Disusun Oleh :
Ketua Pelaksana :
Irma Jayatmi, SST, M.Kes
Anggota :
Ai Dede Susilawati
Ely Mutiani
N. Dewi Rusmiati
Vera Sri Yulianti
Weni Ismawati
1
HALAMAN PENGESAHAN
6.
Jangka Waktu Kegiatan : 3 Minggu
7.
Bentuk Kegiatan : Webinar
8. Lokasi Kegiatan : Zoom Meeting
9. Biaya yang diperlukan : Rp. 500.000
STIKIM
10. Sumber Lain :
1
Cianjur, Januari 2022
Mengetahui,
Kepala Departemen Kebidanan Ketua Pelaksana,
Menyetujui,
Kepala P3M STIKIM Ketua STIKIM
2
RINGKASAN
1. TEMA WEBINAR
“Asi Eksklusif Dan Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Generasi SehaDan
Cerdas Desa Kalapanunggal Kecamatan Cikadu Tahun 2022”
3
7. JUMLAH PESERTA
50 Orang
8. FASILITAS PESERTA
a) Ilmu yang bermanfaat
b) E-sertifikat
c) Relasi
d) Doorprize
9. PENYELENGGARA
Penyelenggara kegiatan ini adalah Dosen dan Mahasiswa
KebidananProgram Studi Pendidikan Profesi Program Departemen Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
4
17.4 CV Narasumber (Terlampir)
KATA PENGANTAR
2. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
5
3. Susaldi, SST, M.Biomed selaku Wakil Ketua 1 Bidang Kurikulum dan Inovasi
4. Dr. Rindu, SKM, MKM selaku Wakil Ketua 2 Bidang Keuangan dan SDM
8. Irma Jayatmi ,S.ST,. M.Kes. selaku Kepala Pusat Penelitian Dan Pengabdian
Kami sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan proposal ini.Kami tidak lupa
mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun gelar.
6
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
RINGKASAN iii
1. TEMA WEBINAR iii
2. TUJUAN iii
3. MANFAAT iii
4. BENTUK KEGIATAN iii
5. PEMBICARA iii
6. SASARAN iv
7. JUMLAH PESERTA iv
8. FASILITAS PESERTA iv
9. PENYELENGGARA iv
10. TEMPAT, WAKTU DAN TANGGAL iv
11. ESTIMASI DANA iv
12. SUMBER DANA v
13. SUSUNAN ACARA WEBINAR KESEHATAN v
14. SUSUNAN KEPANITIAAN v
7
15. ANGGARAN PENGELUARAN v
16. PUBLIKASI v
17. DOKUMENTASI KEGIATAN v
17.1 Absensi Seluruh Peserta (Terlampir) v
17.2 Foto Peserta Secara Keseluruhan (Terlampir) v
17.3 Power Point Materi (Terlampir) v
17.4 CV Narasumber (Terlampir) v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Analisa Situasi 1
1.2 Imunisasi 2
1.3 Permasalahan 3
1.4 Solusi Permasalahan 3
1.4 Target Luaran 4
1.4.1 Luaran Wajib 4
1.4.2 Luaran Tambahan 4
BAB II 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Air Susu Ibu (ASI) 5
2.2 Imunisasi 10
BAB III 13
METODE PELAKSANAAN 13
3.1. Rencana Kegiatan 13
3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana 13
3.3 Anggaran Kegiatan 14
3.4 Jadwal 15
BAB IV 16
HASIL YANG DICAPAI 16
BAB V 17
KESIMPULAN DAN SARAN 17
8
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 1 BIODATA TIM PENGABDI 19
LAMPIRAN 2 SUSUNAN ACARA WEBINAR 21
LAMPIRAN 3 STRUKTUR PANITIA WEBINAR KESEHATAN 2021 23
LAMPIRAN 4 ANGGARAN BIAYA 24
LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI KEGIATAN 26
LAMPIRAN 6 ABSENSI PESERTA WEBINAR 30
LAMPIRAN 7 FOTO PESERTA SECARA KESELURUHAN 36
LAMPIRAN 8 CV MODRATOR DAN NARASUMBER 37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
1.1.1 Asi Eksklusif
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
selama enam bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain. Pemberian asi eksklusif merupakan cara terbaik dalam
menyediakan makanan yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembang bayi yang
sehat dan Menurut World Health Organization (WHO) juga
merekomendasikan bahwa bayi harus diberikan ASI eksklusif selama enam bulan
pertama kehidupan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan
yang optimal. Berdasarkan data United National Children’s Fund (UNICEF) pada
tahun 2018 terdapat 41% bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI
secara eksklusif di seluruh dunia (UNICEF, 2018).
