Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN HASIL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MINI WEBINAR KESEHATAN

“SAYANGI BUAH HATI DENGAN ASI ESKLUSIF DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP UNTUK MASA DEPAN YANG

CERIA”

Disusun Oleh :
Ketua Pelaksana :
Irma Jayatmi, SST, M.Kes
Anggota :
Ai Badriah
Ardya Garini
Evy Sulfianti
Fitriani
Fitri
Hilda
Ita Rosliana
Indah Kresna Mulya
Lia Amelia
Ms Anggun
Yeni Mulyani

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

DEPARTEMEN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA, TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : “Sayangi Buah Hati dengan Asi Ekslusif dan Imunisasi Dasar
Lengkap untuk Masa Depan yang Ceria”

2. Bidang : Pengabdian Masyarakat

3. Ketua Tim Pengusul :

Nama : Irma Jayatmi S.ST.,M.Kes


Jabatan : Dosen Kebidanan
NIDN : 0314058801
4. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
Bidang Keahlian : Kebidanan
5. Jumlah Anggota :
Jangka Waktu Kegiatan : 11 orang
6.
Bentuk Kegiatan : 1. Ai Badriah
7. 2. Ardya Garini
3. Evy Sulfianti
4. Fitriani
5. Fitri
6. Hilda
7. Ita Rosliana
8. Indah Kresna Mulya
9. Lia Amelia
10. Ms Anggun
11. Yeni Mulyani
3 Minggu
Webinar
8. Lokasi Kegiatan : Zoom Meeting

9. Biaya yang diperlukan : -

10. STIKIM :
Sumber Lain :

i
Jakarta, 28 September 2021

Mengetahui,

Kepala Departemen Kebidanan Ketua Pelaksana,

Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM Irma Jayatmi S.ST., M.Kes

Menyetujui,

Kepala P3M STIKIM Ketua STIKIM

Irma Jayatmi S.ST., M.Kes Dr. Astrid Novita, SKM, MKM

ii
RINGKASAN

1. TEMA WEBINAR

“Sayangi Buah Hati dengan Asi Esklusif dan Imunisasi Dasar Lengkap untuk Masa Depan yang Ceria”.

Dengan sub tema:

a) Manfaat Asi Eklusif bagi tumbuh kembang anak

b) Keikutsertaan peran ibu dalam meningkatkan imunitas bayi melalui imunisasi dasar lengkap

2. TUJUAN

Webinar ini bertujuan untuk :

a) Sebagai saling sharing antara akademisi perguruan tinggi dan para ibu untuk dapat meningkatkan pemberian Asi Eklsuif

b) Mengembangkan dan menemukan pembelajaran mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap agar dapat mengoptimalisasi daya

tahan tubuh bayi.

3. MANFAAT

a) Menambah ilmu pengetahuan para ibu pentingnya Asi Eklusif dalam tumbuh kembang anak.

b) Sebagai silaturahmi ilmiah antar mahasiswa dengan masyarakat.

c) Sebagai media pembelajaran bagi para ibu yang mengikuti webinar ini agar meningkatkan pemberian Asi Eklusif dan

Imunisasi Dasar lengkap untuk masa depan yang ceria

4. BENTUK KEGIATAN

a) Ceramah

b) Diskusi dan/atau TanyaJawab

5. PEMBICARA

Narasumber 1 : Irma Jayatmi S.ST., M.Kes

Materi : Imunisasi Dasar Lengkap

Narasumber 2 : Ai Badriah, Amd. Keb

Materi : Asi Ekslusif

6. SASARAN

a) Tenaga kesehatan

iii
b) Mahasiswa

c) Ibu yang mempunyai bayi balita

7. JUMLAH PESERTA

53 Orang

8. FASILITAS PESERTA

a) Ilmu yang bermanfaat

b) E-sertifikat

c) Relasi

d) Doorprize

9. PENYELENGGARA

Penyelenggara kegiatan ini adalah Dosen dan Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Maju (STIKIM)

10. TEMPAT, WAKTU DAN TANGGAL

Hari / Tanggal : Sabtu, 02 October 2021

Pukul : 13.00 WIB s.d. Selesai

Tempat : Zoom Meeting

Linkzoom : https://us02web.zoom.us/j/87212837624?

pwd=WWVpZW9GNGVEWXFnSWUzREF4dWM2QT09#success

11. ESTIMASI DANA

1.000.000 (satu juta rupiah)

12. SUMBER DANA

Hibah Internal

13. SUSUNAN ACARA WEBINAR KESEHATAN

Terlampir

14. SUSUNAN KEPANITIAAN

Terlampir

iv
15. ANGGARAN PENGELUARAN

Terlampir

16. PUBLIKASI

Penyebaran Pamflet/iklan melalui Sosial Media baik dari kampus maupun perorangan.

17. DOKUMENTASI KEGIATAN

Terlampir

17.1 Absensi Seluruh Peserta (Terlampir)

17.2 Foto Peserta Secara Keseluruhan (Terlampir)

17.3 Power Point Materi (Terlampir)

17.4 CV Narasumber (Terlampir)

KATA PENGANTAR

Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa dengan TEMA WEBINAR “Sayangi Buah

Hati Dengan Asi Esklusif Dan Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Masa Depan Yang Ceria” yang diselenggarakan Program Studi

Kebidanan Program Sarjana Terapan dan Yayasan Dharma Bangasa Mandiri ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang senantiasa

memberikan bimbingan dan dorongan serta bantuannya, Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH selaku Pembina Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).

2. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).

3. Susaldi, SST, M.Biomed selaku Wakil Ketua 1 Bidang Kurikulum dan Inovasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

(STIKIM).

4. Dr. Rindu, SKM, MKM selaku Wakil Ketua 2 Bidang Keuangan dan SDM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).

5. Nur Rizky Ramadhani, SKM, M.Epid Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

Maju (STIKIM).

v
6. Hidayani, Am.Keb., SKM., MKM selaku Kepala Departemen Kebidanan dan Koordinator Program Studi Pendidikan Bidan Program

Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

7. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes selaku Koordinator Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Maju.

