Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN


DI PUSKESMAS PARITI KECAMATAN SULAMU
KABUPATEN KUPANG NTT

Disusun Oleh :
Ketua : Retno Palupi Yonni Siwi, SST, M. Kes NIDN : 0704128701
Anggota 1 : Madalena Ramiro Guterres NIM : 2141A0072
Anggota 2 : Sepriana Luluporo NIM : 2141A0087
Anggota 3 : Yorim Paulina Nokas NIM : 2141A0105
Anggota 4 : Angelina Elsy Diaz NIM : 2141A0116
Anggota 5 : Risna Tende NIM : 2141A0118
Anggota 6 : Debby Hamid Kosso NIM : 2141A0056
Anggota 7 : Veronika Dhiu NIM : 2141A0112
Anggota 8 : Jenni Naomi Mbatu NIM : 2141A0099

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
2. Bidang Kegiata : Pengabdian Masyarakat
3. Bidan Ilmu : D-IV Kebidanan
4. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Retno Palupi Yonni Siwi, SST, M. Kes
b. NIK : 13.07.12.129
c. NIDN/NUPN : 0704128701
d. Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan : Gang V Barat 16 B RT/RW
006/002 Mojokerto Kota Kediri
5. Anggota Pelaksanaan Kegiatan
a. Madalena Ramiro Guterres : 2141A0072
b. Sepriana Luluporo : 2141A0087
c. Yorim Paulina Nokas : 2141A0105
d. Rrisna Tende : 2141A0118
e. Angelina Elsy Diaz : 2141A0116
f. Debby H. Kosso : 2141A0056
g. Veronika Dhiu : 2141A0112
h. Jenni Naomi Mbatu : 2141A0099
6. Tempat Pelaksanaan : Desa Pariti, Kecamatan Sulamu Kab. Kupang
7. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 22 Desember 2021
8. Anggaran / Biaya : Rp.850.000
Menyetujui
Ketua Studi Program D-IV Kebidanan Ketua Pelaksana

_____________________________ Retno Palupi Yonni Siwi, SST.M.Kes


NIK. NIK. 13.07.12.129

Kepala Puskesmas Pariti Ketua LPPM

Hengra Simanjuntak, A.Md.Kep Heri Saputro, S.Kep.Ns.


M.Kes
NIP. 197602012005011007 NIK. 13.07.11.120
Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Rektor

Dr. Sandu Siyoto, SKM, M.Kes


NIP. 197002161992031007
ABSTRAK
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana
dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologi dan sosial. Setiap kehamilan
membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan
berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam
jiwanya. Bidan memiliki peranan penting dalam mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda
tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut
mengalami komplikasi. Penyuluhan tanda bahaya dalam kehamilan merupakan salah satu
cara mendeteksi secara dini dengan meningkatkan pengetahuian wanita hamil tetang tanda
bahaya dalam kehamilan. Metode penilitian kuantitatif dengan pendekatan penilitian cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil yang ada di wilayah Puskesmas
Pariti berjumlah 20 orang. Pengambilan sampel dengan metode total sampling, jumlah
sampel yang sesuai kriteria sebanyak 20 ibu hamil. Analisis data dengan Fisher’s Exact test.
Hasil penelitian menunjukkan tingka pengetahuan ibu hamil tetang tanda bahaya dalam
kehamilan . kesimpulan adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dalam menurunkan
AKI dan AKB.

Kata Kunci : pengetahuan , Ibu hamil, tanda bahaya kehamilan.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
bimbingan-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat melakukan
kegiatan “ Penyuluhan tanda Bahaya Pada Kehamilan di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu
Kab.Kupang, NTT “

Kami juga menyampaikan limpah terima kasih atas segala bantuan dari berbagai
pihak dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini , kami ucapkan terimakasih
kepada :1. Dr. Sandu Siyoto, SKM. M.Kes selaku Ketua IIK STRADA Indonesia yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan pengabdian masyarakat ini.
2. ..................... Selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan IIK STRADA Indonesia. 3. Kepala
Puskesmas Pariti yang sudah menginjinkan kami untuk melaksanakan kegiatan ini dan semua
pihak yang telah turut memberikan bantuan selama penyelenggaraan kegiatan, sehingga kami
dapat menyelesaikan program pengabdian masyarakat ini dengan sebaik-baiknya.

Akhir kata semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai
tenaga kesehatan dan masyarakat pada umumnya,

Kupang, Desember 2021


DAFTAR ISIAN

HALAMANA JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTRA ISIAN v

DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASLAHA
C. TUJUAN
D. MANFAAT

BAB II TINJAUNA PUSTAKA

A. PENGERTIAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

B. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA KEHAMILAN TM1,2,DAN 3

C. CARA PENCEGAHAN TERJADINYA TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

A. POKOK BAHASAN

B. SUB POKOK BAHASAN

C. SASARAN’

D. WAKTU PELKSANAAN

E. TEMPAT

F. MATERI

G. KEGIATAN

H. KEPANITIAAN
I. METODE

J. MEDIA

K. KRITERIA EVALUASI

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ANGGARAN

B. JADWAL KEGIATAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN

B. PELAKSANAAN

C. EVALUASI

1.EVALUASI STRUKTUR

2.EVALUASI PROSES

3. EVALUASI HASIL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

B. SARAN

LAMPIRAN 1. SURAT PERMOHONAN IJIN

LAMPIRAN 2. SURAT KEPUTUSAN

LAMPIRAN 3. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

LAMPIRAN 4. SUSUNAN BIODATA

LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita
dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap
kehamilan membawa risiko bagi ibu.. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh
wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya serta mengancam jiwanya.
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi secara dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan
akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat
mengancam jiwa.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetri yang sering tidak diramalakan pada saat kehamilan. Komplikasi
obstetri secara langsung adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia. Secara tidak
langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam
mengenal tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk segera mencari
pertolongan keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan pertolongan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Angka
Kematian Ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
( SDKI ) tahun 2019 sebesar 300 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2020 Angka
Kematian Ibu di NTT sebanyak 149 kasus (profil kesehatan profinsi NTT,2020).
Angka Kematian Ibu pada kabupaten Kupang sebanyak : kasus, dan Puskesmas
Pariti pada tahun 2020 terdapat 3 kasus kematian ibu.
Untuk mencegah risiko yang lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya,
maka pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan perlu ditingkatkan.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu terjadi melalui panca indera
penglihatan, pemdengaran,penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar penginderaan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior )
( Notoatmodjo,2012)
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan antara lain :
perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit kepala
yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen bagian bawah, mual
muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan ketuban
pecah dini (Saifuddin,2007).
B. RUMUSAN MASLAH
1. Bagaimana tanda-tanda bahaya pada kehamilan ?
2. Bagaimana macam-macam tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 1,,2
dan 3 ?
3. Bagaimana pencegahan tanda bahaya kehamilan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tanda-tanda bahaya kehamilan
2. Mengetahui macam-macam tanda bahaya pada kehamilan trimester 1,2 dan 3
3. Mengetahui pencegahantanda bahaya kehamilan
D. MANFAAT
1. Bagi Pembaca
Memberikan gambaran umum tentang pentingnya tanda-tanda bahaya
kehamilan pada ibu hamil
2. Bagi Penulis
Dapat melatih kemampuan diri dalam bidang menulis secara sistematis
3. Bagi Pengajar
Sebagai refrensi dan wujud nyata dari evaluasi atau materi yang diberikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasi adanya


bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu ( Asrinah, 2020 ).

Tanda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan lanjut,
pada kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum,
hipertensi, sedangkan pada kehamilan lanjut tanda-tanda bahaya kehamilan yang
sering terjadi adalah perdarahan pervaginam, sakit kepala yang berat, penglihatan
kabur, bengkak di wajah, keluar cairan di vagina, gerakan janin tidak terasa, nyeri
abdomen yang hebab dan anemia ( Kusmiyati, 2008 )

B. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA KEHAMILAN


1. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1-3 bulan atau kehamilan berusia 0-12 minggu,
salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
resiko ini yaitu melakukan pendeteksian secara dini adanya komplikasi penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda bahaya trimester 1 meliputi :
a. Perdarahan Pervaginam
Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada perdarahan
pervaginam, tetapi banyak juga wanita yang mengalami episode perdarahan
pada trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar ( merah
terang ) dan berwarna tua ( coklat kehitaman ). Perdarahan yang terjadi
biasanya ringan, tetapi menetap selama beberapa hari atau tiba-tiba keluar
dalam jumlah yang besar. Perdarahan pervaginam pada hamil muda
kemungkinan disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidosa
(varney, 2007 )
1) Abortus
Perdarahan pada trimester pertama kehamilan dapat terjadi pada
seperlimadari keseluruhan fan hampir separuh dari jumlah tersebut
mengalami keguguran. Abortus adalah peristiwa berakhirnya
kehamilan pada usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 1000
gram. Menurut kusmiyati ( 2009 ) ada beberapa jenis Abortus :
 Abortus Imminems adalah abortus yang mengancam,
perdarahannya bisa berlanjut beberapa hari atau berulang.
Dalam kondisi ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan.
 Abortus Insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung.
Apabila pada ibu hamil ditemukan perdarahan banyak, kadang-
kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena kontraksi
rahim yang kuat dan ditemukan adanya dilatasi serviks
sehingga jari pemeriksa dapat masuk dan ketuban dapat diraba.
 Abortus Inkomplit adalah sebagian dari hasil konsepsi telah
lahir atau teraba pada vagina tetapi sebagian tertinggal
( biasanya jaringan plasenta ). Perdarahan biasanya terus
berlangsung, banyak dan membahayakan ibu. Servisk terbuka
karena masih ada benda di dalam rahimyang dianggap sebagai
benda asing., oleh karena itu uterus akan berusaha
mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi sehingga ibu
merasa nyeri namun tidak sehebat insipiens.
 Abortus Komplit adalah perdarahan dengan menandai
keluarnya hasil konsepsi secara lengkap.
 Abortus Tertunda ( Missed Abortion ) adalah buah kehamilan
yang tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.
 Mola Hidatidosa, menurut Varney ( 2007 ) mola hidatidosa
merupakan kehamilan yang secara genetik tidak normal, yang
muncul dalam bentuk kelainan perkembangan plasenta. Mola
hidatidosa spesifik ditandai dengan tidak ditemukan denyut
janin, tidak ada aktifitas janin dan pada saat palpasi tidak
ditemukan bagian-bagian janin.
 Kehamilan Ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan
pertumbuhan hasil konsepsi berlangsung di luar endometrium
kavum uteri . Biasanya kehamilan ektopik terjadi pada tuba,
dan sangat jarang terjadi di ovarium atau rongga perut.
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya
karena tempat implementasi janin tidak memberikan janin
kesempatan untuk berkembang hingga mencapai aterm
( MAngkuji,2013 )
2) Hiperemesis Gravidarum
Mual dan muntah merupakan salah satu gejala awal , paling umum dan
paling menyebabkan stres yang berkaitan dengan kehamilan. Mual dan
muntah biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrim
yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya
fluktuasi kadar hcg. HiperemesisGravidarum adalah mual dan muntah
berlebihan selama kehamilan. Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi
3 tingkatan anatar lain :
a. Tingkat 1 : gejalanya antara lain : lemah, nafsu makan menurun,
BB menurun, nyeri ulu hati, nadi meningkat, tugor kulit berkurang,
TD sistolik menurun, lidah kering dan mata cekung.
b. Tintkat 2 : gejalahnya adalah apatis, nadi cepat dan kecil, lidah
kering dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang suhu sedikit
meningkat, oliguria, serta aseton tercium dalam hana pernapasan.
c. Tingkat 3 : keadaan umum lebih lemah lagi, muntah-muntah
berhenti, kesadaran menurun dari samnolen sampai koma, nadi
lebih cepat, tekanan darah lebih turun dan perubahan mental.
Penanganan hiperemesis gravidarum tingkat 1,2 dan 3 pada
umunya adalah makan sedikit tapi sering , hindari mkakan yang
sulit dan berlemak, jaga masukkan cairan, selingin makan berkuah
dan makanan kering, hindari hal-hal yang memicu mual, istrahat
cukup, hindari hal-hal yang membuat Anda berkeringan atau
kepanasan yang dapat memicu rasa mual.
3) Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami
penglihatan kabur. Hal ini merupakan gejala dari preeklamsi dan jika
tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati
dan kematian.
4) Nyeri Perut Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin
mengarah pada gejala utama kehamilan ektopik dan abortus.
5) Selaput kelopak mata pucat / Anemia
Anemia adalah rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh.
Anemia dapat dideteksi melalui pemeriksaan HB selama kehamilan.
Kadar HB normal pada ibu hamil adalah 11% grdl. Anemia ini dapat
dicegah dengan meminum obat tablet zat besi ( tambah darah ) 90
tablet selama masa kehamilan.
6) Demam
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat
celcius dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.. demam
tinggi dapat ditanggani dengan istrahat cukup, banyak minum dan
kompres untuk menurunkan suhu.
2. Trimester II
Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28
mginggu. Tanda bahaya kehamilan Trimester II meliputi :
a. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh dan
diketahui dari kenaikan BB serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalamai bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristrahat atau
meletakkan kaki lebih tinggi.bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius
jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristrahat dan diikuti
dengan keluahan fisik yang lain. Penanganan pada umumnya adalah : istrahat
cukup, mengatur diet makanan serta segera memeriksakan kehamilannya bila
keluhan bengka disertai dengan keluhan lainnya ke fasilitas kesehatan.
b. Keluar Air Ketuban sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
c. Gerakan Bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat meraksakan gerakan bayinyalebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit
3 kali dalam periode 3 jam atau 10 kali dalam 12 jam. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakansuatu risiko tanda bahaya.
Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang
terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas
bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
3. Trimester III
Trimester III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan 29-42 minggu.
Tanda bahaya kehamilan Trimester II meliputi :
a. Penglihatan Menjadi Kabur atau Berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi odema pada
otak dan meningkatkan resistensi pada otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral ( nyeri kepala, Kejang ) dan
gangguang penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur dapat
menjadi tanda Pre-Eklamsi.
b. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan san
terjadinya gejala sakit kepala, mula, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur,kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari Eklamsia.
c. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktu bersalin
Selain pada awal kehamilan,perdarahan juga dapat terjadi pada akhir
kehamilan sebelum waktu bersalin. Perdarahan ini disebabkan oleh placebta
previa dan solusio placenta. Solusio placenta adalah kondisi placenta dan ari-
ari terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan dengan
tanda dan gejala adalah perdarahan pada vagina, sakit perut , sakit punggung,
rahim melembut atau melemah, sering mengalamai kontraksi pada rahim dan
perut kencang. Hal ini bisa disebabkan oleh ibu hamil tersebut mengalami
kecelakaan ( jatuh )
Placenta Previa adalah kondisi ketika ari-ari berada di bagian bawah rahim.
Kondisi ini bisa membuat jalan lahir tertutup, selain itu placenta previa bisa
menyebabkan perdarahan hebat. Tanda dan gejalanya adalah : tidak nyeri ,
perdarahan yang berulang, perdarahan setelah berhubungan intim.

C. CARA MENCEGAH TANDA BAHAYA SELAMA MASA KEHAMILAN


 Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan afanya pengetahuan ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik ( Rumah Sakit )
 Meningkatkan mutu perinatal care
 Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke Puskesmas
 Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
 Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
 Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin 4 kali selama masa kehamilan
 Dengan mendapatakan imunisasi TT 2 kali selama kehamilan
 Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
 Makan makanan bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
 Hindari pergaulan bebas, merokok, minum berakohol dll
 Tidak melakukan pengobatan secara tradisional pada Dukun kampung dan
Beranak ( pijit memijit perut )
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. POKOK BAHASAN
Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu hamil mengenai tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan sera cara pencegahannya.
B. SUB POKOK BAHASAN
1. Untuk mengetahui apa itu tanda bahaya dalam kehamilan
2. Mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan pada trimester 1,2 dan 3
3. Mengetahui cara pencegahan pada tanda bahaya kehamilan
C. SASARAN
Penyuluhan ini mengikutsertakan ibu hamil sebanyak 20 ibu hamil yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Pariti, Kecamatan Sulamu kab. Kupang. NTT.
D. WAKTU DAN TEMPAT
Penyuluhan ini dilaksnakan pada hari Selasa, 21 Desember 2021mulai pukul
08.00 WITA – 11.00 Wita.
E. TEMPAT
Penyuluhan ini akan dilaksanakan di Aula Puskesmas Pariti.
F. MATERI
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasi adanya
bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu ( Asrinah, 2020 ).
Tanda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan lanjut,
pada kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum,
hipertensi, sedangkan pada kehamilan lanjut tanda-tanda bahaya kehamilan yang
sering terjadi adalah perdarahan pervaginam, sakit kepala yang berat, penglihatan
kabur, bengkak di wajah, keluar cairan di vagina, gerakan janin tidak terasa, nyeri
abdomen yang hebab dan anemia ( Kusmiyati, 2008 )
Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan :
1. Trimester Pertama ( 0 – 12 minggu )
 Perdarahan Pervaginam ( Abortus Imminems,Abortus Insipens, Abortus
Inkomplit, Abortus Komplit, Abortus berulang, Mola Hidatidosa,
Kehamilan Ektopik )
 Hiperemesis Gravidarum
 Sakit Kepala Hebat
 Nyeri Perut Hebat
 Selaput Kelopak Mata Pucat / Anemia
2. Trimester II ( 13-28 minggu )
 Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
 Keluar air ketuban sebelum waktunya
 Gerakan bayi berkurang
3. Trimester III ( 29 – 42 minggu )
 Penglihatan kabur
 Kejang
 Perdarahan Pervaginam ( Placenta Previa dan Solusio Palcenta )
Cara mencegah Tanda Bahaya selama Kehamilan
 Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan afanya pengetahuan ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik ( Rumah Sakit )
 Meningkatkan mutu perinatal care
 Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke Puskesmas
 Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
 Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
 Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin 4 kali selama masa kehamilan
 Dengan mendapatakan imunisasi TT 2 kali selama kehamilan
 Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
 Makan makanan bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
 Hindari pergaulan bebas, merokok, minum berakohol dll
 Tidak melakukan pengobatan secara tradisional pada Dukun kampung dan Beranak
( pijit memijit perut )

G. KEGIATAN

NO JAM RINCIAN KEGIATAN WAKTU


1 08.00-08.30 Pembukaan 30 Menit
a. Mengucapkan salam
b. Doa
c. Memperkenalkan Diri
d. Menyampaikan Tujuan Kegiatan
2 08.30 – 09.30 Penyampaian Materi 60 menit
a. Menjelaskan Pengertian Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan
b. Menjelkaskan macam-macam tanda
bahaya kehamilan pada Trimester 1,2,
dan 3
c. Menjelaskan cara pencegahan pada
Tanda Bahaya Kehamilan
d. Diskusi Tanya Jawab
3 09.30-10.00 Penutupan 30 menit
a. Meminta kembali ibu hamil untuk
mengulang materi yang telah
disampaikan
b. Membagikan konsumsi
c. Penyimpulan dan penutup
d. Doa

H. KEPANITIAAN
a. Operator dan pengamat Acara : Madalena Ramiro Guterres
Tugas : mempersiapakan materi, memperkenalkan diri, menetapkan tata tertib
acara, menjaga kelencaran acara.
b. Penyaji : ( Sepriana Luluporo)
Tugas : menyajikan materi penyuluhan, bersama fasilitator menjalin
kerjasama dalam acara penyuluhan.
c. Fasilitator : ( Yorim Nokas )
Tugas :bersama pemateri menjalin kerjasama dalam menyajikan materi
penyuluhan, motivasi peserta dalam kegiatan tanya jawab.
d. Observer : ( Debbi Kosso dan Veronika Dhiu)
Tugas : mengamati jalannya kegiatan, mengevaluasi kegiatan, mencatat
perilaku verbal dan nonverbal peserta kegiatan
e. Dokumentasi dan Perlengkapan : ( Angelina Elsy Diaz, Jenny Naomi Mbatu dan
Risna Tende )
Tugas : mempersiapkan peralata dalam pelaksaan kegiatan, membagikan
konsumsi, snack dan leflet ke peserta, mengabadikan setiap moment kegiatan
penyuluhan.
I. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
J. MEDIA
1. LCD
2. LAPTOP
3. Smartphone
4. Setting tempa

LAYAR LCD

PE OP
MEJA LCD

P P P P P P P P

P P P P P P P P

D
Keterangan :P : Peserta
PE : Pemateri
D : Dokumentasi
OP : Operator Pemateri
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan penyuluhan dan media 30 menit
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan
dalam penyuluhan yaitu LCD atau Power Point
c. Pengorganisasian lengkap
2. Evaluasi Proses
a. % peserta antusia
b. % peserta mengikuti dari awal sampai akhir
c. Proses penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan peserta memahami materi
yang diberikan.
d. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
e. Selama proses penyuluhan diharapkan ibu hamil berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan.
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti % dari apa yang telah disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan secara tertulis yang akan diberikan oleh
penyuluh.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ANGGARAN BIAYA
1. Anggaran Biaya
NO KEGIATAN KEBUTUHAN ANGGARAN
1 Pembukaan dan Makan 30 orang x Rp.20.000 Rp. 600.000
Penutupan
2 Penyuluhan tanda Leflet : 30 Lembar xRp. 1.000 Rp.30.000
Bahaya Dalam Doorprize 3 buah x Rp.50.000 Rp.150.000
Kehamilan
3 Anggaran Umum Masker 1 Box x Rp.20.000 Rp.20.000
Biaya Pembuatan Proposal Rp.50.000
TOTAL Rp. 850.000

B. JADWAL KEGIATAN
BULAN
DESEMBER
4 8 22 23
1 Pengumuman Tugas Pengabdian
Masyarakat
2 Persetujuan Judul
3 Survei Tempat
4 Pengerjaan Proposal
5 Pelaksanaan Kegiatan
6 Evaluasi dan laporan

Anda mungkin juga menyukai