Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DESA MABULUGO KECAMATAN KAPONTORI


KOTA BAUBAU
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH
MARWATI (KORDES)
NUR OCVIANTY RUSTAM (SEKCAM)
FILDAYANI S (BENDAHARA)
ISMAWATI (ANGGOTA)
KARANAWATI (ANGGOTA)
ANISA PRATAMA (ANGGOTA)
LILIS (ANGGOTA)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS INI TELAH DISEMINARKAN


DI DESA MABULUGO KECAMATAN KAPONTORI
KOTA BAUBAU
PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2022

Disahkan Dan Disetujui Oleh :

Kepala Lurah Koordinator Desa

La Nurdin, ST Marwati

Pembimbing I Pembimbing II

Anita,S.ST.,M.Kes Yohanis Rongre,S.S.,M. Hum

Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Kebidanan

Syastriani Isna Putri Syarif,S.ST., M.Keb


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penyusun bisa menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan ini merupakan laporan
Praktik Kebidanan Komunitas III di Desa mabulugo Kecamatan kapontori
Dalam penyelesaian laporan ini, penyusun menyadari bahwa dalam proses awal
pembuatan laporan hingga akhir terselesaikannya laporan tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat maupun rezki dari mulai proses
pengkajian masalah hingga penyusunan laporan.
2. Para dosen pembimbing yang telah mengarahkan pemikirannya dan juga
membimbing kami dalam proses praktik lapangan
3. Kepala desa dan sekdes yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
mengkaji masalah yang ada di Desa mabulugo, serta seluruh warga yang telah
menyempatkan waktunya untuk pengkajian, MMD dan Kegiatan Kesehatan.
Kepada orang tua penyusun yang telah yang telah memberikan dukungan moril maupun
materil kepada kami selama proses pembelajaran.
Penyusun menyadari bahwa ada kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Walaupun
demikian penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi dunia kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan. Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan untuk
perbaikan selanjutnya.

Mabulugo, 13 Desember 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa watu terakhir, masalah kesehatan mendapat sorotan yang serius dan berbagai
elemen masyarakat dari berbagai masyarakat. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, antusiasme masyarakat terhadap kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah
membuka mata bahwa kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan kualitas
hidup mereka nanti. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam memberikan pelayanan
sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan.

Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka di perlukan adanya sumber daya
kesehatan yang siap terjun kelapangan, mengelola masalah kesehatan di suatu daerah dan
meberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untukmewujudkan semua itu,
politeknik baubau khususnya jurusan kebidanan melakukan praktit kerja lapangan (PKL)
kebidanan komunitas dengan pusat kegiatan di Desa Mabulugo pada tanggal 16 november s/d 13
desember tahun 2022

Kegiatan (PKL) kebidanan komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh
mahasiswa dan teknologi oleh mahasiswa jurusan kebidanan politekhnik baubau tahun ajaran
2022-2023 yang menyeluruh sepanjang daur hidup wanita, dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan dan peningkatan status kesehatan masyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa di
harapkan mampu mengenal masalah, menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif
dalam penyelesaian masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan
keahlian yang di miliki sumber daya yang ada di masyarakat.

Kegiatan PKL kebidanan komunitas ini, di harapkan dapat tercapai tujuan pendidikan di
jurusan kebidanan politekhnik baubau secara malsimal sehingga outputnya dapat berperan di
berbagai septor kesehatan masyarakat dan mampu bersaing menghadapi era globalisasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti PKL kebidanan komunitas di lapangan mahasiswa mampu
melaksanan asuhan kebidanan yang bermutu dan komrehensif kepada keluarga,
kelompok, dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
2. Tujuan Khusus
a. setelah selesai mengikuti praktikum kebidanan komunitas di lapangan
mahasiswa dapat :
1. mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan
2. dapat melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
3. mampu mengadakan musyawarah masyarakat desa (MMD) yang
menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah (POA)
4. mampu menggerak upaya KIA di wilayah praktik
5. mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan komunitas
6. mampu melaksanakan kunjungan rumah pada kasus kebidanan
7. mampu melaksanakan upaya promotiv dan preventif pada wanita selama
daur ulang hidup wanita( remaja, pra-nikah, PUS, dan menopause).

.
SASARAN
1. Individu, lebih dipriotaskan kepada pelayanan KIA dan KB (Ibu Hamil, Ibu Bersalin,
Ibu Nifas, Bayi dan Anak Balita).
2. Keluarga, diprioritaskan kepada keluarga yang mempunyai masalah KIA yang nyata
maupun potesial.
3. Kelompok, diprioritaskan kepada kelompok khusus yang berkaitan dengan Kesehatan
Ibu dan Anak, seperti KP KIA, posyandu.
4. Masyarakat, diprioritaskan lingkungan yang mempunyai masalah kesehatan yang nyata
maupun potensial yang berkaitan dengan kesehatan Ibu dan Anak, misalnya lingkungan
yang sebagian besar ibu hamilnya belum memeriksakan kehamilannya kepada bidan.
C. Manfaat
Bagi mahasiswa
a. dapat menerapkan ilmu yang di perkuliahan secara nyata di wilayah PKL
b. mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah kesehatan
yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan KIA/ KB
c. dapat bekerja sama dengan lembaga terkait dalam rangka mengurangi masalah
kesehatan di kelurahan watumotobe
Bagi masyarakat
dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan termotivasi
untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
Bagi institusi pendidikan
Sebagai masukan untuk melaksanakan PKL kebidanan komunitas di masyarakat yang
akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH

A. Gambaran Geografis
Desa Mabulugo adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Kapontori. Desa
Mabulugo memiliki luas wilayah 77,18 KM2 , dengan batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Wakalambe


2) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Barangka
3) Sebelah timur berbatasan dengan Hutan Lambusango
4) Sebelah barat berbatasan dengan Selat Buton
Iklim di Desa Mabulugo, sebagaimana di desa-desa lain di Indonesia mempunyai iklim
kemarau, pancaroba dan penghujanan, hal tersebut sangat mempengaruhi kegiatan
masyarakat yang ada di Desa mabulugo.

B. Gambaran Demografis
Jumlah penduduk Desa Mabulugo sebanyak 1235 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 355, terdiri dari 595 jiwa laki laki dan 642 jiwa perempuan
C. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi ditinjau dari mata pencaharian yang terbanyak adalah petani
dan nelayan.
D. Agama
Desa Mabulugo mayoritas beragama Islam dan Sebagian beragama Hindu.
E. Sasaran Pelayanan dan Tenaga Kesehatan
Untuk menunjang pelaksanaan Kesehatan di desa mabulugo dilengkapi dengan
pelayanan kesehatan yaitu Posyandu.
Distribusi Penduduk Menurut Umur Responden

No Umur Jumlah percent


1 <20 Tahun 1 8
2 60-64 Tahun 13 10.1
3 >64 Tahun 14 10.9
4 20-24 Tahun 3 2.3
5 25-29 Tahun 11 8.5
6 30-34 Tahun 14 10.9
7 47 tahun 1 8
8 35-39 Tahun 16 12.4
9 50-53 Tahun 1 8
10 40-44 Tahun 8 6.2
11 45-49 Tahun 18 14.0
12 50-54 Tahun 17 13.2
13 55-59 Tahun 12 9.3
Total 129 100.0

Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang
berusia <20 Tahun 1 orang, 60-64 Tahun 13 orang, >64 Tahun 14 orang, 20-24 Tahun 3 orang,
25-29 Tahun 11 orang, 30-34 Tahun 14 orang, 47 Tahun 1 orang, 35-39 Tahun 16 orang, 50-53
Tahun 1 orang, 40-44 Tahun 8 orang, 45-49 Tahun 18 orang, 50-54 Tahun 17 orang, 55-59
Tahun 12 orang.

