dan
atau puber adalah suatu tahap dalam perkembangan saat kematangan alat
proses dan siklus menstruasi dapat mengalami pasang surut serta berubah-
1
ubah setiap bulannya.Masalah yang sering timbul dan paling banyak dialami
bawah akibat dari gerakan rahim yang meremas-remas nyeri (kontraksi) dalam
merasakan nyeri bahkan ada yang sampai tidak bisa beraktifitas dikarenakan
nyeri haid. Dan sebagian besar remaja wanita belum tau penyebab nyeri saat
haid.
2
BAB II
3
yang cukup, dan olah raga mungkin berguna. Kemudian diperlukan
psikoterapi.
2. Pemberian obat analgesic (ialah istilah yang digunakan untuk mewakili
sekelompok obat yang digunakan sebagai pereda nyeri)
Pada saat ini banyak beredar obat-obatan analgesic yang dapat diberikan
sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di
tempat tidur dan kompres hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa
nyeri. Obat analgetik yang sering diberikan adalah preparat kaaaombinasi
aspirin, fenasetin, dan kafein.Obat-obat paten yang beredar di pasaran
antara lain novalgin, ponstan, acetaminophen dan sebagainya. Penelitian
menunjukan bahwa pemberian obat herbal dinilai lebih efektif dan aman
untuk pengobatan dismenorea primer, dibandingkan dengan obat asam
mefenamat atau placebo.Namun ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
3. Pola hidup sehat
Penerapan pola hidup sehat dapat membantu dalam upaya menangani
gangguan menstruasi, khususnya dismenorea.Yang termasuk dalam pola
hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit
seimbang seperti peningkatan pemenuhan sumber nutrisi yang beragam.
4. Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal adalah penekanan ovulasi. Tindakan ini bersifat
sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-
benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan penderita
melaksanakan pekerjaan penting pada waktu menstruasi tanpa gangguan,
tujuan ini dapat dicapaidengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi
kontrasepsi.
5. Terapi obat steroid
Terapi dengan obat steroid antiprostaglandin memegang peranan makin
penting terhadap dismenorea primer.Termasuk disini endometasin,
ibuproven dan naproksen kurang lebih 70% penderita dapat disembuhkan
atau mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan diberikan
sebelum menstruasi mulai, 1 sampai 3 hari.
4
6. Dilatasi kanalis servikalis
Dilatasi kanalis servikalismemudahkan pengeluaran darah menstruasi dan
prostaglandin didalamnya. Neurektomi prasakral (pemotongan urat saraf
sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan
neurektomi ovarial (pemotongan saraf sensorik yang ada di ligamentum
infumdibulum) merupakan tindakan terakhir apabila usaha-usaha lain
gagal.
7. Ketika nyeri menstruasi datang, lakukan pengompresan menggunakan air
hangat di perut bagian bawah karena dapat membantu merilekskan otot-
otot dan sistem saraf.
8. Meningkatkan taraf kesehatan untuk daya tahan tubuh, misalnya
melakukan olah raga cukup dan teratur serta menyediakan waktu yang
cukup untuk beristirahat. Olah raga yang cukup dan teratur dapat
meningkatkan kadar hormon endorfin yang berperan sebagai natural pain
killer. Penyediaan waktu dapat membuat tubuh tidak terlalu rentan
terhadap nyeri.
9. Apabila nyeri menstruasi cukup mengganggu aktivitas maka dapat
diberikan obat analgetik yang bebas dijual di masyarakat tanpa resep
dokter, namun harus tetap memperhatikan efek samping terhadap
lambung.
10. Apabila dismenorea sangat mengganggu aktivitas atau jika nyeri
menstruasi muncul secara tiba-tiba saat usia dewasa dan sebelumnya tidak
pernah merasakannya, maka periksakan kondisi untuk mendapatkan
pertolongan segera, terlebih jika dismenorea yang dirasakan mengarah ke
dismenorea sekunder.
11. Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang
datar. Lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada.
12. Mandi dengan air hangat.
13. Istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan.
14. Mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang
mengandung kafein yang dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah.
5
15. Menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi.
16. Meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging dan ikan sebagai sumber
makanan yang mengandung vitamin B6.
17. Menjaga pola makan yang sehat dapat mengurangi nyeri
menstruasi.Karena beberapa dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari
dapat mengurangi atau memperparah nyeri saat menstruasi terjadi.
Perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, hindari makanan
yang mengandung bahan pengawet.
pada saat haid, semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini .
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
O PENYULUHAN
1. 09.00 wib Pembukaan Ceramah
jawab
1. White screen
2. Laptop
7
3.4 Prosedur Kerja
3.6 Evaluasi
Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna
8
BAB IV
dan mahasiswa yang berada didalamnya. Hal ini merupakan suatu bentuk
masyarakat.
berbagai agregat di komunitas dan kelompok khusus dalam hal ini Sadari
9
Sebelum Terjadi dengan berbagai masalah kesehatan yang ada
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
lancar, sebaiknya kegiatan ini dilakukan sesuai waktu yang dijanjikan dan
membawakan materi dengan santai dan tidak tegang agar materi dapat sampai
11
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/236
https://www.tongkronganislami.net/contoh-makalah-kesehatan-kebidanan/
https://id.scribd.com/document/332546476/makalah-dismenore
12