Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH

MAHASISWA MELALUI KKN TEMATIK PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19 (KKN TEMATIK PPD COVID-19)

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19 DI BIDANG


PENDIDIKAN DI SMK INDONESIA RAYA

OLEH:
1. Dr. Andika Duta Bahari, S.Pd., M.Hum. NIP. 198001292005011004
2. Aulia Shalsabila NIM 1704015 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pencegahan dan Penanggulangan Dampak COVID-19


di Bidang Pendidikan di SMK Indonesia Raya
2. Idenditas Dosen Pembimbing
a. Nama : Dr. Andika Duta Bahari, S.Pd., M.Hum.
b. NIP : 198001292005011004
c. Departemen/Prodi : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra/ Pendidikan
Bahasa Indonesia
3. Waktu Pelaksanaan Program : 16 November 2020 – 21 Desember 2020
4. Mitra : SMK Indonesia Raya
5. Jumlah Jam : 127 jam

Bandung, 26 Desember 2020

Dosen Pembimbing Lapangan, Mahasiswa,

Dr. Andika Duta Bahari, S.Pd., M.Hum Aulia


Shalsabila

NIP.198001292005011004 NIM. 1704015

Mengetahui,

Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan dan Pengembangan Kuliah Kerja


Nyata LPPM

Dra. Katiah, M.Pd.

NIP. 195912201986012001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh
Mahasiswa Melalui KKN Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak COVID-19
(KKN Tematik PPD COVID-19) dengan judul Pencegahan dan Penanggulangan Dampak
COVID-19 di Bidang Pendidikan di SMK Indonesia Raya dan Masyarakat Umum di
Kelurahan Sukawarna, Kota Bandung tepat pada waktunya.
Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, yaitu :
1. Dra. Katiah, M.Pd., selaku Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan, dam
Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM yang senantiasa membimbing penulis dalam
pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19.
2. Dr. Andika Duta Bahari, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok
56 yang senantiasa membimbing penulis dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan
KKN Tematik PPD COVID-19.
3. Bapak Yoyo Hamdani, S.Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMK Indonesia Raya yang
telah bersedia memberi izin penulis untuk melakukan KKN di sekolahnya.
4. Ibu Wati Iyam Ratmini, S.Pd., selaku guru Bahasa Inggris yang telah berkenan membantu
penulis dalam pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19.
5. Bapak Fippa Insani, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah yang telah berkenan membantu
penulis dalam pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19.
6. Rekan-rekan Teknik Sipil 2017 yang telah memberi dukungan selama pelaksanaan hingga
pembuatan laporan KKN Tematik PPD COVID-19.
7. Orang tua Keluarga penulis yang senantiasa memberi dukungan dan mendoakan selama
pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19.
8. Rekan-rekan Kelompok 56 KKN Tematik PPD COVID-19 yang telah dapat bekerja sama
selama KKN Tematik PPD COVID-19 ini berlangsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, Desember 2020
DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...2
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..2
C. Maksud dan
Tujuan………………………………………………………………………....2
D. Mitra yang
terlibat…………………………………………………………………………..2
BAB II TEORI DAN PENDEKATAN YANG
DIGUNAKAN…………………………….3
A. Teori yang mendukung program
kegiatan…………………………………………………..3
B. Pendekatan dalam pelaksanaan
program…………………………………………………....6
BAB III PELAKSANAAN
PROGRAM…………………………………………………….7
A. Lokasai dan Khalayak
Kegiatan…………………………………………………………….7
B. Langkah-langkah kegiatan………………………………………………………………….7
1.
Persiapan………………………………………………………………………………….7
2. Pelaksanaan………………………………………………………………………………7
2.1 Program edukasi penanggualangan dampak COVID-19 di bidang
pendidikan………….7
2.1.1 Penguatan pembelajaran daring untuk mata pelajaran bahasa
inggris………………....7
2.1.2 Membantu administrasi sekolah secara
daring……………………………………….10
2.2 Program edukasi pencegahan COVID-
19……………………………………………..12
2.2.1 Merancang model dan/atau membuat tempat cuci tangan di lembaga pendidikan
sebagai upaya pencegahan COVID-19………………………………………………12
3. Monitoring dan
Evaluasi………………………………………………………………...14
C. Hasil yang dicapai…………………………………………………………………………14
D. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program…………………………………………
14
BAB IV PROGRAM TINDAK
LANJUT………………………………………………….15
BAB V KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI………………………………………….16
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..16
B. Saran/
Rekomendasi……………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

ii
Lampiran 1. Kegiatan pembelajaran daring dengan media google classroom dan aplikasi
pesan whatsapp
Lampiran 2. Memdesain, membuat, dan melengkapi materi pembelajaran dengan microsoft
power point
Lampiran 3. Publikasi edukasi pencegahan COVID-19 bagi masyarakat dengan aplikasi
instagram
Lampiran 4. Kegiatan membantu administrasi sekolah
Lampiran 5. Kegiatan pembuatan dan penyaluran masker dan sanitizer untuk masyarakat
Lampiran 6. Kegiatan merancang model tempat cuci tangan
BAB I
PENDAHULUAN
iii