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidkan Responden

NO Pendidikan jumlah percent


1 Tidak sekolah 17 13.2
2 SD/MI 55 42.6
3 SLTP 25 19.4
4 SLTA 24 18.6
5 Diploma/PT 8 6.2
Total 129 100.0

Berdasarkan table 3.2 menunjukan bahwa, dari 129 responden di desa mabulugo terdapat
17 responden yang tidak sekolah , SD/MI 55 orang ,SLTP 25 Orang ,SLTA 24 orang
Diploma/PT, 8 orang
LEMBAGA/ORGANISASI MASYARAKAT YANG ADA
NO Jenis Organisasi Ada Tidak Ada Keterangan
1 LKMD √
2 PKK √
3 Dasa Wisma √
4 Kerja Paket A √
5 Kerja Paket B √
6 Pramuka √
7 Taruna Karya & Organisasi √
Olahraga
8 Kelompok Akseptor √
9 Kelompok Arisan √
10 Kelompok Remaja Mesjid √
11 Kelompok Pengajian √
12 Kelompok organisasi Agama √
Lain
13 Dana Sehat √
14 KP. KIA √ `
15 BKB √
16 NKL √
17 WHDI √

F. Letak Terhadap Pusat Fasilitas Kota


1. Kota Kecamatan : 15 Km., PP di tempuh ± 30 menit
2. Puskesma Terdekat : 3 Km., PP di tempuh ± 10 menit
3. RSU Terdekat : 35 Km., PP di tempuh ± 1 Jam
4. Jenis Transportasi : Motor
5. Jalan Utama Desa : 4 km, pp ditempuh ± 1 jam

G. Data Sumber Daya


1. Sarana Pendidikan Formal :
a. Jumlah TK : 1
b. Jumlah SD : 2
c. Jumlah SLTP/Sederajat : 1
d. Jumlah SLTA/Sederajat : 1
e. Jumlah Madrasah Ibtidaiyah : -
2. Sarana Ibadah :
a. Jumlah Masjid /Mushola : 1
b. Jumlah Pura : 5
c. Jumlah Gereja : -
d. Jumlah Wihara : -
3. Sarana Olahraga : -
H. Data Fasilitas Kesehatan yang Ada Di Masyarakat
1. Puskesmas Induk : -
2. Puskesmas Pembantu : -
3. Puskesmas Keliling : -
4. Dokter Praktek : -
5. Bidan Praktek : 2
6. Balai Pengobatan : -
7. Pengobatan Tradisional : -
8. Posyandu : 2

I. Data Tenaga Kesehatan yang Ada di Masyarakat


1. Dokter : -
2. Bidan : 2 Orang
3. Perawat/Mantri : 2 Orang
4. Petugas Gizi : -
5. Kader Kesehatan : 39 Orang
6. Dukun Paraji : 2 Orang
7. PLKB : 12 Orang
J. Sumber Air Minum Masyarakat

NO SUMBER MATA AIR JUMLAH


1 Sumur 23 orang
2 PAM/LEDENG 104 orang
3 Sumur Bor 2 orang

Dari 129 responden dari desa mabulugo terdapat 23 orang yang sumber airnya dari
sumur, 104 dari PAM/Ledeng, dan 2 Orang menggunakan sumur bor

K. Sumber Penerangan Masyarakat


N0 SUMBER PENERANGAN JUMLAH
1 Listrik 129

Dari 129 responden dari desa mabulugo terdapat 129 orang yang menggunakan
sumber penarangannya menggunakan listrik.

