Volume….Nomor…..,Tahun
Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini dikarenakan banyaknya komunikasi yang terganggu dilingkungan sekolah,untuk
itu saya tertarik melakukan penelitian ini. Untuk Menganalisis pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP
Negeri 23 Banjarmasin dan Untuk menganalisis faktor yang menghambat komunikasi interpersonal siswa di
SMP Negeri 23 Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Hasil
penelitian ditemukan dengan mengetahui pola komunikasi interpersonal melalui layanan bimbingan
kelompok,dan faktor penghambat komunikasi interpersonal fisik dll. Disaat pandemi covid 19 ini guru bk
memberikan layanan bimbingan kelompok melalui media sosial bertujuan untuk menyediakan informasi-
informasi yang bermanfaat kepada siswa dan faktor penghambat komunikasi interpersonal siswa adalah
lingkungan,fisik,dan bahasa yang berbeda. Saran bagi guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan
layanan harus menyesuaikan dengan prosedur Bimbingan dan Konseling yang berlaku sesuai prosedur
pemerintah, Saran bagi siswa agar hendaknya apabila ada permasalahan hendaknya di ceritakan atau di
konsultasikan kepada guru Bimbingan dan Konseling, Saran bagi peneliti untuk penelitan selajutnya harus di
perhatikan dan di siapkan apa yang di perlukan dalam penelitian,
ABSTRACT
The background of this research is due to the many disturbed communication in the school environment, for that
I am interested in doing this research. To analyze students 'interpersonal communication patterns at SMP
Negeri 23 Banjarmasin and to analyze the factors that hinder students' interpersonal communication at SMP
Negeri 23 Banjarmasin. The method used in this research is the case study method. The results of the study were
found by knowing the interpersonal communication patterns through group guidance services, and the
inhibiting factors for physical interpersonal communication etc. During the Covid 19 pandemic, the BK teacher
provided group guidance services through social media aimed at providing useful information to students and
the inhibiting factors for students' interpersonal communication were different environments, physical and
language. Suggestions for Guidance and Counseling teachers in providing services must adapt to the Guidance
and Counseling procedures that apply according to government procedures, Suggestions for students that if
there are problems, they should be told or consulted with the Guidance and Counseling teacher, Suggestions for
researchers for further research must be addressed. pay attention and prepare what is needed in research ,
.
DipublikasikanOleh :
UPT PublikasidanPengelolaanJurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 1
NamaPenulis
JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia
Volume….Nomor…..,Tahun
Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297
komunikan (tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, ternyata terdapat permasalahan anak didik yang
dan lain-lain) atau komunikator yang gugup kurangnya komunikasi interpersonal. Maka dari itu
(hambatan psikologis), perempuan tidak bersedia permasalahan yang diatas menyangkut tentang
terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki kurangnya komunikasi interpersonal siswa
(hambatan gender). b) Komunikan yang mengalami menyangkut siswa untuk berkomunikasi dan
gangguan pendengaran (hambatan biologis), berinteraksi untuk kedepannya juga agar membantu
komunikan yang tidak berkonsentrasi dengan guru Bimbingan dan Konseling mengetahui hal
pembicaraan (hambatan psikologis), seorang tersebut oleh sebab itu perlu untuk di teliti. Melihat
perempuan akan tersipu malu jika membicarakan permasalahan anak didik tersebut yang dijelaskan
masalah seksual dengan seorang lelaki (hambatan diatas maka saya sebagai peneliti tertarik untuk
gender). c) Komunikator dan komunikan kurang melakukan penelitian dengan judul “Faktor
memahami latar belakang sosial budaya yang berlaku Penghambat Komunikasi Interpersonal Pada
sehingga dapat melahirkan perbedaan persepsi. d) Siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin”.
Komunikator dan komunikan saling berprasangka
buruk yang dapat mendorong ke arah sikap apatis dan HASIL PENELITIAN
penolakan. e) Komunikasi berjalan satu arah dari Kesimpulan wawancara dengan guru
komunikator ke komunikan secara terus menerus Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Laeilla
sehingga komunikan tidak memiki kesempatan Qamariah, S.pd. I guru Bimbingan dan Konseling,
meminta penjelasan. f) Komunikasi hanya berupa Beliau mengatakan melalui program layanan
penjelasan verbal/kata-kata sehingga membosankan. bimbingan kelompok untuk meningkatkan
g) Tidak digunakannya media yang tepat atau terdapat komunikasi interpersonal siswa, disini yang terlibat
masalah pada teknologi komunikasi (microphone, dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok
telepon, power point, dan lain sebagainya). h) hanyalah guru Bimbingan dan Konseling dan siswa
Perbedaan bahasa sehingga menyebabkan perbedaan saja,dan guru Bimbingan dan Konseling sendiri
penafsiran pada simbol- simbol tertentu. Jadi faktor menggunakan komunikasi yang verbal untuk menjalin
penghambat komunikasi ialah komunikan gagap komunikasi yang baik dengan siswa tersebut,dan
seakan dia tidak memiliki kewibawaan di dalam disini guru Bimbingan dan Konseling tidak
dirinya, komunikan kurang konsentrasi sehingga melibatkan masyarakat luar dikarena kan masih
mengalami perbedaan persepsi, komunikan terlalu lingkungan sekolah saja berkaitan langsung dengan
serius sehingga membosankan, perbedaan bahasa siswa,dan guru Bimbingan dan Konseling melakukan
sehingga membuat sulit untuk dimengerti. kunjungan pribadi untuk memantau perkembangan
Menurut Efendi (2018:89) Pola komunikasi siswanya untuk memastikan siswanya,guru
bagi suku Banjar akan mencoba untuk menggunakan Bimbingan dan Konseling menjabarkan faktor
bahasa Banjar dan jika tidak mengerti baru penghambat komunikasi interpersonal yaitu
menggunakan bahasa Indonesia, hal ini merupakan lingkungannya,perbedaan bahasa ,dan fisik yang
cara mereka untuk mengakomodasi komunikasi yang berbeda dengan temannya.
berjalan. Dalam menjalankan proses akomodasi Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa
tentunya ada media untuk menanamkan pengetahuan yang bernama Abdul Rasyid dia mengatakan adanya
maupun pemahaman akan pentingnya menyesuaikan guru Bimbingan dan konseling itu dianggap sebagai
diri. polisi sekolah. Dalam kegiatan Bimbingan dan
Menurut Efendi (2018:93) Faktor penghambat Konseling hanya guru Bimbingan dan
komunikasi bagi masyarakat suku banjar adalah Konseling,setelah melaksanakan kegiatan layanan
aktifitas warga sendiri yang kadangkala membuat Bimbingan dan Konseling oleh guru BK siswa
salah satu etnis atau seseorang merasa tidak nyaman, dinasehati kembali apabila terulang lagi permasalahan
prasangka sendiri hanya muncul oleh perorangan yang sudah terjadi. Peneliti menanyakan kembali apa
tidak kepada masyarakat secara menyeluruh. itu komunikasi interpersonal kepada siswa namun
Fakta dilapangan berdasarkan observasi yang siswa tidak mengetahui apa itu komunikasi
di temukan peneliti di antaranya beberapa faktor intepersonal kemudian peneliti menjelaskan apa itu
penghambat yang sesuai paparan dari Ropiani komunikasi inerpersonal.setelah itu peneliti
(2017:118) faktor penghambat komunikasi menanyakan faktor apa saja yang menghambat
komunikasi interpersonal hal ini menyababkan siswa komunikasi interpersonal siswa menjawab pemalu.
tersebut dijauhi temannya, adapun juga terdapat siswa
yang suka sendiri, dan siswa pendiam tidak suka PEMBAHASAN
bergaul dengan orang banyak. Berdasarkan penelitian Pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP
melalui angket DCM di SMP Negeri 23 Banjarmasin Negeri 23 Banjarmasin
DipublikasikanOleh :
UPT PublikasidanPengelolaanJurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 3
NamaPenulis
JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia
Volume….Nomor…..,Tahun
Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297
Hasil wawancara dari ibu Laeilla Qamariah, interpersonal menggunakan teknik layanan
S.Pd. I, salah satu guru Bimbingan dan Konseling, bimbingan kelompok untuk meningkatkan
beliau menjelaskan tentang program pelaksanaan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23
bimbingan dan konseling dalam meningkatkan Banjarmasin bisa melalui program bimbingan
Komunikasi interpersonal, Menurut Miller dalam kelompok
Hasanah (2015: 52) komunikasi interpersonal
merupakan jenis komunikasi yang terjalin secara Faktor yang menghambat komunikasi
harmonis dimana masing- masing pelaku komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin
dapat bertindak sebagai komunikator maupun Menurut ibu Laeilla Qamariah, S.Pd. I
komunikan secara bergantian dan dilingkupi dinamika Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada
psikologis yang begitu mendalam secara face to face. siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin adalah
Biasa nya beliau menggunakan teknik layanan Lingkungannya, Perbedaan bahasa,Fisik yang berbeda
bimbingan kelompok untuk meningkatkan dengan teman yang lain. Menurut Ropiani (2017:118)
komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Faktor-faktor yang dapat menghambat
Banjarmasin bisa melalui program bimbingan komunikasi adalah sebagai berikut: a) Komunikator
kelompok berjalan dengan lancar, meski ada beberapa komunikator gagap (hambatan biologis), komunikator
kendala di antaranya guru Bimbingan dan Konseling tidak kredibel/tidak berwibawa dan kurang
tidak bisa bertemu langsung dengan siswanya, namun memahami karakteristik komunikan (tingkat
tetap bisa di atasi oleh guru Bimbingan dan pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain-lain) atau
Konseling. Menurut Hasil wawancara dari Ibu Irna komunikator yang gugup (hambatan psikologis),
Fitriana, S. Pd, guru Bimbingan dan Konseling di perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan
SMP Negeri 23 Banjarmasin, beliau menjelaskan bicaranya yang laki-laki (hambatan gender). b)
sependapat dengan ibu Laeilla Qamariah, S.Pd. I Komunikan yang mengalami gangguan pendengaran
tentang program pelaksanaan bimbingan dan (hambatan biologis), komunikan yang tidak
konseling dalam meningkatkan Komunikasi berkonsentrasi dengan pembicaraan (hambatan
interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin. psikologis), seorang perempuan akan tersipu malu
Hasil wawancara saya dengan siswa SMP N jika membicarakan masalah seksual dengan seorang
23 Banjarmasin yang bernama Abdul Rasyid Pada lelaki (hambatan gender). c) Komunikator dan
hari Selasa Tanggal 28-juli-2020 sekitar Jam 19-29 komunikan kurang memahami latar belakang sosial
yang melalui via online dengan aplikasi whatsapp budaya yang berlaku sehingga dapat melahirkan
berjalan dengan lancar dikarenakan saya dengan siswa perbedaan persepsi. d) Komunikator dan komunikan
tersebut sudah saling kenal. Peneliti menanyakan saling berprasangka buruk yang dapat mendorong ke
persepsi siswa SMP N 23 Banjarmasin dengan adanya arah sikap apatis dan penolakan. e) Komunikasi
layanan bimbingan dan konseling disekolah siswa berjalan satu arah dari komunikator ke komunikan
tersebut menjawab adanya guru bk itu sendiri secara terus menerus sehingga komunikan tidak
dianggap sebagai polisi sekolah. Wawancara peniliti memiki kesempatan meminta penjelasan. f)
dengan siswa kedua Hasil wawancara saya dengan Komunikasi hanya berupa penjelasan verbal/kata-kata
siswa SMP N 23 Banjarmasin yang bernama Aditya sehingga membosankan. g) Tidak digunakannya
Wahyu Pada hari Kamis Tanggal 30-juli-2020 sekitar media yang tepat atau terdapat masalah pada
Jam 15-25 yang melalui via online dengan aplikasi teknologi komunikasi (microphone, telepon, power
whatsapp berjalan dengan lancar dikarenakan saya point, dan lain sebagainya). h) Perbedaan bahasa
dengan siswa tersebut sudah saling kenal. Wawancara sehingga menyebabkan perbedaan penafsiran pada
peneliti dengan siswa ketiga Peneliti menanyakan simbol- simbol tertentu.Menurut Ibu Irna Fitriana, S.
persepsi siswa SMP N 23 Banjarmasin dengan adanya Pd Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada
layanan bimbingan dan konseling disekolah siswa siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin adalah
tersebut menjawab apabila ada permasalahan di lingkungannya, perbedaan bahasa, fisik yang berbeda
lingkungan sekolah guru langsung saja memanggil dengan teman yang lain,gugup dan pemalu.
siswa keruang guru bk tersebut. Menurut peneliti Kesimpulan menurut peneliti adalah tentang
Komunikasi interpersonal juga dapat ditingkatkan Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada
dengan adanya layanan bimbingan kelompok siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin jadi diketahui
sehingga siswa dapat aktif berkomunikasi dengan bahwa penghambat komunikasi interpersonal adalah
teman maupun guru nya dilingkungan sekolah. faktor lingkungan,perbedaan fisik, perbadaan bahasa.
Kesimpulan menurut peneliti adalah tentang
pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP Negeri PENUTUP
23 Banjarmasin jadi diketahui bahwa pola komunikasi
DipublikasikanOleh :
UPT PublikasidanPengelolaanJurnal
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 4
NamaPenulis
JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia
Volume….Nomor…..,Tahun
Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297