Anda di halaman 1dari 170

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)


PUSKESMAS MOJO
KOTA SURABAYA

Dosen Pembimbing:
Nurul Hindaryani, S.Pd., M.Gz
Disusun Oleh:
Kelompok 2 / Tingkat 3 Reguler A

Keyza Sayyidina Alma Jasmine P27835121028


Kezia Shaloma Dyah Fasa P27835121007
Sabrina Putri Salsabilla P27835121045
Maisyah Setya Ardhani P27835121033
Lula Nilawasla Fitria P27835121032
Marsyanda Daradinanti P27835121034
Nina Nur Alviatun N. P27835121041
Muhammad Akbar V.C P27835121036
Afdaul Istiqomah P27835121017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN D-III GIZI TAHUN 2024
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
PUSKESMAS MOJO
KOTA SURABAYA

Untuk Memenuhi Ujian Praktikum Program Intervensi Gizi Masyarakat

Dosen Pembimbing:
Nurul Hindaryani, S.Pd., M.Gz
Disusun oleh:
Kelompok 2
Tingkat 3 Reguler A
Keyza Sayyidina Alma Jasmine P27835121028
Kezia Shaloma Dyah Fasa P27835121007
Sabrina Putri Salsabilla P27835121045
Maisyah Setya Ardhani P27835121033
Lula Nilawasla Fitria P27835121032
Marsyanda Daradinanti P27835121034
Nina Nur Alviatun N. P27835121041
Muhammad Akbar V.C P27835121036
Afdaul Istiqomah P27835121017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN D-III GIZI TAHUN 2024
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
PUSKESMAS MOJO
KOTA SURABAYA

Oleh

Kelompok 2 Tingkat 3 Reguler A

Menyetujui :

1. Pembimbing Jurusan Gizi:


Nurul Hindaryani, S.Pd., M.Gz
NIP. 19730619 19940 2 2001 ………………………….

2. Pembimbing Lapangan
a. Moch. Ade Novianto, Amd., Gz ………………………….

b. Vivin Retno L, Amd., Gz ………………………….

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mojo Ketua Jurusan Gizi
Kota Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabya

dr. Ratna Megasari, M.Kes Taufiqurrahman,SKM., MPH


NIP. 19821227 200902 2 009 NIP. 19711105 199103 1 002

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, berkah, dan
karunia-Nya, Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) Puskesmas
Kalirungkut Kota Surabaya” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Proposal ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Program
Intervensi Gizi Masyarakat.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Oleh karena itu kami ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Luthfi Rusyadi, SKM, M.Sc selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
2. Taufiqurrahman, SKM., MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Nurul Hindaryani, S.Pd., M.Gz selaku dosen pembimbing Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Surabaya
yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian Laporan
Perencanaan Program Gizi.
5. Kepala Puskesmas Mojo dan jajarannya.
6. Moch. Ade Novianto, Amd., Gz dan Vivin Retno L, Amd., Gz selaku
Ahli Gizi di Puskemas Mojo
7. Teman – teman Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Surabaya
angkatan 11 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
penyelesaian Laporan Perencanaan Program Gizi.
8. Serta semua pihak yang telah bersedia membantu dan memberi
semangat dalam proses penyelesaian Laporan Perencaan Program
Gizi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan ini. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami.
Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami dan menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, serta peneliti selanjutnya.

Surabaya, 22 Januari 2024

Tim Penyusun

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN iii


KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.2.1 Tujuan Umum 2
1.2.2 Tujuan Khusus 2
BAB 2 METODOLOGI 4
2.1 Waktu dan Tempat 4
2.2 Sasaran 4
2.3 Jenis Kegiatan 4
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 7
3.1. Gambaran Umum Puskesmas 7
3.2. Struktur Organisasi dan Ketenagaan Puskesmas 8
3.3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas 8
3.4 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) 9
3.5 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) 11
3.6 Jenis Kegiatan Program Gizi Puskesmas 12
3.6.1 Di Dalam Gedung 12
3.6.2 Di Luar Gedung 13
3.7 Target dan Capaian Program Gizi Puskesmas Kalirungkut Tahun 2022 15
3.7.1 Masalah Atau Kendala Pelaksanaan Program Gizi di Puskesmas 16
3.8 Kegiatan Penyuluhan Gizi di Dalam Gedung (1 mahasiswa minimal 1
kasus penyuluhan perorangan/konseling) dan di Luar Gedung (1
mahasiswa minimal 1 topik penyuluhan kelompok) 19
3.8.1 Penyuluhan Gizi di Dalam Gedung 19
3.8.2 Penyuluhan Gizi di Luar Gedung 19
3.9 Pengamatan Kegiatan Posyandu 50

5
3.9.1 Lokasi dan Sejarah Posyandu 50
3.9.2 Kondisi dan Ketenagaan Posyandu 50
3.9.3 Sarana dan Prasarana Posyandu 51
3.9.4 Alur Kegiatan Posyandu 51
3.9.5 Pengamatan Kegiatan 5 Meja di Posyandu 51
3.9.6 Pembahasan 52
3.9.7 Kuesioner Pengamatan Posyandu 53
3.9.8 Analisa SKDN Posyandu (Kecenderungan 3 Bulan Terakhir dan
Perbandingan dengan Hasil SKDN Puskesmas) 56
3.9.9 Masalah yang Dihadapi Posyandu 61
3.9.10 Saran Perbaikan yang Dilakukan 62
3.10 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Puskesmas 62
3.10.1 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Luar Gedung 62
3.10.2 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Dalam Gedung 63
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 64
4.1 Kesimpulan 64
4.2 Saran 65
LAMPIRAN 66

6
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Target dan Capaian Program Gizi Puskesmas Kalirungkut Tahun 2022
15
Tabel 3. 3 Daftar Penyuluhan Gizi Kelompok di Dalam Gedung Tahun 2023 19
Tabel 3. 4 Daftar Penyuluhan Gizi Kelompok di Luar Gedung Tahun 2023 19
Tabel 3. 5 Daftar Homevisit dan Konseling Gizi Perorangan di Luar Gedung 22
Tabel 3. 6 Tabel Data Hasil Penimbangan Posyandu Mawar 2 Bulan November
2022 – Januari 2023 58
Tabel 3. 7 Data hasil penimbangan seluruh posyadu kelurahan rungkut kidul bulan
November 2022 dan Desember 2022 60
Tabel 3. 8 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Luar Gedung Tahun 2023
.65
Tabel 3. 9 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Dalam Gedung Tahun 2023
65

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Peta Perbatasan Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut 7


Gambar 3. 2 Struktur Organisasi dan Ketenagaan Puskesmas Kalirungkut Tahun
2023 8
Gambar 3. 3 Grafik SKDN Posyandu Mawar 2 58
Gambar 3. 4 Grafik Pencapaian Program Posyandu Mawar 2 59
Gambar 3. 5 Grafik SKDN Seluruh Posyandu Kelurahan Rungkut Kidul 60
Gambar 3. 6 Grafik Pencapaian Program Seluruh Posyandu Kelurahan Rungkut
Kidul Pada Bulan November dan Desember Tahun 2022 61
Gambar 3. 7 Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu Mawar 2 dan
Kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan November 2022 62
Gambar 3. 8 Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu Mawar 2 dan
Kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan Desember Tahun 2022 63

DAFTAR LAMPIRAN

8
Lampiran 1 Laporan F1/Gizi Tingkat Posyandu 68
Lampiran 2 Kuesioner Pengamatan Posyandu 69
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan 72
Lampiran 4 Tabel NCP Home Visit 73

9
10

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini tantangan utama yang dihadapi pembangunan nasional dalam
mencapai kualitas sumber daya manusia yang handal adalah keadaan status
gizi dan kesehatan masyarakat yang masih rendah. Berbagai indikator yang
berkaitan dengan keadaan tersebut, seperti angka kesakitan dan kematian bayi
serta ibu bersalin yang masih tinggi disertai keadaan daya tahan fisik,
perkembangan mental dan kecerdasan yang rendah, adalah bukti nyata bahwa
status gizi masyarakat masih rendah.
Upaya perbaikan gizi masyarakat melalui peningkatan pelaksanaan
kegiatan program bina gizi masyarakat menuntut peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan di dalam pengenalan masalah dan penyebab terjadinya
masalah serta alternatif cara-cara pemecahan masalah, yang meliputi
perencanaan, pengelolaan teknis, administrasi serta penilaian program gizi di
masyarakat.
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi Surabaya sebagai calon
tenaga Ahli Madya Gizi dituntut untuk mampu melaksanakan program
tersebut mulai dari institusi pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan
masyarakat yaitu Puskesmas sampai dengan di tingkat Desa. Peran tersebut
antara lain trampil di bidang pengelolaan kegiatan program pelayanan gizi di
tingkat Puskesmas, mengenal masalah gizi dan merencanakan intervensi gizi
di tingkat masyarakat. Pengetahuan dan ketrampilan tersebut merupakan
kebutuhan dan bekal yang sangat penting bagi calon ahli gizi yang nantinya
berperan sebagai pelaksana Asuhan Gizi Komunitas.
Untuk memenuhi tuntutan di atas, teori-teori yang didapat di bangku
kuliah belum mencukupi. Untuk melengkapi hal tersebut, maka Praktek Kerja
Lapangan di Puskesmas dan Desa mutlak diperlukan untuk melengkapi
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di bangku kuliah bagi
mahasiswa Poltekkes kemenkes Surabaya jurusan Gizi Surabaya.
11

Kegiatan PKL PIGM Mahasiswa ini dilakukan sebagai bentuk kelanjutan


kegiatan Baseline Survey Perencanaan Program Gizi yang telah dilakukan
pada bulan Oktober tahun 2023 yang lalu. Ada beberapa data gizi dan
kesehatan yang telah dihasilkan dalam kegiatan baseline survey tersebut
diantaranya adalah data status gizi balita di salah satu kelurahan terpilih yang
telah ditetapkan oleh Puskesmas. Diantaranya adalah gambaran data status
gizi balita, ibu hamil, dan wanita usia subur dengan berbagai factor yang
mempengaruhinya. Dari data – data tersebut, telah dirancang perencanaan
program intervensinya dan pelaksanannya pada kegiatan PKL PIGM ini. Oleh
kaena itu perlu diketahui bahwa kegiatan PKL PIGM ini diharapkan mampu
memberikan pengalaman dan kontribusi para mahasiswa dalam melakukan
intervensi gizi terhadap permasalahan yang telah ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program
Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM), mahasiswa mampu memahami
kegiatan manajemen pelayanan gizi di Puskesmas serta intervensinya
pada masyarakat di tingkat Desa/ Kelurahan.

1.2.2 Tujuan Khusus


A. PKL di Puskesmas
Setelah menjalankan PKL - PIGM di Puskesmas, mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya Jurusan Gizi Surabaya, mampu :
1. Menjelaskan gambaran umum, struktur organisasi dan ketenagaan
Puskesmas Menjelaskan tugas pokok dan fungsi Puskesmas
2. Menjelaskan program gizi yang ada di Puskesmas baik program dalam
gedung maupun program luar gedung serta program inovasi gizi
Puskesmas
3. Mengidentifikasi masalah- masalah / kendala pelaksanaan program
gizi yang ada, terkait pencapaian target dan coverage serta cara-cara
penanggulangannya.
4. Melaksanakan kegiatan pengamatan dan pembinaan Posyandu
12

5. Melakukan kegiatan penyuluhan gizi perorangan dan kelompok di


dalam dan di luar gedung
6. Menjelaskan pencatatan dan pelaporan kegiatan program gizi di
Puskesmas
7. Menyusun dan mempresentasikan laporan PKL di Puskesmas

B. PKL di Desa/ Kelurahan


Setelah menjalankan PKL - PIGM di Desa, mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Surabaya Jurusan Gizi Surabaya, mampu :
1. Melaksanakan kegiatan pertemuan tingkat desa/kelurahan untuk
memaparkan hasil baseline survey dan rencana intervensinya
2. Melaksanan kegiatan intervensi gizi yang dilakukan berdasarkan
prioritas masalah hasil kesepakatan dalam pertemuan tingkat
desa/kelurahan.
3. Melaksanakan kegiatan pelatihan/ refresing bagi kader posyandu
terutama dalam materi 5 kegiatan di Posyandu
4. Melakukan pembinaan kegiatan Posyandu terutama dalam proses
pengukuran dan penimbangan serta pengisian KMS
5. Melakukan kegiatan pendampingan / mitra gizi pada keluarga yang
mempunyai balita dengan masalah gizi (1 mahasiswa 1 balita)
6. Melakukan penyuluhan pendidikan sarapan sehat pada anak SD/
PAUD ( 1 kelompok 1 SD/.PAUD)
7. Melakukan penyuluhan pada kelompok sasaran yang rentan masalah
gizi dengan pendekatan Emo Demo (Ibu balita, ibu hamil, Ibu
menyusui/WUS)
8. Menerapkan teknologi tepat guna bidang pangan dan gizi pada
kegiatan Mitra/ Pendampingan Gizi
9. Menyusun dan mempresentasikan laporan PKL Puskesmas
10. Menyusun dan mempresentasikan laporan kegiatan Mitra Gizi.
13
14

BAB 2
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan dilakukan di Puskesmas Mojo Kota Surabaya pada tanggal 8
Januari – 2 Februari 2024.

2.2 Sasaran
Sasaran dari penelitian ini yaitu seluruh pasien yang melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Mojo Kota Surabaya.

2.3 Jenis Kegiatan


A. PKL di Puskesmas
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa meliputi :
1. Mempelajari gambaran umum Puskesmas
2. Mempelajari struktur organisasi dan ketenagaan Puskesmas
3. Mempelajari tugas pokok dan fungsi Puskesmas
4. Mempelajari semua program gizi Puskesmas di dalam dan di luar gedung
serta capaian programnya
5. Mempelajari masalah / kendala pelaksanaan program gizi yang ada serta
cara-cara penanggulangannya
6. Melakukan assessment dan konseling gizi pasien dalam gedung
Puskesmas dilanjutkan dengan home visit untuk evaluasi (1 mahasiswa 2
kasus pasien)
7. Melaksanakan penyuluhan gizi di dalam gedung seperti ruang tunggu,
ruang KIA atau BP atau penyuluhan di luar gedung Puskesmas seperti di
posyandu, SD dan lain lain (1 mahasiswa 1 tema penyuluhan kelompok)
8. Melakukan pengamatan dan ikut serta pada kegiatan Posyandu ternasuk
analisis data SKDN di salah satu posyandu dibandingkan dengan SKDN
Puskesmas ( 1 kelompok 1 posyandu)
9. Mempelajari pencatatan dan pelaporan program gizi di Puskesmas
10. Menyusun laporan kegiatan PKL di Puskesmas
15

B. PKL di Kelurahan/ Desa


Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa meliputi :
1. Pertemuan di Tingkat Kelurahan / Musyawarah Masyarakat
Kelurahan (MMK)
a. Menjelaskan tujuan PKL di Kelurahan
b. Menyajikan data hasil baseline
c. Menyusun dan menetapkan prioritas masalah
d. Menyusun bentuk kegiatan intervensi yang akan dilakukan
berdasarkan pedoman kegiatan PIGM, prioritas masalah dan sumber
daya yang ada.
e. Menjelaskan macam kegiatan yang dilakukan

2. Intervensi Gizi
a. Mengikuti kegiatan Posyandu (mulai dari persiapan, pelaksanaan
dan post pelayanan) serta mendiskusikan hasil pengamatan Posyandu
bersama Kader Posyandu
b. Melaksanakan refreshing Kader Posyandu dengan focus materi
PMBA (ASI dan MP ASI) untuk mencegah stunting ( 1 kelompok 1
kelurahan )
c. Melaksanakan penyuluhan perorangan / kelompok pada kelompok
masyarakat yang rentan masalah gizi
d. Kelas ibu hamil atau WUS (1 kelompok 2 kali kampanye peruibahan
perilaku metode modul emo demo modul ATIKA dan
membayangkan masa depan)
e. Ibu Balita (1 kelompok melakukan 2 kali kampanye perubahan
perilaku metode emo demo modul porsi makan dan jadwal makan
bayi dan anak)
f. Melakukan kegiatan Pendampingan/Mitra Gizi (Homecare) pada
keluarga yang mempunyai balita kurang gizi diantaranya balita
stunting, wasting dan atau underweight (1 mahasiswa 1 balita,
didampingi minimal 2 minggu dengan kedatangan minimal 3 kali)
16

dengan menerapkan prinsip prinsip PAGT atau NCP dalam


melakukan pendampingan/mitra gizi/homecare
g. Melakukan kegiatan pameran atau demo masak dalam bidang
pangan dan gizi (1 kelompok 1 kali demo masak)
h. Menerapkan teknologi tepat guna bidang pangan dan gizi pada
kegiatan Pendampingan/ Mitra Gizi berupa PMT padat gizi (1
mahasiswa 1 kali pada balita yang didampinginya)
i. Melaksanakan kegiatan intervensi lainnya yang mendukung
pemecahan masalah sesuai prioritas masalah yang disepakati saat
MMD sesuai kebutuhan kelurahan
j. Menyusun laporan PKL di Desa.
17

BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Puskesmas

Gambar 3. 1 Peta Perbatasan Wilayah Kerja Puskesmas Mojo

Tahun 2024

Batas Wilayah Kerja Puskesmas Mojo


Sebelah Utara : Kecamatan Tambaksari
Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewuu
Sebelah Barat : Kecamatan Genteng
Sebelah Timur : Kelurahan Sukolilo
18

3.2. Struktur Organisasi dan Ketenagaan Puskesmas

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi dan Ketenagaan Puskesmas Kalirungkut Tahun 2023

3.3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Tugas Pokok Puskesmas adalah :
1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
19

Fungsi Puskesmas adalah :


1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
2. Upaya kesehatan perseorangan (UKP)

3.4 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Upaya Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan di Puskesmas Mojo
secara umum terdiri dari :

A. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Essensial


1. Upaya promosi kesehatan, meliputi:
a. Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
b. Tatanan sehat
c. Intervensi atau penyuluhan
d. Pengembangan UKBM
e. Pengembangan desa atau kelurahan siaga aktif
f. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Upaya kesehatan lingkungan, meliputi:
a. Penyehatan air
- Inspeksi kesehatan lingkungan sarana air bersih/ sarana air
minum
- Sarana air bersih/sarana air minum yang memenuhi syarat
kesehatan
- Sarana air bersih/ sarana air minum yang diperiksa kualitas
airnya
b. Penyehatan makanan dan minuman
- Pembinaan tempat pengelolaan makanan
- Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan
c. Pembinaan tempat-tempat umum
d. Yankesling (Klinik Sanitasi)
e. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
3. Upaya pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana,
meliputi:
a. Kesehatan ibu
20

b. Kesehatan bayi
c. Kesehatan anak balita dan anak prasekolah
d. Kesehatan anak usia sekolah dan remaja
e. Pelayanan kesehatan lansia
f. Pelayanan keluarga berencana (KB)
4. Upaya pelayanan gizi, meliputi:
a. Pelayanan gizi masyarakat
- Pemberian kapsul vitmin A dosis tinggi pada balita (6-59
bulan)
- Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil
- Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
b. Penanggulangan gangguan gizi
- Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
- Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi
kronik (KEK)
- Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standart
tatalaksana gizi buruk
- Pemberian proses asuhan gizi di puskesmas
c. Pemantauan status gizi
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, meliputi:
a. Diare
b. ISPA (Infeksi saluran pernafasan atas)
c. Kusta
d. Tubercolosis Bacillus (TB Paru)
e. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
f. Demam berdarah dengue (DBD)
g. Malaria
h. Pencegahan dan penanggulangan rabies
i. Pelayanan imunisasi
j. Pengamatan penyakit (surveillance epidimologi)
k. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
l. Pelayanan kesehatan jiwa
21

6. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat


B. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
a. PAUD dan TK yang mendapat penyuluhan/pemeriksaan gigi dan
mulut
b. Kunjungan ke posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut
2. Pelayanan Kesehatan Indra
a. Deteksi dini gangguan pengelihatan dan pendengaran
3. Penanganan Pengunaan Masalah NAPZA
a. Penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan dan
penanggulangan bahaya penyalahgunaan NAPZA
4. Kesehatan Matra
5. Pelayanan Kesehatan Tradisional
6. Pelayanan Kesehatan Olahraga
a. Pengukuran kebugaran calon jamaah haji
b. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga
internal
c. Pengukuran kebugaran anak sekolah
7. Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Puskesmas menyelenggarakan K3 puskesmas
b. Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 perkantoran
c. Promotive dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan
kerja
8. Kefarmasian
a. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat tentang obat pada gerakan
masyarakat cerdas menggunakan obat

3.5 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


Upaya kesehatan perseorangan (UKP) di Puskesmas Kalirungkut
diantaranya :

a) Pelayanan pemeriksaan umum,memberikan pelayanan pagi dan sore.


Poli umum dilengkapi dengan ECG.
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut,dengan dilengkapi Dental Unit.
22

c) Pelayanan spesialis konservasi gigi dilengkapi Dental Unit.


d) Pelayanan KIA/KB
1. Pemberian imunisasi bagi balita
2. Pemasangan tindik bayi
3. Pemasangan dan pelepasan KB
4. Aktivitas Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
e) Pelayanan DOTS Khusus untuk penderita tuberculosis, untuk
menghindari penularan penyakit dari penderita TB ke penderita lain.
f) Pelayanan Gizi Program internal yang dijalankan antara lain konseling
gizi melalui klinik gizi serta pemberian PMT tambahan bagi balita
BGM.
g) Klinik sanitasi

3.6 Jenis Kegiatan Program Gizi Puskesmas


3.6.1 Di Dalam Gedung
3.6.1.1 Program Pencegahan Masalah Gizi (Stunting, Gizi buruk, Wasting)
Program pencegahan dan penanganan masalah gizi dalam gedung
merupakan sebuah pelayanan perorangan untuk mendapatkan penanganan
gizi melalui konseling atau diet yang akan diberikan ke pasien. Pasien bisa
dari poli umum yang memiliki penyakit degeratif maupun penyakit
lainnya yang membutuhkan penanganan gizi seperti pemenuhan gizi bagi
pasien penyakit diabetes melitus dengan pengaturan dietnya. Selain itu
bisa dari poli KIA yaitu pasien bumil dengan ANC, WUS KEK, Bumil
KEK yang membutuhkan PMT dan tablet tambah darah. Bisa juga balita
yang memiliki masalah gizi seperti stunting, wasting dan gizi buruk yang
perlu mendapatkan penanganan khusus melalui PMT biscuit dan
pemberian makanan melalui UKM. Serta balita gizbur yang mendapatkan
CFC melalui poli gizi

3.6.1.2 Program Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi


Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada Bayi, Balita, dan Ibu
nifas sangat penting dilakukan. Program pemberian vitamin A dosis tinggi
pada Bayi dan Balita di Puskesmas Kalirungkut diberikan setiap 6 bulan
sekali yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Pemberian vitamin A
23

tersebut diberikan kepada Balita melalui poli KIA. Selain Balita, ibu nifas
juga diberikan vitamin A melalui poli KIA selama masa nifasnya.

3.6.1.3 Program Pemberian Tablet Tambah Darah


Pemberian Tablet Tambah Darah merupakan salah satu pelayanan
gizi yang harus tetap dilakukan. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan zat
besi selama kehamilan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta
dan pencegahan pendarahan saat persalinan.. Tablet pada ibu hamil
diberikan selama 90 hari. Selain ibu hamil, tablet tambah darah ini juga
diberikan kepada remaja putri agar tidak mengalami anemia dan biasanya
diberikan setiap minggu sebanyak 1 tablet melalui sekolah – sekolah.

3.6.1.4 Program Penyuluhan dan Konseling Gizi


Program penyuluhan gizi di Puskesmas Kalirungkut biasanya
dilakukan di depan ruang tunggu dengan menggunakan berbagai media
seperti leaflet. Jadwal penyuluhan ini biasanya mengikuti dengan jadwal
Promosi Kesehatan. Sedangkan konseling gizi dilakukan di poli gizi setiap
hari. Pasien yang datang ke poli gizi adalah pasien rujukan dari berbagai
poli seperti poli umum, poli KIA, dan poli lansia. Konseling di ruang gizi
berlangsung selama 10 – 15 menit oleh seorang tenaga pelaksana gizi.
Kegiatan konseling gizi berupa pemberian edukasi, diskusi tanya jawab,
serta recall makanan pada pasien.

3.6.1.5 Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Program pemberian makanan tambahan di Puskesmas Kalirungkut
dilakukan pada Balita Stunting, Gizi Buruk, BGM, dan ibu hamil yang
mengalami KEK.
Pada Balita stunting bentuk dari makanan tambahan ini berupa
makanan utama yang diberikan selama 3 kali/hari. Sedangkan pada ibu
hamil KEK diberikan makanan tambahan berupa kudapan. Pemberian
PMT ini diberikan oleh tenaga pelaksana gizi Puskesmas Kalirungkut
melalui kader.

3.6.2 Di Luar Gedung


3.6.2.1 Program Penyuluhan dan Konseling Gizi
24

Program penyuluhan gizi di luar gedung rutin dilakukan dalam


posyandu dan pada acara pertemuan kader dengan jadwal penyuluhan ini
yang mengikuti dengan jadwal posyandu rutin dan pertemuam evaluasi
kader. Konseling diluar gedung berlangsung selama 10 – 15 menit oleh
seorang tenaga pelaksana gizi maupun kader dan bidan. Kegiatan
konseling gizi berupa pemberian edukasi, diskusi tanya jawab, serta recall
makanan pada pasien.

3.6.2.2 Program Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu


Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan rutin setiap bulan
dengan adanya Posyandu pada masing-masing RW, Jumlah Posyandu
balita diwilayah kerja Puskesmas Kalirungkut sebanyak 52 Posyandu yaitu
13 pos di kelurahan Rungkut Kidul, 13 pos di di Kelurahan Kedung Baruk,
dan 26 pos di Kelurahan Kalirungkut. Dimana masing-masing RW dibina
oleh tenaga kesehatan dari puskesmas yang rutin datang pada saat
pelaksanaan posyamdu.

Pada pertemuan rutin balita akan mengukur tinggi badan dan berat
badan menggunakan alat ukur timbangan, dacin, mikrotoa dan body leght
board dengan hasil yang dicatat dalam KMS balita sehingga petugas
kesehatan dapat memantau pertumbuhan balita. Dalam program
pemantauan pertumbuhan balita juga dilaksanakan Pos Gizi dimana dalam
kelompok Pos Gizi dilaksanakan sebanyak 5 kali dalam sebulan dan
dilaksanakan selama 3 bulan dalam setahun sesuai jadwal Dinas
Kesehatan Kota Surabaya. Satu kelolompom terdiri dari 10 ibu dan balita
gizi kurang dengan dipandu oleh 5 kader surabaya hebat.

3.6.2.3 Program Kampung ASI


Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kelompok pendukung ASI dalam mendampingi ibu hami, ibu
menyusui dan keluarga tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta
membantu permasalahan yang terjadi selama proses menyusui agar tingkat
konsumsi ASI Eksklusif dapat meningkat.

3.7 Target dan Capaian Program Gizi Puskesmas Mojo Tahun 2022
Tabel 3. 1 Target dan Capaian Program Gizi Puskesmas Kalirungkut Tahun 2022
25

No. Program Gizi Target Persen Ketercapaian


(%) Capaian Target
1. Pemberian kapsul vitamin A 88% 90% Target tercapai
dosis tinggi pada balita usia
6-59 bulan
2. Pemberian 90 tablet besi 82% 97,2% Target tercapai
pada ibu hamil
3. Pemberian tablet tambah 54% 100% Target tercapai
darah pada remaja putri
4. Pemberian makanan 85% 100% Target tercapai
tambahan bagi balita gizi
kurang
5. Pemberian makanan 80% 100% Target tercapai
tambahan pada ibu hamil
kurang energi kronis (KEK)

6. Balita gizi buruk mendapat 86% 100% Target tercapai


perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk

7. Pemberian proses asuhan 100% 100% Target tercapai


gizi di puskesmas
8. Balita yang ditimbang berat 75% 82,62% Target tercapai
badannya (D/S)
9. Balita ditimbang yang naik 84% 84,28% Target tercapai
berat badannya (N/D)

10. Balita stunting (pendek dan 18,40% 21,17% Target tercapai


sangat pendek)
11. Bayi usia 6 bulan mendapat 50% 62,1% Target tercapai
asi eksklusif
12. Bayi yang baru lahir 62% 62,1% Target tercapai
mendapat IMD
Sumber : Data Sekunder PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Puskesmas Kalirungkut 2023

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa program pemberian


tablet tambah darah pada remaja putri mencapai 49,3% sedangkan target yang
ingin dicapai adalah sebesar 54%. Hal tersebut menandakan bahwa program
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri belum memenuhi target.
Sedangkan program gizi lainnya yang ada di puskesmas Kalirungkut telah
mencapai target.

3.7.1 Masalah Atau Kendala Pelaksanaan Program Gizi di Puskesmas


26

1. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita Usia 6-59


Bulan
Program ini dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus agar
menurunkan resiko terkait bahayanya kekurangan vitamin A yang
terjadi pada balita baik pada jangka pendek maupun panjang. Capaian
program ini sebesar 90% dari target 88% yang berarti telah mencapai
target. Program ini sudah terlaksana dengan baik, namun masih
ditemukan beberapa kendala yaitu terdapat ibu bayi/balita yang masih
berhalangan hadir ketika pemberian kapsul vitamin A, sehingga
pemberian vitamin A dilakukan ke rumah-rumah balita oleh KHS
(Kader Hebat Surabaya).
2. Pemberian 90 Tablet Besi pada Ibu Hamil
Program ini dilakukan untuk lebih terjaminnya kesehatan janin
maupun ibu hamil tersebut, selain itu bertujuan untuk menurunkan
resiko bahaya saat melahirkan. Capaian program ini sebesar 97,2%
dari target 82% yang berarti telah mencapai target. Program ini sudah
terlaksana dengan baik, namun masih ditemukan beberapa kendala
yaitu ibu hamil telat lapor/konsultasi terkait kehamilannya, sehingga
pemberian 90 tablet belum maksimal.
3. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
Program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
terlaksana dengan baik. Berdasarkan data Puskesmas Kalirungkut
capaian program ini sebesar 100%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa program ini berjalan dengan baik tanpa kendala.
4. Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita Gizi Kurang
Program pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
terlaksana dengan baik. Berdasarkan data Puskesmas Kalirungkut
capaian program ini sebesar 100%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa program ini berjalan dengan baik tanpa kendala.

5. Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kurang Energi


Kronis (KEK)
27

Program pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang


Energi Kronis (KEK) di kelurahan rungkut kidul terlaksana dengan
baik. berdasarkan data dari Puskesmas Kalirungkut capaian program
ini sebesar 100%. dari data tersebut dapat diketahui bahwa program
ini berjalan dengan baik tanpa kendala.
6. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Sesuai Standar
Tatalaksana Gizi Buruk
Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana
gizi buruk di kelurahan Rungkut Kidul terlaksana dengan baik.
berdasarkan data dari Puskesmas Kalirungkut capaian program ini
sebesar 100%. dari data tersebut dapat diketahui bahwa program ini
berjalan dengan baik tanpa kendala.
7. Pemberian Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
Target dalam pemberian proses asuhan gizi di Puskesmas
Kalirungkut sebesar 100%. Dari data tersebut diketahui bahwa
pelaksanaan program ini sudah tercapai dengan baik tanpa kendala.
8. Balita yang Ditimbang Berat Badannya (D/S)
Target balita yang ditimbang berat badannya di Kelurahan Rungkut
Kidul sebesar 75%. Pelaksanaan program ini sudah tercapai sebesar
82,62%. Walaupun sudah tercapai program balita yang ditimbang
berat badannya masih belum berlangsung maksimal. Karena
kurangnya kesadaran ibu balita untuk mengantarkan anaknya ke
posyandu, sehingga para kader harus door to door ke rumah ibu balita.
9. Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D)
Untuk program balita ditimbang berat badannya sudah tercapai
sebesar 84,1% melebihi target yang awalnya sebesar 84%, tetapi
dalam pelaksanaan program terdapat sedikit kendala yaitu balita yang
rewel/susah saat ditimbang, sehingga dari kita harus melakukan
penimbangan ulang agar mendapatkan data yang valid.

10. Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek)


28

Untuk program balita stunting (pendek & sangat pendek) sudah


tercapai sebesar 2,8% sangat turun drastis, yang target awal hanya
sebesar 18,40%. Tetapi didalam pelaksanaan program terdapat
kendala yaitu ada data yang keliru sehingga kita harus ukur kembli ke
lapangan agar data yang didapat valid.
11. Bayi Usia 6 Bulan Mendapat Asi Eksklusif
Target bayi usia 6 bulan mendapat asi eksklusif di Kelurahan
Rungkut Kidul sebesar 50%. Pelaksanaan program ini sudah tercapai
sebesar 62,1%. Walaupun sudah tercapai masih belum berlangsung
maksimal. Namun masih ada yang memberikan makanan tambahan
atau MP-ASI dibawah usia 6 bulan yang seharusnya hanya diberikan
asi eksklusif saja.
12. Bayi yang Baru Lahir Mendapat IMD
Target bayi yang baru lahir mendapat IMD di Kelurahan Rungkut
Kidul sebesar 62%. Pelaksanaan program ini sudah tercapai sebesar
62,1%. Walaupun sudah tercapai masih belum berlangsung maksimal.
Namun terdapat ibu yang setelah melahirkan, ASI tidak keluar
sehingga menghambat permulaan menyusui dini. Oleh karena itu
beberapa bayi langsung diberikan susu formula setelah lahir.
29

3.8 Kegiatan Penyuluhan Gizi di Dalam Gedung (1 mahasiswa minimal 1


kasus penyuluhan perorangan/konseling) dan di Luar Gedung (1
mahasiswa minimal 1 topik penyuluhan kelompok)
3.8.1 Penyuluhan Gizi di Dalam Gedung
3.8.1.1 Penyuluhan Kelompok
Tabel 3. 2 Daftar Penyuluhan Gizi Kelompok di Dalam Gedung Tahun 2023

Nama Materi Jumlah


No. Dasar Kegiatan Sasaran Waktu Metode Media Kendala
Penyuluh Penyuluh Peserta
1 M. Dasar kegiatan Pasien 10 10 Ceramah Poster 11 Kurangnya
Wildzan penyuluhan adalah puskesmas Pedoman menit dan perhatian
Y.P karena banyaknya Kalirungkut Gizi Brosur dari
masyarakat yang Seimbang audience
belum mengetahui
mengenai pedoman
gizi seimbang
2 M. Dasar kegiatan Pasien 4 Pilar 10 Ceramah Poster 12 Kurangnya
Taufikur penyuluhan ini puskesmas Gizi menit dan perhatian
Rohman adalah karena Kalirungkut Seimbang Brosur dari
banyaknya audience
masyarakat yang
belum mengetahui
mengenai pilar gizi
seimbang

3.8.2 Penyuluhan Gizi di Luar Gedung


3.8.2.1 Penyuluhan Kelompok
Tabel 3. 3 Daftar Penyuluhan Gizi Kelompok di Luar Gedung Tahun 2023

Jumla
No Nama Materi Wakt Medi h
Dasar Kegiatan Sasaran Metode Kendala
. Penyuluh Penyuluh u a Pesert
a
1 Himmatul Dasar kegiatan Ibu balita Gizi 10 Cerama Poster 17 Suasana
K. penyuluhan ini PAUD Seimbang menit h dan orang kurang
karena masih Flamboya untuk Anak Brosu kondusif
banyak orang tua n r dan
yang kurang perhatian
memahami responden
mengenai gizi kurang
seimbang untuk
anak usia
sekolah
2 Intan Dasar kegiatan Ibu balita Konsumsi 10 Cerama Poster 17 Kurangnya
Maulinasari ini penyuluhan PAUD sayur dan menit h dan orang perhatian
ini karena masih Flamboya buah Brosu dari
banyak anak n r audience
yang kurang karena
mengonsumsi kondisi
sayur dan buah ruangan
yang ramai
3 Khozainatu Dasar kegiatan Ibu bayi Gemar 10 Cerama Poster 15 Kurangnya
30

l Ismi ini penyuluhan dan balita makan ikan menit h dan orang perhatian
ini karena masih di Brosu dari
banyak anak Posyandu r audience
yang kurang Cempaka karena
mengonsumsi 2 kondisi
ikan posyandu
yang ramai
4 Nadia Dasar kegiatan Ibu bayi Pentingnya 10 Cerama Poster 10 Lokasi
Salsabila penyuluhan dan balita vitamin A menit h dan orang penyuluha
karena masih di bagi anak Brosu n berada di
banyak orang tua Posyandu r tempat
yang tidak Sedap terbuka
mengerti Malam dan ramai
mengenai sehingga
pentingnya suara tidak
pemberian vit A terdengar
bagi anak jelas
5 Nahdya Tri Dasar kegiatan Ibu bayi Cegah 10 Cerama Poster 10 Lokasi
A. penyuluhan ini dan balita stunting pada menit h dan orang penyuluha
dikarenakan di anak Brosu n berada di
masih ditemukan Posyandu r tempat
balita stunting di Cempaka terbuka,
wilayah kerja 1 Suasana
puskesmas kurang
kalirungkut. kondusif
dan
perhatian
responden
kurang
6 Shafira Dasar kegiatan Ibu bayi Manfaat 10 Cerama Poster 10 Kurangnya
Indriyani penyuluhan ini dan balita sarapan sehat menit h dan orang partisipasi
karena masih di Brosu peserta di
banyak orang tua Posyandu r posyandu
yang Sedap tersebut
membiarkan Malam
anaknya
melewatkan
sarapan
7 Ana Tasya Dasar kegiatan Ibu bayi Penimbanga 10 Cerama Poster 10 Suasana
M.S ini penyuluhan dan balita n di menit h dan orang kurang
ini karena masih di Posyandu Brosu kondusif
banyak Posyandu r dan
ditemukan orang Cempaka perhatian
tua yang tidak 1 responden
rutin membawa kurang
anaknya ke
posyandu
8 Adjeng Dasar kegiatan Ibu bayi Jajanan sehat 10 Cerama Poster 10 Lokasi
Kurnia P. penyuluhan ini dan balita menit h dan Orang penyuluha
karena masih di Brosu n berada di
banyak Posyandu r tempat
ditemukan anak Sedap terbuka
yang Malam dan ramai
mengonsumsi sehingga
jajan suara tidak
sembarangan terdengar
jelas
9 Farikha Dasar kegiatan Ibu bayi Manfaat ASI 10 Cerama Poster 15 Kurangnya
31

Fidinillah penyuluhan ini dan balita Ekslusif bagi menit h dan orang perhatian
T. P. dikarenakan di anak dan ibu Brosu dari
masih terdapat Posyandu r audience
ibu balita yang Cempaka karena
belum 2 kondisi
menyadari posyandu
bahwa yang ramai
pemberian ASI
Ekslusif sangat
penting

3.1.1.1
3.8.2.2 Penyuluhan Perorangan
Homevisit dan Konseling Gizi Perorangan di Luar Gedung
Tabel 3. 4 Daftar Homevisit dan Konseling Gizi Perorangan di Luar Gedung

Nama Diagnosis Riwayat Data Diagnosa Diet yang


No Keluhan Status Gizi Hasil Recall Dietary History Konseling
Pasien Medis Penyakit Pendukung Gizi diberikan
1 Ny. AR BUMIL - Mual & 26,56 kg/m2 Keluarga Asupan energi Pasien suka Asam Urat : NC - 3.3 Diet TKTP Tujuan :
KEK muntah diusia (Kelebihan terkena (105,8%) Normal mengkonsumsi 6,6 mg/dl NC - 2.2 2700 kkal 1. Agar pasien dapat
kehamilan yang berat badan diabetes Asupan Protein makanan yang (N) NI -5.6.2 mengetahui mengenai diet
sudah TM 2 tingkat ringan) melitus (96,5%) Normal digoreng, pasien NB - 1.1 yang dijalani yaitu diet DM
Asupan Lemak suka GDP : 1500 kkal
(145%) Lebih mengkonsumsi 144 mg/dl 2. Agar pasien dapat
Asupan Karbohidrat cemilan manis (↑) mengetahui makanan yang
(100,3%) Normal seperti biskuit dianjurkan dan dihindari
GD2JPP :
Roma Kelapa, sesuai penyakitnya yaitu
220 mg/dl
Pasien tidak DM
(↑)
mempunyai
riwayat alergi Kolesterol : Metode dan media :
183mg/dl Komunikasi 2 arah antara
(N) konselor dan pasien. Media
leaflet diet Diabetes Melitus
2 Ny. I Hipertensi Pusing & lemas 15.8 kg/m2 Hipertens Asupan energi (
(gizi kurang) i, Stroke, Asupan Protein (
& muntah Asupan Lemak (
darah Asupan Karbohidrat (
3
4
5

32
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

33
34

Pembahasan

1. Ny. IY dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus


Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 57 tahun dengan Diagnosa
Medis Diabetes Melitus disertai dengan hasil Lab GDP : 144 mg/dl (↑)
GD2JPP : 220 mg/dl (↑) ,riwayat penyakit keluarga yaitu diabetes mellitus.
Pasien masuk poli laboratorium untuk melakukan kontrol rutin. Pasien
mengalami keluhan kesemutan, cepat lelah, dan sering buang air kecil.
Bedasarkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan didapatkan hasil
status gizi pasien berdasarkan IMT adalah kelebihan berat badan tingkat
ringan. Hasil wawancara mengenai pola makan pasien diketahui bahwa pasien
suka mengkonsumsi makanan yang digoreng dan hampir setiap hari lauk pauk
diolah dengan cara digoreng. Selain itu pasien juga suka mengkonsumsi
cemilan manis seperti biscuit roma kelapa. Berdasarkan hasil wawancara
Recall 1x24 jam didapatkan hasil tingkat konsumsi pasien yaitu Energi 105,8%
(Normal), Protein 96,5% (Normal), Lemak 145% (Lebih) dan Karbohidrat
100,3% (Normal).
Perhitungan kebutuhan energy dihitung berdasarkan rumus Haris
Benedict dan didapatkan hasil sebanyak 1.661,15 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energy, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan
energy, kebutuhan KH diberikan 65% dari kebutuhan energy, dan kebutuhan
serat sebanyak 25g/hari. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan
mengenai diet DM 1600 kkal, serta penjelasan mengenai bahan makanan yang
dianjurkan dan yang sebaiknya dihindari untuk penderita Diabetes Melitus.
Diet DM diberikan dengan tujuan mempertahankan kadar glukosa darah
supaya mendekati normal dan memberikan energy yang cukup untuk mencapai
berat badan normal. Konseling gizi dilakkan dirumah pasien dengan
menggunakan media leafleat.
2. Ny. NK dengan Diagnosa Medis Asam Urat
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 60 tahun dengan Diagnosa
Medis Asam Urat disertai dengan hasil Lab Asam Urat : 9,7 (↑). Pasien masuk
poli laboratorium untuk melakukan kontrol rutin. Pasien mengalami keluhan
kesemutan, nyeri di lutut dan jari-jari tangan. Berdasarkan hasil pengukuran
35

berat badan dan tinggi badan didapatkan hasil status gizi pasien berdasarkan
IMT adalah kelebihan berat badan tingkat berat. Hasil wawancara mengenai
pola makan pasien diketahui bahwa pasien suka mengkonsumsi makanan yang
digoreng dan hampir setiap hari lauk pauk diolah dengan cara digoreng.
Berdasarkan hasil wawancara Recall 1x24 jam didapatkan hasil tingkat
konsumsi pasien yaitu Energi 79% (Defisit ringan), Protein 74,1% (Defisit
ringan), Lemak 121% (Lebih) dan Karbohidrat 63,9% (Defisit ringan).
Perhitungan kebutuhan energy dihitung berdasarkan rumus Haris
Benedict dan didapatkan hasil sebanyak 1.697,55 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energy, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan
energy, dan kebutuhan KH diberikan 65% dari kebutuhan energy. Pasien
diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet DM Rendah Purin, serta
penjelasan mengenai bahan makanan yang dianjurkan dan yang sebaiknya
dihindari untuk penderita Asam Urat. Diet Rendah Purin diberikan dengan
tujuan mempertahankan kadar Asam urat supaya mendekati normal dan
memberikan energy yang cukup untuk mencapai berat badan normal.
Konseling gizi dilakkan dirumah pasien dengan menggunakan media leafleat.
3. Ny. N Dengan Diagnosa Medis Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 48 tahun dengan diagnose
medis hipertensi dengan tensi 155/95 mmHg (↑). Pasien masuk poli dengan
keluhan pusing, bahu bagian kanan dan kiri berat. Dan didapatkan status gizi
pasien berdasarkan IMT adalah obesitas. Berdasarkan wawancara terkait
dietary history pasien suka mengonsumsi makanan yang digoreng, buah yang
manis seperti semangka, dan porsi makan 2-3 kali/hari. Lalu menurut hasil
recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan Energi (134,6%), asupan Protein
(125,5%), asupan Lemak (147,1%), dan asupan Karbohidrat (71,7%) pada
kategori lebih hal ini sejalan dengan dietary history pasien yang mengonsumsi
makanan yang digoreng.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.670,38 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi, dan
karbohidrat 60% dari kebutuhan energi. Asupan makan dan karbohidrat
36

memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan jumlah asupan.


Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet rendah garam,
bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu dalam
sehari. Diet rendah garam diberikan dengan tujuan Membantu menghilangkan
retensi garam/air dalam jaringan tubuh, dan Menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet.
4. Ny. T Dengan Diagnosa Medis Hipotensi + Asam Lambung
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 58 tahun dengan diagnose
medis hipertensi dengan tensi 80/50 mmHg (↓). Pasien masuk poli dengan
keluhan pusing, sering lelah, mual, sulit menelan, sakit perut bagian atas atau
dada. Dan didapatkan status gizi pasien berdasarkan IMT adalah normal.
Berdasarkan wawancara terkait dietary history pasien suka mengonsumsi
makanan yang digoreng, makanan yang manis, dan porsi makan yang tidak
teratur. Lalu menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan Energi
(97,9%), asupan Protein (100,5%), asupan Lemak (173,6%), dan asupan
Karbohidrat (73,7%) pada kategori lebih hal ini sejalan dengan dietary history
pasien yang mengonsumsi makanan yang digoreng.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.083,8 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi, dan
karbohidrat 60% dari kebutuhan energi. Asupan makan dan karbohidrat
memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan jumlah asupan.
Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet lambung, bahan
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu dalam
sehari. Diet lambung diberikan dengan tujuan Memberikan makanan yang
adekuat, Tidak merangsang, dapat mengurangi pengeluaran cairan lambung
dan menetralkan kelebihan asam lambung. Konseling gizi dilakukan di rumah
pasien dengan menggunakan media leaflet.
5. Ny. NL
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 37 tahun dengan status gizi
overweight. Hasil laboratorium HB 14,1 g/dl, GDA 160 mg/dl albumin negatif,
37

riwayat penyakit dari keluarga yaitu diabetes melitus. Pasien masuk dari poli
gizi setelah konseling gizi mengenai kehamilan. Pasien hamil anak kedua
dengan umur kehamilan 18 minggu. Berdasarkan wawancara terkait dietary
history pasien suka mengonsumsi gorengan, biskuit, buah dan sayur. Lalu
menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi (95,06%), protein
(90,99%) dan karbohidrat (109,24%) termasuk kategori normal, asupan lemak
(87,07%) termasuk kategori defisit ringan.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1178,38 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi dan
karbohidrat 55% dari kebutuhan energi. Pasien diberikan konseling gizi dan
penjelasan mengenai diet energi rendah, bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan serta contoh menu dalam sehari. Diet energi rendah dengan
tujuan mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender
dan kebutuhan fisik, mencapai IMT normal yaitu 18-25 kg/m2, mengurangi
asupan energi sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak ½ - 1
kg/minggu. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan menggunakan
media leaflet.
6. Ny. R dengan diagnosis hipertensi dan DM
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 65 tahun dengan diagnosis
medis hipertensi dan diabetes melitus. Tekanan darah pasien 185/90 mmHg.
Riwayat penyakit dahulu yaitu katarak. Berdasarkan wawancara terkait dietary
history pasien sering mengonsumsi daging ayam, ati ayam. Lalu menurut hasil
recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi (101,25%) termasuk kategori
normal, protein (187,76%) dan lemak (168,56%) termasuk kategori lebih,
asupan karbohidrat (48,65%) termasuk kategori defisit berat.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1482,4 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi dan
karbohidrat 60% dari kebutuhan energi. Pasien diberikan konseling gizi dan
penjelasan mengenai diet rendah garam, bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan serta contoh menu dalam sehari. Diet rendah garam dengan
38

tujuan membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien
dengan menggunakan media leaflet.
7. Ny.Ti dengan Diagnosa Medis Kolestrol
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 61 tahun dengan diagnose
medis kolestrol disertai dengan Hasil laboratorium Kolestrol : 376 mg/dL.
Pasien masuk dari poli dengan keluhan merasa pusing, capek-capek, dan
lemes. Dan didapatkan status gizi pasien berdasarkan IMT adalah normal.
Berdasarkan wawancara terkait dietary history pasien Tidak suka
mengkonsumsi sayur, suka mengkonsumsi makanan yang digoreng,. Lalu
menurut hasil recall 1x 24 jam didapatkan hasil asupan Energi (89%) kategori
defisit ringan, Karbohidrat (63%) kategori defisit berat, asupan Protein (119%)
kategori normal, dan asupan lemak (148%) kategori lebih hal ini sejalan
dengan dietary history pasien yang suka mengkonsumsi makanan yang
digoreng, selain itu pasien juga memiliki alergi yaitu dengan makanan pedas
dan susu.

