Anda di halaman 1dari 267

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI DINI


ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pengembangan Program Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Endang Rochyadi, M.Pd.
Dr. Herlina, M. Pd., Psi

Disusun Oleh:

Sylvi Noor Aini (2105134)

Dirham Gumawang A (2105128)

Lia Apriliani (2105093)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya
pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan
dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan akhir yang berjudul
“Pengembangan Program Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus”
Kami menyadari dalam menyelesaikan laporan ini masih begitu
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi nya maupun struktur
penyusunannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami dengan
ketulusan hati mengucapkan terima kasih, yang pertama kepada
Dosen, yang kedua kepada teman-teman kelompok kami dan tak lupa
juga kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Demikian semoga laporan ini memberikan manfaat umumnya
pada para pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri. Aamiin.

Bandung, 20 Mei 2022

Penulis

i | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
A. Konsep Intervensi Dini 3
B. Sasaran dan Ruang Lingkup Intervensi Dini 3
C. Teori Intervensi Dini Bersumber Daya Keluarga 3
D. Peran dan Pengasuhan Orang Tua Pada Anak
Berkebutuhan Khusus 11
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 14
A. Prosedur Kerja Intervensi Dini 14
B. Time Line Kegiatan Intervensi Dini 15
C. Pelaksanaan Identifikasi 23
D. Pelaksanaan Asesmen 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26
A. Subjek 1 (Kasus Sylvi Noor Aini) 26
1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 1 26
2. Hasil Identifikasi Subjek 1 27
3. Hasil Asesmen Subjek 1 29
4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 1 36
5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 1 42
6. Rancangan Program Intervensi Subjek 1 46

ii | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual Tahap 1 50
8. Implementasi Program Pembelajaran Tahap 1 52
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual Tahap 2 54
10. Pembahasan Subjek 1 56
B. Subjek 2 (Kasus Dirham Gumawang A) 57
1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 2 57
2. Hasil Identifikasi Subjek 2 58
3. Hasil Asesmen Subjek 2 59
4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 2 102
5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 2 133
6. Rancangan Program Intervensi Subjek 2 133
7. Implementasi Program Pembelajaran Subjek 2 137
8. Pembahasan Subjek 2 149
C. Subjek 3 (Kasus Lia Apriliani) 150
1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 3 150
2. Hasil Identifikasi Subjek 3 152
3. Hasil Asesmen Subjek 3 153
4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 3 157
5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 3 160
6. Rancangan Program Intervensi Subjek 3 162
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual 172
8. Implementasi Program Pembelajaran Subjek 3 181
9. Rencana Program Kedua 194
10. Implementasi Program Kedua 197
11. Pembahasan Subjek 3 205
BAB V PENUTUP 208
A. Kesimpulan 208
B. Saran 208

iii | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


DAFTAR PUSTAKA 209
A. LAMPIRAN SUBJEK 1 212
B. LAMPIRAN SUBJEK 2 245
C. LAMPIRAN SUBJEK 3 252

iv | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Timeline Kegiatan Intervensi Dini .............................................. 15

Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Subjek 1 .......................................................... 28


Tabel 4.2. Rekap Hasil Asesmen Perkembangan Bahasa ......................... 30
Tabel 4.3. Rekap Hasil Asesmen Organ Wicara ........................................ 33
Tabel 4.4. Rekapitulasi Kesalahan Pengucapan ........................................ 34
Tabel 4.5. Profil Subjek 1 ........................................................................... 36
Tabel 4.6. Profil Keluarga Subjek 1 ............................................................ 41
Tabel 4.7. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 1 ............................... 42
Tabel 4.8. Rancangan Program Intervensi Anak ........................................ 46
Tabel 4.9. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 0 - 12 Bulan
.................................................................................................................. 60
Tabel 4.10. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 12 - 24
Bulan ......................................................................................................... 68
Tabel 4.11. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 2 - 4
Tahun ........................................................................................................ 77
Tabel 4.12. Hasil Asesmen Pengembangan Diri ........................................ 94
Tabel 4.13. Hasil Asesmen Orang Tua ...................................................... 99
Tabel 4.14. Profil Subjek 2 ....................................................................... 102
Tabel 4.15. Profil Keluarga / Orang Tua ................................................... 132
Tabel 4.16. Rancangan Program Intervensi Bersumberdaya Keluarga
Subjek 2 ................................................................................................... 133
Tabel 4.17. Deskripsi hasil Analisis Program Intervensi Kompetensi Orang
Tua Subjek 2 ............................................................................................ 138
Tabel 4.18. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Penuh Oleh
Intervensionis dan dilihat Orang Tua Subjek 2 ......................................... 139
Tabel 4.19. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Oleh Orang Tua dan
dibantu Intervensionis Subjek 2 ............................................................... 143
Tabel 4.20. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Penuh Oleh Orang Tua
Subjek 2 ................................................................................................... 146
Tabel 4.21. Penilaian Keterampilan Menggunakan Kamar Mandi Subjek 2
................................................................................................................ 147
Tabel 4.22. Hasil Identifikasi Subjek 3 ...................................................... 152
Tabel 4.23. Rekap Hasil Asesmen Subjek 3. ........................................... 154
Tabel 4.24. Hasil Asesmen Perkembangan Bahasa Subjek 3 .................. 154
Tabel 4.25. Profil Anak Subjek 3 .............................................................. 157
Tabel 4.26. Profil Keluarga Subjek 3 ........................................................ 159
Tabel 4.27. Rancangan Program Intervensi Subjek 3 .............................. 162

v | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.28. Fase Intervensi Subjek 3 ....................................................... 169
Tabel 4.29. Program Intervensi Orangtua Subjek 3 .................................. 169
Tabel 4.30. Format Instrumen Penilaian Anak (FASE 1) .......................... 174
Tabel 4.31. Format Instrumen Penilaian Anak (FASE 2) .......................... 177
Tabel 4.32 Format Instrumen Penilaian Orangtua Aspek Pengetahuan ... 179
Tabel 4.33. Format Penilaian Orangtua Aspek Keterampilan ................... 180
Tabel 4.34. Pelaksanaan Intervensi Orangtua Subjek 3 ........................... 182
Tabel 4.35. Pelaksanaan Intervensi Anak Subjek 3 ................................. 184
Tabel 4.36. Hasil Evaluasi Orangtua Aspek Pengetahuan Subjek 3......... 187
Tabel 4.37. Hasil Evaluasi Orangtua Aspek Keterampilan Subjek 3 ......... 188
Secara keterampilan orangtua sudah mampu melakukan program intervensi
bersumberdaya keluarga dengan menggunakan metode PECS dengan
baik.Tabel 4.38. Hasil Evaluasi Anak Subjek 3......................................... 188
Tabel 4.39. Hasil Asesmen Perkembangan Emosional Fungsional Subjek 3
................................................................................................................ 191
Tabel 4. 40 Rekap Hasil Asesmen Lanjutan Subjek 3 .............................. 194
Tabel 4.41. Pelaksanaan Intervensi Orangtua Program Kedua ................ 197
Tabel 4. 42 Implementasi Program Kedua Subjek 3 dengan pendekatan
Floortime .................................................................................................. 199
Tabel 4.43 Hasil Evaluasi Kapasitas Perkembangan Emosional Fungsional
Subjek 3 setelah Intervensi ...................................................................... 202

vi | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur ekologi perkembangan pada anak ............................. 4


Gambar 2.2. Zone Proximal Development .................................................. 5

Gambar 3.1. Prosedur Kerja Intervensi Dini ............................................... 14

vii | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Intervensi Dini merupakan suatu upaya perubahan terhadap


suatu kondisi yang sudah diketahui letak permasalahannya yang
terjadi pada usia perkembangan. Aspek-aspek perubahan
tersebut bisa terjadi pada aspek perkembangan kognitif, motorik,
bahasa, sosial emosi maupun aspek perkembangan lainnya. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan Reschly (dalam Liu, 2010, hlm.
3) yang menyatakan bahwa “Pencegahan dan intervensi awal-
mengurangi intervensi prevalensi yang lebih awal dan keparahan
prestasi signifikan dan masalah perilaku”.
Kemampuan pencapaian tahap perkembangan pada setiap
anak tentu saja berbeda-beda, banyak anak yang
perkembangannya sudah dapat melampaui tahapan usia
perkembangan, kemudian banyak pula anak yang
perkembangannya tertinggal dari tahapan usia perkembangannya.
Untuk dapat mengetahui capaian perkembangan seorang anak,
minimalnya orang tua perlu mengetahui suatu tahapan
perkembangan anak berdasarkan usia dan kompetensi apa yang
seharusnya dimilikinya. Namun, pada kondisi saat ini banyak
orang tua yang belum mengetahui tahapan perkembangan anak
sehingga jarang sekali orang tua memberikan intervensi kepada
anak.
Kondisi yang ditemukan dalam kegiatan observasi oleh
kelompok yaitu terdapat orang tua yang memiliki anak dengan
hambatan penglihatan yang belum mengetahui tahapan
perkembangan anak khususnya untuk anak dengan hambatan
penglihatan. Sehingga anak banyak memiliki ketertinggalan
tahapan perkembangannya, kemudian orang tua belum mampu
memiliki kompetensi dalam pemberian intervensi pada anak
tersebut. Program intervensi dini dirancang untuk menyediakan
layanan, sumber daya, dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan
unik anak-anak disabilitas. Tujuannya adalah untuk mendorong
perkembangan anak-anak dan pada akhirnya mengurangi biaya
bagi masyarakat, dengan meminimalkan kebutuhan akan
pendidikan khusus. Berdasarkan hal tersebut, melalui kegiatan

1 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


penerapan program intervensi dini bersumberdaya keluarga
diharapkan orang tua memiliki suatu kompetensi untuk melakukan
intervensi dini kepada anak agar anak optimal dalam tahap
perkembangannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan,


rumusan masalah terhadap program intervensi ini yaitu:
1. Bagaimana rancangan program intervensi untuk orang tua
dan anak sesuai dengan kondisi subjek masing - masing?
2. Bagaimanakah pelaksanaan program intervensi kepada orang
tua dan anak sesuai dengan kondisi subjek masing - masing?
3. Bagaimanakah evaluasi penerapan program intervensi
kepada orang tua dan anak sesuai dengan kondisi subjek
masing - masing?

C. Tujuan

1. Membuat rancangan program intervensi untuk orang tua dan


anak sesuai dengan kondisi subjek masing - masing
2. Mengetahui pelaksanaan program intervensi kepada orang
tua dan anak sesuai dengan kondisi subjek masing - masing.
3. Mengetahui evaluasi penerapan program intervensi kepada
orang tua dan anak sesuai dengan kondisi subjek masing -
masing

2 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Intervensi Dini

Intervensi dini adalah tindakan yang diberikan untuk


mempengaruhi perkembangan belajar anak sejak lahir sampai
dengan usia 5 tahun yang mengalami kelainan atau kelambatan
perkembangan atau anak-anak dengan faktor risiko baik karena
faktor biologis maupun lingkungan (Baker dan Brightman, 1997
dalam Sunardi dan Sunaryo, 2007). Bagaskorowati (2010)
menyatakan terdapat tiga hal yang mendasari dilakukannya
intervensi dini; 1) Ameliorasi, menolong irang atau sistem sosial
untuk menanggulangi, 2) Prevensi, meliputi usaha-usaha untuk
memprediksi masalah-masalah sebelum berkembang, dan 3)
Pengembangan, adalah usaha untuk membantu orang
meningkatkan keterampilan pribadi, relasi, dan lingkungan
hidupnya dengan maksud meningkatkan kualitas hidup.
Greco, V & Leonard, D. (1988) dalam Sunardi & Sunaryo (2007)
menambahkan secara tegas bahwa intervensi dini merupakan
program yang sengaja didesain untuk mengoptimalkan
pengalaman belajar anak selama periode perkembangan yang
paling krusial.

B. Sasaran dan Ruang Lingkup Intervensi Dini

Sasaran utama intervensi dini adalah anak-anak berkebutuhan


khusus yang berusia kurang dari 6 tahun, yang meliputi: 1) Anak-
anak dengan faktor risiko, 2) Anak dengan keterlambatan
perkembangan, 3) Anak-anak dengan kelainan pasti (Sunardi dan
Sunaryo, 2007). Sedangkan menurut IDEA (1994) ruang lingkup
intervensi dini mencakup aspek; perkembangan fisik, kognitif,
komunikasi, sosial atau emosi, dan perilaku adaptif.

C. Teori Intervensi Dini Bersumber Daya Keluarga

1. Ecological social system


Asumsi bahwa belajar dan perkembangan pada manusia
ditentukan oleh intensitas interaksi dan partisipasi orang tua,
anak dan keluarga. Lingkungan dipandang sebagai wahana
pengembangan diri.

3 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Teori sistem ekologi menyatakan bahwa kita menjumpai
lingkungan yang berbeda sepanjang umur kita yang dapat
mempengaruhi perilaku kita dalam berbagai sudut pandang.
Sistem ini meliputi sistem mikro, mesosystem itu, exosystem,
dan sistem makro. (Sincero, FM)
Berikut ini adalah gambaran dari keseluruhan struktur ekologi
perkembangan pada anak:

Gambar 2.1. Struktur ekologi perkembangan pada anak


www.google.com/ecologycalsystemtheory
a. The Microsystem
Microsystem merupakan lingkungan terdekat dalam hidup
kita. seperti keluarga, teman, teman sekelas, guru, tetangga
dan orang lain yang memiliki kontak langsung termasuk
dalam sistem mikro juga interaksi sosial yang terjadi secara
langsung dengan agen-agen sosial. Teori menyatakan
bahwa kita tidak menjadi penerima hanya dari pengalaman
yang kita miliki saat bersosialisasi dengan orang-orang ini
dalam lingkungan sistem mikro, tetapi juga berkontribusi
pada pembangunan lingkungan tersebut.
b. The Mesosystem
Mesosytem melibatkan hubungan antara Microsystem
dalam kehidupan seseorang. Ini berarti bahwa pengalaman
keluarga mungkin berhubungan dengan pengalaman
sekolah. Sebagai contoh, jika seorang anak diabaikan oleh
orang tuanya, ia mungkin memiliki kesempatan yang
rendah untuk mengembangkan sikap positif terhadap guru.

4 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Juga, anak ini mungkin merasa canggung di hadapan
rekan-rekan dan memungkan untuk penarikan dari
sekelompok teman sekelas.
c. The Exosystem
Exosystem adalah lingkungan dimana ada hubungan
antara konteks dalam orang tersebut tidak memiliki peran
aktif, dan memiliki peran secara aktif berpartisipasi.
Misalkan seorang anak yang lebih dekat pada ayahnya
daripada ibunya. Jika ayahnya pergi ke luar negeri untuk
bekerja selama beberapa bulan, mungkin terjadi konflik
antara ibu dan hubungan sosial anak, atau di sisi lain,
situasi ini mungkin akan menimbulkan ikatan erat antara ibu
dan anak.
d. The Macrosystem
Macrosystem adalah budaya yang sebenarnya dari
seorang individu. Konteks budaya melibatkan status sosial
ekonomi seseorang dan/atau keluarganya, etnis atau ras
dan hidup dalam satu atau negara dunia ketiga masih
berkembang. Misalnya, terlahir dari keluarga miskin
membuat seseorang bekerja lebih keras setiap hari.
2. Zone proximal development
Zone proximal development adalah jarak antara
perkembangan aktual dengan perkembangan potensial.
Melalui proses meditiated learning (Vygotsky) dan Scaffolding
(Brunner). (Alimin)

Gambar 2.2. Zone Proximal Development


www. Google.com/zoneofproximaldevelopment

5 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Vygotsky dalam McLeod mengemukakan pengertian zone
proximal development bahwa: Zona perkembangan proksimal
(ZPD) didefinisikan sebagai: "Jarak antara tingkat
perkembangan aktual seperti yang ditentukan oleh pemecahan
masalah independen dan tingkat perkembangan potensial
sebagai penentuan melalui pemecahan masalah di bawah
bimbingan orang dewasa, atau bekerja sama dengan rekan-
rekan lebih mampu".
Setelah memahami kedua teori di atas, adapun langkah-
langkah dalam melakukan identifikasi dan intervensi dini
menurut Abdurrahman (2003), yaitu:
a. Menjalin hubungan dan meningkatkan kesadaran
mesyarakat
b. Melaksanakan identifikasi
c. Menegakkan diagnosis
d. Merancang program intervensi
e. Melaksanakan intervensi
f. Mengevaluasi program intervensi.
Kemudian 2 Indikasi keberhasilan pada intervensi dini menurut
Alimin adalah sebagai berikut:
a. Adanya perubahan mengenai pemahaman orang tua
terhadap anak
b. Adanya progress dari anak yang memiliki hambatan.
3. Aspek perkembangan anak
Menurut Santrock (2012) aspek perkembangan terbagi
menjadi 5, yaitu: perkembangan kognitif, fisik, bahasa,
sosioemosi, dan moral. Berikut ini paparan mengenai setiap
aspek perkembangan.
a. Perkembangan fisik
Menurut Allen pertumbuhan dan perkembangan fisik adalah
proses yang sangat bersifat individual. Kemudian
pertumbuhan yang selalu berawal dari atas kepala,
pertumbuhan fisik yang mencangkup ukuran, berat, serta
diferensiasi karakter secara bertahap dilanjutkan dari tubuh
bagian atas ke bawah. Pola ini disebut dengan pola
sefalokaudal (Santrock, 2012).

6 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Menurut Santrock (2012: 138-140) perkembangan fisik itu
meliputi:
1) Pertumbuhan dan perubahan tubuh
2) Otak
3) Pola Tidur
Selain itu perkembangan fisik juga meliputi perkembangan
motorik. Menurut Allen,
kemampuan anak untuk bergerak dan mengendalikan
bagian tubuhnya, kemudian ada perbaikan (refinement) dari
perkembangan motorik bergantung pada kematangan otak,
input dari sistem sensorik, meningkatnaya ukuran dan
jumlah urat otot sistem syaraf yang sehat dan kesempatan
untuk berlatih. Kemudian perkembangan motorik
merupakan hasil dari perjumpaan dari berbagai faktor,
antara lain perkembangan sistem syaraf, sifat-sifat fisik
tubuh dan kemungkinan-kemungkinan pergerkannya
(Santrock, 2012). Refleks (gerakan otomatis) mengarahkan
prilaku, keterampilan motorik kasar melibatkan
keterampilan yang menggunakan otot besar. Keterampilan
motorik halus melibatkan gerakan-gerakan yang halus.
Menurut teori dinamika sistem (Thelen & Smith dalam
Santrock, 2012: 143) menjelaskan bahwa bagaimana
kemampuan motorik ini dipengaruhi oleh perasaan dan
keinginan untuk melakukan. Contohnya, anak akan dapat
berjalan ketika otot kakinya sudah kuat dan mereka ingin
berjalan. Kemudian gerak otomatis (refleks) terbagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1) Rooting reflex: ketika bayi diberikan sentuhan jari di
bagian mulut, maka akan mencari arah sentuhan itu
selanjutnya.
2) Sucking reflex: ketika bayi diberikan sentuhan jari di
bagian mulut, maka akan menganggap bahwa itu
adalah sentuhan untuk makan.
3) Moro reflex: gerakan mendekati tubuh. Bagian lengan
yang dilekatkan ke tubuh dan bergerak-gerak ke arah
lain.
4) Grasping reflex: gerakan menggenggam ketika kita
sentuh telapak tangannya.
7 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK
Kemudian perkembangan motorik kasar adalah gerak
motorik yang sebagian besar dipengaruhi oleh
pertumbuhan otot, seperti: bayi dapat mengangkat kepala,
mengguling, merangkak, berjalan, dll. sedangkan
perkembangan motorik halus adalah sebagian besar
dipengaruhi oleh gerak tangan, seperti: menggenggam,
menulis, mengancingkan baju, dll.
b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan perluasan dari
kemampuan mental atau intelektual anak, yang meliputi
penganalan, pemrosesan dan pengaturan informasi serta
penggunaan informasi dengan tepat (Allen).
Perkembangan kognitif adalah proses interaksi yang
berlangsung antara anak dan pandangan perseptualnya
terhadap sebuah benda atau kejadian di suatu lingkungan
(Piaget, 1945).
Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata
sensorimotor, yang memberi kerangka bagi interaksi awal
anak dengan lingkungannya. Pengalaman awal si anak
akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Dengan
kata lain, hanya kejadian yang dapat diasimilasikan ke
skemata itulah yang dapat di respons oleh si anak, dan
karenanya kejadian itu akan menentukan batasan
pengalaman anak. Tetapi melalui pengalaman, skemata
awal ini dimodifikasi. Setiap pengalaman mengandung
elemen unik yang harus di akomodasi oleh struktur kognitif
anak. Melalui interaksi dengan lingkungan, struktur kognitif
akan berubah, dan memungkinkan perkembangan
pengalaman terus-menerus.
Tetapi menurut Piaget, ini adalah proses yang lambat,
karena skemata baru itu selalu berkembang dari skemata
yang sudah ada sebelumnya. Dengan cara ini,
pertumbuhan intelektual yang dimulai dengan respons
refleksif anak terhadap lingkungan akan terus berkembang
sampai ke titik di mana anak mampu memikirkan kejadian
potensial dan mampu secara mental mengeksplorasi
kemungkinan akibatnya. Interiorisasi menghasilkan
perkembangan operasi yang membebaskan anak dari
kebutuhan untuk berhadapan langsung dengan lingkungan

8 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


karena dalam hal ini anak sudah mampu melakukan
manipulasi simbolis.
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2012: 196-197) tahap
perkembangan kognitif dibagi menjadi 4 tahapan:
1) Sensorimotor Stage (0-2 tahun): koordinasi pengalaman
sensoris dengan fisik dan pergerakan
2) Preoperational Stage (2-7 tahun): mulai membangun
kebiasaan
3) Concrete Operational Stage (7-11 tahun): mulai dapat
berfikir logis, mengklasifikasikan, memberikan alasan, dll
4) Formal Operational Stage (11-15 tahun): lebih abstrak,
memiliki idealis, dll
c. Perkembangan Bahasa
Banyak orang yang mempertukarkan penggunaan istilah
“bicara” (speech) dengan bahasa (language), meskipun
kedua istilah tersebut sebenarnya tidak sama. Menurut
Hurlock Bahasa mencakup setiap sarana komunikasi
dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk
menyampaikan makna kepada orang lain. Termasuk
didalamnya perbedaan bentuk komunikasi yang luas
seperti: tulisan, bicara, bahasa symbol, ekspresi muka,
isyarat, dan seni. Bicara adalah bentuk bahasa yang
menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan
untuk menyampaikan maksud. Karena bicara merupakan
bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunaannya
paling luas dan paling penting. Berbicara merupakan alat
komunikasi terpenting dalam berkelompok. Anak belajar
bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Bertambahnya kosakata yang berasal
dari berbagai sumber menyebabkan semakin banyak
perbendaharaan kata yang dimiliki. Anak mulai menyadari
bahwa komunikasi yang bermakna tidak dapat dicapai bila
anak tidak mengerti apa yang dikatidakan oleh orang lain.
Hal ini mendorong anak untuk meningkatkan pengertiannya
(Hurlock, 2012).
Menurut Santrock (2012: 284) ada 5 aturan sistem dalam
berbahasa, yaitu:

9 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


1) Phonology: bunyi atau unsur terkecil dari bahasa yang
membedakan bunyi satu dan yang lain.
2) Morphology: dapat membedakan bunyi kata. Atau “kata”
yang berbeda-beda, contohnya: jambu dan jam
3) Syntax: bagaimana kata dengan kata berhubungan
menjadi kalimat
4) Semantic: arti dari kalimat contohnya: anak memahami
konsep rendah dan tinggi dari jatuhnya anak ke lubang.
Mereka memahaminya melalui apa yang dilihat dan
dilakukan
5) Pragmatics: penggunaan kalimat yang sesuai dengan
situasi dan kondisi
Pada dasarnya seluruh manusia belajar berbicara.
Meskipun beraneka ragam seperti subjek kata kerja dalam
struktur kalimat yang sudah menguniversal. Noam
Chomsky (1972) bapak dari teori Psikolinguistik
perkembangan mengemukakan hipotesa bahwa anak-anak
memiliki pembawaaan kemampuan untuk mempelajari
sebuah bahasa baru. Menurut LAD (Language Acquistion
Device) adalah sebuah skill dalam arti dalam diri anak-anak
yang memungkinkan untuk memahami aturan-aturan
berbicara dan memanfaatkannya. Pandangan biologis-
kognitif Chomsky adalah sebagai berikut:
1) Setiap anak dilahirkan dengan potensi biologis untuk
bahasa yang diperuntukkan hanya bagi manusia.
2) Pemerolehan dan perkembangan bahasa terjadi,
karena adanya potensi biologis tersebut dan juga
adanya lingkungan bahsa yang mendorong, serta
lingkungannya umumnya. Pemerolehan dan
perkembangan bahasa banyak ditentukan oleh tingkat-
tingkat kematangan biologis.
d. Perkembangan Sosioemosi
Menurut Allen perkembangan sosioemosi merupakan
perkembangan yang memiliki area luas karena
mencangkup perasaan anak terhadap diri sendiri dan
hubungan mereka dengan orang lain. Kemudian menurut
Santrock (2012) perasaan atau efek yang terjadi ketika
seseorang berada dalam interaksi yang penting baginya.

10 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Yang ditandai oleh perlaku yang mencerminkan
(mengekspresikan) rasa senang atau tidak senang dari
seseorang yang sedang berada dalam suatu kondisi atau
transaksi. Menurut Nenide dalam Soetjiningsing (2012:
146) perkembangan sosial emosi yang baik adalah ketika
mampu membina hubungan baik dengan teman sebaya,
dan orang-orang dewasa, kemampuan untuk
mengidentifikasi, memahami, dan mengkomunikasikan
perasaan, emosinya, kemampuan mengelola emosi yang
kuat secara konstruktif.
Tahapan perkembangan sosial emosional menurut Erikson
(dalam Santrock, 2011, hlm. 75):
Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)
Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan
Tahap 2. Otonomi (Autonomy) vs malu dan ragu-ragu
(shame and doubt) Terjadi pada usia 18 bulan
s/d 3 tahun
Tahap 3. Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah (Guilt) Terjadi
pada usia 3 s/d 5 tahun.
Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri)
Terjadi pada usia 6 s/d pubertas.

D. Peran dan Pengasuhan Orang Tua Pada Anak Berkebutuhan


Khusus

Keluarga dalam hal ini orangtua adalah lingkungan terdekat dan


utama dalam kehidupan anak berkebutuhan khusus. Heward
(2003) menyatakan bahwa efektivitas berbagai program
penanganan dan peningkatan kemampuan hidup anak
berkebutuhan khusus akan sangat ditentukan oleh peran serta dan
dukungan penuh dari keluarga, sebab keluarga adalah pihak yang
mengenal dan memahami berbagai aspek dalam diri seseorang
dengan jauh lebih baik daripada orang-orang yang lain. Di samping
itu, dukungan dan penerimaan dari orangtua dan anggota keluarga
yang lain akan memberikan ‘energi’ dan kepercayaan dalam diri
anak berkebutuhan khusus untuk lebih berusaha mempelajari dan
mencoba hal-hal baru yang terkait dengan ketrampilan hidupnya
dan pada akhirnya dapat berprestasi. Sebaliknya, penolakan atau
minimnya dukungan yang diterima dari orang-orang terdekat akan
membuat mereka semakin rendah diri dan menarik diri dari

11 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


lingkungan, enggan berusaha karena selalu diliputi oleh ketakutan
ketika berhadapan dengan orang lain maupun untuk melakukan
sesuatu, dan pada akhirnya mereka benar-benar menjadi orang
yang tidak dapat berfungsi secara sosial serta selalu tergantung
pada bantuan orang lain, termasuk dalam merawat diri sendiri.
Cukup banyak keluarga khusus yang “berhasil” ternyata
memiliki kondisi ekonomi yang terbatas. Namun demikian
kehidupan yang sederhana tersebut tidak mengurangi
kebersamaan dan komunikasi yang saling dukung antar anggota
keluarga, sehingga sejalan dengan pernyataan Heward (2003)
bahwa dalam sebuah keluarga yang kondusif, yang diantara
anggota-anggotanya memiliki kedekatan emosional serta sifat
yang komunikatif satu sama lain, akan tersedia berbagai macam
dukungan untuk mengatasi hambatan perkembangan yang
dialami oleh anak. Mereka akan dapat memilih cara yang tepat,
sesuai dengan karakteristik anak, kondisi dan kemampuan
keluarga itu sendiri. Bagi anak berkebutuhan khusus, peran aktif
orangtua ini merupakan bentuk dukungan sosial yang menentukan
kesehatan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun
psikologis. Dukungan sosial pada umumnya menggambarkan
mengenai peranan atau pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh
orang lain yang berarti seperti anggota keluarga, teman, saudara,
dan rekan kerja. Johnson dan Johnson dalan Hendriani (2006)
menyatakan bahwa dukungan sosial adalah pemberian bantuan
seperti materi, emosi, dan informasi yang berpengaruh terhadap
kesejahteraan manusia. Dukungan sosial juga dimaksudkan
sebagai keberadaan dan kesediaan orang-orang yang berarti,
yang dapat dipercaya untuk membantu, mendorong, menerima,
dan menjaga individu anak berkebutuhan khusus agar dapat
mandiri.
Efektivitas berbagai program penanganan dan peningkatan
kemampuan hidup anak dan remaja yang memiliki kebutuhan
khusus akan sangat tergantung pada peran serta dan dukungan
penuh dari keluarga dan masyarakat (Hallahan dan Kauffman,
2006; Hardman, dkk., 2002). Hunt dan Marshall (2005) telah
menegaskan bahwa penguasaan berbagai kemampuan pada
anak akan mencapai kemajuan yang lebih baik jika pada
prosesnya terdapat kolaborasi antara orangtua dengan para
profesional praktisi pendidikan. Pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh anak di sekolah akan lebih bertahan dan dikuasi
dengan baik apabila mereka juga dapat melatihnya di rumah atau

12 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


di luar lingkungan sekolah dengan bantuan dan arahan dari
orangtua.

13 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Prosedur Kerja Intervensi Dini

Pembuatan peta konsep intervensi dini bertujuan untuk


memberikan gambaran secara keseluruhan terhadap proses alur
kegiatan intervensi dini selama satu semester. Berikut ini
merupakan peta konsep yang sudah dibuat oleh kelompok:
Menyusun
Menyusun Observasi Identifikasi Instrumen
Prosedur Kerja (Mencari Kasus Asesmen
& Timeline Kasus)

ASESMEN
KELUARGA Menentukan PRESENTASI Asesmen
Kasus KASUS Orangtua &
Anak

Analisis Hasil Menyusun Revisi Program


PRESENTASI
Asesmen Program RANCANGAN
Intervensi PROGRAM

Profil Profil
Anak Keluar

Evaluasi Program
Hasil INTERVENSI Validasi
Intervensi 1,2,3, dst… Program

PRESENTASI Pengumpulan
Revisi Hasil Akhir
AKHIR Produk

Keterangan: VIDE LAPORA


N
Tahap Persiapan BUKU
PANDUAN
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaporam
Gambar 3.1. Prosedur Kerja Intervensi Dini

14 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


B. Time Line Kegiatan Intervensi Dini

Timeline kegiatan berisi mengenai beberapa program kerja


yang akan dilaksanakan mulai dari tahapan persiapan,
pelaksanaan identifikasi dan asesmen, pelaksanaan program
hingga pasca kegiatan. Pembuatan timeline kegiatan ini
disesuaikan dengan kalender nasional dan kalender akademik
agar pada pelaksanaannya sesuai dengan rencana kerja. Berikut
ini pembuatan timeline kegiatan intervensi:
Tabel 3.1. Timeline Kegiatan Intervensi Dini

No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target


si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

1 Persiapa Membua Tersusun


n t nya
Timeline timeline
Kegiatan dan
prosedur
kerja
2 Membua Surat ijin
t surat penelitian
izin
3 Membua Tersusun
t nya
Rancang rancanga
an n
Kegiatan kegiatan
kerja
4 Mencari Terkump
referensi ulnya
dan referensi
Teori dan tool
yang
akan
digunaka
n

15 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

5 Membua Tersusun
t nya
Instrume instrumen
n asesemen
Asesmen
anak dan
orang
tua
6 Izin Izin di
melakuk dapatkan
an dari
observas orangtua
i, untuk
wawanc pelaksana
ara an
kepada program
orangtua intervensi
7 Pelaksan Mendapat
aan kan hasil
identifik wawanca
asi, ra orang
wawanc tua
ara
orang
tua
8 Pelaks Melakuk Mendapat
anaan an kan hasil
Identifi observas observasi
kasi i di anak di
dan rumah rumah
Asesm anak
en
9 Asesmen Mendapat
Anak kan hasil

16 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

asesmen
anak
10 Analisis Mendapat
hasil kan hasil
Asesmen Analisis
Anak asesmen
anak
11 Presenta Terlaksan
si I anya
Presentas
Time i time
Line line,
Kerja prosedur
kerja,hasi
Prosedur
l asesmen
kerja dan profil
Hasil anak
asesmen
Profil
anak
12 Revisi Mendapat
Hasil kan hasil
Presenta Revisi
si I hasil
presentasi
time line,
prosedur
kerja,hasi
l asesmen
dan profil
anak

17 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

13 Pelaks Membua Mendapat


anaan t analisis kan
Progra teori literatur
m untuk dan hasil
Interve Rancang analisis
nsi Dini an teori
Program yang
Interven sesuai
si Dini dengan
program
intervensi
yang
sesuai
profil
anak
14 Membua Tersusun
t nya
Rancang Rancanga
an n
Program Program
Interven Intervensi
si Dini Dini
15 Membua Tersusun
t nya
Rancang Rancanga
an n
Pengem Pengemb
bangan angan
Model Model
Pola Pola
Asuh Asuh
Keluarga Keluarga
16 Persiapa Terlaksan
n anya

18 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

Presenta Presentas
si II i
Rancang Rancanga
an n
Program Program
Interven Intervensi
si Dini Dini
17 Revisi Mendapat
Hasil kan hasil
Presenta Revisi
si II Rancanga
n
Program
Intervensi
Dini
18 Impleme Terlaksan
ntasi anya
Rancang Program
an Intervensi
Program Dini oleh
Interven Tim
si Dini
oleh Tim
19 Evaluasi Mendapat
Proses kan
dan Evaluasi
Hasil Proses
Impleme dan Hasil
ntasi Impleme
Program ntasi
Interven Program
si Dini Intervensi
Dini

19 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

20 Observa Mendapat
si kan hasil
praktika Observasi
n praktikan
terhadap terhadap
impleme implemen
ntasi tasi
Program Program
Interven Intervensi
si Dini Dini oleh
oleh Keluarga
Keluarga tahap 1-2
tahap 1-
2
21 Evaluasi Mendapat
terhadap kan
impleme Evaluasi
ntasi terhadap
Program implemen
Interven tasi
si Dini Program
oleh Intervensi
Keluarga Dini oleh
tahap 1- Keluarga
2 tahap 1-2
22 Observa Mendapat
si kan hasil
praktika Observasi
n praktikan
terhadap terhadap
impleme implemen
ntasi tasi
Program Program
Interven Intervensi
si Dini Dini oleh

20 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

oleh Keluarga
Keluarga tahap 3-4
tahap 3-
4
23 Evaluasi Mendapat
terhadap kan
impleme Evaluasi
ntasi terhadap
Program implemen
Interven tasi
si Dini Program
oleh Intervensi
Keluarga Dini oleh
tahap 3- Keluarga
4 tahap 3-4
24 Presenta Terlaksan
si III anya
Hasil Presentas
Impleme i Hasil
ntasi Impleme
Program ntasi
Interven Program
si Dini Intervensi
oleh Dini oleh
Keluarga Keluarga
25 Revisi Mendapat
Hasil kan hasil
Presenta Revisi
si III Hasil
Impleme
ntasi
Program
Intervensi
Dini oleh

21 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

Keluarga

26 Penyusu Tersusun
Pelapo nan nya
ran laporan laporan
dan akhir
artikel
27 Penyusu Tersusun
nan nya buku
buku pedoman
pedoman intervensi
intervens dini
i dini
28 Pembuat Mendapat
an video kan video
akhir hasil
editing
pelaksana
an
intervensi
dini
29 Presenta Presentas
si Akhir i laporan
akhir
30 Revisi Mendapat
Hasil kan hasil
Presenta Revisi
si Akhir hasil
presentasi
laporan
akhir
31 Pengum Produk

22 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Klasifika Kegiatan Februar Maret April Mei Target
si
Kegiata
n 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

pulan akhir
Produk diserahka
n kepada
dosen

C. Pelaksanaan Identifikasi

Pelaksanaan Identifikasi yang dilakukan dalam kegiatan ini


bertujuan untuk menemukan orang tua yang memiliki anak
disabilitas yang akan diberikan program intervensi dini, sekaligus
melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai kondisi orang tua dan anak.

