DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN ALAS
Jalan Pahlawan No 45 Alas 84353 Telp. (0372) 9291122
A. LATAR BELAKANG
I. DASAR HUKUM
a. Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.741 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi
e. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang mengatur tentang
Percepatan Penurunan Stunting
f. Surat Direktur Jenderal Kesehatan masyarakat Kementerian Kesehatan RI.
NO PK. 05. 01/B/789/2022 tanggal 6 Oktober 2022 tentang dukungan dalam
kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi.
2. GAMBARAN UMUM
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat. Gizi remaja
merupakan cerminan masalah gizi pada usia dini dan banyak remaja memasuki
tahap perkembangan yang penting ini dalam kondisi menderita stunting, dan/atau
anemia dan juga seringkali memiliki berbagai kekurangan zat gizi mikro lainnya.
Pada saat yang sama, kebutuhan mereka akan energi, protein, dan zat gizi mikro
meningkat secara signifikan dan banyak dari mereka yang mengalami kelebihan
berat badan. Semua intervensi pada remaja sering dikatakan sebagai intervensi
yang memiliki tiga manfaat sekaligus, karena manfaatnya akan dirasakan oleh
remaja tersebut saat ini remaja dimasa yang akan datang (dewasa) dan keturunan
mereka nantinya.
Kesehatan anak usia sekolah dan remaja saat ini menentukan derajat kesehatan
generasi bangsa di masa depan. Oleh karena itu perlu persiaapan bagi mereka
untu menjadi menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya
melalui pendidikan kesehatan agar mereka mampu menghindari diri dari
permasalahan. Salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada
remaja yaitu anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari
balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Rikesdas 2018 menunjukan bahwa
sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Data anemia pada anak usia
5-14 tahun tercatat sebesar 26,8% dan usia 15-24 tahun sebesar 32%.
Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil. Oleh karena itu
pemerintah mengeluarkan program nasional Aksi Bergizi di Sekolah sebagai upaya
meningkatkan kepatuhan remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah secara
rutin setiap minggunya.
B. Tujuan Umum:
Untuk menguji coba dan mengidentifikasi intervensi dan kebijakan yang
mendukung gizi remaja dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya Tablet Tambah Darah,
Olahraga/aktivitasfisik, dan konsumsi gizi seimbang (Aksi Bergizi)
2. Meningkatkan komitmen sekolah untuk melaksanakankegiatan Aksi Bergizi secara rutin
(setiap minggu)
3. Meningkatkan status gizi pada remaja.
E. SASARAN
Siswa-siswi SMP/MTS dan SMA/MA/SMKN di wilayah kerja puskesmas Alas.
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TANGGAL PELAKSANA KEGIATAN
NO SEKOLAH
KEGIATAN
1 SMPN 5 ALAS 30/9/2023 1. Yuliani, Amd. Gz
G. BIAYA
Biaya dalam pelaksaan kegiatan ini di bebankan pada BOK puskesmas dengan
rincian:
Transport Petugas :
- 4 orang x 2 hari x Rp 60.000 = Rp 480.000
- 1 orang x 2 hari x Rp. 40.000 = Rp. 80.000
TANDA
NO NAMA NIP/NRPTT JABATAN
TANGAN
Wulandari, Amd.
2 19970915 202203 2 019 Pet. Kesjaor 2.
Kep
Fitrianingsih, Amd.
3 19880518 201101 2 012 Pet. UKS 3.
Kep
Erdhian Jati
4 Waskito, S.Kep 19880128 201402 1 002 Pet. PKPR 4.
Ners
Ningsih Amalni,
5 19910628 202321 2 007 Pet. Promkes 5.
SKM
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Alas
dr. Is Muttaqien
NIP 19840620 201101 1 013
DOKUMENTASI KEGIATAN AKSI BERGIZI DI SEKOLAH