Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI

A. PENDAHULUAN
     Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak
bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral
kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari-
hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Bentuk Komunikasi
a.      Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar,
siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada
komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan
komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi.
b.      Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang
atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito
komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua
orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik seketika.
1)      Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:
a)      Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat
dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapan
dialog dan wawancara. Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil,
sedang wawancara lebih serius.
b)      Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang
yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung
secara dialogis sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang paling
ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukan
secara tatap muka.
2)      3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :
a)      Perilaku spontan ( spontaneus behaviour ) adalah perilaku yang dilakukan berdasar desakan
emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.
b)     Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita.
Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi dll.
c)      Perilaku sadar (contrived behaviour ) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang
ada.
3)      Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal
Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam melakukan
komunikasi interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana perilaku kita dalam
komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan
komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.
c.       Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication
Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan
sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan dijawan
sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu
objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan keputusan
biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran yang bisa
dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.
d.      Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung
antara seorang komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang.
Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam
kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil (small group communication ), dan
jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group
communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau
besar bukan dari jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :
1)      Komunikasi kelompok kecil
Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung
secara dialogis ( umpan balik terjadi secara verbal ).
      Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan
misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan
komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator.
2)      Komunukasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan
( hatinya atau perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat heteregon
dari jenis kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dll.
KOMUNIKASI KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari
komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung
dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikator.
Proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti,
berate dalam komuniksi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan
penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.(taylor)
Proses penyampean informasi, makna dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima
pesan(burgess)
Suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam(roger)
Komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan,ide,sikap atau gagasan ) dari
komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku pandangan
dan pemahamannya,ke pemahaman yang dikehendaki bersama.

K.M., Rochmah, 2002, Komunikasi & Konseling dalam Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC
Purwanto Heri, 1993, Komunikasi untuk Perawat, Jakarta : EGC
S Astrid, 1977, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung : Binacipta
Christina, dkk.,2003, Komunikasi kebidanan, Jakarta : EGC
Suprapto Tommy, 2009, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta : Medpress

     Diharapkan untuk menjadi seorang bidan (konselor ) yang baik, kita harus memiliki kualitas pribadi serta
pengetahuan yang luas,perilaku yang baik,dan keterampilan yang  terapeutik agar dapat memegang peranan penting
dalam proses KIP/K (komunikasi interpersonal/konseling) didalam  menjalankan profesi untuk menjadi
seorang BIDAN PROFESIONAL.

DAFTAR PUSTAKA

Yulifah,yuswanto.2009.Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.


Baraja,Abubakar.2006.Psikologi Konseling dan Teknik Konseling.Jakarta:StudiaPress.
Taylor,Carol dkk.1997.FundamentalsofNursing.Philadelphia:J.B.LipinconttCompany.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002.Komunikasi Efektif.Jakarta:Depkes RI.

konseling dalam praktek kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Dalam praktik kebidanan, pembrian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan baik, baik sesame rekan sejawat
ataupun dengan orang yang diberi asuhan.Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga
ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang
baik dengan klien.Karna melalui komunikasi yang efektif setra konseling yang berhasil, kelangsungan dan
berkesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan perempuan selama siklus
kehidupan akan tercapai.

1.2 Tujuan

1.    Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan konseling pada klien sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
klien.

2. Tujuan khusus

Setelah membaca makalah kmunikasi dan konseling dalam kebidanan, diharapkan mahasiswa


dapat :

1)Memahami definisi konseling dalam praktik kebidanan.

2)Memahami tujuan dilakukannya konseling dalam kebidanan

3) Memahami langkah-langkah konseling dalam kebidanan


4) Memahami hambatan-hambatan konseling dalam kebidanan

1.4  Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam makalah ini adalah :

1)      BAB I PENDAHULUAN  yang  terdiri dari : latar belakang , tujuan dan metode penulisan .

2)      BAB II TINJAUAN PUSTAKA yang terdiri dari :

3)      BAB III PENUTUP yang terdiri dari : kesimpulan dan saran baik saran bagi institusi maupun bagi
mahasiswa.

