Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tema :

Diseminasi Informasi Kesehatan tentang Pentingya Pengisian Dokumen Kewaspadaan Kesehatan Sebagai
Langkah Monitoring COVID-19 Bagi Pelaku Perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang

Oleh :

Aldi Benggu 1807010405

Amindro Umbu Rato Baru 1807010336

Angelus Fransiskus Watan Kukun 1807010317

Desi Kristin Natalia Dimu 1807010261

Hetglen Palabuan 1807010432

Juliatri Paulina Damaris Ledo 1807010369

Konstantinus Firminus Tapo 1807010167

Lisma Angela Nggeok 1807010251

Mirna Angelina Ton 1807010071

Ni Putu Angel Chandraningsih 1807010122

Riski Arianto Bahan 1807010310

Tyrone Adithya Nabe 1807010356

Yuskariot Dapa Tadi 1807010364

Dr. Luh Putu Ruliati, SKM., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT

Judul Kegiatan : “Pentingya Pengisian Dokumen Kewaspadaan Kesehatan Sebagai Langkah


Monitoring COVID-19 Bagi Pelaku Perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten
Kupang”
1 Nama Mitra Program PKM Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Kupang (Wilayah Kerja Bolok)
2 Ketua Tim Pengusul
a) Nama Desi K. N. Dimu
b) NIM 1807010261
c) Prodi/Fakultas IKM/FKM
d) Perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana
e) Bidang Keahlian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
f) Alamat Jl. Alfa Omega (Belakang STIM)
3 Anggota Tim Pengusul
a) Jumlah Anggota 12 orang
b) Nama Anggota /bidang Keahlian 1. Aldi Benggu /Epidemiologi dan
Biostatistika
2. Amindro Umbu Rato Baru/Administrasi
Kebijakan Kesehatan
3. Angelus F. Watun Kakun /
Epidemiologi dan Biostatistika
4. Hetglen Palabuan /Administrasi
Kebijakan Kesehatan
5. Juliatri P. D. Ledo /Gizi Kesehatan
Masyarakat
6. Konstantinus F. Tapo /Kesehatan
Lingkungan & Kesehatan Kerja
7. Lisma A. Nggeok /Kesehatan
Lingkungan & Kesehatan Kerja
8. Mirna A. Ton /Gizi Kesehatan
Masyarakat
9. Ni Putu A.C. / Epidemiologi dan
Biostatistika
10. Risky A. Bahan /Administrasi Kebijakan
Kesehatan
11. Tyrone A. Nabe /Kesehatan Lingkungan
& Kesehatan Kerja
12. Yuskariot Dapa Tadi /Kesehatan
Lingkungan & Kesehatan Kerja
c) Dosen yang terlibat 1 orang
1. Dr. Luh Putu Ruliati, SKM., M.Kes

i
4 Lokasi Kegiatan/Mitra Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang,
a) Wilayah Mitra NTT
(Kelurahan/Kecamatan) Desa Nitneo
b) Kabupaten/Kota Kabupaten Kupang
c) Provinsi NTT
d) Jarak PT ke lokasi mitra (km) 15 km
5 Luaran yang dihasilkan Transfer Pengetahuan
6 Jangka waktu Pelaksanaan 1 Minggu
7 Biaya Total (Rp) 0

Kupang, 28 Oktober 2021

Mengetahui,
Ketua Prodi IKM FKM Undana Ketua Tim Pengusul,

Dr. Luh Putu Ruliati, SKM.,M.Kes Desi K. N. Dimu


NIP. 19710515 199403 2 001 NIM. 1807010261

Menyetujui,
Wakil Dekan III FKM Undana

Serlie K. A. Litik, SP., MKM


NIP.19770923 200604 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana karna kasih
dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat tentang diseminasi informasi kesehatan ini dengan baik. Adapun tujuan
utama yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat, terkhususnya pelaku perjalanan di
Pelabuhan Laut Bolok, lebih memahami tentang berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan
karena pandemi COVID-19 untuk kemudian dapat memiliki kemauan dan kemampuan dalam
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut.
Penulis tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dekan FKM Undana yang
telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan dimaksud. Penulis
menyadari sungguh bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat memohon masukan saran dan tanggapan sampai pada tingkat penyusunan
pelaporan ini kedepan nanti. Akhir kata, semoga isi pelaporan ini dapat berguna teristimewa bagi
para pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

