Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY A UMUR 25 TAHUN G1P0000 USIA KEHAMILAN 35


MINGGU DENGAN PENERAPAN PRENATAL YOGA
DI KLINIK SAHABAT SEHAT
TAHUN 2021

OLEH
KHUSNUL MIFTA KHURROHMAH
21.6.064AJ

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS DAN KESEHATAN RS dr.SOEPRAOEN
MALANG
2021
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY A UMUR 25 TAHUN G1P0000 USIA KEHAMILAN 35


MINGGU DENGAN PENERAPAN PRENATAL YOGA
DI KLINIK SAHABAT SEHAT
TAHUN 2021

OLEH
KHUSNUL MIFTA KHURROHMAH
21.6.064AJ

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS DAN KESEHATAN RS dr.SOEPRAOEN
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY A UMUR 25


TAHUN G1P0000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN
PENERAPAN PRENATAL YOGA
DI KLINIK SAHABAT SEHAT
TAHUN 2021

Malang, Desember 2021

Mahasiswa Pembimbing Lahan

Khusnul Mifta Khurrohmah ( )

Pembimbing Akademik

( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif ini dapat di
selesaikan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Praktik Klinik
dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY A
UMUR 25 TAHUN G1P0000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN
PENERAPAN PRENATAL YOGA DI KLINIK SAHABAT SEHAT
TAHUN 2021 “.
Dalam penulisan Laporan ini berbagai hambatan di hadapi oleh penulis
dari tahap persiapan sampai dengan penyelesaian tulisan. Namun, berkat bantuan,
bimbingan, dan kerja sama dengan berbagai pihak maka hambatan dan kesulitan
tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu perkenankanlah kami penulis dengan
kerendahan hati menyampaikan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan saran
dan motivasi kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan terutama
kepada:
1. …………. selaku pembimbing institusi yang memberi bimbingan dan arahan
kepada penulis dari awal hingga selesainya penulisan Laporan Asuhan
Kebidanan Komprehensif ini.
2. Ibu/Bapak kepala pengelola ……………. yang telah memberikan kami izin
dan kepercayaan untuk turun praktek.
3. Kakak-kakak Bidan dan Dokter Di ………………….
4. Teman teman kami seangkatan 2020 yang telah memberikan dukungan moral
dan meteril selama Praktek di lahan
5. Terkhusus kepada kedua orang tua penulis, yang telah mengasuh dan mendidik
dengan kesabaran dan ketulusan hati..
Dan akhirnya atas segala bantuan, penulis tidak dapat berbuat apapun sebagai
imbalan kecuali ucapan terima kasih dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
semoga jasa dan bantuan yang telah di berikan mendapat balasan yang
sebagaimana mestinya.

Malang, Desember 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehamilan merupakan proses alami yang dialami perempuan dalam
periode kehidupannya. Proses kehamilan akan menimbulkan perubahan pada
seluruh sistem tubuh baik secara fisik maupun psikologis, salah satunya
berdampak pada sistem muskuloskeletal (Tyastuti, 2016). Selain
ketidaknyamanan, hal yang membuat cemas ibu hamil adalah ketakutan
menghadapi proses persalinan. Proses persalinan merupakan pengalaman
emosi dan melibatkan mekanisme fisik dan psikologi. Penyebab kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi proses persalinan adalah adanya nyeri persalinan. Hal
ini akan menyebabkan ketegangan sehingga mengakibatkan otot dan sendi
kaku. Beban psikologi pada wanita hamil, lebih banyak terjadi pada umur
kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I dan II. Perempuan
mengalami kecemasan saat sebelum mengalami persalinan. Dengan kejadian
wanita nulipara yang lebih mungkin mengalami kecemasan daripada primipara
atau multipara perempuan. Kecemasan itu sebagian besar disebabkan karena
kekhawatiran akan kondisi janin dan nyeri persalinan (Reck, 2013)
Kecemasan merupakan tanda bahaya yang akan berpengaruh pada gejala-
gejala fisik. Kecemasan berdampak pada berbagai aspek seperti pertumbuhan
dan perkembangan janin, stres berkepanjangan yang dapat mengakibatkan pada
terhambatnya perkembangan janin. Selain itu kecemasan dapat pula
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan. Dengan demikian
upaya pencegahan sangat diperlukan untuk meringankan kecemasan ibu hamil
dan mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinan (Tekoa, 2019).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) sebanyak 80%
praktisi kesehatan di negara berkembang lebih memilih pengobatan alternatif
dibanding pengobatan kimia (WHO, 2012). Pelayanan kebidanan bertujuan
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Hal tersebut dibuktikan sebanyak 81,4%
bidan menerapkan Complementer Alternative Medicine (CAM) unrtuk
meminimalkan intervensi medis (Lestari, 2019).
Salah satu upaya untuk meringankan kecemasan dan membantu ibu hamil
dalam menghadapi persalinan adalah dengan latihan fisik. Latihan dapat
menjaga kesehatan dan kebugaran fisik ibu hamil dan emosi tetap stabil
sehingga janin dapat berkembang dengan baik. Latihan pada ibu hamil dapat
berupa senam hamil, berenang, bersepeda, jalan kaki dan yoga. Prenatal yoga
merupakah latihan yang memfokuskan pada perhatian, mengolah pikiran dan
mental serta latihan bernafas sehingga dapat mengurangi kecemasan
(Suananda, 2018). Dengan yoga persendian menjadi lebih lentur dan pikiran
menjadi lebih tenang. Prenatal yoga melatih ibu hamil memiliki postur tubuh
yang baik, mengutamakan latihan bernapas, peregangan tubuh, dan rileksasi
tubuh. Hal ini dapat menimbulkan ibu hamil nyaman, merasa mampu, percaya
diri dalam menghadapi proses persalinan. Rasa sakit kontraksi tidak mungkin
dihilangkan dalam persalinan normal, namun dengan fisik yang kuat, mental
yang tenang, serta jiwa yang berpasrah diri, dapat membangun cara berfikir
positif mengenai persalinan. Dengan demikian diharapkan perasaanperasaan
seperti rasa tegang, atau cemas mengenai persalinan dapat hilang dan
menumbuhkan rasa berani, percaya diri menjalani proses persalinan alami.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penerapan prenatal yoga terhadap kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengangkat suatu masalah
dengan menggunakan 7 langkah Varney dengan judul “Asuhan Kebidanan
komprehensif pada Ny A umur 25 tahun G1P0000 Usia Kehamilan 35 Minggu
Dengan Penerapan Prenatal Yoga Di Klinik Sahabat Sehat Tahun 2021”.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny A umur 25
tahun G1P0000 Usia Kehamilan 35 Minggu Dengan Penerapan Prenatal
Yoga Di Klinik Sahabat Sehat Tahun 2021 menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan
2. Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan
dengan langkah-langkah berikut :
a. Melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif pada ibu hamil
b. Interpretasi data dasar untuk menentukan diagnosa dan masalah actual
c. Merumuskan diagnosa potensial dan masalah potensial
d. Melakukan identifikasi kebutuhan tindakan segera
e. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan
f. Melaksanakan asuhan kebidanan
g. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Penulis mendapatkan tambahan pengetahuan tentang penulisan
laporan dan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil, terutama asuhan kebidanan pada Ny A umur 25 tahun G1P0000
Usia Kehamilan 35 Minggu Dengan Penerapan Prenatal Yoga Di Klinik
Sahabat Sehat Tahun 2021.
2. Manfaat Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang baik