8. Irma Jayatmi ,S.ST,. M.Kes. selaku Kepala Pusat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Maju.

9. Ketua Rw 03 Desa Cibatok 1 Kecamatan Cibungbulan yang telah mendukung kegiatan pelaksanaan webinar pada hari ini.

Kami sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan proposal ini. Kami tidak lupa mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan

maupun gelar.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

RINGKASAN iii

1. TEMA WEBINAR iii

2. TUJUAN iii

3. MANFAAT iii

4. BENTUK KEGIATAN iii

5. PEMBICARA iii

6. SASARAN iv

7. JUMLAH PESERTA iv

8. FASILITAS PESERTA iv

9. PENYELENGGARA iv

10. TEMPAT, WAKTU DAN TANGGAL iv

11. ESTIMASI DANA iv

12. SUMBER DANA v

13. SUSUNAN ACARA WEBINAR KESEHATAN v

14. SUSUNAN KEPANITIAAN v

15. ANGGARAN PENGELUARAN v

16. PUBLIKASI v

17. DOKUMENTASI KEGIATAN v

17.1 Absensi Seluruh Peserta (Terlampir) v

17.2 Foto Peserta Secara Keseluruhan (Terlampir) v

vii
17.3 Power Point Materi (Terlampir) v

17.4 CV Narasumber (Terlampir) v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Analisa Situasi 1

1.2 Imunisasi 2

1.3 Permasalahan 3

1.4 Solusi Permasalahan 3

1.4 Target Luaran 4

1.4.1 Luaran Wajib 4

1.4.2 Luaran Tambahan 4

BAB II 5

TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Air Susu Ibu (ASI) 5

2.2 Imunisasi 10

BAB III 13

METODE PELAKSANAAN 13

3.1. Rencana Kegiatan 13

3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana 13

3.3 Anggaran Kegiatan 14

3.4 Jadwal 15

BAB IV 16

HASIL YANG DICAPAI 16

viii
BAB V 17

KESIMPULAN DAN SARAN 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 1 BIODATA TIM PENGABDI 19

LAMPIRAN 2 SUSUNAN ACARA WEBINAR 21

LAMPIRAN 3 STRUKTUR PANITIA WEBINAR KESEHATAN 2021 23

LAMPIRAN 4 ANGGARAN BIAYA 24

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI KEGIATAN 26

LAMPIRAN 6 ABSENSI PESERTA WEBINAR 30

LAMPIRAN 7 FOTO PESERTA SECARA KESELURUHAN 36

LAMPIRAN 8 CV MODRATOR DAN NARASUMBER 37

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

1.1.1 Asi Eksklusif

ASI Ekslusif adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan

semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

enam bulan pertama. Tidak ada cairan atau makanan lain yang di perlukan, ASI

terus tersedia hingga setengah atau lebih dari kebutuhan. Selain itu, ASI

mengandung antibodi dari ibu yang membantu memerangi penyakit. ASI dalam

jumlah cukup merupakan makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi

kebutuhan gizi selama enam bulan pertama (Josefa, 2011). Asi merupakan

makanan utama dan paling sempurna bagi bayi. Dimana ASI mengandung

hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk

tumbuh dan berkembang secara optimal (Pollard, 2016).

Profil data kesehatan Indonesia pada tahun 2014 menunjukkan

pemberian ASI eksklusif sebesar 52,3% yang berarti hasil tersebut masih

dibawah target nasional yaitu sebesar 80%. Hasil capaian pemberian ASI

eksklusif masih rendah karena kesadaran masyarakat dalam mendorong

peningkatan pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah (Kemenkes RI,2015). Hasil penelitian Februhartanty (2008) menyatakan bahwa

kegagalan

dalam pemberian ASI eksklusif karena tingkat pengetahuan ibu yang rendah

dan rendahnya pengetahuan ibu salah satu penyebabnya kurangnya

informasi dari petugas kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI

eksklusif dan ibu yang sudah mengetahui pentingnya ASI eksklusif tetapi tidak

diterapkan sehingga ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada

bayinya.

1.1.2 Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah

1
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara

aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan

suatu penyakit hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan

demi memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun

kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular maupun penyakit

berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh, bahkan kematian.1,2

World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai alat yang

terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang mengancam jiwa dan

dapat mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2018 ada sekitar 20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan

imunisasi lengkap, bahkan ada yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Padahal Untuk mendapatkan kekebalan komunitas (herd

Immunity)  dibutuhkan cakupan imunisasi yang tinggi (paling sedikit 95%) dan merata.  Akan tetapi,  saat ini masih banyak anak Indonesia

yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Bahkan ada pula anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi sama sekali sejak lahir.

Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 didapatkan data cakupan

imunisasi di Indonesia untuk HB-0 meningkat dari 79,1% menjadi 83,1%,

BCG menurun dari 87,6% menjadi 86,9%, DPT-HB-3 menurun dari 75,6% menjadi 61,3%, Polio-4 yang menurun dari 77,0% menjadi

67,6%, dan

imunisasi Campak yang menurun dari 82,1% menjadi 77,3%. Pencapaian

cakupan kelengkapan pemberian imunisasi menurut Riskesdas tahun 2013

dan 2018 didapatkan, imunisasi lengkap yang menurun dari 59,2% menjadi

57,9%, imunisasi tidak lengkap yang meningkat 32,1% menjadi 32,9% dan

tidak imunisasi yang meningkat dari 8,7% menjadi 9,2%.

Hasil survey di Di Rw 3Desa Cibatok 1 Kec. Cibungbulang masih rendah cakupan ASI Eklusifnya yaitu baru mencapai 75%, dan 14 %

Imunisasi Dasar Lengkapnya.

1.2 Permasalahan

Di Rw 3Desa Cibatok 1 Kec. Cibungbulang masih rendah cakupan ASI Eklusifnya yaitu baru mencapai 75%, dan 14 %

Imunisasi Dasar Lengkapnya. Namun, karena orang tua pada umumnya belum memiliki pengetahuan dengan benar, serta mau melakukan

pemberian ASI dan imunisasi dengan lengkap, sehingga akan memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan serta meningkatkan. daya tahan tubuh bayi/balita

Oleh karena itu penting kiranya ibu - ibu yang memiliki pengetahuan yang baik agar tumbuh kembang anak meningkat.