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan


didapatkan kebutuhan energy sebanyak 1575,71 Kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energy, lemak 20% dari kebutuhan energy dan
karbohidrat 65% dari kebutuhan energy. Asupan makan dan karbohidrat
memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian dan jumlah asupan. Pasien
diberikan koseling gizi dan penjelasan mengenai diet rendah garam 3 dan diet
rendah lemak, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. diet rendah garam 3 dan diet rendah lemak
diberikan dengan tujuan Agar pasien dapat mengetahui mengenai diet yang
dijalani yaitu Diet rendah lemak Diet rendah garam 3. Agar pasien dapat
mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang sebaiknya dihindari sesuai
penyakitnya yaitu kolestrol dan hipertensi. Konseling gizi dilakukan di rumah
pasien dengan menggunakan media leaflet.
8. Ny.Sm dengan Diagnosa Medis Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 52 tahun dengan diagnose
medis hipertensi disertai dengan Hasil pemeriksaan tekananan darah 160/90
39

mmHg. Pasien masuk dari poli dengan keluhan merasa pusing, capek-capek,
muntah, penglihatan kabur,tidak nafsu makan. Dan didapatkan status gizi
pasien berdasarkan IMT adalah normal. Berdasarkan wawancara terkait dietary
history pasien suka mengkonsumsi sayur sawi dan bayam dan memiliki alergi
telur dan udang. Lalu menurut hasil recall 1x 24 jam didapatkan hasil asupan
Energi (48,1%) defisit berat, Karbohidrat (36%) defisit berat, asupan Protein
(64,4%) defisit berat, dan asupan lemak (64,4%) defisit berat.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict dan
didapatkan kebutuhan energy sebanyak 1712,5 Kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energy, lemak 20% dari kebutuhan energy dan
karbohidrat 65% dari kebutuhan energy serta kebutuhn natrium sebanyak
1000mg/hari. Pasien diberikan koseling gizi dan penjelasan mengenai diet
rendah garam 3, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. Diet rendah garam 3 diberikan dengan tujuan Agar
pasien dapat mengetahui mengenai diet yang dijalani yaitu Diet rendah garam
3. Agar pasien dapat mengetahui makanan yang dianjurkan dan yg sebaiknya
dihindari sesuai penyakitnya yaitu hipertensi. Konseling gizi dilakukan di
rumah pasien dengan menggunakan media leaflet.
9. Ny. MR dengan Diagnosa Medis Jantung dan Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 60 tahun dengan diagnosa
medis jantung dan juga hipertensi disertai dengan hasil laboratorium D-dimer =
3709 ng/mL (↑), terdapat odema pada kedua kaki pasien. Berdasarkan dari
perhitungan IMT didapatkan hasil status gizi overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietary history pasien suka mengonsumsi gorengan dan
kuaci sebagai camilan sehari-hari, Pola makan pasien teratur, ketika sudah
pukul 18.00 WIB pasien tidak makan apapun serta pasien tidak memiliki alergi
makanan & minuman apapun. Kemudian menurut hasil recall 1 x 24 jam
didapatkan hasil asupan Energi (109%) pada kategori normal, hasil asupan
protein (174%) dan lemak (164%) pada kategori lebih dan asupan Karbohidrat
(78%) pada kategori defisit sedang, hal ini sejalan dengan Dietary History
pasien yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng.
40

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan


sebelumnya dilakukan perhitungan koreksi BB sebab adanya penumpukkan
cairan pada bagian kedua kaki, adapun hasil perhitungan kebutuhan energi
didapatkan sebanyak 1.867,1 kkal. Kebutuhan protein diberikan 0,8 gr/kg BB
Ideal, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan energi dan karbohidrat 68,8% dari
kebutuhan energi. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,
kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan, dapat diberikan berupa
tambahan makanan perenteral, atau suplemen gizi. Pasien diberikan konseling
gizi dan penjelasan mengenai Diet Jantung IV Rendah Garam, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu sehari. Diet Jantung
IV Rendah Garam diberikan dengan tujuan mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air didalam tubuh, memberikan makanan cukup sesuai
kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung, memberikan asupan makanan
sesuai kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi normal, membantu
menurunkan tekanan darah dengan memperhatikan jenis bahan makanan yang
akan dikonsumsi, memberikan makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
dan isi piringku. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet.
10. Ny. MR dengan Diagnosa Medis Jantung dan Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 60 tahun dengan diagnosa
medis jantung dan juga hipertensi disertai dengan hasil laboratorium D-dimer =
3709 ng/mL (↑), terdapat odema pada kedua kaki pasien. Berdasarkan dari
perhitungan IMT didapatkan hasil status gizi overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietary history pasien suka mengonsumsi gorengan dan
kuaci sebagai camilan sehari-hari, Pola makan pasien teratur, ketika sudah
pukul 18.00 WIB pasien tidak makan apapun serta pasien tidak memiliki alergi
makanan & minuman apapun. Kemudian menurut hasil recall 1 x 24 jam
didapatkan hasil asupan Energi (109%) pada kategori normal, hasil asupan
protein (174%) dan lemak (164%) pada kategori lebih dan asupan Karbohidrat
(78%) pada kategori defisit sedang, hal ini sejalan dengan Dietary History
pasien yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng.
41

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan


sebelumnya dilakukan perhitungan koreksi BB sebab adanya penumpukkan
cairan pada bagian kedua kaki, adapun hasil perhitungan kebutuhan energi
didapatkan sebanyak 1.867,1 kkal. Kebutuhan protein diberikan 0,8 gr/kg BB
Ideal, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan energi dan karbohidrat 68,8% dari
kebutuhan energi. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,
kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan, dapat diberikan berupa
tambahan makanan perenteral, atau suplemen gizi. Pasien diberikan konseling
gizi dan penjelasan mengenai Diet Jantung IV Rendah Garam, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu sehari. Diet Jantung
IV Rendah Garam diberikan dengan tujuan mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air didalam tubuh, memberikan makanan cukup sesuai
kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung, memberikan asupan makanan
sesuai kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi normal, membantu
menurunkan tekanan darah dengan memperhatikan jenis bahan makanan yang
akan dikonsumsi, memberikan makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
dan isi piringku. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet.
11. Ny. S dengan Diagnosis Medis Diabetes Melitus
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 66 tahun dengan diagnosis
medis Diabetes Melitus disertai dengan hasil laboratorium GDP = 144 mg/dl
(↑) GD2JPP = 167 mg/dl (↑), riwayat penyakit dari keluarga yaitu Diabetes
Melitus. Pasien terkena Diabetes Melitus sejak 10 tahun yang lalu. Status gizi
pasien berdasarkan IMT adalah normal. Berdasarkan wawancara terkait dietary
history pasien tidak suka mengkonsumsi makanan manis, tidak suka nyemil,
jarang mengkonsumsi lauk hewani, sehari hanya makan 1-2x sehari. Lalu
menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan Energi (39,2%), protein
(32%), lemak (62%), karbohidrat (32,6%) yang berada pada kategori defisit
berat.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Haris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1411,8 kkal. kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi dan
42

karbohidrat 60% dari kebutuhan energi. asupan makan dan karbohidrat


memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian dan jumlah asupan. Pasien
diberikan; konseling gizi dan penjelasan mengenai diet DM 1500 kkal, bahan
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu dalam
sehari. Diet DM 1500 kkal diberikan dengan tujuan mempertahankan kadar
glukosa darah supaya mendekati normal dengan tujuan mempertahankan kadar
glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin, dengan obat penurun glukosa oral, dan aktivitas fisik,
mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal, memberi cukup
energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal, menghindari
atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunkan insulin, mencapai
derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. Konseling gizi
dilakukan dirumah pasien dengan menggunakan media leaflet dan buku foto
makanan.
12. Ny. L dengan Diagnosis Medis Gout
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 50 tahun dengan diagnosis
medis Gout disertai dengan hasil laboratorium Asam Urat : 4,7 (N) GDP : 76
(N) GD2PP : 101 (N) Kolesterol : 166 (N). Pasien mengeluh nyeri pada bagian
tumit seperti ditusuk – tusuk dan pusing. Status gizi pasien berdasarkan IMT
adalah overweight. Berdasarkan wawancara terkait dietary history pasien tidak
suka mengkonsumsi makanan manis, tidak suka nyemil, Pasien suka
menkonsumsi makanan yg digoreng seperti tahu dan tempe, Pasien tidak
menyukai daging sapi dan ikan laut, sehari hanya makan 1-2x sehari. Lalu
menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan Energi (27,5%), protein
(21,3%), lemak (48,7%), karbohidrat (21%) yang berada pada kategori defisit
berat.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Haris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 2090,4 kkal. kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi dan
karbohidrat 60% dari kebutuhan energi. Pasien diberikan konseling gizi dan
penjelasan mengenai diet rendah purin, bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan serta contoh menu dalam sehari. Diet rendah purin tujuan
43

mencapai dan menurunkan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam
urat dalam darah dan urine. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet dan buku foto makanan.

13. Ny. TH dengan diagnosis jantung


Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 57 tahun dengan status gizi
overweight. Hasil laboratorium LDL = 137 mg/dl (N) GDP = 161 mg/dl (↑)
GD2JPP = 254 mg/dl (↑). Pasien masuk poli dengan keluhan lutut linu dan
didapatkan status gizi berdasarkan IMT adalah overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietery history pasien suka mengkonsumsi makanan yang
digoreng. Lalu menurut hasil recall 1×24 jam didapatkan hasil asupan energi
(99%) pada kategori normal, protein (134%) pada kategori lebih, lemak
(118%), dan karbohiddrat (91%) pada kategori normal hal ini sejalan dengan
dietary history pasien yang suka mengkonsumsi makanan yang digoreng.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Haris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1685,4 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 0,8 gram dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi,
kebutuhan karbohidrat diberikan 70% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
jantung IV, bahan makanan yang dianjuran dan yang tidak dianjurkan. Diet
jantung IV diberikan dengan tujuan membantu menurunkan berat badan dan
juga membantu menurunkan kadar GDP dan GD2JPP. Konseling dilakukan di
rumah pasien dengan metode cerama, diskusi dan tanya jawab.
14. Ny.S dengan diagnosa medis hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 43 tahun dengan status gizi
normal. Pasien masuk poli dengan keluhan mual, pusing, kesemutan dan
didapatkan status gizi berdasarkan IMT adalah normal. Berdasarkan
wawancara terkait dietery history pasien suka mengkonsumsi telur ayam. Lalu
menurut hasil recall 1×24 jam didapatkan hasil asupan energi (85%) pada
kategori defisit ringan, protein (98%) pada kategori normal, lemak (72%) pada
44

kategori defisit sedang, dan karbohiddrat (88%) pada kategori defisit ringan hal
ini sejalan dengan dietary history pasien yang suka mengkonsumsi telur ayam.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1725,4 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 10% dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi,
kebutuhan karbohidrat diberikan 70% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
rendah garam III, bahan makanan yang dianjuran dan yang tidak dianjurkan.
Diet rendah garam III diberikan dengan tujuan membantu menurunkan tekanan
darah. Konseling dilakukan di rumah pasien dengan metode cerama, diskusi
dan tanya jawab.
15. Ny. E dengan status gizi obesitas
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 26 tahun dengan status gizi
overweight. Hasil laboraturium Hb 9,8 g/dl. Pasien masuk poli dan didapatkan
status gizi berdasarkan IMT adalah obesitas. Berdasarkan wawancara terkait
dietary histori pasien suka mengonsumsi sayuran, makanan manis, dan goreng-
gorengan. Dan porsi makan pasien yaitu 2-3 kali /hari. Lalu menurut hasil
recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi (125%), asupan protein (170%),
asupan lemak (112%), dan asupan karbohidrat (129%) pada kategori lebih hal
ini sejalan dengan dietary histori pasien yang mengonsumsi makanan yang
manis dan goreng-gorengan.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1164,6 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi.
Kebutuhan karbohidrat diberikan 55% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
energi rendah, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. Diet energi rendah diberikan dengan tujuan
membantu menurunkan berat badan. Konseling gizi dilakukan dirumah pasien
dengan menggunakan media leaflet.
45

16. Ny. S dengan diagnosis diabetes mellitus dan hipertensi


Dihadapkan pasien perempuan berusia 60 tahun dengan diagnosa medis
diabetes mellitus dan hipetensi. Hasil laboratorium menunjukkan asam urat 5,3
mg/dl, GDP yaitu 189 mg/dl, GD2PP yaitu 200 mg/dl, dan cholesterol 181
mg/dl. Pasien masuk poli untuk melakukan pengecekan rutin dan juga pasien
mengalami keluhan linu pada badan dan kesemutan pada kaki. Berdasarkan
wawancara terkait dietary histori pasien suka mengonsumsi hati ayam, daging
ayam, makanan asin dan gurih. Dan porsi makan pasien yaitu 2-3 kali /hari.
Lalu menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi (102%),
asupan protein (111%), asupan lemak (102%), dan asupan karbohidrat (111%)
yang mana hasil recall tersebut ada pada kategori normal karena pasien mulai
mengatur makanannya dengan baik sebelumnya.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1453,7 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 25% dari kebutuhan energi.
Kebutuhan karbohidrat diberikan 55% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
diabetes mellitus, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. Diet diabetes mellitus diberikan dengan tujuan
membantu menurunkan berat badan. Konseling gizi dilakukan dirumah pasien
dengan menggunakan media leaflet.
17. Ny. T dengan status gizi Normal
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 50 tahun dengan status gizi
Normal. Hasil tekanan darahnya 169/91 mmHg. Pasien masuk poli umum dan
didapatkan status gizi berdasarkan IMT adalah Normal. Berdasarkan
wawancara terkait dietary histori pasien suka mengonsumsi makanan yang
digoreng dan hampir setiap hari lauk pauknya diolah dengan cara digoreng,
selain itu Pasien juga suka mengonsumsi lauk pauk hewani yang mengandung
natrium sangat tinggi seperti ikan asin. Dan porsi makan pasien yaitu 2-3 kali
/hari. Lalu menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi
(62,44%), asupan protein (91%), asupan lemak (94%), dan asupan karbohidrat
46

(43,82%) pada kategori lebih hal ini sejalan dengan dietary histori pasien yang
mengonsumsi makanan yang digoreng.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.705,19 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi.
Kebutuhan karbohidrat diberikan 65% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
rendah garam II, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. Diet rendah garam II diberikan dengan tujuan
membantu menurunkan berat badan. Konseling gizi dilakukan dirumah pasien
dengan menggunakan media leaflet.
18. Ny. Y dengan status gizi Obesitas
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 49 tahun dengan status gizi
Obesitas. Pasien control dipoli dan didapatkan status gizi berdasarkan IMT
adalah Obesitas. Berdasarkan wawancara terkait dietary histori pasien suka
mengonsumsi makanan yang digoreng dan hampir setiap hari lauk pauk diolah
dengan cara digoreng, pola makan pasien baik, akan tetapi pasien suka
makanan yang manis dan jarang olahraga Dan porsi makan pasien yaitu 2-3
kali /hari. Lalu menurut hasil recall 1x24 jam didapatkan hasil asupan energi
(96,96%), asupan protein (118%), asupan lemak (135,5%), dan asupan
karbohidrat (81,4 %) pada kategori lebih hal ini sejalan dengan dietary histori
pasien yang mengonsumsi makanan yang digoreng, suka makanan yang manis
dan jarang olahraga.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus harris benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.545,37 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi.
Kebutuhan karbohidrat diberikan 65% dari kebutuhan energi. Asupan makan
dan karbohidrat harus memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian, dan
jumlah asupan. Pasien diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet
energy rendah, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta
contoh menu dalam sehari. Diet energi rendah diberikan dengan tujuan
47

membantu menurunkan berat badan. Konseling gizi dilakukan dirumah pasien


dengan menggunakan media leaflet.
19. .Ny. Musrini
Dihadapkan pada pasien Wanita berusia 56 tahun dengan diagnose medis
Hipertensi dengan tensi 158/77 mmhg (↑), Riwayat penyakit keluarga tidak
ada. Pasien masuk dari poli dengan keluhan punggung dan lutut nyeri. Dan
didapatkan status gizi pasien berdasarkan IMT adalah overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietary history pasien suka mengkonsumsi makanan yang
digoreng dan hampir setiap hari makan ayam dan telur. Selain itu pasien suka
mengkonsumsi buah Pisang, Pepaya, dan Semangka. Pola makan pasien teratur
akan tetapi pasien jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. Lalu menurut hasil
recall 1 x 24 jam didapatkan hasil asupan energi (47,95%), Protein (46,95%),
dan Karbohidrat (41,72%) pada kategori deficit berat, dan asupan Lemak
(73,93%) pada kategori defisit sedang. Pada kategori hal ini sejalan dengan
dietary history pasien yang suka makanan yang digoreng dan jarang
mengkonsumsi sayur-sayuran.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.631,4 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi dan
karbohidrat 65% dari kebutuhan energi. Asupan makan dan karbohidrat
memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian dan jadwal asupan. Pasien
diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet Rendah Garam, bahan
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan serta contoh dalam sehari.
Diet Rendah Garam diberikan dengan tujuan membantu menghilangkan retensi
garam, menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi mencapai tekanan
darah normal, memberikan asupan sesuai kebutuhan pasien agar mencapai
status gizi optimal, memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat.
Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan menggunakan media leaflet.
20. Ny. Mujiati
Dihadapkan pada pasien Wanita berusia 52 tahun dengan diagnose medis
Hipertensi dengan tensi 155/90 mmhg (↑), Riwayat penyakit dahulu yaitu
Kolesterol. Pasien masuk dari poli dengan keluhan pusing, sering lelah, nyeri
48

pada tangan. Dan didapatkan status gizi pasien berdasarkan IMT adalah
normal. Berdasarkan wawancara terkait dietary history pasien suka
mengkonsumsi sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kubis, dll. Selain itu
pasien suka mengkonsumsi buah Pisang, pola makan pasien teratur akan tetapi
pasien jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. Lalu menurut hasil recall 1 x 24
jam didapatkan hasil asupan energi (42,80%), Protein (19,46%), Lemak
(25,04%), dan Karbohidrat (54,66%) pada kategori defisit berat.
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan
didapatkan kebutuhan energi sebanyak 1.958,95 kkal. Kebutuhan protein
diberikan 15% dari kebutuhan energi, lemak 20% dari kebutuhan energi dan
karbohidrat 65% dari kebutuhan energi. Asupan makan dan karbohidrat
memperhatikan jenis karbohidrat, jadwal pemberian dan jadwal asupan. Pasien
diberikan konseling gizi dan penjelasan mengenai diet Rendah Garam, bahan
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan serta contoh dalam sehari.
Diet Rendah Garam diberikan dengan tujuan membantu menghilangkan retensi
garam, menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi mencapai tekanan
darah normal, memberikan asupan sesuai kebutuhan pasien agar mencapai
status gizi optimal, memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat.
Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan menggunakan media leaflet.
21. Ny. MR dengan Diagnosa Medis Jantung dan Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 60 tahun dengan diagnosa
medis jantung dan juga hipertensi disertai dengan hasil laboratorium D-dimer =
3709 ng/mL (↑), terdapat odema pada kedua kaki pasien. Berdasarkan dari
perhitungan IMT didapatkan hasil status gizi overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietary history pasien suka mengonsumsi gorengan dan
kuaci sebagai camilan sehari-hari, Pola makan pasien teratur, ketika sudah
pukul 18.00 WIB pasien tidak makan apapun serta pasien tidak memiliki alergi
makanan & minuman apapun. Kemudian menurut hasil recall 1 x 24 jam
didapatkan hasil asupan Energi (109%) pada kategori normal, hasil asupan
protein (174%) dan lemak (164%) pada kategori lebih dan asupan Karbohidrat
(78%) pada kategori defisit sedang, hal ini sejalan dengan Dietary History
pasien yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng.
49

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan


sebelumnya dilakukan perhitungan koreksi BB sebab adanya penumpukkan
cairan pada bagian kedua kaki, adapun hasil perhitungan kebutuhan energi
didapatkan sebanyak 1.867,1 kkal. Kebutuhan protein diberikan 0,8 gr/kg BB
Ideal, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan energi dan karbohidrat 68,8% dari
kebutuhan energi. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,
kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan, dapat diberikan berupa
tambahan makanan perenteral, atau suplemen gizi. Pasien diberikan konseling
gizi dan penjelasan mengenai Diet Jantung IV Rendah Garam, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu sehari. Diet Jantung
IV Rendah Garam diberikan dengan tujuan mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air didalam tubuh, memberikan makanan cukup sesuai
kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung, memberikan asupan makanan
sesuai kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi normal, membantu
menurunkan tekanan darah dengan memperhatikan jenis bahan makanan yang
akan dikonsumsi, memberikan makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
dan isi piringku. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet.
22. Ny. MR dengan Diagnosa Medis Jantung dan Hipertensi
Dihadapkan pada pasien perempuan berusia 60 tahun dengan diagnosa
medis jantung dan juga hipertensi disertai dengan hasil laboratorium D-dimer =
3709 ng/mL (↑), terdapat odema pada kedua kaki pasien. Berdasarkan dari
perhitungan IMT didapatkan hasil status gizi overweight. Berdasarkan
wawancara terkait dietary history pasien suka mengonsumsi gorengan dan
kuaci sebagai camilan sehari-hari, Pola makan pasien teratur, ketika sudah
pukul 18.00 WIB pasien tidak makan apapun serta pasien tidak memiliki alergi
makanan & minuman apapun. Kemudian menurut hasil recall 1 x 24 jam
didapatkan hasil asupan Energi (109%) pada kategori normal, hasil asupan
protein (174%) dan lemak (164%) pada kategori lebih dan asupan Karbohidrat
(78%) pada kategori defisit sedang, hal ini sejalan dengan Dietary History
pasien yang suka mengonsumsi makanan yang digoreng.
50

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus Harris Benedict dan


sebelumnya dilakukan perhitungan koreksi BB sebab adanya penumpukkan
cairan pada bagian kedua kaki, adapun hasil perhitungan kebutuhan energi
didapatkan sebanyak 1.867,1 kkal. Kebutuhan protein diberikan 0,8 gr/kg BB
Ideal, kebutuhan lemak 20% dari kebutuhan energi dan karbohidrat 68,8% dari
kebutuhan energi. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,
kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan, dapat diberikan berupa
tambahan makanan perenteral, atau suplemen gizi. Pasien diberikan konseling
gizi dan penjelasan mengenai Diet Jantung IV Rendah Garam, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta contoh menu sehari. Diet Jantung
IV Rendah Garam diberikan dengan tujuan mencegah atau menghilangkan
penimbunan garam atau air didalam tubuh, memberikan makanan cukup sesuai
kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung, memberikan asupan makanan
sesuai kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi normal, membantu
menurunkan tekanan darah dengan memperhatikan jenis bahan makanan yang
akan dikonsumsi, memberikan makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
dan isi piringku. Konseling gizi dilakukan di rumah pasien dengan
menggunakan media leaflet.
3.9 Pengamatan Kegiatan Posyandu
3.9.1 Lokasi dan Sejarah Posyandu
A. Lokasi Posyandu
Nama posyandu : Mawar 2
Alamat : Rungkut kidul Gg.6, kota surabaya
Kelurahan : Rungkut kidul
Kecamatan : Kalirungkut
B. Sejarah
Nama dahulu :-
Tahun berdiri : 2003

3.9.2 Kondisi dan Ketenagaan Posyandu


A. Kondisi Posyandu
Posyandu mawar 2 memiliki ruangan terbuka. Kegiatan posyandu
pada meja 1, meja 2, meja 3, meja 4, dan meja 5, yaitu pendaftaran,
penimbangan berat badan bayi dan balita, pengisian KMS,
51

penyuluhan, dan pelayanan kesehatan. Kondisi posyandu cukup bersih


dan rapi.
B. Ketenagaan Posyandu
Posyandu Mawar 2 terdapat 8 kader posyandu yang melakukan
kegiatan.
Struktur Organisasi Posyandu Mawar 2
1. Ketua : Sri Astutik
2. Bendahara : Rofiqo
3. Sekertaris : Hestiningsih
4. Anggota :
- Sri Astutik
- Suryati
- Rofiqo
- Hestiningsih
- Utari
- Hanim Mafula
- Sulami
- Widya Lindayani

3.9.3 Sarana dan Prasarana Posyandu


1. Meja dan kursi
2. Alat ukur tinggi badan
3. Dacin
4. Absensi kader
5. Buku kegiatan

3.9.4 Alur Kegiatan Posyandu


Alur kegiatan di posyandu Mawar 2 adalah dilakukannya penimbangan 1
bulan sekali.
1. Pendaftaran nama bayi dan balita di meja 1
2. Penimbangan berat badan dan tinggi badan di meja 2
3. Pengisian KMS di meja 3
4. Penyuluhan mengenai PMT bayi dan balita di meja 4
5. Imunisasi bagi bayi dan balita di meja 5
52

3.9.5 Pengamatan Kegiatan 5 Meja di Posyandu


a. Meja 1
Terdapat 2 kader yang bertugas untuk mendata balita yang melakukan
penimbangan di posyandu mawar 2

b. Meja 2
Terdapat 2 kader yang bertugas untuk melakukan pengukuran tinggi
badan menggunakan mikrotoa, pengukuran berat badan menggunakan
dacin
c. Meja 3
Terdapat 2 kader yang bertugas untuk mencatat hasil penimbangan
balita di KMS
d. Meja 4
Tidak ada penyuluhan
e. Meja 5
Pemberian imunisasi dan vitamin A pada bayi dan balita

3.9.6 Pembahasan
a. Meja 1
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada meja 1 terdapat 2
kader yang bertugas untuk mendata balita yang datang ke posyandu
mawar 2.
b. Meja 2
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada meja 1 terdapat 3
kader yang bertugas untuk melakukan pengukuran tinggi badan dan
berat badan. 1 kader melakukan pengukuran tinggi badan dengan
mikrotoa, sedangkan 2 kader yang lain mengukur berat badan
menggunakan dacin.
c. Meja 3
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada meja 3
terdapat 2 kader yang bertugas untuk melakukan pencatatan hasil
pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak.
53

d. Meja 4
Pada pemantauan meja 4 belum adanya penyuluhan atau edukasi
pada masyarakat namun menurut Buku Panduan Pelaksanaan
Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu Untuk Kader dan Petugas
Posyandu dijelaskan bahwa peningkatan upaya edukasi masyarakat
untuk melakukan pemantauan secara mandiri di rumah apabila tidak
memungkinkan dilaksanakan di Posyandu
e. Meja 5
Dijelaskan bahwa dari hasil pengamatan posyandu pada bulan
Februari 2022 pemberian imunisasi dan Vitamin A pada bayi dan
balita. Hal tersebut sudah sesuai dengan Buku Panduan Pelaksanaan
Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu Untuk Kader dan Petugas
Posyandu yakni Pada meja pelayanan kesehatan, balita akan
mendapatkan kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus,
pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang, layananan
imunisasi dan layanan kesehatan lainnya.

3.9.7 Kuesioner Pengamatan Posyandu

NAMA POSYANDU Mawar 2


KELURAHAN Rungkut Kidul
RW
FP
TANGGAL PENILAIAN Tgl : 10 Bln : Januari Thn : 2023

STANDART
NO VARIABEL NILAI PENCAPAIAN
PENGUKURAN
I. PELEMBAGAAN POSYANDU
A. Pengorganisasian
1. SK Organisasi Posyandu a. Ada 2 2
b. Tidak ada 0
2. Struktur Organisasi Posyandu a. Ada 2 2
b. Tidak ada 0
Mekanisme kerja Posyandu masuk 2
a. Ada 2
B. dalam agenda pertemuan (disesuaikan
b. Tidak ada 0
masing-masing wilayah)
II. PENGELOLAAN POSYANDU
A. Input
1. Rencana Kerja Tertulis
a. Rencana kerja rutin a. Ada, lengkap 3 3
b. Tidak ada 0
54

b. Jadwal kegiatan a. Ada, lengkap 3 3


b. Tidak ada 0
c. Pembagian tugas kader a. Ada, lengkap 3 3
b. Tidak ada 0
d. Rencana menu PMT a. Ada, lengkap 3 3
b. Tidak ada 0
2. Dukungan Sarana
a. Sarana perlengkapan :
Meja dan kursi 4
Dacin
Celana/katok/sarung timbang a. Swadaya 4
Sarana penanggulangan diare b. Pinjam 3
(gelas, sendok, gula, garam, c. Swadaya/pinjam 2
oralit, dll) d. Bantuan 1

b. Paket pertolongan gizi :


Oralit a. Ada, lengkap 2 2
Vitamin A b. Ada, tak lengkap 1
Tablet Fe c. Tidak ada 0
c. Sarana peralatan
SIP (Sistem Informasi
Posyandu) a. Ada, lengkap 3 2
Absensi kader b. Ada, tak lengkap 2
Buku kegiatan c. Tidak ada 0

d. Sarana penyuluhan
Lembar balik KMS a. >= 4 macam 4 4
Buku pegangan kader b. 2-3 macam 3
KMS/Buku KIA c. 1 macam 2
Paket penyuluhan (Alkon,
leaflet, dll) d. Tidak ada
0
Bahan penyuluhan gizi/food
model
e. Sarana tempat pelaksanaan a. Tetap khusus 2
b. Tetap tidak 3
khusus 2
c. Berpindah 1
3. Dukungan dana dari masyarakat :
Dana dari masyarakat settempat
a. APB Desa/Kelurahan a. Ada 3 3
b. Tidak ada 0
b. Warga/Swadaya a. Ada 3 0
b. Tidak ada 0
4. Dukungan tenaga
a. Jumlah kader sesungguhnya a. >= 5 orang 4 4
b. 3-4 orang 2
c. < 3 orang 1
b. Jumlah kader aktif a. >= 5 orang 4 4
b. 3-4 orang 2
c. < 3 orang 1
55

B. Proses
1. Frekuensi Posyandu buka/tahun a. 12 kali 3 3
b. 7-11 kali 2
c. < 6 kali 1
2. Kegiatan pelayanan Posyandu oleh a. Ada, lengkap 3 1
kader (Meja 1-4) b. Ada, tak lengkap 1
3. Kegiatan penyuluhan keluarga
a. Di dalam Posyandu
1. Perorangan (Meja 4) a. Ada 3 0
b. Tidak ada 0
2. Penyuluhan kelompok a. Ada 3
b. Tidak ada 0 3
b. Di luar Posyandu
1 Penyuluhan kelompok a. Ada 3 0
b. Tidak ada 0
4. Merujuk balita sakit (Termasuk Gizi a. Ada 3 3
Buruk, BGM, Diare) b. Tidak ada 0
5. Pertemua pasca pelayanan a. Ada 3 3
b. Tidak ada 0
6. Penilaian Penyajian data di Posyandu a. Ada 2 3
b. Tidak ada 0

C. Out Put
1. Rata-rata balita ditimbang (D/S) a. = 60 % 3
b. 240-59 % 2 3
c. < 40 % 1
2. Rata-rata balita naik berat badannya a. = 60 % 3 2
(N/D) b. 40-59% 2
c. < 40 % 1
3. Bumil yang terdaftar di Posyandu a. = 60 % 3 3
b. 40-59% 2
c. < 40 % 1
4. Bumil Risti yang dirujuk a. Ada 3 0
b. Tidak ada 0
5. Bayi dan bumil dengan imunisasi
lengkap
a. Bayi a. >= 90 % 3 3
b. < 90 % 1
b. Bumil (TT2 atau TT Ulang) a. >= 90 % 3 3
b. < 90 % 1
6. Jumlah PUS bukan peserta KB a. < 10 % 2
(menginginkan anak) b. 10-20 % 1 1
c. > 20 % 0
7. Cakupan (peserta+tertanggung) Dana a. >= 58 % 3 3
Sehat b. 30-57 % 2
c. 10-29 % 1
d. < 10 % 0
8. Program tambahan, misalnya
a. Pos gizi a. >= 6 macam 3
b. Simulasi b. 3-5 macam 2 0
56

c. BKB c. 1-2 macam 1


d. TOGA d. Tidak ada 0
e. Kesling
f. Lain-lain, sebutkan :

TOTAL NILAI 100 77

STRATA :
I. Nilai 95-100 = TINGKAT MANDIRI (BIRU)
II. Nilai 75-94 = TINGKAT PURNAMA (HIJAU)
III. Nilai 60-74 = TINGKAT MADYA (KUNING)
IV. Nilai < 60 = TINGKAT PRATAMA (MERAH)

Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa posyandu


mawar 2 termasuk dalam kategori tingkat purnama (hijau) dengan hasil total
penilaian yaitu 77.
3.9.8 Analisa SKDN Posyandu (Kecenderungan 3 Bulan Terakhir dan
Perbandingan dengan Hasil SKDN Puskesmas)

Tabel 3. 5 Tabel Data Hasil Penimbangan Posyandu Mawar 2 Bulan November


2022 – Januari 2023

DATA SKDN %
BULAN S K D N K/S D/K N/D D/ N/S
S
NOVEMBER 8 85 8 43 100 100 51 100 51
5 5
DESEMBER 8 85 8 43 100 100 51 100 51
5 5
JANUARI 8 85 8 47 100 100 55 100 55
5 5

Grafik SKDN Posyandu Mawar 2


Pada Bulan November 2022 - Januari 2023
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
November Desember Januari

S K D N
57

Gambar 3. 3 Grafik SKDN Posyandu Mawar 2

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah seluruh


bayi/balita di wilayah kerja posyandu mawar 2 adalah 85 orang. Seluruh
bayi/balita telah memiliki KMS. Pada bulan November, desember, dan januari
seluruh bayi/balita melakukan penimbangan. Pada bulan November bayi/balita
yang penimbangannya naik (N) adalah 43 orang, pada bulan desember sebanyak
43 orang dan pada bulan januari meningkat menjadi 47 orang.

Grafik Pencapaian Program Posyandu Mawar 2


Pada Bulan November 2022-Januari 2023
120

100

80

60

40

20

0
NOVEMBER DESEMBER JANUARI

K/S D/K N/D D/S N/S

Gambar 3. 4 Grafik Pencapaian Program Posyandu Mawar 2

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa tingkat jangkauan program


(K/S) posyandu mawar 2 adalah 100%. Tingkat kelangsungan penimbangan
posyandu mawar 2 adalah 100%. Tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) pada
bulan November dan desember adalah 51% dan pada bulan januari adalah 55%.
Hal ini menandakan bahwa tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) posyandu
mawar 2 belum memenuhi target.
Tingkat kehadiran balita (D/S) adalah sebesar 100% dan sudah memenuhi
target. Pada bulan November dan Desember tingkat keberhasilan program (N/S)
pada bulan November dan Desember adalah 51% dan pada bulan januari adalah
55%. Hal ini menandakan bahwa tingkat keberhasilan program (N/S) belum
memenuhi target.
58

Tabel 3. 6 Data hasil penimbangan seluruh posyadu kelurahan rungkut kidul


bulan November 2022 dan Desember 2022

DATA SKDN %
BULAN S K D N K/ D/K N/D D/ N/S
S S
NOVEMBE 907 71 69 43 79 97 62 77 48
R 9 6 3
DESEMBER 729 72 69 40 100 95 59 95 56
9 2 9

Grafik SKDN Seluruh Posyandu Kelurahan Rungkut


Kidul
Bulan November dan Desember Tahun 2022
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
November Desember

S K D N

Gambar 3. 5 Grafik SKDN Seluruh Posyandu Kelurahan Rungkut Kidul

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah seluruh bayi/


balita di wilayah kelurahan Rungkut Kidul pada bulan November adalah 907
orang dan menurun pada bulan Desember menjadi 729 orang. Pada bulan
Desember seluruh bayi/balita di Kelurahan Rungkut Kidul memiliki KMS.
Pada bulan Desember Jumlah bayi/balita yang ditimbang di Kelurahan
Rungkut Kidul adalah 692 orang. Jumlah bayi/balita yang penimbangannya naik
(N) pada bulan November adalah 433 orang dan menurun pada bulan Desember
menjadi 409 orang.
59

Grafik Pencapaian Program Seluruh Posyandu


Kelurahan Rungkut Kidul
Pada Bulan November dan Desember Tahun 2022
120

100

80
Axis Title

60

40

20

0
November Desember

Gambar 3. 6 Grafik Pencapaian Program Seluruh Posyandu Kelurahan Rungkut Kidul


Pada Bulan November dan Desember Tahun 2022

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa tingkat jangkauan


program (K/S) seluruh posyandu di Kelurahan Rungkut Kidul adalah 79% pada
bulan November dan meningkat 100% pada bulan Desember. Tingkat
kelangsungan penimbangan (D/K) seluruh posyandu di Kelurahan Rungkut
Kidul pada bulan November 97% dan pada bulan Desember 95%.
Tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) pada bulan November 62% dan
menurun menjadi 59% pada bulan Desember. Hal ini menandakan bahwa tingkat
keberhasilan penimbangan (N/D) seluruh posyandu di Kelurahan Rungkut Kidul
belum memenuhi target. Tingkat kehadiran balita (D/S) pada bulan November
sebesar 77% dan meningkat menjadi 95% pada bulan Desember dan sudah
memenuhi target. Pada bulan November dan Desember tingkat keberhasilan
program (N/S) pada bulan November 48% dan Desember adalah 56%. Hal ini
menandakan bahwa tingkat keberhasilan program (N/S) belum memenuhi target.
60

Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu


Mawar 2 dan Kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan
November 2022
120
100
80
60
40
20
0
K/S D/K N/D D/S N/S

Rugkut Kidul Mawar 2 Column1

Gambar 3. 7 Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu Mawar 2 dan


Kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan November 2022

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa tingkat jangkauan


program (K/S) seluruh posyandu di kelurahan rungkut Kidul adalah 79%
sedangkan posyandu mawar 2 adalah 100%. Tingkat keberhasilan
penimbangan (D/K) Posyandu Rungkut kidul pada bulan November adalah
97% sedangkan posyandu mawar 2 adalah 100%, angka tersebut sudah
memenuhi target. Tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) posyandu
Rungkut Kidul adalah 62% dan keseluruhan posyandu di Wilayah Mawar 2
adalah 51% yang berarti belum memenuhi target.

Tingkat kehadiran balita (D/S) Posyandu Mawar 2 adalah 77% sedangkan


keseluruhan Posyandu di Rungkut Kidul adalah 100%. Pada bulan November
tingkat keberhasilan program (N/S) Posyandu Rungkut Kidul adalah 48%
sedangkan keseluruhan Posyandu di Mawar 2 adalah 51%. Hal ini
menandakan bahwa tingkat keberhasilan program (N/S) belum memenuhi
target
61

Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu Mawar 2


dan kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan Desember Tahun
2022
120
100
80
60
40
20
0
K/S D/K N/D D/S N/S

Rungkut Kidul Mawar 2

Gambar 3. 8 Grafik Perbandingan Pencapaian Program Posyandu Mawar 2 dan


Kelurahan Rungkut Kidul Pada Bulan Desember Tahun 2022

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa tingkat jangkauan


program (K/S) seluruh posyandu di kelurahan Rungkut Kidul adalah 79%
sedangkan Posyandu Mawar 2 adalah 100%. Tingkat keberhasilan
penimbangan (N/D) Posyandu Mawar 2 pada bulan Desember adalah 51%,
angka tersebut lebih rendah daripada angka keseluruhan Posyandu di
Rungkut Kidul. Tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) Posyandu Mawar
dan keseluruhan posyandu di Wilayah Rungkut Kidul belum memenuhi
target.
Tingkat kehadiran balita (D/S) Posyandu Mawar 2 adalah sebesar 100%
sedangkan keseluruhan Posyandu di Rungkut Kidul adalah 77%, angka
tersebut sudah memenuhi target. Pada bulan Desember tingkat keberhasilan
program (N/S) Posyandu Mawar 2 adalah 51% sedangkan keseluruhan
Posyandu di Rungkut Kidul adalah 48%. Hal ini menandakan bahwa tingkat
keberhasilan program (N/S) belum memenuhi target.

3.9.9 Masalah yang Dihadapi Posyandu


Masalah yang dihadapi Posyandu Mawar 2 adalah kurangnya kesadaran
beberapa ibu balita untuk membawa anaknya melakukan penimbangan di
posyandu, sehingga para kader mendatangi beberapa balita ke rumahnya
(door to door) sehingga tingkat kehadiran balita (D/S) posyandu Mawar 2
adalah sebesar 100%.
62

Tingkat keberhasilan program (N/S) posyandu Mawar 2 masih belum


memenuhi target. Selain itu masalah lain yang dihadapi posyandu Mawar 2
adalah Tempat pelaksanaan posyandu. Tempat pelaksanaan Posyandu juga
mejadi kendala dalam pelaksanaan penimbangan karena tempat penimbangan
bayi/balita di Posyandu Mawar 2 kurang luas dan berada ditempat terbuka
sehingga dikhawatirkan apabila terjadi hujan kegiatan penimbangan akan
terlambat.

3.9.10 Saran Perbaikan yang Dilakukan


Saran perbaikan yang sebaiknya dilakukan oleh Posyandu Mawar 2 yaitu:
1. Memberikan informasi yang cukup mengenai jadwal penimbangan
kepada ibu balita, sehingga ibu balita tidak luput untuk membawa balita
ke posyandu
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu balita tentang pentingnya
pemenuhan gizi seimbang bagi anak, sehingga banyak bayi dan balita
yang hasil penimbangannya naik (N) yang tentunya dapat meningkatkan
tingkat keberhasilan program (N/S)
3. Melakukan koordinasi mengenai tempat pelaksanaan posyandu dengan
pihak yang berwenang.

3.10 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Puskesmas


3.10.1 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Luar Gedung
Berikut ini adalah tabel pencatatan dan pelaporan program gizi di luar
gedung Puskesmas Kalirungkut pada tahun 2023.

Tabel 3. 7 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Luar Gedung Tahun 2023

Mutu Baku
N Output
Aktivitas Pelaksana
o Persyaratan/
Output
Kelengkapan
1 Mengisi Pelaksana gizi F1/Gizi Laporan bulanan
formulir semua kegiatan
F1/Gizi tingkat program gizi
Posyandu
2 Rekap F2 Pelaksana gizi Buku Rekap F2 Per Laporan bulanan
Tingkat Kelurahan semua kegiatan
Kelurahan program gizi
Sumber : Data Sekunder Puskesmas Kalirungkut 2023

3.10.2 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Dalam Gedung


63

Berikut ini adalah tabel pencatatan dan pelaporan program gizi di dalam
gedung Puskesmas Kalirungkut pada tahun 2023.

Tabel 3. 8 Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi di Dalam Gedung Tahun 2023

Mutu Baku
N Output
Aktivitas Pelaksana
o Persyaratan/
Output
Kelengkapan
1 Laporan Pelaksana gizi Rekapan masing- Laporan bulanan
kegiatan upaya masing poli semua kegiatan
kesehatan per program gizi
seorangan
(UKP)
2 Laporan Pelaksana gizi Formulir laporan Laporan bulanan
puskesmas LB3 KIA BPM semua kegiatan
pembantu, program gizi
jaring-jaring
dan BPM
Sumber : Data Sekunder Puskesmas Kalirungkut 2023
64

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
1. Puskesmas Kalirungkut didukung oleh Poli KIA, Poli Gizi, Poli Umum,
Ruang Pendaftaran, Ruang Apotik, Ruang Sanitasi dan Promkes dan
Ruang ASI.
2. Jenis Kegiatan Progam Gizi di Puskesmas di dalam gedung yakni
Program Pencegahan Masalah Gizi (Stunting, Wasting, Gizi Buruk),
Program Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi, Program Pemberian
Tablet Tambah Darah, Program Penyuluhan dan Konseling Gizi,
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
3. Jenis Kegiatan Progam Gizi di Puskesmas di luar gedung yakni
Program Penyuluhan dan Konsultasi Gizi, Program Pemantauan
Pertumbuhan Balita di Posyandu, dan Program Kampung ASI.
4. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan posyandu di Posyandu Mawar
2 didapatkan hasil bahwa posyandu Mawar 2 termasuk kategori
Posyandu Purnama (hijau).
5. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan posyandu di Posyandu Mawar
2 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan 5 meja belum terlaksana. Di
posyandu Mawar 2 belum dilakukan kegiatan di meja 4 yaitu
penyuluhan dan konsultasi gizi.
6. Tingkat jangkauan program (K/S) posyandu Mawar 2 adalah sebesar
100% dan telah memenuhi target.
7. Tingkat kelangsungan penimbangan (D/K) di posyandu Mawar 2
adalah sebesar 100% dan telah memenuhi target.
8. Rata-rata tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) posyandu Mawar 2
adalah sebesar 52,3% dan belum memenuhi target.
9. Tingkat kehadiran balita di posyandu Mawar 2 adalah sebesar 100%
dan telah memenuhi target meskipun ada beberapa ibu balita yang
enggan membawa bayi/balitanya ke posyandu sehingga kader harus
melakukan kunjungan rumah-kerumah (door to door).
65

10. Rata-rata tingkat keberhasilan program (N/S) posyandu Mawar 2 adalah


sebesar 52,3% dan belum memenuhi target.
11. Pada bulan Desember tahun 2022 tingkat jangkauan program (K/S)
seluruh posyandu di Kelurahan Rungkut Kidul telah memenuhi target
yaitu sebesar 100%.
12. Rata-rata tingkat kelangsungan penimbangan (D/K) di seluruh
posyandu Kelurahan Rungkut Kidul telah memenuhi target yaitu
sebesar 96%.
13. Rata-rata tingkat keberhasilan penimbangan (N/D) di seluruh
posyanndu Rungkut Kidul yaitu sebesar 60,5% dan belum memenuhi
target.
14. Rata-rata tingkat kehadiran balita (D/S) di seluruh posyandu Kelurahan
Rungkut Kidul yaitu sebesar 86% dan memenuhi target.
15. Rata-rata tingkat keberhasilan program (N/S) di seluruh posyandu
Kelurahan Rungkut Kidul adalah sebesar 52% dan belum memenuhi
target.

1.2 Saran
1. Diharapkan ada tindakan pemeriksaan ke lapangan oleh petugas
kesehatan dibantu dengan kader melakukan door to door ke rumah
balita yang tidak datang ke posyandu untuk dapat mengajak ibu datang
ke posyandu atau untuk mengetahui langsung sehingga dapat
direncanakan upaya perbaikannya.
2. Diharapkan dukungan dari pihak pemerintah desa agar lebih
mendukung masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan posyandu,
khususnya desa yang mempunyai tingkat keberhasilan penimbangan
(N/D) yang rendah.
3. Memberikan edukasi kepada ibu balita agar lebih memperhatikan berat
badan anak agar status gizi anak dapat meningkat sehingga timgkat
keberhasilan program (N/S) meningkat.
66

LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan F1/Gizi Tingkat Posyandu


67

Lampiran 2 Kuesioner Pengamatan Posyandu


68
69
70

Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan

Penyuluhan Kelompok di Dalam Gedung Penyuluhan Kelompok di Luar Gedung

Penyuluhan Perorangan di Luar Gedung


Lampiran 4 Tabel NCP Home Visit

1. Himmatul Khasanah
Nama : Ny. Lis Yuliani
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun

Assesment Intervensi Gizi Monitoring dan


Diagnosa Gizi
Data dasar Identifikasi Masalah Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Diagnosa medis : Tujuan Diet: Tujuan:
Diabetes Melitus 1. Memberikan 1. Agar pasien
Keluhan Utama : makanan sesuai dapat
Tidak Ada kebutuhan zat mengetahui
Riwayat Penyakit sekarang : gizi agar mengenai diet
Diabetes Melitus mencapai status yang dijalani
Riwayat Penyakitdahulu : gizi Normal yaitu Diet DM
Tidak ada 2. Memberikan 1500 kkal
Riwayat PenyakitKeluarga : makanan yang 2. Agar pasien
Diabetes Melitus dapat dapat
mempertahanka mengetahui

71
4. Skrining Gizi n kadar glukosa makanan yang
Antropometri (A) darah supaya dianjurkan dan
NC-3.3 mendekati yang sebaiknya
BB : 62,6 kg TB : 153,5 cm normal dihindari sesuai
IMT : 26,56 Berat badan lebih/ penyakitnya
(Kelebihan berat badan tingkat Kelebihan Berat Badan overweight berkaitan Prinsip Diet: yaitu DM
ringan ) dengan pasien suka Energi cukup Sasaran : Pasien
mengkonsumsi Protein cukupLemak Waktu : 15 menit
Klasifikasi IMTmenggunakan makanan yang di sedangKH cukup Tempat : Rumah
Kemenkes 2014 goreng dan cemilan Serat sedang pasien
manis ditandai dengan Metode :
IMT = 26,56 Syarat Diet : ceramah,diskusi dan
( Kelebihan berat Energi cukup untuk tanya jawab
badantingkat ringan) mencapai berat Alat bantu :
(Biokimia) badan normal Leafleat
dengan
Asam Urat : 6,6 mg/dl NC - 2.2 memperhitungkan Materi :
(N) Perubahan nilai factorstress dan 1. Penjelasan
GDP : 144 mg/dl Kadar GDP danGD2JPP laboratorium terkait aktifitas yaitusebesar mengenaidiet
(↑) Meningkat zat gizi berkaitan 1587,71 kkal yang dijalani
GD2JPP : 220 mg/dl dengan resistensi Protein cukup, yaitu Diet DM

72
(↑) insulin dan kelebihan sebesar15% dari 2. Anjuran asupan
Kolesterol : 183mg/dl konsumsi guladitandai kebutuhan total makanan dan
(N) dengan tingginya energi yaitu makananyang
kadar GDP dan 59,53gram dihindari untuk
GD2JPP Lemak diberikan penderita DM
GDP : 144 mg/dl 20 % dari kebutuhan
(↑) total energi yaitu
GD2JPP : 220 mg/dl 35,28gram
(↑) KH Cukup , sebesar
65% dari kebutuhan
Fisik Klinis (C) total energi yaitu
258gram
Kes : Compos Mentis Serat 25g perhari
dengan
Riwayat Gizi Sekarang(D) mengutamakan serat
Hasil Recall Pasien larut air

Energi : 105,8%(Normal) Jenis Diet :


Protein : 96,5% (Normal) NI – 5.6.2 Diet DM 1500kkal
Lemak : 145% (Lebih) Kelebihan intake Rute Pemberian :
Karbohidrat : 100,3%(Normal) Kelebihan intake lemak lemak berkaitan Oral Bentuk

73
dengan Pasien suka Makanan : Biasa
( Klasifikasi tingkat konsumsi mengkonsumsi Frekuensi : 3x
zat gizi menggunakan makanan yang makan utama 2x
DEPKES2003 ) digorengditandai makan selingan
dengan hasil Recall :
Lemak : 145%(Lebih) Perhitungan
KebutuhanZat Gizi
Riwayat Gizi Dahulu (D) (Rumus Harris
NB-1.1 Benedict)
Pasien suka mengkonsumsi Pasien suka Pengetahuan yang
makanan yang digoreng mengkonsumsimakanan kurang tentang AMB Perempuan
Pasien suka mengkonsumsi yang digoreng dan makanandan zat gizi = 655 + (9,6 x BB
cemilan manis seperti biscuit cemilan manis bekaitan dengan Ideal )
romakelapa kurangnya informasi + (1,7 x TB) – (4,7 x
Tidak ada alergi terkait makanan dan U)
gizi ditandai dengan = 655 + (9,6 x 53,5)
pasien suka +
mengkonsumsi (1,7 x 153,5) – (4,7
makanan yang x 57)
digorengdan cemilan = 655 + 513,6 +

74
manis seperti biscuit 260,95
roma kelapa – 267,9
= 1.161,65 kkal
Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang ibu


Kebutuhan Energi
rumah tangga. Aktivitas
= AMB x FA x FS
tergolong ringan seperti
= 1.161,65 x 1,3 x
memasak, mencuci dan
1,1
membersihkan rumah.
= 1.661,15 kkal

Kebutuhan Protein
= 15% x Energi
= 15% x 1.661,15
kkal
= 249,17 kkal / 4
= 62,29 gram

Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1.661,15

75
kkal
= 332,23 kkal / 9
= 36,91 gram

Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1.661,15
kkal
= 1.079,74 kkal / 4
= 269,93 gram

Kebutuhan Serat
= 25 gram

2. Himmatul Khasanah
Nama : Ny. Nur Khasanah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 tahun

76
Assesment Intervensi Gizi Monitoring dan
Diagnosa Gizi
Data dasar Identifikasi Masalah Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Tujuan Diet : Tujuan :
1. Diagnosa medis : 1. Memberikan 1. Agar pasien
Asam Urat makanan sesuai dapat
2. Keluhan Utama : kebutuhan zat gizi
Tidak Ada mengetahui
agar mencapai
3. Riwayat Penyakit mengenai diet
status gizi normal
sekarang : yang dijalani
2. Memberikan
Asam Urat yaitu Diet
makanan yang
Riwayat Penyakit Rendah Purin
dapat
dahulu :
mempertahankan
Tidak ada
kadar asam urat
Riwayat Penyakit
darah supaya
Keluarga : 2. Agar pasien
mendekati normal
Tidak ada dapat
4. Skrining Gizi mengetahui
Prinsip Diet :
Antropometri (A)
Energi cukup makanan yang
BB : 69,5 kg
NC-3.3 Protein cukup dianjurkan
TB : 157 cm

77
IMT : 28,19 Berat badan lebih/ Lemak sedang dan yg
( Kelebihan berat badan overweight KH cukup sebaiknya
tingkat berat ) Kelebihan Berat berkaitan dengan
Badan dihindari
Klasifikasi IMT pasien suka Syarat Diet :
sesuai
menggunakan Kemenkes mengkonsumsi 1. Energi cukup
penyakitnya
2014 makanan yang di untuk mencapai
yaitu Asam
goreng ditandai berat badan normal
Urat (Gout
dengan IMT = dengan
28,19 memperhitungkan
Artritis)

( Kelebihan berat factor stress dan Sasaran : Pasien


badan tingkat berat) aktifitas yaitu Waktu : 15
Biokimia (B) sebesar 1.619,7 menit
Asam Urat : 7,9 mg/dl kkal Tempat :
(↑) NC - 2.2 2. Protein cukup, Rumah pasien
Kolesterol : 191 mg/dl (N) Kadar Asam Urat Perubahan nilai sebesar 15% dari Metode :
meningkat laboratorium terkait kebutuhan total
ceramah,diskusi
zat gizi berkaitan energi yaitu 60,72
dan tanya jawab
dengan gangguan gram
Alat bantu :
metabolisme purin 3. Lemak diberikan
Leafleat
ditandai dengan 20 % dari
tingginya kadar kebutuhan total
Materi :

78
Asam urat : 7,9 energi yaitu 35,98 1. Penjelasan
mg/dl (↑) gram mengenai diet
4. KH Cukup , yang dijalani
Fisik Klinis (C) sebesar 65% dari yaitu Diet
Kes : Compos Mentis kebutuhan total
Rendah Purin
energi yaitu 263,13
Riwayat Gizi Sekarang (D) gram
2. Anjuran
Hasil Recall Pasien 5. Hindari bahan
NI – 5.6.2 asupan
Energi : 79% makanan sumber
(Defisit ringan)
Kelebihan intake
protein yang
makanan dan
lemak berkaitan makanan yang
Protein : 74,1% mempunyai
Kelebihan intake dengan Pasien suka dihindari
(Defisit ringan) kandungan purin >
lemak mengkonsumsi
Lemak : 121% 150mg/100g untuk
makanan yang
(Lebih) Jenis Diet : penderita
digoreng ditandai
Karbohidrat : 63,9% Diet Rendah Purin Asam Urat
dengan hasil Recall :
(Defisit ringan) Rute Pemberian : (Gout Artritis)
Lemak : 121%
Oral
(Lebih)
( Klasifikasi tingkat Bentuk Makanan :
konsumsi zat gizi Biasa
menggunakan DEPKES Frekuensi : 3x makan
2003 ) utama 2x makan

79
selingan
Perhitungan
NB-1.1
Riwayat Gizi Dahulu (D) Kebutuhan Zat Gizi
Pengetahuan yang
1. Pasien suka (Rumus Harris
Pasien suka kurang tentang
mengkonsumsi makanan Benedict)
mengkonsumsi makanan dan zat gizi
yang digoreng  AMB Perempuan
makanan yang bekaitan dengan
2. Tidak ada alergi = 655 + (9,6 x BB
digoreng kurangnya informasi
Ideal ) + (1,7 x TB)
terkait makanan dan
Sosial Ekonomi – (4,7 x U)
gizi ditandai dengan
Pasien adalah seorang ibu = 655 + (9,6 x 57) +
pasien suka
rumah tangga. Aktivitas (1,7 x 157) – (4,7 x
mengkonsumsi
tergolong ringan seperti 60)
makanan yang
memasak, mencuci dan = 655 + 547,2 +
digoreng
membersihkan rumah. 266,9 – 282
= 1.187,1 kkal

 Kebutuhan
Energi
= AMB x FA x FS
= 1.187,1 x 1,3 x
1,1

80
= 1.697,55 kkal

 Kebutuhan
Protein
= 15% x Energi
= 15% x 1.697,55
kkal
= 254,63 kkal / 4
= 63,65 gram

 Kebutuhan
Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1.697,55
kkal
= 339,51 kkal / 9
= 37,72 gram
 Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1.697,55

81
kkal
= 1.103,4 kkal / 4
= 275,85 gram

3. Intan Maulinasari
NCP (Nutrition Care Procces)
Nama : Ny. Ninik Hartini
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 tahun
Assesment Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan
Data Dasar Identifikasi Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi

82
Masalah
Diagnosa medis :
Hipertensi Tujuan Diet: Tujuan:
Keluhan Utama : Membantu Agar pasien dapat
Pusing, bahu bagian menghilangkan retensi mengetahui diet yang
kanan dan kiri berat garam/air dalam dijalani yaitu diet
Riwayat Penyakit jaringan tubuh Rendah Garam I
sekarang : Menurunkan tekanan Agar pasien dapat
Hipertensi & asam darah pada pasien mengetahui makanan
lambung hipertensi yang dianjurkan dan
Riwayat Penyakit yang sebaiknya
dahulu : Prinsip Diet: dihindari sesuai
Tidak ada Rendah garam penyakitnya yaitu
Riwayat Penyakit (pembatasan natrium) hipertensi
Keluarga :
Tidak ada Syarat Diet: Sasaran: Pasien
1. Energi cukup Waktu: 15 menit
4. Skrining Gizi untuk mencapai Tempat: Rumah pasien
Antropometri (A) berat badan Metode: ceramah,
BB : 93 kg normal dengan diskusi, dan tanya
TB : 155 cm memperhitungkan jawab

83
IMT : 38,8 kg/m2 faktor stress dan Alat bantu: Leaflet
( Obesitas ) Kelebihan berat NC-3.3 aktifitas yaitu Meteri:
Klasifikasi IMT badan Berat badan lebih/ sebesar 1.670,38 Penjelasan mengenai
menggunakan overweight berkaitan kkal diet yang dijalani yaitu
Kemenkes 2014 dengan pasien suka 2. Protein cukup Diet Rendah Garam I
mengkonsumsi sebesar 15% dari Anjuran asupan
makanan yang di kebutuhan total makanan dan
goreng ditandai energi yaitu 62,64 minuman yang
dengan IMT = 26,56 gram dihindari untuk
(obesitas) 3. Lemak diberikan penderita hipertensi
20% dari
Biokimia (B) NC - 2.2 kebutuhan total
Asam Urat : 6,7 mg/dl Perubahan nilai energi yaitu 37,12
(N) Kadar kolesterol laboratorium terkait gram
Kolesterol : 225 mg/dl meningkat zat gizi berkaitan 4. KH Cukup ,
(↑) dengan sebesar 65% dari
ketidaknormalan kebutuhantotal
kadar lemak ditandai energi yaitu 271
dengan tingginya gram
kadar kolesterol : 5. Natrium dibatasi
225 mg/dl (↑) 200-400 mg Na

84
NC - 2.2 Jenis Diet :
Fisik Klinis (C) Perubahan nilai Diet Rendah Garam I
Kes : Compos Mentis Tekanan darah tinggi laboratorium terkait (200-400 mg Na)
TD: 155/95 mmHg (↑) zat gizi berkaitan
dengan Rute Pemberian : Oral
ketidaknormalan Bentuk Makanan :
kadar lemak ditandai Biasa
dengan tingginya Frekuensi : 3x makan
tekanan darah : utama 2x makan
155/95 mg/dl (↑) selingan

Perhitungan
Riwayat Gizi Sekarang KebutuhanZat Gizi
(D) NI – 2.2 (Rumus Harris
Hasil Recall Pasien Kelebihan intake Benedict)
makanan dan
Energi : 134,6% (lebih) Kelebihan intake minuman oral AMB Perempuan
Protein : 125,5 % energi, protein, dan berkaitan dengan = 655 + (9,6 x BB
(lebih) lemak kurangnya Ideal )
Lemak : 147,1% (lebih) pengetahuan pasien + (1,7 x TB) – (4,7 x

85
Karbohidrat : 71,7% terhadap kebutuhan U)
(defisit sedang) makanan dan = 655 + (9,6 x 49,5) +
minuman yang (1,7 x 155) – (4,7 x 48)
( Klasifikasi tingkat ditandai dengan hasil = 655 + 475,2 + 263,5
konsumsi zat gizi Recall : – 225,6
menggunakan DEPKES Energi : 134,6% = 1.168,1 kkal
2003 ) (lebih)
Protein : 125,5 %
(lebih) Kebutuhan Energi
Lemak : 147,1% = AMB x FA x FS
(lebih) = 1.168,1 x 1,3 x 1,1
= 1.670,38 kkal
NI – 5.8.1
Kekurangan intake Kebutuhan Protein
karbohidrat berkaitan = 15% x Energi
Kekurangan intake dengan pemilihan = 15% x 1.670,38
karbohidrat bahan makanan yang kkal
tidak tepat ditandai = 250,56 kkal / 4
dengan Karbohidrat = 62,64 gram
71,7% (defisit

86
sedang) Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
NB-1.1 = 20% x 1.670,38
Pengetahuan yang kkal
kurang tentang = 334,08 kkal / 9
Riwayat Gizi Dahulu
makanan dan zat gizi = 37,12 gram
(D)
bekaitan dengan
Pasien suka Pasien suka
kurangnya informasi Kebutuhan KH
mengkonsumsimakanan mengkonsumsi
terkait makanan dan = 65 % x Energi
yang digoreng makanan yang
gizi ditandai dengan = 65 % x 1.670,38
Pasien suka digoreng
pasien suka kkal
mengkonsumsi buah
mengkonsumsi = 1.085,75 kkal / 4
yang manis seperti
makanan yang = 271 gram
semangka
digoreng
Tidak ada alergi
Kebutuhan Natrium
Porsi makan 2-
= 200-400 gram
3kali/hari

Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari

87
bekerja sebagai penjual
es. Aktivitas tergolong
ringan seperti memasak,
mencuci, membersihkan
rumah dan
mengantarkan jualan ke
tempat pabrik-pabrik.
Pasien tinggal bersama
dengan suami dan 2
orang anak.

4. Intan Maulinasari
NCP (Nutrition Care Proses)

Nama : Ny. Tuti Ningsih

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 tahun

88
Assesment Intervensi Gizi Monitoring dan
Diagnosa Gizi
Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Diagnosa medis :
Hipotensi + Asam Lambung Tujuan Diet: Tujuan:
Keluhan Utama : 1. Memberikan 1. Agar pasien
Pusing, sering lelah, mual, makanan yang dapat
sulit menelan, sakit perut adekuat mengetahui diet
bagian atas atau dada 2. Tidak merangsang, yang dijalani
Riwayat Penyakit dapat mengurangi yaitu Diet
sekarang : pengeluaran cairan Lambung III
Hipotensi dan asam lambung dan dapat 2. Agar pasien
lambung menetralkan dapat
Riwayat Penyakitdahulu : kelebihan asam mengetahui
Tidak ada lambung makanan yang
Riwayat PenyakitKeluarga 3. Menurunkan resiko dianjurkan dan
: aspirasi akibat yang sebaiknya
Tidak ada masuknya makanan dihindari sesuai
ke dalam saluran penyakitnya
4. Skrining Gizi pernafasan yaitu hipotensi
Antropometri (A) 4. Mencegah dan dan asam
BB : 46,5 kg mengoreksi lambung

89
TB : 150 cm defisiensi zat gizi
IMT : 20,9 kg/m2 dan cairan Sasaran: Pasien
( Normal ) 5. Mengistirahatkan Waktu: 15 menit
Klasifikasi IMT saluran cerna, Tempat: Rumah
menggunakan Kemenkes mengurangi resiko pasien
2014 pendarahan ulang Metode: ceramah,
diskusi, dan tanya
Biokimia (B) Syarat Diet: jawab
Tidak ada 1. Energi sesuai Alat bantu: Leaflet
Fisik Klinis (C) kebutuhan normal Meteri:
Kes : Compos Mentis NC - 2.2 dengan Penjelasan
TD: 80/50 mmHg (↓) Tekanan darah rendah Perubahan nilai memperhitungkan mengenai diet yang
laboratorium terkait faktor stress dan dijalani yaitu Diet
zat gizi berkaitan aktifitas yaitu Lambung III
dengan sebesar kkal Anjuran asupan
ketidaknormalan 2. Protein cukup makanan dan
kadar lemak ditandai sebesar 15% dari minuman yang
dengan rendahnya kebutuhan total dihindari untuk
tekanan darah : energi yaitu gram penderita hipotensi
80/50 mg/dl (↓) 3. Lemak diberikan dan asam lambung
20% dari kebutuhan

90
Riwayat Gizi Sekarang(D) total energi yaitu
Hasil Recall Pasien NI – 5.6.2 gram
4. KH Cukup , sebesar
Energi : 97,9% (normal) Kelebihan intake 65% dari
Protein : 100,5% (normal) Lemak lebih lemak berkaitan kebutuhantotal
Lemak : 173,6% (lebih) Karbohidrat defisit dengan kurangnya energi yaitu gram
Karbohidrat : 73,7% (defisit sedang pengetahuan pasien 5. Makanan mudah
sedang) terhadap kebutuhan dicerna, porsi kecil,
( Klasifikasi tingkat makanan yang dan sering
konsumsi zat gizi ditandai dengan hasil 6. Rendah serat
menggunakan DEPKES Recall :
2003 ) Lemak : 173,6% Jenis Diet :
(lebih) Diet Lambung III

NI – 5.8.1 Rute Pemberian : Oral


Kekurangan intake Bentuk Makanan :
karbohidrat berkaitan Lunak
dengan pemilihan Frekuensi : 3x makan
bahan makanan yang utama 2x makan
tidak tepat ditandai selingan
dengan Karbohidrat

91
Riwayat Gizi Dahulu (D) 73,7% (defisit Perhitungan
sedang) KebutuhanZat Gizi
Pasien suka mengkonsumsi Pasien suka (Rumus Harris
gorengan mengkonsumsi Benedict)
Pasien suka mengkonsumsi gorengan, makanan NB-1.1
makanan yang manis yang manis, dan porsi Pengetahuan yang AMB Perempuan
Tidak ada alergi makan tidak teratur kurang tentang = 655 + (9,6 x BB Ideal
Porsi makan tidak teratur makanan dan zat gizi )
bekaitan dengan + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
kurangnya informasi = 655 + (9,6 x 46,5) +
terkait makanan dan (1,7 x 150) – (4,7 x 58)
gizi ditandai dengan = 655 + 446,4 + 255
pasien suka – 272,6
mengkonsumsi = 1.083,8 kkal
gorengan, makanan
yang manis, dan
porsi makan tidak Kebutuhan Energi
teratur = AMB x FA x FS
Sosial Ekonomi = 1.083,8 x 1,3 x 1,1
Pasien merupakan seorang = 1.549,83 kkal

92
ibu rumah tangga. Aktivitas
Kebutuhan Protein
tergolong ringan seperti
= 15% x Energi
memasak, membersihkan
= 15% x 1.549,83 kkal
rumah, dan menjaga cucu.
= 232,48 kkal / 4
Pasien tinggal bersama
= 58,12 gram
dengan anaknya. Suami
pasien sudah meninggal

Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1.549,83 kkal
= 309,97 kkal / 9
= 34,44 gram

Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1.549,83 kkal
= 1.007,39 kkal / 4
= 251,85 gram

93
5. Khozainatul Ismi
Nama : Ny. Nisful Laili M.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 37 tahun

Intervensi Gizi
Assesment
Monitoring
Diagnosa Gizi
Identifikasi dan Evaluasi
Data dasar Terapi diet Terapi edukasi
Masalah
Tujuan Diet : Tujuan :
1. Diagnosa Medis : 1. Mencapai dan 1. Meningkatkan
- mempertahankan status pemahaman pasien
2. Keluhan Utama : gizi sesuai dengan umur, tentang diet yang
- gender dan kebutuhan fisik diberikan

94
3. Riwayat Penyakit 2. Mencapai IMT normal 2. Dapat menjalankan diet
sekarang : yaitu 18-25 kg/m2 dengan baik sesuai
Asam lambung yang telah disampaikan
Asam lambung 3. Mengurangi asupan energi
sehingga tercapai
Riwayat Penyakit penurunan berat badan Sasaran : Pasien
dahulu : Waktu : 15 menit
sebanyak ½ - 1 kg/minggu
- Tempat : Rumah pasien
Syarat Diet : Metode : Ceramah, diskusi
Riwayat Penyakit
- Energi rendah, ditujukan dan tanya jawab
Keluarga :
Diabetes Melitus untuk menurunkan berat Alat bantu : Leaflet
NC-3.3 badan, pengurangan Materi :
4. Skrining Gizi Berat badan lebih (P) dilakukan secara bertahap 1. Tujuan pemberian
disebabkan oleh asupan dengan mempertimbangkan
Antropometri (A) diet
makanan berlemak yang kebiasaan makan dari segi
BB : 82 kg kualitas maupun kuantitas. 2. Jumlah makanan
berlebihan (E) ditandai
TB : 160 cm Obesitas Untuk menurunkan berat disesuaikan dengan
dengan pasien suka
IMT : 32,03 kg/m2 mengonsumsi makanan badan sebanyak ½ - 1 kebutuhan
(Obesitas) dengan IMT pasien 32,03 kg/minggu, asupan energi 3. Makanan yang
kg/m2 (S) dikurangi sebanyak 500- diperbolehkan dan
1000 kkal/hari dari yang tidak
GDA tinggi NC - 2.2 kebutuhan normal.
diperbolehkan
Biokimia (B) - Protein sedikit lebih tinggi
Perubahan nilai
HB : 14,1 (N) yaitu 1-1,5 gr/kgBB/hari
laboratorium terkait zat atau 15-20% dari
GDA : 160 mg/dl ()
gizi disebabkan oleh kebutuhan energi total
Albumin : Negatif (N)
ketidaknormalan kadar - Lemak diberikan 20-25%
gula ditandai dengan dari kebutuhan energi total.
tingginya GDA (gula darah Usahakan sumber lemak
acak) berasal dari makanan yang
mengandung lemak tidak

95
Fisik Klinis (C) jenuh ganda yang kadarnya
Kes : CM (N) tinggi
- Karbohidrat sedikit lebih
rendah yaitu 55-65% dari
Asupan lemak NI -5.6.1 kebutuhan energi total.
Riwayat Gizi Sekarang (D) kurang dari Kekurangan intake lemak Gunakan lebih banyak
Hasil Recall Pasien kebutuhan disebabkan oleh asupan sumber karbohidrat
Energi : 95,06% makan kurang dari kompleks untuk memberi
(Normal) rasa kenyang dan
kebutuhan ditandai dengan
Protein : 90,99% mencegah konstipasi.
(Normal) hasil recall lemak dibawah
Sebagai alternatif, bisa
Lemak : 87,07% (Defisit anjuran
digunakan gula buatan
tingkat ringan) sebagai pengganti gula
KH : 109,24% (Normal) sederhana.
(Klasifikasi tingkat - Serat dianjurkan 25-30
konsumsi zat gizi gr/hari, terutama serat larut
menggunakan DEPKES air
2003) - Vitamin dan mineral cukup
NB-1.1
sesuai kebutuhan
Riwayat Gizi Dahulu (D) Pasien suka Pengetahuan yang kurang - Dianjurkan untuk 3x
1. Pasien suka mengonsumsi tentang makanan dan zat makan utama dan 2-3x
mengkonsumsi gorengan gizi berkaitan dengan makan selingan
gorengan, kurangnya informasi - Cairan cukup, yaitu 8-10
terkait makanan dan gizi gelas sehari
biskuit.
2. Suka makan ditandai dengan pasien
Preskripsi Diet :
buah dan sayur. suka mengkonsumsi
Jenis Diet : Diet energi rendah
3. Pola makan gorengan
Bentuk Makanan : Biasa
pasien sehari 3 Rute : Oral
kali makanan Frekuensi : 3 kali makanan

96
utama dan utama dan 2 kali selingan
selingan 1 kali.
4. Pasien tidak Perhitungan Kebutuhan Zat
memiliki alergi. Gizi
(Rumus Harris Benedict)
Sosial Ekonomi BEE
Pasien adalah seorang = 655 + (9,6 x BB Ideal) + (1,7
iburumah tangga. x TB) – (4,7 x U)
Aktivitas tergolong = 655 + (9,6 x 54) + (1,7 x 160)
ringan seperti memasak, – (4,7 x 37)
mencuci dan = 655 + 518,4 + 272 – 173,9
membersihkan rumah. = 1271,5 kkal
Pasien sedang hamil
anak kedua dengan umur TEE
kehamilan 18 minggu. = BEE x FA x FS
= 1271,5 x 1,2 x 1,1
= 1678,38 – 500 kkal
= 1178,38 kkal

Protein
= 15% x 1178,38 kkal
= 176,75 / 4
= 44,18 gram

Lemak
= 25% x 1178,38 kkal
= 294,59 / 9

97
= 32,73 gram

KH
= 55% x 1178,38 kkal
= 648,10 / 4
= 162,02 gram

6. Khozainatul Ismi
Nama : Ny. Rochmani
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 65 tahun

Assesment Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring


dan
Data dasar Identifikasi Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Masalah
Tujuan Diet : Tujuan :
1. Diagnosa Medis : - Membantu menghilangkan 1. Meningkatkan
Hipertensi + diabetes Hipertensi + retensi garam atau air dalam pemahaman pasien
melitus diabetes melitus jaringan tubuh tentang diet yang

98
2. Keluhan Utama : - Menurunkan tekanan darah diberikan
Sakit kepala, nyeri di Sakit kepala, nyeri 2. Dapat menjalankan diet
bagian pundak di bagian pundak Syarat Diet : dengan baik sesuai
3. Riwayat Penyakit - Energi sesuai kebutuhan yang telah disampaikan
sekarang : normal dengan
memperhitungkan factor Sasaran : Pasien
Diabetes melitus,
aktivitas dan factor stress Waktu : 15 menit
hipertensi
serta umur
Tempat : Rumah pasien
- Protein 10-15% dari
Riwayat Penyakit Metode : Ceramah, diskusi
kebutuhan energi total
dahulu : dan tanya jawab
Katarak - Lemak 20-25% dari
Katarak
kebutuhan energi total Alat bantu : Leaflet
- Karbohidrat 60-70% dari Materi :
Riwayat Penyakit
kebutuhan energi total 1. Tujuan pemberian
Keluarga :
- Natrium 600-800 mg Na diet
-
4. Skrining Gizi 2. Jumlah makanan
Preskripsi Diet :
Antropometri (A) disesuaikan dengan
- Jenis Diet : Rendah garam
BB : 44 kg II (600-800 mg Na) kebutuhan
TB : 151,5 cm - Bentuk Makanan : Lunak 3. Makanan yang
IMT : 19,3 kg/m2 (tim atau bubur) diperbolehkan dan
(Normal) - Rute Makanan : Oral yang tidak
- Frekuensi Makanan : 3 kali diperbolehkan
Biokimia (B) makanan utama dan 2 kali
- makanan selingan.
- Pada pengolahan boleh
NC - 2.2 menggunakan ¼ sdt garam
Fisik Klinis (C)
dapur (2 gr), dan dihindari
Kes : CM (N) Perubahan nilai bahan makanan tinggi
Tekanan darah : 185/90 natrium
Tekanan darah laboratorium terkait zat gizi
mmHg ()

99
tinggi berkaitan dengan Perhitungan Kebutuhan Zat
ketidaknormalan kadar Gizi
(Rumus Harris Benedict)
lemak ditandai dengan
BEE
tingginya tekanan darah : = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB)
185/90 mg/dl – (4,7 x U)
Riwayat Gizi Sekarang (D)
= 655 + (9,6 x 44) + (1,7 x
Hasil Recall Pasien
Asupan protein dan 151,5) – (4,7 x 65)
Energi : 101,25% (Normal)
Protein : 187,76% lemak lebih dari = 655 + 422,4 + 257,55 – 305,5
(Lebih) kebutuhan = 1029,45 kkal
NI -5.7.2
Lemak : 168,56%
Kelebihan intake protein
(Lebih) Asupan karbohidrat TEE
KH : 48,65% (Defisit berat) disebabkan oleh asupan
kurang dari = BEE x FA x FS
(Klasifikasi tingkat makan lebih dari
kebutuhan = 1029,45 x 1,2 x 1,2
konsumsi zat gizi kebutuhan ditandai dengan
= 1678,38
menggunakan DEPKES hasil recall protein
2003) = 1482,4 kkal
melebihi anjuran
Protein
NI -5.6.2 = 15% x 1482,4 kkal
Kelebihan intake lemak = 222,36 / 4
disebabkan oleh asupan = 55,6 gram
makan lebih dari
kebutuhan ditandai dengan Lemak
hasil recall lemak melebihi = 25% x 1482,4 kkal
anjuran = 370,6 / 9
= 41,17 gram
NI -5.8.1

100
Kekurangan intake KH
karbohidrat disebabkan = 60% x 1482,4 kkal
oleh asupan makan kurang = 889,4 / 4
dari kebutuhan ditandai = 222,36 gram
dengan hasil recall
karbohidrat melebihi
Riwayat Gizi Dahulu (D) anjuran
1. Pasien sering
mengkonsumsi Sering NB-1.1
daging ayam, ati mengkonsumsi Pengetahuan yang kurang
ayam. daging ayam, ati tentang makanan dan zat
2. Pola makan pasien ayam gizi berkaitan dengan
sehari 3 kali kurangnya informasi
makanan utama dan terkait makanan dan gizi
selingan 1 kali. ditandai dengan pasien
3. Pasien tidak sering mengkonsumsi
memiliki alergi. daging dan ati ayam

Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu
rumah tangga. Aktivitas
tergolong ringan seperti
memasak, mencuci dan
membersihkan rumah.
Pasien berjualan rujak di

101
depan rumahnya.

7. M.Wildzan Y.P
Nama : Ny. Ti
Umur : 61
Jenis Kelamin : Perempuan

Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan


Diagnosis Gizi Evaluasi
Identifikasi
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah

1. Diagnosis Medis : Tujuan Diet : Tujuan :


Kolestrol 1. Memberikan makanan 1. Agar pasien dapat
sesuai kebutuhan zat gizi mengetahui mengenai
2. Keluhan Utama : untuk mempertahankan status diet yang dijalani
Merasa pusing, gizi normal yaitu Diet rendah lemak
Capek-capek, dan Diet rendah garam 3
lemes 2. Memberikan makanan yang 2. Agar pasien dapat

102
dapat menurunkan kadar mengetahui makanan yang
kolestrol dianjurkan dan yg
3. Riwayat penyakit sebaiknya dihindari
sekarang: 3.Memberikan makaana yang sesuai penyakitnya
Kolestrol dapat menurunkan tekanan yaitu kolestrol dan hipertensi
darah supaya mendekati normal
Riwayat Penyakit Sasaran : Pasien
dahulu: Prinsip diet : Waktu : 15 menit
Tidak ada Energi cukup Tempat : Rumah pasien
Protein cukup Metode :
Lemak rendah ceramah,diskusi dan
4. Skrining Gizi:
KH cukup tanya jawab
A. Antropometri (A) Natrium rendah Alat bantu : Leafleat
Materi:
BB = 49,50
Syarat Diet :
TB = 152 1. Penjelasan mengenai
1. Energi cukup untuk
IMT = diet yang dijalani
mempertahankan berat badan
normal dengan yaitu Diet rendah lemak dan
= = 21,42 Diet rendah garam 3
memperhitungkan factor
(Berat badan normal)
stress dan aktifitas yaitu
sebesar 1575,71 kkal 2. Anjuran asupan makanan
B. Biokomia (B) dan makanan yang
2. Protein cukup, sebesar dihindari untuk penderita
15% dari kebutuhan kolestrol dan hipertensi
 Kolestrol : 376
total energi yaitu
mg/dL (↑)
59,08gram
C. Fisik Klinis (C)
3.Lemak diberikan
 Keadaan umum : 20 % dari kebutuhan
Normal total energi yaitu 35,01
 Tensi : 155/90 NI 5.4 gram

103
mmHg (↑) Hipertensi (↑) Penurunan kebutuhan zat
gizi khusus (Natrium) 4. KH Cukup , sebesar
berkaitan dengan kondisi 65% dari kebutuhan
pasien mengalami total energi yaitu 256,05
hipertensi ditandai dengan gram
Riwayat gizi sekarang (D) tekanan darah 155/90
mmHg 5. Natrium 1000mg perhari
Hasil recall pasien
Jenis diet:
Energi : 89% (Defisit Diet rendah lemak
ringan) NI 5.6.2 Diet rendah garam 3
Protein: 119% (Normal) Kelebihan Kelebihan intake lemak
Lemak : 148% (Lebih) berkaitan dengan lemak Rute Pemberian : Oral
lemak
Karbohidrat: 63% (Defisit lebih tinggi dibandingkan Bentuk Makanan : Biasa
berat) dengan kebutuhan standar Frekuensi : 3x makan
ditandani dengan hasil utama 2x makan selingan
recall lemak 148% (Lebih)
Riwayat gizi dahulu (D)
(Rumus Harris Benedict)
1. Pasien suka
mengkonsumsi
makanan yang NB 1.3  AMB Perempuan
Suka makan = 655 + (9,6 x BB Ideal )
digoreng gorengan Belum siap untuk
2. Suka makan sate melakukan diet berkaitan + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
3. Memiliki alergi susu dengan kurangnya = 655 + (9,6 x 49,5) +
dan makanan pedas kemauan untuk (1,7 x 152) – (4,7 x 61)
4. Tidak suka sayur memperbaiki pola makan = 655 + 475,2 + 258,4
ditandai dengan pasien – 286,7
suka konsumsi gorengan = 1.101,9 kkal

Sosial ekonomi

104
 Kebutuhan Energi
Pasien adalah seorang ibu = AMB x FA x FS
rumah tangga. Aktivitas = 1.101,9 x 1,3 x 1,1
tergolong ringan seperti = 1575,71 kkal
memasak, mencuci dan
membersihkan rumah.
 Kebutuhan Protein
= 15% x Energi
= 15% x 1575,71 kkal
= 236,35 kkal / 4
= 59,08 gram

 Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1575,71 kkal
= 315,14 kkal / 9
= 35,01 gram

 Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1575,71 kkal
= 1024,21 kkal / 4
= 256,05 gram

 Kebutuhan natrium 1000


mg

105
8. M.Wildzan Y.P
Nama : Ny. Sm
Umur : 52
Jenis Kelamin : Perempuan
Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan
Identifikasi Diagnosis Gizi Evaluasi
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
Tujuan Diet : Tujuan :
1. Diagnosis Medis : 1. Memberikan makanan
Hipertensi sesuai kebutuhan zat gizi 1. Agar pasien dapat
2. Keluhan Utama : untuk mempertahankan mengetahui
Merasa pusing, Capek- status gizi normal mengenai
2. Memberikan makanan diet yang dijalani
capek,
yaitu Diet rendah
Muntah, penglihatan yang dapat menurunkan
garam 3
kabur, tidak nafsu kadar hipertensi
2. Agar pasien dapat
makan 3. Memberikan makanan mengetahui makanan

106
yang dapat menurunkan yang dianjurkan dan
3. Riwayat penyakit tekanan darah supaya yang
sekarang: mendekati normal sebaiknya dihindari
Hipertensi sesuai penyakitnya
yaitu hipertensi
Riwayat Penyakit Prinsip diet :
Energi cukup Sasaran : Pasien
dahulu:
Protein cukup Waktu : 15 menit
Maag, Vertigo
Lemak cukup Tempat : Rumah pasien
KH cukup Metode :
Skrining Gizi: Natrium rendah ceramah,diskusi dan
B. Antropometri (A)
tanya jawab
BB = 54 Alat bantu : Leafleat
TB = 158 Materi:
IMT = Syarat Diet :
1. Energi cukup untuk
1. Penjelasan mengenai
= = 21,68 mempertahankan berat
diet yang dijalani
(Berat badan normal) badan yaitu Diet rendah garam
normal dengan 3
B. Biokomia (B) memperhitungkan factor 2. Anjuran asupan makanan
Tidak Ada stress dan aktifitas yaitu dan makanan yang
sebesar 1712,5 kkal dihindari untuk penderita
D. Fisik Klinis (C) 2. Protein cukup, sebesar hipertensi
15% dari kebutuhan
 Keadaan umum :
NI 5.4 total energi yaitu
Normal Penurunan kebutuhan zat 64,2 gram
 Hipertensi : 160/90 gizi khusus (Natrium)
mmHg(↑) berkaitan dengan kondisi
Hipertensi (↑) 3. Lemak diberikan
pasien mengalami
20 % dari kebutuhan
hipertensi ditandai dengan
total energi yaitu 38,05
tekanan darah 160/90

107
Riwayat gizi sekarang mmHg gram
(D)
4. KH Cukup , sebesar
Hasil recall pasien 65% dari kebutuhan
5. total energi yaitu 278,28
NI 2.1
Energi : 48,1% (Defisit 6. gram
Kekurangan intake
berat) Kelebihan makanan dan minuman oral
Protein: 64,4% (Defisit asupan lemak berkaitan dengan nafsu 7. Natrium 1000mg perhari
berat) makan pasien menurun
Lemak : 82,7% (Defisit ditandai dengan hasil Jenis diet:
ringan) Recall Diet rendah garam 3
Karbohidrat: 36% Energi : 48,18% (Defisit
(Defisit berat) berat) Protein: 64,4% Rute Pemberian : Oral
(Defisit berat) Lemak : Bentuk Makanan : Biasa
82,7% (Defisit ringan) Frekuensi : 3x makan
KH : 36% (Defisit utama 2x makan selingan
Riwayat gizi berat)
dahulu(D)
(Rumus Harris Benedict)
1. Pasien suka
mengkonsumsi
 AMB Perempuan
sayur sawi dan
= 655 + (9,6 x BB)
bayam
+ (1,7 x TB) – (4,7 x U)
2. Memiliki alergi
= 655 + (9,6 x 54) +
telur dan udang
(1,7 x 158) – (4,7 x 52)
= 655 + 518,4 + 268,6
Sosial ekonomi
– 244,4
= 1.197,6kkal
Pasien adalah seorang

108
ibu  Kebutuhan Energi
rumah tangga. = AMB x FA x FS
Aktivitas = 1.197,6 x 1,3 x 1,1
tergolong ringan = 1712,5 kkal
seperti
memasak, mencuci,  Kebutuhan Protein
membersihkan rumah = 15% x Energi
dan berjualan di depan = 15% x 1712,5 kkal
rumah = 256,8 kkal / 4
= 64,2 gram

 Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1712,5 kkal
= 342,5 kkal / 9
= 38,05 gram

 Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1712,5 kkal
= 1113,1 kkal / 4
= 278,28 gram
 Kebutuhan natrium 1000
mg/hari

109
9. M.Taufiqur R.
Nama : Ny. Nur Mahilla
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 54 tahun

Assesment
Intervensi Gizi Monitoring dan
Diagnosa Gizi
Data dasar Identifikasi Masalah Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Diagnosa medis : A. TUJUAN A. Tujuan
DIET
Demam 1. Agar pasien
Keluhan Utama : - Mencapai dapat
status gizi mengetahui
Batuk, pilek, pusing & panas sesuai mengenai diet
Riwayat Penyakit sekarang : dengan usia yang dijalani
yaitu Diet
Demam - Mencapai Energi Rendah
IMT normal II 1500 kkal

110
Riwayat Penyakit dahulu : yaitu 18,5- 2. Agar pasien
22,9 dapat
Vertigo
mengetahui
Riwayat PenyakitKeluarga : - - Mengurangi makanan yang
4. Skrining Gizi asupan dianjurkan dan
NC-3.3 energi yang sebaiknya
Antropometri (A) khususnya dihindari sesuai
BB = 53 kg Berat badan lebih/ lemak kebutuhan gizi
TB = 149 cm Kelebihan berat badan sehingga nya
overweight berkaitan tercapai berat
IMT = = = 23,42 kg/m2
dengan pasien suka badan ideal B. Sasaran : Pasien
( Kelebihan berat badan
mengkonsumsi C. Waktu : 15
tingkat ringan ) menit
makanan yang di D. Tempat : Rumah
B. SYARAT
Klasifikasi IMT pasien
goreng dan suka DIET
Menggunakan Kemenkes 2014
nyemil ditandai - Energi E. Metode :
Biokimia (B) : - dengan IMT = 23,42 ( sesuai ceramah,diskusi
kebutuhan dan tanya jawab
Fisik Klinis (C) : Kelebihan berat badan pasien F. Alat bantu :
Kes : Compos Mentis tingkat ringan ) sebesar Leafleat
1541,33 G. Materi :
Suhu : 38,2°c Kkal 1. Penjelasan
mengenai diet
- Protein yang dijalani
Riwayat Gizi Sekarang(D) NI – 5.6.2 diberikan yaitu Diet
Hasil Recall pasien: 1,5 gr/kg Energi Rendah
Kelebihan intake BB dari II 1500 kkal
Lemak 217% (Lebih) lemak berkaitan kebutuhan 2. Anjuran asupan
Energi : 106% (Normal)
KH : 81% (Defisit dengan Pasien suka energi makanan dan
Protein : 98% (Normal)
ringan) mengkonsumsi sebesar makanan yang
Lemak : 217% (Lebih)

111
KH : 81% (Defisit ringan) makanan yang 57,79 g dihindari untuk
digoreng ditandai (20%) pasien
(Klasifikasi tingkat dengan hasil Recall :
konsumsi zat gizi Lemak : 217% (Lebih) - Lemak 20
menggunakan DEPKES % dari
2003 ) NI – 5.8.1 kebutuhan
energi total
Kekurangan intake sebesar
karbohidrat ditandai 34,25 g
dengan hasil recall :
- Karbohidrat
KH: 81% (defisit 65 % dari
ringan) kebutuhan
energi total
sebesar
250,46 g
Riwayat Gizi Dahulu (D) NB-1.1 - Serat
 Pasien suka mengkonsumsi dianjurkan
makanan yang digoreng Pengetahuan yang 25 gr/hari
atau diolah menggunakan kurang tentang terutama
minyak Pasien suka makanan dan zat gizi serat larut
bekaitan dengan
 Pasien suka mengonsumsi mengkonsumsi makanan air
kurangnya informasi
makanan manis yang digoreng dan terkait makanan dan Jenis Diet :
 Pasien tidak suka makan cemilan manis gizi ditandai dengan Diet Energi
nasi karena beranggapan
pasien suka Rendah 1500 kkal
mengonsumsi nasi dapat
mengkonsumsi Rute Pemberian
menyebabkan gemuk
makanan yang : Oral
 Tidak ada alergi digoreng, cemilan Bentuk
pasien tidak suka manis Makanan : Biasa
mengonsumsi nasi Frekuensi : 3x

112
karena beranggapan . NB-1.2 makan
dapat menyebabkan utama 2x makan
Kepercayaan yang selingan
gemuk
salah mengenai
makanan dan gizi Perhitungan
ditandai dengan Kebutuhan
kepercayaan pasien Zat Gizi
yang menganggap (Rumus Harris
mengonsumsi nasi Benedict)
dapat menyebabkan
gemuk AMB
Sosial Ekonomi Perempuan
Pasien adalah seorang ibu = 655 + (9,6 x BB
rumah tangga. Aktivitas Ideal ) + (1,7 x
tergolong ringan seperti TB) – (4,7 x U)
memasak, mencuci dan = 655 + (9,6 x
membersihkan rumah. 44,1) + (1,7 x
149) – (4,7 x 54)
= 655 + 423,36 +
253,3 – 253,8
= 1077,86 kkal

Kebutuhan
Energi
= AMB x Faktor
Aktivitas x Faktor
Stress
= 1077,86 x 1,3 x
1,1
= 1541,33 kkal

113
Kebutuhan
Protein
= 15% x Energi
= 15% x 1541,33
kkal
= 231,19 kkal / 4
= 57,79 gram

Kebutuhan
Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1541,33
kkal
= 308,26 kkal / 9
= 34,25 gram

Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1541,33
kkal
= 1001,86 kkal / 4

= 250,46 gram

Kebutuhan
Serat
= 25 gram

114
10. M.Taufiqur R.
Nama : Ny. Surati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun

Assesment
Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan
Data dasar Identifikasi Masalah Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Diagnosis Medis : A. TUJUAN DIET a. Tujuan

-  Memberikan 1. Agar pasien


makanan sesuai dapat
Keluhan Utama : kebutuhan zat mengetahui
gizi agar mengenai
- diet yang
mencapai status
Riwayat Penyakit Sekarang : -

115
gizi normal dijalani yaitu
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Memberikan Diet DM TP
- makanan yang 1500
A. Anthropometri (A) dapat 2. Agar pasien
mempertahanka dapat
BB = 50 kg n kadar glukosa mengetahui
TB = 152 cm darah supaya makanan
mendekati yang
IMT = = = 21,6 kg/m2
normal. dianjurkan
(normal ) dan yang
B. PRINSIP DIET sebaiknya
Klasifikasi IMT : dihindari
menggunakan Energi cukup sesuai
Kemenkes 2014 Protein lebih kebutuhan
Lemak cukup gizi nya
KH cukup b. Sasaran :
NC - 2.2 Pasien
B. Pemeriksaan Biokimia (B) C. SYARAT DIET c. Waktu : 15
Perubahan nilai menit
Asam Urat : 5,2 mg/dl (N) Kadar GDP dan GD2JPP 1. Energi diberikan
laboratorium terkait d. Tempat :
GDP : 144 mg/dl (↑) meningkat sesuai kebutuhan
zat Rumah pasien
GD2JPP : 167 mg/dl (↑) pasien sebesar
gizi berkaitan dengan e. Metode :
Kolesterol : 164 mg/dl (N) 1590 kkal
resistensi insulin dan ceramah,diskusi
2. Protein cukup, dan tanya jawab
C. Pemeriksaan Fisik/Clinis kelebihan konsumsi
- sebesar 15% dari f. Alat bantu :
(C) gula
kebutuhan yaitu Leafleat
ditandai dengan
59,62 g g. Materi :
a. Fisik : - tingginya kadar GDP
3. total energi 1. Penjelasan
dan GD2JPP
b. Klinis :- yaituLemak 20 % mengenai diet
dari kebutuhan yang dijalani
GDP : 144 mg/dl (↑)
energi total yaitu Diet DM
GD2JPP : 167 mg/dl

116
(↑) sebesar 35,3 g TP 1500
4. Karbohidrat 2. Anjuran
diberikan 65% asupan makanan
dari kebutuhan dan makanan
D. Riwayat Gizi (D) NI – 5.7.1 energi total yang dihindari
Kekurangan intake sebesar 258,37 g untuk pasien
Riwayat Gizi sekarang penderita DM
protein ditandai
Hasil Recall pasien: dengan hasil recall Jenis Diet :
Protein 65% (defisit
Protein : 51% Diet DM 1500kkal
Energi : 90% (normal) berat)
Protein : 65% (defisit berat) Rute Pemberian :
Lemak : 113% (normal) Oral
KH : 91% (normal) Bentuk Makanan :
Biasa
(Klasifikasi tingkat Frekuensi : 3x
konsumsi zat gizi makan
menggunakan DEPKES utama 2x makan
2003 ) selingan

Riwayat Gizi Dahulu Perhitungan


Kebutuhan
 Pasien suka mengkonsumsi Pasien suka NB-1.1 Zat Gizi
makanan yang digoreng mengkonsumsi makanan (Rumus Harris
atau diolah menggunakan yang digoreng dan pasien Pengetahuan yang Benedict)
minyak kurang suka kurang tentang
 Pasien lebih suka makanan dan zat gizi AMB Perempuan
mengonsumsi daging dan = 655 + (9,6 x BB
mengonsumsi lauk tahu bekaitan dengan
ikan ikanan kurangnya informasi Ideal ) + (1,7 x TB) –
dan tempe daripada daging
atau ikan ikanan terkait makanan dan (4,7 x U)
gizi ditandai dengan = 655 + (9,6 x 46,8)
 Pasien memiliki alergi pasien suka + (1,7 x 152) – (4,7 x

117
kerang dan udang mengkonsumsi 64)
makanan yang = 655 + 449,28 +
digoreng, 258,4 – 300,8
E. Sosial Ekonomi = 1111,88 kkal

 Pasien adalah seorang ibu Kebutuhan Energi


rumah tangga. Aktivitas = AMB x Faktor
tergolong ringan seperti Aktivitas x Faktor
memasak, mencuci dan Stress
membersihkan rumah. = 1111,88 x 1,3 x 1,1
= 1590 kkal

Kebutuhan Protein
= 15% x Energi
= 15% x 1590 kkal
= 238,5 kkal / 4
= 59,62 gram

Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1590 kkal
= 318 kkal / 9
= 35,3 gram

Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1590 kkal
= 1033,5 kkal / 4

= 258,37 gram

118
11. Nadia Salsabila
Nama : Ny. Surati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 66 tahun
Anamnesa Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan
Evaluasi
Data Dasar Identitas Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1. Diagnosis Medis : Tujuan Diet : Konseling Gizi :
 Mempertahankan kadar a. Diet : Diet
Diabetes Mellitus glukosa darah supaya Diabetes
Tipe 2 mendekati normal, Melitus Tipe II
dengan
menyeimbangkan b. Sasaran : Ny.
2. Keluhan Utama : asupan makanan Surati dan
 - dengan insulin keluarga
(endogeous atau

119
3. Riwayat Penyakit exogenous), Dengan c. Tempat :
Sekarang : obat penurun glukosa Rumah pasien
Diabetes Mellitus oral dan aktivitas fisik
Tipe 2  Mempertahankan dan d. Waktu :
Dahulu : Diabetes mencapai kadar lipida 15 menit
Mellitus Tipe 2 serum normal
 Menghindari terjadinya e. Tujuan :
4. Skrining Gizi komplikasi akut. - Mengetahui
Antropometri:  Membantu apa itu Diet
menurunkan tekanan Diabetes Melitus
BB = 51 kg darah pada pasien DM Tipe II
TB = 148 cm tipe II - Mengetahui
tujuan pemberian
Prinsip dan Syarat Diet : Diet Diabetes
(Normal) 1. Energi cukup untuk Melitus Tipe II
mencapai dan - Menjelaskan
mempertahankan berat makanan yang
5. Biokimia : badan normal. Kebutuhan dianjurkan dan
energi ditentukan dengan tidak dianjurkan
GDP = 144 (↑) memperhitungkan dalam pemberian
GD2JPP = 167 (↑) kebutuhan untuk Diet Diabetes
Kolesterol = 164 (N) metabolisme basal sebesar Melitus Tipe II
25 - 30 kkal/kg BB normal,
(NC-2.2) ditambah kenutuhan untuk f. Metode :
Kadar GDP dan Perubahan nilai Konseling,
aktifitas fisik dan keadaan
GD2JPP laboratorium terkait zat diskusi, tanya
khusus.
meningkat gizi khusus disebabkan jawab
2. Kebutuhan Protein

120
oleh adanya penyakit normal/cukup yaitu 10-
6. Klinis : diabetes melitus 15% dari kebutuhan energi h. Media :
- KU : CM ditandai dengan total Leaflet Diet
meningkatnya kadar 3. Kebutuhan lemak sedang Diabetes
7. Riwayat Gizi GDP, dan GD2JPP. yaitu 20-25% dari Melitus Tipe II
Hasil recall: kebutuhan energi total dan buku foto
- E: 39,2% (defisit 4. Kebutuhan Karbohidrat makanan
berat) adalah sisa dari kebutuhan i. Materi :
- P: 32% (defisit energi total 55-70% - Menjelaskan
berat) 5. Penggunaan gula murni tentang Diet
- L: 62% (defisit dalam minuman dan Diabetes
berat) (NI-2.1) makanan tidak Melitus Tipe II
- KH: 32,6% (defisit Tingkat Kekurangan intake diperbolehkan kecuali - Menjelaskan
berat) konsumsi makanan berkaitan jumlahnya sedikit senagai tujuan
 Kebiasaan makan energi, protein, dengan kurangnya bumbu. pemberian Diet
pasien 1-2x lemak, dan pengetahuan terhadap 6. Penggunaan gula Diabetes
sehari dgn porsi karbohidrat kecukupan makanan alternatif dalam jumlah Melitus Tipe II
nasi 60 gr. defisit berat dan minuman oral terbatas. Gula alternatif - Menjelaskan
 Pasien tidak suka yang ditandai dengan adalah bahan pemanis sumber
nyemil dan hasil recall energi, selain sakarosa. Ada dua makanan yang
makanan manis Pasien makan protein, lemak, dan jenis gula alternatif yaitu dianjurkan dan
 Pasien jarang hanya 1-2x karbohidrat yang yang bergizi dan yang tidak tidak
mengkonsumsi sehari tergolong defisit berat bergizi. Gula alternatif dianjurkan
lauk hewani bergizi adalah fruktosa, dalam
gula alkohol berupa pemberian
sorbitol, manitol, dan makanan Diet
silitol, sedangkan gula Diabetes

121
alternatif tak bergizi adalah Melitus Tipe II
8. Riwayat penyakit aspartam dan sakarin.
Keluarga Penggunaan gula alternatif
hendaknya dalam jumlah
Riwayat DM Tipe 2 terbatas. Fruktosa dalam
dari keluarga jumlah 20% dari kebutuhan
energi total dapat
9. Sosial Ekonomi meningkatkan kolesterol
 Pasien dan LDL, sedangkan gula
merupakan ibu alkohol dalam jumlah
rumah tangga berlebihan mempunyai
 Kegiatan sehari- pengaruh laksatif.
hari pasien hanya 7. Asupan serat dianjurkan
beres-beres 25 g/han dengan
rumah, cuci, mengutamakan serat larut
memasak air yang terdapat di dalam
 Suka jalan-jalan sayur dan buah. Menu
 Jarang olahraga seimbang rata-rata
memenuhi kebutuhan serat
sehari.
8. Pasien DM dengan
tekanan darah tinggi
adupan garam harus
dikurangi
9. Cukup vitamin dan
mineral

122
Preskripsi Diet :
a. Memberikan
makanan dalam bentuk
Makanan Biasa.
b. Porsi makan yang
diberikan kecil dan
sering.
c. Cara pemberian makan
melalui Oral.
d. Frekuensi makan yang
diberikan terdiri dari 3x
makan utama dan 2x
makan selingan.
e. Kebutuhan energi dan
zat gizi sesuai
perhitungan Harris
Benedict dengan total
kebutuhan :
- Energi :1411,8 kkal
- Protein : 52,94 gr
- Lemak :39,21 gr
- Karbohidrat : 211,77 gr

123
12. Nadia Salsabila
NCP / PAGT
(Nutrition Care Process / Proses Asuhan Gizi Terstandar)
Nama : Ny. Lilik
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Anamnesa Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan
Evaluasi
Data Dasar Identitas Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1. Diagnosis Medis : Tujuan Diet : Konseling Gizi :
Asam Urat a. Diet : Diet
- Mencapai dan Rendah Purin
menurunkan status
2. Keluhan Utama :
gizi optimal serta b. Sasaran : Ny.
- nyeri pada bagian menurunkan kadar Lilik
tumit seperti asam urat dalam
ditusuk – tusuk darah dan urine c. Tempat :
- pusing Rumah Pasien
Prinsip dan Syarat Diet : d. Waktu :
3. Riwayat Penyakit a. Energi sesuai

124
Sekarang : dengan kebutuhan 15 menit
Gout b. Protein cukup, yaitu
Dahulu : 1-1,2 gr/kg BB atau e. Tujuan :
10-15% kebutuhan - Mengetahui
Asam Urat Tinggi
energi total apa itu Diet
(pemeriksaan c. Lemak rendah yaitu Rendah Purin
terdahulu) 20% dari kebutuhan - Mengetahui
energi total makanan
Skrining Gizi d. Karbohidrat 60% yang boleh
a. Antropometri: dari kebutuhan dan tidak
energi total boleh
(NC-3.3) e. Natrium dibatasi dimakan/
BB = 65 kg
Berat badan lebih atau 1100mg Na dibatasi
TB = 153 cm f. Vitamin dan
overweight, hal ini
mineral cukup
dikarenakan adanya sesuai kebutuhan f. Metode :
(Overweight) pola makan yang salah g. Cairan disesuaikan Konseling,
seperti mengkonsumsi dengan urine yang diskusi, tanya
keluar setiap hari. jawab
Overweight / makan yang tinggi
berat badan akan KH dan lemak, Rata asupan cairan
Biokimia : b. Media : Leaflet
lebih yang dianjurkan 2-
Asam Urat : 4,7 (N) ditandai dengan hasil Diet Rendah
2,5 liter/hari
GDP : 76 (N) IMT di atas batas h. Menghindari bahan Purin, buku
GD2JPP = 101 (N) normal makanan yang foto makanan
Kolesterol = 166 (N) mempunyai
kandungan purin c. Materi :
>150 mg/100gr - Menjelaskan
Klinis : tentang Diet
- KU : CM Rendah Purin
Preskripsi Diet :
Riwayat Gizi a. Memberikan - Menjelaskan

125
Hasil recall: makanan dalam sumber
- E: 27,5% (defisit bentuk makanan makanan yang
berat) biasa dianjurkan dan
b. Frekuensi makan tidak
- P: 21,3% (defisit
yang diberikan 3x dianjurkan
berat) makanan utama dalam
(NI-2.1)
- L: 48,7% (defisit Kekurangan intake dan 2x selingan pemberian
berat) makanan dan minuman c. Cara pemberian makanan Diet
- KH: 21% (defisit makan oral Rendah Purin
oral berkaitan dengan
berat) Tingkat d. Makanan yang
kondisi pasien yang diberikan mudah
 Kebiasaan makan konsumsi mengeluh pusing cerna dan tidak
pasien 1-2x energi, protein, ditandai dengan asupan merangsang
sehari lemak, dan energi, protein, lemak, e. Kebutuhan energi
 Pasien tidak suka karbohidrat dan karbohidrat yang dan zat gizi sesuai
nyemil dan defisit berat defisit berat perhitungan Harris
makanan manis Benedict dengan
total kebutuhan :
 Pasien suka
- Energi: 2090,4 kkal
menkonsumsi
makanan yg - Protein: 78,39 g
digoreng. Seperti
- Lemak: 58 g
tahu dan tempe
goreng. - KH: 313,56 g
 Pasien tidak
menyukai daging (NB-1.1)
sapi dan ikan laut Pengetahuan yang
kurang dikaitkan
Riwayat penyakit Keluarga : - Kebiasaan dengan makanan dan
pasien jarang zat gizi disebabkan
Sosial Ekonomi mengkonsumsi oleh kurangnya

126
 Pasien protein (daging informasi/informasi
merupakan ibu sapi dan ikan yang tidak benar
rumah tangga laut) ditandai dengan pasien
 Kegiatan sehari- tidak suka daging sapi
hari pasien dan ikan laut dan suka
berjualan makanan yang
makanan di digoreng
pondok, beres-
beres rumah,
cuci, memasak
 Jarang olahraga

127
13. Nahdya Tri A.
NCP / PAGT
(Nutrition Care Process / Proses Asuhan Gizi Terstandar)

Nama Pasien : Ny. TH


Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 Tahun

Anamnesa Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan


Evaluasi
Data Dasar Identitas Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1. Diagnosa Medis 1. Jenis diet Tujuan:
Diet jantung IV 1. Agar pasien
Jantung
dapat
2. Keluhan Utama 2. Prinsip diet
Energi cukup, memahami
Lutut Linu
protein cukup, lemak tentang diet
3. Riwayat Penyakit
cukup, karbohidrat yang
Sekarang :
cukup diberikan
Jantung
yaitu diet
Riwayat Penyakit
3. Tujuan diet jantung IV
Dahulu :
a. Memberikan
Diagnosa Jantung
asupan makanan

128
Sejak 2018 sesuai kebutuhan
Meningkatk
zat gizi agar
an
mencapai status
pemahaman
gizi normal
pasien
Riwayat Penyakit
khususnya
Keluarga: b. Memberikan
makanan
- makanan sesuai
yang boleh
dengan pedoman
dikonsumsi
4. Skrining Gizi
gizi seimbang dan
dan yang
Antropometri (A) NC-3.3
isi piringku.
Berat badan lebih harus
BB = 68,8 kg
atau overweight
TB = 155 cm dihindari
yang berkaitan 4. Syarat diet
IMT =
dengan pasien suka  Energi diberikan
= 28,6 kg/m2 mengkonsumsi
Berat badan Sasaran:
(Berat badan lebih / makanaan yang sesuai kebutuhan
lebih / Pasien
overweight) digoreng ditandai
overweight pasien yakni
dengan hasil IMT Waktu :
yang melebihi batas 1.685,4 kkal
15 menit
normal yakni 28,6  Protein diberikan
kg/m2 (>25 kg/m2) Tempat :
0,8 g/kg dari BBI
Biokimia (B) Rumah pasien
LDL : 137 mg/dl  Lemak diberikan
NC 2.2
20% dari Metode :
(N) Perubahan nilai Cerama, diskusi
Kadar GDP
GDP : 161 mg/dl laboratorium terkait kebutuhan total dan tanya jawab
dan GD2JPP

129
() meningkat zat gizi khusus  Karbohidrat
Alat Bantu :
GD2JPP : 254 mg/dl berkaitan dengan
diberikan 70% dari Leaflet
tingginya kadar
() GDP (161 mg/dL) kebutuhan total
Materi :
dan GD2JPP (254  Makanan tidak 1. Penjelasan
Fisik Klinis (C) mg/dL) yang
merangsang diet yang
melebihi batas
KU : Compos Mentis pencernaan dijalani
normal
TD : 132/86 mmHg yaitu diet
5. Bentuk makanan
jantung VI
Makanan biasa
2. Bentuk
Riwayat Gizi Sekarang bentuk
NI-5.7.2 6. Rute makanan
(D) Kelebihan Intake Oral makanan
Hasil recall : protein disebabkan yang boleh
karena asupan 7. Frekuensi
E =1.673,1(99 %) Kelebihan dikonsumsi
makanan yang lebih makanan
(normal) protein
dari kebutuhan  3 dan yang
P = 59,1(134%) Kali makan
ditandai dengan
(lebih) utama harus
hasil recall protein
L = 44,4 (118%) yang melebihi  2 kali makan
selingan dihindari
(normal) anjuran
KH = 269,2 (91%) pasien
(normal)
3. Pedoman
( Klasifikasi tingkat gizi
konsumsi zat gizi seimbang
menggunakan
dan isi

130
DEPKES 2003 )
piringku.
suka NB-1.5
Riwayat Gizi Dahulu mengkonsum Kekeliruan pola
(D) si makanan makan disebabkan
Pasien suka yang karena pengetahuan
digoreng yang kurang
mengkonsumsi
seperti tahu ditandai dengan
makanan yang
isi, tempe kebiasaan makan
digoreng
tepung, dll. yang salah yaitu
suka makanan yang
Sosial Ekonomi digoreng seperti
Pasien merupakan tahu isi, tempe
seorang ibu rumah tepung dll.
tangga. Aktivitas
tergolong ringan
seperti mencuci,
memasak,
membersihkan rumah
dan mengasuh
cucunya

131
14. Nahdya Tri A

NUTRITION CARE PROCESS


Nama Pasien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 Tahun
Anamnesa Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan
Evaluasi
Data Dasar Identitas Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1. Diagnosa Medis 1. Jenis diet Tujuan:
Diet Rendah Garam 1. Agar pasien
Hipertensi
III dapat
2. Keluhan Utama
memahami
Mual + pusing + 2. Prinsip diet
Energi cukup, tentang diet
kesemutan
protein cukup, lemak yang diberikan
cukup, karbohidrat yaitu diet
3. Riwayat Penyakit
cukup rendah garam
Sekarang :
III
Hipertenai dan
3. Tujuan diet 2. Meningkatkan
lambung a. Memberikan
pemahaman
asupan makanan
pasien
sesuai kebutuhan
khususnya

132
zat gizi agar makanan yang
Riwayat Penyakit
mencapai status boleh
Dahulu :
gizi normal dikonsumsi
Hipertensi Sejak
dan yang harus
2020
b. Memberikan dihindari
makanan sesuai
dengan pedoman Sasaran:
Riwayat Penyakit Pasien
gizi seimbang dan
Keluarga:
isi piringku. Waktu :
Hipertensi 15 menit
4. Syarat diet
4. Skrining Gizi  Energi diberikan Tempat :
Rumah pasien
Antropometri (A) sesuai kebutuhan
BB = 52,3 kg pasien yakni Metode :
TB = 148 cm Cerama, diskusi
IMT = 2.112,5 kkal dan tanya jawab
= 23,8 kg/m2  Protein diberikan
(normal) Alat Bantu :
10%
Leaflet
Biokimia (B)  Lemak diberikan
- Materi :
20% dari
1. Penjelasan
Fisik Klinis (C) kebutuhan total
mengenai diet
KU : Compos Mentis energi
NI-5.4 yang dijalani

133
(N) Penurunan  Karbohidrat yaitu diet
Tekanan kebutuhan zat gizi
TD : 140/90 mmHg darah diatas diberikan 70% dari rendah garam
khusus (natrium)
() normal berkaitan dengan kebutuhan total III
kondisi pasien yang energi 2. Bentuk bentuk
mengalami
hipertinsi ditandai  Natrium 1000 makanan yang
dengan tekanan mg/hari boleh
Riwayat Gizi Sekarang darah 140/90
mmHg. dikonsumsi
(D) dan yang harus
b. Bentuk
Hasil recall : dihindari
NI-2.1 makanan
E : 1.492,1 (85%) Kekurangan intake Makanan biasa pasien
(defisit)
Asupan makanan dan 3. Pedoman gizi
P : 42,9 (98%)
energi, minuman oral
(normal) c. Rute makanan seimbang dan
lemak, dan berkaitan dengan
L : 27,8 (72%) Oral
KH defisit kebiasaan makan isi piringku.
(defisit)
KH : 267,3 (88%) kurang tepat
ditandai dengan d. Frekuensi
(defisit)
hasil recall yang makanan
tergolong defisit :  3 Kali makan
E : 1.492,1 (85%) utama
(defisit ringan)  2 kali makan
P : 42,9 (98%) selingan
(normal)
L : 27,8 (72%)
(defisit sedang)
KH : 267,3 (88%)
(defisit ringan)

134
NB-1.1
Suka Pengetahuan yang
Riwayat Gizi Dahulu kurang tentang
(D) mengkonsum
si telur ayam makanan dan zat gizi
1. Pola makan pasien dan makanan berkaitan dengan
sehari 2 kali yang gurih kurangnya informasi
makanan utaman seperti kripik terkait makanan dan
dan 2 kali selingan
zat gizi ditandai
2. Pasien sering
mengkonsumsi dengan pasien suka
telur ayam mengkonsumsi telur
3. Pasien suka ayam dan makanan
makanan yang yang gurih seperti
gurih seperti kripik kripik
4. Pasien tidak suka
olahraga

Sosial Ekonomi
Pasien merupakan
seorang asisten rumah
tangga

15. Shafira Indriyani

135
NCP (Nutrition Care Process)

Nama : Ny. Eka Novianti


Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 tahun

Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan


Diagnosis Gizi Evaluasi
Identitas
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1. Diagnosis Medis : Tujuan Diet : Konseling Gizi
Obesitas  Mencapai dan :
mempertahankan a. Diet :
2. Keluhan Utama : status gizi sesuai Diet Energi
- dengan umur, gender, Rendah
3. Riwayat Penyakit
dan kebutuhan fisik
Sekarang : b. Sasaran :
 Mencapai IMT normal
Obesitas Tn.Su dan
yaitu 18 – 25 kg/m²
 Mengurangi asupan keluarga
4. Skrining Gizi
Antropometri: energi, sehingga
tercapai penurunan c. Tempat :
BB = 84 kg berat badan ½ - 1 poli gizi
TB= 158 cm kg/minggu.
d. Waktu :
Overweight / (NC-3.3) Prinsip dan Syarat Diet  30 menit

136
(Overweight) berat badan Berat badan lebih :
lebih atau Overweight 1. Energi rendah,
disebabkan frekuensi ditujukan untuk Tujuan :
5. Biokimia : makan pasien - Mengetahui
menurunkan berat
Hb: 9,8 g/dl berlebih, pasien apa itu Diet
sering mengonsumsi badan. Pengurangan
dilakukan secara Energi
6. Klinis makanan manis dan
gorengan, lalu pasien bertahap dengan Rendah
Kes = CM - Mengetahui
jarang berolahraga mempertimbangkan
TD = 120/80 mmHg ditandai dengan IMT tujuan
kebiasaan makan.
(N) 33,74 kg/m2 pemberian
Dari segi kualitas
(Obesitas) Diet Energi
maupun
7. Riwayat Gizi kuantitas.untuk Rendah
Hasil recall: menurukan berat - Menjelaskan
- E: 125% (lebih) makanan yang
badan sebanyak ½ - 1
- P: 170% (lebih) dianjurkan dan
kg/minggu, asupan
- L: 112% (normal) tidak
energi dikurangi
- KH: 129% (lebih) (NI-2.2)
Asupan energi, sebanyak 500 – 100 dianjurkan
Kelebihan intake
protein, dan kkal/hari dari dalam
makanan dan
KH lebih kebutuhan normal. pemberian
 Nafsu makan minuman oral
Perhitungan energi Diet Energi
baik disebabkan frekuensi
normal dilakukan Rendah
 Pasien senang makan pasien
berdasarkan berat
mengkonsumsi berlebih ditandai Metode :
badan ideal, dengan
sayuran, dengan Asupan Konsultasi,
memperhitungkan
makanan manis energi, protein, diskusi, tanya
Faktor aktivitas dan

137
dan goreng- lemak dan KH faktor stress. jawab
gorengan berlebih 2. Kebutuhan Protein
 Makan 3×/hari sedikit lebih tinggi Media :
 Tidak suka olah yaitu 1 – Leaflet Diet
raga. 1,5/kgBB/hari atau 15 Energi Rendah
 Belum pernah – 20% dari kebutuhan dan daftar bahan
konsultasi gizi energi total makanan
3. Kebutuhan lemak pengukur, food
diberikan yaitu 20- model
8. Riwayat penyakit 25% dari kebutuhan
Keluarga energi total Materi :
- 4. Kebutuhan - Menjelaskan
Karbohidrat sedikit tentang Diet
9. Sosial Ekonomi lebih rendah, yaitu Energi
Pasien hanya seorang 55-65% dari Rendah
ibu rumah tangga yang kebutuhan energi - Menjelaskan
sehari-harinya total. Gunakan lebih tujuan
mengurus anak yang banyak sumber pemberian
berumur 1 tahun. karbohidrat kompleks Diet Energi
untuk memberi rasa Rendah
kenyang dan - Menjelaskan
mencegah konstipasi. sumber
Sebagai alternatif, makanan
bisa digunakan gula yang
buatan sebagai dianjurkan

138
pengganti gula dan tidak
sederhana dianjurkan
5. serat dianjurkan 25 - dalam
30 gr/hari pemberian
6. Vitamin dan mineral makanan
cukup sesuai dengan Diet Energi
kebutuhan. Rendah
7. dianjurkan untuk 3x
makan utama dan 2 –
3x makan selingan.
8. Cairan cukup, yaitu
8-10 gelas sehari

Preskripsi Diet :
a. Memberikan makanan
dalam bentuk Makanan
Biasa.
b. Porsi makan yang
diberikan kecil dan
sering.
c. Cara pemberian makan
melalui Oral.
d. Frekuensi makan yang
diberikan terdiri dari 3x
makan utama dan 2x

139
makan selingan.
e. Kebutuhan energi dan
zat gizi sesuai
perhitungan Harris
Benedict dengan total
kebutuhan :
- Energi : 1.164,6 kkal
- Protein : 43,67 gr
- Lemak : 32,35 gr
- Karbohidrat : 160,13 gr

16. Shafira Indriyani


NCP (Nutrition Care Process)

140
Nama : Ny. Sulala
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 tahun

Assesment Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring


dan Evaluasi

Data dasar Identifikasi Terapi diet Terapi edukasi


Masalah
Tujuan Diet : Konseling Gizi :
1. Diagnosa Medis :  Mempertahankan kadar a. Diet : Diet Diabetes
Diabetes melitus dan diabetes melitus dan glukosa darah supaya Melitus
hipertensi hipertensi mendekati normal, dengan
menyeimbangkan adupan b. Sasaran : Ny. Sulala
2. Keluhan Utama :
asupan makanan dengan
Pegal linu, kesemutan, Pegal linu,
insulin (endogeous atau c. Tempat : rumah pasien
dan sakit kepala kesemutan, dan
sakit kepala exogenous), Dengan obat
3. Riwayat Penyakit penurun glukosq oral dan d. Waktu :
sekarang : aktivitas fisik 30 menit
Diabetes melitus dan  Mempertahankan dan
hipertensi mencapai kadar lipida e. Tujuan :
serum normal - Mengetahui apa itu Diet
4. Skrining Gizi (NC-3.3)  Menghindari terjadinya Diabetes Melitus
Antropometri (A) Overweight / berat Berat badan lebih atau - Mengetahui tujuan
komplikasi akut.
BB : 80 kg badan lebih Overweight disebabkan pemberian Diet Diabetes
 Membantu menurunkan
TB : 154 cm frekuensi makan pasien

141
IMT : 33,74 kg/m2 berlebih, pasien sering tekanan darah pada pasien Melitus
(Overweight) mengonsumsi makanan DM tipe II - Menjelaskan makanan
manis dan gorengan, lalu yang dianjurkan dan tidak
pasien jarang berolahraga
Prinsip dan Syarat Diet : dianjurkan dalam
ditandai dengan IMT 33,74
kg/m2 (Obesitas) 1. Energi cukup untuk pemberian Diet Diabetes
5. Biokimia (B) mencapai dan Melitus
UA : 5,3 mg/dl (N) mempertahankan berat
badan normal. Kebutuhan f. Metode : Konsultasi,
GDP : 189 mg/dl (↑)
energi ditentukan dengan diskusi, tanya jawab
GD2PP : 200 mg/dl (↑)
Chol : 181 mg/dl (N) memperhitungkan
kebutuhan untuk g. Media : Leaflet Diet
Tekanan darah metabolisme basal sebesar Diabetes Melitus dan
6. Fisik Klinis (C)
tinggi 25 - 30 kkal/kg BB normal, daftar bahan makanan
Kes : CM (N)
Tekanan darah : 185/90 ditambah kenutuhan untuk pengukur, food model
mmHg () aktifitas fisik dan keadaan
khusus. h. Materi :
7. Riwayat Gizi Sekarang 2. Kebutuhan Protein - Menjelaskan tentang
(D) normal/cukup yaitu 10-15% Diet Diabetes Melitus
Hasil Recall Pasien dari kebutuhan energi total - Menjelaskan tujuan
Energi : 102% (normal) 3. Kebutuhan lemak sedang pemberian Diet Diabetes
Protein : 111% (normal) yaitu 20-25% dari Melitus
Lemak : 102% (normal) kebutuhan energi total - Menjelaskan sumber
KH : 111% (normal) makanan yang
4. Kebutuhan Karbohidrat
(Klasifikasi tingkat
adalah sisa dari kebutuhan dianjurkan dan tidak
konsumsi zat gizi
menggunakan DEPKES energi total 55-70% dianjurkan dalam
2003) 5. Penggunaan gula murni pemberian makanan Diet
dalam minuman dan Diabetes Melitus

142
8. Riwayat Gizi Dahulu makanan tidak
(D) diperbolehkan kecuali
 Pasien sering jumlahnya sedikit senagai
mengkonsumsi NB-1.1 bumbu.
daging ayam, ati Pengetahuan yang kurang 6. Penggunaan gula alternatif
Sering
ayam, makanan asin tentang makanan dan zat dalam jumlah terbatas. Gula
mengkonsumsi
dan gurih. gizi berkaitan dengan alternatif adalah bahan
daging ayam, ati
 Pola makan pasien kurangnya informasi pemanis selain sakarosa.
ayam, makanan asin
sehari 3 kali terkait makanan dan gizi Ada dua jenis gula alternatif
dan gurih
makanan utama dan ditandai dengan pasien yaitu yang bergizi dan yang
selingan 1 kali. sering mengkonsumsi tidak bergizi. Gula alternatif
 Pasien jarang daging, ati ayam, makanan bergizi adalah fruktosa, gula
berolahraga asin dan gurih alkohol berupa sorbitol,
 Pasien tidak manitol, dan silitol,
memiliki alergi. sedangkan gula alternatif tak
bergizi adalah aspartam dan
9. Sosial Ekonomi sakarin. Penggunaan gula
Pasien adalah seorang ibu alternatif hendaknya dalam
rumah tangga. Aktivitas jumlah terbatas. Fruktosa
dalam jumlah 20% dari
tergolong ringan seperti
kebutuhan energi total dapat
memasak, mencuci dan meningkatkan kolesterol dan
membersihkan rumah. LDL, sedangkan gula
alkohol dalam jumlah
berlebihan mempunyai
pengaruh laksatif.
7. Asupan serat dianjurkan 25

143
g/han dengan
mengutamakan serat larut
air yang terdapat di dalam
sayur dan buah. Menu
seimbang rata-rata
memenuhi kebutuhan serat
sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan
darah tinggi adupan garam
harus dikurangi
9. Cukup vitamin dan mineral

Preskripsi Diet :
a. Memberikan makanan
dalam bentuk Makanan
Biasa.
b. Porsi makan yang diberikan
kecil dan sering.
c. Cara pemberian makan
melalui Oral.
d. Frekuensi makan yang
diberikan terdiri dari 3x
makan utama dan 2x makan
selingan.
e. Kebutuhan energi dan zat
gizi sesuai perhitungan
Harris Benedict dengan total

144
kebutuhan :
 Energi : 1.453,7 kkal
 Protein : 54,5 gr
 Lemak : 40,38 gr
 Karbohidrat : 199,8 gr

17. Ana Tasya M.S


NCP (Nutrition Care Proses)

145
Nama : Ny.Twowillah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun

Assesment Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring


dan Evaluasi
Data dasar Identifikasi Terapi diet Terapi edukasi
Masalah

1. Diagnosa medis :  Tujuan Diet :  Tujuan :


Hipertensi 1. Membantu 1. Meningkatkan
2. Keluhan Utama : menghilangkan retensi pemahaman pasien
- tentang diet yang
garam atau air dalam
3. Riwayat Penyakit diberikan yaitu Diet
jaringan tubuh
sekarang : Rendah Garam II (600-
2. Menurunkan tekanan
Hipertensi 800mg Na)
darah untuk Pasien
hipertensi 2. Dapat menjalankan diet
3. Menjaga kestabilan BB dengan baik sesuai yang
Riwayat Penyakit telah disampaikan
agar tetap normal
dahulu : 3. Agar pasien dapat
Asam Urat mengetahui makanan
 Prinsip & Syarat Diet :
Riwayat Penyakit yang dianjurkan dan yg
1. Energi yang cukup untuk

146
Keluarga : mencapai berat badan sebaiknya dihindari
- normal dengan sesuai
4. Skrining Gizi memperhitungkan factor
Antropometri (A)  Sasaran : Pasien
stress dan aktifitas yaitu
BB : 53,9 kg
sebesar 1.705,19 kkal  Waktu : 15 menit
TB : 150 cm
2. Protein 10-15% dari  Tempat : Rumah pasien
IMT : 23,95 ( Normal )
kebutuhan energi total  Metode :
yaitu sebesar 44,72 gram ceramah,diskusi dan
Klasifikasi IMT
3. Lemak 20-25% dari tanya jawab
menggunakan Kemenkes
kebutuhan energi total  Alat bantu : Leafleat
2014
yaitu sebesar 26,5 gram  Materi :
5. Biokimia (B)
4. Karbohidrat 60-70% dari
1. Penjelasan mengenai diet
-
kebutuhan energi total
yang dijalani yaitu Diet
6. Fisik Klinis (C)
yaitu sebesar 193,8 gram
Rendah Garam II (600-
TD : 169/91 mmHg (↑)
5. Natrium 600-800 mg Na
800 mg Na)
Kes : Compos Mentis
2. Anjuran asupan makanan
dan makanan yang
Tekanan darah  Jenis Diet : dihindari untuk penderita
7. Riwayat Gizi Sekarang tinggi atau
Diet Rendah Garam (600- Hipertensi
(D) hipertensi
800 mg Na)
Hasil Recall Pasien
 Rute Pemberian : Oral

147
Energi : 62,44%
 Bentuk Makanan : Biasa
(defisit berat)
 Frekuensi : 3x makan
Protein : 91%
utama 2x makan selingan
(Normal)
(NI – 2.1)  Perhitungan Kebutuhan
Lemak : 94% Kekurangan intake
Kekurangan intake Zat Gizi
(Normal) Energi dan
karbohidrat makanan dan minuman (Rumus Harris Benedict)
Karbohidrat : 43,82%
oral (energi dan  AMB Perempuan
(defisit berat)
karbohidrat) disebabkan = 655 + (9,6 x BB Ideal ) +
( Klasifikasi tingkat
kurangnya informasi (1,7 x TB) – (4,7 x U)
konsumsi zat gizi
mengenai penyakit dan diet = 655 + (9,6 x 53,9) + (1,7
menggunakan DEPKES
ditandai dengan hasil x 150) – (4,7 x 50)
2003 )
Recall : = 655 + 517,44 + 255 –
Energi : 62,44% 235
8. Riwayat Gizi Dahulu
(defisit berat) = 1.192,44 kkal
(D)
Karbohidrat : 43,82%
3. Pasien suka
(defisit berat)  Kebutuhan Energi
mengkonsumsi
= AMB x FA x FS
makanan yang
= 1.192,44 x 1,3 x 1,1
digoreng
= 1.705,19 kkal
4. Pasien suka Pasien suka NB-1.1
mengkonsumsi lauk mengkonsumsi Pengetahuan yang kurang

148
hewani yang tinggi makanan yang tentang makanan dan zat  Kebutuhan Protein
natrium seperti ikan digoreng dan lauk gizi bekaitan dengan = 15% x Energi
asin hewani yang tinggi kurangnya informasi = 15% x 1.192,44 kkal
5. Tidak ada alergi natrium terkait makanan dan gizi = 178,87 kkal / 4
ditandai dengan pasien = 44,72 gram
suka mengkonsumsi
9. Sosial Ekonomi makanan yang digoreng  Kebutuhan Lemak
Pasien adalah seorang ibu dan lauk hewani yang = 20% x Energi
rumah tangga. Aktivitas tinggi akan natrium seperti = 20% x 1.192,44 kkal
tergolong ringan seperti ikan asin = 238,49 kkal / 9
memasak, mencuci baju dan = 26,5 gram
membersihkan rumah.
 Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1.192,44 kkal
= 775,09 kkal / 4
= 193,8 gram

18. Ana Tasya M.S


NCP (Nutrition Care Proses)

149
Nama : Ny. Yeni
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 49 tahun

Assesment Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring


dan Evaluasi
Data dasar Identifikasi Terapi diet Terapi edukasi
Masalah

1. Diagnosa medis : Tujuan Diet : Tujuan :


Obesitas 1. Memberikan makanan 1. Meningkatkan
2. Keluhan Utama : sesuai kebutuhan zat gizi pemahaman pasien
- agar mencapai status gizi tentang diet yang
3. Riwayat Penyakit normal diberikan yaitu Diet
sekarang : 2. Menncapai IMT yang Energi Rendah
Obesitas normal yaitu 18 – 25 kg/m² 2. Dapat menjalankan
diet dengan baik
Prinsip & Syarat Diet : sesuai yang telah
4. Riwayat Penyakit 1. Energi rendah untuk disampaikan
dahulu : mencapai berat badan 3. Agar pasien dapat
- normal dengan mengetahui
5. Riwayat Penyakit memperhitungkan factor makanan yang

150
Keluarga : stress dan aktifitas yaitu dianjurkan dan yg
- sebesar 1.545,37 kkal sebaiknya dihindari
6. Skrining Gizi 2. Protein sedikit lebih tinggi, sesuai
Antropometri (A) yaitu 1-1,5gr/kg BB/hari Sasaran : Pasien
BB : 68,7 kg (NC-3.3) atau 15% dari kebutuhan Waktu : 15 menit
Kelebihan Berat
TB : 147 cm Badan Berat badan lebih/ total energi yaitu 57,95 Tempat : Rumah pasien
IMT : 31,7 kg/m² overweight berkaitan gram Metode : ceramah,diskusi
(Kelebihan berat badan dengan pasien suka 3. Lemak diberikan dan tanya jawab
tingkat berat atau mengkonsumsi makanan 20-25 % dari kebutuhan Alat bantu : Leafleat
Obesitas) yang di goreng dan cemilan total energi yaitu 77,26 Materi :
Klasifikasi IMT manis ditandai dengan IMT gram 1. Penjelasan mengenai
menggunakan Kemenkes = 31,7 kg/m² 4. KH sedikit lebih rendah, diet yang dijalani yaitu
2014 (Kelebihan berat badan sebesar 55-65% dari Diet Energi Rendah
tingkat berat atau Obesitas) kebutuhan total energi 2. Anjuran asupan
yaitu 251 gram makanan dan makanan
7. Biokimia (B) 5. Serat 25-30g perhari yang dihindari untuk
- dengan mengutamakan penderita Obesitas
8. Fisik Klinis (C) serat larut air
Kes : Compos Mentis 6. Vitamin dan mineral cukup
sesuai kebutuhan
9. Riwayat Gizi Sekarang (NI – 5.6.2)

151
(D) Kelebihan intake lemak Jenis Diet :
Hasil Recall Pasien berkaitan dengan Pasien Diet Energi Rendah
Energi : 96,96% suka mengkonsumsi Rute Pemberian : Oral
(Normal) makanan yang digoreng Bentuk Makanan : Biasa
Protein : 118% ditandai dengan hasil Frekuensi : 3x makan utama
(Normal) Recall : 2x makan selingan
Lemak : 135,5% Kelebihan intake Lemak : 135,5% ()
(Lebih) lemak
(NI – 5.8.1)
Karbohidrat : 81,4% Kekurangan intake Perhitungan Kebutuhan Zat
Kekurangan intake
(Defisit Ringan) karbohidrat Gizi
Karbohidrat berkaitan
( Klasifikasi tingkat (Rumus Harris Benedict)
dengan Pasien suka
konsumsi zat gizi  AMB Perempuan
pemilihan makanan yang
menggunakan DEPKES = 655 + (9,6 x BB Ideal ) +
tidak tepat ditandai dengan
2003 ) (1,7 x TB) – (4,7 x U)
hasil Recall :
= 655 + (9,6 x 42,3) + (1,7
Karbohidrat : 81,4% ()
10. Riwayat Gizi x 147) – (4,7 x 49)
Dahulu (D) = 655 + 406, 08 + 249,9 –
 Pasien suka NB-1.1 230,3
mengkonsumsi Pengetahuan yang kurang = 1.080,68 kkal
Pasien suka
makanan yang tentang makanan dan zat
mengkonsumsi
digoreng gizi bekaitan dengan

152
 Nafsu makan baik makanan yang kurangnya informasi  Kebutuhan Energi
 Pasien suka digoreng dan terkait makanan dan gizi = AMB x FA x FS
mengkonsumsi makanan yang ditandai dengan pasien = 1.080,68 x 1,3 x 1,1
makanan manis manis suka mengkonsumsi = 1.545,37 kkal
makanan yang digoreng,
 Tidak ada alergi
makanan yang manis.  Kebutuhan Protein

11. Sosial Ekonomi = 15% x Energi

Pasien adalah seorang ibu = 15% x 1.545,37 kkal

rumah tangga. Aktivitas = 231,80 kkal / 4

tergolong ringan seperti = 57,95 gram

memasak, mencuci baju dan


membersihkan rumah.  Kebutuhan Lemak
= 20% x Energi
= 20% x 1.545,37 kkal
= 309,07 kkal / 9
= 77,26 gram

 Kebutuhan KH
= 65 % x Energi
= 65 % x 1.545,37 kkal

153
= 1.004,49 kkal / 4
= 251 gram

 Kebutuhan Serat
= 25 - 30 gram

19. Adjeng Kurnia P.


NCP (Nutrition Care Proses)
Nama : Ny. Musrini
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 tahun
Anamnesa Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring

154
Identifikasi dan Evaluasi
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah

1. Diagnosa Medis 1. Tujuan Diet Konseling Gizi


Hipertensi -membantu menghilangkan a. Tujuan :
retensi garam  Mengetahui apa itu Diet
2. Keluhan Utama - menurunkan tekanan darah rendah garam
Pusing, Sering pada pasien hipertensi  Mengetahui apa itu Diet
Lelah, Punggung mencapai tekanan darah rendah garam
dan Lutut Nyeri normal  Mengetahui bahan
- memberikan asupan sesuai makanan yang di
3. Riwayat Penyakit kebutuhan pasien agar anjurkan dan yang tidak
Sekarang mencapai status gizi optimal di anjurkan untuk di
Hipertensi - memenuhi kebutuhan energi konsumsi.
dan protein yang meningkat  Mengetahui pola menu
Riwayat Penyakit makan sehari yang
Dahulu 2. Prinsip Diet benar.
- - energi sesuai kebutuhan
- protein sedang b. Sasaran : Ny. Musrini dan
Riwayat Penyakit - lemak cukup keluarga
Keluarga - karbohidrat cukup
- c. Waktu : 10-15 menit
3. Syarat Diet
NC-3.3  Energi cukup untuk d. Tempat : Rumah Pasien
4. Skrinning Gizi Berat badan lebih atau mencapai berat badan
Antropometri Status gizi lebih overweight berkaitan dengan normal dengan
e. Metode : Konsultasi,
TB : 156 cm dan dikategorikan pola makan yang salah memperhitungkan faktor

155
BB : 72 kg overweight ditandai dengan hasil IMT stress dan aktifitas yaitu diskusi dan tanya jawab
IMT : 29,62 kg/m² 29,62 kg/m² sebesar 1.631,4 kkal
( Overweight )  Protein cukup sebesar 15% f. Media : Leaflet Diet rendah
dari kebutuhan total energi garam
Klasifikasi IMT yaitu 61,17 gram
menggunakan Kemenkes  Lemak diberikan 20% dari
kebutuhan total energi g. Materi :
2014
yaitu 36,25 gram  Menjelaskan apa itu
 KH Cukup , sebesar 65% Diet rendah garam
Biokimia (B) NI-5.4 dari kebutuhantotal energi  Menjelaskan apa itu
- Penurunan kebutuhan zat yaitu 265,1 gram
hipertensi
 Natrium dibatasi 200-400
gizi spesifik natrium yang  Pedoman gizi seimbang
mg Na
Fisik/Klinis (c) TD 158/77 mmHg berhubungan dengan dan isi piringku
TD : 158/77 (↑) Hipertensi ditandai dengan  Memberikan informasi
4. Preskripsi Diet
hasil pemeriksaan fisik klinis Jenis diet : Diet rendah garam mengenai bahan
Riwayat Gizi Sekarang tekanan darah 157/90 mmHg Bentuk makanan : Biasa makanan yang di
(D) anjurkan dan yang tidak
Rute makanan : Oral
Frekuensi : di anjurkan untuk di
Hasil Recall Pasien
3x makanan utama 2x selingan konsumsi
Energi : NI-2.1
47,95 % Asupan makan Kekurangan intake makanan 5. Perhitungan Kebutuhan
(defisit berat) yang kurang dan minuman oral berkaitan
Protein : 46,59 AMB Perempuan
dikategorikan dengan sering sesak nafas = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x
% berdasarkan depkes dan pusing ditandai dengan
(defisit berat) TB) – (4,7 x U)
2003 yaitu defisit tingkat konsumsi makanan = 655 + (9,6 x 50,4) + (1,7 x
Lemak : yang rendah berdasarkan
73,93 % 156) – (4,7 x 56)
recall yaitu defisit. = 655 + 483,84 + 265,2 –
(defisit
263,2

156
sedang) = 1.140,84 kkal
Karbohidrat : 41,72 a) Energi
% = AMB x FA x FS
(defisit berat) = 1.140,84 x 1,3 x 1,1
= 1.631,4 kkal
b) Protein
Sosial Ekonomi = 15% x 1.631,4 kkal
Pasien seorang ibu rumah = 244,71 kkal / 4
tangga. Aktivitas tergolong = 61,17 gram
ringan seperti memasak, c) Lemak
mencuci dan = 20% x 1.631,4 kkal
membersihkan rumah. = 326,28 kkal / 9
Anggota Keluarga ada 6 = 36,25 gram
orang dan yang bekerja ada d) KH
2 orang = 65 % x 1.631,4 kkal
= 1.060,41 kkal / 4
= 265,1 gram

20. Adjeng Kurnia P.

NCP (Nutrition Care Proses)


Nama : Ny. Musrini
Umur : 56 tahun

157
Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan
Identifikasi Diagnosis Gizi Evaluasi
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah

1. Diagnosa Medis 1. Tujuan Diet Konseling Gizi


Hipertensi -membantu menghilangkan a. Tujuan :
retensi garam  Mengetahui apa itu
2. Keluhan Utama - menurunkan tekanan darah Diet rendah garam
Pusing, Sering pada pasien hipertensi mencapai  Mengetahui apa itu
Lelah tekanan darah normal Diet rendah garam
- memberikan asupan sesuai  Mengetahui bahan
3. Riwayat Penyakit kebutuhan pasien agar mencapai makanan yang di
Sekarang status gizi optimal anjurkan dan yang
Hipertensi - memenuhi kebutuhan energi tidak di anjurkan
dan protein yang meningkat untuk di konsumsi.
Riwayat Penyakit  Mengetahui pola
Dahulu 2. Prinsip Diet menu makan sehari
Kolesterol - energi sesuai kebutuhan yang benar.
- protein sedang
Riwayat Penyakit - lemak cukup b. Sasaran : Ny. Musrini
Keluarga - karbohidrat cukup dan keluarga
- c. Waktu : 10-15 menit
3. Syarat Diet d. Tempat : Rumah
4. Skrinning Gizi  Energi cukup untuk Pasien
Antropometri mencapai berat badan e. Metode : Konsultasi,
TB : 169 cm normal dengan diskusi dan tanya
BB : 70 kg memperhitungkan faktor jawab
IMT : 24,56 kg/m² stress dan aktifitas yaitu f. Media : Leaflet Diet
( Normal) sebesar 1.958,95 kkal rendah garam
Klasifikasi IMT  Protein cukup sebesar 15% g. Materi :
dari kebutuhan total energi

158
menggunakan Kemenkes yaitu 73,46 gram  Menjelaskan apa itu
2014  Lemak diberikan 20% dari Diet rendah garam
kebutuhan total energi yaitu  Menjelaskan apa itu
43,53 gram hipertensi
Biokimia (B)
Asam Urat : 4,0 mg/dl (N)  KH Cukup , sebesar 65%  Pedoman gizi
Kolesterol : 175 mg/dl (N) dari kebutuhantotal energi seimbang dan isi
NI-5.4 yaitu 318,32gram piringku
Penurunan kebutuhan zat
 Natrium dibatasi 200-400  Memberikan
gizi spesifik natrium yang
Fisik/Klinis (c) mg Na informasi mengenai
TD 155/90 mmHg berhubungan dengan
TD : 155/90 (↑) bahan makanan yang
(↑) Hipertensi ditandai dengan
di anjurkan dan yang
hasil pemeriksaan fisik klinis
4. Preskripsi Diet tidak di anjurkan
tekanan darah 157/90 mmHg
Jenis diet : Diet rendah garam untuk di konsumsi
Bentuk makanan : Biasa
Rute makanan : Oral
NI-2.1
Frekuensi :
Kekurangan intake makanan
Riwayat Gizi Sekarang 3x makanan utama 2x selingan
dan minuman oral berkaitan
(D) Asupan makan dengan sering sesak nafas
yang kurang dan pusing ditandai dengan
Hasil Recall Pasien dikategorikan tingkat konsumsi makanan
5. Perhitungan Kebutuhan
berdasarkan depkes yang rendah berdasarkan
Energi : AMB Perempuan
2003 yaitu defisit recall yaitu defisit.
42,80 % = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB)
(defisit berat) – (4,7 x U)
Protein : 19.46 = 655 + (9,6 x 70) + (1,7 x 169)
% – (4,7 x 52)
(defisit berat)
Lemak : = 655 + 672 + 287,3 – 244,4
25,04 %
= 1.369,9 kkal
(defisit berat)
Karbohidrat : 54,66 = 1.140,84 kkal

159
% b) Energi
(defisit berat) = AMB x FA x FS
= 1.369,9 x 1,3 x 1,1
= 1.958,95 kkal
Sosial Ekonomi b) Protein
Pasien seorang ibu rumah = 15% x 1.958,95 kkal
tangga. Aktivitas tergolong = 293,84 kkal / 4
ringan seperti memasak, = 73,46 gram
mencuci dan c) Lemak
membersihkan rumah. = 20% x 1.958,95 kkal
Anggota Keluarga ada 3 = 391,79 kkal / 9
orang dan yang bekerja ada = 43,53 gram
2 orang. d) KH
= 65 % x 1.958,95 kkal
= 1.273,31 kkal / 4
= 318,32 gram

21. Farikha Fidinillah


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Nama : Ny. MR
Jenis Kelamin : Perempuan

160
Umur : 60 tahun
Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan
Identifikasi Diagnosis Gizi Evaluasi
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi
Masalah
1) Terapi Diet Tujuan
1. Diagnosa Medis : Jenis Diet 1. Pasien mengetahui
Jantung & Hipertensi Diet Jantung IV Rendah apa itu diet Jantung
Garam IV Rendah Garam
2. Keluhan Utama : 2. Pasien mengetahui
Kedua kaki bengkak Prinsip Diet
apa yang boleh dan
Energi cukup, protein
tidak boleh
3. Riwayat Penyakit : cukup, lemak cukup,
dimakan pada
a. Sekarang : karbohidrat cukup, pasien jantung +
Jantung rendah garam hipertensi
b. Dahulu :
2) Tujuan diet Sasaran
-
1. Memberikan Pasien
c. Keluarga : makanan cukup
- sesuai kebutuhan Tempat
Rumah pasien
tanpa memberatkan
kerja jantung
2. Memberikan asupan Waktu
4. Skrining Gizi :
makanan sesuai 15 menit
a. Antropometri kebutuhan zat gizi
TB : 160 cm agar mencapai status Metode
gizi normal Konsultasi dan Tanya
BB : 82 kg jawab
3. Mencegah atau
BB koreksi = BB aktual – menghilangkan

161
odem NC-3.3 penimbunan garam Media
atau air Leaflet
= 82 – 10% Berat badan lebih atau
Kelebihan berat 4. Membantu
= 72 kg berat melebihi batas Materi
badan menurunkan tekanan
 Menjelaskan
IMT = = normal disebabkan darah
mengenai diet
= 28,13 kg/m2 kebiasaan makan yang 5. Memberikan
Jantung IV Rendah
makanan sesuai Garam
(overweight) salah ditandai dengan hasil
dengan pedoman gizi  Menjelaskan tujuan
IMT 28,13 kg/m2 seimbang dan isi
BBI = TB - 100 dilakukannya diet
= 160 – 100 menunjukkan status gizi piringku. Jantung IV Rendah
= 60 kg Garam
overweight.
3) Syarat diet  Menjelaskan
 Energi cukup, untuk Sumber makanan
b. Biokimia yang dilarang
NC-2.2 mencapai dan
D-dimer : 3709 ng/mL selama diet
D-dimer diatas Perubahan nilai mempertahankan berat
(↑) badan ideal  Pedoman gizi
batas normal
laboratorium terkait zat seimbang da nisi
 Protein cukup 0,8 g/kg
gizi khusus berkaitan piringku
dari berat badan ideal
dengan penyakit jantung  Lemak sedang 20%
ditandai dengan tingginya dari kebutuhan energi
total.
D-dimer.
c. Fisik Klinis Tekanan darah  KH cukup yaitu
TD : 153/70 mmHg diatas normal kebutuhan energi total
(↑) dikurangi energi
protein dan lemak
KU : Compos Mentis NI-5.4
 Vitamin dan mineral
Penurunan kebutuhan zat cukup

162
d. Dietary History gizi spesifik (natrium)  Rendah garam 2 – 3
- Dahulu : berkaitan dengan pasien gram/hari jika disertai
hipertensi
1. Pasien suka mengalami hipertensi
 Makanan mudah cerna
Suka
mengonsumsi ditandai dengan hasil dan tidak
mengonsumsi
gorengan gorengan pemeriksaan tekanan darah menimbulkan gas
 Natrium 1.200 mg
2. Pasien suka yaitu 153/70 mmHg.
kuaci sebagai Bentuk Makanan
camilan NB-1.4 Makanan Biasa
3. Pola makan Kurangnya kemampuan
Rute Makanan
teratur, ketika memonitor diri sendiri
Oral
sudah pukul berkaitan dengan kebiasaan
18.00 WIB pasien yang kurang tepat Frekuensi Makan :

ditandai dengan pasien


 3 Kali makan utama
pasien tidak
 2 kali makan selingan
makan apapun. suka mengonsumsi
4. Tidak memiliki gorengan. Perhitungan Kebutuhan
alergi makanan Zat Gizi

& minuman  AMB Perempuan


apapun. = 655 + (9,6 x BBI) + (1,7 x
TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 60) + (1,7 x
160) – ( 4,7 x 60)
- Sekarang : = 655 + (576) + (272) –
NI-2.1 (282)

163
Hasil Recall Kekurangan Kekurangan intake = 1.221 kkal
asupan karbohidrat
Pasien makanan dan minuman
serta Kelebihan  Kebutuhan Energi
Energi : 109 % asupan protein & oral berkaitan dengan = AMB x FA x FS
lemak = 1.221 x 1,4 x 1
(Normal) kurangnya pengetahuan = 1.709,4 kkal
Protein : 174 % terhadap kecukupan
 Kebutuhan protein
(Lebih) kebutuhan ditandai dengan = 0,8 gram/kg x BBI
Lemak : 164 % tingkat konsumsi yang = 0,8 gram/kg x 60 gram
= 48 gram
(Lebih) rendah berdasarkan hasil
KH : 78 % recall yaitu :
 Kebutuhan Lemak
(Defisit sedang) Karbohidrat : 78% (Defisit = 20% x energi
sedang) = 20% x 1.709,4
e. Sosial Ekonomi = 341,88 : 9
Pasien merupakan = 37,98 gram
seorang ibu rumah NI-2.2
tangga, tinggal hanya  Kebutuhan
bersama suami. Kelebihan intake makanan karbohidrat
Pekerjaan suaminya dan minuman oral = 68,8% x energi
yaitu sebagai security. = 68,8% x 1.709,4
Aktivitas pasien sehari- berkaitan dengan = 1.176,0672 : 4
hari hanya menyapu, ketidakmampuan untuk = 294 gram
meononton televisi,
mencuci dll sehingga membatasi makan
masih tergolong pada makanan yang berlebih
aktivitas ringan.
ditandai dengan tingkat
konsumsi yang tinggi

164
berdasarkan hasil recall
yaitu :
Protein : 174 % (Lebih)
Lemak : 164 % (Lebih)

22. Farikha Fidinillah


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Nama : Ny. TE
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Anamnesa Intervensi Gizi Monitoring dan
Diagnosis Gizi
Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi

165
1. Diagnosa Medis : 1) Terapi Diet Tujuan
Hiperlipidemia Jenis Diet 1. Pasien mengetahui
Diet Dislipidemia apa itu diet
2. Keluhan Utama Prinsip Diet dislipidemia
: Energi cukup, 2. Pasien mengetahui apa
- Pusing yang boleh dan tidak
protein cukup,
- Cepat merasa boleh dimakan pada
lelah lemak cukup,
pasien hiperlipidemia
karbohidrat sedang,
3. Riwayat Penyakit cholesterol < 300 Sasaran
: mg/hari Pasien
a. Sekarang :
Hiperlipidemia 2) Tujuan diet
1. Mengubah jenis Tempat
b. Dahulu : Rumah pasien
dan asupan lemak
-
makanan.
2. Menurunkan
c. Keluarga : Waktu
asupan kolesterol
- 15 menit
makanan.
3. Meningkatkan
4. Skrining Gizi : Metode
asupan
a. Antropometri karbohidrat Konsultasi dan Tanya
komplek dan jawab
TB : 150 cm
menurunkan
BB : 48 kg asupan Media
karbohidrat Leaflet
IMT = =
sederhana.
= 21,3 kg/m2 4. Menurunkan Materi
kadar kolesterol  Menjelaskan mengenai
(normal) diet Dislipidemia
LDL agar
NC-2.2

166
b. Biokimia Perubahan nilai menjadi normal.  Menjelaskan tujuan
BSN (puasa) : 103 labolatorium 5. Meningkatkan dilakukannya diet
terkait zat gizi asupan serat larut Dislipidemia
mg/dl (↑)
BSN, uric acid dan khusus berkaitan air.  Menjelaskan Sumber
2JPP : 106 LDL tinggi dengan penyakit makanan yang dilarang
hiperlipidemia
mg/dl (N) selama diet
ditandai adanya 3) Syarat diet
Uric Acid : 7,2 perubahan  Pedoman gizi seimbang
 Energi cukup, da nisi piringku
biokimia yaitu
mg/dl (↑) untuk
dengan hasil
LDL : 195 pemeriksaan BSN, mempertahankan
uric acid dan LDL berat badan ideal
mg/dl (↑)
tinggi.  Protein cukup 20%
dari total energi
c. Fisik Klinis  Lemak sedang 20%
TD : 120/60 dari total energi
mmHg (N)  KH sedang yaitu
60% dari total
KU : Compos
energi
Mentis  Serat tinggi,
terutama serat larut
d. Dietary History air
 Vitamin dan
- Dahulu :
NB-1.4 mineral cukup
1. Pasien sering  Cholesterol < 300
Kurangnya
Pasien sering
mengonsumsi kemampuan mg/hari
mengonsumsi
memonitor diri
makanan makanan yang
sendiri berkaitan Bentuk Makanan
digoreng & pola

167
yang makan pasien kurang dengan kebiasaan Makanan Biasa
teratur pasien yang kurang
digoreng
tepat ditandai Rute Makanan
2. Pola makan dengan pasien
Oral
sering
pasien kurang
mengonsumsi
teratur makanan yang Frekuensi Makan :

3. Pasien
digoreng dan pola  3 Kali makan utama
makan yang kurang  2 kali makan selingan
menyukai teratur.
sayuran yang Perhitungan
berkuah Kebutuhan Zat Gizi

seperti sayur  AMB Perempuan


asem, sayur = 655 + (9,6 x BB) + (1,7
x TB) – (4,7 x U)
sop dll = 655 + (9,6 x 48) + (1,7
4. Tidak x 150) – ( 4,7 x 64)
= 655 + (460,8) + (255) –
memiliki (300,8)
alergi = 1.070 kkal

makanan &
minuman  Kebutuhan Energi
= AMB x FA x FS
apapun. = 1.070 x 1,4 x 1
= 1.498 kkal

- Sekarang :  Kebutuhan protein


Hasil Recall Pasien = 20% x energi

168
Energi : 68,2 % NI-2.1 = 20% x 1.498
= 299,6 : 4
(Defisit berat) Kekurangan asupan Kekurangan intake
= 74,9 gram
energi, protein, lemak makanan dan
Protein : 34,2 %
dan karbohidrat  Kebutuhan Lemak
(Defisit berat) minuman oral
= 20% x energi
Lemak : 70,3 % berkaitan dengan = 20% x 1.498
= 299,6 : 9
(Defisit sedang) kurangnya
= 33 gram
KH : 78,5 % pengetahuan
 Kebutuhan
(Defisit sedang) terhadap
karbohidrat
kecukupan = 60% x energi
e. Sosial Ekonomi = 60% x 1.498
kebutuhan ditandai
Pasien merupakan = 898,8 : 4
dengan tingkat = 224,7 gram
seorang ibu rumah
konsumsi yang
tangga, pasien setiap
rendah
hari hanya
berdasarkan hasil
melakukan aktivitas
recall yaitu :
seperti menyapu,
Energi : 68,2 %
meononton televisi,
(Defisit berat)
mencuci dll yang
Protein : 34,2 %
dapat digolongkan
(Defisit berat)
pada tingkat
Lemak : 70,3 %
aktivitas ringan.
(Defisit sedang)

169
Pasien mendapatkan KH : 78,5 %
penghasilan dari (Defisit sedang)
kos-kosan yang
dimilikinnya.

170

Anda mungkin juga menyukai