L. Status Kesehatan Masyarakat


1. Distribusi Penyakit
2. Cakupan Imunisasi
3. Pencapaian Cakupan Pelayanan Posyandu
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pendataan
1. Karakteristik responden
Tabel 3.1

Distribusi Responden Menurut Umur di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 Tahun 1 .8 .8 .8
60 - 64 Tahun 13 10.1 10.1 10.9
> 64 Tahun 14 10.9 10.9 21.7
20 - 24 Tahun 3 2.3 2.3 24.0
25 - 29 Tahun 11 8.5 8.5 32.6
30 - 34 Tahun 14 10.9 10.9 43.4
47 Tahun 1 .8 .8 44.2
35 - 39 Tahun 16 12.4 12.4 56.6
50-53 Tahun 1 .8 .8 57.4
40 - 44 Tahun 8 6.2 6.2 63.6
48 - 49 Tahun 18 14.0 14.0 77.5
54 Tahun 17 13.2 13.2 90.7
55 - 59 Tahun 12 9.3 9.3 100.0
Total 129 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang berusia
<20 Tahun 1 orang, 60-64 Tahun 13 orang, >64 Tahun 14 orang, 20-24 Tahun 3 orang, 25-29
Tahun 11 orang, 30-34 Tahun 14 orang, 47 Tahun 1 orang, 35-39 Tahun 16 orang, 50-53 Tahun
1 orang, 40-44 Tahun 8 orang, 45-49 Tahun 18 orang, 50-54 Tahun 17 orang, 55-59 Tahun 12
orang.
Tabel 3.2

Distribusi Responden Menurut Agama di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun


2022

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 95 73.6 73.6 73.6
Hindu 34 26.4 26.4 100.0
Total 129 100.0 100.0

Sumber : Hasil responden Desa Mabulugo 2022

Berdasarkan tabel 3.2 Desa Mabulugo menunjukan bahwa dari 129 responden
hampir semua mayoritas muslim dengan jumlah responden 95 orang . Sisanya merupakan
agama hindu dengan jumlah responden 34 orang.

Tabel 3.3
Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022

Berdasarkan tabel 3.3 menunjukan bahwa dari 129 Responden Desa Mabulugo terdapat 17
orang Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sekolah 17 13.2 13.2 13.2
SD/MI 55 42.6 42.6 55.8
SLTP 25 19.4 19.4 75.2
SLTA 24 18.6 18.6 93.8
Diploma/PT 8 6.2 6.2 100.0
Total 129 100.0 100.0

responden yang tidak sekolah, 55 orang responden yang memiliki tingkat pendidikan tamat SD,
sefangkan tamat SLTP berjumlah 25 orang responden, tamat SMA berjumlah 24 orang, dan
tamat Diploma/PT berjumlah 8 orang responden.
Tabel 3.4
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Desa Mabulugp Kapontori Tahun 2022

Frequency Percent
Valid PNS/BUMN/TNI/POLRI 2 1.6
Petani/Berkebun 58 45.0
Pedagang/Wiraswasta 6 4.7
Buruh 2 1.6
Nelayan 10 7.8
Pegawai
swasta/Honorer/Tenaga 1 0.8
Magang
Lainnya 47 36.4
Buruh 1 0.8
Lainnya 1 0.8
Pedagang 1 0.8
Total 129 100.0

Sumber : Hasil responden Desa Mabulugo 2022


Berdasarkan tabel 3.4 menunjukan bahwa dari 1129 responden. terdapat responden
yang memiliki pekerjaan sebagai PNS/BUMB/TNI/POLRI berjumlah 2 orang ,
Petani/Pekebun berjumlah 58 orang pedagang/ wiraswasta berjumlah 6 orang buruh
berjumlah 2 orang , Nelayan berjumlah 10 orang, Pegawai Swasta berjumlah 1 orang
Lainnya berjumlah 47

Tabel 3.5
Distribusi Responden Menurut Pendapatan Di Desa Mabulugo

Frequency Percent

V< 600.000 54 41.9

600.000 – 799.999 16 12.4


800.000 – 1.000.000 22 16.3

> 1.000.000 37 28.7

Total 129 100.0

Berdasarkan tabel 3.5 menunjukan bahwa dari 129 responden yang memiliki pendapatan
< 600.000 ada 54 orang ,600.000-799.999 ada 16 orang ,800.000-1000.000 ada 22
orang ,<1000.000 ada 37 orang

Tabel 3.6
Distribusi responden menurut pemeriksaan kesehatan ibu hamil, di desa mabulugo

Frequency Percent

Valid 1 20.0

Dokter 1 20.0

Bidan 1 20.0

Posyandu 2 40.0

Total 5 100.0

Berdasarkan table 3.6 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 5 ibu hamil , dan dari
5 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di dokter sebanyak 1 orang, di bidan 1 orang,
pada saat posyandu 2 orang dan yang tidak pernah memeriksa kehamilanya sebanyak 1 orang

Tabel 3.7
Distribusi responden menurut ibu yang menyusui di desa mabulugo

Frequency Percent

Valid Ya 26 66.7

Tidak 13 33.3

Total 39 100.0

Berdasarkan tabel 3.7 menunjukan bahwa dari 129 respondent terdapat 39 responden yang
menyusui bayinya, dari 39 ibu yang menyusui terdapat 26 orang yang sampai sekarang masi di
beri ASI dan 13 orang yang tidak di beri ASI (sufor).
Tabel 3.8
Distribusi respondent yang melakukan perawatan payudara di desa mabulugo

NO Frequency Percent

1 Dilakukan 1 10.0
2 Tidak dilakukan 9 90.0

Total 10 100.0

Berdasarkam tablel 3.8 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 10 responden yang
melakukan perawatan payudara yang diantaranya 1 responden yang melakukan perawatan
payudara dan 9 responden tidak melakukan perawatan payudara.

Tabel 3.9
Distribusi respondent menurut yang melakukan tindakan setelah menyusui Desa Mabulugo
Kecamatan Kapontori Tahun2022

NO Frequency Percent

1 Langsung ditidurkan
6 60.0
2 terlentang
3 Menyendawakan 4 40.0

Total 10 100.0
Berdasarkam tablel 3.9 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 10 responden yang
melakukan tindakan setelah menyusui yang diantaranya 6 responden yang langsung ditidurkan
terlentang dan 4 responden yang langsung menyendawakan bayinya.

Tabel 3.10
Distribusi responden menurut akseptor KB Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 4.3 4.3 4.3

Baru 4 17.4 17.4 21.7

Lama 18 78.3 78.3 100.0

Total 23 100.0 100.0


Tabel 3.11
Distribusi responden menurut akseptornya Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022

JikaAkseptorLamaJenisnya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 17.4 17.4 17.4

Suntik 15 65.2 65.2 82.6

Pil 3 13.0 13.0 95.7

Implant 1 4.3 4.3 100.0

Total 23 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3.11 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang
memakai jenis alat kontrasepsi suntik berjumlah 15 responden dan alat kontrasepsi pil berjumlah
3 responden.

Tabel 3.12
Distribusi responden menurut status imunisasi Balita Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori
Tahun 2022

NO JENIS IMUNISASI JUMLAH PERCEN


1 BSG 32 82,1%
2 DPT 1 23 59,0%
3 DPT 2 22 56,4%
4 DPT 3 22 56,4%
5 POLIO 1 21 53.8%
6 POLIO 2 20 51,3%
7 [POLIO 3 23 59,0%
8 POLIO 4 18 46,2%
9 CAMPAK 17 43.6%
10 HEPATITIS 1 15 38,5%
11 HEPATITIS 2 14 35.0%
HEPATITIS 3 14 35,0%
12
Berdasarkan tabel 3.12 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 39 responden yang
memiliki bayi, dan di antara 39 responden terdapat 32 bayi yang melakukan imunisasi BSG, 23
DPT 1, 22 DPT 2, DPT 3 22 bayi, POLIO1 21 Bayi, POLIO 2 20 Bayi,POLIO 3 23 bayi ,
POLIO 4 18 Bayi, CAMPAK 17 Bayi, HEPATITIS 1 15 Bayi , HEPATITIS2 14 Bayi,dan
HEPATITIS 3 14 Bayi.

Tabel 3.13
Distribusi responden menurut ventilasi rumah di Desa Mabulugo Tahun 2022

Frequency Percent

Valid Tidak ada


15 11.6
ventilasi

Ada tidak
43 33.3
mencukupi

Ada dan
71 55.0
memadai

Total
129 100.0

Berdasarkan table 3.12 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 15 responden yang
tidak memiliki ventilasi, 43 responden ada tapi tidak mencukupi, dan 71 responden ada dan
memadai.

Tabel 3.14
Distribusi responden menurut lantai rumah di desa mabulugo kecamatan kapontori tahun 2022

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tanah 5 3.9 3.9 3.9

Papan/kayu 45 34.9 34.9 38.8

Semen 44 34.1 34.1 72.9

Tegel 33 25.6 25.6 98.4

Keramik 2 1.6 1.6 100.0

Total 129 100.0 100.0


Berdasarkan tablel 3.14 menunjukan bahwa 129 responden terdapat responden yang
memiliki, lantai rumah dari papan kayu 45 orang, tanah ada 5 orang, semen 44 orang, tegel 33
orang dan keramik 2 orang.

Tabel 3.15
Distribusi responden menurut sumber air bersih di desa mabaulugo kecamatan kapontori tahun
2022

SumberAir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 air
1 .8 .8 .8
sungai/kolam

2 air sumur 22 17.1 17.1 17.8

3 sumur
2 1.6 1.6 19.4
pompa

4.PAM/Ledeng 104 80.6 80.6 100.0

Total 129 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3.15 menunjukan bahwa dari 129 responden dalam penggunaan sumber
air. Terdapat 1 respondent yang menggunakan sungai/kolam, 22 respondent 104 responden yang
menggunakan PAM/Ledeng, dan 2 responden menggunakan sumur pompa.

Tabel 3.16
Distribusi Responden menurut SPAL di desa mabulugo kecamatan kapontori Tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 .8 .8 .8

Sungai/Danau 1 .8 .8 1.6

Selokan Umum 42 32.6 32.6 34.1

Spal khusus 80 62.0 62.0 96.1

Lainnya 5 3.9 3.9 100.0

Total 129 100.0 100.0


Berdasarkan tabel 3.16 menunjukan bahwa dari 129 responden pembuangan air limbah,
yang memiliki selokan umum berjumlah 80 orang, responden yang memiliki selokan umum 42
orang, responden yang membuang di sungai/danau 1 orang dan lainnya berjumlah 5 orang.

Tabel 3.17
Distribusi Responden menurut pembuangan Tinja Di desa mabulugo kecamatan kapontori tahun
2022

JenisWC

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 1.6 1.6 1.6

Leher angsa 127 98.4 98.4 100.0

Total 129 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3.17 menunjukkan bahwa dari 129 responden yang memiliki wc leher
angsa berjumlah 127 orang dan lainnya berjumlah 2 orang.

Tabel 3.18
Distribusi responden menurut Kepemilikan kandang ternak di desa mabulugo kecamatan
kapontori tahun 2022

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 72 55.8 55.8 55.8

Tidak 57 44.2 44.2 100.0

Total 129 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3.18 menunjukkan bahwa 129 responden terdapat 72 responden yang
memiliki hewan ternak dan 57 responden yang tidak memiliki hewan ternak.

Tabel 3.19
Distribusi responden menurut kepemilikan kandang ternak di desa mabulugo kecamatan
kapuntori tahun 2022

LetakKandang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 56 43.4 43.4 43.4

Dalam rumah 3 2.3 2.3 45.7

Di kolong rumah 4 3.1 3.1 48.8

Menempel dengan dinding


1 .8 .8 49.6
rumah

Terpisah dari rumah 65 50.4 50.4 100.0

Total 129 100.0 100.0


Berdasarkan 3.19 menunjukkan bahwa dari 129 responden yang terdapat 56 reponden yang
tidak memiliki kandang, 3 responden yang memiliki kandang dalam rumah, 1 responden yang
memiliki kandang ternak di kolong rumah, dan 65 responden memiliki kandang ternak terpisah
dari rumah.

B. Pemecahan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Praktik kebidanan komunitas yang dilaksanakan di desa mabulugo Kecamatan
Kapotori diawali dengan pendataan. Berdasarkan hasil pendataan tersebut, maka
mahasiswa yang bertindak sebagai pelaksana praktikum mengidentifikasi adanya
beberapa masalah yaitu:
a. Masalah kurangnya pemahaman tentang asi ekslusif dan bahaya pemberian
MPASI dini
b. Masalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya menyendawakan bayi serta
perawatan payudara
2. Analisa dan Perumusan masalah
Dari data yang dikumpulkan dan dilakukan identifikasi masalah, maka kemudian
dilakukan analisis sehingga diperoleh rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut
meliputi :
a. Masalah kurangnya pemahaman tentang asi ekslusif dan bahaya pemberian
MPASI dini
b. Masalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya menyendawakan bayi
serta perawatan payudara

C. Pelaksanaan program dan pembahasan


Di desa Mabulugo terletak diwilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton
dengan jumlah penduduk sebanyak 1235 jiwa. Kegiatan mahasiswa dalam praktik
kebidanan komunitas di desa mabulugo Kecamatan Kapontori yang dimulai tanggal 16
November 2022 sampai tanggal 13 Desember 2022 selama empat minggu meliputi
kegiatan kelompok dan kegiatan individu. Selama pelaksanaan praktik, kegiatan
mahasiswa senantiasa dibantu oleh masyarakat baik para tokoh masyarakat maupun
warga masyarakat yang lain. Partisipasi masyarakat tersebut dilakukan sejak penentuan
lokasi, sosialisasi, pembekalan, dan pelaksanaan praktik kebidanan komunitas.
Pelaksanaan kegiatan mengacu pada pedoman pelaksanaan praktik kebidanan
komunitas sebagai bagian dari manajemen pembelajaran kebidanan komunitas serta
wajib menguasai Public Health Care. Peran mahasiswa dan masyarakat dapat dilihat
pada tabel K.

Tabel. Peran Mahasiswa dan Masyarakat Dalam Praktik Kebidanan Komunitas


Kegiatan Mahasiswa Partisipasi Masyarakat
Tugas kelompok 100 % 100 %
Pendataan (identifikasi Masalah) 100 % 100 %
Prioritas Masalah (Rencana Kegiatan) 100 % 100 %
Tugas individu 100% 100 %
Kunjungan Rumah 100% 100 %
Memberikan Bimbingan mengenai
pentingnya ASI eksklusif, MPASI dini 100% 100 %
dan cara menyendawakan bayi setelah
menyusui
Data Mahasiswa Posko di Desa Mabulugo 2022
Kegiatan mahasiswa dalam bentuk kelompok dibantu masyarakat yaitu melakukan
pendataan atau melakukan identifikasi permasalahan kesehatan, selanjutnya menyusun rencana
penanganan masalah kesehatan dengan memanfaatkan sumber potensi desa.
Untuk menyelesaikan berbagai masalah yang telah tertuang dalam rumusan masalah, maka
mahasiswa mengadakan beberapa kegiatan. Kegiatan mahasiswa tersebut meliputi penyuluhan
kesehatan dan mengadakan bimbingan kepada ibu dan anak dalam bentuk sosialisasi. Dalam
penyuluhan kesehatan berperan sebagai penyuluh dan penyandang dana seluruhnya sedangkan
peran tokoh masyarakat sebagai pendamping dan fasilitator.
Partisipasi masyarakat telah dilakukan sejak penyusunan program praktik Kebidanan
Komunitas, sosialisasi, penyiapan mahasiswa, pelaksanaan program hingga evaluasi. Partisipasi
masyarakat tersebut timbul atas kehendak sendiri tanpa paksaan dan imbalan jasa. Program
Kebidanan Komunitas di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori diharapkan benar-benar
bermanfaat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan khususnya kesehatan ibu/ibu
menyusui. Oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk melaksanakan program dengan sepenuh
hati, tidak menyimpang dari kompetensi bidan serta disiplin sesuai dengan etika profesi.
Berdasarkan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program Praktik Kebidanan
Komunitas setelah selesai dilaksanakan, diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku masyarakat
yang menunjukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Tanggapan masyarakat secara
umum baik dan dapat menerima semua kegiatan mahasiswa dalam praktik Kebidanan Komunitas
sebagian Besar masyarakat ikut berpartisipasi sejak mulai penyusunan rencana kerja,
penyelenggaraan sosialisasi sampai ikut serta dalam setiap kegiatan. Masyarakat menyatakan
praktik kebidanan komunitas selama ini sangat bermanfaat. Untuk selanjutnya masyarakat
menyarankan agar kegiatan praktik kebidanan komunitas lebih ditingkatkan baik proses kegiatan
maupun jenis program, kinerja dan kedisiplinan mahasiswa serta bantuan fasilitas pelayanan
kesehatan dari institusi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Program praktik kebidanan komunitas Politeknik Bau-Bau di desa mabulugo Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton yang dapat dilaksanakan dengan tepat waktu tepat sasaran
dan sesuai dengan tujuan, namun kinerja dan kedisiplinan mahasiswa masih perlu
ditingkatkan.
2. Manajemen pembelajaran kebidanan komunitas telah sesuai dengan visi institusi dan
kurikulum akademi. Berdasarkan hasil pendataan mahasiswa praktek kerja kebidanan
komunitas Politeknik Bau Bau di desa mabulugo kecematanKapontori, terdapat dua
masalah pokok yaitu Tentang ASI eksklusif, tentang bahaya MPASI dini dan pentingnya
menyendawakan bayi setelah menyusui. Tiga masalah tersebut searah dengan tujuan
praktikum kebidanan komunitas yang telah dipaparkan sebelumnya.
3. Partisipasi masyarakat dilakukan atas dasar kesadaran sendiri tanpa mengharapkan balas
jasa namun berharap agar pelaksanaan praktek kebidanan komunitas bermanfaat bagi
masyarakat ibu dan anak. Dalam setiap kegiatan : melibatkan masyarakat mulai dari
penyiapan dan pembekalan mahasiswa, dalam pelaksanaan kegiatan. tanggapan
masyarakat terhadap program praktek kebidanan komunitas sanggat baik dan dapat
dirasakan manfaat dari hasil kegiatan mahasiswa.

B. Saran
1. Pedoman pelaksanaan praktek kebidanan komunitas perlu ditinjau kembali sesuai dengan
kebutuhan dan masukan dari masyarakat, khususnyaa mengenai waktu pelaksanaan,
materi pembekalan agar lebih mengutamakan kepada kondisi sosial budaya dan ekonomi
masyarakat, serta etika profesi bidan.
2. Mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan cara menjalin kerjasama dengan
masyarakat serta peralatan kebidanan untuk memberikan pelayanan asuhan kepada ibu
hamil.
3. Ada kegiatan pembinaan sebagai tindak lanjut program. Diberikan bahan bacaan seperti
brosul, poster tentang kesehatan ibu dan anak serta bantuan untuk menambah aktivitas
posyandu yang akan datang seperti peralatan posyandu dan pemberian makanan dan
minuman tambahan bagi balita.
4. Desa yang telah berhasil memberikan dukungan dan partisipasi aktif terhadap
pelaksannaan program praktik kebidanan komunitas dijadikan desa binaan institusi
dengan berbagai kegiatan peneletian dan pengabdian kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai