Anda di halaman 1dari 72

SOP KEGIATAN PEMICUAN

CUCI TANGAN PAKAI SABUN


(CTPS)
PADA SARANA PENDIDIKAN
TK/SD
SOP No. Dokumen : 174/SOP/1/
2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16/01/2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS SULAA BUDI UTAMA, SKM.,MKM


NIP. 19751230 200604 1 010

1. Pengertian Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan
sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutus mata rantai
kuman penyebab penyakit
2. Tujuan 1. Tujuan Umum
- Sebagai acuan Pelaksanaan program pemicuan CTPS pada
sarana pendidikan dasar taman kanak kanak/PAUD dan
sekolah Dasar
2. Tujuan Khusus
- Meningkatnya perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di tatanan
rumahtangga di masyarakat.
- Memutus rantai penularan penyakit melalui tangan dan
mulut
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya anak
sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023


tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa
4. Referensi 1. PERMENKES RI No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)
2. Surat Edaran MENKES RI No. 132 tahun 2013 tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Perpu RI No. 66 tahun 2014 tentang Lingkungan
5. Perpu RI No. 32 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Kesehatan/Sanitarian
6. Kepmenkes No. 1429 tahun 2006 tentang Pedoman Kesehatan
Lingkungan Sekolah
7. Pedoman kesehatan lingkungan di Puskesmas

1
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat peraga CTPS
2. Media penyuluhan CTPS
3. Leptop dan LCD
4. Alat tulis kantor
6. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat
pemberitahuan dan surat tugas
2. Petugas mendatangi sarana pendididkan dasar TK/PAUD dan SD
diwilayah kerja
3. Petugas melaksanakan Sosialisasi dan penyuluhan manfaat CTPS
4. Petugas melakukan Demo peragaan 6 langkah CTPS
5. Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin
7. Bagan Alir

Menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk


surat pemberitahuan dan surat tugas

Petugas mendatangi sarana pendididkan dasar TK/PAUD


dan SD

Melaksanakan Sosialisasi dan penyuluhan manfaat CTPS

Petugas melakukan Demo peragaan 6


langkah CTPS

Hasil dilaporkan ke Dinas


Kesehatan secara rutin

8. Hal-hal yang perlu Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


diperhatikan
9. Unit terkait Promokes, P2 Penyakit dan Survailens
10. Dokumen terkait 1.Buku Pedoman Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat
Kesehatan
2.Surat Tugas
3.Formulir Pemeriksaan Sanitasi

2
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

3
SOP IKL SARANA AIR BERSIH
(SAB)

No. Dokumen : 177/SOP/1X/2023


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16/01/2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM.,MKM


SULAA NIP. 19751230 200604 1 010

1. Pengertian Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih adalah


Pemantauan/pengawasan Sarana Air Bersih perpipaan maupun non
perpipaan (SGL, Sumur Bor, PDAM) yang digunakan oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan cara pengamatan serta
penilaian kualitas fisik dan faktor resikonya.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)


Sarana Air Bersih (SAB) masyarakat
2. Mengetahui kualitas fisik dan faktor resiko sarana air bersih yang
digunakan masyarakat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023
tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa
4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 492/Menkes/PER/VI/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
2. Permenkes RI Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang tata laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat pemeriksaan Sanitasi/ Sanitarian Kit Pemeriksaan Kualitas
Air
2. Formulir inspeksi/pemeriksaan IKL Sarana Air Bersih (SAB)
3. Alat tulis kantor
6. Langkah- 1. Melakukan pendataan sarana kepemilikan dan pemanfaatan SAB
langkah yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
2. Menentukan sasaran SAB dan jenisnya (perpipaan dan Non
perpipaan) yang akan di IKL
3. Melaksanakan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAB
sesuai jenisnya
4. Mencatat hasil Inspeksi kesehatan lingkungan SAB pada format
inspeksi
5. Menentukan faktor resiko yaitu rendah, sedang, tinggi dan amat
tinggi
6. Jika hasil inspeksi Tinggi/ Amat Tinggi maka di berikan
pengarahan/saran perbaikan sarana kepada pemilik dan pengguna
SAB
7. Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin

1
7. Bagan
Alir
Melakukan pendataan sarana
kepemilikan dan pemanfaatan SAB
yang ada di Wilayah kerja
Puskesmas
Menentukan sasaran SAB dan jenisnya (perpipaan dan
Non perpipaan) yang akan di IKL
Kerja
Melaksanakan pemeriksaan IKL SAB sesuai jenisnya

Mencatat hasil Inspeksi kesehatan lingkungan SAB pada format inspeksi

Menentukan faktor resiko yaitu rendah, sedang, tinggi dan amat tinggi

Memberikan saran perbaikan pada sarana dengan resiko tinggi dan amat
tinggi

Melaporkan hasil ke Dinas Kesehatan secara rutin

8. Hal-hal yang Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Promokes, P2 Penyakit dan Survailens serta lintas sektor terkait
10. Dokumen 1.Buku Pedoman IKL Sarana Air Bersih Masyarakat
terkait 2.Surat Tugas
3.Formulir Pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAB
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2
SOP IKL SARANA AIR BERSIH
(SAB)

No. Dokumen : 177/SOP/1X/2023


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16/01/2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM.,MKM


SULAA NIP. 19751230 200604 1 010

1. Pengertian Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih adalah


Pemantauan/pengawasan Sarana Air Bersih perpipaan maupun non
perpipaan (SGL, Sumur Bor, PDAM) yang digunakan oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan cara pengamatan serta
penilaian kualitas fisik dan faktor resikonya.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)


Sarana Air Bersih (SAB) masyarakat
2. Mengetahui kualitas fisik dan faktor resiko sarana air bersih yang
digunakan masyarakat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023
tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa
4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 492/Menkes/PER/VI/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
2. Permenkes RI Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang tata laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat pemeriksaan Sanitasi/ Sanitarian Kit Pemeriksaan Kualitas
Air
2. Formulir inspeksi/pemeriksaan IKL Sarana Air Bersih (SAB)
3. Alat tulis kantor
6. Langkah- 1. Melakukan pendataan sarana kepemilikan dan pemanfaatan SAB
langkah yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
2. Menentukan sasaran SAB dan jenisnya (perpipaan dan Non
perpipaan) yang akan di IKL
3. Melaksanakan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAB
sesuai jenisnya
4. Mencatat hasil Inspeksi kesehatan lingkungan SAB pada format
inspeksi
5. Menentukan faktor resiko yaitu rendah, sedang, tinggi dan amat
tinggi
6. Jika hasil inspeksi Tinggi/ Amat Tinggi maka di berikan
pengarahan/saran perbaikan sarana kepada pemilik dan pengguna
SAB
7. Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin

1
7. Bagan
Alir
Melakukan pendataan sarana
kepemilikan dan pemanfaatan SAB
yang ada di Wilayah kerja
Puskesmas
Menentukan sasaran SAB dan jenisnya (perpipaan dan
Non perpipaan) yang akan di IKL
Kerja
Melaksanakan pemeriksaan IKL SAB sesuai jenisnya

Mencatat hasil Inspeksi kesehatan lingkungan SAB pada format inspeksi

Menentukan faktor resiko yaitu rendah, sedang, tinggi dan amat tinggi

Memberikan saran perbaikan pada sarana dengan resiko tinggi dan amat
tinggi

Melaporkan hasil ke Dinas Kesehatan secara rutin

8. Hal-hal yang Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Promokes, P2 Penyakit dan Survailens serta lintas sektor terkait
10. Dokumen 1.Buku Pedoman IKL Sarana Air Bersih Masyarakat
terkait 2.Surat Tugas
3.Formulir Pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAB
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2
SOP PENGAMBILAN SAMPEL
DEPOT AIR MINUM (DAM)
No. Dokumen : 178/SOP/1X/
SOP 2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16/01/2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
SULAA BUDI UTAMA, SKM.MKM
NIP. 19751230 200604 1 010
1. Pengertian Pengambilan Sampel Air adalah Kegiatan pengambilan sampel air yang
digunakan oleh masyarakat, baik pemeriksaan secara mikrobiologi, fisika
maupun kimia sesuia dengan Permenkes No. 492/ Menkes/PER/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Depot Air Minum adalah tempat penjualan air minum isi ulang, yang
bahan bakunya berasal darai mata air, yang kemudian diolah dalam suatu
unit pengolahan air dengan olahan yang sesuai dengan baku mutu air
minum.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Sarana Depot Air Minum masyarakat
2. Mengetahui kualitas air isi ulang yang digunakan oleh masyrakat
3. Memantau kualitas air minum isi ulang agar sesuai dengan baku muti
yang telah disyaratkan
4. Memberi rasa aman akan kesehatan kepada masyarakat pengguna air
isi ulang
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023
tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa

4. Referensi Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2010 tentang Hygiene Sanitasi Depot Air
Minum
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Botol sampel steril
2. Lampu spiritus
3. Korek api
4. Alkohol 70 %
5. Kertas Label
6. Wadah penyimpanan sampel
7. Alat tulis kantor
6. Langkah 1. Menentukan lokasi pengambilan sampel
-langkah 2. Menentukan titik pengambilan sampel
3. Mempersipkan alat
4. Melakukan pengambilan sampel
5. Sampel siap dikirim
a. Langkah pemeriksaan Bakteriologis :
1. Sterilkan tangan dengan alkohol 70 %
2. Buka kran pengisisn , alirkan 2-3 menit kemudian tutup kembali
3. Flambir mulut kran air
4. Buka tutup botol sampel steril, flambir diatas api

1
5. Isi botol dengan air kran sampai penuh
6. Buang kembali air didalam botol sisahkan ¾ botol
7. Flambir kembali mulut botol, kemudian tutup
8. Tuliskan etiket dengan keterangan :
- Tangal dan jam pengambilan sampel
- Jenis sampel/pemeriksaan sampel
- Lokasi pengambilan sampel
- Nama pengambil sampel
- Nama dan alamat pengirim
- Tempel dibotol sampel
- Sampel siap dikirim
- Masukan cool box jika sampel yang dikirim memerlukan waktu
lebih darai 12 jam
b. Langkah Pemeriksaan Fisik dan Kimia :
1. Sipakan botol sampel
2. Bilas botol sampel
3. Alirkan air kedalam botol dengan hati-hati
4. Hindarkan terjadinya aerasi atau gelembung udara saat pengisian
5. Tutup botol dan tulis etiket dengan keterangan :
- Tangal dan jam pengambilan sampel
- Jenis sampel/pemeriksaan sampel
- Lokasi pengambilan sampel
- Nama pengambil sampel
- Nama dan alamat pengirim
- Tempel dibotol sampel
- Sampel siap dikirim/diperiksa
7. Bagan
Alir Menentukan lokasi pengambilan sampel
yang ada di Wilayah kerja Puskesmas

Menentukan titik pengambilan sampel

Mempersipkan alat

Melakukan pengambilan sampel

Sampel siap dikirim/di periksa

8. Hal-hal yang Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Petugas Sanitasi Puskesmas Sulaa
2. Petugas P2PL Dinas Kesehatan Kota Baubau
3. Pemilik Depot Air Minum (DAM)
10. Dokumen 1.Buku Pedoman IKL Sarana Depot Air Minum
terkait 2.Surat Tugas
3.Formulir Pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Depot air Minum
2
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

3
SOP IKL PENYEHATAN
PENGELOLAAN MAKANAN
DAN MINUMAN
SOP No. Dokumen : 179 /SOP/1/2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16/01/2023
Halaman : 1/3

