Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia
serta nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ”komunikasi antar pribadi” ini
dengan baik. 

Tersusunnya tugas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak, yaitu:
1. Orang tua, yang telah memberi dukungan, semangat dan doa kepada kami dalam
mengerjakan tugas dasar dasar pemahaman prilaku ini.
2. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah membantu, sehingga tugas ini bisa selesai
sesuai harapan.

              maka dari itu kami mengharap kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca.

Lubuk pakam, 2019

Kel 2

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berkomunikasi disetiap situasi itulah hal yang sering kita lakukan dan pasti kita lakukan.
Karena manusia sebagai mahluk sosial tak luput dari komunikasi. Suatu proses penyampaian
pesan dari sumber terhadap penerima pesan bisa melalui perantara atau media dengan adanya
efek-efek atau timbal balik. Dalam konteks komunikasi beragam adanya salah satunya adalah
Komunikasi Antar Pribadi. Dimana proses komunikasi yang terjadi antar individu-individu dan
biasanya terjadi antara dua orang secara langsung.
Komunikasi antar pribadi adalah suatu proses komunikasi antara pribadi ataupun antar
perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) maupun tidak
langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face to face
communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan contoh-contoh
komunikasi antar pribadi.
Komunikasi sendiri adalah proses penyesuaian yang terjadi hanya bila komunikator
menggunakan sistem isyarat yang sama. Dengan itu, bagaimana kita untuk selalu mampu
menyesesuaikan agar terciptanya kesamaan makna. Manusia selalu berkomunikasi dan
berkomunikasi yang paling sering dilakukan adalah komunikasi antar pribadi maka, komunikasi
sebagai perwujudan kesamaan akan makna perlu dipelajari sebagaimana salah satu karakteristik
dari komunikasi antar pribadi itu sendiri adalah komunikasi antar pribadi sesuatu yang dipelajari.
Karena semua orang pasti berkomunikasi namun, tidak semua orang memiliki skill dalam
berkomunikasi.

B.     Rumusan Masalah
1.  Jelaskan pengertian komunikasi dan komunikasi antar pribadi,unsur komunikasi serta jenis
dan bentuk komunikasi ?
2. Jelaskan komunikasi verbal dan nonverbal ?
3. Jelaskan hambatan atau gangguan dalam komunikasi antar pribadi ?
4. Jelaskan komunikasi yang efektif dalam setting umum dan konseling ?
5. Jelaskan etika dalam komunikasi dan berikan contoh aplikasinya minimal 3 contoh ?
6. Apa manfaat yang anda rasakan memperlajari komunikasi antar pribadi ?

C.    Tujuan Masalah
1.  Untuk mengetahui pengertian komunikasi dan komunikasi antar pribadi,unsur komunikasi
serta jenis dan bentuk komunikasi
2.  Untuk mengetahui komunikasi verbal dan non verbal
3. Untuk mengetahui hambatan dan gangguan dalam komunikasi antar pribadi
4. Untuk mengetahui komunikasi yang efektif dalam setting umum dan konseling
5. Untuk  mengetahui etika dalam komunikasi dan pengaplikasianya
6. Untuk memberikan pendapat tentang mempelajari komunikasi antar pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2005:41). Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari
kata  Latin communis yang berarti “sama”, 1 communico, 2 communicatio, atau
3communicare yang berarti “membuat sama” ( to make common ). Istilah pertama (communis  )
adalah  istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-
definisi  kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-
hal tersebut. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan )
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkatbahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.  Setiap sisi kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Apapun bentuk kegiatannya, manusia selalu melakukan suatu proses yang berjalan
secara berkesinambungan dan tidak dapat dihindari yaitu proses komunikasi.
Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan segala keinginannya, sehingga pada
akhirnya  dapat memenuhi kebutuhan fisik, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk
lingkungan  sosialnya.

Berikut ini beberapa definisi komunikasi menurut para ahli komunikasi :

− “Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,
dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa?  (Who? Says what? In which
channel?To whom? Whith what effect)” (Laswell,
1960).

− “Memberi batasan lingkup communication berupa penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap,


atau emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain terutama melalui simbol-simbol”
(Theodornoson and Theodornoson, 1969).

− “Communication dapat didefinisikan sebagai social interaction melalui pesanpesan”


(Garbner, 1967).

− “Komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran,
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.Perasaan bisa
berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan
sebagainya yang timbul dari lubuk hati” (Onong Uchyana, 2002).
− “Komunikasi sebagai proses sosial psikologi dengan mana seseorang mampu menerima sikap
dan pandangan orang lain, bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama
berlangsungnya proses komunikasi, dimana masingmasing memberikan makna yang berbeda
pada informasi yang diterimanya” (Robert E. Park, 1887).
Setelah menelaah beberapa definisi komunikasi yang diungkapkan para ahli diatas,
maka terlihat bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia.
Komunikasi juga merupakan kebutuhan integral dan tidak mungkin dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi yang dapat
diungkapkan melalui banyak cara, seperti bahasa lisan, simbol-simbol, gerakan, maupun melalui
gambar-gambar tertentu. Intinya, proses komunikasi tidak akan terjadi apabila tidak ada
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, oleh karena itu untuk mencapai proses
komunikasi yang efektif perlu diperhatikan unsur atau komponen komponen penting yang sudah
mutlak harus ada.

B.Pengertian komunikasi antar pribadi


 Terdapat beberapa definisi komunikasi antarpribadi menurut beberapa ahli, diantaranya
adalah:
a.       Menurut Joseph A.Devito dalam bukunya The Interpersonal Communication Book(Devito,
1989:4), komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara
dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika (the process of sending and receiving messages between two persons, or
among a small group of persons, with some effect and some immediate feedback).
b.      Menurut Rogers dalam Depari, komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke
mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
c.       Tan mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua
orang atau lebih. (Liliweri, 1991: 12)

C.Unsur-unsur komunikasi
Dalam komunikasi harus ada unsur-unsur yang mendukung agar dapat
berjalan lancar. Sugiyo (2005: 23-24) menyatakan unsur - unsur komunikasi, yaitu:

Siapa yang berkomunikasi (sumber atau komunikator) sebagai titik awal proses komunikasi
dengan membagi informasi, ide kepada orang lain.
1. Tujuan, secara umum dapat dikatakan tujuan komunikasi adalah suatu usaha membawa
orang lain ke sudut pandang pembicara atau sumber atau komunikator sehingga pada
giliranya dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang diharapkan.
2. Kepada siapa ia berkomunikasi (penerima) adalah seorang yang akan mendengarkan bila
seseorang berbicara dan bila seseorang menulis makna penerimanya adalah orang yang
membaca. Penerima yaitu sasaran proses komunikasi.
3. Apa yang ia sampaikan atau pesan. Makna pesan adalah tingkah laku dinyatakan dalam
bentuk verbal dan non verbal yang berupa terjemahan, gagasan, maksud, dan tujuan ke
dalam suatu sandi atau kode dan merupakan serangkaian simbol sistematik.
D.Jenis-jenis  dan bentuk komunikasi
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku Human Communication,
seperti dikutip oleh Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:253). Sosiologi
Komunikasi, menjelaskan 3 jenis komunikasi :

·         Model Komunikasi Linier, yaitu jenis komunikasi satu arah (one-way view of communication).
Di mana komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan memberikan respons atau
tanggapan yang diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Seperti teori jarum
hipodermik (hypodermic needle theory), asumsi-asumsi teori ini yaitu ketika seseorang
memersuasi orang lain, maka ia “menyuntikkan satu ampul” persuasi kepada orang lain itu,
sehingga orang lain tersebut melakukan apa yang ia kehendaki.

·         Model Komunikasi Dua Arah adalah jenis komunikasi interaksional, kelanjutan dari
pendekatan linier. Terjadi komunikasi umpan balik (feedback) gagasan.Ada pengirim (sender)
yang mengirimkan informasi dan ada penerima (receiver) yang melakukan seleksi, interpretasi
dan memberikan respons balik terhadap pesan dari pengirim (sender). Dengan demikian,
komunikasi berlangsung dalam proses dua arah (two-way) maupun proses peredaran atau
perputaran arah (cyclical process), sedangkan setiap pratisipan memiliki peran ganda, di mana
pada satu waktu bertindak sebagai sender, sedangkan pada waktu lain berlaku sebagai receiver,
terus seperti itu sebaliknya.

·         Model Komunikasi Transaksional yaitu komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks
hubungan (relationship) di antara dua orang atau lebih. Proses komunikasi ini menekankan
semua perilaku adalah komunikatif dan masingmasing pihak yang terlibat dalam komunikasi
memiliki konten pesan yang dibawanya dan saling bertukar dalam transaksi (Sendajaja, 2002)

Bentuk-bentuk Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2005:72). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, proses
komunikasi dapat digolongkan dalam beberapa bentuk, yaitu :

·         Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal communication)


Komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak kita sadari.
Contohnya: berpikir, merenung, dan sebagainya. Komunikasi ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses komunikasi dua orang, tiga orang, dan sebagainya, karena sebelum
berkomunikasi dengan orang lain, biasanya kita berkomunikasi dengan diri sendiri terlebih
dahulu (mempersepsikan dan memastikan makna pesan orang lain).