A. Latar Belakang
COVID-19 yang terjadi sejak pertengahan bulan Februari 2020 lalu, membuat
pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigatif dan penanganan
seoptimal mungkin agar virus ini tidak semakin menyebar. Kondisi tersebut pada
akhirnya membawa pemerintah Indonesia pada pemahaman untuk menerapkan kebijakan
new normal atau tatanan kehidupan normal baru sebagai respons realistis terhadap
eksistensi COVID-19. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmita, new normal sendiri dimaknai
sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal.
New normal juga diartikan sebagai skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19
dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Prinsip utama dari rencana new normal yang
akan diterapkan ini adalah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang akan
menuntun pada terciptanya kehidupan dan perilaku baru masyarakat hingga vaksin
COVID-19 ditemukan. Lebih lanjut, implementasi kebijakan new normal akan dikawal
oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Tatanan kehidupan normal baru seperti ini menjadi tantangan dalam berbagai bidang,
salah satunya pada bidang pendidikan. Demi mengurangi penyebaran COVID-19,
pemerintah menerapkan strategi social distancing, salah satunya dengan menutup
sekolah. Kebijakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak adalah dengan
menerapkan strategi belajar di rumah dan belajat tatap muka dengan penerapan protokol
kesehatan yang ketat. Dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamata, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan beberapa kebijakan pembelajaran bagi anak
selama pandemi. Kebijakan pemerintah dalam mengupayakan pemenuhan hak pendidikan
anak selama pandemi dapat dilihat dalam dua periode. Pertama, pelaksanaan pendidikan
selama pandemi. Kedua, pelaksanaan proses pengajaran tahun ajaran baru 2020/2021.
Periode kedua berlangsung juga dalam suasana pandemi, tetapi juga diwarnai dengan
wacana penerapan situasi normal yang baru dan perkembangan penyebaran COVID-19.
Adanya hambatan dalam proses belajar daring, seperti kurangnya sosialisasi media
pembelajaran daring dari sekolah sebagai fasilitasi pembelajaran daring antara guru dan
siswa dapat diminimalisir dengan program kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19.
Tujuan dari KKN Tematik PPD COVID-19 adalah untuk memberikan edukasi
penanggulangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan dan memberikan pencegahan
COVID-19 bagi masyarakat secara daring. Sasaran
1 dalam kegiatan KKN ini adalah dua
guru, sepuluh siswa, sepuluh orang tua siswa, dan lima masyarakat Kelurahan
Sukawarna, Kota Bandung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses berlangsungnya KKN Tematik PPD COVID-19 di SMK Indonesia
Raya?
2. Siapa sasaran program kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19?
3. Apa metode yang digunakan dalam program kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19
pada bidang pendidikan di SMK Indonesia Raya dan masyarakat Keluraha
Sukawarna, Kota Bandung?
C. Maksud dan Tujuan
Tujuan umum kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19 ini adalah untuk memberikan
edukasi penanggulangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan dan memberikan
pencegahan COVID-19 bagi masyarakat secara daring. Adapun tujuan khusus kegiatan
KKN Tematik PPD COVID-19 adalah :
1. Penguatan pembelajaran daring untuk mata pelajaran bahasa inggris di SMK
Indonesia Raya,
2. Pendampingan pembelajaran daring siswa untuk mata pelajaran bahasa inggris SMK
Indonesia Raya,
3. Pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring,
4. Mendesain, melengkapi dan menggunakan media pembelajaran daring,
5. Membantu administrasi sekolah
6. Merancang model dan/atau membuat tempat cuci tangan dengan pemanfaatan limbah
plastik,
7. Pembuatan media edukasi daring berupa gambar atau video pencegahan COVID-19
bagi masyarakat Kelurahan Sukawarma melalui media sosial, dan
8. Pembuatan dan penyaluran masker dan sanitizer dalam rangka pencegahan COVID-
19 untuk masyarakat Kelurahan Sukawarna.
D. Mitra yang terlibat
Mitra yang terlibat dalam pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19 yaitu :
1. Dalam bidang pendidikan, SMK Indonesia Raya
2. Dalam bidang lingkungan tempat tinggal mahasiswa, masyarakat RT 2 RW 5
Kelurahan Sukawarna, Kota Bandung.
BAB II
TEORI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 2