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM.,MKM


SULAA NIP. 19751230 200604 1 010
1. Pengertian Penyehatan TPM adalah kegiatan pengawasan terhadap tempat
pengelolaan makanan dan minuman agar memenuhi persyaratan
kesehatan baik dari segi lokasi, konstruksi, cara pengelolaan, penyiapan,
pengemasan dan pengedarannya serta perilaku hygiene penjamahnya.
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan
fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan lingkungan
hidup (WHO)
Sarana dan bangunan umum adalah merupakan tempat dan atau alat yang
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh
karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan
penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dam
sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan berkerja dengan
produktif secara sosial ekonomi (KEPMENKES No.
288/MENKES/SK/III/2003).
Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman termasuk
Rumah makan/restoran, Warung makan, Jasa Catering, PIRT, dan
makanan jajanan masyarakat.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman
2. Agar terciptanya Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan lingkungan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023


tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa
4. Referensi 1. KEPMENKES RI Nomor 1096/Menkes/SK/VI/2011 tentang Hygiene
Sanotasi Jasa Boga
2. KEPMENKES RI No. 1098 tahun 2003 tentang persyaratan Hygiene
Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran
3. KEPMENKES RI Nomor 942/Menkes/SKVII/2003 tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Jajanan
4. Permenkes Nomor 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
5. Undang –undang RI Nomot 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
6. Pedoman sentra Pangan Jajanan
7. Pedoman kesehatan lingkungan di Puskesmas
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat pemeriksaan Sanitasi/ Sanitarian Kit (Termometer, Luxmeter,
pH meter, Soun Level Meter, Senter

1
2. Formulir inspeksi/pemeriksaan IKL TPM
3. Alat tulis kantor

6. Langkah- 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat tugas
langkah 2. Melakukan pendataan TPM yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
3. Menentukan sasaran TPM yang akan di IKL
4. Petugas melaksanakan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
sekitar sesuai dengan isi formulir pemeriksaan
5. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik/pengelola
TPM
6. Petugas memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada pemilik
TPM
7. Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin
7. Bagan Alir
Menyiapkan alat dan bahan
pemeriksaan serta Surat Tugas

Pendataan TPM di Wilayah

Menentukan sasaran TPM

Melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM

Memaparkan hasil pemeriksaan kepada Pemilik/pengelola

Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada pemiliki /pengelola

Melaporkan hasil ke Dinas Kesehatan secara rutin

8. Hal-hal yang Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Promokes, P2 Penyakit dan Survailens
10. Dokumen 1. Buku Pedoman Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat
terkait Kesehatan
2. Surat Tugas
3. Formulir Pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2
SURVAILANS KUALITAS AIR
No. Dokumen : 381/SOP/I/2023
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 16-01-2023
Halaman : 1/3

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM.M.K.M


SULAA NIP. 197512302006041010

1. Pengertian Air merupakan salah satu sumber dayaalamyang memliki fungsih sangat
penting bagi kehidupan dan perkehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum,yang merupakan modal dasar dan faktor untuk
pembangunan.Karena air merupakan komponen lingkungan hidup yang
penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.

2. Tujuan Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mengetahui keadaan sanitasi air
bersih dan kualitas air sebagai rekomendasi untuk pengamanan kualitas air.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023


tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa

4. Referensi 1. Undang-Undang No.36Tahun2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015tentang penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
dipuskesmas
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 TentangP usat Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggara Perizinan Berusaha BerbasisRisikoSektor Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun
2023 tentang kesehatan Lingkungan
5. Prosedur / 1. Petugas menyusun jadwal dan persiapan kegiatan Survailans
Langkah-
Kualitas Air
langkah
2. Petugas kegiatan mengadakan koordinasi pelaksanaan kegiatan
dengan desa/kelurahan diwilayah kerja Puskesmas sulaa
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
5. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan
6. Petugas kegiatan membuat laporan hasil kegiatan
6. Diagram
Alir/ Petugas menyusun jadwal dan persiapan
Bagan Alir kegiatan Survailans Kualitas Air

Petugas kegiatan mengadakan koordinasi pelaksanaan


kegiatan dengandesa/kelurahan diwilayah kerja
Puskesmas

Petugas mempersiapkan alat dan bahan

Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal

Petugas melakukan dokumentasi kegiatan

Petugas kegiatan membuat laporan


hasil kegiatan
7. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan
2. PJ kesehatan lingkungan
8. Dokumen Laporan
terkait
9. Rekaman
Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan berlaku
1.
SOP IKL SANITASI TEMPAT-
TEMPAT UMUM (TTU)
SOP No. Dokumen: 176/SOP/1/2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit: 06/01/2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS BUDI UTAMA, SKM.,MKM


SULAA NIP. 19751230 200604 1 010

1.Pengertian Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor


lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap
hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan
dan lingkungan hidup (WHO)
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum
(semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut berkumpul mengadakan
kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus (Suparlan,
1977).
Sarana dan bangunan umum adalah merupakan tempat dan atau alat
yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan
kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan
kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dam sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan
berkerja dengan produktif secara social ekonomi (KEPMENKES No.
288/MENKES/SK/III/2003).
Tempat-tempat umum meliputi : hotel, pasar, salon/pangkas rambut,
terminal, stasiun, sekolah dan tempat ibadah
2.Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Sanitasi Tempat-Tempau Umum
2. Agar terciptanya Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan lingkungan

1
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sulaa Nomor. 45/SK/PKM-SULAA/I/2023
tentang Pelayanan UKM Esensial di Puskesmas Sulaa

4. Referensi 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Perpu RI No. 66 tahun 2014 tentang Lingkungan
3. Perpu RI No. 32 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Kesehatan/Sanitarian
4. Kepmenkes No. 288 tahun 2003 tentang Pedoman Penyehatan
Sarana Bangunan Umum
5. Kepmenkes No. 1429 tahun 2006 tentang Pedoman Kesehatan
Lingkungan Sekolah
6. Kepmenkes RI No. 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman
Penyelengaraan Pasar Sehat
7. Kepmenkes No. 1405 tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
8. Permenkes No. 80 tahun 1990 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan dan Bangunan Hotel
9. Pedoman kesehatan lingkungan di Puskesmas
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat pemeriksaan Sanitasi/ Sanitarian
Kit(Termometer,Luxmeter, pH meter,
2. Soun Level Meter, Senter
3. Lembar wawancara
4. Formulir inspeksi/pemeriksaan
5. Alat tulis kantor
6. Langkah-langkah 1.Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat tugas
2.Petugas mendatangi tempat-tempat umum dan meminta ijin kepada
pemilik / pengelola.
3.Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan isi formulir
pemeriksaan
4.Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
5.Petugas memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada pemilik TTU
6.Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin

2
7. Bagan Alir
Menyiapkan alat dan bahan pemeriksaann/inspeksi

Mendatangi dan meminta ijin kepada pemilik/ pengelola

Melaksanakan pemeriksaan sesuai isi formulir

Memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik

Memberikan penyuluhan kepada pemilik (bila perlu)