·         Komunikasi Interpribadi (Interpersonal communication)


Proses pertukaran informasi antara seseorang dengan paling kurang seseorang lainnya atau
biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan perkataan lain,
komunikasi ini adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seorang komunikator kepada
perilakunya, karena yang terlibat dalam komunikasi ini hanya dua orang, maka jenis komunikasi
ini sering disebut komunikasi diadik (dyadic communication). Komunikasi ini efektivitasnya
paling tinggi, karena sifatnya yang timbal balik dan terkonsentrasi.
·         Komunikasi kelompok (Group communication)
Komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka.

·         Komunikasi publik (Public communication)


Komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak),yang tidak bisa
dikenali satu per satu. Komunikasi ini sering disebut pidato, ceramah, kuliah, (umum), tabligh
akbar yang sering disampaikan oleh para pendakwah. Beberapa pakar komunikasi menggunakan
istilah komunikasi kelompok besar untuk komunikasi ini.Komunikasi publik ini biasanya
berlangsung formal dan lebih sulit, karena menurut persiapan pesan yang cermat, keberanian,
dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.

·         Komunikasi media massa (Mass Media communication)


Sering disingkat menjadi komunikasi massa, adalah komunikasi melalui
penggunaan media. Dalam hal ini adalah media massa seperti majalah, surat kabar,televisi, radio,
dan sebagainya.

E. Komunikasi verbal dan non verbal


1. Pengertian komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau
penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu
disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran,
pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-simbol yang
menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan
yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima informasi dengan
menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi melalui telepon.Dan
komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara tidak langsung antara yang
menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima informasi (komunikan), misal
komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan media seperti surat-menyurat.

2. Pengertian komunikasi non verbal


Komunikasi non verbal adalah kebalaikan dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari
komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata
komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini
memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain
sebagainya.
Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau
informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya
menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal,
di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut di gunakan.Sebab
komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur
dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karen komunikasi ini spontan.
Berikut ini contoh komunikasi non verbal:
 Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman,sentuhan, menanguk-
anggukkan kepala dan lain sebagainya.
 Denagn ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya.
 Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang
digunakan menunjukan identitas pemakainya.

F. Hambatan atau gangguan komunikasi antar pribadi


Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya
proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan
dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut Ron Ludlow & Fergus
Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunkasi tidak efektif yaitu :
·         Statuseffect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan
dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan
atasan.Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
·         SemanticProblems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan.Demi kelancaran komunikasi seorang
komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan
pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan
salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai
dan lain-lain.
·         Perceptualdistorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri
sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.
Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara
satu dengan yang lainnya.
·         CulturalDifferences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan
sosial.Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda.Sehingga
ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan”
dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut
suatu jenis makanan berupa sup.
·         PhysicalDistractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan
cahaya yang kurang jelas.
·         Poorchoiceofcommunicationchannels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-
putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf
ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan
jelas.
·         NoFeedback
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang
sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada
para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan
atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

G. komunikasi efektif dalam setting umum dan konseling


            Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator. Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi dapat
diklasifikasikan pada:
·         Efek kognitif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dipersepsi oleh
komunikan atau yang berkaitan dengan pikiran dan nalar/rasio. Dengan kata lain, pesan yang
disampaikan ditujukan kepada pikiran komunikan.
·         Efek afektif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang dirasakan atau yang berhubungan dengan
perasaan. Dengan kata lain, tujuan komunikator bukan saja agar komunikan tahu tapi juga
tergerak hatinya.
·         Efek konatif, yaitu perilaku yang nyata yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, kebiasaan,
atau dapat juga dikatakan menimbulkan itikad baik untuk berperilaku tertentu dalam arti kita
melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik (jasmaniah).

Dalam buku Komunikasi Antarpribadi, Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph A.Devito
mengenai ciri komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu:
a.       Keterbukaan (openness) Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang
diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga
aspek dari komunikasi interpersonal.
·         Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada komunikannya. Ini
tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat
hidupnya.Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak membantu
komunikasi.Sebalikanya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut dan wajar.
·     Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap
stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya
merupakan komunikan yang menjemukan. Bila ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang
komunikator ucapkan, komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi
secara spontan terhadap orang lain.
·         Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui
bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab
atasnya.
b.      Empati (empathy) Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata
orang lain itu. Berbeda dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain. Orang
yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap
mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang sehingga dapat
mengkomunikasikan empati, baik secara verbal maupun non-verbal.
c.       Dukungan (supportiveness) Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung
efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung.Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan
evaluatif, spontan bukan strategik.
d.      Rasa Positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif
untuk interaksi yang efektif.
e.       Kesetaraan (equality) Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk
memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain. (Liliweri, 1991: 13)

H. Etika dalam komunikasi


Etika dalam bahasa Yunani Kuno adalah Ethos yaitu kebiasaan, watak, perasaan, sikap
dan cara berpikir. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Etika dapat dijelaskan dengan
membedakan 3 arti, sebagai berikut :
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban moral
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan masyarakat.
Ada 2 jenis etika jika dikaitkan dengan nilai-nilai dan norma-norma yakni :
·         Etika Deskriptif
Etika Deskriptif berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku
manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia
berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai, tanpa menilai, dalam suatu masyarakat, tentang
sikap orang dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-kondisi yang memungkinkan
manusia bertindak secara etis.
·         Etika Normatif
Etika Normatif berbicara mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia, serta
memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya
berdasarkan norma-norma.Ia menghimbau manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari
yang jelek.
Aristoteles dalam Bertens (2001) teorinya yang dikenal tentang moral dan etika, digunakan
istilah “ethe” yang pengertiannya adalah mengenai baik-buruknya suatu sifat yang dalam bahasa
latin kata “ethikos” diterjemahkan menjadi “mores” yang berarti kebiasaan. Istilah itu kemudian
berubah, karena selain kata “ethos” yang berarti kualitas suatu sifat, digunakan juga istilah etos
yang berarti suatu cara berpikir dan merasakan, suatu cara bertindak dan bertingkah laku yang
member cirri khas kepemilikan seseorang terhadap kelompok dan sekaligus merupakan tugas.
 Istilah yang kedua ini sesuai dengan terjemahannya dalam bahasa latin disebut juga sebagai
“moralis” atau adat, kebiasaan. Istilah “moralis” ini kemudian menjadi teknis yang tidak lagi
berarti kebiasaan tetapi mengandung makna moral. Sekarang moral selalu dikaitkan dengan
kewajiban khusus, dihubungkan dengan norma sebagai cara bertindak yang berupa tuntutan yang
relatif dan mutlak. Jadi, moral merupakan wacana normatif dalam kajian buruk dan baiknya
suatu etika.

I.bentuk pengaplikasian etika dalam komunikasi


1.      Seorang guru berbicara dengan siswanya dan memberi himbauan kepada siswa yang
melanggar tata tertib yang sudah ditetapkan di sekolah
2.      Seorang klien berkonsultasi ke konselor dengan fakta yang sebenar benarnya dihadapi klien
3.      Seorang dosen memberikan arahan kepada peserta didik sesuai dengan nilai nilai dan
norma norma yang berlaku

J.Manfaat komunikasi antar pribadi


Menurut saya sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari hari maupun untuk menghadapi
klien yang bermasalah.Di komunikasi antar pribadi ini saya mendapatkan ilmu yang bermanfaa
tetnang apa itu komunikasi,komunikasi antar pribadi, unsur dan jenis dan cara komunikasi yang
efektif.
Dan saya sekarang mengetahui apa itu komunikasi verbal dan nonverbal dan etika dalam
berkomunikasi terhadap seseorang.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Komunikasi Antarpribadi dapat di definisikan sebagai proses hubungan yang tercipta,
tumbuh dan berkembang antar individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain
(sebagai komunikan), komunikator dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada
komunikan, sedangkan komunikan dengan gayanya sendiri menerima pesan dari komunikator
Komunikasi sebagai proses sosial psikologi dengan mana seseorang mampu menerima
sikap dan pandangan orang lain, bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama
berlangsungnya proses komunikasi, dimana masingmasing memberikan makna yang berbeda
pada informasi yang diterimanya

B.Saran
Penyusun menyarankan agar mahasiswa secara khusus dapat menggunakan komunikasi
antar pribadi yang efektif dalam setiap setting kehidupan. Khususnya untuk mahasiswa
Bimbingan Konseling agar dapat mengimplementasikan komunikasi antar pribadi yang efektif
dalam proses konseling dan saat pemberian layanan bimbingan konseling kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

 Jurnal www.unlock-pdf.com_2011-2-00538-MC BAB 2


Jurnal Chapter II Morrisan.M.A, Psikologi Komunikasi Universitas Sumatera Utara

http://www.pengertianku.net/search/pengertian+komunikasi+verbal+dan+non+verbal

https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-iii/perilaku-dalam-
berorganisasi/hambatan-komunikasi-dan-komunikasi-antar-pribadi/

http://ariplie.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-unsur-unsur-sifat-sifat-dan.html

Anda mungkin juga menyukai