BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Disususn Oleh :
Ketua : Erma Retnaningtyas,.SST,.Bd,.SKM,.M.Kes 0726038204
Anggota : 1. Yessi Dwi Yupitasari (2182B1221)
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kelurahan ...........................
Lurah Ketua Pelaksana
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
karena atas Berkat dan Karunianya, kami dapat melaksanakan kegiatan dan
menyelesaikan laporan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Upaya
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi Mengenai Kehamilan
Risiko Tinggi".
Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan serta
arahan dari berbagai pihak, untuk itu pada ke.sempatan ini kami mengucapkan
rasa hormat dan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kendala yang dijumpai dilapangan, untuk i t u k a m i
m e n g a r a p k a n m a s u k a n K o n s t r u k t i f demi Kesempurnaan laporan kegiatan
selanjutnya dan diharapkan adanya program tindak lanjut agar manfaatnya dapat
dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas. Akhir kata, kami berharap Tuhan
Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga laporan ini membawa man faat bagi lnstitusi dan
pengembangan Ilmu Kebidanan secara khusus
3
Penulis
DAFT AR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
I
HALAMAN PENGESAHAN.
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
6
B. Latar Belakang
7
B. Tujuan Kegiatan
7
C. Manfaat Kegiatan
8
BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Deskripsi Kegiatan
9
B. Sasaran
10
C. Output dan Outcome
10
D. Hambatan
11
D. Rekomendasi Tindak Lanjut
13
BAB 3 PENUT UP
A. Kesimpulan
15
B. Saran
15
DAFTAR REFERENSI
4
LAMPIRAN
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Desa Temon adalah Desa yang terletak di jawa Timur, Adapun Nama Desa
Temon menurut orang – orang terdahulu atau pinisepuh kurang lebih Tahun
1887, Desa Temon dahulu ada seorang Kyai bernama Kanjeng Jimat yang
mengembara ke wilayah Ponorogo, Trenggalek dan Pacitan. Beliau
mempunyai 2 dua orang anak laki – laki yang bernama Ki Ageng Apit dan Ki
Ageng Rayut. Setelah keduanya beranjak dewasa untuk menambah wawasan
ilmu Kyai Ageng Jimat menyuruh anak – anaknya untuk pergi mencari ilmu ke
orang yang lebih pintar untuk bekal hidupnya nanti. Hanya saja Kyai Ageng
Jimat tidak menyebutkan harus kemana kedua anaknya itu oergi mengembara,
Dengan kata lain anaknya diberi kebebasan untuk memilih pengembaraaanya
sendiri. Akhirnya saat itu juga mereka berpisah untuk jangka waktu yang tidak
di tentukan. Hari bertambah hari dan akhirnya tahun berganti tahun dan Kyai
Kanjeng Jimat usianya bertanbah tua dan akhirnya meninggal dan dimakamkan
di Desa Wonokarto Kbupaten Pacitan. Alkisah dari pengembaraan Kyai Ageng
Apit dan Kyai Ageng Rayut bertahun – tahun dengan tenpat yang sama – sama
tidak tahu,akhirnya Kyai Ageng Apit berhasil dari hasil pernikahan mempunyai
putrid bernama Roro temon dan Kyai Ageng Rayut dari hasil pernikahannya
mempunyai anak bernama Ki Joko Manen. Dengan waktu yang lama maka
baik Kyai Ageng Apit maupun Kyai Ageng Rayut sampai lupa kalau mereka
7
mempunyai saudara yang sudah lama di tinggalkan. Akhirnya setelah mereka
berdua mempunyai putra dan putri yang juga sudah menginjak dewasa ,serta
ilmu yang di miliki juga sudah cukup untuk melanjutkan pengembaraan
kedaerah baru, maka Kyai Ageng Apit dan Kyai Ageng Rayut meneruskna
pengembaraanya.
Karena merasa letih dengan pengembaraannya akhirnya disuatu tempat
Kyai Ageng Apit beristirahat. Baru beristirahat beberapa saat, ternyata juga ada
pengembara yang juga ikut beristirahat, yang tak lain adalah Kyai Ageng
Rayut. Walaupun sebenarnya kedua Kyai tersebut adalah saudara kandung,
karena telah terpisah sangat lama maka mereka juga tidak mengenal . setelah
beberapa saat keduanya sama – sama cerita , baru tau kalau mereka adalah
saudara kandung, yang dahulu disuruh oleh bapanya untuk berguru mencari
ilmu. Untuk mengingat tempat pertemuan kedua saudara yang sudah lama
tidak ketemu tersebut maka tempat tersebut di beri nama ‘ TEMON ‘ yang
berarti tempat pertemuan kedua saudara yang sudah lama berpisah. Pada
akhirnya Desa tersebut sampai sekarang diberi nama Desa Temon.
Namun berdasarkan hasil observasi terhadap kasus Kesehatan Ibu dan
Anak masih ditemukan ibu-ibu hamil yang belum mngetahui tentang
kehamilan risiko tinggi. Dari permasalahan tersebut kami ingin melakukan
edukasi dengan Fokus pada ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
B. Latar Belakang
Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada
keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. Jika ibu sehat dan
didalam darahnya terdapat zatzat makanan dan bahanbahan organis dalam
jumlah yang cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam
kandungan akan berjalan baik. Dalam kehamilan, plasenta akan befungsi
sebagai alat respiratorik, metabolik, nutrisi, endokrin, penyimpanan,
transportasi dan pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya.
Jika salah satu atau beberapa fungsi di atas terganggu, maka janin seperti
“tercekik”, dan pertumbuhannya akan terganggu.
Demikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa
kelainan bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan, maka
8
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami
gangguan. Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah
proses yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 510% dari
kehamilan termasuk kehamilan dengan risiko tinggi, wanita dengan kehamilan
risiko tinggi, mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan
perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan risiko tinggi
ini.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Kehamilan Risiko Tinggi,
diharapkan ibu hamil mampu memahami dan dapat melakukan antisipasi
tentang kehamilannya
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkan ibu hamil
mampu :
a. Menyebutkan pengertian kehamilan risiko tinggi
b. Menyebutkan faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi
c. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
d. Mengetahui deteksi pada kehamilan risiko tinggi
e. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi
f. Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.