D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan kegiatan praktik ini kami menyusun sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan
laporan yang terdiri dari tujuan umum dan khusus, manfaat penulisan
laporan serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka, menguraikan rincian dari batasan asuhan kebidanan
antenatal, konsep dasar kehamilan, konsep asuhan kebidanan.
BAB III : Tinjauan kasus, menguraikan Asuhan Kebidanan pada Ny A umur
25 tahun G1P0000 Usia Kehamilan 35 Minggu Dengan Penerapan
Prenatal Yoga Di Klinik Sahabat Sehat Tahun 2021
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batasan Asuhan Kebidanan Antenatal dan Tujuan Antenatal


1. Pengertian Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Asuhan kebidanan dalah
penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah
dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah
lahir serta keluarga berencana. (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 369/MENKES/SK/III/ 2007)
2. Pengertian Asuhan Antenatal
Asuhan Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo.
S, 2018) Kunjungan Antental Care (ANC) merupakan kontak ibu hamil
dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan
memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2016).
3. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, S., 2013)
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, S., 2013)
4. Tujuan Antenatal Care
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
b. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
d. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
e. Memberi pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas
kehamilan dan merawat bayi.
f. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
(Prawirohardjo,S.,2018)

2.2 Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah proses ilmiah (Normal) dan bukan patologi tetapi
kondisi normal dapat menjadi patoogi/abnormal (Jannah, 2015).
Menurut The International Federation of Gynecolog and Obstetric
(FOGI), Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar rahim dan berakhir
dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Tyastuti, 2016).
2. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
a. Sistem reproduksi Uterus
Akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu
normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat
uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan tersebut meningkatkan
tekanan pada lordosis lumbal dan tekanan pada otot paraspinal.
Tekanan gravitasi uterus pada pembulun besar mengurangi aliran darah
pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung terutama pada
masa akhir kehamilan (Emilia et al., 2017).
b. Sistem Darah
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri
dari 1000 ml plasma dan sekitar 450 ml eritrosit. Peningkatan volume
terjadi sekitar minggu ke 10 sampai ke 12. Peningkatan volume darah
ini sangat penting bagi pertahanan tubuh, hipertrofi sistem vaskuler
akibat pembesaran uterus dan cadangan cairan untuk mengganti darah
yang hilang pada saat persalinan dan masa nifas (Tyastuti, 2016).
c. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah muntah. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan
gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik tertentu
dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum). Aliran darah ke panggul dan tekanan vena
yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan
(Tyastuti, 2016).
d. Sistem Endokrin
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40
mg/hari. Aktivitas estrogen yaitu memicu pertumbuhan dan
pengendalian fungsi uterus, bersama dengan progesterone memicu
pertumbuhan payudara merubah konsitusi komiawi jaringan ikat
sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik elastis, kapsul
persendian melunak, mobilitas persendian meningkat, retensi air dan
menurunkan sekresi natrium (Fatimah, 2017).
e. Sistem Musculoskeletal
Pada akhir bulan sembilan atau minggu ke-36, rahim ibu mulai
mencapai daerah tulang rusuk dan ibu mungkin merasa tidak nyaman,
khususnya ia makan dalam jumlah banyak pada malam hari. Beban di
tubuh semakin berat, tulang belakang semakin ke arah depan sehingga
ibu mengalami kesulitan ketika memiringkan tubuhnya saat berbaring
dan duduk lama (Astuti, 2010).
3. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan
betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan bahwa dia
sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya .
Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi
masalah dalam kehamilannya khawatir kalau ada kemungkinan dia
kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinanbayinya tidak
normal. Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan
perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan
dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan
– pertanyaan (Fatimah, 2017).
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan . Ibu seringkali merasa khawatir atau takut bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal (Fatimah, 2017). Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami keluarga dan bidan
(Fatimah, 2017).
4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
a. Nutrisi
Nutrisi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan pada
masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status
kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan
janin.Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan
umur kehamilan. Kenaikan berat badan yang ideal ibu hamil 10-12,5 kg
(Romauli, 2011). Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari:
1) Berat badan: Dilihat dari body mass index (IMT) Perhitungan IMT
diperoleh dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil
dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Indikator
penilaian untuk IMT adalah sebagai berikut:
Nilai IMT Kategori
Kurang dari 18,5 Underwight / dibawah normal
18,5 – 25,9 Desirable / normal
25 – 29,9 Moderate obesity / lebih dari normal
Over 30 Severe obesity / sangat gemuk
Sumber: (WHO, 2015)
2) Ukuran Lingkar Lengan Atas (Lila): Standar minimal untuk ukuran
lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia reproduktif adalah
23,5 cm. Jika ukuran Lila kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya
adalah kurang energi kronis (KEK).
3) Kadar hemoglobin (Hb): Nilai normal kadar hemoglobin pada ibu
hamil 10,5-11 gr%. Dikatakan kurang dari normal apabila kadar
hemoglobin kurang dari 10,5 gr%.
b. Kebutuhan Istirahat
Beberapa wanita mempunyai kekhawatiran mengenai posisi tidur dan
kebiasaan tidur selama kehamilan. Dengan membesarnya Rahim,
berbaring terlentang bias menepatkan rahim di atas pembuluh darah yang
penting (vena cava inferior) yang berjalan kebawah dibagian perut. Hal ini
dapat menyebabkan peredaran darah ke bayi dan bagian – bagian tubuh
anda berkurang. Makin besar hamil makin sulit untuk tidur tengkurap.
Belajarlah tidur menyamping sejak awal (Pantiwati, 2016). Ibu hamil
dianjurkan untuk tidur malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari sedikitnya
1-2 jam. Bersama dengan suami lakukan rangsangan atau stimulasi pada
janin dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin berbicara sejak
usia kandungan empat bulan (Kemenkes RI, 2016).

c. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu
hamil. Berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat hamil sehingga akan
mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung. (Romauli, 2019).
d. Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karna ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan
banyak keringat. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang
kekurangan kalsium (Romauli, 2017).
e. Seksualitas
Selama kehamilan berjalan normal, koituss diperbolehkan sampai
akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi
berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak
dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus berulang,
abortus/partus premature imminens, ketuban pecah sebelum
waktunya.pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fatal bradicardia
karena kontraksi uterus dan para penelitian berpendapat wanita yang
melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukkan insidensi fetal
distress yang lebih tinggi. Pria yang menikmati kunikulus (stimulasi oral
genetalia wanita) bias kehilangan gairahnya ketika mendapati bahwa secret
vagina bertambah dan mengeluarkan bau berlebihan selama kehamilan
(Romauli, 2017).
f. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi terjadi
karena adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek
rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus
oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi
(Romauli, 2017)
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang utama dirasakan oleh
ibu hamil, terutama trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran janin
yang juga menyebabkan desakan dengan kantong kemih. Tindakan
mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak
dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi (Jannah, 2017).
g. Senam hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini
terjadi peningkatan metabolisme yang diperlukan untuk peningkatan
penyediaan oksigen. Senam adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada
persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang diharapkan.
Adapun macam-macam senam hamil, yaitu:
1) Senam Peregangan atau latihan peregangan ini mampu membantu
meminimalisir rasa nyeri ketika proses persalinan dan relaksasi pada
ibu hamil.
2) Senam Kegel merupakan senam yang bertujuan untuk menguatkan serta
meregangkan bagian panggul pada ibu hamil. Senam ini juga dapat
menguatkan otot dasar panggul, sehingga mempermudah proses
persalinan. Senam ini bisa dilakukan dengan berdiri maupun duduk
dengan durasi ±10 detik. Bisa dilakukan sebanyak 4 kali sehari
3) Prenatal Yoga adalah modifikasi senam yoga dasar yang disesuaikan
gerakannya dengan kondisi ibu hamil. Gerakan dibuat dengan tempo
yang lebih lambat dan sesuai dengan kapasitas ruang gerak ibu hamil.
Ibu hamil mulai banyak mengikuti kelas senam yoga prenatal karna
mereka meyakini senai ini akan membantu mereka dalam proses
persalian (Mediarti, 2014).

2.3 Prenatal Yoga


1. Definisi Prenatal Yoga
Yoga berasal dari india sekitar 4000 tahun yang lalu. Nama yoga
diambil dari kata yang artinya kesatuan dalam bahasa sansekerta. Yoga
memang merupakan falsafah hidup holistik yang tertua yang dikenal
manusia. Yoga menciptakan kesadaran fisik dan perasaan rileksasi yang
dalam, ditambah pikiran yang jernih dan emosi yang stabil (Safriani,
2018).
Yoga adalah suatu proses penyatuan dari tubuh (body), pikiran (mind)
dan jiwa (soul). Yoga mengkombinasikan teknik bernapas, relaksasi dan
meditasi serta latihan peregangan. Yoga dianjurkan karena memiliki efek
relaksasi yang dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Sirkulasi darah yang lancar, mengindikasikan kerja jantung yang baik.
(Yulinda, 2017).
Prenatal yoga adalah keterampilan mengolah pikiran, berupa teknik
pengembangan kepribadian secara menyeluruh baik fisik, psikologi dan
spiritual. Prenatal gentle yoga ini diantaranya mencakup berbagai rileksasi,
mengatur postur olah napas dan meditasi yang dapat dilakukan oleh ibu
hamil setiap hari (Susilawati, 2017).
2. Manfaat Prenatal Yoga
Berikut beberapa manfaat Prenatal Yoga (Menurut Suananda, 2018)
a. Membantu mengatasi nyeri punggung dan mempersiapkan fisik
dengan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligament-ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan
proses persalinan.
b. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selamakehamilan dan
bersalin dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil,
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat
bertambah besarnya perut
c. Relaksasi dan mengatasi stres. Memperoleh relaksasi tubuh yang
sempurna dengan memberi latihan kontraksi dan relaksasi. Relaksasi
yang sempurnna diperlukan selama hamil dan selama persalinan
d. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peran penting
dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh
yang diatasi dengan nafas dalam, selain itu juga untuk mengatasi nyeri
saat his
e. Untuk meningkatkan sirkulasi darah
3. Syarat – syarat Prenatal Yoga
Berikut beberapa syarat – syarat Prenatal Yoga (Menurut Suananda, 2018)
a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan
dan minta nasihat dokter atau bidan
b. Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu
c. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas
kemampuan fisik ibu
d. Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin
e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan
untuk otot perut dan menghindari posisi tengkurap
f. Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melakukan
gerakan melenting ke belakang atau backbend berlebihan
g. Latihan tidak memutar area perut
4. Kontra Indikasi Prenatal Yoga
Berikut beberapa Kontra Indikasi Prenatal Yoga antara lain :
a. Rasa pusing, mual dan muntah yang berkelanjutan.
b. Molahidatidosa
c. Anemia
d. Gangguan penglihatan.
e. Kram pada perut bagian bawah.
f. Kontraksi.
g. Perdarahan atau pecah air ketuban.
h. Pembengkakan pada tangan dan kaki, tremor (kaki dan tangan
gemetar).
i. Berkurangannya produksi urin dan serangan penyakit tiba-tiba
(seizure).
j. Detak jantung yang terlalu cepat dan gerakan janin yang melemah.
5. Persiapan Prenatal Yoga
Berikut beberapa Persiapan Prenatal Yoga antara lain :
a. Kenakan pakaian yang pas (tidak terlalu longgar dan tidak terlalu
ketat), berbahan ringan dan menyerap keringat.
b. Pakailah bra khusus untuk ibu hamil yang bisa menyangga payudara
dengan baik.
c. Berlatih tanpa alas kaki (kaos kaki atau sepatu) diatas matras yoga
yang anti slip untuk mencegah resiko terpeleset dan terkilir.
d. Gunakan beberapa alat bantu yang mudah ditemukan dirumah seperti
bantal tidur, kursi pendek, kursi kayu, bean bag, dan ikat pinggang.
e. Berlatihlah dalam ruangan yang sama dan dengan waktu yang sama
setiap harinya untuk menciptakan suasana dan memudahkan pikiran
ibu langsung menyatu dengan suasana yoga. Ibu dapat pula menyetel
music yang lembut saat berlatih untuk menciptakan suasana pikiran
yang tenang.
f. Kosongkan perut sebelum berlatih, 2 jam setelah makan berat dan 1
jam setelah makan ringan.
g. Minum air sesering mungkin sebelum, setelah, dan saat berlatih. Ibu
hamil sangat mudah terkena dehidrasi yang dapat membahayakan ibu
dan janin.
6. Gerakan Prenatal Yoga
Berikut beberapa Gerakan Prenatal Yoga antara lain (Suananda, 2018):
a. Latihan Pemusatan Perhatian (Centering)
Centering atau memusatkan perhatian penting untuk memulai
latihan. Saat memulai senam, ibu mungkin masih memikirkan banyak hal
sehingga perlu membantu ibu untuk memusatkan perhatian, menangkan
pikiran, fokus pada latihan dan hanya antara ibu dan janin dalam perutnya.
Selalu gunakan kata-kata positif untuk membangkitkan kembali rasa
tenang, semangat, percaya diri dan nyaman (Suananda, 2018)