D. Pelaksanaan Asesmen

1. Prosedur Pelaksanaan Asesmen


Terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan prosedur
pelaksanaan asesmen, diantaranya:
Kisi-kisi instrumen asesmen dibuat berdasarkan pada aspek
apa yang ingin diamati dari sasaran penelitian. Pada program
asesmen ini kami membuat dua buah kisi-kisi instrumen
asesmen yaitu asesmen aspek perkembangan yang
berdasarkan pada Standar Isi Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak yang tertera Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional PAUD.
1) Ruang lingkup asesmen perkembangan yang akan diuji
yaitu:
● Aspek perkembangan kognitif
● Aspek perkembangan motorik
● Aspek perkembangan bahasa
● Aspek perkembangan sosial emosi

23 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


2) Ruang lingkup asesmen orang tua yaitu sebagai
berikut:
● Komponen Identitas Anak
● Komponen Identitas Orang tua
● Komponen Identitas Wali (jika ada)
● Komponen terkait kelahiran anak
● Komponen terkait kesehatan dan perlindungan
keluarga
● Komponen kualitas hubungan antar keluarga
● Komponen terkait pola asuh
● Komponen terkait sikap penerimaan
● Komponen terkait harapan
● Komponen terkait kompetensi orang tua
2. Tahapan Pelaksanaan Asesmen
Pelaksanaan asesmen dilaksanakan secara individual agar
proses yang dilaksanakan dapat berjalan dengan kondusif.
Pelaksanaan asesmen dilaksanakan tidak secara formal,
melainkan dalam skenario bermain agar anak tidak merasa
kaku. Tahapan pelaksanaan asesmen pada anak dijabarkan
dalam kegiatan berikut ini:
a. Menyiapkan instrumen asesmen yang akan diujikan
kepada anak, instrument yang diujikan yaitu instrument
perkembangan.
b. Menyiapkan alat dan media yang dibutuhkan
c. Mengondisikan anak agar rilex dan tidak kaku
d. Membuat skenario seperti kegiatan yang natural dan
dalam kondisi bermain
e. Mencatat hal-hal yang terjadi pada anak
f. Menganalisis berdasarkan kondisi yang terjadi pada anak
Selanjutnya, tahapan asesmen untuk orang tua dalam kegiatan
ini dijabarkan sebagai berikut:
a. Siapkan instrument asesmen untuk orang tua
b. Siapkan alat dan media yang dibutuhkan

24 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


c. Kondisikan orang tua agar tidak merasa terbebani dengan
pertanyaan-pertanyaan.
d. Buat scenario seperti dalam keadaan ngobrol
e. Catat hal-hal yang penting
f. Analisis hasil asesmen sesuai kondisi hasil wawancara

25 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Subjek 1 (Kasus Sylvi Noor Aini)

1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 1


a. Identifikasi anak
1) Nama : Almashyra Nayyara Z. (ANZ)
2) Tanggal lahir : Bandung, 23 juni 2016
3) Usia : 5 tahun 9 bulan
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Agama : Islam
6) Status anak : Kandung
7) Anak ke dari : 2 dari 3
8) Nama sekolah : PAUD FAQIH USMAN
9) Kelas : PAUD
10) Alamat : Jl. Cikoneng, Bandung 40288
11) Hambatan : Speech Delay
b. Identitas orang tua subjek
Ayah
1) Nama : Indra Yuana Muchsin
2) Status ayah : Kandung
3) Pendidikan terakhir : S1 Jurusan Ekonomi
4) Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu
1) Nama : Nevy Betty Utami
2) Status ibu : Kandung
3) Pendidikan terakhir : SMK Farmasi
4) Pekerjaan : IRT

26 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


c. Riwayat perkembangan
Pada masa kehamilan, perkembangan janin tidak
mengalami masalah ataupun muncul tanda-tanda kelainan
dan ibu tidak mengalami penyakit tertentu selama masa
kehamilan. Riwayat perkembangan anak dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1) Usia kandungan selama 39 minggu
2) Riwayat proses kelahiran normal
3) Penolong proses kelahiran bidan
4) Tidak terdapat gangguan pada saat bayi lahir
5) Perkembangan fisik berkembang sesuai tahapan
perkembangan yang dikontrol oleh posyandu
6) Perkembangan sosial dengan lingkungan terdekat
seperti ayah, ibu, adik dan kayak tidak bermasalah
7) Perkembangan bahasa mengalami keterlambatan
seperti Berbicara dengan kalimat lengkap sederhana
pada umur 4 tahun, Meraba/berceloteh pada umur 4
tahun, Mengucapkan satu suku kata yang bermakna
kalimat (mis. Pa berarti bapak) pada umur 3 tahun, dan
Berbicara dengan satu kata bermakna pada umur 3
tahun
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengisian form riwayat
perkembangan anak, dapat disimpulkan bahwa ANZ untuk
sementara diduga mengalami keterlambatan pada dalam
berbicara (speech delay) sehingga membutuhkan
identifikasi lebih lanjut menggunakan instrumen
berdasarkan karakteristik anak speech delay.
2. Hasil Identifikasi Subjek 1
Berikut adalah hasil identifikasi anak dengan menggunakan
instrumen identifikasi yang diambil dari berbagai sumber
mengenai karakteristik anak speech delay. Pengisian indikator
ini berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua subjek dan
pengamatan praktikan.

27 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Subjek 1

NO INSTRUMEN HASIL KETERANGAN


PENILAIAN IDENTIFIKASI
1 Tidak mengoceh saat ya Jarang di ajak
memasuki usia 15 ngobrol, jadi anak
bulan. anak tidak bubbling
2 Anak tidak dapat ya kesulitan
mengucapkan kata menggerakkan
yang jelas saat lidah
berusia 2 tahun.
3 Tidak mampu Dengan bantuan melihat gerakan
mengucapkan kalimat mulut yg kita
pendek ketika berusia ucapkan
3 tahun.
4 Kesulitan mengikuti tidak
petunjuk.
5 Artikulasi atau Mampu dengan
pengucapan tidak bantuan
jelas.
6 Sulit menyatukan Mampu dengan
kata-kata dalam bantuan
sebuah kalimat.
7 ketidakmampuan Mampu dengan
menggunakan bantuan
setidaknya 25 kata
8 ketidakmampuan Mampu dengan
menggunakan frasa bantuan
dua kata unik atau
kombinasi kata benda
contoh kacamata.
9 ketidakmampuan ya
menggunakan
setidaknya 200 kata,
tidak meminta
sesuatu dengan
nama, ucapan sulit
dimengerti, bahkan
jika Anda tinggal
bersama sekalipun.
10 tidak dapat Mampu dengan

28 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


NO INSTRUMEN HASIL KETERANGAN
PENILAIAN IDENTIFIKASI
mengucapkan kata- bantuan
kata yang telah
dipelajari
sebelumnya.
Catatan:
1. Praktikan tidak mendapatkan instrumen baku mengenai
karakteristik anak speech delay, sehingga pengguna
atau pembaca sebaiknya mencari sumber yang lebih
kredibel untuk digunakan;
2. Selama proses wawancara dan observasi, anak mudah
memahami instruksi yang diberikan oleh orangtua
maupun praktikan;
3. Selama proses wawancara dan observasi, anak jarang
sekali mengeluarkan kata atau mengungkapkan
keinginan/ perasaannya dalam bentuk kata dan
cenderung pendiam;
4. Selama proses wawancara dan observasi, anak lebih
sering berinteraksi dengan gadget.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan
menggunakan instrumen karakteristik anak speech delay,
dapat disimpulkan bahwa ANZ untuk sementara diduga
mengalami keterlambatan/ hambatan pada perkembangna
bahasa ekspresif sehingga membutuhkan asesmen lebih
lanjut menggunakan instrumen perkembangan bahasa.
Lebih jauh lagi, mengingat catatan yang diberikan orangtua
mengenai kondisi lidah anak, praktikan akan melakukan
asesmen pada organ wicara dan artikulasi anak sebagai
informasi tambahan.
3. Hasil Asesmen Subjek 1
a. Asesmen anak

1) Asesmen Perkembangan Bahasa


Asesmen menggunakan Instrumen Perkembangan
Bahasa Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

29 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Nomor 137 Tahun 2014 (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak/STPPA). Secara rinci, hasil
asesmen perkembangan subjek 1 dapat dilihat pada
lampiran laporan.
Tabel 4.2. Rekap Hasil Asesmen Perkembangan Bahasa

mengeluarkan
Usia reseptif ekspresif keaksaran total soal
suara

3 1 - - - 4

3-6 1 - - - 3

6-9 1 - - - 2

9-12 0 - - - 2

12-18 - - 2 - 4

18-24 - 1 3 - 5

2-3 - 2 2 - 5

3-4 - 1 2 - 4

4-5 - - 1 1 19

5-6 - - 2 1 15

Berdasarkan hasil asesmen dapat dideskripsikan bahwa


kemampuan yang dimiliki anak adalah
a) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
b) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi
yang sama
c) Memahami aturan dalam suatu permainan
d) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
e) Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan
atau ketidaksetujuan
f) Mengutarakan pendapat kepada orang lain

30 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


g) Menyebutkan kata-kata yang dikenal
h) Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik,
senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
i) Menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan
j) Mendengar dan membedakan bunyibunyian dalam
Bahasa Indonesia (contoh, bunyi dan ucapan harus
sama)
k) Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat
(nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
l) Memahami cerita yang dibacakan
m) Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan
n) Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa
lainnya)
Hambatan yang dimiliki anak adalah:
a) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap
b) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan
kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan
membaca, menulis dan berhitung
c) Bertanya dengan kalimat yang benar
d) Mulai menyatakan keinginan dengan mengucapkan
kalimat sederhana (6 kata)
e) Hafal beberapa lagu anak sederhana
f) Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan
berulangulang
g) Memahami kata-kata sederhana dari ucapan yang
didengar
h) Mulai menceritakan pengalaman yang dialami dengan
cerita sederhana
i) Menggunakan 3 atau 4 kata untuk memenuhi
kebutuhannya (misal, mau minum air putih)
j) Menyatakan keinginan dengan kalimat pendek
k) Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek
l) Merespons pertanyaan dengan jawaban “Ya atau Tidak”

31 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


m) Mulai menirukan kata yang terdiri dari dua suku kata
n) Berteriak
o) Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan
Keterangan orangtua:
a) kata yang di ucapkan belum jelas sulit di mengerti
b) jawaban yang singkat ya dan tidak
c) terkadang masih ada kalimat yg belum jelas pengucapan
nya
d) harus di ulang-ulang dalam penjelasan
e) merespon dengan mengangguk dan menggeleng
kepalanya jika ditanya
f) baru bisa ngucapin kata mama, mam
g) menyatakan keinginan dengan cara menunjuk
h) di umur 3 tahun mulai ngoceh setelah bisa tiup lilin dan
tiup balon lidah nya mulai bergerak dan ngeces nya
berkurang
i) hafal akhiran kata dari lagu yg dinyanyikan secara
bersama
j) menyatakan keinginan dengan menunjuk yg dia inginkan
k) kata yang di ucapkan belum jelas sulit di mengerti
l) kesulitan menggerakkan lidah
Kesimpulan:
Dari hasil asesmen perkembangan yang dilakukan pada aspek
bahasa, subjek banyak mengalami hambatan pada
kemampuan bahasa ekspresif namun anak dapat
mengungkapkan keinginannya menggunakan gesture tubuh.
Keterangan yang diberikan orangtuapun menunjukkan bahwa
anak dapat mengungkapkan keinginan ataupun perasaannya.
Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan praktikan untuk
melakukan asesmen lanjutan pada organ wicara dan
kemampuan artikulasi anak.

32 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


2) Asesmen organ wicara
Asesmen menggunakan Instrumen asesmen organ
artikulasi yang dikembangkan dalam program bina
wicara. Secara rinci, hasil asesmen organ wicara subjek
1 dapat dilihat pada lampiran laporan.
Tabel 4.3. Rekap Hasil Asesmen Organ Wicara

Organ
NO Kemampuan Hambatan Keterangan
Artikulasi

1 bibir memonyongka menggetark


n bibir, menarik an bibir
bibir ke
belakang,

2 lidah menjulurkan mnyentuh Memerlukan


lidah kedepan, lengkung beberapa kali
menjulurkan gigi atas, percobaan
lidah kekiri, mendorong untuk
menjulurkan pipi kiri, melakukan
lidah kekanan mendorong gerakan pada
pipi kanan, lidah
menyapu
bibir atas,
menyapu
bibir bawah

3 Velum meniup udara meniup


keluar melalui balon,
mulut, meniup menahan
peluit udara di
mulut
sampai 30
detik

4 Rahang menutup mulut membuka Membuka mulut


rapat-rapat, mulut dengan ragu-
sampai ragu
lebar-lebar

33 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Organ
NO Kemampuan Hambatan Keterangan
Artikulasi

5 Nafas Ambil nafas,


tahan sampe
10 detik

Kesimpulan:
Dari hasil asesmen organ wicara yang dilakukan pada
aspek bahasa, subjek banyak mengalami hambatan
pada kemampuan menggerakkan organ wicara lidah.
3) Asesmen kemampuan artikulasi
Asesmen menggunakan Instrumen asesmen artikulasi
yang dikembangkan dalam program bina wicara. Secara
rinci, hasil asesmen organ wicara subjek 1 dapat dilihat
pada lampiran laporan.
Tabel 4.4. Rekapitulasi Kesalahan Pengucapan

BILABIAL Keterangan

/-b/ Lembab Lembat

APICO ALVEOLAR Keterangan

/-d/ Ahad Ahat

DORSOVELAR Keterangan

/-ng/ Pedang Bedang

LABIODENTAL Keterangan

/f-/ Film Pilem

/-f-/ Kafan Kapan

/-f/ Arif Aris

/v-/ Visa Vipa

/-v-/ Teve Eve

34 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


SIBILANT APICO ALVEOLAR Keterangan

/-z-/ Zam-zam Jam jam

/-z/ Jazz Jas

GLOTAL Keterangan

/-h-/ Ahad Ahat

ROLL/APICO ALVEOLAR Keterangan

/-r-/ Koran Horan

SEMI VOWEL Keterangan

/-w-/ Pawai Bawai

/-w/ Dancow Dangkow

/-y/ Cowboy Koyboy

KONSONAN KLUSER (KONSONAN Keterangan


DOBEL)

/br/ Brosur Bosur

/dw/ Dwiwarna Dwidana

/fr/ Fraksi Paksi

/kl/ Klinik Kelinik

/pr/ Program Porgam

/sk/ Skema Kesma

/sp/ Spasi Paksi

/sw/ Swasta Wasta

Kesimpulan:
Dari hasil asesmen artikulasi yang dilakukan, subjek
mengalami hambatan pada sebagian kecil pengucapan kata
yang diucapkan. Praktikan mendalami kemampuan artikulasi
anak melalui wawancara kepada orangtua sebagai informasi
tambahan. Hasil keterangan yang diberikan oleh orangtua
menyatakan bahwa anak memiliki kemampuan untuk

35 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


mengucapkan satu kata dengan jelas akan tetapi kesulitan
dalam mengucapkan kata dalam kalimat. Praktikan menduga
penyebabnya adalah hambatan pada kemampuan
menggerakkan organ wicara lidah.
b. Asesmen orang tua

Kemampuan
● Orangtua fokus di rumah sehingga orangtua dapat
memantau perkembangan anak secara optimal
● Masih muda dan mau belajar
● menerima keadaan anak
● seluruh kegiatan domestik terpantau langsung oleh ibu
Hambatan
● Orangtua memiliki karakter tertutup sehingga
penyampaiannya harus lebih hati-hati
● belum memahami cara melatih kemampuan bicara
anak dengan tepat
4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 1
a. Profil anak
Nama : Almashyra Nayyara Z.
Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus : Speech Delay
Hasil Identifikasi Masalah : Bahasa Ekspresif
Hasil Asesmen :
Tabel 4.5. Profil Subjek 1

ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

RESEPTIF ● Menunjuk bagian ● Memainkan Latihan


tubuh yang kata/suara memainkan
ditanyakan yang kata dalam
● Memahami tema didengar lagu
cerita yang didengar dan
● Menaruh perhatian diucapkan

36 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

pada gambar- berulangula


gambar dalam buku ng
● Memahami kata- ● Hafal
kata sederhana dari beberapa
ucapan yang lagu anak
didengar sederhana
● Memahami ● Pura-pura
cerita/dongeng membaca
sederhana cerita
● Memahami perintah bergambar
sederhana seperti dalam buku
letakkan mainan di dengan
atas meja, ambil kata-kata
mainan dari dalam sendiri
kotak
● Mulai memahami
dua perintah yang
diberikan
bersamaan contoh:
ambil mainan di atas
meja lalu berikan
kepada ibu
pengasuh atau
pendidik
● Menyimak
perkataan orang lain
(bahasa ibu atau
bahasa lainnya)
● Mengerti dua
perintah yang
diberikan
bersamaan
● Memahami cerita
yang dibacakan
● Mengenal
perbendaharaan
kata mengenai kata
sifat (nakal, pelit,

37 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

baik hati, berani,


baik, jelek, dsb)
● Mendengar dan
membedakan
bunyibunyian dalam
Bahasa Indonesia
(contoh, bunyi dan
ucapan harus sama)
● Mengerti beberapa
perintah secara
bersamaan
● Mengulang kalimat
yang lebih kompleks
● Memahami aturan
dalam suatu
permainan
● Senang dan
menghargai bacaan

EKSPRESIF ● Mengulang kalimat ● Mengucapka Latihan


sederhana n kalimat pengembanga
● Menjawab yang terdiri n bahasa
pertanyaan sesuai dari dua kata ekspresif
pertanyaan ● Menjawab
● Mengungkapkan pertanyaan
perasaan dengan dengan
kata sifat (baik, kalimat
senang, nakal, pelit, pendek
baik hati, berani, ● Menyanyika
baik, jelek, dsb) n lagu
● Menyebutkan kata- sederhana
kata yang dikenal ● Menyatakan
● Mengutarakan keinginan
pendapat kepada dengan
orang lain kalimat
● Menyatakan alasan pendek
terhadap sesuatu ● Menggunaka
yang diinginkan atau n kata tanya
ketidaksetujuan dengan

38 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

● Menceritakan tepat (apa,


kembali siapa,
cerita/dongeng yang bagaimana,
pernah didengar mengapa,
● Memperkaya dimana).
perbendaharaan kata ● Menggunaka
● Berpartisipasi dalam n 3 atau 4
percakapan kata untuk
● Menjawab memenuhi
pertanyaan yang kebutuhanny
lebih kompleks a (misal,
● Menyebutkan mau minum
kelompok gambar air putih)
yang memiliki bunyi ● Pura-pura
yang sama membaca
● Memiliki lebih banyak cerita
kata-kata untuk bergambar
mengekpresikan ide dalam buku
pada orang lain dengan
● Melanjutkan kata-kata
sebagian sendiri
cerita/dongeng yang ● Mulai
telah diperdengarkan menyatakan
● Menunjukkkan keinginan
pemahaman konsep- dengan
konsep dalam buku mengucapka
cerita n kalimat
sederhana
(6 kata)
● Mulai
menceritaka
n
pengalaman
yang dialami
dengan
cerita
sederhana
● Bertanya

39 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

dengan
kalimat yang
benar
● Berkomunik
asi secara
lisan,
memiliki
perbendahar
aan kata,
serta
mengenal
simbol-
simbol untuk
persiapan
membaca,
menulis dan
berhitung
● Menyusun
kalimat
sederhana
dalam
struktur
lengkap
(pokok
kalimat-
predikatketer
angan)

ARTIKULASI ● /p-/, /-p-/, /-p/ ● /-b/ Latihan


● /b-/, /-b-/ ● /-d/ pembentukan
● /m-//-m-//-m/ ● /f-//-f-//-f/ fonem:
● /t-//-t-//-t/ ● /br//fr//kl//pr ● /-b/
● /d-//-d-/ //sk//sp//sw ● /-d/
● /n-//-n-//-n/ / ● /f-//-f-//-f/
● /l-//-l-//-l/ ● /br//fr//kl//
● /k-//-k-//-k/ pr//sk//sp/
● /g-//-g-//-g/ /sw/
● /ng-//-ng-//-ng/
● /c-//-c-//-c/

40 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK KEMAMPUAN HAMBATAN KEBUTUHAN

● /j-//-j-//-j/
● /ny-//-ny-/
● /s-//-s-//s-/
● /z-//-z-//-z/
● /h-//-h-//-h/
● /r-//-r-//-r/
● /w-//-w-//-w/
● /y-//-y-//-y/
● /dw//gr//st/

ORGAN Lidah Pendek Latihan oral


Bibir normal
WICARA Pernafasan motor mulut
Gigi normal
mendengung Latihan
Paring normal
pernafasan

b. Profil keluarga
Nama : Almashyra Nayyara Z.
Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus : Speec Delay
Hasil Identifikasi Masalah : Bahasa Ekspresif
Tabel 4.6. Profil Keluarga Subjek 1

KELEBIHAN KEKURANGAN KEBUTUHAN

● Kedua orang tua ● Anak tidak Edukasi program


satu rumah diikutkan kegiatan informal berbasis
● Anak satu rumah di luar rumah keluarga
dengan kedua ● Orangtua tidak
orang tua membawa anak ke
● Anak tidak diasuh tempat terapi untuk
orang lain meningkatkan
● Penerimaan potensi anak
terhadap anak
● Melatih
semampunya

41 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 1
Nama : Almashyra Nayyara Z.
Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus
: Speech Delay
Hasil Identifikasi Masalah
: Bahasa Ekspresif
Hasil Asesmen : Masalah Pada Organ Wicara Dan
Artikulasi
Tabel 4.7. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 1

ASPEK HAMBATAN KEBUTUHAN REKOMENDASI

RESEPTIF ● Memainkan Latihan Latihan


kata/suara yang memahami memainkan kata
didengar dan bahasa sesuai makna lagu
diucapkan (Role Playing)
berulangulang
● Hafal beberapa
lagu anak
sederhana
● Pura-pura
membaca cerita
bergambar dalam
buku dengan kata-
kata sendiri

EKSPRESIF ● Mengucapkan Latihan BERMAIN PERAN


kalimat yang terdiri pengembang
dari dua kata an bahasa
● Menjawab ekspresif
pertanyaan dengan
kalimat pendek
● Menyanyikan lagu
sederhana
● Menyatakan
keinginan dengan
kalimat pendek
● Menggunakan kata
tanya dengan tepat
(apa, siapa,

42 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK HAMBATAN KEBUTUHAN REKOMENDASI

bagaimana,
mengapa, dimana).
● Menggunakan 3
atau 4 kata untuk
memenuhi
kebutuhannya
(misal, mau minum
air putih)
● Pura-pura membaca
cerita bergambar
dalam buku dengan
kata-kata sendiri
● Mulai menyatakan
keinginan dengan
mengucapkan
kalimat sederhana (6
kata)
● Mulai menceritakan
pengalaman yang
dialami dengan
cerita sederhana
● Bertanya dengan
kalimat yang benar
● Berkomunikasi
secara lisan,
memiliki
perbendaharaan
kata, serta mengenal
simbol-simbol untuk
persiapan membaca,
menulis dan
berhitung
● Menyusun kalimat
sederhana dalam
struktur lengkap
(pokok kalimat-
predikatketerangan)

ARTIKULAS ● /-b/ Latihan Mengucapkan kata

43 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK HAMBATAN KEBUTUHAN REKOMENDASI

I ● /-d/ pembentukan yang terdiri dari


● /f-//-f-//-f/ fonem: huruf /-b/, /-d/, /f-/,/-
● /br//fr//kl//pr//sk//sp/ ● /-b/ f-/,/-f/,
/sw/ ● /-d/ /br/,/fr/,/kl/,/pr/,/sk//
● /f-//-f-//-f/ sp/, /sw/
● /br//fr//kl/
/pr//sk//s
p//sw/

ORGAN Lidah Pendek Latihan oral pelemasan


WICARA motor mulut organ wicara
pada bagian
mulut melalui
kegiatan
meniup,
memonyongkan
, tutup-tahan-
hembuskan
nafas melalui
mulut, mulut
digerakkan
bagaikan
dikumur-kumur.
pelemasan
organ wicara
lidah melalui
kegiatan senam
lidah seperti
lidah dijulurkan
keluar lurus,
kiri, kanan,
masukkan ke
dalam, lidah
tekan ke pipi
kiri, kanan dan
rahang atas
dan bawah.
latihan
pernafasan

44 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


ASPEK HAMBATAN KEBUTUHAN REKOMENDASI

melalui
kegiatan tarik-
kempis nafas
perut, dada dan
menahan di
bahu. Latihan
pernafasan
dapat dilakukan
dalam keadaan
berdiri,
berbaring, dan
duduk.

45 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


6. Rancangan Program Intervensi Subjek 1

RANCANGAN PROGRAM INTERVENSI ANAK

Nama : Almashyra Nayyara Zuhayra


Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus : Speech Delay
Hasil Identifikasi Masalah : Bahasa Ekspresif
Hasil Asesmen : Masalah Pada Organ Wicara Dan Artikulasi

Tabel 4.8. Rancangan Program Intervensi Anak

Aspek Program Tujuan Aktifitas intervensi Media yang Evaluasi


digunakan

Kompetensi ● EDUKASI ● Orangtua ● Praktikan menjelaskan profil anak ● Berkas Lembar


Orang Tua PROFIL ANAK menyadari dan berdasarkan hasil asesmen profil anak pengamat
DAN RENCANA memahami kondisi ● Praktikan menyampaikan rencana dan an proses
PROGRAM anak secara program intervensi program implement
INTERVENSI spesifik ● Praktikan bersama orangtua intervensi asi
● EDUKASI ● Orangtua mampu melakukan diskusi terkait program ● PPT profil program
IMPLEMENTAS menginterpretasika yang akan disepakati dan yang

46 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas intervensi Media yang Evaluasi
digunakan

I PROGRAM n profil anak ● Praktikan bersama orangtua program dilakukan


INTERVENSI terhadap program menyepakati program intervensi orangtua
intervensi ● Praktikan bersama orangtua
● Orangtua mampu membuat timeline pelaksanaan
mengimplementasi program dengan tahap sebagai
kan program berikut:
intervensi secara 1. Praktikan mencontohkan,
mandiri orangtua melihat
2. Orangtua mempraktikan,
praktikan mendampingi
3. Orangtua melaksanakan
intervensi secara mandiri

Kompetensi ● LATIHAN ORAL ● Anak mampu ● Anak melakukan pelemasan ● Cermin Tes
Anak MOTOR PADA mengikuti latihan organ wicara pada bagian bibir ● Sikat organ
ORGAN oral motor pada melalui berbagai kegiatan seperti lidah bicara
BICARA bagian lidah menggerakan bibir ke samping ● spatel Tes
● LATIHAN ● Anak mampu dan ke depan bergantian; artikula
PEMBELANTU mengikuti latihan membuka dan menutup bibir si
KAN FONEM /- oral motor pada dengan gigi merapat dan rahang
b/, /-d/, /f-/, /-f-/, bagian bibir tertutup; memasukkan bibir
/-f/, /br/, /fr/, /kl/, ● Anak mampu dengan mulut terbuka, lalu dengan
/pr/, /sk/, /sp/, mengikuti latihan mulut tertutup; serta
/sw/. pernafasan menguncupkan bibir dan

47 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas intervensi Media yang Evaluasi
digunakan

● Anak mampu menggerakkan ujungnya.


mengucapkan ● Anak melakukan pelemasan
huruf /p/ yang organ wicara pada bagian lidah
berada di akhir melalui berbagai kegiatan seperti
kata senam lidah dengan menjulurkan
lidah keluar lurus, kiri, kanan,
masukkan ke dalam, lidah tekan
ke pipi kiri, kanan dan rahang atas
dan bawah dan kegiatan lain yang
dapat melemaskan organ bicara
bibir.
● Anak melakukan pelemasan
organ wicara pada bagian gigi
melalui kegiatan menunjukkan
gigi, menggigit bibit bawah, dan
menggerakkan gigi seperti orang
kedinginan.
● Anak melakukan pelemasan
organ wicara rahang melalui
kegiatan membuka dan menutup
dengan gerakan yang lancar dan
tepat; dan menggerakkan ke kiri
dan kekanan, lalu memutar secara
horizontal.

48 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas intervensi Media yang Evaluasi
digunakan

● Anak melakukan latihan


pernafasan melalui kegiatan
meniup lilis dengan jarak yang
berbeda-beda.
● Anak melakukan latihan
pembentukan suara sperti
meraban, menyadarkan suara,
merasakan getaran, melafalkan
vokal bersuara, menirukan ucapan
(huruf, suku kata, kata) pada huruf
konsonan dorsovelar seperti /k/,
/g/, /ng/, dan huruf konsonan
palatal /c/, /j/, dan /nya/.

49 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual Tahap 1
Nama : Almashyra Nayyara Z.
Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus : Speech Delay
Hasil Identifikasi Masalah : Bahasa Ekspresif
Hasil Asesmen : Masalah Pada Organ Wicara Dan
Artikulasi
A. TUJUAN
1. INTERVENSI ORANGTUA
● Orangtua menyadari dan memahami kondisi anak
secara spesifik
● Orangtua mampu menginterpretasikan profil anak
terhadap program intervensi
● Orangtua mampu mengimplementasikan program
intervensi secara mandiri
2. INTERVENSI ANAK
● Anak mampu mengikuti latihan oral motor pada
bagian lidah
B. KEGIATAN INTERVERSI
1. INTERVENSI ORANGTUA
● Praktikan menjelaskan profil anak berdasarkan
hasil asesmen
● Praktikan menyampaikan rencana program
intervensi
● Praktikan bersama orangtua melakukan diskusi
terkait program yang akan disepakati
● Praktikan bersama orangtua menyepakati program
intervensi
● Praktikan bersama orangtua membuat timeline
pelaksanaan program dengan tahap sebagai
berikut:
● Praktikan mencontohkan, orangtua melihat

50 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


● Orangtua mempraktikan, praktikan mendampingi
● Orangtua melaksanakan
2. INTERVENSI ANAK
● Praktikan memulai latihan dengan melakukan
permainan;
● Praktikan memulai latihan dengan mengajar anak
duduk disamping praktikan dan menghadap cermin
● Praktikan memberikan contoh senam lidah dengan
cara menjulurkan lidah keluar kearah depan;
● Anak melakukan senam lidah dengan menjulurkan
lidah keluar kearah depan sebanyak 3x;
● Praktikan memberikan contoh senam lidah dengan
cara menjulurkan lidah keluar kearah atas dan
bawah;
● Anak melakukan senam lidah dengan menjulurkan
lidah keluar kearah atas dan bawah sebanyak 3x;
● Praktikan memberikan contoh senam lidah dengan
cara menjulurkan lidah keluar kearah sisi kanan dan
kiri;
● Anak melakukan senam lidah dengan menjulurkan
lidah keluar kearah sisi kanan dan kiri sebanyak 3x;
● Praktikan memberikan contoh senam lidah dengan
cara menjulurkan lidah keluar dan arahkan ke segala
arah;
● Anak melakukan senam lidah dengan menjulurkan
lidah keluar kearah dan arahkan ke segala arah
sebanyak 3x;

51 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


C. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
1. INTERVENSI ORANGTUA
a. Evaluasi
Pemahaman orangtua terhadap prosedur pelaksaan
intervensi secara mandiri
b. Tindaklanjut
Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
orangtua secara mandiri
2. INTERVENSI ANAK
a. Evaluasi
Tes praktek kemampuan oral motor lidah
b. Tindak lanjut :
Latihan penguatan lidah
● Anak mengarahkan lidah ke atas, dorong hingga
menyentuh langit-langit keras atau belakang gigi
seri atas sebanyak 3x;
● Anak mengarahkan lidah ke bawah, dorong
hingga menyentuh tepat di belakang gigi seri
bawah sebanyak 3x;
● Anak mengarahkan lidah ke sisi pipi kanan dan
kiri secara bergantian sebanyak 3x;
8. Implementasi Program Pembelajaran Tahap 1

Tahap persiapan
Praktikan melakukan beberapa persiapan yang dibutuhkan
selama proses intervensi terhadap anak maupun orangtua
diantaranya:
Intervensi anak
a. Spatula atau stik icecream yang bisa digunakan untuk
menyentuh lidah
b. cermin
Intervensi orangtua

52 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


a. Semua berkas yang dibutuhkan orangtua mengenai
profil anak, rancangan program dan format laporan
harian.
Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan intervensi, kegiatan dilakukan
mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran individual,
yaitu:
1. Pertemuan pertama: Praktikan melaksanakan kegiatan
sesuai rencana yaitu memberikan edukasi terhadap
orangtua dan melakukan intervensi kepada anak.
Orangtua menyaksikan seluruh tahapan kegiatan
intervensi yang dilakukan oleh praktikan. Di akhir kegiatan,
praktikan membuat rencana bersama orangtua untuk
program selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh
orangtua secara mandiri dengan didampingi oleh
praktikan.
2. Pertemuan kedua: Praktikan mendampingi orangtua
dalam melatih oral motor anak pada bagian lidah dan
mengucapkan beberapa kalimat sederhana. Di akhir
kegiatan, praktikan bersama orangtua membuat rencana
pelaksanaan program selanjutnya yang akan dilaksanakan
oleh orangtua secara mandiri tanpa didampingi oleh
praktikan.
Tahap Evaluasi
Evaluasi kegiatan intervensi yang dilakukan berdasarkan hasil
asesmen, dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Kegiatan intervensi berjalan dengan lancar meskipun
hanya bisa dilakukan dalam kurun waktu yang tidak lama;
2. Orangtua membutuhkan berbagai pengayaan latihan
dalam bentuk video;
3. Orangtua sangat terbuka menerima informasi yang
diberikan oleh praktikan;
4. Orangtua membutuhkan penguatan mengenai bahaya
gadget;
5. Pengalihtanganan program berjalan dengan lancar karena
orangtua dapat menangkap program dengan baik.

53 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual Tahap 2
Nama : Almashyra Nayyara Z.
Tanggal Lahir : Bandung, 23 Juni 2016
Usia : 5 Tahun, 9 Bulan
Hasil Identifikasi Kasus : Speech Delay
Hasil Identifikasi Masalah : Bahasa Ekspresif
Hasil Asesmen : Masalah Pada Organ Wicara Dan
Artikulasi
A. TUJUAN
1. INTERVENSI ORANGTUA
● Orangtua mengidentifikasi tentang role playing
● Orangtua mampu memahani pentingnya role
playing dalam pengembangan bahasa ekspresif
● Orangtua mampu mengimplementasikan program
role playing sebagai upaya pengembangan bahasa
reseptif.
2. INTERVENSI ANAK
● Anak mampu mengikuti kegiatan bermain peran
(role playing) bersama orangtua.
B. KEGIATAN INTERVERSI
1. INTERVENSI ORANGTUA
● Praktikan menjelaskan permainan role playing dan
manfaatnya
● Praktikan menjelaskan langkah-langkah kegiatan
role playing:
a. Orangtua mendeskripsikan skenario kejadia
atau situasi yang akan dipentaskan;
b. Orangtua bersama klien mempelajari
karakteristik peranan yang akan dipentaskan;
c. Orangtua mempersilahkan klien untuk memiliih
peran yang akan dibawakan;
d. Orangtua dan anak melaksanakan kegiatan
bermain peran;

54 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


e. Orangtua dan anak mendiskusikan hasil
bermain peran.
3. INTERVENSI ANAK
● Orangtua mengajak anak untuk bermain bersama
sebelum bermain peran;
● Orangtua mengajak anak untuk melakukan
permainan role playing menjadi dokter gigi;
● Orangtua mendeskripsikan skenario kejadian atau
situasi yang akan dipentaskan;
● Orangtua bersama klien mempelajari karakteristik
peranan yang akan dipentaskan;
● Orangtua mempersilahkan klien untuk memiliih
peran yang akan dibawakan;
● Orangtua dan anak melaksanakan kegiatan
bermain peran;
● Orangtua dan anak mendiskusikan hasil bermain
peran.
D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
1. INTERVENSI ORANGTUA
a. Evaluasi
Pemahaman orangtua terhadap prosedur pelaksaan
intervensi pengembangan bahasa ekspresif secara
mandiri
c. Tindaklanjut
Membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
orangtua secara mandiri untuk melakukan role
playing dengan cerita yang berbeda.
3. INTERVENSI ANAK
c. Evaluasi
Tes praktek dengan menceritakan pentas yang telah
dilakukan
d. Tindak lanjut :
Melakukan role playing dengan cerita yang berbeda.

55 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


10. Pembahasan Subjek 1
Berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen ditemukan bahwa
secara umum ANZ memiliki kemampuan pada perkembangan
bahasa reseptif. ANZ mengalami kesulitan dalam
mengungkapkan keinginan atau perasaan dalam bentuk
bahasa akan tetapi mampu mengungkapkannya dalam bentuk
gerakan tubuh atau gesture tubuh. Setelah dilakukan asesmen
lebih lanjut pada organ wicara dan artikulasinya, ANZ
mengalami hambatan dalam menggerakkan organ wicara lidah
dan pernafasan pendek sehingga ANZ kesulitan mengucapkan
kata dalam kalimat.
Menurut Hurlock (2008: 194-195) anak yang mengalami
keterlambatan bicara, yaitu apabila tingkat perkembangan
bicara anak berada di bawah tingkat kualitas
perkembangan bicara anak pada umur yang sama. Yang
dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata, yang
ditandai dengan pengucapan yang tidak jelas dan dalam
berkomunikasi hanya dapat menggunakan bahasa isyarat,
sehingga orang tua maupun orang yang ada disekitarnya
kurang dapat memahami anak. Dalam keterlambatan bicara
anak dapat memahami apa yang dibicarakan orang, namun dia
mengalami kesulitan dalam merespon dengan menggunakan
kata-kata dan hanya dapat mengunakan bahasa isyarat saja.
Terdapat beberapa metode terapi yang dapat digunakan untuk
menangani masalah keterlambatan bicara pada anak. Metode
yang digunakan bergantung pada jenis masalah yang dihadapi.
Tentunya hal ini perlu dikonsultasikan kepada dokter terkait
terlebih dahulu. Menurut Sudarwati dan Manipuspika (2019),
metode yang dapat digunakan untuk menangani masalah
keterlambatan berbicara pada anak yaitu: 1.) Oral Motor
Therapy dengan mengajak anak untuk rutin memperkuat otot di
area mulut agar fokus kontrol bicara dapat meningkat,
diantaranya dengan menggunakan ‘oral toothbrush’ yang dapat
membantu relaksasi otot di area mulut; 2.) Language
Intervention Therapy yaitu teknik yang dilakukan oleh terapis
wicara di HFCC dengan cara mengajak anak mengikuti 1 jam
sesi kelas secara intensif. Metode ketiga adalah Modelling
Method yaitu memberikan model khusus cara pengucapan kata,
termasuk intonasi dan nada yang berlebihan agar lebih mudah
tertanam dalam ingatan anak. Dalam metode ini juga digunakan
alat bantu visual seperti boneka. Metode keempat adalah

56 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


metode learning while playing yaitu dengan tidak memberikan
mainan kesukaan anak sampai anak tersebut mau menirukan
kata yang diucapkan oleh terapis. Metode kelima adalah
Behavioral Therapy Method yang bertujuan untuk mengelola
energi anak dengan baik sehingga anak dengan keterlambatan
berbicara dapat lebih fokus dan memahami apa yang orang lain
katakan.
Upaya yang dilakukan bagi anak dengan keterlambatan wicara
diantaranya adalah Oral Motor Therapy. Upaya ini dilakukan
dengan cara melatih motorik lidah dan pernafasan anak.
Kegiatan tersebut bertujuan agar kemampuan anak pada
pengucapan kata dan kalimat dapat diungkapkan dengan jelas.
Intervensi tersebut dilakukan dalam beberapa tahap
diantaranya diskusi hasil intervensi dan asesmen serta program
bersama orangtua, praktikkan melakukan intervensi secara
langsung disaksikan langsung oleh orangtua, orang tua
melakukan intervensi secara langsung disaksikan langsung
oleh praktikkan dan tahap terakhir adalah orangtua
mempraktekkan program secara mandiri. Upaya
pengembangan keterampilan komunikasi ini diperkuat dengan
rekomendasi program selanjutnya yaitu penggunaan role
playing dalam meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif
anak.

B. Subjek 2 (Kasus Dirham Gumawang A)

1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 2


a. Identitas orang tua subjek
Ayah
1) Nama : Badrul Kamal
2) Status ayah : Kandung
3) Pendidikan terakhir : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu
1) Nama : Nurasiah

57 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


2) Status ibu : Kandung
3) Pendidikan terakhir : SMP
4) Pekerjaan : IRT
b. Riwayat perkembangan
Pada masa kehamilan AAA memiliki perkembangan yang
baik, namun terdapat beberapa kondisi saat kehamilan
yaitu ibu AAA mengalami kaku, bengkak, dan tidak bisa
jalan. Adapun rincian dari riwayat kelahiran AAA
diantaranya:
1) Usia kandungan selama 9 bulan
2) Riwayat proses kelahiran normal
3) Penolong proses kelahiran bidan
4) Tidak terdapat gangguan pada saat bayi lahir
5) Berat RA saat bayi adalah 2,2 kg
6) Tinggi RA saat bayi adalah 47 cm
Pada masa balita AAA diberikan susu asi dan formula,
sampai saat ini kegemaran AAA adalah mengkonsumsi
susu kemasan. AAA diperiksa secara rutin oleh orang tua,
makanan yang diberikan kepada AAA makanan yang
bergizi dan tidak mengalami kesulitan makan.
AAA dapat berjalan pada usia 18 bulan, memiliki riwayat
kesehatan dan gizi yang baik. Pada saat ini AAA mampu
mengutarakan apa yang diinginkan seperti ingin makan,
AAA memiliki hubungan yang baik dengan orang tua,
saudara, dan teman di lingkungan rumah. Saat ini yang
menjadi kendala adalah AAA tidak bisa diam saat belajar di
jenjang TKLB, maupun sehari - hari di rumah. Orang tua
harus selalu waspada dikhawatirkan AAA main terlalu jauh
dan tidak tau jalan pulang
2. Hasil Identifikasi Subjek 2

a. Identifikasi anak
1) Nama : Azzam Abdul Al-Ghifari (AAA)
2) Usia : 5 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki - laki

58 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


4) Agama : Islam
5) Status anak : Kandung
6) Anak ke dari : 3 dari 4
7) Nama sekolah : SKH N 01 Pandeglang
8) Kelas : TKLB
9) Alamat : Cikoromoy
10) Hambatan : Down Syndrome / Tunagrahita
b. Identifikasi orang tua
Ayah
1) Nama : Badrul Kamal
2) Status ayah : Kandung
3) Pendidikan terakhir : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Ketunaan :-
Ibu
1) Nama : Nurasiah
2) Status ibu : Kandung
3) Pendidikan terakhir : SMP
4) Pekerjaan : IRT
5) Ketunaan :-
3. Hasil Asesmen Subjek 2

a. Asesmen anak
1) Asesmen perkembangan

59 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN
PERKEMBANGAN ANAK
Tabel 4.9. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 0 - 12
Bulan

Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

Fisik Motorik

3 bulan Motorik ● Berusaha V


halus mengangkat
kepala saat
ditelungkupka
n
● Menoleh ke V
kanan dan ke
kiri
● Berguling V
(miring) ke
kanan dan ke
kiri

3-6 bln ● Tengkurap V


dengan dada
diangkat dan
kedua tangan
menopang
● Duduk dengan v
bantuan
● Mengangkat V
kedua kaki
saat terlentang
● Kepala tegak V
ketika duduk
dengan
bantuan

6-9 bln ● Tengkurap V


bolakbalik
tanpa bantuan
● Mengambil V
benda yang
terjangkau

60 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

● Memukul- V
mukulkan,
melempar,
atau
menjatuhkan
benda yang
dipegang
● Merangkak ke V
segala arah
● Duduk tanpa V
bantuan
● Berdiri V
berpegangan

9-12 bln ● Berjalan V


dengan
berpegangan
● Bertepuk V
tangan

3 bulan Motorik ● Memiliki reflex V


kasar menggengga
m jari ketika
telapak
tangannya
disentuh
● Memainkan
jari tangan dan V
kaki
● Memasukkan
jari ke dalam V
mulut

3-6 bln ● Memegang V


benda dengan
lima jari
● Memainkan V
benda dengan
tangan
● Meraih benda V
di depannya

61 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

6-9 bln ● Memegang V


benda dengan
ibu jari dan jari
telunjuk
(menjumput)
● Meremas V
● Memindahkan V
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain

9-12 bln ● Memasukkan V


benda ke
mulut
● Menggaruk V
kepala
● Memegang V
benda kecil
atau tipis
(misal:
potongan
buah atau
biskuit) V
● Memindahkan
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain

Kognitif

3 bulan Mengenali ● Mengenali V


lingkungan wajah orang
di terdekat
sekitarnya (ibu/ayah)
● Mengenali V
suara orang
terdekat
(ibu/ayah)

3-6 bln ● Memperhatika V

62 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

n benda yang
ada di
hadapannya
● Mendengarka V
n suara-suara
di sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting,
dll)

6-9 bln ● Mengamati V


berbagai
benda yang
bergerak

9-12 bln ● Memahami V


perintah
sederhana

3 bulan Menunjukk ● Memperhatika V


an reaksi n benda
atas bergerak atau
rangsanga suara/mainan
n yang
menggantung
di atas tempat
tidur

3-6 bln ● Mengulurkan V


kedua tangan
untuk meminta
(misal:
digendong,
dipangku,
dipeluk)

63 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

6-9 bln ● Mengamati V


benda yang
dipegang
kemudian
dijatuhkan
● Menjatuhkan V
benda yang
dipegang
secara
berulang
● Berpaling ke V
arah sumber
suara

9-12 bln ● Memberi V


reaksi
menoleh saat
namanya
dipanggil
● Mencoba V
mencari benda
yang
disembunyika
n
● Mencoba V
membuka/
menutup
gelas/cangkir

Bahasa

3 bulan Mengeluar ● Menangis V


kan suara ● Berteriak V
untuk ● Bergumam V
menyatak ● Berhenti V
an menangis
keinginan setelah
atau keinginannya
sebagai terpenuhi
reaksi atas (misal: setelah
stimulan digendong

64 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

atau diberi
susu)

3-6 bln ● Memperhatika V


n/mendengark
an ucapan
orang
● Meraban atau V
berceloteh
(babbling);
seperti ba ba
ba)
● Tertawa V
kepada orang
yang
mengajak
berkomunikasi

6-9 bln ● Mulai V


menirukan
kata yang
terdiri dari dua
suku kata
● Merespon V
permainan
“cilukba”

9-12 bln ● Menyatakan V


penolakan
dengan
menggeleng
atau menangis
● Menunjuk V Perlu
benda yang diarahkan
diinginkan

Sosial Emosi

3 bulan ● Menatap dan V


tersenyum
● Menangis V
untuk

65 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

mengekspresi
kan ketidak
nyamanan
(misal, BAK,
BAB,
lingkungan
panas)

3-6 bln ● Merespon V


dengan
gerakan
tangan dan
kaki
● Menangis V
apabila tidak
mendapatkan
yang
diinginkan
● Merespon V
dengan
menangis/men
ggerakkan
tubuh pada
orang yang
belum kenal

6-9 bln ● Menempelkan V


kepala bila
merasa
nyaman dalam
pelukan
(gendongan)
atau meronta
kalau merasa
tidak nyaman

9-12 bln ● Menyatakan V


keinginan
dengan
berbagai
gerakan tubuh

66 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

dan ungkapan
kata-kata
sederhana
● Meniru cara V
menyatakan
perasaan
(misal, cara
memeluk,
mencium)

Skor 60 1 0

Total Skor 180 2 0

Hasil Skor Kelompok 0 - 12 Bulan

Aspek Skor

Fisik-Motorik 84

Kognitif 42

Bahasa 32

Sosial-Emosi 24

Total 182

67 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.10. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 12 -
24 Bulan

Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

Fisik Motorik

12-18 Motorik ● Berjalan V


bulan kasar beberapa
langkah tanpa
bantuan
● Naik turun V
tangga atau
tempat yang
lebih tinggi
dengan
merangkak
● Dapat bangkit V
dari posisi
duduk
● Melakukan V
gerak
menendang
bola
● Berguling ke V
segala arah
● Berjalan V
beberapa
langkah tanpa
bantuan

18-24 ● Berjalan V
bln sendiri tanpa
jatuh
● Melompat di V
tempat
● Naik turun V
tangga atau
tempat yang
lebih tinggi
dengan
bantuan

68 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

● Berjalan V
mundur
beberapa
langkah
● Menarik dan V
mendorong
benda yang
ringan (kursi
kecil)
● Melempar bola V
ke depan
tanpa
kehilangan
keseimbangan
● Menendang V
bola ke arah
depan
● Berdiri dengan V
satu kaki
selama satu
atau dua detik
● Berjongkok V

12-18 Motorik ● Membuat V


bulan halus coretan bebas
● Menumpuk V
tiga kubus ke
atas
● Memegang V
gelas dengan
dua tangan
● Memasukkan V
benda-benda
ke dalam
wadah
● Menumpahkan V
benda-benda
dari wadah

18-24 ● Membuat garis V

69 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

bln vertikal atau


horizontal
● Membalik V
halaman buku
walaupun
belum
sempurna
● Menyobek V
kertas

Kognitif

12-18 Belajar ● Menyebut V


bulan dan beberapa
Pemecaha nama benda,
n Masalah jenis makanan
● Menanyakan V
nama benda
yang belum
dikenal
● Mengenal V
beberapa
warna dasar
(merah, biru,
kuning, hijau)
● Menyebut V
nama sendiri
dan orang-
orang yang
dikenal

18-24 ● Mempergunak V Masih


bln an alat ada
permainan rebutan
dengan cara mainan /
memainkanny barang
a tidak yang
beraturan, milik
seperti balok orang
dipukul-pukul lain

70 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

● Memahami V
gambar wajah Masih
orang belum
● Memahami V bisa
milik diri menyebu
sendiri dan tkan
orang lain nama
seperti: milik makanan
saya, milik yang
kamu dimakan
● Menyebutkan V dan rasa
berbagai apa yang
nama dirasaka
makanan dan n
rasanya
(misal,garam-
asin, gula-
manis)

12-18 Berfikir ● Membedakan V Belum


bulan Logis ukuran benda bisa
(besar - kecil) merangk
● Membedakan V ai puzzle
penampilan
yang rapi atau
tidak
● Merangkai V
puzzle
sederhana

18-24 ● Menyusun V Belum


bln balok dari bisa
besar ke kecil menyusu
atau n seriasi
sebaliknya balok
● Mengetahui V
akibat dari Belum
suatu memaha
perlakuannya mi akibat
(misal: dari

71 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

menarik taplak perilaku


meja akan yang
menjatuhkan ditunjukk
barang-barang an
di atasnya)
● Merangkai V Belum
puzzle bisa
merangk
ai puzzle

12-18 Berfikir ● Menyebutkan V Belum


bulan Simbolik bilangan tanpa bisa
menggunakan menyebu
jari dari 1 -10 tkan
tetapi masih angka
suka ada yang sampai
terlewat 10,
hanya
sampai 3
sampai 5

18-24 ● Menyebutkan V Membutu


bln angka satu hkan
sampai lima bantuan
dengan guru /
menggunakan ortu
jari

Bahasa

12-18 Memaham ● Menunjuk V Belum


bulan i Bahasa bagian tubuh bisa
yang memaha
ditanyakan mi
● Memahami V sebuah
tema cerita makna
yang didengar dari
cerita

18-24 ● Menaruh V Sulit


bln perhatian untuk

72 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

pada gambar- fokus


gambar dalam pada
buku V gambar
● Memahami
kata-kata Membutu
sederhana hkan
dari ucapan pengulan
yang didengar gan dari
guru /
ortu
tentang
pemaha
man kata
yang
diucapka
n

12-18 Mengungk ● Merespons V


bulan apkan pertanyaan
Bahasa dengan
jawaban “Ya
atau Tidak”
● Mengucapkan V
kalimat yang
terdiri dari dua
kata

18-24 ● Menjawab V Tidak


bln pertanyaan bisa
dengan menyany
kalimat ikan lagu
pendek dengan
● Menyanyikan V lirik
lagu
sederhana V Hanya
● Menyatakan bisa
keinginan menangi
dengan s ketika
kalimat ingin
pendek sesuatu,

73 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

lalu sang
ibu
membuju
k apakah
ingin
susu?an
ak
mengang
guk

Sosial Emosi

12-18 ● Menunjukkan V Tidak


bulan reaksi marah fokus
apabila dalam
merasa mengam
terganggu, ati,
seperti langsung
permainannya sibuk
diambil V sendiri
● Menunjukkan mencari
reaksi yang kegiatan
berbeda lain
terhadap
orang yang
baru dikenal V
● Bermain
bersama
teman tetapi
sibuk dengan
mainannya
sendiri V
● Memperhatika
n/mengamati
teman-
temannya
yang
beraktivitas

18-24 ● Mengekspresi V

74 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB B
M

bln kan berbagai


reaksi emosi
(senang,
marah, takut,
kecewa)
● Menunjukkan V
reaksi
menerima
atau menolak
kehadiran
orang lain
● Bermain V
bersama
teman dengan
mainan yang
sama
● Meniru V
perilaku orang
dewasa yang
pernah
dilihatnya
● Makan dan V
minum sendiri

Skor 39 10 8

Total Skor 117 20 8

75 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Hasil Skor Kelompok 12 - 24 Bulan

Aspek Skor

Fisik-Motorik 69

Kognitif 31

Bahasa 19

Sosial-Emosi 26

Total 145

76 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.11. Hasil Asesmen Perkembangan Kelompok Usia Lahir 2 -
4 Tahun

Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

Fisik Motorik

2-3 Motorik ● Berjalan V


tahun kasar sambil berjinjit
● Melompat ke
depan dan ke V
belakang
dengan dua
kaki
● Melempar dan
menangkap V
bola
● Menari
mengikuti V
irama
● Naik-turun
tangga atau V
tempat yang
lebih
tinggi/rendah
dengan
berpegangan

3-4 ● Berlari sambil V


tahun membawa
sesuatu yang
ringan (bola)
● Naik-turun V
tangga atau
tempat yang
lebih tinggi
dengan kaki
bergantian
● Meniti di atas V
papan yang
cukup lebar
● Melompat V
turun dari

77 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

ketinggian
kurang lebih
20 cm (di
bawah tinggi
lutut anak)
● Meniru V
gerakan
senam
sederhana
seperti
menirukan
gerakan
pohon, kelinci
melompat) V
● Berdiri dengan
satu kaki

2-3 Motorik ● Meremas V


tahun halus kertas atau
kain dengan
menggerakkan
lima jari
● Melipat V
kain/kertas
meskipun
belum
rapi/lurus
● Menggunting V
kertas tanpa
pola
● Koordinasi jari V
tangan cukup
baik untuk
memegang
benda pipih
seperti sikat
gigi, sendok

3-4 ● Menuang air, V Butuh


tahun pasir, atau biji- bantuan
bijian ke dalam

78 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

dalam tempat kegiatan


penampung meronce
(mangkuk, Untuk
ember) menggu
● Memasukkan V nting
benda kecil ke memerlu
dalam botol kan
(potongan lidi, arahan
kerikil, biji- dan
bijian) belum
● Meronce V bisa
benda yang mengikut
cukup besar i pola
● Menggunting V
kertas
mengikuti pola
garis lurus

Kognitif

2-3 Belajar ● Melihat dan V Belum


tahun Pemecaha menyentuh mampu
n Masalah benda yang meniruk
ditunjukkan an orang
oleh orang lain dewasa
● Meniru cara V
pemecahan Belum
orang dewasa mampu
atau teman berkons
● Konsentrasi V entrasi,
dalam dalam
mengerjakan hal ini
sesuatu tanpa sulit
bantuan fokus
orangtua
● Mengeksplora V Belum
si sebab dan mampu
akibat memaha
● Mengikuti V mi apa
kebiasaan itu sebab
sehari-hari dan

79 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

(mandi, akibat
makan, pergi
ke sekolah) Mampu
makan
mandiri
namun
untuk
makana
n
berkuah
sering
kali
tumpah
Untuk
mandi
butuh
bantuan
terutama
BAK,BA
B,
menggu
nakan
shampo
o

3-4 ● Paham bila V Belum


tahun ada bagian memaha
yang hilang mi dan
dari suatu pola menyad
gambar ari jika
seperti pada ada
gambar wajah gambar
orang yang
matanya tidak hilang
ada, mobil
bannya copot, Menyeb
dsb V utkan
● Menyebutkan makana
berbagai n yang
nama sering
makanan dan dimakan

80 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

rasanya dan
(garam, gula V minum,
atau cabai) selain itu
● Menyebutkan butuh
berbagai dibantu
macam
kegunaan dari V Untuk
benda kegunaa
● Memahami n benda
persamaan yang
antara dua V sering
benda digunaka
● Memahami n
perbedaan
antara dua hal Belum
dari jenis yang memaha
sama seperti mi
membedakan persama
antara buah an dua
rambutan dan benda
pisang;
perbedaan Membut
antara ayam V uhkan
dan kucing bantuan
● Bereksperime dalam
n dengan menjelas
bahan V kan
menggunakan perbeda
cara baru an
● Mengerjakan V
tugas sampai Belum
selesai mampu
● Menjawab apa bereksp
yang akan erimen
terjadi
selanjutnya V Dalam
dari berbagai mengerj
kemungkinan akan
● Menyebutkan V suka
bilangan langsung
angka 1-10 berhenti

81 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

● Mengenal dan
beberapa menolak
huruf atau melanjut
abjad tertentu kan
dari A-z yang
pernah Belum
dilihatnya mampu
menjawa
b hal
yang
bersifat
prediksi

Untuk
membila
ng
membut
uhkan
bantuan

Untuk
mengen
al abjad
hanya
huruf
yang
sering
diajarkan
seperti
huruf
vokal

2-3 Berfikir ● Menyebut V Hanya


tahun Logis bagian-bagian bagian
suatu gambar tubuh
seperti yang
gambar wajah utama
orang, mobil, seperti
binatang, dsb mata,hid
● Mengenal V ung,tang

82 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

bagian-bagian an,mulut
tubuh (lima dan kaki
bagian)
● Memahami V Belum
konsep ukuran memaha
(besarkecil, hi
panjang- konsep
pendek) besar-
● Mengenal tiga V kecil
macam bentuk
(lingkaran, Belum
segitiga, memaha
persegi) mi
● Mulai V geometri
mengenal pola bangun
● Memahami V datar
simbol angka
dan maknanya Belum
mengen
al pola

Belum
memaha
mi
makna
simbol

3-4 ● Menempatkan V Belum


tahun benda dalam bisa
urutan ukuran menguru
(paling kecil- tkan
paling besar) benda
● Mulai Belum
mengikuti pola V mampu
tepuk tangan mengikut
● Mengenal i pola
konsep V tepuk
banyak dan tangan
sedikit
● Mengenali V Belum
alasan mampu

83 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

mengapa ada memaha


sesuatu yang mi
tidak masuk konsep
dalam sedikit-
kelompok banyak
tertentu
● Menjelaskan V Belum
model/karya mampu
yang mengen
dibuatnya al alasan

Belum
mampu
menjelas
kan
karya
yang
dibuat

2-3 ● Meniru V Belum


tahun perilaku orang mampu
lain dalam meniru
menggunakan perilaku
barang
● Memberikan V Belum
nama atas mampu
karya yang memberi
dibuat kan
● Melakukan V nama
aktivitas kepada
seperti kondisi karya
nyata (misal: atau
memegang tugas
gagang praktik
telpon) yang
dibuat

Hanya
aktifitas
yang
sering

84 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

dilihat
seperti
menerim
a telpon
menggu
nakan
HP

3-4 ● Menyebutkan V Belum


tahun peran dan memaha
tugasnya mi dan
(misal, koki menyeb
tugasnya utkan
memasak) tugas
● Menggambar V profesi
atau
membentuk Belum
sesuatu mampu
konstruksi mengga
yang mbar
mendeskripsik yang
an sesuatu berbentu
yang spesifik k
● Melakukan V
aktivitas Sulit
bersama untuk
teman dengan bisa
terencana bermain
(bermain dengan
berkelompok teman /
dengan kegiatan
memainkan berkelo
peran tertentu mpok
seperti yang dalam
telah waktu
direncanakan) yang
cukup
lama

Bahasa

85 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

2-3 Memaham ● Memainkan V Tidak


tahun i bahasa kata/suara bisa
yang didengar memaink
dan diucapkan an kata /
berulang- suara
ulang V
● Hafal Tidak
beberapa lagu hapal
anak lagu
sederhana V
● Memahami Belum
cerita/dongeng memaha
sederhana V mi
● Memahami maksud
perintah dari
sederhana sebuah
seperti cerita /
letakkan dongeng
mainan di atas Perintah
meja, ambil harus
mainan dari pendek
dalam kotak dan jelas

3-4 ● Mulai V Belum


tahun menyatakan mampu
keinginan menyata
dengan kan
mengucapkan keingina
kalimat n terdiri
sederhana (6 6 kata
kata)
● Mulai V Belum
menceritakan mampu
pengalaman mencerit
yang dialami akan
dengan cerita pengala
sederhana man
sendiri

2-3 Mengungk ● Menggunakan V Belum


tahun apkan kata tanya mampu

86 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

bahasa dengan tepat bertanya


(apa, siapa, , hanya
bagaimana, menjawa
mengapa, b
dimana). pertanya
● Menggunakan V an
3 atau 4 kata sederha
untuk na
memenuhi
kebutuhannya Belum
(missal, mau mampu
minum air menyata
putih) kan
keingina
n yang
terdiri
dari 3-4
kata

3-4 ● Mulai V Belum


tahun menyatakan mampu
keinginan menyata
dengan kan
mengucapkan keingina
kalimat n terdiri
sederhana (6 6 kata
kata)
● Mulai V Belum
menceritakan mampu
pengalaman mencerit
yang dialami akan
dengan cerita pengala
sederhana man
sendiri

Sosial Emosi

2-3 Kesadaran ● Memberi V Harus


tahun Diri salam setiap diingatka
mau pergi n
● Memberi V

87 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

rekasi percaya Percaya


pada orang kepada
dewasa yang
● Menyatakan V dikenal
perasaan
terhadap anak Belum
lain bisa
● Berbagi peran V menyata
dalam suatu kan
permainan perasaa
(misal: n
menjadi
dokter, Tidak
perawat, bisa
pasien) bermain
peran

3-4 ● Mengikuti V Kegiatan


tahun aktivitas dalam piknik
suatu kegiatan harus
besar (misal: selalu di
piknik) dampingi
● Meniru apa V karena
yang sangat
dilakukan aktif
orang dewasa
● Bereaksi V Belum
terhadap hal- bisa
hal yang tidak meniru
benar (marah perilaku
bila diganggu) orang
● Mengatakan
perasaan V Belum
secara verbal mampu
bereaksi
dengan
baik

Ketika
ada
keingina

88 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

n selalu
marah
atau
menangi
s

2-3 Tanggung ● Mulai bisa V Jika


tahun Jawab Diri mengungkapk ingin
dan Orang an ketika ingin buang
lain buang air kecil air
dan buang air hanya
besar bisa
● Mulai V dengan
memahami kata
hak orang sederha
lain(harus na
antri,
menunggu Belum
giliran. bisa
● Mulai V memaha
menunjukkan mi apa
sikap berbagi, yang
membantu, menjadi
bekerja hak
bersama.
Belum
mampu
memban
tu saat
bekerja
bersama

3-4 ● Mulai bisa V Belum


tahun melakukan bisa
buang air kecil melakuk
tanpa an
bantuan. V kegiatan
● Bersabar toilet
menunggu training
giliran V tanpa

89 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

● Mulai bantuan
menunjukkan
sikap toleran Dalam
sehingga menung
dapat bekerja gu giliran
dalam V harus
kelompok. dengan
● Mulai bantuan
menghargai V dipegan
orang lain g
● Mulai orangtua
menunjukkan
ekspresi Belum
menyesal bisa
ketika menunju
melakukan kkan
kesalahan sikap
toleran

Dalam
menghar
gai
orang
lain
harus
ditunjukk
an dan
dijelaska
n oleh
guru dan
orang
tua

Belum
dapat
menunju
kkan
rasa
bersalah
/
menyesa

90 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

l ketika
melakuk
an
kesalaha
n

2-3 Perilaku ● Bermain V Belum


tahun Prososial secara mampu
kooperatif bermain
dalam secara
kelompok kooperat
● Peduli dengan V if,
orang lain karena
(tersenyum, tidak
menanggapi bisa
bicara) diam
● Membagi V
pengalaman Untuk
yang benar tersenyu
dan salah m hanya
pada orang ketika
lain V guru /
● Bermain orangtua
bersama melakuk
berdasarkan an hal –
aturan tertentu hal yang
lucu

Belum
dapat
membag
ikan
pengala
man
yang di
alami

Dalam
bermain
berdasar
kan

91 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

aturan,
harus
didampin
gi

3-4 ● Membangun V Belum


tahun kerjasama dapat
● Memahami V memban
adanya gun
perbedaan kerjasam
perasaan a
(teman takut, dengan
saya tidak) orang
● Meminjam dan V lain atau
meminjamkan teman
mainan
Belum
mampu
membed
akan
perbeda
an
perasaa
n

Skor 19 25 41

Total Skor 57 50 41
Hasil Skor Kelompok 12 - 24 Bulan

Aspek Skor

Fisik-Motorik 55

Kognitif 46

Bahasa 11

Sosial-Emosi 36

Total 148

92 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


93 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK
2) Asesmen pengembangan diri
Tabel 4.12. Hasil Asesmen Pengembangan Diri

No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan


Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

A Merawat Diri

1 Makan dan Mencuci tangan sebelum makan v


Minum
Membaca doa sebelum makan v

Mengambil makanan dengan baik v

Memegang sendok dengan baik v

Memasukkan makanan ke dalam v


mulut dengan baik

Membersihkan mulut dengan lap v


setelah selesai makan

Minum menggunakan gelas v

Minum menggunakan cangkir v

Minum menggunakan sedotan v

2 Ke kamar kecil (WC) sendiri v


Menggunakan
Toilet Buang air besar/ kecil sendiri v

Membersihkan diri setelah buang v


air besar/ kecil

3 Mencuci Mencuci tangan tanpa sabun v


Tangan
Mencuci tangan dengan sabun v

4 Mencuci Kaki Mencuci kaki tanpa sabun v

Mencuci kaki dengan sabun v

5 Mencuci Mencuci muka tanpa sabun v

94 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan
Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

Muka Mencuci muka dengan sabun v

6 Mandi Mandi dengan sabun v

Menyikat gigi v

Mencuci rambut dengan shampo v

7 Kebersihan Membersihkan kuku v


Kuku
Menggunting kuku v

B Mengurus Diri

1 Berpakaian Mengenakan dan membuka v


celana dalam

Mengenakan dan membuka v


celana luar yang menggunakan
kancing

Mengenakan dan membuka v


celana luar yang menggunakan
resleting

Mengenakan dan membuka kaos v


dalam (singlet)

Mengenakan dan membuka kaos v

Mengenakan dan membuka v


kemeja

Mengenakan dan membuka kaos v


kaki

Mengenakan dan melepas sepatu v


tanpa tali

Mengenakan dan melepas sepatu v


yang menggunakan tali

95 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan
Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

Mengenakan dan melepaskan ikat v


pinggang

2 Merawat Mencuci pakaian v


Pakaian
Menjemur pakaian v

Menyetrika pakaian v

Melipat dan menyimpan pakaian v

3 Berhias Diri Menyisir rambut v

Menggunakan talk/ bedak v

Menggunakan deodorant v

Menggunakan minyak wangi v

Mengenakan bando/ jepit rambut v


(bagi wanita) dasi (bagi laki-laki)

C Menolong Diri

1 Memelihara Mencuci piring/ gelas v


perabot / alat
rumah tangga Mencuci alat-alat dapur v

Membersihkan kaca v

Membersihkan lantai (menyapu/ v


mengepel)

Menyapu halaman v

Membuang sampah pada v


tempatnya

Membakar sampah v

Mengatur dan membersihkan v


tempat tidur

96 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan
Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

2 Menghindari Mengetahui dan menghindari v


Bahaya bahaya benda tajam

Mengetahui dan menghindari v


bahaya air panas

Mengetahui dan menghindari v


bahaya api

Mengetahui dan menghindari v


bahaya binatang buas

Mengetahui dan menghindari v


bahaya aliran listrik, alat-alat
elektronik

Mengenal dan menghindari v


bahaya lingkungan

Mengenal dan menghindari v


bahaya lalu lintas jalan raya

D Komunikasi v

1 Menyapa Menyapa guru, teman atau orang v


yang baru dikenal

Menyebutkan identitas diri v

Mengucapkan salam bila bertemu


orang lain

2 Mengucapkan maaf bila v


Menggunakan melakukan kesalahan
Kalimat
Mengucapkan terima kasih bila v
diberi sesuatu

Bertanya apa ini? Darimana? Mau v


kemana? Dll

3 Bercerita Mengucapkan tiga kata atau lebih v

97 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan
Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

Menggunakan kalimat yang terdiri v


dari tiga kata

Menceritakan pengalaman pribadi v

Menceritakan peristiwa sesuai v


gambar

4 Menanggapi Melakukan perlawanan jika v


Masalah diganggu teman

Membela teman bila diganggu v


oleh anak nakal

E Sosialisasi dan Adaptasi

1 Bekerja Mengikuti permainan sesuai v


sama dengan dengan aturan
teman
Bekerja sama dengan kelompok v
bermain

2 Bersikap Membalas senyuman v


Ramah
Memberi reaksi jika namanya v
dipanggil

3 Sabar Dapat menunggu giliran misalnya v


Menunggu pada saat bermain

Memiliki kesabaran menunggu v


antrian di tempat umum
(puskesmas, bank, dll)

4 Mewarnai gambar v
Menggunakan
Waktu Luang Menyusun puzzle v

Menonton acara favorit di televisi v

Berolahraga v

98 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Ruang Kemampuan yang Diasesmen Kemampuan
Lingkup / Siswa
materi
M MB BM

Bermain bersama teman sebaya v

F Keterampilan Hidup Lainnya v

1 Berbelanja Dapat berbelanja di warung v

Menyebutkan barang yang akan v


dibeli

Memberi uang sesuai harga v


barang yang dibeli

Membawa sendiri barang v


belanjaan dengan baik

Membeli di tempat lain bila barang v


yang akan dibeli tidak ada

2 Berjalan di Berjalan di tempat yang v


Tempat Umum disediakan (trotoar)

Menyebrang jalan di tempat yang v


disediakan

3 Dapat menggunakan kendaraan v


Menggunakan umum
Jasa Angkutan
Umum Mengetahui rute dari rumah ke v
sekolah maupun sebaliknya

b. Asesmen orang tua


Tabel 4.13. Hasil Asesmen Orang Tua

No Komponen Hasil

1 Kelahiran anak Hasil menunjukkan bahwa kondisi


kelahiran AAA merupakan hasil
dari perkawainan keluarga,
kemudian tidak terdapat akibat
dari kondisi orang tua karena

99 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Komponen Hasil

orang tua tidak memiliki riwayat


penyakit serta tidak
mengkonsumsi minuman keras
maupun obat terlarang.
Proses kelahiran AAA dibantu oleh
bidan. Umur kandungan 9 bulan
dan melahirkan secara
normal.Tidak ditemukan anggota
keluarga lain yang memiliki
kebutuhan khusus. Kondisi ayah
memiliki penyakit gula

2 Kesehatan dan perlindungan Ibu selalu mengusahakan untuk


keluarga memberikan pola makan yang baik
dan teratur bagi AAA dan saudara
yang lain, selain itu ibu selalu
berupaya untuk memilih makanan
yang higienis serta makanan 4
sehat 5 sempurna untuk
kesehatan anak-anaknya.
Untuk menunjang perkembangan
AAA, orang tua rutin memberikan
susu formula bagi AAA, dan selalu
rutin membiasakan menjaga
kesehatan dengan selalu mandi 3x
sehari.

3 Kualitas hubungan antar keluarga Kualitas hubungan antar keluarga


kedua belah pihak dapat dikatakan
baik, sehingga tidak terdapatnya
kendala yang diperoleh pada saat
memberitahukan kondisi AAA
kepada keluarga besar.

4 Pola ssuh Orang tua selalu mengupayakan


agar AAA dapat melaksanakan
kegiatan sosial yang baik dengan
seluruh anggota keluarga,
sehingga AAA sering bermain
dengan seluruh anggota keluarga
Keluarga memiliki pengasuh
mengingat AAA merupakan anak
ketiga dari empat bersaudara.
Pengasuh adalah dari pihak
keluarga sang ibu.
Saat ibu sedang mengerjakan
pekerjaan rumah lain, pengasuh

100 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Komponen Hasil

ini memberikan mainan ketika AAA


menangis, dan mampu membujuk
AAA ketika marah
AAA sangat senang dengan
permainan tembak –tembakan dan
mobil - mobilan

5 Sikap penerimaan Orang tua selalu melibatkan


AAA ketika ada suatu kesempatan
untuk dapat berinteraksi dengan
lingkungan luar, misalnya dibawa
ke mall.
Orang tua hanya bisa bersabar
ketika mendapatkan pandangan
negatif dari orang lain kepada AAA

6 Harapan Harapan orang tua kepada anak


melihat kondisi AAA saat ini yaitu
menginginkan anak dapat
mencapai perkembangan yang
optimal, dapat mandiri.

7 Kompetensi Kompetensi orang tua apabila


AAA mengalami kesulitan yaitu
segera mengajaknya bermain,
kemudian jika terjadi perilaku yang
tidak sewajarnya ditempat umum,
orang tua langsung membujuk
AAA. Selanjutnya, orang tua
sudah berupaya untuk membawa
anak ke tempat terapi untuk
meningkatkan potensi anak.

101 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 2
a. Profil anak
Tabel 4.14. Profil Subjek 2

Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

STTPPA ● mengangkat - -
0-12 kepala saat
bulan ditelungkupkan
● Menoleh ke
kanan dan ke
kiri
● Berguling
(miring) ke
kanan dan ke
kiri
● Tengkurap
dengan dada
diangkat dan
kedua tangan
menopang
● Duduk dengan
bantuan
● Mengangkat
kedua kaki
saat terlentang
● Kepala tegak
ketika duduk
dengan
bantuan
● Tengkurap
bolakbalik
tanpa bantuan
● Mengambil
benda yang
terjangkau
● Memukul-
mukulkan,
melempar,
atau
menjatuhkan

102 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

benda yang
dipegang
● Merangkak ke
segala arah
● Duduk tanpa
bantuan
● Berdiri
berpegangan
● Berjalan
dengan
berpegangan
● Bertepuk
tangan
● Memiliki reflex
menggenggam
jari ketika
telapak
tangannya
disentuh
● Memainkan jari
tangan dan
kaki
● Memasukkan
jari ke dalam
mulut
Memegang
benda dengan
lima jari
● Memainkan
benda dengan
tangan
● Meraih benda
di depannya
● Memegang
benda dengan
ibu jari dan jari
telunjuk
(menjumput)
● Meremas

103 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Memindahkan
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain
● Memasukkan
benda ke
mulut
● Menggaruk
kepala
● Memegang
benda kecil
atau tipis
(misal:
potongan buah
atau biskuit)
● Memindahkan
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain
● Mengenali
wajah orang
terdekat
(ibu/ayah)
● Mengenali
suara orang
terdekat
(ibu/ayah)
● Memperhatika
n benda yang
ada di
hadapannya
● Mendengarkan
suara-suara di
sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang

104 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting,
dll)
● Mengamati
berbagai
benda yang
bergerak
● Memahami
perintah
sederhana
● Memperhatika
n benda
bergerak atau
suara/mainan
yang
menggantung
di atas tempat
tidur
● Mengulurkan
kedua tangan
untuk meminta
(misal:
digendong,
dipangku,
dipeluk)
● Mengamati
benda yang
dipegang
kemudian
dijatuhkan
● Menjatuhkan
benda yang
dipegang
secara
berulang
● Berpaling ke
arah sumber
suara

105 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Memberi
reaksi menoleh
saat namanya
dipanggil
● Mencoba
mencari benda
yang
disembunyikan
● Mencoba
membuka/
menutup
gelas/cangkir
● Menangis
● Berteriak
● Bergumam
● Berhenti
menangis
setelah
keinginannya
terpenuhi
(misal: setelah
digendong
atau diberi
susu)
● Memperhatika
n/mendengark
an ucapan
orang
● Meraban atau
berceloteh
(babbling);
seperti ba ba
ba)
● Tertawa
kepada orang
yang
mengajak
berkomunikasi
● Mulai
menirukan

106 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

kata yang
terdiri dari dua
suku kata
● Merespon
permainan
“cilukba”
● Menyatakan
penolakan
dengan
menggeleng
atau menangis
● Menunjuk
benda yang
diinginkan
● Menatap dan
tersenyum
● Menangis
untuk
mengekspresi
kan ketidak
nyamanan
(misal, BAK,
BAB,
lingkungan
panas)
● Merespon
dengan
gerakan
tangan dan
kaki
● Menangis
apabila tidak
mendapatkan
yang
diinginkan
● Merespon
dengan
menangis/men
ggerakkan
tubuh pada

107 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

orang yang
belum kenal
● Menempelkan
kepala bila
merasa
nyaman dalam
pelukan
(gendongan)
atau meronta
kalau merasa
tidak nyaman
● Menyatakan
keinginan
dengan
berbagai
gerakan tubuh
dan ungkapan
kata-kata
sederhana
● Meniru cara
menyatakan
perasaan
(misal, cara
memeluk,
mencium)

STTPPA ● Berjalan ● Memahami ● Latihan


12-24 beberapa milik diri memahami
bulan langkah tanpa sendiri dan milik diri
bantuan orang lain sendiri dan
● Naik turun seperti: milik orang lain
tangga atau saya, milik seperti: milik
tempat yang kamu saya, milik
lebih tinggi ● Menyebutka kamu
dengan n berbagai ● Latihan
merangkak nama Menyebutka
● Dapat bangkit makanan n berbagai
dari posisi dan rasanya nama
duduk (misal,garam makanan
dan rasanya

108 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Melakukan -asin, gula- (misal,garam


gerak manis) -asin, gula-
menendang ● Membedaka manis)
bola n ukuran ● Latihan
● Berguling ke benda Membedaka
segala arah (besarkecil) n ukuran
● Berjalan ● Membedaka benda
beberapa n (besarkecil)
langkah tanpa penampilan ● Latihan
bantuan yang rapi Membedaka
● Berjalan atau tidak n
sendiri tanpa ● Merangkai penampilan
jatuh puzzle yang rapi
● Melompat di sederhana atau tidak
tempat ● Menyusun ● Latihan
● Naik turun balok dari Merangkai
tangga atau besar ke puzzle
tempat yang kecil atau sederhana
lebih tinggi sebaliknya ● Latihan
dengan ● Mengetahui Menyusun
bantuan akibat dari balok dari
● Berjalan suatu besar ke
mundur perlakuanny kecil atau
beberapa a (misal: sebaliknya
langkah menarik ● Latihan
● Menarik dan taplak meja Mengetahui
mendorong akan akibat dari
benda yang menjatuhkan suatu
ringan (kursi barang- perlakuanny
kecil) barang di a (misal:
● Melempar bola atasnya) menarik
ke depan ● Merangkai taplak meja
tanpa puzzle akan
kehilangan ● Menyebutka menjatuhkan
keseimbangan n bilangan barang-
● Menendang tanpa barang di
bola ke arah menggunaka atasnya)
depan n jari dari 1 - ● Latihan
● Berdiri dengan 10 tetapi Merangkai
satu kaki masih suka puzzle

109 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

selama satu ada yang ● Latihan


atau dua detik terlewat Menyebutka
● Berjongkok ● Menyebutka n bilangan
● Membuat n angka satu tanpa
coretan bebas sampai lima menggunaka
● Menumpuk dengan n jari dari 1 -
tiga kubus ke menggunaka 10 tetapi
atas n jari masih suka
● Memegang ● Memahami ada yang
gelas dengan tema cerita terlewat
dua tangan yang ● Latihan
● Memasukkan didengar Menyebutka
benda-benda ● Menaruh n angka satu
ke dalam perhatian sampai lima
wadah pada dengan
● Menumpahkan gambar- menggunaka
benda-benda gambar n jari
dari wadah dalam buku ● Latihan
● Membuat garis ● Memahami Memahami
vertikal atau kata-kata tema cerita
horizontal sederhana yang
● Membalik dari ucapan didengar
halaman buku yang ● Latihan
walaupun didengar Menaruh
belum ● Menyanyika perhatian
sempurna n lagu pada
● Menyobek sederhana gambar-
kertas ● Menyatakan gambar
● Menyebut keinginan dalam buku
beberapa dengan ● Latihan
nama benda, kalimat Memahami
jenis makanan pendek kata-kata
● Menanyakan ● Memperhatik sederhana
nama benda an/mengama dari ucapan
yang belum ti teman- yang
dikenal temannya didengar
● Mengenal yang ● Latihan
beberapa beraktivitas Menyanyika
warna dasar n lagu
sederhana

110 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

(merah, biru, ● Latihan


kuning, hijau) Menyatakan
● Menyebut keinginan
nama sendiri dengan
dan orang- kalimat
orang yang pendek
dikenal ● Latihan
● Mempergunak Memperhatik
an alat an/mengama
permainan ti teman-
dengan cara temannya
memainkannya yang
tidak beraktivitas
beraturan,
seperti balok
dipukul-pukul
● Memahami
gambar wajah
orang
● Menunjuk
bagian tubuh
yang
ditanyakan
● Merespons
pertanyaan
dengan
jawaban “Ya
atau Tidak”
● Mengucapkan
kalimat yang
terdiri dari dua
kata
● Menjawab
pertanyaan
dengan
kalimat pendek
● Menunjukkan
reaksi marah
apabila
merasa

111 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

terganggu,
seperti
permainannya
diambil
● Menunjukkan
reaksi yang
berbeda
terhadap
orang yang
baru dikenal
● Bermain
bersama
teman tetapi
sibuk dengan
mainannya
sendiri
● Mengekspresik
an berbagai
reaksi emosi
(senang,
marah, takut,
kecewa)
● Menunjukkan
reaksi
menerima atau
menolak
kehadiran
orang lain
● Bermain
bersama
teman dengan
mainan yang
sama
● Meniru
perilaku orang
dewasa yang
pernah
dilihatnya
● Makan dan
minum sendiri.

112 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

STTPPA ● Berjalan ● Meronce ● Latihan


2-4 sambil berjinjit benda yang Meronce
Tahun ● Melompat ke cukup besar benda yang
depan dan ke ● Menggunting cukup besar
belakang kertas ● Latihan
dengan dua mengikuti Menggunting
kaki pola garis kertas
● Melempar dan lurus mengikuti
menangkap ● Meniru cara pola garis
bola pemecahan lurus
● Menari orang ● Latihan
mengikuti dewasa atau Meniru cara
irama teman pemecahan
● Naik-turun ● Konsentrasi orang
tangga atau dalam dewasa atau
tempat yang mengerjakan teman
lebih sesuatu ● Latihan
tinggi/rendah tanpa Konsentrasi
dengan bantuan dalam
berpegangan orangtua mengerjakan
● Berlari sambil ● Mengeksplor sesuatu
membawa asi sebab tanpa
sesuatu yang dan akibat bantuan
ringan (bola) ● Mengikuti orangtua
● Naik-turun kebiasaan ● Latihan
tangga atau sehari-hari Mengeksplor
tempat yang (mandi, asi sebab
lebih tinggi makan, pergi dan akibat
dengan kaki ke sekolah) ● Latihan
bergantian ● Paham bila Mengikuti
● Meniti di atas ada bagian kebiasaan
papan yang yang hilang sehari-hari
cukup lebar dari suatu (mandi,
● Melompat pola gambar makan, pergi
turun dari seperti pada ke sekolah)
ketinggian gambar ● Latihan
kurang lebih wajah orang memahami
20 cm (di matanya bila ada
bawah tinggi tidak ada, bagian yang
lutut anak) mobil hilang dari

113 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Meniru bannya suatu pola


gerakan copot, dsb gambar
senam ● Menyebutka seperti pada
sederhana n berbagai gambar
seperti nama wajah orang
menirukan makanan matanya
gerakan dan rasanya tidak ada,
pohon, kelinci (garam, gula mobil
melompat) atau cabai) bannya
● Berdiri dengan ● Menyebutka copot, dsb
satu kaki n berbagai ● Latihan
● Meremas macam Menyebutka
kertas atau kegunaan n berbagai
kain dengan dari benda nama
menggerakkan ● Memahami makanan
lima jari persamaan dan rasanya
● Melipat antara dua (garam, gula
kain/kertas benda atau cabai)
meskipun ● Memahami ● Latihan
belum perbedaan Menyebutka
rapi/lurus antara dua n berbagai
● Menggunting hal dari jenis macam
kertas tanpa yang sama kegunaan
pola seperti dari benda
● Koordinasi jari membedaka ● Latihan
tangan cukup n antara Memahami
baik untuk buah persamaan
memegang rambutan antara dua
benda pipih dan pisang; benda
seperti sikat perbedaan ● Latihan
gigi, sendok antara ayam Memahami
● Menuang air, dan kucing perbedaan
pasir, atau biji- ● Bereksperim antara dua
bijian ke dalam en dengan hal dari jenis
tempat bahan yang sama
penampung menggunaka seperti
(mangkuk, n cara baru membedaka
ember) ● Mengerjakan n antara
● Memasukkan tugas buah
benda kecil ke rambutan

114 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

dalam botol sampai dan pisang;


(potongan lidi, selesai perbedaan
kerikil, biji- ● Menjawab antara ayam
bijian) apa yang dan kucing
● Melihat dan akan terjadi ● Latihan
menyentuh selanjutnya Bereksperim
benda yang dari berbagai en dengan
ditunjukkan kemungkina bahan
oleh orang lain n menggunaka
● Menyebut ● Menyebutka n cara baru
bagian-bagian n bilangan ● Latihan
suatu gambar angka 1-10 Mengerjakan
seperti gambar ● Mengenal tugas
wajah orang, beberapa sampai
mobil, huruf atau selesai
binatang, dsb abjad ● Latihan
● Mengenal tertentu dari Menjawab
bagian-bagian A-z yang apa yang
tubuh (lima pernah akan terjadi
bagian) dilihatnya selanjutnya
● Melakukan ● Memahami dari berbagai
aktivitas konsep kemungkina
seperti kondisi ukuran n
nyata (misal: (besarkecil, ● Latihan
memegang panjang- Menyebutka
gagang telpon) pendek) n bilangan
● Memahami ● Mengenal angka 1-10
perintah tiga macam ● Latihan
sederhana bentuk Mengenal
seperti (lingkaran, beberapa
letakkan segitiga, huruf atau
mainan di atas persegi) abjad
meja, ambil ● Mulai tertentu dari
mainan dari mengenal A-z yang
dalam kotak pola pernah
● Memberi ● Memahami dilihatnya
salam setiap simbol ● Latihan
mau pergi angka dan Memahami
● Mulai bisa maknanya konsep
mengungkapk ukuran

115 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

an ketika ingin ● Menempatka (besarkecil,


buang air kecil n benda panjang-
dan buang air dalam urutan pendek)
besar ukuran ● Latihan
(paling kecil- Mengenal
paling besar) tiga macam
● Mulai bentuk
mengikuti (lingkaran,
pola tepuk segitiga,
tangan persegi)
● Mengenal ● Latihan
konsep Mulai
banyak dan mengenal
sedikit pola
● Mengenali ● Latihan
alasan Memahami
mengapa simbol
ada sesuatu angka dan
yang tidak maknanya
masuk ● Latihan
dalam Menempatka
kelompok n benda
tertentu dalam urutan
● Menjelaskan ukuran
model/karya (paling kecil-
yang paling besar)
dibuatnya ● Latihan
● Meniru mengikuti
perilaku pola tepuk
orang lain tangan
dalam ● Latihan
menggunaka Mengenal
n barang konsep
● Memberikan banyak dan
nama atas sedikit
karya yang ● Latihan
dibuat Mengenali
● Menyebutka alasan
n peran dan mengapa
tugasnya ada sesuatu

116 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

(misal, koki yang tidak


tugasnya masuk
memasak) dalam
● Menggamba kelompok
r atau tertentu
membentuk ● Latihan
sesuatu Menjelaskan
konstruksi model/karya
yang yang
mendeskrips dibuatnya
ikan sesuatu ● Latihan
yang spesifik Meniru
● Melakukan perilaku
aktivitas orang lain
bersama dalam
teman menggunaka
dengan n barang
terencana ● Latihan
(bermain Memberikan
berkelompok nama atas
dengan karya yang
memainkan dibuat
peran ● Latihan
tertentu Menyebutka
seperti yang n peran dan
telah tugasnya
direncanaka (misal, koki
n) tugasnya
● Memainkan memasak)
kata/suara ● Latihan
yang Menggamba
didengar dan r atau
diucapkan membentuk
berulangulan sesuatu
g konstruksi
● Hafal yang
beberapa mendeskrips
lagu anak ikan sesuatu
sederhana yang spesifik

117 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Memahami ● Latihan
cerita/donge Melakukan
ng aktivitas
sederhana bersama
● Mulai teman
menyatakan dengan
keinginan terencana
dengan (bermain
mengucapka berkelompok
n kalimat dengan
sederhana memainkan
(6 kata) peran
● Mulai tertentu
menceritaka seperti yang
n telah
pengalaman direncanaka
yang dialami n)
dengan ● Latihan
cerita Memainkan
sederhana kata/suara
● Menggunaka yang
n kata tanya didengar dan
dengan tepat diucapkan
(apa, siapa, berulangulan
bagaimana, g
mengapa, ● Latihan
dimana). Hafal
● Menggunaka beberapa
n 3 atau 4 lagu anak
kata untuk sederhana
memenuhi ● Latihan
kebutuhanny Memahami
a (missal, cerita/donge
mau minum ng
air putih) sederhana
● Mulai ● Latihan
menyatakan menyatakan
keinginan keinginan
dengan dengan
mengucapka mengucapka

118 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

n kalimat n kalimat
sederhana sederhana
(6 kata) (6 kata)
● Mulai ● Latihan
menceritaka menceritaka
n n
pengalaman pengalaman
yang dialami yang dialami
dengan dengan
cerita cerita
sederhana sederhana
● Memberi ● Latihan
rekasi Menggunaka
percaya n kata tanya
pada orang dengan tepat
dewasa (apa, siapa,
● Menyatakan bagaimana,
perasaan mengapa,
terhadap dimana).
anak lain ● Latihan
● Berbagi Menggunaka
peran dalam n 3 atau 4
suatu kata untuk
permainan memenuhi
(misal: kebutuhanny
menjadi a (missal,
dokter, mau minum
perawat, air putih)
pasien) ● Latihan
● Mengikuti menyatakan
aktivitas keinginan
dalam suatu dengan
kegiatan mengucapka
besar (misal: n kalimat
piknik) sederhana
● Meniru apa (6 kata)
yang ● Latihan
dilakukan menceritaka
orang n
dewasa pengalaman

119 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Bereaksi yang dialami


terhadap dengan
hal-hal yang cerita
tidak benar sederhana
(marah bila ● Latihan
diganggu) Memberi
● Mengatakan rekasi
perasaan percaya
secara pada orang
verbal dewasa
● Mulai ● Latihan
memahami Menyatakan
hak orang perasaan
lain(harus terhadap
antri, anak lain
menunggu ● Latihan
giliran. Berbagi
● Mulai peran dalam
menunjukka suatu
n sikap permainan
berbagi, (misal:
membantu, menjadi
bekerja dokter,
bersama. perawat,
● Mulai bisa pasien)
melakukan ● Latihan
buang air Mengikuti
kecil tanpa aktivitas
bantuan. dalam suatu
● Bersabar kegiatan
menunggu besar (misal:
giliran. piknik)
● Mulai ● Latihan
menunjukka Meniru apa
n sikap yang
toleran dilakukan
sehingga orang
dapat dewasa
bekerja ● Latihan
Bereaksi

120 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

dalam terhadap
kelompok. hal-hal yang
● Mulai tidak benar
menghargai (marah bila
orang lain. diganggu)
● Mulai ● Latihan
menunjukka Mengatakan
n ekspresi perasaan
menyesal secara
ketika verbal
melakukan ● Latihan
kesalahan memahami
● Bermain hak orang
secara lain(harus
kooperatif antri,
dalam menunggu
kelompok giliran.
● Peduli ● Latihan
dengan menunjukka
orang lain n sikap
(tersenyum, berbagi,
menanggapi membantu,
bicara) bekerja
● Membagi bersama.
pengalaman ● Latihan bisa
yang benar melakukan
dan salah buang air
pada orang kecil tanpa
lain bantuan.
● Bermain ● Latihan
bersama Bersabar
berdasarkan menunggu
aturan giliran.
tertentu ● Latihan
● Membangun menunjukka
kerjasama n sikap
● Memahami toleran
adanya sehingga
perbedaan dapat
perasaan bekerja

121 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

(teman takut, dalam


saya tidak) kelompok.
● Meminjam ● Latihan
dan menghargai
meminjamka orang lain.
n mainan ● Latihan
menunjukka
n ekspresi
menyesal
ketika
melakukan
kesalahan
● Latihan
Bermain
secara
kooperatif
dalam
kelompok
● Latihan
Peduli
dengan
orang lain
(tersenyum,
menanggapi
bicara)
● Latihan
Membagi
pengalaman
yang benar
dan salah
pada orang
lain
● Latihan
Bermain
bersama
berdasarkan
aturan
tertentu

122 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Latihan
Membangun
kerjasama
● Latihan
Memahami
adanya
perbedaan
perasaan
(teman takut,
saya tidak)
● Latihan
Meminjam
dan
meminjamka
n mainan

Pengem ● Mencuci ● Membaca ● Latihan


bangan tangan doa sebelum Membaca
Diri sebelum makan doa sebelum
makan ● Mengambil makan
● Memegang makanan ● Latihan
sendok dengan baik Mengambil
dengan baik ● Membersihk makanan
● Memasukkan an mulut dengan baik
makanan ke dengan lap ● Latihan
dalam mulut setelah Membersihk
dengan baik selesai an mulut
● Minum makan dengan lap
menggunakan ● Ke kamar setelah
gelas kecil (WC) selesai
● Minum sendiri makan
menggunakan ● Buang air ● Latihan Ke
cangkir besar/ kecil kamar kecil
● Minum sendiri (WC) sendiri
menggunakan ● Membersihk ● Latihan
sedotan an diri Buang air
● Mencuci setelah besar/ kecil
tangan tanpa buang air sendiri
sabun besar/ kecil ● Latihan
Membersihk

123 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Mencuci ● Mencuci an diri


tangan dengan muka setelah
sabun dengan buang air
● Mencuci kaki sabun besar/ kecil
tanpa sabun ● Mandi ● Latihan
● Mencuci kaki dengan Mencuci
dengan sabun sabun muka
● Mencuci muka ● Menyikat gigi dengan
tanpa sabun ● Mencuci sabun
● Mengenakan rambut ● Latihan
dan membuka dengan Mandi
celana dalam shampo dengan
● Mengenakan ● Membersihk sabun
dan melepas an kuku ● Latihan
sepatu tanpa ● Menggunting Menyikat gigi
tali kuku ● Latihan
● Mengenakan ● Mengenakan Mencuci
dan membuka dan rambut
kaos kaki membuka dengan
● Mengucapkan celana luar shampo
salam bila yang ● Latihan
bertemu orang menggunaka Membersihk
lain n kancing an kuku
● Mengucapkan ● Mengenakan ● Latihan
terima kasih dan Menggunting
bila diberi membuka kuku
sesuatu celana luar ● Latihan
● Memberi yang Mengenakan
reaksi jika menggunaka dan
namanya n resleting membuka
dipanggil ● Mengenakan celana luar
● Mewarnai dan yang
gambar membuka menggunaka
● Menonton kaos dalam n kancing
acara favorit di (singlet) ● Latihan
televisi ● Mengenakan Mengenakan
● Bermain dan dan
bersama membuka membuka
teman sebaya kaos celana luar
yang

124 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Mengenakan menggunaka
dan n resleting
membuka ● Latihan
kemeja Mengenakan
● Mengenakan dan
dan melepas membuka
sepatu yang kaos dalam
menggunaka (singlet)
n tali ● Latihan
● Mengenakan Mengenakan
dan dan
melepaskan membuka
ikat kaos
pinggang ● Latihan
● Mencuci Mengenakan
pakaian dan
● Menjemur membuka
pakaian kemeja
● Menyetrika ● Latihan
pakaian Mengenakan
● Melipat dan dan melepas
menyimpan sepatu yang
pakaian menggunaka
● Menyisir n tali
rambut ● Latihan
● Menggunaka Mengenakan
n talk/ bedak dan
● Menggunaka melepaskan
n deodorant ikat
● Menggunaka pinggang
n minyak ● Latihan
wangi Mencuci
● Mengenakan pakaian
bando/ jepit ● Latihan
rambut (bagi Menjemur
wanita) dasi pakaian
(bagi laki- ● Latihan
laki) Menyetrika
● Mencuci pakaian
piring/ gelas

125 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Mencuci ● Latihan
alat-alat Melipat dan
dapur menyimpan
● Membersihk pakaian
an kaca ● Latihan
● Membersihk Menyisir
an lantai rambut
(menyapu/ ● Latihan
mengepel) Menggunaka
● Menyapu n talk/ bedak
halaman ● Latihan
● Membuang Menggunaka
sampah n deodorant
pada ● Latihan
tempatnya Menggunaka
● Membakar n minyak
sampah wangi
● Mengatur ● Latihan
dan Mengenakan
membersihk bando/ jepit
an tempat rambut (bagi
tidur wanita) dasi
● Mengetahui (bagi laki-
dan laki)
menghindari ● Latihan
bahaya Mencuci
benda tajam piring/ gelas
● Mengetahui ● Latihan
dan Mencuci
menghindari alat-alat
bahaya air dapur
panas ● Latihan
● Mengetahui Membersihk
dan an kaca
menghindari ● Latihan
bahaya api Membersihk
● Mengetahui an lantai
dan (menyapu/
menghindari mengepel)
bahaya

126 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

binatang ● Latihan
buas Menyapu
● Mengetahui halaman
dan ● Latihan
menghindari Membuang
bahaya sampah
aliran listrik, pada
alat-alat tempatnya
elektronik ● Latihan
● Mengenal Membakar
dan sampah
menghindari ● Latihan
bahaya Mengatur
lingkungan dan
● Mengenal membersihk
dan an tempat
menghindari tidur
bahaya lalu ● Latihan
lintas jalan Mengetahui
raya dan
● Menyapa menghindari
guru, teman bahaya
atau orang benda tajam
yang baru ● Latihan
dikenal Mengetahui
● Menyebutka dan
n identitas menghindari
diri bahaya air
● Bertanya panas
apa ini? ● Latihan
Darimana? Mengetahui
Mau dan
kemana? Dll menghindari
● Mengucapka bahaya api
n tiga kata ● Latihan
atau lebih Mengetahui
● Menggunaka dan
n kalimat menghindari
yang terdiri bahaya
dari tiga kata

127 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Menceritaka binatang
n buas
pengalaman ● Latihan
pribadi Mengetahui
● Melakukan dan
perlawanan menghindari
jika bahaya
diganggu aliran listrik,
teman alat-alat
● Membela elektronik
teman bila ● Latihan
diganggu Mengenal
oleh anak dan
nakal menghindari
● Mengikuti bahaya
permainan lingkungan
sesuai ● Latihan
dengan Mengenal
aturan dan
● Bekerja menghindari
sama bahaya lalu
dengan lintas jalan
kelompok raya
bermain ● Latihan
● Membalas Menyapa
senyuman guru, teman
● Dapat atau orang
menunggu yang baru
giliran dikenal
misalnya ● Latihan
pada saat Menyebutka
bermain n identitas
● Memiliki diri
kesabaran ● Latihan
menunggu Bertanya
antrian di apa ini?
tempat Darimana?
umum Mau
(puskesmas, kemana? Dll
bank, dll)

128 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

● Menyusun ● Latihan
puzzle Mengucapka
● Berolahraga n tiga kata
● Dapat atau lebih
berbelanja di ● Latihan
warung Menggunaka
● Menyebutka n kalimat
n barang yang terdiri
yang akan dari tiga kata
dibeli ● Latihan
● Memberi Menceritaka
uang sesuai n
harga pengalaman
barang yang pribadi
dibeli ● Latihan
● Membawa Melakukan
sendiri perlawanan
barang jika
belanjaan diganggu
dengan baik teman
● Membeli di ● Latihan
tempat lain Membela
bila barang teman bila
yang akan diganggu
dibeli tidak oleh anak
ada nakal
● Berjalan di ● Latihan
tempat yang Mengikuti
disediakan permainan
(trotoar) sesuai
● Menyebrang dengan
jalan di aturan
tempat yang ● Latihan
disediakan Bekerja
● Dapat meng sama
gunakan dengan
kendaraan kelompok
umum bermain
● Mengetahui
rute dari

129 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

rumah ke ● Latihan
sekolah Membalas
maupun senyuman
sebaliknya ● Latihan
menunggu
giliran
misalnya
pada saat
bermain
● Latihan
Memiliki
kesabaran
menunggu
antrian di
tempat
umum
(puskesmas,
bank, dll)
● Latihan
Menyusun
puzzle
● Latihan
Berolahraga
● Latihan
berbelanja di
warung
● Latihan
Menyebutka
n barang
yang akan
dibeli
● Latihan
Memberi
uang sesuai
harga
barang yang
dibeli
● Latihan
Membawa
sendiri

130 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Inisial: AAA
Usia: 5 Tahun

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan

barang
belanjaan
dengan baik
● Latihan
Membeli di
tempat lain
bila barang
yang akan
dibeli tidak
ada
● Latihan
Berjalan di
tempat yang
disediakan
(trotoar)
● Latihan
Menyebrang
jalan di
tempat yang
disediakan
● Latihan men
ggunakan
kendaraan
umum
● Latihan
Mengetahui
rute dari
rumah ke
sekolah
maupun
sebaliknya

131 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


b. Profil keluarga
Tabel 4.15. Profil Keluarga / Orang Tua

Nama ayah: BK
Nama Ibu: N

Kemampuan Hambatan Kebutuhan Rekomendasi

● Orang tua ● Orang tua ● Orang tua ● Cara-cara


sudah mampu belum perlu dalam
dalam memiliki diberikanny pelaksanaan
mengupayaka kompetensi a program yang
n untuk dalam pemahaman dijalankan untuk
menjaa melatih cara-cara mengatasi
kesehatan dan kebutuhan untuk kemandirian
perlindungan anak yaitu menumbuhk anak salah
keluarga kemandirian an satunya dengan
● Orang tua ● Orang tua kemandirian berlatih setiap
sudah mampu masih diri anak hari
dalam berpikir untuk dilaksanakan
menjaga praktis dan kegiatan secara rutin dan
kualitas tidak mau kemandirian dan kontinyu
hubungan repot ketika atau sehingga anak
keluarga anaknya pengemban terbiasa dengan
● Orang tua mengalami gan diri kondisi yang
sudah mampu hambatan dijelaskan oleh
dalam ● Orang tua orang tua.
mengupayaka kadang
n memberikan masih perlu
pola asuh dibantu oleh
yang baik bagi saudara
anaknya yang dekat
● Sikap dari rumah
penerimaan
orang tua
terhadap
kondisi anak
sudah baik
● Orang tua
sudah mampu
untuk mencari
solusi untuk
kondisi
anaknya untuk
mencapai

132 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Nama ayah: BK
Nama Ibu: N

Kemampuan Hambatan Kebutuhan Rekomendasi

harapan yang
diinginkan
oleh orang tua

5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 2


Adapun rekomendasi program intervensi subjek 2 yang
menjadi prioritas adalah mampu membersihkan dan menjaga
kesehatan badan dengan cara yang benar dalam hal ini
kemampuan menggunakan toilet untuk BAK dan BAB.
6. Rancangan Program Intervensi Subjek 2
Tabel 4.16. Rancangan Program Intervensi Bersumberdaya Keluarga
Subjek 2

Aspek Program Tujuan Aktifitas Media Evaluasi


intervensi yang
digunaka
n

Kompete Mampu ● Peningk ● Intervensio ● Gayun


nsi membersi atan nis g
Orang hkan dan kompet menjelask ● Ember
Tua menjaga ensi an ● Sabun
kesehatan orang mengenai
badan tua pentingnya
dengan dalam kemampua
cara yang memiliki n anak
benar cara dalam
(Toilet atau memahami
Training) strategi langkah –
1. Mengg untuk langkah
unaka memba kegiatan
n toilet ntu mengguna
(BAK anak kan toilet
dan melaku ● Intervensio
BAB) kan nis
kegiata menjelask
n an strategi
menggu yang bisa

133 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas Media Evaluasi
intervensi yang
digunaka
n

nakan digunakan
toilet oleh orang
tua untuk
membantu
mengemb
angkan
kemampua
n anak
dalam
memahami
langkah –
langkah
mengguna
kan toilet

Kompete ● Peningk Langkah-


nsi Anak atan langkah
kemam Program
puan Melakukan
anak Kegiatan
dalam Menggunaka
melaku n toilet (BAK
kan dan BAB):
kegiata ● Intervensio
n nis
menggu menjelask
nakan an kepada
toilet anak
bahwa
kegiatan
BAK dan
BAB itu
penting
dan
merupaka
n perilaku
merawat
diri
● Intervensio
nis

134 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas Media Evaluasi
intervensi yang
digunaka
n

meminta
anak untuk
untuk
menuju ke
kamar
mandi
(toilet)
● Intervensio
nis
meminta
anak
membuka
kancing
dan
risleting
celana
● Intervensio
nis
meminta
anak
menurunk
an celana
sebatas
pinggul
(untuk
BAK) dan
menurunk
an celana
dibawah
lutut (untuk
BAB)
● Intervensio
nis
meminta
anak
memegan
g alat
kelamin
dan
mengarah

135 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas Media Evaluasi
intervensi yang
digunaka
n

kan ke
lubang wc
(untuk
BAK)
● Intervensio
nis
meminta
anak
jongkok di
wc (untuk
BAB)
● Anak
melakukan
BAK dan
atau BAB
● Intervensio
nis
meminta
anak
menyiram
wc dengan
air di
ember /
bak
● Intervensio
nis
meminta
anak
menaikkan
celana
● Intervensio
nis
meminta
anak
menutup
kancing
dan
risleting
● Intervensio
nis

136 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Program Tujuan Aktifitas Media Evaluasi
intervensi yang
digunaka
n

meminta
anak
mencuci
tangan
dengan
sabun

7. Implementasi Program Pembelajaran Subjek 2


a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan hal yang dilaksankaan adalah
sebagai berikut:
1) Mendiskusikan mengenai program intervensi
bersumberdaya keluarga yang telah dirancang.
2) Membangun kompetensi dan pemahaman orang tua
mengenai program yang telah dirancang.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dibagi menjadi 4 tahapan yaitu:
1) Modelling pelaksanaan program oleh intervensionis
dilihat oleh orangtua
2) Pengalihtanganan pelaksanaan program oleh orangtua
dibantu oleh intervensionis
3) Pengalihtanganan pelaksanaan program full oleh
orangtua
c. Tahap evaluasi
1) Analisis hasil pelaksanaan intervensi kompetensi orang
tua

137 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.17. Deskripsi hasil Analisis Program Intervensi Kompetensi
Orang Tua Subjek 2

Hari, Tanggal Kegiatan Hasil

Sabtu, 9 April 2022 Melakukan diskusi terkait Ibu berusaha


usaha ibu dalam mengoptimalkan
mengoptimalkan perkembangan anak
perkembangan anak dengan menggunakan
terutama dalam kegiatan berbagai cara untuk anak
menggunakan toilet bisa mandiri dalam
kegiatan menggunakan
toilet
Ibu memahami
pentingnya kemampuan
anak dalam memahami
langkah – langkah
kegiatan menggunakan
toilet

Minggu, 10 April Melakukan diskusi via Ibu mempelajari strategi


2022 daring dengan ibu, tentang yang bisa digunakan oleh
strategi yang bisa orang tua untuk
digunakan oleh orang tua membantu
untuk membantu mengembangkan
mengembangkan kemampuan anak dalam
kemampuan anak dalam memahami langkah –
memahami langkah – langkah menggunakan
langkah menggunakan toilet
toilet

Praktikan berdiskusi Orangtua mempelajari


program kegiatan program pembelajaran
menggunakan toilet yang individual kegiatan
sudah di diskusikan menggunakan toilet

2) Analisis hasil modelling full oleh intervensionist dilihat


oleh orang tua
Pada pertemuan ini, intervensi dilihat oleh Ibu dari AAA
dan juga keluarga yang berada di rumah. Dimana hasil
analisis tercantum pada tabel berikut ini.

138 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.18. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Penuh Oleh
Intervensionis dan dilihat Orang Tua Subjek 2

Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan


Anak Tua

Kamis, Mengenalkan Anak Orang tua Anak


14 April kegiatan menyebut memperha memiliki
2022 macam – kan tikan konsentra
macam bahwa dengan si yang
kegiatan di kegiatan saksama kurang
toilet atau di toilet ketika dalam
kamar mandi adalah intervensio memperh
“mandi” nis atikan
Anak memberika penjelasa
belum n program n
bisa pada anak intervensi
memisahk Orangtua onis,
an memiliki diperlukan
kegiatan pemaham pendekat
BAK, an an
BAB, dan diperlukan dengan
mandi nya menggun
ketika komunikas akan
berada di i khusus reward
toilet untuk agar anak
menentuka mau
n memperh
BAK,BAK, atikan
dan mandi
Orang tua
memberika
n motivasi
kepada
anak agar
memperha
tikan
penjelasan
intervensio
nis
Orang tua
bertanya

139 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

mengenai
hal-hal
yang
belum
dikuasai

Mengenalkan ● Anak Orang tua Saat


media yang mampu membantu penjelasa
digunakan menyebut menyiapka n media
dalam kan n media yang
kegiatan gayung, yang digunakan
toilet training ember, digunakan , anak
dan sabun ketika begitu
kegiatan aktif
mengguna melakuka
kan kamar n aktifitas
mandi lain
Orang tua sehingga
memper memerluk
hatikan an cara
dengan untuk
saksama menarik
ketika kembali
intervensio perhatian
nis anak
memberika dalam
n program memperh
pada anak atikan
Orang tua penjelasa
memberika n
n motivasi intervensi
kepada onis
anak agar
memperha
tikan
penjelasan
intervensio
nis

140 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

Sabtu, 16 Menggunaka ● Anak saat Orang tua Saat


April n kamar kegiatan memper kegiatan
2022 mandi mengguna hatikan menyiram
dengan kan toilet dengan toilet,
bimbingan melepas saksama anak
intervensioni celana ketika melakuka
s bukan di intervensio n
kamar nis penyiram
mandi, memberika an
dalam hal n program dengan
ini pada anak deras
membuka Orang tua Saat BAK
celana memberika anak
keseluruh n motivasi sempat
an di kepada memainka
ruang anak agar n air
tamu memperha kencing
● Anak saat tikan ke tembok
mengguna penjelasan bak dan
kan kamar intervensio tembok
mandi nis kamar
untuk BAK Orang tua mandi
sudah membantu Anak
mampu memberika sempat
mengarah n perintah tidak mau
kan ke lisan mencuci
toilet kepada tangan
● Anak anak saat setelah
sudah kegiatan selesai
mampu mengguna menggun
membersi kan toilet akan toilet
hkan diri BAK dan
setelah BAB
BAK dan Orang tua
menyiram bertanya
toilet mengenai
dengan air hal-hal
yang

141 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

● Saat belum
mengguna dikuasai
kan kamar
mandi
untuk
BAB, anak
tidak bisa
melakukan
cebok /
membersi
hkan diri
sendiri,
dalam hal
ini butuh
bantuan
intervensio
nis dalam
membantu
mengalirk
an air

3) Analisis hasil pengalihtanganan oleh orang tua dibantu


intervensionis
Kegiatan ini bertujuan agar orang tua mampu
melaksanakan kegiatan intervensi setelah sebelumnya
melihat terlebih dahulu bagaimana proses dan tahapan
kegiatan menggunakan toilet

142 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.19. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Oleh Orang Tua
dan dibantu Intervensionis Subjek 2

Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan


Anak Tua

Kamis, Mengenalka ● Anak ● Orang tua Anak


21 April n kegiatan menyebut menanyak sudah
2022 macam – kan BAK an untuk mampu
macam dan BAB menegask duduk
kegiatan di adalah an kepada diam
toilet atau “ee” anak mendeng
kamar dengan apakah arkan
mandi memegan BAK atau penjelasa
g perut BAB n orang
● Anak ● Orang tua tua saat
masih memberika mengenal
tertukar n motivasi kan
apakah kepada kegiatan
hendak anak macam –
BAK atau ● Orang tua macam
BAB memberika kegiatan
n perintah di toilet
lisan atau
kepada kamar
anak saat mandi
kegiatan Ibu mulai
mengguna menjauhk
kan toilet an gawai
BAK dan dikarenak
BAB an anak
sulit
berkonse
ntrasi,
yang
awalnya
menjadika
n gawai
agar anak
mau
mendeng
arkan

143 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

penjelasa
n ibu

Mengenalka Anak Orang tua Anak


n media mampu memberika sudah
yang menyebut n motivasi mampu
digunakan kan kepada duduk
dalam gayung, anak diam
kegiatan ember, Orang tua mendeng
toilet dan sabun memberika arkan
training n perintah penjelasa
lisan n orang
kepada tua saat
anak saat mengenal
kegiatan kan media
mengguna yang
kan toilet digunakan
BAK dan dalam
BAB kegiatan
Orang tua toilet
memberika training
n reward
“tos” ketika
anak bisa
menyebutk
an benda
atau media
yang untuk
kegiatan
mengguna
kan kamar
mandi

Jum’at, Menggunak Anak Orang tua Anak


22 April an kamar masih sudah mampu
2022 mandi memanggi dapat menyimak
dengan l ibu saat memberika dan
bimbingan hendak ke n arahan menjawab
orang tua pertanyaa

144 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

dibantu kamar kepada n yang


intervension mandi anak diberikan
is Saat anak Orang tua oleh
hendak memberika orang tua
BAK atau n motivasi
BAB kepada
mengatak anak
an kepada Orang tua
ibu “ee” memberika
Anak n reward
membuka “tos” ketika
keseluruh anak
an celana melakukan
di depan perubahan
kamar membuka
mandi celana di
Untuk depan
BAK anak kamar
tidak mandi
berdiri lagi
di atas
toilet,
anak
berdiri di
samping
dan
mengarah
kan alat
kelamin
ke
pembuang
an yang
ada di
kamar
mandi /
toilet
Anak
masih

145 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

membutuh
kan
bantuan
ibu saat
membersi
hkan diri
setelah
BAB

4) Analisis hasil intervensi full oleh orang tua


Berikut analisis hasil dari kegiatan intervensi yang
dilakukan full oleh orang tua.
Tabel 4.20. Analisis Hasil Pelaksanaan Intervensi Penuh Oleh Orang
Tua Subjek 2

Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan


Anak Tua

Minggu, Mengenalka Anak ● Orang tua Anak


24 – 30 n kegiatan masih dapat mampu
April macam – memanggi memberita menyimak
2022 macam l ibu saat hu dan
kegiatan di hendak ke tindakan menjawab
toilet atau kamar yang pertanyaa
kamar mandi seharusny n yang
mandi Saat anak a diberikan
hendak dilakukan oleh
BAK atau kepada orang tua
BAB anak Anak
mengatak ● Orang tua melakuka
an kepada mulai n apa
ibu “ee” membiasa yang
namun kan diri diperintah
setelah di dengan kan orang
kamar langkah – tua
mandi langkah

146 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tanggal Program Kemampuan Sikap Orang Catatan
Anak Tua

mengatak saat anak khususny


an pipis hendak a dari ibu
Anak mengguna Pelaporan
mulai kan toilet proses
menyiram ● Ibu kegiatan
toilet melakukan intervensi
dengan pemodelan penuh
pelan mengguna oleh
setelah kan adik orang tua
membersi subjek dilakukan
hkan diri yang dengan
dari BAK usianya diskusi
atau BAB tidak jauh daring
Anak sebagai dan via
masih model telpon
melepas melakukan pasca
dan kegiatan pelaksana
memakai mengguna an
celana di kan kamar program
depan mandi kegiatan
pintu menggun
kamar akan
mandi kamar
mandi

5) Hasil intervensi kegiatan menggunakan kamar mandi


Tabel 4.21. Penilaian Keterampilan Menggunakan Kamar Mandi
Subjek 2

No Aspek keterampilan dalam kemampuan Kemampuan Ket


menggunakan kamar mandi
M MB TM
(2) (1) (0)

1 Pergi ke kamar mandi saat hendak BAK atau v


BAB

147 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Aspek keterampilan dalam kemampuan Kemampuan Ket
menggunakan kamar mandi
M MB TM
(2) (1) (0)

2 Membuka atau menurunkan celana di kamar v membuka


mandi saat hendak BAK atau BAB celana di
depan
kamar
mandi
dengan
membuka
semua
celana

3 Mengarahkan alat kelamin ke dalam toilet atau v


pembuangan air saat BAK

4 Duduk jongkok saat melakukan BAB v

5 Menyiram dengan bersih setelah selesai BAK v

6 Menyiram dengan bersih setelah selesai BAB v masih


tersisa
sisa
kotoran
saat
selesai
menyiram

7 Membersihkan diri setelah selesai BAK dengan v anak


air masih
membasa
hi
keseluruh
an bagian
tubuh
bawah

8 Membersihkan diri setelah selesai BAB dengan v masih


air perlu
dibantu
dalam hal
menyiram
kan air
selesai

148 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Aspek keterampilan dalam kemampuan Kemampuan Ket
menggunakan kamar mandi
M MB TM
(2) (1) (0)

BAB ke
bagian
tubuh
belakang
anak

9 Mencuci tangan setelah melakukan BAK atau v


BAB

10 Memakai atau menaikkan celana di kamar v memakai


mandi setelah selesai BAK atau BAB celana di
depan
pintu
kamar
mandi

Jumlah 14 3 0

Skor 17/20x100 =
85%

8. Pembahasan Subjek 2
Berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen ditemukan bahwa
secara umum AAA memiliki down syndrome yang termasuk
pada hambatan kecerdasan serta berpengaruh pada perilaku
adaptif.
Hal ini dapat diartikan sebagai adanya kerusakan pada
perkembangan kognitif sehingga berdampak pada (1) merawat
diri, (2) Bahasa Ekspresif dan Reseptif, (3) Belajar, (4)
Mobilitas, (5) mengurus diri, (6) kapasitas untuk hidup tanpa
ketergantungan, dan (7) mandiri secara ekonomi (Arc of United
State, 2004).
Salah satu ketidakmampuan anak dengan hambatan
kecerdasan adalah dalam perilaku adaptif yang meliputi
merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi,
adaptasi lingkungan, penggunaan waktu luang, dan
keterampilan sederhana. Untuk meningkatkan kemampuan

149 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


mereka maka perlu adanya program pengembangan diri
(PPD).
PPD merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan
anak dengan hambatan kecerdasan dalam melakukan
pengembangan dirinya. Hal tersebut merupakan kebutuhan
manusia yang paling mendasar.
Tujuan PPD bagi anak dengan hambatan kecerdasan secara
khusus sebagai berikut:
a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak
dengan hambatan kecerdasan dalam tatalaksana pribadi
(merawat diri, mengurus diri, dan menolong diri).
b. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak
dengan hambatan kecerdasan dalam berkomunikasi
sehingga dapat mengomunikasikan keberadaan dirinya.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak
dengan hambatan kecerdasan dalam hal sosialisasi.

C. Subjek 3 (Kasus Lia Apriliani)

1. Hasil Wawancara dengan Orang Tua Subjek 3


Wawancara awal dilakukan pada bulan Februari 2022 melalui
pertemuan online (pesan WA, telepon WA, dan Google Meet)
karena qadarullah orang tua subjek sedang diuji kesehatan
dengan terpapar Covid-19. Pada wawancara awal, diperoleh
informasi bahwa anak belum bisa bicara, padahal jika
dibandingkan dengan anak-anak seusianaya, mereka sudah
mampu berbicara.
a. Subjek pernah di bawa ke dokter tumbang pada saat usia 2
tahun 5 bulan
b. Dokter tumbang menyarankan subjek untuk diet gluten
karena subjek kurang konsentrasi/kurang fokus, supaya
tidak terlalu hiperaktif
c. Dokter tidak menyampaikan ciri-ciri khusus, orang tualah
yang menyampaikan bahwa anak kurang fokus
d. Selain disarankan untuk diet gluten, subjek diberikan vitamin
Zamel Drop

150 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


e. Setelah konsultasi ke dokter tumbang, orangtua sama sekali
tidak memberikan hp atau tv. Awalnya subjek agak rungsing,
tapi kesini-sini sudah bisa dikondisikan
f. Sebelum konsul ke tumbang, biasanya lihat hp yang tidak
berkode, Subjek buka YouTube. Orangtua menyetelkan TV
(tidak seharian) hanya sekita sejam dua jam tapi bisa lebih
dari sekali.
g. Kalau hp sebenarnya tidak diberikan, namun anak suka
ngambil hp ibunya/nenek/kakeknya tanpa permisi
(kecolongan)
h. Fokus perhatian, seingat orang tua, dulu lebih sebentar
dibandingkan sekarang namun tetap tidak lama juga
(orangtua belum pernah mengukur dengan waktu). Saat ini
sudah agak mendingan. Sebagai contoh: Sebelumnya
subjek hanya mau merombak lego (tidak mau menyusun),
saat ini sudah mau menyusun. Menyusun legonya pun
sudah menyesuaikan dengan warna
i. Jika mood subjek kurang baik, solusi yang dilakukan
orangtua adalah dengan memberi makanan atau diajak main
keluar
j. Saat ini sedang mengurangi yang manis-manis
k. Subjek jarang bermain dengan anak seusianya, lebih sering
bermain dengan orang dewasa (Nenek, Kakek, Tante, Om,
Orangtua). Waktunya lebih sering tidak sesuai dengan
jadwal Subjek, misal ada temannya bermain namun subjek
mengantuk dan sedang ingin tidur. Orangtua pun mengakui
bahwa subjek adalah anak pandemi sehingga sering
khawatir jika diajak ke luar
l. Jarang atau mungkin lebih tepatnya tidak pernah anak
sesusia subjek yang main ke rumah karena rumah
Neneknya berada di ujung dan untuk masuk itu melewati
beberapa gerbang. Lebih sering subjek yang di ajak keluar.
Subjek pernah tersenggol sepeda namun tidak menangis
m.Orangtua mengakui bahwa subjek terlalu banyak bahasa
yang digunakan. B. Inggris jika menonton youtube, B. Sunda
jika bersama Nenek/Kakek. Orang tua menggunakan B.
Indonesia namun kadang suka B. Sunda juga, B. Arab
(murotal) jika anak akan tidur

151 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


n. Setelah puasa gadget selama 2 bulan, Subjek tidak lagi
merebut hp, tidak menangis ketika hp di pasword, sudah
mampu mengatakan papa, udah, kadang-kadang muncul
suara nenek
2. Hasil Identifikasi Subjek 3
a. Identifikasi Anak
Berikut adalah hasil identifikasi anak dengan menggunakan
instrumen identifikasi yang bersumber dari Diagnostic And
Statistical Manual of Mental Disorder Edition DSM-5
tentang ADHD. Pengisian indikator ini berdasarkan hasil
wawancara dengan orangtua subjek dan pengamatan
praktikan.
Tabel 4.22. Hasil Identifikasi Subjek 3

Aspek No Indikator Ya Tidak


Inatensi 1 Sering gagal memberikan perhatian yang cermat V
terhadap detail atau membuat kesalahan yang
ceroboh
2 Sering mengalami kesulitan mempertahankan V
perhatian dalam tugas atau kegiatan bermain
3 Seringkali tampaknya tidak mendengarkan ketika V
diajak bicara secara langsung
4 Seringkali tidak mengikuti instruksi dan gagal V
menyelesaikan tugas
5 Sering mengalami kesulitan mengatur tugas dan V
aktivitas
6 Sering menghindari/tidak suka/enggan terlibat V
dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan
fokus berkepanjangan
7 Sering kehilangan barang yang diperlukan untuk V
mengerjakan tugas/kegiatan
8 Sering mudah terganggu oleh rangsangan V
asing/Mudah teralihkan perhatiannya
9 Mudah lupa V
Hiperakti 10 Sering gelisah dengan atau mengetuk tangan atau V
vitas kaki atau menggeliat di kursi
11 Sering meninggalkan tempat duduk dalam situasi di V
mana diharapkan untuk tetap duduk

152 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek No Indikator Ya Tidak
12 Sering berlari atau memanjat dalam situasi yang V
tidak pantas
13 Seringkali tidak dapat bermain atau melakukan V
aktivitas santai dengan tenang
14 Sering "berjalan", bertindak seolah-olah "didorong V
oleh motor"
15 Sering berbicara berlebihan V
Impulsif 16 Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan V
selesai
17 Sering mengalami kesulitan menunggu giliran V
18 Sering menyela atau mengganggu orang lain V

Catatan:
1) Inatensi/kurang perhatian jika 6 atau lebih dari gejala
berikut telah menetap selama minimal 6 bulan
2) Hiperaktivitas dan Impulsif jika 6 atau lebih dari gejala
berikut telah menetap selama minimal 6 bulan
3) Gejala-gejala tersebut bukan semata-mata merupakan
manifestasi dari perilaku menentang, pembangkangan,
permusuhan, atau kegagalan untuk memahami tugas
atau instruksi
4) Bagi usia di atas 17 tahun diperlukan 5 gejala
Kesimpulan
Subjek mengalami attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD) subtipe inatensi (gangguan pemusatan
perhatian/attention deficit disorder/ADD)
3. Hasil Asesmen Subjek 3
Asesmen menggunakan Instrumen Perkembangan Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak/STPPA).

153 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.23. Rekap Hasil Asesmen Subjek 3.

Jumlah % % Tidak
No. Aspek Rentang Usia
Indikator Mampu Mampu
1 Bahasa 3 bulan 4 100.0 0.0
2 Bahasa 3-6 bulan 3 100.0 0.0
3 Bahasa 6-9 bulan 2 100.0 0.0
4 Bahasa 9-12 bulan 2 100.0 0.0
5 Bahasa 12-18 bulan 4 0.0 100.0
6 Bahasa 18-24 bulan 5 20.0 80.0
7 Bahasa 2-3 tahun 6 16.7 83.3
Secara rinci, hasil asesmen perkembangan bahasa subjek 3
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.24. Hasil Asesmen Perkembangan Bahasa Subjek 3

Usia Satuan Aspek Indikator M TM


3 bulan Mengeluarkan suara Menangis V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Berteriak V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Bergumam V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Berhenti menangis V -
untuk menyatakan setelah
keinginan atau sebagai keinginannya
reaksi atas stimulan terpenuhi (misal:
setelah digendong
atau diberi susu)
3-6 bulan Mengeluarkan suara Memperhatikan / V -
untuk menyatakan mendengarkan
keinginan atau sebagai ucapan orang
reaksi atas stimulan

154 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
3-6 bulan Mengeluarkan suara Meraban atau V -
untuk menyatakan berceloteh
keinginan atau sebagai (babbling); seperti
reaksi atas stimulan ba ba ba)
3-6 bulan Mengeluarkan suara Tertawa kepada V -
untuk menyatakan orang yang
keinginan atau sebagai mengajak
reaksi atas stimulan berkomunikasi
6-9 bulan Mengeluarkan suara Mulai menirukan V -
untuk menyatakan kata yang terdiri
keinginan atau sebagai dari dua suku kata
reaksi atas stimulan
6-9 bulan Mengeluarkan suara Merespon V -
untuk menyatakan permainan
keinginan atau sebagai “cilukba”
reaksi atas stimulan
9-12 bulan Mengeluarkan suara Menyatakan V -
untuk menyatakan penolakan dengan
keinginan atau sebagai menggeleng atau
reaksi atas stimulan menangis
9-12 bulan Mengeluarkan suara Menunjuk benda V -
untuk menyatakan yang diinginkan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
12-18 bulan Memahami Bahasa Menunjuk bagian - V
tubuh yang
ditanyakan
12-18 bulan Memahami Bahasa Memahami tema - V
cerita yang
didengar
12-18 bulan Mengungkapkan Bahasa Merespons - V
pertanyaan
dengan jawaban
“Ya atau Tidak”
12-18 bulan Mengungkapkan Bahasa Mengucapkan - V
kalimat yang terdiri
dari dua kata
18 – 24 bulan Memahami Bahasa Menaruh perhatian V -
pada gambar-
gambar dalam
buku

155 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
18 – 24 bulan Memahami Bahasa Memahami kata- - V
kata sederhana
dari ucapan yang
didengar
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menjawab - V
pertanyaan
dengan kalimat
pendek
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menyanyikan lagu - V
sederhana
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menyatakan - V
keinginan dengan
kalimat pendek
2-3 tahun Memahami Bahasa Memainkan - V
kata/suara yang
didengar dan
diucapkan
berulang-ulang
2-3 tahun Memahami Bahasa Hafal beberapa - V
lagu anak
sederhana
2-3 tahun Memahami Bahasa Memahami - V
cerita/dongeng
sederhana
2-3 tahun Memahami Bahasa Memahami V -
perintah
sederhana seperti
letakkan mainan di
atas meja, ambil
mainan dari dalam
kotak
2-3 tahun Mengungkapkan Bahasa Menggunakan - V
kata tanya dengan
tepat (apa, siapa,
bagaimana,
mengapa, dimana)
2-3 tahun Mengungkapkan Bahasa Menggunakan 3 - V
atau 4 kata untuk
memenuhi
kebutuhannya

156 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
(misal, mau minum
air putih)

Kesimpulan:
Kemampuan bahasa subjek berada pada usia 9-12 bulan dan
mengalami hambatan pada bahasa reseptif maupun ekpresif.
4. Profil Anak dan Keluarga Subjek 3
a. Profil anak
Nama : AIP
Tanggal lahir : 2 tahun 6 bulan
Identifikasi : ADHD subtipe inatensi (gangguan
pemusatan perhatian/attention deficit
disorder/ADD)
Asesmen : Hambatan Bahasa (Reseptif dan
Ekspresif)

Tabel 4.25. Profil Anak Subjek 3

Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan


Reseptif Kadang Menunjuk bagian tubuh yang Latihan
memahami ditanyakan memahami
perintah Memahami tema cerita yang bahasa
sederhana seperti didengar
letakkan mainan
di atas meja, Memahami kata-kata
ambil mainan dari sederhana dari ucapan yang
dalam kotak didengar
Menaruh perhatian pada
gambar-gambar dalam buku
Memainkan kata/suara yang
didengar dan diucapkan
berulang-ulang
Hafal beberapa lagu anak
sederhana
Memahami cerita/dongeng
sederhana

157 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek Kemampuan Hambatan Kebutuhan
Ekspresif Menangis Menggunakan kata tanya Latihan
dengan tepat (apa, siapa, pengemban
bagaimana, mengapa, gan bahasa
dimana) ekspresif
Berteriak Menggunakan 3 atau 4 kata
untuk memenuhi
kebutuhannya (misal, mau
minum air putih)
Bergumam Tertawa kepada orang yang
mengajak berkomunikasi
Berhenti Mulai menirukan kata yang
menangis setelah terdiri dari dua suku kata
keinginannya
terpenuhi (misal:
setelah digendong
atau diberi susu)
Meraban atau Merespon permainan “cilukba”
berceloteh
(babbling); seperti
ba ba ba)
Menyatakan Memperhatikan /
penolakan mendengarkan ucapan orang
dengan
menggeleng atau
menangis
Menunjuk benda Merespons pertanyaan
yang diinginkan dengan jawaban “Ya atau
Tidak”
Mengucapkan kalimat yang
terdiri dari dua kata
Menjawab pertanyaan dengan
kalimat pendek
Menyanyikan lagu sederhana
Menyatakan keinginan
dengan kalimat pendek

158 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


b. Profil keluarga
Nama Ibu : DN
Usia Ibu : 31 tahun
Nama Ayah : AIP
Usia Ayah : 30 tahun

Tabel 4.26. Profil Keluarga Subjek 3

No. Potensi Hambatan Kebutuhan


1 Memiliki penghasilan yang Orangtua Orangtua
sejahtera sehingga mengalami membutuhkan
memungkinkan untuk hambatan pemahaman
mengikuti terapi khusus menangani bagaimana
yang membutuhkan biaya anak untuk bisa tahapan/cara untuk
karena tidak hanya Ayah berbahasa menumbuhkan
yang bekerja namun Ibu ekspresif bahasa ekspresif
pun aktif berkarya di ranah anak
publik yang fokusnya
dibidang pendidikan
2 Baik Ayah dan Ibu sama-
sama memiliki latar
belakang pendidikan S1
sehingga cukup open
minded
3 Pelibatan Ayah dan Ibu
pada saat intervensi
ditunjang hubungan
komunikasi ayah dan ibu
yang berjalan dengan baik
dan satu sama lain terbuka
4 Hubungan Orangtua dan
anak pun sangat baik, Ayah
dan Ibu sangat menyayangi
anak dan memiliki sikap
"nerimo" terhadap kondisi
anak

159 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No. Potensi Hambatan Kebutuhan
5 Memiliki hubungan keluarga
dengan anggota keluarga
lainnya sangat baik. Jarak
rumah dengan anggota
keluarga lainnya sangat
dekat sehingga ketika Ibu
mendapatkan tugas dari
kantor, anak diasuh oleh
Kakek, Nenek, dan tantenya
yang masih single dan saat
ini sedang kuliah jurusan
PAUD
6 Orangtua menyadari
kemampuan bahasa anak
yang berbeda dengan anak-
anak pada umumnya
7 Orangtua menerima kondisi
anak apa adanya (tidak
menyembunyikan diri atau
bahkan mengucilkan diri)
8 Memiliki dukungan keluarga
yang baik. Keluarga inti
maupun keluarga besar
sangat mendukung
perkembangan anak.
Mereka akan selalu ada dan
siaga kapanpun dan
dimanapun
9 Orangtua mampu
mengupayakan untuk
menjaga kesehatan dan
perlindungan keluarga
10 Orangtua semangat
mengikuti intervensi

5. Rekomendasi Program Intervensi Subjek 3


Beberapa rekomendasi program yang praktikan sampaikan
kepada orangtua subjek yaitu sebagai berikut:
a. Pemberian paparan aromaterapi rosemary dapat
meningkatkan atensi pada fungsi alerting (Yoshiko, C., &
Purwoko, Y. 2016)

160 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


b. Play Therapi (Ridwan, P. G., & Koestieni, E. 2018),
c. Diet gluten (Siron, Y., Muslihah, L., Sari, N., & Dina, A. E.
S.,2021)
d. Metode Berkomunikasi Dengan Gambar (MBDG)/ Picture
Exchange Communication System (PECS) (Fatwikiningsih,
N. ,2014)

161 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


6. Rancangan Program Intervensi Subjek 3
a. Program untuk Anak
Berdasarkan hasil diskusi dengan orangtua, akhirnya Metode Berkomunikasi Dengan Gambar
(MBDG)/ Picture Exchange Communication System (PECS) menjadi pilihan program yang akan
dilakukan untuk intervensi subjek AIP. PECS memiliki 6 fase yaitu 1) Memulai Komunikasi, 2)
Memperluas penggunaan gambar, 3) Memilih pesan, 4) Pengenalan struktur kalimat, 5) Mengajari
menjawab pertanyaan sederhana, 6) Mengajarkan berkomentar. Berikut disajikan rancangan
program intervensi 6 fase untuk Subjek 3. Penggunaan gambar bersumber dari 10 hal yang disukai
anak yaitu: Pir, Pisang, Susu, Kucing, Bebek, Bola, Balon, Jeruk, Celana, Sepatu. Setiap fase
dirancang untuk 5 kali sesi dan setiap sesi berdurasi 30 menit. Sesi dan durasi ini tidak bersifat
mutlak, disesuaikan dengan kondisi anak. Jika anak telah mencapai tujuan sebelum sesi 5 maka
intervensi bisa dilanjutkan ke fase selanjutnya. Sebaliknya, jika dalam 5 sesi anak belum mencapai
target, maka orangtua/intervensionis dapat menambah jumlah sesi.
Tabel 4.27. Rancangan Program Intervensi Subjek 3

Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran

1 Fase awal: Meningkatkan Anak mampu Pertukaran Kartu Meletakkan satu kartu gambar yang Unjuk
Memulai kemampuan anak melakukan fisik (Fading gambar sesuai dengan benda yang akan Kerja
komunikasi untuk meminta pertukaran dan jeruk, diberikan sebagai stimulus diatas
objek yang fisik antara prompting) pir, meja
diinginkan sesuai objek yang pisang, Memberikan stimulus berupa benda
dengan media diinginkan susu, yang disukai anak dan menunggu
MKG yang dengan bola hingga anak memberikan respon

162 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran

diserahkan gambar yang mengambil benda tersebut


kepada mitra sesuai Benda
komunikasi. asli
jeruk,
pir, Ketika anak mulai mengambil benda
pisang, tersebut, arahkan anak untuk
susu, mengambil kartu dan menukarkannya
bola dengan stimulus yang ia sukai
tersebut
Buku Jika anak tidak memberikan respon
Komuni berupa jawaban dengan mengambil
kasi kartu, maka diberikan promp fisik
dengan mengarahkan tangan anak
mengambil kartu
Dilakukan pengulangan kegiatan
sebanyak empat kali namun tanpa
pengarahan setelah anak
memberikan respon
2 Fase kedua: Meningkatkan Anak mampu Perluasan Kartu Memberikan stimulus berupa dua Unjuk
Memperluas kemampuan anak mengambil spontanitas gambar atau lebih benda secara bergantian Kerja
penggunaan untuk mengambil kartu yang (Backward bola, dan diletakkan sedikit jauh dari anak.
gambar kartu, dan berjarak lebih chaining, balon,
memberikan kartu jauh fading dan sepatu
ke mitra dibandingkan prompting)
komunikasi fase 1 Benda

163 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran

sehingga terjadi Anak mampu asli Apabila anak memberikan respon


pertukaran memberikan bola, dengan mengambil stimulus yang
dengan kartu ke mitra balon, diberikan tersebut, maka arahkan
mengembangkan: komunikasi sepatu anak untuk mengambil kartu pada
1. Jarak antara yang buku komunikasi dan menukarkannya
anak dengan jaraknya lebih Buku dengan stimulus yang ia inginkan
partner jauh Komuni tersebut
komunikasi dibandingkan kasi
2. Jarak antara fase 1
anak dengan Anak mampu Ulang kegiatan pada point satu dan
gambar melakukan dua dengan memberikan beberapa
3. Jumlah items pertukaran stimulus sekaligus berupa pertanyaan
yang bisa dengan dan kartu gambar yang berbeda-beda
diminta oleh jumlah items sesuai dengan stimulus yang
anak. lebih dari 1 diberikan
Anak dibiarkan memilih benda apa
yang akan ia tukarkan dengan kartu
yang sesuai. Saat anak memberikan
kartu, maka sebutkan nama dari
gambar pada kartu tersebut dan
sesuaikan dengan benda yang sesuai
3 Fase ketiga: Meningkatkan Anak mampu Diskriminasi Kartu Anak diberikan stimulus berupa Unjuk
Memilih pesan kemampuan anak melakukan gambar Gambar benda-benda yang akan diajarkan Kerja
dalam MKG meminta objek diskriminasi (Fading, bebek, dalam satu sesi secara bergantian.
(Metode yang gambar prompting, kucing, Kemudian anak dihadapkan dengan

164 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran

Komunikasi diinginkannya dan celana, kartu dua atau lebih gambar yang
Gambar) dengan cara differential susu, berbeda dimana salah satu atau lebih
memilih gambar reinforcement lingkara gambar merupakan pengecoh.
tertentu yang ) n hitam
mewakili
keinginannya dan Benda Hadapkan anak pada dua gambar
memberikan boneka benda yang memiliki bentuk dan
gambar itu ke bebek, fungsi yang benar-benar berbeda dan
mitra bonek tempelkan diatas buku komunikasi.
komunikasinya. kucing, Tunjukkan pada anak satu benda
celana, yang terdapat pada gambar dan minta
susu, anak untuk memilih gambar yang
sesuai dengan benda tersebut
Buku
Dengan cara yang sama, minta anak
komunik
untuk memilih gambar benda yang
asi
berbeda warna dan ukurannya secara
bergantian
Apabila anak tidak memberikan
respon setelah 5 detik, maka berikan
promp fisik

165 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran
4 Fase Meningkatkan Anak Pengenalan Kartu Hadapkan anak pada buku Unjuk Kerja
keempat: kemampuan anak mengenal Struktur gambar komunikasi yang berisi berbagai
Pengenalan meminta sesuatu struktur kalimat bola gambar
struktur (benda/kegiatan) kalimat (Transfer warna Tunjukkan pada anak benda-benda
kalimat yang ia lihat (atau sederhana stimulus warni, yang sejenis namun memiliki warna
tidak) dengan (S-P-O) kontrol) celana yang beraneka ragam dan benda
menggunakan beragam yang berbeda-beda ukuran namun
simbol “saya ukuran memiliki fungsi dan bentuk yang
ingin” pada sama secara bergantian
kalimat “saya Benda
ingin” yang Biarkan anak mengambil salah satu
asli bola
ditempel di papan. berwarn dari benda tersebut, kemudian ambil
a warni,kembali benda tersebut dan arahkan
celana anak untuk menyusun kalimat
beragam dengan menggunakan gambar yang
ukuran ada dibuku komunikasi dengan
susunan “saya- mau- (benda yang
Buku diambil anak)” dan arahkan anak
komunik untuk memberikan susunan kalimat
asi tersebut kepada peneliti untuk
kemudian ditukarkan dengan benda
yang diinginkan anak.
Ulang kegiatan tersebut sebanyak 4
kali tanpa arahan. Namun jika anak
belum mampu, maka arahan dan
promp fisik tetap diberikan
5 Fase kelima: Meningkatkan Anak mampu Menanggapi Kartu Hadapkan anak pada buku Unjuk Kerja
Mengajari kemampuan anak menjawab pertanyaan gambar komunikasi yang berisi berbagai

166 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran
menjawab spontan dalam pertanyaan “apa yang jeruk gambar.
pertanyaan meminta objek “Apa yang kamu dan
sederhana yang diinginkan kamu inginkan?” pisang
melalui gambar inginkan” (Transfer Praktikan menanyakan “Apa yang
serta anak bisa stimulus Benda kamu mau?”
menjawab kontrol) asli Biarkan anak mengambil gambar
pertanyaan “Apa berupa sesuai dengan keinginannya
yang kamu jeruk
Anak menempelkan kartu kata dan
inginkan?” dan
kartu gambar sesuai urutan “Saya
pisang
mau jeruk”
Buku Anak menyerahkan kalimat tersebut
komunik pada praktikan
asi Praktikan menerima kalimat tersebut
kemudian membacakannya sambil
memegang tangan anak menunjuk
pada kata/gambar
Ulang kegiatan tersebut sebanyak 4
kali tanpa arahan. Namun jika anak
belum mampu, maka arahan dan
promp fisik tetap diberikan
6 Fase keenam: Meningkatkan Anak mampu Secara Kartu Hadapkan anak pada buku Unjuk Kerja
Mengajarkan kemampuan anak menjawab spontan gambar komunikasi yang berisi berbagai
berkomentar untuk menjawab pertanyaan memberi kucing, gambar.
pertanyaan "apa “Apa yang komentar dan bebek Praktikan menanyakan “Apa yang
yang kamu lihat?” kamu lihat?” responsif kamu lihat?”

167 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tujuan
Fase Ke- Indikator Materi Media Kegiatan Inti Penilaian
Pembelajaran
(Transfer Boneka Biarkan anak mengambil gambar
stimulus kucing, sesuai dengan keinginannya
kontrol) boneka Anak menempelkan kartu kata dan
bebek kartu gambar sesuai urutan “Saya
lihat kucing”
Buku
komunik Anak menyerahkan kalimat tersebut
asi pada praktikan
Praktikan menerima kalimat tersebut
kemudian membacakannya sambil
memegang tangan anak menunjuk
pada kata/gambar
Ulang kegiatan tersebut sebanyak 4
kali tanpa arahan. Namun jika anak
belum mampu, maka arahan dan
promp fisik tetap diberikan

Dengan mempertimbangkan kondisi anak, waktu perkuliahan, dan juga kesibukan orangtua,
akhirnya program dilaksanakan hanya pada 2 fase dengan menggunakan 5 kata yang merupakan
hal paling disukai subjek (pisang, jeruk, susu, sepatu, celana). Secara rinci kedua fase tersebut
dapat diunduh melalui tautan berikut https://bit.ly/2FasePECS

168 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.28. Fase Intervensi Subjek 3

b. Program untuk Orangtua


Program untuk orangtua dibuat 4 sesi dengan durasi tiap sesi 30 menit.
Tabel 4.29. Program Intervensi Orangtua Subjek 3

Sesi Tujuan Indikator Materi Media Kegiatan Inti

1 Menyampaikan hasil Orangtua mengetahui Hasil Leptop Intervensionis menjelaskan tentang hasil
identifikasi dan hasil identifikasi dan identifikasi identifikasi
asesmen asesmen dan asesmen Inteervensionis menjelaskan hasil asesmen

2 Menyampaikan Orangtua mengetahui Rencana Leptop Intervensionis menjelaskan rencana


rencana program rencana program program program yang telah dibuat

169 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Tujuan Indikator Materi Media Kegiatan Inti

yang akan dengan Intervensionis berdiskusi dengan orangtua


dilaksanakan untuk metode terkait program utama yang akan diambil
intervensi PECS
Intervensionis menyampaikan tentang
tahapan dalam PECS dan media yang
digunakan
3 Melakukan pemodelan Orangtua memahami PECS Jeruk, Meletakkan satu kartu gambar yang sesuai
fase 1 melakukan metode kartu dengan benda yang akan diberikan sebagai
PECS tahap 1 gambar, stimulus diatas meja
bukukomu Memberikan stimulus berupa benda yang
nikasi disukai anak dan menunggu hingga anak
memberikan respon mengambil benda
tersebut
Ketika anak mulai mengambil benda
tersebut, arahkan anak untuk mengambil
kartu dan menukarkannya dengan stimulus
yang ia sukai
tersebut
Jika anak tidak memberikan respon berupa
jawaban dengan mengambil kartu, maka
diberikan promp fisik dengan mengarahkan
tangan anak mengambil kartu
Dilakukan pengulangan kegiatan sebanyak
empat kali namun tanpa pengarahan setelah
anak memberikan respon
4 Melakukan pemodelan Orangtua memahami PECS Jeruk, Memberikan stimulus berupa dua atau lebih
fase 2 melakukan metode kartu benda secara bergantian dan diletakkan

170 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Tujuan Indikator Materi Media Kegiatan Inti

PECS tahap 2 gambar, sedikit jauh dari anak.


bukukomu
nikasi
Apabila anak memberikan respon dengan
mengambil stimulus yang diberikan tersebut,
maka arahkan anak untuk mengambil kartu
pada buku komunikasi dan menukarkannya
dengan stimulus yang ia inginkan tersebut
Ulang kegiatan pada point satu dan dua
dengan memberikan beberapa stimulus
sekaligus berupa pertanyaan dan kartu
gambar yang berbeda-beda sesuai dengan
stimulus yang diberikan
Anak dibiarkan memilih benda apa yang
akan ia tukarkan dengan kartu yang sesuai.
Saat anak memberikan kartu, maka
sebutkan nama dari gambar pada kartu
tersebut dan sesuaikan dengan benda yang
sesuai

171 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual
A. PPI FASE 1 untuk Anak

Nama : AIP
Usia : 2 tahun 6 bulan
Identifikasi : ADHD subtipe inatensi (gangguan
pemusatan perhatian/attention deficit
disorder/ADD)
Asesmen : Hambatan Bahasa (Reseptif dan
Ekspresif)
Program : Latihan bahasa dengan menggunakan
PECS (Picture Exchange
Communication System) / Metode
Komunikasi Gambar (MKG)
Alokasi waktu : 30 menit
Pertemuan : I (Fase 1) sesi 1-5

a. Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan anak untuk meminta objek yang
diinginkan sesuai dengan MKG yang diserahkan kepada
mitra komunikasi
b. Indikator
Anak mampu melakukan pertukaran fisik antara objek yang
diinginkan dengan gambar yang sesuai
c. Materi pembelajaran
Fase 1: pertukaran fisik antara objek yang diinginkan dengan
gambar (pisang, jeruk, susu, sepatu, celana)
d. Metode Pembelajaran
Metode PECS
e. Media dan Sumber Belajar
Media

172 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


1) Kartu gambar pisang, jeruk, susu, sepatu, celana
2) Buku komunikasi
3) Benda yang ada dilingkungan anak berupa pisang, jeruk,
susu, sepatu, celana
Sumber Belajar
1) Wiwahani, P. W. (2015). Efektivitas Metode PECS (Picture
Exchange Communication System) Fase I-IV Terhadap
Kemampuan Komunikasi Ekspresif Pada Anak Autis
Kelas 1 SDLB di Sekolah Luar Biasa Negeri 1
Bantul. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
2) https://www.youtube.com/watch?v=aouSfDAW-Q8
f. Rincian kegiatan
Kegiatan Awal
1) Mengucapkan salam
2) Mengajak anak berdoa
3) Mengkondisikan anak
4) Mempersiapkan bahan dan peralatan belajar yang
dibutuhkan
Kegiatan Inti
1) Meletakkan satu kartu gambar yang sesuai dengan
benda yang akan diberikan sebagai stimulus diatas meja
2) Memberikan stimulus berupa benda yang disukai anak
yaitu jeruk kemudian menunggu hingga anak
memberikan respon mengambil makanan tersebut
3) Ketika anak mulai mengambil jeruk, praktikan
mengarahkan anak untuk mengambil kartu dan
menukarkannya dengan jeruk.
4) Jika anak tidak memberikan respon berupa jawaban
dengan mengambil kartu, maka diberikan promp fisik
dengan mengarahkan tangan anak mengambil kartu
5) Dilakukan pengulangan kegiatan sebanyak empat kali
atau sesuai kebutuhan namun tanpa pengarahan setelah
anak memberikan respon.

173 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


6) Saat anak memberikan kartu, maka sebutkan nama dari
gambar tersebut.
7) Kemudian dilakukan dengan cara yang sama terhadap
benda lainnya.

Kegiatan Penutup
a) Mengucapkan terima kasih
b) Mengajak anak untuk berdoa
g. Penilaian
1) Instrumen Penilaian

Tabel 4.30. Format Instrumen Penilaian Anak (FASE 1)

Sesi
Instrumen Penilaian
1 2 3 4 5
Subjek duduk berhadapan dengan
mitra komunikasi
Subjek mengamati objek yang disajikan
oleh mitra komunikasi
Subjek merespon terhadap stimulus
yang diberikan mitra komunikasi
dengan cara berusaha mengambil
benda yang diinginkan
Subjek mengambil kartu gambar yang
tersedia
Subjek memberikan kartu gambar pada
mitra komunikasi

2) Rubrik Penilaian
1 jika anak mampu melakukannya
0 jika anak tidak mampu melakukannya

174 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


B. PPI FASE 2 untuk Anak

Nama : AIP
Usia : 2 tahun 6 bulan
Identifikasi : ADHD subtipe inatensi (gangguan
pemusatan perhatian/attention deficit
disorder/ADD)
Asesmen : Hambatan Bahasa (Reseptif dan
Ekspresif)
Program : Latihan bahasa dengan menggunakan
PECS (Picture Exchange
Communication System) / Metode
Komunikasi Gambar (MKG)
Alokasi waktu : 30 menit
Pertemuan : 2 (Fase 2) sesi 1-5

a. Tujuan Pembelajaran
Meningkatkan kemampuan anak untuk mengambil kartu, dan
memberikan kartu ke mitra komunikasi sehingga terjadi
pertukaran dengan mengembangkan:
1. Jarak antara anak dengan partner komunikasi
2. Jarak antara anak dengan gambar
3. Jumlah items yang bisa diminta oleh anak.
b. Indikator
1. Anak mampu mengambil kartu yang berjarak lebih jauh
dibandingkan fase 1
2. Anak mampu memberikan kartu ke mitra komunikasi
yang jaraknya lebih jauh dibandingkan fase 1
3. Anak mampu melakukan pertukaran dengan jumlah
items lebih dari 1
c. Materi pembelajaran
Fase 2: pertukaran fisik antara objek yang diinginkan dengan
gambar (bola, balon, sepatu) dengan mengembangkan jarak
antara anak dengan partner komunikasi, jarak antara anak

175 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


dengan gambar, dan jumlah items yang bisa diminta oleh
anak.
d. Metode Pembelajaran
Metode PECS
e. Media dan Sumber Belajar
Media
1. Kartu gambar pisang, jeruk, susu, sepatu, celana
2. Buku komunikasi
3. Benda yang ada dilingkungan anak berupa pisang, jeruk,
susu, sepatu, celana
Sumber Belajar
1. Wiwahani, P. W. (2015). Efektivitas Metode PECS (Picture
Exchange Communication System) Fase I-IV Terhadap
Kemampuan Komunikasi Ekspresif Pada Anak Autis Kelas
1 SDLB di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul. Skripsi,
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
2. https://www.youtube.com/watch?v=aouSfDAW-Q8
f. Rincian kegiatan
Kegiatan Awal
1. Mengucapkan salam
2. Mengajak anak berdoa
3. Mengkondisikan anak berada sedikit jauh dari praktikan
4. Mempersiapkan bahan dan peralatan belajar yang
dibutuhkan
Kegiatan Inti
1. Memberikan stimulus berupa benda yang disukai anak
secara bergantian dan diletakkan sedikit jauh dari anak.
2. Apabila anak memberikan respon dengan mengambil
benda-benda tersebut, maka arahkan anak untuk
mengambil kartu pada buku komunikasi dan
menukarkannya dengan benda yang diinginkan anak.
3. Ulang kegiatan pada point satu dan dua dengan kartu
gambar yang berbeda-beda sesuai dengan stimulus
yang diberikan.

176 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


4. Anak dibiarkan memilih benda apa yang akan ia tukarkan
dengan kartu yang sesuai. Saat anak memberikan kartu,
maka sebutkan nama dari gambar pada kartu tersebut
dan sesuaikan dengan benda yang sesuai.
Kegiatan Penutup
1. Mengucapkan terima kasih
2. Mengajak anak untuk berdoa
g. Penilaian
1. Instrumen Penilaian

Tabel 4.31. Format Instrumen Penilaian Anak (FASE 2)

Sesi
Instrumen Penilaian
1 2 3 4 5
Subjek mengamati objek yang disajikan oleh mitra
komunikasi dengan jarak yang agak jauh
dibandingkan fase ke-1
Subjek merespon terhadap stimulus yang diberikan
mitra komunikasi dengan cara berusaha mengambil
benda yang diinginkan
Subjek mengambil kartu gambar yang tersedia
Subjek memberikan kartu gambar pada mitra
komunikasi

2. Rubrik Penilaian
1 jika anak mampu melakukannya
0 jika anak tidak mampu melakukannya

177 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


C. PPI Intervensi untuk Orangtua
Nama Ibu : DN
Usia Ibu : 31 tahun
Nama Ayah : AIP
Usia Ayah : 30 tahun
a. Tujuan
Memberikan edukasi kepada orangtua terkait hasil
identifikasi, hasil asesmen, profil anak, rencana
program intervensi dini, dan PPI
b. Indikator
1. Orangtua mengetahui hasil identifikasi
2. Orangtua mengetahui hasil asesmen
3. Orangtua memahami profil anak
4. Orangtua memahami rencana program intervensi
dini
5. Orangtua memahami program pembelajaran
individual
c. Materi
1. Hasil identifikasi
2. Hasil asesmen
3. Profil anak
4. Rencana program intervensi dini
5. PPI fase 1 dan 2
d. Metode
Ceramah, diskusi
e. Media
Soft file dengan bantuan alat leptop
f. Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal
1. Mengucapkan salam
2. Mengajak anak berdoa

178 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


3. Mengkondisikan anak
4. Mempersiapkan bahan dan peralatan belajar yang
dibutuhkan
Kegiatan Inti
1. Praktikan menjelaskan hasil identifikasi
2. Praktikan menjelaskan hasil asesmen
3. Praktikan menjelaskan profil anak
4. Praktikan menyampaikan rencana program
intervensi
5. Praktikan bersama orangtua melakukan diskusi
terkait program yang akan disepakati
6. Praktikan bersama orangtua menyepakati program
intervensi
7. Praktikan memberikan pemodelan terhadap
program yang disepakati
8. Orangtua mencoba mempraktekkan program yang
dihadapan praktikan
Kegiatan Penutup
1. Mengucapkan terima kasih
2. Mengajak orangtua untuk berdoa
g. Evaluasi
1. Instrumen Penilaian Orangtua Aspek Pengetahuan
Tabel 4.32 Format Instrumen Penilaian Orangtua Aspek
Pengetahuan

No Instrumen Penilaian Skor

1 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil


identifikasi anak dengan gaya bahasa sendiri

2 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil


asesmen anak dengan gaya bahasa sendiri

179 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Instrumen Penilaian Skor

3 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil profil


anak dengan gaya bahasa sendiri

4 Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang


rencana program intervensi dini dengan gaya
bahasa sendiri

5 Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang


program pembelajaran individual

Kriteria:
a. Skor 3 jika orangtua mampu menceritakan kembali apa
yang dijelaskan oleh praktikan secara mandiri
b. Skor 2 jika orangtua mampu menceritakan kembali apa
yang dijelaskan oleh praktikan dengan bantuan
c. Skor 1 jika orangtua tidak mampu menceritakan kembali
apa yang dijelaskan oleh praktikan
2. Instrumen Penilaian Orangtua Aspek Keterampilan
Tabel 4.33. Format Penilaian Orangtua Aspek Keterampilan

No Instrumen Penilaian Skor

1 Meletakkan satu kartu gambar yang sesuai dengan benda


yang akan diberikan sebagai stimulus diatas meja

2 Memberikan stimulus berupa benda yang disukai anak

3 Mengarahkan anak untuk mengambil kartu dan


menukarkannya dengan jeruk

4 Memberikan promp fisik dengan mengarahkan tangan


anak mengambil kartu jika anak tidak memberikan respon
berupa jawaban dengan mengambil kartu

180 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No Instrumen Penilaian Skor

5 Menyebutkan nama dari kartu gambar yang diserahkan


oleh anak

Jumlah

Persentase

Kriteria:
a) Skor 1 jika orangtua mampu melakukan secara mandiri
b) Skor 1 jika orangtua tidak mampu melakukan

8. Implementasi Program Pembelajaran Subjek 3

a. Tahap Persiapan
1) Membuat media PECS sendiri dengan menggunakan
bahan-bahan sebagai berikut:
a) Gambar benda
b) Kertas
c) Printer
d) Laminating
e) Gunting
f) Double sided tape
g) Velcro (Hook/Kasar)
h) Velcro (Loop/Lembut)
i) File map plastik
j) Corrugated board
2) Menyiapkan benda asli sesuai dengan gambar yang ada
dalam PECS
3) Menyiapkan dokumen hasil identifikasi, asesmen, profil,
rencana program, dan PPI
b. Tahap Pelaksanaan
1) Intervensi Orangtua

181 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


a) Menyampaikan hasil identifikasi dan asesmen
b) Menyampaikan rencana program
c) Melakukan pemodelan fase 1
d) Melakukan pemodelan fase 2
Tabel 4.34. Pelaksanaan Intervensi Orangtua Subjek 3

Sesi Kegiatan Hasil Catatan

1 Menyampaikan hasil Orangtua Orangtua


identifikasi mengetahui hasil bersemangat
identifikasi anak menyimak
paparan
praktikan, aktif
2 Menyampaikan hasil Orangtua
berdiskusi
asesmen mengetahui hasil
terkait rencana
asesmen anak
program, dan
juga berhasil
3 Menyampaikan Terjadinya meniru metode
rencana program kesepakatan PECS.
program yang
akan diterapkan

4 Melakukan pemodelan Orangtua mampu


fase 1 mengikuti
instruksi yang
diberikan
praktikan terkait
teknis
menggunakan
metode PECS
fase 1

182 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Kegiatan Hasil Catatan

5 Melakukan pemodelan Orangtua mampu


fase 2 mengikuti
instruksi yang
diberikan
praktikan terkait
teknis
menggunakan
metode PECS
fase 2

183 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


2) Intervensi Anak
Tabel 4.35. Pelaksanaan Intervensi Anak Subjek 3

Sesi Program Hasil Catatan

1 Modeling kepada Orangtua mampu Modeling kepada


orangtua mengikuti orangtua
instruksi yang dilaksanakan di
disampaikan oleg kantor tempat
praktikan orangtua subjek
bekerja.
Alhamdulillah
orangtua mampu
mengikuti instruksi
yang diberikan
praktikan

2 Modelling Pelaksanaan Anak kurang bisa


pelaksanaan pemodelan pada menerima
program oleh anak kurang kehadiran orang
intervensionis
berjalan lancar lain (praktikan)
dilihat oleh
orangtua sesuai dengan secara 100% dan
target karena cenderung tidak
mood anak mengikuti arahan
sedang tidak praktikan.
baik.

3 Pengalihtanganan Orangtua mampu Anak lebih baik


pelaksanaan melakukan mengikuti
program oleh metode PECS arahan/instruksi
orangtua dibantu
dengan baik dari orangtua
oleh intervensionis
dibandingkan
dengan

184 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Program Hasil Catatan

arahan/instruksi
praktikan

4 Pengalihtanganan Orangtua mampu ● Dari 5 kata yang


pelaksanaan melakukan ditargetkan,
program full oleh metode PECS anak selalu
orangtua
dengan baik. memilih kata
jeruk dan
menolak kata
yang lain.
● Setelah jeruk
berada ditangan
anak, dia selalu
ingin
memakannya
dan menolak
melanjutkan
pembelajaran.
● Mencoba
menggunakan
kata lain dan
ternyata sikap
anak selalu
inging “kabur”.
● Saat intervensi
berlangsung,
semakin kuat
bahwa atensi
anak sangat
kurang sehingga
perlu adanya
perubahan
program

185 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Program Hasil Catatan

intervensi yang
berfokus pada
peningkatan joint
attention

186 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


c. Tahap Evaluasi
Evaluasi orangtua dilakukan untuk mengevaluasi
pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam
melaksanakan program intervensi.
Berikut evaluasi pengetahuan orangtua subjek 3.
Tabel 4.36. Hasil Evaluasi Orangtua Aspek Pengetahuan Subjek 3

No Instrumen Penilaian Skor

1 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil identifikasi 3


anak dengan gaya bahasa sendiri

2 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil asesmen 3


anak dengan gaya bahasa sendiri

3 Orang tua mampu menjelaskan kembali hasil profil anak 3


dengan gaya bahasa sendiri

4 Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang rencana 3


program intervensi dini dengan gaya bahasa sendiri

5 Orang tua mampu menjelaskan kembali tentang program 3


pembelajaran individual

Jumlah 15

Persentase 100%

Kriteria:
a) Skor 3 jika orangtua mampu menceritakan kembali apa yang
dijelaskan oleh praktikan secara mandiri
b) Skor 2 jika orangtua mampu menceritakan kembali apa yang
dijelaskan oleh praktikan dengan bantuan
c) Skor 1 jika orangtua tidak mampu menceritakan kembali apa
yang dijelaskan oleh praktikan

187 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Catatan:
Orangtua antusias menyimak seluruh rangkaian program intervensi
yang praktikan buat dan juga aktif berdiskusi memberikan
perkembangan anak.

Tabel 4.37. Hasil Evaluasi Orangtua Aspek Keterampilan Subjek 3

No Instrumen Penilaian Skor

1 1
Meletakkan satu kartu gambar yang sesuai dengan benda
yang akan diberikan sebagai stimulus diatas meja

2 Memberikan stimulus berupa benda yang disukai anak 1

3 Mengarahkan anak untuk mengambil kartu dan 1


menukarkannya dengan jeruk

4 Memberikan promp fisik dengan mengarahkan tangan 1


anak mengambil kartu jika anak tidak memberikan respon
berupa jawaban dengan mengambil kartu

5 Menyebutkan nama dari kartu gambar yang diserahkan 1


oleh anak

Jumlah 5

Persentase 100%
Kriteria:
c) Skor 1 jika orangtua mampu melakukan secara mandiri
d) Skor 1 jika orangtua tidak mampu melakukan

Catatan:
Secara keterampilan orangtua sudah mampu melakukan program
intervensi bersumberdaya keluarga dengan menggunakan metode
PECS dengan baik.

188 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4.38. Hasil Evaluasi Anak Subjek 3

Sesi
Instrumen Penilaian
1 2 3 4 5
Subjek duduk berhadapan dengan 1 1 1 1 1
mitra komunikasi
Subjek mengamati objek yang 1 1 1 1 1
disajikan oleh mitra komunikasi
Subjek merespon terhadap stimulus 1 1 1 1 1
yang diberikan mitra komunikasi
dengan cara berusaha mengambil
benda yang diinginkan
Subjek mengambil kartu gambar 0 0 0 0 0
yang tersedia
Subjek memberikan kartu gambar 0 0 0 0 0
pada mitra komunikasi
Jumlah 3 3 3 3 3
Persentase 60% 60% 60% 60% 60%

Kriteria:
a) 1 jika anak mampu melakukannya
b) 0 jika anak tidak mampu melakukannya

Catatan:
a) Intervensi sampai pada FASE 1.
b) Dari 5 kata yang ditargetkan, anak selalu memilih kata jeruk dan
menolak kata yang lain.
c) Setelah jeruk berada ditangan anak, dia selalu ingin memakannya
dan menolak melanjutkan pembelajaran.
d) Mencoba menggunakan kata lain dan ternyata sikap anak selalu
inging “kabur”.
e) Saat intervensi berlangsung, semakin kuat bahwa atensi anak
sangat kurang sehingga perlu adanya perubahan program
intervensi yang berfokus pada peningkatan joint attention.

189 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Kesimpulan evaluasi intervensi tahap 1
● Program pengembangan bahasa tidak dapat dilanjutkan karena
subjek memiliki rentang atensi yang masih minim
● Penggunaan metode PECS kurang cocok untuk anak karena anak
selalu ingin kabur jika menggunakan kata selain kata jeruk
● Orangtua pun menyampaikan bahwa rentang atensi anak selama
intervensi tahap 1 kurang dari 3 detik
● Perlu dibuatkan program untuk meningkatkan joint attention.

Hasil Asesmen Lanjutan


Asesmen lanjutan menggunakan instrumen Kapasitas Perkembangan
Emosional Fungsional/ Functional Emotional Developmental
Capacities dari https://www-icdl-com. International Council on
Development and Learning (ICDL) adalah organisasi nirlaba yang
didedikasikan untuk mempromosikan pengembangan setiap orang
secara maksimal. Melalui kejeniusan dan kepemimpinan Dr. Stanley
Greenspan, ICDL dibentuk 32 tahun lalu dan menjadi rumah resmi
DIR® dan DIRFloortime®. DIRFloortime® digunakan untuk membantu
anak-anak, dewasa muda, dan bahkan orang dewasa dengan
berbagai tantangan emosional, sensorik, regulasi, motorik,
pembelajaran, dan perkembangan. Lebih lanjut, DIRFloortime® diakui
sebagai salah satu pendekatan berbasis bukti terkemuka untuk
membantu individu dengan perbedaan perkembangan saraf seperti
autisme dan aspek yang berpotensi menantang dan/atau
melumpuhkan dari diagnosis tersebut.
Ada 16 Kapasitas Perkembangan Emosional Fungsional yaitu:
1. Pengaturan Diri dan Minat di Dunia (muncul 0 hingga 3 bulan)
2. Terlibat dan Berhubungan (muncul 2 hingga 7 bulan)
3. Komunikasi Dua Arah yang Bertujuan (muncul 3 hingga 10 bulan)
4. Komunikasi Kompleks dan Pemecahan Masalah Bersama (muncul
9 hingga 18 bulan)
5. Menggunakan Simbol dan Menciptakan Ide Emosional (muncul 18
hingga 48 bulan)
6. Berpikir Logis dan Membangun Jembatan antar Ide (muncul 3
hingga 4 1/2 tahun)
7. Berbagai Perspektif (muncul pada usia 4 hingga 6 tahun)
8. Pemikiran Area Abu -Abu (muncul pada usia 6 hingga 10 tahun)

190 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


9. Pemikiran Reflektif dan Standar Internal Diri (muncul sekitar usia 9
tahun)
10. Rasa diri yang diperluas yang mencakup hubungan keluarga dan
masyarakat
11. Kemampuan untuk merefleksikan masa depan seseorang
12. Perasaan diri yang stabil dan terpisah (yang memungkinkan orang
dewasa muda tetap aman saat berpisah dari keluarga inti mereka)
13. Keintiman dan komitmen (termasuk komitmen jangka panjang
seperti pernikahan, kepemilikan rumah, dan karier)
14. Peran sebagai orang tua dan pengasuhan lainnya
15. Memperluas perspektif tentang waktu, ruang, siklus hidup, dan
dunia yang lebih besar
16. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi
mendatang, serta rasa perspektif tentang tempat seseorang dalam
skema besar.
Subjek berusia 2 tahun 6 bulan namun kapasitas Perkembangan
Emosional Fungsional no. 2 dan 3 saja masih mengalami kendala
karena kapasitas dasar yang paling utama belum terpenuhi. Berikut
Hasil asesmen kapasitas 1-3 Perkembangan Emosional Fungsional
Subjek 3
Tabel 4.39. Hasil Asesmen Perkembangan Emosional Fungsional
Subjek 3

Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak


Kadang Pernah
1 Pengaturan Menunjukkan minat pada sensasi v
Diri dan yang berbeda selama 3+ detik
Kepentingan di
1 Menunjukkan minat pada sensasi v
Dunia
yang berbeda selama 3+ detik

1 Sembuh dari kesusahan dalam v


waktu 20 menit

1 Menunjukkan minat pada Anda v


(yaitu tidak hanya pada benda
mati)

2 Melibatkan & Menanggapi tawaran Anda v


Berhubungan (dengan senyum, cemberut,

191 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak
Kadang Pernah
jangkauan, vokalisasi, atau
perilaku disengaja lainnya)

2 Merespon tawaran Anda dengan v


senang hati

2 Menanggapi tawaran Anda v


dengan rasa ingin tahu dan minat
yang tegas

2 Mengantisipasi objek yang v


diperlihatkan kemudian dihapus
(misalnya,mungkin tersenyum
atau mengoceh untuk
menunjukkan minat)

2 Menjadi tidak senang ketika Anda v


tidak responsif saat bermain

2 Memprotes dan menjadi marah v


ketika frustrasi

2 Sembuh dari kesusahan dengan v


15 menit dengan bantuan Anda

3 Komunikasi Merespon gerakan Anda dengan v


Dua Arah yang gerakan yang disengaja
Bertujuan (misalnya,mengulurkan tangan
sebagai respons terhadap lengan
Anda yang terentang atau
mengembalikan suara atau
penampilan Anda)

3 Memulai interaksi dengan Anda v


(misalnya, meraih hidung atau
rambut atau mainan atau
mengangkat tangan untuk
diangkat)

3 Tunjukkan emosi-emosi berikut:

192 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak
Kadang Pernah

3 Kedekatan (misalnya, memeluk v


balik saat dipeluk, mengulurkan
tangan untuk digendong, atau
tetap dekat meskipun pelukan
atau tindakan lain mungkin
kurang hadir karena perbedaan
indera)

3 Pleasure & Excitement (misalnya, v


tersenyum gembira sambil
menunjuk atau
menyentuh/mencengkeram wajah
Anda)

3 Rasa ingin tahu yang tegas v


(misalnya, menyentuh dan
menjelajahi rambut)

3 Protes atau kemarahan v


(misalnya, mendorong makanan
dari meja atau berteriak ketika
mainan yang diinginkan tidak
dibeli)

3 Takut (misalnya, berpaling, v


tampak ketakutan, atau menangis
ketika orang asing mendekat
terlalu cepat)

3 Sembuh dari kesusahan dalam v


10 menit dengan terlibat dalam
interaksi sosial

Keterangan:
Setiap item mendapatkan skor 2 (kemampuan tersebut konsisten
muncul), 1 (kemampuan tersebut muncul sesekali), dan 0
(kemampuan tersebut jarang atau tidak muncul sama sekali)

Berikut Rekap Hasil Asesmen Lanjutan Perkembangan Emosional


Fungsional Subjek 3

193 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Tabel 4. 40 Rekap Hasil Asesmen Lanjutan Subjek 3

Kapasitas Skor Skor Max %


Perolehan

1 Pengaturan Diri dan 1 8 12,5%


Kepentingan di Dunia

2 Melibatkan & Berhubungan 3 14 21,4%

3 Komunikasi Dua Arah yang 3 16 18,8%


Bertujuan

9. Rencana Program Kedua


Developmental, Individual-differences, and Relationship-based
model atau DIR Floortime (Lindgren & Doobay, 2011). DIR Floortime
dikenal sebagai metode intervensi yang berbiaya rendah dan dapat
diaplikasikan oleh profesional sebagai konsultan sementara orang tua
berperan sebagai model terapis (Pajareya & Nopmaneejumruslers,
2011). Secara sederhana, Floortime dipahami sebagai teknik di mana
orang dewasa turun ke lantai dan bermain serta bekerja sama dengan
anak selama 20 menit atau lebih untuk menguasai kapasitas
perkembangan dengan memahami perbedaan kondisi emosi, sosial,
dan intelektual anak, serta perbedaan motorik, sensori, dan fungsi
bahasa anak (Hess, 2013). Tujuan penerapan Floortime antara lain
mendorong munculnya atensi dan keakraban, komunikasi dua arah,
mendorong munculnya ekspresi dan penggunaan perasaan serta
gagasan, dan pemikian logis (Greenspan & Wieder, 2008). Metode
DIR Floortime termasuk dalam format pendekatan perilaku naturalistik,
yang berbeda dengan pendekatan lain karena mengajarkan anak pada
situasi tidak terstruktur seperti bermain, kesempatan belajar diawali
oleh anak, dan penggunaan bantuan, penguatan, maupun fading
(Dixon, Tarbox, & Najdowski, 2010). Awalnya prinsip dan pendekatan
ini dikembangkan untuk anak dengan Autism Spectrum Disorder
(ASD), namun dalam perkembanganny, banyak anak dengan
gangguan perkembangan lainnya bisa mendapatkan manfaat dari
pendekatan ini (Greenspan & Wieder, 2006).
Kemampuan yang dilihat yaitu:
a. kemampuan anak dalam memusatkan atensi,

194 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


b. tahapan perkembangan fungsional emosional ibu dan anak,
c. kemampuan ibu dalam berinteraksi dengan anak

Praktikan mencoba menawarkan program kedua pada orangtua subjek


3 yaitu Floortime. Praktikan memberikan informasi tentang floortime
berikut ini pada orangtua Subjek 3.

Apa itu Floortime?


Floortime atau juga dikenal sebagai DIR Floor time adalah intervensi
yang digunakan untuk mempromosikan perkembangan individu
melalui proses yang saling menghormati, menyenangkan,
menyenangkan, dan menarik yang dikembangkan oleh Dr. Stanley
Greenspan dan rekan-rekannya.
Pendekatan DIR Floortime didasarkan pada fakta bahwa EMOSI
sangat penting untuk pertumbuhan pikiran dan otak. Mengikuti jejak
anak berarti mengikuti emosi mereka. Apa yang menarik bagi anak
Anda? Apa yang memberi mereka kesenangan? Apa pun itu, minat
anak Anda adalah petunjuk Anda, jendela Anda ke dalam apa yang
mereka rasakan. Langkah pertama adalah Anda mengamati dengan
cermat sehingga Anda dapat menyesuaikan diri dengan dunia
emosional mereka. Setelah Anda mengetahui minat mereka, Anda
dapat menggunakannya untuk menarik mereka lebih jauh ke tangga
perkembangan

Floortime dilakukan oleh siapa?


Guru, terapis okupasi, terapis wicara, profesional kesehatan mental,
orang tua, dan banyak lainnya di seluruh dunia yang merawat individu
dengan tantangan perkembangan atau kebutuhan terkait lainnya.

Bagaimana Caranya?
Following the child's lead and strengthening then stretching their
capacities (Mengikuti arahan dan penguatan anak kemudian
memperluas kapasitas mereka)

195 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


1. Lakukan interaksi dengan anak tanpa gangguan dengan jangka
waktu singkat 20 menit. Setelah 1 sesi berlangsung bisa istirahat..
2. Resepnya floortime adalah 1 hari dilakukan 8 kali, jadi tidak
langsung 2,5 jam.
3. Wait, watch, wondering (Menunggu, Mengamati, dan mengira-
ngira apa ya yang ada di pikiran anak)
4. Libatkan affect dalam beraktivitas (hadirkan hati karena sesuatu
yang melibatkan hati maka akan diterima dengan hati)
5. Jika bapak/ibu tidak mengikuti resep (8 kali sehari) namun
menerapkan folosofinya setiap merespon anak, itu sudah lebih
dari 8 kali sehari, sehingga tidak perlu bermain hingga 8 kali
dalam sehari.
6. Samakan level mata antara anak dengan orangtua. Lihat kontak
mata anak, dia melihat ke arah mana lalu kita beri respon
7. Tidak perlu permainan khusus karena yang paling baik adalah diri
kita sendiri, yang terpenting adalah interaksi. Kita adalah hal
penting untuk merespon, bukan barang, bukan mainan
8. Lakukan interaksi dengan anak, jangan hanya merangsangnya
dengan mainan yang menarik.
9. Perbanyak respon bukan tantangan. Instruksi/perintah =
tantangan
10. Jangan biarkan anak menatap dunia sendirian untuk waktu yang
sangat lama.

196 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Dimana dan Kapan pelaksanaan Floortime?
Floortime dapat dilakukan di mana saja di rumah, di halaman belakang,
di supermarket dan di taman bermain. Itu bisa dilakukan dengan anak-
anak lain (saudara kandung atau teman sebaya) atau hanya dengan
orang dewasa. Itu bisa dilakukan kapan saja, setelah makan malam, di
bak mandi, atau berpelukan di tempat tidur. Bisa dilakukan di dalam
mobil, atau saat mencuci pakaian, mencuci piring, setiap saat, di mana
saja. Salah satu aspek yang luar biasa adalah bahwa sebagian besar
dari ini dilakukan di lingkungan alam sehari-hari dengan pengasuh dan
anak

Apakah syarat Floortime?


Anda dan anak Anda, menikmati saat-saat ini

10. Implementasi Program Kedua


Implementasi progran kedua mencakup persiapan, pelaksanaan, dan
evalusi.
a. Persiapan
Tidak seperti program pertama yang mengharuskan adanya
persiapan khusus untuk memulai PECS, kali ini disesuaikan
dengan aktivitas anak.
b. Pelaksanaan
Tabel 4.41. Pelaksanaan Intervensi Orangtua Program Kedua

Intervensi Kegiatan Hasil Catatan

Orangtua Menyampaikan Orangtua setuju Orangtua


rancangan dengan program bersemangat
program kedua kedua yang menyimak
dengan diberikan paparan
pendekatan praktikan, aktif
Floortime berdiskusi
terkait rencana
program kedua

197 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Intervensi Kegiatan Hasil Catatan

Tidak sulit
Orangtua Pemodelan Orangtua paham
pendekatan bagaimana untuk
Floortime melaksanakan memberikan
pendekatan pemodelan
floortime dengan
pendekatan
Floortime
karena
background
pendidikan
orangtua pun
S1 sehingga
pemikirannya
sangat terbuka.

Orangtua dan
Anak Floortime Orangtua
berhasil anak merasa
melakukan lebih nyaman
floortime 8 sesi menggunakan
floortime

198 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Berikut penjelasan setiap sesi floortime yang dilakukan oleh Subjek 3

Tabel 4. 42 Implementasi Program Kedua Subjek 3 dengan pendekatan Floortime

Sesi Tanggal Durasi Aktivitas Sikap Orangtua Respon Anak

1 28 Mei 2022 5 menit Memasukan mainan kue Merespon apapun yang Di akhir sesi subjek mampu
donat berwarna warni dilakukan anak saat bermain, menyusun donat dari ukuran yang
seperti ketika anak memegang paling besar hingga ukuran yang
donat warna merah, maka paling kecil.
ibunya berkata, "adnan pegang
donat merah"
2 29 Mei 2022 10 menit Mewarnai gambar Merespon apapun yang Anak melakukan mewarnai gambar
dilakukan anak saat mewarnai, namun masih dalam tahap
seperti ketika anak memegang mencorat coret
pensil warna hijau maka ibunya
berkata, wah adnan pegang
pensil warna hijau
3 29 Mei 2022 15 menit Mewarnai gambar Merespon apapun yang Anak melakukan mewarnai gambar
dilakukan anak saat mewarnai, namun masih dalam tahap
seperti ketika anak membuka mencorat coret
buku gambar dan muncul
gambar bunga, maka orangtua
akan mengatakan "wah, ada
gambar bunga"

199 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Tanggal Durasi Aktivitas Sikap Orangtua Respon Anak

4 30 Mei 2022 20 menit Membaca buku Orang tua menyebutkan gambar- Ketika orangtua menyebutkan
gambar hewan dilihat oleh anak nama hewan yang ditunjuk, anak
dan menirukan suara hewan tersenyum.
tersebut.
5 30 Mei 2022 20 menit Mewarnai gambar Orangtua ikut terlibat mewarnai Anak memberikan beberapa pensil
bersama anak. Saat orangtua warna pada orang tua namun saat
dan anak mewarnai gambar orangtua mengucapkan terima
awan dengan pensil warna biru, kasih, anak tidak merespon
orang tua berkata, "Awannya
diwarnai biru"
6 30 Mei 2022 20 menit Membaca buku Orangtua menyebutkan nama- Anak membuka buku hingga
nama gambar yang dilihat oleh halaman terakhir
anak
7 31 Mei 2022 20 menit Puzzle Knob jenis Orang tua bernyanyi tentang Anak mampu memasangkan puzzle
kendaraan roda di bis berputar putar dan knob jenis kendaraan
menyebutkan semua nama
benda yang dipegang oleh anak,
8 31 Mei 2022 20 menit Memasang stiker Merespon apapun yang Anak memasangkan stiker hingga
dilakukan anak, misal saat anak habis
memasang stiker mobil warna
merah, maka orang tua berkata,
"mobil warna merah", saat anak
menempel stiker, orangtua
berkata. "adnan menempel

200 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Sesi Tanggal Durasi Aktivitas Sikap Orangtua Respon Anak

stiker"

Catatan Orangtua
1. Orang tua memberikan statmen melalui WA bahwa beliau optimis pada floortime jika ditekuni dan dijalani,
akan efektif untuk menangani masalah perkembangan anaknya karena memang berfokus pada anak.
2. Orangtua (Ibu) menyadari bahwa hadir 100% secara jiwa dan raga tanpa pikiran apapun dan aktivitas
pengganggu lainnya ternyata selama 20 menit ternyata menjadi tantangan yang sulit untuk dimulai.
3. Awal memulai floortime, Ibu merasa kesulitan karena merasa “ngabceo” sendiri namun semakin sesi
bertambah, sang ibu mulai bisa menikmati
4. Adanya perubahan durasi Floortime, yang awalnya naik turun, Alhamdulillah sudah bisa konsisten selama
20 menit.
5. Saat ini, pendekatan floortime baru bisa dilakukan full oleh Ibu dan tantangan selanjutnya adalah melibatkan
keluarga yang lain. Ayah pernah dimintai tolong melakukan floortime namun bertahan kurang dari 20 menit.
Untuk tante subjek 3 bertahan tidak leboh dari 5 menit. Untuk Kakek dan Nenek belum bisa dilibatkan karena
mereka tidak bisa jika memakai aturan.
6. Pada saat haid hari pertama, floortime tidak dilakukan sang ibu karena ibu merasa tidak enak badan.
7. Work From Office sudah 100% sehingga pelaksanaan floortime akan dilakukan oleh ibu setelah pulang dari
kantor.
8. Manajemen emosi menjadi PR yang perlu dibenahi juga
9. Dari 8 sesi yang dilakukan aktivitas mewarnai menjadi aktivitas dengan frekeunsi banyak karena subjek 3
paling suka mewarnai.

201 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


c. Evaluasi Orang Tua
Dari segi pengetahuan, orang tua mengalami penambahan pengetahuan baru tentang intervensi yang
dilakukan. Awalnya orang tua tidak tahu tentang Floortime namun setelah dijelaskan oleh praktikan,
orangtua menjadi tahu dan mau mencoba untuk mempraktikannya di rumah. Dari segi keterampilan, adanya
perubahan ke arah positif. Dari awalnya mampu bertahan 100% jiwa dan raga selama 5 menit, sekarang
mampu bertahan 20 menit tanpa gannguan apapun. Kemampuannya merespon subjek 3 yang awalnya
kurang bahan bagaimana memberikan respon (kurang cerewet) kini mampu merespon selama 20 menit
sehingga kemampuan ibu dalam berinteraksi dengan anak pun semakin membaik.

d. Evaluasi Anak
Evaluasi anak dilakukan saat sesi terakhir dengan mengecek indikator Kapasitas Perkembangan Emosional
Fungsional berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh Dr. Stanley Greenspan. Berdasarkan indikator
tersebut, anak belum memberikan perubahan yang signifikan karena baru dilaksanakan 8 sesi. Berikut
adalah hasil evaluasi Kapasitas Perkembangan Emosional Fungsional setelah dilakukan intervensi.

Tabel 4.43 Hasil Evaluasi Kapasitas Perkembangan Emosional Fungsional Subjek 3 setelah Intervensi

Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak


Kadang Pernah
1 Pengaturan Diri dan Menunjukkan minat pada sensasi yang berbeda selama 3+ detik v
Kepentingan di Dunia
1 Menunjukkan minat pada sensasi yang berbeda selama 3+ detik v

1 Sembuh dari kesusahan dalam waktu 20 menit v

202 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak
Kadang Pernah

1 Menunjukkan minat pada Anda (yaitu tidak hanya pada benda mati) v

2 Melibatkan & Menanggapi tawaran Anda (dengan senyum, cemberut, jangkauan, v


Berhubungan vokalisasi, atau perilaku disengaja lainnya)

2 Merespon tawaran Anda dengan senang hati v

2 Menanggapi tawaran Anda dengan rasa ingin tahu dan minat yang tegas v

2 Mengantisipasi objek yang diperlihatkan kemudian dihapus v


(misalnya,mungkin tersenyum atau mengoceh untuk menunjukkan
minat)

2 Menjadi tidak senang ketika Anda tidak responsif saat bermain v

2 Memprotes dan menjadi marah ketika frustrasi v

2 Sembuh dari kesusahan dengan 15 menit dengan bantuan Anda v

3 Komunikasi Dua Arah Merespon gerakan Anda dengan gerakan yang disengaja v
yang Bertujuan (misalnya,mengulurkan tangan sebagai respons terhadap lengan Anda
yang terentang atau
mengembalikan suara atau penampilan Anda)

203 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Kapasitas Keterangan Selalu Kadang- Tidak
Kadang Pernah

3 Memulai interaksi dengan Anda (misalnya, meraih hidung atau rambut v


atau mainan atau mengangkat tangan untuk diangkat)

3 Tunjukkan emosi-emosi berikut:

3 Kedekatan (misalnya, memeluk balik saat dipeluk, mengulurkan tangan v


untuk digendong, atau tetap dekat meskipun pelukan atau tindakan lain
mungkin kurang hadir karena perbedaan indera)

3 Pleasure & Excitement (misalnya, tersenyum gembira sambil menunjuk v


atau menyentuh/mencengkeram wajah Anda)

3 Rasa ingin tahu yang tegas (misalnya, menyentuh dan menjelajahi v


rambut)

3 Protes atau kemarahan (misalnya, mendorong makanan dari meja atau v


berteriak ketika mainan yang diinginkan tidak dibeli)

3 Takut (misalnya, berpaling, tampak ketakutan, atau menangis ketika v


orang asing mendekat terlalu cepat)

3 Sembuh dari kesusahan dalam 10 menit dengan terlibat dalam interaksi v


sosial

204 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


11. Pembahasan Subjek 3
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
mempunyai karakteristik sebagai sebuah pola menetap yang berupa
kurangnya kemampuan atensi, hiperaktifitas, dan impulsif (American
Psychiatric Association, 2000)
Masalah yang dialami oleh anak-anak GPPH ternyata tidak
hanya sebatas perilaku mereka yang inattention, impulsive, dan
hyperacivity. Anak-anak GPPH usia pra sekolah juga mengalami
keterlambatan dalam kemampuan berbahasa dan belum bisa
menginternalisasikan bahasa sehingga mereka tidak bisa
menggunakan instruksi mental atau monitoring diri untuk mengubah
perilakunya (Smith, 2011).
GPPH pada anak-anak sangat sering didiagnosis psikiatri
dengan disertai gangguan bahasa (Kim & Kaiser, 2000). Love &
Thompson membuktikan bahwa dua pertiga dari pasien psikiatri
dengan gangguan bahasa terdiagnosis GPPH (Kim & Kaiser, 2000).
Begitu pula dengan hasil penelitian Trautman, Giddan, dan Jurs
melaporkan bahwa 68% anak-anak GPPH mengalami problem bicara
dan bahasa (Kim & Kaiser, 2000).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan
gangguan bahasa atau diduga mengalami gangguan bahasa pada
usia tiga tahun memiliki rerata yang tinggi untuk gejala GPPH
dibandingkan anak-anak dengan perkembangan bahasa yang normal
(Olsen, 2007).
Anak autis dan anak GPPH sama-sama memiliki keterbatasan
pada atensi. Anak autis kurang mampu berkonsentrasi dan sangat
sukar diarahkan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu, sedang anak
GPPH konsentrasinya mudah beralih tapi masih mudah diarahkan
untuk menjalankan tugas sederhana termasuk meniru bicara dan
bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi
membutuhkan atensi, anak autis dan GPPH sama sulitnya untuk
mengekspresikan keinginan dan kebutuhan mereka.
Pada konteks sosial, anak GPPH sub tipe inattention sering
beralih pembicaraan, tidak mendengarkan orang lain, kontak mata
yang kurang, dan terlihat seakan-akan tidak mendengarkan ketika
melakukan interaksi percakapan (Dreyer, 2006). Kondisi ini tentunya
menghambat perkembangan bahasa anak GPPH dan berdampak
pada hambatan komunikasi.

205 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan bahasa
reseptif (memahami bahasa) dan bahasa ekspresif (mengungkapkan
bahasa). Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang
dilihat dan apa yang didengar dengan tujuan membantu anak
mengembangkan kemampuan mendengarkan, mengidentifikasi
konsep melalui pemahaman pelabelan kata-kata, dan meningkatkan
kemampuan merespon setiap komunikasi. Bahasa ekspresif adalah
kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual ataupun
auditorik dengan tujuan untuk membantu anak agar dapat
mengekspresikan kebutuhannya, keinginannya, dan perasaannya
secara verbal.
Keterlambatan bahasa pada anak usia pra sekolah yang
mempunyai ciri GPPH sub tipe inattention (kurang perhatian) meliputi
keterlambatan dalam bahasa reseptif dan ekspresi.
Kemampuan bahasa reseptif lebih dulu berkembang daripada
kemampuan bahasa ekspresif (Alic, 2004). Keterlambatan dalam
perkembangan bahasa reseptif meliputi kesulitan memahami kata,
kalimat, atau kata-kata khusus) (American Psychiatric Association,
2000). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
gangguan bahasa dan gejala GPPH bisa dideteksi saat anak usia tiga
tahun dan rendahnya pemahaman pada anak dengan gangguan
bahasa juga dideteksi pada usia ini (Olsen, 2007).
Metode berkomunikasi dengan gambar dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Picture Exchange Communication System
(PECS) adalah suatu pendekatan untuk melatih komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal (Breitfelder, 2008). Awalnya
MBDG digunakan untuk siswa-siswa pra sekolah yang mengalami
autisme dan kelainan lainnya yang berkaitan dengan gangguan
komunikasi namun dalam perkembangan selanjutnya, penggunaan
MBDG/PECS telah meluas digunakan untuk berbagai usia dan lebih
diperdalam lagi. Selama ini tidak ditemukan adanya dampak negatif
dari penggunaan MBDG (Charlop et al., 2002).
Intervensi yang dibutuhkan untuk anak-anak dengan ADHD
adalah intervensi yang didasari oleh pemahaman akan masalah anak
dalam memusatkan atensi dan konsekuensinya pada kehidupan
sehari-hari, serta pemahaman akan faktor yang dapat ditingkatkan
untuk menguatkan fokus dan atensi anak tersebut, seperti kemampuan
untuk menerima dan memroses informasi sensoris dari lingkungan
(Greenspan & Greenspan, 2009).

206 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Greenspan dan Greenspan (2009) menyimpulkan bahwa
program yang dibutuhkan adalah program yang secara sistematis
dapat meningkatkan dan menguatkan kemampuan dasar yang
dibutuhkan untuk kemampuan belajar, yaitu pemusatan atensi dan
regulasi diri, serta kemampuan untuk menerima sehingga pada
nantinya anak ini dapat memiliki kemampuan belajar lebih baik. Salah
satu jenis terapi yang sesuai dengan deskripsi di atas adalah
penerapan prinsip DIR/Floortime.
Prinsip DIR/Floortime difokuskan untuk membangun landasan
yang kuat agar anak mampu mengembangkan kapasitas untuk
memusatkan atensi. Awalnya prinsip dan pendekatan ini
dikembangkan untuk anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD),
namun dalam perkembanganny, banyak anak dengan gangguan
perkembangan lainnya bisa mendapatkan manfaat dari pendekatan ini
(Greenspan & Wieder, 2006).
Hal ini disebabkan oleh prinsip-prinsip yang digunakan dalam
DIR/floortime, seperti mengikuti petunjuk anak, menyesuaikan diri
dengan tahapan perkembangan anak dan profil individual differences
yang dimiliki anak, sesuai untuk anak yang memiliki berbagai macam
keadaan, misalnya pada anak normal, anak dengan gangguan bahasa,
anak dengan gangguan perkembangan, dan pada anak yang
menyandang ADHD (Greenspan & Greenspan, 2010).
Prinsip DIR/Floortime ini menganggap bahwa anak dengan
gangguan perkembangan tidak menguasai tingkatan-tingkatan awal
perkembangan (early developmental milestones) yang menjadi fondasi
bagi pembelajaran dikemudian hari. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan dalam cara memroses informasi pada anak-anak ini
(Greenspan & Wieder, 2006). Dengan menggunakan pendekatan
DIR/floortime, pemberian intervensi dapat difokuskan untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam memusatkan atensi dan
menyesuaikan pendekatan dengan karakteristik unik masing-masing
anak atau profil biologisnya (masalah sensorisnya), yang merupakan
fondasi dari kemampuan belajar

207 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Program intervensi dini dirancang untuk menyediakan layanan,


sumber daya, dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan unik
anak-anak disabilitas. Tujuannya adalah untuk mendorong
perkembangan anak-anak dan pada akhirnya mengurangi biaya
bagi masyarakat, dengan meminimalkan kebutuhan akan
pendidikan khusus. Berdasarkan hal tersebut, melalui kegiatan
intervensi dini bersumberdaya keluarga diharapkan orang tua
memiliki suatu kompetensi untuk melakukan intervensi dini kepada
anak agar anak optimal dalam tahap perkembangannya.
Selanjutnya, hasil asesmen yang telah dilaksanakan diharapkan
menjadi suatu acuan dalam pembuatan program intervensi bagi
anak.
Tahapan pelaksanaan Program Intervensi kepada Anak
dilaksanakan setelah orang tua diberikan bimbingan ataupun
tutorial cara memberikan layanan kepada anak. Hasil penilaian
evaluasi program untuk orang tua sangat berperan penting dalam
tahapan ini untuk melihat kondisi capaian orang tua dalam
memahami program yang akan diimplementasikan kepada anak.

B. Saran

Diharapkan kepada orang tua agar dapat lebih menemukenali


kebutuhan anak agar dapat memaksimalkan potensinya, serta
untuk para peneliti pada saat pembuatan program intervensi dapat
berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga pemberian
intervensi dapat sesuai dengan kebutuhan anak. Selanjutnya,
dalam pengimplementasian program pada anak oleh orang tua
diharapkan dapat diimplementasikan secara sering agar anak
terbiasa dalam pengenalan lingkungan baru nya.

208 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


DAFTAR PUSTAKA

Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Learners:


Introduction to Special Education 10th ed. USA: Pearson.
Hardman, M.L., Drew, C.J., and Egan, M.W. (2002). Human
Exceptionality. Boston: Allyn and Bacon, A Pearson
Education Company.
Hartono, J.C. (2013). Studi Kasus tentang Family Quality of Life
(FQoL) Pada Keluarga-Keluarga yang Memiliki Anak Down
Syndrom di Lembaga Pendidikan X Bandung. Bandung:
Thesis, Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus
Sekolah Pascasarjana UPI.
Hendriani, W. (2006). Penerimaan Keluarga Terhadap Individu
yang Mengalami Keterbelakangan Mental. Laporan
Penelitian. Surabaya: Fakultas Psikologi Unair.
Heward, W.L. (2003). Exceptional Children, An Introduction to
Special Education. New Jersey: Merrill, Prentice Hall.
Hunt, N. and Marshall, K. (2005). Exceptional Children and Youth.
Boston: Houghton Mifflin Company.
Liu, J.Y. (2010). Early Identification/Intervention: The Earlier The
Better For Students With Disabilities. Howard House, Wagon
Lane, Bingley BD16 1WA, UK: Emerald Group Publishing
Limited.
Permendikbud. (2014). Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini No. 137. Jakarta: Peraturan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Sunaryo & Sunardi. (2007). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan
Khusus. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Yanuvianti, M., Supraptiningsih, E., Susandari, S., & Hamdan, S.
R. (2017). MODUL PENANGANAN SISWA
BERKEBUTUHAN KHUSUS GANGGUAN ATENSI BAGI
GURU SEKOLAH DASAR. Prosiding SNaPP: Kesehatan
(Kedokteran, Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Psikologi),
1(1), 15-20.
Yoshiko, C., & Purwoko, Y. (2016). Pengaruh aromaterapi
rosemary terhadap atensi. Diponegoro Medical Journal
(Jurnal Kedokteran Diponegoro), 5(4), 619-630.

209 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Ridwan, P. G., & Koestieni, E. (2018). PLAY THERAPI UNTUK
ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN
(ADD). INCLUSIVE: Journal of Special Education, 3(2).
Fatwikiningsih, N. (2014). Peningkatan kemampuan berbahasa
melalui metode berkomunikasi dengan gambar pada anak
dengan ciri gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas. Psychological Journal: Science and Practice,
2(3), 226-242. Retrieved from
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/pjsp/article/view/2887
Manipuspika, Y. S., & Sudarwati, E. (2019). Phonological
Development of Children With Speech Delay. Retorika:
Jurnal Ilmu Bahasa, 5(1), 12–22.
https://doi.org/10.22225/jr.5.1.898.12-22
Smith, B. L. (2011). ADHD among preschoolers Identifying and
treating attention-deficit hyperactivity disorder in very young
children requires a different approach. American
Psychological Association, 42(7). Diperoleh dari
www.apa.org
Lindgren, S., & Doobay, A. (2011). Evidence-based interventions
for autisme spectrum disorders. The University of Iowa,
Iowa.
Pajareya, K., & Nopmaneejumruslers, K. (2011). A pilot
randomized controlled trial of DIR/Floortime™ parent
training intervention for preschool children with autistic
spectrum disorders. Autism, 15(5), 563-577.
Hess, E. B. (2013). DIR®/Floortime™: Evidence based practice
towards the treatment of autisme and sensory processing
disorder in children and adolescents. International Journal of
Child Health and Human Development, 6(3), 267-274.
Greenspan, S., & Wieder, S. (2008). DIR®/Floortime™ Model. The
International Council on Developmental and Learning
Disorders.
Dixon, D. R., Tarbox, J., & Najdowski, A. (2010). Social skills in
autisme spectrum disorders. In Social behavior and skills in
children (pp. 117-140). Springer, New York, NY.
Greenspan, S.I., & Wieder, S. (2006). Infant and Early Childhood
Mental Health: A Comprehensive Developmental Approach

210 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


to Assessment and Intervention. Washington DC: American
Psychiatric Publishing, Inc
Greenspan, S.I., & Greenspan, N.T. (2010). The Learning Tree:
Overcoming Learning Difficulties from The Ground Up.
Cambridge: Da Capo Press.
Greenspan, S.I., & Greenspan, J. (2009). Overcoming ADHD:
Helping Your Child Become Calm, Engaged, and
FocusedWithout a Pill. New York: Da Capo Press.

211 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


A. LAMPIRAN SUBJEK 1

1. HASIL IDENTIFIKASI KASUS

BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

A Identitas Anak 1 Nama Almashyra Nayyara Zuhayra


2 Tempat dan tanggal Bandung , 23 juni 2016
lahir/umur
3 Jenis kelamin Perempuan
4 Agama Islam
5 Status anak Anak kandung
6 Anak ke dari jumlah ke 2 dari 3 bersaudara
saudara
7 Nama sekolah PAUD FAQIH USMAN
8 Kelas Kelas A
9 Alamat Jl.Cikoneng No.28 Rt.01 rw.06
Bojongsoang,Bandung 40288

212 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

B Riwayat Kelahiran 1 Perkembangan masa Baik


kehamilan
2 Penyakit pada masa Tidak ada
kehamilan
3 Usia kandungan 39w
4 Riwayat proses Normal
kelahiran
5 Tempat kelahiran Klinik ibu dan anak cahaya qolbu
6 Penolong proses Bidan
kelahiran
7 Gangguan pada saat Tidak ada
bayi lahir
8 Berat bayi 3300gram
9 Panjang bayi 49cm
10 Tanda-tanda kelainan Tidak ada
pada bayi
C Perkembangan Masa 1 Menetek ibunya hingga 1 tahun 2 bulan
Balita umur

213 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

2 Minum susu kaleng Tidak


hingga umur
3 Imunisasi Tidak
(lengkap/tidak)
4 Pemeriksaan/penimban Penimbangan rutin
gan rutin/tdk
5 Kualitas makanan Normal
6 Kuantitas makan Normal
7 Kesulitan makan Tidak
(ya/tidak)
D Perkembangan Fisik 1 Dapat berdiri pada umur 8 bulan
2 Dapat berjalan pada 12 bulan
umur
3 Naik sepeda roda tiga 2 Tahun
pada umur
4 Naik sepeda roda dua Belum
pada umur

214 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

5 Kesulitan gerakan yang Tidak ada


dialami
6 Status Gizi Balita Baik
(baik/kurang)
7 Riwayat kesehatan Baik
(baik/kurang)
8 Penggunaan tangan
dominan
E Perkembangan 1 Berbicara dengan 4 tahun
Bahasa kalimat lengkap
sederhana pada umur
2 Meraba/berceloteh 4tahun
pada umur
3 Mengucapkan satu 3tahun
suku kata yang
bermakna kalimat
(mis.Pa berarti bapak)
pada umur

215 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

4 Berbicara dengan satu 3tahun


kata bermakna pada
umur
F Perkembangan Sosial 1 Hubungan dengan Baik
saudara
2 Hubungan dengan Baik
teman
3 Hubungan dengan Baik
orangtua
4 Hobi Menggambar
5 Minat khusus Menggambar
G Perkembangan 1 Masuk TK umur 5 tahun
Pendidikan
2 Lama Pendidikan di TK 2 tahun
3 Kesulitan selama di TK Mengucapkan kata
4 Masuk SD umur
5 Kesulitan selama di SD

216 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

6 Pernah tidak naik kelas


7 Pelayanan khusus yang
pernah diterima anak
8 Prestasi belajar yang
dicapai
9 Mata Pelajaran yang
dirasa paling sulit
10 Mata Pelajaran yang
dirasa paling disenangi
11 Keterangan lain yang
dianggap perlu
H Identitas Ayah 1 Nama Indra Yuana Muchsin
2 Umur 45 tahun
3 Agama Islam
4 Status Menikah
5 Pendidikan Tertinggi S1
6 Pekerjaan Pokok Wiraswasta

217 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

7 Alamat tinggal Jl.Cikoneng No.28 Rt.01 Rw.06


Bojongsoang,Bandung 40288
I Identitas Ibu 1 Nama Nevy Betty Utami
2 Umur 32 tahun
3 Agama Islam
4 Status Menikah
5 Pendidikan Tertinggi SMKF
6 Pekerjaan Pokok Ibu Rumah Tangga
7 Alamat tinggal Jl.Cikoneng No.28 Rt.01 Rw.06
Bojongsoang,Bandung 40288
J Hubungan Orang tua – 1 Kedua orang tua satu Ya
anak- Keluarga rumah
2 Anak satu rumah Ya
dengan kedua orang
tua
3 Anak diasuh oleh salah Tidak
satu orang tua

218 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

4 Anak diasuh Tidak


wali/saudara
5 Bagaimana hubungan Baik
ibu dengan bapak?
apakah baik?
6 Apakah hubungan ibu Baik
dengan keluarga besar
ibu baik ?
7 Apakah hubungan ibu Baik
dengan keluarga besar
bapak baik?
8 Apakah hubungan Baik
bapak dengan keluarga
ibu baik?
9 Apakah hubungan Baik
bapak dengan keluarga
besar bapak baik?
10 Adakah kendala yang Tidak
diperoleh ibu dan bapak
ketika memperkenalkan

219 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

kondisi anak kepada


keluarga besar?

K Sosial Ekonomi 1 Jabatan formal ayah di


Orangtua kantor (jika ada)
2 Jabatan formal ibu di
kantor (jika ada)
3 Jabatan informal ayah
di luar kantor (jika ada)
4 Jabatan informal ibu di
luar kantor (jika ada)
5 Rata-rata penghasilan
(kedua orangtua)
perbulan
L Tanggungan dan 1 Jumlah anak
Tanggapan Keluarga
2 Ysb. Anak yang ke

220 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

3 Persepsi orang tua


terhadap anak ysb
4 Kesulitan orang tua
terhadap anak ysb
5 Harapan orang tua
terhadap anak
6 Bantuan yang
diharapkan orang tua
untuk anak ysb
M Kesehatan dan 1 ibu selalu memberikan ya
perlindungan keluarga pola makan yang teratur
dan baik bagi anak
2 ibu memilih makanan ya
yang higeinis untuk
anak
3 ibu selalu memberikan ya
makanan 4 sehat 5
sempurna

221 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

4 anak selalu dibiasakan ya


mandi minimal 2 kali
sehari
N Pola Asuh 1 Sering bermain kaka dan adik
bersama siapakah
anak?
2 Apakah ada baby sitter Mengingatkan dan mencontohkan yang baik
untuk membantu
mengasuh anak?
3 Apa yang dilakukan
pengasuh ketika anak
menangis?
4 Apa yang dilakukan
pengasuh ketika anak
tidak bisa diam?
5 Apa yang dilakukan
pengasuh ketika anak
marah?
6 Apa yang dilakukan
pengasuh ketika anak

222 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

meminta suatu barang


yang harus ada?
7 Permainan apa saja
yang dilakukan dengan
anak?
O Sikap Penerimaan 1 Apakah anak mengikuti Tidak
kegiatan di luar rumah?
2 Apakah anak diajak Pernah
bermain ke mall?
3 Apakah anak pernah
dibawa ke tempat
orangtua bekerja ?
4 Apakah anak selalu ya
diperkenalkan dengan
lingkungan sekitar?
5 Bagaimana sikap Biasa saja
orangtua ketika ada
orang sekitar yang
memandang negatif
terhadap kondisi anak?

223 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


BIODATA

No. Komponen NO Pertanyaan Jawaban

P Harapan 1 Hal apa yang Banyak perubahan


diharapkan orangtua
dilihat dari kondisi anak
saat ini ?
2 Apakah orangtua ya
menginginkan
perkembangan anak
yang optimal?
Q Kompetensi 1 Apakah yang dilakukan Membantu
orangtua apabila anak
mengalami kesulitan?
2 Apakah yang dilakukan Mengingatkan dan mencontohkan yang baik
orangtua apabila anak
bertingkah tidak
sewajarnya di hadapan
umum?
3 Apakah orangtua Tidak
membawa anak ke
tempat terapi untuk
meningkatkan potensi
anak ?

224 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


2. HASIL IDENTIFIKASI MASALAH

INSTUMEN IDENTIFIKASI KASUS


MAMPU
NO INSTRUMEN PENILAIAN MAMPU DENGAN TIDAK MAMPU KETERANGAN
BANTUAN
1 Tidak mengoceh saat - - V Jarang di ajak ngobrol,jadi anak
memasuki usia 15 bulan. anak tidak bubbling
2 Anak tidak dapat - - V kesulitan menggerakkan lidah
mengucapkan kata yang
jelas saat berusia 2 tahun.
3 Tidak mampu - V - melihat gerakan mulut yg kita
mengucapkan kalimat ucapkan
pendek ketika berusia 3
tahun.
4 Kesulitan mengikuti V - -
petunjuk.
5 Artikulasi atau - V -
pengucapan tidak jelas.
6 Sulit menyatukan kata- - V -
kata dalam sebuah
kalimat.
7 ketidakmampuan - V -
menggunakan setidaknya
25 kata
8 ketidakmampuan - V -
menggunakan frasa dua

225 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTUMEN IDENTIFIKASI KASUS
MAMPU
NO INSTRUMEN PENILAIAN MAMPU DENGAN TIDAK MAMPU KETERANGAN
BANTUAN
kata unik atau kombinasi
kata benda contoh
kacamata.
9 ketidakmampuan - - V
menggunakan setidaknya
200 kata, tidak meminta
sesuatu dengan nama,
ucapan sulit dimengerti,
bahkan jika Anda tinggal
bersama sekalipun.
10 tidak dapat mengucapkan - V -
kata-kata yang telah
dipelajari sebelumnya.

226 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


3. HASIL ASESMEN PERKEMBANGAN BAHASA

INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
12-18 Memahami Bahasa Menunjuk bagian ✔ - harus di ulang-ulang
Bahasa tubuh yang
ditanyakan -
12-18 Memahami Bahasa Memahami tema ✔
Bahasa cerita yang didengar -
12 - 18 Mengungkapk Bahasa Merespons - - ✔ merespon dengan
an Bahasa pertanyaan dengan mengangguk dan
jawaban “Ya atau menggeleng kepalanya
Tidak”
12 - 18 Mengungkapk Bahasa Mengucapkan - - ✔
an Bahasa kalimat yang terdiri
dari dua kata
18-24 Memahami Bahasa Menaruh perhatian - -
Bahasa pada gambar-
gambar dalam buku ✔
18-24 Memahami Bahasa Memahami kata- ✔ -
Bahasa kata sederhana dari
ucapan yang
didengar -

227 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
18 – 24 Mengungkapk Bahasa Menjawab - - ✔ baru bisa ngucapin kata
an Bahasa pertanyaan dengan mama,mam
kalimat pendek
18 – 24 Mengungkapk Bahasa Menyanyikan lagu - - ✔
an Bahasa sederhana
18 – 24 Mengungkapk Bahasa Menyatakan - - ✔ menyatakan keinginan
an Bahasa keinginan dengan dengan cara menunjuk
kalimat pendek
2 - 3 Memahami Bahasa Memainkan ✔ - di umur 3 tahun mulai
Bahasa kata/suara yang ngoceh setelah bisa tiup
didengar dan lilin dan tiup balon lidah
diucapkan nya mulai bergerak dan
berulangulang - ngeces nya berkurang
2 - 3 Memahami Bahasa Hafal beberapa lagu ✔ - hafal akhiran kata dari
Bahasa anak sederhana lagu yg dinyanyikan
- secara bersama
2 - 3 Memahami Bahasa Memahami ✔ - -
Bahasa cerita/dongeng
sederhana
2 - 3 Memahami Bahasa Memahami perintah ✔ - -
Bahasa sederhana seperti
letakkan mainan di

228 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
atas meja, ambil
mainan dari dalam
kotak
2-3 Mengungkapk Bahasa Menggunakan kata - - ✔ masih dengan cara
an Bahasa tanya dengan tepat menunjuk
(apa, siapa,
bagaimana,
mengapa, dimana).
2-3 Mengungkapk Bahasa Menggunakan 3 - - ✔ menyatakan keinginan
an Bahasa atau 4 kata untuk dengan menunjuk yg dia
memenuhi inginkan
kebutuhannya
(misal, mau minum
air putih)
3-4 Memahami Bahasa Pura-pura membaca - - ✔
Bahasa cerita bergambar
dalam buku dengan
kata-kata sendiri
3-4 Memahami Bahasa Mulai memahami ✔ - -
Bahasa dua perintah yang
diberikan
bersamaan contoh:

229 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
ambil mainan di atas
meja lalu berikan
kepada ibu
pengasuh atau
pendidik
3-4 Mengungkapk Bahasa Mulai menyatakan - ✔ -
an Bahasa keinginan dengan
mengucapkan
kalimat sederhana
(6 kata)
3-4 Mengungkapk Bahasa Mulai menceritakan - - ✔
an Bahasa pengalaman yang
dialami dengan
cerita sederhana
4-5 Memahami Bahasa Menyimak perkataan ✔ - -
Bahasa orang lain (bahasa
ibu atau bahasa
lainnya)
4-5 Memahami Bahasa Mengerti dua ✔ - -
Bahasa perintah yang
diberikan
bersamaan

230 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
4-5 Memahami Bahasa Memahami cerita ✔ - -
Bahasa yang dibacakan
4-5 Memahami Bahasa Mengenal ✔ - -
Bahasa perbendaharaan
kata mengenai kata
sifat (nakal, pelit,
baik hati, berani,
baik, jelek, dsb)
4-5 Memahami Bahasa Mendengar dan ✔ - -
Bahasa membedakan
bunyibunyian dalam
Bahasa Indonesia
(contoh, bunyi dan
ucapan harus sama)
4-5 Mengungkapk Bahasa Mengulang kalimat ✔ - -
an Bahasa sederhana
4-5 Mengungkapk Bahasa Bertanya dengan - ✔ - kata yang di ucapkan
an Bahasa kalimat yang benar belum jelas sulit di
mengerti
4-5 Mengungkapk Bahasa Menjawab ✔ - jawaban yang singkat ya
an Bahasa pertanyaan sesuai dan tidak
pertanyaan

231 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
4-5 Mengungkapk Bahasa Mengungkapkan ✔ - -
an Bahasa perasaan dengan
kata sifat (baik,
senang, nakal, pelit,
baik hati, berani,
baik, jelek, dsb)
4-5 Mengungkapk Bahasa Menyebutkan kata- ✔ - -
an Bahasa kata yang dikenal
4-5 Mengungkapk Bahasa Mengutarakan ✔ - -
an Bahasa pendapat kepada
orang lain
4-5 Mengungkapk Bahasa Menyatakan alasan ✔ - -
an Bahasa terhadap sesuatu
yang diinginkan atau
ketidaksetujuan
4-5 Mengungkapk Bahasa Menceritakan ✔ - - di umur 5 tahun ketika
an Bahasa kembali memulai masuk paud
cerita/dongeng yang
pernah didengar
4-5 Mengungkapk Bahasa Memperkaya ✔ - -
an Bahasa perbendaharaan
kata

232 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
4-5 Mengungkapk Bahasa Berpartisipasi dalam ✔ - -
an Bahasa percakapan
4-5 Keaksaraan Bahasa Mengenal simbol- - ✔ -
simbol
4-5 Keaksaraan Bahasa Mengenal suara– ✔ - -
suara hewan/benda
yang ada di
sekitarnya
4-5 Keaksaraan Bahasa Membuat coretan ✔ - -
yang bermakna
4-5 Keaksaraan Bahasa Meniru (menuliskan ✔ - -
dan mengucapkan)
huruf A-Z
5-6 Memahami Bahasa Mengerti beberapa ✔ - -
Bahasa perintah secara
bersamaan
5-6 Memahami Bahasa Mengulang kalimat ✔ - - meskipun terkadang
Bahasa yang lebih kompleks masih ada kalimat yg
belum jelas pengucapan
nya

233 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
5-6 Memahami Bahasa Memahami aturan ✔ - -
Bahasa dalam suatu
permainan
5-6 Memahami Bahasa Senang dan ✔ - -
Bahasa menghargai bacaan
5-6 Mengungkapk Bahasa Menjawab ✔ - -
an Bahasa pertanyaan yang
lebih kompleks
5-6 Mengungkapk Bahasa Menyebutkan ✔ - -
an Bahasa kelompok gambar
yang memiliki bunyi
yang sama
5-6 Mengungkapk Bahasa Berkomunikasi - ✔ - harus di jelaskan baru
an Bahasa secara lisan, ngerti
memiliki
perbendaharaan
kata, serta
mengenal simbol-
simbol untuk
persiapan
membaca, menulis
dan berhitung

234 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
5-6 Mengungkapk Bahasa Menyusun kalimat - ✔ -
an Bahasa sederhana dalam
struktur lengkap
(pokok kalimat-
predikatketerangan)
5-6 Mengungkapk Bahasa Memiliki lebih ✔ - -
an Bahasa banyak kata-kata
untuk
mengekpresikan ide
pada orang lain
5-6 Mengungkapk Bahasa Melanjutkan ✔ - - dongeng yang pernah di
an Bahasa sebagian ceritakan yang pernah
cerita/dongeng yang dia dengar
telah
diperdengarkan
5-6 Mengungkapk Bahasa Menunjukkkan ✔ - -
an Bahasa pemahaman
konsep-konsep
dalam buku cerita
5-6 Keaksaraan Bahasa Menyebutkan - ✔ -
simbol-simbol huruf
yang dikenal

235 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


INSTRUMEN IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun 2014
Usia Aspek Kompetensi Indikator MAMPU MAMPU TIDAK KETERANGAN
Dasar DENGAN MAMPU
BANTUAN
5-6 Keaksaraan Bahasa Mengenal suara ✔ - -
huruf awal dari
nama benda-benda
yang ada di
sekitarnya
5-6 Keaksaraan Bahasa Menyebutkan ✔ - -
kelompok gambar
yang memiliki
bunyi/huruf awal
yang sama.
5-6 Keaksaraan Bahasa Memahami ✔ - -
hubungan antara
bunyi dan bentuk
huruf

236 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


4. HASIL ASESMEN ORGAN WICARA

NO Organ TES HASIL Keterangan


artikulasi
BAIK CUKUP KURANG

1 bibir memonyongkan bibir √

menarik bibir ke belakar √

menggetarkan bibir √

2 lidah menjulurkan lidah kedepan √

menjulurkan lidah kekiri √

menjulurkan lidah kekanan √

Harus berkali-
kali dalam
memberikan
mnyentuh lengkung gigi atas √ instruksi

mendorong pipi kiri √

mendorong pipi kanan √

menyapu bibir atas √

237 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


menyapu bibir bawah √

3 Velum meniup udara keluar melalui


mulut √

meniup balon √

meniup peluit √

menahan udara di mulut √


sampai 30 detik

4 Rahang membuka mulut sampai lebar- √


lebar ragu-ragu

menutup mulut rapat-rapat √

Ambil nafas,tahan sampe 10


5 Nafas detik √

238 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


5. HASIL ASESMEN ARTIKULASI

A. BILABIAL N Keterangan

/p-/ Paku Paku

/-p-/ Sapu Sapu

/-p/ Atap Atap

/b-/ Baju Baju

/-b-/ Abu Abu

/-b/ Lembab Lembat

/m-/ Mata Mata

/-m-/ Lampu Lampu

/-m/ Kolam Kolam

B. APICO ALVEOLAR N Keterangan

/t-/ Tali Tali

/-t-/ Batu Batu

/-t/ Kabut Kabut

/d-/ Daun Daun

/-d-/ Dada Dada

239 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


/-d/ Ahad Ahat

/n-/ Nasi Nasi

/-n-/ Nanas Nanas

/-n/ Makan Makan

/l-/ Lari Lari

/-l-/ Palu Palu

/-l/ Kapal Kapal

C. DORSOVELAR N Keterangan

/k-/ Kayu Kayu

/-k-/ Paku Paku

/-k/ Katak Katak

/g-/ Gula Gula

/-g-/ Gagak Gagak

/-g/ Bedug Bedug

/ng-/ Ngilu Ngilu

/-ng-/ Tangga Tangga

240 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


/-ng/ Pedang Bedang

D. LAMINOPALATAL N Keterangan

/c-/ Cangkir Cangkir

/-c-/ Kacang Kacang

/-c/

/j-/ Jalan Jalan

/-j-/ Rujak Rujak

/-j/ Bajaj Bajai

/ny-/ Nyala Nyala

/-ny-/ Nyanyi Nyanyi

/-ny/

E. LABIODENTAL N Keterangan

/f-/ Film Pilem

/-f-/ Kafan Kapan

/-f/ Arif Aris

/v-/ Visa Vipa

241 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


/-v-/ Teve Eve

/-v/

F. SIBILANT APICO
N Keterangan
ALVEOLAR
/s-/ Sapi Sapi

/-s-/ Susu Susu

/s-/ Bekas Bekas

/z-/ Zat Zat

/-z-/ Zam-zam Jam jam

/-z/ Jazz Jas

G. GLOTAL N Keterangan

/h-/ Hangat Hanget

/-h-/ Ahad Ahat

/-h/ Basah Basah

H. ROLL/APICO
N Keterangan
ALVEOLAR
/r-/ Radio Radio

/-r-/ Koran Horan

242 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


/-r/ Bakar Bakar

I. SEMI VOWEL N Keterangan

/w-/ Waduk Waduk

/-w-/ Pawai Bawai

/-w/ Dancow Dangkow

/y-/ Yakin Yakin

/-y-/ Payung Payung

/-y/ Cowboy Koyboy

J. KONSONAN KLUSER
N Keterangan
(KONSONAN DOBEL)

/br/ Brosur Bosur

/dw/ Dwiwarna Dwidana

/fr/ Fraksi Paksi

/gr/ Gratis Gratis

/kl/ Klinik Kelinik

/pr/ Program Porgam

/sk/ Skema Kesma

243 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


/sp/ Spasi Paksi

/st/ Stabil Stabil

/sw/ Swasta Wasta

244 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


B. LAMPIRAN SUBJEK 2

Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

Fisik Motorik

3 bulan Motorik ● Berusaha V


halus mengangkat
kepala saat
ditelungkupka
n
● Menoleh ke V
kanan dan ke
kiri
● Berguling V
(miring) ke
kanan dan ke
kiri

3-6 bln ● Tengkurap V


dengan dada
diangkat dan
kedua tangan
menopang
● Duduk dengan v
bantuan
● Mengangkat V
kedua kaki
saat terlentang
● Kepala tegak V
ketika duduk
dengan
bantuan

6-9 bln ● Tengkurap V


bolakbalik
tanpa bantuan
● Mengambil V
benda yang
terjangkau
● Memukul- V
mukulkan,

245 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

melempar,
atau
menjatuhkan
benda yang
dipegang
● Merangkak ke V
segala arah
● Duduk tanpa V
bantuan
● Berdiri V
berpegangan

9-12 bln ● Berjalan V


dengan
berpegangan
● Bertepuk V
tangan

3 bulan Motorik ● Memiliki reflex V


kasar menggengga
m jari ketika
telapak
tangannya
disentuh
● Memainkan
jari tangan dan V
kaki
● Memasukkan
jari ke dalam V
mulut

3-6 bln ● Memegang V


benda dengan
lima jari
● Memainkan V
benda dengan
tangan
● Meraih benda V
di depannya

6-9 bln ● Memegang V


benda dengan

246 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

ibu jari dan jari


telunjuk
(menjumput)
● Meremas V
● Memindahkan V
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain

9-12 bln ● Memasukkan V


benda ke
mulut
● Menggaruk V
kepala
● Memegang V
benda kecil
atau tipis
(misal:
potongan
buah atau
biskuit) V
● Memindahkan
benda dari
satu tangan ke
tangan yang
lain

Kognitif

3 bulan Mengenali ● Mengenali V


lingkungan wajah orang
di terdekat
sekitarnya (ibu/ayah)
● Mengenali V
suara orang
terdekat
(ibu/ayah)

3-6 bln ● Memperhatika V


n benda yang
ada di

247 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

hadapannya
● Mendengarka V
n suara-suara
di sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting,
dll)

6-9 bln ● Mengamati V


berbagai
benda yang
bergerak

9-12 bln ● Memahami V


perintah
sederhana

3 bulan Menunjukk ● Memperhatika V


an reaksi n benda
atas bergerak atau
rangsanga suara/mainan
n yang
menggantung
di atas tempat
tidur

3-6 bln ● Mengulurkan V


kedua tangan
untuk meminta
(misal:
digendong,
dipangku,
dipeluk)

6-9 bln ● Mengamati V


benda yang

248 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

dipegang
kemudian
dijatuhkan
● Menjatuhkan V
benda yang
dipegang
secara
berulang
● Berpaling ke V
arah sumber
suara

9-12 bln ● Memberi V


reaksi
menoleh saat
namanya
dipanggil
● Mencoba V
mencari benda
yang
disembunyika
n
● Mencoba V
membuka/
menutup
gelas/cangkir

Bahasa

3 bulan Mengeluar ● Menangis V


kan suara ● Berteriak V
untuk ● Bergumam V
menyatak ● Berhenti V
an menangis
keinginan setelah
atau keinginannya
sebagai terpenuhi
reaksi atas (misal: setelah
stimulan digendong
atau diberi
susu)

249 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

3-6 bln ● Memperhatika V


n/mendengark
an ucapan
orang
● Meraban atau V
berceloteh
(babbling);
seperti ba ba
ba)
● Tertawa V
kepada orang
yang
mengajak
berkomunikasi

6-9 bln ● Mulai V


menirukan
kata yang
terdiri dari dua
suku kata
● Merespon V
permainan
“cilukba”

9-12 bln ● Menyatakan V


penolakan
dengan
menggeleng
atau menangis
● Menunjuk V Perlu
benda yang diarahkan
diinginkan

Sosial Emosi

3 bulan ● Menatap dan V


tersenyum
● Menangis V
untuk
mengekspresi
kan ketidak
nyamanan

250 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

(misal, BAK,
BAB,
lingkungan
panas)

3-6 bln ● Merespon V


dengan
gerakan
tangan dan
kaki
● Menangis V
apabila tidak
mendapatkan
yang
diinginkan
● Merespon V
dengan
menangis/men
ggerakkan
tubuh pada
orang yang
belum kenal

6-9 bln ● Menempelkan V


kepala bila
merasa
nyaman dalam
pelukan
(gendongan)
atau meronta
kalau merasa
tidak nyaman

9-12 bln ● Menyatakan V


keinginan
dengan
berbagai
gerakan tubuh
dan ungkapan
kata-kata
sederhana

251 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Aspek Indikator Penilaian Ket

M MDB BM

● Meniru cara V
menyatakan
perasaan
(misal, cara
memeluk,
mencium)

Skor 60 1 0

Total Skor 180 2 0

C. LAMPIRAN SUBJEK 3

1. Hasil Identifikasi
Aspek No Indikator Ya Tidak
Inatensi 1 Sering gagal memberikan perhatian yang cermat V -
terhadap detail atau membuat kesalahan yang
ceroboh
2 Sering mengalami kesulitan mempertahankan V -
perhatian dalam tugas atau kegiatan bermain
3 Seringkali tampaknya tidak mendengarkan ketika V -
diajak bicara secara langsung
4 Seringkali tidak mengikuti instruksi dan gagal V -
menyelesaikan tugas
5 Sering mengalami kesulitan mengatur tugas dan - V
aktivitas
6 Sering menghindari/tidak suka/enggan terlibat V -
dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan
fokus berkepanjangan
7 Sering kehilangan barang yang diperlukan untuk - V
mengerjakan tugas/kegiatan
8 Sering mudah terganggu oleh rangsangan V -
asing/Mudah teralihkan perhatiannya
9 Mudah lupa - V
Hiperaktivitas 10 Sering gelisah dengan atau mengetuk tangan - V
atau kaki atau menggeliat di kursi

252 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Aspek No Indikator Ya Tidak
11 Sering meninggalkan tempat duduk dalam situasi V -
di mana diharapkan untuk tetap duduk
12 Sering berlari atau memanjat dalam situasi yang - V
tidak pantas
13 Seringkali tidak dapat bermain atau melakukan - V
aktivitas santai dengan tenang
14 Sering "berjalan", bertindak seolah-olah - V
"didorong oleh motor"
15 Sering berbicara berlebihan - V
Impulsif 16 Sering melontarkan jawaban sebelum - V
pertanyaan selesai
17 Sering mengalami kesulitan menunggu giliran - V
18 Sering menyela atau mengganggu orang lain - V

2. Hasil Asesmen
Usia Satuan Aspek Indikator M TM
3 bulan Mengeluarkan suara Menangis V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Berteriak V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Bergumam V -
untuk menyatakan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
3 bulan Mengeluarkan suara Berhenti menangis V -
untuk menyatakan setelah
keinginan atau sebagai keinginannya
reaksi atas stimulan terpenuhi (misal:
setelah digendong
atau diberi susu)
3-6 bulan Mengeluarkan suara Memperhatikan / V -
untuk menyatakan mendengarkan
keinginan atau sebagai ucapan orang
reaksi atas stimulan

253 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
3-6 bulan Mengeluarkan suara Meraban atau V -
untuk menyatakan berceloteh
keinginan atau sebagai (babbling); seperti
reaksi atas stimulan ba ba ba)
3-6 bulan Mengeluarkan suara Tertawa kepada V -
untuk menyatakan orang yang
keinginan atau sebagai mengajak
reaksi atas stimulan berkomunikasi
6-9 bulan Mengeluarkan suara Mulai menirukan V -
untuk menyatakan kata yang terdiri
keinginan atau sebagai dari dua suku kata
reaksi atas stimulan
6-9 bulan Mengeluarkan suara Merespon V -
untuk menyatakan permainan
keinginan atau sebagai “cilukba”
reaksi atas stimulan
9-12 bulan Mengeluarkan suara Menyatakan V -
untuk menyatakan penolakan dengan
keinginan atau sebagai menggeleng atau
reaksi atas stimulan menangis
9-12 bulan Mengeluarkan suara Menunjuk benda V -
untuk menyatakan yang diinginkan
keinginan atau sebagai
reaksi atas stimulan
12-18 bulan Memahami Bahasa Menunjuk bagian - V
tubuh yang
ditanyakan
12-18 bulan Memahami Bahasa Memahami tema - V
cerita yang
didengar
12-18 bulan Mengungkapkan Bahasa Merespons - V
pertanyaan
dengan jawaban
“Ya atau Tidak”
12-18 bulan Mengungkapkan Bahasa Mengucapkan - V
kalimat yang terdiri
dari dua kata
18 – 24 bulan Memahami Bahasa Menaruh perhatian V -
pada gambar-
gambar dalam
buku

254 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
18 – 24 bulan Memahami Bahasa Memahami kata- - V
kata sederhana
dari ucapan yang
didengar
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menjawab - V
pertanyaan
dengan kalimat
pendek
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menyanyikan lagu - V
sederhana
18 – 24 bulan Mengungkapkan Bahasa Menyatakan - V
keinginan dengan
kalimat pendek
2-3 tahun Memahami Bahasa Memainkan - V
kata/suara yang
didengar dan
diucapkan
berulang-ulang
2-3 tahun Memahami Bahasa Hafal beberapa - V
lagu anak
sederhana
2-3 tahun Memahami Bahasa Memahami - V
cerita/dongeng
sederhana
2-3 tahun Memahami Bahasa Memahami V -
perintah
sederhana seperti
letakkan mainan di
atas meja, ambil
mainan dari dalam
kotak
2-3 tahun Mengungkapkan Bahasa Menggunakan - V
kata tanya dengan
tepat (apa, siapa,
bagaimana,
mengapa, dimana)
2-3 tahun Mengungkapkan Bahasa Menggunakan 3 - V
atau 4 kata untuk
memenuhi
kebutuhannya

255 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


Usia Satuan Aspek Indikator M TM
(misal, mau minum
air putih)

256 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


3. Hasil Wawancara
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah subjek pernah Subjek pernah di bawa ke dokter
dibawa ke dokter tumbuh tumbang pada saat usia 2 tahun 5
kembang? bulan
2 Apa yang disarankan oleh Dokter tumbang menyarankan subjek
dokter tumbang? untuk diet gluten karena subjek
kurang konsentrasi/kurang fokus,
supaya tidak terlalu hiperaktif
3 Apakah dokter Dokter tidak menyampaikan ciri-ciri
menyebutkan ciri-ciri khusus, orang tualah yang
tertentu sehingga ada menyampaikan bahwa anak kurang
kesimpulan subjek memiliki fokus
gangguan
perhatian/konsentrasi?
4 Apakah dokter tumbang Selain disarankan untuk diet gluten,
memberikan resep obat? subjek diberikan vitamin Zamel Drop
5 Apa yang dilakukan Setelah konsultasi ke dokter tumbang,
orangtua setelah konsultasi orangtua sama sekali tidak
ke dokter tumbang? memberikan hp atau tv
6 Bagaimana respon anak Awalnya subjek agak rungsing, tapi
ketika tidak diizinkan kesini-sini sudah bisa dikondisikan
menonton TV/hp?
7 Bagaimana perlakuan Sebelum konsul ke tumbang,
orangtua sebelum ke biasanya lihat hp yang tidak berkode,
dokter tumbang? Subjek buka YouTube . Orangtua
menyetelkan TV (tidak seharian)
hanya sekita sejam dua jam tapi bisa
lebih dari sekali.
8 Bagaimana pendapat ibu Kalau hp sebenarnya tidak diberikan,
terkait nonton di hp? namun anak suka ngambil hp
ibunya/nenek/kakeknya tanpa permisi
(kecolongan)
9 Bagaimana fokus perhatian Fokus perhatian, seingat orang tua,
subjek? dulu lebih sebentar dibandingkan
sekarang namun tetap tidak lama juga
(orangtua belum pernah mengukur
dengan waktu). Saat ini sudah agak
mendingan. Sebagai contoh:
Sebelumnya subjek hanya mau
merombak lego (tidak mau
menyusun), saat ini sudah mau

257 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK


No. Pertanyaan Jawaban
menyusun. Menyusun legonya pun
sudah menyesuaikan dengan warna
10 Apa yang dilakukan orang Jika mood subjek kurang baik, solusi
tua jika mood subjek yang dilakukan orangtua adalah
kurang baik? dengan memberi makanan atau diajak
main keluar
11 Intervensi apa yang Saat ini sedang mengurangi yang
sedang dilakukan saat ini? manis-manis
12 Apakah subjek suka Jarang, lebih sering bermain dengan
bermain dengan anak orang dewasa (Nenek, Kakek, Tante,
seusianya? Om, Orangtua). Waktunya lebih sering
tidak sesuai dengan jadwal Subjek,
misal ada temannya bermain namun
subjek mengantuk dan sedang ingin
tidur. Orangtua pun mengakui bahwa
subjek adalah anak pandemi sehingga
sering khawatir jika diajak ke luar
13 Apakah ada anak seusia Jarang atau mungkin lebih tepatnya
Subjek yang suka main ke tidak pernah anak sesusia subjek
rumah? yang main ke rumah karena rumah
Neneknya berada di ujung dan untuk
masuk itu melewati beberapa
gerbang. Lebih sering subjek yang di
ajak keluar. Subjek pernah tersenggol
sepeda namun tidak menangis
14 Bahasa apa yang Orangtua mengakui bahwa subjek
digunakan dalam terlalu banyak bahasa yang
keluarga? digunakan. B. Inggris jika menonton
youtube, B. Sunda jika bersama
Nenek/Kakek. Orang tua
menggunakan B. Indonesia namun
kadang suka B. Sunda juga, B. Arab
(murotal) jika anak akan tidur
15 Menurut orangtua, Setelah puasa gadget selama 2 bulan,
perkembangan apa yang Subjek tidak lagi merebut hp, tidak
dirasakan subjek setelah menangis ketika hp di pasword, sudah
puasa gadget? mampu mengatakan papa, udah,
kadang-kadang muncul suara nenek

258 | Laporan Akhir Pengembangan Program Intervensi Dini ABK

Anda mungkin juga menyukai