Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KOTA BAUBAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bakti Indah)
Kel. Lipu, Kec. Betoambari, Kota Baubau
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
AKSI BERGIZI
PUSKESMAS SULAA
A. PENDAHULUAN
Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) merupakan Suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup. Pemerintah telah mengeluarkan instruksi presiden Nomor 1 Tahun 2017
tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai upaya mewujudkan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan
perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,
peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan,
dan peningkatan edukasi hidup sehat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
dijelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai dua fungsi yaitu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
Salah satu upaya promotif dan preventif adalah penyuluhan kesehatan. Penyuluhan
Kesehatan atau pendidikan kesehatan masyarakat adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu
dengan harapan bahwa pesan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Salah satu fokus upaya kesehatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan pada
tahun 2022 adalah upaya gerakan masyarakat melalui promosi kesehatan dalam rangka
peningkatan gizi masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kejadian
stunting melalui penyuluhan atau pendidikan yang dilakukan secara massif pada siswa.

B. LATAR BELAKANG
Stunting jika dikutip dari Perpres No. 72 Tahun 2021 merupakan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar
yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Kesehatan.
Dalam beberapa tahun belakangan, stunting menjadi perhatian besar pemerintah
terutama Karen hasil Riset Kesehatan Dasar yang menunjukkan peningkatan prevalensi
stunting nasional di tahun 2010 sebesar 35,5% menjadi 37,2% di tahun 2013. Stunting
sebagai masalah kesehatan masyarakat membutuhkan penanganan serius dari berbagai
pihak. Di tahun 2018, prevalensi stunting nasional menurun 30,8%. Angka tersebut
tetap masih terhitung sangat tinggi jika mengacu pada standar yang ditetapkan oleh
WHO.
C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 72 Tahun 20211 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat.

3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia 2019.

4. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah
Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN
1. Umum
Menurunkan angka prevalensi stunting tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas
Sulaa.
2. Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswi terkait konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD)
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswi terkait konsumsi gizi
seimbang
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswi terkait aktivitas fisik bagi
anak sekolah

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Aksi Bergizi 1. Edukasi kepada siswi terkait konsumsi
TTD
2. Edukasi kepada siswi terkait konsumsi gizi
seimbang dengan melakukan sarapan
3. Melakukan senam bersama di sekolah

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksanaan Metode Ket
Pokok Kegiatan
1 Aksi Edukasi Kegiatan aksi bergizi diawali dengan
Bergizi petugas membuat jadwal, menentukan
sasaran dan lokasi, selanjutnya petugas
melakukan persiapan dengan
menyiapkan materi, lalu petugas
menyampaikan materi dan
mendokumentasikan kegiatan aksi
bergizi
G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT
No Lintas Program Kegiatan Peran
1 Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan aksi bergizi
2 Gizi Membagikan TTD dan membantu edukasi
tentang cara minumnya

No Lintas Program Kegiatan Peran


1 Kepala Sekolah Mendukung, memfasilitasi dan mengkoordinir
kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh siswi yang terdaftar di sekolah yang merupakan sasaran dari kegiatan aksi
bergizi di wilayah kerja Puskesmas Sulaa

I. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Sulaa Tahun Anggaran
2023

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran
hasil yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan dan pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar
penyempurnaan kegiatan dari Program dan mengukur keberhasilan seluruh proses
kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.

Pelaporan adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan secara tertulis


segala kegiatan yang telah dilakukan. Mencakup seluruh dari kegiatan yang
dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna dan tepat guna kegiatan serta penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan.

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
No Jenis Pencatatan Waktu
1 Lembar Pencatatan Kegiatan Setiap setelah turun kegiatan

2. Pelaporan
No Jenis Laporan Diserahkan Kepada
Pengelola SIK Programer Dinas
1 Laporan Promkes Setiap triwulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5

3. Evaluasi Kegiatan
No Evaluasi Waktu Pelaksana
1 Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
kegiatan aksi bergizi pelayanan promosi dan PJ
UKM
2 Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan kegiatan aksi tanggal 2 pelayanan promosi
bergizi kesehatan dan staf
Puskesmas Sulaa
3 Evaluasi semester Setiap 6 bulan Koordinator dan pelaksana
pelaksanaan Aksi Bergizi pelayanan promosi
kesehatan dan staf
Puskesmas Sulaa dan
Dinas Kesehatan Kota
Baubau
AKSI BERGIZI
No. Dokumen : 429/SOP/I/2023
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 16-01-2023
Halaman :

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM, MKM

SULAA NIP. 19751230 200604 1 010

Aksi bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan


kesadaran siswi (remaja putri) yang komponen dari kegiatan ini berupa
1. Pengertian
sarapan bersama, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan aktifitas fisik
bersama.

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulaa Nomor 07/SK/PKM-


3. Kebijakan SULAA/I/2023 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan yang disediakan Puskesmas
Sulaa

1) Petugas menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan.


2) Petugas menyiapkan surat pemberitahuan tentang jadwal pelaksanaan
kegiatan, daftar hadir, materi penyuluhan, visual eye, music, dan Tablet
Tambah Darah (TTD).
3) Petugas mendistribusikan surat ke SMP/MTs dan MA yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Sulaa.
4) Petugas dan guru mengumpulkan siswi dihalaman sekolah.
4. Prosedur/ 5) Petugas memberi salam, menyapa, memperkenalkan diri dan
Langkah- memberitahukan maksud dan tujuan dari kegiatan ini.
langkah 6) Petugas mengarahkan siswi untuk melakukan senam bersama.
7) Petugas mengarahkan siswi masuk ke kelas untuk melakukan sarapan
bersama dan dilanjutkan minum Tablet Tambah Darah (TTD).
8) Petugas melakukan edukasi tentang penggunaan dan tata cara minum
TTD.
9) Petugas membuka sesi tanya jawab
10) Petugas menutup kegiatan dengan ucapan terima kasih.

Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan

Petugas menyiapkan surat pemberitahuan tentang jadwal pelaksanaan


kegiatan, daftar hadir, materi penyuluhan, visual eye, music, dan tablet
5. Bagan Alir
tambah darah (TTD)

Petugas mendistribusikan surat ke sekolah SMP dan SMA atau yang


sederajat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sulaa
Petugas dan guru mengumpulkan siswi di halaman sekolah

Petugas memberi salam, menyapa, memperkenalkan diri dan


memberitahukan maksud dan tujuan kegiatan

Petugas mengarahkan siswi untuk melakukan senam bersama

Petugas mengarahkan siswi untuk masuk ke dalam kelas untuk melakukan


sarapan bersama dilanjutkan minum TTD

Petugas melakukan edukasi tentang penggunaan dan tata cara minum TTD

Petugas membuka sesi tanya jawab

Petugas menutup kegiatan

1) Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah, 2021.

2) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan


stunting.

3) Pedoman pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita, Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia 2019.

6. Referensi 4) Kemenkes RI, 2019. Buletin : Situasi balita pendek (Stunting) di


Indonesia. 1 st ed. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI,
pp.26-28.

5) Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup


Sehat.

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang standar


Tablet Tambah Darah bagi wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait Petugas Promkes, Petugas gizi, Kepala Sekolah, Guru, dan siswa/i

9. Dokumen Laporan
terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
10. Rekaman
historis
perubahan
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bakti Indah)
Kel. Lipu, Kec. Betoambari, Kota Baubau
DOKUMENTASI KEGIATAN EDUKASI GERAKAN AKSI BERGIZI

Anda mungkin juga menyukai