Sementara itu menurut data World Health Organization (WHO)
menyatakan bahwa cakupan ASI eksklusif di beberapa Negara di ASEAN juga
masih cukup rendah antara lain di India (46%), Philipina (34%), Vietnam (27%),
Myanmar (24%) dan Indonesia (54,3%). World Health Organization (WHO) juga
memiliki target dalam pemberian ASI eksklusif dalam enam bulan pertama
sampai paling sedikit yaitu sebesar 50%, ini merupakan target ke lima WHO di
tahun 2025.
Menurut Profil Kesehatan Indonesia untuk persentase bayi mendapat ASI
Ekslusif pada tahun 2017 sebesar 61,33% pada tahun 2018 sebesar 65,16% dan
9
pada tahun 2019 sebesar 67,74%. Persentasi dari 3 tahun mengalami peningkatan
kasus tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu sebesar 80%.
1.1.2 Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
suatu penyakit hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan
demi memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun
kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular maupun penyakit
berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh, bahkan kematian.1,2
World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai alat yang
terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang mengancam jiwa dan
dapat mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2018 ada sekitar
20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan ada
yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Padahal Untuk mendapatkan
kekebalan komunitas (herd Immunity) dibutuhkan cakupan imunisasi yang tinggi
(paling sedikit 95%) dan merata. Akan tetapi, saat ini masih banyak anak
Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Bahkan ada pula anak
yang tidak pernah mendapatkan imunisasi sama sekali sejak lahir.
Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 didapatkan data cakupan
imunisasi di Indonesia untuk HB-0 meningkat dari 79,1% menjadi 83,1%,
BCG menurun dari 87,6% menjadi 86,9%, DPT-HB-3 menurun dari 75,6%
menjadi 61,3%, Polio-4 yang menurun dari 77,0% menjadi 67,6%, dan
imunisasi Campak yang menurun dari 82,1% menjadi 77,3%. Pencapaian
cakupan kelengkapan pemberian imunisasi menurut Riskesdas tahun 2013
dan 2018 didapatkan, imunisasi lengkap yang menurun dari 59,2% menjadi
57,9%, imunisasi tidak lengkap yang meningkat 32,1% menjadi 32,9% dan
tidak imunisasi yang meningkat dari 8,7% menjadi 9,2%.
Hasil survey di Di Rw 5 Desa Kalapanunggal Kecamatan Cikadu masih
rendah cakupan ASI Eklusifnya yaitu baru mencapai 19 %, dan 31 % Imunisasi
10
Dasar Lengkapnya.
1.2 Permasalahan
Di Rw 5 Desa Kalapanunggal Kecamatan Cikadu masih rendah cakupan
ASI Eklusifnya yaitu baru mencapai 19 % dan 31 % Imunisasi Dasar
Lengkapnya. Namun, karena orang tua pada umumnya belum memiliki
pengetahuan dengan benar, serta mau melakukan pemberian ASI dan imunisasi
dengan lengkap, sehingga akan memberikan manfaat yang besar untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan daya tahan
tubuh bayi/balita
Oleh karena itu penting kiranya ibu - ibu yang memiliki pengetahuan yang
baik agar tumbuh kembang anak meningkat.Berdasarkan survey awal yang
dilakukan pada beberapa ibu yang memiliki bayi/balita, ibu mengatakan bahwa
belum mengetahui manfaast ASI Eklusif dan manfaat pemberian imunisasi dasar
lengkap, sehingga pelaksanaanya mengundang ibu bayi namun pelaksanaannya
tidak teratur. Berdasarkan analisis masalah diatas, maka beberapa permasalahan
yang dapat dirangkum agar orang tua mampu meningkatkan pengetahuan agar
meningkatknya pertumbuhan dan perkambangan anak melalui pemberian ASI
Eklsuif agar bayi tidak diberikan MP ASI sebelum 6 bulan dan pemberian
imunisasi secara lengkap karena selama pandemi covid 19 pelaksanaannya tidak
teratur.