2
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada beberapa ibu yang memiliki bayi/balita, ibu mengatakan bahwa belum mengetahui manfaast

ASI Eklusif dan manfaat pemberian imunisasi dasar lengkap, sehingga pelaksanaanya mengundang ibu bayi namun pelaksanaannya tidak

teratur. Berdasarkan analisis masalah diatas, maka beberapa permasalahan yang dapat dirangkum agar orang tua mampu meningkatkan

pengetahuan agar meningkatknya pertumbuhan dan perkambangan anak melalui pemberian Asi Eklsuif agar bayi tidak diberiukan MP ASI

sebelum 6 bulan dan pemberian imunisasi secara lengkap karena selama pandemi covid 19 pelaksanaannya tidak teratur.

Dari beberapa permasalahan yang dihadapi oleh ibu bayi/balita di Rw 03 Desa cibatok 1, maka target luaran dari pengabdian

masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada ibu bayi/balita tentang pentingnya Pemberian ASI Eklusif dan Imunisasi Dasar lengkap,

untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi balita pada masa pandemi Covid-19.

1.3 Solusi Permasalahan

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Asi Esklusif dan Imunisasi dasar lengkap adalah

dilakukan pendidikan kesehatan mengenai manfaat Asi Esklusif dan Imunisasi dasar lengkap melalui Webinar.

1.4 Target Luaran

1.4.1 Luaran Wajib

No Luaran Wajib Tahun Capaian Status Pencapaian

1 Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Tahun 2021 Perencanaan

1.4.2 Luaran Tambahan

No Luaran Tambahan Tahun Capaian Status Pencapaian

1 Artikel pada Media Massa Tahun 2021 Perencanaan

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu

Air Susu Ibu (ASI)merupakan cairan kehidupan terbaik yang mengandung berbagai zat dan sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI

sangat baik untuk pertumbuhan bayi View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Syntax

Literate - Jurnal Ilmiah Indonesia Dukungan Bidan Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Syntax Literate, Vol. 5 No. 7, Juli 2020 275 dan sesuai

kebutuhannya. Selain itu, ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga bisa menjadi pelindung (imun) bagi bayi dari semua jenis

infeksi. (Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia, 2018). Menurut World Health Organization (WHO, 2017), Air Susu Ibu (ASI) diberikan

pada bayi baru lahir hingga 6 bulan tanpa makanan serta minuman lain, kecuali vitamin, obat yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan karena

alasan medis disebut ASI eksklusif. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif beresiko terserang diare. Pemberian susu formula juga bisa

mengakibatkan resiko terserang diare hingga mengakibatkan terjadinya gizi buruk karena kandungan zat gizi dalam susu formula yang tidak

cukup memenuhi kebutuhan bayi (Kemenkes, 2014).

Menurut Depkes RI, bahwa perkembangan otak anak delapan puluh persen dimulai sejak didalam kandungan hingga usia 3

tahun, dikenal dengan periode emas. Oleh karena itu pada masa ini dibutuhkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan serta bisa dilanjutkan

hingga anak berusia 2 tahun, karena ASI mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan lemak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan bayi

(Kemenkes, 2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di di Amerika Serikat bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif 6

bulan lebih rendah mengalami ISPA (infeksi saluran pernafasan) sebesar 72%, lebih rendah mengalami diabetes dengan resiko 30% dan lebih

rendah mengalami otitis media dengan resiko 50%. Selain itu, ASI juga dapat menurunkan resiko SIDS (sudden infant death syndrome)

sebesar 36% (American Academy of Pediatrics, 2012).

Mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan maka badan

kesehatan dunia United Nation Children Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi yang lahir

hanya mendapatkan ASI dari ibunya selama 6 bulan. Begitupun Indonesia, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/IV/2017

sebagai peraturan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2012. Berdasarkan data World

Health Organization (WHO), bahwa hanya 44% dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir,

masih sedikit juga bayi di bawah usia 6 bulan menyusu secara eksklusif.

Cakupan pemberian ASI eksklusif di Asia Selatan 47%, Amerika Latin dan Karibia 32%, Asia Timur 30%, Afrika Tengah 25%,

dan Negara berkembang 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40% anak di bawah usia 6 bulan di beri ASI eksklusif (WHO, 2015) Hal

tersebut belum sesuai dengan target WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.

Ini merupakan target ke lim a WHO di tahun 2025 (WHO, 2014) Menurut data pemantauan status gizi di Indonesia pada tahun 2017

menunjukan cakupan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama oleh ibu kepada bayinya masih sangat rendah yakni 35,7%. Artinya

4
ada 65% bayi yang tidak diberikan ASI Emah Rohemah 276 Syntax Literate, Vol. 5 No. 7, Juli 2020 secara eksklusif selama 6 bulan saat

lahir. Angka ini cukup jauh dari target cakupan ASI eksklusif pada 2019 yang ditetapkan oleh WHO ataupun Kementrian Kesehatan yaitu

80% (Kemenkes RI, 2017)

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat sebesar 53,0%. Sedangkan

untuk Kab. Cirebon presentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terhadap bayi umur 0-6 bulan sebesar 32,79%. Angka pemberian ASI

eksklusif tersebut masih rendah karena target cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan adalah 80% (Kemenkes, 2015).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jamblang diperoleh bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif Puskesmas

Jamblang pada tahun 2019 sudah mencapai target pemberian ASI eksklusif yaitu 40%, namun belum mencapai target yang ditetapkan WHO

dan Kemenkes sebesar 80%, dimana cakupan pemberian ASI eksklusif Puskesmas Jamblang pada tahun 2019 sebesar 46,3%.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pegawai bagian Koordinator Gizi (Nutrisionis) Puskesmas

Jamblang Kabupaten Cirebon diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

sebesar 7,9%, dimana pada tahun 2018 sebesar 54,2% dan tahun 2019 sebesar 46,3%. Beliau juga menyebutkan bahwamasih sedikit ibu-ibu

yang menyusui secara eksklusif. Anggapan ibu-ibu selama ini adalah makanan pendamping ASI lebih bisa membuat bayi lebih sehat, tidak

rewel dan juga faktor kebudayaan dan tradisi yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif. Ibu-ibu juga meyakini bahwa makanan

tersebut dapat membuat bayi cepat kenyang, cepat gemuk, dan tidak mudah sakit. Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI

eksklusif seperti faktor pengetahuan ibu, faktor psikologis, faktor fisik ibu, faktor sosial budaya, faktor dukungan tenaga kesehatan, serta

faktor dukungan keluarga. Faktor dukungan tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Hal

tersebut sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2012, yang menyebutkan bahwa Bidan bertanggung jawab untuk memberikan

pendidikan terkait ASI eksklusif serta memberikan support pada ibu menyusui yang dimulai sejak proses kehamilan, saat pertama kali ibu

menyusui hingga dengan selama ibu menyusui. Dukungan yang diberikan Bidan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri pada ibu

untuk terus memberikan ASI eksklusif pada bayinya (Alianmoghaddam, Phibbs, & Benn, 2017). Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)

Air Susu Ibu (ASI)merupakan cairan kehidupan terbaik yang mengandung berbagai zat dan sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI

sangat baik untuk pertumbuhan bayi View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Syntax

Literate - Jurnal Ilmiah Indonesia Dukungan Bidan Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Syntax Literate, Vol. 5 No. 7, Juli 2020 275 dan sesuai

kebutuhannya. Selain itu, ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga bisa menjadi pelindung (imun) bagi bayi dari semua jenis

infeksi. (Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia, 2018). Menurut World Health Organization (WHO, 2017), Air Susu Ibu (ASI) diberikan

pada bayi baru lahir hingga 6 bulan tanpa makanan serta minuman lain, kecuali vitamin, obat yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan karena

alasan medis disebut ASI eksklusif. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif beresiko terserang diare.

Pemberian susu formula juga bisa mengakibatkan resiko terserang diare hingga mengakibatkan terjadinya gizi buruk karena

kandungan zat gizi dalam susu formula yang tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi (Kemenkes, 2014). Menurut Depkes RI, bahwa

perkembangan otak anak delapan puluh persen dimulai sejak didalam kandungan hingga usia 3 tahun, dikenal dengan periode emas. Oleh

5
karena itu pada masa ini dibutuhkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan serta bisa dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun, karena ASI

mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan lemak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan bayi (Kemenkes, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di di Amerika Serikat bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif 6 bulan lebih

rendah mengalami ISPA (infeksi saluran pernafasan) sebesar 72%, lebih rendah mengalami diabetes dengan resiko 30% dan lebih rendah

mengalami otitis media dengan resiko 50%. Selain itu, ASI juga dapat menurunkan resiko SIDS (sudden infant death syndrome) sebesar 36%

(American Academy of Pediatrics, 2012). Mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayi

selama 6 bulan maka badan kesehatan dunia United Nation Children Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)

merekomendasikan agar bayi yang lahir hanya mendapatkan ASI dari ibunya selama 6 bulan. Begitupun Indonesia, Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/IV/2017 sebagai peraturan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi dan Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 33 tahun 2012. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), bahwa hanya 44% dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat

ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, masih sedikit juga bayi di bawah usia 6 bulan menyusu secara eksklusif. Cakupan pemberian

ASI eksklusif di Asia Selatan 47%, Amerika Latin dan Karibia 32%, Asia Timur 30%, Afrika Tengah 25%, dan Negara berkembang 46%.

Secara keseluruhan, kurang dari 40% anak di bawah usia 6 bulan di beri ASI eksklusif (WHO, 2015) Hal tersebut belum sesuai dengan target

WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lim a WHO di

tahun 2025 (WHO, 2014) Menurut data pemantauan status gizi di Indonesia pada tahun 2017 menunjukan cakupan pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan pertama oleh ibu kepada bayinya masih sangat rendah yakni 35,7%. Artinya ada 65% bayi yang tidak diberikan ASI Emah

Rohemah 276 Syntax Literate, Vol. 5 No. 7, Juli 2020 secara eksklusif selama 6 bulan saat lahir. Angka ini cukup jauh dari target cakupan

ASI eksklusif pada 2019 yang ditetapkan oleh WHO ataupun Kementrian Kesehatan yaitu 80% (Kemenkes RI, 2017) Berdasarkan Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat sebesar 53,0%. Sedangkan untuk Kab. Cirebon presentase

bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terhadap bayi umur 0-6 bulan sebesar 32,79%.

Angka pemberian ASI eksklusif tersebut masih rendah karena target cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan

adalah 80% (Kemenkes, 2015). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jamblang diperoleh bahwa cakupan

pemberian ASI eksklusif Puskesmas Jamblang pada tahun 2019 sudah mencapai target pemberian ASI eksklusif yaitu 40%, namun belum

mencapai target yang ditetapkan WHO dan Kemenkes sebesar 80%, dimana cakupan pemberian ASI eksklusif Puskesmas Jamblang pada

tahun 2019 sebesar 46,3%. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pegawai bagian Koordinator Gizi (Nutrisionis)

Puskesmas Jamblang Kabupaten Cirebon diketahui bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya sebesar 7,9%, dimana pada tahun 2018 sebesar 54,2% dan tahun 2019 sebesar 46,3%. Beliau juga menyebutkan bahwamasih

sedikit ibu-ibu yang menyusui secara eksklusif. Anggapan ibu-ibu selama ini adalah makanan pendamping ASI lebih bisa membuat bayi lebih

sehat, tidak rewel dan juga faktor kebudayaan dan tradisi yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif. Ibu-ibu juga meyakini

bahwa makanan tersebut dapat membuat bayi cepat kenyang, cepat gemuk, dan tidak mudah sakit. Berbagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan ASI eksklusif seperti faktor pengetahuan ibu, faktor psikologis, faktor fisik ibu, faktor sosial budaya, faktor dukungan tenaga

6
kesehatan, serta faktor dukungan keluarga.

Faktor dukungan tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Hal tersebut sesuai

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2012, yang menyebutkan bahwa Bidan bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan terkait

ASI eksklusif serta memberikan support pada ibu menyusui yang dimulai sejak proses kehamilan, saat pertama kali ibu menyusui hingga

dengan selama ibu menyusui. Dukungan yang diberikan Bidan juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri pada ibu untuk terus

memberikan ASI eksklusif pada bayinya (Alianmoghaddam, Phibbs, & Benn, 2017). Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)

2.2 Imunisasi

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila

suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya

mengalami sakit ringan (Permenkes RI 12, 2017).

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI

(2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan umum untuk

menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit

yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus

dari imunisasi ini diantaranya, tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap

(IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019 yaitu 93%),

tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80%

bayi yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh

desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan

menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan oleh : Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat

atau kematian. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan danbiaya pengobatan bila

anak sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin

bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. c. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang

7
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Proverawati, 2010 : 5-6).

Imunisasi dasar lengkap terdiri dari vaksin hepatitis B, BCG, Polio, DPT, Hib, dan campak atau MR. Ketahui jadwal imunisasi

yang sesuai dengan usia anak Anda. Imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian dari wabah yang dapat dicegah

dengan memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut, yakni tuberkulosis (TBC), hepatitis B, difteri,

pertusis, tetanus, polio, campak, pneumonia, rubella, dan lain-lain.Sayangnya, data Kementerian Kesehatan RI pada 2014-2016 lalu

menyatakan sedikitnya 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi, terlambat imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya.

Hal ini membuat anak-anak tersebut dan lingkungannya mudah tertular penyakit berbahaya di atas karena tidak adanya kekebalan terhadap

penyakit tersebut.

Apa itu imunisasi dasar lengkap?:

Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap merupakan penyuntikkan vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya.

Berikut jadwal imunisasi anak yang dapat diikuti oleh orangtua:

1. Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0)

2. Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1

3. Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus 

4. Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3

5. Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan Rotavirus

6. Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR

Kemenkes dan IDAI mengingatkan bahwa memberikan imunisasi dasar lengkap saja tidak cukup. Anak juga harus melakukan

imunisasi rutin lengkap dengan melanjutkan jadwal imunisasi dasar dengan imunisasi lanjutan.Untuk imunisasi lanjutan bagi bayi di bawah 2

tahun, jenis imunisasi yang perlu diberikan adalah DPT-HB-Hib dan campak/MR yang diberikan saat usianya 18 bulan. Setelah itu, anak

kelas 1 SD atau sederajat kembali diberikan imunisasi DPT (vaksin DPT tanpa pertusis) dan MR. Terakhir, anak kelas 2 SD atau sederajat

diberikan vaksin Td (mirip dengan vaksin DPT).Sedangkan di kondisi pandemi Covid-19, pengurus pusat Ikatan Dokter Anak

Indonesia memberikan rekomendasi pemberian imunisasi wajib sebagai berikut.Jadwal imunisasi dasar untuk bayi:

1. Segera setelah lahir: Hepatitisan B0 + OPV 0

2. Usia 1 bulan: BCG

3. Usia 2 bulan: Pentavalent I + OPV I

4. Usia 3 bulan: Pentavalent 2 + OPV 2

5. Usia 4 bulan: Pentavalent 3 + OPV 3 + IPV 

6. Usia 9 bulan: MR I

7. Usia 18 bulan: Pentavalent 4 + OPV4 + MR2

8
Dapat ditambah dengan imunisasi lain seperti berikut:

1. Usia 2 bulan: PCVI

2. Usia 4 bulan: PCV2

3. Usia 6 bulan: PCV3 + Influenza I

4. Usia 7 bulan: Influenza 2

IDAI menambahkan, pada wilayah dengan penularan luas Covid-19, jika tidak memungkinkan imunisasi maka dapat ditunda 1 bulan, namun

segera diberikan sesuai jadwal bila situasi memungkinkan. Para orangtua harus tanggap dengan pemberian vaksin pada anak dan hindari telat

imunisasi jika memungkinkan.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Rencana Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada bulan September 2021 atau selama kurang lebih 3 minggu yang

dimulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 02 September 2020 untuk mengetahui

secara isu terkini dan permasalahan di masyarakat Indonesia. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian kepada

masyarakat ini, antara lain:

1. Pemilihan isu strategis untuk dijadikan tema webinar

2. Perencanaan kegiatan webinar

3. Pelaksanaan kegiatan webinar

4. Monitoring dan evaluasi kegiatan webinar

3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana

Tim pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat ini merupakan. Ketua tim pelaksana merupakan dosen pembimbing praktik komunitas

sedangkan anggota tim merupakan mahasiswa kelompok 2 Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Maju .

Tabel 3.1 Uraian Tugas Tim Pengabdian Masyarakat

No Jabatan Nama Penanggung Jawab Tupoksi

9
1. Ketua Panitia : Irma Jayatmi S.ST. M.,Kes Menyusun konsep kegiatan mulai dari tema, perencanaan

hingga evaluasi

2. Ketua Pelaksana : Lia Amelia Menyusun dan melaksanakan konsep kegiatan mulai dari

tema, perencanaan hingga evaluasi

3. Sekretaris : Firtiyani Melakukan administrasi surat menyuran (perijinan, dll),

notulensi kegiatan dan lainnya

4. Bendahara : Hilda Mengatur keuangan dan dana dana kegiatan serta menyusul

laporan pertanggungjawaban dana kegiatan

5. Seksi Acara : Indah Kresna Mulya dan Evy Sulfiyati Mengatur jalannya kegiatan pengabdian kepada

dan Ai Badriah masyarakat

6. Seksi Humas : Ita Rosliana dan Ardya Garini Melakukan komunikasi dan persuasi publik terkait

kegiatan pengabdian kepada masyarakat

7. Seksi Perlengkapan : Fitriyani Dewi Nurlitawati Menyediakan sarana prasarana pendukung terlaksananya

kegiatan pengabdian kepada masyarakat

8. Seksi Dokumentasi : Yeni Mulyani Mendokumentasikan kegiatan ke dalam bentuk foto dan

video

9. Seksi Registrasi Ms Anggun Mencatat dan Meregistrasikan semua pencatatan pelaporan

pendaftaran dan lainnya.

3.3 Anggaran Kegiatan

Demi terlaksananya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Sayangi buah hati dengan Asi Esklusif dan Imunisasi

dasar lengkap untuk masa depan yg ceria” berikut adalah uraian anggaran biaya kegiatan:

*Terlampir

3.4 Jadwal

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat P.S. Kebidanan Program Sarjana Terapan –STIKIM

No Tahapan Kegiatan Bulan September 2021 Penanggung Jawab

10
I II III IV

1. Perencanaan Kegiatan Seluruh anggota Tim

2. Observasi Lapangan Seluruh anggota Tim

3. Administrasi Perijinan Sekretaris & Humas

4. Persiapan Seluruh anggota Tim

5. Pelaksanaan Kegiatan Seluruh anggota Tim

6. Monitoring dan Evaluasi Seluruh anggota Tim

*Dibuat menyesuaikan dengan jadwal kelompok masing-masing

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

Terlaksananya webinar dengan topic “Sayangi Buah Hati dengan Asi Esklusif dan Imunisasi Dasar Lengkap untuk Masa

Depan yang Ceria”.

Dengan sub tema:

a) Manfaat Asi Eklusif bagi tumbuh kembang anak

b) Keikutsertaan peran ibu dalam meningkatkan imunitas bayi melalui imunisasi dasar lengkap

Pada webinar ini juga terjadi diskusi/tanya jawab yang interaktif, antara partisipan dan para narasumber. Dimana partisipan sebanyak

53 ORG dengan input, dosen, para ibu dan akademisi.

Pelaksanaan di lakukan

Hari / Tanggal : Sabtu, 02 November 2021

Pukul : 13.00 WIB s.d. Selesai

Tempat / Media : Zoom

LinkZoom: https://us02web.zoom.us/j/87212837624?pwd=WWVpZW9GNGVEWXFnSWUzREF4dWM2QT09#success

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kegiatan berjalan dengan baik diikuti oleh antusiasme peserta yang hadir di link zoom selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat

dilihat dari keaktifan dan peran peserta dalam mencoba dan memberikan pertanyaan kepada Tim pengabdian hingga akhir kegiatan.

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa webinar seperti ini

dapat dilaksanakan secara continue dan dengan materi yang beragam.

5.3 Penutup

Demikian Laporan singkat ini kami buat sebagai bentuk pertanggung jawaban kinerja dan keungan kami atas kegiatan webinar

ini. Kami Panitia Webinar dengan tema “Sayangi Buah Hati dengan Asi Esklusif dan Imunisasi Dasar Lengkap untuk Masa Depan

yang Ceria” dalam memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian masyrakat berharap dengan pelaksanaan kegiatan

webinar ini dapat memberikan manfaat bagi yang mengikuti webinar ini baik masyarakat umum, mahasiswa/mahasiswi, dosen yang telah

mengikuti webinar.

Masih banyak hal yang perlu kita benahi, untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dan

kesalahan yang kami perbuat, Sekian, Terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azwar S 2013, Sikap Manusia, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto S 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Anatasia R 2018, Fatwa MUI, Vaksin MR Haram Karena Mengandung Babi, Tapi Boleh Dipakai Jika Terpaksa, vieweed 12 Oktober

2019,

https://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/08/21/fatwa-mui-vaksin-mr-haram- karenamengandung-babi-tapi-boleh-dipakai-

jikaterpaksa

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, Hasil Riskesdas 2013, viewed 21 Agustus 2019,

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&eChininta, et al

pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis b 0-7 hari di kota banjarmasin‟, Jurnal Berita Kedokteran

Masyarakat, 25(1), pp. 12-20.

Soedjatmiko 2013, Tanya Jawab Orangtua Mengenai Imunisasi IDAI, viewed 15 Oktober 2019,

http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-orangtua-mengenai imunisasi

Triana V 2016, „Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi

tahun 2015‟. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, pp. 8-9.

WHO 2019, Bagaimana Sistem Imunitas Bekerja. Viewed 12 Oktober 2019, http://in.vaccinesafety-training.org/how-the-immune-system

Lampiran 1

BIODATA TIM PENGABDI

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Irma Jayatmi, S.ST., M.Kes

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIDN : 0314058801

d. Fungsional/Pangkat/Gol : Asisten Ahli

e. Jabatan Struktural : Kepala P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat)

f. Bidang Keahlian : Kebidanan

g. Departemen/Fakultas : Kebidanan

h. Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Perumahan Ambar Cibinong Residence Blok B2/14
j. Riwayat penelitian (2 terakhir yang : 1. Perbedaan Pengaruh Baby Spa dan Baby Massage terhadap Tumbuh
Kembang Bayi Usia6-12Bulan diPosyandu Kenanga Kel. Cilebut Barat Kec.
didanai STIKIM atau nasional, sebutkan
SukarajaKab. Bogor Tahun2019 (Hibah Dikti 2019)
sebagai Ketua atau Anggota) 2.Pengaruh Kualitas Lingkungan Pengasuhan dan Kelekatan Ibu-Anak di
Masa Pandemi Covid-19 terhadap Perkembangan Sosial Emosi Anak Balita
Usia 3-5 Tahun di Paud Wilayah Cilodong (Hibah Internal STIKIM 2020)

k. Riwayat pengabdian (2 terakhir yang : 1. Pendidikan Bidan Berkelanjutan Di Era 4.0

didanai STIKIM atau nasional, sebutkan

sebagai Ketua atau Anggota)

l. Publikasi ilmiah (2 terakhir dalam : 1. Determinan Kejadian Infeksi SaluranPernapasanAkut(ISPA)padaBalita


(JIKI, 2019)
bentuk makalah atau buku)
2. Effleurage Massage, Kompres Dingindan Pengaturan Posisi
terhadapPenurunanIntensitasNyeriPersalinan
KalaI FaseAktif (JIKI,2019)
3. The Difference Between Influence ofBaby Spa and Baby Massage on
InfantGrowthandDevelopment (Proceeding of International Conference
on Health Development, 2019)
4. Relationship of Parents, Motivation and Youtube Use on Development of
Children's Social Interactions (Proceeding "The 4th International
Conference on Global Health in Conjuction with The 7th Asian
International Conference on Humanized Health Care", 2019)
5. Determinan Kecemasan yang Terjadi pada Ibu Post Partum (JIKI,2020)
6. Pertumbuhan Optimal dengan PijatdanSpa Bayi (Jurnal Pengabdian
Masyarakat Indonesia Maju, 2020)
7. Hubungan Status Gizi Pola Makan danPeran Keluarga terhadap
PencegahanStuntingpadaBalitaUsia24–59Bulan (JIKI,2020)

m. Paten (2 terakhir) :

Lampiran 2

SUSUNAN ACARA WEBINAR

“Sayangi Buah Hati dengan Asi Esklusif dan Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Masa Depan Yang Ceria”

Sabtu, 02 October 2021

SUSUNAN ACARA

Waktu Uraian Kegiatan Penanggung Jawab

14
12.45-13.00 Host, MC, moderator, operator, narasumber memasuki zoom meeting Operator (fitriani, AMd. Keb)

13.00-13.10 Pemutaran Vidio 1 Operator (Fitri, AMd. Keb)

Opening Vidio

Peserta memasuki zoom meeting

13.10-13.15 Pemutaran Vidio 2 Operator (Fitri, AMd. Keb)

Company Profile STIKIM

13.15-13.20 Pembukaan MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

13.20-13.25 Pembacaan Tata Tertib Mini Webinar MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

13.25-13.30 Pembacaan Doa Hilda, AMd. Keb

13.30-13.35 Pemutaran Vidio 2 Operator (Fitri, AMd. Keb)

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

13.35-13.40 Opening Speech dari Wakil Ketua Panitia sekaligus pembukaan webinar secara Lia Amelia, AMd. Keb

resmi

13.40-13.45 Sambutan dari kader RW03 Desa Cibatok 1 Ibu Latifatul Badriah

13.45-13.50 Absensi Peserta dan Pre test MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

13.50-13.55 Pembacaan CV Moderator Ibu Evy Sulfianti, AMd. Keb MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

13.55-14.25 Penyampaian Materi oleh Pembicara: Moderator :

Ibu Irma Jayatmi, S.ST, M. Kes Evy Sulfianti, AMd. Keb

Dan Pembacaan CV Pembicara 1

14.25-14.55 Penyampaian Materi oleh Pembicara: Moderator :

Ibu Ai Badriah, AMd. Keb Evy Sulfianti, AMd. Keb

Dan Pembacaan CV Pembicara 2

14.55-15.25 Diskusi & Tanya Jawab Moderator :

Evy Sulfianti, AMd. Keb

15.25- 15.30 Kesimpulan dari Materi Moderator :

Evy Sulfianti, AMd. Keb

15.30-15.35 Penyerahan e-sertifikat kepada Narasumber & Moderator yang akan diserahkan MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

oleh Wakil Ketua Panitia Ibu Lia Amelia, AMd. Keb

15.35-15.40 Sesi Foto Bersama dengan Pembicara dan seluruh peserta MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

15.40-15.45 Penyampaian Informasi Penting MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

15
15.45-15.50 Evaluasi & Post Test MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

15.50-15.55 Penyampaian DoorPrize MC: Indah Kresna M, AMd. Keb

Penutup

15.55-16.00 Pemutaran Vidio 2 Operator (Fitri, AMd. Keb)

Closing Vidio

Lampiran 3

STRUKTUR PANITIA WEBINAR

“Sayangi buah hati dengan AsiEsklusif dan Imunisasi dasar lengkap untuk masa depan yg ceria”

Pelindung / Penasehat : Dr.Dr.dr. Hafizurrachman, MPH

PenanggungJawab : Astrid Novita, SKM, MKM

Ketua Pelaksana : Irma Jayatmi, SST, M.Kes

Wakil Ketua : Lia Amelia, Amd.Keb

Sekretaris : Fitriyani, Amd.Keb

Bendahara : Hilda, Amd.Keb

Sie. Humas : 1. Ardya Garini, Amd.Keb

2. Ita Rosliana, Amd.Keb

Sie. Acara : 1. Indah Kresna Mulya, Amd.Keb

2. Evy Sulfianti, Amd.Keb

3. Ai Badriah, Amd.Keb

Sie. Perlengkapan : Fitri Dewi Nurlitawati, Amd.Keb

Sie Dokumentasi : Yeni Mulyani, Amd.Keb

Sie. Registrasi : Ms Anggun, Amd.Keb

16
Lampiran 4

ANGGARAN BIAYA

“Sayangi buah hati dengan AsiEsklusif dan Imunisasi dasar lengkap untuk masa depan yg ceria”

Biaya Acara Hasil Pembicaraan Dan Kesepakatan :

NO JENIS PEMASUKAN JUMLAH TOTAL

17
1 BIAYA DOORPRIZE PULSA 50 Rbx10 Org 500.000

  TOTAL PENGELUARAN   500.000

Biaya Pengeluaran Hasil Pembicaraan Dan Kesepakatan :

NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH TOTAL

1 BIAYA DOORPRIZE 50 Rbx10Org 500.000

  TOTAL PENGELUARAN   500.000

18
Lampiran 5

DOKUMENTASI KEGIATAN

No. Bagian Dari Kegiatan Hasil Foto

Webinar

1 MC Acara

Indah Kresna Mulya

2 Menyanyikan

Indonesia Raya

19
3 Sambutan

Lia Amelia

4 Peserta Webinar

5 Narasumber 1

Imunisasi Dasar

Lengkap oleh Irma

Jayatmi S.ST, M.Kes,

20
3 Narasumber 2

Asi Esklusif oleh

Ai Badriah, Amd.Keb

4 Materi 1

21
6 Materi 2

Lampiran 6

ABSENSI PESERTA WEBINAR

Timestamp Nama Lengkap No. Telephone/WhatsApp Alamat Domisili Sebagai

9/30/2021 21.45.35 ita 087771989972 parungpanjang Peserta

10/2/2021 10.25.13 Mulyani 089611433648 Ko Pabuaran Semper Peserta

10/2/2021 13.31.04 elma aprilisa rahayu 087897327106 tangerang Peserta

22
10/2/2021 13.31.11 Puspita Oktapiani Putri 081313567640 Bogor Peserta

10/2/2021 13.31.16 Cici santika 087784172000 Kp. Leuweung kolot, rt 01 / rw Peserta

01

10/2/2021 13.31.19 Sari Nurjanah 081273444311 Jl Beringin Raya No 10 parung Peserta

panjang

10/2/2021 13.31.29 Nur Amalia Islami 082360365209 Bogor Peserta

10/2/2021 13.31.32 Triana Murti Adji, AMK 081997555758 Artzimar 2, Bangbarung Peserta

10/2/2021 13.31.35 Natalia 081221781547 Kp rawa jero RT 01 RW 08 Peserta

desa karacak kecamatan

Leuwiliang Bogor

10/2/2021 13.31.37 Erna yulianti 0895348100311 Kp jadipa rt 003 rw 006 desa Peserta

petir

10/2/2021 13.31.44 Ismawati 0895364421438 Cimanggu 2 Peserta

10/2/2021 13.32.08 Asnida parinduri 0881025039451 kp bojongrangkas Peserta

10/2/2021 13.32.22 Riska Ariska 081286016006 Parungpanjang Peserta

10/2/2021 13.32.28 Herawati 085811858588 Batutulis Peserta

10/2/2021 13.32.31 Latifatul Badriyah 081388490735 Kp. Rawasari Rt 01/04 Desa Peserta

Karyasari Kec Leuwiliang

23
10/2/2021 13.32.58 Sri ayu juneriah 081383826701 Kp. Suka sari rt 02 /02 ds. Peserta

Tenjo kec. Tenjo kab. Bogor

10/2/2021 13.33.05 Asih Mulyani 088976021027 Kp. Malingping Rt.02/01 Peserta

10/2/2021 13.33.09 Karunia Eza 081905032481 Perum. Pondok damai Peserta

Cileungsi
Mahaputri Husnahaya

Santosa

10/2/2021 13.33.11 Iyar Budiarti 085714751109 Kp. Cimanggu rt02/07 desa. Peserta

Cimanggu 2 kec. Cibungbulang

10/2/2021 13.33.20 Evi Fitriyah Amd,Keb 085778300113 Ramin Raya No 89 Rt Peserta

03/08,kel: baktijaya,Kec

Sukmajaya Depok-Jawa Barat

10/2/2021 13.33.22 Rizqa permata 0895388798070 Bogor Peserta

10/2/2021 13.33.32 suprihatin 083806216064 Kp. Babakan Rt 01/01 Desa Peserta

Petir Kec. Dramaga Bogor

10/2/2021 13.33.48 Ratih Nurjanah 089653020844 Kpn.Cimanggu 2 Peserta

10/2/2021 13.35.06 Sariyati +6285711080329 Kp.Sempur Batas Rt01 Rw04 Peserta

10/2/2021 13.35.12 rismia aulia 089516571469 dramaga Peserta

24
10/2/2021 13.37.23 May Martini, Amd. Keb 085882390205 Bogor timur Peserta

10/2/2021 13.37.36 Rizqa 088225873655 Dramaga Peserta

10/2/2021 13.43.58 Choirun Nisa 081398188215 KP.MANGGU 02/01 Peserta

10/2/2021 13.44.30 Riati Sri H 08156544493 Bogor Peserta

10/2/2021 13.45.22 Nabila salwa 082110031277 Parung panjang Peserta

10/2/2021 13.47.13 Lisda Moray 082110273260 Parungpanjang Peserta

10/2/2021 13.47.54 Siti Rahayu 085714663207 kp sirna galih 03/05 dsa karack Peserta

kcmtn lwiliang

10/2/2021 13.48.09 Asty kurniawaty 08558583844 Kp panggilingan no 09 RT 01 Peserta

04 desa Setu kec Jasinga kab

Bogor

10/2/2021 14.01.28 Maritje ch 85714119000 jln cikiruh rt 03 rw 03 ds petir Peserta

10/2/2021 14.01.39 Dwi martini 089514356125 Jambe Peserta

10/2/2021 14.03.14 dwi martini 089514356125 Jambe Peserta

10/2/2021 14.04.03 Maritje ch 085714119000j Jln cikiruh rt 03 rwo3 ds petir Peserta

10/2/2021 14.04.34 Asty kurniawaty 08558583844 Jasinga Peserta

25
10/2/2021 14.36.13 Putri octaviani 0895343143795 Kp. Bobojong Petir Peserta

10/2/2021 14.44.10 Aan Rostiawati 089514466377 Kp.babakan gg.salak rt2/2 desa Peserta

petir kec dramaga bogor

10/2/2021 14.45.32 Aan Rostiawati 089514466377 Kp.babakan gg.salak rt 2/2 desa Peserta

petir kec dramaga bogor

Peserta

10/2/2021 14.47.20 Elsa aprilia rahayu 081388974424 Parungpanjang Peserta

10/2/2021 14.47.53 Karkarnah 082122641151 Parungpanjang Peserta

10/2/2021 14.52.50 Erliana marta ningrum 0819-2788-7019 Tanggerang Peserta

10/2/2021 15.19.51 Seliyana ada ferdani 087744406244 Perum visar indah pratama 2 Peserta

10/2/2021 15.22.08 Ami Andriani 08993237379 Bogor Peserta

10/2/2021 15.23.49 Nur Amalia Islami 082360365209 Bogor Peserta

26
Lampiran 7

FOTO PESERTA SECARA KESELURUHAN

NO KETERANGAN FOTO

1 Foto Peserta Secara Keseluruhan di zoom

Terbagi dalam Tiga kali sesi foto

Lampiran 8

Nara Sumber 1

27
CV Irma Jayatmi, SST, M.Kes, CHE

Tempat & Tgl lahir : Depok, 14 1988

Status : Menikah, 2 anak

Alamat Rumah :Perum. Ambar Cibinong Residence Blok B2/14

Hp : 087889990741

E-mail : irmajayatmi@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

Tahun 2011 : Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Kebidanan STIKIM

Tahun 2011 : Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Kespro STIKIM

Sekarang : Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi STIKIM

Organisasi : Kabid. Pendidikan Pengurus Cabang IBI Jaksel (Sekarang

Anggota Asosiasi Dosen Indonesia

Anggota Entrepreneur Baby Spa Community (EBSCO)

Pekerjaan : - Dosen Kebidanan di STIKIM

- Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di STIKIM STIKOM IMA

- Founder Zara Spa

- Tim Trainer EBSCO

Nara Sumber 2

CV Ai Badriah, Amd.Keb

Tempat & Tgl lahir :Cianjur,25-Februari 1983 Status : Menikah,

3 anak

Alamat Rumah : Jl. Raya Petir, Kp Malingping RT 3 Rw 1 Petir Darmaga-Bogor

Hp : 085711597888

E-mail : aibadriah.ab@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

Tahun 2005 : Bidan Pendidik Jenjang Diploma 111 Kebidanan STIKES DHB Bandung

28
Tahun 2021 :Tercatat Sebagai Siswa Program Sarjana Terapan Kebidanan STIKIM Jakarta sampai Sekarang

Organisasi : anggota IBI ranting ciampea-bogor (Sekarang)

Pekerjaan : Puskesmas Purwasari Dinkes Kab Bogor

Moderator

Evy Sulfianti, Amd.Keb

tempat & tanggal lahir : Bandung 05 Mei 1973

Alamat Rumah : Perum Darmaga Pratama Blok E no

Ciampea, Bogor

Status : Menikah, 2 anak

Hp : 081299327450

Email : evysulfiany@gamil.com

Pendidikan :

DIII Kebidanan Polltekes Bandung tahun 2006

Sarjana Terapan Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )

Organisasi :

Pengurus cab IBI Kab Bogor Sie. Penelitian dan pengembangan

Pekerjaaan :

Bidan Puseksmas Cibungbulang

29

Anda mungkin juga menyukai