Dosen Pengampu:
Tessa Shasrini, B. Comm, M. Hrd
Oleh:
Annisa Riauny Wardana
NPM. 229110144
2
yang terlibat dalam komunikasi positif dengan orang tua cenderung
menunjukkan tingkat prestasi akademis yang lebih tinggi (Lufipah dkk., 2022).
Dalam konteks ini, makalah tentang peran komunikasi interpersonal
orang tua dengan anak terhadap prestasi anak menjadi relevan dan bermakna.
Melalui pemahaman lebih lanjut tentang dinamika komunikasi dalam keluarga,
dapat ditemukan strategi dan praktik yang dapat meningkatkan interaksi positif,
yang pada gilirannya diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap
pencapaian akademis anak.
Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki secara sistematis bagaimana
komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak memengaruhi prestasi
akademis anak. Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang berharga bagi orang tua, pendidik, dan para profesional dalam
merancang intervensi yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
3
5. Bagaimana peran gender dan usia anak dalam memoderasi dampak
komunikasi interpersonal orang tua terhadap pencapaian akademis?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
menguntungkan dan saling ketergantungan serta menimbulkan kepuasan hati
pada kedua belah pihak (Wuwungan, 2016).
6
Komponen utama ini mengajukan bahwa penggabungan keterbukaan,
empati, kejelasan pesan, kontrol emosional, dan feedback yang konstruktif
menciptakan fondasi yang kokoh untuk komunikasi interpersonal yang sehat.
Penerapan komponen-komponen ini diharapkan dapat membentuk hubungan
yang kuat, memperkuat ikatan emosional, dan meningkatkan kualitas interaksi
antarindividu.
7
Dalam hubungan Interpersonal tidak bersifat statis, tetapi selalu
berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal
memerlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan
(equilibrium), Ada empat faktor dalam memelihara keseimbangan tersebut,
yaitu : Keakraban, Kontrol, Respons yang tepat, dan nada emosional yang
tepat.
3. Pemutusan Hubungan Interpersonal
Menurut R. D. Nye dalam buku Psikologi Komunikasi karangan
Jalaluddin Rakhmat Menyebutkan bahwa ada lima sumber konflik yaitu :
Kompetisi, Dominasi, Kegagalan, Provokasi, dan perbedaan nilai (Novianto,
2020).
8
BAB III
PEMBAHASAN
Pendorong (Motivator)
Pendorong (motivator) merupakan bagian terpenting dalam memotivasi
seseorang ke arah yang lebih baik. Orang Tua senantiasa memberikan
dorongan terhadap minat belajar anak berprestasi untuk terus meningkatkan
minat belajar, dalam memberikan motivasinya, orang tua memiliki cara yang
berbeda-beda diantaranya ” motivasi secara lisan seperti ‘ayo belajar’ tetapi
tidak ada unsur paksaan kepada anak, namun dilakukan secara terus
menerus. Ataupun memberikan penghargaan baik lisan maupun barang,
9
namun perlahan penghargaan berupa barang dihilangkan, agar tidak menjadi
kebiasaan. Motivasi tidak hanya diberikan di lingkungan keluarga oleh orang
tua, akan tetapi motivasi diberikan di lingkungan sekolah, dalam hal ini wali
kelas ikut berperan memberikan dorongan (motivasi) kepada anak muridnya.
Pembimbing
Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak memiliki potensi
yang sangat besar, bagi tumbuh kembang anak sejak usia dini, pendidikan
anak usia dini harus dilakukan secara menyeluruh, dimana stimulasi dini yang
diberikan keluarga terhadap anak dapat mempercepat perkembangannya.
Pendidikan karakter anak pada usia dini sejatinya dilakukan oleh lingkungan
keluarga sebagai upaya pembentukan karakter yang positif. Bimbingan
merupakan bagian terpenting dalam pembentukan karakter, bimbingan
diberikan kepada anak agar dengan potensi yang dimiliki mampu
dikembangkan secara optimal.
10
buruk pada kestabilan hubungan dan kesejahteraan psikologis. Perilaku
komunikasi, seperti keakraban dan tingkat keterbukaan, dapat menjadi
indikator keberhasilan hubungan. Komunikasi yang mendalam dapat
meningkatkan saling pengertian dan meningkatkan kualitas hubungan.
Penerimaan dan dukungan dalam komunikasi dapat memainkan peran penting
dalam membangun kepercayaan dan keamanan dalam hubungan. Komunikasi
yang positif dan mendukung dapat membantu mengatasi konflik dan
tantangan. Hubungan dan komunikasi saling memengaruhi. Komunikasi yang
efektif dapat memperkuat ikatan emosional dan membentuk perilaku positif
dalam hubungan. Sebaliknya, komunikasi yang tidak sehat dapat
menyebabkan perilaku negatif dan mengancam keberlanjutan hubungan. Oleh
karena itu, pemahaman dan praktik komunikasi interpersonal yang positif
dapat berkontribusi pada kesehatan dan keberlanjutan hubungan
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
12
• Penerimaan dan dukungan dalam komunikasi memainkan peran
penting dalam membangun kepercayaan dan keamanan dalam
hubungan.
• Komunikasi positif dan mendukung membantu mengatasi konflik
dan tantangan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Azeharie, S. (2015). Pola Komunikasi Antarpribadiantara Guru Dan Siswa Di
Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati”Bengkulu. Dalam Jurnal
Pekommas (Vol. 18, Nomor 3).
Lufipah, H., Pamungkas, B., Haikal, M. P., Siregar, T. P., & Pingga Prudensia
Ira. (2022). Komunikasi Interpersonal Antar Orang Tua Dan Anak
Terhadap Karakter Anak. Kampret Journal, 1, 24–31.
Maulana, A. R., Studi Bimbingan, P., Konseling, D., & Dakwah, I. F. (2020).
Keterbukaan Diri Dalam Komunikasi Interpersonal Antara Suami Istri
Pasca Bercerai Di Desa Somagede.
14