Dari beberapa permasalahan yang dihadapi oleh ibu bayi/balita di Rw 05
Desa Kalapanunggal, maka target luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah
memberikan edukasi kepada ibu bayi/balita tentang pentingnya Pemberian ASI
Eklusif dan Imunisasi Dasar lengkap, untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi
balita pada masa pandemi Covid-19.
1.3 Solusi Permasalahan
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat
mengenai Asi Esklusif dan Imunisasi dasar lengkap adalah dilakukan pendidikan
kesehatan mengenai manfaat Asi Esklusif dan Imunisasi dasar lengkap melalui
Webinar.
11
1.4 Target Luaran
1.4.1 Luaran Wajib
No Luaran Wajib Tahun Capaian Status Pencapaian
1 Jurnal Pengabdian Masyarakat Tahun 2022 Perencanaan
Indonesia Maju
12
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/IV/2017 sebagai
peraturan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi dan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 33 tahun 2012. Berdasarkan data World Health Organization (WHO),
bahwa hanya 44% dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu
satu jam pertama sejak lahir, masih sedikit juga bayi di bawah usia 6 bulan
menyusu secara eksklusif.
Menurut data pemantauan status gizi di Indonesia pada tahun 2017
menunjukan cakupan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama oleh ibu
kepada bayinya masih sangat rendah yakni 35,7%. Artinya ada 65% bayi yang
tidak diberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan saat lahir. Angka ini cukup
jauh dari target cakupan ASI eksklusif pada 2019 yang ditetapkan oleh WHO
ataupun Kementrian Kesehatan yaitu 80% (Kemenkes RI, 2017)
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 cakupan
ASI eksklusif di Jawa Barat sebesar 53,0%. Sedangkan Data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur menunjukan bahwa persentase bayi yang mendapat ASI
Eksklusif di Cianjur pada tahun 2013 sebesar 69,21%. Persentase tersebut masih
rendah bila dibandingkan dengan target nasional cakupan pemberian ASI
Eksklusif, yaitu sebesar 80%. Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif
tersebut dapat mempengaruhi kondisi bayi atau balita. (Profil Kesehatan
Kabupaten Cianjur 2013).
2.2 Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan (Permenkes RI 12, 2017).
Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI
(2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan umum untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus
dari imunisasi ini diantaranya, tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap
13
(IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019 yaitu 93%),
tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80%
bayi yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh
desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan
menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan oleh : Anak, yaitu mencegah penderitaan
yangdisebabkanolehpenyakitdan kemungkinan cacat atau kematian. Keluarga,
yaitu menghilangkan kecemasan danbiaya pengobatan bila
anak sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. c. Negara, yaitu
memperbaikitingkatkesehatan,menciptakanbangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkanpembangunannegara (Proverawati, 2010 : 5-6).