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


b. Pernafasan (Pranayama)
Pranayama atau latihan pernafasan perlu dilatih karena napas
adalah salah satu unsur penting dalam keberhasilan menenangkan pikiran
dan mengejan saat persalinan. Bernafas dengan nyaman membawa masuk
oksigen ke dalam tubuh dan membuat kesegeran bagi ibu. Setiap gerakan
senam hamil diiringi dengan pernafasan yang dilakukan dengan cara mulut
tertutup kemudian tarik nafas lalu keluarkan dengan lembut. Dinding perut
naik pada saat tarik nafas dan turun pada waktu pengeluaran nafas sambil
mengeluarkan nafas melalui mulut. Atur posisi duduk ibu, bersila sambil
mengeluarkan nafas dari mulut (Suananda, 2018).
Salah satu teknik pernafasan yang dapat dilakukan yaitu Nadi
Sodhana. Nadi Sodhana adalah pernafasan bergantian antara lubang
hidung kanan dan lubang hidung kiri. Ibu jari digunakan untuk menutup
lubang hidung kanan dan jari kelingking untuk lubang hidung kiri
(Suananda, 2018).

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


c. Gerakan pemanasan (warming up)
Pemanasan adalah saat persiapan bagi tubuh untuk melakukan
gerakan- gerakan dalam latihan. Hindari gerakan yang berat karena tubuh
belum siap. Pemanasan merupakan saat yang tepat untuk
memperkenalkan bagian-bagian tubuh seperti tulang pinggul, posisi kaki
dan bagian tubuh lainnya (Suananda, 2018).
d. Gerakan inti
1) Stabilisasi
Perubahan beban di dalam tubuh akan membuat perubahan
dalam kestabilan badan. Pusat gravitasi akan mengalami
perpinndahan ke depan akibat hormon relaxin yang membuat sendi-
sendi lebih longgar. Gerakan ini berfungsi untuk menstabilkan
rongga panggul, postur tubuh, memperkuat otot punggung dan kaki
(Suananda, 2018).
Gerakan stabilisasi adalah sebagai berikut :
a) Mountain pose (tadasana)
Posisi berdiri yang stabil dan nyaman selama hamil, beri
jarak di antara kedua kaki sesuai kenyamanan ibu. Berdiri dengan
membagi berat badan sama rata.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


b) Tree Pose (Vrksasana)
Pindahkan berat badan ke kaki kanan, tekuk lutut kiri dan
letakkan telapak kaki kiri di punggung kaki kanan, betis kanan atau
paha di dalam kaki kanan. Satukan kedua tangan di depan dada. Tahan
beberapa saat dan jaga keseimbangan tubuh.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


c) Cow pose-cat pose (bitilasana marjarisana)
Lakukan posisi merangkak. Tarik napas, angkat kepala sedikit,
jauhkan bahu dan telinga, tulang ekor diarahkan sedikit ke atas.
Keluarkan napas, tundukkan kepala, bawa masuk tulang ekor ke arah
dalam. Gerakan ini dapat membantu menstabilkan tulang belakang.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


2) Peregangan
Peregangan penting dilakukan untuk relaksasi otot terutama
quadrus lumborum, erector spina, otot oblique eksterna dan interna.
Menjaga kelenturan sendi-sendi tulang belakang dan memberi ruang pada
rongga dada (Suananda, 2018).
Gerakan peregangan adalah sebagai berikut :
a) Peregangan Otot Leher
Posisi bisa dilakukan duduk atau berdiri. Angkat tangan kanan
dan letakkan di telinga kiri. Lakukan peregangan ke sisi kanan dan
lakukan sebaliknya. Gerakan ini berfungsi untuk meregangkan otot-otot
di area leher.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


b) Standing lateral stretch (ardhakati chakrasana)
Posisi berdiri dan buka kedua kaki selebar panggul. Tarik nafas,
jalin jari- jari dan angkat ke atas. Keluarkan napas dan bawa tangan ke
arah kanan dan sisi kiri tubuh lalu tahan beberapa saat.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


c) Triangle pose (trikonasana)
Buka kedua kaki lebar, kaki pararel menghadap ke depan. Putar
kaki kanan ke arah luar, panggul dan perut tidak ikut berputar. Tarik
napas dan buka kedua tangan ke samping.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


d) Revolved head to knee pose (parivrtta janu sirsasana)
Duduk dan luruskan kedua kaki. Tekuk dan buka lutut ke arah
lantai lalu dekatkan tumit kanan ke paha dalam kiri. Letakkan tangan kiri
di lantai. Tarik napas dan angkan tangan kanan ke atas, keluarkan nafas
dan bawa tangan kanan ke kiri.
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
e) Twisting variation (janu sirsasana)
Duduk dan buka lutut kiri ke arah lantai. Letakkan tangan kanan
di depan lutut kanan dan tangan kiri di belakang lutut kiri. Tarik napas,
tegakkan tulang belakang. Keluarkan napas dan perlahan putar badan ke
kiri dan kanan.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


f) Peregangan otot pinggang
Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut, arah telapak tangan ke
bawah dan berada di samping badan. Angkatlah pinggang secara
perlahan. Lakukanlah sebanyak 8 kali.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


g) Peregangan lutut
Posisi tidur terlentang, tekuk lutut kanan. Lutut kanan digerakkan
perlahan ke arah kanan lalu kembalikan. Lakukan sebanyak 8 kali dan
lakukan hal yang sama untuk lutut kiri.