Hasil dilaporkan ke Dinas


Kesehatan secara rutin

8. Hal-hal yang perlu Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan protap


diperhatikan
9. Unit terkait Promokes, P2 Penyakit dan Survailens
10. Dokumen terkait 1.Buku Pedoman Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat
Kesehatan
2.Surat Tugas
3.Formulir Pemeriksaan Sanitasi
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

3
4
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
JL.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah)
Kel.Lipu.Kec.Betoambari Kota Baubau

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


IKL DEPOT AIR MINUM

A. PENDAHULUAN

Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Air
minum dalam tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metebolisme dan
fisiologi tubuh, disamping itu air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari
makanan agar dapat dicerna. Oleh karena air minum merupakan kebutuhan pokok bagi
manusia yang diperlukan setiap saat, maka untuk memenuhi kebutuhan air minum
manusia harus mengkonsumsi air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan.
Air minum adalah air yang dapat diminum langsung atau air yang harus dimasak
terlebih dahulu sebelum diminum. Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat
dipenuhi melalui air yang dilayani oleh system perpipaan (PAM), air minum dalam
kemasan (AMDK) maupun Depot Air Minum. Depot Air Minum yang selanjutnya
disingkat DAM. Dimana Depot Air Minum (DAM) adalah jenis usaha yang melakukan
proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung
kepada konsumen dengan cara mengisi air minum ke dalam wadah yang dibawa oleh
konsumen, tentunya menjadi peluang usaha yang menarik saat ini maupun dimasa yang
akan datang.
Setiap Depot Air Minum mempunyai kewajiban menjamin agar air minum yang
dihasilkan memenuhi standar baku mutu persyaratan kualitas air minum sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/XI/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum dan memenuhi persyaratan Higiene Sanitasi dalam Pengolahan Air
Minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43/Menkes/Per/VII/ Tahun
2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum, menjadi momentum penting bagi
masyarakat untuk dilindungi dari risiko penyakit bawaan air akibat mengkonsumsi air
minum yang berasal dari depot air minum yang tidak memenuhi standar baku mutu dan
persyaratan higiene sanitasi, serta penyelenggara Depot Air Minum menerapkan higiene
sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat dalam melayani masyarakat.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur dimana-mana yang perlu
diawasi, dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat. Usaha Depot Air Minum yang tumbuh pesat dewasa ini memiliki arti penting
dalam penyediaan air minum yang terjangkau oleh masyarakat. Tetapi disisi lain
keberadaan Depot Air Minum memiliki resiko terhapap kesehatan masyarakat jika tidak
dikelola sesuai dengan persyaratan kesehatan. Maraknya usaha DAM tersebut tidak
terlepas karena adanya peningkatan kebutuhan akan air minum oleh masyarakat
khususnya didaerah perkotaan.

1
B. LATAR BELAKANG
Masih ditemukan Depot yang belum memiliki sertifikat laik sehat dan belum
memeriksakan sampel air rutin sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun
2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum.
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Melindungi masyarakat dari air yang tidak memenuhi syarat kesehatan yang disediakan
oleh jasa Depot air minum isi ulang, secara prinsip proses pengolahan air yang dilakukan
pada depot air minum harus mampu menghilangkan semua jenis pencemar, baik fisik,
kimia maupun mikrobiologi.
Tujuan khusus :
- Untuk mengetahui lokasi/letak bangunan depot
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan depot
- Untuk mengetahui sumber bahan baku air depot
- Untuk mengetahui kualitas air bahan baku dan hasil jadi depot
- Untuk mengetahui system perlatan penyaringan dan pengolahan yang digunakan depot
- Untuk mengetahui daya Ultra violet (UV) yang digunakan untuk sterilisasi mikro
organismen patogen
- Untuk mengetahui waktu pergantian saringan dan laju kecepatan debit pengisian air
depot
- Untuk memfasilitasi pengurusan izin sertifikat Laik Sehat dan pengambilan Sampel air.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Depot air minum
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi dan pemeriksaan terhadap sarana Depot
air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas

F. SASARAN
Depot Air Munum yang ada di wilayah kerja puskesmas
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap triwulan pembinaan dan pengawasan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

2
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
JL.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah)
Kel.Lipu.Kec.Betoambari Kota Baubau

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMICUAN


CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)

A. PENDAHULUAN
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutus mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal
juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan
seringkali menjadi egen yang membawa kuman dan menyebabkan pathogen berpindah
dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(melalui permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas dan lain sebagainya.
Tangan yang bersentuhan langsung dengan manusia dan binatang, ataupun cairan
tubuh lain seperti ingus, dan makan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapatt memindahkan bakteri, virus dan parasit pada orang lain yang tidak
sadar bahwa dirinya sedang ditularkan suatu penyakit.
Mencucu tangan pakai sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk
mencegah penyakit Diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian
anak-anak. Setiap tahun sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum
mencapai umur lima tahun karena penyakit Diare dan ISPA. Mencuci tangan pakai sabun
juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacingan yang tinggal dalam usus, SARS dan
Flu burung.
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) pada tanggal 15 Oktober adalah
sebuah kampaye global yang di canangkan oleh PBB bekerja sama dengan Organisasi-
organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakan perilakuu
mencuci tangan pakai sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat
kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan
kualitas hidup manusia.
Kampanye Cuci tagan pakai sabun sedunia adalah upaya mobilisasi jutaan orang
diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka pakai sabun. Inisiatif ini dikumandangkan

1
oleh Public Pravate Partnership for Handwshing (PPWH), kemitraan Swasta dan Publik
untuk Cuci tangan (Public Private Parenership Handwashing) dan didukung oleh PBB.
Di Indonesia perilaku Sanitasi pada umumnya diperkenalkan melalui program
pemerintah pada tahun 1970, dimana masyarakat diajarkan untuk menggunakan MCK dan
mandi dua kali sehari, lalu program ini dilanjutkan dengan memperkenalkan perilaku
sehat mencuci tangan pakai sabun sebelum makan di sekolah-sekolah dasar. Guru dan staf
kesehatan bersama membuat tempat air dari kaleng cat atau ember plastic untuk
digunakan pada anak-anak sekolah. Lalu para staf kesehatan penyehatan lingkungan
melatih guru untuk memeriksa kebersihan para muritnya dan diajarkan pula pada program
dokter kecil pada tahun 2007
Perilaku mencuci tangan pakai sabun memutus mata rantai penularan penyakit
juga menjadi salah satu strategis nasional oleh Kementrian Kesehatan dengan tujuan
meembangun masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Strategi Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) ini juga merupakan implementasi strategis utama Kesehatan yaitu
untuk mebolisasi dan memberdayakan masyarakat agar memilih hidup sehat.

A. LATAR BELAKANG
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan suatu pendekatan dengan
menitiberatkan kegiatan pemicuan perilaku dan salah satu pilarnya adalah kegiatan
pemicuan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Pemicuan sedini mungkin pada sarana
pendidikan sekolah dasar dan taman kanak-kanak bertujuan menanamkan kebiasan CTPS
dapat berkontribusi terhadap perilaku sehat pada masa yang akan datang meningkatkan
tatanan kesehatan dalam keluarga atau rumah tangga. Kegiatan pemicuan CTPS
merupakan program nasional Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang bertujuan
untuk memobilisasi perilaku anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak agar melakukan
perilaku cuci tangan baik pada saat setelah buang air besar, sebelum makan, dan setelah
memegang binatang.
B. TUJUAN
Tujuan umum :
- Meningkatnya perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di tatanan rumahtangga di
masyarakat.
- Tujuan khusus :
- Memutus rantai penularan penyakit melalui tangan dan mulut

2
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya anak sekolah dasar dan
taman kanak-kanak.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penyuluhan CTPS
2. Prakterk CTPS
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Melakukan Penyuluhan tentang CTPS dan manfaatnya
- Melakukan Demo CTPS
- Melakukan Praktek langsung CTPS
F. SASARAN
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar yang ada di Wilayak kerja
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada setiap triwulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sulaa

Budi utama, SKM., M.K.M


NIP. 19751230 200604 1 010

3
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah blok D)
Kel. Lipu Kec. Betoambari Kota Baubau

KERANGKAACUANKEGIATAN
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK SARANA AIR MINUM DAN
SANITASI DASAR

A. Pendahuluan
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsih sangat penting
bagi kehidupan dan perikehidupan manusia. Serta untuk memajukan kesejahteraan
umum,sehingga merupakan modal dasar danfaktor utama pembangunan
Air merupakan komponen lingkungan hidup penting bagikelangsungan hidup dan
kehidupan manusia dan semua makhlur hiduplainnya, dimana untuk melestarikan fungsi
air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara
bijaksana dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta
keseimbangan ekologis.
Inspeksi sanitasi dilakukan untuk air minum dengan system jaringan perpipaan,
depot air minum, air minum bukan jaringan perpipaan, apabila terjadi indikasi pencemaran
dan dilakukan pada semua unit mulai dari unit air baku, untuk produksi, unit distribusi dan
unit pelayanan.
Mutu air sangat perlu dilakukan pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan oleh
pihak ketiga berdaasarkan peraturan perundang-undangan.Pengelolaan kualitas air
dilakukan untuk manjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntungannya agar tetap
dalam kondisi alaminya.
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas oleh
fktorluarseperti pencemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Higyen Inspeksi sanitasi sarana air minum adalah suatu upaya kesehatan untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses
pengolahan,penyimpanan dan distribusi air minum.

B. Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi persyaratan kualitas air minum maka perlu
dilaksanakankegiatan pengawasan kualitas air minum yang diselenggarakan secara terus
menerus dan berkesinambungan agar air yang digunakan oleh penduduk dan atau
penyedia air minum. Maka perlu suatu upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
faktor-faktor resiko penyebab kontaminasi bahan-bahan yang tidak diinginkan tersebut
kedalam sumber air minum sehingga air minum tersebut layak dam memenuhi syarat
kesehatan sebagai air minum (Memenuhi Standar Hygiene Sanitasi SaranaAir Minum).

1
Inspeksi Sanitasi sarana air minum adalah suatu upaya kesehatan untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran
terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses pengolahan, penyimpanan
dan pendistribusian air minum.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kualitas air berbagai keperluan dalam kehidupan manusia unuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Khusus
Meningkatnya kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan dan penurunan
risiko pencemaran sarana air minum.
a. Mencegah dan melindungi masyarakat dari gangguan yang ditimbulkan dari
Pengaruh sumber air minum terkait dengan hygien snitasi yang kurang baik.
b. Terselenggaranya upaya penyehatan ditempat pengolahan air minum
c. Meningkatkan pengetahuan pengelola tempa tpenanganan dan pemeliharaan
kualitas air minum

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Inspeksi Kesling Sarana air minum dan - Pendataan sarana air
sanitasi dasar minum yang ada
dimasyarakat
- Melakukan inspeksi
sanitasi pada sarana
air minum yang ada
dimasyarakat
- Pendokumentasian
kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas menyusun jadwal dan persiapan kegiatan Inspeksi Kesling sarana air minum
dan sanitasi dasar
2. Petugas kegiatan mengadakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan
desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
5. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan
6. Petugas kegiatan membuat laporan hasil kegiatan

F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah sarana air minum (sumur bor,sumur gali,depot Air minum)
yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Sulaa.

2
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN ANGGARAN

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Inspeksi
kesling Sarana
Air minum dan
Sanitasi Dasar

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatandan Pelaporan


Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil
yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan dan pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan. Tujuan
evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan
kegiatan dari Program dan mengukur keberhasilan seluruh proses kegiatanyang
dilaksanakan pada akhir kegiatan.
Pelaporan adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan secara tertulis segala
kegiatan yang telah dilakukan. Mencakup seluruh dari kegiatan yang
dilaksanakan.Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna dan tepat guna kegiatan serta penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pengawasn atau inspeksi Sanitasi
(IS) dan hasil dari kegiatan tersebut dilaporkan keDinas Kesehatan Kota Baubau

3
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINASKESEHATAN
PUSKESMASSULAA
Jln.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bakti Indah Blok D)
Kel. Lipu, Kec.Betoambari, Kota Sulaa

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI KESLING SARANA TFU (SEKOLAH)
PUSKESMASSULAA

A. Pendahuluan
Tempat fasilitas umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ketempat tersebut untukberkumpulmelakukankegiatanbaiksecarainsidentil
maupun terus menerus. Jadi tempat fasilitas umum adalah suatu usaha untukmengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempat fasilitas umum terutamayangerat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Temat fasilitasumum
merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dankegiatan
tetapyang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat umum,baik untuk bekerja,melakukan interaksi sosial,belajar maupum melakukan
aktifitas lainnya. Tempat fasilitas umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, penularan lingkungan atau pungangguan kesehatan lainnya, kondisi
lingkungan tempat fasilitas umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya
risiko penyebaran penyakit serta menularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan menerapkan sanitasu lingkungan yang baik dan tempat fasilitas
umum yang perludiingat sanitasinya.

B. Latar Belakang
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat fasilitas umum, baik untuk bekerja melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktivitas, lainnya. Tempat fasilitas umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan bahaya lingkungan tempat ataupun gangguan
kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat fasilitas umum yang tidak
terpeliharaakan menambah besarnya risiko penyebaran penyakit sehingga perlu
dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan
tempat fasilitas umum perlu dijaga sanitasinya.
Berdasarkan target indikator penyehatan lingkungan dalam RPJMN /
RENSTRApada tahun 2022 yang memenuhi syarat kesehatan dengan capaian
indikatornya 64% dengan target 64% sedangkan untuk capaian indikator pada tahun
2023 meliputi 50% dari target 68%. Hal ini disebabkan masih ada beberapa TFU
(sekolah) untuk sarana
1
Sanitasi belum layak/belum memenuhi syarat hygien sanitasi
perorangan perlu pembinaan maupun bangunan yang belum
memenuhi syarat kesehatan.

C. Landasan Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan 21 Nomor 288 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
2. Pemerintah RI No. 374 Tahun 2010 tantang PengendalianVektor
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang kesehatan Lingkungan
4. Peraturan RI No.13 Tahun 2015,Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygen Sanitasi, Kolam
Renang, solus Peraqua,dan Permandian Umum.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Penyelenggaraan
perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melindungi penyehatan lingkungan sekolah dalam rangka
mendukung terwujudnya sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan dan meningkatnya
kualitas kesehatan lingkungan.
b. Meningkatkan kesadaran kemampuan dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan,serta untuk
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat untuk memenuhi
syarat kesehatan lingkungan.

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Inspeksi Kesehatan Sarana TFU (Sekolah),Rincian Kegiatan:
1. Pendataan sarana TFU
2. Pengisian buku register TFU
3. Pengisian Formulir Inspeksi TFU sekolah
4. Pemberian Rekomendas/saran kepada kepala sekolah/guru
5. Pendokumentasian Kegiatan
6. Pelaporan hasil kegiatan Inspeksi

2
F. Cara Melakukan kegiatan
NO Kegiatan Pokok Pelaksanaan kegiatan Metode Peran lintas
sektor/progra
m dan sektor
Terkait
Inspeksi Kesling - Menyusun rencana Berkoordinasi Lurah
Sarana TFU kegiatan kepala kepola - Mendukung
(Sekolah) - Koordinasi kepada sekolah,observ terlaksananya
kepala sekolah asi dan kegiatan
- Menentukan tempat wawasan inspeksi kesling
dan wktu Pelaksanaan pengisian buku sarana TFU
kegiatan register,pengisi (sekolah)
- Melakukan pengisian an formulir diwilayah desa
buku register inspeksi tersebut.
- Dilakukan inspeksi mencatat hasil Kepala Sekolah
TFU inspeksi,dokum - Mendukung
- Pengisian formulir entasi dan terlaksananya
inspeksi TFU (sekolah) pelaporan kegiatan
- Pemberian Inspeksi
rekomendasi /sarana Kesling
kepada kepala sekolah saranaTFU
- Pendokumentasian (sekolah) yang
- Dilakukan hasil ada
inspeksi dilingkungan
sekolah

G. Sasaran
Semua TFU yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sulaa

3
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN


ANGGARAN
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Inapeksi
kesling
Sarana
TFU
(Sekolah)
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
a. Evaluasi Pelaksana Kegiatan
No. kegiatan waktu Pelaksana
1. Inspeksi Kesling Juni Pj.Program
Sarana TFU
(Sekolah)

b. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh PJ.
Program setiap 3 bulan sekali

4
5
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
JL.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah)
Kel.Lipu.Kec.Betoambari Kota Baubau

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


(KESLING)

A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja,
angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair,
gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman
dan bahan berbahaya.

B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,pendokumentasian secara
verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang
dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
Tujuan Khusus :
- Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman dan
lingkungan lainnya.
- Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat

1
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Penyehatan makanan dan minuman

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna menganalsa sebab terjadinya
penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode penilaian
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Depot Air Minum (DAM)
dan pemeriksaan sampel air DAM yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring yang bersifat
inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F. SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum

2
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan
masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat ibadah
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyehatan air
Setiap bulan
Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)
- Proyek 1 kali/tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap triwulan
4. Klinik Sanitasi
Setiap bulan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Mayarakat
Satu kali setahun
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Setiap bulan
IKL dan Pemeriksaan Sampel Air DAM
- Proyek 1 kali/tahun
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Setiap triwulan

3
H. EVALUASI
KK dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat

I. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Bulanan, triwulan

4
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINASKESEHATAN
PUSKESMASSULAA
Jln.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bakti Indah Blok D)
Kel. Lipu, Kec.Betoambari, Kota Sulaa

PENGAWASAN EKSTERNAL PENYELENGGARAAN AIR MINUM AMAN


PUSKESMAS SULAA

A. Pendahuluan
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memliki fungsih sangat penting
bagi kehidupan dan perkehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan
umum, yang merupakan modal dasar dan faktor untuk pembangunan.Karena air
merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup dan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk melestarikan fungsi air perlu
dilakukan pengelolaan kulalitas air dan pengelolaan pencemaran air secara bijaksana
dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta
keseimbangan eklogi.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolisme dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karena setiap
saat tubuh bekerjadan berproses.

