Diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Praktik Asuhan Kebidanan
Komunitas & Tanggap Darurat Bencana
OLEH:
IMARA ARIWIDYA PUTRI
NPM. P3.73.24.1.20.012
Disusun oleh:
NPM : P3.73.24.1.20.012
Mengetahui, Menyetujui,
NIP: 198209142007012009
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Keluarga
Binaan di Kelurahan Karadenan, Kabupaten Bogor tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan Laporan Pelaksaan keluarga Binaan, penulis mendapat bimbingan,
dorongan, petunjuk dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
4
7. Teman-teman angkatan 4 kelas reguler program D4 Kebidanan Poltekkes
Jakarta III yang selalu mendukung di saat susah maupun senang selama
pelaksanaan praktik.
8. Ny. Fitri Noviyanti kepada pasien keluarga binaan yang berkenan untuk
dijadikan keluarga binaan, terbuka untuk dikaji kesehatannya dan bersedia
meluangkan waktu untuk dikunjungi selama intervensi dan pengkajian
berlangsung.
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 4
BAB I 11
PENDAHULUAN 11
1.3. Tujuan 13
a. Tujuan Umum 13
b. Tujuan Khusus 13
1.4. Manfaat 14
1.5. Sasaran 14
1.7. Strategi 15
1.8. Metode 15
1.9. Evaluasi 15
BAB II 18
6
a. Gambaran Umum 18
b. Karateristik Keluarga 18
a. Masalah utama 20
b. Faktor penyebab 21
BAB III 29
DOKUMENTASI SOAP 29
3.1 Kunjungan I 29
3.2 Kunjungan II 36
3.4 Kunjungan IV 39
BAB IV 41
PENUTUP 41
4.1 Kesimpulan 41
4.2 Saran 42
7
BAB V 43
LAMPIRAN 43
8
9
DAFTAR TABEL
10
DAFTAR GAMBAR
11
BAB I
PENDAHULUAN
12
Anemia yang umum terjadi saat kehamilan yakni anemia defisiensi
besi. Zat besi (Fe) pada masa kehamilan akan digunakan sebagai salah satu zat
pembentuk plasenta dan sel darah merah. Terdapat peningkatan kebutuhan Fe
pada ibu hamil yakni sebesar 200-300% atau dengan perkiraan berat sebesar
1040 mg. Secara detail, distribusi zat besi dalam tubuh ibu hamil yakni
diantaranya penyaluran ke janin sebesar 300 mg, perkembangan plasenta
sebesar 50-75 mg, menjaga jumlah sel darah merah sebesar 450 mg, serta
digunakan saat melahirkan sebesar 200 mg.
Dilaporkan dari 25 provinsi kepada Direktorat Gizi Masyarakat, dari
tahun 2019 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat badannya,
didapatkan sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat badan lahir rendah
(BBLR). Sedangkan menurut hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6% balita
yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan kondisi BBLR.
Kondisi bayi BBLR diantara disebabkan karena kondisi ibu saat hamil
(kehamilan remaja, malnutrisi, dan komplikasi kehamilan), bayi kembar, janin
memiliki kelainan atau kondisi bawaan, dan gangguan pada plasenta yang
menghambat pertumbuhan bayi (intrauterine growth restriction). Bayi BBLR
tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan berat badan seiring dengan
pertambahan usian. Namun, bayi BBLR memiliki risiko lebih besar untuk
stunting dan mengidap penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan
penyakit jantung saat dewasa.
Persentase munculnya anemia gestasional skala nasional sendiri pada
hasil riset kesehatan dasar terakhir yaitu 48,9%. Angka ini merupakan
peningkatan dari prevalensi tahun sebelumnya yakni 37,1. Sementara itu, dari
klasifikasi umur, diketahui bahwa wanita berumur 15-24 tahun memiliki
prevalensi tertinggi diantara umur lain di atasnya yaitu 84,6%.
Angka ini lebih tinggi dengan prevalensi wanita hamil anemia
berumur 15-49 tahun di dunia yakni 38%. Hal ini menunjukkan adanya
pengetahuan yang kurang dari ibu usia muda mengenai pentingnya kecukupan
13
gizi saat hamil. Terdapat beberapa penyakit atau kelainan pada bayi sebagai
akibat dari tiap jenis defisiensi anemia pada ibu hamil. Pada kondisi
kekurangan B12 misalnya, dapat berakibat pada kecacatan tabung saraf/neural
tube defect. Salah satu tipe kecacatan tabung saraf bernama spina bifida juga
dapat ditemukan pada ibu defisiensi folat.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dimulai dari keluhan yang
sangat ringan hingga terjadinya kelangsungan kehamilan abortus, partus
imatur/prematur, gangguan proses persalinan (perdarahan), gangguan masa
nifas (daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang produksi ASI rendah
sehinggabayi kurang asi), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas,
mikrosomi, cacat bawaan, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
kehamilan diantaranya gravid, umur, paritas, tingkat pendidikan, status
ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Faktor umur merupakan faktor
risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur seorang ibu berkaitan dengan
alat alat - reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah
umur 20 - 35 tahun. Kehamilan diusia< 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat
menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara
biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang
sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat zat gizi selama kehamilannya.
Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan
daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.
Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat
Menurut penelitian yang dilakukan Willy Astriana di dilakukan di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten OKU mengenai
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia,
menunjukkan dari seluruh sampel ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten OKU sebanyak 277 ibu hamil. Hasil
14
uji statistik Chi-Square di dapatkan p value 0,023 (p < 0, 5) . Ini menunjukkan
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Maka hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil terbukti.
Berdasarkan dampak yang dapat timbul dari kejadian anemia serta
beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia, maka penulis
tertarik untuk melakukan binaan kepada Ibu Fitri Noviyanti dengan kondisi
mengalami anemia pada trimester 3 (32 minggu) di RT. 01/RW 15 Kelurahan
Karadenan.
1.3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengkaji permasalahan anemia dan kesehatan dalam lingkup keluarga
dan meningkatkan pengetahuan subjek dengan membina keluarga
selama 4 kali kunjungan (Pengenalan, pengkajian, intervensi, dan
evaluasi) untuk mengubah perilaku subjek sehingga kadar Hb secara
bertahap hingga mencapai normal.
b. Tujuan Khusus
15
1) Meningkatkan pengetahuan subjek terkait anemia pada ibu
hamil.
2) Meningkatkan kadar Hb dalam darah subjek secara bertahap.
3) Melakukan pengkajian pada ibu hamil dikeluarga binaan.
4) Menganalisa masalah, diagnosa kebidanan pada ibu hamil.
5) Menarik diagnosa potensial kebidanan pada ibu hamil.
6) Melakukan tindakan segera pada ibu hamil.
7) Melakukan tindakan pada ibu hamil.
8) Melakukan rencana pada ibu hamil.
9) Melakukan evaluasi pada ibu hamil.
10) Melakukan pendokumetasian dengan metode SOAP
1.4. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam melakukan intervensi
berdasarkan Plan of Action Keluarga Binaan (POA) yang telah dibuat
sebelumnya.
b. Bagi Pendampingan Keluarga
Dapat meningkatkan pengetahuan terkait dampak anemia pada ibu
hamil serta memperbaiki kondisi kadar hemoglobin dengan
pendekatan secara intensif.
1.5. Sasaran
Sasaran yang diambil penulis adalah keluarga Tn. PS yang terdiri dari
Ny. FN (Istri Tn. PS yang sedang hamil), An. AAS(Anak Ny. FN dan Tn.
PS), An. MAYS (Anak Ny. FN dan Tn. PS), An. AAS (Anak Ny. FN dan Tn.
PS). Tetapi penulis akan secara fokus kepada Ny. FN G 4P3A0 32 minggu
dengan anemia.
16
1.6. Waktu dan tempat
Pembinaan keluarga ini dilakukan 4 kali kunjungan di rumah Ny. FN
perumahan Puri Nirwana Blok CD no 05 RT.001/RW.015 Keluarahan
Karadenan, Kabupaten Bogor dengan menerapkan asuhan kebidanan yang
dimulai tanggal:
a. Kamis, 19 Oktober 2023: Kunjungan pertama (Orientasi)
b. Sabtu, 21 Oktober 2023: Kunjungan kedua (Pengkajian)
c. Selasa, 24 Oktober 2023: Kunjungan ketiga (Intervensi)
d. Jumat, 03 November 2023: Kunjungan keempat (Evaluasi)
1.7. Strategi
Data yang digunakan dalam pengkajian keluarga binaan adalah data
primer yaitu data diambil langsung dari anggota keluarga di rumah Ny. FN
perumahan Puri Nirwana Blok CD no 05 RT.001/RW.015 Keluarahan
Karadenan, Kabupaten Bogor. Pengambilan data primer ini dilakukan dengan
mendatangi rumah dan menanyakan langsung beberapa pertanyaan dalam
bentuk kuesioner.
1.8. Metode
Metode yang digunakan diantaranya adalah wawancara, pemeriksaan
dan penyuluhan yang diberikan kepada Ny. FN. Dalam pengkajian awal
dilakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana gambaran kondisi
keluarga dan melengkapi data yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan
pemeriksaan kepada ibu, serta memberikan penyuluhan kepada ibu guna
memberdayakan ibu dengan meningkatkan pengetahuan agar terwujudnya
keluarga yang lebih sehat.
1.9. Evaluasi
17
Struktur Proses Ouput
18
yang akan dampak anemia, tanda hasil Ny. FN
dilakukan pada bahaya kehamilan. menyebutkan kembali
kunjungan binaan b. Melakukan penyuluhan yang telah
keluarga pemeriksaan kesehatan disampaikan.
pada keluarga. b. Pemeriksaan kesehatan
c. Melakukan pada keluarga binaan
pemeriksaan telah dilakukan, semua
kesejahteraan janin anggota keluarga
dan ibu hamil. dalam keadaan sehat
dan tidak sedang
melakukan
pengobatan.
c. Pemeriksaan
kesejahteraan janin
dan ibu hamil telah
dilakukan dan
semuanya dalam
keadaan sehat.
19
BAB II
Nama Subjek : FN
Usia : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : D3
b. Karateristik Keluarga
Pendidikan
No Nama Usia Anggota KK Pekerjaan
Terakhir
20
1. PS 53 Kepala SLTA/Sederajat Wirausaha
keluarga
2. FA 39 Istri D3 IRT
21
Table 1. Frekuensi makan subjek selama 1 bulan
a. Assessment
1) Antropometri
BB : 73 kg (sekarang), 65 (sebelum hamil)
TB : 165 cm
IMT : 23,9 kg/m2 (Normal)
22
2) Biokimia : Hb 7,8/dl (25 juli 2023)
3) Klinis/fisik : Tekanan darah 123/78 mmHg
4) Riwayat personal : Penyakit: tidak ada
: Aktivitas fisik: membersihkan rumah
b. Faktor penyebab
Faktor penyebab langsung yang mempengaruhi FN yaitu suka
minum teh dan kurang makan buah, serta suka lupa minum tablet FE.
Faktor penyebab tidak langsung kurangnya pengetahuan gizi
dampak anemia pada ibu hamil.
23
kondisi sanitasi air bersih baik, kondisi lingkungan perumahan baik, kondisi
kerentanan kelompok penduduk khusus dapat dipantau dan mudah dijangkau
dengan baik sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan
keluarga binaan dengan status sosial ekonomi baik.
24
masyarakatnya. Prinsip peran serta masyarakat adalah mengutamakan
masyarakat berbasis pengetahuan masyarakat dan melibatkan seluruh anggota
masyarakat dengan memperhatikan tipologi peran serta masyarakat. Terlihat
pada masyarakat sekitar lingkungan rumah Ibu FN yaitu saling
mendorong/mendukung satu sama lain untuk terjadinya perubahan ke arah
lebih baik, saling berkerjasama, memberikan informasi melalui ibu Kader RW
(Emiliano, Emilda. 2022).
Salah satu gerakan upaya kesehatan yang melibatkan masyarakat
adalah posyandu. Posyandu Nirwana merupakan salah satu bentuk upaya
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat,
untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna
memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita (Emiliano, Emilda.
2022). Bidan sebagai sektor pemangku utama Posyandu dengan menggerakan
ibu-ibu Kader sebagai perwakilan masyarakat dalam bentuk pengorganisasian
masyarakat sehingga dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan prioritas
dari kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha
memenuhi atas sumber-sumber yang ada di masyarakat. Melihat peran serta
masyarakat sudah saling aktif dan peduli sosialisasi terhadap kesehatan
sekitarnya sehingga kesehatan terutama kepada golongan rentan seperti ibu
hamil, bayi-balita, dan lansia sudah berdaya.
25
Gambar 1. Hasil laboratorium terakhir Ny. FN
26
2.7 Kerangka Masalah
Input
27
Kebidanan yang melakukan kegiatan
keluarga binaan.
Proses
28
3. Pengukuran TFU 3. TFU: 31 cm.
4. Perkenalan, 4. Ibu FN mengatakan tidak ada
pengumppulan data dan keluhan.
perizinan kepada subjek.
5. Assessment, edukasi
kesehatan, edukasi
mengenai ibu hamil,
monev.
29
Output
Outcome
30
31
BAB III
DOKUMENTASI SOAP
3.1 Kunjungan I
Hari/tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Pukul : 17.00 WIB
32
☐ Tidak Ada, Alasan_____________________________________
☐ Dalam Proses
5. Pengambil Keputusan dalam Keluarga *(ceklis)
€ Tidak Akses
Poswindu *(ceklis)
✓ Tidak Akses
Poskesdes *(ceklis)
✓ Tidak Akses
Puskesmas *(ceklis)
⬜ Tidak Akses
33
Pustu *(ceklis)
✓ Tidak Akses
12. Pengetahuan KK Tentang Keberadaan Sarana Umum: Tahu/Tidak
*(Lingkari) *minimal menyebutkan 2: Puskesmas dan Posyandu Nirwana
13. Penghasilan KK Tetap per Bulan*(ceklis)
34
🗹 ≤UMR
✓ > UMR
13. Pengetahuan KK Tentang Program-Program Kesehatan
Desa Siaga *(ceklis)
🗹 Tahu
✓ Tidak tahu
PHBS *(ceklis)
✓ Tahu
☐ Tidak Tahu
14. Kepemilikan Kendaraan (motor/mobil): Punya/ Tidak Punya*(Lingkari)
2. FN P 39 Istri D3 IRT - - √ - -
35
FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL
3. Pemeriksaan Kehamilan
Oleh siapa : Bidan Novi dan Dr. Fista Divi Amesia, Sp.OG
Berapa kali : 4 kali
36
HbsAg Negatif 25 Juli 2023
*isi hasil lab yang memang terdapat di buku KIA, jika terdapat beberapa pemeriksaan yang
tidak ada, maka ceklis kolom belum terisi dan jika terisi cantumkan hasil pemeriksaan di
kolom terisi.
TT1 √
TT2 √
TT3 √
TT4 √
TT5 √
*Harap kaji status imunisasi ibu sesuai dengan interval dan masa perlindungan imunisasi TT
No Th. Lahir Jenis Persal Penolo Tempat Peny BB/ Asi Penyulit
kel. inan ng ulit PB Nifas
4. Hamil ini
37
7. Pengetahuan tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan *(biarkan ibu menyebutkan min
3, ceklis berdasarkan pengetahuan yang disebutkan klien)
Pengetahuan
Mengalami
Klien
No. Pengetahuan
Tdk
Tahu Ya Tdk
Tahu
38
2. Tanda-tanda persalinan √
3.
4. Pengasuhan bayi terkait: √
IMD
ASI Eksklusif √
Hak-hak bayi √
Pembuatan akta √
kelahiran
Imunisasi dasar √
✓ Ada
☐ Tidak Ada
b. Persiapan Tempat Persalinan: RSIA Assalam
c. Rencana Penolong Persalinan *(ceklis)
39
✓ Tenaga Kesehatan, oleh siapa Dokter
☐ Non-tenaga Kesehatan, oleh siapa: ______________________________
☐ Belum tahu, alasan _______________________________________
d.Pendamping Persalinan
✓ Suami
☐ Keluarga
☐ Belum Tahu
e. Perencanaan Biaya persalinan
✓ Sudah direncanakan
☐ Belum direncanakan
f. Rencana Transportasi yang digunakan
✓ Sudah Direncanakan
☐ Belum Direncanakan
g.Golongan Darah *(ceklis)
☐ Tidak tahu
(Jika tidak tahu, anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan di tenaga kesehatan)
h.Calon Pendonor Darah
✓ Ada, Siapa : Keluarga
☐ Tidak ada
i. Pengambil Keputusan (Kegawatdarurat dan Rujukan)
√ Suami □ Istri
☐ keluarga (Orang Tua) ☐ Suami dan Istri
3.2 Kunjungan II
Hari/tanggal : Sabtu , 21Oktober 2023
Pukul : 13.00 WIB
40
SUBJEKTIF
istirahat dan hidup sehat: Makan 2x sehari dengan porsi sedang (nasi, lauk
pauk, sayur) dan minum air mineral ±2liter sehari, serta diselingi cemilan biskuit
hamil. BAB 1x sehari dan BAK 5-7 kali sehari, serta tidak ada keluhan. Tidak
merokok, tidak minum akohol atau jamu-jamuan, tidak mengkonsumsi obat-
obatan terlarang.
membahayakan kehamilan.
OBJEKTIF
emosoi stabil. TTV: Tekanan darah 120/78 mmHg, nadi 86 x/menit, pernafasan
19 x/menit, suhu 36,3°C.
− Pemeriksaan Fisik: Wajah simetris, tidak pucat, dan tidak oedem. Konjungtiva
tidak pucat, sklera putih dan tidak ikterik. Mulut simetris, tidak kering, dan tidak
ada sariawan, serta tidak ada karies gigi. Hidung simetris, bersih, tidak ada polip.
41
Telinga simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen. Pada leher tidak terdapat
pembesaran kelenjar thyroid. Payudara membesar simetris kanan-kiri, tidak ada
benjolan, aerola hiperpigmentasi, puting susu menoonjol, dan tidak lecet. Pada
ekstremitas atas tidak ada keluhan dan pada ekstremitas bawah tidak terdapat
oedema, tidak terdapat varices, refleks patella kanan dan kiri (+/+).
− Pemeriksaan obstetrik: terdapat bekas operasi SC (+), linea alba (+), striae
gravidarum (+). TFU 31 cm, Leopold I teraba lunak, tidak bilat dan tidak
melenting. Leopold II bagian kanan teraba panjang keras, bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil janin. Leopold III teraba bulat, keras dan melenting. Leopold
IV teraba Divergen ⅗ bagian. Auskultasi DJJ positif (+) 147 x/menit, bunyi
teratur.
ANALISIS
Diagnosa kebidanan
Ibu : G4 P3 A0 hamil 33 minggu
Janin : Janin tunggal hidup intrauterin
PENATALAKSAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu
mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2. Mengenalkan diri dan melakukan pendekatan kepada anggota keluarga. Anggota
keluarga menyambut dengan hangat dan bersikap ramah serta kekeluargaan.
3. Mengenali keadaan rumah dan lingkungan sekitar. Denah rumah terlampir.
4. Memberitahu ibu untuk selalu memperhatikan gerakan janinnya. Jika janin dirasa
kurang bergerak dari sebelumnya segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Ibu
mengerti dan akan selalu memperhatikan gerakan janinnya
42
5. Memberikan penkes mengenai kebutuhan gizi agar ibu dapat meningkatkan kadar HB
nya. Ibu mengerti dan akan berusaha untuk lebih banyak makan.
6. Memberitahu ibu untuk melanjutkan minum obat dan vitamin yang diberikan oleh
tenaga kesehatan pada kunjungan sebelumnya secara rutin. Ibu mengerti dan akan
meminumnya secara rutin sesuai instruksi tenaga kesehatan.
SUBJEKTIF
Keluhan saat ini: masih sedikit pusing dan suka cepat lelah.
OBJEKTIF
emosi stabil. TTV: Tekanan darah 123/78 mmHg, nadi 86 x/menit, pernafasan 18
x/menit, suhu 36,5°C.
− Pemeriksaan obstetrik: TFU 31 cm, Leopold I teraba lunak, tidak bilat dan tidak
melenting. Leopold II bagian kanan teraba panjang keras, bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil janin. Leopold III teraba bulat, keras dan melenting. Leopold
IV teraba Divergen ⅗ bagian.. Auskultasi DJJ positif (+) 150 x/menit, bunyi
teratur.
ANALISIS
Diagnosa kebidanan
Ibu : G4 P3 A0 hamil 34 minggu
Janin : Janin tunggal hidup intrauterin
43
PENATALAKSAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu
mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2. Mengingatkan ibu untuk meningkatkan pola makannya agar kadar Hb tetap
meningkat secara bertahap. Ibu mengerti dan akan berusaha untuk lebih banyak
makan.
3. Memberikan penyuluhan mengenai dampak anemia bagi ibu hamil . Ibu cukup
mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan mengenai dampak anemia pada ibu
hamil.
4. Memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan. Ibu sangat antusias
karena banyak bertanya tentang tanda bahaya kehamilan dan dapat menjelaskan
kembali tentang tanda bahaya kehamilan.
5. Memberikan penyuluhan tentang persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan.
Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang persiapan persalinan dan
tanda-tanda persalinan.
6. Mengingatkan ibu untuk melanjutkan minum obat dan vitamin yang diberikan oleh
tenaga kesehatan pada kunjungan sebelumnya secara rutin. Ibu mengerti dan akan
meminumnya secara rutin sesuai instruksi tenaga kesehatan.
3.4 Kunjungan IV
Hari/tanggal : Jum'at, 03 November 2023
Pukul : 16.00 WIB
SUBJEKTIF
Keluhan saat ini: Tidak ada keluhan.
OBJEKTIF
emosoi stabil. TTV: Tekanan darah 123/78 mmHg, nadi 86x/menit, pernafasan 19
x/menit, suhu 36,5°C.
44
− Pemeriksaan obstetrik: TFU 31 cm, Leopold I teraba lunak, tidak bilat dan tidak
melenting. Leopold II bagian kanan teraba panjang keras, bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil janin. Leopold III teraba bulat, keras dan melenting. Leopold
IV teraba Divergen ⅗ bagian.. Auskultasi DJJ positif (+) 147 x/menit, bunyi
teratur.
− Pemeriksaan penunjang:
ANALISIS
Diagnosa kebidanan
Ibu : G4 P3 A0 hamil 34 minggu
Janin : Janin tunggal hidup intrauterin
PENATALAKSAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik, namun
letak janin memang masih melintang. Ibu mengetahui dan mengerti hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2. Mengevaluasi pola makan ibu selama kehamilan setelah diberikan penkes gizi ibu
hamil. Ibu mengaku bahwa nafsu makan sedikit bertambah dengan cemilan serta
tidak ada pantangan makan dan sudah mengurangi minum teh.
3. Memberikan pujian kepada ibu bahwa ibu sudah berhasil menaikkan kadar Hb nya
dan mengingatkan ibu untuk mempertahankan pola makannya agar kadar Hb tetap
meningkat secara bertahap. Ibu mengerti dan akan berusaha untuk lebih banyak
makan.
4. Mengevaluasi mobilisasi ibu dan menganjurkan agar ibu tidak menggantungkan
kakinya saat duduk karena bisa menyebabkan kebengkakan pada kaki. Ibu mengaku
bahwa masih seringkali menggantungkan kakinya saat sedang duduk.
5. Mengingatkan ibu untuk melanjutkan minum obat dan vitamin yang diberikan oleh
tenaga kesehatan pada kunjungan sebelumnya secara rutin. Ibu mengerti dan akan
meminumnya secara rutin sesuai instruksi tenaga kesehatan.
45
BAB IV
LAMPIRAN
5.1 Materi bahan penyuluhan
46
5.2 Denah rumah keluarga binaan
47
5.3 Plan of Action Keluarga binaan (POA)
Waktu
No Hari/
Kegiatan Tujuan Sasaran dan PJ
. Tanggal
Tempat
48
dan KIE pemeriksaan fisik pada
berdasarkan ibu hamil dan
keluhan saat ini pengkajian pada
keluarga.
Oktober
2023 Pemberian edukasi Ny. FN mengetahui
mengenai kondisinya dan
perkembangan memahami apa yang
kesehatan Ny. FN perlu di evaluasi untuk
pertemuan berikutnya
Pemeriksaan Untuk memantau
kehamilan dan keadaan kesehatan ibu
16.00
pemantauan dan janin
Jumat, 03 kesejahteraan janin
4 November
2023 Melakukan hasil evaluasi terdapat
evaluasi hasil kenaikan kadar hb 16.30
intervensi
49
5.5 Ganchart individu
Mei
Kegiatan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
Kunjungan pertama
keluarga binaan
(Orientasi):
Pengkajian/
Pendataan Kartu
Keluarga dan Ibu
hamil
50
bersangkutan untuk
dijadikan keluarga
binaan.
Pemeriksaan fisik
dan KIE berdasarkan
keluhan saat ini
Kunjungan kedua
keluarga binaan
(Pengkajian):
Pemeriksaan fisik
dan KIE berdasarkan
keluhan saat ini
Persiapan pra-
intervensi kepada
keluarga binaan
Kunjungan ketiga
keluarga binaan
(Intervensi):
Pemberian intervensi
penyuluhan
Kunjungan keempat
Keluarga Binaan
(Evaluasi)
51
Jurusan Ilmu Kesehatan Masarakat. Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/36432/1/6411415065_Optimized.pdf
d. Emiliano, Emilda. 2022. Kegiatan Peran serta Masyarakat di Komunitas. Asuhan
Kebidanan Komunitas Peran Serta Masyarakat (PSM).
https://www.academia.edu/38422787/Kegiatan_peran_serta_masyarakat_di_kom
unitas
52
Sabtu, 21 Oktober 2023: Kunjungan kedua (Pengkajian)
53
Jumat, 03 Oktober 2023: Kunjungan keempat (Evaluasi)
54
55