Kupang, 28 Oktober 2021

Tim Pengusul

iii
RINGKASAN
Penularan COVID-19 di setiap wilayah tentunya dipercepat oleh proses lalulintas
manusia yang singkat dari satu daerah ke daerah lainnya menggunakan jalur transportasi yang
salah satunya adalah transportasi laut. Transportasi laut dalam hal ini kapal penumpang bahkan
kapal muatan barang sangat rentan terhadap penularan COVID-19 dan dapat membawa dampak
penambahan jumlah kasus infeksi di daerah tujuan maupun daerah persinggahan kapal.

Penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu perlu


diperhatikan. Karena itu, pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan diseminasi informasi
kesehatan tentang COVID-19 bagi pelaku penyebrangan di Pelabuhan Bolok diharapkan dapat
membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya penerapan protocol kesehatan,
kesadaran melakukan rapid test antigen serta pengisian dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai
langkah skrining dan monitoring COVID-19 bagi pelaku perjalanan sehingga dapat menekan
penyebaran COVID-19 di area Pelabuhan saat ini.

Permasalahan mitra yang tim pengusul temui berkaitan dengan pengisian dokumen
kewaspadaan kesehatan ( HAC ). Selama masa pandemic arus mobilisasi masyarakat tidak
berkurang, sehingga penularan COVID-19 tidak dihindari. Dengan diberlakukan Surat Edaran
Gubernur tentang pelaku perjalanan tidak harus melakukan rapid test membuat masyarakat
semakin bebas melakukan perjalanan. Hal ini membuat akan adanya peningkatan penularan
COVID-19 di wilayah NTT.

Target luaran yang diharapkan tim pengusul adalah pelaku perjalanan di Pelabuhan
Penyebrangan Bolok sadar untuk melakukan rapid test antigen meskipun tidak diwajibkan dan
mampu untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (HAC) sebagai langkah monitoring
COVID-19 dan upaya-upaya yang dilakukan terhadap pencegahan penularan COVID-19.

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan transfer ilmu pengetahuan
melalui penyuluhan. Yang mana penyuluhan dilakukan melalui ruang informasi kapal dengan
bantuan alat pengumuman nahkoda. Kegiatan Diseminasi informasi kesehatan ini akan
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2021 dengan lokasi kegiatan di wilayah Pelabuhan Laut
Bolok Kupang, Provinsi NTT.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan beberapa tahapan


kegiatan yaitu, kegiatan lapangan dimana diskusi dan sharing dengan pihak KKP Kelas III
Kupang dan Pihak ASDP, persiapan materi, alat dan bahan untuk penunjang kegiatan, dan
kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pengisian HAC dengan metode Ceramah.

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................................


Halaman Pengesahan ....................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................................... iii
Ringkasan ....................................................................................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................................................................... v
Bab I Pendahuluan .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Permasalahan Mitra .......................................................................................................... 2
1.3 Solusi Yang Ditawarkan................................................................................................... 3
1.4 Tujuan Kegiatan ............................................................................................................... 3
1.5 Target Luaran ................................................................................................................... 3
Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................................................. 5
2.1 Perkenalan Peduli Lindungi ............................................................................................. 5
2.2 e-HAC .............................................................................................................................. 5
2.3 Protokol Kesehatan .......................................................................................................... 6
2.4 Vaksinasi .......................................................................................................................... 6
Bab III Metode Pelaksanaan ........................................................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan ............................................................................................ 8
3.2 Biaya dan Target Kegiatan ............................................................................................... 8
Bab IV Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................................................... 9
Bab V Kesimpulan Dan Saran ...................................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 10
5.2 Saran ............................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 11
Lampiran ....................................................................................................................................... 12
1. Materi Penyuluhan ............................................................................................................. 12
2. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................. 15

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penularan COVID-19 di setiap wilayah tentunya dipercepat oleh proses lalulintas
manusia yang singkat dari satu daerah ke daerah lainnya menggunakan jalur transportasi
yang salah satunya adalah transportasi laut. Transportasi laut dalam hal ini kapal
penumpang bahkan kapal muatan barang sangat rentan terhadap penularan COVID-19
dan dapat membawa dampak penambahan jumlah kasus infeksi di daerah tujuan maupun
daerah persinggahan kapal.

Pada akhir April 2020, jumlah infeksi COVID-19 telah melampaui 2,8 juta kasus
di seluruh dunia, dengan jumlah kematian mendekati 195.000, dan 210 negara serta
kawasan telah terkena dampaknya. Bahkan di Indonesia per 12 Oktober 2021, jumlah
kasus COVID-19 mencapai 4,23 juta kasus. Akibatnya, ada semakin banyak inisiatif
nasional atau lokal yang telah diambil demi mencegah penyebaran virus yang mematikan
tersebut.

Untuk menekan penyebaran COVID-19, Kemenkes RI membuat regulasi dalam


pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 yaitu upaya preventif protocol
kesehatan yang harus diterapkan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-
19. Upaya preventif yang perlu diterapkan yakni memakai masker yang menutupi hidung
dan mulut, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak
minimal 1 meter dengan orang lain serta menghindari menyentuh mata, hidung, dan
mulut dengan tangan yang tidak bersih. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa
dampak signifikan bagi pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok.

Berbagai faktor risiko penularan COVID-19 di daerah Pelabuhan Laut Bolok


dapat timbul akibat sejumlah peraturan dari pemerintah terkait penurunan level PPKM
ataupun dapat timbul akibat perilaku pelaku perjalanan itu sendiri. Beberapa wilayah di
daerah NTT sendiri telah turun level PPKM yaitu dari level 3 menjadi level 2 karena itu
keluarlah surat keterangan baru dari Gubernur NTT sendiri terkait syarat berlayar bagi
pelaku perjalanan dimana pelaku perjalanan tidak diwajibkan untuk melakukan rapid test
antigen sebelum melakukan perjalanan. Seperti yang kita ketahui bahwa mobilisasi
penduduk melalui transportasi laut cukup tinggi, karena itu kemungkinan penularan
COVID-19 di daerah Pelabuhan cukup berisiko. Apalagi dengan diberlakukannya surat
edaran Gubernur yang baru ini membuat masyarakat semakin bebas berpergian tanpa tahu
sedang menderita COVID-19 atau dapat membawa risiko infeksi bagi masyarakat lain.
Karena itu diperlukan langkah monitoring melalui pengisian kartu kewaspadaan

1
kesehatan (HAC). HAC saat ini telah dikembangkan beberapa kementerian dalam model
baru yaitu dalam aplikasi peduli lindungi sehingga masyarakat tidak perlu kerepotan
mengisi dokumen kewaspadaan kesehatan karena dapat mengisinya secara mudah melalui
mobile phone yang dimiliki. Namun beberapa orang mungkin masih harus mengisinya
secara manual karena tidak memiliki mobile phone. HAC ini diharapkan dapat menjadi
media untuk dilakukan monitoring bagi pelaku perjalanan baik didaerah Pelabuhan
maupun Bandar Udara. Sehingga pelaku perjalanan yang beresiko menularkan infeksi
virus karena tidak melakukan rapid test antigen dapat terdeteksi melalui pengisian
dokumen kewaspadaan kesehatan ini karena dalam dokumen tersebut memuat beberapa
informasi pelaku perjalanan seperti identitas diri dan kondisi kesehatan pelaku perjalanan
selama beberapa hari sebelum melakukan perjalanan.

Selain pengisian dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai langkah skrining dan


monitoring, kesadaran dari pelaku perjalanan sendiri sangat dibutuhkan mengingat
kesehatan diri kita juga mempengaruhi kesehatan orang lain. Apabila kita memiliki
potensi menularkan virus namun tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan prokes atau
bahkan menahan diri untuk sementara tidak melakukan perjalanan, sangat tinggi
risikonya untuk kita mempengaruhi kesehatan orang lain dengan menularkan COVID-19.

Penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu perlu


diperhatikan. Karena itu, pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan diseminasi
informasi kesehatan tentang COVID-19 bagi pelaku penyebrangan di Pelabuhan Laut
Bolok diharapkan dapat membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
penerapan protokol kesehatan, kesadaran melakukan rapid test antigen serta pengisian
dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai langkah skrining dan monitoring COVID-19
bagi pelaku perjalanan sehingga dapat menekan penyebaran COVID-19 di area
Pelabuhan saat ini.

1.2 PERMASALAHAN MITRA


Permasalahan mitra yang tim pengusul temui berkaitan dengan pengisian kartu
kewaspadaan kesehatan (HAC) dimana masih banyak masyarakat dalam hal ini pelaku
perjalanan yang belum mengerti dan memiliki kemauan untuk mengisi HAC. Selama
masa pandemi arus mobilisasi masyarakat tidak berkurang, sehingga penularan COVID-
19 tidak dihindari. Karena itu pengisian HAC dianggap penting untuk memonitoring
perkembangan kasus COVID-19 saat ini.

Kantor Kesehatan Pelabuhan wilayah kerja Pelabuhan Laut Bolok


memberlakukan pengisian HAC bagi para pelaku perjalanan antar daerah di wilayah NTT
HAC ini merupakan langkah monitoring COVID-19 yang dapat memudahkan pemerintah
memantau pelaku perjalanan antar daerah. Permasalahan yang dihadapi Kantor Kesehatan
Pelabuhan wilayah kerja Pelabuhan Laut Bolok adalah sulitnya membuat pelaku

2
perjalanan sadar akan pentingnya pengisian HAC dan sulit membuat pelaku perjalanan
mengerti cara mengisi HAC.

1.3 SOLUSI YANG DITAWARKAN


Solusi yang ditawarkan tim pengusul adalah bermitra dengan Kantor Kesehatan
Pelabuhan wilayah kerja Pelabuhan Bolok untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat dalam hal ini pelaku perjalanan dengan mengadakan desiminasi informasi
berkaitan dengan pentingnya pengisian dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai langkah
monitoring COVID-19 bagi pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok.

Kegiatan desiminasi informasi yang dilakukan selain membahas tentang HAC,


tim pengusul juga menyinggung tentang aplikasi peduli lindungi yang mana merupakan
terobosan baru beberapa kementerian dalam hal pelacakan untuk menghentikan
penyebaran COVID-19. Berkaitan dengan hal ini, tim pengusul juga mengajari pelaku
perjalanan tentang penggunaan aplikasi peduli lindungi untuk mendorong masyarakat
menggunakannya sehingga pengisian HAC juga dapat dilakukan secara elektronik/online
untuk meminimalisir pengisian manual yang berpotensi menjadi transmisi penyebaran
COVID-19.

1.4 TUJUAN KEGIATAN


Secara umum kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengarahkan sasaran untuk :
a. Melakukan tindakan pencegahan terhadap peluang munculnya masalah kesehatan
pada masa Pandemi COVID-19 selama melakukan perjalanan antar daerah.
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kesadaran melakukan rapid
test antigen COVID-19 sebagai upaya perlindungan diri dan sesama bagi pelaku
perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok.
c. Memberi Penyuluhan tentang pengisian kartu kewaspadaan kesehatan (HAC)
sebagai langkah monitoring COVID-19 pada pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut
Bolok.
d. Mendukung program pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

1.5 TARGET LUARAN


Kompetensi Umum : Pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok sadar untuk
melakukan rapid test antigen meskipun tidak diwajibkan dan mampu untuk mengisi kartu
kewaspadaan kesehatan (HAC) sebagai langkah monitoring COVID-19 dan upaya-upaya
yang dilakukan terhadap pencegahan penularan COVID-19.

Kompetensi Khusus : Pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok mampu untuk :

a. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (HAC) baik secara elektronik maupun


manual.

3
b. Menerapkan protokol kesehatan selama melakukan perjalanan antar daerah
sebagai upaya perlindungan diri dan sesame dari COVID-19.
c. Mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap pencegahan penularan
COVID-19 yang terjadi pada pelaku perjalanan wilayah NTT di Pelabuhan Laut
Bolok.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkenalan Peduli Lindungi


Peduli Lindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan atas kolaborasi beberapa
pihak seperti Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Aplikasi ini dirancang dengan tujuan
membantu masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi agar penularan COVID-19
bisa dihentikan.

PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi


pemerintah, swasta, masyarakat umum serta para relawan COVID-19 terkait dalam
melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Aplikasi ini
mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat
bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.
Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau
berada di zona merah, yaitu area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang
yang terinfeksi COVID-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.

Dalam menggunakan PeduliLindungi, ada dual hal yang harus selalui diaktifkan
di android masing-masing yaitu GPS dan Bluetooth untuk merekam informasi yang
dibutuhkan. Ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di
PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran id anonim yang akan direkam oleh gadget
masing-masing. PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang- orang yang
pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan). Hal ini akan
sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan
dengan siapa saja dia melakukan kontak(Kominfo, 2020).

Dalam aplikasi PeduliLindungi banyak fitur yang dapat digunakan untuk


kepentingan berpergian. Salah satunya adalah Electronic Health Alert Card (e-HAC) atau
kartu kewaspadaan kesehatan elektronik yang merupakan sistem monitoring pelaku
perjalanan.

2.2 e-HAC
Electronic Health Alert Card (e-HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan
elektronik merupakan sebuah sistem monitoring yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan Indonesia, dalam hal ini, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan,

5
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, untuk menjawab tantangan di era
globalisasi saat ini. Dimana pada saat ini lalu lintas kedatangan penumpang ke dan dari
Indonesia sulit dihindari, sehingga dibutuhkan sebuah sistem untuk monitoring secara
cepat terhadap seluruh calon pengunjung yang akan datang ke Indonesia melalui pintu
gerbang pelabuhan laut maupun bandara.

Seiring dengan meningkatnya isu penularan COVID-19 yang sangat mewabah


saat ini sudah menjadi isu internasional, akan mempengaruhi asumsi pihak luar terhadap
keseriusan Indonesia dalam menangani permasalahan ini. Untuk itu juga diperlukan
sebuah mekanisme dan instrumen monitoring yang memadai, dalam rangka mengurangi
resiko negara Indonesia terhadap dampak penularan penyakit/virus ini.

e-HAC diharapkan dapat mendukung kemudahan akses pelayanan, kepada semua


calon penumpang dengan tujuan Negara Indonesia ataupun tujuan berbagai provinsi di
Indonesia, untuk di data sebagai kontrol bagi negara terhadap resiko terjadinya
penyebaran penyakit yang dibawa oleh pelaku perjalanan.

2.3 Protokol Kesehatan


Selain penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan pengisian e-HAC sebelum
melakukan perjalanan antar daerah, perlu ditegaskan bahwa penerapan protocol
kesehatan masih harus diterapkan karena setiap perilaku yang dilakukan pelaku
perjalanan berisiko menjadi media transmisi COVID-19. Dimana protocol kesehatan ini
harus dilakukan pelaku perjalanan atas dasar kesadaran bahwa kondisi kesehatan masing-
masing pelaku perjalanan menjadi tanggung jawab pribadi dan berpotensi mempengaruhi
kondisi kesehatan orang lain karena itu perlu adanya kesadaran dari dalam diri masing-
masing pelaku perjalanan untuk menerapkan protocol kesehatan selama melakukan
perjalanan antar daerah.

2.4 Vaksinasi
Langkah vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu langkah untuk melengkapi
upaya pencegahan COVID-19 yang telah diterapkan selama ini yang dinilai paling efektif
untuk mengatasi pandemic COVID-19 yang masih terus berlangsung.

Vaksinasi atau imunisasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit,


biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati, bisa juga hanya
bagian dari virus atau bakteri. Tujuannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh
mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.

Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara
alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya. Namun, infeksi COVID-
19 memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara
lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.

6
Manfaat pemberian vaksin adalah mencegah penularan penyakit, terutama
penyakit infeksi, karena vaksin membuat tubuh mengenali bakteri atau virus penyebab
penyakit sehingga bisa lebih cepat memberikan perlawanan.

Pembuatan vaksin telah melalui berbagai uji klinis untuk memastikan efektivitas
dan keamanannya. Tujuan dilakukannya serangkaian uji klinis dalam pembuatan vaksin
tentu adalah untuk menjamin keamanan dan efektivitas vaksin sebelum diberikan ke
masyarakat. Karena vaksin COVID-19 masih sangat baru, penelitian dan evaluasi masih
terus dilakukan untuk menilai respons tubuh dan kemungkinan efek samping vaksin
COVID-19 pada manusia. Hasil yang ingin dicapai dengan pembuatan dan pemberian
vaksin COVID-19 adalah penurunan angka kasus positif dan kematian akibat COVID-19,
serta terbentuknya herd immunity. Dengan begitu, dampak ekonomi dan sosial akibat
wabah ini juga dapat diminimalkan.

Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis vaksin yang disediakan untuk masyarakat,
diantaranya Sinovac, Pfizer, Moderna, AstraZaneca. Berikut adalah kriteria penerima
vaksin COVID-19:

• Tidak pernah terkonfirmasi menderita COVID-19 atau sudah sembuh dari COVID-
19 minimal 3 bulan
• Suhu tubuh normal, tidak lebih dari 37,5oC
• Tekanan darah di bawah 180/110 mmHg saat skrining sebelum vaksinasi
• Ibu hamil dengan usia kandungan di atas 13 minggu serta ibu menyusui yang sehat
• Anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun
• Penderita diabetes melitus dapat divaksinasi sepanjang tidak ada komplikasi akut
• Orang dengan HIV bisa diberikan vaksinasi COVID-19 jika angka CD4-nya lebih
dari 200
• Penderita penyakit paru, seperti asma, PPOK, atau TBC, hanya dapat divaksinasi jika
sudah terkontrol melalu pengobatan (penderita TBC boleh divaksinasi setelah
mengonsumsi obat antituberkulosis secara teratur lebih dari 2 minggu)
• Tidak mengalami gejala ISPA dalam 7 hari terakhir dan tidak memiliki kondisi medis
tertentu, seperti alergi terhadap vaksin dan penyakit autoimun, seperti
lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Sjogren
• Penyintas kanker bisa mendapatkan vaksinasi. Namun, jika memiliki kondisi khusus
atau riwayat penyakit berat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter
sebelum menjalani vaksinasi.

7
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan transfer ilmu pengetahuan
melalui penyuluhan. Yang mana penyuluhan dilakukan melalui ruang informasi kapal dengan
bantuan alat pengumuman nahkoda. Hal ini dilakukan untuk menghindari mengumpulkan pelaku
perjalanan yang berisiko menjadi media transmisi COVID-19.

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Diseminasi informasi kesehatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 26
Oktober 2021 dengan lokasi kegiatan di wilayah Pelabuhan Laut Bolok Kupang, Provinsi
NTT.

3.2 Biaya dan Target Kegiatan


Adapun kegiatan ini tidak memerlukan biaya karena dibantu dan difasilitasi oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang.

8
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan beberapa tahapan


kegiatan yaitu :

1. Kegiatan lapangan dimana diskusi dan sharing dengan pihak KKP Kelas III Kupang dan
Pihak ASDP
2. Persiapan materi, alat dan bahan untuk penunjang kegiatan
3. Kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pengisian HAC dengan metode Ceramah.

Pelaksanaan kegiatan diseminasi informasi kesehatan kepada pelaku perjalanan di


pelabuhan bolok tentang pentingnya pengisian HAC sebagai langkah monitoring COVID-19
bertujuan untuk memantau penyebaran COVID-19 di lingkungan sekitar pelaku perjalanan.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan membagi tim ke dalam beberapa kelompok yaitu seorang
bertugas menyampaikan informasi, yang lainnya membantu memantau penumpang serta
mengambil gambar sebagai dokumentasi.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini ialah untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan
langkah monitoring COVID-19 sehingga pencegahan penularan COVID-19 dapat berjalan
dengan baik.

Secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik dan para pelaku perjalanan terlihat
antusias mendengarkan informasi yang disampaikan. Pihak mitra yakni Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Kupang dan pihak ASDP juga sangat mendukung kegiatan ini.

9
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu diseminasi informasi kesehatan
tentang pentingnya pengisian dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai langkah
monitoring COVID-19 bagi pelaku perjalanan telah dilakukan dan berjalan lancar.
b. Harapan tim pengusul dari kegiatan ini adalah pelaku perjalanan antar daerah
melalui Pelabuhan Laut Bolok mampu memahami tentang pengisian kartu
kewaspadaan kesehatan (HAC) dan mau mengisinya sehingga perkembangan
COVID-19 di wilayah NTT saat ini dapat dimonitoring.
c. Kegiatan pengabdian ini cukup berhasil karena sasaran mengikuti kegiatan ini
dengan antusias. Selain itu pihak KKP Kelas III Kupang dan PT. ASDP bersedia
menjadi mitra untuk pelaksanaan kegiatan ini dan sangat mendukung pelaksanaan
kegiatan ini bahkan terlibat dalam mendampingi tim pelaksana dalam
melaksanakan kegiatan.

5.2 SARAN
a. Kegiatan seperti ini dapat dilakukan di pintu masuk pelabuhan/bandara lain yang
juga rawan terhadap penyebaran COVID-19.
b. Perlu ada keterlibatan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dalam
upaya pencegahan penularan COVID-19 pada masyarakat terkhususnya pelaku
perjalanan di Pelabuhan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin. 2021. “Informasi Berbagai Vaksin COVID-19 di Indonesia”, Informasi Berbagai
Vaksin COVID-19 di Indonesia - Alodokter, diakses pada 18 Oktober 2021 pukul 17.42.

Afiana, Fiby Nur., dkk. (2020). Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Guna
Melacak Penyebaran COVID-19. Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat, 2, 2656-9000.

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. “Panduan Pengguna Aplikasi e-HAC”,
Panduan_Pengguna_Aplikasi_E-HAC.pdf (kemkes.go.id), diakses pada 15 Oktober 2021 pukul
19.29.

Fadli, Ari. (2020). Mengenal COVID-19 dan Cegah Penyebarannya Dengan “PeduliLindungi”
Aplikasi Berbasis Android. Artikel Pengabdian Kepada Masyarakat.

Nareza, Meva. 2021. “Mengetahui Manfaat Vaksin COVID-19 dan Kelompok Penerima
Prioritasnya”, Mengetahui Manfaat Vaksin COVID-19 dan Kelompok Penerima Prioritasnya -
Alodokter, diakses pada 18 Oktober 2021 pukul 17.27.

11
LAMPIRAN
1. Materi Penyuluhan

12
13
14
2. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 1. Persiapan kegiatan diseminasi informasi kegiatan di atas


KMP. Garda Maritim 7

Gambar 2. Persiapan bersama KorWil KKP Bolok dan Nahkoda


KMP. Garda Maritim 7

15
Gambar 3. Anggota tim pelaksana melakukan Ceramah dengan bantuan
alat informasi Nahkoda

16
Gambar 4-9. Anggota tim pelaksana melakukan pemantauan dan membantu menjelaskan kepada
penumpang saat ceramah berlangsung.

17

Anda mungkin juga menyukai