Imunisasi dasar lengkap terdiri dari vaksin hepatitis B, BCG, Polio, DPT,
Hib, dan campak atau MR. Ketahui jadwal imunisasi yang sesuai dengan usia
anak Anda.Imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit, kecacatan, dan
kematian dari wabah yang dapat dicegah dengan memberikan vaksin tertentu ke
dalam tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut, yakni tuberkulosis (TBC),
hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, pneumonia, rubella, dan lain-
lain.Sayangnya, data Kementerian Kesehatan RI pada 2014-2016 lalu menyatakan
sedikitnya 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi, terlambat
imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya. Hal ini membuat anak-anak
tersebut dan lingkungannya mudah tertular penyakit berbahaya di atas karena
tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Apa itu imunisasi dasar lengkap?:
Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap merupakan penyuntikkan vaksin
tertentu yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya. Berikut
jadwal imunisasi anak yang dapat diikuti oleh orangtua:
1. Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0)
2. Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1
14
3. Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus
4. Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
5. Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan
Rotavirus
6. Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
Kemenkes dan IDAI mengingatkan bahwa memberikan imunisasi dasar
lengkap saja tidak cukup. Anak juga harus melakukan imunisasi rutin lengkap
dengan melanjutkan jadwal imunisasi dasar dengan imunisasi lanjutan.Untuk
imunisasi lanjutan bagi bayi di bawah 2 tahun, jenis imunisasi yang perlu
diberikan adalah DPT-HB-Hib dan campak/MR yang diberikan saat usianya 18
bulan. Setelah itu, anak kelas 1 SD atau sederajat kembali diberikan imunisasi
DPT (vaksin DPT tanpa pertusis) dan MR. Terakhir, anak kelas 2 SD atau
sederajat diberikan vaksin Td (mirip dengan vaksin DPT).Sedangkan di kondisi
pandemi Covid-19, pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia memberikan
rekomendasi pemberian imunisasi wajib sebagai berikut.Jadwal imunisasi dasar
untuk bayi:
1. Segera setelah lahir: Hepatitisan B0 + OPV 0
2. Usia 1 bulan: BCG
3. Usia 2 bulan: Pentavalent I + OPV I
4. Usia 3 bulan: Pentavalent 2 + OPV 2
5. Usia 4 bulan: Pentavalent 3 + OPV 3 + IPV
6. Usia 9 bulan: MR I
7. Usia 18 bulan: Pentavalent 4 + OPV4 + MR2
Dapat ditambah dengan imunisasi lain seperti berikut:
1. Usia 2 bulan: PCVI
2. Usia 4 bulan: PCV2
3. Usia 6 bulan: PCV3 + Influenza I
4. Usia 7 bulan: Influenza 2
IDAI menambahkan, pada wilayah dengan penularan luas Covid-19, jika
tidak memungkinkan imunisasi maka dapat ditunda 1 bulan, namun segera
diberikan sesuai jadwal bila situasi memungkinkan.Para orangtua harus tanggap
15
dengan pemberian vaksin pada anak dan hindari telat imunisasi jika
memungkinkan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Rencana Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada bulan
Desember 2021 atau selama kurang lebih 3 minggu yang dimulai dari
perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Observasi awal dilaksanakan pada
tanggal 20 Desember 2021 untuk mengetahui secara isu terkini dan permasalahan
di masyarakat Indonesia. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
program pengabdian kepada masyarakat ini, antara lain:
1. Pemilihan isu strategis untuk dijadikan tema webinar
2. Perencanaan kegiatan webinar
3. Pelaksanaan kegiatan webinar
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan webinar
3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana
Tim pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat ini merupakan. Ketua
tim pelaksana merupakan dosen pembimbing praktik komunitas sedangkan
anggota tim merupakan mahasiswa kelompok 1 Program Studi Profesi Kebidanan
Program ProfesiDepartemen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju .
16
M.,Kes dari tema, perencanaan hingga
evaluasi
2. Ketua : Ely Mutiani Menyusun dan melaksanakan
Pelaksana konsep kegiatan mulai dari tema,
perencanaan hingga evaluasi
3. Sekretaris : Ai Dede Susilawati Melakukan administrasi surat
menyuran (perijinan, dll),
notulensi kegiatan dan lainnya
4. Bendahara : Vera Sri Yulianti Mengatur keuangan dan dana
dana kegiatan serta menyusul
laporan pertanggungjawaban dana
kegiatan
5. Seksi Acara : Weni Ismawati Mengatur jalannya kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
6. Seksi Humas : N. Dewi Rusmiati Melakukan komunikasi dan
persuasi publik terkait kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
7. Seksi : Weni Ismawati Menyediakan sarana prasarana
Perlengkapan pendukung terlaksananya
kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
8. Seksi : Weni Ismawati Mendokumentasikan kegiatan ke
Dokumentasi dalam bentuk foto dan video
9. Seksi : Ely Mutiani Mencatat dan Meregistrasikan
Registrasi semua pencatatan pelaporan
pendaftaran dan lainnya.