A. Teori yang mendukung program kegiatan


Dalam rangka mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan
pendidikan, Kemendikbud mengeluarkan kebijakan untuk menutup sekolah pada masa
pandemi COVID-19. Selasa masa penutupan, kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui
penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalm bentuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kebijakan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 bertujuan untuk :
1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan
selama darurat COVID-19,
2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19,
3. Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di bidang pendidikan,
4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang
tua/ wali.
Beberapa peran guru dalam pelaksanaan Belajar Dari Rumah melalui Pembelajaran
Jarak Jauh adalah sebagai berikut :
1. Membantu peserta didik menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi,
2. Melibatkan peserta didik untuk terus belajar, meskipun kegiatan sekolah normal
terganggu,
3. Memfasilitasi pembelajaran jarak jauh secara daring, luring, maupun kombinasi
keduanya sesuai dengan kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang
dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19), yaitu :
1. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam
pelaksanaan BDR,
2. Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum,
3. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemi COVID-19, 3
4. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan,
konteks budaya, karakter, dan jenis kekhususan peserta didik,
5. Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervriasi antar daerah, satuan pendidikan
dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masig, termasuk
mempetimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR,
6. Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan
berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif, dan
7. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan
tua/wali.
BDR dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dibagi kedalam dua
pendekatan, yaitu :
1. Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)
2. Pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
Di dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau
luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan
prasarana.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berbasis teknologi yang
menggunakan aplikasi layanan berupa media online yang memang dirancang dan dibuat
untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan. Pada pelaksanaan
pembelajaran daring diperlukan sebuah perangkat-perangkat atau teknologi untuk
mengakses secara online dimana saja dan kapan saja, seperti handphone, smartphone,
tablet computer, laptop, dan netbook yang memang sekarang adalah barang yang tidak
asing lagi dilihat dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring, luring, maupun kombinasi
keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh Referensi perencanaan PJJ,
baik secara daring maupun luring dapat dilihat pada portal Guru Berbagi,
https://guruberbagi.kemendikbud.go.id/
2. Di dalam menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal berikut :
a. Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. Dilarang memaksakan
penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup.
b. Menyiapkan materi pembelajaran, di dalam pelaksanaan BDR, materi dapat
difokuskan pada :
 Literasi dan numerasi,
 Pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19, 4
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat
(Germas),
 Kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik,
 Spiritual keagamaan, dan/atau
 Penguatan karakter dan budaya.
c. Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran
melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya.
d. Menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks, audio/video simulasi,
multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang sesuai dengan metode pembelajaran
yang diigunakan.
Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan waktu, kondisi, dan
kesepakatan peserta didik dan orang tua/walinya. Proses pembelajaran daring terdiri atas :
1. Tatap muka virtual, tatap muka virtual dapat dilakukan melalui video conference,
teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media sosial atau aplikasi pesan.
2. Learning Management System (LMS), LMS merupakan sistem pengelolaan
pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran
dalam LMS, antara lain pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi,
penyelesaian tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi,
konsultasi, dan ujian/penilaian.
Contoh Learning Management System antara lain kelas maya rumah belajar, google
classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain
sebagainya.
Di era new normal masyarakat harus berdamai dengan kehadiran virus. Oleh karena
itu, masyarakat harus lebih memproteksi diri yaitu dengan menerapkan physical
distancing atau dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah
seperti halnya membangun kembali kebiasaan mencuci tangan saat new normal. Wastafel
cuci tangan di tempat umum atau fasilitas publik harus menjadi kebutuhan mutlak saat
ini. Namun, sejak memasuka era new normal keadaan wastafel yang sudah disediakan
kondisinya sangat mengkhawatirkan dan jauh dari kata bersih bahkan tidak dilengkapi
oleh sabun. Hal ini menjadi suatu hal yang ironi pasalnya kini jumlah kasus positif
COVID-19 di Indonesia semakin meningkat dengan jumlah puluhan ribu namun tingkat
kewaspadaan masyarakat semakin berkurang. Pentingnya keberadaan wastafel cuci
tangan dan keterjagaan kebersihannya bisa membantu masyarakat untuk ingat dalam
menjalankan protokol kesehatan terutama di ruang puublik yang cenderung didatangi oleh
prang banyak. 5

Faktanya mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun adalah hal
yang paling efektif dalam mencegah virus corona disamping penggunaan masker yang
akan melindungi bagian wajah sebagai daerah vital akan rentannya penyebaran virus.
World Health Organization (WHO) dan tenaga medis di seluruh dunia menyarankan kita
untuk rajin mencuci tangan setidaknya selama 20-30 detik. Sabun umumnya memiliki
kandungan amphipatic yakni membawa molekul yang saling melarutkan seperti gula
dalam air dan yang tidak saling larut seperti minyak dan air.
Bila difungsikan dengan baik, wastafel cuci tangan akan menjadi penolong sebagai
bentuk mawas diri akan adanya virus yang sedang mewabah. Namun, keberadaannya
semakin tidak terawat membuat perspektif masyarakat untuk tetap santai di situasi saat
ini. Pasalnya masyarakat sudah menganggap kondisi sudah membaik ditambah dengan
kejenuhan mereka. Pemerintah, lembaha atau perusahaan swasta maupun masyarakat
sudah seharusnya saling bekerja sama untuk tetap menciptakan suasana yang kondusif
agar dapat membantu negeri ini terbebas dari virus COVID-19.
Membuat tempat mencuci tangan tetap bersih dan terawat bisa jadi alternatif sebagai
langkah awal untuk mencegah cirus COVID-19. Pada kondisi seperti ini, sudah
seharusnya kita apalagi pemerintah untuk meluruskan perspektif masyarakat bahwa
negara kita belum sepenuhnya pulih dari ancaman virus dan bukan artinya bisa bersantai-
santai dengan menghiraukan protokol kesehatan. Setiap elemen masyarakat di saat seperti
ini harus saling bekerja sama dalam membangun empati yakni untuk tetap saling
mengingatkan dan tetap menjaga kebersihan bersama. Kondisi new normal membangun
adaptasi kebiasaan baru untuk aware terhadap kebersihan dan kesehatan diri. Untuk itu
menciptakan batasan-batasan untuk diri sendiri sangat diperlukan.

B. Pendekatan dalam pelaksanaan program


Pada Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak COVID-
19 di bidang Pendidikan dan program edukasi pencegahan COVID-19 bagi masyarakat
pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan dengan menggunakan pendekatan
individual. Pendekatan individual yang dimaksud adalah mahasiswa melaksanakan
program Kuliah Kerja Nyata Tematik secara individual di lokasi sekitar tempat tinggal
dan melaksanakan kegiatan dengan menggunakan media sosial atau media yang lain
sesuai dengan protokoler penanganan Pandemi COVID-19
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
6

A. Lokasi dan Khalayak Kegiatan


Lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak
COVID-19 bertempat di SMK Indonesia Raya yang beralamat di Jl. Surya Sumantri No.
33/B Kecamatan Sukajadi, Kelurahan Sukawarna, Kota Bandung dan lingkungan sekitar
tempat tinggal mahasiswa di wilayah RT 2 RW 5 Kecamatan Sukajadi, Kelurahan
Sukawarna, Kota Bandung.
Khalayak kegiatan dalam Kuliah Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan
Dampak COVID-19 adalah dua orang guru SMK (satu orang guru mata pelajaran Bahasa
Inggris dan satu orang guru mata pelajaran akuntansi keuangan), satu wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, sepuluh siswa kelas 10 SMK, sepuluh orang tua siswa kelas
10 SMK, dan masyarakat RT 2 RW 5 Kecamatan Sukajadi, Kelurahan Sukawarna, Kota
Bandung.

B. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
Persiapan awal KKN Tematik PPD UPI adalah perizinan ke sekolah serta RT, RW,
dan Kelurahan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, dilaksanakan pada tanggal 17
November 2020. Mahasiswa melakukan komunikasi secara dengan Ketua RT, RW, dan
Kelurahan. Setelah melakukan komunikasi secara langsung, mahasiswa melakukan
komunikasi lanjutan melalui aplikasi pesan whatsapp perihal perizinan dan program
kegiatan KKN Tematik PPD UPI yang akan dilakukan di sekitar lingkungan tempat
tinggal mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga melakukan perizinan ke sekolah SMK
Indonesia Raya yang akan menjadi tempat KKN Tematik PPD UPI. Perizinan ke SMK
Indonesia Raya ditujukan kepada Kepala Sekolah SMK Indonesia Raya melalui salah satu
guru SMK Indonesia Raya melalui aplikasi pesan whatsapp.