Sumber : Kemenkes RI, Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, 2009


h) Peregangan otot kaki
Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar
tegak lurus (rileks). Tarik jari-jari ke arah tubuh secara perlahan-lahan
lalu lipat ke depan. Lakukan sebbanyak 10 kali, perhitungan sesuai
dengan gerakan. Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-
lahan dan dorong ke depan. Lakukan sebanyakk 10 kali.
Sumber : Kemenkes RI, Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, 2009
3) Persiapan proses persalinan
Pada proses persalinan, area panggul dan sekitar akan menjadi
daerah yang perlu diperhatikan. Posisi persalinan dan proses mengejan
membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot-otot dasar panggul. Gerakan
berikut ditujukan untuk memberikan peregangan pada otot dasar panggul,
melenturkan otot area panggul dan paha antara lain hamstring, adductor
group, quadriceps femoris, gluteus group. Memberi ruang bagi janin
untuk masuk panggul pada trimester III dan meringankan nyeri punggung
dan panggul (Suananda, 2018).
Gerakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Bound angle pose (baddha konasana)
Posisi duduk, tekuk dan buka kedua lutut ke arah lantai. Satukan
kedua telapak kaki dan pegang dengan tangan. Tarik nafas dan tegakkan
tulang belakang.
Dengan menjaga tulang belakang tetap tegak, bawa tubuh ke arah
depan sedikit dan pastikan tidak menekan perut. Gerakan ini dapat
dikombinasikan dengan senam kegel.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


b) Garland pose (malasana)
Posisi jongkok, buka kedua kaki cukup lebar. Letakkan kedua
telapak kaki di lantai dan pastikan lutut membuka cukup lebar untuk
memberi ruang bagi janin. Bawa masuk siku kanan di depan lutut kanan
dan bawa masuk siku kiri di depan lutut kiri. Satukan dan tekan telapak
tangan di depan dada.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


c) Latihan mengedan dan posisi persalinan
Latihan ini hanya dilakukan oleh ibu hamil usia kehamilan lebih
atau sama dengan 37 minggu. Gerakan yang dilakukan yaitu posisi
persalinan dan cara mengatur napas saat mengedan selama persalinan.
4) Restorative (gerakan relaksasi)
Gerakan yang membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang
dan relaks. Tujuan gerakan ini adalah mengembalikan stamina,
meregangkan otot yang kaku, memberikan posisi yang nyaman dan
menenangkan tubuh (Suananda, 2018).
a) Melting heart pose (anahatasana)
Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai dan jalankan
kedua tangan di sampai lurus di depan kepala. Rebahkan dada, pipi kanan
di atas guling dan pejamkan kedua mata. Biarkan kedua panggul
terangkat, relaks dan nikmati peregangan pada pinggang. Gerakan ini
dapat dilakukan untuk ibu hamil dengan letak janin sungsang untuk
membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018


b) Posisi tidur yang nyaman (Savasana)
Posisi ini merupakan saat yang tepat untuk menjalin hubungan
ibu dengan janin. Ibu dalam posisi relaks dan tenang, merasakan tiap
gerakan janin dan berbicara dari hati ke hati. Pastikan miring kiri untuk
menghindari tekanan pada vena cava inferior terutama pada trimester
ketiga. Sangga punggung dengan bantal dan atur musik yang nyaman.

Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018

2.4 Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis


Manajemen kebidanan menurut Hellen Varney adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, keterampilan dalam rangkaian/tahap yang
logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Asrinah,
2014). Proses menurut Hellen Varney ada 7 langkah dimulai dari pengumpulan
data dasar dan derakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut adalah :

1. Langkah I : Pengkajian Data


Langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang
akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien
(Anggraeni, 2013). Proses pengumpulan data mencakup data subjektif
dan data objektif, adalah sebagai berikut :
a. Data Subyektif digunakan untuk mendapatkan identitas pasien, Selain
identitas pasien pada hamil Trimester III, keluhan utama adalah
merasa cemas, Riwayat Obstetrik dan riwayat kehamilan yang lalu.
b. Data Objektif
Pada pengkajian Ibu hamil trimester III Hasil pemeriksaannya
biasanya didapat :
1) Tanda Vital : TD Normal : 110/80 mmHg. Penurunan yang terjadi
pada Ibu Diastoliknya yaitu 1,0 mmHg. Apabila tekanan darah
mencapai 140/90 mmHg atau lebih, mintalah ibu berbaring miring ke
kiri selama 20 menit kemudian ukur kembali tekanan darahnya.
2) Pemeriksaan Fisik pada ibu hamil, tidak ditemui kelainan/ masalah.
Dimana conjungtiva ibu merah jambu, skelera ibu tidak ikhterus,
palpebral ibu tidak terjadi odema dan wajah ibu juga tidak ada
ditandai dengan pucat.
3) Pada pemeriksaan palpasi uterus, ibu hamil Trimester III didapat TFU,
sebagai berikut
Usia Kehamilan TFU Panjang TFU
12 Minggu 1-2 jari diatas simfisis 12 cm
16 Minggu Pertengahan pusat simfisis 16 cm
20 Minggu 3 Jari dibawah pusat 20 cm
24 Minggu Setinggi Pusat 24- 25 cm
28 Minggu 3 Jari diatas pusat 26,7 cm
32 Minggu 29,5 – 30 cm
36 Minggu 3 jari dibawah px 32 cm
40 Minggu Pertengahan pusat – px 37,7 cm
Denyut Jantung Janin (DJJ) yang normal yaitu : 120-160 x/i
4) Pengukuran Panggul Normal (Jannah, 2015)
Distansia spinarum : 24 – 26 cm
Distansia cristarum : 28 – 30 cm
Konjunggata Eksterna : 18 – 20 cm
Lingkar luar Panggul : 90 – 100 cm
5) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Haemoglobin: Hasil pmeriksaan Hb Sahli dapat
diklasifikasiakan sebagai berikut : Hb 11 gr% diaktakan tidak
anemia 9-10 gr%, anemia ringan, 7-8 gr% anemia sedang, < 7
gr% anemia berat (Jannah, 2016)
b) Pemeriksaan Protein urine: Hasil pemeriksaan Protein urine
dapat diklasifikasiakan dengan standar kadar kekeruhan
protein urine adalah :
a. Negatif (-) : urine jernih
b. Positif 1 (+) : ada kekeruhan
c. Positif 2 (++) : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
d. Positif 3 (+++) : urine lebih keruh dan ada endapan yang
lebih jelas
e. Positif 4 (++++) : urine sangat keruh dan disertai
endapan yang menggumpal
c) Pemeriksaan Glukosa urine: Hasil pemeriksaan Glukosa urine
dapat diklasifikasikan dengan standar Glukosa urine :
a. Negatif (-) : bewarna biru dengan kadarnya 0%
b. Positif 1 (+) : hijau Kekuningan +1 atau 0,5%
c. Positif 2 (++) : kuning kehijauan dengan kadar 0,5% - 1%
d. Positif 3 (+++) : Jingga dengan kadar kuantitatif 1- 2%
e. Positif 4 (++++) : Merah bata dengan kadar > 2%
2. Langkah 2 : Interpretasi Data Dasar
Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnose, masalah
dan kebutuhan pasien pada ibu hamil berdasarkan interpretasi yang benar
atas data- data yang telah dikumpulkan (Anggraeni, 2010). Pada langkah ini
dilakukan interpretasi data secara benar terhadap diagnosis atau masalah
kebutuhan pasien, masalah atau diagnosis yang spesifik. Hal ini didapatkan
dari Langkah I yaitu (Data dari Subjektif dan Data dari Objektif) maka
didapatkan Ibu hamil dengan Prenatal Yoga. Masalah adalah di dapat dari
keluhan ibu, Kebutuhan dilihat dari masalah yang dialami ibu.
3. Langkah 3 : Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan kebutuhan diagnosis yang telah di
identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil mengamati kondisi klien (Anggraeni, 2013).
4. Langkah 4 : Mengidentifikasi Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
lain sesuai dengan kondisi klien (Anggraeni, 2013).
5. Langkah 5 : Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh,
ditentukan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah di
identifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar
yang tidak lengkap dapat dilengkapi agar pelaksanaan secara
menyeluruh dapat berhasil.
6. Langkah 6 : Melakukan Asuhan atau Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah ke lima
harus dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini dapat dilakukan
oleh bidan secara mandiri ataupun kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
7. Langkah 7 : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah di
identifikasi dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar pelaksanaannya
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Rabu, 08 Desember 2021
Jam : 10.00
Tempat : Klinik Sahabat Sehat
A. Data Subyektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. X Tn Y
Umur : 24 tahun 26 tahun
Agama : Islam Islam
Suku / bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat :
No. RM : 1089766
2. Keluhan utama dan alasan datang
Keluhan utama : ibu mengatakan merasakan nyeri pinggang dan
cemas
Alasan datang : ibu ingin memeriksakan kehamilanya
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu tidak pernah menderita :
- Penyakit Menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll
- Penyakit Keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi, Jantung
dll
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini ibu tidak sedang menderita :
- Penyakit Menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll
- Penyakit Keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi, Jantung
dll
c. Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga ibu tidak ada yang menderita :
- Penyakit Menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll
- Penyakit Keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi, Jantung
dll
- Riwayat Kembar
- Kecacatan
d. Riwayat Perkawinan
Menikah pada usia : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
e. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus / lama : 30 hari / 7 hari
Perdarahan : sedang
Dysmenorrhea : ada
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
1) Riwayat Kehamilan sekarang
Umur kehamilan : 35 minggu/ 8 bulan
HPHT : 8 April 2021
HPL : 15 Januari 2022
Periksa hamil 5 kali, mendapat terapi tablet fe , mendapat
penyuluhan tentang gizi ibu hamil, ketidaknyamanan ibu hamil,
dan tanda bahaya ibu hamil
Imunisasi TT:
TT Capeng pada : 12 oktober 2020
TT I Kehamilan : 8 Juli 2021
TT II Kehamilan : 10 Agustus 2021
Kebiasaan :
Minum jamu : tidak
Merokok : tidak
Obat – obatan tertentu : tidak
Berat badan sebelum hamil 54 kg
Gerakan janin sudah dirasakan ibu , gerakan aktif, mulai dari
usia kehamilan 3 bulan
Rencana persalinan di puskesmas
f. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan belum pernah KB
g. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari – hari
Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil Ket
Pola nutrisi Makan 3 kali / hari, Makan 3 kali / Tidak ada
jenis makanan Nasi , hari, jenis pantangan
sayur, tempe, makanan makan
daging, dll Nasi , sayur, (sama pada
tempe, daging, saat
Minum 8 gelas / hari dll sebelum
; minum air putih Minum 8 gelas dan sesudah
/susu / hari ; minum hamil)
air putih /susu
Pola eliminasi BAB 1 kali/hari BAB 1 Sering BAK
BAK 4 kali/hari kali/hari ketika hamil
BAK
7-8x/hari
Pola aktivitas Menyapu, mencuci Menyapu, Selama
piring, mencuci hamil
memasak,belanja, piring, mengurangi
mencuci memasak, aktivitas
belanja yang terlalu
berat
Pola isterahat Jarang tidur siang Tidur siang 3-4
Tidur malam 7-8 jam jam
Tidur malam 8
jam
Personal hygiene Mandi 1 kali/hari ; Mandi 1 Sama pada
gosok gigi 2 kali/hari kali/hari ; saat
;ganti baju 2 gosok gigi 2 sebelum
kali/hari kali/hari ;ganti dan sesudah
baju 2 kali/hari hamil
Pola seksual 3-4x/minggu 1-2x /minggu
h. Psikososiospiritual
Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang : ibu mengatakan merasa
senang dengan kehamilanya
Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : ibu mengatakan merasa
senang dengan kehamilanya, namun ibu merasa cemas
meghadapi persalinan
Respon keluarga terhadap keadaan ibu : ibu mengatakan keluarga
merasa senang dan mendukung kehamilanya
Ketaatan beribadah : ibu mengatakan menjalankan ibadah dengan
baik
Pengambilan keputusan di dalam keluarga : ibu mengatakan
pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
Pemecahan masalah ( Coping ) : ibu mengatakan jika ada masalah
ibu bercerita kepada suami/keluarga dan berdoa
Keadaan Lingkungan : ibu mengatakan lingkungan baik
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
Antropometri :
Berat badan hamil : 59 kg
Tinggi Badan : 156 cm
LILA : 25 cm
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,8 º C
Nadi : 81 kali / menit
RR : 20 kali / menit
2. Status Present
 Kepala : mesochepal
 Rambut : warna; kehitaman jenis; ikal
kebersihannya; rambut bersih, tidak rontok
 Mata : konjungtiva tidak pucat (merah muda),
sklera tidak ikterik, simetris, refleks pupil normal, tidak ada sekret
 Hidung : bersih, tidak ada polip
 Mulut : bibir tidak kering, gigi tidak ada caries,
rongga mulut bersih
 Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
 Muka : tidak oedema, tidak pucat, ada jerawat
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
 Dada : simetris
 Mammae : tidak ada benjolan yang bersifat pathologis
tidak ada retraksi/dimpling
 Perut : tidak ada bekas operasi (Laparotomi);
tidak ada nyeri tekan pada gaster & hepar
 Genetalia : bersih, tidak ada tanda-tanda PMS misal
benjolan-benjolan seperti bunga kol, seperti jengger ayam; keluar
nanah
 Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak oedema, kuku Bersih,
tidak ada varises
 Kulit : kemerahan, turgor baik
 Tulang belakang : tidak ada skoliosis dan kiposis, lordosis
 Anus : tidak ada hemoroid
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
 Muka : tidak ada cloasma gravidarum
 Mammae : areola mammae menghitam, kelenjar
Montgomery terlihat, Papila mammae
Menonjol, colostrum belum keluar
 Perut : pembesaran perut ke depan, ada linea alba,
linea nigra, strie gravidarum
 Genetalia : tidak ada fluor albus/lendir/cairan lain,
tidak ada luka bekas episiotomi

b. Palpasi
 Leopold I : Tinggi fundus uteri (TFU) 28 cm teraba
bagian bulat lunak tidak melenting (bokong)
 Leopold II : Di sisi kanan teraba tahanan memanjang
dari atas kebawah berarti punggung, di sisi kiri teraba bagian kecil
kecil janin berarti ekstremitas
 Leopold III : di bagian bawah teraba bulat keras
melenting (kepala)
 Leopold IV : bagian bawah:divergen (sudah masuk)
panggul
c. Auskultasi
DJJ : 145 kali/menit
d. Perkusi
Refleks patella kanan dan kiri : + / +
4. Pemeriksaan Penunjang
Ukuran Panggul Luar : tidak dikaji
Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 12,1 gr %, Golda : A, HbsAg :
negatif, HIV : negatif
Hasil USG : bagian terbawah kepala, air ketuban cukup

3.2 INTERPRETASI DATA


Diagnosa : Ny A umur 25 tahun G1P0000 Usia Kehamilan 35 Minggu Janin
tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala, puka Dengan Penerapan Prenatal
Yoga.
Dasar :
Data Subyektif (Anamnessa)
1. Ibu menyatakan hamil pertama, belum pernah melahirkan,
belum pernah keguguran
2. Ibu menyatakan usianya 25 tahun
3. HPHT : 8 April 2021 HPL : 15 Januari 2022
4. Keluhan : nyeri pinggang dan rasa cemas menghadapi persalinan

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum: Ku : baik, Kesadaran : Composmentis
2. Status Present: Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
3. Palpasi :
Leopold I : Tinggi fundus uteri (TFU) 28 cm teraba bagian bulat lunak
tidak melenting (bokong)
Leopold II : Di sisi kanan teraba tahanan memanjang dari atas
kebawah berarti punggung, di sisi kiri teraba bagian kecil kecil
janin berarti ekstremitas
Leopold III : di bagian bawah teraba bulat keras melenting (kepala)
Leopold IV : bagian bawah:divergen (sudah masuk) panggul
4. Auskultasi : DJJ 145 kali/menit
5. Pemeriksaan Penunjang: Hb : 12,1 gr %, Golda : A, HbsAg : negatif,
HIV : negatif

Masalah :
Nyeri pinggang
Cemas menghadapi persalinan

Dasar : Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : ibu mengatakan merasa


senang dengan kehamilanya, namun ibu merasa cemas meghadapi
persalinan
Kebutuhan : berikan support mental dan dukungan
Ajarkan prenatal yoga

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

3.5 INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Berikan support mental dan spiritual pada ibu
3. Jelaskan dan ajarkan tentang prenatal yoga
4. Berikan terapi sesuai kebutuhan serta cara meminumnya
5. Berikan informasi tentang efek samping dari terapi yang diberikan
6. Anjurkan ibu untuk datang 1 minggu lagi/sewaktu-waktu jika ada keluhan

3.6 IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Rabu 08 Desember 2021
Jam Keterangan
10.00 Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan baik dan sehat
10.03 Memberikan dukungan kepada ibu agar tidak cemas dalam
menghadapi persalinan, dan menganjurkan ibu untuk berdoa agar
dilancarkan
dalam proses persalinan
10.05 Menjelaskan kepada ibu tentang prenatal yoga, yaitu yoga khusus
ibu hamil untuk membantu mempersiapkan fisik, mental dan
spiritual ibu. Manfaat fisik diantaranya dapat melatih pernafasan,
elastisitas perineum, mengurangi ketidaknyamanan fisik selama
hamil seperti nyeri pinggang. Manfaat mental diantaranya
menenangkan diri dan membuat rileks, manfaat spiritual
diantaranya untuk membantu saat ketakutan melanda,
meningkatkan boding dengan buah hati dll.
Gerakan dalam prenatal yoga antara lain : napas perut, pemanasan,
peregangan tubuh, gerakan inti meliputi gerakan postur anak,
peregangan kucing, postur harimau, postur segitiga, postur
pejuang, postur kupu-kupu, postur jongkok
10.10 Memberikan
Tablet Fe (tambah darah) 1x1 tablet (sebanyak 30 butir)
Vitamin B Compleks 1 x 1 tablet (sebanyak 30 butir
Kalk 1 x 1 tablet (sebanyak 30 butir)
10.12 Menjelaskan kepada ibu bahwa efek samping tablet fe adalah
mual, sembelit dan bab berwarna kehitaman, dianjurkan ibu untuk
meminum tablet fe pada malam hari sebelum tidur dengan
menggunakan air putih atau air jeruk, tidak dianjurkan dengan teh
ataupu susu karena akan mempengaruhi penyerapan obat
10.14 Menganjurkan ibu untuk periksa 1 minggu lagi atau segera jika
ada keluhan

3.7 EVALUASI
Hari / tanggal : Rabu 08 Desember 2021
Jam Keterangan
10.00 Ibu telah mengerti dg keadaannya dan keadaan janinnya setelah
diberi informasi oleh bidan
10.03 Ibu berterimakasih atas dukungan yang diberikan, ibu merasa
lebih tenang
10.05 Ibu paham dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia untuk
melakukan prenatal yoga
10.10 Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat/vitamin
sesuai anjuran
10.12 Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
10.14 Ibu bersedia untuk periksa 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN

Studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. Adilakukan berdasarkan data


subjektif dan hasil wawancara penulis kepada ibu dengan inspeksi dan
pemeriksaan fisik terhadap ibu. Pada pemeriksaan kehamilan hari pertama
langkah pertama dari hasil anamnesa di dapatkan HPHT ibu yaitu tanggal 08
April 2021 dan taksiran persalinannya tanggal 15 Januari 2022. Kenaikan berat
badan ibu selama kehamilan adalah 6 kg dimana berat badan sekarang75 kg dan
berat badan sebelum hamil 69 kg. TD 110/70 mmHg. Saat ini ibu mengeluh
sering nyeri punggung, dan ibu lebih sering buang air kecil pada akhir ini. Setelah
dilakukan anamnesa didapatkan data bahwa ibu mengalami nyeri punggung yang
disebakan karena bertambah besarnya janin yang menjadikan tumpuan pada
puggung semakin membesar dan hal tersebut memberikan tekanan pada pembuluh
darah, saraf panggul dan punggung sehingga menimbulkan rasa nyeri,selama
kehamilan tubuh menghasilkan hormone relaxin, hormone ini mengendurkan
ikatan sendi di sekitar panggul ini menyebabkan rasa nyeri punggung pada ibu
hamil.
Dihubungkan dengan teori dan penelitian terkait dengan asuhan kehamilan
bahwa nyeri pungung menyebabkan mati rasa yang disebabkan karena adanya
penekanan pada syaraf yang menghubungkan tulang belakang dengan tubuh
bagian bawah dan selama kehamilan nyeri punggung dalam kehamilan adalah hal
yang fisiologis terjadi di usia kehamilan trimester III (Ai Yeyeh, 2009) Karena
perubahan fisiologis tersebut maka dibutuhkan latihan prenatal yoga. Yoga salah
satu aktifitas fisik yang memfokuskan pada penguasaan postur dan pernapasan
dipercaya dapat memberikan banyak manfaat yang baik secara fisik mental
maupun spiritual ( wulan mulyana 2018) sementara yoga prenatal atau yoga
kehamilan artinya melakukan aktifitas yoga dalam masa kehamilan dengan teknik
yang aman untuk ibu maupun janin.
Hal ini sesuai dengan penelitian Febrina Yosefa Penurunan intensitas nyeri
punggung ini juga didukung oleh karakteristik ibu dimana ibu hamil yang
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sehingga memiliki banyak waktu
untuk melakukan senam hamil artinya adany ahubungan yang bermakna antara
ibu hamil yang melakukan senam hamil dengan nyeri punggung. Semakin teratur
ibu hamil dalam mengikuti senam hamil maka hal ini dapat meminimalkan nyeri
punggung yang dirasakan oleh ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian oleh
Febrina Yosefa Nyeri punggung pada ibu hamil dapat diatasi dengan melakukan
aktivitas dengan hati-hati dan benar agar tidak terjadi kesalahan postur tubuh
selain itu nyeri punggung pada ibu hamil juga dapat di atasi dengan olahraga yang
sesuai dengan kemampuan ibu hamil salah satunya dengan melakukan senam
hamil. Senam hamil yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi nyeri
punggung karena gerakan yang terdapat didalam senam hamil mampu
memperkuat otot abdomen sehingga mencegah tegangan yang berlebihan pada
ligamen pelvis sehingga intensitas nyeri punngung menjadi berkurang.
Selain itu melakukan senam hamil mampu mengeluarkan endorphin
didalam tubuh, dimana fungsi endorphin yaitu sebagai penenang dan mampu
mengurang inyeri punggung pada ibu hamil. Dengan demikian pada penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa pemberian senamhamil dapat menurunkan intensitas
nyeri punggung pada ibu hamil Kegiatan prenatal yoga pada Ny. A telah
dilaksanakan dengan rutin setiap pagi pelaksanaan prenatal yoga pada Ny. A
dilakukan pada usia kehamilan 35 minggu, dan Ny. A bisa melakukannya sendiri
di rumah karena gerakan yang tidak terlalu berbahaya. Gerakan prenatal yoga
diawali dengan latihan pernafasan dan dilanjutkan dengan gerakan inti dari cat
caw, warior, dan bridge sampai butterfly dan ditutup dengan pendinginan.
Pada kasus Ny. A setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali dalam kurun
waktu 3 minggu tidak ditemukan tanda tanda bahaya pada kehamilannya, terdapat
perubahan pada Ny. A secara fisik sudah tampak sedikit lebih bugar ataupun segar
setelah melakukan prenatal yoga setiap pagi dengan durasi 10-30 menit. Dalam
hal ini penulis memberikan edukasi tentang bagaimana cara mengatasi nyeri p
unggung selain dengan prenatal yoga
yaitubisamelakukankompreshangatdinginjikaterdapat orang lain yang dapat
membantu untuk mengompreskan ke punggungnya, kemudian makan makanan
yang mengandung serat dan kalsium agar dapat membantu menguatkan otot dan
tulang belakang, mengingat bahwa usia kehamilan ibu sudah cukup besar maka
anjurkan ibu untuk tetap makan dengan porsi yang sedang agar saat proses
persalinan berat janin tidak terlalu besar sehingga meminimalisir terjadinya
rupture dan kompikasi lainnya.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.A menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan dengan melakukan pengkajian terhadap
Ny.A pada kunjungan pertama sampai ketiga dengan durasi waktu selama
kurang lebih tiga minggu. Selama proses pelaksanaan asuhan kebidanan maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian telah di lakukan dengan mengumpulkan data subjektif dan
objektif pada ibu hamil terhadap Ny. A di Di Klinik Sahabat Sehat tahun
2021
2. Pada intrepetasi data didapatkan diagnosa ibu hamil terhadap Ny. A di Di
Klinik Sahabat Sehat tahun 2021 tidak memiliki kesenjangan baik teori
maupun lahan praktek yang diperoleh dari hasil pengkajian dan
pemeriksaan.
3. Rencana asuhan yang dibuat sudah berdasarkan diagnosa kebidanan yang
muncul pada kasus kebidanan ibu hamil terhadap Ny. A di Di Klinik
Sahabat Sehat tahun 2021
4. Pada pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana asuhan
kebidanan yang telah dibuat pada kasus kebidanan ibu hamil terhadap
Ny. A di Di Klinik Sahabat Sehat tahun 2021
5. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil telah didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

B. Saran
1. Teoris
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan bagi penulis
dalam bidang asuhan kebidanan terhadap ibu hamil tentang tujuan Prenatal
Yoga untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III
2. Praktis
a. Bagi Lahan Praktik
Sebagai masukan bagi lahan praktik dalam meningkatkan
pelayanan antenatal care tidak hanya dengan konseling, anamnesa dan
pemeriksaan ANC, tetapi dengan tindakan seperti prenatal yoga.
b. Untuk Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini bisa jadi Sebagai bahan bacaan untuk
menambah wawasan bagi mahasiswa DIII kebidanan khususnya yang
berkaitan dengan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan cara
melakukan senam yoga untuk mengurangi nyeri punggung dan
kecemasan dalam menghadapi persalinan
c. Bagi Mahasiswa
Diharapkan Dapat mengaplikasikan teori dan meningkatkan
keterampilan yang diperoleh dari bangku kuliah langsung dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya tentang
senam yoga kehamilan untuk mengurangi kecemasan prenatal.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI . Profil Kesehatan Indonesia . 2018

F.Gary Cunningham dkk., 2016., Obstetri Williams edisi 21., Jakarta., EGC

Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan (Essential Midwifery).


Jakarta : EGC.

Jurnal Kesehatan, Volume 10, Nomor 3, November 2019, hlm 466-472 (diakses
pada tanggal 08 Desember 2020)

Nurtini, N,M.,Dewi, K.P., Noriani, N.K / Kesehatan Terpadu 1(2) (2017) (diakses
pada tanggal 08 Desember 2020)

Pantiawati, Ika 2017. Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta: Nuha Medika

Prawirohardjo, S. 2019. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP

Romauli, Suryati. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta: Nuha


Medika

Salmah, Rusmiati, Maryanah, dkk.. 2016. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta.


EGC

Suananda, Yhossie. 2018. Prenatal Posnatal Yoga. Jakarta: Kompas Media


Nusantara

Walyani, 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta: PB


Suananda

World Health Oerganization Tahun 2015 (diakses pada tanggal 26 maret 2020)
http://www.who.int

Yhossie. 2018. Prenatal Posnatal Yoga. Jakarta: Kompas Media Nusantara

Anda mungkin juga menyukai