Anda di halaman 1dari 9

KEEFEKTIVAN TEKNOLOGI MEDIA KOMUNIKASI

(WHATSAPP) TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL


Adelina Mariana Siregar¹; K.Y.S Putri²
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta

adelinamarianasrg@gmail.com :kinkinsubarsa@unj.ac.id

ABSTRACT
Komuniksai interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih
secara tatap muka yang saling menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal merupakan proses
pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil
orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik.Salah satu media komunikasi
dalam penyampaian pesan dan informasi yang lebih efektif melalu smartphone adalah
whatsapp. Menurut Jumiatmoko (2016), WhatsApp adalah seperangkat aplikasi yang dapat
diakses menggunakan internet untuk memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan
berbagi macam konten sesuai dengan fitur pendukungnya WhatsApps.Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan strategi metode survey dengan pengumpulan data
kuesioner. Berdasarkan hasil dari penelitian diketahui bahwa 23, 5% responden menyatakan
bahwa memiliki keterbukaan saat komunikasi melalui whatsapp dan 76,5% responden tidak
terbuka saat komunikasi melalui WhatsApp berlangsung sehingga keefektifan komunikasi
interpersonal tidak berjalan dengan baik. Media komunikasi yang berkembang seperti adanya
Whatsapp memang memudahkan manusia dalam hal berkomunikasi. Tetapi berdasarkan hasil
dari dari penelitian diatas mengatakan bahwa hanya sebagian responden yang menggunkan
whatsapp dapat terbuka dalam hal komunikasi interpesonal sebagai media komunikas yang
digunakan. Dan sebagian besar tidak memliki sikap dukungan ketika melakukan komunikasi
interpersonal dengan yang lainnya.

Kata Kunci : Komunikasi Antarpribadi, media komunikasi, efektifitas komunikasi

Teknologi adalah metode ilmiah dalam mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan
terapan dalam hal menyediakan barang – barang yang diperlukan dalam kelangsungan dan
kenyamanan hidup. Teknologi menjanjikan perubahan, kemudahan, kemajuan, peningkatan
produktivitas serta popularitas. Memasuki era society 5.0 perkembangan ilmu dan teknologi
semakin pesat, terutama di Indonesia. Saat ini industri di Indonesia mengalami transformasi
yang cukup besar dalam segala aspek. Sehingga memaksa setiap individu melakukan
penyesuaian terhadap teknologi tersebut. Dengan adanya kemajuan teknologi khususnya dalam
informasi dan komunikasi menjadikan hubungan antara manusia di belahan dunia semakin
dekat dan dapat saling berinteraksi dengan mudah dan cepat.
Salah satu bentuk teknologi yang berkembang saat ini adalah smartphone yang
merupakan telepon genggam yang memiliki sistem operasi yang dapat menambahkan dan juga
mengubah aplikasi yang di inginkan. Majunya teknologi informasi smartphone ini ditandai
dengan hadirnya internet yang memiliki beragam fitur-fitur yang canggih sebagai
pendukungnya. Seperti yang dikemukakan oleh Severin dan Tankard (2001: 6) “internet pada
dasarnya sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan.
Menurut Mc Kenna dan Bargh, Young (dalam Michaelyani : 2010) menyatakan:
Internet dapat menjadi suatu teknologi sosial yang besar untuk membantu orang untuk
berhubungan dengan orang lain dan untuk memperluas cakrawala sosial mereka. Pada saat
yang sama, Internet bisa menjadi suatu teknologi sosial mengisolasi jika orang
menggunakannya untuk menghindari kontak dengan orang-orang di sekitar mereka dan
melarikan diri dari dunia nyata (Putra & Patmaningrum, 2018).
Fenomena saat ini hampir semua orang memiliki sosial media seperti instagram,
facebook maupun twiiter yang dapat diakses melalui komputer, handphone dimana saja.
Teknologi komunikasi smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi saja, tetapi
smartphone juga mendorong bentuk interaksi tatap muka, tulisan serta pesan suara. Kebutuhan
informasi dan gaya hidup masyarakat modern pada era globalisasi menjadi faktor mendorong
para pelajar menggunakan smartphone. Fitur di smartphone juga membuat seseorang menjadi
kecanduan(Putra & Patmaningrum, 2018).

Selain itu di era digital ini ketika kita tidak dapat mengendalikan diri maka kemampuan
interpersonal dan emosional kaum remaja tidak berkembang secara optimal. Sehingga akan
sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang - orang disekitar. Bila hal
tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang
dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi
ataupun sosialisasi.lama kelamaan akan sulit untuk berinteraksi, berkomunikasi serta menjalin
relasi dengan orang lain (Puji Astuti & Nurmalita RPS, 2014).
Komunikasi Interpersonal

Komuniksai interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih
secara tatap muka yang saling menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal merupakan proses
pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil
orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik (Ismail Zaini, 2016).
Agus M. Hardjana (2003: 85) mengatakan komunikasi antarpribadi ialah interaksi yang
berlangsung tatap muka antara dua orang atau beberapa orang, dimana pengirim pesan dapat
menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan juga dapat menerima lalu
menanggapi pesan secara langsung juga. Komunikasi interpersonal merupakan interaksi antara
dua atau lebih individu yang tidak bisa dihindari karena manusia makhluk sosial yang
membutuhkan komunikasi.
Komunikasi interpersonal merupakan hal yang sangat penting terhadap kebahagiaan
dan kedamaian hidup seseoran. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan
intelektual dan sosial setiap individu, perkembangan intelektual dan sosial seseorang
dipengaruhi oleh kualitas lingkungan komunikasi seseorang. Dengan komunikasi interpersonal
juga identitas atau jati diri seorang individu akan terbentuk karena terjadinya komunikasi
dengan orang lain. Secara sadar ataupun tidak seseorang akan mengamati, memperhatikan dan
mencatat bagaimana orang lain memberikan tanggapan dan pandangan diri seorang individu
(SARMIATI, 2019).
Kualitas komunikasi yang terjadi antara individu juga dapat mempengaruhi kesehatan
mental seseorang. Untuk mendapatkan kebahagiaan setiap individu memerlukan pengakuan,
dukungan, serta empati dari oranglain seperti mengatakan bahwa dia normal, sehat, dan juga
bahagia. Komunikasi interpersonal berfungsi untuk meningkatkan bagaimana hubungan
seorang individu dengan individu lainnya, menghindari dan mengatasi konflik pribadi yang
terjadi sesama individu, mengurangan ketidakpastian (Ismail Zaini, 2016).

Ciri -Ciri Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal mempunyai unsur – unsur yang saling mempengaruhi serta


keakraban yang terjadi antara indivisu yang berkomunikasi. Pesan yang disampaikan dalam
komunikasi internasional disampaikan tidak hanya berupa kata – kata atau pesan verbal, tetapi
pesan norverbal juga seperti pandangan mata, raut wajah, serta intonasi saat penyampaian kata
– kata. Adapun ciri – ciri komunikasi antarpribadi menurut Burnlund (1968) ada beberapa ciri-
ciri yang bisa diberikan dalam mengenal Komunikasi Inerpersonal antara lain adalah (Ismail
Zaini, 2016):
1. Komunikasi interpersonal terjadi secara spontan.
2. Tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur.
3. Terjadi secara kebetulan.
4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu.
5. Identitas keanggotaanya terkadang kurang jelas.
6. Bisa terjadi hanya sambil lalu saja.
7. Immediately feedback
8. Kedudukan kedua individunya adalah setara.
Pada komunikasi interpersonal, komunikator dapat mempengarui tingkah laku dari
komunikan dengan cara memanfaatkan pesan verbal dan non verbal yang terjadi antara
komunikator dan komunikan. Keberhasilan dari komunikasi interpersonal biasanya ditentukan
dengan interaksi yang setara diantara berbagai pihak. Dalam komunikasi interpersonal
keterbukaan merupakan bagian dari keberhasilan suatu komunikasi yang terjadi antara
individu, karena dengan membuka diri hubungan antara individu bisa menjadi lebih akrab
(SARMIATI, 2019).

Efektivitas Komunikasi Interpersonal


Keefektivitasan komunikasi interpersonal dapat dilihat dari perspektif humanistic yang
akan membahas karakteristik komunikasi antarpribadi yaitu :
a. Perspektif Humanistic, menekan pada 5 aspek diantaranya, keterbukaan, sikap
mendukung, empati, sikap positif, dan kesetaraan
- Keterbukaan
Keterbukaan artinya dalam komunikasi yang terjadi antara individu harus
terbuka pada pasangan yang diajak berkomunikasi/berinteraksi, bersia untuk
membuka diri menyampaikan informasi dan menyatakan perasaan/pemikiran
yang dirasakan.
- Sikap mendukung
Perilaku mendukung artinya setiap individu harus memberikan dukungan
terhadap pesan yang disampaikannya. Sikap mendukung ini dapat mengurangi
rasa ketakutan, kecemasan, dan lain sebagainya yang menybabkan komunikasi
gagal/tidak efektif.
- Empati
Empati artinya seseorang mempunyai kemampuan untuk memahami dan
menempatkan diri pada posisi yang di alami orang lain tanpa orang tersebut
menyatakan/menceritakan yanng dia alami terhadap lawan bicara.
- Sikap positif
Sikap positif artinya senantiasa mempunyai perilaku dan pikiran yang positif
terhadap dirinya dan juga orang lain.
- Kesetaraan
Salah satu keefektifan komunikasi interpersonal yaitu adanya kesetaraan yang
dimiliki masing – masing individu yang berinteraksi, seperti kesamaan
sikap,watak,pengalaman, umur dan lain sebagainya.
Untuk menumbuhkan hubungan interpersonal yang harmonis dalam komunikasi
interpersonal terdapat faktor yang mempengaruhinya diantara sebagai berikut :
- Percaya
Faktor kepercayaan dalam hubungan innterpersonal sangatlah penting, karena
dengan saling percaya suatu hubungan akan terbina sehingga terbentuk sikap
saling terbuka dan saling mengerti dan mengurangi konflik dalam suatu
hubungan sehinngga dapat menciptakan hubungan yang harmonis. Untuk
menumbukan sikap percaya kita harus menerima, empati dan juga jujur
terhadap sesama individu.
- Sikap suportif
- Sikap terbuka

Teknologi komunikasi sebagai media komunikasi


Pemahaman mengenai teknologi komunikasi mendapat sorotan dari ahli komunikasi,
salah satunya Mc Omber (dalam Abrar, 2003 : 7) yang mengaitkan teknologi komunikasi
dengan kebudayaan dari beberapa sudut pandang. Pertama, teknologi komunikasi sebagai
faktor determinan dalam masyarakat yang dapat menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Kedua, teknologi komunikasi merupakan produk industrialisasi yang diciptakan secara massa
dengan jumlah yang banyak. Ketiga, teknologi komunikasi melahirkan alat baru yang tiidak
semua orang dapat menggunakannya dengan baik (Marnita et al., 2014).
Teknologi komunikasi menghadirkan media baru yang mana muncul akibat inovasi
teknologi dalam bidang media yanng meliputi, tv kabel, satellites, teknologi optic fiber dan
komputer, internet serta smartphone. Dengan hal ini pengguna bisa secara interaktif dan
menyediakan respon produk media. Menurut McQuail (2000:127) media baru dikelompokkan
dalam empat kategori, salah satunya media komunikasi interpesonal yang terdiri dari telepon,
handphone, dan juga email.
Syaifudin (2016) mengatakan, bahwa media komunikasi merupakan sarana yang
dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusi, dan juga menyampaikan
informasi. Menurut Syaifudin (2016) fungsi dari media komunikasi adalah sebagai berikut :
- Efektifitas, media kommunikasi mempermudah dalam menyampaikan informasi.
- Efesiensi, media komunikasi dapat mempercepat dalam penyampaian informasi
- Konkrit, media komunikasi sebagai saran yanng dapat membantu mempercepat isi
pesan yang mempunyai sifat abstrak.
- Motivatif, sebagai sarana agar lebih semangat melakukan komunikasi.
Salah satu media komunikasi dalam penyampaian pesan dan informasi yang lebih
efektif melalu smartphone adalah whatsapp. Menurut Jumiatmoko (2016), WhatsApp adalah
seperangkat aplikasi yang dapat diakses menggunakan internet untuk memungkinkan
penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi macam konten sesuai dengan fitur pendukungnya
WhatsApp (Program et al., n.d.).
Fitur – fitur yang ada pada WhatsApp seperti Gallery, Contact, Camera, Audio, Maps,
Dokumen, Share Status tentu mempermudah dan mempernyaman individu untuk
berkomunikasi melalui media online ( Jumiatmoko, 2016). Selain menyampaikan pesan teks
WhatsApp juga dapat menyampaikan pesan suara dengan fitur audionya, dan juga dapat
berbiicara langsung layaknya bertemu secara langsung dengan menggunakan fitur Video Call.
Pada blan mei 2018 pengguna WhatsApp sebanyak 1,5 miliar dan sudaah mengirim whatsapp
sebanyak 65 pesan pesan per harinya (Rahartri, n.d.).
Whatsapp adalah aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan untuk bertukar
pesan tanpa biaya sms, melainkan menggunkan paket data internet. Dapat penggunaan
whatsapp kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file serta bertukar foto, dan lain-lain
(Hamidah, n.d.).
Adapun kelebihan dan fungsi dari whatsapp adalah
1. Whatsapp mempunyau fitur yang lengkap sehingga mempermudah kita mengirim
pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara, dan kita juga dapat mengirim
lokasi GPS kita.
2. Dalam aplikasi Whatsapp kita dapat menerima pesan tanpa membuka aplikasinya
3. Aplikasi pesan memiliki status pesan berupa tanpa untuk mempermudah kita
apakah pesan tersebut sudah sampai kepada penerima pesan.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan strategi metode survey. Menurut
Sugiyono (2018) metode kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berberlandaskan
pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisi kuantitatif/statistik, dengan
tujuan menggambarkan dan menguji hipotesis yang di tetapkan. Alat pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 41 responden. Metode survey dipilih oleh
peneliti untuk mengetahui PENGARUH TEKNOLOGI MEDIA KOMUNIKASI
(WHATSAPP) TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Metode survey menurut
sugiyono (2018) yaitu metode penelitian kuantitatif yang diggunakan untuk mendapatkan data
tentang keyakinan, pendapat, perspektif, perilaku hubungan variabel untuk menguji beberapa
hipotesis. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat,dan persepse seseorang tentang fenomena sosial .

Hasil dan Pembahasan


Keterbukaan dalam komunikasi melalui WhatsApp
Berdasarkan hasil dari penelitian diketahui bahwa 23, 5% responden menyatakan
bahwa memiliki keterbukaan saat komunikasi melalui whatsapp dan 76,5% responden tidak
terbuka saat komunikasi melalui WhatsApp berlangsung sehingga keefektifan komunikasi
interpersonal tidak berjalan dengan baik. Karena pada saaat komunikasi yang terjadi antara
individu harus ada terbuka pada pasangan yang diajak berkomunikasi/berinteraksi, bersedia
untuk membuka diri menyampaikan informasi dan menyatakan perasaan/pemikiran yang
dirasakan.

Sikap mendukung
Pada keefektifan kedua dalam komunikasi interpersonal dari hasil penelitian terdapat
23,25% responden yang menyatakan memiliki sikap mendukung dalam komunikasi melalui
whatsapp dan 76,75 responden lainnya dapat disimpulkan bahwa lebih memiliki sikap
mendukung dalam komunikasi secara langsung dari pada melalui Whatsapp.
Sehingga dalam penelitian ini sikap mendukung dalam kefektifan komunikasi interpersonal
tidak efektif. Karena dalam komunikasi yang efektif individu harus memberikan dukungan
terhadap pesan yang disampaikannya. Sikap mendukung ini dapat mengurangi rasa ketakutan,
kecemasan, dan lain sebagainya yang menyebabkan komunikasi gagal/tidak efektif.
Empaty
Kefektifan komunikasi interpersonal selanjutnya yaitu empaty, hasil dari penelitian
yang dilakukan menyatakan 70% responden memliki rasa empaty saat berkomunikasi melalui
Whatsapp dan 30% lainnya dapat disimpulkan tidak memiliki rasa empaty saat berkomumikasi
melalui Whatsapp. Sehingga kommunikasi interpersonal dalam penelitian ini efektif dalam hal
sikap empaty, karen dalam komunikasi yang efektif harus ada sikap empaty baik verbal
maupun nono verbal.

Positivesnes
Pada keefektifan kedua dalam komunikasi interpersonal dari hasil penelitian terdapat
55% responden yang menyatakan memiliki positivesnes dalam komunikasi melalui whatsapp
dan 45% responden lainnya dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki rasa positivesness
melalui WhatsApp. Hal ini dapat dilihat bahwa komunikasi melalui WhatsApp berjalan dengan
baik.

Kesimpulan
Media komunikasi yang berkembang seperti adanya Whatsapp memang memudahkan
manusia dalam hal berkomunikasi. Tetapi berdasarkan hasil dari dari penelitian diatas
mengatakan bahwa hanya sebagian responden yang menggunkan whatsapp dapat terbuka
dalam hal komunikasi interpesonal sebagai media komunikas yang digunakan. Dan sebagian
besar tidak memliki sikap dukungan ketika melakukan komunikasi interpersonal dengan yang
lainnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Whatsapp sebagai media
komunikasi interpersonal kurang efektif karena dalam komunikasi interpersonal yang efektif
harus ada saling keterbukaan, saling mendukung, mempunyai sikap empati, dan juga memiliki
sikap yang positiv. Sedangkan pada komunikasi melalui whatsapp manusia cenderung tidak
dapat terbuka baik secara verbal maupun nonverbal sehingga hubungan yang ada antara
individu tersebut tidak harmonis.
Daftar Pustaka
Hamidah, S. (n.d.). PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI WHATSAPP DALAM
KERANGKA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KINERJA PUSTAKAWAN DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI.
Ismail Zaini, A. (2016). Komunikasi Interpersonal untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai di
Pt. Trimuda Nuansa Citra Sidoarjo. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699. http://digilib.uinsby.ac.id/13309/5/Bab 2.pdf
Marnita, W., Ahmad, R., & Said, A. (2014). Komunikasi Interpersonal Siswa Pengguna
Internet dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling. 2(1), 8–14.
http://jurnal.konselingindonesia.com
Program, S., Ilmu, S., Stisip, K., & Bunda, P. (n.d.). Volume 6 Nomor 2 KEGUNAAN
WHATSAPP SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA
MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI STISIP PERSADA BUNDA.
Puji Astuti, A., & Nurmalita RPS, A. (2014). TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN PERILAKU
REMAJA (Vol. 3, Issue 1). http://ekojihadsaputra.blogspot.com/2011/05/perubahan-
teknologi.html
Putra, A., & Patmaningrum, D. A. (2018). Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap
Perkembangan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Anak. Jurnal Penelitian
Komunikasi, 21(2), 159–172. https://doi.org/10.20422/jpk.v21i2.589
Rahartri. (n.d.). “WHATSAPP” MEDIA KOMUNIKASI EFEKTIF MASA KINI (STUDI
KASUS PADA LAYANAN JASA INFORMASI ILMIAH DI KAWASAN PUSPIPTEK)
Rahartri Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
SARMIATI, E. R. R. (2019). Komunikasi Interpersonal Elva Ronaning Roem Sarmiati Cv .
Irdh.

Anda mungkin juga menyukai