B. Latar Belakang
Kebutuhan penduduk terhadp air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan(PAM),air minum dalam kemasan (AMDK),mupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur-sumur gali (SG) atau pompa
serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah dimasak terlebih
dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar,sehingga usaha depot pengisan air minum tambah subur,perlu dilakukan
pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman untuk
dikonsumsi masyarakat.

C. Landasan Hukum
1. Undang-UndangNo.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

1
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor2 Tahun 2023tentang
Kesehtan Lingkungan.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlindungnya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi
airminum yang berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian
masyarakatakan terhindar dari kemungkinan risiko terkena penyakit bawaan
air.
2. Khusus
a. Terisolasinya hygien sanitasi depot air minum (DAM) diseluruh
masyarakat
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
Kabupaten/Kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual.
c. Telaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melakhygien sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS)
dalam melayani masyarakat
d. Teridentifikasi masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh
pemerintah daerah baik di kabupaten/kota.

E. Kegiatan Pokokdan Rincian Kegiatan


Pengawasan Depot Air Minum (DAM) yang ada diwilayah kerja
Puskesmas Sulaa

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Survailans Kualitas Air dilaksanakan oleh Sanitarian puskesmas
Sulaa dengan tahapan sebagai berikut:
1. Petugas menyusun jadwal dan persiapan kegiatan Pengawasan Eksternal
Penyelenggaraan air minum aman.
2. Petugas kegiatan mengadakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan
penyelenggara air minum aman di wilayah kerja Puskesmas
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
5. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan
6. Petugas kegiata nmembuat laporan hasil kegiatan

G. Sasaran
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sulaa.

2
H. Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Sulaa Tahun
Anggaran 2023.

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN ANGGARAN

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

PENGAWASAN
EKSTERNAL
PENYELENGGAR
AAIR MINUM
AMAN

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran
hasil yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai
bahanpenyempurnaan dan pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal
kegiatan.Tujuan evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar
penyempurnaan kegiatan dari Program dan mengukur keberhasilan seluruh proses
kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
Pelaporan adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan secara tertulis
segala kegiatan yang telah dilakukan.Mencakup seluruh dari kegiatan yang
dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk mengetahui daya
guna,hasil guna dan tepat guna kegiatan serta penyimpangan yang mungkin terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan.

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pembinaan dan pendataan PHBS tatanan
rumah tangga, menggunakan sistem yang sudah ada dengan tambahan beberapa
formulir untuk mencatat dan melaporkan kegiatan.
b. Sistem pencatatan dan pelaporan di kembangkan berdasarkan konsep wilayah
puskesmas.
c. Rekapitulasi tingkat puskesmas dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota
setiap bulan.
d. Pelaporan hasil kegiatan dilaporkan secara berjenjang mulai dari tingkat
puskesmas sampai ketingkat pusat.

3
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINASKESEHATAN
PUSKESMASSULAA
Jln.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bakti Indah Blok D)
Kel. Lipu, Kec.Betoambari, Kota Sulaa

KERANGKAACUANKEGIATAN
SURVAILANAS KUALITAS AIR
PUSKESMAS SULAA

A. Pendahuluan
Menurut Undang-Undang yang dimaksud dengan kesehatan adalah
Keadaansehat,baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungknkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu dianggap
penting untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit dan
atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan serta dalam rangka mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal Kabupaten /Kota bidang kesehatan, perlu
diselenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerjanya. Puskesmas sebagai pelaksana teknis akan berkerjasama dengan lintas terkait
yang adadi Desa/Kelurahan Wilayah Kerjanya. PelaksanaKegiatan Survailans Kualitas
Air dilaksanakan.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yangmemliki fungsih sangat penting
bagi kehidupan dan perkehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan
umum, yang merupakan modal dasar dan faktor untuk pembangunan. Karena air
merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup dan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk melestarikan fungsih air perlu
dilakukan pengelolaan kulalitas air dan pengelolaan pencemaran air secara bijaksana
dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatangserta
keseimbangan eklogi.

B. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yangmemliki fungsih sangat penting
bagi kehidupan dan perkehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan
umum, yang merupakan modal dasar dan faktor untuk pembangunan. Karena air
merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup dan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk melestarikan fungsih air perlu
dilakukan pengelolaan kulalitas air dan pengelolaan pencemaran air secara bijaksana
dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatangserta
keseimbangan eklogi.
1
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen dalam suatu organisasi
dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan evaluasi suatu kegiatan. Suatu
pengawasan yang baik tentu akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik
bagi organisasi maupun bagi pekerjanya. Pengawasan kualitas air bersih untuk
menentukan akses masyarakat terhadp air bersih dari segi kuantitas dan kualitas air yang
akan dikonsumsi oleh masyarakat.

C. Landasan Hukum
1. Undang-UndangNo.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang
Kesehtan Lingkungan.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai
keadaan sanitasi air bersih dan kualitas air sebagai dasar pemberian rekomendasi
untuk pengamanan kualitas air
2. Khusus
1. Tersedia informasi keadaan sanitasi air bersih dan kualitas air
2. Tersedia rekomendasi untuk tindak lanjut terhadap upaya perlindungan
pencemaran, perbaikan kualitas air dan penyuluhan terhadap pihak terkait.

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Persiapan Kegiatan 1. Pendataan depot air yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Sulaa
2. Mempersiapkan formulir
pengisian informasi terkait depot Air

2. Pelaksanaan 1. Petugas menyusun jadwal dan persiapan


kegiatan Survailans Kualitas Air air
minum dan sanitasi dasar
2. Petugas kegiatan mengadakan koordinasi
pelaksanaan kegiatan dengan
desa/kelurahan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas melaksanakan kegiatan sesuai

2
dengan jadwal
5. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan
6. Petugas kegiatan membuat laporan hasil
kegiatan

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Survailans Kualitas Air dilaksanakan oleh Sanitarian puskesmas Sulaa
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Petugas menyusun jadwal dan persiapan kegiatan Inspeksi Kesling sarana air
minum dan sanitasi dasar
2. Petugas kegiatan mengadakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan
desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
4. Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
5. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan
6. Petugas kegiatan membuat laporan hasil kegiatan

G. Sasaran
Sasaran Survailans Kualitas air adalah Seluruh Penyedia Depot Air yang
berada diwilayah kerja Puskesmas Sulaa.

H. Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Sulaa Tahun Anggaran 2023.

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN ANGGARAN

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

SURVAILANS
KUALITAS
AIR

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil
yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan dan pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan. Tujuan
evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan
kegiatan dari Program dan mengukur keberhasilan seluruh proses kegiatan yang
dilaksanakan pada akhir kegiatan.

3
Pelaporan adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan secara tertulis segala
kegiatan yang telah dilakukan. Mencakup seluruh dari kegiatan yang dilaksanakan.
Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk mengetahui daya guna, hasil guna dan tepat
guna kegiatan serta penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.

K. Pencatatan, Pelaporan danEvaluasiKegiatan


1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pembinaan dan pendataan PHBS tatanan
rumah tangga, menggunakan sistem yang sudah ada dengan tambahan beberapa
formulir untuk mencatat dan melaporkan kegiatan.
2. Sistem pencatatan dan pelaporan di kembangkan berdasarkan konsep wilayah
puskesmas.
3. Rekapitulasi tingkat puskesmas dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota
setiap bulan.
4. Pelaporan hasil kegiatan dilaporkan secara berjenjang mulai dari tingkat
puskesmas sampai ke tingkat pusat.

4
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
JL.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah)
Kel.Lipu.Kec.Betoambari Kota Baubau

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)

A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke dalam tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat –tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum
merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan
tetap yang diselengarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat – tempat umum, baik untuk berkerja, meakukan interaksi social, belajar maupun
melakukan aktifitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan
menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga
perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan santasi lingkungan yang baik dan
tempat – tempau umum perlu dijaga sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting di jaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai maslah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Terciptanya Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan
- Mendorong upaya penyediaan sarana dan fasilitas Tempat – Tempat Umum yang
memenuhi syarat kesehatan serta meningkatkan pengetahuan masyarakat baik
pemilik/pengelola dan masyarakaut umum sebagai pengguna tentang cara
penggunaan, pemeliharaan/perawatan sarana serta perilaku dalam menggunakan
sarana Tempat-Tempat Umum yang saniter guna terhindarnya penyebaran penyakit
bersumber dari sarana Tempat – Tempat Umum.

1
Tujuan Khusus :
- Untuk mengetahui sanitasi Sarana Air Bersih di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran manusia di TTU
- Untuk mengetahui system sanitasi pengolahan limbah cair di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pengolahan sampah di TTU
- Untuk mengetahuisanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik dan
memenuhi syarat kesehatan TTU
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana Tempat –Tempat Umum (TTU)
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau ispeksi kesehatan lingkungan terhadap sarana
tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
F. SASARAN
- Tempat Ibadah (masjid atau gereja)
- Sarana pendidikan /sekolah
- Pemangkas rambut
- Salon
- Sarana Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas dan Fasyakes lainnya)
- Hotel dan penginapan
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap triwulan untuk pembinaan dan pemantauan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Capaian terhadap TTU yang memenuhi syarat Kesehatan Lingkungan
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan setiap tiga bulan sekali

2
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
JL.Dayanu Ikhsanuddin (Kompleks BTN Wana Bhakti Indah)
Kel.Lipu.Kec.Betoambari Kota Baubau

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN
(TPM)

A. PENDAHULUAN

Rumah makan dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hyiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapan yang dapat atau dapat mungkin dapat menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makan pada rumah makan, warung, adalah pemantaun secara
terus menerus terhadap rumah makan, warung atas perkembangan tingkah laku atau
kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha
tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk/ saran perbaikan.
Kegiatan pengawsan sanitasi makan meliputi pendataan tempat pengolahan
makanan, pemeriksaan, memberi saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberikan peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil
pengawasan.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan beberapa rumah makan dan warung yang terletak cukup
stategis dan sering dilalui banyak kenderaan bermotor, ada beberapa penjamah makanan
yang menunjukan perilaku yang sehat dalam menjamah makanan, missal menggunakan
lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana sekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan, warung yang melakukan pencuian peralatan makanan tanpa menggunakan sabun,
peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yand sudah kotor, serta bahan makan
belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.

1
C. TUJUAN
Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM) dan
mampu menerapkan persyaratan dan tehnik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan tempat pengolahan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
- Tujuan khusus :
- Untuk mengetahui lokasi/letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
- Untuk mengetahui jamban
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pemantauna terhadap sarana tempat pengolahan makanan (TPM).
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengolahan
makan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas
F. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga/ catering
- Industri makanan
- Kantin
- Makanan jajanan
- Sentra jajanan
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap triwulan pembinaan dan pengawasan
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

2
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Januari
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
1. Sarana Tempat
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Februari
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Maret
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
1. Sarana Tempat
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : April
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Mei
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan
3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Juni
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Juli
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
N Uraian Kegiatan
o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Agustus
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
No Uraian Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : September
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
No Uraian Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Oktober
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan
6. sampel untuk
surveilans kualitas
air minum di tingkat
rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : November

Jadwal Kegiatan ( Tanggal )


No Uraian Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan sampel
6. untuk surveilans
kualitas air minum di
tingkat rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012
PEMERINTAHKOTA BAUBAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SULAA
Jl. Dayanu Ikhsanuddin Kompleks BTN Wanabakti Indah
Kel. Lipu Kec. Betoambari
BAUBAU

JADWAL RENCANA PEMANTAUAN KEGIATAN


PUSKESMAS SULAA TAHUN 2023

Program : Kesling
Bulan : Desember
Jadwal Kegiatan ( Tanggal )
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Inspeksi Kesling di
Sarana Tempat √
1.
Fasilitas Umum
Inspeksi Kesling di
2. Sarana Tempat √
Pengolahan Pangan

3. Inspeksi Kesling di
Sarana Air Minum
Inspeksi Kesling
4. Penyelenggara Air
Minum
Inspeksi Kesling di
5. Fasyankes

Pengambilan
6. sampel untuk
surveilans kualitas
air minum di tingkat
rumah tangga
(SKAMRT)

Yang Melaksanakan Kegiatan,

Anlihasmi, SKM
Nip. 19770726 2008012 012

Anda mungkin juga menyukai