Bentuk Komunikasi
a.      Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio dan
televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar
pribadi.
b.      Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap
muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito komunikasi interpersonal adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
1)      Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:
a)      Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat dilakukan dalam bentuk
percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan
dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih serius.
b)      Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang yakni seorang
komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis sehingga
memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang paling ampuh dalam mengubah sikap,
kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.
2)      3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :
a)      Perilaku spontan ( spontaneus behaviour ) adalah perilaku yang dilakukan berdasar desakan emosi dan dilakukan
tanpa sensor serta revisi secara kognisi.
b)     Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita. Perilaku itu khas
dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi dll.
c)      Perilaku sadar (contrived behaviour ) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang ada.
3)      Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal
Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam melakukan komunikasi
interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai
dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan
orang lain.
c.       Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication
Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan sebagai komunikator
maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini
karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses
pengambilan keputusan biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran
yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.
d.      Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang
komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan
bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil ( small
group communication ), dan jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group
communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau besar bukan dari
jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :
1)      Komunikasi kelompok kecil
Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis
( umpan balik terjadi secara verbal ).
      Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan misalnya kuliah, ceramah,
diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian
komunikator.
2)      Komunukasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan ( hatinya atau
perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat heteregon dari jenis kelamin, usia, jenis,
pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dll.

PART IV. KONSEP KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (KIP)


A. Definisi Komunikasi Intrapersonal (KIP)
KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi
maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dannon verbal. Saling berbagi informasi dan
perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
Komunikasi Interpersonal adalah proses penyebaran dan berbagi yang dilakukan minimal oleh dua orang,
secara langsung, dengan tatap muka, dan bersifat dua arah.

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, baik secara verbal
maupun nonverbal.
Komunikasi Interpersonal adalah pertukaran informasi, perasaan atau pemikiran antar manusia (individu)
secara tatap muka (face to face), invidu dengan individu (person to person), verbal non-verbal. Karena sifat
dari interaksi adalah langsung dan segera, komunikasi interpersonal merupakan inti dari semua hubungan
antar manusia (all human relation ships).

Konseling adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan
usaha bersama antara konselor dengan konseli, untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah,
pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam lingkup pelayanan kebidanan.
KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arahinteraksi verbal dan nonverbal yang
menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing
anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
B. Tujuan Konseling
1)  Meningkatkan penerimaan informasi
Informasi yang benar , diskusi beas dengan cara mendengarkan , berbicara , dan komunikasi non- verbal meningkatkan
penerimaan informasi mengenai KB oleh klien.
2) Menjamin pilihan yang cocok
Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien.
3) Menjamin Penggunaan yang efektif
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi yang
keliru tentang cara tersebut.
4) Menjamin kelangsungan yang lebih lama
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut , mengetahui cara kerjanya dan
mengatasi efek sampingnya.

KOMUNIKASI MASSA
2.1.         Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai
kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan
media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa
(mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung
pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka
dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir
bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto,
2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat
komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
Adapun Pengertian menurut para ahli, diantaranya:
1)     Menurut Effendy (1993) komunikasi massa merupakan sebuah klasifikasi dari studi ilmu
komunikasi yg digolongkan sesuai bentuknya. Dalam encyclopedi internasional ditegaskan
bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses penyampaian pesan yang ditransmisikan
melalui lebih dari satu media massa.
2)     Menurut Werner l . Sevelin dan James w Tankard Jr dalam bukunya ,Communication
Theories, Origins ,Methods ,Uses pada Effendy (1993) menyebutkan bahwa komunikasi
massa gabungan dari bagian keahlian ,sebagian dari ilmu dan sebagian dari seni. Dalam
keahlian ini ,melibatkan teknik yg bisa dipelajari,seperti mengoperasikan kamera
televisi ,tape recorder ,atau seni mencatat selama wawancara. Sebagai seni dia merupakan
pengembangan estetika yg tampak pada layout majalah ,menulis skrip ,atau sekedar
memberikan judul lead koran hari ini.
Sebagai ilmu pengetahuan ,ilmu ini memberikan prinsip yg mengarahkan bagaimana
komunikasi bekerja, dan bisa diverifikasi ,agar segala sesuatunya bisa lebih baik.
3)     Menurut Ellizabeth Noelle Newman penemu dari teori spiral silence dalam
komunikasi,sebagaimana yg dikutip dalam Rachmat (1992) menyebutkan bahwa
komunikasi massa adalah komunikasi yg mempunyai empat tanda pokok ,diantaranya:
a.       bersifat tidak langsung artinya harus melalui media teknis.
b.      bersifat satu arah artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta  komunikasi(para
komunikan).
c.       bersifat terbuka artinya ditunjukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d.      mempunyai publik yang secara geografis terbesar.

2.2.          Ciri-ciri Komunikasi Massa


1.      Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
2.      Komunikator memiliki keahlian tertentu
3.      Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana
4.      Khalayak yang dituju heterogen dan anonim
5.      Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan
6.      Ada pengaruh yang dikehendaki
7.      Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat
serta sebaliknya.
8.      Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya)
tidak bersifat pribadi.

