YANG BURUK
Eka Komalasari
Nevi Azura
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari roda
kehidupan kita. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa komunikasi. Setiap
orang membutuhkan komunikasi untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan
Wazlawick, Beavin dan Jackson seperti yang dikutip oleh Nina (2011)
mengatakan” we can not not communicate.” Kita tidak dapat tidak berkomunikasi,
bahkan ketika kita sendiri, pun kita tetap melakukan komunikasi.
Komunikasi interpersonal sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana
orang – orang yag terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi antar pribadi
merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka
antara beberapa pribadi.Komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif dalam hal
upaya mengubah sikap, perilaku, atau pendapat seseorang, karena sifatnya dialogis,
berupa percakapan. Komunikator bisa mengetahui tanggapan dari komunikan saat itu
juga.
Kemampuan interpersonal sebagai kemampuan seseorang secara efektif
untuk berinteraksi dengan orang lain, seperti pendengar yang baik, menyampaikan
pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi interpersonal, Kemampuan Interpersonal
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia tidak dapat menghindari dari suatu
Di sisi lain, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling
adalah manusia yang cara berpikirnya berdasarkan logika dan rasional atau
menukar informasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik yang
antar pribadi yang baik akan meminimalisir kesenjangan antara berbagai pihak
dalam organisasi dan meminimalisir rasa saling tidak percaya serta kecurigaan di
harganya yang dimiliki setiap manusia, meski dalam kenyataanya banyak kendala
yang sering menjadi permasalahan saat dua individu atau lebih yang memiliki
kepribadian dan karakter berbeda saling melakukan interaksi, terkadang ada hal-
bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah, bahkan ada yang mensikapi
terkadang semua itu menjadi masalah dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sering
menjadi penghambat dalam menciptakan komunikasi yang efektif, sikap
masalah yang sebenarnya sepele, dan mestinya bisa diselesaikan dengan baik.
Akan tetapi jika disikapi dengan emosional, maka hal itu akan menjadi bumerang
dan akan memperkuat ego dari individu tersebut yang akan berdampak pada
LANDASAN TEORI
imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik
langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan
mengubah sikap, pandangan atau perilaku. Kata komunikasi ini sendiri berasal
serta”, dan “kerjasama”. Kata komunikasi bersumber dari istilah “communis” yang
orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara
lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai
dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan
komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling
berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan
interpersonal karena setiap interaksi antara satu individu dengan individu lain
berbeda-beda.
Arni Muhammad menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses
atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”.[2]
dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan
sebagainya”.[3]
efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena
with some effect and some immediate feedback”.[5] Proses pengiriman dan
Menurut M. Ghojali Bagus A.P, S.Psi. dalam Buku Ajar Psikologi Komunikasi,
untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun
dengan media.[6]
melakukan hubungan interpersonal yaitu hubungan antara dua orang atau lebih
dalam menyampaikan pesan, ide, gagasan, cerita, dan sebagainya yang
penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih
dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan
atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain
kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi
yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan
mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita
sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan
sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak
banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu
seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi
interpersonal.
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku
memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu,
melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya
bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyakmenggunakan waktu waktu
waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita
lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk
untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain
teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah
kebutuhan masing-masing.
seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan
merupakan setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri.
Sebagaimana ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang
setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah
sebagai pendidik yang bermoral dan menjadi contoh yang baik bagi murid-
dan tegas. Guru yang berbuat jahat, jenderal yang takut kecoa, tidak memenuhi
ekspektasi peranan.
interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain agar ia
melaksanakan peranannya.
Orang Tua, Orang Dewasa dan Anak (Parent, Adult, Child). Orang Tua adalah
aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terima dari
orang tua kita. Orang Dewasa adalah bagian kepribadian yang mengolah
adalah unsur yang diambil dari perasaan dan penglaman kanak-kanak dan
akan memunculkan salah satu aspek kepribadian kita pada saat berkomunikasi
interpersonal, dan orang lain akan membalasnya dengan salah satu aspek
tersebut juga.
hubungan interpersonal sebagai suatu sistem, dan setiap sistem memiliki sifat-
PEMBAHASAN
satu hal yang selalu dikeluhkan oleh stafnya, beliau memiliki kemampuan
interpersonal Pak Bram yang buruk, membuat hubungan Pak Bram dengan rekan
yang buruk tersebut terlihat pada sikap beliau yang sering tidak mampu
meremehkan orang lain, dan beliau sering bersikap sinis ketika berkomunikasi.
karyawan sulit memahami isi dari perintah tersebut yang menyebabkan hasilnya
tidak sesuai dengan harapan. Karyawan menjadi salah menafsirkan apa yang
diperintah atasan, dan atasan pun yaitu Pak Bram hanya bisa memerintah bukan
secukupnya sesuai yang diperintahkan. Terlebih lagi, Pak Bram kurang dekat
dengan para karyawan sehingga para karyawan tertutup oleh beliau yang selalu
emosional.
yang timbul pada kasus Pak Bram. Meskipun beliau memiliki pengetahuan teknik
komunikasi efektif yang cukup, tetapi ternyata kepribadian beliau yang buruk
temperamen, sombong, sinis, merupakan salah satu faktor internal
yang akan disampaikan kepada lawan bicara. Kepribadian yang buruk akan
informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi
untuk mencapai saling pengertian, umpan balik mengenai masalah yang akan
dengan kasus diatas, Pak Bram dan karyawan terjadi kesalahan komunikasi (miss
hanya berbicara secukupnya tanpa melihat reaksi dan umpan balik karyawan
melakukan komunikasi. Efektif atau tidaknya komunikasi dilihat dari hasil yang
ditimbulkan, apakah dapat merubah perilaku komunikan kearah positif atau gagal
Apa yang kita sampaikan harus benar benar dimengerti oleh lawan bicara kita,
komunikator, serta sikap berpikir positif terhadap lawan bicar serta menggunakan
bahasa yang nyaman dan mudah dicerna oleh komunikan. Seorang komun
ikator yang dalam hal ini adalah atasan harus bisa menempatkan komunik
hubungan interpersonal atau hubungan emosional yang baik. Jadi Pak Bram
seperti memberi motivasi kepada karyawan ke arah lebih baik dan selalu memberi
yaitu budaya, bahasa, tujuan yang tidak jelas, menganggap enteng lawan bicara,
salah paham dan mendominasi pembicaraan. Dari kasus Pak Bram tersebut,
hambatan yang terjadi yaitu Pak Bram menganggap enteng karyawannya dengan
emosi dalam berbicara dan bertindak sinis, salah paham antara atasan dan
gerik karyawan.
3.2.3 Sikap positif (positivenness), yang dilihat dari proses kinerja karyawan
yang lain. Atasan tidak boleh berbicara semaunya dan sesukanya, karena
3.2.5 Umpan balik (feed back), yang dapat dilihat dari kemampuan seorang
atau tidak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik
4.2 Saran
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar dua orang atau
pendapat yang mengharapkan adanya reaksi atau umpan balik positif dari
ditingkatkan untuk menjalin komunikasi baik antar teman, sahabat, orang tua,
Dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan
kekurangan. Oleh karena itu dengan lapang dada penyusun berharap serta
bersedia menerima kritik dan saran dari teman-teman, yang membangun guna
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://fatmigz.blogspot.com/2012/09/komonikasi-interpersonal.html
p.159.
[4] Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
[5] http://fhitrysikumbang.blogspot.com/2013/04/komunikasi-interpersonal.html
[6] M. Ghojali Bagus A.P, S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi. Fakultas
2001, p. 121–124.
[11] http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-
http://jhonmiduk8.blogspot.co.id/2015/05/makalah-komunikasi-
interpersonal.html?m=1