Abstrak
2. Kartu Berbicara
PEMBAHASAN
Kegiatan implementasi di awali
dengan tahap pengenalan kepada
subyek. Subyek diperkenalkan
dengan komponen-komponen
media KAA, dimulai dari konten
materi yang diperkenalkan dengan
Gambar 3.2 Kartu bergambar memperlihatkan simbol pada kartu
Kartu berbahan plastik seperti dengan benda aslinya, kemudian
kartu ATM dengan ukuran 8,5 cm x pengenalan fitur pada alat seperti
5,3 cm. scanner, tombol power, dan sumber
Konten/materi yang dimuat pada bunyi. Untuk alat pengisi daya
media sistem KAA ini terbagi diperkenalkan kepada orang tua
menjadi 3 konten utama, yaitu (a) subjek, karena hal ini tidak berkaitan
dengan fungsi komunikasi yang kriteria yang telah ditentukan
akan digunakan oleh subjek. dengan hasil yang telah dicapai.
Pada tahap pengenalan ini, Berdasarkan hasil uji coba yang telah
subjek diperlihatkan kartu-kartu dilakukan, setiap komponen yang
gambar dan benda aslinya. ada pada media tersebut dapat
Pengenalan ini diberikan secara digunakan dan berfungsi dengan
berulang-ulang hingga akhirnya baik. Selain itu, karena
subjek memahami arti dari simbol komponennya sederhana sehingga
tersebut. Tahap pengenalan pertama dapat memudahkan anak dalam
ialah pada simbol susu, teh, minum, penggunaannya.
ciki, sosis. Anak menunjukkan Berdasarkan hasil implementasi
ketertarikan pada media KAA media pada anak, anak mampu
tersebut. menggunakan media KB (Kartu
Selanjutnya, pada tahap uji coba. Bicara) ini dengan baik. Anak
Anak diperlihatkan jika memahami arti simbol pada medai
menginginkan susu, maka kartu bicara ini, seperti gambar susu,
mengambil gambar susu dan nanti teh, minum, sosis dan ciki. Anak
akan diberikan susu. Dicobakan memahami bahwa jika ia
beberapa kali hingga anak mengerti menunjukkan gambar susu, maka ia
bahwa jika menginginkan sesuatu akan mendapatkan susu. Selain itu,
itu menunjukkan gambarnya. anak memahami instruksi jika kartu
Selanjutnya, kartu yang sudah akan mengeluarkan suara jika
diambil ditempelkan pada scanner menempelkan dengan men-tap
yang bertulis RFID karena tulisan ini kartu bergambar pada RFID di
tidak terlihat maka ditunjukkan samping speaker. Orang lain akan
pada posisi disebelah speaker, mengerti arti dari keinginan anak
sehingga nantinya akan melalui simbol tersebut.
mengeluarkan suara yang dapat Namun, anak belum mampu
ditiru oleh anak sebagai upaya mengikuti ucapan yang keluar dari
latihan berbicara. alat tersebut. Selama proses
Namun, anak belum mampu implementasi, orang tua ikut serta
untuk mengikuti suara yang dan antusias, dengan bantuan
dikeluarkan dari media tersebut. semangat dan dukungan orang tua
Uji coba yang dijalankan harus dalam uji coba alat untuk
tetap ditinjau keberhasilannya. mengoptimalkan kemampuan
Melalui evaluasi media dari hasil uji komunikasinya pada bahasa
coba yang telah dijalankan dapat ekspresif.
menjadi tolak ukur sejauh mana
tujuan dapat dicapai. Evaluasi media KESIMPULAN
juga dapat membantu mengetahui Komunikasi adalah pertukaran
kinerja atas media KAA KB (Kartu informasi dan makna antara dua
Bicara) dengan membandingkan orang atau lebih. Ini melibatkan
vokalisasi, berbicara, mendengar, berbicara selain untuk
mendengar, mengungkapkan, berkomunikasi.
memahami, keterampilan sosial, REKOMENDASI
membaca, menulis, dan Komunikasi adalah pertukaran
menggunakan isyarat, ekspresi informasi dan makna antara dua
wajah, simbol dan tanda. Individu orang atau lebih. Ini melibatkan
dengan complex communication needs vokalisasi, berbicara, mendengar,
menjadikan mereka mengalami mendengar, mengungkapkan,
hambatan dalam proses memahami, keterampilan sosial,
komunikasinya. Kurangnya membaca, menulis, dan
informasi yang dimiliki membuat menggunakan isyarat, ekspresi
individu dengan complex wajah, simbol dan tanda. Individu
communication needs menjadi dengan complex communication needs
cenderung pasif dan defensif menjadikan mereka mengalami
terhadap orang lain di sekitarnya. hambatan dalam proses
Berdasarkan hasil asesmen komunikasinya. Kurangnya
pada berbagai aspek, subjek ZG informasi yang dimiliki membuat
menunjukkan kesukaran atau individu dengan complex
masalah dalam melakukan communication needs menjadi
komunikasi, memiliki sedikit atau cenderung pasif dan defensif
tidak ada ucapan, kesulitan untuk terhadap orang lain di sekitarnya.
menyampaikan maksud atau Berdasarkan hasil asesmen
keinginannya kepada orang lain dan pada berbagai aspek, subjek ZG
orang lain disekitarnya tidak menunjukkan kesukaran atau
mengerti tentang apa yang masalah dalam melakukan
diucapkannya, sehingga subjek ZG komunikasi, memiliki sedikit atau
termasuk ke dalam kelompok anak tidak ada ucapan, kesulitan untuk
dengan complex communication needs. menyampaikan maksud atau
Anak yang mengalami complex keinginannya kepada orang lain dan
communication needs beresiko tinggi orang lain disekitarnya tidak
dalam semua aspek perkembangan mengerti tentang apa yang
mereka. Maka dari itu, untuk diucapkannya, sehingga subjek ZG
mengatasi masalah tersebut termasuk ke dalam kelompok anak
dibutuhkan suatu alat bantu dalam dengan complex communication needs.
komunikasi yang disebut dengan Anak yang mengalami complex
komunikasi alternatif dan communication needs beresiko tinggi
augmentatif. Media komunikasi dalam semua aspek perkembangan
yang dikembangkan bernama Kartu mereka. Maka dari itu, untuk
Berbicara, merupakan suatu alat mengatasi masalah tersebut
bantu komunikasi yang terdiri dari dibutuhkan suatu alat bantu dalam
visual (kartu gambar) dan output komunikasi yang disebut dengan
suara untuk melatihkan anak komunikasi alternatif dan
augmentatif. Media komunikasi Communication Needs.
yang dikembangkan bernama Kartu Journal Augmentative and
Berbicara, merupakan suatu alat Alternative Communication:1-12
bantu komunikasi yang terdiri dari https://doi.org/10.1080/074346
visual (kartu gambar) dan output 18.2018.1556732
suara untuk melatihkan anak Paramita Putri Nida, D. A. D. T., &
berbicara selain untuk Hartiani, F. (2018). Modifikasi
berkomunikasi. Perilaku Kontak Mata Pada
Anak Dengan Autism
REFERENSI Spectrum Disorder (Asd).
Christjahja, J. K., & Yusuf, V. (2021). Seurune Jurnal Psikologi
Perancangan Aplikasi Unsyiah, 1(1), 34–52.
Augmentative and Alternative https://doi.org/10.24815/s-
Communication (AAC) Bagi jpu.v1i1.9923
Anak-Anak Autis di ACTS Pertiwim Dwi Endah dkk. (2016).
Surabaya. 21(2). Pengembangan Kemampuan
https://doi.org/10.9744/nirman Komunikasi Alternatif dan
a. Augmentatif Melalui Media
Beukelman, David R. & Janice C. Kartu Gambar pada Siswa
Light. (2020). Augmentative & Autis di Kezia School and
Alternative Communication: Learning Center. Journal of
Supporting Children and Adults Special Education: 2(2): 137-147
with Complex Communication Rovasita, S. (2018). Peningkatan
Needs Fifth Edition. Paul H. Kemampuan Komunikasi Siswa
Brookes Publishing: USA Cerebral Palsy Non-Vocal dengan
Huist, Andrea, dkk. (2018). Using Teknologi Informasi. V(1), 73–94.
Video to Teach Early https://doi.org/10.14421/ijds.0
Language Concept and 50104
Symbols to Children With Sanusi, R., Dianasari, E. L.,
Complex Communication Khairiyah, K. Y., & Chairudin,
Needs. Journal Communication R. (2020). Pengembangan
Disorder Quarterly: 1-3. Flashcard Berbasis Karakter
Doi:10.1177/1525740118780419 Hewan untuk Meningkatkan
Light, Janice, dkk. (2019). Kemampuan Mengenal Huruf
Challenges and Opportunities Anak Tunagrahita Ringan.
in Augmentative and Jurnal Pendidikan Edutama,
Alternative Communication: 7(2), 37.
Research and Tecnology https://doi.org/10.30734/jpe.v7
Development to Enhance i2.745
Communication and Shopianty, Riani. (2019).
Participation for Individuals Pengembangan Media
with Complex Komunikasi Alternative dan
Augmentative pada Anak PDD
Nos di Rumah Intervensi
Anak Cimahi. Jurnal Teras
Kesehatan, 2(1): 32-43
Sigafoos, Jeff & Cindy Gevarte2.
(2019). Introduction to the
Special Issue: Communication
Intervention for Individuals
with Complex
Communication Needs.
Journal Behavior Modification:
Vol. 43 (6), 767-773.
https://doi.org/10.1177/014544
5519868809
Sunusi, H. C., Soetjiningsih, C. H., &
Kristijanto, A. I. (2018). Picture
Exchange Communication
System (PECS) dan
Communication
Apprehension (CA) pada
Remaja Tunagrahita Jenjang
SD di SLBN Salatiga. Jurnal
Psikologi, 45(2), 132.
https://doi.org/10.22146/jpsi.3
3607
The State of Queensland. (2018).
Complex Communication Needs.
Department of Communities,
Disability Services and
Seniors: Australia
Wahidah, A. S. (2021). Komunikasi
Non Verbal Sebagai Solusi
Meningkatkan Perkembangan
Bahasa Anak Autis. Al-Mabsut:
Jurnal Studi Islam Dan Sosial.
Retrieved from
http://ejournal.iaingawi.ac.id/i
ndex.php/almabsut/article/do
wnload/575/267