Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

KEGIATAN INTERVENSI KESEHATAN REPRODUKSI

DISMENOREA

Oleh:
Ketua Pelaksana: Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM
Anggota:
1. Alifa Intan Al-Muttahasin
2. Dwi Mega Misura
3. Ilfa Resya Lestaluhu
4. Khusnul Khotimah
5. Monica Fransiska Dhao
6. Novelina Silalahi
7. Sisca Dwi T.
8. Sri Yunita Patty
9. Wendlina Leki

Ko. Pelaksana: AAAA NPM

BBB NPM

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

DEPARTEMEN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


TAHUN 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pemeriksaan Dismenore Pada Remaja di Rt 06 Rw 07 Tahun 2022


2. Bidang : D4 Kebidanan Sarjana Terapan
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM
b. NIDN : 034603310
c. Program Studi : Sarjana Terapan Kebidanan
d. Jumlah Tim : 10 Orang
4. Nama Anggota :
10. Hidayani.,SKm.,M.KM
11. Alifa Intan Al-Muttahasin
12. Dwi Mega Misura
13. Ilfa Resya Lestaluhu
14. Khusnul Khotimah
15. Monica Fransiska Dhao
16. Novelina Silalahi
17. Sisca Dwi T.
18. Sri Yunita Patty
19. Wendlina Leki
5. Lokasi Kegiatan : RT 06/RW 07 Kelurahan Lentang Agung
6. Jangka Waktu Kegiatan : 1 Hari
7. Biaya :
Jakarta, Januari 2022
Mengetahui,
Kepala Departemen Kebidanan Ketua Tim Pengusul

(Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM) Nama Jelas Beserta Gelar


NIND:034603310 NPM/ NIND/NUPN

2
Menyetujui
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(Irma Jayatmi, S.ST, M.Kes)


NIND: 9090100418

3
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat : Dismenore


2. Tim Pelaksana
BIDANG ASAL
NO NAMA PANITIA KEAHLIAN INSTANSI
1. Hidayani.,SKm.,M.KM Ketua pelaksana Kebidanan STIKIM
2. Alifa Intan Al-Muttahasin Kebidanan STIKIM
3. Dwi Mega Misura Perlengkapan Kebidanan STIKIM
4. Ilfa Resya Lestaluhu Kebidanan STIKIM
5. Khusnul Khotimah Kebidanan STIKIM
6. Monica Fransiska Dhao Kebidanan STIKIM
7. Novelina Silalahi Kebidanan STIKIM
8. Sisca Dwi T. Kebidanan STIKIM
9. Sri Yunita Patty Kebidanan STIKIM
10. Wendlina Leki Kebidanan STIKIM

3. Objek Pengabdian Masyarakat : Remaja


4. Masa Pelaksanaan : 1 hari
5. Lokasi Pengabdian Masyarakat : webinar
6. Rencana luaran yang ditargetkan :
a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kepada remaja
b. Agar bisa mengaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan
c. Menyadari pentingnya mencegah daripada mengobati
d. Mengetahui dan memahami konsep dasar menstruasi

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui
kegiatan Webinar Kesehatan dengan tema “Dismenorea” . Kegiatan Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khusus para tenaga pengajar.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, termasuk didalamnya
melakukan kegiatan yang sesuai dengan judul pengabdian masyarakat. Dalam
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.
2. Susaldi, S.ST, M.Biomed, Selaku Wakil Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju
3. Irma Jayatmi, S.ST., M.Kes, selaku Ketua Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
4. Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM, selaku Kepala Departemen Kebidanan
dan Koordiantor Program Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju
5. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes, selaku Koordinator Program Sarjana
Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
6. Rekan-rekan yang membantu dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Jakarta, Juli 2022

Penulis

5
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM...................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Analisis Situasi...............................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra........................................................................................2
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...........................................................4
2.1 Solusi Permasalahan Mitra.............................................................................4
2.2 Target Luaran..................................................................................................6
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu..........................................................................................7
3.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………………….7
3.3 Bahan dan Alat...............................................................................................7
3.4 Prosedur Kerja................................................................................................7
3.5 Pelaksaan Penyuluhan....................................................................................8
3.6 Evaluasi...........................................................................................................8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI..................................................9
4.1 Kualifikasi Personil Kegiatan.........................................................................9
BAB V PENUTUP.................................................................................................11
5.1 Kesimpulan...................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Dan sebagian besar remaja wanita belum tau penyebab nyeri saat haid.

Penyuluhan DISMENORE khusus seorang wanita remaja untuk

mengetahui adanya nyeri saat haid atau pengobatan. Tujuan utama dari

penyuluhan Dismenore adalah membantu mengidentifikasi perubahan

abnormal pada nyeri saat haid sehingga dapat lebih cepat dilaporkan kepada

tenaga kesehatan. Penyuluhan dismenore dapat menimbulkan perilaku positif

dan dapat membantu wanita agar lebih sensitif dalam memperhatikan

kesehatannya.

Penyuluhan Dismenore memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita akan

lebih peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada saat nyeri haid dan

membuat timbulnya kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini

sebelum ada gejala yang lebih lanjut.

Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun,dan

merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa ..Masa remaja

atau puber adalah suatu tahap dalam perkembangan saat kematangan alat

seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Salah satu tanda seorang

perempuan memasuki masa remaja adalah terjadinya menstruasi.

Selama perode menstruasi,kaum wanita sering mengalami masalah,karena

proses dan siklus menstruasi dapat mengalami pasang surut serta berubah-

1
ubah setiap bulannya.Masalah yang sering timbul dan paling banyak dialami

wanita adalah gangguan nyeri menstruasi.

Dismenore adalah nyeri perut bagaian bawah atauapun dipunggung bagian

bawah akibat dari gerakan rahim yang meremas-remas nyeri (kontraksi) dalam

usaha untuk mengeluarkan lapisan dinding rahim yang terlepas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami tertarik untuk memberikan

penyuluhan DISMENORE kepada remaja.

1.2 Permasalahan Mitra

(Sebagian besar wanita remaja) yang menderita Dismenore sering

merasakan nyeri bahkan ada yang sampai tidak bisa beraktifitas dikarenakan

nyeri haid. Dan sebagian besar remaja wanita belum tau penyebab nyeri saat

haid.

2
BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Permasalahan Mitra

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan


nyeri menstruasi, salah satu caranya dengan memperhatikan pola dan
siklus menstruasinya kemudian melakukan antisipasi agar tidak
mengalami nyeri menstruasi.
Berikut adalah cara pencegahan :
1. Hindari stress, tidak terlalu banyak fikiran terutama fikiran negatif yang
menimbulkan kecemasan.
2. Memiliki pola makan yang teratur
3. Istirahat yang cukup
4. Usahakan tidak menkonsumsi obat-obatan anti nyeri, jika semua cara
pencegahan tidak mengatasi menstruasi nyeri lebih baik segera kunjungi
dokter untuk mengetahui penyebab nyeri berkepanjangan. Bisa saja ada
kelainan rahim atau penyakit lainnya.
5. Hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi karena akan memicu
bertambahnya kadar estrogen.
6. Gunakan heating pad (bantal pemanas), kompres punggung bawah serta
minum-minuman yang hangat.
Contoh Pengobatan :
1. Konseling holistik
Holistik adalah pelayanan yang diberikan kepada sesama atau manusia
secara utuh baik secara fisik, mental, sosial, spiritual mendapat perhatian
seimbang. Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah
gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan
penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan dan
lingkungan penderita. Nasehat-nasehat mengenai makanan sehat, istirahat

3
yang cukup, dan olah raga mungkin berguna. Kemudian diperlukan
psikoterapi.
2. Pemberian obat analgesic (ialah istilah yang digunakan untuk mewakili
sekelompok obat yang digunakan sebagai pereda nyeri)
Pada saat ini banyak beredar obat-obatan analgesic yang dapat diberikan
sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di
tempat tidur dan kompres hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa
nyeri. Obat analgetik yang sering diberikan adalah preparat kaaaombinasi
aspirin, fenasetin, dan kafein.Obat-obat paten yang beredar di pasaran
antara lain novalgin, ponstan, acetaminophen dan sebagainya. Penelitian
menunjukan bahwa pemberian obat herbal dinilai lebih efektif dan aman
untuk pengobatan dismenorea primer, dibandingkan dengan obat asam
mefenamat atau placebo.Namun ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
3. Pola hidup sehat
Penerapan pola hidup sehat dapat membantu dalam upaya menangani
gangguan menstruasi, khususnya dismenorea.Yang termasuk dalam pola
hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit
seimbang seperti peningkatan pemenuhan sumber nutrisi yang beragam.
4. Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal adalah penekanan ovulasi. Tindakan ini bersifat
sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-
benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan penderita
melaksanakan pekerjaan penting pada waktu menstruasi tanpa gangguan,
tujuan ini dapat dicapaidengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi
kontrasepsi.
5. Terapi obat steroid
Terapi dengan obat steroid antiprostaglandin memegang peranan makin
penting terhadap dismenorea primer.Termasuk disini endometasin,
ibuproven dan naproksen kurang lebih 70% penderita dapat disembuhkan
atau mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan diberikan
sebelum menstruasi mulai, 1 sampai 3 hari.

4
6. Dilatasi kanalis servikalis
Dilatasi kanalis servikalismemudahkan pengeluaran darah menstruasi dan
prostaglandin didalamnya. Neurektomi prasakral (pemotongan urat saraf
sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan
neurektomi ovarial (pemotongan saraf sensorik yang ada di ligamentum
infumdibulum) merupakan tindakan terakhir apabila usaha-usaha lain
gagal.
7. Ketika nyeri menstruasi datang, lakukan pengompresan menggunakan air
hangat di perut bagian bawah karena dapat membantu merilekskan otot-
otot dan sistem saraf.
8. Meningkatkan taraf kesehatan untuk daya tahan tubuh, misalnya
melakukan olah raga cukup dan teratur serta menyediakan waktu yang
cukup untuk beristirahat. Olah raga yang cukup dan teratur dapat
meningkatkan kadar hormon endorfin yang berperan sebagai natural pain
killer. Penyediaan waktu dapat membuat tubuh tidak terlalu rentan
terhadap nyeri.
9. Apabila nyeri menstruasi cukup mengganggu aktivitas maka dapat
diberikan obat analgetik yang bebas dijual di masyarakat tanpa resep
dokter, namun harus tetap memperhatikan efek samping terhadap
lambung.
10. Apabila dismenorea sangat mengganggu aktivitas atau jika nyeri
menstruasi muncul secara tiba-tiba saat usia dewasa dan sebelumnya tidak
pernah merasakannya, maka periksakan kondisi untuk mendapatkan
pertolongan segera, terlebih jika dismenorea yang dirasakan mengarah ke
dismenorea sekunder.
11. Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang
datar. Lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada.
12. Mandi dengan air hangat.
13. Istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan.
14. Mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang
mengandung kafein yang dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah.

5
15. Menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi.
16. Meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging dan ikan sebagai sumber
makanan yang mengandung vitamin B6.
17. Menjaga pola makan yang sehat dapat mengurangi nyeri
menstruasi.Karena beberapa dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari
dapat mengurangi atau memperparah nyeri saat menstruasi terjadi.
Perbanyaklah mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, hindari makanan
yang mengandung bahan pengawet.

1.2 Target Luaran

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai salah satu kegiatan

untuk meningkatkan pengetahuan, menyadari pentingnya menjaga

kesehatan, tidak sembarang makan makanan yang tidak baik dikonsumsi

pada saat haid, semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini .

Sehingga ketika di dapatkan kelainan, pemeriksaan bisa segera dilakukan,

pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan

bisa lebih cepat dicapai.

6
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pengabdian ini akan di laksanakan dengan Metode Daring melalui Webinar

Kesehatan, Kegiatan ini berlangsung pada hari ..............................

3.2 Waktu Kegiatan

N WAKTU KEGIATAN METODE

O PENYULUHAN
1. 09.00 wib Pembukaan Ceramah

2. 09.10 wib Sambutan Ceramah


(ketua pelaksana, wakil
ketua)
3. 09.30 wib Materi + Praktek Ceramah

4. 10.00 wib Diskusi dan Tanya jawab Ceramah dan Tanya

jawab

5. 10.20 wib Penutup Ceramah

3.3 Bahan dan Alat

1. White screen

2. Laptop

3. Power Point Slide

7
3.4 Prosedur Kerja

Penyuluhan ini dilaksanakan dengan menggunakan prinsip belajar orang

dewasa (BOD). Pemateri memfokuskan pembelajaran pada remaja dengan

upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang DISMENORE dengan

menggunakan alat bantuan Ms. Power Point.

3.5 Pelaksaan Penyuluhan

Pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara

mahasiswa dengan para remaja. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan cara

menjelaskan materi tentang DISMENORE serta memberi tahu cara

mengurangi nyeri dismenore, penyebab dan solusi.

3.6 Evaluasi

Evaluasi yang kami lakukan adalah memberikan pertanyaan dan meminta

salah satu dari peserta menjawab pertanyaan tentang penyebab DISMENORE.

Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna

melakukan perbaikan dan pengembangan penyuluhan berikutnya.

8
BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kualifikasi Personil Kegiatan

Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan Indonesia Maju

merupakan perguruan tinggi dengan Akreditasi B yang sudah diakui

secara formal maupun informal baik dari pemerintah dan masyarakat.

Termasuk didalamnya, program studi Kebidanan Sarjana Terapan

Kebidanan telah memiliki Akreditasi B. Berbagai penelitian dan

pengabdian dosen-dosen ataupun mahasiswa sudah banyak

dipublikasikan secara nasional.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju khususnya pusat

penelitian dan pengabdian masyarakat senantiasa memberikan dukungan

dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen

dan mahasiswa yang berada didalamnya. Hal ini merupakan suatu bentuk

kepedulian perguruan tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat.

Komitmen yang tinggi dari perguruan tinggi untuk senantiasa

menunjukkan jati dirinya agar lebih mendapat tempat dihati masyarakat

Jakarta melalui pengabdian yang memberikan kontribusi yang besar bagi

masyarakat.

Latar belakang keilmuan dari pengusul adalah merupakan dosen

yang sudah memiliki pengalaman dalam mengelola masyarakat di

berbagai agregat di komunitas dan kelompok khusus dalam hal ini Sadari

9
Sebelum Terjadi dengan berbagai masalah kesehatan yang ada

didalamnya. Mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini

adalah yang sedang menempuh program Sarjana Terapan yang telah

mendapatkan bekal dalam melakukan asuhan remaja.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Demikian proposal ini kami susun dengan harapan permohonan izin

melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Pembuatan proposal ini

bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan kepada remaja

RT 06 tentang DISMENORE dan penyebab terjadinya nyeri.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan kami laksanakan laksanakan

dengan Metode Daring melalui Webinar Kesehatan,. Penyuluhan ini

menggunakan metode BOD (Belajar Orang Dewasa).

5.2 Saran

Agar pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan baik dan

lancar, sebaiknya kegiatan ini dilakukan sesuai waktu yang dijanjikan dan

membawakan materi dengan santai dan tidak tegang agar materi dapat sampai

ke peserta dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/236
https://www.tongkronganislami.net/contoh-makalah-kesehatan-kebidanan/
https://id.scribd.com/document/332546476/makalah-dismenore

12

Anda mungkin juga menyukai