DISUSUN OLEH
MARWATI (KORDES)
NUR OCVIANTY RUSTAM (SEKCAM)
FILDAYANI S (BENDAHARA)
ISMAWATI (ANGGOTA)
KARANAWATI (ANGGOTA)
ANISA PRATAMA (ANGGOTA)
LILIS (ANGGOTA)
La Nurdin, ST Marwati
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Kebidanan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa watu terakhir, masalah kesehatan mendapat sorotan yang serius dan berbagai
elemen masyarakat dari berbagai masyarakat. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, antusiasme masyarakat terhadap kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah
membuka mata bahwa kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan kualitas
hidup mereka nanti. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam memberikan pelayanan
sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka di perlukan adanya sumber daya
kesehatan yang siap terjun kelapangan, mengelola masalah kesehatan di suatu daerah dan
meberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untukmewujudkan semua itu,
politeknik baubau khususnya jurusan kebidanan melakukan praktit kerja lapangan (PKL)
kebidanan komunitas dengan pusat kegiatan di Desa Mabulugo pada tanggal 16 november s/d 13
desember tahun 2022
Kegiatan (PKL) kebidanan komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh
mahasiswa dan teknologi oleh mahasiswa jurusan kebidanan politekhnik baubau tahun ajaran
2022-2023 yang menyeluruh sepanjang daur hidup wanita, dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan dan peningkatan status kesehatan masyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa di
harapkan mampu mengenal masalah, menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif
dalam penyelesaian masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan
keahlian yang di miliki sumber daya yang ada di masyarakat.
Kegiatan PKL kebidanan komunitas ini, di harapkan dapat tercapai tujuan pendidikan di
jurusan kebidanan politekhnik baubau secara malsimal sehingga outputnya dapat berperan di
berbagai septor kesehatan masyarakat dan mampu bersaing menghadapi era globalisasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti PKL kebidanan komunitas di lapangan mahasiswa mampu
melaksanan asuhan kebidanan yang bermutu dan komrehensif kepada keluarga,
kelompok, dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
2. Tujuan Khusus
a. setelah selesai mengikuti praktikum kebidanan komunitas di lapangan
mahasiswa dapat :
1. mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan
2. dapat melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
3. mampu mengadakan musyawarah masyarakat desa (MMD) yang
menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah (POA)
4. mampu menggerak upaya KIA di wilayah praktik
5. mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan komunitas
6. mampu melaksanakan kunjungan rumah pada kasus kebidanan
7. mampu melaksanakan upaya promotiv dan preventif pada wanita selama
daur ulang hidup wanita( remaja, pra-nikah, PUS, dan menopause).
.
SASARAN
1. Individu, lebih dipriotaskan kepada pelayanan KIA dan KB (Ibu Hamil, Ibu Bersalin,
Ibu Nifas, Bayi dan Anak Balita).
2. Keluarga, diprioritaskan kepada keluarga yang mempunyai masalah KIA yang nyata
maupun potesial.
3. Kelompok, diprioritaskan kepada kelompok khusus yang berkaitan dengan Kesehatan
Ibu dan Anak, seperti KP KIA, posyandu.
4. Masyarakat, diprioritaskan lingkungan yang mempunyai masalah kesehatan yang nyata
maupun potensial yang berkaitan dengan kesehatan Ibu dan Anak, misalnya lingkungan
yang sebagian besar ibu hamilnya belum memeriksakan kehamilannya kepada bidan.
C. Manfaat
Bagi mahasiswa
a. dapat menerapkan ilmu yang di perkuliahan secara nyata di wilayah PKL
b. mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah kesehatan
yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan KIA/ KB
c. dapat bekerja sama dengan lembaga terkait dalam rangka mengurangi masalah
kesehatan di kelurahan watumotobe
Bagi masyarakat
dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan termotivasi
untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
Bagi institusi pendidikan
Sebagai masukan untuk melaksanakan PKL kebidanan komunitas di masyarakat yang
akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH
A. Gambaran Geografis
Desa Mabulugo adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Kapontori. Desa
Mabulugo memiliki luas wilayah 77,18 KM2 , dengan batas-batas sebagai berikut :
B. Gambaran Demografis
Jumlah penduduk Desa Mabulugo sebanyak 1235 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 355, terdiri dari 595 jiwa laki laki dan 642 jiwa perempuan
C. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi ditinjau dari mata pencaharian yang terbanyak adalah petani
dan nelayan.
D. Agama
Desa Mabulugo mayoritas beragama Islam dan Sebagian beragama Hindu.
E. Sasaran Pelayanan dan Tenaga Kesehatan
Untuk menunjang pelaksanaan Kesehatan di desa mabulugo dilengkapi dengan
pelayanan kesehatan yaitu Posyandu.
Distribusi Penduduk Menurut Umur Responden
Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang
berusia <20 Tahun 1 orang, 60-64 Tahun 13 orang, >64 Tahun 14 orang, 20-24 Tahun 3 orang,
25-29 Tahun 11 orang, 30-34 Tahun 14 orang, 47 Tahun 1 orang, 35-39 Tahun 16 orang, 50-53
Tahun 1 orang, 40-44 Tahun 8 orang, 45-49 Tahun 18 orang, 50-54 Tahun 17 orang, 55-59
Tahun 12 orang.
Berdasarkan table 3.2 menunjukan bahwa, dari 129 responden di desa mabulugo terdapat
17 responden yang tidak sekolah , SD/MI 55 orang ,SLTP 25 Orang ,SLTA 24 orang
Diploma/PT, 8 orang
LEMBAGA/ORGANISASI MASYARAKAT YANG ADA
NO Jenis Organisasi Ada Tidak Ada Keterangan
1 LKMD √
2 PKK √
3 Dasa Wisma √
4 Kerja Paket A √
5 Kerja Paket B √
6 Pramuka √
7 Taruna Karya & Organisasi √
Olahraga
8 Kelompok Akseptor √
9 Kelompok Arisan √
10 Kelompok Remaja Mesjid √
11 Kelompok Pengajian √
12 Kelompok organisasi Agama √
Lain
13 Dana Sehat √
14 KP. KIA √ `
15 BKB √
16 NKL √
17 WHDI √
Dari 129 responden dari desa mabulugo terdapat 23 orang yang sumber airnya dari
sumur, 104 dari PAM/Ledeng, dan 2 Orang menggunakan sumur bor
Dari 129 responden dari desa mabulugo terdapat 129 orang yang menggunakan
sumber penarangannya menggunakan listrik.
A. Hasil Pendataan
1. Karakteristik responden
Tabel 3.1
Distribusi Responden Menurut Umur di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 Tahun 1 .8 .8 .8
60 - 64 Tahun 13 10.1 10.1 10.9
> 64 Tahun 14 10.9 10.9 21.7
20 - 24 Tahun 3 2.3 2.3 24.0
25 - 29 Tahun 11 8.5 8.5 32.6
30 - 34 Tahun 14 10.9 10.9 43.4
47 Tahun 1 .8 .8 44.2
35 - 39 Tahun 16 12.4 12.4 56.6
50-53 Tahun 1 .8 .8 57.4
40 - 44 Tahun 8 6.2 6.2 63.6
48 - 49 Tahun 18 14.0 14.0 77.5
54 Tahun 17 13.2 13.2 90.7
55 - 59 Tahun 12 9.3 9.3 100.0
Total 129 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang berusia
<20 Tahun 1 orang, 60-64 Tahun 13 orang, >64 Tahun 14 orang, 20-24 Tahun 3 orang, 25-29
Tahun 11 orang, 30-34 Tahun 14 orang, 47 Tahun 1 orang, 35-39 Tahun 16 orang, 50-53 Tahun
1 orang, 40-44 Tahun 8 orang, 45-49 Tahun 18 orang, 50-54 Tahun 17 orang, 55-59 Tahun 12
orang.
Tabel 3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 95 73.6 73.6 73.6
Hindu 34 26.4 26.4 100.0
Total 129 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 3.2 Desa Mabulugo menunjukan bahwa dari 129 responden
hampir semua mayoritas muslim dengan jumlah responden 95 orang . Sisanya merupakan
agama hindu dengan jumlah responden 34 orang.
Tabel 3.3
Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022
Berdasarkan tabel 3.3 menunjukan bahwa dari 129 Responden Desa Mabulugo terdapat 17
orang Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sekolah 17 13.2 13.2 13.2
SD/MI 55 42.6 42.6 55.8
SLTP 25 19.4 19.4 75.2
SLTA 24 18.6 18.6 93.8
Diploma/PT 8 6.2 6.2 100.0
Total 129 100.0 100.0
responden yang tidak sekolah, 55 orang responden yang memiliki tingkat pendidikan tamat SD,
sefangkan tamat SLTP berjumlah 25 orang responden, tamat SMA berjumlah 24 orang, dan
tamat Diploma/PT berjumlah 8 orang responden.
Tabel 3.4
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Desa Mabulugp Kapontori Tahun 2022
Frequency Percent
Valid PNS/BUMN/TNI/POLRI 2 1.6
Petani/Berkebun 58 45.0
Pedagang/Wiraswasta 6 4.7
Buruh 2 1.6
Nelayan 10 7.8
Pegawai
swasta/Honorer/Tenaga 1 0.8
Magang
Lainnya 47 36.4
Buruh 1 0.8
Lainnya 1 0.8
Pedagang 1 0.8
Total 129 100.0
Tabel 3.5
Distribusi Responden Menurut Pendapatan Di Desa Mabulugo
Frequency Percent
Berdasarkan tabel 3.5 menunjukan bahwa dari 129 responden yang memiliki pendapatan
< 600.000 ada 54 orang ,600.000-799.999 ada 16 orang ,800.000-1000.000 ada 22
orang ,<1000.000 ada 37 orang
Tabel 3.6
Distribusi responden menurut pemeriksaan kesehatan ibu hamil, di desa mabulugo
Frequency Percent
Valid 1 20.0
Dokter 1 20.0
Bidan 1 20.0
Posyandu 2 40.0
Total 5 100.0
Berdasarkan table 3.6 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 5 ibu hamil , dan dari
5 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di dokter sebanyak 1 orang, di bidan 1 orang,
pada saat posyandu 2 orang dan yang tidak pernah memeriksa kehamilanya sebanyak 1 orang
Tabel 3.7
Distribusi responden menurut ibu yang menyusui di desa mabulugo
Frequency Percent
Valid Ya 26 66.7
Tidak 13 33.3
Total 39 100.0
Berdasarkan tabel 3.7 menunjukan bahwa dari 129 respondent terdapat 39 responden yang
menyusui bayinya, dari 39 ibu yang menyusui terdapat 26 orang yang sampai sekarang masi di
beri ASI dan 13 orang yang tidak di beri ASI (sufor).
Tabel 3.8
Distribusi respondent yang melakukan perawatan payudara di desa mabulugo
NO Frequency Percent
1 Dilakukan 1 10.0
2 Tidak dilakukan 9 90.0
Total 10 100.0
Berdasarkam tablel 3.8 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 10 responden yang
melakukan perawatan payudara yang diantaranya 1 responden yang melakukan perawatan
payudara dan 9 responden tidak melakukan perawatan payudara.
Tabel 3.9
Distribusi respondent menurut yang melakukan tindakan setelah menyusui Desa Mabulugo
Kecamatan Kapontori Tahun2022
NO Frequency Percent
1 Langsung ditidurkan
6 60.0
2 terlentang
3 Menyendawakan 4 40.0
Total 10 100.0
Berdasarkam tablel 3.9 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 10 responden yang
melakukan tindakan setelah menyusui yang diantaranya 6 responden yang langsung ditidurkan
terlentang dan 4 responden yang langsung menyendawakan bayinya.
Tabel 3.10
Distribusi responden menurut akseptor KB Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori Tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JikaAkseptorLamaJenisnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel 3.11 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat responden yang
memakai jenis alat kontrasepsi suntik berjumlah 15 responden dan alat kontrasepsi pil berjumlah
3 responden.
Tabel 3.12
Distribusi responden menurut status imunisasi Balita Desa Mabulugo Kecamatan Kapontori
Tahun 2022
Tabel 3.13
Distribusi responden menurut ventilasi rumah di Desa Mabulugo Tahun 2022
Frequency Percent
Ada tidak
43 33.3
mencukupi
Ada dan
71 55.0
memadai
Total
129 100.0
Berdasarkan table 3.12 menunjukan bahwa dari 129 responden terdapat 15 responden yang
tidak memiliki ventilasi, 43 responden ada tapi tidak mencukupi, dan 71 responden ada dan
memadai.
Tabel 3.14
Distribusi responden menurut lantai rumah di desa mabulugo kecamatan kapontori tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tanah 5 3.9 3.9 3.9
Tabel 3.15
Distribusi responden menurut sumber air bersih di desa mabaulugo kecamatan kapontori tahun
2022
SumberAir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 air
1 .8 .8 .8
sungai/kolam
3 sumur
2 1.6 1.6 19.4
pompa
Berdasarkan tabel 3.15 menunjukan bahwa dari 129 responden dalam penggunaan sumber
air. Terdapat 1 respondent yang menggunakan sungai/kolam, 22 respondent 104 responden yang
menggunakan PAM/Ledeng, dan 2 responden menggunakan sumur pompa.
Tabel 3.16
Distribusi Responden menurut SPAL di desa mabulugo kecamatan kapontori Tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 .8 .8 .8
Sungai/Danau 1 .8 .8 1.6
Tabel 3.17
Distribusi Responden menurut pembuangan Tinja Di desa mabulugo kecamatan kapontori tahun
2022
JenisWC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel 3.17 menunjukkan bahwa dari 129 responden yang memiliki wc leher
angsa berjumlah 127 orang dan lainnya berjumlah 2 orang.
Tabel 3.18
Distribusi responden menurut Kepemilikan kandang ternak di desa mabulugo kecamatan
kapontori tahun 2022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 72 55.8 55.8 55.8
Berdasarkan tabel 3.18 menunjukkan bahwa 129 responden terdapat 72 responden yang
memiliki hewan ternak dan 57 responden yang tidak memiliki hewan ternak.
Tabel 3.19
Distribusi responden menurut kepemilikan kandang ternak di desa mabulugo kecamatan
kapuntori tahun 2022
LetakKandang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B. Pemecahan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Praktik kebidanan komunitas yang dilaksanakan di desa mabulugo Kecamatan
Kapotori diawali dengan pendataan. Berdasarkan hasil pendataan tersebut, maka
mahasiswa yang bertindak sebagai pelaksana praktikum mengidentifikasi adanya
beberapa masalah yaitu:
a. Masalah kurangnya pemahaman tentang asi ekslusif dan bahaya pemberian
MPASI dini
b. Masalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya menyendawakan bayi serta
perawatan payudara
2. Analisa dan Perumusan masalah
Dari data yang dikumpulkan dan dilakukan identifikasi masalah, maka kemudian
dilakukan analisis sehingga diperoleh rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut
meliputi :
a. Masalah kurangnya pemahaman tentang asi ekslusif dan bahaya pemberian
MPASI dini
b. Masalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya menyendawakan bayi
serta perawatan payudara
A. Kesimpulan
1. Program praktik kebidanan komunitas Politeknik Bau-Bau di desa mabulugo Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton yang dapat dilaksanakan dengan tepat waktu tepat sasaran
dan sesuai dengan tujuan, namun kinerja dan kedisiplinan mahasiswa masih perlu
ditingkatkan.
2. Manajemen pembelajaran kebidanan komunitas telah sesuai dengan visi institusi dan
kurikulum akademi. Berdasarkan hasil pendataan mahasiswa praktek kerja kebidanan
komunitas Politeknik Bau Bau di desa mabulugo kecematanKapontori, terdapat dua
masalah pokok yaitu Tentang ASI eksklusif, tentang bahaya MPASI dini dan pentingnya
menyendawakan bayi setelah menyusui. Tiga masalah tersebut searah dengan tujuan
praktikum kebidanan komunitas yang telah dipaparkan sebelumnya.
3. Partisipasi masyarakat dilakukan atas dasar kesadaran sendiri tanpa mengharapkan balas
jasa namun berharap agar pelaksanaan praktek kebidanan komunitas bermanfaat bagi
masyarakat ibu dan anak. Dalam setiap kegiatan : melibatkan masyarakat mulai dari
penyiapan dan pembekalan mahasiswa, dalam pelaksanaan kegiatan. tanggapan
masyarakat terhadap program praktek kebidanan komunitas sanggat baik dan dapat
dirasakan manfaat dari hasil kegiatan mahasiswa.
B. Saran
1. Pedoman pelaksanaan praktek kebidanan komunitas perlu ditinjau kembali sesuai dengan
kebutuhan dan masukan dari masyarakat, khususnyaa mengenai waktu pelaksanaan,
materi pembekalan agar lebih mengutamakan kepada kondisi sosial budaya dan ekonomi
masyarakat, serta etika profesi bidan.
2. Mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan cara menjalin kerjasama dengan
masyarakat serta peralatan kebidanan untuk memberikan pelayanan asuhan kepada ibu
hamil.
3. Ada kegiatan pembinaan sebagai tindak lanjut program. Diberikan bahan bacaan seperti
brosul, poster tentang kesehatan ibu dan anak serta bantuan untuk menambah aktivitas
posyandu yang akan datang seperti peralatan posyandu dan pemberian makanan dan
minuman tambahan bagi balita.
4. Desa yang telah berhasil memberikan dukungan dan partisipasi aktif terhadap
pelaksannaan program praktik kebidanan komunitas dijadikan desa binaan institusi
dengan berbagai kegiatan peneletian dan pengabdian kepada masyarakat.