Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia
serta nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ”komunikasi antar pribadi” ini
dengan baik.
Tersusunnya tugas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak, yaitu:
1. Orang tua, yang telah memberi dukungan, semangat dan doa kepada kami dalam
mengerjakan tugas dasar dasar pemahaman prilaku ini.
2. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah membantu, sehingga tugas ini bisa selesai
sesuai harapan.
maka dari itu kami mengharap kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca.
Kel 2
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkomunikasi disetiap situasi itulah hal yang sering kita lakukan dan pasti kita lakukan.
Karena manusia sebagai mahluk sosial tak luput dari komunikasi. Suatu proses penyampaian
pesan dari sumber terhadap penerima pesan bisa melalui perantara atau media dengan adanya
efek-efek atau timbal balik. Dalam konteks komunikasi beragam adanya salah satunya adalah
Komunikasi Antar Pribadi. Dimana proses komunikasi yang terjadi antar individu-individu dan
biasanya terjadi antara dua orang secara langsung.
Komunikasi antar pribadi adalah suatu proses komunikasi antara pribadi ataupun antar
perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) maupun tidak
langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face to face
communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan contoh-contoh
komunikasi antar pribadi.
Komunikasi sendiri adalah proses penyesuaian yang terjadi hanya bila komunikator
menggunakan sistem isyarat yang sama. Dengan itu, bagaimana kita untuk selalu mampu
menyesesuaikan agar terciptanya kesamaan makna. Manusia selalu berkomunikasi dan
berkomunikasi yang paling sering dilakukan adalah komunikasi antar pribadi maka, komunikasi
sebagai perwujudan kesamaan akan makna perlu dipelajari sebagaimana salah satu karakteristik
dari komunikasi antar pribadi itu sendiri adalah komunikasi antar pribadi sesuatu yang dipelajari.
Karena semua orang pasti berkomunikasi namun, tidak semua orang memiliki skill dalam
berkomunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian komunikasi dan komunikasi antar pribadi,unsur komunikasi serta jenis
dan bentuk komunikasi ?
2. Jelaskan komunikasi verbal dan nonverbal ?
3. Jelaskan hambatan atau gangguan dalam komunikasi antar pribadi ?
4. Jelaskan komunikasi yang efektif dalam setting umum dan konseling ?
5. Jelaskan etika dalam komunikasi dan berikan contoh aplikasinya minimal 3 contoh ?
6. Apa manfaat yang anda rasakan memperlajari komunikasi antar pribadi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dan komunikasi antar pribadi,unsur komunikasi
serta jenis dan bentuk komunikasi
2. Untuk mengetahui komunikasi verbal dan non verbal
3. Untuk mengetahui hambatan dan gangguan dalam komunikasi antar pribadi
4. Untuk mengetahui komunikasi yang efektif dalam setting umum dan konseling
5. Untuk mengetahui etika dalam komunikasi dan pengaplikasianya
6. Untuk memberikan pendapat tentang mempelajari komunikasi antar pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2005:41). Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari
kata Latin communis yang berarti “sama”, 1 communico, 2 communicatio, atau
3communicare yang berarti “membuat sama” ( to make common ). Istilah pertama (communis )
adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-
definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-
hal tersebut. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan )
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkatbahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal. Setiap sisi kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Apapun bentuk kegiatannya, manusia selalu melakukan suatu proses yang berjalan
secara berkesinambungan dan tidak dapat dihindari yaitu proses komunikasi.
Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan segala keinginannya, sehingga pada
akhirnya dapat memenuhi kebutuhan fisik, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk
lingkungan sosialnya.
− “Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,
dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (Who? Says what? In which
channel?To whom? Whith what effect)” (Laswell,
1960).
− “Komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran,
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.Perasaan bisa
berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan
sebagainya yang timbul dari lubuk hati” (Onong Uchyana, 2002).
− “Komunikasi sebagai proses sosial psikologi dengan mana seseorang mampu menerima sikap
dan pandangan orang lain, bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama
berlangsungnya proses komunikasi, dimana masingmasing memberikan makna yang berbeda
pada informasi yang diterimanya” (Robert E. Park, 1887).
Setelah menelaah beberapa definisi komunikasi yang diungkapkan para ahli diatas,
maka terlihat bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia.
Komunikasi juga merupakan kebutuhan integral dan tidak mungkin dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi yang dapat
diungkapkan melalui banyak cara, seperti bahasa lisan, simbol-simbol, gerakan, maupun melalui
gambar-gambar tertentu. Intinya, proses komunikasi tidak akan terjadi apabila tidak ada
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, oleh karena itu untuk mencapai proses
komunikasi yang efektif perlu diperhatikan unsur atau komponen komponen penting yang sudah
mutlak harus ada.
C.Unsur-unsur komunikasi
Dalam komunikasi harus ada unsur-unsur yang mendukung agar dapat
berjalan lancar. Sugiyo (2005: 23-24) menyatakan unsur - unsur komunikasi, yaitu:
Siapa yang berkomunikasi (sumber atau komunikator) sebagai titik awal proses komunikasi
dengan membagi informasi, ide kepada orang lain.
1. Tujuan, secara umum dapat dikatakan tujuan komunikasi adalah suatu usaha membawa
orang lain ke sudut pandang pembicara atau sumber atau komunikator sehingga pada
giliranya dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang diharapkan.
2. Kepada siapa ia berkomunikasi (penerima) adalah seorang yang akan mendengarkan bila
seseorang berbicara dan bila seseorang menulis makna penerimanya adalah orang yang
membaca. Penerima yaitu sasaran proses komunikasi.
3. Apa yang ia sampaikan atau pesan. Makna pesan adalah tingkah laku dinyatakan dalam
bentuk verbal dan non verbal yang berupa terjemahan, gagasan, maksud, dan tujuan ke
dalam suatu sandi atau kode dan merupakan serangkaian simbol sistematik.
D.Jenis-jenis dan bentuk komunikasi
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku Human Communication,
seperti dikutip oleh Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:253). Sosiologi
Komunikasi, menjelaskan 3 jenis komunikasi :
· Model Komunikasi Linier, yaitu jenis komunikasi satu arah (one-way view of communication).
Di mana komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan memberikan respons atau
tanggapan yang diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Seperti teori jarum
hipodermik (hypodermic needle theory), asumsi-asumsi teori ini yaitu ketika seseorang
memersuasi orang lain, maka ia “menyuntikkan satu ampul” persuasi kepada orang lain itu,
sehingga orang lain tersebut melakukan apa yang ia kehendaki.
· Model Komunikasi Dua Arah adalah jenis komunikasi interaksional, kelanjutan dari
pendekatan linier. Terjadi komunikasi umpan balik (feedback) gagasan.Ada pengirim (sender)
yang mengirimkan informasi dan ada penerima (receiver) yang melakukan seleksi, interpretasi
dan memberikan respons balik terhadap pesan dari pengirim (sender). Dengan demikian,
komunikasi berlangsung dalam proses dua arah (two-way) maupun proses peredaran atau
perputaran arah (cyclical process), sedangkan setiap pratisipan memiliki peran ganda, di mana
pada satu waktu bertindak sebagai sender, sedangkan pada waktu lain berlaku sebagai receiver,
terus seperti itu sebaliknya.
· Model Komunikasi Transaksional yaitu komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks
hubungan (relationship) di antara dua orang atau lebih. Proses komunikasi ini menekankan
semua perilaku adalah komunikatif dan masingmasing pihak yang terlibat dalam komunikasi
memiliki konten pesan yang dibawanya dan saling bertukar dalam transaksi (Sendajaja, 2002)
Bentuk-bentuk Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2005:72). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, proses
komunikasi dapat digolongkan dalam beberapa bentuk, yaitu :
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi, Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph A.Devito
mengenai ciri komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu:
a. Keterbukaan (openness) Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang
diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga
aspek dari komunikasi interpersonal.
· Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada komunikannya. Ini
tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat
hidupnya.Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak membantu
komunikasi.Sebalikanya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut dan wajar.
· Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap
stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya
merupakan komunikan yang menjemukan. Bila ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang
komunikator ucapkan, komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi
secara spontan terhadap orang lain.
· Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui
bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab
atasnya.
b. Empati (empathy) Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata
orang lain itu. Berbeda dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain. Orang
yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap
mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang sehingga dapat
mengkomunikasikan empati, baik secara verbal maupun non-verbal.
c. Dukungan (supportiveness) Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung
efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung.Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan
evaluatif, spontan bukan strategik.
d. Rasa Positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif
untuk interaksi yang efektif.
e. Kesetaraan (equality) Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk
memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain. (Liliweri, 1991: 13)
A.Kesimpulan
Komunikasi Antarpribadi dapat di definisikan sebagai proses hubungan yang tercipta,
tumbuh dan berkembang antar individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain
(sebagai komunikan), komunikator dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada
komunikan, sedangkan komunikan dengan gayanya sendiri menerima pesan dari komunikator
Komunikasi sebagai proses sosial psikologi dengan mana seseorang mampu menerima
sikap dan pandangan orang lain, bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama
berlangsungnya proses komunikasi, dimana masingmasing memberikan makna yang berbeda
pada informasi yang diterimanya
B.Saran
Penyusun menyarankan agar mahasiswa secara khusus dapat menggunakan komunikasi
antar pribadi yang efektif dalam setiap setting kehidupan. Khususnya untuk mahasiswa
Bimbingan Konseling agar dapat mengimplementasikan komunikasi antar pribadi yang efektif
dalam proses konseling dan saat pemberian layanan bimbingan konseling kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianku.net/search/pengertian+komunikasi+verbal+dan+non+verbal
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-iii/perilaku-dalam-
berorganisasi/hambatan-komunikasi-dan-komunikasi-antar-pribadi/
http://ariplie.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-unsur-unsur-sifat-sifat-dan.html