2. Pelaksanaan
2.1 Program edukasi penanggualangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan
2.1.1 Penguatan pembelajaran daring untuk mata pelajaran bahasa inggris
a. Latar belakang
Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk
meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring
(dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan
di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang
7
juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya.
Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat
mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media
daring (online).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC)
atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat
melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di
media sosial, seperti whatsapp, telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media
lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan
siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat
yang berbeda. Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap
pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar
konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang.
Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan
lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19.
b. Tujuan
 Untuk mendampingi guru selama kegiatan belajar dan mengajar secara daring,
 Untuk membantu kebingunan yang terjadi pada guru terhadap sistem
pembelajaran daring dan mempermudah penggunaan media belajar daring
dengan google classroom dan aplikasi pesan whatsapp.
c. Manfaat
Para guru menjadi lebih paham penggunaan media belajar daring untuk
mempermudah sitem pembelajaran daring.
d. Target
Guru bahasa inggris dan guru akuntansi keuangan SMK Indonesia Raya.
e. Deskripsi pelaksanaan
Program kegiatan edukasi penanggulangan dampak COVID-19 di bidang
pendidikan dilaksanakan di SMK Indonesia Raya. Pada awal kegiatan mahasiswa
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang terdapat pada proses pembelajaran
daring antara guru dan siswa. Masalah yang terdapat pada guru adalah kurangnya
sosialiasi tentang sistem pembelajaran maupun media yang akan digunakan pada
8
pembelajaran daring dan masih terdapat guru yang kurang paham dalam
pengoperasian alat penunjang pembelajaran daring seperti laptop. SMK Indonesia
Raya telah menetapkan media pembelajaran daring yang digunakan adalah google
classroom dan aplikasi pesan whatsapp. Berdasarkan identifikasi masalah
sosialisasi mengenai media pembelajaran daring belum maksimal dan efektif,
maka mahasiswa melakukan penguatan pembelajaran daring melalui media
google classroom kepada guru bahasa inggris SMK Indonesia Raya dan
pengoperasian laptop sebagai alat penunjang pembelajaran daring. Kegiatan
berlangsung secara online melalui aplikasi pesan whatsapp antara mahasiwa
dengan guru. Jadi ketika guru mendapat kebingungan, guru akan mengirim pesan
atau menghubungi mahasiswa melalui aplikasi pesan ini. Begitupun sebaliknya
komunikasi dari mahasiwa ke guru. Jika ada informasi yang akan disampaikan
kepada guru, mahasiswa akan menghubungi guru melalui aplikasi pesan
whatsapp. Bentuk informasi yang disampaikan biasanya berupa pesan singkat,
gambar, dan video agar guru mudah memahaminya. Informasi yang disampaikan
kepada guru antara lain sebagai berikut :
 Cara pengoperasian laptop,
 Masalah yang biasanya mucul ketika menggunakan laptop,
 Peggunaan shortcut pada software,
 Cara membuka email,
 Cara mengunggah file,
 Mendesain materi yang akan disampaikan dengan Microsoft Power Point agar
materi yang disampaikan terlihat lebih menarik sehingga siswa tidak malas
unuk membacanya,
 Langkah-langkah mencari google classrom pada laman google,
 Langkah-langkah penggunaan goole classroom,
 Cara memasukan tugas, materi, dan kuis di google classrom,
 Cara mengevaluasi hasil pekerjaan siswa,
 Masalah-masalah yang biasanya muncul ketika menggunakan google
classroom,
 Membantu mengatasi kebingungan siswa perihal media pembelajaran daring.
f. Hasil
Program edukasi penanggulangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan 9
yang dilaksanakan di SMK Indonesia Raya berlangsung cukup lancar. Dalam
rangka mengatasi permasalahan kurangnya pemahaman guru atas penggunaan alat
penunjang pembelajaran daring dan google classroos, mahasiswa mendapat
respon yang sangat baik dari guru. Materi yang dibuat dengan microsoft power
point membuat siswa lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran daring ini
karena materi yang disampaikan memiliki desain yang lebih menarik. Materi ini
dibagikan melalui aplikasi google classroom dan melakukan tanya jawab melalui
aplikasi whatsapp.
g. Hambatan & solusi
Kegiatan penguatan pembelajaran daring dimulai dari tanggal 20 November
2020 sampai dengan 25 November 2020. Kegiatan ini berlangsung cukup singkat
karena siswa SMK Indonesia Raya akan melaksanakan Ujian Akhir Semester
pada awal bulan Desember 2020.
Solusi yang diberikan oleh mahasiswa adalah membantu guru dalam
penyusunan soal Ujian Akhir Semester dan membantu siswa dalam persiapan
Ujian Akhir Semester dengan melihat kisi-kisi yang diberikan guru tersebut.

2.1.2 Membantu administrasi sekolah secara daring


a. Latar belakang
Banyak sekolah di masa pandemi COVID-19 ini mengalami perubahan baik
dari situasi, peraturan, maupun kebijakan. Semua stakeholder sekolah mengalami
kesulitan terutama pihak sekolah, orang tua, khususnya siswa yang merupakan
sasaran pendidikan.
Tenaga administrasi sekolah atau dikenal dengan TAS merupakan salah satu
pelaku sekolah yang mendukung kegiatan sekolah dalam hal administrasi sekolah.
Staf administrasi sekolah yang biasanya melaksanakan tugas rutin dengan
berinteraksi di berbagai kalangan, baik pelaku sekolah maupun masyarakat.
Sebagai bagian satuan pendidikan TAS merupakan ujung tombak yang
membrikan pelayanan baik kepada siswa, guru, kurikulum, orang tua, tamu, dan
masyarakat sekitar.
Pelaksanaan KKN Tematik PPD COVID-19 dilaksanakan pada pertengahan
bulan november dan pelaksanaan Ujian Akhir Semester di SMK Indonesia Raya
dilaksanakan pada awal bulan desember menjadikan mahasiswa mendampingi
guru pada kegiatan belajar mengajar singkat. Maka mahasiswa diarahkan sekolah 10

untuk membantu tenaga administrasi sekolah SMK Indonesia Raya.


b. Tujuan
Untuk mempermudah tugas tenaga administrasi sekolah perihal administrasi
sekolah pada masa sebelum, pelaksanaan, dan setelah kegiatan Ujian Akhir
Semester.
c. Manfaat
Mengurangi pekerjaan tenaga administrasi sekolah karena bertambahkan
sumber daya manusia pada tenaga administrasi sekolah.
d. Target
Tenaga administrasi SMK Indonesia Raya.
e. Deskripsi pelaksanaan
Mahasiswa mendapat arahan dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum
untuk ketersediaannya membantu administrasi Ujian Akhir Semester. Kegiatan
KKN Tematik PPD COVID-19 dalam membantu tenaga administrasi berlangsung
setelah pembelajaran daring selesai, pada tanggal 26 November 2020 hingga 15
Desember 2020. Komunikasi antar mahasiswa dengan tenaga administrasi sekolah
dilakukan secara online dengan aplikasi pesan whatsapp. Komunikasi dilakukan
dengan mengirim pesan, file, gambar, dan video. Pada KKN Tematik PPD
COVID-19 mahasiswa membantu tenaga administrasi sekolah terkait administrasi
sebelum, pelaksanaan, dan setelah Ujian Akhir Sekolah. Dalam kegiatan ini
mahasiswa membantu mengolah soal-soal ujian akhir semester dari microsoft
word ke google form, megolah hasil ujian akhir semester dari google form ke
microsoft excel, dan pengisisan rapot tiap wali kelas.
f. Hasil
Kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19 dalam membantu administrasi
sekolah secara daring berlangsung cukup lancar. Para tenaga administrasi sekolah
cukup terbantu dengan adanya program kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19
ini. Dengan kegiatan ini, penyusunan soal ujian akhir sekolah, evaluasi hasil ujian,
dan pembagian rapot dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.

g. Hambatan & solusi


Dengan adanya ketentuan daring untuk administrasi sekolah menjadikan para
tenaga administrasi sekolah belum terbiasa dengan hal tersebut, menjadikan 11

kebutuhan tambahan personil yang mengerti teknologi informasi untuk tenaga


administrasi sekolah.
Hadirnya mahasiswa KKN UPI dapat menjadi salah satu solusi dalam
penambahan tenaga administrasi sekolah agar admnistrasi sekolah menjadi efektif
dan efisien.

2.2 Program edukasi pencegahan COVID-19


2.2.1 Merancang model dan/atau membuat tempat cuci tangan di lembaga pendidikan
sebagai upaya pencegahan COVID-19
a. Latar belakang
Di era new normal masyarakat harus berdamai dengan kehadiran virus. Oleh
karena itu, masyarakat harus lebih memproteksi diri yaitu dengan menerapkan
physical distancing atau dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang
dianjurkan pemerintah seperti halnya membangun kembali kebiasaan mencuci
tangan saat new normal.
Faktanya mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun adalah
hal yang paling efektif dalam mencegah virus corona disamping penggunaan
masker yang akan melindungi bagian wajah sebagai daerah vital akan rentannya
penyebaran virus. World Health Organization (WHO) dan tenaga medis di seluruh
dunia menyarankan kita untuk rajin mencuci tangan setidaknya selama 20-30
detik. Sabun umumnya memiliki kandungan amphipatic yakni membawa molekul
yang saling melarutkan seperti gula dalam air dan yang tidak saling larut seperti
minyak dan air.
Menyediakan tempat cuci tangan di setiap sudut lingkungan adalah salah satu
bentuk mawas diri terhadap penularan dan penyebaran virus COVID-19. Masih
banyak masyarakat yang enggan menyediakan tempat cuci tangan di
lingkungannya karena dirasa pembuatannya yang cukup sulit. Dengan
pemanfaatan limbah botol plastik sebagai bahan utama dari tempat cuci tangan
diharapkan mempermudah masyarakat karena botol plastik mudah didapatkan
dimana-mana.

b. Tujuan
Diharapkan semua elemen sekolah bisa mengimplementasikan pembuatan
tempat cuci tangan dan menyediakannya di lingkungannya masing-masing. 12

c. Manfaat
Memudahkan masyarakat dalam menyediakan tempat cuci tangan di
lingkungannya sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus
COVID-19.
d. Target
Semua elemen sekolah seperti kepala sekolah, guru, dan siswa.
e. Deskripsi pelaksanaan
Perancangan model tempat cuci tangan diawali dengan mengidentifikasi
masalah dan pencarian referensi. Ditemukan masalah berkurangnya kesadaran
masyarakat terhadap salah satu protokol keseharan yaitu mencuci tangan, karena
virus corona dianggap semakin sini semakin aman. Selain itu himbauan untuk
menyediakan tempat cuci tangan di berbagai lingkungan dirasa belum
dilaksanakan dengan baik karena dirasa sulit dalam pembuatannya.
Pencarian referensi dilakukan di laman youtube dengan mencari model tempat
cuci tangan yang akan menarik, memiliki fungsi yang baik, dan yang terpenting
bahan dan langkah-lang pembuatan yang mudah agar semua kalangan bisa
membuatnya.
Selanjutnya mahasiswa melakukan pencarian beberapa bahan yang tidak
terdapat di rumah, seperti lem tembak dan kawat. Setelah semua bahan terkumpul
lengkap, mahasiswa langsung merancang model tempat cuci tangan dengan
pemanfaatan limbah botol plastik. Dari kegiatan ini mahasiswa mengahsilkan
enam buah tempat cuci tangan dengan pemanfataan limbah botol plastik.
f. Hasil
Enam buah botol cuci tangan tersebut disalurkan ke sekolah SMK Indonesia
Raya. Karena masih terdapat beberapa karyawan yang piket di lingkungan
sekolah, diharapkan botol cuci tangan ini dapat membantu upaya penularan dan
penyebaran virus COVID-19 di lingkungan sekolah.
g. Hambatan & solusi
Hambatan yang terdapat dalam pembuatan model tempat cuci tangan adalah
pemilihan botol plastik yang akan digunakan dan ketelitian dari mahasiswa.
Botol plastik yang digunakan harus bersih dan kuat. Pembuatan botol cuci
tangan dengan teliti menghasilkan keindahan dan daya tarik masyarakat untuk ikut
membuatnya.
13

3. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan yang
telah dicapai dan dampak yang ditimbulkannya.
Proses monitoring program edukasi penanggualangan dampak COVID-19 di bidang
pendidikan dilakukan mahasiswa dengan melakukan komunikasi dengan guru-guru.
melalui aplikasi pesan whatsapp agar pemantauan terhadap progress guru dalam
penguatan media pebelajaran daring dapat berjalan baik. Komunikasi dilakukan setiap hari
tidak dibatasi oleh hari libur. Evaluasi dari kegiatan program penguatan pembelajaran
daring untuk guru SMK Indonesia raya, terdapat banyak guru yang masih gagal teknologi
menjadi alasan yang sangat kuat dalam keefektifan pembelajaran daring sekarang ini.
Sehingga mahasiswa tidak membatasi waktu komunikasi dengan guru agar terciptanya
kualitas pembelajaran daring yang baik.
Pada program perancangan model tempat cuci tangan, proses monitoring dilakukan
dengan pengujian setiap hari pada kekuatan, ketahanan, fungsi yang baik sebelum botol
cuci tangan diserahkan ke lembaga pendidian. Evaluasi dari kegiatan ini, bahan dan cara
pembuatan sudah dirancang sangat mudah dan diharap terjaga kebersihannya.
C. Hasil yang dicapai
Seiring berjalan nya program KKN Tematik PPD COVID-19, para guru yang masih
mengalami gagal teknologi memiliki progress yang cukup signifikan. Para guru SMK
Indonesia Raya mengatakan menjadi lebih paham teknologi dalam menggunakan laptop,
akses ke internet, penggunaan aplikasi pesan whatsapp, dan penggunakan media
pembelajaran daring google classroom.
Pembuatan botol cuci tangan selain simpel, dianggap unik sehingga membuat daya
tarik sendiri terhadap masyarakat yang menggunakannya. Dengan adanya botol cuci
tangan ini, masyarakat menjadi kembali sadar akan pentingnya cuci tangan sebagai salah
satu upaya pencegahan dan penularan virus COVID-19.
D. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program
Faktor pendukung dari kegiatan ini antara lain adalah respon yang baik dari elemen
sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, kurikulum, fasilitas pendidikan daring,
fasilitas pendidikan luring di masa adaptasi kebiasaan baru. Selain itu, interaksi yang baik
antara guru dan siswa dalam menjalankan pembelajaran daring jarak jauh.
Faktor kendala program yang terdapat dalam kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19
14
adalah koneksi yang kurang baik di berbagai daerah dan ketersediaan kuota siswa.
BAB IV
PROGRAM TINDAK LANJUT
15

Rencana program lanjutan dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan dampak


COVID19 di bidang pendidikan di SMK Indonesia Raya, sebagai bahan pertimbangan
untuk :

1. Sosialisasi media pembelajaran daring dari sekolah kepada guru dan siswa ,
2. Pendampingan guru, siswa, dan orang tua siswa selama kegiatan belajar dan mengajar
jarak jauh,
3. Perencanaan jangka panjang untuk model tempat cuci tangan dengan pemanfaatan
limbah botol,
4. Perencanaan model tempat cuci tangan dengan pemanfaatan limbah lainnya yang
ramah lingkungan.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
16

A. Kesimpulan
1. Proses kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19 di SMK Indonesia Raya yang
dilaksanakan pada tanggal 16 November 2020 sampai 21 Desember 2020 berlangsung
cukup lancar. Dilakukan identifikasi masalah pada tahap awal kegiatan agar program
kegiatan KKN yang dilaksanakan mahasiswa selaras dengan masalah pembelajaran
daring yang sedang dihadapi sekolah. Kegiatan berlangsung secara online melalui
media pembelajaran daring goole classroom dan aplikasi pesan whatsapp. Kegiatan
belajar dan mengajar berlangsung cukup singkat pada tanggal 20 November 2020
sampai 25 November 2020 karena jadwal pelaksanaan Ujian Akhir Semester pada
awal bulan desember.
2. Sasaran program edukasi penanggualangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan
adalah guru, siswa, orang tua siswa, dan tenaga admnistrasi sekolah.
3. Metode yang digunakan dalam program edukasi penanggualangan dampak COVID-
19 di bidang pendidikan dilakukan dengan metode melalui smartphone dengan sistem
diskusi dan tanya jawab melalui aplikasi pesan whatsapp dan pemberian materi dan
tugas melalui media pembelajaran google classroom.
B. Saran/ Rekomendasi
1. Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PPD COVID-19 dilaksanakan tidak mendekati
jadwal pelaksanaan Ujian Akhir Semester. Karena memiliki dampak yang kurang
maksimal dalam penguatan media pembelajaran daring untuk guru dan siswa,
2. Dilaksanakan sosialisasi tentang sistematika media pembelajaran daring untuk guru,
siswa, dan orang tua siswa,
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penyebaran virus
COVID-19 melalui pembuatan tempat cuci tangan di lingkungan sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

17
Amongguru. 2020. Media Pembelajaran Daring Online Program Belajar Dari Rumah.
[online].
Diakses pada 25 Desember 2020, dari https://www.amongguru.com/media-
pembelajaran-daring-online-program-belajar-dari-rumah/
Ayopurwakarta.com. 2019. Cuci Tangan Adalah Penolong.[online]. Diakses dari pada 25
25 Desember 2020, dari http://www.ayopurwakarta.com/read/2020/07/14/5497/cuci-
tangan-adalah-penolong
BadanLitbangdanDiklatKementrianagamaRI. 2020. [online]. Diakses pada 25 Desember
2020,
dari https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-
pandemi-covid-19
DirektoratPPPGTK. 2020. Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) Merupakan Ujung Tombak
Pelayanan di Sekolah. [online]. Diakses pada 25 Desember 2020, dari http:// p3gtk.
kemdikbud.go.id/konten/tenaga-administrasi-sekolah-tas-merupakan-ujung-tombak-
pelayanan-di-sekolah-71eaiptt
Kompas.com. 2020. Simak, Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 untuk
Sambut
New Normal.[online]. Diakses pada 25 Desember 2020, dari
https://www.kompas.com/
Tren/read/2020/05/18/103200465/simak-panduan-protokol-kesehatan-pencegahan-
Covid-19-untuk-sambut-new?page=all
Kompaspedia. 2020. Kebijakan Pendidikan Formal Anak pada Masa Pandemi COVID-19.
[online]. Diakses pada 25 Desember 2020, dari https://kompaspedia. kompas.id/baca/
paparan-topik/kebijakan-pendidikan-formal-anak-pada- masa-pandemi-covid-19
Redaksiacehtrend. 2020. Tantangan Pelayanan Prima Tenaga Administrasi Sekolah di Masa
Covid-19. [online]. Diakses pada 25 Desember 2020, dari https://www.acehtrend.com
/2020/11/30/tantangan-pelayanan-prima-tenaga-administrasi-sekolah -di-masa -covid-
19/
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan pembelajaran daring dengan media google classroom dan aplikasi
pesan whatsapp
Lampiran 2. Memdesain, membuat, dan melengkapi materi pembelajaran dengan microsoft
power point
Lampiran 3. Publikasi edukasi pencegahan COVID-19 bagi masyarakat dengan aplikasi
instagram
Lampiran 4. Kegiatan membantu administrasi sekolah
Lampiran 5. Kegiatan pembuatan dan penyaluran masker dan sanitizer untuk masyarakat
Lampiran 6. Kegiatan merancang model tempat cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai