Dususun Oleh :
KELOMPOK 4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN SURABAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN 2022
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :
Pembimbing Lapangan
NIP. 197407172007012016
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
NIP. 196702061990032003
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individu yang
merupakan tugas bagi mahasiswa prodi sarjana terapan kebidanan, Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya semester 7 yang praktik di Desa
Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo mulai tanggal 10
Oktober 2022 – 28 Oktober 2022.
iii
Dan seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
krtitik dan saran diharapkan guna menyempurnakan laporan ini.
Sidoarjo, 28 Oktober 2022
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 4
BAB I 6
PENDAHULUAN 6
1.1 11.2
21.3
31.3.1
31.3.2
31.4
3BAB 2
9
TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 42.1.1
42.2.1
42.3.1
52.4.1
102.5.1
112.6.1
132.7.1
152.2
172.2.1
212.2.3
242.2.3
292.2.4
30BAB III
34
TINJAUAN KASUS 34
3.1 353.1.1
353.1.2
363.1.3
373.1.4
373.2
413.3
413.4
423.5
443.6
44BAB IV
45
PENUTUP 45
vi
4.1 464.2
46DAFTAR PUSTAKA
46
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan
pada keluarga dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
serta dapat melaksanakan asuhan kebidanan komunitas
4
5
penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang
paling tinggi secara fisik, sosial, emosional.
dalam rumah, selalu mengganti seprei serta menjemur kasur dan bantal
untuk mengurangi kelembaban akibat keringat penghuni kamar.
(Hidayatullah, Navianti, & Damanik, 2021)
2. Luas Ventilasi
Luas ventilasi yang kurang menyebabkan rumah menjadi lembab
dan pengap sehingga memudahkan perkembangan bakteri dan virus di
dalam ruangan. Ruangan yang lembab berasal dari uap air yang
dihasilkan oleh keringat dan pernafasan penghuni rumah. Keberadaan
ventilasi sangat berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen dalam
ruangan. Rumah dengan ventilasi yang buruk dapat menyebabkan
ketersediaan oksigen menurun sedangkan karbon dioksida meningkat
sehingga menimbulkan suhu udara dalam ruangan meningkat,
kelembaban bertambah dan ruangan terasa bau pengap. Kondisi
ruangan yang lembab, udara yang basah dan mengandung uap air
apabila dihirup akan berpengaruh terhadap kinerja paru. Kelembaban
ruangan menjadi media yang digunakan bakteri untuk berkembang
biak. (Nurjayanti, Maywati, & Gustaman, 2022)
Menurut indikator pengawasan rumah, luas ventilasi yang
memenuhi syarat kesehatan adalah ≥ 10% luas lantai rumah dan luas
ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah< 10% luas
lantai rumah. Luas ventilasi rumah yang < 10% dari luas lantai
(tidak memenuhi syarat kesehatan) akan mengakibatkan
berkurangnya konsentrasi oksigen dan bertambahnya konsentrasi
karbondioksida yang bersifat racun bagi penghuninnya. Disamping itu
tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan peningkatan
kelembaban ruangan karena terjadinya proses penguapan cairan dari
kulit dan penyerapan. Kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi
media yang baik untuk tumbuh dan berkembang biaknya bakteri
- bakteri patogen termasuk kuman (Hidayatullah et al., 2021)
3. Pencahayaan Rumah
27
dengan air selama dua pekan. Hasil dari proses tersebut adalah gasa metana
(CH4) yang bisa dijadikan energi listrik.
4. Metode 3R
Selain beberapa metode yang sudah disebutkan tadi, pengelolaan
sampah di Indonesia juga menggalakkan metode 3R, yaitu reduce atau
pengurangan penggunaan, reuse atau penggunaan kembali, dan recycle
atau daur ulang. Contoh penerapan metode ini telah diterapkan oleh
pemerintah Kota Semarangpada tahun 2008 lalu.
1) Reduce
Reduce merupakan upaya pengelolaan sampah dengan cara
mengurangi dan menghentikan penggunaan barang-barang yang
berpotensi untuk menghasilkan material sisa setelah dipakai. Saat ini
metode reduce sudah mulai banyak digalakkan oleh masyarakat
Indonesia khususnya dalam penggunaan barang plastik.
Contoh reduce adalah memakai produk yang kemasannya bisa didaur
ulang, mengurangi pemakaian produk sekali pakai, meminimalisir
kegiatan belanja barang yang tidak dibutuhkan, dan meningkatkan
penggunaan produk isi ulang.
2) Reuse
Reuse adalah usaha untuk mengurangi material sampah dengan cara
menggunakan kembali barang yang sudah tidak dipakai, selama barang
tersebut masih bisa difungsikan baik sesuai fungsi aslinya ataupun
tidak.
Contoh upaya ini adalah memakai kembali botol plastik atau kaca air
mineral sebagai wadah air minum atau minyak goreng, menggunakan
kantong plastik secara berulang-ulang, dan memanfaatkan kertas
kosong tidak terpakai untuk menulis.
3) Recycle
Recycle atau disebut juga daur ulang artinya mengolah material sisa
menjadi produk baru yang mempunyai nilai manfaat. Kegiatan ini tidak
34
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Umum
a. Daftar nama anggota rumah tangga
Nama Hubungan
No Sex Umur Pendidikan Pekerjaan
ART ART
1 Tn. T Suami L 36 th SMA Kuli
2 Ny. U Istri P 34 th SMP IRT
3 An. B Anak L 10 th SD -
b. Genogram
Tn.T Ny. U
An. A
Keterangan :
35
36
a. Tipe Keluarga
✔ Keluarga inti
☐ Keluarga besar
☐ Single adult
☐ Ayah+ibu tanpa menikah
☐ keluarga Dyad (suami+isti tanpa anak)
☐ Single parent
☐ Keluarga lansia
☐ Community family (tanpa pertaliandarah)
c. Status Sosial Ekonomi (berdasarkan acuan Rp 20.000/hari/keluarga)
✔ Miskin (penghasilan < Rp 1.500.000)/ bulan
☐ Menengah (penghasilan Rp 1.500.000 – Rp 3.500.000)/ bulan
☐ Kaya (penghasilan > Rp 3.500.000)/ bulan
d. Aktifitas Rekreasi Keluarga (nonton TV, mendengarkan radi, wisata,
dll
☐ Tidak pernah
✔ Pernah
3.1.2 Data Khusus
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
☐ Pasangan baru (keluarga baru)
☐ Keluarga dengan kelahiran anak pertama (Child bearding)
☐ Keluarga dengan anak balita
☐ Kelurga dengan anak prasekolah
☐ Keluarga dengan anak sekolah
☐ Keluarga dengan anak remaja (reproduksi remaja)
☐ Keluarga dengan lansia (Menopuse)
37
✔Suami/Bapak
☐ Istri/Ibu
☐ Orang tua/Mertua/ dari Bapak?Ibuk
☐ Anak
d. Fungsi reproduksi berkaitan dengan pernah melahirkan (paritas)
✔ Jumlah anak 1 (P-1)
☐ Jumlah anak 2 (P-2)
☐ Jumlah anak lebih dari 2 (P>2)
e. Family Planning (Perencanaan Keluarga Berencana)
☐ Ya,sekarang menggunakan alat kontrasepsi
✔ Pernah, sekarang tidak menggunakan alat kontrasepsi
☐ Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
f. Jenis alat kontrasepsi (diisi bila sekarang menjadi peserta KB)
☐ Berkala
☐ PIL
☐ Suntik
☐ MOW
☐ Implant
☐ AKDR
☐ Kondom
☐ MOP
g. Straategi Koping yang dipakai keluarga bila ada masalah/ Krisis
☐ Konfrontasi ; menyangkal dan marah
☐ Mencari dukungan sosial
✔ Problem solving ; mengatasi masalah dengan diskusi keluarga
☐ Control diri ; bicara seperlunya, penyelesaian lama/perlu waktu
☐ Bikin jarak ; komunikasi terputus
☐ Menghindar ; tidak merasa ada masalah
☐ Bertangung jawab ; merasa ada masalah dan berusaha
mengatasinya
39
Data Mayor
Data Minor
(dari tugas perkembangan dan
(dari data lainnya)
pemeriksaan fisik)
Ibu hamil G2P1A0 UK 36 minggu Status ekonomi miskin, anggota
dengan riwayat BSC dan riwayat PE keluarga memiliki asuransi BPJS,
pada kehamilan sebelumnya, rutin anggota keluarga tidak memiliki
kontrol kehamilan ke Bidan Desa. Ibu riwayat penyakit kronik /menular
saat ini mengeluh mules – mules dan /khusus /turunan, pola keputusan
pusing, rutin minum obat yang tergantung pada suami (kepala
diberikan bidan, pola makan baik, keluarga), jumlah anak 1, menyikapi
pola istirahat baik, dengan riwayat masalah dalam keluarga dengan sikap
kehamilan anak pertama ibu maka ibu positif dan mencari penyelesaian
disarankan untuk melakukan bersama.
persalinan di Rumah Sakit
3.4 PERENCANAAN
Indikator
No. Perencanaan Sasaran Waktu
Keberhasilan
Menjelaskan Tn. T dan Minggu, 16 Keluarga
kepada keluarga Ny. U Oktober mengetahui dan
1
hasil pemeriksaan 2022 memahami hasil
pemeriksaan.
Memberikan KIE Tn. T dan Minggu, 16 Keluarga memahami
2 mengenai Ny. U Oktober dan menerapkan
permasalahan 2022 KIE yang diberikan
43
yang dialami
keluarga :
● Menyarankan
kepada ibu
untuk lebih
memperhatika
n pola makan
ibu.
● Menganjurkan
ibu untuk
disiplin
minum obat
dan vitamin
yang
diberikan
bidan
3.5 PELAKSANAAN
Status
Waktu Hasil Tindakan
Perkembangan
Ny. U mengatakan terakhir memeriksakan
kehamilannya pada hari ini, minggu 16
Oktober 2022 lalu di Bidan Desa, ibu
Subjek (S)
dianjurkan kembali lagi pada hari selasa,
25 Oktober 2022, ibu mengeluh mules
mules dan pusing.
Ny U dengan keadaan ibu mengeluh
mules-mules dan pusing, tensi 100/70
Objek (O)
mmHg, Hb 9,4 g/dL, TFU 31 cm, Lila
Minggu, 16
26cm
Oktober
Ny. U, G2P1A0, UK 36 Minggu, ibu
2022
Assesment (A) dengan resiko tinggi , riwayat BSC dan
riwayat PE
1. Menganjurkan ibu untuk menjaga
pola makan
2. Menganjurkan ibu untuk disiplin
Planning (P) minum vitamin
3. Mengajurkan ibu untuk segera datang
ke bidan desa apabila terjadi tanda-
tanda persalinan
3.6 POA
Hari ke-
No Kegiatan Hasil
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyampaikan hasil ● Keluarga mengerti
pengkajian dan dengan hasil
bersama menetapkan pemeriksaan
45
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada keluarga Tn. T oleh
mahasiswa semester 7 Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya, yang merupakan saran untuk meningkatkan kualitas dan derajat
kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Dalam
pelaksanaanya berjalan lancar walaupun terdapat beberapa faktor yang
menghambat, namun warga cukup antusias dan kooperatif.
4.2 SARAN
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dibutuhkan
kerjasama yang baik antara petugas kesehatan wilayah puskesmas setempat,
tokoh masyarakat dan masyarakat. Petugas kesehatan sebaiknya lebih banyak
memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) pada masyarakat
sehingga masyarakat lebih aktif serta antusias dalam kegiatan yang dilakukan
oleh puskesmas setempat.
46
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Wahyuni, E. (2018). ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS. In S. Utami
(Ed.), KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Nadirawati. (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga (Anna (ed.); 1st ed.).
PT. Refika Aditama.
Zakaria, A. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga Pendekatan Teori dan Konsep.
CV : IRDH.
Saefudin, W. (2019). Mengembalikan Fungsi Keluarga. Ide Publishing. Diakses
melaluli
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=USuhDwAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PR3&dq=fungsi+keluarga+komunitas&ots=1F_OxLUEmP&sig=rvWFoYnr4Q
6He-
l7KwglLSWv0nk&redir_esc=y#v=onepage&q=fungsi%20keluarga%20komunita
s&f=false pada hari Selasa, 04 Oktober 2022.
Widagdo, Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Modul Bahan ajar
cetak keperawatan. Kementerian Ksehatan Republik Indonesia.
Nur, Siti. (2017). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Bahan Ajar Cetak
Keperawatan:
Yulianingrum, H. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Lansia
Hipertensi Di Era Pandemi COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Mlati
1. Diploma Thesis, April, 5–24.
Agustin, N. A., & Syiam, N. (2020). Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development,
4(2), 267–279.
Hidayatullah, A., Navianti, D., & Damanik, H. D. L. (2021). PARU DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KOTA PALEMBANG THE PHYSICAL
CONDITION OF THE HOUSE TO THE EVENT OF PULMONARY
TUBERCULOSIS IN THE WORK AREA OF PALEMBANG CITY
HEALTH CENTER , Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Jurnal Sanitasi Lingkungan, 1(2).
47
Moerdjoko, S., Widyatmoko, H., Hadisoebroto, R., Aphirta, S., Besila, Q. ‘Aini,
Trihidayanti, H., & Salim, M. Y. (2021). Pengelolaan dan Kesehatan
Lingkungan di Sekolah Bersama SMAN Cahaya Madani Banten Boarding
School, Kabupaten Pandeglang, Banten. ADI Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(1), 26–35. https://doi.org/10.34306/adimas.v2i1.514
Purnama, G. S. (2017). Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Program Studi
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, 1–161.
Nurjayanti,N., Maywati, S., & Gustaman,R., (2022). Jurnal Kesehatan komunitas
Indonesia Vol 18 no 1 Maret 2022. 18(1), 368–379.
Wardani, I. A., & Astuti, D. (2022). Kajian Literatur Tentang Faktor Lingkungan
Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita.
Environmental Occupational Health and Safety Journal, 2(2), 175–194.
Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ%0APages : 175-
194%0AISSN : 2745-3863 ISSN : -%0AKAJIAN
48