DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO
Jalan.Gumuk Bogo No. 01 Surabaya (60181)
Telp. (031) 5312201
A. PENDAHULUAN
Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga
pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif
masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga
dapat meningkatkan status gizi balita. Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2010,
sebanyak 80,6% masyarakat menggunakan Posyandu sebagai sarana pelayanan
pemantauan pertumbuhan. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang
memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga
mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap
bulan (Depkes RI, 2006).
Berdasarkan hasil tahun 2015 cakupan peran serta masyarakat (D/S) 93,38%
dan (N/D) 62,5% angka ini masih dibawah target sasaran menurut Dinas Kesehatan
yaitu 100%. Sedangkan untuk kasus kejadian gizi buruk tahun 2015 sebanyak 50
balita. Oleh karena itu, untuk mencapai target rencana kerja tersebut perlu dilakukan
upaya terobosan yang memiliki daya ungkit dalam meningkatkan cakupan program
gizi yaitu dengan melakukan kegiatan pertemuan kader secara berkala.
B. LATAR BELAKANG
Kegiatan di Posyandu, dimana anggotanya berasal dari masyarakat, dipilih
oleh masyarakata itu sendiri dan bekerjasama secara sukarela. Secara umum istilah
kader kesehatan yaitu kaderkader yang dipilih oleh masyarakat tadi menjadi
penyelenggara Posyandu. Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian
tentang kader kesehatan antara lain: L. A. Gunawan memberikan batasan tentang
kader kesehatan: kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan desa
(prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas
mengembangkan masyarakat. Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI
memberikan batasan kader: Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih
dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela.
Dalam pelaksanaannya, posyandu dimotori oleh kader yang terlaih dan
terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun diluar hari buka
pposyandu. Namun demikian, kondisi dilapangan masih menunjukkan adanya kedala
dalam pelaksanaan posyandu seperti terbatasnya pengetahuan dan keterampilan
kader, jumlah kader dan adanya pergantian kadr/ droup out kader serta kurangnya
dukungan aparat terkait yang berakibat pada belum optimalnya cakupan program
gizi.
Oleh karena itu dibuat kegiatan pertemuan kader ini yang bertujuan untuk
Peningkatan kualitas pelayanan merupakan indikator kinerja bagi pelayanan
posyandu yang mencakup pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB, pemberantasan
penyakit menular dengan imunisasi, penanggulangan diare dan gizi serta adanya
penimbangan balita. Sasaran penduduk posyandu adalah ibu hamil, ibu menyusui,
pasangan usia subur dan balita.
C. TUJUAN
Kegiatan meningkatkan kemampuan dan keterampilan ibu kader dalam
melakukan kegiatan posyandu.
F. SASARAN
Sasaran balita usia 0-60 bulan ,Ibu Balita ,Ibu Hamil ,dan Busui
G. PENDANAAN
Kegiatan Pembinaan Posyandu oleh dana BOK.
1. Nama Kegiatan :
2. Target
JumlahSasaran :
KriteriaSasaran :
Lain lain :
Mengetahui
HasilEvaluasi :
Permasalahan :
Tidakadamasalahterkaitketepatanjadwal
RencanaTindakLanjut :
Kegiatantetapdilakukandengankonsisten
Mengetahui