D. Manfaat Kegiatan
Menambah wawasan masyarakat khususnya Ibu Hamil dalam mendeteksi
secara dini kehamilan risiko tinggi untuk mempersiapkan persalinan yang
aman dan nyaman.
9
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Temon Kab Ponorogo
dilaksanakan pada bulan Juni 2022 bertempat di salah satu Aula di Kelurahan
Temon. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penjajakan, Pemerikan
Kesehatan. Konseling & Penyuluhan Kesehatan mengenai
Pengertian kehamilan risiko tinggi, faktor risiko terjadinya kehamilan risiko
tinggi, tanda bahaya kehamilan, deteksi pada kehamilan risiko tinggi dan
Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko tinggi
dengan benar serta Mendemonstrasikan penyuluhan yang dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
I. Persiapan kegiatan meliputi
a. Kegiatan survei temtpat pengabdian kepada masyarakat yaitu di
Kelurahan Temon
b. Permohonan ijin kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada
Kepala Puskesmas Ngrayun & Bapak Desa Temon
c. Pengurusan Administrasi (surat-menyurat) dan Persiapan alat dan
bahan serta akomodasi
d. Persiapan ketempat untuk kegiatan Penyuluhan kesehatan
menggunakan salah satu Aula di Desa Temon
II. Kegiatan Pendidikan kesehatan (Penyuluhan)
a. Pembukaan dan perkenalan dengan Bapak Kades di Desa Temon
Beserta Jajarannya serta Ibu-Ibu Hamil yang menjadi sasaran
kegiatan
b. Menyebarkan Kuesioner Pre Tes tentang Pengetahuan tentang
kehamilan risiko tinggi
c. Penyuluhan mengenai “Kehamilan risiko tinggi
d. Sesi diskusi/tanya jawab dengan peserta penyuluhan kesehatan
mengenai kehamilan risiko tinggi "
e. Menyebarkan Kuesioner Post Tes tentang Pengetahuan tentang
10
kehamilan risiko tinggi
III. Penutupan
a. Pemberian sovenir bagi peserta yang memberi pertanyaan serta
mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan panitia
b. Sesion Foto bersama dengan pesserta penyuluhan (seluruh peserta
yang hadir pada kegiatan tersebut)
c. Berpamitan dengan Bapak Kepala Desa dan semua Peserta
yang terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan
d. Penyusunan laporan kegiatan pengabdian Kepada masyamkat
B. Sasaran
Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan menggenai tentang
kehamilan risiko tinggi ini, ditujukan pada warga Desa Temon Khususnya Ibu
hamil Sebanyak kurang lebih 10 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini.
11
dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pengertian
kehamilan risiko tinggi, faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi,
tanda bahaya kehamilan, deteksi pada kehamilan risiko tinggi, bahaya
yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko tinggi dan cara
pencegahan kehamilan risiko tinggi.
Hal tersebut terbukti dari Rekap hasil Kuesioner Sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan. Sebelum diberikan Penyuluhan
sebanyak 2 peserta (25%) dengan pengetahuan Baik dan setelah kegiatan
terdapat peningkatan menjadi 6 peserta (75%) dengan pengetahuan Baik.
Hal ini menunjukkan peserta sangat antusias untuk meningkatkan
pengetahuan mereka tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Tabel. Pengetahuan Sebelum di Berikan penyuluhan/Konseling
No Pengetahuan Jumlah Presentase
Baik (Nilai 80 sd 100)
Cukup (Nilai 50 sd 79)
Kurang (Nilai < dari 50)
Jumlah 10 100 %
12
D. Hambatan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan pengahdian kepada masyarakat mengenai Kehamilan Risiko Tinggi
pada Ibu Hamil di Desa Temon mendapatkan respon yang antusias dari warga
masyarakat khususnya Ibu hamil
2. Hasil Penyuluhan masih di dapatkan terdapat 2 ibu hamil (20%) yang
berpengetahuan Kurang saat Post Test tentang Kehamilan Risiko Tinggi
3. D,iperoleh 3 pertanyaan dari peserta penyuluhan terkait materi
penyuluhan, ibu hamil mengharapkan ada kegiatan serupa dapat dilanjutkan
dan dikembangkan menjadi kegiatan yang rutin di Desa Temon
4. Dari 10 Peserta Sebelum diberikan Penyuluhan sebanyak 2 peserta (20%)
dengan pengetahuan Bail dan setelah kegiatan terdapat peningkatan menjadi 8
peserta (10%) dengan pengetahuan Baik.
B. Saran
Kegiatan pengabdian kepada masyakat seperti ini dapat dilakukan secara rutin
baik di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran
masyarakat yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan terutama
infonnasi tentang berbagai penyakit dan pencegahan
14
Lampiran 1 : SAP & LEAFLET
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi di Desa Temon Kabupaten Ponorogo terhadap
kasus Kesehatan Ibu dan Anak masih ditemukan ibu-ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang kehamilan risiko tinggi dan berdasarkan wawancara yang
dilakukan karena belum pernah ada penyuluhan. Dari permasalahan tersebut
sangat penting dilakukan Edukasi tentang kehamilan risiko tinggi pada ibu
hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit tentang kehamilan risiko
tinggi diharapkan Ibu hamil di Desa Temon mengetahui tentang
Kehamilan Risiko Tinggi .
2. Tujuan Khusus
Setelah di berikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil
Desa Temon selama 60 menit, ibu hamil mampu :
a. Menjelaskan pengertian kehamilan risiko tinggi
b. Menyebutkan faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi
c. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
d. Mengetahui deteksi pada kehamilan risiko tinggi
e. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi
15
f. Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.
C. Sasaran
Ibu Hamil di Desa Temon
D. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Menjelaskan pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Menyebutkan faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi
3. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
4. Mengetahui deteksi pada kehamilan risiko tinggi
5. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi
6. Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.
E. Media
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet
F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
16
G. Setting Tempat Penyuluhan
: Moderator
: Pantom
demonstrasti
: Penyuluh
: Peserta
: : Fasilitator
: : Observer
H. Pelaksanaan
Waktu Kegiatan petugas Kegiatan keluarga
5 menit Pendahuluan
1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan dan materi yang akan 2. Mendengarkan
disampaikan
3. Melakukan apersepsi dengan warga Desa 3. Memberikan tanggapan
Temon tentang Kehamilan Risiko Tinggi
17
karena kehamilan risiko tinggi
f. Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko 2. Memberikan pertanya
tinggi. 3. Memperhatikan dengan
2. Memberikan kesempatan bertanya seksama
3. Menjelaskan hal-hal yang di tanyakan 4. Mengulangi sesuai
4. Memberikan kesempatan kepada Ibu hamil untuk petunjuk petugas
bertanya
10 menit Penutup
1. Menyimpulkan isi pokok penyuluhan 1. Mendengarkan
2. Melakukan evaluasi tentang materi yang 2. Menjawab pertanyaan
sudah di sampaikan secara verbal
3. Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi 3. Memperhatikan
dan cepat bertindak bila diketahui ada warga
Desa Temon yang hamil risiko tinggi 4.Menjawab salam
4. Mengucapkan salam
I. Uraian tugas
a) Moderator : …………………..
- Memandu acara diskusi / tanya jawab dan curah pendapat
b) Pembawa materi :
…………………………………..
- Memberikan Materi
- Mendemonstrasikan Teknik dan cara terkait materi penyuluhan
Fasilitator: ………………………..
- Memfasilitasi peserta penyuluhan selama acara berlangsung
- Membagi Leaflet/media penyuluhan
c) Observer : ………………………….
- Mengobservasi jalannya acara
- Bila terjadi penyimpangan acara observer bertanggung jawab
mengingatkan moderator dan fasilitator.
- Memberikan masukan dari kegiatan tersebut
- Membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama acara
berlangsung.
J. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi struktur
1) 50% dari undangan dapat menghadiri pertemuan
18
2) Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan/direncanakan
yakni kurang lebih 60 menit.
3) Mahasiswa dapat menyiapkan alat – alat dan media sesuai dengan yang
diperlukan.
b) Evaluasi proses
1) 50% dari peserta yang hadir dapat berperan secara aktif
2) Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
3) Selama acara berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
acara pertemuan.
c) Evaluasi hasil
K. Materi
1. Kehamilan Risiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam
jiwa ibu dan janin. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik
terhadap ibu maupunterhadap janin yang dikandungnya selama masa
kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan
persalinan dan nifas normal.
19
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa
penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
(Ubaydillah, 2000).
2. Faktor Risiko
Untuk menentukan suatu kehamilan risiko tinggi, dilakukan penilaian
terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau
ciriciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap
penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor risiko).
Faktor risiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya
risiko.
Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi antara
lain:
a. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang
b. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
c. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan
sebelumnya
d. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu
makin lemah
e. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum
pulih kembali dengan baik
f. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun (terlalu lama)
g. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai
panggul sempit, sehingga sulit melahirkan
h. Kebiasaan ibu (merokok,alkohol, dan obatobatan)
3. Faktor Risiko Sebelum Kehamilan
Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang
20
menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan. Selain itu, jika
seorang wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka
resikonya untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan
datang adalah lebih besar.
a. Karakteristik ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan. Anak perempuan
berusia 15 tahun atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-
eklamsi (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi,
protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan
eklamsi (kejang akibat preeklamsi). Mereka juga lebih mungkin
melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau bayi kurang gizi
Risiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul
karena mereka belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis,
umumnya remaja belum siap menjadi ibu. Bisa saja kehamilan terjadi
karena "kecelakaan". Akibatnya, selain tidak ada persiapan,
kehamilannya pun tidak dipelihara dengan baik. Kondisi psikis yang
tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama proses persalinan tidak
berjalan lancar sehingga kemungkinan operasi sesar jadi lebih besar.
Risiko fisiknya pun tak kalah besar karena beberapa organ
reproduksi remaja putri seperti rahim belum cukup matang untuk
menanggung beban kehamilan. Bagian panggul juga belum cukup
berkembang sehingga bisa mengakibatkan kelainan letak janin.
Kurangnya persiapan untuk hamil juga dikaitkan dengan defisiensi
asam folat dalam tubuh. Akibat kurangnya asam folat, janin dapat
menderita spina bifida (kelainan tulang belakang) atau janin tidak
memiliki batok kepala. Risiko akan berkurang pada ibu yang hamil di
usia tua karena biasanya mereka sudah mempersiapkan kehamilan
dengan baik.
Risiko kehamilan yang akan dihadapi pada primigravida tua hampir
mirip pada primigravida muda. Hanya saja, karena faktor kematangan
fisik yang dimiliki maka ada beberapa risiko yang akan berkurang pada
primigravida tua. Misalnya menurunnya risiko cacat janin yang
21
disebabkan kekurangan asam folat. Risiko kelainan letak janin juga
berkurang karena rahim ibu di usia ini sudah matang. Panggulnya juga
sudah berkembang baik. Bahaya yang mengancam primigravida tua
justru berkaitan dengan fungsi organ reproduksi di atas usia 35 tahun
yang sudah menurun sehingga bisa mengakibatkan perdarahan pada
proses persalinan dan preeklamsia.
Hal yang patut dipertimbangkan adalah meningkatnya risiko
kelainan sindrom down pada janin, yaitu sebuah kelainan kombinasi
dari retardasi mental dan abnormalitas bentuk fisik yang disebabkan
kelainan kromosom. "Pada kehamilan di bawah usia 30 tahun
kemungkinan adanya sindrom down hanya 1:1600, tapi di atas 35 tahun
menjadi 1:600, dan di usia 40 tahun menjadi 1:160. Peningkatan
beberapa kali lipat ini dikarenakan perubahan kromosom akibat usia ibu
yang semakin tua. Pada wanita hamil yang berusia diatas 35 tahun bisa
dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis) untuk menilai
kromosom janin. Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentan
terhadap tekanan darah tinggi, diabetes atau obesitas dan terhadap
keadaan medis lainnya
. Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat
badan kurang dari 50 kg, lebih mungkin melahirkan bayi yang
lebih kecil dari usia kehamilan (KMK, kecil untuk masa
kehamilan). Jika kenaikan berat badan selama kehamilan kurang
dari 7,5 kg, maka resikonya meningkat sampai 30%. Sebaliknya,
seorang wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar.
Obesitas juga menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya
diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Seorang
wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,4 meter, lebih
mungkin memiliki panggul yang sempit. Selain itu, wanita tersebut
juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami persalinan
prematur dan melahirkan bayi yang sangat kecil.
2.1.2. Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Seorang wanita yang 3 kali berturutturut mengalami
22
keguguran pada trimester pertama, memiliki resiko sebesar 35%
unuk mengalami keguguran lagi.
Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang
pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada usia
kehamilan 48 minggu atau pernah melahirkan bayi prematur.
Sebelum mencoba hamil lagi, sebaiknya seorang wanita yang
pernah mengalami keguguran menjalani pemeriksaan untuk:
kelainan kromosom atau hormon
kelainan struktur rahim atau leher rahim
penyakit jaringan ikat (misalnya lupus)
reaksi kekebalan pada janin (biasanya ketidaksesuaian Rh).
Jika penyebab terjadinya keguguran diketahui, maka dilakukan tindakan
pengobatan.
Kematian di dalam kandungan atau kematian bayi baru lahir bisa terjadi akibat:
Kelainan kromosom pada bayi
Diabetes
Penyakit ginjal atau pembuluh darah menahun
Tekanan darah tinggi
Penyalahgunaan obat
Penyakit jaringan ikat pada ibu (misalnya lupus).
Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi prematur,
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur
pada kehamilan berikutnya.
Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 1,5
kg, memiliki resiko sebesar 50% untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan
berikutnya.
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan berat
badan lebih dari 4 kg, mungkin dia menderita diabetes. Jika selama
kehamilan seorang wanita menderita diabetes, maka resiko
terjadinya keguguran atau resiko kematian ibu maupun bayinya
meningkat.
Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan pada wanita hamil
23
ketika memasuki usia kehamilan 2028 minggu. Seorang wanita
yang telah mengalami kehamilan sebanyak 6 kali atau lebih, lebih
mungkin mengalami:
kontraksi yang lemah pada saat persalinan (karena otot rahimnya
lemah)
perdarahan setelah persalinan (karena otot rahimnya lemah)
persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya
resiko perdarahan vagina yang berat
plasenta previa (plasenta letak rendah).
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi yang menderita
penyakit hemolitik, maka bayi berikutnya memiliki resiko
menderita penyakit yang sama.
Penyakit ini terjadi jika darah ibu memiliki Rhnegatif, darah
janin memiliki Rhpositif dan ibu membentuk antibodi untuk
menyerang darah janin; antibodi ini menyebabkan kerusakan pada
sel darah merah janin. Pada kasus seperti ini, dilakukan
pemeriksaan darah pada ibu dan ayah. Jika ayah memiliki 2 gen
untuk Rhpositif, maka semua anaknya akan memiliki Rhpositif;
jika ayah hanya memiliki 1 gen untuk Rhpositif, maka peluang
anakanaknya untuk memiliki Rhpositif adalah sebesar 50%.
Biasanya pada kehamilan pertama, perbedaan Rh antara ibu
dengan bayinya tidak menimbulkan masalah, tetapi kontak antara
darah ibu dan bayi pada persalinan menyebabkan tubuh ibu
membentuk antibodi. Akibatnya, resiko penyakit hemolitik akan
ditemukan pada kehamilan berikutnya. Tetapi setelah melahirkan
bayi dengan Rhpositif, biasanya pada ibu yang memiliki Rhnegatif
diberikan immunoglobulin RhnolD, yang akan menghancurkan
antibodi Rh. Karena itu, penyakit hemolitik pada bayi jarang
terjadi.
Seorang wanita yang pernah mengalami preeklamsi atau
eklamsi, kemungkinan akan mengalaminya lagi pada kehamilan
berikutnya, terutama jika diluar kehamilan dia menderita tekanan
24
darah tinggi menahun. Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi
dengan kelainan genetik atau cacat bawaan, biasanya sebelum
merencanakan kehamilan berikutnya, dilakukan analisa genetik
pada bayi dan kedua orangtuanya.
2.1.3. Kelainan struktur
Kelainan struktur pada organ reproduksi wanita (misalnya
rahim ganda atau leher rahim yang lemah) bisa meningkatkan
resiko terjadinya keguguran.
Untuk mengetahui adanya kelainan struktur, bisa dilakukan pembedahan
diagnostik, USG atau rontgen. Fibroid (tumor jinak) di dalam rahim bisa
meningkatkan resiko terjadinya.
kelahiran prematur
gangguan selama persalinan
kelainan letak janin
-
k
e
l
a
i
n
a
n
l
e
t
a
k
25
l
a
s
e
n
t
a
k
e
g
u
g
u
r
a
n
b
e
r
u
l
a
n
g
.
2.1.4. Keadaan kesehatan
Keadaan kesehatan tertentu pada wanita hamil bisa
membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya. Keadaan
26
kesehatan yang sangat penting adalah:
Tekanan darah tinggi menahun
Penyakit ginjal
Diabetes
Penyakit jantung yang berat
Penyakit sel sabit
Penyakit tiroid
Lupus
Kelainan pembekuan darah.
2.1.5. Riwayat keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit
keturunan lainnya di keluarga ibu atau ayah menyebabkan
meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada bayi
yang dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga
sifatnya diturunkan.
2.2.Faktor Risiko Selama Kehamilan
Seorang wanita hamil dengan resiko rendah bisa mengalami
suatu perubahan yang menyebabkan bertambahnya resiko yang
dimilikinya.
Dia mungkin terpapar oleh teratogen (bahan yang bisa
menyebabkan cacat bawaan), seperti radiasi, bahan kimia tertentu,
obatobatan dan infeksi; atau dia bisa mengalami kelainan medis
atau komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.
2.2.1 Obatobatan atau infeksi
Obatobatan yang diketahui bisa menyebabkan cacat bawaan
jika diminum selama hamil adalah:
Alkohol
Phenitoin
Obatobat yang kerjanya melawan asam folat (misalnya triamteren
atau trimethoprim)
Lithium
Streptomycin
27
Tetracyclin
Talidomide
Warfarin.
Infeksi yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah:
Herpes simpleks
Hepatitis virus
Influenza
Gondongan
Campak Jerman (rubella)
Cacar air (varisela)
Sifilis
Listeriosis
Toksoplasmosis
Infeksi oleh virus coxsackie atau sitomegalovirus.
Merokok berbahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya,
tetapi hanya sekitar 20% wanita yang berhenti merokok selama
hamil. Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama
hamil adalah berat badan bayi yang rendah. Selain itu, wanita
hamil yang merokok juga lebih rentan mengalami:
komplikasi plasenta
ketubah pecah sebelum waktunya
-
p
e
r
s
a
l
i
n
a
28
n
p
r
e
m
a
t
u
r
e
i
n
f
e
k
s
i
r
a
h
i
m
.
Seorang wanita hamil yang tidak merokok sebaiknya
menghindari asap rokok dari orang lain karena bisa memberikan
efek yang sama terhadap janinnya. Cacat bawaan pada jantung,
otak dan wajah lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya
merokok.
29
Merokok selama hamil juga bisa menyebabkan
meningkatnya resiko terjadinya sindroma kematian bayi
mendadak. Selain itu, anakanak yang dilahirkan oleh ibu perokok
bisa mengalami kekurangan yang sifatnya ringan dalam hal
pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual dan perilaku. Efek
ini diduga disebabkan oleh karbon monoksida (yang menyebabkan
berkurangnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh) dan nikotin
(yang merangsang pelepasan hormon yang menyebabkan
pengkerutan pembuluh darah yang menuju ke plasenta dan rahim).
Mengkonsumsi alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Sindroma alkohol pada janin merupakan salah satu akibat utama dari pemakaian
alkohol selama hamil. Sindroma ini ditandai dengan:
keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir
kelainan wajah
mikrosefalus (ukuran kepala lebih kecil), yang kemungkinan
disebabkan oleh pertumbuhan otak yang dibawah normal
kelainan perkembangan perilaku.
Sindroma alkohol pada janin seringkali menyebabkan
keterbelakangan mental. Selain itu, alkohol juga bisa menyebabkan
keguguran dan gangguan perilaku yang berat pada bayi maupun
anak yang sedang tumbuh (misalnya perilaku antisosial dan kurang
memperhatikan).
Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil yang
mengkonsumsi alkohol adalah 2 kali lipat, terutama jika wanita
tersebut adalah peminum berat. Berat badan bayi yang dilahirkan
berada di bawah normal, yaitu ratarata 2 kg. Suatu pemeriksaan
laboratorium yang sensitif dan tidak memerlukan biaya besar, yaitu
kromatografi, bisa digunakan untuk mengetahui pemakaian heroin,
morfin, amfetamin, barbiturat, kodein, kokain, marijuana, metadon
atau fenotiazin pada wanita hamil.
Wanita yang menggunakan obat suntik memiliki resiko
30
tinggi terhadap:
Anemia
Bakteremia
Endokarditis
Abses kulit
Hepatitis
Flebitis
Pneumonia
Tetanus
Penyakit menular seksual (termasuk AIDS).
Sekitar 75% bayi yang menderita AIDS, ibunya adalah
pemakai obat suntik atau pramuria. Bayibayi tersebut juga
memiliki resiko menderita penyakit menular seksual lainnya,
hepatitis dan infeksi. Pertumbuhan mereka di dalam rahim
kemungkinan mengalami kemunduran dan mereka bisa lahir
prematur. Kokain merangsang sistem saraf pusat, bertindak sebagai
obat bius lokal dan menyebabkan pengkerutan pembuluh darah.
Pembuluh darah yang mengkerut bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah sehingga kadang janin tidak mendapatkan oksigen
yang cukup. Berkurangnya aliran darah dan oksigen bisa
menyebabkan gangguan pertumbuhan berbagai organ dan biasanya
menyebabkan cacat kerangka serta penyempitan sebagian usus.
Pemeriksaan air kemih untuk mengatahui adanya kokain
biasanya dilakukan jika:
seorang wanita hamil tibatiba menderita tekanan darah tinggi yang
berat
terjadi perdarahan akibat pelepasan plasenta sebelum waktunya
terjadi kematian dalam kandungan yang sebabnya tidak diketahui.
31
Jika pemakaian kokain dihentikan setelah trimester pertama,
maka resiko persalinan prematur dan pelepasan plasenta sebelum
waktunya tetap meningkat, tetapi pertumbuhan janinnya normal.
2.2.2. Keadaan kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh
kehamilan atau keadaan lain. Tekanan darah tinggi di akhir
kehamilan bisa merupakan ancaman serius terhadap ibu dan
bayinya dan harus segera diobati. Jika seorang wanita hamil pernah
menderita infeksi kandung kemih, maka dilakukan pemeriksaan air
kemih pada awal kehamilan. Jika ditemukan bakteri, segera
diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi ginjal yang bisa
menyebabkan persalinan prematur dan ketuban pecah sebelum
waktunya. Infeksi vagina oleh bakteri selama hamil juga bisa
menyebabkan persalinan prematur dan ketuban pecah sebelum
waktunya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, diberikan
antibiotik.
Penyakit yang menyebabkan demam (suhu lebih tinggi dari
39,4° Celsius) pada trimester pertama menyebabkan meningkatnya
kemungkinan terjadinya keguguran dan kelainan sistem saraf pada
bayi. Demam pada trimester terakhir menyebabkan meningkatnya
kemungkinan terjadinya persalinan prematur.
2.2.3. Komplikasi kehamilan
1. Inkompatibilitas Rh
Ibu dan janin yang dikandungnya bisa memiliki jenis darah yang tidak sesuai.
Yang paling sering terjadi adalah inkompatibilitas Rh, yang bisa menyebabkan
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Penyakit hemolitik bisa terjadi jika ibu
memiliki Rhnegatif, ayah memiliki Rhpositif, janin memiliki Rhpositif dan tubuh
ibu membuat antibodi untuk melawan darah janin. Jika seorang ibu hamil
memiliki Rhnegatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap janin setiap 2
bulan. 12
Resiko pembentukan antibodi ini meningkat pada keadaan berikut:
setelah terjadinya perdarahan dimana darah ibu dan darah janin
32
bercampur
setelah pemeriksaan amniosentesis
dalam waktu 72 jam setelah melahirkan bayi dengan Rh
Pada saat ini dan pada kehamilan 28 minggu, diberikan imunoglobulin RhnolD
kepada ibu, yang akan menghancurkan antibodi Rh.12
2. Perdara
han
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
Kelainan letak plasenta
Pelepasan plasenta sebelum waktunya
Penyakit pada vagina atau leher rahim
(misalnya infeksi).
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki resiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan.
Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan
USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.12
3. Kelaina
n pada
cairan
ketuban
Air ketuban yang terlalu banyak akan menyebabkan peregangan rahim dan
menekan diafragma ibu. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan yang
berat pada ibu atau terjadinya persalinan prematur. Air ketuban yang terlalu
banyak cenderung terjadi pada:
ibu yang menderita diabetes yang tidak terkontrol
kehamilan ganda
inkompatibilitas Rh
bayi dengan cacat bawaan (misalnya penyumbatan kerongkongan
atau kelainan sistem saraf).
Air ketuban yang terlalu sedikit ditemukan pada:
bayi yang memiliki cacat bawaan pada saluran kemih
33
bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan
bayi yang meninggal di dalam kandungan.12
4. Persalinan prematur
Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim
perdarahan
stress fisik atau mental
kehamilan ganda
ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
Persalinan prematur seringkali terjadi jika:
bayi berada dalam posisi sungsang
plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya
ibu menderita tekanan darah tinggi
air ketuban terlalu banyak
ibu menderita pneumonia, infeksi ginjal atau apendisitis.12
5. Kehamilan ganda
Kehamilan lebih dari 1 janin juga bisa menyebabkan
meningkatnya kemungkinan terjadinya cacat bawaan dan kelainan
pada saat persalinan.12
6. Kehamilan lewat waktu
Pada kehamilan yang terus berlanjut sampai lebih dari 42 minggu,
kemungkinan terjadinya kematian bayi adalah 3 kali lebih besar.12
III. TANDA BAHAYA KEHAMILAN
RISIKO TINGGI Perdarahan
∙ Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
∙ Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan
ibu dan bayi dalam kandungan
Bengkak di kaki/ tangan/ wajah, dan
sakit kepala disertai kejang
∙ Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat
membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
Demam tinggi
34
∙ Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu,
menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan
Keluar air ketuban sebelum waktunya
∙ Tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat
membahayakan bayi dalam kandungan Bayi dalam kandungan
tidak bergerak
∙ Keadaan ini tanda bahaya pada janin
Ibu muntah terus dan tidak mau makan
∙ Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu
IV. BAHAYA YANG DAPAT
DITIMBULKAN
Bayi lahir belum cukup bulan.
Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
Keguguran (abortus).
Persalinan tidak lancar / macet.
Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
Janin mati dalam kandungan.
Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
Keracunan kehamilan/kejangkejang.
V. DETEKSI KEHAMILAN RESIKO
TINGGI
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter/bidan terdekat.
VI. PENCEGAHAN
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila
gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko
ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.
Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk
memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi.
Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat
mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.
Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC
35
(Antenatal Care) atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang
bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama
masa kehamilan.
Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
Hindari rokok, alkohol, dll
Cara mencegah kehamilan risiko tinggi
1. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
2. Rencanakan jumlah anak 2 orang saja.
3. Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh.
4. Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga
kesehatan.
5. Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
1. Melahirkan denan pertolongan tenaga kesehatan.
36
Lampiran 2 Perawatan Payudara & Manfaat ASI
37
38
Lampiran 3. Kuesioner Pertanyaan Pre dan Post
KUESIONER PENYULUHAN
PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE
No : Jumlah Anak :
Nama : Pendidikan :
Umur : Pekerjaan :
3 Dengan Perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet
sewaktu bayi menyusu.
6
Air Susu Ibu (ASI) makanan bayi yang paling penting terutama
pada bulan – bulan pertama kehidupan yang mengandung berbagai
zat Gizi untuk Bayi
7 Pemberian ASI yang tidak dimaksimalkan hingga enam bulan, atau
terlalu cepat melepas ASI, atau pemberian MPASI yang terlalu dini,
dapat membuat bayi kehilangan nutrisi yang dibutuhkan dari ASI.
8 Persiapan alat perawatan payudara adalah baby oil, kapas berisi
Kom, waslap, handuk & baskom berisi air
9 Mengompres kedua puting susu dan aerola mammae dengan
menggunakan Air, diamkan ± 3 menit untuk mengeluarkan kotoran
yang ada di puting dan aerola mammae
10 Dalam Perawatan payudara, kedua payudara di kompres dengan
Air kemudian Melicinkan kedua telapak tangan dengan
menggunakan Air
Catatan :
Berilah Tanda Centang Sesuai pendapat saudara
Keterangan :
Pengetahuan Baik jika menjawab benar 8 sampai 10 soal
Pengetahuan Cukup jika menjawab Benar 5 sampai 7 soal
39
Pengetahuan Kurang jika menjawab Benar Kurang dari 5 Soal
No Jam Kegiatan
1 08.00 – 09.00 WIB Regristrasi
2 09.00 – 09.30 WIB Pembukaan
1. Pembukaan oleh Moderator
2. Sambutan dari Puskesmas
3. sambutan dari Kelurahan
4. sambutan dari IIK Strada
3. 09.30 – 10.30 WIB Mengisi Pertanyaan Pre Tes
Penyampaian Materi
Demonstrasi Perawatan Payudara
4. 10.30 – 11.30 WIB Sesi Deskusi Dan Tanya Jawab
Mengisi Pertanyaan Post Tes
5. 11.30 – 12.00 WIB Penutup
1. Penutup oleh Moderator
2. Pemberian Bingkisan
3. Foto Bersama
40
Lampiran 5: Daftar Hadir
41
Lampiran 6 : Dokumentasi
42
Lampiran 7 : Surat Permohonan Penyuluhan
Kepada Yth.
Bapak Lurah
Di
Desa Temon Dalem Kota Kediri
Dengan Hormat,
Sehubungan akan dilaksanakannya Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal
ini akan dilaksanakan kegiatan bagi mahasiswa dan dosen Institut Ilmu Kesehatan
STRADA Indonesia, kami mohon kesedian bapak/ibu untuk memberikan kesempatan
pada mahasiswa kami dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan judul “Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
Mengenai Kehamilan Risiko Tinggi ASI”. Demikian permohonan dari kami, atas
perhatian dan kerjasamanya. Adapun daftar nama – nama peserta terlampir.
Mengetahui,
Dekan F2K
(Fakultas Keperawatan dan Kebidanan)
43
Nomor : /IIK-STRADA/5/ 2.2.8 /V/2022
Lampiran :1
Perihal : Permohonan Ijin Pengabdian Kepada Masyarakat
44
Lampiran 8 : Surat Perintah Tugas
Demikian surat tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Kediri, 01 April 2022
Dekan F2K
Pejabat yang ditugaskan (Fakultas Keperawatan dan Kebidanan)
45
Lampiran diisi oleh Pejabat yang ditugaskan
Lanjut
2. Bekerjasama untuk memperluas daerah dan target
hamil.
Kepada
Yth : Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Demikian surat keterangan ini kami buat dan kami Ucapkan Terimakasih.
Ika Ardiyanto,.SE,.MSA
N I P : 19801108201001 1 013
47
48
49
Lampiran 11 : Biodata Ketua & Anggota
Biodata Ketua
a. Identitas Diri
50
1 Nama Lengkap & gelar : Erma Retnaningtyas,.SST,.Bd,.SKM,.M.Kes
2 Jabatan Fungsional : AA (Asisten Ahli)
3 Jabatan Struktural : Dosen
4 NIK/NIDN : 13.07.12.127 / 0726038204
5 Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 26 Maret 1982
6 Alamat Rumah : Perum Griya Sambirejo Blok C No.28 Desa. Sambirejo
Kecamatan Gampengrejo Kab.Kediri
7 Nomor HP : 0878-2949-6787
9 Alamat Kantor : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Jl. Manila No.37 Kediri Kota
10 Alamat Email : erma.retna26@gmail.com
11 Mata Kuliah JAFA : 1. Askeb Kehamilan
2. Askeb Komunitas
3. Manajemen Mutu & Kebijakan Kesehatan
4. Kesehatan Masyarakat
12 Mata Kuliah Pilihan 1. Komprehensif Kehamilan
2. Obstetri Sosial
3. Komplementer Kebidanan
b. Pendidikan
51
1 1909 /STIKes/ 5 / 1.1.4.3/ IX/ 2018 IBI
Bakti Social Pemberian Baju Layak Pakai Warga TPA
Klotok Kota Kediri Rangka Hut IBI ke 68 Tahun.
2 1908 /STIKes/ 5 / 1.1.4.3/ IX/ 2018 IBI
Bakti Sosial Pemeriksaan Gratis IVA dalam Rangka Hut
IBI ke 68 Tahun di YKI Kota Kediri.
3 1910 /STIKes/ 5 / 1.1.4.3/ IX/ 2018 IBI
Bakti Social Pemberian Sembako pada Pemulung di TPA
Klotok Kota Kediri Rangka Hut IBI ke 68 Tahun.
Genab 2018/2019 (Maret 2019 sd Agustus 2019)
4 446/STIKes/5/2.2.1/VII/2019 Mandiri
Promosi Kesehatan dan Deteksi dini Resiko penyakit
tidak menular di lingkungan Tinalan
5 497/STIKes/5/2.2.1/VI/2019 Mandiri
Sosialisasi pentingnya pemberian ASI di masa 6 bulan
pertama pada bayi baru lahir di Desa mlati kecamatan
Mojo
6 1911/STIKes/5/1.1.4.3/X/2019 STIKes
Faktor Resiko PTM (Penyakit Tidak Menular) Puskesmas
Pesantren I Posyandu Balita di Kelurahan Blabak Kota
Kediri
Ganjil 2019/2020 (September 2019 sd Februari 2020)
7 498 /IIK-STRADA/5/1.1.4.3/XII/ 2019 Mandiri
Sosialisasi pentingnya pemberian asi dimasa 6 bulan
pertama pada bayi baru lahir di desa mlati kecamatan
mojo Kabupaten kediri
8 467/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/XI/ 2019 Mandiri
Promosi Kesehatan dan Deteksi Dini Resiko Penyakit
Tidak Menular di Kelurahan Tinalan Kec Pesantren
9 483/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/VI/ 2019 Mandiri
Tanda bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil di BPM Endang
Sukamti
Genab 2019/2020 (Maret 2020 sd Agustus 2020)
10 223 /IIK-STRADA/5/1.1.4.3/ II /2020 Implementasi IIK STRADA
Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Soft Skill Siswa-
Siswi SMKN Pogalan dengan Pengolahan Kuker
(Kerupuk Kelor) Anti Stres di SMK Negri I Pogalan Kab
Trenggalek
11 224 /IIK-STRADA/ 5 / 1.1.4.3/ II / 2020 Pencegahan IIK STRADA
dan Penanganan Faktor Resiko Terjadinya Gastritis di
SMK N Negri I Pogalan Kabupaten Trenggalek
12 222 /IIK-STRADA/ 5 / 1.1.4.3/ II / 2020 Pemberantasan IIK STRADA
Sarang Nyamuk dengan Keberadaan Jentik Nyamuk
Aedes Aegypti di SMKN Pogalan dengan Menerapkan
Sistem 3M
Ganjil 2020/2021 (September 2020 sd Februari 2021)
13 2033/IIKSTRADA/5/1.1.4.3/XII/2020 Mandiri
Judul Tips Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Muda
14 102/IIKSTRADA/5/1.1.4.3/II/2021 Mandiri
Optimalisasi Pencegahan Angka Konfirmasi Positif
Covid-19 melalui Peran Kader Kesehatan di Era Pandemi
Covid-19
http://prosiding.rcipublisher.org/index.php/prosiding/
article/view/229
15 103/IIKSTRADA/5/1.1.4.3/II/2021 Dampak Kehamilan Mandiri
52
Dini Pada Usia Terlalu Muda
Genab 2020/2021 (Maret 2021 sd Agustus 2021)
16 901 /IIK-STRADA/ 5 / 1.1.4.3/ IV 2021 Mandiri
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui
Edukasi Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut
https://www.adi-journal.org/index.php/adimas/article/
view/553
17 902 /IIK-STRADA/ 5 / 1.1.4.3/ IV / 2021 Upaya Mandiri
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
Anemia Pada Ibu Hamil
https://jpabdimas.idjournal.eu/index.php/panrannuangku/
article/view/544
18 903/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/ IV / 2021 Upaya Mandiri
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
Nutrisi pada Ibu Hamil
https://www.adi-journal.org/index.php/adimas/article/
view/552
Ganjil 2021/2022 (September 2021 sd Februari 2022)
20 10 – 13 2043/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/XI/2021 Upaya Mandiri
November Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
2021 Organ Reproduksi pada Wanita
21 05 – 07 2044/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/XI/2021 Mandiri
Desember Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui
2021 Edukasi Mengenal Gejala Diare pada Anak dan
Pencegahannya
Genab 2022/2022 (Maret 2022 sd Agustus 2022)
22 Selasa, 15 2045/IIK-STRADA/5/1.1.4.3/XI/2022 IIK STRADA
Januari 2022 Screening SDN/SDI/MI Wilayah “UPTD Puskesmas
Pesantren I Kota Kediri Tahun 2022”
23
24
12 Jurnal Nasional Pengetahuan Ibu Hamil dengan Dalam Jurnal Public Health and Safety
Kejadian Flour Albust Patologis di International Journal (PHASIJ)
Wilayah Puskesmas Tinggede Volume 1 No 2 Hal. 1-8, 30 Juni 2021
ISSN : 27155854
Alamat URL :
https://mand-ycmm.org/index.php/phasij/
article/view/103
13 Prosiding Optimalisasi Pencegahan Konfirmasi Dalam Prosiding Penelitian Pendidikan dan
Nasional Positif Covid 19 melalui Peran Kader Pengabdian RCI Publiser
Kesehatan di Era Pandemi Covid 19 Vol.1 No.1 Hal.812-817, 27 Maret 2021
ISBN : 978-623-6535-49-3
Alamat URL :
http://prosiding.rcipublisher.org/index.php/
prosiding/article/view/229
14 Jurnal Nasional 1245/ STIKes /5 /1.1.9 / III / 2020 Dalam Jurnal Indonesian Journal of
Analysis Of Husband And Attitude Nutrional Epidemiologi and Reproductive
Support To Pregnancy Of Pregnant (IJNER)
Women Gravidarum Hyperemesis In Vol.4 No.2 Hal 123-132, Agustus 2021
Kertosono Hospital ISSN : 2620-8261
Alamat URL :
https://ijner.org/index.php/IJNER/article/vie
w/178/10
17 Jurnal Nasional Faktor-Faktor yang mempengaruhi Dalam Jurnal Public Health and Safety
keteraturan Pemeriksaan ANC pada Ibu International Journal (PHASIJ)
Hamil Atrm Vol.2 No.01 Hal.1-10, 17 Januari 2022
ISSN : 215-5854
Alamat URL :
https://www.mand-ycmm.org/index.php/
phasij/article/view/128
18 Publikasi BukuKehamilan dan Asuhan Kebidanan Pada Publikasi Buku Ajar STRADA PRESS IIK
Ajar Ibu Hamil II STRADA Indonesia
Cetakan II
216 halaman, 20,5 x 29 cm,
Publikasi : 03 September 2021
ISBN : 9786236-434031
Alamat URL :
https://stradapress.org/index.php/ebook/
catalog
20 Jurnal PKM / STIKes /5 /1.1.9 /III/ 2022 Dalam Jurnal ADI Pengabdian Kepada
Nasional Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Masyarakat (ADIMAS Jurnal)
Hamil Melalui Edukasi Mengenai Tanda Vol.2 No.2 Mei 2022 Hal.25-30
Bahaya Kehamilan Lanjut Di Posyandu ISSN : 2774-5988
Sampar Alamat URL :
https://www.adi-journal.org/index.php/adim
as/article/view/553
21 Jurnal Nasional / STIKes /5 /1.1.9 /III/ 2022 Dalam jurnal Science Midwifery Institut of
Terakreditasi Cadre Knowledge Level About Poedji Computer Science (SM-IOCS)
Rochjati Score Card Against
Implemention Of Kspr Scoring For
Pregnant Women:
22 Jurnal / STIKes /5 /1.1.9 /III/ 2022
Internasional
bereputasi
Terbit :
58
16 Januari 2021 No.213/Webinar/PK-166/I/21 PK-166 Ekasatya Peserta Webinar
Sukses Story LPDP Menembus Beasiswa Agnibrata 8 Jam
S3
23 Februari No.388/SP-S/PR/II/2021 Arena Statistik Peserta Seminar
2021 Implementasi Istilah hubungan dan 8 Jam
Pengaruh
24 Februari No.001/SRT-FKP/UNW/II/2021 Universitas Ngadi Peserta Seminar
2021 Meningkatkan Reputasi Dosen Melalui Waluyo 8 Jam
Jurnal Scopus
27 Februari No.446/SP-S/PR/II/2021 Arena Statistik Peserta Seminar
2021 Mengungkap Rahasia T Tes 6 Jam
60
10 Oktober No. Klinik Jurnal Peserta Seminar
2022 Mandeley 6 Jam
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
61
Lampiran : Biodata Kelompok
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nely Febriani
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi DIII Kebidanan
4. NIM 1931B0022
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sonco, 20 Februari 2002
6. E-mail nelyfeb20@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085338939546
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SANOLO SMPN 2 BOLO SMAN 1 BOLO
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2010-2013 2013-2016 2016-2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Laporan Pengabdian Masyarakat.
Nely Febriani
Nim : 1931B0022
62
Susunan Biodata
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Martina Dorti Banda
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi DIII Kebidanan
4. NIM 1931B0021
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kangalidima 14 February 1998
6. E-mail dortibanda47@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 089520620203
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMP Katolik
SD Katolik SMK Kesehatan San
Nama Institusi Plus Kasimo
Kererobbo Jose Tambolaka
Kererobbo
Jurusan - - Keperawatan
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Laporan Pengabdian Masyarakat.
Kediri, Mei 2022
Pengusul
63
Susunan Biodata
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sarianti Lende
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi DIII Kebidanan
4. NIM 1931B0025
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tana Kadumuka,26 Juni 2001
6. E-mail sartilende@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081237647531
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 2 SMAN 1 Rindi
Nama Institusi SDN 1 Gola
Wewewa Barat Umalulu
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Laporan Pengabdian Masyarakat.
Sarianti Lende
Nim : 1931B0025
64
Susunan Biodata
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDK SMPK SMAS ST.aTHOMAS
Nama Institusi WAIPANOKA WANOKAKA AQUINAS
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Laporan
Pengabdian Masyarakat.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 2 SMAN 1 Amfoang
Nama Institusi SDN 2 Oh'aem
Amfoang selatan selatan
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Laporan Pengabdian Masyarakat.
Novyanti Malafu
Nim : 1931B0023
66