Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ifijalia Nofila

Nim : 17052100
Mata Kuliah : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Hari : Rabu
Tanggal : 14 Oktober 2020

Keterampilan Komunikasi

Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Dalam proses


komunikasi kebersamaan diusahakan melalui tukar menukar pendapat, penyampaian
informasi atau perubahan prilaku atau sikap seseorang. Manusia sebagai makhluk
individu maupun mahluk sosial, memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan
berkembang, maka salah satu sarannya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan
kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia.

Komunikasi memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau
dengan mempergunakan sesuatu alat. Banyak komunikasi terjadi dan berlangsung
tetapi kadang-kadang tidak tercapai kepada sasaran tentang apa yang
dikomunikasikan. Dimungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan
dan penerima pesan kalau terjalin persesuaian diantara keduanya. Salah satu jenis
komunikasi yang memiliki prekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi.

Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental


sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat
menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita
komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan
paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama
manusia masih mempunyai emosi.

Komunikasi interpersonal akan berjalan dengan baik apabila dilakukan dengan


beberapa keterampilan. Suranto AW (2011:94) “ada beberapa keterampilan yang
harus dikuasai dalam komunikasi interpersonal” diantaranya :
1. Keterampilan Berbicara
2. Keterampilan Bertanya
3. Keterampilan Membuka Pintu Komunikasi
4. Keterampilan Menjaga Sopan Santun
5. Keterampilan Meminta Maaf Pada Saat Merasa Bersalah
6. Cepat Tanggap dan Bertanggung Jawab
7. Perhatian dan Kepedulian
8. Memiliki Empati
9. Keterampilan Mendengarkan

Keterampilan di atas dibutuhkan oleh siswa untuk menjalin komunikasi dengan


baik pada orang lain. Hafied Changara (2008:85) “keterampilan komunikasi adalah
“Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirim pesan kepada khalayak
(penerima pesan)”. Keterampilan komunikasi yang baik akan meningkatkan semangat
belajar, meningkatkan moral dan disiplin yang tinggi pada siswa dalam mengetahui
hak dan kewajiban secara terbuka, mengetahui tata tertib dan perubahan yang
dilakukan oleh pimpinan sekolah, melalui komunikasi akan mendapatkan informasi
dan keterangan yang akan dibutuhkan siswa,

Komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu


masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan
unsur pembentuk suatu masyarakat, sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu
lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi mengantarkan seseorang
untuk memahami karakter psikologis lawan bicaranya, M. Budyatna & Leila Mona
Ganiem (2011:10) mengungkapkan bahwa: “pada hubungan komunikasi antar pribadi,
para komunikator membuat prediksi terhadap satu sama lain atas dasar data
psikologis”.

Komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai
pertukaran berita dan pesan akan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide, maka A.W. Widjaja (2003:9)
mangemukakan fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita, data,
gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain
agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
b. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat ang
efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam
masyarakat.
c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong
kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
d. Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan
untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan
untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah
yang menyangkut kepentingan bersama.
e. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembemtuk watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang
diperlukan pada semua bidang kehidupan.
f. Memajukan kebudaan, penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud
melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas
horizon seseorang, membangun imajinasi dan mendorong kreativitas dan
kebutuhan estetikanya.
g. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan image dari drama, tari,
kesenian, kesusasteraan, musik, olahraga, permainan dan lain-lain untuk rekreasi,
kesenangan kelompok dan individu.
h. Integritas, menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk
memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling
kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

Secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen interaksi sosial berguna


untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui
keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat. Jadi
komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Komunikasi diperlukan untuk
mengatur tata krama pergaulan antar manusia. Sebab berkomunikasi dengan baik
akan memberikan pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam
bermasyarakat. Keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang
diinginkan termasuk karier dan rezekinya mereka ditentukan oleh kemampuannya
berkomunikasi.

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu komunikasi yang tidak semua


dapat dilakukan oleh setiap orang, sedikit sekali di masyarakat kita komunikasi yang
dapat dikarakteristikkan sebagai komunikasi antar pribadi. Setiap orang berbeda
dalam kemampuannya untuk berkomunikasi antar pribadi. Tidak semua orang
melakukan komunikasi interpersonal dengan baik. Berdasarkan hal itulah
permasalahan sering terjadi pada diri siswa khususnya berkaitan dengan hubungan
sosial. Realita ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang mampu membina dan
mengembangkan komunikasi antar pribadinya.