2.3.          Efek Komunikasi Masa


Berdasarkan teorinya, efek komunikasi masa dibedakan menjadi tiga macam efek, yaitu
efek terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.
a.      Efek komunikasi masa terhadap individu
Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap
individu:
1)     Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya
industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
2)     Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media
massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan
dengan pembaca surat kabar Kompas.
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:
1.      conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak
diinginkan.
2.      memperlancar atau malah mencegah perubahan.
3.      memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.
b.     Efek komunikasi masa terhadap masyarakat dan kebudayaan
1.      Teori spiral keheningan oleh Noelle-Newmann
2.      Teori Penentuan Agenda oleh Combs dan Shaw Achil

2.4.          Contoh Implementasi Komunikasi Massa


1)     Orasi Pemerintah terhadap Pengurangan angka kelahiran dengan KB
Misalnya: Pemerintah berbicara di depan rakyat melalui konfersi pers.
2)     Pidato Seorang Bidan pada acara akiqahan salah seorang warga.
Misalkan: Bidan berpidato mengenai Akiqahan yang akan dilaksanakan
terhadap seorang anak, dan menuntun para tamu undangan untuk
memanjatkan do’a-do’a pada acara tersebut.
3)     Seminar
Misalkan: Di acara seminar kesehatan, seorang Dokter sebagai pemberi
materi sedang berbicara dihadapan para audiensnya, memberikan materi
tentang kesehatan.
4)     Penyuluhan Bidan di desa-desa
Misalkan: Seorang bidan berbicara di depan warga guna menggalakan
program KB
G. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)
1. Definisi dan Pendekatan KAP
KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik
secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal.
Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam
kelompok kecil (Febrina, 2008). 
KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan
nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok
kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama
dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP berdasarkan:
a. Komponen-komponen utama
Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa
kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri : 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut :
1) Bersifat spontan; 
2) Tidak berstruktur; 
3) Kebetulan; 
4) Tidak mengejar tujuan yang direncanakan; 
5) Identitas kenggotaan tidak jelas; 
6) Terjadi sambil lalu.
b. Hubungan diadik
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagi komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang
mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam
situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang
berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah : 
1) Spontan dan informal; 
2) Saling menerima feedback secara maksimal; 
3) Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan
jaringan komunikasi.
c. Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi
pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman
informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin
banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antarpribadi yang
terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP
mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
Ciri-ciri KAP menurut Rogers adalah : 
a. Arus pesan dua arah; 
b. Komteks komunikasi dua arah; 
c. Tingkat umpan balik tinggi; 
d. Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi; 
e. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat; 
f. Efek yang terjadi perubahan sikap.
2. Efektifitas KAP
KAP merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang.
Menurut Kumar (2000: 121-122), lima ciri efektifitas KAP sebagai berikut : 
1) Keterbukaan (openess); 
2) Empati (empathy); 
3) Dukungan (supportiveness); 
4) Rasa positif (positiveness) ; 
5) Kesetaraan (equality).
Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mandasar
dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati menjadi teori komunikasi. Empat tingkat
ketergantungan komunikasi adalah : 
1) Peserta komunikasi memilih pasangan sesuai dirinya; 
2) Tanggapan yang diharapkan berupa umpan balik; 
3) Individu mempunyai kemampuan untuk menanggapi, mengantisipasi bagaimana merespon
informasi, serta mengembangkan harapan-harapan tingkah laku partisipan komunikasi; 
4) Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan pengalaman dalam perilaku empati.
Berlo membagi teori empati menjadi dua : 
1) Teori Penyimpulan (inference theory), orang dapat mengamati atau mengidentifikasi perilakunya
sendiri; 
2) Teori Pengambilan Peran (role taking theory), seseorang harus lebih dulu mengenal dan mengerti
perilaku orang lain.
Tahapan proses empati :
1) Kelayakan (decentering) ; bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan
mempertimbangkan apa yang dipikirkan & dikatakan orla tersebut.
2) Pengambilan peran (role taking) ; mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh
kesadaran diri melalui orang lain.
Tingkatan dalam pengambilan peran antara lain :
a) Tingkatan budaya (cultural level), mendasarkan keseluruhan karakteristik dari norma dan nilai
masyarakat. 
b) Tingkatan sosiologis (sociological level), mendasarkan pada asumsi sebagian kelompok budaya. 
c) Tingkatan psikologis (psycological level), mendasarkan pada apa yang dialami oleh individu.
3. Empati komunikasi (empathic communication),
Meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan tidak langsung
perubahan sikap/ perilaku penerima.
Blumer mengembangkan pemikiran Mead melalui pokok pikiran interaksionisme simbolik yaitu
“Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang dipunyai objek
tersebut bagi dirinya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Komunikasi memberikan bimbingan kepada peserta
komunikasi untuk saling berbagi asumsi, perspektif dan pengertian mengenai informasi yang
dibicarakan untuk memudahkan proses empati.