17
Desa Kalapanunggal Kecamatan Cikadu Tahun 2022”berikut adalah uraian
anggaran biaya kegiatan:
*Terlampir
3.4 Jadwal
18
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan berjalan dengan baik diikuti oleh antusiasme peserta yang hadir
di link zoom selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan dan
peran peserta dalam mencoba dan memberikan pertanyaan kepada Tim
pengabdian hingga akhir kegiatan.
5.2 Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, Pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berupa webinar seperti ini dapat dilaksanakan
secara continue dan dengan materi yang beragam.
5.3 Penutup
Demikian Laporan singkat ini kami buat sebagai bentuk pertanggung
jawaban kinerja dan keungan kami atas kegiatan webinar ini. Kami Panitia
Webinar dengan tema “Asi Eksklusif Dan Imunisasi Dasar Lengkap Untuk
Generasi Sehat Dan Cerdas Desa Kalapanunggal Kecamatan Cikadu Tahun
2022”dalam memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Bidan Program
Departemen Pendidikan Kebidanan STIKIM melalui kegiatan pengabdian
masyarakat berharap dengan pelaksanaan kegiatan webinar ini dapat memberikan
manfaat bagi yang mengikuti webinar ini baik masyarakat umum,
mahasiswa/mahasiswi, dosen yang telah mengikuti webinar.
Masih banyak hal yang perlu kita benahi, untuk itu kami mohon maaf
apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dan kesalahan yang kami perbuat,
Sekian, Terimakasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Lampiran 1
22
sebutkan sebagai Ketua
atau Anggota)
l. Publikasi ilmiah (2 : 1. Determinan Kejadian Infeksi
SaluranPernapasanAkut(ISPA)padaBalita
terakhir dalam bentuk
(JIKI, 2019)
makalah atau buku) 2. Effleurage Massage, Kompres Dingindan
Pengaturan Posisi
terhadapPenurunanIntensitasNyeriPersalina
n
KalaI FaseAktif (JIKI,2019)
3. The Difference Between Influence
ofBaby Spa and Baby Massage on
InfantGrowthandDevelopment (Proceeding
of International Conference on Health
Development, 2019)
4. Relationship of Parents, Motivation and
Youtube Use on Development of Children's
Social Interactions (Proceeding "The 4th
International Conference on Global
Health in Conjuction with The 7th Asian
International Conference on Humanized
Health Care", 2019)
5. Determinan Kecemasan yang Terjadi
pada Ibu Post Partum (JIKI,2020)
6. Pertumbuhan Optimal dengan
PijatdanSpa Bayi (Jurnal Pengabdian
Masyarakat Indonesia Maju, 2020)
7. Hubungan Status Gizi Pola Makan
danPeran Keluarga terhadap
PencegahanStuntingpadaBalitaUsia24–
59Bulan (JIKI,2020)
m Paten (2 terakhir) :
.
23
Lampiran 2
24
Susilawati, S.ST
13.55-14.25 Penyampaian Materi oleh Pembicara: Moderator :
Ibu Irma Jayatmi, S.ST, M. Kes Ai Dede Susilawati, S.ST
Dan Pembacaan CV Pembicara 1
14.25-14.55 Penyampaian Materi oleh Pembicara: Moderator :
Ibu Ely Mutiani, SST Ai Dede Susilawati, S.ST
Dan Pembacaan CV Pembicara 2
14.55-15.25 Diskusi & Tanya Jawab Moderator :
Ai Dede Susilawati, S.ST
15.25- 15.30 Kesimpulan dari Materi Moderator :
Ai Dede Susilawati, S.ST
15.30-15.35 Penyerahan e-sertifikat kepada Narasumber & MC: Weni Ismawati, S. ST
Moderator yang akan diserahkan oleh Wakil
Ketua Panitia Ibu Ely Mutiani, S.ST
15.35-15.40 Sesi Foto Bersama dengan Pembicara dan MC: Weni Ismawati, S. ST
seluruh peserta
15.40-15.45 Penyampaian Informasi Penting MC: Weni Ismawati, S. ST
15.45-15.50 Evaluasi & Post Test MC: Weni Ismawati, S. ST
15.50-15.55 Penyampaian DoorPrize MC: Weni Ismawati, S. ST
Penutup
15.55-16.00 Pemutaran Vidio 2 Operator (Vera Sri Yulianti, S.
Closing Vidio ST)
25
Lampiran 3
26
Lampiran 4
ANGGARAN BIAYA
27
Biaya Pengeluaran Hasil Pembicaraan Dan Kesepakatan :
28
Lampiran 5
DOKUMENTASI KEGIATAN
2 Menyanyikan
Indonesia
Raya
29
3 Sambutan
Ely Mutiani,
S.ST
4 Peserta
Webinar
5 Narasumber
1
Imunisasi
Dasar
Lengkap oleh
Irma Jayatmi
S.ST, M.Kes,
30
3 Narasumber
2
Asi Esklusif
oleh
Ely Mutiani,
S.ST
4 Materi 1
6 Materi 2
31
Lampiran 6
32
21/01/2022 Munirah 082128818394 Cigadung Peserta
Lampiran 7
NO KETERANGAN FOTO
33
1 Foto Peserta Secara
Keseluruhan di zoom
Terbagi dalam Tiga kali
sesi foto
Lampiran 8
Nara Sumber 1
34
Cibinong Residence Blok B2/14
Hp : 087889990741
E-mail : irmajayatmi@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Tahun 2011 : Bidan Pendidik Jenjang
Diploma IV Kebidanan STIKIM
Tahun 2011 : Pascasarjana Ilmu
Kesehatan Masyarakat Peminatan Kespro
STIKIM
Sekarang : Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Profesi STIKIM
Organisasi : Kabid. Pendidikan Pengurus Cabang IBI Jaksel (Sekarang
Anggota Asosiasi Dosen Indonesia
Anggota Entrepreneur Baby Spa Community (EBSCO)
Pekerjaan : - Dosen Kebidanan di STIKIM
- Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di STIKIM STIKOM
IMA
- Founder Zara Spa
- Tim Trainer EBSCO
Nara Sumber 2
35
Alamat : Kp. Jalan Salapan RT 08
Rumah RW 02 Desa Sukamulya
Kec Cikadu Kab Cianjur
Hp : 085294607087
Email : elymutiabd@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
DIII Kebidanan Tri Dharma Husada Cimahi 2008
DIV Pendidikan Kebidanan Karya Husada Jakarta 2015
Program Profesi Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )
Organisasi : Anggotacab IBI Kab Cianjur (Sekarang)
Pekerjaan : Puskesmas Kalapanunggal
Moderator
36
Ai Dede Susilawati, S.ST
Hp : 081221408187
Email : dedeaisusilawati@gmail.com
Pendidikan :
DIII Kebidanan STIKINDO 2011
DIV Pendidikan Kebidanan Karya Husada Jakarta 2015
Program Profesi Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )
Organisasi :Anggota cab IBI Kab Cianjur (Sekarang)
Pekerjaaan :Bidan Puseksmas Kalapanunggal
37
Operator
Hp : 085659115913
Email : verasriyulianti295@gmail.com
38
Pendidikan :
DIII Kebidanan Al-Ikhlas Cisarua Bogor 2012
DIV Pendidikan Kebidanan Karya Husada Jakarta 2015
Program Profesi Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )
Organisasi :Anggota cab IBI Kab Cianjur ( Sekarang)
Pekerjaaan :Bidan Puseksmas Kalapanunggal
MC
39
Weni Ismawati, S.ST
Hp : 085798105750
Email : Wenyismawati768@gmail.com
Pendidikan :
DIII Kebidanan Akademi Cianjur 2010
DIV Pendidikan Kebidanan Karya Husada Jakarta 2015
Program Profesi Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )
Organisasi :Anggota cab IBI Kab Cianjur (Sekarang)
Pekerjaaan :Bidan Puseksmas Kalapanunggal
Humas
40
N. Dewi Rusmiati, S.ST
Tempat & : Cianjur, 14 Maret 1989
tanggal lahir
Pendidikan :
DIII Kebidanan STIkes INDOnesia 2012
DIV Pendidikan Kebidanan Karya Husada Jakarta 2015
Program Profesi Kebidanan STIKIM tahun 2021 (sekarang )
Organisasi :Anggota cab IBI Kab Cianjur (Sekarang)
Pekerjaaan :Bidan Puseksmas Kalapanunggal
41