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam


bentuk verbal atau nonverbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi
interpersonal selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi
pesan dikatakan atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut
sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi, dan
keadaan penerima pesan. Deddy Muliana & Ganiem (2011:81) komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
secara verbal maupun non verbal.

Komunikasi interpersonal juga berperan untuk saling mengubah dan


mengembangkan. Dan perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi,
pihak pihak yang terlibat untuk memberi inspirasi, semangat, dan dorongan agar
dapat merubah pemikiran, perasaan, dan sikap sesuai dengan topik yang dikaji
bersama. Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses
pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dari
suatu kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik. Agar
komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang
efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka, sikap
percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap yang paling
memahami, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan
interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan
kerjasama antara berbagai pihak. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila
pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan.

Sumber :Kamaruzzaman. 2016. ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI


INTERPERSONAL SISWA. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2

Menurut saya, materi yang disajikan didalam artikel lebih menekankan pada asek
keterampilan komunikasi siswa, berbeda dengan materi yang disajikan di elearning,
dimana materinya lebih umum dan mencakup segala aspek keterampilan komunikasi.
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA

Kamaruzzaman
Program Studi Bimbingan dan Konseling
IKIP PGRI Pontianak
e-mail: stkippgriptk@plaza.ac.id

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel Penelitian ini dilakukan pada siswa Mts Negeri 1 Pontianak. Tahun
Diterima September Ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
2016 keterampilan komunikasi interpersonal siswa. Metode yang
Disetujui Oktober digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan bentuk
2016 penelitian survei. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah
Dipublikasikan teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung
dengan alat pengumpul data berupa panduan wawancara, dan
Oktober 2016
angket. Subjek penelitian ini adalah berjumlah 55 siswa. Hasil dari
Kata Kunci:
penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi
Keterampilan
interpersonal siswa cukup baik.
Komunikasi
Interpersonal

Keywords:
Interpersonal
Communication Skills
Abstract
Research was conducted on students Mts Negeri 1 Pontianak. Academic Year
2015/2016. This study aims to determine students' interpersonal
communication skills. The method used in this research is descriptive method
with survey forms. Data collection technique used is the technique of direct
communication and indirect communication techniques with manual data
collection tool in the form of interviews, and questionnaires. The subjects
were numbered 55 students. The results of this study indicate that students'
interpersonal communication skills good enough.