Jenis dan Bentuk Komunikasi


1.      Jenis Komunikasi

Ada 3 jenis komunikasi :

         Komunikasi massa

         Komunikasi intrapersonal (dalam diri seseorang)

         Komunikasi interpersonal, termasuk didalamnya komunikasi :

  Antara dua orang (face to face)

  Antar tiga orang atau lebih (komunikasi kelompok/grup kecil maksimal 10 orang).

2.      Bentuk Komunikasi

A.    Komunikasi intrapesonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk
berfikir,melakukan penalaran,menganalisis dan merenung. Adapun pengertian lain menurut para
ahli tentang pengertian komunikasi  intrapersonal atau komunikasi antar pribadi merupakan
komunikasi yang berlangsung  dalam diri seseorang.orang itu berperan baik sebagai komunikator
maupun sebagai komunikan. Adapula pengertian komunikasi intrapersonal adalah suatu proses
pengolahan informasi , meliputi sensasi , persepsi , memori , dan berfikir.

B.     Komunikasi Antarpersonal

Komunikasi antarpersonal  adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua
orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik seketika.

C.     Komunikasi kelompok

o   Komunikasi Dalam Kelompok Besar

            Komunikasi dalam kelompok besar (large group,massa atau macro group)

Tidaklah selalu sama dengan komunikasi  dalam kelompok kecil meskipun setiap kelompok
besar pasti terdiri atas beberapa kelompok kecil. Hal ini antara lain dikarenakan beberapa hal:

a.       Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar (ratusan atau ribuan orang) di mana
dalam suatu situasi komunikasi yang sedang berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan
untuk memberikan tanggapan secara verbal dan personal karna sedikit sekali kemungkinannya
bagi komunikator untuk bertannya jawab.

b.      Situasi dialogis hampir tidak ada

c.       Sebaiknya pembicara senantiasa perlu lebih fokus dalam arah pembicaraannya sehingga
pendengar akan dapat mudah mencerna pesan pembicara.

o   Komunikasi kelompok kecil.

Komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative kecil yang
masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat
organisasi tertentu diantara mereka.
Contoh : komunikasi antar manager dengan sekumpulan karyawan
 

D.    Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari
sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat-
masyarakat industrial.

Salah satu contoh misalnya Jenis dan Bentuk Komunikasi tarapeutik :


  Mendengar dengan penuh perhatian
Usaha bidan mengerti pasien dengan cara mendengarkan masalah yang disampaikan pasien.
Sikap bidan : pandangan ke pasien, tidak menyilangkan kaki dan tangan, menghindari gerakan
yang tidak perlu, tubuh condong ke arah pasien.
  Menunjukkan penerimaan
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan
tidak menilai. Sikap bidan : mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan, memberikan umpan
balik verbal.
  Menanyakan pertanyaan yg berkaitan
Tujuan : mendapatkan informasi yang spesifik mengenai masalah yang disampaikan pasien.
  Mengulang ucapan pasien dengan kata-kata
Pemberian feedback dilakukan setelah bidan melakukan pengulangan kembali kata kata pasien.
  Mengklarifikasi
Tujuan : untuk menyamakan pengertian.
  Memfokuskan
Untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan lebih spesifik dan dimengerti.
  Menyatakan hasil observasi
Bidan memberikan umpan balik pada pasien dengan menyatakan hasil pengamatannya sehingga
pasien dapat menguraikan apakah pesannya diterima atau tidak.
 
  Menawarkan informasi
Memberi tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk pasien.
9  Diam

Memberikan kesempatan pada bidan untuk mengorganisasikan pikiran dan memproses


informasi.
  Meringkas
Pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Manfaat : membantu,
mengingat topik yang telah dibahas sebelum melanjutkan pembicaraan.
  Memberikan penghargaan
Teknik ini tidak digunakan untuk menyatakan hal yang baik dan buruk.
  Menawarkan diri
Menyediakan diri Anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan; Memberi
kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan; Memberi kesempatan kepada pasien
untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.
  Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Tujuan dari menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan antara lain adalah untuk :
1) Memberi kesempatan pasien untuk mengarahkan seluruh pembicaraan, menafsirkan diskusi,
bidan mengikuti apa yg sedang dibicarakan selanjutnya.
2) Menempatkan kejadian dan waktu secara berurutan.
3) Menguraikan kejadian secara teratur akan membantu bidan dan pasien untuk melihat dalam
suatu perspektif.
4) Menemukan pola kesukaran interpersonal klien.
  Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsi
Bidan harus dapat melihat segala sesuatu dari perpektif pasien.
  Perenungan
Memberikan kesempatan untuk mengemukakan dan menerima ide serta perasaannya sebagai
bagian dari dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai