Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

FAKULTAS SASTRA BUDAYA DAN KOMUNIKASI


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

ABDUL AZIZ ALHAKIM 1800030510 | MOH AKIL GAWI 1900030155


METODE PENELITIAN KUANTITATIF I

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG


TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MASA
SEKOLAH

PERNYATAAN:
1. Tugas ini adalah pekerjaan kami sendiri, kecuali kutipan-kutipan yang
telah disebutkan sumbernya dengan benar.
2. Tugas ini belum pernah dikumpulkan sebagian atau seluruhnya untuk
keperluan yang lain.
3. Jika terbukti tugas ini copy paste dari orang lain atau internet, kami
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan pelanggaran tentang
plagiarisme.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya.

Yogyakarta, 21 Desember 2022


Yang Menyatakan,

Nama Lengkap dan TTD Ketua Kelompok*


PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA DI MASA SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan untuk hidup saling
berdampingan. Manusia hidup berdampingan dan menjalin komunikasi antara
satu dengan yang lain. Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran
informasi yang terjadi antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
manusia lain, kelompok, maupun organisasi. Komunikasi penting dalam
lingkungan manusia guna mendorong perkembangan dan membentuk
hubungan sosial yang sangat diperlukan.

Komunikasi terjadi dalam kehidupan manusia, salah satu bentuknya


adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan
komunikasi yang berjadi secara informal antara dua individu. Bentuk
komunikasi interpersonal terjadi antara orang tua dan anaknya. Dalam
lingkungan keluarga komunikasi yang terjalin melibatkan perasaan dari hati ke
hati. Selain itu ada juga faktor kepercayaan sehingga komunikasi interpersonal
dapat terjadi.

Dalam sebuah lingkungan keluarga, anak akan mendapatkan bekal


bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai orang tua diharapkan
dapat menerapkan pola didik yang tepat untuk anak. Keharmonisan keluarga
juga menjadi faktor penting dalam perkembangan anak. Meskipun diwajarkan
dalam keluarga tidak akan terhindar dari suatu konflik. Konflik yang
berkepanjangan dapat menimbulkan dampak negatif pada anak yang nantinya
bisa mempengaruhi prestasi anak dalam sekolah.
Menurut pendapat (Hamdani, 2011) mengungkapkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari sebuah aktivitas. Prestasi
belajar merupakan tingkatan sejauh mana murid dapat mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. Prestasi belajar dicapai seseorang tidak terlepas dari adanya
interaksi antar berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Salah satunya
seperti faktor lingkungan keluarga yang dialami oleh anak.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah terdapat pengaruh pengaruh komunikasi interpersonal orang tua
terhadap prestasi belajar siswa di masa sekolah ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap
prestasi belajar siswa di masa sekolah.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan informasi dan
referensi yang bermanfaat untuk peneliti selanjutnya, khususnya mengenai
komunikasi interpersonal.
2. Manfaat Praktisi
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi
orang tua dalam mengasuh atau menerapkan pola didik anak yang
baik.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagi orang tua
terkait efektivitas komunikasi interpersonal kepada anak dalam
meningkatkan prestasi anak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. State Of The Art
Bibliography Metode dan Hasil Rekomendasi Kontribusi
Teknik Penelitian Penelitian Penelitian
Analisis
Segarwati, Menggunakan Hasil dari Peneliti Memberikan
Yulia. dkk. metode penelitian ini, selanjutnya kontribusi
Pengaruh paradigma terdapat bisa berupa
Komunikasi kuantitatif pengaruh menggunakan pemahaman
Interpersonal dengan signifikan variable lain lebih luas
Orang Tua Teknik komunikasi yang mana tema terkait.
Dan Anak analisis path interpersonal fungsinya
Terhadap analysis. orang tua dan dapat
Prestasi Penelitian ini anak terhadap disesuaikan
Belajar dilakukan di prestasi dengan
Anak sekolah belajar anak kebutuhan.
Selama arvadiar selama masa
Masa School melalui School From
From Home kuesioner Home (SFH)
(Sfh) yang di Pandemi
Pandemi sebarkan via Covid-19.
Covid 19. whatsapp.
Jurnal Ilmu
Komunikasi
Volume 5,
Page : 298 –
313.

Maulida Peneliti Memberikan


Dinanda, Menggunakan Hasil dari selanjutnya kontribusi
cutra metode penelitian ini dapat berupa
aslinda. deskriftif terjadinya dijadikan pemahaman
Komunikasi kualitatif kegagalan refrensi lebih luas
Interpersonal dengan orang tua apabila tema terkait.
Orang Tua Teknik pengguna variable yang
Pengguna analisis facebook digunakan
Facebook berupa dalam menyerupai.
dalam wawancara, berkomunikasi
Memotivasi dokumentasi, dan
Prestasi dan observasi. memberikan
Anak di motivasi
Desa kepada
Sedinginan. anaknya,
Journal of karena
Social bermain
Media and facebook
Message. tanpa
Vol. 1, No. mengatur
1, p.47-60 waktu untuk
berkomunikasi
dan
memberikan
motivasi
dengan
anaknya,
sehingga anak
gagal dalam
mencapai
prestasi yang
baik dan minat
anak belajar
anak
berkurang.

B. Teori
a. Komunikasi
Komunikasi ialah proses penyampaian pesan antara komunikator
kepada komunikan melalui suatu media yang menimnulkan efek
tertentu (Effendy, 2017). Definisi komunikasi secara luas adalah
proses penyampaian informasi (dapat berupa ide, gagasan, pendapat,
pesan) dari satu pihak kepada pihak lain.
b. Komunikasi Interpersonal
Bochner (1978) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah
suatu proses penyampaian pesan dari seorang kepada orang lain atau
kelompok kecil, dengan berbagai dampak dan peluang feed back
secara langsung (Ngalimun, 2018).

C. Konsep Variable X
Variable X ialah pengaruh komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua
kepada anak. Menurut Komar (2000) dalam (Ngalimun, 2018) mengenai
ciri komunikasi interpersonal yang efektif adalah:
a. Keterbukaan (openess) yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
2. Empati (empathy), empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui
apa yang sedang dialami
orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui
kacamata orang lain itu.
3. Dukungan (supportiveness) adalah situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi berlangsung secara efektif.
4. Rasa positif (positiviness) yaitu seseorang harus memiliki perasaan
positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi,
dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5. Kesetaraan (equality) yaitu pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting
untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk membiarkan
penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain.

D. Konsep Variable Y
Variabel Y ialah prestasi siswa di masa sekolah. Menurut (Syaiful Bahri
Djamarah, 2012) prestasi belajar yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar.faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada
dua yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal yaitu segala
sesuatu yang ada pada diri seseorang, sedangkan faktor eksternal yaitu
segala sesuatu diluar kehidupan seseorang.

E. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan
metode penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis metode ini merupakan kondisi
dimana penjelasan dari deskripsi mengenai peristiwa, gejala, kejadian yang
terjadi pada momen ini (Sudjana & Ibrahim, 1989). Penelitian secara tuntas
perlu dilaksanakan dalam konsep ini karena perlunya menemukan cara untuk
menjelaskan permasalahan yang ada dan mendeskripsikan hasil temuan dari
penelitian tersebut. Penelitian ini juga termasuk ke dalam studi korelasi yaitu
temuan mengenai antar variabel yang berhubungan dengan hubungan asosiatif
atau korelasional, sehingga dapat menemukan penjelasan mengenai hubungan
antar variabel tersebut.
Dengan pemilihan studi korelasi tersebut, maka dari itu penelitian ini memiliki
variabel independen dan variabel dependen untuk diuji hubungannya. Dalam
penelitian ini, peneliti memilih pengaruh komunikasi interpersonal orang tua
sebagai variabel independen dan prestasi siswa pada masa sekolah sebagai
variabel dependen. Adanya penjelasan pembagian variabel ini akan
memudahkan peneliti dan pembaca dalam mengklasifikasi masalah dan
memiliki temuan atas korelasi dua variabel tersebut.

F. Hipotesis
Secara teori, hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan yang sementara
dibuat, agar menjelaskan sesuatu yang sedang diperiksa (Sudjana, 2005).
Menurut bahasa Yunani, hipotesis berasal dari kata hipo dan tesis, yang mana
hipo berarti kurang/lemah, sedangkan tesis merupakan teori. Sehingga dapat
dijelaskan bahwa hipotesis merupakan teori yang masih bersifat lemah sehingga
butuh penelitian untuk membuktikan kebenarannya. Selain itu, dugaan
sementara yang diputuskan dalam penelitian juga merupakan definisi dari kata
hipotesis.
Dalam menyusun sebuah hipotesis, peneliti tidak dapat memutuskan sesuai
dugaan dan asumsi tanpa memiliki landasan mengenai teori atas penelitian
tersebut. Penyusunan hipotesis didapatkan dari uraian teori yang telah
dideskripsikan sebelumnya. Terdapat dua cara untuk menyusun hipotesis
penelitian pada jenis penelitian kuantitatif, yaitu cara pertama dengan cara
menelusuri ulang teori dan konsep yang mendeskripsikan tentang variabel yang
dipilih untuk dilakukan penelitian dan hubungan antar variabel tersebut. Selain
itu, cara kedua dapat dilakukan dengan menelusuri lebih jauh tentang penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian
yang sedang dilakukan (Azwar, 1999).
Apabila peneliti menganggap teori yang ditelaah telah cukup untuk
melandaskan suatu hipotesis penelitian, maka peneliti dapat merumuskan hal
tersebut. Perlu diketahui bahwa hipotesis penelitian disusun sebagai landasan
penentu untuk menentukan arah dari penelitian yang sedang dikerjakan,
sehingga konklusi juga akan didapatkan dari hasil jawaban hipotesis penelitian
tersebut.
Setelah peneliti melakukan diskusi dan menelaah teori yang memiliki
relevansi dengan variabel yang telah dirumuskan sebelumnya, maka hipotesis
dari penelitian ini ialah sebagai berikut:
H0 = Tidak ada pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap prestasi
siswa pada masa sekolah
Ha = Terdapat pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap prestasi
siswa pada masa sekolah

G. Hubungan Antara Variabel


Penyusunan penelitian ini telah dilandasi teori mengenai penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dan memiliki relevansi dengan isi penelitian.
Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Rofik dan Amin (Rofik & Amin,
2021) yang meneliti pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap
prestasi belajar siswa kelas X. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang memiliki pengaruh
cukup tinggi dan memiliki keunikan, karena komunikasi jenis ini harus
dimulai dengan hubungan psikologis terlebih dahulu sehinga dapat terjadi
pengaruh dari hubungan psikologis dengan komunikasi interpersonal
(Hidayat, 2012).
Sebuah komunikasi interpersonal dapat terjadi antara orang tua dan anak yang
terlibat komunikasi. Komunikasi interpersonal yang terjadi dapat diperoleh
dari aktivitas dan kebiasaan yang terjadi di tengah-tengah keluarga, sehingga
gaya komunikasi anak juga dapat dipengaruhi oleh gaya komunikasi yang
digunakan oleh orang tua. Hal ini terjadi karena emosi psikologis yang
dimiliki oleh keduanya sangat dekat sehingga orang tua memiliki peran yang
sangat besar terhadap pengaruh yang diberikan untuk anak. Oleh karena itu,
penelitian menemukan temuan yang pasti mengenai adanya hubungan
pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap prestasi belajar siswa
kelas X dengan hipotesis H0 diterima.
Selain itu, penelitian serupa juga dilakukan oleh Yulia dkk. (Segarwati et al.,
2022) yang meneliti pengaruh komunikasi interpersonal orang tua dan anak
terhadap prestasi belajar anak selama masa school from home saat pandemi
COVID-19. Penelitian ini menemukan kondisi dimana pada masa COVID-19,
orang tua memiliki kendali yang sangat penting dalam mengajari anak mereka,
karena terdapat tiga peran orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar
anaknya. Tiga peran tersebut yaitu:
a. Apabila anak telah menemukan minat dan bakat pada suatu bidang, maka
orang tua perlu menyiapkan tempat sebaik mungkin untuk mendukung
anak
b. Menyiapkan informasi yang berhubungan dengan minat dan bakat anak
dalam proses belajar dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari
guru dan sumber terpercaya, serta
c. Berperan penting menjadi motivator, pendidik, dan pengasuh anak untuk
mendukung anak dalam meraih prestasi belajarnya (Arifin, 1992).

Dari temuan penelitian tersebut, penelitian ini menguji hipotesis dan


menemukan temuan penelitian yang tertulis bahwa terdapat pengaruh
signifikan secara simultan dari komunikasi interpersonal orang tua dan anak
terhadap prestasi belajar anak selama school from home masa pandemi
COVID-19.

H. Definisi Konseptual
Pendefinisian dari konsep yang sedang digunakan pada penelitian dengan
tujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan operasi penelitian di
lapangan merupakan pengertian dari definisi konseptual (Singarimbun &
Effendi, 1995). Dalam penelitian ini, didefinisikan konseptual dari kedua
variabel yang diteliti, yaitu:
a. Komunikasi Interpersonal Orang Tua
Sandaran terhadap informasi sehingga proses yang terjadi berpusat
pada pesan yang hendak disampaikan merupakan pnegertian dari
komunikasi. Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja guna
untuk menyampaikan pesan kepada penerima pesan tersebut. Salah satu
jenis dari komunikasi yaitu komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi
yang sering dilakukan oleh manusia karena keterlibatan psikologis yang
terjadi pada pelaku komunikasi. Komunikasi jenis ini dianggap menjadi
jenis komunikasi paling baik karena dapat dilakukan secara langsung oleh
komunikator dan komunikan dengan tujuan dapat mempengaruhi satu
sama lain sesuai dengan isi komunikasi tersebut (Widjaja, 2000).
Komunikasi interpersonal ini yang terjadi pada orang tua dan anak, karena
keterlibatan hubungan psikologis diantara mereka sehingga terjadi karena
aktivitas dan kegiatan yang terjadi di tengah-tengah hubungan keluarga.
Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya
menjadi faktor yang penting untuk menciptakan suasana yang harmonis di
antara keluarga sekaligus mengurangi konflik yang terjadi di antara
keduanya.
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri atas kata “prestasi” dan “belajar” yang memiliki
definisinya masing-masing. Definisi prestasi yaitu hasil akhir yang
dikumpulkan dari aktivitas yang telah dilakukan baik secara individu
maupun berkelompok yang dinyatakan dalam angka, huruf, ataupun
kalimat yang berisi cerminan mengenai hasil yang telah diselesaikan oleh
siswa (Djamaroh, 2002). Dikemukakan oleh Dewi Salma (Prawiradilaga,
2007), belajar memiliki arti sebuah proses yang dilakukan saat berfikir
yang terjadi di dalam diri seseorang dalam memahami informasi tentang
kemampuan tertentu baik abstrak maupun kasat mata. Dengan kesimpulan,
prestasi belajar memiliki definisi kumpulan hasil yang dimiliki oleh siswa
setelah melakukan pengalaman dan mendapatkan wawasan dari aspek yang
dipelajari yang dinyatakan dalam hasil akhir berupa nilai rapot.

I. Definisi Operasional
Operasional Variabel memiliki definisi petunjuk untuk melaksanakan
pengukuran dari variabel yang telah ditentukan dengan menelusuri bacaan dari
definisi operasional yang ada pada penelitian agar dapat diketahui kelebihan
dan kekurangan dari variabel tersebut, sehingga akan diukur indikator dari
pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap prestasi belajar siswa di
masa sekolah (Singarimbun & Effendi, 1995). Selain itu, spesifikasi yang
diberikan pada variabel penelitian guna mendefinisikan suatu variabel
sehingga operasional akan dilakukan pengukuran pada variabel tersebut juga
merupakan definisi dari operasional variabel (M. Nasir, 1998). Dalam
penelitian ini, definisi operasional dari variabelnya yaitu:
a. Komunikasi Interpersonal Orang Tua
Komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua memberikan
dampak yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa di sekolah dalam
bentuk positif dan negatif dengan indikator:
1. Jenis komunikasi orang tua
2. Frekuensi komunikasi interpersonal
a. < 1 jam / hari
b. 1 – 1.5 jam / hari
c. 2 jam / hari
b. Prestasi Belajar Siswa di Sekolah
Indikator dari prestasi belajar siswa di sekolah dikemukakan sebagai
berikut:
1. Aspek Kognitif (pengetahuan siswa)
2. Aspek afektif (nilai dan sikap)
3. Aspek psikomotorik (keterampilan)

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan diterapkan adalah penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian
kuantitatif didefinisikan sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme, yang digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel
tertentu, mengumpulkan data dengan alat penelitian, analisis data kuantitatif,
dengan saran untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2019). Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh komunikasi interpersonal orang tua terhadap
prestasi belajar siswa di masa sekolah. .
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dalam Teknik
pengumpulan data. pendekatan survei merupakan metode penelitian kuantitatif
yang digunakan untuk mendapatkan data tentang keyakinan, pendapat,
perilaku, hubungan variabel dengan pengamatan (kuesioner).
Nantinya akan menggunakan alat bantu kuesioner untuk mengetahui
gambaran lebih jelas tentang fenomena yang terjadi di lapangan. Sedangkan
pendekatan deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan lebih jelas objek penelitian maupun hasil penelitian.
B. Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang meliputi objek atau subjek
yang mempunyai karakteristik dan kuantitas tertentu yang telah
ditetapkan peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2019:126). Dalam penelitian ini populasinya adalah pelajar.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2019:127). Maka sampel dalam penelitian ini
adalah pelajardaam sebuah sekolah menengah di Yogyakarta.

C. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
cluster sampling. Cluster sampling merupakan teknik dengan cara
mengambil responden pada daerah tertentu dengan acak untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas (Sugiyono,
2019:131). Alasan menggunakan teknik ini dikarenakan jumlah populasi
cukup banyak, sehingga dibutuhnkan penyebaran kuesioner secara mereta
dengan menggunakan teknik cluster sampling dengan rumus Lemeshow
untuk peneliti mengetahui jumlah sampel :
𝑍 2×𝑃 (1−𝑃)
n= 𝑑2
(1,96)2×0,5×0,5
n= (0,1)2

Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96
D = alpha (0,10) atau sampling error = 10%
P = Maksimal estimasi = 0,5
Berdasarkan rumus Lemeshow didapatkan sejumlah 96 responden, lalu
dibulatkan menjadi 100 responden.

D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekunder.
a) Angket (kuesioner) adalah metode mengumpulkan data yang diberikan
kepada responden berupa rangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis
yang perlu dijawab (Sugiyono, 2019:199) Peneliti menggunakan
pendekatan kuesioner online berupa google forms untuk membuat
serangkaian pertanyaan dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda.
b) Dokumentasi yaitu pencarian data berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, agenda dan sebagainya sebagai sumber
informasi untuk penelitian. Dalam teknik ini penulis mengumpulkan
data melalui informasi valid yang terdapat di internet atau web sebagai
salah satu sumber pelengkap penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan survey melalui kuesioner guna
mempermudah serta mempercepat peneitian.

F. Instrument Penelitian
Teknik analisis data adalah tindakan mengatur dan menyortir data
menjadi pola, kategori, dan deskripsi dasar untuk mengungkap tema yang
ditunjukan oleh data dan membangun hipotesis kerja (Krisyanto,
2006:167).
hasil dari pengolahan data survey dihitung dengan perangkat lunak dan
layanan statistik (SPSS), menerapkan tes statistik. untuk mengukur
kesesuaian penelitian ini digunakan skala Likert yang merupakan skala
interval untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2019:146). skala penelitian ini menggunakan
lima point dengan nilai pembobotan yang diberikan yaitu:
Tabel Skala Likert
Jawaban Nilai
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
G. Teknik Analisis Data
Analisis regresi sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk
model hubungan antara satu variabel dependen dengan satu variabel
independen. Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel
bersifat linier, dimana perubahan pada variabel x akan diikuti pada
variabel y secara tetap. Sementara pada hubungan non linier, perubahan
variabel x tidak diikuti dengan perubahan variabel y secara proporsional.
Rumus regresi linier sederhana :
Y = A + BX + e
Keterangan :
Y = Variabel dependen
X = Variabel independen
A = konstan (nilai dari Y atau X = 0)
e = error

H. Validitas Dan Realibitas Instrument


Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa sahnya kuesioner.
Dinyatakan valid kuesioner jika pertanyaan dalam kuesioner dapat
mengungkapkan suatu hal yang hendak kuesioner tersebut ukur,
menggunakan signifikansi senilai 0,05 dimana penguji validitas ini
mempergunakan kriteria dimana bila r hitung > r tabel didapatkan
kesimpulan bahwa butir pertanyaan kuesioner tersebut valid.
untuk menemukan kesamaan dalam pengujian validitas dapat
menggunakan pendekatan korelasi momen produk Pearson. Korelasi
produk moment dengan simpangan memiliki rumus:
∑ 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑ 𝑥 2) (∑ 𝑦2)

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang
dikorelasikan (x = X - X dan y = Y - Y)
∑ 𝑥𝑦 = jumlah perkalian x dan y
𝑥 2 = kuadrat x
𝑦 2 = kuadrat y
Relibilitas adalah alat ukur kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel. suatu kuesioner dianggap reliabel apabila jawaban seseorang
terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Prof.H.Imam Ghozali,
M.Com, Ph.D, 2018). Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk
menentukan uji realibilitas.
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r = (𝑘−1) [1 − ]
𝜎𝑡2

Keterangan :
r = koefisien reliabilitas alpha conbrach
k = banyak item pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians item pertanyaan
∑ 𝜎𝑡2 = jumlah varians

KAJIAN PUSTAKA
Arifin. (1992). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya.
Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan Validitas. Sigma Alpha.
Djamaroh, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Hidayat, D. (2012). Komunikasi Antar Pribadi dan Medianya. Graha Ilmu.
M. Nasir. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Prawiradilaga, D. S. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Kencana Prenada Media
Group.
Rofik, M., & Amin, A. S. (2021). PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL
ORANG TUA DAN ANAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X.
Hudan Lin Naas, 2(2), 89–102.
Segarwati, Y., Sonjaya, R., & Rakhmaniar, A. (2022). PENGARUH KOMUNIKASI
INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TERHADAP PRESTASI
BELAJAR ANAK SELAMA MASA SCHOOL FROM HOME (SFH) PANDEMI
COVID 19. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 298–313.
Singarimbun, M., & Effendi. (1995). Metode Penelitian Survey. PT. Pustaka LP3S.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Tarsito.
Sudjana, N., & Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru
Bandung.
Widjaja, H. A. W. (2000). Ilmu Komunikasi: Pengantar Studi. Rineka Cipta.
Ngalimun. (2018). Komunikasi Interpersonal. Pustaka Belajar.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R&D). Alfabeta
Sugiyono, P.D. (2019) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung:
Alfabeta.
Effendy, O. U. (2017). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia.
Prof.H.Imam Ghozali, M.Com, Ph.D, C. (2018) APLIKASI ANALISIS MULTIVARIATE
Dengan Program IBM SPSS 25. 9th edn. Edited by Abadi Tejokusumo. Undip.
Syaiful Bahri Djamarah. (2012). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional.
Segarwati, Yulia. dkk. (2022). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak
Terhadap Prestasi Belajar Anak Selama Masa School From Home (Sfh) Pandemi
Covid 19. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 5, Page : 298 – 313.
Maulida Dinanda, cutra aslinda.(2022). Komunikasi Interpersonal Orang Tua Pengguna
Facebook dalam Memotivasi Prestasi Anak di Desa Sedinginan. Journal of Social
Media and Message. Vol. 1, No. 1, p.47-60.

Anda mungkin juga menyukai