Tema :
Diseminasi Informasi Kesehatan tentang Pentingya Pengisian Dokumen Kewaspadaan Kesehatan Sebagai
Langkah Monitoring COVID-19 Bagi Pelaku Perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang
Oleh :
KUPANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT
i
4 Lokasi Kegiatan/Mitra Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang,
a) Wilayah Mitra NTT
(Kelurahan/Kecamatan) Desa Nitneo
b) Kabupaten/Kota Kabupaten Kupang
c) Provinsi NTT
d) Jarak PT ke lokasi mitra (km) 15 km
5 Luaran yang dihasilkan Transfer Pengetahuan
6 Jangka waktu Pelaksanaan 1 Minggu
7 Biaya Total (Rp) 0
Mengetahui,
Ketua Prodi IKM FKM Undana Ketua Tim Pengusul,
Menyetujui,
Wakil Dekan III FKM Undana
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana karna kasih
dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat tentang diseminasi informasi kesehatan ini dengan baik. Adapun tujuan
utama yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat, terkhususnya pelaku perjalanan di
Pelabuhan Laut Bolok, lebih memahami tentang berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan
karena pandemi COVID-19 untuk kemudian dapat memiliki kemauan dan kemampuan dalam
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut.
Penulis tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dekan FKM Undana yang
telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan dimaksud. Penulis
menyadari sungguh bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat memohon masukan saran dan tanggapan sampai pada tingkat penyusunan
pelaporan ini kedepan nanti. Akhir kata, semoga isi pelaporan ini dapat berguna teristimewa bagi
para pelaku perjalanan di Pelabuhan Laut Bolok, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
Tim Pengusul
iii
RINGKASAN
Penularan COVID-19 di setiap wilayah tentunya dipercepat oleh proses lalulintas
manusia yang singkat dari satu daerah ke daerah lainnya menggunakan jalur transportasi yang
salah satunya adalah transportasi laut. Transportasi laut dalam hal ini kapal penumpang bahkan
kapal muatan barang sangat rentan terhadap penularan COVID-19 dan dapat membawa dampak
penambahan jumlah kasus infeksi di daerah tujuan maupun daerah persinggahan kapal.
Permasalahan mitra yang tim pengusul temui berkaitan dengan pengisian dokumen
kewaspadaan kesehatan ( HAC ). Selama masa pandemic arus mobilisasi masyarakat tidak
berkurang, sehingga penularan COVID-19 tidak dihindari. Dengan diberlakukan Surat Edaran
Gubernur tentang pelaku perjalanan tidak harus melakukan rapid test membuat masyarakat
semakin bebas melakukan perjalanan. Hal ini membuat akan adanya peningkatan penularan
COVID-19 di wilayah NTT.
Target luaran yang diharapkan tim pengusul adalah pelaku perjalanan di Pelabuhan
Penyebrangan Bolok sadar untuk melakukan rapid test antigen meskipun tidak diwajibkan dan
mampu untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (HAC) sebagai langkah monitoring
COVID-19 dan upaya-upaya yang dilakukan terhadap pencegahan penularan COVID-19.
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan transfer ilmu pengetahuan
melalui penyuluhan. Yang mana penyuluhan dilakukan melalui ruang informasi kapal dengan
bantuan alat pengumuman nahkoda. Kegiatan Diseminasi informasi kesehatan ini akan
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2021 dengan lokasi kegiatan di wilayah Pelabuhan Laut
Bolok Kupang, Provinsi NTT.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penularan COVID-19 di setiap wilayah tentunya dipercepat oleh proses lalulintas
manusia yang singkat dari satu daerah ke daerah lainnya menggunakan jalur transportasi
yang salah satunya adalah transportasi laut. Transportasi laut dalam hal ini kapal
penumpang bahkan kapal muatan barang sangat rentan terhadap penularan COVID-19
dan dapat membawa dampak penambahan jumlah kasus infeksi di daerah tujuan maupun
daerah persinggahan kapal.
Pada akhir April 2020, jumlah infeksi COVID-19 telah melampaui 2,8 juta kasus
di seluruh dunia, dengan jumlah kematian mendekati 195.000, dan 210 negara serta
kawasan telah terkena dampaknya. Bahkan di Indonesia per 12 Oktober 2021, jumlah
kasus COVID-19 mencapai 4,23 juta kasus. Akibatnya, ada semakin banyak inisiatif
nasional atau lokal yang telah diambil demi mencegah penyebaran virus yang mematikan
tersebut.
1
kesehatan (HAC). HAC saat ini telah dikembangkan beberapa kementerian dalam model
baru yaitu dalam aplikasi peduli lindungi sehingga masyarakat tidak perlu kerepotan
mengisi dokumen kewaspadaan kesehatan karena dapat mengisinya secara mudah melalui
mobile phone yang dimiliki. Namun beberapa orang mungkin masih harus mengisinya
secara manual karena tidak memiliki mobile phone. HAC ini diharapkan dapat menjadi
media untuk dilakukan monitoring bagi pelaku perjalanan baik didaerah Pelabuhan
maupun Bandar Udara. Sehingga pelaku perjalanan yang beresiko menularkan infeksi
virus karena tidak melakukan rapid test antigen dapat terdeteksi melalui pengisian
dokumen kewaspadaan kesehatan ini karena dalam dokumen tersebut memuat beberapa
informasi pelaku perjalanan seperti identitas diri dan kondisi kesehatan pelaku perjalanan
selama beberapa hari sebelum melakukan perjalanan.
2
perjalanan sadar akan pentingnya pengisian HAC dan sulit membuat pelaku perjalanan
mengerti cara mengisi HAC.
3
b. Menerapkan protokol kesehatan selama melakukan perjalanan antar daerah
sebagai upaya perlindungan diri dan sesame dari COVID-19.
c. Mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap pencegahan penularan
COVID-19 yang terjadi pada pelaku perjalanan wilayah NTT di Pelabuhan Laut
Bolok.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam menggunakan PeduliLindungi, ada dual hal yang harus selalui diaktifkan
di android masing-masing yaitu GPS dan Bluetooth untuk merekam informasi yang
dibutuhkan. Ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di
PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran id anonim yang akan direkam oleh gadget
masing-masing. PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang- orang yang
pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan). Hal ini akan
sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan
dengan siapa saja dia melakukan kontak(Kominfo, 2020).
2.2 e-HAC
Electronic Health Alert Card (e-HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan
elektronik merupakan sebuah sistem monitoring yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan Indonesia, dalam hal ini, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan,
5
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, untuk menjawab tantangan di era
globalisasi saat ini. Dimana pada saat ini lalu lintas kedatangan penumpang ke dan dari
Indonesia sulit dihindari, sehingga dibutuhkan sebuah sistem untuk monitoring secara
cepat terhadap seluruh calon pengunjung yang akan datang ke Indonesia melalui pintu
gerbang pelabuhan laut maupun bandara.
2.4 Vaksinasi
Langkah vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu langkah untuk melengkapi
upaya pencegahan COVID-19 yang telah diterapkan selama ini yang dinilai paling efektif
untuk mengatasi pandemic COVID-19 yang masih terus berlangsung.
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara
alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya. Namun, infeksi COVID-
19 memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara
lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.
6
Manfaat pemberian vaksin adalah mencegah penularan penyakit, terutama
penyakit infeksi, karena vaksin membuat tubuh mengenali bakteri atau virus penyebab
penyakit sehingga bisa lebih cepat memberikan perlawanan.
Pembuatan vaksin telah melalui berbagai uji klinis untuk memastikan efektivitas
dan keamanannya. Tujuan dilakukannya serangkaian uji klinis dalam pembuatan vaksin
tentu adalah untuk menjamin keamanan dan efektivitas vaksin sebelum diberikan ke
masyarakat. Karena vaksin COVID-19 masih sangat baru, penelitian dan evaluasi masih
terus dilakukan untuk menilai respons tubuh dan kemungkinan efek samping vaksin
COVID-19 pada manusia. Hasil yang ingin dicapai dengan pembuatan dan pemberian
vaksin COVID-19 adalah penurunan angka kasus positif dan kematian akibat COVID-19,
serta terbentuknya herd immunity. Dengan begitu, dampak ekonomi dan sosial akibat
wabah ini juga dapat diminimalkan.
Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis vaksin yang disediakan untuk masyarakat,
diantaranya Sinovac, Pfizer, Moderna, AstraZaneca. Berikut adalah kriteria penerima
vaksin COVID-19:
• Tidak pernah terkonfirmasi menderita COVID-19 atau sudah sembuh dari COVID-
19 minimal 3 bulan
• Suhu tubuh normal, tidak lebih dari 37,5oC
• Tekanan darah di bawah 180/110 mmHg saat skrining sebelum vaksinasi
• Ibu hamil dengan usia kandungan di atas 13 minggu serta ibu menyusui yang sehat
• Anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun
• Penderita diabetes melitus dapat divaksinasi sepanjang tidak ada komplikasi akut
• Orang dengan HIV bisa diberikan vaksinasi COVID-19 jika angka CD4-nya lebih
dari 200
• Penderita penyakit paru, seperti asma, PPOK, atau TBC, hanya dapat divaksinasi jika
sudah terkontrol melalu pengobatan (penderita TBC boleh divaksinasi setelah
mengonsumsi obat antituberkulosis secara teratur lebih dari 2 minggu)
• Tidak mengalami gejala ISPA dalam 7 hari terakhir dan tidak memiliki kondisi medis
tertentu, seperti alergi terhadap vaksin dan penyakit autoimun, seperti
lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Sjogren
• Penyintas kanker bisa mendapatkan vaksinasi. Namun, jika memiliki kondisi khusus
atau riwayat penyakit berat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter
sebelum menjalani vaksinasi.
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan transfer ilmu pengetahuan
melalui penyuluhan. Yang mana penyuluhan dilakukan melalui ruang informasi kapal dengan
bantuan alat pengumuman nahkoda. Hal ini dilakukan untuk menghindari mengumpulkan pelaku
perjalanan yang berisiko menjadi media transmisi COVID-19.
8
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan lapangan dimana diskusi dan sharing dengan pihak KKP Kelas III Kupang dan
Pihak ASDP
2. Persiapan materi, alat dan bahan untuk penunjang kegiatan
3. Kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pengisian HAC dengan metode Ceramah.
Tujuan dilakukannya kegiatan ini ialah untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan
langkah monitoring COVID-19 sehingga pencegahan penularan COVID-19 dapat berjalan
dengan baik.
Secara umum kegiatan ini berjalan dengan baik dan para pelaku perjalanan terlihat
antusias mendengarkan informasi yang disampaikan. Pihak mitra yakni Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Kupang dan pihak ASDP juga sangat mendukung kegiatan ini.
9
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu diseminasi informasi kesehatan
tentang pentingnya pengisian dokumen kewaspadaan kesehatan sebagai langkah
monitoring COVID-19 bagi pelaku perjalanan telah dilakukan dan berjalan lancar.
b. Harapan tim pengusul dari kegiatan ini adalah pelaku perjalanan antar daerah
melalui Pelabuhan Laut Bolok mampu memahami tentang pengisian kartu
kewaspadaan kesehatan (HAC) dan mau mengisinya sehingga perkembangan
COVID-19 di wilayah NTT saat ini dapat dimonitoring.
c. Kegiatan pengabdian ini cukup berhasil karena sasaran mengikuti kegiatan ini
dengan antusias. Selain itu pihak KKP Kelas III Kupang dan PT. ASDP bersedia
menjadi mitra untuk pelaksanaan kegiatan ini dan sangat mendukung pelaksanaan
kegiatan ini bahkan terlibat dalam mendampingi tim pelaksana dalam
melaksanakan kegiatan.
5.2 SARAN
a. Kegiatan seperti ini dapat dilakukan di pintu masuk pelabuhan/bandara lain yang
juga rawan terhadap penyebaran COVID-19.
b. Perlu ada keterlibatan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dalam
upaya pencegahan penularan COVID-19 pada masyarakat terkhususnya pelaku
perjalanan di Pelabuhan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Kevin. 2021. “Informasi Berbagai Vaksin COVID-19 di Indonesia”, Informasi Berbagai
Vaksin COVID-19 di Indonesia - Alodokter, diakses pada 18 Oktober 2021 pukul 17.42.
Afiana, Fiby Nur., dkk. (2020). Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Guna
Melacak Penyebaran COVID-19. Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat, 2, 2656-9000.
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. “Panduan Pengguna Aplikasi e-HAC”,
Panduan_Pengguna_Aplikasi_E-HAC.pdf (kemkes.go.id), diakses pada 15 Oktober 2021 pukul
19.29.
Fadli, Ari. (2020). Mengenal COVID-19 dan Cegah Penyebarannya Dengan “PeduliLindungi”
Aplikasi Berbasis Android. Artikel Pengabdian Kepada Masyarakat.
Nareza, Meva. 2021. “Mengetahui Manfaat Vaksin COVID-19 dan Kelompok Penerima
Prioritasnya”, Mengetahui Manfaat Vaksin COVID-19 dan Kelompok Penerima Prioritasnya -
Alodokter, diakses pada 18 Oktober 2021 pukul 17.27.
11
LAMPIRAN
1. Materi Penyuluhan
12
13
14
2. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
15
Gambar 3. Anggota tim pelaksana melakukan Ceramah dengan bantuan
alat informasi Nahkoda
16
Gambar 4-9. Anggota tim pelaksana melakukan pemantauan dan membantu menjelaskan kepada
penumpang saat ceramah berlangsung.
17