© 2016 Universitas Muria Kudus


Print ISSN 2460-1187
Online ISSN 2503-281X

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 202
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial, suatu sistem pengajaran”. Dalam kehidupan
makhluk yang saling memerlukan antara sehari-hari disadari atau tidak komunikasi
yang satu dengan yang lainnya dalam adalah bagian dari kehidupan manusia itu
menjalani suatu kehidupan. karena sifat sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah
ketergantungan, saling membutuhkan telah berkomunikasi dengan lingkungannya.
ada pada manusia dari mulai sejak lahir. Abu Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia
Ahmadi (2007:1) “pada hakekatnya kita dilahirkan adalah suatu tanda terjadinya
semua menerima pendapat bahwa dalam komunikasi. Untuk menjalin rasa
kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas kemanusiaan yang akrab diperlukan saling
dari hubungan dengan yang lain”. Tidak ada pengertian sesama anggota dalam
manusia yang bisa melepaskan diri sama komunikasi.
sekali dari orang lain. Sejak awal hidupnya, Komunikasi telah menjadi bagian
manusia telah berhubungan dengan manusia dari kehidupan manusia. Dalam proses
lain terutama dalam keluarga. komunikasi kebersamaan diusahakan
Manusia sebagai makhluk sosial, melalui tukar menukar pendapat,
senantiasa berhubungan dengan manusia penyampaian informasi atau perubahan
lainnya dalam masyarakat. Dengan kata lain prilaku atau sikap seseorang. Manusia
dalam menjalani kehidupannya manusia sebagai makhluk individu maupun mahluk
membutuhkan untuk saling berinteraksi sosial, memiliki dorongan ingin tahu, ingin
dengan lingkungannya baik secara langsung maju dan berkembang, maka salah satu
maupun tidak langsung. Semuanya ini dapat sarannya adalah komunikasi. Komunikasi
dijalani manusia karena potensi-potensi yang merupakan kebutuhan yang mutlak bagi
dimilikinya, terutama potensi dalam minat kehidupan manusia. Komunikasi
sosial. Berbagai upaya dan usaha dilakukan memberikan sesuatu kepada orang lain
manusia untuk berinteraksi dan dengan kontak tertentu atau dengan
berkomunikasi agar diterima di lingkungan mempergunakan sesuatu alat. Banyak
sosialnya. Begitu juga dengan permasalahan- komunikasi terjadi dan berlangsung tetapi
permasalahan sering dialami mereka dalam kadang-kadang tidak tercapai kepada
proses tersebut. Apalagi pada masa sekarang sasaran tentang apa yang dikomunikasikan.
ini selain tantangan ingin hidup sosial, para Dimungkinkan adanya komunikasi yang
siswa juga ditantang oleh laju perkembangan baik antara pemberi pesan dan penerima
teknologi dan arus globalisasi. Kehidupan pesan kalau terjalin persesuaian diantara
global yang sangat sulit, mengisyaratkan keduanya.
siswa harus lebih mempersiapkan diri agar Salah satu jenis komunikasi yang
mampu menyesuaikan diri kearah memiliki prekuensi terjadinya cukup tinggi
kehidupan yang lebih kompetitif. adalah komunikasi interpersonal atau
Sejalan dengan perkembangan komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar
teknologi yang semakin canggih dan pribadi sangat potensial untuk menjalankan
moderennya peralatan komunikasi, cara fungsi instrumental sebagai alat untuk
berkomunikasi siswa juga mengalami mempengaruhi atau membujuk orang lain,
perubahan. Komunikasi tidak hanya karena kita dapat menggunakan kelima alat
dilakukan secara personal (komunikasi yang indera kita untuk mempertinggi daya bujuk
hanya melibatkan dua orang saja) namun pesan yang kita komunikasikan kepada
sudah dilakukan dengan kelompok dan komunikan kita. Sebagai komunikasi yang
komunikasi massa (media massa). Dengan paling lengkap dan paling sempurna,
demikian ada suatu perkembangan yang komunikasi antarpribadi berperan penting
semakin kompleks misalnya radio, televisi, hingga kapanpun, selama manusia masih
media, internet, handphone yang semuanya mempunyai emosi.
memiliki kelebihan serta kekurangan. Komunikasi interpersonal akan
Suryosubroto (2009:147) berjalan dengan baik apabila dilakukan
“komunikasi dalam pembelajaran adalah dengan beberapa keterampilan. Suranto AW
hubungan timbal balik antara guru (2011:94) “ada beberapa keterampilan yang
(pendidik) dan peserta didik (murid), dalam

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 203
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

harus dikuasai dalam komunikasi berkomunikasi antar pribadi. Tidak semua


interpersonal” diantaranya : orang melakukan komunikasi interpersonal
1. Keterampilan Berbicara dengan baik. Berdasarkan hal itulah
2. Keterampilan Bertanya permasalahan sering terjadi pada diri siswa
3. Keterampilan Membuka Pintu khususnya berkaitan dengan hubungan
Komunikasi sosial. Realita ini menunjukkan bahwa siswa
4. Keterampilan Menjaga Sopan Santun masih kurang mampu membina dan
5. Keterampilan Meminta Maaf Pada Saat mengembangkan komunikasi antar
Merasa Bersalah pribadinya.
6. Cepat Tanggap dan Bertanggung Jawab Berbagai gejolak perkembangan
7. Perhatian dan Kepedulian yang terjadi di masa kini, masih ditemukan
8. Memiliki Empati beberapa remaja yang tidak menggunakan
9. Keterampilan Mendengarkan keterampilan komunikasi interpersonal
dengan baik. Dari kegiatan survei yang
Keterampilan di atas dibutuhkan peneliti lakukan di Madrasah Tsanawiyah
oleh siswa untuk menjalin komunikasi Negeri 1 Pontianak ditemukan beberapa
dengan baik pada orang lain. Hafied siswa yang kurang memiliki keterampilan
Changara (2008:85) “keterampilan komunikasi interpersonal. Hal ini tampak
komunikasi adalah “Kemampuan seseorang pada gejala-gelaja seperti kurangnya
untuk menyampaikan atau mengirim pesan kemampuan dalam berbicara misalnya sulit
kepada khalayak (penerima pesan)”. menanggapi apa yang dibicarakan orang
Keterampilan komunikasi yang baik akan lain, sulitnya membuka komunikasi dengan
meningkatkan semangat belajar, orang lain, kurang menjadi pendengar yang
meningkatkan moral dan disiplin yang tinggi baik, kurang memiliki kepedulian terhadap
pada siswa dalam mengetahui hak dan apa yang dikerjakan oleh teman-temanya,
kewajiban secara terbuka, mengetahui tata rendahnya sikap empati terhadap orang lain.
tertib dan perubahan yang dilakukan oleh Gejala ini diperoleh berdasarkan informasi
pimpinan sekolah, melalui komunikasi akan yang diterima dari guru bimbingan dan
mendapatkan informasi dan keterangan konseling yang menyatakan ada dari
yang akan dibutuhkan siswa. beberapa siswa mereka yang memiliki
Komunikasi menjadi unsur penting keterampilan komunikasi interpersonal yang
dalam berlangsungnya kehidupan suatu rendah dengan beberapa gejala tersebut.
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, Fenomena yang diungkapkan di
aktivitas komunikasi sekaligus merupakan atas, menunjukkan adanya kesenjangan yaitu
unsur pembentuk suatu masyarakat, sebab ketidaksesuaian antara harapan dengan
tidak mungkin manusia hidup di suatu kenyataan. Berpijak dari adanya kenyataan
lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama rendahnya keterampilan komunikasi
lain. Komunikasi mengantarkan seseorang interpersonal yang terjadi di sekolah, maka
untuk memahami karakter psikologis lawan penelitian ini penting untuk dilakukan guna
bicaranya, M. Budyatna & Leila Mona memperoleh informasi lebih dalam
Ganiem (2011:10) mengungkapkan bahwa: mengenai keterampilan komunikasi
“pada hubungan komunikasi antar pribadi, interpersonal siswa kelas VIII Madrasah
para komunikator membuat prediksi Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak.
terhadap satu sama lain atas dasar data
psikologis”. Komunikasi interpersonal METODE PENELITIAN
merupakan salah satu komunikasi yang Berdasarkan pada tujuan umum
tidak semua dapat dilakukan oleh setiap penelitian maka metode yang tepat dalam
orang, sedikit sekali di masyarakat kita penelitian penelitian ini adalah metode
komunikasi yang dapat dikarakteristikkan deskriptif, karena dilakukan pada saat
sebagai komunikasi antar pribadi. Setiap sekarang dengan sebagaimana adanya.
orang berbeda dalam kemampuannya untuk Sebagaimana telah dikemukakan oleh

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 204
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

M.Subana dan Sudrajat (2009:23) e. Pada dasarnya metode survey adalah


mengatakan : “Penelitian deskriptif metode cross-sectional (John W.Best,
menuturkan dan menafsirkan data yang 1977). Sedangkan Fraenkel dan Wallen
terjadi pada saat penelitian ini berlangsung (1990:361) menyatakan bahwa ada dua
dan berlangsung dan menyajikan apa bentuk survey yang dapat dilakukan,
adanya. Metode deskriftif adalah suatu yaitu “Cross sectional surveys and
bentuk penguraian dan penginterpretasian longitudinal surveys).
yang memiliki kaitan dengan kondisi-kondisi f. Cenderung mengandalkan data
yang ada, proses yang sedang berlangsung kuantitatif.
atau kecendrungan-kecendrungan yang g. Mengandalkan teknik data kuantitatif.
sedang berkembang. Setelah metode h. Mengandalkan teknik pengumpulan
ditentukan, maka bentuk penelitian harus data berupa kuesioner dan wawancara
sesuai dengan metode yang digunakan. berstruktur.
Karena metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Sejalan dengan hal tersebut
deskriptif, maka bentuk penelitian pun Sugiyono (2010:134) mengatakan : “survei
sesuai dengan metode tersebut. Bentuk pada umumnya merupakan data dari
penelitian yang tepat dalam penelitian ini sejumlah unit atau individu dalam waktu
adalah “bentuk penelitian survey”. Bentuk yang bersamaan”. Dengan demikian
penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti penelitian ini dilaksanakan dengan
mengadakan survey langsung ke lokasi yang mengadakan survey langsung ke MTs Negeri
menjadi tempat penelitian. Selanjutnya 1 Pontianak menghimpun data-data yang
Riyanto (2001:23) menyebutkan bahwa ciri- diperlukan, kemudian menganalisis dan
ciri penelitian survey adalah sebagai berikut : mendeskrifsikan data-data tersebut hingga
a. Data survey dapat dikumpulkan dari diperoleh jawaban pertanyaan-pertanyaan.
populasi, dapat pula dari hanya
sebagian saja dari populasi HASIL PENELITIAN DAN
b. Untuk suatu hal data yang sifatnya PEMBAHASAN
nyata. Berdasarkan penelitian yang telah
c. Hasil survey dapat dimanfaatkan untuk dilaksanakan, maka akan disajikan hasil dari
kepentingan yang sifatnya terbatas, penelitian secara deksriptif presentase. Hasil
karena data yang yang dikumpulkan penelitian secara deskriptif persentase akan
dibatasi oleh waktu, dan saat data itu digunakan untuk menggambarkan tentang
dikumpulkan. keterampilan komunikasi interpersonal
d. Biasanya untuk memecahkan masalah siswa. Hasil perhitungan disajikan dalam
yang sifatnya incidental. bentuk tabel dengan perhitungan persentase
dinyatakan pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil Analisis Data


Skor
Skor
Variabel dan Aspek Maksimal % Kategori
Aktual
Ideal

Keterampilan Komunikasi Interpersonal 5505 12100 45,49 Cukup

1. Jenis-Jenis Keterampilan Komunikasi 3320 7040 47,15 Cukup


Interpersonal
Dengan indikator :
a. Keterampilan berbicara 426 880 48,40 Cukup
b. Keterampilan Bertanya 673 1320 50,98 Baik
c. Keterampilan Membuka Pintu 462 880 52,5 Baik

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 205
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

Skor
Skor
Variabel dan Aspek Maksimal % Kategori
Aktual
Ideal

Komunikasi 433 880 49,20 Cukup


d. Keterampilan Menjaga Sopan
Santun 219 440 49,77 Cukup
e. Keterampilan Meminta Maaf Pada
Saat Merasa Bersalah 402 880 45,68 Cukup
f. Cepat Tanggap dan Bertanggung
Jawab 357 880 40,56 Cukup
g. Perhatian dan Kepedulian 186 440 42,27 Cukup
h. Memiliki Empati 162 440 36,81 Cukup
i. Keterampilan Mendengarkan
2. Proses Komunikasi Interpersonal 781 1760 44,37 Cukup
Dengan indikator :
a. Keinginan berkomunikasi 226 440 51,36 Baik
b. Encoding oleh komunikator 93 220 42,27 Cukup
c. Pengiriman pesan 93 220 42,27 Cukup
d. Penerimaan pesan 95 220 43,18 Cukup
e. Decoding oleh comunikan 92 220 41,81 Cukup
f. Umpan balik 182 440 41,36 Cukup

3. Hambatan Dalam Komunikasi 1404 3300 42,54 Cukup


Interpersonal
Dengan indikator :
a. Kredibilitas komunikator rencah 83 220 37,72 Cukup
b. Kurang memahami latar belakang 162 440 36,81 Cukup
sosial dan budaya
c. Kurang memahami karakteristik 227 440 51,59 Baik
komunikan
d. Prasangka buruk 179 440 40,68 Cukup
e. Verbalitas 86 220 39,09 Cukup
f. Komunikasi satu arah 186 440 42,27 Cukup
g. Tidak digunakan media yang tepat 98 220 44,54 Cukup
h. Perbedaan bahasa
182 440 41,36 Cukup
i. Perbedaan persepsi
201 440 45,68 Cukup

Dengan demikian secara komunikasi interpersonal sebagai


keseluruhan dapat dikatakan bahwa berikut :
keterampilan komunikasi interpersonal a. Jenis-jenis keterampilan komunikasi
siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah interpersonal diperoleh persentase
Negeri 1 Pontianak termasuk kategori sebesar 47,15 % dan termasuk ke
“Cukup” dengan perolehan sebesar dalam kategori “Cukup”. Ini dapat
45,49%. diinterpretasikan bahwa siswa sudah
Lebih rinci dapat dijelaskan cukup baik dalam memiliki berbagai
melalui aspek-aspek keterampilan keterampilan dalam komunikasi

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 206
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

interpersonal diantaranya cukup keinginan untuk melakukan


baik dalam memiliki keterampilan komunikasi dan keinginan untuk
berbicara terutama persiapan- berbagi informasi, mengucapkan
persiapan yang dilakukan sebelum dengan penuh keyakinan apa yang
melakukan pembicaraan dengan ada dalam pikiran, cukup dalam
orang lain meliputi : persiapan fisik, memiliki kemampuan untuk
persiapan materi, dan persiapan menyampaikan informasi dan
mental. Cukup dalam memiliki kemampuan menerima informasi,
keterampilan bertanya seperti keadaan diri dalam menerima
mengungkapkan pertanyaan dengan berbagai informasi cukup baik, dan
tenang dan sopan, mengungkapkan memberikan respon apa yang
pertanyaan dengan singkat dan jelas, diterima serta cukup baik dalam
tidak merusak suasana cukup baik memberikan umpan balik.
dilakukan siswa dalam c. Faktor penghambat komunikasi
berkomunikasi. Cukup dalam interpersonal siswa diperoleh
keterampilan membuka pintu persentase sebesar 42,54 % dengan
komunikasi dengan cara membuka kategori “cukup”. Hal ini dapat
diri dalam berkomunikasi, diinterpretasikan bahwa hambatan
menawarkan kerja sama dan yang dialami siswa dalam
komitmen dalam bekerja sama. komunikasi interpersonal cukup
Siswa juga cukup baik dalam tinggi seperti tidak konsisten dalam
memiliki keterampilan menjaga berbicara, ketidakpahaman akan
sopan santun tentang sikap dan nilai-nilai budaya sehingga sulitnya
perilaku mereka sehari-hari, berkomunikasi dengan orang yang
keterampilan meminta maaf pada berbeda budaya. Kurang memahami
saat merasa bersalah, cepat tanggap lawan komunikasi, menilai tidak
terhadap situasi yang ada di baik apa yang dilakukan orang lain,
lingkungan sekitar, dan cukup berkomunikasi tanpa menggunakan
bertanggung jawab atas apa yang bahasa tubuh, komunikasi yang
menjadi kewajiban mereka. Cukup hanya berpusat pada satu orang,
perhatian dan kepedulian terhadap kurang terampil dalam
sesama, memiliki empati dan berkomunikasi, berbeda dalam gaya
keterampilan mendengarkan. bicara dan bahasa dan berbeda
b. Proses komunikasi interpersonal pandangan dalam menanggapi
siswa diperoleh persentase sebesar sesuatu.
44,37% dan termasuk ke dalam Dari hasil penelitian ketiga aspek
kategori “Cukup”. Ini dapat tersebut dapat dijelaskan dalam Grafik 1
diinterpretasikan bahwa siswa sudah sebagai berikut :
cukup baik dalam memiliki

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 207
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

Grafik 1
Hasil Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa

48,00%
Jenis-Jenis
47,00%
Keterampilan
46,00% Komunikasi
45,00% Interpersonal
Proses
44,00%
Komunikasi
43,00% Interpersonal
42,00%
Faktor
41,00% Penghambat
40,00% Komunikasi
39,00% Interpersonal
Keterampilan Interpersonal

Dari grafik di atas dapat dideskripasikan dalam memiliki kemampuan untuk


bahwa : menyampaikan informasi dan
kemampuan menerima informasi,
a. Siswa sudah cukup baik dalam memiliki
keadaan diri dalam menerima berbagai
berbagai jenis keterampilan dalam
informasi cukup baik, dan memberikan
komunikasi interpersonal diantaranya
respon apa yang diterima serta cukup
cukup baik dalam memiliki keterampilan
baik dalam memberikan umpan balik.
berbicara, cukup baik dalam memiliki
c. Hambatan yang dialami siswa dalam
keterampilan bertanya, cukup baik dalam
komunikasi interpersonal cukup tinggi
keterampilan membuka pintu komunikasi
seperti tidak konsisten dalam berbicara,
dengan cara membuka diri dalam
ketidakpahaman akan nilai-nilai budaya
berkomunikasi dan cukup baik dalam
sehingga sulitnya berkomunikasi dengan
memiliki keterampilan menjaga sopan
orang yang berbeda budaya. Kurang
santun tentang sikap dan perilaku mereka
memahami lawan komunikasi, menilai
sehari-hari, keterampilan meminta maaf
tidak baik apa yang dilakukan orang lain,
pada saat merasa bersalah, cepat tanggap
berkomunikasi tanpa menggunakan
terhadap situasi yang ada di lingkungan
bahasa tubuh, komunikasi yang hanya
sekitar, dan cukup bertanggung jawab
berpusat pada satu orang, kurang
atas apa yang menjadi kewajiban mereka.
terampil dalam berkomunikasi, berbeda
Cukup perhatian dan kepedulian
dalam gaya bicara dan bahasa dan
terhadap sesama, memiliki empati dan
berbeda pandangan dalam menanggapi
keterampilan mendengarkan.
sesuatu.
b. Siswa sudah cukup baik dalam memiliki
Hasil penelitian di atas
keinginan untuk melakukan komunikasi
mendeskripsikan bahwa keterampilan
dan keinginan untuk berbagi informasi,
komunikasi interpersonal siswa kelas VIII
mengucapkan dengan penuh keyakinan
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak
apa yang ada dalam pikiran, cukup
cukup baik. Komunikasi dipandang dari arti

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 208
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

yang lebih luas, tidak hanya diartikan membangun imajinasi dan mendorong
sebagai pertukaran berita dan pesan akan kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
tetapi sebagai kegiatan individu dan g. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol,
kelompok mengenai tukar menukar data, suara dan image dari drama, tari,
fakta, dan ide, maka A.W. Widjaja (2003:9) kesenian, kesusasteraan, musik,
mangemukakan fungsinya dalam setiap olahraga, permainan dan lain-lain untuk
sistem sosial adalah sebagai berikut : rekreasi, kesenangan kelompok dan
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, individu.
pemprosesan, penyebaran berita, data, h. Integritas, menyediakan bagi bangsa,
gambar, fakta dan pesan opini dan kelompok dan individu kesempatan
komentar yang dibutuhkan agar dapat untuk memperoleh berbagai pesan yang
dimengerti dan beraksi secara jelas mereka perlukan agar mereka dapat
terhadap kondisi lingkungan dan orang saling kenal dan mengerti dan
lain agar dapat mengambil keputusan menghargai kondisi, pandangan dan
yang tepat. keinginan orang lain.
b. Sosialisasi (pemasyarakatan),
penyediaan sumber ilmu pengetahuan Secara ringkas bahwa komunikasi
yang memungkinkan orang bersikap sebagai instrumen interaksi sosial berguna
dan bertindak sebagai anggota untuk mengetahui dan memprediksi sikap
masyarakat ang efektif sehingga ia sadar orang lain, juga untuk mengetahui
akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
aktif di dalam masyarakat. keseimbangan dengan masyarakat. Jadi
c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan
masyarakat jangka pendek maupun dengan kehidupan umat manusia, baik
jangka panjang, mendorong orang sebagai individu maupun sebagai anggota
menentukan pilihannya dan masyarakat. Komunikasi diperlukan untuk
keinginannya, mendorong kegiatan mengatur tata krama pergaulan antar
individu dan kelompok berdasarkan manusia. Sebab berkomunikasi dengan baik
tujuan bersama yang akan dikejar. akan memberikan pengaruh langsung pada
d. Perdebatan dan diskusi, menyediakan struktur keseimbangan seseorang dalam
dan saling menukar fakta yang bermasyarakat. Keberhasilan atau kegagalan
diperlukan untuk memungkinkan seseorang dalam mencapai sesuatu yang
persetujuan atau menyelesaikan diinginkan termasuk karier dan rezekinya
perbedaan pendapat mengenai masalah mereka ditentukan oleh kemampuannya
public, menyediakan bukti-bukti yang berkomunikasi.
relevan yang diperlukan untuk Komunikasi interpersonal merupakan
kepentingan umum agar masyarakat komunikasi yang pesannya dikemas dalam
lebih melibatkan diri dalam masalah bentuk verbal atau nonverbal, seperti
yang menyangkut kepentingan komunikasi pada umumnya komunikasi
bersama. interpersonal selalu mencakup dua unsur
e. Pendidikan, pengalihan ilmu pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi
pengetahuan sehingga mendorong pesan dikatakan atau dilakukan secara
perkembangan intelektual, pembemtuk verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut
watak dan pendidikan keterampilan sebaiknya diperhatikan dan dilakukan
dan kemahiran yang diperlukan pada berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi,
semua bidang kehidupan. dan keadaan penerima pesan. Deddy
f. Memajukan kebudaan, penyebaran hasil Muliana & Ganiem (2011:81) komunikasi
kebudayaan dan seni dengan maksud interpersonal adalah komunikasi antara
melestarikan warisan masa lalu, orang-orang secara tatap muka, yang
perkembangan kebudayaan dengan memungkinkan setiap pesertanya
memperluas horizon seseorang, menangkap reaksi orang lain secara

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 209
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2016)
Print ISSN 2460-1187, Online ISSN 2503-281X

langsung, baik secara verbal maupun non sebesar 47,15 % dan termasuk ke dalam
verbal. kategori “Cukup”.
Komunikasi interpersonal juga 2. Proses komunikasi interpersonal siswa
berperan untuk saling mengubah dan diperoleh persentase sebesar 44,37% dan
mengembangkan. Dan perubahan tersebut termasuk ke dalam kategori “Cukup”.
melalui interaksi dalam komunikasi, pihak- 3. Faktor penghambat komunikasi
pihak yang terlibat untuk memberi inspirasi, interpersonal siswa diperoleh persentase
semangat, dan dorongan agar dapat sebesar 42,54 % dengan kategori
merubah pemikiran, perasaan, dan sikap “cukup”.
sesuai dengan topik yang dikaji bersama.
Komunikasi interpersonal atau komunikasi DAFTAR PUSTAKA
antar pribadi adalah proses pertukaran Ahmadi, A. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta:
informasi serta pemindahan pengertian Rineka Cipta.
antara dua orang atau lebih dari suatu Mulyana, D. dan Ganiem. 2011. Ilmu
kelompok manusia kecil dengan berbagai Komunikasi: Suatu Pengantar.
efek dan umpan balik. Agar komunikasi Bandung: Rosdakarya.
interpersonal yang dilakukan menghasilkan
hubungan interpersonal yang efektif dan Cangara, H. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi.
kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
bersikap terbuka, sikap percaya, sikap Budyatna, M. dan L. M. Ganiem. 2011. Teori
mendukung, dan terbuka yang mendorong Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta :
timbulnya sikap yang paling memahami, Kencana Pranada Media Group
menghargai, dan saling mengembangkan
kualitas. Hubungan interpersonal perlu Subana dan Sudrajat. 2009. Statistik
ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
memperbaiki hubungan dan kerjasama Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian.
antara berbagai pihak. Komunikasi Bandung : CV. Alfabeta.
interpersonal dinyatakan efektif bila
pertemuan komunikasi merupakan hal yang Suranto, A.W. 2011. Komunikasi Interpersonal.
menyenangkan bagi komunikan. Yogjakarta : Graha Ilmu
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di
PENUTUP Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan penelitian dapat dirumuskan Yatim, Riyanto. 2001. Metode Penelitian
beberapa kesimpulan sebagai berikut : Pendidikan. Surabaya : Penerbit SIC
1. Jenis-jenis keterampilan komunikasi Widjaja, A.W. 2003. Komunikasi dan Hubungan
interpersonal diperoleh persentase Masyrakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 210

Anda mungkin juga menyukai